1. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
…Fun with my smart resume…
Let’s study about coordination system
What do u think first, when u hear coordination system? next ^_^
Coordination system consist of neuron system (sistem saraf), hormone system (sistem hormon) & sense system
(Sistem indera). relation example???
Coba perhatikan satu contoh yang berhubungan dengan kejadian sehari-hari/ yang pernah kalian alami, berkenaan
dengan sistem koordinasi…
“Ketika kalian mengikuti UAS atau ujian-ujian lainnya dengan batas waktu yang telah ditentukan (misalkan 90
menit), ketika pengawas ujian mengintruksikan untuk mulai mengerjakan soal, saat itu mata menerima pesan/
rangsang berupa soal-soal yang harus diisi dengan jawaban, rangsang ini akan diteruskan oleh saraf menuju
otak, selanjutnya otak menginterpretasikan rangsang tersebut untuk memilih jawaban yang dianggap benar,
otak kemudian memerintahkan saraf untuk menggerakan otot tangan, sehingga tangan melakukan aksi dengan
memberi tanda pilihan pada LJK. Ketika waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal hampir habis, sementara
masih banyak soal yang belum dijawab, saat itu jantung berdetak lebih kencang karena pengaruh suatu hormon
yang disekresikan oleh kelenjar endokrin ke dalam darah, yang kita kenal dengan hormon adrenalin.”
Perbedaan antara Sistem Saraf dan Sistem Hormon
No Aspek pembeda Sistem saraf Sistem hormon
1 Pusat pengontrolan Otak (cerebral) & sumsum tulang belang Kelenjar endokrin
(medulla spinalis)
2 Cara mengontrol Penjalaran impuls melalui neuron Mensekresikan hormon ke
dalam darah
3 Cara kerja/ reaksi cepat Lambat
4 Kaitan dengan Tidak berkaitan langsung Berkaitan langsung
homeostasis (mengatur homeostasis)
`
Let’s begin study with neuron tissue (Jaringan Saraf)
Untuk mempermudah dalam memahami materi sistem koordinasi, kita terlebih dahulu pelajari mengenai
sistem saraf. Dalam mengawali materi saraf, kita tinjau saraf sebagai suatu jaringan…okke!!! (like this)…*_*….Now,
open u’r mind n prepare new folder in u’r brain…
Suatu jaringan saraf terdiri dari dua komponen utama, yaitu neuron yang merupakan unit struktural dan
fungsional dari jaringan saraf dan bertugas untuk menghantarkan impuls, serta neuroglia yang tidak bertugas untuk
menghantarkan impuls. Neuroglia dan neuron tidak dapat dipisahkan (seperti amplop dengan perangko…), dimana
ada neuron maka disitu pasti ada neuroglia, karena neuroglia mempunyai peran yang esensial yakni untuk
menjamin keberlangsungan hidup neuron. Neoroglialah yang memberi nutrisi bagi neuron, karena dia memiliki
kemampuan untuk menghubungkan neuron dengan pembuluh darah yang membawa nutrisi. Selain itu neuroglia
juga berperan dalam memproteksi neuron dan melakukan fagositosis untuk memangsa mikroba dan membersihkan
sel-sel yang mati.
Secara struktural neuron terdiri dari 3 komponen utama yaitu, badan sel yang berperan sangat penting,
karena disanalah terdapat inti sel yang mengatur kerja dari neuron, selain itu di dalam badan sel pun terdapat
organel-organel seperti mitokondria, lysosom, nissel body (RE kasar), neurofibril, dll. Badan sel memiliki juluran-
juluran sitoplasma, yaitu dendrit yang bertugas untuk menghantarkan impuls ke arah badan sel, dan akson yang
berfungsi untuk meneruskan impuls dari badan sel menuju neuron yang lain. Jalannya rangsang berlangsung satu
arah yaitu dari dendrit badan sel ke akson. Umumnya dendrit terdapat beberapa buah tetapi akson biasanya
hanya terdapat satu buah dalam 1 neuron.
icewsciencebiology.blogspot.com
2. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
Sumber: health.howstuffworks.com
Sumber: biologipedia.blogspot.com
Suatu akson dapat dilapisi oleh suatu lapisan yang dinamakan dengan selubung myelin yang dibentuk oleh
sel Schwann. Selaput myelin ini berbuku-buku, bagaian yang tidak ditutupi oleh selubung myelin dinamakan dengan
nodus ranvier. Selubung myelin berfungsi sebagai isolator dan juga untuk mempercepat terjadinya konduksi impuls.
