SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan akan fisika dasar sangatlah dibutuhkan dalam
rangka membangun konsep pemahaman terhadap penggunaan fisika
dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat fisika sebagai fondasi dari
ilmu alam, maka sudah sewajarnya bila ilmu fisika menjadi ilmu
wajib bagi para ilmuwan, peneliti dan para mahasiswa. Seiring
berjalannya waktu, ilmu fisikapun menjadi semakin kompleks.
Aspek penting dalam pembahasan energi adalah hukum
termodinamika. Termodinamika adalah cabang ilmu yang mempelajari energi
dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Untuk dapat memahami teori
termodinamika dengan lebih baik, diantaranya diperlukan pemahaman tentang
prinsip, sifat dan hukum termodinamika, dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Gas dan uap secara alami berkaitan dengan pangan dan sistem
pengolahan pangan. Diantaranya adlah penggunaan uap air (steam) sebagai
media pemanasan, dimana diperlukan pengetahuan tentang sifat-sifat gas
tersebut. Demikian juga dalam proses evaporasi atau penguapan air dari bahan
pangan akan terjadi perubahan fase dari air menjadi uap, dimana sifat-sifat
dari fase cair dan fase uap akan berbeda. Demikian juga, gas yang terlarut
dalam bahan pangan, seperti oksigen dan uap air mempengaruhi umur simpan
produk. Prinsip-prinsip sifat gas ini sangat penting diketahui dalam
perhitungan-perhitungan termodinamika.
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 2
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana aplikasi penggunaan termodinamika dalam kehidupan
sehari-hari?
2. Apa maksud dari masing-masing hukum termodinamika?
C. Tujuan
Penyusunan makalah yang berjudul “Termodinamika sehari-hari” ini
bertujuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan kegunaan dan aplikasi pemakaian teori termodinamika
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mendeskribsikan pengertian dari masing-masing hukum
termodinamika.
D. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah pengenalan terhadap prinsip-prinsip termodinamika
dengan menghubungkanya di kehidupan sehari-hari.
2. Memperjelas pengetahuan tentang hukum-hukum termodinamika.
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic =
'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan
proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana
banyak hubungan termodinamika berasal.
Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari
tentang energi. Membahas kaitan antara energi panas dan kerja yang
dihasilkan dari energi tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa di alam ini
energi terdiri dari berbagai macam bentuk selain energi panas ada energi
kimia, kinetik, potensial, nuklir, listrik dan masih banyak lagi. Energi itu dapat
berubah menjadi bentuk lain yang terjadi secara alami ataupun melalui
rekayasa teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran
energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi
(kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan
istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang.
Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses
kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika
bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.
B. PRINSIP-PRINSIP TERMODINAMIKA
Sebelum memecahkan masalah-masalah termodinamika, penting
untuk mengetahui istilah-istilah tertentu. Pada gambar menyajikan kotak kaca
yang tertutup rapat yang berisi sebuah bola besi padat. Kita bisa menyebut
bahwa Bagian dalam kotak sebagai “sistem” yang dipelajari. Oleh sebab itu,
sistem terdiri dari (1) udara yang berada di dalam kotak, dan (2) bola logam
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 4
itu sendiri. Daerah di luar sistem, atau di luar kotak dalam contoh ini, disebut
“lingkungan sekitar”.
Lingkungan sekitar
Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi:
1. sistem terisolasi pada sistem ini tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja
dengan lingkungan. Jika tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat
masuk atau keluar dari sistem, perubahan energi secara keseluruhan dalam
sistem dan kandungan kalor adalah nol. Contoh dari sistem terisolasi adalah
wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem tertutup pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja)
tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah
contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran
panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat
pembatasnya:
 pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
 pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
3. Sistem ini terbuka sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi
dan berganti bentuk energi.
Kesetimbangan termodinamika ada jika parameter fisik dari suatu
sistem ( misalnya: suhu, volume dan tekanan) adalah konstan sepanjang
waktu. Kesetimbangan termal ada jika dua sistem berada dalam kontak termal
dan terjadi aliran kalor di antara keduanya ( temperature keduanya adalah
sama ).
Termodinamika dibagi menjadi tiga berdasarkan perubahan dalam
kandungan kalor:
sistem
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 5
1. Q = 0 Jika tidak terjadi perubahan atau perubahan bersih dalam perubahan
kalor.
2. Q adalah positif (+) Jika suatu sistem memperoleh energi dalam bentuk kalor,
maka kandungan kalor meningkat.
3. Q adalah negatif (-) jika suatu sistem melepaskan kalor.
Maka di dapatlah hubungan :
Q adalah positif (+) jika T akhir T awal dan negatif (-) jika T akhir T
awal.
Prinsip perubahan fase wujud suatu benda:
Benda terdiri dari 3 wujud yaitu; cair, gas, dan padat. Banyak
substansi mempunyai kemampuan berada dalam 3 status atau fase : padat,
cair, dan gas. Fase suatu substansi pada sembarang waktu (t) berkaitan
semata-mata dengan status energi pada waktu itu. Pada suatu percobaan
dilakukan suatu penelitian tentang perubahan fase yang dialami oleh air
(H₂O), saat dipanaskan. H₂O yang dipakai adalah air murni (distilasi) dan
ditempatkan disuatu ruangan bertekanan 1 atmosfer. Suatu alat pembakar
Bunsen ditempatkan dibawah es balok seberat 5 gram (H₂O padat) dengan
suhu awal -20⁰C (titik A pada grafik). saat kalor dialirkan pada es batu, energi
kinetik acak rata-rata molekul H₂O meningkat, dan molekul H₂O bergerak
makin lama makin cepat.
Es dihangatkan hingga mencapai 0⁰C (titik B), titik lebur tekanan
murni pada 1 atm. Walaupun suhu seluruh es batu meningkat, tidak terjadi
perubahan fase (yakni,es tidak mencair sama sekali), baru pada saat seluruh
bagian es batu mencapai titik lebur 0⁰C maka perubahan fase terjadi.
Selanjutnya, energi yang diberikan hanya melelehkan es batu tanpa adanya
selama proses mencair. Baru setelah setiap molekul mengalami perubahan
fase (padat cair) temperature kembali mulai meningkat.
Titik C mewakili air yang baru terbentuk pada 0⁰C. Panas api
kemudian memanaskan air namun tidak terjadi perubahan fase air sampai
Q= mc T
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 6
setiap bagian air yang mengalir mencapai 100⁰C (titik D), titik didih resmi air
mulai pada tekanan 1 atm. Saat kalor diserap oleh air, tingkat energi molekul
air meningkat menyebabkan terjadinya penguapan.
Grafik ini menunjukan temperatur selalu tetap konstan selama
perubahan fase. Setelah semua molekul telah berubah fase menjadi gas
barulah mulai terjadi perubahan suhu gas.
Dari data diatas dapat diketahui macam-macam perubahan fase:
1. Dari B C adalah mencair atau melebur
2. Dari D E adalah penguapan
3. Dari E D adalah kondensasi
4. Dari C B adalah membeku
5. Dari B E atau E B adalah sublimasi
Ahli fisika mendefenisikan kalor peleburan (Hf) suatu zat sebagai
jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah bentuk 1 gram zat dari zat
padat menjadi zat cair. Hf es adalah 80 kal/gr. Kalor penguapan (Hᵥ) adalah
jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 gram zat cair menjadi gas.
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
140
160
A B C D E F
Suhu(⁰C)
PERUBAHAN FASE H₂O
waktu
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 7
Hᵥair adalah 540 kal/gr. Jelasnya, diperlukan energi yang lebih banyak per
