SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 33
PUBLIC DOMAIN & OMBUDSMAN
-Okta Auliazahara (2001568972)
- Anita Suryana (2001618440)
- Mahardhika Putra (2001602013)
-Al Gidzar Gefaro (2001574760)
LB65
Barang Milik
Pribadi Negara
(Private
Domain)
Benda-benda yang
dipakai oleh aparat
pemerintah secara
langsung jarang
diperuntukkan untuk
umum.
Barang Milik
Publik (Public
Domain)
Benda-benda yang
disediakan pemerintah
untuk masyarakat
secara umum
Public
Domain
PP No 27/2004
Tentang
Pengelolaan
Barang Milik
Negara atau
Daerah
UU No. 1/2004
Tentang
Pembendaharaan
Negara
UU No.
17/2003
Tentang
Keuangan
Negara
Barang Milik Negara atau Daerah
“Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Daerah
atau yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.” –
Pasal 1 PP no. 27/2014
Barang milik Negara dikelola oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Negara;
Sedangkan
Barang milik Daerah dikelola oleh Gubernur / Wali Kota /
Bupati.
Kewenangan dan tanggung jawab pengelola Barang Milik
Negara / Daerah diatur dalam Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5
ayat (2) PP No. 27 Tahun 2014
Presiden
Pengguna
Barang
Pengelola
Barang
Pejabat Pengelolaan
Barang Milik negara
Pemegang Kekuasaan
Pengelolaan Keuangan Negara
Mnteri Keuangan
Dikuasakan Kepada Direktur
Jendral Kekayaan Negara
Menteri / Pimpinan Lembaga dimana
Kepala Satuan Kerja Merupakan
Kuasa Pengguna Barang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Meliputi :
• Perencanaan kebutuhan
dan penganggaran;
• Pegadaan;
• Penggunaan;
• Pemanfaatan;
• Pengamanan dan
Pemeliharaan;
• Penilaian;
• Penghapusan;
• Pemindahtanganan;
• Penatausahaan;
• Pembinaan, pengawasan
dan pengendalian;
Pasal 3 Ayat (2) PP No. 27 Tahun 2014
Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan
• Barang yang tidak segera
dimanfaatkan wajib
diserahkan kembali kepada
pengelola barang;
• Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan Barang
Milik Negara/ Daerah
dilakukan dalam rangka
optimilisasi pendayagunaan
Barang Milik Negera;
• Selain itu juga untuk
mendukung pengelolaan
keuangan Negara/Daerah.
Penggunaan
• Jika barang milik negara
sedang digunakan maka tidak
dapat dipindahtangankan;
• Dalam menggunakan barang
tersebut harus menggunakan
penetapan;
• Barang yang telah digunakan
oleh Pengguna Barang dapat
dialihkan status
penggunaannya;
• Peralihan Barang tersebut
dapat dilakukan kepada
Pengguna Barang Lainnya
atau Digunakan sementara
oleh Pengguna Barang lainnya.
Penggolongan Benda Milik Negara
• Tanah
Kehutanan
• Pertanian
• Jalan
• Alat-alat
traktor
• Peralatan
Kantor
Benda
Bergerak
Benda
Tidak
Bergerak
Barang
PersediaanHewan
Barang
Negara
Milik Publik
Pelayanan
Publik
Berhubungan
PELAYANAN
PUBLIK
UNDANG-UNDANG
NOMOR 25 TAHUN
2009 TENTANG
PELAYANAN PUBLIK
Diatur dalam
Pelayanan Publik
“Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.“
- Pasal 1 ayat (1) UU Pelayanan Publik
1. Transparasi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
pihak yang membutuhkan dan disediakan secara
memadai serta mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas
Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
3. Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan
penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada
prinsip efesiensi dan efektivitas.
Asas-Asas Pelayanan Publik
4. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan dan harapan masyarakat.
5. Kesamaan hak
Tidak diskriminatif, tidak membedakan suku, ras,
agama, golongan , gender, dan status ekonomi.
6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus
memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak
Ruang Lingkup Pelayanan Publik
Barang
Publik
Pengadaan
Transportasi Publik
Jasa Publik Pelayanan Kesehatan
dan Pendidikan
Pelayanan
Administratif
Perizinan yang
diberikan oleh
Negara, contohnya
IMB
Video Pelayanan Publik
Jika ingin mengajukan
aduan Pelayanan Publik
dimana mengajukannya?
Diajukan Kepada
OMBUDSMAN
REPUBLIK
INDONESIA
Ombudsman Republik Indonesia
“Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai
kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh penyelenggaran negara dan pemerintahan
