SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Pengajaran Teman Sebaya Sebagai Sumber Belajar
Sekolah memiliki banyak potensi yang dapat ditingkatkan evektivitasnya
untuk menunjang keberhasilan suatu program pengajaran. Potensi yang ada di
sekolah, yaitu semua sumber-sumber daya yang dapat mempengaruhi hasil dari
proses belajar mengajar. Keberhasilan suatu program pengajaran tidak
disebabkan oleh satu macam sumber daya, tetapi disebabkan oleh perpaduan
antara berbagai sumber-sumber daya yang saling mendukung menjadi satu
system yang integral. (Cece Wijaya, dkk. 1988).
Dalam arti luas sumber belajar tidak harus selalu guru. Sumber belajar dapat
orang lain yang bukan guru, melainkan teman dari kelas yang lebih tinggi, teman
sekelas, atau keluarganya di rumah. Sumber belajar bukan guru dan berasal dari
orang yang lebih pandai disebut tutor. Ada dua macam tutor, yaitu tutor sebaya
dan tutor kakak. Tutor sebaya adalah teman sebaya yang lebih pandai, dan tutor
kakak adalah tutor dari kelas yang lebih tinggi. (Harsunarko, 1989, h. 13).
Sehubung dengan itu ada beberapa pendapat mengenai tutor sebaya,
diantaranya adalah:
Dedi Supriyadi (1985, h.36) mengemukakan bahwa:
“Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan
ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutor
tersebut diambil dari kelompok yang prestasinya lebih tinggi”.
Ischak dan Warji (1987, h. 44) mengemukakan bahwa:
“Tutor sebaya adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan
pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya”.
1
Sedangkan Conny Semiawan, dkk. (1987, h. 70) mengemukakan tentang tutor
sebaya itu adalah: “siswa yang pandai dapat memberikan bantuan belajar kepada
siswa yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada teman-
teman sekelasnya di luar sekolah”.
Mengingat bahwa siswa adalah unsur pokok dalam pengajaran maka siswalah
yang harus menerima dan mencapai berbagai informasi pengajaran yang pada
akhirnya dapat mengubah tingkah lakunya sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk itu, maka siswa harus dijadikan sebagai sumber pertimbangan didalam
pemilihan sumber pengajaran. (Sudirman, dkk. 1987, h. 210).
Tutor sebaya adalah sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya yang
lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di
sekolah. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan.
Bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami. Dengan teman sebaya tidak ada
rasa enggan, rendah diri, malu dan sebagainya untuk bertanya ataupun minta
bantuan. Sebagai mana yang dikemukakan oleh Longstreth (dalam Muntasir,
dkk. 1985, h. 82-83) tentang hubungan anak dengan anak, sebagai berikut:
“Interaksi kawan membukakan mata anak terhadap pola tingkah laku yang
berlaku dalam kebudayaan itu, yang sering dilakukan, dan dengan demikian ia
condong untuk mempelajari bentuk-bentuk tingkah laku yang dipakai untuk
pergaulan yang berlaku …”.
Tugas sebagai tutor merupakan kegiatan yang kaya akan pengalaman yang
justru sebenarnya merupakan kebutuhan anak itu sendiri. Dalam persiapan ini
antara lain mereka berusaha mendapatkan hubungan dan pergaulan baru yang
mantap dangan teman sebaya, mencari perannya sendiri, mengembangkan
kecakapan intelektual dan konsep-konsep yang penting, mendapatkan tingkah
laku yang bertanggung jawab secara social (Dinkmeyer, 1985, h. 164-165).
Dengan demikian beban yang diberikan kepada mereka akan memberi
2
kesempatan untuk mendapatkan perannya, bergaul dengan orang lain, dan
bahkan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. 1
Hakikat Penggunaan Teman Sebaya
Proses pembelajaran seharusnya menempatkan siswa sebagai subyek yang
mempunyai potensi dasar masing-masing yang dapat berkembang bukan sebagai
obyek yang hanya dapat dibentuk semau pendidik. Mereka membutuhkan
dorongan eksternasl untuk menumbuhkembangkan potensi internal siswa.
Setiap pendidik harus memiliki pemahaman bahwa semua siswa memiliki
kelebihan atau potensi yang bervareasi untuk berhasil. Jadi keberhasilan itu
merupakan sebuah permata yang dapat menjadi milik semua orang.
Keanekaragaman potensi atau kemampuan yang dimiliki siswa dalam memahami
sebuah konsep sering menimbulkan masalah, antara lain kadang ada siswa yang
sangat cepat memahami dan ada yang merasakan kesulitan tetapi merekan segan
bahkan merasa takut untuk bertanya kepada guru, apa lagi kalau guru tersebut
kurang menyenangkan.
Kesulitan yang dialami oleh sekelompok siswa tersebut dapat diatasi dengan
cara melibatkan teman sebayanya dalam pembelajaran atau guru menerapkan
