Menggali ilmu pengetahuan sebagai landasan dalam berfikir dengan konsep ontologi, epistemologi dan aksiologi, sebagai pertanyaan ketika pola fikir anda mengamati sebuah aktifitas yang sering disebut apa, bagaimana dan kemana ilmu tersebut. Hakekat ontologi) terdiri dari objek materi yang terdiri dari berbagai jenis. Sedangkan Epistimologi dengan menggunakan rumusan, kerangka serat hipotesis dengan dilengkapi kessimpulan sebagai kajian akhir akan manfaat dari ilmu. Aksiologi sebagai salah satu ilmu untuk mengaplikasikan dari ilmu yang telah didapatkan, dengan berdasarkan tiga golongan tersebut manusia menggunakan ilmu dengan lebih bermanfaat.
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
perspektif ontologi, epistemologi, dan aksiologi
1. Perspektif Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Nilai
Kegunaan Ilmu
Oleh :
Hanif Ikhsani
Ana Maulida Sabila
Islam Daroini
MATERI : FILSAFAT ILMU
DOSEN PENGAMPU : DR. AFIFUL IKHWAN, M.PD.I
MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2018
2. PERSPEKTIF ONTOLOGI
NILAI KEGUNAAN ILMU
• Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata ‘ontos’ yang berarti
‘berada’ (yang ada), dan kata ‘logia’ yaitu pengetahuan.
• Maka, secara istilah, ontologi adalah ilmu hakikat yang mneyelidiki alam
nyata ini dan bagaimana keadaan yang sebenarnya. Dengan kata lain,
ontologi adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang ada.
• Bidang kajian ontologi berkaitan dengan metafisika yaitu hakikat, oleh
karenanya, hakikat ini tidak dapat dijangkau oleh paca indra karena tak
berbentuk, berwaktu, dan bertempat.
3. Hakikat Ontologi
• Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate
reality yang berbentuk jasmani dan rohani. Ontologi juga berarti teori atau studi tentang wujud
seperti karakteristik dasar dari seluruh realitas. Ontologi bersinonim dengan metafisika, yaitu
studi filosofis untuk menentukan sifat nyata yang asli (real nature) dari suatu benda umtuk
menentukan arti, struktur, dan prinsip benda tersebut
• Dalam pemahaman ontologi dapat dikemukakan pandangan-pandangan pokok pemikiran,
antara lain: monoisme, dualisme, pluralisme, agnotisme
Dasar Ontologi Ilmu
Secara ontologis, ilmu membatasi diri terhadap masalah yang dikajinya, yaitu hanya terfokus pada
masalah yang terdapat pada ruang jangkauan pengalaman manusia. Istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sifat kejadian yang terjangkau fitrah pengalaman manusia disebut dunia empiris.
4. PERSPEKTIF EPISTEMOLOGI
NILAI KEGUNAAN ILMU
• Kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme yang
berarti pengetahuan dan logos yang berarti perkataan, pikiran, ilmu.
• Maka secara harfiah episteme berarti pengetahuan sebagai upaya
intelektual untuk menempatkan sesuatu pada kedudukan setepatnya.
• Kajian pokok epistemologi adalah sumber, asal mula, dan sifat dasar
pengetahuan.
5. Metode untuk Memperoleh Pengetahuan
• Empirisme
Empirisme merupakan suatu doktrim filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam
memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal.
• Rasionalisme
Rasionalis menganggap bahwa kebenaran terletak pada akal budi dan pengalaman berfungsi sebagai
sejenis perangsang bagi pikiran. Maka, kebenaran dan kesesatan terletak pada akal, bukan pada suatu
barang seperti pengalaman
• Fenomenalisme
adalah metode dalam memperoleh sumber ilmu pengetahuan dengan menggali pengalaman dari
dirinya sendiri.
• Intuisionisme
adalah cara memperoleh ilmu pengetahuan melalui intuisi untuk mengetahui secara langsung dan
seketika.
6. • Kritisisme
aliran ini menganut paham bahwa apapun yang kita saksikan dalam kehidupan, realitas
tersebut selalu berada dalam ruang dan waktu. Selanjutnya, setiap manusia dalam
mencandra realitas selalu memprosesnya melalui sensasi menuju persepsi lalu ke konsepsi
sehingga menjadi pengetahuan
• Metode Ilmiah
Metode Ilmiah berusaha menggabungkan antara pengalaman empiris (observasi) dan akal
dalam memperoleh pengetahuan
7. PRESPEKTIF AKSIOLOGI
NILAI KEGUNAAN ILMU
• Kata aksiologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata “Axsiso”
berarti nilia, dan “logos” artinya ilmu atau teori. Jadi aksiologi memiliki
arti teori tentang nilai.
• Aksiologi bisa diartikan sebagai studi tentang hakikat tertinggi, realitas
dan arti dari nilai-nilai (kebaikan, keindahan, dan kebenaran) dengan
demikian aksiologi adalah studi tentang hakikat tertinggi dari niliai-nilai
etika dan estetika, dengan kata lain apakah yang baik atau bagus itu
8. HAKIKAT NILAI
• Aksiologi memang selalu terhubung dengan masalah nilai kegunaan
ilmu. Ilmu tidak bebas nilai, artinya pada tahap-tahap tertentu ilmu harus
disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat dalam
usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama.
• Menilai dari sebuah filsafat dalam prespektif aksiologis yaitu dengan
melihat pada apakah suatu nilai bersifat objektif atau bersifat subjektif.
Kenapa bisa dikatakan objektif, jika nilai-nilai tidak tergantung pada
subjek atau kesadaran yang menilai. Tolak ukur suatu gagasan berbeda
pada objeknya, bukan pada subjeknya yang melakukan penilaian.
9. Kesimpulan
• Perspektif Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate
reality yang berbentuk jasmani dan rohani. Ontologi juga berarti teori atau studi tentang wujud seperti
karakteristik dasar dari seluruh realitas, dengan matafisika sebagai bidang kajiannya.
• Perspektif Epistemologi adalah ilmu yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode, dan
validitas suatu ilmu pengetahuan. Dalam menemukan sumber ilmu pengetahuan, dapat dilakukan melalui
beberapa metode, yaitu: empirisme, kritisisme, intuisionisme, fenomenalisme, rasionalisme, dan metode
ilmiah.
• Perspektif Aksiologi berkaitan dengan nilai (etika dan estetika) ilmu pengetahuan. Pada dasarnya, ilmu
harus digunakan untuk kemaslahatan manusia. Ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk
meningkatkan taraf hidup manusia dan kesejahteraannya dengan menitikberatkan pada kodrat dan
martabatnya.