Pada akson yang bermyelin maka impuls dapat menjalar dengan cara meloncat-loncat dari satu nodus Ranvier ke
nodus Ranvier lain.
Secara fungsional neuron dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu, neuron sensoris (afferent), neuron motoris
(efferent) dan neuron asosiasi (interneuron). Neuron sensoris merupakan neuron yang membawa impuls dari
reseptor menuju saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Neuron motoris merupakan neuron yang
membawa impuls dari saraf pusat menuju efektor. Sementara neuron asosiasi merupakan neuron yang
menghubungkan antara neuron sensoris dengan neuron motoris, neuron ini terletak di dalam sistem saraf pusat.
Keterangan: reseptor merupakan ujung dendrit saraf sensoris yang berfungsi untuk menerima rangsang dan
merubahnya menjadi impuls, sedangkan efektor adalah suatu organ seperti otot dan kelenjar yang memberikan
respon terhadap impuls motoris.
Proses Transmisi Impuls
Dalam memahami proses terjadinya transmisi/ penjalaran impuls, kita akan berhadapan dengan beberapa istilah,
yaitu: Pompa ion Na dan K , Polarisasi, Depolarisasi, Repolarisasi, neurotransmitter, enzim penghancur, membran
presynaptic, membran post synaptic, celah synaps, dan Synaps.
Kalian jangan dibingungkan dengan istilah-istilah di atas, kita coba definisikan satu per satu istilah-istilah di atas
melalui proses terjadinya penjalaran impuls. Ok!!!
Are U ready???
Proses penjalaran impuls, dapat terjadi melalui 2 cara yaitu melalui sel saraf dan melalui synaps.
…Mari kita mulai dari cara yang pertama yaitu melalui sel saraf…
Sel saraf/ neuron (dari mulai bagian dendrit, badan sel dan akson) dilapisi oleh 2 lapis membran yaitu
membran sebelah luar dan membran sebelah dalam (Pada membran tersebut terdapat suatu chanel yang
merupakan tempat masuk dan keluarnya ion Na dan K). Menurut hasil penelitian para ahli, diketahui bahwa jumlah
ion Na lebih banyak terletak pada bagian membran sebelah luar, sedangkan jumlah ion K lebih banyak terletak pada
membran sebelah dalam. Selain itu, pada membran sebelah dalam ditemukan pula ion-ion negatif seperti protein
dan asam amino, sehingga muatan pada membran bagian luar positif, sedangkan pada membran bagian dalam
negatif (perbedaan muatan listriknya -70 mv). Nahhh, keadaan membran yang seperti ini dinamakan dengan
membran yang terpolarisasi atau dikenal juga dengan istilah potensial membran istirahat (dalam keadaan tanpa
rangsangan). Faham sampai di sini?? coba sekarang kalian definisikan apa itu membran yang terpolarisasi?? Dari
penjelasan di atas…
TAHAP SELANJUTNYA
KETIKA membran sel saraf yang terpolarisasi ini diberi rangsangan (misalkan dari keadaan normal menjadi panas),
maka hal pertama yang akan terjadi adalah terbukanya chanel Na, sehingga Na akan berdifusi dari membran sebelah
luar menuju membran sebelah dalam….., dengan demikian akan terjadi perubahan muatan pada membran sel saraf,
yakni: saat ini membran bagian luar menjadi bermuatan negatif sedangkan membran bagian dalam bermuatan
icewsciencebiology.blogspot.com
3. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
positif (sekarang perbedaan muatannya menjadi 0 sampai +30 mv). Nahhh, keadaan membran yang mengalami
perubahan seperti ini dinamakan dengan depolarisasi atau dikenal pula dengan istilah potensial aksi (berlangsung
kurang lebih 1 milidetik). (dapatkah kalian membedakannya dari keadaan polarisasi???) coba sekarang definisikan
apa itu depolarisasi???...(U’r excellent ^_^). Pada saat membran mengalami depolarisasi karena adanya rangsangan,
maka akan terjadi arus lokal pada membran disekitarnya, hal ini akan menimbulkan depolarisasi baru pada membran
disampingnya, sehingga impuls yang terbentuk akan menjalar sepanjang membran sel saraf.
