1. NAMA
NIM
JURUSAN
MATA KULIAH
: Muhammad Irvan
: 1101025267
: MANAJEMEN IIC
: BAHASA INDONESIA
Pengalaman Bekerja
Mungkin pengalaman saya ini hanyalah pengalaman yang biasa dirasakan siswa
lulusan dari sekolah SMK, tapi saya disini ingin berbagi bersama kalian. Pengalaman saya ini
mungkin hanya sedikit yang dapat menceritakannya, dan mungkin saya salah satu orang yang
dapt
menceritakannya.
Pengalaman saya ini berkaitan dengan pekerjaan, dalam pikiran saya, siswa SMK
haruslah bekerja jika kereka sudah lulus dan bukannya melanjutkan sekolah yang lebih
tinggi, mungkin pikiran ini lah yang mendasarkan saya dan teman-teman lain dari lulusan
SMK untuk bekerja. Kuliah hanya menambah beban orang tua, pasti hamper semua anak
SMK mengatakan hal itu. Padahal kenyataan nya, kuliah atau kerja hanyalah persalan
kemampuan individu alam segi moril dan materil. Kembali ke permasalahan, pada awal nya
saya juga berpikir demikian, maka saya putuskan untuk mencoba bekerja, mencari pekerjaan
bukan lah hal yang susah di keluarga saya, itu di karenakan hampir seluruh keluarga saya
yang bekerja memiliki jabatan yang bias dibilang susah untuk di dapatkan. Tapi saya tidak
ingin masuk ke perusahaan tersebut karena alas an keluarga, maka saya pun mencoba
mencari perusahaan yang bersih tanpa ada nya keluarga saya di dalam struktur organisasinya,
tidak butuh waktu lama, saya pun mendapatkan perusahaan yang bergerak di bidang
Sampeling Batu Bara, mungkin perusahaan ini hanya segelintir orang saja yang tahu
keberadaan dan kegiatan nya.
Pada awalnya saya berpikir akan susah mendapatkan pekerjaan sebagai sampler, saya
juga membayangkan saya harus di test, wawancara, dan ditanya-tanya beberapa hal, tapi itu
tidak terjadi pada saya, itu semua terjadi akibat saya mencantumkan ijasah dan sertifikat
pratek industri dan praktek sekolah yang nilai nya bias dibilang memuaskan. Mungkin karena
alasan inilah saya diterima di perusahaan itu tanpa tes. Lalu, pada hari pertama kerja saya
tampak canggung dan kurang terbiasa dengan peralatan yang ada namun saya menganggap
itu biasa karena saya pernah mengalami nya saat praktek industry dan di tempat pekerjaan
ayah saya. Kembali kecerita, pada hari kedua bekerja saya mendapat tugas untuk bekerja
mengambil sample batubara di tengah laut, hati saya pun mersa senang tapi juga benci,
senang mungkin karena saya sudah dapat di beri kepercayaan untuk mengemban tugas itu,
dan benci karena tugas itu harus kulakukan di sisa hari puasa Ramadan. Padaa saat pulang
pun saya tidak henti- hentinya memikirkan hal tersebut. Malam harinya saya harus
mempersiapkan keperluan kebutuhan saya selama berada di atas kapal, obat, baju ganti,
peralatan mandi, charger handphone, mungkin hanya itu saja yang bias saya bawa padaa saat
itu. Sebenarnya mendapat tugas kerja dilaut tidak lah sebentar, paling sebentar 2minggu dan
paling lama 3bulan, dan pada saat itu puasa Ramadan dan tugas nya akan selesai tepat sehari
sebelum hari raya idul fitri, alas an itulah saya berat melaksanakan tugas ini, tapi apa saya
tidak dapat menolak tugas ini dan saya harus menghadapi nya dengan professional dan
tanggung jawab.
Keesokan harinya, tepat di hari keberangkatan, saya pergi kekantor terlebih dahulu
untuk membuat laporan dan mengisi beberapa form, setelah selesai dengan urusan di kantor
pukul 13.00 pun saya berang kat dari kantor menuju pelabuhan di selili untu meneiki spead
boat kearah muara sungai Mahakam, awalnya saya sangat gugup bukan hanya gugup
terhadap menaiki spead boat, pada saat perjalaan menuju muara saya tidak bias tenang
mendengar suara keras dari bawah kapal, suara itu seperti ratusan orang memukul kapal kami
menggunakan kayu, bruak, bruak, bruak, suara itu berulang kali terdengar oleh telinga ku,
padahl suara itu hanya di hasilkan oleh air yang tersapu oleh kapal kami. Lama kelaman saya
pun terbiasa dan saya pun dapat tidur di dalam suara keras tersebut. Setelah 3-4 jam perjalana
menuju muara, akhirnya kami pun sampai di muara , tepatnya di muara berau namanya, ya
mungkin kalian kira berada di berau, padahal hanya berada di muara sungai Mahakam.
