Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, dan contoh kasus kebenaran di masyarakat. Kebenaran didefinisikan sebagai posisi yang benar dan proposisi yang memiliki kualitas tertentu. Ada beberapa jenis kebenaran seperti epistemologis, semantik, dan ontologis. Contoh kasus kebenaran di Indonesia adalah penggerebekan terhadap rumah makan yang buka saat bulan puasa.
3. Kebenaran pada diri manusia
Apa itu kebenaran
Apa saja jenis-jenis dari
kebenaran
Faktor apa yang
mempengaruhi sifat
kebenaran
Contoh kasus kebenaran
di masyarakat
4. DEFINISI KEBENARAN
kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata yang kongkrit maupun abstrak. Jika
suatu subjek hendak mengatakan kebenaran artinya adalah posisi yang benar.
Namun apabila mengatakan kebenaran bahwa proposisi yang diuji itu pasti memiliki
kualitas, sifat atau karakteristik, hubungan nilai. Hal yang demikian itu karena
kebenaran tidak dapat begitu saja terlepas dari kualitas, sifat dan hubungan nilai itu
sendiri
5. SIFAT DARI KEBENARAN
Menurut Abbas Hamami Mintaredja (1983) kata kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkret
maupun abstrak.
A. Pengetahuan biasa atau biasa disebut knowledge of the man in the street atau ordinary knowledge atau
common sense knowledge. Pengetahuan seperti ini memiliki kebenaran yang sifatnya subjektif, artinya amat
terikat pada subjek yang mengenal.
B. Pengetahuan ilmiah, pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas atau spesifik dengan menerapkan
atau hampiran metedologis yang telah mendapatkan kesepakatan di antara ahli yang sejenis.
C. Pengetahuan filsafat, yaitu jenis pengetahuan yang pendekatanya melalui metedologi pemikiran filsafati, yang
sifatnya mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran yang analitis, kritis, dan spekulatif.
D. Pengetahuan agama memiliki sifat dogmatis, artinya pernyataan dalam suatu agama selalu dihampiri oleh
keyakinan yang telah tertentu sehingga pernyataan dalam pernyataan dalam ayat kitab suci agama memiliki nilai
kebenaran sesuai dengan keyakinan yang ddigunakan untuk memahaminya.
Sifat kebenaran
6. JENIS-JENIS DARI
KEBENARAN
1. Kebenaran epistemologikal yaitu kebenaran dalam hubungannya dengan pengatahuan
manusia.
2. Kebenaran semantikal adalah kebenaran yang terdapat dan melekat dalam tutur kata
manusia. Berkaitan dengan pemakaian bahasa. Bahasa merupakan ungkapan dari kebenaran.
Ini tergantung pada manusia yang mempunyai kemerdekaan untuk bertutur kata/ berbahasa.
3. Kebenaran ontologikal yaitu kebenaran sebagai sifat dasar atau kodrat yang melekat kepada
segala sesuatu yang ada ataupun diadakan. Kadang disebut juga kebenaran sebagai sifat dasar
yang ada didalam objek pengetahuan itu sendiri. Kebenaran ontologism dibagi menjadi tiga
yaitu:
A. Kebenaran ontologis esensialis: menyangkut sifat dasar atau kodrat sesuatu.Misalnya air
bersifat cair.
B. Kebenaran ontologis naturalis: menyangkut kodrat seperti yang diciptakan Tuhan.
Misalnya, manusia tercipta laki-laki dan perempuan.
C. Kebenaran ontologis artifisial: menyangkut kodrat yang diciptakan oleh manusia.
Misalnya jika manusia sungguh-sungguh belajar maka ia akan pintar.
7. CONTOH KASUS
KEBENARAN DI
MASYARAKAT
Di Indonesia setiap bulan Ramadhan sering terjadi penggerebekan ormas-ormas
terhadap rumah makan-rumah makan yang katakan tidak memasang penutup kaca,
atau terhadap klub-klub malam yang masih berbuka. Hal ini bisa ditolerir dalam
rangka menghargai umat Islam yang berpuasa. Justru orang-orang yang ketahuan
makan di depan umum ketika bulan Ramadhan adalah tindakan yang salah. Akan
tetapi berbeda dengan di Turki, jangankan menggerebek rumah makan yang buka
di siang hari atau klub yang beroperasi di malam hari. Kalau di jalan kita melihat
banyak orang makan, kemudian kita tegur kepada mereka untuk menghentikan
acara makannya itu, justru malah kita yang bisa dipersalahkan karena menyandera
hak asasi manusia.
8. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kebenaran itu adalah sebuah
perilaku yang sesuai dengan apa yang dia perbuat dan dia katakan Yaitu memang-
memang benar terjadi tanpa membuat sesuatu yang bertolak belakang dengan
kejadian yang ada serta merubah perkataan dan mampu untuk menjaga semua dari
apa yang menjadi komitmen di dalam diri yang sudah tertanam sifat kebenaran tanpa
berani berbuat yang tidak sesuai misalnya bertutu kata dengan apa yang dilihat
maupun yang dikatakan.
KESIMPULAN