APA YANG AKAN TERJADI BERIKUTNYA??
Setelah impuls menjalar, maka membran yang tadi terdepolarisasi akan mengalami repolarisasi (polarisasi kembali).
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena sekarang membran menjadi lebih permeabel terhadap ion K,
sehingga K akan ke luar dari membran sebelah dalam menuju membran sebelah luar. Dengan demikian, maka
muatan membran sebelah luar menjadi positif dan membran sebelah dalam kembali bermuatan negatif.
Coba kalian perhatikan sekarang, bagaimanakah konsentrasi ion Na dengan ion K?? Na menjadi lebih banyak di
membran sebelah dalam dan K lebih banyak di membran sebelah luar, (keadaan seperti ini tidak boleh terjadi)….!
Nahhh, untuk mengembalikannya pada keadaan semula, maka terjadilah pompa Na dan K, yakni Na akan di pompa
ke arah membran bagian luar dan K akan di pompa ke arah membran bagian dalam sehingga kondisinya menjadi
seperti semula.
Secara singkat : membran polarisasi rangsang depolarisasi repolarisasi
Cara yang ke 2 (melalui synaps)
Synaps dapat didefinisikan sebagai pertemuan antara ujung akson suatu neuron (neuron presynaptic)
dengan ujung dendrit dari neuron lain (neuron postsynaptic). Ketika impuls yang dijalarkan melalui sel saraf telah
sampai pada ujung akson (telodendria) maka ion Ca 2+ masuk dan merangsang synaptic vesicle yang terdapat pada
synaptic knob untuk mengeluarkan neurotransmitter secara eksositosis. Neurotransmitter merupakan zat kimia
yang dihasilkan oleh sel saraf dan sangat berperan penting dalam proses penjalaran impuls melalui synaps.
MENGAPA DIKATAKAN DEMIKIAN??? … Berhubung antara ujung satu neuron dengan neuron lain
tidak ada hubungan protoplasma, maka terdapat suatu celah diantara ujung-ujung neuron (celah ini dinamakan
celah synaptic), dengan demikian, supaya impuls dapat terus berjalan, maka harus ada alat yang dapat membawa
impuls untuk menimbulkan depolarisasi pada membran neuron lain. Nahhhh,,, neurotransmitter ini yang akan
meneruskan impuls dari neuron presynaptic ke neuron post synaptic….., sehingga impuls dapat menjalar.
Sumber: britannica.com
Jika neurotransmitter telah selesai menyelesaikan tugasnya, maka dia akan dihancurkan oleh suatu enzim
penghancur yang dihasilkan oleh saraf post synaptic. Contohnya neurotransmitter asetilcholin akan dihancurkan
oleh enzim cholinesterase, noradrenalin yang dihancurkan oleh monoamine oksidase, dll.
icewsciencebiology.blogspot.com
4. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
Organisasi Sistem Saraf
Otak dan Medulla spinalis
Sistem saraf pusat (berfungsi untuk mengatur
aktivitas tubuh dan
merupakan pusat integrasi)
Sistem saraf
Saraf sadar/ somatis: (12 pasang
Sistem saraf tepi saraf kranial & 31 pasang saraf
spinal)
Saraf tak sadar/ otonom: saraf
simpatis dan parasimpatis
(bekerja antagonis)
Keterangan : saraf kranial merupakan saraf yang keluar dari otak, sedangkan saraf spinal merupakan saraf yang
keluar dari medulla spinalis.
Sumsum Tulang belakang (Medulla Spinalis)
• Letak: memanjang dari bagian serviks sampai dengan tulang ekor, panjang kurang lebih 45 cm.
