DenCo AMD merupakan inovasi jas dokter yang dirancang untuk mencegah gangguan muskuloskeletal. Jas ini dilengkapi dengan alat penegak tubuh dan sistem vibrasi serta inframerah yang dikendalikan oleh mikrokontroler untuk mengurangi ketegangan otot. Jas ini diharapkan dapat membantu dokter gigi dalam mencegah gangguan otot akibat posisi kerja yang statis.
Ilham firmansyah universitas muhammadiyah yogyakarta pkm-kc
1. i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
DenCo AMD (Dentist Coat Anti Musculosceletal Disorder)
: Inovasi Jas Dokter Mengatasi Gangguan Muskuloskeletal Berbasis Sistem
Vibrasi dan Infrared
BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Ilham Firmansyah
Akhirul Kurniawan
Maulin Helimatunnisa
Anjar Ariansyah Sejati
Fitrianto Anwar
20110130005,
20110130043,
20130320036,
20100340073,
20110310158,
angkatan 2011
angkatan 2011
angkatan 2013
angkatan 2010
angkatan 2011
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
i
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xix
RINGKASAN...............................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................................2
1.3. Tujuan.............................................................................................................2
1.4. Luaran Yang Diharapkan ...............................................................................2
1.5. Kegunaan ........................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Gangguan muskuloskeletal ...........................................................................3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3. 1. Alat dan Bahan..............................................................................................5
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4. 1. Anggaran Biaya.............................................................................................7
4. 2. Jadwal Kegiatan.............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................8
LAMPIRAN................................................................................................................11
iii
4. iv
RINGKASAN
Dalam prakteknya, Dokter gigi akan menghabiskan waktu yang lama dengan
posisi statisdalam melakukan perawatan terhadap pasien. Posisi tubuh seperti ini
menyebabkan dokter gigi yang berpraktik sering mengalami rasa sakit atau rasa
tidak nyaman di daerah leher, bahu dan tulang punggung sehingga dapat
mengakibatkan gangguan muskuloskeletal.
Umumnya gejala timbulnya gangguan muskuloskeletal terlihat dalam
berbagai bentuk sehingga hal inilah yang menyebabkan sulitnya mengidentifikasi
penyebab awal. Rasa sakit atau gangguan muskuloskeletal ini biasanya dikaitkan
dengan pekerjaan seseorang yang disertai adanya rasa tidak nyaman pada tangan,
lengan, bahu, leher dan tulang punggung akibat posisi saat bekerja dengan postur
tubuh yang tetap selama bekerja. Gangguan muskuloskeletal dapat terjadi pada
dokter gigi dikarenakan saat melakukan perawatan pasien berada dalam posisi
berdiri, duduk atau membungkuk. Gangguan muskuloskeletal dapat disebabkan
oleh tekanan fisik maupun psikis.
Dalam merancang dan membuat DenCo AMD (Dentist Coat Anti
Musculosceletal Disorder) menggunakan studi pustaka yang kemudian diterapakan
solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah itu desain jas dokter yang
digabungkan dengan instalasi instrumentasi getaran mekanik serta infra merah.
Rangkaian ini, dikendalikan oleh mikrokontroller yang diprogram untuk
mengendalikan kecepatan getaran dan energi pancaran yang dihasilkan oleh infra red
melalui masukan kontroller. Untuk mengatur kecepatan getaran dan jumlah energi
pancaran infra red, dipergunakan alat control yang bisa diatur sesaui dengan skala atau
nominal yang diinginkan yaitu berupa kontroller yang terpasang pada rangkaian
instalasi rangkaian komponen. Besarnya getaran akan ditampilkan ke LCD sebagai
alat untuk melihat indikator besarnya getaran. Untuk melakukan pengaturan,
dipergunakan sebuah controler putar yang berfungsi mengatur besarnya kecepatan
dinamo sehingga dapat diperoleh besar kecil getaran sesuai pengaturan yang
diinginkan, atau dengan kata lain dinamo akan terus bekerja memijat bagian – bagian
yang mengalami gangguan Muskuloskeletal , sehingga mencapai tingkat kenyamanan
yang diinginkan.
