Dokumen tersebut membahas tentang pengantar pegagan dan pengolahan daun pegagan menjadi obat. Pegagan berasal dari Asia tropis dan memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti meningkatkan daya tahan tubuh, membersihkan darah, dan menyembuhkan penyakit kulit. Dokumen ini juga menjelaskan cara pengolahan daun pegagan menjadi obat untuk berbagai penyakit seperti susah kencing, demam, darah tinggi, dan wasir.
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Bab i p egagan
1. 1
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pegagan merupakan tanaman herbal tahunan yang tumbuh menjalar dan
berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan
lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Pegagan hijau sering
banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang
disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak
ternaungi.
Dari berbagai penelitian in vitro terhadap pegagan menemukan
kemampuannya menghancurkan berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti
Staphylococcus aureus, Escherechia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella
typhi, dan sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus atau ekstrak etanol,
tumbuhan ini dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside,
madecassoside, brahmoisde, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid,
hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam mineral ( seperti
garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi), zat pahit vellarine dan zat
samak. Melihat kandungan gizinya yang cukup tinggi, persebarannya yang luas
serta jumlahnya yang cukup banyak sepanjang tahun, daun pegagan diolah
sebagai makanan alternatif. Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk
lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya
untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body
lotion. Sampai saat ini pemanfaatan daun pegagan sebagai tanaman obat masih
belum diketahui orang banyak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai beikut :
a. Darimana asal-usul pegagan?
b. Apa saja jenis-jenis pegagan?
c. Apa ciri-ciri pegagan?
d. Apa kandungan dan khasiat dari pegagan?
e. Bagaimana pemanfaatan dan pengolahan daun pegagan menjadi obat?
2. 2
2
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
a. Mengetahui darimana asal-usul pegagan.
b. Mengetahui apa saja jenis-jenis pegagan.
c. Mengetahui ciri-ciri pegagan.
d. Mengetahui kandungan dan khasiat dari pegagan.
e. Mengetahui bagaimana pemanfaatan dan pengolahan daun pegagan
menjadi obat.
1.4 Manfaat Penulisan
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca
bagaimana cara pemanfaatan dan pengolahan daun pegagan menjadi obat.
b. Dapat dijadikan sebagai kajian awal untuk penelitian selanjutnya.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan adalah:
a. Deskriptif.
b. Kajian pustaka dilakukan dengan mencari leteratur di internet dan buku-
buku panduan.
3. 3
3
1.6 Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Metode Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II PENGENALAN PEGAGAN
2.1 Asal Mula Pegagan
2.2 Jenis Pegagan
2.3 Ciri-Ciri Pegagan
2.4 Kandungan Dan Khasiat Pegagan
2.4.1 Kandungan Pegagan
2.4.2 Khasiat Pegagan
BAB III PENGOLAHAN PEGAGAN
3.1 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Susah Kencing
3.2 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Demam
3.3 Pengolahan Pengagan Sebagai obat darah tinggi
3.4 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Wasir
3.5 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Campak
3.6 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Batuk Kering
3.7 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Penambah Nafsu Makan
3.8 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Liver / Pembengkakan Hati
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
4. 4
4
BAB II PENGENALAN PEGAGAN
2.1 Asal Mula Pegagan
Pegagan adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi
jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik,
tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Cina,
Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama
yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan
antanan. Sejak zaman dahulu, pegagan telah digunakan untuk obat kulit,
gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah. Masyarakat Jawa Barat
mengenal tanaman ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan. Tanaman
Pegagan ini memiliki nama unik di setiap daerah di Indonesia Pegaga (Aceh),
daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (batak), antanan (sunda), gagan-gagan,
rendeng (jawa), piduh (bali) sandanan (irian) broken copper coin, semanggen
(Indramayu,Cirebon), pagaga (Makassar), daun tungke (Bugis) buabok (Inggris),
paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (Hanzi).
2.2 Jenis Pegagan
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan
berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan
lingkungannya sesuai hingga dijadikan pennutup tanah. Jenis pegagan yang
banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah
dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan
di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan
stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma
(rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah
pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu
tempat agak lembap dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang
mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan
beurit, antanan gunung dan antanan air.
5. 5
5
2.3 Ciri-Ciri Pegagan
Pegagan atau Centella asiatica bisa tumbuh hingga ketinggian 2.500 m diatas
permukaan laut. Jenisnya tumbuhan tanpa batang, dengan rimpang pendek dan
stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10-80 cm. Akarnya keluar dari setiap
bonggol, dengan cabang yang akan membentuk tumbuhan baru. Helai daun
bersifat tunggal (satu), panjang tangkai sekitar 5-15 cm dengan bentuk ginjal
manusia. (Abu Usamah. 2009).
Taksonomi Pegagan adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Umbillales
Familia : Umbilliferae (Apiaceae)
Genus : Centella
Species : C.asiatica & Hydrocotyleasiatica
Nama Binominal : Centella asiatica (Bobcat. 2008)
Pegagan terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai
tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di
padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di
tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai tanaman sayuran
(sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut.
Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan rimpang
pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm – 80 cm, akar
keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru.
Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm – 15 cm berbentuk ginjal.
Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm – 7 cm tersusun dalam
roset yang terdiri atas 2 – 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga
berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung,
tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun.
Tangkai bunga 5 mm – 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya
lonjong/pipih panjang 2 – 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit. 1. Syarat
Tumbuh a. Iklim Ketinggian tempat : 1 m – 2.500 m di atas permukaan laut
Curah hujan tahunan : 1.500 mm – 2.500 mm/tahun Bulan basah (di atas 100
mm/bulan) : 9 bulan Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan – 4 bulan
6. 6
6
Suhu udara : 20′ C – 25′ C Kelembapan : tinggi Penyinaran : sedang b. Tanah
Tekstur : pasir sampai liat Drainase : sedang – baik Kedalaman air tanah : 25 cm
– 50 cm dari permukaan tanah Kedalaman perakaran : 5 cm – 25 cm dari
permukaan tanah Kemasaman (pH) : 5 – 7 Kesuburan : sedang .
2.4 Kandungan Dan Khasiat Pegagan
2.4.1 Kandungan Pegagan
Dari berbagai penelitian in vitro terhadap pegagan menemukan
kemampuannya menghancurkan berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti
Staphylococcus aureus, Escherechia coli, Pseudomonas aeruginosa,
Salmonella typhi, dan sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus atau ekstrak
etanol, tumbuhan ini dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
(Solagracia. 2008)
Berikut ini merupakan unsur – unsur yang terkandung dalam tanama
pegagan :
a. Asiatosida berfungsi memperbaiki sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan
kuku, rambut, dan jaringan ikat.
b. Glikosida Saponin, dengan pemakaian dosis tinggi mampu menghasilkan
efek pereda nyeri.
c. Saponin bermanfaat untuk mempengaruhi kolagen, misalnya dalam
menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan.
d. Triterpenoid mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang luar biasa.
e. Senyawaan Glikosida Triterpenoida yang disebut asiaticoside dan
senyawaan sejenis, mempunyai manfaat sebagai anti lepra (Morbus
Hansen).
f. Beberapa bahan aktif lainnya akan meningkatkan fungsi mental melalui
efek penenang, antistres, dan anticemas.
7. 7
7
2.4.2 Khasiat Pegagan
Manfaat pegagan antara lain :
a. Meningkatkan ketahanan tubuh (panjang umur)
b. Membersihkan darah
c. Memperlancar air seni
d. Menyembuhkan lepra (penyakit menular kronik yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae) dan tuberkulosis (TBC)
e. Memberi efek positif terhadap daya rangsang saraf otak
f. Memperlancar transportasi darah pada pembuluh-pembuluh otak.
Bahkan saat ini sudah dimanfaatkan sebagai tonik untuk memperkuat
dan meningkatkan daya tahan otak dan saraf
g. Tanaman ini juga digunakan secara oral maupun topikal untuk
meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises,
dan salah urat
h. Selain dapat membantu meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina
tubuh, pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan energy level
serta menurunkan gejala stres dan depresi Penelitian Mengenai
Pegagan Berbagai penelitian mengenai khasiat pegagan telah banyak
dilakukan.
Manfaat yang berhubungan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan
lewat berbagai penelitian. Sebanyak 30 orang pasien anak-anak yang
menderita lemah mental menunjukkan kemajuan yang cukup berarti setelah
diberi perlakuan dengan ramuan pegagan selama 12 minggu. Pada orang
dewasa dan tua penggunaan Centella sangat baik untuk membantu
memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi
kelelahan. Centella juga bermanfaat bagi anak-anak penderita Attention
Deficit Disorder (ADD). Hal ini karena adanya efek stimulasi pada bagian
otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi
dan fokus. Disamping itu juga mempunyai efek relaksasi pada sistem saraf
yang overaktif. Penelitian lain menunjukkan, berbagai penyakit seperti
skleroderma, gangguan pembuluh vena, maupun gangguan pencernaan rata-
rata dapat disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80% setelah 2 - 18 bulan.
8. 8
8
BAB III PENGOLAHAN PEGAGAN
3.1 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Susah Kencing
Siapkan 30 gram daun pegagan segar, kemudian di tumbuk dan tempelkan ke
pusar.
3.2 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Demam
Ambil segenggam daun pegagan segar kemudian tumbuk, tambah sedikit air
dan garam, lalu disaring dan diminum sebelum sarapan.
3.3 Pengolahan Pengagan Sebagai obat darah tinggi
Ambil 20 lembar daun pegagan lalu tambah 3 gelas air, kemudian di rebus
sampai ¾ nya. Sehari diminum 3 x ¾ gelas.
3.4 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Wasir
Ambil batang berikut akar-akarnya kemudian direbus dengan 2 gelas air
selama 5 menit. Air rebusan diminum selama beberapa hari.
3.5 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Campak
Ambil 60-120 gram pegagan, kemudian direbus dan airnya diminum.
3.6 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Batuk Kering
Ambil segemgam pegagan segar kemudian lumatkan dan diperas. Tambahkan
air dan gula batu secukupnya, lalu di minum.
3.7 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Penambah Nafsu Makan
Ambil 1 genggam daun pegagan segar kemudian rebus dengan 2 gelas air
sampai menjadi 1 gelas, lalu airnya di minum sehari 1 gelas
3.8 Pengolahan Pengagan Sebagai Obat Liver / Pembengkakan Hati
Ambil 200-600 gram pegagan segar, kemudian rebus, dan airnya dimunum
secara rutin
9. 9
9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa daun
pegagan berpotensi diolah menjadi obat-obat alternatif yang memiliki banyak
khasiat karena kemampuan pegagan atau Centella asiatica menghancurkan
berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti Staphylococcus aureus, Escherechia
coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan sejenisnya. Sementara
dalam bentuk infus atau ekstrak etanol, tumbuhan ini dipercaya dapat
menghambat pertumbuhan bakteri.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan antara lain:
a. Perlu diadakan penelitian mengenai kandungan gizi yang terdapat di
dalam tanaman pegagan.
b. Perlu diadakan eksperimen lebih lanjut mengenai pemanfaatan daun
pegagan.