model pembelajaran tutor sebaya. Strategi belajar dengan tutor sebaya adalah
melakukan strategi belajar secara dini dalam upaya mengantisipasi kesulitan-
kesulitan yang dihadapi siswa agar tidak berdampak lebih jauh terhadap
pengaruh yang cukup signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menguasai
kompetensi yang seharusnya dicapai dan berdampak terhadap prestasi belajar
siswa, salah satu model pembelajaran yang diduga mampu membuat suasana
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta dapat membantu kesulitan
belajar siswa adalah model pembelajaran tutor sebaya. Melalui model
pembelajaran ini, siswa secara terbuka dan interaktif di bawah bimbingan guru,
1
Erman Suherman, dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. (Bandung: 2003). Hlm.276.
3
sehingga siswa terpacu untuk menguasai bahan ajar yang disajikan sesuai
standar.
Hakikat partisipasi siswa dalam model pembelajaran tutor sebaya dalam
kelompok-kelompok kecil memerlukan peran aktif dari para siswa sebagai
subyek ajar bukan sebagai obyek ajar, dengan demikian proses pembelajaran
akan berlangsung efektif dan bermakna. Kondisi ini pada akhirnya akan
meningkatkan pemahaman peserta didik yang bermakna meningkatkan prestasi
belajar.2
Berbicara tentang aktivitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran,
Trianto(2007) mengatakan bahwa guru tidak dibenarkan mengelola tingkah laku
siswa dalam kelompok secara ketat, dan siswa memiliki ruang dan peluang untuk
secara bebas mengendalikan aktivitas-aktivitas dalam kelompoknya.Secara bebas
itu bermakna merdeka dalam berkativitas di pembelajaran. Bedasarkan prinsip
Student centered, peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar
Kondisi ini dikenal dengan istilah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), yang
merupakan terjemahan dari student active training, yang memiliki makna bahwa
proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif
melakukan latihan langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Contoh Pengajaran Teman Sebaya Dalam Pelajaran Matematika
Dalam pembelajaran dengan pendekatan tutor sebaya, si tutor hendaknya
adalah siswa yang mempunyai kemampuan lebih dibandingkan teman-teman
pada umumnya. Sehingga pada saat ia memberikan pengayaan atau membimbing
teman-temannya ia sudah menguasai bahan yang akan disampaikan kepada
teman-teman lainnya.
Salah satu contohnya adalah :
2
http://umburumalanni22.blogspot.com/2014/04/contoh-makalah-model-pembelajaran-tutor.html
diakses pada tanggal 28 Maret 2015 pukul 09.28 WIB.
4
Topik : Persamaan Kuadrat
Tingkat : SLTP
Kelas : III
Setelah guru menugaskan kepada para siswa untuk memahami pengertian
persamaan kuadrat dan cara menyelesaikan persamaan kuadrat, guru membuat
setting kelas dengan menggunakan tutor sebaya.
5 orang siswa yang dianggap cukup mampu membaca dan menerapkan
konsep persamaan kuadrat diangkat guru sebagai tutor pada grupnya yang terdiri
atas 5sampai 6 anggota. Berikut ini adalah dialog antara siswa (S) dengan
tutornya (T) didalam salah satu kelompok dan dipantau oleh guru.
S1 : Apa yang disebut persamaan kuadrat?
T : Bentuk umum persamaan kuadrat dalam x adalah ax2
+bx+c=0
dengan a, b, dan c merupakan konstanata bilanagan riil dengan
a≠0
S2 : Mengapa a≠0?
T : Menurut kamu kalau a=0 apa akibatnya?
S1 : Kalau a=0, pada persamaan ax2
+bx+c=0, menjadi
0x2
+8x+13=0 atau 8x+13=0
T : Apakah itu menjadi persamaan kuadrat?
S2: : Yang kuadrat apanya sih?
T : Disini pangkat tertinggi adalah 2, yang kuadrat itu pangkat x
5
tertinggi. Jadi, ax2
+bx+c=0 dibaca “ax kuadrat ditambah bx
ditambah c”. Jadi, kalau begitu 8x+13=0 bukan persamaan
kuadrat.
Jadi, contoh diatas akan berlangsung secara kontinu apabila seseorang masih
belum paham dengan materi yang dibahas.
Dialog dan diskusi seperti diatas dapat diteruskan sampai menemukan cara
untuk menyelesaikan persamaan kuadrat menggunakan pemfaktoran, melengkapkan
kuadrat dan rumus kuadrat.
DAFTAR RUJUKAN
Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung.
6
tertinggi. Jadi, ax2
+bx+c=0 dibaca “ax kuadrat ditambah bx
ditambah c”. Jadi, kalau begitu 8x+13=0 bukan persamaan
kuadrat.
Jadi, contoh diatas akan berlangsung secara kontinu apabila seseorang masih
belum paham dengan materi yang dibahas.
Dialog dan diskusi seperti diatas dapat diteruskan sampai menemukan cara
untuk menyelesaikan persamaan kuadrat menggunakan pemfaktoran, melengkapkan
kuadrat dan rumus kuadrat.
DAFTAR RUJUKAN
Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung.
6

