SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 46
GEOLOGI UMUM
PENGERTIAN.
Kata geologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2
kata :
GEO
: yang berarti “Bumi”, dan
LOGOS : yang berarti “Ilmu / pengetahuan”
Secara umum geologi mempelajari tentang gejala-gejala
yang berkaitan dengan proses terbentuknya bumi,
keberadaan bumi serta fenomena yang berkaitan dengan
pembentukan dan gejala-gejala yang ada di alam.
Yang dimaksud dengan keberadaan yaitu ; proses
terbentuknya, susunan, manusia, hewan, binatang, serta
fungsi dan peranannya.
CABANG ILMU GEOLOGI.
Ilmu geologi dapat dibagi atas :
-. Geologi Fisik ; secara khusus mempelajari sifat fisik (bentuk,
ukuran, warna, kekerasan dsb) dari batuan.
-. Geologi Dinamik ; mempelajari tentang kenampakan
roman muka bumi serta gejala dan penyebab perubahan
tersebut.
-. Geologi Struktur ; mempelajari tentang susunan bumi serta
hubungannya baik dari segi pembentukannya maupun
faktor yang menyebabkan perubahan struktur tersebut.
-. Geologi Pertambangan ; mempelajari tentang kandungan
mineral atau bahan-bahan tambang yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan tertentu.
CABANG ILMU GEOLOGI.
-. Geologi Minyak ; mempelajari adanya kemungkinan bahan fosil
yang dapat digunakan untuk bahan bakar (sumber energi)
minyak dan gas bumi.
-. Geologi Teknik ; mempelajari tentang sifat mekanik dari tanah
dan batuan yang dimanfaatkan untuk rekayasa teknik sipil.
-. Petrologi (petros = karang/batuan) ; mempelajari tentang sifat
serta ganesha batuan yang ada dibumi dan manfaatnya.
-. Mineralogi ; mempelajari tentang ciri dan sifat (fisik, kimia dan
mekanik) dari mineral yang terdapat dibumi serta dampaknya
terhadap sifat dan ciri tanah.
-. Vulkanologi (vulcano = gunung api) ; mempelajari tentang
sifat, ciri serta proses pembentukan gunung berapi serta
dampaknya.
CABANG ILMU GEOLOGI.
-. Seismologi (seismik = getaran) ; mempelajari sifat dan gerakan
kerak bumi berupa gempa bumi serta dampaknya terhadap
susunan dan bentuk kerak bumi.
-. Stratigrafi (stratum = tingkat/lapisan) ; mempelajari tentang
sifat, posisi, maupun proses terjadinya perlapisan batuan.
-. Palaeontologi (Palaios=purba, ontos=makhluk) ; memepelajari
tentang fosil-fosil binatang dan tumbuhan.
-. Geofisika ; mempelajari tentang sifat-sifat fisik batuan.
-. Geokimia ; mempelajari tentang penyusunan bumi dilihat dari
aspek kimia seperti kelarutan ataupun karakteristik unsur-unsur
penyusunnya.
-. Dll.
TEORI PEMBENTUKAN
BUMI.
Thales (624-547 SM). Bumi terdiri atas air, api, bumi dan udara.
Bumi merupakan benda alam semesta yang sudah ada dam
merupakan penyusun alam semesta, serta ia beranggapan bumi
adalah benda terapung yang berada diatas air.
Anaximander (585-528 SM). Bumi terdiri atas air, api, bumi dan
udara ditambah dengan “Apeiron” (unsur yang saling
bertentangan) ; panas-dingin dan basah-kering. Alam semesta
terbentuk karena adanya pemampatan (kondensasi) sebagian
dari udara yang di ikuti dengan pendinginan. Bumi seperti piring
yang didukung oleh udara sehingga dapat bergerak.
Kepipihannya itu membantu ia tetap melayang.
TEORI PEMBENTUKAN
BUMI.
Phytagoras (abad VI), bumi berbentuk bulat dan berjalan
diangkasa.
Demokritus (460-370 SM), atom sebagai substansi material yang
memungkinkan terbentuknya struktur dan keteraturan alam
semesta.
Copernicus (1473-1543), HELIOCENTRIS dimana matahari
merupakan pusat peredaran dari benda-benda angkasa.
Galilei Galileo (1564-1642), ia berpendapat bahwa alam terbentuk
dari partikel atom dan bergerak bebas di alam raya.
Isaac Newton (1643-1723), teorinya mirip dengan Galileo, tetapi ia
dapat membuktikannya dengan teori kosmologinya.
TEORI PEMBENTUKAN
BUMI.
Albert Einstein (1879-1955), ia menetapkan dasar ilmu kosmologi
dimana meliputi aspek ; Ruang (space), Waktu (time), Gerak (motion),
Jarak bintang (magnitute), Gaya (force), Materi (matter), perubahan
(Change), Interaksi (interaction), Bilangan (number), Kualitas (Quality),
dan Kausalitas (caussity).
Piere Simon Marquis de Lapplace (1749-1827), bumi terbentuk dari
adanya kabut berupa gas yang mendekati satu sama lain, sehingga
pada saat mendekat terjadilah pusaran pada inti kabut. Perputarannya
semakin lama semakin besar disertai dengan kenaikan suhu serta
meningkatnya gesakan antara masa kabut. Pada kondisi suhu
maksimum terjadi reaksi nuklir, dimana terjadi perubahan dari unsur
sederhana menjadi unsur yang lebih kompleks. Penurunan suhu diiringi
dengan berhentinya reaksi nuklir dan terbentuklah susunan jagad raya
seperti yang ada sekarang.
SUSUNAN MATERI BUMI.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu ;
I. Kerak bumi (Crush).
lapisan ini terletak paling atas dengan tebal rata-rata antara
10-50 Km, bermateri padat dan terdiri atas lapisan yang bersifat
Granitis dan Basaltik.
A. Lapisan Granitis.
Lapisan ini terdiri atas batu Granit dan menempati posisi terluar
pada bumi. Tebalnya + 10-15 Km dng kecepatan gelombang 6,5
Km/det.
B. Lapisan Basaltik.
Tersusun atas lapisan batu Basalt yang bersifat basa, dengan
tebal + 30-50 Km dng kec. Gelombang 6,5 Km/ det. bagian atas
dan 8 Km/ det. di bagian bawah.
SUSUNAN MATERI BUMI.
II. Selimut (Mantle).
Lapisan ini terletak dibawah lapisan kerak bumi, yang terbagi atas
3 bagian yaitu ; lithosfer, astenosfer dam mesosfer.
A. Lithosfer (lithos = batu & fera = sekeliling/lapisan).
Lapisan paling luar dari selimut bumi adalah lithosfer, terdiri dari
material padat dengan tebal + 50-100 Km.
B. Astenosfer.
Lapisan ini berada dibawah lithosfer dengan wujud agak kental
dengan tebal + 100-400 Km. batuannya lebih panas sehingga
1-10 % melebur.pada lapisan ini sintesa batuan dan mineral
terbentuk.
SUSUNAN MATERI BUMI.
C. Mesosfer.
Berwujud padat dengan tebal 2400-2750 Km, tersusun atas mineral
Peridotit dan Pallasit (campuran mineral batuan basa dan besi)dengan
density 3,0-8,0.
III. Inti (Core).
Lapisan ini dibedakan atas 2 lapisan yaitu ; Inti luar (Outer Core) dan inti
dalam (Inner Core).
A. Inti luar (outer core).
Lapisan ini diduga berwujud cair karena tidak dapat dilalui oleh
gelombang sekunder, tebalnya + 2160 Km.
B. Inti dalam (inner core).
Diduga berwujud padat, tersusun atas mineral besi atau NiFe, tebalnya
sekitar 1320 Km.
SUSUNAN MATERI BUMI.

Reaksi Bown-series
UNSUR MATERI BUMI.
Komposisi unsur/elemenpenyusun bumi meliputi :
NO

UNSUR

% BERAT

% VOLUME

1

Oksigen (O)

46,6

93,8

2

Silikon (Si)

27,7

0,9

3

Alumunium (Al)

8,1

0,5

4

Besi/ ferrum (Fe)

5,0

0,4

5

Kalsium (Ca)

3,6

1,0

6

Sodium / Natrium (Na)

2,8

1,3

7

Potassium / Kalium (K)

2,6

1,8

8

Magnesium (Mg)

2,1

8,3

9

Unsur lainnya

1,5

-

100,0

100,0

TOTAL
UNSUR MATERI BUMI.
Mineral.
Mineral a/d bahan padat anorganik yang terbentuk di alam
secara alami, bersifat homogen, memiliki sifat fisik dan kimia
tertentu. Ex ;
-. Kaolin.
2KAlSi2O8 + 2H2CO3 + 9H2O

Al2Si2O5(OH) + 4H4SiO4 + 2HCO3-

-. Apatit, Ca5(PO4)3 Cl,OH,F.
-. Plagioklas, (Ca,Na)(Al,Si) AlSi2 O8.
-. Talk, Mg3Si4O10(OH)2.
-. Biotit, K(Mg,Fe)3 (AlSi3O10) (OH)2.
-. Hornblende, NaCa2 (Mg,Fe,Al)5 (Si,Al8O22) (OH)2.
UNSUR MATERI BUMI.
Mineral mempunyai beberapa sifat antara lain ;
a). Sifat fisik meliputi :
-. Bentuk kristal ; Reguler, tetragonal, ortorhombik, monoklin,
triklin, heksagonal dan rombohedral.
-. Belahan dan pecahan ; (pecahan = Concoidal, Hackly, uneven,
dan even) & (Belahan = perfect, good, distinck, indistinck, dan
imprefect).
-. Berat jenis (density) ; berat relatif suatu mineral yang diukur
terhadap berat air.
BJ = W / (W-W1) dengan ;
W = berat kering mineral diudara,
W1 = berat mineral didalam air.
UNSUR MATERI BUMI.
-. Kekerasan, digunakan

Skala Mosh :
-. Kilap ; Metallic, sub
metallic, adamantin,
vitreous, resineous,
greasy, pearly, silky dan
earthly.
-. Warna mineral.

kekerasan

Skala

Mineral

Paling
Lunak

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Talk
Gipsum
Kalsit
Fluorit
Apatit
Ortoklas
Kuarsa
Topaz
Korundum
Intan

Paling
keras
UNSUR MATERI BUMI.
b). Sifat kimia, yang lebih berhubungan dengan kandungan
mineral, struktur atom, dan rumus kimia serta reaksinya dengan
senyawa kimia. (ex ; belerang).
UNSUR MATERI BUMI.

Biotit

Apatit

Hornblende

Talk
UNSUR MATERI BUMI.
Batuan.
-. Batuan a/d kumpulan beberapa mineral yang membentuk kerak
bumi dan memiliki sifat fisik, mekanik dan kimia tertentu.
-. Batuan memiliki komposisi yang tersusun atas mineral yang
berbeda beda bergantung pada ganesha pembentukannya.
-. Batuan secara garis besar dapat dibagi atas 3 bagian besar, yaitu
:
a). Batuan Beku ( Igneus Rock ),
b). Batuan Sedimen ( Sedimentary Rock ), dan
c). Batuan Metamorf ( metamorphic Rock ).
UNSUR MATERI BUMI.
Presentase batuan di permukaan bumi ;
batuan kristal (%)
kontinen

Ekstrusi

Intrusi

metamorf

sedimen

Asia

9

12

5

74

Afrika

4

16

22

58

Amerika Utara

11

6

31

52

Amerika Selatan

11

2

25

62

Eropa

3

7

3

87

Australia

8

11

11

70
By ; Illizarov Randev

BATUAN BEKU
(IGNEOUS ROCKS)
BATUAN BEKU (IGNEOUS
ROCK).
Batuan beku (igneus rock) berasal dari bahasa latin ; “Inis” yang
berarti “api”.
Batuan beku terbentuk dari hasil pembekuan materi kental yang
berasal dari dalam bumi (magma).
Batuan beku terbagi atas 2 yaitu ;
a). Batuan beku dalam (intrusi),
b). Batuan beku luar (ekstrusi / vulkanis), dan
c). Batuan beku plutonis.
Selain itu ada juga yang disebut batuan beku korok/sela, karena
magma membeku pada celah-celah/rekahan kerak bumi
ataupun di dalam pipa-pipa gunung berapi.
BATUAN BEKU (IGNEOUS
ROCK).
A.

B.

C.

Batuan beku dalam (intrusi).
Magma yang membeku sebelum sampai ke permukaan bumi.
Mempunyai kristal besar (Fanerik) dan bersifat basa-ultra basa.
Batuan beku luar (ekstrusi).
Magma yang membeku di permukaan bumi dengan proses
yang lebih cepat. Mempunyai kristal halus (afanitik) disebabkan
oleh pembekuan yang relatif cepat dan bersifat asam.
Batuan beku korok / sela / gang (Hypobisal).
Tersusun atas kristal kasar dan halus (Porfiritik), bersifat asambasa (intermediet). Kadang juga disebut Hypo-Abisik.
BATUAN BEKU (IGNEOUS
ROCK).
D. Batuan plutonis.
Batuan yang terbentuk jauh di dalam bumi (+ 15-50
Km), terbentuk dekat dengan astenosfer, bertekstur Holokristalin
(semua komposisi disusun oleh kristal sempurna).
menurut bentuknya, batuan plutonis dibagi atas ;
a). Plutonik Tabular. Biasanya terletak dengan muka bumi dan
berukuran kecil, bersifat concordant/selaras dengan lapisan
batuan disekitarnya untuk SILL dan discordant untuk DIKE.
b). Plutonik Masif. Ukurannya lebih dalam dengan ukuran lebih
besar. Misalnya ; Lakolit (Yunani ; Lakko = cadangan
air), concordant, berbentuk dome. Batholit (Yunani ; Bathos =
dalam), discordant, luasnya 100 Km2, berstruktur granitis, kristal
teratur.
BATUAN BEKU (IGNEOUS
ROCK).
BATUAN BEKU (IGNEOUS
ROCK).
BATUAN BEKU (IGNEOUS
ROCK).
Peridotit
(ultra basa)

Granit

(asam)

Basalt
(basa)

Syenit

(intermediet)
BATUAN BEKU (IGNEOUS
ROCK).
By ; Illizarov Randev

BATUAN SEDIMEN
(SEDIMENTARY ROCKS)
BATUAN SEDIMEN
(SEDIMENTARY ROCK).
Batuan sedimen merupakan hasil sedimentasi dan litifikasi
(pembatuan) dari semua batuan
(beku, sedimen, metamorf) yang ada, akibat proses
pelapukan.
Jadi asal batuan sudah ada, kemudian mengalami
pelapukan, tererosi, tertransportasi dan terendapkan serta
mengalami proses litifikasi.
Berdasarkan proses pengendapannya, batuan sedimen
dapat dibagi menjadi ;
a). Sedimen Klastik (terrigenous / deditrus), dan
b). Sedimen Non klastik, yang terdiri atas :
-. Sedimen kimia, dan
-. Sedimen organik.
BATUAN SEDIMEN
(SEDIMENTARY ROCK).
BATUAN SEDIMEN
(SEDIMENTARY ROCK).
A. Sedimen Klastik.
-. Terdiri atas kumpulan fragmen, matriks, dan semen.
-. Penamaanya berdasarkan ukuran butirnya :

UKURAN (mm)
> 256
64 – 256
4 – 64
2–4

1/16 – 2
1/256 – 1/16
< 1/256

PENAMAAN
Boulder (bongkah)

CONTOH
Bongkah konglomerat

Kerakal konglomerat
Cobble (kerakal)
Pebble (kerikil)
Kerikil konglomerat
Granule (pasir kasar)
Batu pasir kasar

Batu pasir
Batu lanau
Batu lempung

Batu pasir halus
Batu lanau
Batu lempung
BATUAN SEDIMEN
(SEDIMENTARY ROCK).
BATUAN SEDIMEN
(SEDIMENTARY ROCK).
Batuan piroklastik (Pyro=api) yaitu
batuan yang materialnya berasal
dari letusan gunung api.
Berdasarkan ukurannya dapat
dibagi atas :
Ex : aglomerat, bereksi volkanik
da tufa.

Tufa

NAMA
BOM

DIAMETER
(MM)
> 32

LAPILI

4 - 32

ABU

<4
BATUAN SEDIMEN
(SEDIMENTARY ROCK).
B. Sedimen Non-klastik.
I. Sedimen Kimia.
Batuan sedimen kimia terjadi akibat proses penguapan
(evaporasi), konsentrasi dan pengendapan dari larutan yang
sudah jenuh. Seperti ; gipsum (CaSO4.2H2O), anhidrit (CaSO4) dan
karbonat (CaCO3).

Gypsum

Anhidrit
BATUAN SEDIMEN
(SEDIMENTARY ROCK).
II. Sedimen Organik.
Batuan sedimen organik berasal dari akumulasi dari flora
dan fauna yang telah mati, seperti ;

Gamping

Diatomea

Radiolarit
BATUAN SEDIMEN
(SEDIMENTARY ROCK).
BATUAN METAMORF
(METAMORPHIC ROCKS)
BATUAN METAMORF
(METAMORPHIC ROCK).
Batuan Metamorf (meta=perubahan) merupakan batuan
beku, sedimen maupun batuan metamorf itu sendiri yang telah
mengalami perubahan.
Perubahannya tidak hanya secara fisik tetapi juga susunan
kimianya yang disebabkan oleh tekanan yang tinggi
Statis/pembobotan dan dinamis/tektonik), temperatur dan aliran
panas baik cair maupun gas.
Batuan metamorf dapat dibagi atas ;
a). Metamorfik termal/geotermal (kontak), terjadi akibat
pengaruh suhu yang tinggi akibat adanya aktifitas magma.
Misalnya ; Marmer.
BATUAN METAMORF
(METAMORPHIC ROCK).
b). Metamorfik dinamo, terjadi akibat tekanan yang kuat dalam
waktu yang lama. Misalnya ; batu sabak yang berasal dari
lempung.
c. Metamorfik Dinamo Thermal, terjadi akibat penambahan
tekanan dan kenaikan temperatur. Misalnya ;
Gneis, Turmalin, skis.
d). Metamorfik Metasomatik, terjadi akibat percampuran magma
batuan lebur dengan magma asal.

Gneis

Skis mika
BATUAN METAMORF (METAMORPHIC
ROCK).
BATUAN METAMORF (METAMORPHIC
ROCK).

Philit

Serpentin
DAUR / SIKLUS BATUAN.
BATUAN METAMORF (METAMORPHIC
ROCK).
DAUR / SIKLUS BATUAN.
!

Terima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009
Aulia Nofrianti
 
Resume Kristalografi
Resume KristalografiResume Kristalografi
Resume Kristalografi
'Oke Aflatun'
 
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
Komar Reza
 

Was ist angesagt? (20)

Magma
MagmaMagma
Magma
 
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogicontoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
 
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiMateri singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
 
Resume kristal dan kristalografi ii
Resume kristal dan kristalografi iiResume kristal dan kristalografi ii
Resume kristal dan kristalografi ii
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
 
Piroksen
PiroksenPiroksen
Piroksen
 
Penyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut TuckerPenyusun batuan karbonat menurut Tucker
Penyusun batuan karbonat menurut Tucker
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatan
 
Resume Kristalografi
Resume KristalografiResume Kristalografi
Resume Kristalografi
 
Pert 10 sistem kristal
Pert 10 sistem kristalPert 10 sistem kristal
Pert 10 sistem kristal
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
 
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
 
Skala waktu-geologi
Skala waktu-geologiSkala waktu-geologi
Skala waktu-geologi
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 

Andere mochten auch

Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
Ipung Noor
 
Ppt struktur geo2
Ppt struktur geo2Ppt struktur geo2
Ppt struktur geo2
4211410001
 

Andere mochten auch (16)

Flashflood
FlashfloodFlashflood
Flashflood
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
 
Ppt struktur geo2
Ppt struktur geo2Ppt struktur geo2
Ppt struktur geo2
 
Curah hujan
Curah hujanCurah hujan
Curah hujan
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Aspek hidrologi
Aspek hidrologiAspek hidrologi
Aspek hidrologi
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Atmosfer2
Atmosfer2Atmosfer2
Atmosfer2
 
Teknologi Cloud computing ( Teknologi awan)
Teknologi Cloud computing ( Teknologi awan)Teknologi Cloud computing ( Teknologi awan)
Teknologi Cloud computing ( Teknologi awan)
 
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERASTRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
 
CUACA DAN IKLIM
CUACA DAN IKLIMCUACA DAN IKLIM
CUACA DAN IKLIM
 
Pengantar Ilmu Kebumian - Zainal Abidin
Pengantar Ilmu Kebumian - Zainal AbidinPengantar Ilmu Kebumian - Zainal Abidin
Pengantar Ilmu Kebumian - Zainal Abidin
 
Atmosfer Bumi Sekolah Menengah Pertama
Atmosfer Bumi Sekolah Menengah PertamaAtmosfer Bumi Sekolah Menengah Pertama
Atmosfer Bumi Sekolah Menengah Pertama
 
Presentasi Jenis-Jenis Awan Geografi Kelas 10
Presentasi Jenis-Jenis Awan Geografi Kelas 10Presentasi Jenis-Jenis Awan Geografi Kelas 10
Presentasi Jenis-Jenis Awan Geografi Kelas 10
 
Power point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosferPower point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosfer
 

Ähnlich wie Geologi umum

Utk mengetahui bentuk muka bumi
Utk mengetahui bentuk muka bumiUtk mengetahui bentuk muka bumi
Utk mengetahui bentuk muka bumi
Sinta Indriani
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Verani Nurizki
 
soal kebumian untuk simulasi osn tingkat nasional 1.pdf
soal kebumian untuk simulasi osn tingkat nasional  1.pdfsoal kebumian untuk simulasi osn tingkat nasional  1.pdf
soal kebumian untuk simulasi osn tingkat nasional 1.pdf
surianaSMAN2MAJENE
 

Ähnlich wie Geologi umum (20)

Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
lapisan bumi
lapisan bumilapisan bumi
lapisan bumi
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Utk mengetahui bentuk muka bumi
Utk mengetahui bentuk muka bumiUtk mengetahui bentuk muka bumi
Utk mengetahui bentuk muka bumi
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx
 
Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
 
1. Fenomena Geosfer.pdf
1. Fenomena Geosfer.pdf1. Fenomena Geosfer.pdf
1. Fenomena Geosfer.pdf
 
Bab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASAR
Bab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASARBab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASAR
Bab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASAR
 
Pembentukan Planet Bumi
Pembentukan Planet BumiPembentukan Planet Bumi
Pembentukan Planet Bumi
 
Geologi
GeologiGeologi
Geologi
 
Litsfer
LitsferLitsfer
Litsfer
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
soal kebumian untuk simulasi osn tingkat nasional 1.pdf
soal kebumian untuk simulasi osn tingkat nasional  1.pdfsoal kebumian untuk simulasi osn tingkat nasional  1.pdf
soal kebumian untuk simulasi osn tingkat nasional 1.pdf
 
Geologi Umum.pptx
Geologi Umum.pptxGeologi Umum.pptx
Geologi Umum.pptx
 
Lapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptxLapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptx
 
Struktur lapisan bumi chul
Struktur lapisan bumi chulStruktur lapisan bumi chul
Struktur lapisan bumi chul
 
Sturuktur lapisan bumi
Sturuktur lapisan bumiSturuktur lapisan bumi
Sturuktur lapisan bumi
 
Susunan muka bumi
Susunan muka bumiSusunan muka bumi
Susunan muka bumi
 
Dasar ilmu bumi
Dasar ilmu bumiDasar ilmu bumi
Dasar ilmu bumi
 

Mehr von Ipung Noor

K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
Ipung Noor
 
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinyaJurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Ipung Noor
 
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit berdasarkan model geokimia batu...
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit  berdasarkan model geokimia batu...Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit  berdasarkan model geokimia batu...
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit berdasarkan model geokimia batu...
Ipung Noor
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Ipung Noor
 
Perencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambangPerencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambang
Ipung Noor
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
Ipung Noor
 
Dampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanDampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairan
Ipung Noor
 
Hakikat kesabaran
Hakikat kesabaranHakikat kesabaran
Hakikat kesabaran
Ipung Noor
 
Managing people-strategy
Managing people-strategyManaging people-strategy
Managing people-strategy
Ipung Noor
 
Falsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaFalsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbuka
Ipung Noor
 
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumDasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Ipung Noor
 
Proses terbentuknya batuan beku
Proses terbentuknya  batuan bekuProses terbentuknya  batuan beku
Proses terbentuknya batuan beku
Ipung Noor
 
Petro metamorf
Petro metamorfPetro metamorf
Petro metamorf
Ipung Noor
 
Tambang eksplorasi tpb
Tambang eksplorasi   tpbTambang eksplorasi   tpb
Tambang eksplorasi tpb
Ipung Noor
 

Mehr von Ipung Noor (20)

STRATIGRAFI-SULSEL.pptx
STRATIGRAFI-SULSEL.pptxSTRATIGRAFI-SULSEL.pptx
STRATIGRAFI-SULSEL.pptx
 
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptxEksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
 
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinyaJurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinya
 
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit berdasarkan model geokimia batu...
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit  berdasarkan model geokimia batu...Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit  berdasarkan model geokimia batu...
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit berdasarkan model geokimia batu...
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
 
Perencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambangPerencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambang
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Dampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanDampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairan
 
Struktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityStruktur Geology Unconformity
Struktur Geology Unconformity
 
Hakikat kesabaran
Hakikat kesabaranHakikat kesabaran
Hakikat kesabaran
 
Managing people-strategy
Managing people-strategyManaging people-strategy
Managing people-strategy
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
Falsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaFalsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbuka
 
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumDasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum
 
Proses terbentuknya batuan beku
Proses terbentuknya  batuan bekuProses terbentuknya  batuan beku
Proses terbentuknya batuan beku
 
Batuan beku 1
Batuan beku 1Batuan beku 1
Batuan beku 1
 
Petro metamorf
Petro metamorfPetro metamorf
Petro metamorf
 
Kumpulan tips dan trik yang bermanfaat untuk sehari hari
Kumpulan tips dan trik yang bermanfaat untuk sehari hariKumpulan tips dan trik yang bermanfaat untuk sehari hari
Kumpulan tips dan trik yang bermanfaat untuk sehari hari
 
Tambang eksplorasi tpb
Tambang eksplorasi   tpbTambang eksplorasi   tpb
Tambang eksplorasi tpb
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Geologi umum

  • 2. PENGERTIAN. Kata geologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata : GEO : yang berarti “Bumi”, dan LOGOS : yang berarti “Ilmu / pengetahuan” Secara umum geologi mempelajari tentang gejala-gejala yang berkaitan dengan proses terbentuknya bumi, keberadaan bumi serta fenomena yang berkaitan dengan pembentukan dan gejala-gejala yang ada di alam. Yang dimaksud dengan keberadaan yaitu ; proses terbentuknya, susunan, manusia, hewan, binatang, serta fungsi dan peranannya.
  • 3. CABANG ILMU GEOLOGI. Ilmu geologi dapat dibagi atas : -. Geologi Fisik ; secara khusus mempelajari sifat fisik (bentuk, ukuran, warna, kekerasan dsb) dari batuan. -. Geologi Dinamik ; mempelajari tentang kenampakan roman muka bumi serta gejala dan penyebab perubahan tersebut. -. Geologi Struktur ; mempelajari tentang susunan bumi serta hubungannya baik dari segi pembentukannya maupun faktor yang menyebabkan perubahan struktur tersebut. -. Geologi Pertambangan ; mempelajari tentang kandungan mineral atau bahan-bahan tambang yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan tertentu.
  • 4. CABANG ILMU GEOLOGI. -. Geologi Minyak ; mempelajari adanya kemungkinan bahan fosil yang dapat digunakan untuk bahan bakar (sumber energi) minyak dan gas bumi. -. Geologi Teknik ; mempelajari tentang sifat mekanik dari tanah dan batuan yang dimanfaatkan untuk rekayasa teknik sipil. -. Petrologi (petros = karang/batuan) ; mempelajari tentang sifat serta ganesha batuan yang ada dibumi dan manfaatnya. -. Mineralogi ; mempelajari tentang ciri dan sifat (fisik, kimia dan mekanik) dari mineral yang terdapat dibumi serta dampaknya terhadap sifat dan ciri tanah. -. Vulkanologi (vulcano = gunung api) ; mempelajari tentang sifat, ciri serta proses pembentukan gunung berapi serta dampaknya.
  • 5. CABANG ILMU GEOLOGI. -. Seismologi (seismik = getaran) ; mempelajari sifat dan gerakan kerak bumi berupa gempa bumi serta dampaknya terhadap susunan dan bentuk kerak bumi. -. Stratigrafi (stratum = tingkat/lapisan) ; mempelajari tentang sifat, posisi, maupun proses terjadinya perlapisan batuan. -. Palaeontologi (Palaios=purba, ontos=makhluk) ; memepelajari tentang fosil-fosil binatang dan tumbuhan. -. Geofisika ; mempelajari tentang sifat-sifat fisik batuan. -. Geokimia ; mempelajari tentang penyusunan bumi dilihat dari aspek kimia seperti kelarutan ataupun karakteristik unsur-unsur penyusunnya. -. Dll.
  • 6. TEORI PEMBENTUKAN BUMI. Thales (624-547 SM). Bumi terdiri atas air, api, bumi dan udara. Bumi merupakan benda alam semesta yang sudah ada dam merupakan penyusun alam semesta, serta ia beranggapan bumi adalah benda terapung yang berada diatas air. Anaximander (585-528 SM). Bumi terdiri atas air, api, bumi dan udara ditambah dengan “Apeiron” (unsur yang saling bertentangan) ; panas-dingin dan basah-kering. Alam semesta terbentuk karena adanya pemampatan (kondensasi) sebagian dari udara yang di ikuti dengan pendinginan. Bumi seperti piring yang didukung oleh udara sehingga dapat bergerak. Kepipihannya itu membantu ia tetap melayang.
  • 7. TEORI PEMBENTUKAN BUMI. Phytagoras (abad VI), bumi berbentuk bulat dan berjalan diangkasa. Demokritus (460-370 SM), atom sebagai substansi material yang memungkinkan terbentuknya struktur dan keteraturan alam semesta. Copernicus (1473-1543), HELIOCENTRIS dimana matahari merupakan pusat peredaran dari benda-benda angkasa. Galilei Galileo (1564-1642), ia berpendapat bahwa alam terbentuk dari partikel atom dan bergerak bebas di alam raya. Isaac Newton (1643-1723), teorinya mirip dengan Galileo, tetapi ia dapat membuktikannya dengan teori kosmologinya.
  • 8. TEORI PEMBENTUKAN BUMI. Albert Einstein (1879-1955), ia menetapkan dasar ilmu kosmologi dimana meliputi aspek ; Ruang (space), Waktu (time), Gerak (motion), Jarak bintang (magnitute), Gaya (force), Materi (matter), perubahan (Change), Interaksi (interaction), Bilangan (number), Kualitas (Quality), dan Kausalitas (caussity). Piere Simon Marquis de Lapplace (1749-1827), bumi terbentuk dari adanya kabut berupa gas yang mendekati satu sama lain, sehingga pada saat mendekat terjadilah pusaran pada inti kabut. Perputarannya semakin lama semakin besar disertai dengan kenaikan suhu serta meningkatnya gesakan antara masa kabut. Pada kondisi suhu maksimum terjadi reaksi nuklir, dimana terjadi perubahan dari unsur sederhana menjadi unsur yang lebih kompleks. Penurunan suhu diiringi dengan berhentinya reaksi nuklir dan terbentuklah susunan jagad raya seperti yang ada sekarang.
