12. GEJALA DAN PENYEBABNYA DAN PROSEDURPEMERIKSAAN PADA
POMPA HORIZONTAL, KALAUADA GETARAN DAN KEBISINGAN
13. PUKULAN AIR DAN PENCEGAHANNYA
PENYEBAB PUKULAN AIR
Bila aliran air dalam pipa dihentikan secara mendadak oleh keran atau
katup, tekanan air pada sisi atas (upstream) akan meningkat dengan
tajam dan menimbulkan “gelombang tekanan”yang akan merambat
dengan kecepatan tertentu,dan kemudian dapat dipantulkan kembali
ke tempat semula.
Gejala ini menimbulkan kenaikan tekanan yang sangat tajamsehingga
menyerupai sautu pukulan, dan dinamakan gejalapukulan-air (water
hammer). Tekanan yang timbul dinamakantekanan pukulan-air (water
hammer pressure)
Pukulan mengakibatkan berbagai kesulitan seperti kerusakanpada
peralatan plambing, getaran pada sistim pipa, patahnyapipa,
kebocoran dan suara berisik. Dapat mengurangi umur kerja peralatan
dan sistim pipa
14. KEKUATAN TEKANAN PUKULAN-AIR
• Kekuatan tekanan pukulan-air bergantung pada jarak waktuuntuk menutup keran
atau katup tersebut, T (detik).
• Kalau jarak yang harus ditempuh gelombang tekanansebelum dipantulkan adalah L
(m), maka waktu yangditempuh gelombang tekanan tersebut untuk kembali
lagiadalah (2)(L)/(a) [detik].
• Secara umum dapat dikatakan bahwa tekanan pukulan airakan besar kalu T lebih
bear atau sama dengan (2)(L)/(a).
• Besarnya tekanan pukulan-air sebanding dengankecepatan aliran air sebelum
katup menutup.
• Karena itu kecepatan ini harus dikurangi sebelum katupmenutup rapat.
• Pukulan-air cenderung terjadi dalam keadaan berikut ini:
– Tempat-tempat di mana katup ditutup/dibuka mendadak
– Keadaan di mana katup ditutup/dibuka mendadak
– Keadaan di mana kecepatan air dalam pipa selalu tinggi
– Keadaan di mana banyak jalur ke atas dan ke bawahdalam sistim pipa
– Keadaan dimana banyak belokan dibandingkan jalur lurus6)Keadaan dimana temperatur air
tinggi
15. PENCEGAHAN GEJALAPUKULAN-AIR
• Menghindarkan tekanan kerjayang terlalu tinggi
• Menghindarkan kecepatanaliran yang terlalu
tinggi
• Memasang rongga udara atau alat pencegah
pukulan-air
• Menggunakan dua katup-bola-pelampung pada
tangki air
16. KAVITASI
(SUMBER : SULARSO, HARUO TAHARA)
• Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yangsedang mengalir,
karena takanannya berkurangsampai di bawah tekanan uap
jenuhnya.
• Misalnya, air pada tekanan 1 atmosfir akan mendidihdan menjadi
uap jenuh pada temperatur 100oC. Tetapi jika tekanan direndahkan
maka air akan mendidih padatemperatur yang lebih rendah. Jika
tekanannya cukuprendah maka pada temperatur kamarpun air
dapatmendidih.
• Apabila zat cair mendidih, maka akan timbulgelembung-gelembung
uap zat cair. Hal ini dapatterjadi pada zat cair yang sedang mengalir
di dalampompa maupun di dalam pipa. Tempat-tempat
yangbertekanan rendah dan/atau yang berkecepatan tinggidi dalam
aliran, sangat rawan terhadap terjadinakavitasi. Pada pompa
misalnya, bagian yang mudahmengalami kavitasi adalah pada sisi
isapnya. Kavitasiakan timbul bila tekanan isap terlalu rendah.
17. • Jika pompa mengalami kavitasi, maka akan timbulsuara berisik dan
getaran. Selain itu performasi pompaakan menurun secara tiba-
tiba, sehingga pompa tidakdapat bekerja dengan baik. Jika pompa
dijalankandalam keadaan kavitasi secara terus-menerus
dalam jangka lama, maka permukaan dinding saluran disekitar
aliran yang berkavitasi akan mengalamikerusakan. Permukaan
dinding akan termakansehingga menjadi berlubang-lubang atau
bopeng.Peristiwa ini disebut erosi kavitasi, sebagai akibat
daritumbukan gelembung-gelembung uap yang pecahpada dinding
secara terus-menerus.
• Karena kavitasi sangat merugikan, yaitumengakibatkan turunnya
performansi, timbulnya suaradan getaran, serta rusaknya pompa,
maka gejala iniharus dicegah dengan segala cara.
18. PENCEGAHAN KAVITASI
• Kavitasi pada dasarnya dapat dicegah dengan membuat Head Isap Positip Neto atau NPSH
yang tersedia lebih besardari pada NPSH yang diperlukan. Dalam hal ini mengecilkan NPSH
yang diperlukan merupakan salah satu cara, yangdapat diusahakan oleh fihak pabrik pompa.
Di fihak lain,menaikkan NPSH yang tersedia harus diusahakan olehpemakai pompa.
• Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yangdiisap harus dibuat serendah
mungkin agar head isap statismenjadi rendah
• Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksadipakai pipa isap yang panjang,
sebaiknya diambil pipa yangberdiameter satu nomor lebih besar untuk mengurangikerugian
gesek
• Sama sekali tidak dibenarkan untuk memperkecil laju alirandengan menghambat aliran sisi
isap
• Jika pompa mempunyai head total yang berlebihan, makapompa akan bekerja dengan
kapasitas aliran yang berlebihanpula, sehingga kemungkinan akan terjadi kavitasi lebih
besar.Karena itu head total pompa harus ditentukan sedemikiansehingga sesuai dengan yang
diperlukan pada kondisi operasiyang sesungguhnya.
• Bila head total pompa sangat berfluktuasi, maka padakeadaan head terendah harus diadakan
pengamanan penuhterhadap terjadinya kavitasi. Namun dalam beberapa halterjadinya
sedikit kavitasi yang tidak mempengruhiperformansi sering tidak dapt dihindari sebagai
akibat daripertimbangan ekonomis. Dalam hal ini perlu dipilih bahanimpeler yang tahan erosi
karena kavitasi.
19. Head Isap Positip Neto atau NPSH
• NPSH yang tersedia ialah : head yang dimiliki oleh zat cairpada sisi isap
pompa (ekivalen dengan tekanan mutlak padasisi isap pompa), dikurangi
dengan tekanan uap jenuh zat caidi tempat tersebut. Dalam hal pompa
yang mengisap zat cairdari tempat terbuka (dengan tekanan atmosfir
padapermukaan zat cair), maka besarnya NPSH yang tersediadapat ditulis
sebagai berikut :