SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
1 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M
BAB SATU : AKIDAH
PASAL PERTAMA : BERIMAN KEPADA ALLAH
PASAL KEDUA : BERIMAN KEPADA RUBUBIYAH ALLAH
PASAL KETIGA : BERIMAN KEPADA ULUHIYAH ALLAH
PASAL KEEMPAT : BERIMAN KEPADA NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH
PASAL KELIMA : BERIMAN KEPADA PARA MALAIKAT
PASAL KEENAM : BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
PASAL KETUJUH : BERIMAN KEPADA AL QURAN AL KARIM
PASAL KEDELAPAN : BERIMAN KEPADA PARA RASUL
PASAL KESEPULUH : BERIMAN KEPADA KERASULAN MUHAMMAD SAW
PASAL KESEBELAS : BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
PASAL KEDUABELAS : AZAB DAN NIKMAT KUBUR
PASAL KETIGABELAS : TAUHID IBADAH
PASAL KEEMPATBELAS : APA ITU WASILAH
PASAL KELIMABELAS : MENGENAL WALI ALLAH DAN WALI SETAN
PASAL KEENAMBELAS : BERIMAN AKAN WAJIBNYA BERAMAR MA’RUF DAN NAHI MUNKAR
PASA KETUJUHBELAS : BERIMAN AKAN WAJIBNYA MENCINTAI PARA SHAHABAT DAN
KEUTAMAAN MEREKA, SERTA PARA SALAFUSHALIH
PASAL PERTAMA : BERIMAN KEPADA ALLAH
• Pasal yang paling tinggi kedudukannya dan paling mulia nilainya. Sebab seluruh kehidupan muslim berpusar
disitu dan terbentuk karenanya
• Ia menjadi dasar segala prinsip dalam sistem umum kehidupan muslim
• Makna beriman kepada Allah adalah menyakini wujud Allah, dan bahwa Dialah Pencipta langit dan bumi, Rabb
semesta alam. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia (Allah). Dan menyakini bahwa Dia bersifat
dengan segala sifat kesempurnaan, suci dari segala kekurangan.
• Makna iman kepada Allah yang pertama adalah mengenal betapa pentingnya menyadari eksistensi Allah
dalam kehidupan, karena ini menjadi titik awal mentauhidkan Allah karena menyadari akan kebesaran Allah.
• Seorang mukmin harus meyakini benar bahwa Allah itu mawjud (ada) sekalipun ia tidak dapat melihat dan
tidak mendengarnya, karena sesuatu yang ada tidak mesti dapat dilihat dan didengar tapi juga bisa dirasakan
pengaruhnya.
Dengan apa kita membuktikan akan eksistensi Allah (wujudullah)?
1. Bukti Syara' (Naqliy).
a. Bukti syara’ tentang wujud Allah SWT bahwa seluruh kitab langit berbicara tentang itu. Seluruh hukum
yang mengandung kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab-
kitab tersebut datang dari Rabb yang Maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluk-Nya.
Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan
kitab-kitab tersebut merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari Robb yang Maha Kuasa
untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.Allah sendiri memberitakan tentang wujudNya,
RububiyahNya, Asma dan SifatNya dalam kitab sucinya;
‫}إن‬‫ربكم‬‫ال‬‫الذي‬‫خلق‬‫السموات‬‫والرض‬‫في‬‫ستة‬،‫أيام‬‫ثم‬‫استوى‬‫على‬‫العرش‬‫يغشي‬‫الليل‬‫النهار‬‫يطلبه‬‫ا‬ً ‫حثيث‬‫والشمس‬‫والقمر‬‫والنجوم‬‫سخرات‬‫س‬‫مس‬‫سأمره‬‫س‬‫ب‬‫أل‬
‫له‬‫الخلق‬،‫والمر‬‫تبارك‬‫ال‬‫ب‬ًّ ‫ر‬{‫العالمين‬:‫]العراف‬54[
‫وقوله‬‫لما‬‫نادى‬‫نبيه‬‫موسى‬‫عليه‬‫السلم‬‫بشاطئ‬‫الوادي‬‫اليمن‬‫في‬‫البقعة‬‫المباركة‬‫من‬:‫الشجرة‬‫}يا‬‫موسى‬‫إني‬‫أنا‬‫ال‬‫ب‬ُّ ‫ر‬{‫العالمين‬:‫]القصص‬30،[
:‫وقوله‬‫}إنني‬‫أنا‬َ‫ال‬‫ل‬‫إله‬‫إل‬‫أنا‬‫فاعبدني‬‫وأقم‬‫الصلة‬{‫لذكري‬]:‫طسه‬14[
‫وقوله‬‫في‬‫تعظيم‬،‫نفسه‬‫وذكر‬‫أسمائه‬:‫وصفاته‬‫}هو‬‫ال‬‫الذي‬‫ل‬‫إله‬‫إل‬‫هو‬‫عالم‬‫الغيب‬‫والشهادة‬‫هو‬‫الرحمن‬‫الرحيم‬‫هو‬‫ال‬‫السذي‬‫ل‬‫إلسه‬‫إل‬‫هسو‬‫الملسك‬‫القسدوس‬
‫السلم‬‫المؤمن‬‫المهيمن‬‫العزيز‬‫الجبار‬،‫المتكبر‬‫سبحان‬‫ال‬‫عما‬،‫يشركون‬‫هو‬‫س‬‫س‬‫ال‬‫سالق‬‫س‬‫الخ‬‫سارئ‬‫س‬‫الب‬‫سور‬‫س‬‫المص‬‫سه‬‫س‬‫ل‬‫سماء‬‫س‬‫الس‬‫سنى‬‫س‬‫الحس‬‫سبح‬‫س‬‫يس‬‫سه‬‫س‬‫ل‬‫سا‬‫س‬‫م‬‫سي‬‫س‬‫ف‬‫سموات‬‫س‬‫الس‬
Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi
2 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M
‫والضرض‬‫وهو‬‫العزيز‬{‫الحكيم‬]‫الحشر‬[،‫وقوله‬‫في‬‫الثناء‬‫على‬‫}الحمد‬ :‫نفسه‬‫ل‬‫ضرب‬،‫العالمين‬‫الرحمن‬‫الرحيم‬‫مالك‬‫يوم‬{‫الدين‬]‫الفاتحة‬[‫،وقوله‬‫في‬‫خطابنا‬
‫نحن‬‫ن‬َّ ‫}إ‬ :‫المسلمين‬‫هذه‬‫أمتكم‬‫أمة‬‫واحدة‬‫وأنا‬‫ضربكم‬‫فاعبدون‬]:‫النبياء‬92[،‫وفي‬‫}وأنا‬ :-‫المؤمنون‬ -‫آية‬‫ضربكم‬‫وقوله‬ {‫فاتقون‬‫في‬‫ف‬‫ف‬‫فال‬‫ف‬‫أبط‬‫فوى‬‫ف‬‫دع‬‫فود‬‫ف‬‫وج‬‫ضرب‬
،‫سواه‬‫أو‬‫إله‬‫غيره‬‫في‬‫السموات‬‫أو‬‫في‬‫الضرض‬‫}قل‬ :‫قوله‬‫لو‬‫كان‬‫فيهما‬‫آلهة‬‫إل‬‫ال‬‫لفسدتا‬‫فسبحان‬‫ال‬‫ضرب‬‫العرش‬‫عما‬{‫يصفون‬:‫]النبياء‬22[
Berita dari lebih 124.000 nabi dan rasul yang diutus Allah yang mustahil menyampaikan kedustaan.
Kepercayaan dan keyakinan milyaran manusia tentang hal ini. Juga berita yang disampaikan oleh jutaan ulama
tentang wujud Allah.
2. Bukti Akal. Adalah proses terjadinya semua makhluk sesuai dengan sunnatullah, bahwa semua makhluk yang
terdahulu maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk menciptakan
dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan
sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat menciptakan dirinya sendiri. Sebelum wujudnya tampak,
berarti tidak ada. Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan karena setiap yang diciptakan pasti
membutuhkan pencipta.
Adanya makhluk-makhluk itu di atas undang-undang yang indah, tersusun rapi, dan saling terkait dengan erat