termasuk yang diselenggarakan oleh BUMN dan/atau BUMD dan
badan hukum milik negara serta badan swasta atau perseorangan
yang diberi tugas untuk menyelenggarakan pelayanan publik
tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN
dan/atau APBD”
- Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang No. 37 Tahun 2008
OMBUDSMAN
UNDANG-UNDANG
NOMOR 37 TAHUN
2008 TENTANG
OMBUDSMAN
REPUBLIK INDONESIA
Diatur dalam
Tujuan Dibentuknya OMBUDSMAN RI
• Mewujudkan negara hukum yang demokratis, adil dan
sejahtera;
• Mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang
efektif dan efisien, jujur, terbuka serta bebas dari KKN;
• Membantu menciptakan dan/atau mengembangkan kondisi
yang kondusif dalam melaksanakan pemberantasan KKN;
• Meningkatkan mutu pelayanan negara di segala bidang;
• Membantu menciptakan dan meningkatkan upaya untuk
pemberantasan dan pencegahan praktik-praktik
Maladministrasi;
• Meningkatkan budaya hukum Nasional.
MALADMINISTRASI
“Perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui
wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari
yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian
atau pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan
pelayanan publik yang dilakukan oleh penyelenggara negara
dan pemerintahan yang menimbulkan kerugian materiil
dan/atau immaterial bagi masyarakat dan orang
perseorangan.”
- PASAL 1 Angka 3 Undang-Undang No. 37 Tahun 2008
“Ombudsman berkedudukan di Jakarta namun
Ombudsman dapat mendirikan perwakilannya di
wilayah Provinsi dan/atau Kabupaten atau Kota”
- Pasal 5 Undang-Undang No. 37 Tahun 2008
Fungsi Ombudsman
Mengawasi penyelenggaraan Pelayanan Publik
yang diselenggarakan oleh Penyelenggara
Negara dan Pemerintah baik Pusat maupun
derah termasuk yang berhak untuk
menyelenggarakan ombudsman
Tugas Ombudsman
• Menerima melakukan pemeriksaan laporan atas pelayanan
publik;
• Meninjak lanjuti laporan-laporan yang diperlu;
• Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan
Maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
• Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga
lainnya;
• Membangun jaringan kerja;
• Melakukan upaya pencegahan Maladministrasi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik;
• Melakukan tugas lain yang diberikan oleh undang-undang.
Lembaga Ombudsman terdiri
1 orang KETUA
merangkap
anggota
1 orang WAKIL
merangkap
anggota
Dan 7 orang
ANGGOTA
*Jika Ketua Ombudsman berhalangan, Wakil Ketua menjalankan tugas dan
kewenangan Ketua Ombudsman*
Sistematika ombudsman
• Ombudsman
melaksanakan
tugas dan
wewenangnya,
dibantu oleh
asisten
Ombudsman
Asisten
Ombudsman
• Diangkat atau
diberhentikan
oleh Ketua
berdasarkan
persetujuan
rapat.
• syarat dan tata cara
pengangkatan dan
pemberhentian serta
tugas dan tanggung
jawab asisten
diatur di
peraturan
Ombudsman.
Pemeriksaan
Laporan
Pemberitahuan
Pelengkapan
Berkas Laporan
Pemeriksaan
Substantif
TATA CARA PEMERIKSAAN DAN
PENYELESAIAN LAPORAN
30 Hari
Berkas Lengkap
Maka Ketahap
Selanjutnya
Pemeriksaan
Substansif
Tidak
berwenang
melanjutkan
pemeriksaan
Berwenang
melanjutkan
pemeriksaan
Memanggil
secara tertulis
terlapor,
saksi, ahli,
dan/atau
penerjemah
untuk
dimintai
keterangan
Meminta
penjelasan
secara tertulis
kepada
terlapor
Melakukan
pemeriksaan
lapangan
Dalam hal Ombudsman berwenang melanjutkan pemeriksaan
“Ombudsman dapat melakukan pemeriksaan ke
obyek pelayanan publik tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu kepada pejabat atau instansi
yang dilaporkan dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundangan, ketertiban,
dan kesusilaan.”
Video OMBUDSMAN di Indonesia
Daftar Pustaka
• http://chaeossofis.blogspot.co.id/2015/04/barang-milik-
pemerintahnegara-dalam.html
• http://tentangpelayananpublik.blogspot.co.id/2011/11/pedoman-umum-
penyelenggaraan-pelayanan.html
• https://www.youtube.com/watch?v=xaLndxAZfpk
• PP No. 27 Tahun 2014
• PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
87 /PMK.06/2016
• UU No. 37/2008 tentang OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Nuelnuel11
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
Bang Ucok
 
