Laporan ini menganalisis perubahan sosial di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap selama 10 tahun terakhir. Laporan menjelaskan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum PLTU 2 Cilacap dibangun, perubahan ekonomi dan sosial setelah pembangunan pabrik, serta dampak positif dan negatif yang ditimbulkan bagi masyarakat sekitar."
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Perubahan Sosial di Desa Bunton
1. LAPORAN
“ PERUBAHAN SOSIAL DI DESA BUNTON KECAMATAN ADIPALA
KABUPATEN CILACAP SELAMA 10 TAHUN TERAKHIR ”
Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Perubahan Sosial
Dosen Pengampu : Tri Suminar, M.Pd
Disusun oleh :
Isnaeni Pangestika ( 1201413043 )
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Perubahan Sosial
yang berjudul “ PERUBAHAN SOSIAL DI DESA BUNTON KECAMATAN
ADIPALA KABUPATEN CILACAP SELAMA 10 TAHUN TERAKHIR ”dengan
lancar dan tepat waktu.Sholawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita
Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di yaumul kiyamah
nanti. Amin.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini. Akhirnya, sebagai karya manusia biasa, penulis
menyadari pasti banyak kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada laporan ini. Oleh
karena itu kritik dan saran selalu kami tunggu demi peningkatan kualitas dan mutu dari
laporan yang penulis susun ini.Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Semarang , 22 Juni 2014
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 -10
BAB III PENTUP . ................................................................................................11
4. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya adalah mahluk dinamis yang selalu berubah sesuai
dengan perkembangan jaman.Setiap masyarakat manusia pasti mengalami adanya suatu
perubahan.Perubahan-perubahan tersebut merupakan fenomena yang wajar pada
kehidupan manusia. Perubahan itu dapat berupa perubahan yang sangat cepat atau
bahkan perubahan yang lambat, Perubahan-perubahan itu akan nampak setelah tatanan
sosial dan kehidupan masyarakat yang lama dapat dibandingkan dengan tatanan
kehidupan masyarakat yang baru setelah adanya suatu perubahan tersebut. Perubahan-
perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang membawa kemajuan atau justru
membawa kemunduran bagi kehidupan sosial budaya masyaraktnya yang selalu
berkaitan dengan pertumbuhan ekonominya.
Di era global saat ini ditandai dengan tidak adannya suatu batas yang nyata
untuk saling berhubungan antara individu satu dengan yang lain tanpa adanya suatu
penghalang jarak yang jauh bagi mereka untuk saling berhubungan dalam bertukar
informasi satu sama lain. Dan pada dasarnya semua bangsa dan masyarakat di dunia ini
terlibat secara langsung dalam proses moderninasi. Secara historis, modernisasi
merupakan perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan tradisional
menuju masyarakat yang modern. Hal tersebut ditandai pada abad ke 18 merupakan
saat terjadinya revolusi industri yang menciptakan suatu perubahan yang berpengaruh
kuat dalam bidang ekonomi seperti munculnya mekanisme dalam pabrik, terciptanya
init-init produksi yang luas dan maju, terjadinya hiruk pikuk perekonomian menuju
perubahan ekonomi yang lebih baik.
Perubahan ekonomi dan sosial juga terjadi pada masyarakat industri di
kawasan PLTU 2 didaerah Cilacap, Jawa Tengah.PLTU 2 Cilacap membawa
perubahan ekonomi dan sosial sehingga memberikan pengaruh yang kuat bagi
kehidupan masyarakat sekitar.PLTU 2 Cilacap tersebut juga memberikan pengaruh
pada perubahan yang memberikan dampak bagi masyarakat sekitar kawasan pabrik,
baik dampak positif maupun dampak negatif. Makalah ini akan menjelasakan
bagaimana perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi pada masyarakat dikawasan
5. 2
PLTU 2 Cilacap dan dampak akibat perubahan ekonomi dan sosial yang di timbulkan
dari adanya indutri tersebut.Perubahan sosial budaya memang terjadi dalam setiap
masyarakat karena masyarakat sendiri berdifat dinamis.Perubahan sosial budaya juga
merupakan hal yang umum terjadi dalam setiap masyarakat dikarenakan manusia ingin
melakukan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat tidak hanya masyarakat di
perkotaan tetapi juga masyarakat perdesaan dewasa ini terutama dalam hal komunikasi
antar individu dalam masyarakat.
