2. Barang Milik
Pribadi Negara
(Private
Domain)
Benda-benda yang
dipakai oleh aparat
pemerintah secara
langsung jarang
diperuntukkan untuk
umum.
Barang Milik
Publik (Public
Domain)
Benda-benda yang
disediakan pemerintah
untuk masyarakat
secara umum
4. Barang Milik Negara atau Daerah
“Semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Daerah
atau yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.” –
Pasal 1 PP no. 27/2014
5. Barang milik Negara dikelola oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Negara;
Sedangkan
Barang milik Daerah dikelola oleh Gubernur / Wali Kota /
Bupati.
Kewenangan dan tanggung jawab pengelola Barang Milik
Negara / Daerah diatur dalam Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5
ayat (2) PP No. 27 Tahun 2014
7. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Meliputi :
• Perencanaan kebutuhan
dan penganggaran;
• Pegadaan;
• Penggunaan;
• Pemanfaatan;
• Pengamanan dan
Pemeliharaan;
• Penilaian;
• Penghapusan;
• Pemindahtanganan;
• Penatausahaan;
• Pembinaan, pengawasan
dan pengendalian;
Pasal 3 Ayat (2) PP No. 27 Tahun 2014
8. Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan
• Barang yang tidak segera
dimanfaatkan wajib
diserahkan kembali kepada
pengelola barang;
• Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan Barang
Milik Negara/ Daerah
dilakukan dalam rangka
optimilisasi pendayagunaan
Barang Milik Negera;
• Selain itu juga untuk
mendukung pengelolaan
keuangan Negara/Daerah.
Penggunaan
• Jika barang milik negara
sedang digunakan maka tidak
dapat dipindahtangankan;
• Dalam menggunakan barang
tersebut harus menggunakan
penetapan;
• Barang yang telah digunakan
oleh Pengguna Barang dapat
dialihkan status
penggunaannya;
• Peralihan Barang tersebut
dapat dilakukan kepada
Pengguna Barang Lainnya
atau Digunakan sementara
oleh Pengguna Barang lainnya.
9. Penggolongan Benda Milik Negara
• Tanah
Kehutanan
• Pertanian
• Jalan
• Alat-alat
traktor
• Peralatan
Kantor
Benda
Bergerak
Benda
Tidak
Bergerak
Barang
PersediaanHewan
12. Pelayanan Publik
“Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.“
- Pasal 1 ayat (1) UU Pelayanan Publik
13. 1. Transparasi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
pihak yang membutuhkan dan disediakan secara
memadai serta mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas
Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
3. Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan
penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada
prinsip efesiensi dan efektivitas.
Asas-Asas Pelayanan Publik
14. 4. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan dan harapan masyarakat.
5. Kesamaan hak
Tidak diskriminatif, tidak membedakan suku, ras,
agama, golongan , gender, dan status ekonomi.
6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus
memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak
15. Ruang Lingkup Pelayanan Publik
Barang
Publik
Pengadaan
Transportasi Publik
Jasa Publik Pelayanan Kesehatan
dan Pendidikan
Pelayanan
Administratif
Perizinan yang
diberikan oleh
Negara, contohnya
IMB
17. Jika ingin mengajukan
aduan Pelayanan Publik
dimana mengajukannya?
Diajukan Kepada
OMBUDSMAN
REPUBLIK
INDONESIA
18. Ombudsman Republik Indonesia
“Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai
kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh penyelenggaran negara dan pemerintahan
termasuk yang diselenggarakan oleh BUMN dan/atau BUMD dan
badan hukum milik negara serta badan swasta atau perseorangan
yang diberi tugas untuk menyelenggarakan pelayanan publik
tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN
dan/atau APBD”
- Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang No. 37 Tahun 2008
20. Tujuan Dibentuknya OMBUDSMAN RI
• Mewujudkan negara hukum yang demokratis, adil dan
sejahtera;
• Mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang
efektif dan efisien, jujur, terbuka serta bebas dari KKN;
• Membantu menciptakan dan/atau mengembangkan kondisi
yang kondusif dalam melaksanakan pemberantasan KKN;
• Meningkatkan mutu pelayanan negara di segala bidang;
• Membantu menciptakan dan meningkatkan upaya untuk
pemberantasan dan pencegahan praktik-praktik
Maladministrasi;
• Meningkatkan budaya hukum Nasional.
21. MALADMINISTRASI
“Perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui
wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari
yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian
atau pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan
pelayanan publik yang dilakukan oleh penyelenggara negara
dan pemerintahan yang menimbulkan kerugian materiil
dan/atau immaterial bagi masyarakat dan orang
perseorangan.”
- PASAL 1 Angka 3 Undang-Undang No. 37 Tahun 2008
22. “Ombudsman berkedudukan di Jakarta namun
Ombudsman dapat mendirikan perwakilannya di
wilayah Provinsi dan/atau Kabupaten atau Kota”
- Pasal 5 Undang-Undang No. 37 Tahun 2008
23. Fungsi Ombudsman
Mengawasi penyelenggaraan Pelayanan Publik
yang diselenggarakan oleh Penyelenggara
Negara dan Pemerintah baik Pusat maupun
derah termasuk yang berhak untuk
menyelenggarakan ombudsman
24. Tugas Ombudsman
• Menerima melakukan pemeriksaan laporan atas pelayanan
publik;
• Meninjak lanjuti laporan-laporan yang diperlu;
• Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan
Maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
• Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga
lainnya;
• Membangun jaringan kerja;
• Melakukan upaya pencegahan Maladministrasi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik;
• Melakukan tugas lain yang diberikan oleh undang-undang.
25. Lembaga Ombudsman terdiri
1 orang KETUA
merangkap
anggota
1 orang WAKIL
merangkap
anggota
Dan 7 orang
ANGGOTA
*Jika Ketua Ombudsman berhalangan, Wakil Ketua menjalankan tugas dan
kewenangan Ketua Ombudsman*
26. Sistematika ombudsman
• Ombudsman
melaksanakan
tugas dan
wewenangnya,
dibantu oleh
asisten
Ombudsman
Asisten
Ombudsman
• Diangkat atau
diberhentikan
oleh Ketua
berdasarkan
persetujuan
rapat.
• syarat dan tata cara
pengangkatan dan
pemberhentian serta
tugas dan tanggung
jawab asisten
diatur di
peraturan
Ombudsman.
30. “Ombudsman dapat melakukan pemeriksaan ke
obyek pelayanan publik tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu kepada pejabat atau instansi
yang dilaporkan dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundangan, ketertiban,
dan kesusilaan.”