gram zat untuk menguap dari pada untuk mencair.
C. HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem
termodinamika, yaitu:
Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang
dengan sistem ketiga, maka ketiganya dapat saling setimbang satu dengan
lainnya. Hal ini dikarenakan kalor yang terdapat pada sistem berupa partikel
yang bervibrasi, partikel tersebut berpindah dan mengalirkan energinya ke
partikel disebelahnya. Contohnya seperti ini :
anggap terdapat tiga buah benda, A,B dan C. Kondisi awal benda sebelum
bersentuhan diasumsikan tidak sama / belum terjadi kesetimbangan. Dimana
. setelah ketiga benda bersentuhan, dimana terjadi
kesetimbangan antara benda , maka benda C juga akan setimbang
dengan benda .
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama
dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja
yang dilakukan terhadap sistem.
Hukum pertama ini juga menyatakan bahwa energi suatu sistem yang
terisolasi adalah konstan. Aliran kalor atau kerja (usaha) yang dialami oleh
suatu sistem dapat menyebabkan sistem tersebut memperoleh atau kehilangan
energi, tetapi secara keseluruhan energi itu tidak ada yang hilang, energi
tersebut hanya mengalami perubahan.
Qlebur = mHf Qpenguapan = mHᵥ
( persamaan kalor “ antar- fase”)
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 8
Berdasarkan hukum kekekalan energi tersebut, hukum I
termodinamika dirumuskan sebagai berikut:
Untuk setiap proses, apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem
melakukan usaha W, maka selisih energi, Q – W, sama dengan perubahan
energi dalam U dari sistem :
Perjanjian tanda untuk Q dan W (Gambar 14.7) adalah sebagai berikut :
- Jika sistem melakukan usaha, nilai W bertanda positif,
- Jika sistem menerima usaha, nilai W bertanda negatif
dan merupakan fungsi status; nilainya tidak tergantung dari
lintasan spesifik. Fakta penting yaitu dari mana dan berasal pada
mulanya dan ada dimana sekarang. Istilah-istilah termodinamika yang umum
meliputi:
 Isotermal : temperature adalah konstan, = 0
 Adiabatik : tak ada perubahan dalam kandunganm kalor, = 0
 Isobarik : tekanan tetap konstan, = 0
 Isovolumetrik : volume tetap konstan dan dengan demikian W = 0
U = U2 – U1 = Q –W atau Q = U + W
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 9
Dalam suatu proses isothermal, perubahan dalam kandungan kalor
sama dengan usaha yang dilakukan. Dalam suatu proses adiabatik, perubahan
dalam status energi internal sama dengan usaha yang dilakukan. Dalam suatu
proses isovolumetrik, perubahan dalam energi internal sama dengan usaha
yang dilakukan. Dalam suatu proses isovolumetrik perubahan dalam energi
internal sama dengan perubahan dalam kandungan kalor.
Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini
menyatakan bahwa total entropi (S)dari suatu sistem termodinamika terisolasi
cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati
nilai maksimumnya. Perubahan entropi (perubahan dalam jumlah keadaan
yang tidak teratur) disingkat dengan huruf .
Ingat entropi dari suatu gas zat cair zat padat, atau keadaan yang
kacau dalam kehidupan sehari-hari yang tidak pernah tampak menurun.
Hukum kedua memungkinkan terjadinya hal sebagai berikut:
1. , yang melukiskan proses-proses spontan dan tidak dapat kembali
(irreversible) yang terjadi di alam ( misalnya, bola yang mula-mula
diam,berrgulir menuruni lereng bukit yang curam ke arah pusat grativasi;
sekelompok semut menyebar di seluruh tempat; kalor mengalir dari sesuatu
yang lebih panas ke sesuatu yang lebih dingin). Dalam kasus-kasus ini
adalah positif ( + ).
2. , yang menyatakan bahwa keadaan yang kacau (disorder) tidak
berubah sekarang, tetapi akan berubah dengan segera. Proses-proses seperti ini
dapat kembali (reversible), sebab setiap waktu dapat menjadi spontan dan
irreversible:
(misalnya, sebuah bola yang diam pada puncak gunung yang seterusnya
tinggal diam hingga “suatu fenomena alam” seperti angin rebut atau gempa
bumi menyebabkan bola bergulir).
Hubungan yang terdapat diantara kandungan kalor (Q), entropi (S),
dan energi gas pada suatu sistem (G) : . Jika suatu proses