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawMakalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsaw
Nor Hidayati
 
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanPpt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
rizka_pratiwi
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
Bunda Dewi
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Nailul Hasibuan
 
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtSkripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
re_devan
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Muh Yusuf Manguluang
 
makalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAWmakalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAW
Charis Al Asad
 

Was ist angesagt? (19)

Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Jurnal ptk
Jurnal ptkJurnal ptk
Jurnal ptk
 
Makalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawMakalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsaw
 
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkanPpt metode pembelajaran yang menyenangkan
Ppt metode pembelajaran yang menyenangkan
 
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisionalKaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 
Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Paikem plpg 2011-new pisan
Paikem   plpg 2011-new pisanPaikem   plpg 2011-new pisan
Paikem plpg 2011-new pisan
 
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtSkripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
 
Karil waode rosmia
Karil waode rosmiaKaril waode rosmia
Karil waode rosmia
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJARHAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
HAL-HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
 
Mini riset
Mini risetMini riset
Mini riset
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
3. bab i
3. bab i3. bab i
3. bab i
 
Makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsawMakalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Makalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
 
makalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAWmakalah model pembelajaran JIGSAW
makalah model pembelajaran JIGSAW
 

Ähnlich wie Pengajaran Matematika dengan Tutor Sebaya

Interaksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraanInteraksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraan
Awin Ayura
 
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docxBAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
UpiHambuku
 
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTENTANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
Esra Shehomebink
 
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
ZULPANSSi
 

Ähnlich wie Pengajaran Matematika dengan Tutor Sebaya (20)

Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Pengelolaan Program yang berdampak pada murid
Pengelolaan Program yang berdampak pada muridPengelolaan Program yang berdampak pada murid
Pengelolaan Program yang berdampak pada murid
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
 
61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf
61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf
61-Article Text-120-1-10-20150512.pdf
 
1
11
1
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
 
Bab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadiBab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadi
 
Model pembelajaran matematika
Model pembelajaran matematikaModel pembelajaran matematika
Model pembelajaran matematika
 
STRATEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.pptx
STRATEGI PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.pptxSTRATEGI PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.pptx
STRATEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.pptx
 
Interaksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraanInteraksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraan
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasi
 
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docxBAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
HAMBATAN PROSES BELAJAR PEMBELAJARAN DI DALAM KELAS
HAMBATAN PROSES BELAJAR PEMBELAJARAN DI DALAM KELAS HAMBATAN PROSES BELAJAR PEMBELAJARAN DI DALAM KELAS
HAMBATAN PROSES BELAJAR PEMBELAJARAN DI DALAM KELAS
 
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTENTANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN
 
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BK
 
3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
 

Kürzlich hochgeladen

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Pengajaran Matematika dengan Tutor Sebaya

