SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 46
Jorlin Pakpahan
              Soenardi D.
              Kosasih Adivcara
              Alwi Nurdin
              Maimun Bachrun




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Deskripsi Singkat

  Mata pendidikan dan pelatihan ini membahas
  pengertian tentang dasar-dasar kepemimpinan yang
  efektif, gaya kepemimpinan, kecerdasan emosional
  (emotional quotient-EQ), kecerdasan spiritual
  (Spiritual Quotient-SQ) yang mempengaruhi
  kepemimpinan, serta penerapannya.




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Tujuan Instruksional Umum


  Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu
  menjelaskan penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan
  dalam organisasi secara efektif dan efisien dengan
  memberdayakan EQ dan SQ.




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Tujuan Instruksional Khusus

  Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu:
   Menjelaskan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang efektif.
   Menguraikan gaya kepemimpinan.
   Menjelaskan pengertian, manfaat, dan teknik meningkatkan EQ
     dan SQ.
   Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dan efisien.



LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Pokok Bahasan


  1.    Prinsip Dasar Kepemimpinan yang efektif.
  2.    Pendekatan gaya kepemimpinan.
  3.    Pengertian dan kegunaan emosi.




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
1.    Pengertian dan Peranan Pemimpin

     Pengertian Kepemimpinan I
     b. Robert Schuller (1988):
        “Kekuatan yang menyeleksi mimpi dan menetapkan tujuan
        yang akan dicapai. Kekuatan yang menggerakkan perjuangan/
        kegiatan menuju sukses. Setiap orang memiliki potensi,
        namun tidak semua orang menyadari”

     e. Cattell (1973)
        Orang yang menciptakan perubahan paling efektif di dalam
        kelompoknya, menempati peran sentral atau posisi dominan,
        dan pengaruh di dalam kelompok”.

     h. Glenn (1992)
        Bersumber dari keunggulan manusia, kualitas manusia yang
        mampu menciptakan orang biasa mencapai hasil yang luar
        biasa”.
Pengertian Kepemimpinan II

   c. Hemhiel & Coons (1957)
        “Perilaku seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas
        suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama
        (Shared Goal)’”
   f.   Rauch & Behling (1984)
        “Proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok
        yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan”.

   i.   Jacobs & Jacques (1990)
        “Sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti)
        terhadap suatu usaha kolektif, dan yang mengakibatkan
        kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk
        mencapai sasaran”.
LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Kata-kata Kunci Definisi Kepemimpinan

   Menurut:
   -Schuller       - Hemhiel & Coons
   -Cattel         - Rauch & Behling
   -Glenn          - Jacobs & Jacques

   Terkait pada individu, yaitu:
    Kekuatan seleksi/menetapkan pencapaian tujuan;
    Menciptakan perubahan yang paling efektif;
    Keunggulan/kualitas manusia.
    Perilaku individu memimpin aktivitas;
    Kemampuan mempengaruhi aktivitas kelompok;
    Seni (art), kesenggupan (ability), teknik.
LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Atribut yang melekat pada Kepemimpinan

   3.  Vitalitas dan Stamina
   4.  Inteligensia
   5.  Kemauan menerima tanggung jawab.
   6.  Memahami kebutuhan orang lain.
   7.  Kompetensi.
   8.  Terampil berurusan dengan orang lain.
   9.  Ingin berhasil.
   10. Kemampuan memotivasi.
   11. Keberanian/keteguhan/ketahanan.
   12. Kemampuan memenangkan kepercayaan.
   13. Kemampuan manajemen, mengambil                 keputusan   dan
       menetapkan prioritas.
   14. Adaptasi
LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                  p. h p
Siapakah Pemimpin itu ?
   Hemhiel & Coons
   “Seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
   perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk
   alasannya”.
   Winardi
   “Seseorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan
   atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok
   yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama ke arah
   pencapaian sasaran-sasaran tertentu”.
   Hakiki Seorang Pemimpin:
   “Mampu memberdayakan Sumber Daya Manusia dan sumber daya
   lain dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.


LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Peranan pemimpin (I)
1. Hennry Mintzberg

Kewenangan dan Status Formal

                                                  Peranan Mengambil
Peranan Inter Personal   Peranan Infornasional         Keputusan
Figurehead:             Pemantau:              Entrepreuner
   Hadir dalam             Mengikuti proses       Ide/gagasan baru,
     upacara                  kegiatan unit           inovasi.
Leader:                      kerjanya.          Disturbance Handler:
   Penggerak/Pembim     Disseminator:             Atasi kesulitan.
     bing                   Menyebarluaskan     ResourceAllocator:
Liaison:                                           Mengatur semua
                              informasi.
   Penghubung/Kerjas    Spokesman:                  sumber daya
     ama                                         Negotiator
                            Juru bicara/satu       Sebagai wakil
                              pintu                   menghadapi pihak
                                                      luar.
Peranan Pemimpin (II)

   2. H.G. Hicks And C.R. Gullet:
    Adil-Arbitrating
    Memberi sugesti – suggesting
    Mendukung tercapainya tujuan-supplying obyectives
    Katalisator-catalysing
    Menciptakan rasa aman-providing
    Wakil Organisasi-Representing
    Sumber Inspirasi-Inspiring
    Bersikap menghargai -praising




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Tugas Pokok Pemimpin (Stoner-Mintzberg)

   3.   Managers work with another people
   4.   Managers are responsible and accountable
   5.   Managers balance competing goals and set priority
   6.   Managers must think analytically and conseptually
   7.   Managers are mediators
   8.   Managers are politcians and diplomat
   9.   Managers make difficult decision




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
1. Kepemimpinan Yang Efektif
        (Stophen R Covey: The Principle Centered Leadership)


        Berikan seseorang ikan, maka anda telah memberinya makan
        sehari-hari.
        Ajari dia memancing ikan, maka anda memberinya makan
        seumur hidup


    Kalimat di atas merupakan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan
        yang efektif/berprinsip.
    Prinsip merupakan bagian dari kondisi, kesadaran, dan suara
        hati.
    Prinsip muncul dalam bentuk ide, nilai, norma, dan ajaran.

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                  p. h p
Ciri-Ciri Memimpin Yang Berprinsip (Stephen R.
      Covey-1997)
   2. Selalu belajar – secara berkelanjutan belajar pengalaman dan pelatihan.
   3. Berorientasi pada pelayanan-pelayanan prima.
   4. Mempercayai orang lain – untuk motivasi bawahan
   5. Memancarkan energi positif-sanggup bekerja tahan banting.
   6. Hidup seimbang-seimbang hidup dunia-akhirat.
   7. Melihat hidup sebagai petualangan-mampu menikmati hidup dengan
      segala konsekuensinya
   8. Sinergik-bekerjasama saling menguntungkan.
   9. Selalu berlatih memperbaharui diri, melalui:
       • Pemahaman/perluas wawasan materi;
       • Mengajarkan materi pada orang lain;
       • Menerapkan prinsip-prinsip dan pemantauan hasil.


LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
Hambatan Yang Dihadapi Pemimpin Berprinsip

• Hambatan berupa kebiasaan buruk:
   Selera dan nafsu;
   Kesombongan dan kepura-puraan;
   Aspirasi dan ambisius

• Upaya mengatasi:
   Semangat, disiplin dan latihan berkelanjutan (dasar
    pengambilan keputusan)
   Melatih daya emosional dengan cara berlatih mendengarkan/
    kendali diri.
   Pembenahan diri menyangkut aspek pengetahuan, sikap,
    keterampilan.

Motto: jangan mengandalkan kekuasaan.
Tujuh Kebiasaan Orang Yg Sangat Efektif
       (The seven habits of Highly Effective People)
                Oleh: Stephen R. Covey)

   •    Jadilah proaktif
   •    Mulai dengan akhir dalam pikiran.
   •    Didahulukan yang harus di dahulukan
   •    Menang-menang
   •    Berusaha mengerti terlebih dahulu…. Baru
        dimengerti
   •    Wujudkan sinergi
   •    Asahkan selalu gergaji anda

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Tiga Pilar Utama
 Penyangga Efektifitas Kepemimpinan
     Legitimasi                                  Kepribadian
     Legalitas                                   Sistem-Nilai
     Acceptabilitas                              Amanah
     Etis                                        Karisma
                      Kompetensi
                                                 Integritas
                      Teknik Motivasi            Kredibilitas
                      Teknik mengambil
                      keputusan
                      Teknik memimpin rapat
                      Teknik berkomunikasi
                      Teknik berbegoisasi
                      Teknik mengelola konflik
                      Teknik mengelola stress
                      Teknik menjual
LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Pendekatan Gaya
    Kepemimpinan

  3.   Pendekatan teori sifat (Traits Theory)
  4.   Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Theory)
  5.   Pendekatan situasional
  6.   Kepemimpinan visioner




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
1. Pendekatan Teori Sifat (Traits Theory)
  Teori ini menekankan keberhasilan organisasi pada diri pemimpin,
        studi tentang kepemimpinan        didasarkan pada karakteristik
        pemimpin yang berhasil (ciri-ciri pribadi)

  Menurut Stogdill (1948)
     Pemim yang berhasil adalah pemimpin yang memiliki:
     Capacity : cerdas, mampu bicara, waspada.
     Achivement: gelar sarjana, pengetahuan, prestasi O.R.
     Responsibility: bertanggung jawab.
     Status: Kedudukan sosial/ekonomi, ketenaran.
     Participation: aktif, pandai bergaul/bekerjasama, humoris.

  Menurut Keirsey
  Watak pemimpin dipengaruhi oleh 2 hal:
       Perbedaan keinginan
    Setiap orang mempunyai: motif, doronga, tujuan dan kebutuhan yang
        berbeda.
       Perbedaan Persepsi
    Setiap orang memiliki: pemahaman dan cara berpikir yang berbeda.
2. Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Theory)
       Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu, kelompok
       dengan organisasi.



  a. Teori Dua Dimensi                         a.    Teori Tiga Faktor
     Oleh Holpin dan Winer (1957)                    Oleh Getzel dan Guba (1957)
     Perilaku pemimpin cenderung                     Perilaku pemimpin cenderung
     mengarah pada:                                  mengarah pada:
       • Dimensi Konsiderasi                         •     Normatif
       • Dimensi Inisiasi                            •     Personal
                                                     •     Transaksional
  a.   Teori Empat Faktor            a. Teori Tiga Dimensi
       Oleh Lipham dan Rankin (1982)    Oleh Reddin, membagi tiga pola dasar perilaku
       Perilaku pemimpin cenderung      pemimpin, yaitu:
       mengarah pada:                      Orientasi tugas (Task Oriented=TO)
       •     Struktural                    Orientasi hubungan Kerja (Relationship
       •     Fasilitator                        Oriented=RO
       •     Supportif                     Orientasi Hasil (Effectiveness Oriented = E)
       •     Partisipatif


LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                                           p. h p
Tokoh Menonjol Teori Perilaku (W.J.
  Reddin: The 3-D Theory)

   Tiga Pola Dasar Perilaku Kepemimpinan :
   2.   Perilaku yang berorientasi pada tugas (Task Oriented/TO)
        Kode: TO + ; RO-; E-
   4.   Perilaku yang berorientasi pada hubungan kerjasama/kemanusiaan
        (Relationship Oriented/Ro)
        Kode : TO-; Ro+; E-
   6.   Perilaku yang berorientasi pada Hasil (Effectiveness Oriented/E)
        Kode: To-; RO-; E+



LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                           p. h p
Delapan Gaya Kepemimpinan Reddin
    No    Gaya Kepemimpinan *)          To       Ro          E
   1     The Desester               -        -         -
   2     The Bureaucrat             -        -         +
   3     The Missionary             -        +         -
   4     The Developer              -        +         +
   5     The Autocrat               +        -         -
   6     The Benevolent Autocrat    +        -         +
   7     The Compromiser            +        +         -
   8     The Executive              +        +         +

    *) Gaya Kepemimpinan mana yang lebih efektif, dan mana
       yang kurang efektif


LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Ciri-Ciri Umum Gaya Kepemimimpinan Reddin


         Yang Kurang Efektif                          Yang Lebih Efektif
1. The Deserter                             1. The Bureacratif
    •   Negatif/agresif/hasut/licik             •   Taat aturan main
    •   Pura-pura setuju                        •   Terikat masa lalu
    •   Tidak bertanggung jawab                 •   Tidak kembangkan bawahan
2. The Missionary                           2. The Developer
    •   Pendirian selalu berubah                •   Percaya kepada orang lain
    •   Menghindari bentrokan                   •   Pergaulan luas
    •   Ingin hasil yang baik                   •   Memajukan orang lain
3. The Autocraf                             3. The Benevolent Autocrat
    •   Bawahan harus                           •   Membuat orang lain tanpa
        diperintah/hanya melak-sanakan              membuat kecil hati orang yang
        tugas.                                      bersangkutan .
    •   Bawahan sebagian dari mesin.            •   Sulit bergaul dengan bawahan.
4. The Compromiser                          4. The Executive
    •   Bekerja     tidak    tuntas/tidak       •   Selalu tentukan standar/prestasi
        sungguh-sungguh                         •   Motivator kerja bersama.
    •   Tidak harap prestasi tinggi             •   Partisipasi/kerjasama
    •   Rencana        Kerja       adalah
        kompromi
•       Pendekatan Situasional (Hersey & Blanchard-1982)
            Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin
            dengan individu, kelompok dengan organisasi.

      Pengantar:
       Sebagai reaksi terhadap teori sifat dan teori perilaku.
       Pemimpin adalah produk situasi.
       Pemimpin harus mampu mendiagnosa situasi.
       Pemimpin harus mampu mengubah perilaku sesuai dengan situasi
          dan kondisi.
       Bawahan diperlakukan sesuai kematangannya/maturity
       Variabel situasi tergantung pada:
           Antara lain:
            Kualitas orang yang memimpin.
            Kualitas orang yang dipimpin.
            Jenis pekerjaan, waktu, tempat, lingkungan, teman sekerja.
            Tujuan yang ingin dicapai.