• Struktur medulla spinalis : Materi abu (berbentuk seperti H) terletak disebelah dalam, Materi putih,
terletak disebelah luar. Pada bagian materi abu, terdapat canal centralis yang berisi cairan cerebrospinal
• Medulla spinalis dan otak dilindungi oleh jaringan ikat yang dinamakan dengan meningen. Meningen terdiri dari
3 bagian, berturut-turut dari luar ke dalam yaitu Durameter, Arachnoid, Piameter. Diantara arachnoid dan
piameter terdapat rongga sub arachnoid yang berisi cairan cerebrospinal. Cairan ini berfungsi untuk melindungi
otak dan sumsum tulang belakang dari benturan, membasahi system saraf pusat dan membawa nutrisi. Cairan
cerebrospinal dihasilkan oleh flexus coroid.
• Medulla spinalis berperan juga sebagai salah satu pusat reflex.
otak besar: 4 lobus (FRONTAL
pusat memori,berfikir, kesadaran,
kreativitas. PARIETAL pusat
rangsang sensoris, TEMPORAL
pusat pendengaran. OKSIPITAL
pusat penglihatan)
thalamus : (stasiun relay semua
rangsang sensoris kecuali pembau)
Otak depan (proensefalon) :
Otak Telensefalon otak besar Hypothalamus:mengontrol aktifitas
Sumber: wikimd.org
(cerebrum) & Diensefalon saraf simpatis & parasimpatis, pusat
thalamus dan hypothalamus rasa kenyang, lapar, haus, pusat
OTAK yang mengatur pola tidur/ bangun,
Otak tengah (mesensefalon)
emosi
Otak belakang
(Rombensefalon): Metensefalon
pons varolli & otak kecil icewsciencebiology.blogspot.com
(cerebellum), Mielensefalon
medulla oblongata
5. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
Otak tengah: pusat reflex gerak kepala dan
badan sebagai respon terhadap sesuatu yang
merangsang mata dan telinga
-Otak kecil: (mengatur gerakan yang terkoordinasi seperti
Struktur : ukuran 1,3-1,5 kg, berjalan, gerak otot lurik yang tidak disadari seperti gerakan jari
dengan struktur melipat-lipat ketika main piano, gerakan tangan ketika bulu tangkis, dll, serta
(gyrus/ tonjolan dan sulcus/ mengatur kesimbangan)
lekukan). Otak terdiri dari
bagian korteks (bagian luar) -Pons varolli: menghubungkan belahan otak kanan dan otak kiri,
dan ventrikel (rongga otak menghubungakan cerebrum dengan cerebellum,
berisi cairan serebrospinal) . menghubungkan cerebrum dengan medulla spinalis
Jika bagian korteks otak disayat
-Medulla oblongata: (pusat vasomotor, pusat pengatur otot-otot
melintang, nampak dibawah
pernafasan, pusat batuk, menelan, bersin, muntah dan berperan
mikroskop materi abu terletak
dalam membangunkan kesadaran dari keadaan tidur)
disebelah luar sedangkan
materi putih disebelah dalam.
Keterangan : materi putih (white matter) tersusun oleh akson-akson bermyelin, sedangkan materi abu (gray
matter) tersusun oleh kumpulan badan sel (Nampak abu karena badan sel mengandung inti sel).
Perhatikan gambar otak berikut ini
icewsciencebiology.blogspot.com
6. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
Sumber: psbq.wordpress.com
Sistem saraf tepi
a. Saraf sadar/ somatis
Untuk lebih memudah kalian dalam mengingat nama-nama dari 12 pasang saraf karanial dan 31 pasang saraf spinal,
mari kita ikuti jembatan keledai berikut ini :
Saraf kranial Olga (I) pergi ke OPTIK (II) naik MOTOR (III) menabrak TROtoar (IV) ke tiga (TRI) (V), ABDUl (VI),
Faisal (VII) dan AUDI (VIII) GiLa (IX) VArio (X) SPIN (XI) HIjau (XII). bandingkan dengan tabel berikut ini…
icewsciencebiology.blogspot.com
7. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
Sumber: adriautami.wordpress.com
Keterangan: nervus asesorius sama dengan nervus spinal
Untuk mengingat fungsi dari serabut-serabut saraf di atas, kita dapat memahaminya dari penamaan. Misalkan saraf
ke I (OLfaktorius) berhubungan dengan pembauan. Saraf ke II (OPTIKus) berhubungan dengan penglihatan, saraf ke
VIII (AUDItori) berhubungan dengan pendengaran, dll…
Saraf spinal Kak SETO LUSA jadi KOKI 8 pasang serviks (leher), 12 pasang Toraks (punggung), 5 pasang Lumbar
(Pinggang), 5 pasang Sakral (panggul) dan 1 pasang cocygeal (tulang ekor) .
b. Saraf Otonom
icewsciencebiology.blogspot.com
8. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
Saraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis dan saraf parasimpatis bekerja secara antagonis/ berlawanan.