Berkaitan dengan komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya
dalam masyarakat perdesaan terdapat banyak sekali perubahan yang terjadi dari
beberapa tahun terakhir dilihat dari tahun 90an sampai sekarang secara cepat akibat
dari globalisasi dalam segala bidang misalnya dengan adanya televisi, handphone, dan
internet.Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin cepat yang
juga berpengaruh dalam komunikasi antara individu di masyarakat perdesaan yang
mengakibatkan dalam perubahan sosial budaya masyarakat terutama di Desa Bunton,
Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi pada masyarakat sekitar sebelum PLTU 2
Cilacap?
2. Bagaimana perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi pada masyarakat
dikawasan PLTU 2 Cilacap?
3. Dampak perubuhan apa yang ditimbulkan dari adanya PLTU 2 Cilacap bagi
masyarakat sekitar?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi ekonomi dan sosial pada masyarakat sebelum adanya
PLTU 2 Cilacap tersebut.
2. Untuk mengetahui perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi pada masyarakat
dikawasan PLTU 2 Cilacap tersebut.
3. Untuk mengetahui dampak perubahan apa yang ditimbulkan dari adanya PLTU 2
Cilacap bagi masyarakat sekitar pabrik.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
Kabupaten Cilacap merupakan daerah terluas di Jawa Tengah, dengan batas wilayah
sebelah selatan Samudra Indonesia, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banyumas,
Kabupaten Brebes dan Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat, sebelah timur berbatasan
dengan Kabupaten Kebumen dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan
Kota Banjar Propinsi Jawa Barat. Luas wilayah 225.360,840 Ha, yang terbagi menjadi 24
Kecamatan dan 269 desa. Wilayah tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan
ketinggian 198 M dari permukaan laut dan wilayah terendah adalah Kecamatan Cilacap
Tengah dengan ketinggian 6 M dari permukaan laut. Jarak terjauh dari barat ke timur 152 km
dari Kecamatan Dayeuhluhur ke Kecamatan Nusawungu dan dari utara ke selatan sepanjang
35 km yaitu dari Kecamatan Cilacap Selatan ke Kecamatan Sampang.
Potensi daerah Cilacap meliputi Energi dan sumber daya mineral, Pertanian,
Peternakan, Industri Kerajinan, Perikanan serta Kehutanan dan Perkebunan.Dimana potensi-
potensi ini merupakan sumber daya yang dapat digunakan untuk kemakmuran
warganya.Selain itu, banyaknya perusahaan yang berinfestasi di Kabupaten Cilacap,
membuka potensi geliat ekonomi yang lebih maju bagi kalangan ekonomi kelas bawah,
seperti perdagangan, yaitu pertokoan dan layanan jasa.
Dengan potensi sumber daya yang ada dan peluang pasar yang menjanjikan,
setidaknya menjadi nafas bagi kehidupan warga nya.
Lain dari potret potensi dan peluang pasar, setidaknya terdapat realitas kehidupan
warga di Kabupaten Cilacap yang masih terbelakang (miskin).Dari berita yang dirilis oleh
satelit Pos, bahwa di Kabupaten Cilacap masih terdapat 56 Desa Miskin. Data ini diambil dari
Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 dinas Sosial Kabupaten Cilacap,
yaitu lebih dari 26 persen warga di desa termasuk keluarga miskin. Suara Merdeka mencatat,
jumlah warga miskin di Cilacap sampai tahun 2012 masih tinggi, mencapai 17,11%, dimana
pada tahun 2011 sebanyak 18 % dari jumlah penduduk sebanyak 1.755.268 jiwa. Angka
tersebut masuk peringkat kedua dari sepuluh besar kabupaten yang ada di Jawa Tengah.
7. 4
Desa miskin tersebut itu tersebar di beberapa kecamatan seperti Dayeuhluhur,
Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karang Pucung, Cipari, Sidareja, Kedungreja, Patimuan,
Gandrungmangu, Bantarsari, Kawunganten, Kampung Laut, Jeruklegi, Kesugihan, Adipala,
Maos, Sampang, Kroya, Binangun, Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara.
Kecamatan miskin yang cukup menonjol diantaranya adalah Kecamatan Majenang yang
memiliki jumlah penduduk terbanyak dari 24 kecamatan yang ada, selanjutnya
Gandrungmangu juga angka kemiskinannya tinggi disusul Kecamatan Kesugihan dan Kroya.
Warga yang berkriteria miskin, kebanyakan adalah petani yang berada di desa sebanyak 60
persennya.
Tentang permasalahan perempuan, juga menjadi salah satu hal yang belum
terselesaikan, yaitu tentang kekerasan terhadap perempuan. Data kekerasan berdasarkan data
PPT (Pusat Pelayanan Terpadu) Citra Cilacap sejak Januari hingga Juni 2013 sudah tercatat
sebanyak 37 kasus kekerasan terhadap perempuan, dengan jumlah 44 korban. Sedangkan
catatan selama tahun 2012 terdapat 68 berbagai kasus kekerasan dengan 74 korban.
Tenaga Kerja Wanita asal Cilacap yang berada di Luar Negeri yang menempati
prioritas persoalan harus segera mendapat respon dan tindakan yang tepat dan
berkelanjutan.Media BNP2TKI menyebutkan, Kabupaten Brebes, Cilacap, dan Kendal
merupakan tiga daerah terbanyak permasalahan yang dihadapi tenaga kerja Indonesia (TKI)
di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Dari 1.430 orang TKI bermasalah di Jateng itu di Brebes
terdapat 348 orang, Cilacap 228 orang, dan Kendal 126 orang. Rekapitulasi penanganan
mengenai TKI Berdasarkan Jenis Masalah Di Provinsi Jawa Tengah selama Januari hingga
April 2012 yang tercatat melalui Balai Pelayanan Kepulangan (BPK) TKI di Selapajang,
Tangerang, Banten.Dari 35 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah itu
disebutkan, bahwa Kabupaten Brebes, Cilacap, dan Kendal mendominasi permasalahan yang
dihadapi TKI selama empat bulan terakhir.tiga permasalahan besar yang dihadapi TKI, yaitu :
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak, majikan bermasalah, dan sakit akibat kerja. Di
Cilacap terdapat TKI bermasalah sebanyak 228 orang, 79 orang di antaranya karena PHK
sepihak, majikannya bermasalah 45 orang, dan sakit akibat kerja sebanyak 35 orang.
Persoalan lain yang masih bercokol adalah tentang pendidikan, ketenagakerjaan dan
Infrastruktur yang masih kurang di Kabupaten Cilacap. Sebagaimana penelitian yang
dilakukan oleh Mugi Raharjo, Mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pasca
8. 5
Sarjana Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto sebagaimana berikut, bahwa tingkat
kemiskinan Kabupaten Cilacap dalam Angka 2011, tercatat 41,69% dari jumlah 426.543
Kepala Keluarga. Pengukuran kemiskinan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
dengan Pendekatan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Faktor penyebab kemiskinan dapat berupa karakteristik makro, sektoral, komunitas,
rumahtangga, dan individu.Pada karakteristik rumah tangga, pendidikan adalah salah satu
faktor penyebab kemiskinan. Untuk Kabupaten Cilacap tingkat pendidikan relatif rendah,
tercatat pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke atas tertinggi hanya
32,65% yaitu kecamatan Cilacap Tengah. Selain pendidikan pendapatan keluarga atau mata
pencahariaan juga mempengaruhi penyebab kemiskinan. Di Kabupaten Cilacap kelompok
pertanian termasuk mata pencaharian yang paling banyak, khususnya masyarakat di daerah
luar kota kabupaten, sedangkan untuk masyarakat perkotaan industri dan perdagangan adalah
mata pencahariaan pada umumnya. Tercatat tenaga kerja sektor pertanian tergolong tinggi, di
Kecamatan Sampang yang mencapai 49,37%, Sedangkan Tenaga Kerja sektor Industri dan
Perdagangan tercatat tertinggi hanya 23,60% terdapat di Kecamatan Cilacap Selatan. Pada
karakteristik komunitas, penyebab kemiskinan dapat berupa infrastruktur jalan raya.Di
wilayah Kabuputen Cilacap panjang jalan yang mencapai 6.741,95 km, hanya terdapat
4041,388 km dalam kondisi baik. (Mugi, 2013)
Dari rentetan persoalan yang ada, patut menjadi perhatiap utama para pengelola
pemerintahan, dimana seharusnya warga mendapat manfaat dari setiap pembangunan, bukan
menjadi objek dari pembangunan. Kemerdekaan, sebagaimana yang di cita-citakan oleh
funding fathersmerupakan kemerdekaan yang sejati yang jauh dari kebohongan. Sinergis
dengan momentum kemerdekaan dan momentum pesta demokrasi yang akan berlangsung,
hal tersebut harus dijadikan dasar bagi konsep pembangunan selanjutnya. Pemilu seringkali
hanya menjadi momentum ritual Demokrasi, akan tetapi tidak membumi mewujud dalam
bentuk Demokrasi yang substantive. Pemerintah seringkali lalai dengan amanah dan
tanggung jawab yang ada.
Melihat realitas warga kabupaten Cilacap yang ada, upaya yang penting untuk
dilakukan adalah, Pertama, Menganalisa persoalan dengan tepat, artinya melihat pokok
kemiskinan, data dan sumber kemiskinan itu dengan detil dan tepat, sehingga terlihat jelas
karakteristik kemiskinan tersebut. Kedua, Perlu dilakukan bentuk penangannan seriut dari
stakeholder yang adam baik swasta ataupun khususnya pemerintah, baik legislative palagi
9. 6
eksekutif. Sinergi dan fokus antar SKPD harus senantiasa terjalin, sehingga program yang
dilakukan tidak tumpang tindih dan dapat berkelanjutan.Ketiga, adalah perimbangan
pemerintah pusat dan daerah, dimana Kemiskinan memang berada di daerah, akan tetapi
bukan lantas Pusat tutup mata atas hal tersebut, indikator kerjasama ini terwujud dalam
perhatian penggelontoran program yang tepat sasaran. Keempat, Penanganan kemiskinan ini
harus dilakukan dalam jangka panjang.Kelima, harus melibatkan warga pada proses
perencanaan, pelaksanaan juga evaluasinya, sehingga masyarakat memahami diri dan
mengawal keberlanjutan program dan kehidupan selanjutnya. Keenam, Menjauhkan diri dari
budaya Kolusi dan Koruptif-dengan keteladanan dan sikap moral yang benar dan baik, karena
budaya ini lah yang merusak segala jenis ihktiar bagi perwujudan implementasi nilai-nilai
ketuhanan dan kenabian pada kehidupan sehari-hari. Menuwujudkan rahmat bagi
alam.Bupati Cilacap periode sebelum nya yang telah diputus dan mendekam dalam Hotel
Prodeo, merupakan pukulan telak bagi warga Cilacap dan pelajaran bagi pengelola
pemerintahan.Hal ini harus di hindari dan warga Cilacap pun harus sama-sama mengawal
wilayah nya dengan baik.
PLTU 2 Cilacap terletak di desa Bunton yang terdapat di kecamatan Adipala,
kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Secara geografis desa Bunton terletak disebelah timur kota
Cilacap. Adapun batas-batas wilayah desa Bunton di sebelah barat berbatasan dengan Desa
Wlahar, disebelah utara berbatasan dengan Desa Adipala, dan desa Karanganyar, di sebelah
timur berbatasan dengan Desa Adiraja dan Desa Karanganyar dan sebelah berbatasan
langsung dengan laut.
Kehidupan perekonomian dan sosial sebelum adanya PLTU 2 Cilacap di desa Bunton
terlihat cukup masih rendah, mata pencaharian warganya sebagian besar adalah sebagai
nelayan dan sebagai petani. Nelayan di desa Buntonmerupakan nelayan yang masih
tradisional, mereka hanya menggunakan peralatan sederhana seperti pancing, jala, atau jaring
dan bubu atau bahasa setempat menyebutnya dengan wuwu.Tidak jauh berbeda dengan mata
pencaharian sebagai petani, para petani didesa Buntonmasih mengandalkan padi sebagai
tanaman utama yang diproduksinya. Dan alat yang digunakan untuk menggarap sawah juga
masih tergolong masih sederhana seperti menggunakan cangkul, kerbau untuk membajak,ani-
ani dan lain-lain. Serta kurangnya lowongan pekerjaan pada daerah tersebut sehingga muncul
banyaknya pengangguran pada masyarakat desa Bunton yang sangat minim dengan
kreatifitas yang dimiliki masyarakatnya.