antara sebab musababnya dan antara alam semesta satu sama lainnya. Semua itu sama sekali menolak
keberadaan seluruh makhluk secara kebetulan, karena setiap sesuatu yang ada secara kebetulan, pada
awalnya pasti tidak teratur. Kalau makhluk tidak dapat menciptakan diri sendiri, dan tidak tercipta secara
kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakan, yaitu Allah Rabb semesta alam. Allah
SWT menyebutkan dalil aqli dan dalil qath`i dalam surat Ath-Thuur :
‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ‫ا‬‫و‬‫ق‬ُ‫ل‬ِ‫خ‬ُ۟‫ن‬ْ ‫خ‬ ‫م‬ِ‫ر‬ِ ‫ي‬ْ ‫خ‬‫غ‬َ‫ء‬ٍ ‫أ‬ ‫ى‬ْ ‫خ‬ ‫ش‬َ‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬َ ‫قو‬ُ‫ل‬ِ‫خ‬َ ‫ل‬ْ ‫خ‬‫ٱ‬ٰ
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu ataukah mereka yang menciptakan ( diri mereka sendiri )?” (QS :
Ath-Thuur/52 : 35 )
Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan
dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah SWT.
Ketika Jubair bin Muth`im mendengar dari Rasulullah yang tengah membaca surat Ath-Thuur dan sampai ke
ayat ayat ini :
‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ‫ا‬‫و‬‫ق‬ُ‫ل‬ِ‫خ‬ُ۟‫ن‬ْ ‫خ‬ ‫م‬ِ‫ر‬ِ ‫ي‬ْ ‫خ‬‫غ‬َ‫ء‬ٍ ‫أ‬ ‫ى‬ْ ‫خ‬ ‫ش‬َ‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬َ ‫قو‬ُ‫ل‬ِ‫خ‬َ ‫ل‬ْ ‫خ‬‫ٱ‬ٰ)35‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ (‫ا‬‫و‬‫ق‬ُ‫ل‬َ‫خ‬َ۟‫ت‬ِ ‫و‬َ‫م‬َ ‫س‬َّ ‫ٱل‬ٰ ٰ‫ض‬َ ‫ضر‬ْ ‫خ‬ ‫ل‬ْ ‫خ‬َ ‫وٱ‬َۚ‫بل‬َ‫ل‬َّ‫ن‬َ ‫نو‬ُ‫ق‬ِ‫يو‬ُ)36‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ (‫م‬ْ ‫خ‬ ‫ه‬ُ ‫د‬َ‫عن‬ِ‫ن‬ُ ‫ئ‬ِ‫ا‬‫ز‬َ ‫خ‬َٓ‫ك‬َ ‫ب‬ِّ‫ك‬‫ضر‬َ‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬َ ‫رو‬ُ ‫ط‬ِ ‫ي‬ْ ‫خ‬‫ص‬ َ‫م‬ُ ‫ل‬ْ ‫خ‬‫ٱ‬ۣ)37)
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ,ataukah mereka yang menciptakan ( diri mereka sendiri )?
Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu ?. Sebenarnya mereka tidak meyakini ( apa yang
mereka katakan ). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Robbmu atau mereka yang berkuasa?” (QS.
Ath-Thuur/52 : 35-37 ),
ia yang tatkala itu masih musyrik berkata , “hatiku hampir saja terbang. Itulah permulaan menetapnya
keimanan dalam hatiku.”(HR.Al Bukhari)
Dalam hal ini kami ingin memberikan satu contoh. Kalau ada seorang berkata kepada anda tentang istana yang
dibangun, yang dikelilingi kebun-kebun, dialiri sungai-sungai, dialasi oleh hamparan karpet, dan dihiasi dengan
berbagai hiasan pokok dan penyempurna, lalu orang itu mengatakan kepada anda bahwa istana dengan segala
kesempurnaannya ini tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan tanpa pencipta, pasti anda
tidak akan mempercayainya, dan menganggap perkataan itu dusta dan dungu. Kini kami bertanya kepada
anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang ada di dalamnya tercipta dengan
sendirinya atau tercipta secara kebetulan?!
Adanya firman Allah yang selalu dibaca dan dihayati menjadi bukti akan wujud Allah, karena mustahil
pembicaraan tanpa adanya pembicara.
Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi
3 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M
3. Bukti Fitrah. Adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih
dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan fitrah ini, kecuali orang yang di dalam hatinya
terdapat sesuatu yang dapat memalingkannya. Fitrah ini merupakan pembawaan manusia sejak lahir, sebab
ketika manusia berada di alam rahim, ia mengakui Allah sebagi rabb (Tuhan)nya. Allah SWT berfirman :
‫ذ‬ْ ‫أ‬ ‫إ‬ِ‫ْذ‬‫و‬َ‫ذ‬َ‫خ‬َ ‫أ‬َ‫ك‬َ ‫ب‬ُّ‫ك‬‫ر‬َ‫ن‬‫م‬ِ‫ْذ‬ ۢ‫ى‬‫ن‬ِ‫ْذ‬‫ب‬َ ٓ‫م‬َ‫د‬َ‫ءدا‬َ‫من‬ِ‫ْذ‬‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫ر‬ِ‫ْذ‬ ‫هرو‬ُ‫رو‬ ‫ظ‬ُ‫رو‬‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ه‬ُ‫رو‬ ‫ت‬َ‫ي‬َّ‫َت‬‫ر‬ِّ‫ي‬ ‫ذ‬ُ‫رو‬‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ه‬ُ‫رو‬ ‫د‬َ‫ه‬َ ‫ش‬ْ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫و‬َ‫ى‬‫ل‬َ‫ع‬َ ٰٓ‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫س‬ِ‫ْذ‬ ‫ف‬ُ‫رو‬‫أفن‬َ‫ت‬ُ‫رو‬ ‫س‬ْ ‫أ‬ ‫ل‬َ‫أ‬َ‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ك‬ُ‫رو‬ ‫ب‬ِّ‫ي‬‫ر‬َ ‫ب‬ِ‫ْذ‬ۖ‫دا‬‫لرو‬ُ‫رو‬‫ا‬‫ق‬َ۟‫ى‬‫ل‬َ‫ب‬َ ٰۛ‫ا‬‫فن‬َ‫د‬ْ ‫أ‬ ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫ش‬َٓۛ‫أ ن‬َ‫دا‬‫لرو‬ُ‫رو‬‫رو‬‫ق‬ُ‫رو‬‫ت‬َ۟‫م‬َ‫رو‬ْ ‫أ‬ ‫ي‬َ‫ة‬ِ‫ْذ‬ ‫م‬َ‫ي‬َ ‫ق‬ِ‫ْذ‬‫ل‬ْ ‫أ‬‫ٱ‬ٰ‫فنا‬َّ‫َت‬‫إ‬ِ‫ْذ‬‫ن‬ْ ‫أ‬ ‫ع‬َ ‫نا‬َّ‫َت‬‫ك‬ُ‫رو‬‫ذدا‬َ‫ه‬َ ٰ‫ن‬َ ‫لي‬ِ‫ْذ‬‫ف‬ِ‫ْذ‬‫غ‬َ ٰ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
ini (keesaan Tuhan)", (QS. Al-A'raf : 172)
Ayat ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. :
‫ما‬َ‫ن‬ْ ‫أ‬ ‫م‬ِ‫ْذ‬‫د‬ٍ ‫ا‬‫رو‬ْ ‫أ‬ ‫ل‬ُ‫رو‬‫رو‬ْ ‫أ‬ ‫م‬َ‫ل‬َّ‫َت‬ ‫دا‬ِ‫ْذ‬‫د‬ُ‫رو‬‫ل‬َ‫رو‬ْ ‫أ‬ ‫ي‬ُ‫رو‬‫لى‬َ‫ع‬َ‫ة‬ِ‫ْذ‬‫ر‬َ ‫ط‬ْ ‫أ‬ ‫ف‬ِ‫ْذ‬‫ل‬ْ ‫أ‬‫دا‬،‫ه‬ُ‫رو‬‫رودا‬َ ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ف‬َ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫فن‬ِ‫دداْذ‬َ‫رو‬ِّ‫ي‬ ‫ه‬َ ‫ي‬ُ‫رو‬‫و‬ْ ‫أ‬ ‫دا‬َ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫فن‬ِ‫رداْذ‬َ ‫ص‬ِّ‫ي‬ ‫ن‬َ‫ي‬ُ‫رو‬‫و‬ْ ‫أ‬ ‫دا‬َ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫فن‬ِ‫ساْذ‬َ ‫ج‬ِّ‫ي‬ ‫م‬َ ‫ي‬ُ‫رو‬
"Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau
Majusi” ( HR. Al Bukhari )
4. Bukti Indera. Ini dapat dibagi menjadi dua :
a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya do’a orang-orang yang berdo’a serta pertolongan-
Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapat musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang
wujud Allah SWT. Allah berfirman :
‫حا‬ً‫ا‬ ‫فنرو‬ُ‫رو‬‫و‬َ‫ذ‬ْ ‫أ‬ ‫إ‬ِ‫ْذ‬‫ى‬‫د‬َ‫فنا‬َٰ‫من‬ِ‫ْذ‬‫ل‬ُ‫رو‬ ‫ب‬ْ ‫أ‬‫ق‬َ‫نا‬َ‫ب‬ْ ‫أ‬‫ج‬َ ‫ت‬َ‫س‬ْ ‫أ‬ ‫فٱ‬َ‫ه‬ُ‫رو‬ ‫ل‬َ‫ۥ‬‫ه‬ُ‫رو‬‫ن‬َ ‫ي‬ْ ‫أ‬‫ج‬َّ‫َت‬ ‫ن‬َ‫ف‬َٰ‫ه‬ُ‫رو‬ ‫ل‬َ‫ه‬ْ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫و‬َ‫ۥ‬‫ن‬َ ‫م‬ِ‫ْذ‬‫ب‬ِ‫ْذ‬ ‫ر‬ْ ‫أ‬ ‫ك‬َ ‫ل‬ْ ‫أ‬‫ٱ‬‫م‬ِ‫ْذ‬‫ظي‬ِ‫ْذ‬ ‫ع‬َ ‫ل‬ْ ‫أ‬‫ٱ‬
“ Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika ia berdo’a, dan kami memperkenankan do’anya, lalu kami
selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.” (QS. Al- Anbiya/21 : 76)
Firman Allah lagi : ‫ذ‬ْ ‫أ‬ ‫إ‬ِ‫ْذ‬‫ ن‬َ ‫ثرو‬ُ‫رو‬‫ي‬‫غ‬ِ‫ْذ‬ ‫ت‬َ‫س‬ْ ‫أ‬ ‫ت‬َ‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ك‬ُ‫رو‬ ‫ب‬َّ‫َت‬‫ر‬َ‫ب‬َ ‫جا‬َ ‫ت‬َ‫س‬ْ ‫أ‬ ‫فٱ‬َ‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ك‬ُ‫رو‬ ‫ل‬َ
(ingatlah), Ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu …” (QS. Al-
Anfal/8 : 9)
Dalam hadits, Anas bin Malik ra. berkata : ”Pernah seorang badui datang pada hari jum’at, pada waktu itu Nabi
SAW tengah berkhotbah. Lelaki itu berkata : ”Hai Rasulullah harta benda kami sudah habis, seluruh warga
sudah kelaparan, oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah SWT untuk mengatasi kesulitan kami “. Rasulullah
lalu mengangkat kedua tangannya dan berdo’a. Tiba-tiba awan mendung bertebaran bagaikan gunung-
gunung. Rasulullah belum turun dari mimbar, hujan turun membasahi jenggotnya. Pada jum’at yang kedua,
orang badui atau orang lain berdiri dan berkata: ”Hai Rasul Allah bangunan kami hancur dan harta bendapun
tenggelam, do’akanlah akan kami ini (agar selamat) kepada Allah”. Rasulullah lalu mengangkat kedua
tangannya, seraya berdo’a : “Ya Robbku, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan jangan Engkau turunkan
sebagai bencana bagi kami”. Akhirnya beliau tidak mengisyaratkan pada suatu tempat, kecuali menjadi terang
(tanpa hujan).” (HR. Al-Bukhari)
b. Tanda-tanda para nabi yang disebut mukjizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang
merupakan bukti yang jelas tentang wujud yang mengutus para nabi tersebut, yaitu Allah SWT, karena hal-
hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong bagi para
rasul. Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya, Musa memukulkannya,
Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi
4 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M
lalu terbelahlah laut itu menjadi dua belas jalur yang kering, sementara air di antara jalur-jalur itu menjadi
seperti gunung-gunung yang bergulung.
Allah berfirman :
‫ا‬‫ن‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ ‫و‬ْ ‫أ‬َ‫ف‬َٓ‫ى‬‫ل‬َ‫إ‬ِ ٰ‫ى‬‫س‬َ ‫مو‬ُٰٓ‫ن‬ِ ‫أ‬َ‫ر ب‬ِ ‫ض‬ْ ‫ٱ‬‫ك‬َ ‫صا‬َ ‫ع‬َ ‫ب‬ّ‫ر‬َ ‫ح‬ْ ‫ب‬َ‫ل‬ْ‫ٱ‬ۖ‫ق‬َ ‫ل‬َ‫ف‬َ‫فٱن‬َ‫ن‬َ ‫كا‬َ ‫ف‬َ‫ل‬ُّ  ‫ك‬ُ‫ق‬ٍ‫ر‬ْ ‫ف‬ِۢ‫د‬ِ‫و‬ْ ‫ط‬َّ ‫كٱل‬َ‫م‬ِ‫ظي‬ِ ‫ع‬َ ‫ل‬ْ‫ٱ‬
“Lalu Kami wahyukan kepada Musa : ”Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan
tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar”. (QS. Asy- Syu’ara/26 : 63)
Contoh kedua adalah mukjizat nabi Isa As ketika menghidupkan orang orang yang sudah mati; lalu
mengeluarkannya dari kubur dengan izin Allah. Firman Allah menceritakan perkataan nabi Isa as. :
‫ي ي‬ِ‫ح‬ْ ‫أ‬ُ‫و‬َ‫تى‬َ‫و‬ْ ‫م‬َ ‫ل‬ْ‫ا‬‫ن‬ِ ‫ذ‬ْ ‫إ‬ِ‫ب‬ِ‫لل‬َِّ ‫ا‬ “…..dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah…” (QS. Ali Imran/3 : 49)
Firman-Nya lagi : ‫ذ‬ْ ‫إ‬ِ‫و‬َ‫ج‬ُ ‫ر‬ِ ‫خ‬ْ ‫ت‬ُ‫تى‬َ‫و‬ْ ‫م‬َ ‫ل‬ْ‫ا‬‫ن ي‬ِ‫ذ‬ْ ‫إ‬ِ‫ب‬‫ب‬‫ب‬ِ “…dan (ingatlah)ketika kamu mengeluarkan orang mati dari kuburnya
(menjadi hidup)dengan ijin-Ku….”(QS. Al-Maidah/5 : 110)
Contoh ketiga adalah mukjizat nabi Muhammad ketika kaum Quraisy meminta tanda atau mukjizat. Beliau
mengisyaratkan pada bulan, lalu terbelahlah bulan itu menjadi dua, dan orang-orang dapat menyaksikan.
Allah SWT berfirman tentang hal ini : ‫ت‬ِ ‫ب‬َ‫ر‬َ ‫ت‬َ‫ق‬ْ‫ا‬‫ة‬ُ ‫ع‬َ ‫سا‬َّ ‫ال‬‫ق‬َّ ‫ش‬َ ‫ن‬ْ‫وا‬َ‫ر‬ُ ‫م‬َ ‫ق‬َ‫ل‬ْ‫ا‬‫ن‬ْ ‫إ‬ِ‫و‬َ .‫وا‬ْ ‫ر‬َ ‫ي‬َ‫ة‬ً ‫ي‬ ‫ي‬َ‫آ‬َ‫ضوا‬ُ ‫ر‬ِ ‫ع‬ْ ‫ي‬ُ‫لوا‬ُ‫قو‬ُ‫ي‬َ‫و‬َ‫ر‬ٌ ‫م‬ ‫ح‬ْ ‫س‬ِ‫ر‬ٌّ  ‫م‬ِ ‫ت‬َ‫ب‬‫ب‬‫س‬ْ ‫م‬ُ “ Telah dekat
(datangnya) saat (kiamat) dan telah terbelah pula bulan. Dan jika melihat suatu tanda (mukjizat), mereka
berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus.” (QS. Al-Qomar/54 :1-2)
Tanda-tanda yang diberikan Allah, yang dapat dirasakan oleh indera kita itu adalah bukti pasti wujud-Nya.
LALU MENGAPA MASIH ADA SEBAGIAN MANUSIA YANG INGKAR? KARENA SYAHWAT (FASIQ, SOMBONG,
DZALIM, DUSTA, BANYAK DOSA) DAN SYUBHAT (BODOH, RAGU-RAGU, MENYIMPANG, LALAI)
Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Atiekah Pauzi
 
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Marhamah Saleh
 
Konsep syahadah-dan-tuntutannya
Konsep syahadah-dan-tuntutannyaKonsep syahadah-dan-tuntutannya
Konsep syahadah-dan-tuntutannya
Mohd Hamidi
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power point
sknramadhaniah
 

Was ist angesagt? (20)

Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwMencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
 
HIA 3013 Tauhid
HIA 3013 TauhidHIA 3013 Tauhid
HIA 3013 Tauhid
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
 
Islamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwIslamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix Siauw
 
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
 
MUHASABAH
MUHASABAH MUHASABAH
MUHASABAH
 
Khauf dan Raja'.pptx
Khauf dan Raja'.pptxKhauf dan Raja'.pptx
Khauf dan Raja'.pptx
 
mukjizat al quran
mukjizat al quranmukjizat al quran
mukjizat al quran
 
Konsep syahadah-dan-tuntutannya
Konsep syahadah-dan-tuntutannyaKonsep syahadah-dan-tuntutannya
Konsep syahadah-dan-tuntutannya
 
Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2
 
6.4 nafsul insan
6.4 nafsul insan6.4 nafsul insan
6.4 nafsul insan
 
PPT Isra Miraj.pptx
PPT Isra Miraj.pptxPPT Isra Miraj.pptx
PPT Isra Miraj.pptx
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power point
 
26.9.2012 hadis maudhu’
26.9.2012   hadis maudhu’26.9.2012   hadis maudhu’
26.9.2012 hadis maudhu’
 
Aliran Khawarij
Aliran KhawarijAliran Khawarij
Aliran Khawarij
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
 
Sifat2 Zat Nya Allah
Sifat2 Zat Nya AllahSifat2 Zat Nya Allah
Sifat2 Zat Nya Allah
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
 
Rukun iman
Rukun imanRukun iman
Rukun iman
 
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINTNASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
 

Andere mochten auch

Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 6, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Ki...
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 6, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Ki...Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 6, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Ki...
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 6, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Ki...
Ira Rahmawati Madjid
 
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 pasal 5, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Pa...
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 pasal 5, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Pa...Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 pasal 5, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Pa...
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 pasal 5, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Pa...
Ira Rahmawati Madjid
 
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 3, bab Akidah pasal Beriman dengan Ul...
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 3, bab Akidah pasal Beriman dengan Ul...Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 3, bab Akidah pasal Beriman dengan Ul...
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 3, bab Akidah pasal Beriman dengan Ul...
Ira Rahmawati Madjid
 
Pel. 13 unit 2 tugas tugas malaikat
Pel. 13 unit 2 tugas tugas malaikatPel. 13 unit 2 tugas tugas malaikat
Pel. 13 unit 2 tugas tugas malaikat
Zuraihi Razali
 

Andere mochten auch (13)

Kitab Minhajul Muslim (bab 2 pasal 5)
Kitab Minhajul Muslim  (bab 2 pasal 5)Kitab Minhajul Muslim  (bab 2 pasal 5)
Kitab Minhajul Muslim (bab 2 pasal 5)
 
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kuburSeri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
 
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 6, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Ki...
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 6, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Ki...Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 6, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Ki...
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 6, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Ki...
 
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 pasal 5, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Pa...
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 pasal 5, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Pa...Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 pasal 5, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Pa...
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 pasal 5, Bab Akidah Pasal Beriman Kepada Pa...
 
Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1
Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1
Kitab mabadiul fiqhiyah tarjamah 1
 
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 3, bab Akidah pasal Beriman dengan Ul...
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 3, bab Akidah pasal Beriman dengan Ul...Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 3, bab Akidah pasal Beriman dengan Ul...
Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 3, bab Akidah pasal Beriman dengan Ul...
 
Iman kepada malaikat
Iman kepada malaikatIman kepada malaikat
Iman kepada malaikat
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islam
 
Pel. 13 unit 2 tugas tugas malaikat
Pel. 13 unit 2 tugas tugas malaikatPel. 13 unit 2 tugas tugas malaikat
Pel. 13 unit 2 tugas tugas malaikat
 
Media pembelajaran mgmp
Media pembelajaran mgmpMedia pembelajaran mgmp
Media pembelajaran mgmp
 
Tugas resume buku ilmu pendidikan islam
Tugas resume buku ilmu pendidikan islamTugas resume buku ilmu pendidikan islam
Tugas resume buku ilmu pendidikan islam
 
10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA
10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA
10 MALAIKAT BESERTA DALILNYA
 

Ähnlich wie Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh

Makalah aqidah (iman kepada allah)
Makalah aqidah (iman kepada allah)Makalah aqidah (iman kepada allah)
Makalah aqidah (iman kepada allah)
hilman shodri
 
2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim
Shahirah Said
 
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
downloadbukumafahim
 

Ähnlich wie Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh (20)

Makalah iman kepada allah
Makalah iman kepada allahMakalah iman kepada allah
Makalah iman kepada allah
 
Konsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islamKonsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islam
 
ASAS-ASAS ISLAM.pptx
ASAS-ASAS ISLAM.pptxASAS-ASAS ISLAM.pptx
ASAS-ASAS ISLAM.pptx
 
Aqidah islam
Aqidah islamAqidah islam
Aqidah islam
 
Halaqoh pertama
Halaqoh pertamaHalaqoh pertama
Halaqoh pertama
 
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiy...
 
Qada dan qadar
Qada dan qadarQada dan qadar
Qada dan qadar
 
Makalah aqidah iman kepada allah
Makalah aqidah iman kepada allah Makalah aqidah iman kepada allah
Makalah aqidah iman kepada allah
 
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
LEBIH DEKA DENGAN ALLAH MELALUI ASMAUL HUSNA PAI SMP KELAS 7
 
Makalah aqidah (iman kepada allah)
Makalah aqidah (iman kepada allah)Makalah aqidah (iman kepada allah)
Makalah aqidah (iman kepada allah)
 
Konsep Ketuhanan
Konsep KetuhananKonsep Ketuhanan
Konsep Ketuhanan
 
2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim
 
Qada dan qadar
Qada dan qadarQada dan qadar
Qada dan qadar
 
Qada dan qadar
Qada dan qadarQada dan qadar
Qada dan qadar
 
Qada dan qadar
Qada dan qadarQada dan qadar
Qada dan qadar
 
MATERI BAB III QURDIST
MATERI BAB III QURDISTMATERI BAB III QURDIST
MATERI BAB III QURDIST
 
Pengertian qadha
Pengertian qadhaPengertian qadha
Pengertian qadha
 
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlid
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlidPsi f5 ma'rifatullah dan taqlid
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlid
 
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
 
Tafsir Al azhar 087 al a'la
Tafsir Al azhar 087 al a'laTafsir Al azhar 087 al a'la
Tafsir Al azhar 087 al a'la
 

Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh

  • 1. 1 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M BAB SATU : AKIDAH PASAL PERTAMA : BERIMAN KEPADA ALLAH PASAL KEDUA : BERIMAN KEPADA RUBUBIYAH ALLAH PASAL KETIGA : BERIMAN KEPADA ULUHIYAH ALLAH PASAL KEEMPAT : BERIMAN KEPADA NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH PASAL KELIMA : BERIMAN KEPADA PARA MALAIKAT PASAL KEENAM : BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PASAL KETUJUH : BERIMAN KEPADA AL QURAN AL KARIM PASAL KEDELAPAN : BERIMAN KEPADA PARA RASUL PASAL KESEPULUH : BERIMAN KEPADA KERASULAN MUHAMMAD SAW PASAL KESEBELAS : BERIMAN KEPADA HARI AKHIR PASAL KEDUABELAS : AZAB DAN NIKMAT KUBUR PASAL KETIGABELAS : TAUHID IBADAH PASAL KEEMPATBELAS : APA ITU WASILAH PASAL KELIMABELAS : MENGENAL WALI ALLAH DAN WALI SETAN PASAL KEENAMBELAS : BERIMAN AKAN WAJIBNYA BERAMAR MA’RUF DAN NAHI MUNKAR PASA KETUJUHBELAS : BERIMAN AKAN WAJIBNYA MENCINTAI PARA SHAHABAT DAN KEUTAMAAN MEREKA, SERTA PARA SALAFUSHALIH PASAL PERTAMA : BERIMAN KEPADA ALLAH • Pasal yang paling tinggi kedudukannya dan paling mulia nilainya. Sebab seluruh kehidupan muslim berpusar disitu dan terbentuk karenanya • Ia menjadi dasar segala prinsip dalam sistem umum kehidupan muslim • Makna beriman kepada Allah adalah menyakini wujud Allah, dan bahwa Dialah Pencipta langit dan bumi, Rabb semesta alam. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia (Allah). Dan menyakini bahwa Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, suci dari segala kekurangan. • Makna iman kepada Allah yang pertama adalah mengenal betapa pentingnya menyadari eksistensi Allah dalam kehidupan, karena ini menjadi titik awal mentauhidkan Allah karena menyadari akan kebesaran Allah. • Seorang mukmin harus meyakini benar bahwa Allah itu mawjud (ada) sekalipun ia tidak dapat melihat dan tidak mendengarnya, karena sesuatu yang ada tidak mesti dapat dilihat dan didengar tapi juga bisa dirasakan pengaruhnya. Dengan apa kita membuktikan akan eksistensi Allah (wujudullah)? 1. Bukti Syara' (Naqliy). a. Bukti syara’ tentang wujud Allah SWT bahwa seluruh kitab langit berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab- kitab tersebut datang dari Rabb yang Maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluk-Nya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab tersebut merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari Robb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.Allah sendiri memberitakan tentang wujudNya, RububiyahNya, Asma dan SifatNya dalam kitab sucinya; ‫}إن‬‫ربكم‬‫ال‬‫الذي‬‫خلق‬‫السموات‬‫والرض‬‫في‬‫ستة‬،‫أيام‬‫ثم‬‫استوى‬‫على‬‫العرش‬‫يغشي‬‫الليل‬‫النهار‬‫يطلبه‬‫ا‬ً ‫حثيث‬‫والشمس‬‫والقمر‬‫والنجوم‬‫سخرات‬‫س‬‫مس‬‫سأمره‬‫س‬‫ب‬‫أل‬ ‫له‬‫الخلق‬،‫والمر‬‫تبارك‬‫ال‬‫ب‬ًّ ‫ر‬{‫العالمين‬:‫]العراف‬54[ ‫وقوله‬‫لما‬‫نادى‬‫نبيه‬‫موسى‬‫عليه‬‫السلم‬‫بشاطئ‬‫الوادي‬‫اليمن‬‫في‬‫البقعة‬‫المباركة‬‫من‬:‫الشجرة‬‫}يا‬‫موسى‬‫إني‬‫أنا‬‫ال‬‫ب‬ُّ ‫ر‬{‫العالمين‬:‫]القصص‬30،[ :‫وقوله‬‫}إنني‬‫أنا‬َ‫ال‬‫ل‬‫إله‬‫إل‬‫أنا‬‫فاعبدني‬‫وأقم‬‫الصلة‬{‫لذكري‬]:‫طسه‬14[ ‫وقوله‬‫في‬‫تعظيم‬،‫نفسه‬‫وذكر‬‫أسمائه‬:‫وصفاته‬‫}هو‬‫ال‬‫الذي‬‫ل‬‫إله‬‫إل‬‫هو‬‫عالم‬‫الغيب‬‫والشهادة‬‫هو‬‫الرحمن‬‫الرحيم‬‫هو‬‫ال‬‫السذي‬‫ل‬‫إلسه‬‫إل‬‫هسو‬‫الملسك‬‫القسدوس‬ ‫السلم‬‫المؤمن‬‫المهيمن‬‫العزيز‬‫الجبار‬،‫المتكبر‬‫سبحان‬‫ال‬‫عما‬،‫يشركون‬‫هو‬‫س‬‫س‬‫ال‬‫سالق‬‫س‬‫الخ‬‫سارئ‬‫س‬‫الب‬‫سور‬‫س‬‫المص‬‫سه‬‫س‬‫ل‬‫سماء‬‫س‬‫الس‬‫سنى‬‫س‬‫الحس‬‫سبح‬‫س‬‫يس‬‫سه‬‫س‬‫ل‬‫سا‬‫س‬‫م‬‫سي‬‫س‬‫ف‬‫سموات‬‫س‬‫الس‬ Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi
  • 2. 2 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M ‫والضرض‬‫وهو‬‫العزيز‬{‫الحكيم‬]‫الحشر‬[،‫وقوله‬‫في‬‫الثناء‬‫على‬‫}الحمد‬ :‫نفسه‬‫ل‬‫ضرب‬،‫العالمين‬‫الرحمن‬‫الرحيم‬‫مالك‬‫يوم‬{‫الدين‬]‫الفاتحة‬[‫،وقوله‬‫في‬‫خطابنا‬ ‫نحن‬‫ن‬َّ ‫}إ‬ :‫المسلمين‬‫هذه‬‫أمتكم‬‫أمة‬‫واحدة‬‫وأنا‬‫ضربكم‬‫فاعبدون‬]:‫النبياء‬92[،‫وفي‬‫}وأنا‬ :-‫المؤمنون‬ -‫آية‬‫ضربكم‬‫وقوله‬ {‫فاتقون‬‫في‬‫ف‬‫ف‬‫فال‬‫ف‬‫أبط‬‫فوى‬‫ف‬‫دع‬‫فود‬‫ف‬‫وج‬‫ضرب‬ ،‫سواه‬‫أو‬‫إله‬‫غيره‬‫في‬‫السموات‬‫أو‬‫في‬‫الضرض‬‫}قل‬ :‫قوله‬‫لو‬‫كان‬‫فيهما‬‫آلهة‬‫إل‬‫ال‬‫لفسدتا‬‫فسبحان‬‫ال‬‫ضرب‬‫العرش‬‫عما‬{‫يصفون‬:‫]النبياء‬22[ Berita dari lebih 124.000 nabi dan rasul yang diutus Allah yang mustahil menyampaikan kedustaan. Kepercayaan dan keyakinan milyaran manusia tentang hal ini. Juga berita yang disampaikan oleh jutaan ulama tentang wujud Allah. 2. Bukti Akal. Adalah proses terjadinya semua makhluk sesuai dengan sunnatullah, bahwa semua makhluk yang terdahulu maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat menciptakan dirinya sendiri. Sebelum wujudnya tampak, berarti tidak ada. Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan karena setiap yang diciptakan pasti membutuhkan pencipta. Adanya makhluk-makhluk itu di atas undang-undang yang indah, tersusun rapi, dan saling terkait dengan erat antara sebab musababnya dan antara alam semesta satu sama lainnya. Semua itu sama sekali menolak keberadaan seluruh makhluk secara kebetulan, karena setiap sesuatu yang ada secara kebetulan, pada awalnya pasti tidak teratur. Kalau makhluk tidak dapat menciptakan diri sendiri, dan tidak tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakan, yaitu Allah Rabb semesta alam. Allah SWT menyebutkan dalil aqli dan dalil qath`i dalam surat Ath-Thuur : ‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ‫ا‬‫و‬‫ق‬ُ‫ل‬ِ‫خ‬ُ۟‫ن‬ْ ‫خ‬ ‫م‬ِ‫ر‬ِ ‫ي‬ْ ‫خ‬‫غ‬َ‫ء‬ٍ ‫أ‬ ‫ى‬ْ ‫خ‬ ‫ش‬َ‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬َ ‫قو‬ُ‫ل‬ِ‫خ‬َ ‫ل‬ْ ‫خ‬‫ٱ‬ٰ “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu ataukah mereka yang menciptakan ( diri mereka sendiri )?” (QS : Ath-Thuur/52 : 35 ) Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah SWT. Ketika Jubair bin Muth`im mendengar dari Rasulullah yang tengah membaca surat Ath-Thuur dan sampai ke ayat ayat ini : ‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ‫ا‬‫و‬‫ق‬ُ‫ل‬ِ‫خ‬ُ۟‫ن‬ْ ‫خ‬ ‫م‬ِ‫ر‬ِ ‫ي‬ْ ‫خ‬‫غ‬َ‫ء‬ٍ ‫أ‬ ‫ى‬ْ ‫خ‬ ‫ش‬َ‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬َ ‫قو‬ُ‫ل‬ِ‫خ‬َ ‫ل‬ْ ‫خ‬‫ٱ‬ٰ)35‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ (‫ا‬‫و‬‫ق‬ُ‫ل‬َ‫خ‬َ۟‫ت‬ِ ‫و‬َ‫م‬َ ‫س‬َّ ‫ٱل‬ٰ ٰ‫ض‬َ ‫ضر‬ْ ‫خ‬ ‫ل‬ْ ‫خ‬َ ‫وٱ‬َۚ‫بل‬َ‫ل‬َّ‫ن‬َ ‫نو‬ُ‫ق‬ِ‫يو‬ُ)36‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ (‫م‬ْ ‫خ‬ ‫ه‬ُ ‫د‬َ‫عن‬ِ‫ن‬ُ ‫ئ‬ِ‫ا‬‫ز‬َ ‫خ‬َٓ‫ك‬َ ‫ب‬ِّ‫ك‬‫ضر‬َ‫م‬ْ ‫خ‬ ‫أ‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬َ ‫رو‬ُ ‫ط‬ِ ‫ي‬ْ ‫خ‬‫ص‬ َ‫م‬ُ ‫ل‬ْ ‫خ‬‫ٱ‬ۣ)37) “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ,ataukah mereka yang menciptakan ( diri mereka sendiri )? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu ?. Sebenarnya mereka tidak meyakini ( apa yang mereka katakan ). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Robbmu atau mereka yang berkuasa?” (QS. Ath-Thuur/52 : 35-37 ), ia yang tatkala itu masih musyrik berkata , “hatiku hampir saja terbang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam hatiku.”(HR.Al Bukhari) Dalam hal ini kami ingin memberikan satu contoh. Kalau ada seorang berkata kepada anda tentang istana yang dibangun, yang dikelilingi kebun-kebun, dialiri sungai-sungai, dialasi oleh hamparan karpet, dan dihiasi dengan berbagai hiasan pokok dan penyempurna, lalu orang itu mengatakan kepada anda bahwa istana dengan segala kesempurnaannya ini tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan tanpa pencipta, pasti anda tidak akan mempercayainya, dan menganggap perkataan itu dusta dan dungu. Kini kami bertanya kepada anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang ada di dalamnya tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?! Adanya firman Allah yang selalu dibaca dan dihayati menjadi bukti akan wujud Allah, karena mustahil pembicaraan tanpa adanya pembicara. Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi
  • 3. 3 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M 3. Bukti Fitrah. Adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan fitrah ini, kecuali orang yang di dalam hatinya terdapat sesuatu yang dapat memalingkannya. Fitrah ini merupakan pembawaan manusia sejak lahir, sebab ketika manusia berada di alam rahim, ia mengakui Allah sebagi rabb (Tuhan)nya. Allah SWT berfirman : ‫ذ‬ْ ‫أ‬ ‫إ‬ِ‫ْذ‬‫و‬َ‫ذ‬َ‫خ‬َ ‫أ‬َ‫ك‬َ ‫ب‬ُّ‫ك‬‫ر‬َ‫ن‬‫م‬ِ‫ْذ‬ ۢ‫ى‬‫ن‬ِ‫ْذ‬‫ب‬َ ٓ‫م‬َ‫د‬َ‫ءدا‬َ‫من‬ِ‫ْذ‬‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫ر‬ِ‫ْذ‬ ‫هرو‬ُ‫رو‬ ‫ظ‬ُ‫رو‬‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ه‬ُ‫رو‬ ‫ت‬َ‫ي‬َّ‫َت‬‫ر‬ِّ‫ي‬ ‫ذ‬ُ‫رو‬‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ه‬ُ‫رو‬ ‫د‬َ‫ه‬َ ‫ش‬ْ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫و‬َ‫ى‬‫ل‬َ‫ع‬َ ٰٓ‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫س‬ِ‫ْذ‬ ‫ف‬ُ‫رو‬‫أفن‬َ‫ت‬ُ‫رو‬ ‫س‬ْ ‫أ‬ ‫ل‬َ‫أ‬َ‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ك‬ُ‫رو‬ ‫ب‬ِّ‫ي‬‫ر‬َ ‫ب‬ِ‫ْذ‬ۖ‫دا‬‫لرو‬ُ‫رو‬‫ا‬‫ق‬َ۟‫ى‬‫ل‬َ‫ب‬َ ٰۛ‫ا‬‫فن‬َ‫د‬ْ ‫أ‬ ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫ش‬َٓۛ‫أ ن‬َ‫دا‬‫لرو‬ُ‫رو‬‫رو‬‫ق‬ُ‫رو‬‫ت‬َ۟‫م‬َ‫رو‬ْ ‫أ‬ ‫ي‬َ‫ة‬ِ‫ْذ‬ ‫م‬َ‫ي‬َ ‫ق‬ِ‫ْذ‬‫ل‬ْ ‫أ‬‫ٱ‬ٰ‫فنا‬َّ‫َت‬‫إ‬ِ‫ْذ‬‫ن‬ْ ‫أ‬ ‫ع‬َ ‫نا‬َّ‫َت‬‫ك‬ُ‫رو‬‫ذدا‬َ‫ه‬َ ٰ‫ن‬َ ‫لي‬ِ‫ْذ‬‫ف‬ِ‫ْذ‬‫غ‬َ ٰ Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS. Al-A'raf : 172) Ayat ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. : ‫ما‬َ‫ن‬ْ ‫أ‬ ‫م‬ِ‫ْذ‬‫د‬ٍ ‫ا‬‫رو‬ْ ‫أ‬ ‫ل‬ُ‫رو‬‫رو‬ْ ‫أ‬ ‫م‬َ‫ل‬َّ‫َت‬ ‫دا‬ِ‫ْذ‬‫د‬ُ‫رو‬‫ل‬َ‫رو‬ْ ‫أ‬ ‫ي‬ُ‫رو‬‫لى‬َ‫ع‬َ‫ة‬ِ‫ْذ‬‫ر‬َ ‫ط‬ْ ‫أ‬ ‫ف‬ِ‫ْذ‬‫ل‬ْ ‫أ‬‫دا‬،‫ه‬ُ‫رو‬‫رودا‬َ ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ف‬َ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫فن‬ِ‫دداْذ‬َ‫رو‬ِّ‫ي‬ ‫ه‬َ ‫ي‬ُ‫رو‬‫و‬ْ ‫أ‬ ‫دا‬َ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫فن‬ِ‫رداْذ‬َ ‫ص‬ِّ‫ي‬ ‫ن‬َ‫ي‬ُ‫رو‬‫و‬ْ ‫أ‬ ‫دا‬َ‫ه‬ِ‫ْذ‬ ‫فن‬ِ‫ساْذ‬َ ‫ج‬ِّ‫ي‬ ‫م‬َ ‫ي‬ُ‫رو‬ "Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi” ( HR. Al Bukhari ) 4. Bukti Indera. Ini dapat dibagi menjadi dua : a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya do’a orang-orang yang berdo’a serta pertolongan- Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapat musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah SWT. Allah berfirman : ‫حا‬ً‫ا‬ ‫فنرو‬ُ‫رو‬‫و‬َ‫ذ‬ْ ‫أ‬ ‫إ‬ِ‫ْذ‬‫ى‬‫د‬َ‫فنا‬َٰ‫من‬ِ‫ْذ‬‫ل‬ُ‫رو‬ ‫ب‬ْ ‫أ‬‫ق‬َ‫نا‬َ‫ب‬ْ ‫أ‬‫ج‬َ ‫ت‬َ‫س‬ْ ‫أ‬ ‫فٱ‬َ‫ه‬ُ‫رو‬ ‫ل‬َ‫ۥ‬‫ه‬ُ‫رو‬‫ن‬َ ‫ي‬ْ ‫أ‬‫ج‬َّ‫َت‬ ‫ن‬َ‫ف‬َٰ‫ه‬ُ‫رو‬ ‫ل‬َ‫ه‬ْ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫و‬َ‫ۥ‬‫ن‬َ ‫م‬ِ‫ْذ‬‫ب‬ِ‫ْذ‬ ‫ر‬ْ ‫أ‬ ‫ك‬َ ‫ل‬ْ ‫أ‬‫ٱ‬‫م‬ِ‫ْذ‬‫ظي‬ِ‫ْذ‬ ‫ع‬َ ‫ل‬ْ ‫أ‬‫ٱ‬ “ Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika ia berdo’a, dan kami memperkenankan do’anya, lalu kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.” (QS. Al- Anbiya/21 : 76) Firman Allah lagi : ‫ذ‬ْ ‫أ‬ ‫إ‬ِ‫ْذ‬‫ ن‬َ ‫ثرو‬ُ‫رو‬‫ي‬‫غ‬ِ‫ْذ‬ ‫ت‬َ‫س‬ْ ‫أ‬ ‫ت‬َ‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ك‬ُ‫رو‬ ‫ب‬َّ‫َت‬‫ر‬َ‫ب‬َ ‫جا‬َ ‫ت‬َ‫س‬ْ ‫أ‬ ‫فٱ‬َ‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ك‬ُ‫رو‬ ‫ل‬َ (ingatlah), Ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu …” (QS. Al- Anfal/8 : 9) Dalam hadits, Anas bin Malik ra. berkata : ”Pernah seorang badui datang pada hari jum’at, pada waktu itu Nabi SAW tengah berkhotbah. Lelaki itu berkata : ”Hai Rasulullah harta benda kami sudah habis, seluruh warga sudah kelaparan, oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah SWT untuk mengatasi kesulitan kami “. Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya dan berdo’a. Tiba-tiba awan mendung bertebaran bagaikan gunung- gunung. Rasulullah belum turun dari mimbar, hujan turun membasahi jenggotnya. Pada jum’at yang kedua, orang badui atau orang lain berdiri dan berkata: ”Hai Rasul Allah bangunan kami hancur dan harta bendapun tenggelam, do’akanlah akan kami ini (agar selamat) kepada Allah”. Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya, seraya berdo’a : “Ya Robbku, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan jangan Engkau turunkan sebagai bencana bagi kami”. Akhirnya beliau tidak mengisyaratkan pada suatu tempat, kecuali menjadi terang (tanpa hujan).” (HR. Al-Bukhari) b. Tanda-tanda para nabi yang disebut mukjizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang wujud yang mengutus para nabi tersebut, yaitu Allah SWT, karena hal- hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong bagi para rasul. Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya, Musa memukulkannya, Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi
  • 4. 4 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M lalu terbelahlah laut itu menjadi dua belas jalur yang kering, sementara air di antara jalur-jalur itu menjadi seperti gunung-gunung yang bergulung. Allah berfirman : ‫ا‬‫ن‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ ‫و‬ْ ‫أ‬َ‫ف‬َٓ‫ى‬‫ل‬َ‫إ‬ِ ٰ‫ى‬‫س‬َ ‫مو‬ُٰٓ‫ن‬ِ ‫أ‬َ‫ر ب‬ِ ‫ض‬ْ ‫ٱ‬‫ك‬َ ‫صا‬َ ‫ع‬َ ‫ب‬ّ‫ر‬َ ‫ح‬ْ ‫ب‬َ‫ل‬ْ‫ٱ‬ۖ‫ق‬َ ‫ل‬َ‫ف‬َ‫فٱن‬َ‫ن‬َ ‫كا‬َ ‫ف‬َ‫ل‬ُّ ‫ك‬ُ‫ق‬ٍ‫ر‬ْ ‫ف‬ِۢ‫د‬ِ‫و‬ْ ‫ط‬َّ ‫كٱل‬َ‫م‬ِ‫ظي‬ِ ‫ع‬َ ‫ل‬ْ‫ٱ‬ “Lalu Kami wahyukan kepada Musa : ”Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar”. (QS. Asy- Syu’ara/26 : 63) Contoh kedua adalah mukjizat nabi Isa As ketika menghidupkan orang orang yang sudah mati; lalu mengeluarkannya dari kubur dengan izin Allah. Firman Allah menceritakan perkataan nabi Isa as. : ‫ي ي‬ِ‫ح‬ْ ‫أ‬ُ‫و‬َ‫تى‬َ‫و‬ْ ‫م‬َ ‫ل‬ْ‫ا‬‫ن‬ِ ‫ذ‬ْ ‫إ‬ِ‫ب‬ِ‫لل‬َِّ ‫ا‬ “…..dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah…” (QS. Ali Imran/3 : 49) Firman-Nya lagi : ‫ذ‬ْ ‫إ‬ِ‫و‬َ‫ج‬ُ ‫ر‬ِ ‫خ‬ْ ‫ت‬ُ‫تى‬َ‫و‬ْ ‫م‬َ ‫ل‬ْ‫ا‬‫ن ي‬ِ‫ذ‬ْ ‫إ‬ِ‫ب‬‫ب‬‫ب‬ِ “…dan (ingatlah)ketika kamu mengeluarkan orang mati dari kuburnya (menjadi hidup)dengan ijin-Ku….”(QS. Al-Maidah/5 : 110) Contoh ketiga adalah mukjizat nabi Muhammad ketika kaum Quraisy meminta tanda atau mukjizat. Beliau mengisyaratkan pada bulan, lalu terbelahlah bulan itu menjadi dua, dan orang-orang dapat menyaksikan. Allah SWT berfirman tentang hal ini : ‫ت‬ِ ‫ب‬َ‫ر‬َ ‫ت‬َ‫ق‬ْ‫ا‬‫ة‬ُ ‫ع‬َ ‫سا‬َّ ‫ال‬‫ق‬َّ ‫ش‬َ ‫ن‬ْ‫وا‬َ‫ر‬ُ ‫م‬َ ‫ق‬َ‫ل‬ْ‫ا‬‫ن‬ْ ‫إ‬ِ‫و‬َ .‫وا‬ْ ‫ر‬َ ‫ي‬َ‫ة‬ً ‫ي‬ ‫ي‬َ‫آ‬َ‫ضوا‬ُ ‫ر‬ِ ‫ع‬ْ ‫ي‬ُ‫لوا‬ُ‫قو‬ُ‫ي‬َ‫و‬َ‫ر‬ٌ ‫م‬ ‫ح‬ْ ‫س‬ِ‫ر‬ٌّ ‫م‬ِ ‫ت‬َ‫ب‬‫ب‬‫س‬ْ ‫م‬ُ “ Telah dekat (datangnya) saat (kiamat) dan telah terbelah pula bulan. Dan jika melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus.” (QS. Al-Qomar/54 :1-2) Tanda-tanda yang diberikan Allah, yang dapat dirasakan oleh indera kita itu adalah bukti pasti wujud-Nya. LALU MENGAPA MASIH ADA SEBAGIAN MANUSIA YANG INGKAR? KARENA SYAHWAT (FASIQ, SOMBONG, DZALIM, DUSTA, BANYAK DOSA) DAN SYUBHAT (BODOH, RAGU-RAGU, MENYIMPANG, LALAI) Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi