Dokumen ini membahas tentang mitosis pada sel hewan, yang terdiri dari empat tahap (profase, metafase, anafase, telofase) untuk membelah inti sel, diikuti oleh sitokinesis untuk membelah sel menjadi dua sel baru. Dokumen ini juga menjelaskan mengenai interfase sebagai fase pertumbuhan sel sebelum memasuki mitosis.
2. Kelompok 2
• Hendrik 11613144
• Nanda
• Delfi Wahyuni 12613154
• Ali Nasihun 12612159
• Evi Purnamasary 12613170
• Siti Maghfirah 12613172
• Dian Nofitasari 12613173
• Nita Trinovitasari 12613208
• Diah Intan Pertiwi 12613217
3. • Sel – sel tubuh yang aktif melakukan
pembelahan memiliki siklus sel yang
lengkap. Siklus sel terdiri dari fase
pembelahan mitosis (M) dan periode
pertumbuhan yang disebut interfase.
• Interfase merupakan bagian ter-besar
dari siklus sel. Siklus sel tersebut
dibedakan menjadi dua fase (tahap)
utama, yaitu interfase dan mitosis.
4. INTERFASE (Fase Istirahat)
• Interfase terdiri dari tiga sub fase, yaitu:
1. fase G1 (pertumbuhan primer),
2. fase S (sintesis),
3. fase G2 (pertumbuhan sekunder ).
5. • 1. fase G1 (pertumbuhan primer)
• Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama.
Pada subfase ini, sel-sel belum mengadakan replikasi DNA yang
masih bersifat 2n (diploid). Sementara organel-organel yang ada di
dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks
golgi, dan or-ganel lainnya memperbanyak diri guna menunjang
kehidupan sel.
• 2. fase S (sintesis)
• Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi ge-
netik adalah bahan-bahan yang akan diwariskan kepada
keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti sel mengalami replikasi
(penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan)
menghasilkan 2 salinan DNA.
6. • 3. fase G2 (pertumbuhan sekunder)
• Setelah DNA mengalami replikasi, berikutnya adalah per-tumbuhan
sekunder (G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel-organel yang
dimilikinya. Ini bertujuan agar organel-organel tersebut dapat diwariskan
kepada setiap sel turunannya. Pada subfase ini, rep-likasi DNA telah selesai
dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan secara mitosis. Selain itu,
inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus membran
inti.
• Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus (membran
inti sel). Di luar inti terdapat dua sentrosom yang terbentuk oleh replikasi
sentrosom pada tahap sebelumnya. Sentrosom mengala-mi perpanjangan
menyebar secara radial yang isebut aster (bintang). Pada sentrosom
terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan orientasi
pembelahan sel. Walaupun kromosom telah diduplikasi pada fase S,
namun pada fase G2, kromosom belum dapat dibedakan secara individual
karena masih berupa benang-benang kromatin.
7. PEMBELAHAN MITOSIS
• Fase pembelahan mitosis terbagi menjadi 2
fase, yaitu:
1. fase pembelahan inti sel (kariokinesis)
2. fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
9. • 1. Benang – benang kromatin berubah menjadi
kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah
menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus)
menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom
berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle
terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.
5. Akhir profase, di dalam sitoplasma mulai terbentuk
gelendong pembelahan ( spindel ) yang berasal dari
mikrotubulus. Mikrotubulus tersebut memanjang, seolah-
olah mendorong dua sentrosom di sepanjang permukaan inti
sel (nukleus). Akibatnya, sentrosom saling menjauh.
10. 2. Metafase
• Setiap kromosom yang
terdiri dari sepasang
kromatida menuju
ketengah sel dan
berkumpul pada bidang
pembelahan (bidang
ekuator), dan
menggantung pada
serat gelendong melalui
sentromer atau
kinetokor.
11. 3. Anafase
• Sentromer dari setiap
kromosom membelah
menjadi dua dengan
masing – masing satu
kromatida. Kemudian
setiap kromatida
berpisah dengan
pasangannya dan
menuju kekutub yang
berlawanan. Pada akhir
anafase, semua
kromatida sampai pada
kutub masing – masing.
12. 4. Telofase
• Kromatida yang berada pada kutub
berubah menjasadi benang – benang
kromatin kembali.
• Terbentuk kembali dinding inti dan
nucleolus membentuk dua inti baru.
• Serat – serat gelendong menghilang.
• Terjadi pembelahan sitoplasma
(sitokenesis) menjadi dua bagian, dan
terbentuk membrane sel pemisah
ditengah bidang pembelahan.
Akhirnya , terbentuk dua sel anak
yang mempunyai jumlah kromosom
yang sama dengan kromosom
induknya.
13. Sitokinesis
• Pada sel hewan, tahap sitokinesis dimulai saat
telofase berakhir. Pada telofase akhir terjadi
penguraian benang-benang spindel. Kemudian
segera terbentuk cincin mikrofilamen yang
menyempit di daerah bekas bidang ekuator.
Kontraksi ke arah dalam ini menyebabkan
celah yang mendalam pada permukaan sel,
diikuti dengan pembagian isi dua sel secara
terpisah.
14.
15. TERIMA KASIH
FARMASI C
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2012