spontan terjadi dalam suatu sistem tertutup ( , maka energi
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 10
bebas dari sistem tersebut pasti (-). oleh sebab itu, adalah negatif dan
adalah positif, jika suatu proses berlangsung secara spontan.
Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur
kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
D. APLIKASI TERMODINAMIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI
Prinsip dari ilmu termodinamika banyak terjadi dialam ini. Bumi
yang menerima energi radiasi dari matahari, dimana energi tersebut berubah
menjadi bentuk lain seperti angin, gelombang laut dan sebagainya. Tidak
terkecuali manusia, prinsip termodinamika berupa konversi energi sangat
kompleks terjadi di dalam diri manusia. Mulai dari bahan makanan yang
dikonsumsi kemudian berubah menjadi tenaga merupakan konsep
termodinamika.
Prinsip termodinamika juga digunakan untuk mempermudah
manusia dalam bekerja. Didukung dengan teknologi yang semakin
berkembang, prinsip termodinamika digunakan dibarbagai dunia industri,
automotif, pembangkit listrik dan sebagainya.
Termodinamika telah merubah sistem industri didunia, dari yang
mulanya menggunakan kayu bakar untuk memasak sampai menggunakan
listrik untuk memasak. Hal ini karena termodinamika merupakan hukum-
hukum yang menyangkut banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
contoh yang paling sederhana adalah es didalam gelas yang menyebabkan
terjadi pengembunan diluar gelas, padahal terpisahkan oleh medium gelas
(glass) yang memisahkan permukaan luar dan permukaan dalam.
Proses timbulnya air pada permukaan gelas itu menandakan adanya
suatu sistem yang terjadi pada perstiwa ini, sistem yang terjadi adalah bahwa
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 11
udara yang ada di sekeliling gelas mengandung uap air. Ketika gelas diisi es,
gelas menjadi dingin. Udara yang bersentuhan dengan gelas dingin ini akan
turun suhunya. Uap air yang ada di udara pun ikut mendingin. Jika suhunya
sudah cukup dingin, uap air ini akan mengembun membentuk tetes-tetes air di
bagian luar gelas.
Hal ini merupakan peristiwa termodinamika yang sesuai dengan
hukum termodinamika yang ke dua yang berbunyi Berikut “Hukum kedua
termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya”. Dari
hukum ini proses yang terjadi didalam gelas merupakan proses penyerapan
panas dengan kata lain udara akan berubah menjadi dingin, sementar udara
mengandung kadar air yang tinggi pda kelembaban yang tinggi, sehingga
ketika udara dingin akan membuatnya mengembun sehingga timbul air pada
permukaan luar pada gelas..
Dari contoh es pada gelas diatas merupakan sistem pertukaran secara
tertutup karena terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran benda
dengan menggunakan media pembatas rigid (tidak boleh mempertukarkan
kerja) dengan mempertukarkan panas melalui medium gelas.
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang
energi. Membahas kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari
energi tersebut.
2. Energi itu dapat berubah menjadi bentuk lain yang terjadi secara alami
ataupun melalui rekayasa teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan.
3. Kesetimbangan energi pada suatu sistem didasarkan pada prinsip/hukum.
Kekekalan energi akan berkesinambungan dengan prinsip kesetimbangan
massa, sehingga prinsip perhitungan yang digunakan kesetimbangan energi
mirip dengan kesetimbangan massa, yaitu :
B. Saran
1. Meningkatkan penerapan dari teori termodinamika untuk kehidupan sehari-
hari.
2. Memperbanyak pengetahuan tentang termodinamika.
MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293
“Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari” 13
Daftar Pustaka
Bresnick, Stephen. 2002. Intisari Fisika. Jakarta. Penerbit Hipokrates
http://id.wikipedia.org/wiki/termodinamika diakses tanggal 8 Desember 2012
http://www.file-edu.com/2011/10/prinsip-dasar-teori-termodinamika-1.html
diakses tanggal 8 Desember 2012
http://atophysics.wordpress.com materi 17 termodinamika diakses tanggal 8
Desember 2012

