1. MODEL PENGEMBANGAN DIRI
SD/MI/SDLB - SMP/MTs/SMPLB – SMA/MA/SMALB/SMK
PUSAT KURIKULUM, BALITBANG DEPDIKNAS
Jl. Gunung Sahari Raya No. 4, Jakarta Pusat
Telp. : (62-21)3804248,3453440,34834862
Fax. : (62-21) 3508084, 34834862
www.puskur.net
2. KATA PENGANTAR
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan
wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan
pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada
satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3
tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35, mengenai standar
nasional pendidikan.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari
desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan
kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan
pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam
penyusunannya maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan: standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Salah satu tugas Pusat Kurikulum adalah mengembangkan model-model
kurikulum berdiversifikasi sebagai bahan pertimbangan bagi BSNP untuk dapat
menetapkan model-model kurikulum. Salah satu Model-model dan Contoh-
contoh tersebut adalah Model Pengembangan Diri.
Model-model dan Contoh-contoh ini bersama sumber-sumber lain dimaksudkan
sebagai pedoman sekolah/madrasah dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, sehingga
pengembangan kurikulum pada satuan pendidikan dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup
bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 1
3. Pusat Kurikulum menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada
banyak pakar yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, Direktorat di
lingkungan Depdiknas, kepala sekolah, pengawas, guru, dan praktisi pendidikan,
serta Depag. Berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari mereka, contoh-
contoh KTSP dan model-model ini dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif
singkat.
Kepala Pusat Kurikulum
Badan Penelitian dan Pengembangan
Depdiknas,
Diah Harianti
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 2
4. DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ......................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. LANDASAN ............................................................................. 1
B. PENGERTIAN ......................................................................... 1
C. TUJUAN .................................................................................. 2
1. Tujuan Umum ..................................................................... 2
2. Tujuan Khusus ................................................................... 2
D. RUANG LINGKUP .................................................................. 2
1. Pelayanan Konseling ........................................................ 2
2. Kegiatan Ekstra Kurikuler ................................................. 3
E. BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN ................................... 3
1. Terprogram ...................................................................... 3
2. Tidak Terprogram ............................................................ 3
BAB II PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PELAYANAN KONSELING 4
A. STRUKTUR PELAYANAN KONSELING .............................. 4
1. Pengertian Konseling
2. Paradigma, Visi, dan Misi
3. Bidang Pelayanan Konseling
4. Fungsi Konseling
5. Prinsip dan Asas Konseling
6. Jenis Layanan Konseling
7. Kegiatan Pendukung
8. Format Kegiatan
9. Program Pelayanan
B. PERENCANAAN KEGIATAN ………………………………… 9
C. PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................... 9
D. PENILAIAN KEGIATAN ....................................................... 10
E. PELAKSANA KEGIATAN .................................................... 11
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 3
5. F. PENGAWASAN KEGIATAN ................................................ 12
BAB III PENGEMBANGAN DIRI MELALUI
KEGIATAN EKSTRA KURIKULER ......................................... 13
A. STRUKTUR KEGIATAN EKSTRA KURIKULER ................. 13
1. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler
2. Visi dan Misi
3. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler
4. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
5. Jenis kegiatan Ekstra Kurikuler
6. Format Kegiatan
B. PERENCANAAN KEGIATAN ............................................... 15
C. PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................ 15
D. PENILAIAN KEGIATAN ........................................................ 15
E. PELAKSANA KEGIATAN ..................................................... 15
F. PENGAWASAN KEGIATAN ............................................... 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Contoh Penugasan Pengasuhan kepada Konselor 17
Lampiran 2a: Contoh Program Tahunan Pelayanan Konseling 18
Lampiran 2b: Contoh Program Semesteran Pelayanan Konseling 28
Lampiran 2c: Contoh Program Bulanan Pelayan Konseling 32
Lampiran 2d: Contoh Program Mingguan Pelayanan Konseling 35
Lampiran 3 : Contoh Rencana Program Harian Pelayanan
Konseling .......................................................... 36
Lampiran 4: Contoh Lapelprog ............................................. 38
Lampiran 5 : Volume Kegiatan Mingguan Pelayanan Konseling 40
Lampiran 6 : Jenis dan Frekuensi Layanan yang Diterima
Peserta Didik ……………………………………… 41
Lampiran 7 : Contoh Laporan Nilai Hasil Kegiatan Pelayanan
Konseling …………………………………………… 42
Lampiran 8 : Rincian Kewajiban Konselor……………………… 43
Lampiran 9a: Contoh Isian Format Perhitungan Jam
Kegiatan Pelayanan Konseling di Sekolah/
Madrasah (Tidak penuh satu bulan) ................ 47
Lampiran 9b: Contoh Isian Format Perhitungan Jam
Kegiatan Pelayanan Konseling di Sekolah/
Madrasah (Penuh satu bulan) ....................... 48
Lampiran 10: Rambu-rambu Rencana Kegiatan Estra Kurikuler 49
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 4
6. Lampiran 11: Rambu-rambu Pelaksanaan Kegiatan
Estra Kurikuler .................................................... 50
Lampiran 12: Rambu-rambu Laporan Kegiatan Estra Kurikuler 51
Lampiran 13: Contoh Laporan Keikutsertaan Peserta Didik
dalam Kegiatan Estra Kurikuler ..................... 52
Lampiran 14: Contoh Nilai Peserta didik dalam Kegiatan
Estra Kurikuler ................................................ 53
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 5
7. BAB I
PENDAHULUAN
A. LANDASAN
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah
pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa
pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat
pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan
pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan.
4. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah
pengembangan profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.
B. PENGERTIAN
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan
pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian
peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar,
dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler. Di samping itu,
untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri, khususnya
pelayanan konseling ditujukan guna pengembangan kreativitas dan karir.
Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan
peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta
didik.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 6
8. Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling difasilitasi/
dilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibina oleh
konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan
dan kewenangnya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk
kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler dapat
megembangankan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari
peserta didik.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta
didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
2. Tujuan Khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan:
a. Bakat
b. Minat
c. Kreativitas
d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e. Kemampuan kehidupan keagamaan
f. Kemampuan sosial
g. Kemampuan belajar
h. Wawasan dan perencanaan karir
i. Kemampuan pemecahan masalah
j. Kemandirian
D. RUANG LINGKUP
Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram.
Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegitan tidak
terprogram dilaksanakan secara lansung oleh pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik.
Kegiatan terprogram terdiri atas dua komponen:
1. Pelayanan konseling, meliputi pengembangan:
a. kehidupan pribadi
b. kemampuan sosial
c. kemampuan belajar
d. wawasan dan perencanaan karir
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 7
9. 2. Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan:
a. kepramukaan
b. latihan kepemimpinan, ilmiah remaja, palang merah remaja
c. seni, olahraga, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan
E. BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan:
a. layanan dan kegiatan pendukung konseling
b. kegiatan ekstra kurikuler.
2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan
sebagai berikut.
a. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera,
senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan diri.
b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada
tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti:
berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan
dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 8
10. BAB II
PENGEMBANGAN DIRI
MELALUI PELAYANAN KONSELING
A. STRUKTUR PELAYANAN KONSELING
Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha
membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan
karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik,
secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang
dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan
serta masalah yang dihadapi peserta didik.
1. Pengertian Konseling
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
2. Paradigma, Visi, dan Misi
a. Paradigma
Paradigma konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan
dalam bingkai budaya. Artinya, pelayanan konseling berdasarkan
kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan serta psikologi yang
dikemas dalam kaji-terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh
budaya lingkungan peserta didik.
b. Visi
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan
yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam
pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar
peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
c. Misi
1) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik
melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan
keseharian dan masa depan.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 9
11. 2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi
dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/
madrasah, keluarga dan masyarakat.
3) Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan
masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.
3. Bidang Pelayanan Konseling
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya
secara realistik.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam
rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara
mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan
mengambil keputusan karir.
4. Fungsi Konseling
a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami
diri dan lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang
dapat menghambat perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi
masalah yang dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu
peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai
potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
e. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh
pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat
perhatian.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 10
12. 5. Prinsip dan Asas Konseling
a. Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan,
permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta
tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
b. Asas-asas konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan,
keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri
handayani.
8. Jenis Layanan Konseling
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-
obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah
dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.
c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta
didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam mengentaskan masalah pribadinya.
f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan
belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan
kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui
dinamika kelompok.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah
peserta didik.
i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 11
13. 7. Kegiatan Pendukung
a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri
peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen,
baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan
dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta
didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang
dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan
tertutup.
d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan
pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan
kewenangannya.
8. Format Kegiatan
a. Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani peserta didik
secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik dalam satu kelas.
d. Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau
lapangan.
e. Pendekatan Khusus, yaitu format kegiatan konseling yang melayani
kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak
yang dapat memberikan kemudahan.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 12
14. 8. Program Pelayanan
a. Jenis Program
1) Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di
sekolah/madrasah.
2) Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran
program tahunan.
3) Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran
program semesteran.
4) Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran
program bulanan.
5) Program Harian, yaitu program pelayanan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program
harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk
satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung
(SATKUNG) konseling.
b. Penyusunan Program
1) Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan
peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi
instrumentasi.
2) Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat bidang,
jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran
pelayanan, dan volume/beban tugas konselor.
(Lampiran 1 dan Lampiran 2a, 2b, 2c, dan 2d)
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 13
15. B. PERENCANAAN KEGIATAN
1. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling mengacu pada program
tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan
serta mingguan.
2. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling harian yang merupakan
jabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN dan
SATKUNG yang masing-masing memuat:
a. Sasaran layanan/kegiatan pendukung
b. Substansi layanan/kegiatan pendukung
c. Jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu yang digunakan
d. Pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihak-pihak yang terlibat
e. Waktu dan tempat
(Lampiran 3)
3. Rencana kegiatan pelayanan konseling mingguan meliputi kegiatan di
dalam kelas dan di luar kelas untuk masing-masing kelas peserta didik
yang menjadi tanggung jawab konselor. (Lampiran 1)
4. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling berbobot
ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran.
5. Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling dalam satu minggu
minimal ekuivalen dengan beban tugas wajib konselor di sekolah/
madrasah.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Bersama pendidik dan personil sekolah/madrasah lainnya, konselor
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang
bersifat rutin, insidental dan keteladanan.
2. Program pelayanan konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN
dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis
kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
3. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling
a. Di dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah:
1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan
penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta
layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 14
16. 2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas
per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal
3) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus,
himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan
alih tangan kasus.
b. Di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah:
1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan,,
bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta
kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.
2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar
jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran
tatap muka dalam kelas.
3) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran
sekolah/madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan
pelayanan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan
sekolah/madrasah.
4. Kegiatan pelayanan konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan
program (LAPELPROG). (Lampiran 4).
5. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di
dalam kelas dan di luar kelas setiap minggu diatur oleh konselor dengan
persetujuan pimpinan sekolah/madrasah (Lampiran 5)
6. Program pelayanan konseling pada masing-masing satuan
sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan
kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan
mensinkronisasikan program pelayanan konseling dengan kegiatan
pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta
mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/
madrasah.
D. PENILAIAN KEGIATAN
1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis
layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui
perolehan peserta didik yang dilayani.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 15
17. b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis
layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan
untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau
beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan
untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan
pendukung konseling terhadap peserta didik.
2. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis
terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam
SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi
pelaksanaan kegiatan.
3. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam
LAPELPROG (Lampiran 4).
4. Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu
semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.
(Lampiran 6 dan Lampiran 7)
E. PELAKSANA KEGIATAN
1. Pelaksana kegiatan pelayanan konseling adalah konselor sekolah/
madrasah.
2. Konselor pelaksana kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah
wajib:
a. Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan
profesional konseling.
b. Merumuskan dan menjelaskan peran profesional konselor kepada
pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan sekolah/
madrasah, sejawat pendidik, dan orang tua.
c. Melaksanakan tugas pelayanan profesional konseling yang setiap kali
dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama
pimpinan sekolah/madrasah, orang tua, dan peserta didik.
d. Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan
kegiatan pelayanan profesional konseling.
e. Mengembangkan kemampuan profesional konseling secara
berkelanjutan.
(Rincian kewajiban konselor Lampiran 8).
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 16
18. 3. Beban tugas wajib konselor ekuivalen dengan beban tugas wajib pendidik
lainnya di sekolah/madrasah sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
4. Pelaksana pelayanan konseling
a. Pelaksana pelayanan konseling di SD/MI/SDLB pada dasarnya adalah
guru kelas yang melaksanakan layanan orientasi, informasi,
penempatan dan penyaluran, dan penguasaan konten dengan
menginfusikan materi layanan tersebut ke dalam pembelajaran, serta
untuk peserta didik Kelas IV, V, dan VI dapat diselenggarakan layanan
konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
b. Pada satu SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat diangkat
seorang konselor untuk menyelenggarakan pelayanan konseling.
c. Pada satu SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dapat
diangkat sejumlah konselor dengan rasio seorang konselor untuk 150
orang peserta didik.
F. PENGAWASAN KEGIATAN
1. Kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi,
dan dibina melalui kegiatan pengawasan.
2. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara:
a. interen, oleh kepala sekolah/madrasah.
b. eksteren, oleh pengawas sekolah/madrasah bidang konseling.
3. Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional konselor dan
implementasi kegiatan pelayanan konseling yang menjadi kewajiban dan
tugas konselor di sekolah/madrasah.
4. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan.
5. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk
peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan
konseling di sekolah/madrasah.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 17
19. BAB III
PENGEMBANGAN DIRI
MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
A. STRUKTUR KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
1. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka
melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di
sekolah/madrasah.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat
dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan
kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga
dan masyarakat.
b. Misi
1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta
didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.
2) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan
peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan
mandiri dan atau kelompok.
3. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai
dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik
yang menunjang proses perkembangan.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 18
20. d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
4. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan
potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan
keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana
yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun
semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
5. Jenis kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera
Pusaka (PASKIBRAKA).
b. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.
c. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat
olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.
d. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain
karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni
budaya.
6. Format Kegiatan
a. Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta
didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh
kelompok-kelompok peserta didik.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta
didik dalam satu kelas.
d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta
didik antarkelas/antarsekolah/madraasah.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 19
21. e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau
kegiatan lapangan.
B. PERENCANAAN KEGIATAN
Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan
yang memuat unsur-unsur:
1. Sasaran kegiatan
2. Substansi kegiatan
3. Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta keorganisasiannya
4. Waktu dan tempat
5 Sarana
(Lampiran 10)
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan
dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah.
2. Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana
sebagaimana telah direncanakan. (Lampiran 11)
D. PENILAIAN KEGIATAN
Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan
dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan
lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.
(Lampiran 12,13, dan14)
E. PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan ekstra kurikuler adalah pendidik dan atau tenaga
kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi
kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 20
22. F. PENGAWASAN KEGIATAN
1. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan
dibina melalui kegiatan pengawasan.
2. Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara:
a. interen, oleh kepala sekolah/madrasah.
b. eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki
kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.
3. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk
peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstra
kurikuler di sekolah/madrasah.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 21
23. LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Penugasan Pengasuhan kepada Konselor
PENUGASAN PENGASUHAN PESERTA DIDIK
KEPADA KONSELOR
SEKOLAH/MADRASAH : SMA 1 Perdana TAHUN AJARAN : 2006/2007
KELAS : XI IPA dan IPS KONSELOR : Asti Cantika
No. Kelas Jumlah Siswa Keterangan
1. XI IPA 1 40 Masuk pagi
2. XI IPA 2 37 Masuk pagi
3. XI IPS 1 36 Masuk pagi
4. XI IPS 2 38 Masuk pagi
Jumlah 151
Kota Sahabat, 10 Juli 2006
Kepala Sekolah/Madrasah
Ttd
Bambang Budi Sentosa
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 22
24. Lampiran 2 a : Contoh Program Tahunan Pelayanan Konseling
PROGRAM TAHUNAN
PELAYANAN KONSELING
SEKOLAH/MADRASAH : SMA I Perdana TAHUN AJARAN : 2006 - 2007
KELAS : XI IPA 2 KONSELOR : Asti Cantika
*)
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
1. Layanan Orientasi Obyek-obyek pengembangan Obyek-obyek pengembangan Obyek-obyek pengembangan Obyek-obyek implementasi
pribadi hubungan sosial kemampuan belajar karir
(1) (2) (3) (4)
2. Layanan Informasi Informasi tentang Informasi tentang potensi, Informasi tentang potensi, Informasi tentang potensi,
perkembangan, potensi, kemampuan dan kondisi kemampuan, kegiatan dan hasil kemampuan, arah dan kondisi
kemampuan dan kondisi diri hubungan sosial belajar karir
(5) (6) (7) (8)
3. Layanan Penempatan dan penyaluran Penempatan dan penyaluran Penempatan dan penyaluran Penempatan dan penyaluran
Penempatan/Penyaluran untuk pengembangan untuk pengembangan untuk pengembangan untuk pengembangan
kemampuan pribadi kemampuan sosial kemampuan belajar kemampuan karir
(9) (10) (11) (12)
4. Layanan Penguasaan Kompetensi dan kebiasaan Kompetensi dan kebiasaan Kompetensi dan kebiasaan Kompetensi dan kebiasaan
Konten dalam kehidupan pribadi dalam kehidupan sosial dalam kegiatan serta dalam pengembangan karir
penguasaan bahan belajar
(13) (14) (15) (16)
5. Layanan Konseling Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam
Perorangan kehidupan pribadi kehidupan sosial kemampuan, kegiatan dan hasil pengembangan karir
belajar
(17) (18) (19) (20)
*)
1. Rincian lihat pada Contoh Materi Pengembangan
2. Untuk peserta didik jenjang SD, SLTP dan SLTA serta sederajat dipilih
materi yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik dan tujuan
satuan pendidikan.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 23
25. *)
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
6. Layanan Bimbingan Topik tentang: Kemampuan Topik tentang: Kemampuan Topik tentang: Kemampuan, Topik tentang: Kemampuan
Kelompok dan kondisi pribadi dan kondisi hubungan sosial kegiatan dan hasil belajar dan arah karir
(21) (22) (23) (24)
7. Layanan Konseling Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam
Kelompok kehidupan pribadi kehidupan sosial kemampuan kegiatan belajar pengembangan karir
(25) (26) (27) (28)
8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan pihak tertentu Pemberdayaan pihak tertentu Pemberdayaan pihak tertentu Pemberdayaan pihak tertentu
untuk dapat membantu untuk dapat membantu untuk dapat membantu peserta untuk dapat membantu
peserta didik dalam peserta didik dalam didik dalam pengembangan peserta didik dalam
pengembangan pribadi pengembangan kemampuan kemampuan belajar pengembangan karir
sosial
(29) (30) (31) (32)
9. Layanan Mediasi Upaya mendamaikan pihak-
--- pihak tertentu (peserta didik) --- ---
yang berselisih
(33) (34) (35) (36)
10. Aplikasi Instrumentasi Intrument tes dan non tes Intrument tes dan non tes Intrument tes dan non tes untuk Intrument tes dan non tes
untuk mengungkapkan kondisi untuk mengungkapkan kondisi mengungkapkan kondisi dan untuk mengungkapkan kondisi
dan masalah pribadi peserta dan masalah hubungan sosial masalah belajar peserta didik dan masalah karir peserta
didik peserta didik didik
(37) (38) (39) (40)
11. Himpunan Data Data perkembangan, kondisi Data perkembangan, kondisi Data kemampuan, kegiatan dan Data kemampuan, arah dan
dan lingkungan diri pribadi hubungan dan lingkungan hasil belajar persiapan karir
sosial
(41) (42) (43) (44)
12. Konferensi Kasus Pembahasan kasus-kasus Pembahasan kasus-kasus Pembahasan kasus-kasus Pembahasan kasus-kasus
masalah pribadi tertentu yang masalah sosial tertentu yang masalah belajar tertentu yang masalah karir tertentu yang
dialami peseta didik dialami peseta didik dialami peseta didik dialami peseta didik
(45) (46) (47) (48)
13. Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, Pertemuan dengan orang tua, Pertemuan dengan orang tua, Pertemuan dengan orang tua,
keluarga, peserta didik yang keluarga, peserta didik yang keluarga, peserta didik yang keluarga, peserta didik yang
mengalami masalah pribadi mengalami masalah sosial mengalami masalah belajar mengalami masalah karir
(49) (50) (51) (52)
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 24
26. *)
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang Bacaan dan rekaman tentang Bacaan dan rekaman tentang Bacaan dan rekaman tentang
perkembangan dan kehidupan perkembangan dan kemampuan dan kegiatan belajar arah dan kehidupan karir
pribadi kemampuan sosial
(53) (54) (55) (56)
15. Alih Tangan Kasus Pendalaman penanganan Pendalaman penanganan Pendalaman penanganan Pendalaman penanganan
masalah pribadi masalah sosial masalah belajar masalah karir
(57) (58) (59) (60)
Kota Sahabat, 15 Juli 2006
Konselor
Ttd
Asti Cantika
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 25
27. Contoh Materi Pengembangan:
(1) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan pribadi, seperti:
Fasilitas olah raga; latihan bina raga; bela diri.
Sanggar seni dan budaya
Tempat peribadatan
Rehabilitasi penderita narkoba
(2) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial, seperti:
Kegiatan gotong royong
Perjamuan
Seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan kelompok lainnya
Rapat besar
(3) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar,
seperti
Lembaga bimbingan belajar
Fasilitas belajar di sekolah
Sekolah-sekolah/madrasah lain
Perguruan tinggi
(4) Layanan Orientasi: Obyek-obyek implementasi karir, seperti:
Kursus-kursus keterampilan
Bengkel
Perusahaan/pabrik, industri
Kantor
Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan
(5) Layanan Informasi: Informasi tentang perkembangan potensi, kemampuan
dan kondisi pribadi, seperti:
Kecerdasan
Bakat
Minat
Karakteristik pribadi; pemahaman diri
Tugas perkembangan, tahap perkembangan
Gejala perkembangan tertentu
Perbedaan individual
Keunikan diri
(6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi
hubungan sosial, seperti:
Pemahaman terhadap orang lain
Kiat berteman
Hubungan antarremaja
Hubungan dalam keluarga
Hubungan dengan guru, orangtua, pimpinan masyarakat
Data sosiogram
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 26
28. (7) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan
hasil belajar, seperti:
Kiat belajar
Kegiatan belajar di dalam kelas
Belajar kelompok
Belajar mandiri
Hasil belajar mata pelajaran
Persiapan ulangan, ujian UAS dan UAN
(8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan
kondisi karir, seperti:
Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan
Persyaratan karir
Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
Informasi karir/pekerjaan/pendidikan
(9) , (10), (11), dan (12) Layanan Penempatan/Penyaluran: Penempatan dan
penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi, sosial, belajar, dan
karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas (berkenaan
dengan tempat duduk), pada kelompok belajar; diskusi, magang; krida;
latihan keberbakatan//prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta
kegiatan layanan bimbingan/konseling kelompok. Masing-masing
penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan untuk mengembangkan
satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial,
belajar, karir.
(13) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan pribadi, seperti:
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar
rumah/sekolah.
Menyampaikan kondisi diri sendiri kepada orang lain
Mengambil keputusan
Menggunakan waktu senggang
Memperkuat ibadat keagamaan
Mengendalikan diri
Berpikir dan bersikap positif; apresiatif
Mematuhi peraturan lalu-lintas
(14) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan sosial, seperti:
Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya,
orang yang lebih tua, anggota keluarga)
Kemampuan pidato
Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain
Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif
pendapat orang lain
Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 27
29. Menulis surat persahabatan
Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah
(15) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan
dan penguasaan bahan belajar, seperti:
Menyusun jadwal belajar
Bertanya/menjawab di dalam kelas
Meringkas materi bacaan
Menyusun kalimat efektif dalam paragraf
Menyusun laporan kegiatan/tugas pelajaran
Menyusun makalah
(16) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam
pengembangan karir, seperti:
Menyalurkan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir tertentu
Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan
listrik
Memperbaiki peralatan sederhana
Menyusun lamaran pekerjaan; currikulum vitae
Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan
Mempertimbangkan dan memilih pendidikan sesuai dengan arah karir
(17), (18), (19), dan (20) Layanan Konseling Perorangan:
Materi yang dibahas dalam layanan konseling perorangan tidak dapat
ditetapkan terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan oleh klien ketika
layanan dilaksanakan. Apapun masalah yang diungkapkan oleh klien
(masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir), maka masalah itulah
yang dibahas dalam layanan konseling perorangan. Dalam hal ini
konselor dapat memanggil peserta didik (yaitu peserta didik yang menjadi
tanggung jawab asuhannya) untuk diberikan layanan konseling untuk
masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir), namun
konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dikemukakan sendiri
oleh peserta didik yang menerima layanan konseling perorangan.
a. Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi
pribadi, seperti:
Potensi diri
Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin, membantu orang tua,
belajar
Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan; perkosaan; perang
Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan; HAM; kemiskinan; anak
terlantar
Perbedaan individu
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 28
30. (22) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang Kemampuan dan kondisi
hubungan sosial, seperti:
Hubungan muda-mudi
Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil
sekolah lainnya
Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
Peranan RT/RW
Toleransi, solidaritas
(23) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan, kegiatan dan
hasil belajar, seperti:
Kiat-kiat belajar; belajar sendiri; belajar kelompok
Sikap terhadap mata pelajaran; tugas/PR; suasana belajar di sekolah,
perpustakaan, laboratorium
Sikap terhadap hasil ulangan, ujian
Masalah menyontek dalam ulangan/ujian
Pemanfaatan buku pelajaran
(24) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir,
seperti:
Hidup adalah untuk bekerja
Masa depan kita; masalah pengangguran; lowongan pekerjaan; PHK
Memilih pekerjaan; memilih pendidikan lanjutan
Masalah TKI/TKW
(25), (26), (27), dan (28) Layanan Konseling Kelompok:
Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam
konseling kelompok tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor,
melainkan akan dikemukakan oleh masing-masing anggota kelompok.
Apapun masalah yang diungkapkan oleh anggota kelompok tersebut, dan
terpilih untuk dibicarakan (apakah masalah pribadi, sosial, belajar,
ataupun karir) itulah yang dibahas melalui layanan konseling kelompok.
Dalam hal ini konselor dapat mengikutsertakan seorang atau lebih peserta
didik yang diasuhnya untuk menjadi anggota kelompok dan menjalani
layanan konseling kelompok dengan masalah tertentu (masalah pribadi,
sosial, belajar, atau karir) dan dapat mengupayakan agar masalah
tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih mengutamakan
masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam konseling
kelompok.
(29), (30), (31), (32) Layanan Konsultasi:
Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam
layanan konsultasi tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor,
melainkan akan dikemukakan oleh konsulti ketika layanan berlangsung.
Apapun masalah yang diungkapkan oleh konsulti tentang peserta didik
yang hendak dibantunya (apakah masalah pribadi, sosial, belajar , atau
karir) itulah yang dibahas dalam layanan konsultasi. Konselor dapat
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 29
31. memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk
dibahas dalam layanan konsultasi, namun konselor harus mengutamakan
pembahasan masalah yang dikemukakan sendiri oleh konsulti.
(33), (34), (35), (36) Layanan Mediasi:
Masalah yang menyebabkan perselisihan pada dasarnya adalah masalah
sosial. Dalam hal ini layanan mediasi pertama-tama menangani hubungan
sosial di antara pihak-pihak yang berselisih. Dalam pelaksanaan layanan
mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi, masalah belajar,
masalah karir, dan masalah sosial lainnya yang perlu ditangani oleh
konselor.
(37), (38), (39), (40) Aplikasi Instrumentasi:
Instrumen tes dan nontes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah
pribadi, sosial, belajar, dan karir bentuk dan isinya bermacam-macam,
seperti:
Tes Inteligensi
Tes Bakat
Inventori Minat Karir
Inventori Kreativitas
Inventori Kepribadian: Self-Esteem; Locus of Control
Inventori Hubungan Sosial
Inventori Tahap Perkembangan
Sosiometri
Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
Tes Hasil Belajar
Tes Diagnostik
Masing-masing instrumen di atas ada yang mengukur atau
mengungkapkan satu atau lebih kondisi diri peserta didik: kondisi diri
pribadi, hubungan sosial, kemampuan belajar, dan atau arah/kemampuan
karir.
(41) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi,
seperti:
Identitas diri
Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
Identitas keluarga
Riwayat kesehatan
Catatan anekdot (kejadian khusus)
Masalah diri pribadi
(42) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan
sosial, seperti:
Sosiogram
Teman dekat
Data hubungan sosial
Masalah sosial
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 30
32. (43) Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan belajar, seperti:
Nilai hasil belajar
Data kegiatan belajar
Riwayat pendidikan
Masalah belajar
(44) Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti:
Pekerjaan orang tua/keluarga
Bakat-minat karir; jurusan yang diambil
Masalah karir
(45) Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti:
Sering absen; membolos
Tingkah laku menyimpang; nakal
(46) Konferensi Kasus: Masalah sosial, seperti:
Suka menyendiri
Menganggu teman
(47) Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti:
Menganggu suasana kelas ketika sedang belajar
Lalai mengerjakan PR
Nilai pelajaran rendah
Sulit mengikuti pelajaran
(48) Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti:
Masalah penjurusan
Pilihan karir
Kegiatan praktik; magang
(49), (50), (51), (52) Kunjungan Rumah:
Kegiatan kunjungan rumah dapat membawa satu atau lebih masalah
peserta didik (masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir) untuk
dibicarakan dengan orang tua dan atau keluarga.
(53) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio
tentang perkembangan dan kehidupan pribadi, seperti:
Tahap-tahap perkembangan
Tugas-tugas perkembangan
Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
Kehidupan keagamaan
Bahan relaksasi
Motivasi berprestasi
Otobiografi: Kisah orang-orang sukses
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 31
33. (54) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio
tentang kemampuan hubungan sosial, seperti:
Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke”
Kiat bergaul
Kepemimpinan
Mengatasi konflik dengan win-win solution
(55) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio
tentang kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:
Kiat belajar di sekolah
Panduan menulis makalah
Bagaimana menyiapkan dari untuk ulangan/ujian
Belajar secara mandiri
Belajar kelompok
(56) Tampilan Kepustakaan: Materi becaan, film, rekaman vidio dan audio
tentang arah dan kehidupan karir, misalnya:
Apa bakat dan karir Anda?
Informasi karir
Panduan penjurusan
Panduan memilih sekolah lanjutan
Lowongan pekerjaan
Keselamatan kerja
Kiat sukses dalam karir
(57) , (58), (59), (60), Alih Tangan Kasus:
Materi alih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap masalah
pribadi, sosial, belajar, dan atau karir peserta didik yang semula ditangani
oleh konselor, dan selanjutnya memerlukan penanganan oleh pihak lain
yang berkeahlian/berkewenangan.
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 32
34. Lampiran 2 b : Contoh Program Semesteran Pelayanan Konseling
PROGRAM SEMESTERAN
PELAYANAN KONSELING
SEKOLAH/MADRASAH : SMA I Perdana TAHUN : 2006 - 2007
KELAS : XI IPA 2 KONSELOR : Asti Cantika
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Layanan Orientasi Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek Obyek-obyek
pengembangan pengembangan pengembangan implementasi pengembangan pengembangan pengembangan implementasi
pribadi hubungan kemampuan karir pribadi hubungan kemampuan karir
sosial belajar sosial belajar
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
2. Layanan Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi Informasi
tentang tentang tentang tentang tentang tentang tentang tentang
perkembangan, potensi, potensi, potensi, perkembangan, potensi, potensi, potensi,
potensi, kemampuan kemampuan, kemampuan, potensi, kemampuan kemampuan, kemampuan,
kemampuan dan kondisi kegiatan dan arah dan kemampuan dan kondisi kegiatan dan arah dan
dan kondisi diri hubungan hasil belajar kondisi karir dan kondisi diri hubungan hasil belajar kondisi karir
sosial sosial
(5) (6) (7) (8) (5) (6) (7) (8)
3. Layanan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan Penempatan
Penempatan/Penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran dan penyaluran
untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan
kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan
pribadi sosial belajar karir pribadi sosial belajar karir
(9) (10) (11) (12) (9) (10) (11) (12)
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 33
35. Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Layanan Penguasaan Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Konten dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan dan kebiasaan
dalam dalam dalam kegiatan dalam dalam dalam dalam kegiatan dalam
kehidupan kehidupan dan pengembangan kehidupan kehidupan dan pengembangan
pribadi sosial penguasaan karir pribadi sosial penguasaan karir
bahan belajar bahan belajar
(13) (14) (15) (16) (13) (14) (15) (16)
5. Layanan Konseling Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah
Perorangan pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam
kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan
pribadi sosial kegiatan dan karir pribadi sosial kegiatan dan karir
hasil belajar hasil belajar
(17) (18) (19) (20) (17) (18) (19) (20)
6. Layanan Bimbingan Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang: Topik tentang:
Kelompok Kemampuan Kemampuan Kemampuan, Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan, Kemampuan
dan kondisi dan kondisi kegiatan dan dan arah karir dan kondisi dan kondisi kegiatan dan dan arah karir
pribadi hubungan hasil belajar pribadi hubungan hasil belajar
sosial sosial
(21) (22) (23) (24) (21) (22) (23) (24)
7. Layanan Konseling Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah
Kelompok pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam pribadi: dalam
kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan kehidupan kehidupan kemampuan pengembangan
pribadi sosial kegiatan karir pribadi sosial kegiatan karir
belajar belajar
(25) (26) (27) (28) (25) (26) (27) (28)
8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan
pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu pihak tertentu
untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat untuk dapat
membantu membantu membantu membantu membantu membantu membantu membantu
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik
dalam dalam dalam dalam dalam dalam dalam dalam
pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembangan pengembanga pengembangan
pribadi kemampuan kemampuan karir pribadi kemampuan n kemampuan karir
sosial belajar sosial belajar
(29) (30) (31) (32) (29) (30) (31) (32)
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 34
36. Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9. Layanan Mediasi Upaya Upaya
mendamaikan mendamaikan
--- pihak-pihak --- --- --- pihak-pihak --- ---
tertentu tertentu
(peserta didik) (peserta didik)
yang berselisih yang berselisih
(33) (34) (35) (36) (33) (34) (35) (36)
10. Aplikasi Instrumentasi Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes Intrument tes
dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes dan non tes
untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk
mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan
kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan
masalah pribadi masalah masalah belajar masalah karir masalah pribadi masalah masalah belajar masalah karir
peserta didik hubungan sosial peserta didik peserta didik peserta didik hubungan sosial peserta didik peserta didik
peserta didik peserta didik
(37) (38) (39) (40) (37) (38) (39) (40)
11. Himpunan Data Data Data Data Data Data Data Data Data
perkembangan, perkembangan, kemampuan, kemampuan, perkembangan, perkembangan, kemampuan, kemampuan,
kondisi dan kondisi kegiatan dan arah dan kondisi dan kondisi kegiatan dan arah dan
lingkungan diri hubungan dan hasil belajar persiapan karir lingkungan diri hubungan dan hasil belajar persiapan karir
pribadi lingkungan pribadi lingkungan
sosial sosial
(41) (42) (43) (44) (41) (42) (43) (44)
12. Konferensi Kasus Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan
kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus kasus-kasus
masalah pribadi masalah sosial masalah masalah karir masalah masalah sosial masalah masalah karir
tertentu yang tertentu yang belajar tertentu tertentu yang pribadi tertentu tertentu yang belajar tertentu tertentu yang
dialami peseta dialami peseta yang dialami dialami peseta yang dialami dialami peseta yang dialami dialami peseta
didik didik peseta didik didik peseta didik didik peseta didik didik
(45) (46) (47) (48) (45) (46) (47) (48)
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 35
37. Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
13. Kunjungan Rumah Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang dengan orang
tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga, tua, keluarga,
peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik peserta didik
yang yang yang yang yang yang yang yang
mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami mengalami
masalah pribadi masalah sosial masalah masalah karir masalah masalah masalah masalah
belajar
(49) (50) (51) (52) (49) (50) (51) (52)
14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan Bacaan dan
rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman rekaman
tentang tentang tentang tentang arah tentang tentang tentang tentang arah
perkembangan perkembangan kemampuan dan kehidupan perkembangan perkembangan kemampuan dan kehidupan
dan kehidupan dan dan kegiatan karir dan kehidupan dan dan kegiatan karir
pribadi kemampuan belajar pribadi kemampuan belajar
sosial sosial
(53) (54) (55) (56) (53) (54) (55) (56)
15. Alih Tangan Kasus Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman Pendalaman
penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan
masalah pribadi masalah sosial masalah masalah karir masalah masalah sosial masalah masalah karir
belajar pribadi belajar
(57) (58) (59) (60) (57) (58) (59) (60)
Kota Sahabat, 15 Juli 2006
Konselor
Ttd
Asti Cantika
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 36
38. Lampiran 2c : Contoh Program Bulanan Pelayanan Konseling
PROGRAM BULANAN
PELAYANAN KONSELING
SEKOLAH/MADRASAH : SMA I Perdana SEMESTER : I
KELAS : XI IPA 2 BULAN : Juli-Desember
2006
KONSELOR : Asti Cantika
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006)
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Layanan Orientasi Fasilitas olahraga Lingkungan sosial Fasilitas Lingkungan alam Lingkungan sekitar Lingkungan budaya;
dan rekreasi perpustakaan; sekolah kerja
laboratorium
(1) (2) (3) (1) (2) (4)
2. Layanan Informasi Penjurusan di SMA Informasi karir terkait Informasi potensi diri Informasi Informasi kegiatan Informasi hasil
dengan jurusan di perkembagan diri belajar sosiometri
SMA
(5) dan (8) (8) (5) (5) (7) (6)
3. Layanan Penempatan/penya- Penempatan/penya- Penempatan/penya- Penempatan/penya- Penempatan/penya- Penempatan/penya-
Penempatan/Penyaluran luran sesuai luran sesuai luran sesuai luran sesuai luran sesuai luran sesuai
kebutuhan siswa kebutuhan siswa kebutuhan siswa kebutuhan siswa kebutuhan siswa kebutuhan siswa
(9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11, 12) (9,10, 11, 12)
4. Layanan Penguasaan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan
Konten kebiasaan kehidupan kebiasaan kehidupan kemampuan kebiasaan kegiatan kebiasaan kegiatan kebiasaan kehidupan
pribadi/sosial pribadi/sosial kebiasaan kegiatan belajar belajar karir
belajar
(13, 14) (13, 14) (15) (15) (15) (16)
5. Layanan Konseling Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi
Perorangan
(17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20)
Pengembangan diri ALLSON 20 s.d 21 September 2006 37