2. Kembali kecerita, pada saat sampai di muara kami harus mencari kapal yang harus saya
tinggali dalam 15 hari kedepan, memutar sana sini mencari kapal yang tepat malah membuat
saya menjadi tidak sabar, setelah mencari selama 30 menit, akhirnya kami menemukan juga
kapal yang kami tuju, pada saat akan menaiki kapal, saya berpikir akan menaiki kapal
tersebut dengan menggunakan tangga monyet, setelah saya lihat ternyata menggunakan
tangga hydraulic, Alhamdulillah, hanya itu yang saya ucapkan setelah saya melihat tangga
hydraulic. Setelah naik keatas kapal tersebut, saya mulai masuk kekamar yang akan saya
tempati, setelah masuk ke kamar yg di tuju, saya merasa kecewa atas fasilitas yang ada di
kamar kami, hanya ada kasur tua 3 buah dan bantal yang terbuat dari pelampung yang
sewaktu-waktu digunakan, memang tidak sesuai yang diharapkan dan saya harus
menjalaninya. Fasilitas di kapal itu pun sangat lengkap, tidak seperti yg saya pikirkan, ada
mesin cuci lengkap dengan pengering industry, ada ruang makan yang tersedia berbagai jenis
makanan kelas atas, ada ruang santai dengan TV LCD yang sangat besar,ada ruangan sauna
dan GYM nya juga, seperti bekeraja di hotel bintang lima. Deskripsi bentuk kapal , sangat
besar sebesar Samaarinda Square dan panjangnya sepanjang lapangan sepakbola mungkin
lebih besar lagi, kondisi kapal tidakusah ditanya, pastinya kotor banay bekas oli di sana sini
dan pastinya banayk bekas debu batu bara. Hari-hari saya lalui pekerjaan saya sebagai
seorang sampler batu bara di tengah laut, oya, saya lupa menyebutkan nama kapal kami,
nama kapal nya ada lah MV.MARA, prosuder kerjanya adalah kapal kami adalh kapal untuk
memindahkan batubara dari kapal pontoon ke kapal yang lebih besar deskripsinya, kapal
pontoon sandar di sisi kana kapal kami sedangkan di sisi kiri adalah kapal untuk memuat
batubara atau kapal tujuan nya, kapal kami memindahkan batubara dari pontoon menuju
kapal yang lebih besar menggunakan GRIP yang sekali muat hingga puluhan ton, nah di
sinilah pekerjaan saya mengambil sampel yang ada di kapal ponton, jadi kami harus turun ke
kapal pontoon untuk mengambil sampel, turun ke pontonyna pun menggunakan grip yang
untuk memuat batubara, satu persatu karung sample terisi batu bara yang sangat berdebu,
tajam, dan panas. Kesialan tidak berhenti disitu saja, karena jika hujan turun , maka terjadi
badai, dan jika ada badi maka adada gelombang tinggi yang mampu membuat kapal
bergoyang kesana kemari, ini bagaikan mempertaruhkan nyawa sendiri, disinilah saya
berpikir, akankah saya harus bekerja seperti ini terus? Akan kah pekerjaan ini bias memuat
saya bahagia? Dengan memikirkan kata-kata it uterus menerus saya jadi bersemangat untuk
kembali kuliah dan menuntut ilmu setinggi-tinggginya untuk mendapat pekerjaan yang layak
dan dapat membahagiakan saya dan keluarga. Setelah selesai dengan tugas saya di laut saya
pun memikirkan untuk kuliah , mungkin saya tidak memilih jurusan yang nyambung dengan
jurusan saya pada saat di SMK, saya memilih jurusan di manajemen bukan ikut-ikutan, saya
memilih karena memiliki kepercayaan dan kemauan untuk mencapai kesuksesan. Mungkin
bekerja di tambang batubara memang menjanjikan gaji yang pas-pas an, tapi akan kah
keluarga saya harus menjadi bagian dari perusahaan milk orang terus, impian saya adalah
memiliki perusahaan sendiri yang bias saya pimpin dan saya ingin membuktikan maikn tinggi
gelar yg diterima seseorang makin tinggi pula penghasilan dan posisi yang didapat, hanya
tinggal masing-masing individu itu sendiri mengatur dan memilih jalan hidupnya.
Lulusan SMK memang bisa di andalkan untuk bekerja tetapi, merka hanay dapat bekerja di
posisi yang standard an bagi mereka itu cukup, dan bagi saya itu tidak lah cukup.
sekian cerita dan pengalaman hidup saya. Saya ucapkan terima kasih.