10. 7
Sarana transportasi yang digunakan didesa Bunton adalah sepeda dan sepeda motor,
terdapat angkutan umum seperti umum seperti bus dan koprades namun jumlahnya sedikit.
Kondisi jalan dan infrastruktur yang rusak menyebabkan wilayah ini hanya bisa dilalui oleh
sepeda atau sepeda motor meskipun sudah ada jalan yang sudah diaspal namun hanya
beberapa kilometer saja. Kondisi jalan tersebut mengakibatkan terkendalanya pengangkutan
hasil panen di tambah sedikitnya masyarakat yang mempunyai mobil pengangkut barang
tersebut.
Dari segi pendidikan masih tergolong rendah, kebanyakan dari mereka yang berusia
kurang dari 40 tahun memang sudah mengenyam pendidikan sampai tingkat SMA, namun
terkadang juga sudah ada yang mencapai tingkat diploma bahkan sarjana, namun itu hanya
sebagian kecil saja. Sedangkan mereka yang berusia lebih dari 40 tahun hanya mampu
mengenyam pendidikan pada tingkat sekolah dasar, bahkan dari mereka juga ada yang tidak
dapat menikmati bangku sekolah.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang terdapat di desa Bunton juga sangat minim.
Sarana komunikasi umum seperti wartel, kantor pos, sangat jarang ditemui. Dari segi
kepemilikan telepon seluler juga rendah, hanya sebagian kecil dari mereka yang
mempunyainya dan sebagian dari mereka kurang paham dengan cara kerja telepon seluler
tersebut serta minimnya untuk menerima sinyal ponsel pada wilayah tersebut. Meskipun
demikian listrik sudah ada di desa Bunton, sehingga masyarakatnya dapat menerima
informasi dari media televisi, maupun radio meskipun jumlahnya hanya sedikit yang sedikit
memiliki. Selain melalui media masa masyarakat desa Buntonjuga dapat memperoleh
informasi melalui perkumpulan-perkumpulan baik ditingkat RT maupun desa.
Berdasarkan keadaan fisik yang terdapat di desa Bunton inilah PLTU 2 Cilacap
berusaha untuk memahami permasalahan yang ada di desa Bunton tersebut. Sebagai
perusahaan yang beroperasi disekitar masyarakat, PLTU 2 Cilacap menyadari perlunya adanya
dukungan dari masyarakat agar kegiatan usahanya dapat berjalan dengan baik.
Dengan adanya pembangunan industri tersebut serta mulai majunya PLTU 2 Cilacap
itu membawa perubahan yang baik bagi masyarakat sekitar kawasan industri pada segi
ekonomi dan sosialnya. Adanya kerjasama yang baik antara perusahaan dengan masyarakat
sekitar tentu memberikan perubahan yang positif bagi masyarakat kawasan industri, namun
tidak dipungkiri juga dengan adanya perusahaan tersebut juga membawa perubahan negatif
bagi masyarakat kawasan industri tersebut.
11. 8
Pada aspek perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi pada masyarakat di kawasan
perusahaan dapat dijumpai bahwa taraf kehidupan masyarakatnya yang mulai membaik.Di
lihat dari aspek mata pencaharian mulai adanya perubahan yang signifikan pada
masyarakatnya. Dulu masyarakat di desa Bunton hanya berprofesi sebagai nelayan dan petani,
namun dengan di adanya PLTU 2 Cilacap tersebut dapat memberi konstribusi sebagai faktor
pendukung untuk mengurangi angka pengangguran, dimana munculnya lapangan pekerjaan
baru. Hal tersebut sangat disyukuri oleh masyarakat, apalagi masyarakat yang berada di
sekitar kawasan pembangunan industri tersebut.Dengan harapan dijadikan bagian dari
program aktivitas mereka dengan bekerja sebagia buruh pabrik, mandor, bahkan bagi mereka
yang mempunyai kemampuan pola berpikir yang baik dapat bekerja sebagai pimpinan pabrik
tersebut. Selain masyaraktnya bekerja sebagai karyawan pabrik, rumah-rumah milik
masyarakat yang ada di kawasan sekitar pabrik beralih fungsi tidak lagi hanya sebagai tempat
tinggal saja namun mereka menjadikan bagian depan rumah mereka sebagai toko atau
warung makan bagi karyawan pabrik yang dapat menambah pendapatan mereka.
Selain itu bagi mereka yang mempunyai pekarangan yang cukup luas dapat di bangun
kos-kosan bagi para karyawan pabrik yang berasal dari luar kota Cilacap untuk dijadikan
tempat tinggal sementara. PLTU 2 Cilacap juga bekerjasama dengan masyarakat sekitar
dengan mengadakan kegiatan penyulingan kayu putih untuk memberdayakan masyarakat
desa Buntondengan mengolah kayu putih menjadi minyak kayu putih yang bernilai ekonomis
sehingga memperoleh pendapatan yang besar yang kemudian dapat mengubah taraf
kehidupan masyarakat desa Buntonmenjadi lebih baik lagi.
PLTU 2 Cilacap juga ikut berpartisipasi dalam perbaikan sarana transportasi dengan
memperbaiki jalan yang rusak sehingga angkutan umum seperti koprades dan bus dapat
melalui jalan yang baik tanpa adanya hambatan jalan yang berlubang. Perbaikan jalan
tersebut juga dengan tujuan untuk mempermudah proses mobilitas dalam pengangkutan
bahan produksi semen serta dalam pendistribusian semen ke wilayah Pulau Jawa.
Dari segi pendidikan, masyarakat desa Bunton mulai sadar akan pentingnya
pendidikan bagi kehidupan mereka, terbukti mulai banyaknya bangunan-bangunan sekolah,
dari mulai tingkat sekolah dasar sampai dengan tingkat atas, bahkan terdapat juga salah satu
perguruan tinggi yang terdapat di kota di Cilacap, yaitu Politeknik Negeri Cilacap. Kesadaran
tersebut juga karena dibarengi karena pendapatan mereka yang lebih tinggi, tidak hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari namun mereka sudah mampu
membiayai anak-anak mereka sampai SMA/SMK bahkan sampai perguruan tinggi.
12. 9
Ketersediaan sarana dan prasarana di desa Buntonjuga ikut membaik, sudah adanya
fasilitas seperti kantor pos, bangunan masjid, sekolah dan lainnya. Dari segi komunikasi
mereka sudah sangat cerdas dalam mengoprasikan telepon seluler, bahkan sekarang mereka
dapat mempunyai telepon seluler lebih dari satu dengan fitur-fitur yang lengkap dan
canggih.S erta mudahnya mendapat sinyal juga memudahkan mereka dalam melakukan
interaksi kepada individu lainnya. Serta melalui jaringan internet yang terdapat di masing-
masing aplikasi telepon seluler, mereka sudah memperoleh informasi secara lengkap Tidak
hanya melalui televisi, atau radio dan internet saja, masyarakat Bunton juga mengadakan
perkumpulan-perkumpulan RT atau kelurahan dalam memperoleh informasi.
Dari adanya pembangunan PLTU 2 Cilacap tersebut tidak hanya membawa perubahan
dalam segi ekonomi dan sosialnya, namun juga membawa dampak bagi masyarakat di sekitar
perusahaan.Dampak perubahan tersebut dapat berupa dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif tersebut dapat berupa perubahan yang lebih baik pada kehidupan
masyarakatnya dari aspek ekonomi dan sosialnya yang tertera diatas, baik dari segi mata
pencaharian yang memberikan andil kepada masyarakat untuk memeberikan kesempatan
dalam mengaplikasikan potensi yang dimiliki hingga semakin produktif, dari segi pola pikir
masyarakatnya yang semakin maju, dan dari segi infrastruktur yang semakin baik untuk
menunjang kehidupan yang lebih baik lagi.
Namun tidak hanya membawa pengaruh perubahan yang membawa dampak positif
bagi masyarakat desa Bunton dengan adanya PLTU 2 Cilacap ini, dari adanya perubahan
ekonomi dan sosial pada masyaraka tdesa Buntonjuga membawa dampak negatif. Dari aspek
sosial dan ekonominya, Dampak tersebut dapat di lihat dengan munculnya sikap individualis
pada diri masyarakat desa Bunton. Salah satu sebabnya ialah uang yang merupakan suatu hal
yang penting bagi kehidupan masyarakat desa Bunton berbagai cara dilakukan agar
mendapatkan uang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya
sehingga muncul berbagai macam konflik dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor
persaingan dan pertikaan yang menyebabkan terciptanya berbagi kelas sosial di masyarakat
desa Bunton serta mulai lunturnya sikap assosiatif pada diri mereka dan mulai digantikan
dengan sikap disosiatif. Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan hanya
mementingkan ego mereka sendiri untuk mencapai kepuasaan dalam hidupnya tanpa
memperhatikan akibat yang ditimbulkan dari sikap-sikap tersebut dan menghalalkan berbagai
cara untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai yaitu tujuan untuk memenuhi segala
kebutuhannya .
13. 10
Selain itu dengan adanya PLTU 2 Cilacap yang membawa pengaruh mengubah
pendapatan masyarakat desa Bunton dan pengaruh meningkatkan ilmu pengetahuan dan iptek
bagi masyarakat desa Buntonyang juga memberikan pengaru negatif. Seperti munculnya sifat
konsumtif pada diri mereka ditandai dengan munculnya berbagi macam alat teknologi yang
canggih seperti telefon, internet, televesi, radio dan lain-lain. Mereka membeli barang-barang
tersebut dari hasil pendapatan mereka sehingga mengubah pola kehidupan mereka yang
membawa pengaruh bagi proses interaksi yang dilakukan oleh masyarakat desa Bunton
Interaksi secara tatap muka yang dilakukan oleh masyarakat desa Bunton sekarang
sudah mulai berkurang. Salah satunya karena mereka sudah mempunyai telepon seluler,
mereka cukup menelefon atau mengirim pesan melalui telefon selulernya tanpa harus
bertemu secara langsung dengan orang tersebut untuk menyampaikan maksud dan tujuanya.
Serta dengan perkembangan internet yang semakin canggih, dan jaringan koneksi yang
semakin baik menyebabkan mereka mulai mencari-cari cara yang sesuai dengan
kepentingannya masing-masing untuk mencari berbagi macam informasi di luar sana yang
kiranya dapat memberikan keuntungan bagi mereka tanpa harus mengadakan perkumpulan-
perkumpulan dengan masyarakat lain dalam memperoleh informasi-informasi tersebut.
Sehingga pertemuan intensif yang biasanya dilakukan rutin kini mulai tidak ada.
Kemudian pengaruh perkembangan alat hiburan seperti televise juga membawa
pengaruh negatif bagi masyarakat desa Bunton, sekarang ini sudah banyak ditemui di setiap
rumah sudah memiliki televisi, tidak hanya mempunyai satu televisi saja namun ada dari
mereka yang mempunyai televisi lebih dari satu di rumahnya. Pengaruh televisi tersebut juga
membawa dampak bagi interaksi yang mereka lakukan, salah satunya ialah mulai
berkurangnya kunjungan ke rumah tetangganya yang memiliki televisi untuk sekedar ingin
memperoleh informasi dan tentu saja hal tersebut dapat menambah keakraban, namun
sekarang hal tersebut jarang di jumpai sehingga keintiman dalam berinteraksi dalam
kehidupan mereka sudah mulai memudar pada masyarakat desa Bunton tersebut.
14. 11
BAB III
PENUTUP
Dengan adanya PLTU 2 Cilacap yang terdapat di daerah Cilacap membawa pengaruh
perubahan bagi kehidupan masyarakat di kawasan industri tersebut. Khususnya masyarakat di
desa Bunton sebagai tempat berdirinya PLTU 2 Cilacap membawa perubahan bagi masyarakat
desa Bunton dari berbagai aspek kehidupannya, salah satunya ialah perubahan dari aspek
ekonomi dan sosialnya seperti perubahan dalam segi mata pencaharian, segi infrastuktur
wilayah desa Bunton serta dari segi ilmu pengetahuan dan pola pikir mereka yang mulai
berkembang dan maju. Namun perubahan tersebut tidak hanya berpengaruh positif bagi
masyarakat Bunton .Namun juga membawa pengaruh perubahan yang negatif pada pola
interaksi yang dilakukan oleh masyarakat desa Bunton dari akibat adanya PLTU 2 Cilacap
tersebut.