Umumnya saraf simpatis bekerja untuk memacu kerja/ mempercepat kerja, sedangkan parasimpatis bekerja untuk
memperlambat, tetapi tidak selalu seperti itu. Untuk lebih memahami kerja dari saraf simpatis dan parasimpatis,
mari kita cermati tabel berikut ini…
SARAF SIMPATIS SARAF PARASIMPATIS
Mempercepat denyut jantung Memperlambat denyut jantung
Dilatasi (pelebaran) pupil Konstriksi (pengecilan) pupil
Dilatasi bronkus Konstriksi bronkus
Mengembangkan kantung kemih Mengerutkan kantung kemih
Memperlambat kerja alat pencernaan Memacu kerja alat pencernaan
Memperlambat ereksi Memacu ereksi
Kontraksi pembuluh darah Dilatasi pembuluh darah
GERAK REFLEKS
Whats on u’r mind when u hear “reflex movement”???
Reflex dapat diartikan sebagai respon spontan sebagai bentuk pertahanan tubuh kita. Timbulah suatu pertanyaan,
bagaimanakah proses reflex tersebut terjadi?.
Rangsang reseptor neuron sensoris medulla spinalis neuron motoris efektor
Misalkan ketika tangan kamu terkena panci panas kemudian dengan cepat tangan langsung diangkat untuk
menghindar tanpa berfikir terlebih dahulu. Proses berjalannya rangsang sampai kita menggerakan tangan adalah
sebagai berikut:
“Rangsang (misalkan panas) mengenai reseptor pada kulit kita, oleh reseptor rangsang ini akan di ubah menjadi
impuls dan dibawa oleh neuron sensoris untuk disampaikan pada sumsum tulang belakang, didalam sumsung
tulang belakang Impuls sensoris yang dibawa akan diinterpretasikan menjadi impuls motoris, melalui neuron
asosiasi yang berada pada saraf pusat maka impuls sensoris yang telah dirubah menjadi impuls motoris diteruskan
kepada neuron motoris, selanjutnya neuron motoris akan menuju efektor (otot) untuk memberikan respons motoris
(misalkan menggerakan tangan)”. Dalam proses reflex ini terdapat suatu jalur berjalannya impuls yang dikenal
dengan LENGKUNG REFLEKS.
Apakah pusat refleks selalu berada pada sumsum tulang belakang???. Jawabnya tentu saja tidak. Pusat reflex dapat
pula berada pada otak. Misalkan reflex batuk, bersin terletak pada bagian medulla oblongata, reflex gerakan
kepala dan badan sebagai respon terhadap sesuatu yang merangsang mata dan telinga berpusat pada otak
tengah, refleks dilatasi dan kontriksi pupil karena adanya rangsang cahaya berpusat pada korteks otak.
SISTEM ENDOKRIN
• Kelenjar endokrin dikatakan juga sebagai kelenjar buntu karena kelenjar ini tidak memiliki saluran khusus untuk
mensekresikan sekret dalam bentuk hormon yang diproduksinya, sehingga hormon dikeluarkan ke dalam darah
untuk ditranspor pada sel tubuh yang memerlukan.
• Hormon itu bersifat spesifik, dia hanya akan bekerja pada sel-sel yang memiliki reseptor yang cocok dengan
hormon tersebut (sel ini disebut sel target), sehingga walaupun hormon diangkut oleh darah dan menyebar pada
seluruh bagian tubuh, tetapi hormon tidak akan bekerja jika bagian tubuh tersebut bukan merupakan sel target.