iv
5. 1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kedokteran gigi merupakan cabang tenaga kesehatan yang bergerak dalam
bidang penelitian, pencegahan dan pengobatan penyakit atau kelainan pada
rongga mulut serta efek lainnya pada tubuh manusia. Dokter gigi berbeda dengan
praktisi kesehatan lainnya. Dalam prakteknya, Dokter gigi akan menghabiskan
waktu yang lama dengan posisi statisdalam melakukan perawatan terhadap pasien.
Posisi tubuh seperti ini menyebabkan dokter gigi
yang
berpraktik
sering
mengalami rasa sakit atau rasa tidak nyaman di daerah leher, bahu dan
tulang punggung sehingga dapat mengakibatkan gangguan muskuloskeletal.
Gangguan
muskuloskeletal
(musculoskeletal disorders)
adalah
suatu
kumpulan gangguan atau cedera yang mengenai sistem muskuloskeletal. Rasa
sakit atau gangguan muskuloskeletal ini biasanya dikaitkan dengan pekerjaan
yang disertai adanya rasa tidak nyaman pada tangan, lengan, bahu, leher dan
tulang belakang (Andayasari dan anorital, 2012). Rasa nyeri yang timbul
disebabkan karena adanya stimulus yang memicu aktivitas sensorik aferen primer.
Stimulus dapat berupa kelelahan otot (iskemia) dan juga terjepitnya saraf tulang
belakang akibat posisi tubuh yang buruk. Jika rasa sakit berlangsung cukup lama
dan itu diabaikan,
kerusakan fisiologis akan terakumulasi dan dapat
menyebabkan kelumpuhan otot (Ilyas dan Dharmaji, 2012). Prevalensi
keseluruhan gangguan muskuloskeletal dalam kedokteran gigi berkisar dari 63%93% diseluruh dunia. Dalam penelitian sebelumnya juga dilakporkan dilaporkan
46% dokter gigi di yunani mengalami nyeri bagian punggung, di nigeria 77,1%
dokter gigi memiliki nyeri yang sama dan di arab saudi 52,1% dokter gigi juga
mengalami nyeri yang serupa (Rabiei et al., 2011).
Pencegahan
terjadinya
gangguan
muskuloskeletal
sebelumnya
telah
diupayakan oleh tenaga kesehatan. Pencegahannya yang pernah dilakukan berupa
meningkatkan kesadaran menggunakan postur tubuh yang ideal selama bekerja,
mendesain sedemikian rupa ruang kerja agar mendapatkan posisi yang ergonomis,
dan mengikuti instruksi cara kerja yang baik agar dapat mengurangi stres pada
tubuh praktisi saat bekerja (Jabbar, 2008). Melakukan peregangan pada bagian
6. 2
otot yang tegang juga sangat bermanfaat dalam usaha pencegahan terjadinya
gangguan muskuloskeletal.
Dalam kenyataannya dokter gigi tanpa sadar sering berada pada posisi
tubuh
yang kurang mendukung saat merawat pasien. Misalnya seperti saat
melakukan preparasi gigi. Dokter gigi akan membungkuk ke arah pasien,
bergerak secara mendadak, memutar tubuh dari satu sisi ke sisi yang lain.
Seluruh gerakan tersebut dilakukan berkali-kali dalam jangka waktu yang
panjang.
Hal
inilah yang dapat
menyebabkan sindroma
muskuloskeletal
(Furlong, 2000). Meskipun bekerja dalam posisi yang netral dapat mencegah
gangguan muskuloskeletal, kebanyakan dokter gigi tidak menyadari pentingnya
manfaat sistem ergonomik dengan posisi yang baik saat merawat pasien
(Andayasari dan anorital, 2012).