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                                p. h p
Karakteristik Perilaku Dasar (Kepemimpinan Situasional)

                       G.3                   G.2
                   Partisipatif       Konsultatif/Selling
              R-Tugas                T-Tugas
              T-Tantangan            R-Hubungan


                      G.4                     G.1
                    Delegatif           Direktif/Telling
              R-Tugas                T-Tugas
              T-Hubungan             R-Hubungan




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                  p. h p
Tipe Kepemimpinan Situasional
                                                G.2 Tipe Konsultatif
         G.3 Tipe Partisipatif            Komunikasi dua arah.
   Komunikasi dua      arah     makin    PM-masukan bottom-up
    ditingkatkan.
                                           didengarkan
   Bawahan      diperhatikan      dan    PK-tetap berada di tangan atasan.
    dianggap cakap.
                                                 G.1 Tipe Derektif
   PM dan PK berimbang
                                          Komunikasi cenderung satu arah
          G.4 Tipe Delegatif
                                           dari atasan (perintah)
   PM didiskusikan bersama.
                                          Peran bawahan dibatasi.
   PK dan langkah tindak diserahkan
                                          PM dan PK-merupakan tanggung
    kepada bawahan.
                                           jawab atasan.
   Bawahan dianggap cakap dan
    dipercaya.



LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                               p. h p
Tingkat Kematangan Bawahan (Maturity)
     Keterkaitan antara kemauan dan kemampuan
                                                  Tipe
                                            Kepemimpinan
No    Maturity         Penjelasan             Situasional
1.      K-1      Tidak mau dan tidak        Direktif/Telling
                 mampu                        (Instruktif)
2.      K-2      Mau tetapi tidak mampu   Konsultatif/selling



3.      K-3      Tidak mau tetapi mampu Partisipasi


4.      K-4      Mau dan mampu            Delegasi
Situational Leadership
                             (Hersey & Blancard)


                         Belum




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
1. Kepemimpinan Visioner


       Perlukah kepemimpinan visioner dalam era
        perubahan/pembaharuan/reformasi ini
       Apakah yang dimaksu dengan perubahan
       Bagaimana sosok pimpinan visioner itu


LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Pengertian Perubahan
   Suatu proses transformasi ke arah terwujudnya keadaan baru dengan
    kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya (W.
    Sumidjo-1999)

Latar Belakang Terjadinya Perubahan
   Krisis Poleksosbud
   Konsep landasan untuk masa depan sudah tidak sesuai.
   Rumusan pendekatan keberhasilan yang lama dianggap sudah tidak
    efektif
   Perlu teori/praktek manajemen baru sebagai pengganti yang sudah
    usang.
   Perlu solusi-solusi baru.
   Perlu pembentukan baru organisasi birokrasi pemerintah/swasta
   Faktor internal dan eksternal
Faktor lain yang mempengaruhi perubahan
  Faktor Internal
  Visi dan misi/value tidak sama
  Kerangka/alur strategi tidak jelas.
  Lemahnya keterpaduan antara visi dan sistem
  Gaya pimpinan tidak sesuai dengan visi
  Lemahnya kompetensi dan integritas


  Faktor Eksternal
  Aspek Sospolkam
  Aspek Kebudayaan/Kultur
  Aspek Iptek
  Aspek Peraturan Perundang-undangan



LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Peran/Profil Pemimpin Visioner
  (Menyangkut hal-hal strategis)

   Memperbaiki Sumber Daya Manusia dan Sumber daya lain
    (meningkatkan kualitas dan hasil)
   Menemukan dan mencari sebab kegagalan Sumber Daya Manusia, serta
    membantu bawahan bekerja baik.
   Menciptakan lingkungan kerja yang produktif, kepemimpinan yang
    inovatif, diklat bawahan.


  Peran seorang pemimpin visioner, adalah:
   Direction Setter
   Change Agent
   Spokes person
LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Komitmen Perilaku Kepemimpinan Visioner
(James M. Kouzes & Barry Z. Posmer

4.   Memimpin untuk masa depan. (memiliki visi yang tercermin dalam
     sikap dan perilaku pemimpin)
5.   Mencari peluang yang menantang (tidak menyenangi status Qua, dan
     menyenangi “adventuring:
6.   Berani mencoba dan siap menanggung resiko (calculated risk)
7.   Menciptakan iklim kerja organisasi (keterbukaan, kerjasama, peluang
     interaksi, memberikan reward and punishment).
8.   Membangun dan mengembangkan mitra kerja
9.   Menampilkan keteladanan.
10. Merencanakan keberhasilan bertahap.
11. Menghargai peran setiap individu.
12. Membangun “Job Satisfaction”/mensyukuri setiap keberhasilan.
Pokok Bahasan III
 Pengertian dan Kegunaan Emosi
 4. Pengertian dan Peranan Emosi
 5. Ciri Pemimpin yang cerdas secara emosi
 6. Teknik meningkatkan kecerdasan emosi (EQ)
 7. Kecerdasan spiritual (spritual Quotient-SQ)
      Pengertian SQ
      Kaitan IQ, EQ, dan SQ.
      Tanda-tanda SQ yang telah berkembang.




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Pengertian dan Peranan Emosi
 Emosi (Oxford English Dictionary)
 “Setiap kegiatan atau pengolahan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan
 mental yang hebat dan meluap-luap”.

 •Emosi Positif, contoh:
  -Cinta: mabuk kepayang, percaya, hormat, kasmaran, dan seterusnya.

 •Emosi Negatif, contoh:
  -Amarah: beringas, benci, jengkel, kesal hati, mengamuk, dan seterusnya




LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                         p. h p
Peranan Emosi
 3. Sebagai “energi pengaktif”, untuk nilai etika.
      Empati, integritas, kepercayaan, keuletan.

 4. Membangkitkan intuisi rasa ingin tahu.
      Antisipasi masa depan yang tidak menentu,
       dan
      Merencanakan langkah tindakan.

 5. Membantu IQ memecahkan permasalahan yang
    sulit melalui pemikiran kreatif.

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
Kecerdasan Emosional
 Definisi
 Salovey & Mayer-1990
    Kualitas emosi yang penting bagi suatu keberhasilan, antara lain dapat
     berupa:
       •Empati, kesetiakawanan
       •Mengungkapkan dan memahami perasaan.
       •Mengendalikan amarah.
       •Kemandirian, ketekunan, sikap hormat.

 David Goleman-1997
     “Kemampuan mengelola perasaan sehingga terekspresikan dengan tepat
     dan efektif yang memungkinkan orang bekerjasama dengan lancar
     menuju sasaran bersama”.


LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                         p. h p
Manfaat Kecerdasan Emosional
 3. Membantu IQ untuk pemecahan masalah.
 4. Meningkatkan kinerja intelektual.
 5. Membantu mengenali diri sendiri.
 6. Menjaga keseimbangan kebutuhan pribadi dan kebutuhan
     orang lain.
 7. Membantu pimpinan mengemban perannya.
 8. Melakukan komunikasi dengan jujur dan terbuka.
 9. Menjalin team-work yang efektif dan sinergis
 10. Meningkatkan kreativitas dan inovasi

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
2. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Cerdas Emosi

 c. Mampu menyadari diri sendiri
    - Tahu kekuatan/kelemahan diri
 e. Mampu mengendalikan diri.
    - Dapat mengelola emosi secara efektif.
 g. Memotivasi diri dengan efektif.
    - Selalu memanfaatkan kesempatan dan optimis
 i. Memiliki kepekaan terhadap orang lain.
    - Mampu membina hubungan (persuasi, sibergi, kolaborasi,
    katalisator perubahan).


LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
1. Teknik Meningkatkan IQ

 c. Kenali emosi anda
 d. Terimalah perasaan emosi anda
 e. Kembangkan kesadaran emosi anda
     - Memotivasi diri sendiri
 g. Pahami lingkungan dari orang lain.
 h. Penghayatan
 i. Implementasi



LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p
• Kecerdasan Spiritual (Spiritual
   Quotient-SQ)
 Pengantar
 1900
 IQ merupakan satu-satunya yang menjamin keberhasilan seseorang.
 Semakin tinggi IQ semakin tinggi kecerdasan seseorang.

 1996
 EQ merupakan kecerdasan lain yang juga menentukan keberhasilan
     seseorang (Dabiel Goleman)

 2000
 Penelitian Zohar dan Marshall menunjukkan pentingnya SQ
 SQ sebagai kecerdasan tertinggi yang memfungsikan IQ dan EQ.

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                   p. h p
Apakah yang dimaksud dengan Kecerdasan
   Spiritual
 3.   Ahli Syaraf U.S Rama Chandran (California University) menemukan “God
      Spot”, dalam otak manusia, yang menjadi “Pusat Spiritual”.
 5.   Kecerdasan spiritual (SQ), adalah “kecerdasan untuk memahami dan
      memecahkan persoalan “makna”, dan “nilai”
      Kecerdasan untuk menenpatkan prilaku dan hidup dalam konteks kehidupan
      yang lebih kaya dan lebih luas, sehingga mampu menempatkan kehidupan
      seseorang menjadi bermakna dan bernilai. (Danah Zohar dan Ian Marshall)
 8. Bentuk SQ yang mudah dipahami adalah “Nurani”.
 9. SQ berperan penting menggerakkan dan mengarahkan IQ dan EQ.
 10. Beberapa pertanyaan yang hanya bisa di jawab SQ:
      •    Kenapa saya ada, dan untuk apa saya ada ?
      •    Adakah kehidupan setelah kematian ?
      •    Kenapa saya melakukan itu, dan berhasil.

 11. Kecerdasan spiritual, menuntun seseorang:
      •    Bersikap toleran
      •    Mampu menghadapi penderitaan dan memanfaatkannya.
      •    Mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang negatif.
      •    Menolong seseorang tanpa pamrih.
LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                         p. h p
Aplikasi IQ, EQ, dan SQ Dalam Kepemimpinan
•   Kecerdasan Intelegensi (IQ) dapat menghasilkan gagasan atau ide yang brilian, dan
    rencana yang bagus, tetapi realisasi dari gagasan/ide, dan keterlaksanaan rencana yang
    bagus tersebut, sangat kuat dipengaruhi oleh Kecerdasan Emosiaonal (EQ), dan apakah
    prosesnya dan gasilnya mengandung nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, sangat kuat
    dipengaruhi kecerdasan spritual (SQ).
•   Kecerdasan emosi (EQ) dapat mendorong kecerdasan intelegensi )IQ) menganalisis
    masalah, dan menghasilkan alternatif pemecahan masalah secara kreatif, dan dengan
    menggunakan kecerdasan spiritual dalam proses pengambilan keputusan, akan diperoleh
    keputusan yang terbaik.
•   Ketidakmampuan mengelola emosi (dalam keadaan “Emosional”), dapat merusak
    kecerdasan intelegensi. Dan pada saat EQ dan IQ terganggu, maka kecerdasan spiritual
    (SQ) akan sulit berperan secara efektif. (karena itu jangan mengambil keputusan pada saat
    emosional.
•   Kecerdasan intelegensi (IQ) mampu menjelaskan bahwa KKN itu tidak baik, tetapi hanya
    dengan kecerdasan spiritual (SQ) seseorang mampu mengendalikan (mengelola)
    emosinya, sehingga emosi tidak mencari kepuasan dengan cara yang tidak sehat.
•   Biasakanlah mendengar dan memperhatikan suara nurani/kata hati (mengelola SQ), maka
    anda akan mendapatkan kepuasan emosional (EQ yang paling bernilai dan paling
    berharga, dari segala hasil kecerdasan intelegensi (IQ) yang anda miliki.
Sinergi: IQ, EQ, dan SQ
      Dalam Kepemimpinan
              SQ




             Pemimpin
              Efektif




IQ                             EQ
Tanda-Tanda SQ yang telah berkembang dengan
                       baik

 3. Mampu bersikap fleksibel: adaptif secara spontan dan aktif.

 4. Tingkat kesadaran diri yang tinggi

 5. Kemampuan         untuk    memanfaatkan        dan    menghadapi

     penderitaan.

 6. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit.

 7. Kilas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai


LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
                                                                 p. h p

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Membangun Kerjasama yang hebat
Membangun Kerjasama yang hebatMembangun Kerjasama yang hebat
Membangun Kerjasama yang hebat
 
Pelatihan Membangun Teamwork
Pelatihan Membangun TeamworkPelatihan Membangun Teamwork
Pelatihan Membangun Teamwork
 
Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan (leadership)Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan (leadership)
 
Materi Kepemimpinan
Materi KepemimpinanMateri Kepemimpinan
Materi Kepemimpinan
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
TEORI-TEORI KEPEMIMPINANTEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
 
Teamwork & team building
Teamwork & team buildingTeamwork & team building
Teamwork & team building
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 
Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasionalKepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional
 
Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinan
 
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa AplikasinyaKepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
 
Johari power
Johari powerJohari power
Johari power
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
kepemimpinan leadership
kepemimpinan leadershipkepemimpinan leadership
kepemimpinan leadership
 
Membangun tim efektif
Membangun tim efektifMembangun tim efektif
Membangun tim efektif
 
Prinsip-Prinsip Agile Leadership _ Materi Agility Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership _ Materi Agility LeadershipPrinsip-Prinsip Agile Leadership _ Materi Agility Leadership
Prinsip-Prinsip Agile Leadership _ Materi Agility Leadership
 
Teknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and CounsellingTeknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and Counselling
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Ppt teori organisasi
Ppt teori organisasiPpt teori organisasi
Ppt teori organisasi
 

Andere mochten auch

Kepemimpinan dalam organisasi oleh bapak jorlin pakpahan pada diklatpim iii t...
Kepemimpinan dalam organisasi oleh bapak jorlin pakpahan pada diklatpim iii t...Kepemimpinan dalam organisasi oleh bapak jorlin pakpahan pada diklatpim iii t...
Kepemimpinan dalam organisasi oleh bapak jorlin pakpahan pada diklatpim iii t...Obhie Firmansyah
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiXee Yuliani
 
