Dokumen tersebut merangkum sepuluh legenda sepakbola Real Madrid sepanjang masa, yaitu Alfredo Di Stefano, Ferenc Puskas, Emilio Butragueno, Hugo Sanchez, Fernando Hierro, Zinedine Zidane, Luis Figo, Claude Makelele, Iker Casillas, dan Raul Gonzalez. Masing-masing pemain memberikan kontribusi besar bagi keberhasilan Real Madrid di berbagai kompetisi seperti La Liga dan UEFA Champions League.
2. Adakah Madridista yang tidak tahu Alfredo Di
Stefano? Apabila ada, sebaiknya anda mengenal
pemain yang satu ini. Pemain yang pernah
membela tiga tim nasional ini adalah legenda
hidup Real Madrid dengan 308 gol sepanjang
karirnya bagi Los Merengues. Dari Sembilan
gelar UEFA Champions League yang dimiliki El
Real, ia turut andil menyumbang lima diantaranya
(1955/56, 1956/57, 1957/58, 1958/59, 1959/60).
Ketajaman peraih dua kali Ballon d’Or (1957 dan
1959) ini sangat ditakuti oleh bek-bek lawan.
Sebagai penghormatan, Real Madrid menjadikan
namanya sebagai nama dari stadion milik Real
Madrid Castilla di Valdebebas pada tahun 2006.
4. • Setelah era Di Stefano memborbardir gawang lawan,
berikutnya muncul Ferenc Puskas. Real Madrid ketika
era itu memang mengerikan. Duet Stefano-Puskas ini
begitu mematikan. Pemain berkewarganegaraan
Hungaria dan Spanyol ini ada di peringkat keempat
pencetak gol terbanyak El Real dengan 238 gol. Selama
berkarir di Madrid, Puskas telah menyumbang lima
trofi Liga Spanyol secara berutut-turut dari tahun 1961-
1965. Pemain kelahiran 1927 ini pun pernah meraih
gelar El Pichichi empat tahun berturut-turut dari tahun
1960-1964. Dan untuk menghargai talenta yang ia
miliki, FIFA menciptakan Ferenc Puskas Award pada
tahun 2009 yang diberikan kepada pencetak gol
terindah dalam satu musim. Penghargaan ini diberikan
karena Puskas adalah pencetak gol terbanyak di abad
ke-20 dengan 512 gol dari 528 pertandingan. Legend.
6. • Butragueno adalah pemain asli binaan Real
Madrid. Striker kelahiran 1963 ini adalah salah
satu penyerang terbaik di era 80an. Selama
berkarir, ia menyumbang enam gelar Liga
Spanyol untuk Los Merengues. Meski
perolehan gol nya di Madrid “hanya” 171 gol,
namun kontribusinya begitu besar dalam
menjaga kejayaan Real Madrid. Meskipun
karirnya di klub yang ia bela sejak kecil tidak
berakhir manis, namun tak satupun Madridista
sejati yang akan melupakan sumbangsih
seorang El Buitre.
8. • Real Madrid seakan tidak pernah kehilangan
duet maut. Setelah era Di Stefano dan Puskas,
lalu hadir duet Butragueno dan Sanchez. Ya,
dialah tandem sejati dari Emilio Butragueno.
Total 208 gol ia cetak untuk El Real. Tujuh
tahun bermain untuk Madrid, lima kali ia
persembahkan trofi Liga Spanyol. Mau tahu
dimana letak pentingnya seorang Hugo
Sanchez? Ketika ia menyumbangkan lima trofi
tersebut, ia meraih gelar El Pichichi sebanyak
empat kali!
10. • Di bawah kepemimpinan Hierro lah Real
Madrid terakhir kali meraih gelar UEFA
Champions League. Karisma dan skill nya
dalam memimpin barisan pertahanan sangat
mengagumkan. Tak banyak yang bisa saya
katakan tentang pemain ini. Permainannya
begitu lugas dan garang. Sebagai seorang bek,
ia adalah pemain yang sangat subur. Dari 439
caps bersama El Real, ia mencetak 102 gol!
Dan ia pernah mencetak hat-trick ketika
menghadapi Real Zaragoza di tahun 2002.
12. • Masterpiece. Setiap Zidane menyentuh bola, kita
pasti selalu berharap ia akan melakukan gerakan-gerakan
yang tak terduga nan ajaib. Dia adalah
bagian penting dari era Los Galacticos. Di musim
pertamanya membela Real Madrid, ia langsung
menyumbangkan gelar UEFA Champions League.