Postur yang baik dan benar membutuhkan peralatan yang baik juga, oleh
sebab itu timbul ide untuk membuat sebuah prototipe jas dokter yang dapat
menjaga postur tubuh dokter gigi agar tetap berada pada posisi netral. Prototipe
jas dokter tersebut juga dapat mengurangi ketegangan otot dengan menggunakan
alat berbasis vibrasi dan inframerah.
1.2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana merancang dan membuat alat penegak tubuh pada jas dokter
b. Bagaimana merancang, mengimplementasikan dan menguji sistem vibrasi dan
inframerah pada jas dokter
1.3. Tujuan
a. Merancang dan membuat alat penegak tubuh pada jas dokter
b. Merancang dan mengimplementasikan sistem vibrasi dan inframerah pada jas
dokter
1.4. Luaran Yang Diharapkan
a. Dihasilkannya prototipe jas dokter anti gangguan muskuloskeletal
b. Dipatenkannya prototipe jas dokter anti gangguan muskuloskeletal
1.5. Kegunaan
Kegunaan dari prototipe ini adalah untuk membantu dokter gigi mencegah
serta mengatasi gangguan muskuloskeletal pada saat melakukan pemeriksaan
pasien maupun sesudah melakukan pemeriksaan pasien.
7. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gangguan muskuloskeletal
Gangguan
muskuloskeletal
(musculoskeletal disorders)
adalah
suatu
kumpulan gangguan atau cedera yang mengenai sistem muskuloskeletal.
Umumnya gejala timbulnya gangguan muskuloskeletal terlihat dalam berbagai
bentuk sehingga hal inilah yang menyebabkan sulitnya mengidentifikasi penyebab
awal. Rasa sakit atau gangguan muskuloskeletal ini biasanya dikaitkan
dengan pekerjaan seseorang yang disertai adanya rasa tidak nyaman pada tangan,
lengan, bahu, leher dan tulang punggung akibat posisi saat bekerja dengan
postur tubuh yang tetap selama bekerja. Gangguan muskuloskeletal dapat
terjadi pada dokter gigi dikarenakan saat melakukan perawatan pasien berada
dalam posisi berdiri, duduk atau membungkuk. Gangguan muskuloskeletal
dapat disebabkan oleh tekanan fisik maupun psikis. Adapun faktor penyebab
gangguan muskuloskeletal sangat
sulit
untuk
ditentukan,
namun
perlu
diketahui bahwa belum tentu suatu faktor risiko akan menjadi penyebab.
Banyak faktor yang menjadi penyebab dan lamanya waktu dari mulai
terjadinya faktor risiko sampai timbulnya gangguan muskuloskeletal. Namun
besar kecilnya derajat faktor risiko dapat menunjukkan timbulnya gangguan
muskuloskeletal. Faktor risiko tersebut meliputi adanya pengulangan gerakan
yang
terus menerus;
kekuatan
yang
berlebihan
sehingga menyebabkan
kelelahan otot dan menimbulkan rasa nyeri; tekanan mekanis yang disebabkan
oleh cedera akibat benda tajam, peralatan atau instrumen; sikap kerja selama
melakukan pekerjaan; getaran akibat penggunaan peralatan dengan frekuensi
getar di atas 5.000 Hz; suhu udara
yang tidak nyaman; dan tekanan yang
disebabkan oleh keadaan luar (Pargali et al., 2010). Faktor risiko lainnya
meliputi usia, penyakit tertentu, dan aktivitas lainnya di luar pekerjaan.
Selain itu dari beberapa penelitian, diketahui bahwa ada hubungan faktor
risiko penyebab gangguan muskuloskeletal dengan rancangan kursi dokter
gigi, kursi asisten, pasien, teknik kerja dan pencahayaan (Ruckel et al., 2002).
8. 4
Tubuh manusia adalah dinamis dan dirancang untuk dapat melakukan
gerakan, hal ini tidak akan berfungsi secara optimal kecuali jika sendi dan otot
bergerak secara teratur. Bila seseorang duduk agak lama, maka posisi ini akan
menekan discus spinalis, mengurangi cairan di sendi dan menurunkan aliran darah
dan nutrisi ke discus spinalis. Perubahan ini menyebabkan kerusakan pada
jaringan lunak, dan bilamana berlangsung lama maka dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan muskuloskeletal. Hal inilah yang sering terjadi pada
dokter gigi selama melakukan perawatan pada pasien, dan kadang-kadang
tidak disadari dokter gigi tersebut (Haman, 2001).