Pelayanan prima-ii-dan-iii
Pelayanan prima-ii-dan-iiiPelayanan prima-ii-dan-iii
Pelayanan prima-ii-dan-iiiRia Ria
 
Teori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinanTeori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinanJerry Makawimbang
 
Kepemimpinan Visioner (Visionary Leadership)
Kepemimpinan Visioner (Visionary Leadership) Kepemimpinan Visioner (Visionary Leadership)
Kepemimpinan Visioner (Visionary Leadership) Tri Widodo W. UTOMO
 

Andere mochten auch (6)

Kepemimpinan dalam organisasi oleh bapak jorlin pakpahan pada diklatpim iii t...
Kepemimpinan dalam organisasi oleh bapak jorlin pakpahan pada diklatpim iii t...Kepemimpinan dalam organisasi oleh bapak jorlin pakpahan pada diklatpim iii t...
Kepemimpinan dalam organisasi oleh bapak jorlin pakpahan pada diklatpim iii t...
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
 
Leadership ethics and traits
Leadership ethics and traitsLeadership ethics and traits
Leadership ethics and traits
 
Pelayanan prima-ii-dan-iii
Pelayanan prima-ii-dan-iiiPelayanan prima-ii-dan-iii
Pelayanan prima-ii-dan-iii
 
Teori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinanTeori organisasi dan kepemimpinan
Teori organisasi dan kepemimpinan
 
Kepemimpinan Visioner (Visionary Leadership)
Kepemimpinan Visioner (Visionary Leadership) Kepemimpinan Visioner (Visionary Leadership)
Kepemimpinan Visioner (Visionary Leadership)
 

Ähnlich wie Kepemimpinan dalam organisasi 2

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptxKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptxNj _mole07
 
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (1).pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (1).pptxKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (1).pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (1).pptxNj _mole07
 
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptpendmakabmalangokee
 
Materi pelatihan kepemimpinan
Materi pelatihan kepemimpinanMateri pelatihan kepemimpinan
Materi pelatihan kepemimpinanIVANYULIANTO4
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadershipSamuel Riwu
 
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdf
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdfmateri-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdf
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdfQuinniIstazAzlia
 
Kepemimpinan dan kekuasaan
Kepemimpinan dan kekuasaanKepemimpinan dan kekuasaan
Kepemimpinan dan kekuasaanSetyo Hartanto
 
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"Kanaidi ken
 
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptEfektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptashrafkhairulAzam
 
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikan
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikanAdm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikan
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikanujangjm
 
Kepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolahKepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolahWisda Putri
 
Sifat-sifat Kepemimpinan (1).pptx
Sifat-sifat Kepemimpinan (1).pptxSifat-sifat Kepemimpinan (1).pptx
Sifat-sifat Kepemimpinan (1).pptxEllyIrmawatispd
 
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesanPengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesanLee Oi Wah
 
Kepimpinan Berkualiti
Kepimpinan BerkualitiKepimpinan Berkualiti
Kepimpinan BerkualitiImsamad
 

Ähnlich wie Kepemimpinan dalam organisasi 2 (20)

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptxKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (1).pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (1).pptxKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (1).pptx
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI (1).pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt
 
Materi pelatihan kepemimpinan
Materi pelatihan kepemimpinanMateri pelatihan kepemimpinan
Materi pelatihan kepemimpinan
 
Klp 2 leadership
Klp 2 leadershipKlp 2 leadership
Klp 2 leadership
 
Tugas manajemen new
Tugas manajemen newTugas manajemen new
Tugas manajemen new
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdf
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdfmateri-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdf
materi-kepemimpinan-leadership-s1-2011.pdf
 
Leadership 1
Leadership 1Leadership 1
Leadership 1
 
Kepemimpinan dan kekuasaan
Kepemimpinan dan kekuasaanKepemimpinan dan kekuasaan
Kepemimpinan dan kekuasaan
 
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
 
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptEfektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
 
leadership.ppt
leadership.pptleadership.ppt
leadership.ppt
 
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikan
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikanAdm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikan
Adm pendidikan ke 12 peran dan fungsi kepsek sbg administratur pendidikan
 
Kepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolahKepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah
 
Pengembangan kepemimpinan
Pengembangan kepemimpinanPengembangan kepemimpinan
Pengembangan kepemimpinan
 
Sifat-sifat Kepemimpinan (1).pptx
Sifat-sifat Kepemimpinan (1).pptxSifat-sifat Kepemimpinan (1).pptx
Sifat-sifat Kepemimpinan (1).pptx
 
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesanPengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
Pengurusan organisasi, kepimpinan dan penyeliaan berkesan
 
Kepimpinan Berkualiti
Kepimpinan BerkualitiKepimpinan Berkualiti
Kepimpinan Berkualiti
 

Kürzlich hochgeladen

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Kepemimpinan dalam organisasi 2