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapPerbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Elanda Harviyata
 
Perbedaan Sistem peradilan Indonesia dengan sistem peradilan Amerika (@Univer...
Perbedaan Sistem peradilan Indonesia dengan sistem peradilan Amerika (@Univer...Perbedaan Sistem peradilan Indonesia dengan sistem peradilan Amerika (@Univer...
Perbedaan Sistem peradilan Indonesia dengan sistem peradilan Amerika (@Univer...
PT PINUS MERAH ABADI
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
Puspa Bunga
 

Was ist angesagt? (20)

Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
 
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapPerbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Perbedaan Sistem peradilan Indonesia dengan sistem peradilan Amerika (@Univer...
Perbedaan Sistem peradilan Indonesia dengan sistem peradilan Amerika (@Univer...Perbedaan Sistem peradilan Indonesia dengan sistem peradilan Amerika (@Univer...
Perbedaan Sistem peradilan Indonesia dengan sistem peradilan Amerika (@Univer...
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Pengertian perjanjian kawin
Pengertian perjanjian kawinPengertian perjanjian kawin
Pengertian perjanjian kawin
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Keputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha NegaraKeputusan Tata Usaha Negara
Keputusan Tata Usaha Negara
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 

Ähnlich wie Public domain &ombudsman

264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
Delia Qballz
 
99 uu nomor-25-tahun-2009-tentang-pelayanan-publik
99 uu nomor-25-tahun-2009-tentang-pelayanan-publik99 uu nomor-25-tahun-2009-tentang-pelayanan-publik
99 uu nomor-25-tahun-2009-tentang-pelayanan-publik
Hai Kito
 
Kebijakan pelayanan publik slide
Kebijakan pelayanan publik  slideKebijakan pelayanan publik  slide
Kebijakan pelayanan publik slide
Muhammad Khamdan
 
Manajemen pelayanan publikedit
Manajemen pelayanan publikeditManajemen pelayanan publikedit
Manajemen pelayanan publikedit
SLAMET SUGIHARTO
 
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptxsistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
suaeb1
 

Ähnlich wie Public domain &ombudsman (20)

UU No 25/2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No 25/2009 Tentang Pelayanan PublikUU No 25/2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No 25/2009 Tentang Pelayanan Publik
 
UU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdf
UU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdfUU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdf
UU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdf
 
Uu no.25 2009
Uu no.25 2009Uu no.25 2009
Uu no.25 2009
 
Pengawasan Pelayanan Publik
Pengawasan Pelayanan PublikPengawasan Pelayanan Publik
Pengawasan Pelayanan Publik
 
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
 
99 uu nomor-25-tahun-2009-tentang-pelayanan-publik
99 uu nomor-25-tahun-2009-tentang-pelayanan-publik99 uu nomor-25-tahun-2009-tentang-pelayanan-publik
99 uu nomor-25-tahun-2009-tentang-pelayanan-publik
 
Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan PublikUndang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
 
19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
19493400 Uu Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
 
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan PublikPeraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Publik
 
Tentang Ombudsman (1).ppt
Tentang Ombudsman (1).pptTentang Ombudsman (1).ppt
Tentang Ombudsman (1).ppt
 
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
 
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan PublikUndang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
 
Uu 25 2009
Uu 25 2009Uu 25 2009
Uu 25 2009
 
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan PublikPerda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
 
Kebijakan pelayanan publik slide
Kebijakan pelayanan publik  slideKebijakan pelayanan publik  slide
Kebijakan pelayanan publik slide
 
Uu perda
Uu perdaUu perda
Uu perda
 
Pers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptx
Pers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptxPers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptx
Pers dan Ombudsman pengawasan layanan publik diera covid.pptx
 
Manajemen pelayanan publikedit
Manajemen pelayanan publikeditManajemen pelayanan publikedit
Manajemen pelayanan publikedit
 
Profile Komunitas Desa-desa melek Informasi dan Teknologi (DedemIT)
 Profile Komunitas Desa-desa melek Informasi dan Teknologi (DedemIT)  Profile Komunitas Desa-desa melek Informasi dan Teknologi (DedemIT)
Profile Komunitas Desa-desa melek Informasi dan Teknologi (DedemIT)
 
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptxsistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
 

Mehr von Isaka Yoga

Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building Nasionalisme
Isaka Yoga
 