  • 1. Pengajaran Teman Sebaya Sebagai Sumber Belajar Sekolah memiliki banyak potensi yang dapat ditingkatkan evektivitasnya untuk menunjang keberhasilan suatu program pengajaran. Potensi yang ada di sekolah, yaitu semua sumber-sumber daya yang dapat mempengaruhi hasil dari proses belajar mengajar. Keberhasilan suatu program pengajaran tidak disebabkan oleh satu macam sumber daya, tetapi disebabkan oleh perpaduan antara berbagai sumber-sumber daya yang saling mendukung menjadi satu system yang integral. (Cece Wijaya, dkk. 1988). Dalam arti luas sumber belajar tidak harus selalu guru. Sumber belajar dapat orang lain yang bukan guru, melainkan teman dari kelas yang lebih tinggi, teman sekelas, atau keluarganya di rumah. Sumber belajar bukan guru dan berasal dari orang yang lebih pandai disebut tutor. Ada dua macam tutor, yaitu tutor sebaya dan tutor kakak. Tutor sebaya adalah teman sebaya yang lebih pandai, dan tutor kakak adalah tutor dari kelas yang lebih tinggi. (Harsunarko, 1989, h. 13). Sehubung dengan itu ada beberapa pendapat mengenai tutor sebaya, diantaranya adalah: Dedi Supriyadi (1985, h.36) mengemukakan bahwa: “Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok yang prestasinya lebih tinggi”. Ischak dan Warji (1987, h. 44) mengemukakan bahwa: “Tutor sebaya adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya”. 1
  • 2. Sedangkan Conny Semiawan, dkk. (1987, h. 70) mengemukakan tentang tutor sebaya itu adalah: “siswa yang pandai dapat memberikan bantuan belajar kepada siswa yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada teman- teman sekelasnya di luar sekolah”. Mengingat bahwa siswa adalah unsur pokok dalam pengajaran maka siswalah yang harus menerima dan mencapai berbagai informasi pengajaran yang pada akhirnya dapat mengubah tingkah lakunya sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, maka siswa harus dijadikan sebagai sumber pertimbangan didalam pemilihan sumber pengajaran. (Sudirman, dkk. 1987, h. 210). Tutor sebaya adalah sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami. Dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah diri, malu dan sebagainya untuk bertanya ataupun minta bantuan. Sebagai mana yang dikemukakan oleh Longstreth (dalam Muntasir, dkk. 1985, h. 82-83) tentang hubungan anak dengan anak, sebagai berikut: “Interaksi kawan membukakan mata anak terhadap pola tingkah laku yang berlaku dalam kebudayaan itu, yang sering dilakukan, dan dengan demikian ia condong untuk mempelajari bentuk-bentuk tingkah laku yang dipakai untuk pergaulan yang berlaku …”. Tugas sebagai tutor merupakan kegiatan yang kaya akan pengalaman yang justru sebenarnya merupakan kebutuhan anak itu sendiri. Dalam persiapan ini antara lain mereka berusaha mendapatkan hubungan dan pergaulan baru yang mantap dangan teman sebaya, mencari perannya sendiri, mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep yang penting, mendapatkan tingkah laku yang bertanggung jawab secara social (Dinkmeyer, 1985, h. 164-165). Dengan demikian beban yang diberikan kepada mereka akan memberi 2
  • 3. kesempatan untuk mendapatkan perannya, bergaul dengan orang lain, dan bahkan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. 1 Hakikat Penggunaan Teman Sebaya Proses pembelajaran seharusnya menempatkan siswa sebagai subyek yang mempunyai potensi dasar masing-masing yang dapat berkembang bukan sebagai obyek yang hanya dapat dibentuk semau pendidik. Mereka membutuhkan dorongan eksternasl untuk menumbuhkembangkan potensi internal siswa. Setiap pendidik harus memiliki pemahaman bahwa semua siswa memiliki kelebihan atau potensi yang bervareasi untuk berhasil. Jadi keberhasilan itu merupakan sebuah permata yang dapat menjadi milik semua orang. Keanekaragaman potensi atau kemampuan yang dimiliki siswa dalam memahami sebuah konsep sering menimbulkan masalah, antara lain kadang ada siswa yang sangat cepat memahami dan ada yang merasakan kesulitan tetapi merekan segan bahkan merasa takut untuk bertanya kepada guru, apa lagi kalau guru tersebut kurang menyenangkan. Kesulitan yang dialami oleh sekelompok siswa tersebut dapat diatasi dengan cara melibatkan teman sebayanya dalam pembelajaran atau guru menerapkan model pembelajaran tutor sebaya. Strategi belajar dengan tutor sebaya adalah melakukan strategi belajar secara dini dalam upaya mengantisipasi kesulitan- kesulitan yang dihadapi siswa agar tidak berdampak lebih jauh terhadap pengaruh yang cukup signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi yang seharusnya dicapai dan berdampak terhadap prestasi belajar siswa, salah satu model pembelajaran yang diduga mampu membuat suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta dapat membantu kesulitan belajar siswa adalah model pembelajaran tutor sebaya. Melalui model pembelajaran ini, siswa secara terbuka dan interaktif di bawah bimbingan guru, 1 Erman Suherman, dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. (Bandung: 2003). Hlm.276. 3
  • 4. sehingga siswa terpacu untuk menguasai bahan ajar yang disajikan sesuai standar. Hakikat partisipasi siswa dalam model pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok-kelompok kecil memerlukan peran aktif dari para siswa sebagai subyek ajar bukan sebagai obyek ajar, dengan demikian proses pembelajaran akan berlangsung efektif dan bermakna. Kondisi ini pada akhirnya akan meningkatkan pemahaman peserta didik yang bermakna meningkatkan prestasi belajar.2 Berbicara tentang aktivitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran, Trianto(2007) mengatakan bahwa guru tidak dibenarkan mengelola tingkah laku siswa dalam kelompok secara ketat, dan siswa memiliki ruang dan peluang untuk secara bebas mengendalikan aktivitas-aktivitas dalam kelompoknya.Secara bebas itu bermakna merdeka dalam berkativitas di pembelajaran. Bedasarkan prinsip Student centered, peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar Kondisi ini dikenal dengan istilah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), yang merupakan terjemahan dari student active training, yang memiliki makna bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Contoh Pengajaran Teman Sebaya Dalam Pelajaran Matematika Dalam pembelajaran dengan pendekatan tutor sebaya, si tutor hendaknya adalah siswa yang mempunyai kemampuan lebih dibandingkan teman-teman pada umumnya. Sehingga pada saat ia memberikan pengayaan atau membimbing teman-temannya ia sudah menguasai bahan yang akan disampaikan kepada teman-teman lainnya. Salah satu contohnya adalah : 2 http://umburumalanni22.blogspot.com/2014/04/contoh-makalah-model-pembelajaran-tutor.html diakses pada tanggal 28 Maret 2015 pukul 09.28 WIB. 4
  • 5. Topik : Persamaan Kuadrat Tingkat : SLTP Kelas : III Setelah guru menugaskan kepada para siswa untuk memahami pengertian persamaan kuadrat dan cara menyelesaikan persamaan kuadrat, guru membuat setting kelas dengan menggunakan tutor sebaya. 5 orang siswa yang dianggap cukup mampu membaca dan menerapkan konsep persamaan kuadrat diangkat guru sebagai tutor pada grupnya yang terdiri atas 5sampai 6 anggota. Berikut ini adalah dialog antara siswa (S) dengan tutornya (T) didalam salah satu kelompok dan dipantau oleh guru. S1 : Apa yang disebut persamaan kuadrat? T : Bentuk umum persamaan kuadrat dalam x adalah ax2 +bx+c=0 dengan a, b, dan c merupakan konstanata bilanagan riil dengan a≠0 S2 : Mengapa a≠0? T : Menurut kamu kalau a=0 apa akibatnya? S1 : Kalau a=0, pada persamaan ax2 +bx+c=0, menjadi 0x2 +8x+13=0 atau 8x+13=0 T : Apakah itu menjadi persamaan kuadrat? S2: : Yang kuadrat apanya sih? T : Disini pangkat tertinggi adalah 2, yang kuadrat itu pangkat x 5
  • 6. tertinggi. Jadi, ax2 +bx+c=0 dibaca “ax kuadrat ditambah bx ditambah c”. Jadi, kalau begitu 8x+13=0 bukan persamaan kuadrat. Jadi, contoh diatas akan berlangsung secara kontinu apabila seseorang masih belum paham dengan materi yang dibahas. Dialog dan diskusi seperti diatas dapat diteruskan sampai menemukan cara untuk menyelesaikan persamaan kuadrat menggunakan pemfaktoran, melengkapkan kuadrat dan rumus kuadrat. DAFTAR RUJUKAN Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung. 6
  • 7. tertinggi. Jadi, ax2 +bx+c=0 dibaca “ax kuadrat ditambah bx ditambah c”. Jadi, kalau begitu 8x+13=0 bukan persamaan kuadrat. Jadi, contoh diatas akan berlangsung secara kontinu apabila seseorang masih belum paham dengan materi yang dibahas. Dialog dan diskusi seperti diatas dapat diteruskan sampai menemukan cara untuk menyelesaikan persamaan kuadrat menggunakan pemfaktoran, melengkapkan kuadrat dan rumus kuadrat. DAFTAR RUJUKAN Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung. 6