Tak butuh banyak gol untuk membuktikan bahwa
ia adalah salah satu pemain tengah terhebat
sepanjang masa. Sebuah tandukan ke dada
Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006 tak
akan cukup untuk membuat namanya menjadi
buruk di mata pecinta sepakbola. Apapun yang
terjadi, Zidane tetaplah Zidane dengan tendangan
spektakulernya di Final Champions League 2002
yang akan dikenang sepanjang masa.
14. • Bagi pendukung Barcelona, ia adalah seorang
Judas. Namun bagi pendukung Madrid, ia adalah
seorang pendosa yang bertobat ke jalan yang
benar. Kemarahan segenap penghuni Boixos Nois
tak cukup untuk menghentikan talenta Figo.
Pemain berkewaganegaraan Portugal ini benar-benar
mengontrol lapangan tengah Los
Merengues. Gesit, elegan, dan pintar dalam
memainkan si kulit bundar. Menjadi pemain
pertama di era Los Galacticos, kepopulerannya di
kalangan Madridista mungkin hanya kalah dari
sepotong kepala babi.
16. • Claude Makelele? Pemain terbaik Real Madrid sepanjang
masa? Menurut saya jawabannya adalah, pasti. Perannya di
Real Madrid ketika itu sungguh tidak tergantikan. Meski
hanya tiga tahun berbaju putih El Real, sumbangsihnya
sebagai gelandang bertahan sungguhlah besar. Bahkan
karena talentanya tersebut, peran gelandang bertahan
sering disebut dengan “Makelele role”. Selama ia bermain,
Madrid selalu berhasil meraih gelar di setiap tahunnya. Dan
setelah Makelele pindah, Madrid langsung puasa gelar.
Menurut saya pribadi, keputusan melepas Makelele adalah
salah satu kebodohan terbesar Los Merengues. Fernando
Hierro pun berkata senada dengan saya. Berikut adalah
kutipan pernyataan Hierro mengenai kepergian Makelele:
“Saya pikir Makelele adalah pemain terbaik Madrid
beberapa tahun belakangan, namun tak seorangpun
menyadari hal tersebut. Tak seorangpun sadar apa yang ia
lakukan untuk tim ini. Semua pemain tahu bahwa dia
adalah pemain terpenting. Kepergian Makelele adalah awal
dari berakhirnya Los Galacticos.”
18. • Saint Iker. Begitu ia biasa dipanggil oleh para
Madridista. Pemain asli binaan El Real ini telah mejadi
penjaga gawang utama Madrid semenjak tahun 2002.
Pacar dari Sara Carbonero ini merupakan salah satu
penjaga gawang terbaik di muka bumi saat ini. Jujur,
saya merasa kasihan dengan para penjaga gawang
cadangan Real Madrid. Bagaimana mungkin mereka
bisa menggeser posisi seorang Casillas. Musim 2007-
2008 adalah bukti betapa hebatnya seorang Casillas. Ia
hanya kebobolan 32 gol dari 36 kali bertanding di La
Liga. Sekarang ia telah menjadi kapten dari Real Madrid
dan Spanyol. Reflek yang cepat, gesit, berwibawa, dan
ganteng. Untuk poin yang terakhir, saya rasa cukup
jarang seorang kiper memiliki paras tampan seperti
dirinya. Setuju ladies?
20. • Siapa yang bisa mengingkari bahwa Raul adalah salah
satu pemain terbaik Real Madrid? Bahkan pendukung
Barcelona pun tidak! Pencetak gol terbanyak El Real
(323 gol) ini adalah pemain asli binaan Castilla Real
Madrid. Jangan lupa bahwa ia adalah pemain yang
membuat Emilio Butragueno harus angkat kaki dari
Estadio Santiago Bernabeu. Menjalani debut sebagai
pemain termuda yang pernah bermain bagi El Real,
Raul ditahbiskan menjadi Pangeran Bernabeu oleh
seluruh Madridista. Sepanjang karirnya bersama
Madrid, tak sekalipun ia mendapatkan kartu merah.
Sebuah bukti bahwa ia tidak hanya memiliki skill,
melainkan juga kepribadian yang baik dalam
mengontrol emosi dan memimpin tim. Sekalipun ia
tidak menghabiskan karir di Real Madrid, tak mungkin
pendukung Madrid akan melupakan pangerannya yang
tercinta.
•