Mehr von Isaka Yoga (19)

Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Hukum pasar modal
Hukum pasar modal
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic Bank
 
intellectual property rights
intellectual property rightsintellectual property rights
intellectual property rights
 
Permasalahan ketengakerjaan di indonesia
Permasalahan ketengakerjaan di indonesiaPermasalahan ketengakerjaan di indonesia
Permasalahan ketengakerjaan di indonesia
 
Bank Syariah
Bank Syariah Bank Syariah
Bank Syariah
 
Arbitrase
Arbitrase Arbitrase
Arbitrase
 
Gugatan Class Action
Gugatan Class ActionGugatan Class Action
Gugatan Class Action
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
 
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
 
Objek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata NegaraObjek Hukum Tata Negara
Objek Hukum Tata Negara
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building Nasionalisme
 
Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9
 
Islam masuk ke Afrika
Islam masuk ke AfrikaIslam masuk ke Afrika
Islam masuk ke Afrika
 
Negara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografiNegara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografi
 
Teks iklan
Teks iklanTeks iklan
Teks iklan
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosial
 
Geografi Desa XII IPS
Geografi Desa XII IPSGeografi Desa XII IPS
Geografi Desa XII IPS
 
Konsis 2015 2016 sma
Konsis 2015 2016 smaKonsis 2015 2016 sma
Konsis 2015 2016 sma
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 

Kürzlich hochgeladen

Kürzlich hochgeladen (11)

Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 

Public domain &ombudsman

  • 1. PUBLIC DOMAIN & OMBUDSMAN -Okta Auliazahara (2001568972) - Anita Suryana (2001618440) - Mahardhika Putra (2001602013) -Al Gidzar Gefaro (2001574760) LB65
  • 2. Barang Milik Pribadi Negara (Private Domain) Benda-benda yang dipakai oleh aparat pemerintah secara langsung jarang diperuntukkan untuk umum. Barang Milik Publik (Public Domain) Benda-benda yang disediakan pemerintah untuk masyarakat secara umum
  • 3. Public Domain PP No 27/2004 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah UU No. 1/2004 Tentang Pembendaharaan Negara UU No. 17/2003 Tentang Keuangan Negara
  • 4. Barang Milik Negara atau Daerah “Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Daerah atau yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.” – Pasal 1 PP no. 27/2014
  • 5. Barang milik Negara dikelola oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Negara; Sedangkan Barang milik Daerah dikelola oleh Gubernur / Wali Kota / Bupati. Kewenangan dan tanggung jawab pengelola Barang Milik Negara / Daerah diatur dalam Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 ayat (2) PP No. 27 Tahun 2014
  • 6. Presiden Pengguna Barang Pengelola Barang Pejabat Pengelolaan Barang Milik negara Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara Mnteri Keuangan Dikuasakan Kepada Direktur Jendral Kekayaan Negara Menteri / Pimpinan Lembaga dimana Kepala Satuan Kerja Merupakan Kuasa Pengguna Barang
  • 7. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Meliputi : • Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; • Pegadaan; • Penggunaan; • Pemanfaatan; • Pengamanan dan Pemeliharaan; • Penilaian; • Penghapusan; • Pemindahtanganan; • Penatausahaan; • Pembinaan, pengawasan dan pengendalian; Pasal 3 Ayat (2) PP No. 27 Tahun 2014
  • 8. Pemanfaatan dan Pemindahtanganan • Barang yang tidak segera dimanfaatkan wajib diserahkan kembali kepada pengelola barang; • Pemanfaatan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara/ Daerah dilakukan dalam rangka optimilisasi pendayagunaan Barang Milik Negera; • Selain itu juga untuk mendukung pengelolaan keuangan Negara/Daerah. Penggunaan • Jika barang milik negara sedang digunakan maka tidak dapat dipindahtangankan; • Dalam menggunakan barang tersebut harus menggunakan penetapan; • Barang yang telah digunakan oleh Pengguna Barang dapat dialihkan status penggunaannya; • Peralihan Barang tersebut dapat dilakukan kepada Pengguna Barang Lainnya atau Digunakan sementara oleh Pengguna Barang lainnya.
  • 9. Penggolongan Benda Milik Negara • Tanah Kehutanan • Pertanian • Jalan • Alat-alat traktor • Peralatan Kantor Benda Bergerak Benda Tidak Bergerak Barang PersediaanHewan
  • 11. PELAYANAN PUBLIK UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK Diatur dalam
  • 12. Pelayanan Publik “Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.“ - Pasal 1 ayat (1) UU Pelayanan Publik
  • 13. 1. Transparasi Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. 2. Akuntabilitas Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. 3. Kondisional Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efesiensi dan efektivitas. Asas-Asas Pelayanan Publik
  • 14. 4. Partisipatif Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. 5. Kesamaan hak Tidak diskriminatif, tidak membedakan suku, ras, agama, golongan , gender, dan status ekonomi. 6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak
  • 15. Ruang Lingkup Pelayanan Publik Barang Publik Pengadaan Transportasi Publik Jasa Publik Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Pelayanan Administratif Perizinan yang diberikan oleh Negara, contohnya IMB
  • 17. Jika ingin mengajukan aduan Pelayanan Publik dimana mengajukannya? Diajukan Kepada OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA
  • 18. Ombudsman Republik Indonesia “Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggaran negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh BUMN dan/atau BUMD dan badan hukum milik negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas untuk menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD” - Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang No. 37 Tahun 2008
  • 19. OMBUDSMAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA Diatur dalam
  • 20. Tujuan Dibentuknya OMBUDSMAN RI • Mewujudkan negara hukum yang demokratis, adil dan sejahtera; • Mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang efektif dan efisien, jujur, terbuka serta bebas dari KKN; • Membantu menciptakan dan/atau mengembangkan kondisi yang kondusif dalam melaksanakan pemberantasan KKN; • Meningkatkan mutu pelayanan negara di segala bidang; • Membantu menciptakan dan meningkatkan upaya untuk pemberantasan dan pencegahan praktik-praktik Maladministrasi; • Meningkatkan budaya hukum Nasional.
  • 21. MALADMINISTRASI “Perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau immaterial bagi masyarakat dan orang perseorangan.” - PASAL 1 Angka 3 Undang-Undang No. 37 Tahun 2008
  • 22. “Ombudsman berkedudukan di Jakarta namun Ombudsman dapat mendirikan perwakilannya di wilayah Provinsi dan/atau Kabupaten atau Kota” - Pasal 5 Undang-Undang No. 37 Tahun 2008
  • 23. Fungsi Ombudsman Mengawasi penyelenggaraan Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Negara dan Pemerintah baik Pusat maupun derah termasuk yang berhak untuk menyelenggarakan ombudsman
  • 24. Tugas Ombudsman • Menerima melakukan pemeriksaan laporan atas pelayanan publik; • Meninjak lanjuti laporan-laporan yang diperlu; • Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan Maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik; • Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga lainnya; • Membangun jaringan kerja; • Melakukan upaya pencegahan Maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik; • Melakukan tugas lain yang diberikan oleh undang-undang.
  • 25. Lembaga Ombudsman terdiri 1 orang KETUA merangkap anggota 1 orang WAKIL merangkap anggota Dan 7 orang ANGGOTA *Jika Ketua Ombudsman berhalangan, Wakil Ketua menjalankan tugas dan kewenangan Ketua Ombudsman*
  • 26. Sistematika ombudsman • Ombudsman melaksanakan tugas dan wewenangnya, dibantu oleh asisten Ombudsman Asisten Ombudsman • Diangkat atau diberhentikan oleh Ketua berdasarkan persetujuan rapat. • syarat dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian serta tugas dan tanggung jawab asisten diatur di peraturan Ombudsman.
  • 27. Pemeriksaan Laporan Pemberitahuan Pelengkapan Berkas Laporan Pemeriksaan Substantif TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN 30 Hari Berkas Lengkap Maka Ketahap Selanjutnya
  • 29. Memanggil secara tertulis terlapor, saksi, ahli, dan/atau penerjemah untuk dimintai keterangan Meminta penjelasan secara tertulis kepada terlapor Melakukan pemeriksaan lapangan Dalam hal Ombudsman berwenang melanjutkan pemeriksaan
  • 30. “Ombudsman dapat melakukan pemeriksaan ke obyek pelayanan publik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pejabat atau instansi yang dilaporkan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangan, ketertiban, dan kesusilaan.”
  • 31. Video OMBUDSMAN di Indonesia
  • 32.
  • 33. Daftar Pustaka • http://chaeossofis.blogspot.co.id/2015/04/barang-milik- pemerintahnegara-dalam.html • http://tentangpelayananpublik.blogspot.co.id/2011/11/pedoman-umum- penyelenggaraan-pelayanan.html • https://www.youtube.com/watch?v=xaLndxAZfpk • PP No. 27 Tahun 2014 • PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 /PMK.06/2016 • UU No. 37/2008 tentang OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA