2. Dalam pergaulan sehari-hari, manusia tidak bisa lepas dari norma dan
aturan yang berlaku di masyarakat. Apabila semua angota masyarakat
mentaati norma dan aturan tersebut, niscaya kehidupan masyarakat akan
tenteram, aman, dan damai. Namun dalam kenyataannya, sebagian dari
anggota
masyarakat
ada
yang
terhadap norma dan aturan tersebut.
melakukan
pelanggaran-pelanggaran
3. Perjudian adalah suatu kegiatan sosial yang melibatkan sejumlah uang
(atau sesuatu yang berharga) dimana pemenang memperoleh uang dan
imbalan lainnya yang dianggap berharga.
Risiko yang diambil bergantung pada kejadian-kejadian di masa
mendatang, dengan hasil yang tidak diketahui, dan banyak ditentukan
oleh hal-hal yang bersifat kebetulan atau keberuntungan.
Risiko yang diambil bukanlah suatu yang harus dilakukan, kekalahan atau
kehilangan dapat dihindari dengan tidak ambil bagian dalam permainan
judi.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perjudian adalah perilaku
yang melibatkan adanya risiko kehilangan sesuatu yang berharga dan
melibatkan interaksi sosial serta adanya unsur kebebasan untuk memilih
apakah akan mengambil risiko kehilangan tersebut atau tidak.
4. Pertama,
perjudian
di
kasino
yang
terdiri
dari
Roulette, Blackjack, Baccarat, Creps, Keno, Tombola, Super Pingpong, Lotto Fair, Satan, Paykyu, Slot Machine (Jackpot), Ji Si Kie, Big Six
Wheel, Chuc a Luck, Lempar paser / bulu ayam pada sasaran atau papan
yang berputar (Paseran). Pachinko, Poker, Twenty One, Hwa Hwe serta
Kiu-Kiu.
Kedua, perjudian di tempat keramaian yang terdiri dari lempar paser /
bulu ayam pada sasaran atau papan yang berputar (Paseran), lempar
gelang, lempar uang (Coin), kim, pancingan, menembak sasaran yang
tidak berputar, lempar bola, adu ayam, adu sapi, adu kerbau, adu
domba/kambing,
pacu
kuda,
karapan
sapi,
pacu
anjing, kailai, mayong/macak dan erek-erek.
Ketiga, perjudian yang dikaitkan dengan kebiasaan yang terdiri dari adu
ayam, adu sapi, adu kerbau, pacu kuda, karapan sapi, adu
domba/kambing.
5. Dalam surat al-Baqaraħ (2) ayat 219, Allah SWT menjelaskan bahwa
khamar dan al-maysir mengandung dosa besar dan juga beberapa
manfaat bagi manusia. akan tetapi dosanya lebih besar dari
manfaatnya. Manfaat yang dimaksud ayat itu, khususnya mengenai
al-maysir, adalah manfaat yang hanya dinikmati oleh pihak yang
menang, yaitu beralihnya kepemilikan sesuatu dari seseorang kepada
orang lain tanpa usaha yang sulit. Kalaupun ada manfaat atau
kesenangan lain yang ditimbulkannya, maka itu lebih banyak bersifat
manfaat dan kesenangan semu.
6. 1. Mengadakan perbaikan ekonomi secarah menyeluruh. Menetapkan
undang-undang atau peraturan yang menjamin gaji minimum seorang
buruh, pekerja dan pegawai yang sepadan dengan biaya pemenuhan
kebutuhan hidup sehari-hari. Memperluas lapangan pekerjaan dan lainlain.
2. Adanya keseimbangan antara budget di pusat dan di daerah-daerah
periferi. Sebab, oleh adanya diskriminasi pemberian budget, timbullah
kemudian rasa tidak puas.
3. Menyediakan tempat-tempat hiburan dan rekreasi yang sehat. Disertai
inteansifikasi pendidikan mental dan ajaran-ajaran agama.
4. Lokalisasi perjudian khusus bagi wisatawan-wisatawanasing, golongan
ekonomi kuat dan warga Negara keturunan asing. Dengan memberikan
konsesi pembukaan tempat-tempat judi dan kegiatan dapat di awasi.
7. Perilaku perjudian
jelas sangat bertentangan dengan
norma, nilai, dan hukum yang bersumber dari agama dan
hukum positif yang berlaku di Indonesia. Motif berjudi
sebenarnya terobsesi oleh adanya insentif ekonomi yang bagi
pelaku diekspektasikan akan memperoleh keuntungan yang
berlipat-lipat maka dengan tercetuslah perilaku judi yang bila
dianggap sebagai adiksi maka kemudian berubah menjadi
kompulsif.