Untuk
menghindari
posisi
duduk
yang terlalu kaku, operator perlu
senantiasa secara teratur mengubah posisi kerja. Perubahan posisi ini akan
memindahkan
beban
kerja
dari
satu
otot
ke
otot yang lain, serta
memungkinkan otot beristirahat dan mengisi kembali nutrisi ke otot yang
digunakan tersebut. Perubahan posisi berdiri, kemudian duduk atau sekali-kali
meregangkan otot yang
tegang akan sangat
bermanfaat
dalam
usaha
pencegahan terjadinya gangguan muskuloskeletal (Daughtery, 1999). Posisi yang
fleksibel merupakan bagian integral dalam usaha pencegahan dan kontrol sakit
bagi dokter gigi yang paling sering mengalami peradangan dan kehilangan
oksigen akibat kontraksi yang statis dan menetap. Posisi dokter gigi saat
melakukan perawatan pada pasien dapat menyebabkan kontraksi otot secara
terus menerus yang menghasilkan suatu pola ketidakseimbangan otot yang
merupakan ciri khas yang terjadi pada profesi dokter gigi.
9. 5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Perancangaan
Dalam merancang dan membuat DenCo AMD (Dentist Coat Anti
Musculosceletal Disorder) menggunakan studi pustaka yang kemudian diterapakan
solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah itu desain jas dokter yang
digabungkan dengan penegak tubuh, instalasi instrumentasi getaran mekanik serta
infra merah.
3.2 Spesifikasi Alat
Baterai
:
Lithium AAA 4.5 volt x6
Kapasitas modul
:
400 gram
Lama operasi
:
5 Jam non stop
Sistem penggerak mekanis :
Dinamo DC 300 RPM
Fitur lain
:
Infra red
Display (Output)
:
LCD 16x2 karakter
Instalasi Output
:
USB anf Jack DC
3.3 Blok Diagram
Blok diagram rangkaian pengatur jumlah tetesan pada infuse pasien:
Timer
Controller
Baterai
Vibrator
USB
Infra Red
3.4 Cara Kerja Sistem
Rangkaian ini, dikendalikan oleh mikrokontroller yang diprogram untuk
mengendalikan kecepatan getaran dan energi pancaran yang dihasilkan oleh infra
red melalui masukan kontroller.
Untuk mengatur kecepatan getaran dan jumlah energi pancaran infra red,
dipergunakan alat control yang bisa diatur sesaui dengan skala atau nominal yang
10. 6
diinginkan yaitu berupa kontroller yang terpasang pada rangkaian instalasi
rangkaian komponen. Besarnya getaran akan ditampilkan ke LCD sebagai alat
untuk melihat indikator besarnya getaran. Untuk melakukan pengaturan,
dipergunakan sebuah controler putar yang berfungsi mengatur besarnya kecepatan
dinamo sehingga dapat diperoleh besar kecil getaran sesuai pengaturan yang
diinginkan, atau dengan kata lain dinamo akan terus bekerja memijat bagian –
bagian yang mengalami gangguan Muskuloskeletal , sehingga mencapai tingkat
kenyamanan yang diinginkan.
Untuk melakukan pengaturan tersebut, dapat diatur melalui keypad yang
terhubung ke pengendali atau kontroller.
Alat ini juga dilengkapi dengan port usb yang dihubungkan dengan kabel
unutuk menggatikan baterai sebagai sumber daya.
3.5 Rancangan Pelaksanaan program
Gangguan
Muskuloskeletal
Menyebabkan
Disebabkan
Nyeri Punggung
Posisi Tubuh Tidak Netral
Mikrokontroler
berbasis sistem
Vibrasi dan Inframerah
Jas Dokter
Penegak Tubuh
Kombinasi
DenCo AMD
Gambar 1. Skema DenCo AMD secara Umum
Mengatasi
11. 7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
NO
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Biaya bahan Habis Pakai (32,6%)
Peralatan penunjang usaha (5,8%)
Perjalanan (8,4%)
Lain-lain (3,52%)
Jumlah
Biaya
4.083.500
730.000
1.050.000
440.000
6.303.500
4.2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan
Studi Pustaka
Penelusuran dan pendataan
bahan-bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan
Perancangan Alat
Perakitan Alat
Pengujian Alat serta setting
Review hasil uji alat dan
kelayakanannya
Penyusunan Laporan
Waktu Penelitian / Bulan
1
2
3
4
PJ
Anjar
Akhirul
Akhirul
Ilham
Fitrianto
Ilham
Maulin
12. 8
DAFTAR PUSTAKA
Andayasari L., Anorital .2012. Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi
dan Upaya Pencegahannya. Media Litbang Kesehatan.Vol 22 (2): 70-77.
Dougherty M. 1999.Feel-based Design: A Reason to Endorse Ergonomic Standards. J
Colo Dent Assoc. 78(4):22-5.
Furlong A. 2000. Ergonomic and Dentistry. ADA News .Vol31(18):16-9.
Hamann
C. 2001. Prevalence
of
Carpal
Tunnel Syndrome
and
Median
Mononeuropathy Among Dentist. J Am Dent Assoc. 132:163-70.
Ilyas M., Dharmaji TP. 2012. Low Back Pain in Dentist of Indonesia.Pakistan Oral &
Dental Journal. Vol 32(2) : 464-468.
Jabbar TAA. (2008). Musculoskeletal disorders among dentist in Saudi Arabia.
Pakistan Oral and Dental Journal. Vol28(1):135-144
Pargali, N. Jowkar, N. 2010.Prevalence of Musculoskeletal Pain Among Dentists
in Shiraz,
Southern
Iran. International
Journal
of Occupational
and
Environmental Medicine. Vol. 1 No. 2.
Raibiei M., Shakiba M., Shahreza HD., Talebzadeh M. 2011. Musculoskeletal Disorder
in Dentist. IJOH. Vol 4(1) : 36-40.
Rucker LM, Sunell S. 2002.Ergonomic Risk Factors Asscosiated
Dentistry. J Calif Den Assoc.30:139-48.
with
Clinical
16. 12
1.4 Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama
SD Inpres
Institusi
Jayapura
Jurusan
Tahun
1998-2004
Masuk-Lulus
Anjar Ariansyah Sejati
Laki Laki
Pendidikan Dokter Gigi
20100340073
Jayapura 23 Juni 1992
Ariansyahsejati@yahoo.co.id
085796431205
SMP
SMA
SMP N 11 Jayapura
SMA N 1 Jayapura
2004-2007
2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan
No.
Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar
1 40thAsia Pacific
The Inhibition of Ethanolic
Dental Student
Extract Myrmecodia Pendens
Association
on Human Oral Tongue Cancer
Cell
2 Seminar Nasional Uji Sitotoksistas Myrmecodia
Kesehatan
Pendens terhadap Sel SP-C1
Waktu dan Tempat
Bali, September
2013
Solo, April 2013
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
lainnya)
Institusi Pemberi
No.