  • 1. Jorlin Pakpahan Soenardi D. Kosasih Adivcara Alwi Nurdin Maimun Bachrun LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 2. Deskripsi Singkat Mata pendidikan dan pelatihan ini membahas pengertian tentang dasar-dasar kepemimpinan yang efektif, gaya kepemimpinan, kecerdasan emosional (emotional quotient-EQ), kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient-SQ) yang mempengaruhi kepemimpinan, serta penerapannya. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 3. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan dalam organisasi secara efektif dan efisien dengan memberdayakan EQ dan SQ. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 4. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu:  Menjelaskan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang efektif.  Menguraikan gaya kepemimpinan.  Menjelaskan pengertian, manfaat, dan teknik meningkatkan EQ dan SQ.  Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dan efisien. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 5. Pokok Bahasan 1. Prinsip Dasar Kepemimpinan yang efektif. 2. Pendekatan gaya kepemimpinan. 3. Pengertian dan kegunaan emosi. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 6. 1. Pengertian dan Peranan Pemimpin Pengertian Kepemimpinan I b. Robert Schuller (1988): “Kekuatan yang menyeleksi mimpi dan menetapkan tujuan yang akan dicapai. Kekuatan yang menggerakkan perjuangan/ kegiatan menuju sukses. Setiap orang memiliki potensi, namun tidak semua orang menyadari” e. Cattell (1973) Orang yang menciptakan perubahan paling efektif di dalam kelompoknya, menempati peran sentral atau posisi dominan, dan pengaruh di dalam kelompok”. h. Glenn (1992) Bersumber dari keunggulan manusia, kualitas manusia yang mampu menciptakan orang biasa mencapai hasil yang luar biasa”.
  • 7. Pengertian Kepemimpinan II c. Hemhiel & Coons (1957) “Perilaku seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (Shared Goal)’” f. Rauch & Behling (1984) “Proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan”. i. Jacobs & Jacques (1990) “Sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap suatu usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran”. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 8. Kata-kata Kunci Definisi Kepemimpinan Menurut: -Schuller - Hemhiel & Coons -Cattel - Rauch & Behling -Glenn - Jacobs & Jacques Terkait pada individu, yaitu:  Kekuatan seleksi/menetapkan pencapaian tujuan;  Menciptakan perubahan yang paling efektif;  Keunggulan/kualitas manusia.  Perilaku individu memimpin aktivitas;  Kemampuan mempengaruhi aktivitas kelompok;  Seni (art), kesenggupan (ability), teknik. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 9. Atribut yang melekat pada Kepemimpinan 3. Vitalitas dan Stamina 4. Inteligensia 5. Kemauan menerima tanggung jawab. 6. Memahami kebutuhan orang lain. 7. Kompetensi. 8. Terampil berurusan dengan orang lain. 9. Ingin berhasil. 10. Kemampuan memotivasi. 11. Keberanian/keteguhan/ketahanan. 12. Kemampuan memenangkan kepercayaan. 13. Kemampuan manajemen, mengambil keputusan dan menetapkan prioritas. 14. Adaptasi LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 10. Siapakah Pemimpin itu ? Hemhiel & Coons “Seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya”. Winardi “Seseorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu”. Hakiki Seorang Pemimpin: “Mampu memberdayakan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lain dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 11. Peranan pemimpin (I) 1. Hennry Mintzberg Kewenangan dan Status Formal Peranan Mengambil Peranan Inter Personal Peranan Infornasional Keputusan Figurehead: Pemantau: Entrepreuner  Hadir dalam  Mengikuti proses  Ide/gagasan baru, upacara kegiatan unit inovasi. Leader: kerjanya. Disturbance Handler:  Penggerak/Pembim Disseminator:  Atasi kesulitan. bing  Menyebarluaskan ResourceAllocator: Liaison:  Mengatur semua informasi.  Penghubung/Kerjas Spokesman: sumber daya ama Negotiator  Juru bicara/satu  Sebagai wakil pintu menghadapi pihak luar.
  • 12. Peranan Pemimpin (II) 2. H.G. Hicks And C.R. Gullet:  Adil-Arbitrating  Memberi sugesti – suggesting  Mendukung tercapainya tujuan-supplying obyectives  Katalisator-catalysing  Menciptakan rasa aman-providing  Wakil Organisasi-Representing  Sumber Inspirasi-Inspiring  Bersikap menghargai -praising LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 13. Tugas Pokok Pemimpin (Stoner-Mintzberg) 3. Managers work with another people 4. Managers are responsible and accountable 5. Managers balance competing goals and set priority 6. Managers must think analytically and conseptually 7. Managers are mediators 8. Managers are politcians and diplomat 9. Managers make difficult decision LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 14. 1. Kepemimpinan Yang Efektif (Stophen R Covey: The Principle Centered Leadership) Berikan seseorang ikan, maka anda telah memberinya makan sehari-hari. Ajari dia memancing ikan, maka anda memberinya makan seumur hidup  Kalimat di atas merupakan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang efektif/berprinsip.  Prinsip merupakan bagian dari kondisi, kesadaran, dan suara hati.  Prinsip muncul dalam bentuk ide, nilai, norma, dan ajaran. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 15. Ciri-Ciri Memimpin Yang Berprinsip (Stephen R. Covey-1997) 2. Selalu belajar – secara berkelanjutan belajar pengalaman dan pelatihan. 3. Berorientasi pada pelayanan-pelayanan prima. 4. Mempercayai orang lain – untuk motivasi bawahan 5. Memancarkan energi positif-sanggup bekerja tahan banting. 6. Hidup seimbang-seimbang hidup dunia-akhirat. 7. Melihat hidup sebagai petualangan-mampu menikmati hidup dengan segala konsekuensinya 8. Sinergik-bekerjasama saling menguntungkan. 9. Selalu berlatih memperbaharui diri, melalui: • Pemahaman/perluas wawasan materi; • Mengajarkan materi pada orang lain; • Menerapkan prinsip-prinsip dan pemantauan hasil. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
  • 16. Hambatan Yang Dihadapi Pemimpin Berprinsip • Hambatan berupa kebiasaan buruk: Selera dan nafsu; Kesombongan dan kepura-puraan; Aspirasi dan ambisius • Upaya mengatasi: Semangat, disiplin dan latihan berkelanjutan (dasar pengambilan keputusan) Melatih daya emosional dengan cara berlatih mendengarkan/ kendali diri. Pembenahan diri menyangkut aspek pengetahuan, sikap, keterampilan. Motto: jangan mengandalkan kekuasaan.
  • 17. Tujuh Kebiasaan Orang Yg Sangat Efektif (The seven habits of Highly Effective People) Oleh: Stephen R. Covey) • Jadilah proaktif • Mulai dengan akhir dalam pikiran. • Didahulukan yang harus di dahulukan • Menang-menang • Berusaha mengerti terlebih dahulu…. Baru dimengerti • Wujudkan sinergi • Asahkan selalu gergaji anda LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 18. Tiga Pilar Utama Penyangga Efektifitas Kepemimpinan Legitimasi Kepribadian Legalitas Sistem-Nilai Acceptabilitas Amanah Etis Karisma Kompetensi Integritas Teknik Motivasi Kredibilitas Teknik mengambil keputusan Teknik memimpin rapat Teknik berkomunikasi Teknik berbegoisasi Teknik mengelola konflik Teknik mengelola stress Teknik menjual LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 19. Pendekatan Gaya Kepemimpinan 3. Pendekatan teori sifat (Traits Theory) 4. Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Theory) 5. Pendekatan situasional 6. Kepemimpinan visioner LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 20. 1. Pendekatan Teori Sifat (Traits Theory) Teori ini menekankan keberhasilan organisasi pada diri pemimpin, studi tentang kepemimpinan didasarkan pada karakteristik pemimpin yang berhasil (ciri-ciri pribadi) Menurut Stogdill (1948)  Pemim yang berhasil adalah pemimpin yang memiliki:  Capacity : cerdas, mampu bicara, waspada.  Achivement: gelar sarjana, pengetahuan, prestasi O.R.  Responsibility: bertanggung jawab.  Status: Kedudukan sosial/ekonomi, ketenaran.  Participation: aktif, pandai bergaul/bekerjasama, humoris. Menurut Keirsey Watak pemimpin dipengaruhi oleh 2 hal:  Perbedaan keinginan Setiap orang mempunyai: motif, doronga, tujuan dan kebutuhan yang berbeda.  Perbedaan Persepsi Setiap orang memiliki: pemahaman dan cara berpikir yang berbeda.
  • 21. 2. Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Theory) Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu, kelompok dengan organisasi. a. Teori Dua Dimensi a. Teori Tiga Faktor Oleh Holpin dan Winer (1957) Oleh Getzel dan Guba (1957) Perilaku pemimpin cenderung Perilaku pemimpin cenderung mengarah pada: mengarah pada: • Dimensi Konsiderasi • Normatif • Dimensi Inisiasi • Personal • Transaksional a. Teori Empat Faktor a. Teori Tiga Dimensi Oleh Lipham dan Rankin (1982) Oleh Reddin, membagi tiga pola dasar perilaku Perilaku pemimpin cenderung pemimpin, yaitu: mengarah pada:  Orientasi tugas (Task Oriented=TO) • Struktural  Orientasi hubungan Kerja (Relationship • Fasilitator Oriented=RO • Supportif  Orientasi Hasil (Effectiveness Oriented = E) • Partisipatif LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 22. Tokoh Menonjol Teori Perilaku (W.J. Reddin: The 3-D Theory) Tiga Pola Dasar Perilaku Kepemimpinan : 2. Perilaku yang berorientasi pada tugas (Task Oriented/TO) Kode: TO + ; RO-; E- 4. Perilaku yang berorientasi pada hubungan kerjasama/kemanusiaan (Relationship Oriented/Ro) Kode : TO-; Ro+; E- 6. Perilaku yang berorientasi pada Hasil (Effectiveness Oriented/E) Kode: To-; RO-; E+ LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 23. Delapan Gaya Kepemimpinan Reddin No Gaya Kepemimpinan *) To Ro E 1 The Desester - - - 2 The Bureaucrat - - + 3 The Missionary - + - 4 The Developer - + + 5 The Autocrat + - - 6 The Benevolent Autocrat + - + 7 The Compromiser + + - 8 The Executive + + + *) Gaya Kepemimpinan mana yang lebih efektif, dan mana yang kurang efektif LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 24. Ciri-Ciri Umum Gaya Kepemimimpinan Reddin Yang Kurang Efektif Yang Lebih Efektif 1. The Deserter 1. The Bureacratif • Negatif/agresif/hasut/licik • Taat aturan main • Pura-pura setuju • Terikat masa lalu • Tidak bertanggung jawab • Tidak kembangkan bawahan 2. The Missionary 2. The Developer • Pendirian selalu berubah • Percaya kepada orang lain • Menghindari bentrokan • Pergaulan luas • Ingin hasil yang baik • Memajukan orang lain 3. The Autocraf 3. The Benevolent Autocrat • Bawahan harus • Membuat orang lain tanpa diperintah/hanya melak-sanakan membuat kecil hati orang yang tugas. bersangkutan . • Bawahan sebagian dari mesin. • Sulit bergaul dengan bawahan. 4. The Compromiser 4. The Executive • Bekerja tidak tuntas/tidak • Selalu tentukan standar/prestasi sungguh-sungguh • Motivator kerja bersama. • Tidak harap prestasi tinggi • Partisipasi/kerjasama • Rencana Kerja adalah kompromi
  • 25. Pendekatan Situasional (Hersey & Blanchard-1982) Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu, kelompok dengan organisasi. Pengantar:  Sebagai reaksi terhadap teori sifat dan teori perilaku.  Pemimpin adalah produk situasi.  Pemimpin harus mampu mendiagnosa situasi.  Pemimpin harus mampu mengubah perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi.  Bawahan diperlakukan sesuai kematangannya/maturity  Variabel situasi tergantung pada:  Antara lain:  Kualitas orang yang memimpin.  Kualitas orang yang dipimpin.  Jenis pekerjaan, waktu, tempat, lingkungan, teman sekerja.  Tujuan yang ingin dicapai. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 26. Karakteristik Perilaku Dasar (Kepemimpinan Situasional) G.3 G.2 Partisipatif Konsultatif/Selling R-Tugas T-Tugas T-Tantangan R-Hubungan G.4 G.1 Delegatif Direktif/Telling R-Tugas T-Tugas T-Hubungan R-Hubungan LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 27. Tipe Kepemimpinan Situasional G.2 Tipe Konsultatif G.3 Tipe Partisipatif  Komunikasi dua arah.  Komunikasi dua arah makin  PM-masukan bottom-up ditingkatkan. didengarkan  Bawahan diperhatikan dan  PK-tetap berada di tangan atasan. dianggap cakap. G.1 Tipe Derektif  PM dan PK berimbang  Komunikasi cenderung satu arah G.4 Tipe Delegatif dari atasan (perintah)  PM didiskusikan bersama.  Peran bawahan dibatasi.  PK dan langkah tindak diserahkan  PM dan PK-merupakan tanggung kepada bawahan. jawab atasan.  Bawahan dianggap cakap dan dipercaya. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 28. Tingkat Kematangan Bawahan (Maturity) Keterkaitan antara kemauan dan kemampuan Tipe Kepemimpinan No Maturity Penjelasan Situasional 1. K-1 Tidak mau dan tidak Direktif/Telling mampu (Instruktif) 2. K-2 Mau tetapi tidak mampu Konsultatif/selling 3. K-3 Tidak mau tetapi mampu Partisipasi 4. K-4 Mau dan mampu Delegasi
  • 29. Situational Leadership (Hersey & Blancard) Belum LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 30. 1. Kepemimpinan Visioner  Perlukah kepemimpinan visioner dalam era perubahan/pembaharuan/reformasi ini  Apakah yang dimaksu dengan perubahan  Bagaimana sosok pimpinan visioner itu LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 31. Pengertian Perubahan  Suatu proses transformasi ke arah terwujudnya keadaan baru dengan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya (W. Sumidjo-1999) Latar Belakang Terjadinya Perubahan  Krisis Poleksosbud  Konsep landasan untuk masa depan sudah tidak sesuai.  Rumusan pendekatan keberhasilan yang lama dianggap sudah tidak efektif  Perlu teori/praktek manajemen baru sebagai pengganti yang sudah usang.  Perlu solusi-solusi baru.  Perlu pembentukan baru organisasi birokrasi pemerintah/swasta  Faktor internal dan eksternal
  • 32. Faktor lain yang mempengaruhi perubahan Faktor Internal Visi dan misi/value tidak sama Kerangka/alur strategi tidak jelas. Lemahnya keterpaduan antara visi dan sistem Gaya pimpinan tidak sesuai dengan visi Lemahnya kompetensi dan integritas Faktor Eksternal Aspek Sospolkam Aspek Kebudayaan/Kultur Aspek Iptek Aspek Peraturan Perundang-undangan LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 33. Peran/Profil Pemimpin Visioner (Menyangkut hal-hal strategis)  Memperbaiki Sumber Daya Manusia dan Sumber daya lain (meningkatkan kualitas dan hasil)  Menemukan dan mencari sebab kegagalan Sumber Daya Manusia, serta membantu bawahan bekerja baik.  Menciptakan lingkungan kerja yang produktif, kepemimpinan yang inovatif, diklat bawahan. Peran seorang pemimpin visioner, adalah:  Direction Setter  Change Agent  Spokes person LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 34. Komitmen Perilaku Kepemimpinan Visioner (James M. Kouzes & Barry Z. Posmer 4. Memimpin untuk masa depan. (memiliki visi yang tercermin dalam sikap dan perilaku pemimpin) 5. Mencari peluang yang menantang (tidak menyenangi status Qua, dan menyenangi “adventuring: 6. Berani mencoba dan siap menanggung resiko (calculated risk) 7. Menciptakan iklim kerja organisasi (keterbukaan, kerjasama, peluang interaksi, memberikan reward and punishment). 8. Membangun dan mengembangkan mitra kerja 9. Menampilkan keteladanan. 10. Merencanakan keberhasilan bertahap. 11. Menghargai peran setiap individu. 12. Membangun “Job Satisfaction”/mensyukuri setiap keberhasilan.
  • 35. Pokok Bahasan III Pengertian dan Kegunaan Emosi 4. Pengertian dan Peranan Emosi 5. Ciri Pemimpin yang cerdas secara emosi 6. Teknik meningkatkan kecerdasan emosi (EQ) 7. Kecerdasan spiritual (spritual Quotient-SQ)  Pengertian SQ  Kaitan IQ, EQ, dan SQ.  Tanda-tanda SQ yang telah berkembang. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 36. Pengertian dan Peranan Emosi Emosi (Oxford English Dictionary) “Setiap kegiatan atau pengolahan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap”. •Emosi Positif, contoh: -Cinta: mabuk kepayang, percaya, hormat, kasmaran, dan seterusnya. •Emosi Negatif, contoh: -Amarah: beringas, benci, jengkel, kesal hati, mengamuk, dan seterusnya LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 37. Peranan Emosi 3. Sebagai “energi pengaktif”, untuk nilai etika.  Empati, integritas, kepercayaan, keuletan. 4. Membangkitkan intuisi rasa ingin tahu.  Antisipasi masa depan yang tidak menentu, dan  Merencanakan langkah tindakan. 5. Membantu IQ memecahkan permasalahan yang sulit melalui pemikiran kreatif. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 38. Kecerdasan Emosional Definisi Salovey & Mayer-1990  Kualitas emosi yang penting bagi suatu keberhasilan, antara lain dapat berupa: •Empati, kesetiakawanan •Mengungkapkan dan memahami perasaan. •Mengendalikan amarah. •Kemandirian, ketekunan, sikap hormat. David Goleman-1997 “Kemampuan mengelola perasaan sehingga terekspresikan dengan tepat dan efektif yang memungkinkan orang bekerjasama dengan lancar menuju sasaran bersama”. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 39. Manfaat Kecerdasan Emosional 3. Membantu IQ untuk pemecahan masalah. 4. Meningkatkan kinerja intelektual. 5. Membantu mengenali diri sendiri. 6. Menjaga keseimbangan kebutuhan pribadi dan kebutuhan orang lain. 7. Membantu pimpinan mengemban perannya. 8. Melakukan komunikasi dengan jujur dan terbuka. 9. Menjalin team-work yang efektif dan sinergis 10. Meningkatkan kreativitas dan inovasi LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004
  • 40. 2. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Cerdas Emosi c. Mampu menyadari diri sendiri - Tahu kekuatan/kelemahan diri e. Mampu mengendalikan diri. - Dapat mengelola emosi secara efektif. g. Memotivasi diri dengan efektif. - Selalu memanfaatkan kesempatan dan optimis i. Memiliki kepekaan terhadap orang lain. - Mampu membina hubungan (persuasi, sibergi, kolaborasi, katalisator perubahan). LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 41. 1. Teknik Meningkatkan IQ c. Kenali emosi anda d. Terimalah perasaan emosi anda e. Kembangkan kesadaran emosi anda - Memotivasi diri sendiri g. Pahami lingkungan dari orang lain. h. Penghayatan i. Implementasi LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 42. • Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient-SQ) Pengantar 1900 IQ merupakan satu-satunya yang menjamin keberhasilan seseorang. Semakin tinggi IQ semakin tinggi kecerdasan seseorang. 1996 EQ merupakan kecerdasan lain yang juga menentukan keberhasilan seseorang (Dabiel Goleman) 2000 Penelitian Zohar dan Marshall menunjukkan pentingnya SQ SQ sebagai kecerdasan tertinggi yang memfungsikan IQ dan EQ. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 43. Apakah yang dimaksud dengan Kecerdasan Spiritual 3. Ahli Syaraf U.S Rama Chandran (California University) menemukan “God Spot”, dalam otak manusia, yang menjadi “Pusat Spiritual”. 5. Kecerdasan spiritual (SQ), adalah “kecerdasan untuk memahami dan memecahkan persoalan “makna”, dan “nilai” Kecerdasan untuk menenpatkan prilaku dan hidup dalam konteks kehidupan yang lebih kaya dan lebih luas, sehingga mampu menempatkan kehidupan seseorang menjadi bermakna dan bernilai. (Danah Zohar dan Ian Marshall) 8. Bentuk SQ yang mudah dipahami adalah “Nurani”. 9. SQ berperan penting menggerakkan dan mengarahkan IQ dan EQ. 10. Beberapa pertanyaan yang hanya bisa di jawab SQ: • Kenapa saya ada, dan untuk apa saya ada ? • Adakah kehidupan setelah kematian ? • Kenapa saya melakukan itu, dan berhasil. 11. Kecerdasan spiritual, menuntun seseorang: • Bersikap toleran • Mampu menghadapi penderitaan dan memanfaatkannya. • Mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang negatif. • Menolong seseorang tanpa pamrih. LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p
  • 44. Aplikasi IQ, EQ, dan SQ Dalam Kepemimpinan • Kecerdasan Intelegensi (IQ) dapat menghasilkan gagasan atau ide yang brilian, dan rencana yang bagus, tetapi realisasi dari gagasan/ide, dan keterlaksanaan rencana yang bagus tersebut, sangat kuat dipengaruhi oleh Kecerdasan Emosiaonal (EQ), dan apakah prosesnya dan gasilnya mengandung nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, sangat kuat dipengaruhi kecerdasan spritual (SQ). • Kecerdasan emosi (EQ) dapat mendorong kecerdasan intelegensi )IQ) menganalisis masalah, dan menghasilkan alternatif pemecahan masalah secara kreatif, dan dengan menggunakan kecerdasan spiritual dalam proses pengambilan keputusan, akan diperoleh keputusan yang terbaik. • Ketidakmampuan mengelola emosi (dalam keadaan “Emosional”), dapat merusak kecerdasan intelegensi. Dan pada saat EQ dan IQ terganggu, maka kecerdasan spiritual (SQ) akan sulit berperan secara efektif. (karena itu jangan mengambil keputusan pada saat emosional. • Kecerdasan intelegensi (IQ) mampu menjelaskan bahwa KKN itu tidak baik, tetapi hanya dengan kecerdasan spiritual (SQ) seseorang mampu mengendalikan (mengelola) emosinya, sehingga emosi tidak mencari kepuasan dengan cara yang tidak sehat. • Biasakanlah mendengar dan memperhatikan suara nurani/kata hati (mengelola SQ), maka anda akan mendapatkan kepuasan emosional (EQ yang paling bernilai dan paling berharga, dari segala hasil kecerdasan intelegensi (IQ) yang anda miliki.
  • 45. Sinergi: IQ, EQ, dan SQ Dalam Kepemimpinan SQ Pemimpin Efektif IQ EQ
  • 46. Tanda-Tanda SQ yang telah berkembang dengan baik 3. Mampu bersikap fleksibel: adaptif secara spontan dan aktif. 4. Tingkat kesadaran diri yang tinggi 5. Kemampuan untuk memanfaatkan dan menghadapi penderitaan. 6. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit. 7. Kilas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004 p. h p