  • 9. SUSUNAN MATERI BUMI. Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu ; I. Kerak bumi (Crush). lapisan ini terletak paling atas dengan tebal rata-rata antara 10-50 Km, bermateri padat dan terdiri atas lapisan yang bersifat Granitis dan Basaltik. A. Lapisan Granitis. Lapisan ini terdiri atas batu Granit dan menempati posisi terluar pada bumi. Tebalnya + 10-15 Km dng kecepatan gelombang 6,5 Km/det. B. Lapisan Basaltik. Tersusun atas lapisan batu Basalt yang bersifat basa, dengan tebal + 30-50 Km dng kec. Gelombang 6,5 Km/ det. bagian atas dan 8 Km/ det. di bagian bawah.
  • 10. SUSUNAN MATERI BUMI. II. Selimut (Mantle). Lapisan ini terletak dibawah lapisan kerak bumi, yang terbagi atas 3 bagian yaitu ; lithosfer, astenosfer dam mesosfer. A. Lithosfer (lithos = batu & fera = sekeliling/lapisan). Lapisan paling luar dari selimut bumi adalah lithosfer, terdiri dari material padat dengan tebal + 50-100 Km. B. Astenosfer. Lapisan ini berada dibawah lithosfer dengan wujud agak kental dengan tebal + 100-400 Km. batuannya lebih panas sehingga 1-10 % melebur.pada lapisan ini sintesa batuan dan mineral terbentuk.
  • 11. SUSUNAN MATERI BUMI. C. Mesosfer. Berwujud padat dengan tebal 2400-2750 Km, tersusun atas mineral Peridotit dan Pallasit (campuran mineral batuan basa dan besi)dengan density 3,0-8,0. III. Inti (Core). Lapisan ini dibedakan atas 2 lapisan yaitu ; Inti luar (Outer Core) dan inti dalam (Inner Core). A. Inti luar (outer core). Lapisan ini diduga berwujud cair karena tidak dapat dilalui oleh gelombang sekunder, tebalnya + 2160 Km. B. Inti dalam (inner core). Diduga berwujud padat, tersusun atas mineral besi atau NiFe, tebalnya sekitar 1320 Km.
  • 13. UNSUR MATERI BUMI. Komposisi unsur/elemenpenyusun bumi meliputi : NO UNSUR % BERAT % VOLUME 1 Oksigen (O) 46,6 93,8 2 Silikon (Si) 27,7 0,9 3 Alumunium (Al) 8,1 0,5 4 Besi/ ferrum (Fe) 5,0 0,4 5 Kalsium (Ca) 3,6 1,0 6 Sodium / Natrium (Na) 2,8 1,3 7 Potassium / Kalium (K) 2,6 1,8 8 Magnesium (Mg) 2,1 8,3 9 Unsur lainnya 1,5 - 100,0 100,0 TOTAL
  • 14. UNSUR MATERI BUMI. Mineral. Mineral a/d bahan padat anorganik yang terbentuk di alam secara alami, bersifat homogen, memiliki sifat fisik dan kimia tertentu. Ex ; -. Kaolin. 2KAlSi2O8 + 2H2CO3 + 9H2O Al2Si2O5(OH) + 4H4SiO4 + 2HCO3- -. Apatit, Ca5(PO4)3 Cl,OH,F. -. Plagioklas, (Ca,Na)(Al,Si) AlSi2 O8. -. Talk, Mg3Si4O10(OH)2. -. Biotit, K(Mg,Fe)3 (AlSi3O10) (OH)2. -. Hornblende, NaCa2 (Mg,Fe,Al)5 (Si,Al8O22) (OH)2.
  • 15. UNSUR MATERI BUMI. Mineral mempunyai beberapa sifat antara lain ; a). Sifat fisik meliputi : -. Bentuk kristal ; Reguler, tetragonal, ortorhombik, monoklin, triklin, heksagonal dan rombohedral. -. Belahan dan pecahan ; (pecahan = Concoidal, Hackly, uneven, dan even) & (Belahan = perfect, good, distinck, indistinck, dan imprefect). -. Berat jenis (density) ; berat relatif suatu mineral yang diukur terhadap berat air. BJ = W / (W-W1) dengan ; W = berat kering mineral diudara, W1 = berat mineral didalam air.
  • 16. UNSUR MATERI BUMI. -. Kekerasan, digunakan Skala Mosh : -. Kilap ; Metallic, sub metallic, adamantin, vitreous, resineous, greasy, pearly, silky dan earthly. -. Warna mineral. kekerasan Skala Mineral Paling Lunak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Talk Gipsum Kalsit Fluorit Apatit Ortoklas Kuarsa Topaz Korundum Intan Paling keras
  • 17. UNSUR MATERI BUMI. b). Sifat kimia, yang lebih berhubungan dengan kandungan mineral, struktur atom, dan rumus kimia serta reaksinya dengan senyawa kimia. (ex ; belerang).
  • 19. UNSUR MATERI BUMI. Batuan. -. Batuan a/d kumpulan beberapa mineral yang membentuk kerak bumi dan memiliki sifat fisik, mekanik dan kimia tertentu. -. Batuan memiliki komposisi yang tersusun atas mineral yang berbeda beda bergantung pada ganesha pembentukannya. -. Batuan secara garis besar dapat dibagi atas 3 bagian besar, yaitu : a). Batuan Beku ( Igneus Rock ), b). Batuan Sedimen ( Sedimentary Rock ), dan c). Batuan Metamorf ( metamorphic Rock ).
  • 20. UNSUR MATERI BUMI. Presentase batuan di permukaan bumi ; batuan kristal (%) kontinen Ekstrusi Intrusi metamorf sedimen Asia 9 12 5 74 Afrika 4 16 22 58 Amerika Utara 11 6 31 52 Amerika Selatan 11 2 25 62 Eropa 3 7 3 87 Australia 8 11 11 70
  • 21. By ; Illizarov Randev BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCKS)
  • 22. BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK). Batuan beku (igneus rock) berasal dari bahasa latin ; “Inis” yang berarti “api”. Batuan beku terbentuk dari hasil pembekuan materi kental yang berasal dari dalam bumi (magma). Batuan beku terbagi atas 2 yaitu ; a). Batuan beku dalam (intrusi), b). Batuan beku luar (ekstrusi / vulkanis), dan c). Batuan beku plutonis. Selain itu ada juga yang disebut batuan beku korok/sela, karena magma membeku pada celah-celah/rekahan kerak bumi ataupun di dalam pipa-pipa gunung berapi.
  • 23. BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK). A. B. C. Batuan beku dalam (intrusi). Magma yang membeku sebelum sampai ke permukaan bumi. Mempunyai kristal besar (Fanerik) dan bersifat basa-ultra basa. Batuan beku luar (ekstrusi). Magma yang membeku di permukaan bumi dengan proses yang lebih cepat. Mempunyai kristal halus (afanitik) disebabkan oleh pembekuan yang relatif cepat dan bersifat asam. Batuan beku korok / sela / gang (Hypobisal). Tersusun atas kristal kasar dan halus (Porfiritik), bersifat asambasa (intermediet). Kadang juga disebut Hypo-Abisik.
  • 24. BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK). D. Batuan plutonis. Batuan yang terbentuk jauh di dalam bumi (+ 15-50 Km), terbentuk dekat dengan astenosfer, bertekstur Holokristalin (semua komposisi disusun oleh kristal sempurna). menurut bentuknya, batuan plutonis dibagi atas ; a). Plutonik Tabular. Biasanya terletak dengan muka bumi dan berukuran kecil, bersifat concordant/selaras dengan lapisan batuan disekitarnya untuk SILL dan discordant untuk DIKE. b). Plutonik Masif. Ukurannya lebih dalam dengan ukuran lebih besar. Misalnya ; Lakolit (Yunani ; Lakko = cadangan air), concordant, berbentuk dome. Batholit (Yunani ; Bathos = dalam), discordant, luasnya 100 Km2, berstruktur granitis, kristal teratur.
  • 27. BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK). Peridotit (ultra basa) Granit (asam) Basalt (basa) Syenit (intermediet)
  • 29. By ; Illizarov Randev BATUAN SEDIMEN (SEDIMENTARY ROCKS)
  • 30. BATUAN SEDIMEN (SEDIMENTARY ROCK). Batuan sedimen merupakan hasil sedimentasi dan litifikasi (pembatuan) dari semua batuan (beku, sedimen, metamorf) yang ada, akibat proses pelapukan. Jadi asal batuan sudah ada, kemudian mengalami pelapukan, tererosi, tertransportasi dan terendapkan serta mengalami proses litifikasi. Berdasarkan proses pengendapannya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi ; a). Sedimen Klastik (terrigenous / deditrus), dan b). Sedimen Non klastik, yang terdiri atas : -. Sedimen kimia, dan -. Sedimen organik.
  • 32. BATUAN SEDIMEN (SEDIMENTARY ROCK). A. Sedimen Klastik. -. Terdiri atas kumpulan fragmen, matriks, dan semen. -. Penamaanya berdasarkan ukuran butirnya : UKURAN (mm) > 256 64 – 256 4 – 64 2–4 1/16 – 2 1/256 – 1/16 < 1/256 PENAMAAN Boulder (bongkah) CONTOH Bongkah konglomerat Kerakal konglomerat Cobble (kerakal) Pebble (kerikil) Kerikil konglomerat Granule (pasir kasar) Batu pasir kasar Batu pasir Batu lanau Batu lempung Batu pasir halus Batu lanau Batu lempung
  • 34. BATUAN SEDIMEN (SEDIMENTARY ROCK). Batuan piroklastik (Pyro=api) yaitu batuan yang materialnya berasal dari letusan gunung api. Berdasarkan ukurannya dapat dibagi atas : Ex : aglomerat, bereksi volkanik da tufa. Tufa NAMA BOM DIAMETER (MM) > 32 LAPILI 4 - 32 ABU <4
  • 35. BATUAN SEDIMEN (SEDIMENTARY ROCK). B. Sedimen Non-klastik. I. Sedimen Kimia. Batuan sedimen kimia terjadi akibat proses penguapan (evaporasi), konsentrasi dan pengendapan dari larutan yang sudah jenuh. Seperti ; gipsum (CaSO4.2H2O), anhidrit (CaSO4) dan karbonat (CaCO3). Gypsum Anhidrit
  • 36. BATUAN SEDIMEN (SEDIMENTARY ROCK). II. Sedimen Organik. Batuan sedimen organik berasal dari akumulasi dari flora dan fauna yang telah mati, seperti ; Gamping Diatomea Radiolarit
  • 39. BATUAN METAMORF (METAMORPHIC ROCK). Batuan Metamorf (meta=perubahan) merupakan batuan beku, sedimen maupun batuan metamorf itu sendiri yang telah mengalami perubahan. Perubahannya tidak hanya secara fisik tetapi juga susunan kimianya yang disebabkan oleh tekanan yang tinggi Statis/pembobotan dan dinamis/tektonik), temperatur dan aliran panas baik cair maupun gas. Batuan metamorf dapat dibagi atas ; a). Metamorfik termal/geotermal (kontak), terjadi akibat pengaruh suhu yang tinggi akibat adanya aktifitas magma. Misalnya ; Marmer.
  • 40. BATUAN METAMORF (METAMORPHIC ROCK). b). Metamorfik dinamo, terjadi akibat tekanan yang kuat dalam waktu yang lama. Misalnya ; batu sabak yang berasal dari lempung. c. Metamorfik Dinamo Thermal, terjadi akibat penambahan tekanan dan kenaikan temperatur. Misalnya ; Gneis, Turmalin, skis. d). Metamorfik Metasomatik, terjadi akibat percampuran magma batuan lebur dengan magma asal. Gneis Skis mika
  • 43. DAUR / SIKLUS BATUAN.
  • 45. DAUR / SIKLUS BATUAN.