Jenis Penghargaan
Penghargaan
1 Pendanaan PKM Penelitian
Dikti
2 Pendanaan PKM Penelitian
Dikti
institusi
Tahun
2012
2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM KARSA CIPTA
Yogyakarta, 29 Oktober 2013
Pengusul,
Anjar Ariansyah Sejati
19. 15
Lampiran 2. Anggaran Biaya
1. Biaya Bahan habis Pakai
2
Harga
Satuan
300.000
600.000
5
10.000
50.000
10
25.000
250.000
3
10.000
30.000
3
100.000
300.000
3
5.000
15.000
8
10
15
15
2.000
50.000
500
500
16.000
500.000
7.500
7.500
15
1.500
22.500
3
5.000
15.000
3
60.000
180.000
12
60.000
720.000
12
15.000
180.000
14
85.000
1.190.000
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Dentist Coat
Untuk Tempat Rangkain Alat
Untuk Penghubung
Rangkaian
Untuk Penghasil Daya
Putaran
Tempat Instalasi Rangkaian
Instrumentasi
Memberikan Batasan Waktu
Pemakain
Menempelkan Kabel Dengan
Kuningan
Lampu Indikator
Sebagai Alas Pijatnya
Penahan Rangkain
Penahan Rangkain
Membungkus Sambungan
Kabel
Untuk Memasukkan Energi
Memutuskan Dan
Menyambungkan Arus
Menghasilkan Temperatur
Hangat
Bagian Yang Menghasilkan
Getar
Kabel
Dinamo DC
300 RPM
Pcb
Timer
Kawat Solder
Led Hijau
Alas Pijat
Mur
Baut
Soket
Jack DC
Keypad
Infra Red
Bandul
Beban Getar
Baterai
Lithium Aaa
4.5v
Sumber Energi/ Penyimpanan
Energi
Sub Total
Jumlah
4.083.500
2. Peralatan Penunjang Usaha
Material
Solder
Multitester
Tool Set
Elektronika
Lampu Kerja
Gergaji PCB
Gunting
Justifikasi Pemakaian
Untuk Menyambungkan/ Fix
Sambungan
Alat Test Arus Dan Tegangan
Membuka Dan Menutup Mur
Baut
Untuk Penerangan
Untuk Memotong PCB
Untuk Memotong Kabel
Sub Total
Kuantitas
Harga
Satuan
Jumlah
2
20.000
40.000
2
50.000
100.000
2
150.000
300.000
2
2
2
100.000
30.000
15.000
200.000
60.000
30.000
730.000
20. 16
3. Biaya Perjalanan
Material
Justifikasi Pemakaian
Survei
Bahan
Untuk Mensurvei Alat Dan
Bahan Ke Luar Kota
Sarana Penunjang
Tranportasi
Kegiatan Perjalan
Untuk Konsumsi Selama
Konsumsi
Perjalanan
Sub Total
Kuantitas
Harga
Satuan
Jumlah
1
100.000
100.000
1
200.000
200.000
5 Orang
150.000
750.000
1.050.000
4. Biaya Lain-Lain
Material
Pembuatan
Laporan
Visitasi
Pengadaan
Laporan
Awal
Pembuatan
Laporan
Akhir
Fotokopi
Pembuatan
Poster
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga
Satuan
Jumlah
Pembuatan Laporan Yang
Terverifikasi
1
30.000
30.000
Pembuatan Laporan Hasil
Perancangan
1
30.000
30.000
Pembuatan Laporan Hasil
Ahir
1
30.000
30.000
10
15.000
150.000
10
20.000
200.000
Penggandaan Hardcopy
Publikasi Hasil Karsa
Cipta
Sub Total
440.000
21. 17
Lampiran 3. Susunan Anggota
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(Jam/
Minggu)
No
Nama/ NIM
1
Ilham
Firmansyah /
20110130005
Teknik Mesin
Teknik
7/1
2
Akhirul
Kurniawan /
20110130043
Teknik Mesin
Teknik
7/1
Keperawatan
Teknik
7/1
Penyusunan
Laporan
Pendidikan
Dokter Gigi
Kesehatan
7/1
Studi Pustaka
Pendidikan
Dokter
Umum
Kesehatan
3
4
5
Maulin
Helimatunnisa
/ 20130320036
Anjar
Ariansyah
Sejati /
20100340073
Fitrianto
Anwar
/
20110310158
Uraian Tugas
Perakitan Alat,
Review hasil
uji alat dan
kelayakanan
Perancangan
Alat,
Penelusuran
dan pendataan
bahan-bahan
yang akan
digunakan
dalam kegiatan
Pengujian Alat
serta setting