Misalnya, hormon testosteron yang mempengaruhi ciri sekunder laki-laki seperti jenggot dan kumis, hanya akan
menumbuhkan jenggot dan kumis pada bagian tertentu dari wajah.
• Hormon pada dasarnya memiliki dua fungsi utama yaitu: (1) mengendalikan proses-proses yang terjadi di dalam
tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, perkembangan seksual, dll dan (2) menjaga keseimbangan tubuh
(homeostasis).
Mari kita kelompokan hormon berdasarkan “waktu kerjanya”
NO Kelompok Hormon
1 Hormon yang bekerja pada waktu/ usia tertentu (contoh : hormon reproduksi)
2 Hormon yang bekerja sampai batas waktu/usia tertentu (contoh : hormon pertumbuhan)
3 Hormon yang bekerja sepanjang waktu (contoh : hormon metabolisme)
Hubungan antara hypothalamus, hipofisis dan kelenjar endokrin lainnya
icewsciencebiology.blogspot.com
9. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
Hypothalamus yang merupakan bagian dari otak depan berperan dalam mengontrol kerja dari kelenjar endokrin.
Hypothalamus dapat menghasilkan suatu Regulating Hormon (Realising Faktor/RF melepas/ on, dan Inhibiting
Faktor/ IF menghambat/ off) yang akan mempengaruhi kelenjar hipofisis/ pituitary untuk mengeluarkan atau
menghambat sekresi hormon oleh kelenjar endokrin lain.
Contohnya: ketika hormon yang diperlukan untuk metabolisme (contohnya hormon tiroksin) di dalam tubuh
berkurang, maka hal ini akan menstimulus hypothalamus untuk mengeluarkan Realising Faktor berupa TSHRF
(Thyroid Stimulating Hormon Realising Faktor) yang akan mempengaruhi hipofisis untuk mengeluarkan TSH
(Thyroid Stimulating Hormon), TSH ini akan mempengaruhi kelenjar tiroid untuk mensekresikan tiroksin ke
dalam tubuh. Jika kadar hormon tiroksin di dalam tubuh sudah dirasa cukup, maka hal ini akan kembali
menstimulus hypothalamus untuk mengeluarkan suatu Inhibiting Faktor berupa TSHIF (Thyroid Stimulating
Hormon Inhibiting Faktor) yang akan mempengaruhi hipofisis untuk menstop pengeluaran TSH, dengan
dihambatnya pengeluaran TSH maka sekresi hormon tiroksin oleh kelenjar tiroid akan dihentikan…^_^
Jenis-jenis kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkannya
.
a. hipothalamus b. hipofisis
Cakram epifisis tulang
GH
Hypothalamus GHRF/ GHIF hormon pertumbuhan
TSH
Mempengaruhi Kelenjar
TSHRF/ TSHIF tiroid hormon tiroksin
ACTH
Mempengaruhi
ACTHRF/ACTHIF Hypofisis/ MSH Mempengaruhi adrenal
Pituitari anterior korteks hormon
FSH kortisol/kortison
MSHRF/MSHIF
LH Pigmen kulit melanin
FSHRF/FSHIF
PROLAKTIN Pematangan folikel
LHRF/LHIF
Ovulasi
PRF/PIF
Kelenjar mamae sekresi ASI
ADH Disimpan di
dalam Hypofisis/
OXYTOCIN Pituitari posterior
Ket : ADH berperan dalam meningkatkan permeabilitas TKD dan tubulus pengumpul terhadap air sehingga
meningkatkan kadar air dalam darah, sedangkan Oxytocin berperan dalam kontraksi otot rahim
• Growth Hormon (GH) mengeluarkan hormon pertumbuhan untuk mempengaruhi cakram epifisis tulang.
Sewaktu cakram epifisis belum menutup, hormon pertumbuhan ini akan mempengaruhi pertumbuhan
tulang ke arah atas-bawah, sedangkan setelah cakram epifisis menutup maka pertumbuhan tulang ke arah
samping. Hormon pertumbuhan tidak mempengaruhi secara langsung terhadap tubuh, tetapi hormon ini
akan merangsang sel-sel hati untuk menghasilkan sejenis peptida yang disebut dengan somatomedin.
Somatomedin inilah yang akan mempengaruhi pertumbuhan pada epifisis tulang dan mempengaruhi mitosis
sel-sel tulang dan otot. Kekurangan (hyposekresi) GH dwarfisme (badan kerdil, mental normal),
kelebihan (hypersekresi) GH pada waktu anak-anak Gigantisme, jika pada waktu dewasa akromegali.
• Kelenjar Thyroid menghasilkan hormon tiroksin yang berperan dalam metabolisme tubuh. hormon
tiroksin ini dihasilkan oleh bagian sel folikel dari kelenjar thyroid. Kelebihan (hypersekresi) hormon tiroksin
basedow (tubuh kurus karena banyak glukosa, protein dan cadangan lemak terus dirombak, akibatnya
cepat lapar, jumlah keringat berlebih bahkan berkeringat pada saat cuaca dingin) sedangkan kekurangan
(hyposekresi) hormone tiroksin kretinisme (badan kerdil dan mental abnormal/ gangguan mental). Selain
icewsciencebiology.blogspot.com
10. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
itu, bagian parafolikel dari kelenjar thyroid menghasilkan hormone calsitonin berperan ketika kadar
kalsium dalam darah berlebih, selanjutnya kalsium dari darah didepositkan ke dalam tulang.
• Kelenjar parathyroid menghasilkan parathormon yang bekerja antagonis dengan hormon calsitonin.
Parathormon berperan ketika kadar kalsium darah rendah. Kalsium dalam tulang akan dideposit ke dalam
darah, sehingga kadar kalsium darah meningkat. Hyposekresi parathormon akan menyebabkan keadaan
otot yang tetanic/ tetanus (kejang otot), sedangkan hypersekresi parathormon akan menyebabkan
osteoporosis, tulang mudah membengkok dan batu ginjal.
Kelenjar adrenal
(suprarenal)
Adrenal medula Adrenal korteks
Hormon adrenalin Hormon noradrenalin Zona glomerulosa Zona fasciculata Zona retikulosa
Hormon mineralocorticoid Hormon gonadocorticoid
Berperan dalam keadaan
Hormon glucocorticoid
darurat (butuh energi Mengatur volume darah dan
secepat mungkin). Kedua kadar mineral (Na, K) dalam
hormon ini berperan darah Hormon ini berupa
mengubah glycogen hormon androgen dan
glukosa estrogen
Mengatur metabolisme berhubungan dengan
glukosa perkembangan sex
seseorang
Hormon Pencernaan
KELENJAR PANKREAS
a. Hormon Lambung Gastrin “bekerja ketika makanan masuk ke dalam lambung dan akan merangsang
sekresi getah lambung ”
b. Hormon Duodenum sekretin dan kolesistokinin “bekerja ketika makananendokrin
Bagian eksokrin Bagaian yang bersifat asam masuk
dari lambung menuju duodenum, selanjutnya akan merangsang sekresi getah empedu dan getah
pankreas”
c. Hormon Pankreas terdapat pada pulau Langerhans Pulau Langerhans
Mensekresikan getah
pancreas (enzim-enzim
pencernaan)
Sel-α Sel-β Sel -Δ
Menghasilkan Menghasilkan Menghasilkan hormon
hormon glukagon hormon insulin somatostatin yang berperan
yang berperan yang berperan menghambat kerja
icewsciencebiology.blogspot.com
dalam mengubah dalam mengubah somatomedin (menghambat
glikogen glukosa glukosa glikogen pertumbuhan)
11. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
itu, bagian parafolikel dari kelenjar thyroid menghasilkan hormone calsitonin berperan ketika kadar
kalsium dalam darah berlebih, selanjutnya kalsium dari darah didepositkan ke dalam tulang.
• Kelenjar parathyroid menghasilkan parathormon yang bekerja antagonis dengan hormon calsitonin.
Parathormon berperan ketika kadar kalsium darah rendah. Kalsium dalam tulang akan dideposit ke dalam
darah, sehingga kadar kalsium darah meningkat. Hyposekresi parathormon akan menyebabkan keadaan
otot yang tetanic/ tetanus (kejang otot), sedangkan hypersekresi parathormon akan menyebabkan
osteoporosis, tulang mudah membengkok dan batu ginjal.
Kelenjar adrenal
(suprarenal)
Adrenal medula Adrenal korteks
Hormon adrenalin Hormon noradrenalin Zona glomerulosa Zona fasciculata Zona retikulosa
Hormon mineralocorticoid Hormon gonadocorticoid
Berperan dalam keadaan
Hormon glucocorticoid
darurat (butuh energi Mengatur volume darah dan
secepat mungkin). Kedua kadar mineral (Na, K) dalam
hormon ini berperan darah Hormon ini berupa
mengubah glycogen hormon androgen dan
glukosa estrogen
Mengatur metabolisme berhubungan dengan
glukosa perkembangan sex
seseorang
Hormon Pencernaan
KELENJAR PANKREAS
a. Hormon Lambung Gastrin “bekerja ketika makanan masuk ke dalam lambung dan akan merangsang
sekresi getah lambung ”
b. Hormon Duodenum sekretin dan kolesistokinin “bekerja ketika makananendokrin
Bagian eksokrin Bagaian yang bersifat asam masuk
dari lambung menuju duodenum, selanjutnya akan merangsang sekresi getah empedu dan getah
pankreas”
c. Hormon Pankreas terdapat pada pulau Langerhans Pulau Langerhans
Mensekresikan getah
pancreas (enzim-enzim
pencernaan)
Sel-α Sel-β Sel -Δ
Menghasilkan Menghasilkan Menghasilkan hormon
hormon glukagon hormon insulin somatostatin yang berperan
yang berperan yang berperan menghambat kerja
icewsciencebiology.blogspot.com
dalam mengubah dalam mengubah somatomedin (menghambat
glikogen glukosa glukosa glikogen pertumbuhan)
12. Proudly present by - *Iseu Laelasari*
itu, bagian parafolikel dari kelenjar thyroid menghasilkan hormone calsitonin berperan ketika kadar
kalsium dalam darah berlebih, selanjutnya kalsium dari darah didepositkan ke dalam tulang.
• Kelenjar parathyroid menghasilkan parathormon yang bekerja antagonis dengan hormon calsitonin.
Parathormon berperan ketika kadar kalsium darah rendah. Kalsium dalam tulang akan dideposit ke dalam
darah, sehingga kadar kalsium darah meningkat. Hyposekresi parathormon akan menyebabkan keadaan
otot yang tetanic/ tetanus (kejang otot), sedangkan hypersekresi parathormon akan menyebabkan
osteoporosis, tulang mudah membengkok dan batu ginjal.
Kelenjar adrenal
(suprarenal)
Adrenal medula Adrenal korteks
Hormon adrenalin Hormon noradrenalin Zona glomerulosa Zona fasciculata Zona retikulosa
Hormon mineralocorticoid Hormon gonadocorticoid
Berperan dalam keadaan
Hormon glucocorticoid
darurat (butuh energi Mengatur volume darah dan
secepat mungkin). Kedua kadar mineral (Na, K) dalam
hormon ini berperan darah Hormon ini berupa
mengubah glycogen hormon androgen dan
glukosa estrogen
Mengatur metabolisme berhubungan dengan
glukosa perkembangan sex
seseorang
Hormon Pencernaan
KELENJAR PANKREAS
a. Hormon Lambung Gastrin “bekerja ketika makanan masuk ke dalam lambung dan akan merangsang
sekresi getah lambung ”
b. Hormon Duodenum sekretin dan kolesistokinin “bekerja ketika makananendokrin
Bagian eksokrin Bagaian yang bersifat asam masuk
dari lambung menuju duodenum, selanjutnya akan merangsang sekresi getah empedu dan getah
pankreas”
c. Hormon Pankreas terdapat pada pulau Langerhans Pulau Langerhans
Mensekresikan getah
pancreas (enzim-enzim
pencernaan)
Sel-α Sel-β Sel -Δ
Menghasilkan Menghasilkan Menghasilkan hormon
hormon glukagon hormon insulin somatostatin yang berperan
yang berperan yang berperan menghambat kerja
icewsciencebiology.blogspot.com
dalam mengubah dalam mengubah somatomedin (menghambat
glikogen glukosa glukosa glikogen pertumbuhan)