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Dewi Ponco
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataAris Wibowo
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaEdi B Mulyana
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesPutri Aulia
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTameliarizkap
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias aji indras
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaFeren Jr
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan FasaPTIK BB
 
Hukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaHukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaFKIP UHO
 
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usahaLaporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usahaElsens Viele
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 

Was ist angesagt? (20)

Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Aplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamikaAplikasi termodinamika
Aplikasi termodinamika
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika kedua
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Termodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalorTermodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalor
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
Hukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamikaHukum hukum termodinamika
Hukum hukum termodinamika
 
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usahaLaporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 

Ähnlich wie Makalah termodinamika

Ähnlich wie Makalah termodinamika (20)

Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamika
 
Thermodinamika
ThermodinamikaThermodinamika
Thermodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswaLembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
2
22
2
 
2
22
2
 
Makalah termokimia
Makalah termokimiaMakalah termokimia
Makalah termokimia
 
thermo.pdf
thermo.pdfthermo.pdf
thermo.pdf
 
lap
laplap
lap
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Makalah thermokimia
Makalah thermokimiaMakalah thermokimia
Makalah thermokimia
 
thermokimia
thermokimiathermokimia
thermokimia
 
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docxMAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA EDIT.docx
 
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanMakalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatan
 
Pengertian Termodinamika
Pengertian TermodinamikaPengertian Termodinamika
Pengertian Termodinamika
 
Termodinamika suhu dan kalor non reg
Termodinamika suhu dan kalor non regTermodinamika suhu dan kalor non reg
Termodinamika suhu dan kalor non reg
 
Laporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimiaLaporan Kimia - thermokimia
Laporan Kimia - thermokimia
 
Termofisika
TermofisikaTermofisika
Termofisika
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 

Makalah termodinamika

  • 1. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan akan fisika dasar sangatlah dibutuhkan dalam rangka membangun konsep pemahaman terhadap penggunaan fisika dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat fisika sebagai fondasi dari ilmu alam, maka sudah sewajarnya bila ilmu fisika menjadi ilmu wajib bagi para ilmuwan, peneliti dan para mahasiswa. Seiring berjalannya waktu, ilmu fisikapun menjadi semakin kompleks. Aspek penting dalam pembahasan energi adalah hukum termodinamika. Termodinamika adalah cabang ilmu yang mempelajari energi dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Untuk dapat memahami teori termodinamika dengan lebih baik, diantaranya diperlukan pemahaman tentang prinsip, sifat dan hukum termodinamika, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Gas dan uap secara alami berkaitan dengan pangan dan sistem pengolahan pangan. Diantaranya adlah penggunaan uap air (steam) sebagai media pemanasan, dimana diperlukan pengetahuan tentang sifat-sifat gas tersebut. Demikian juga dalam proses evaporasi atau penguapan air dari bahan pangan akan terjadi perubahan fase dari air menjadi uap, dimana sifat-sifat dari fase cair dan fase uap akan berbeda. Demikian juga, gas yang terlarut dalam bahan pangan, seperti oksigen dan uap air mempengaruhi umur simpan produk. Prinsip-prinsip sifat gas ini sangat penting diketahui dalam perhitungan-perhitungan termodinamika.
  • 2. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 2 B. Rumusan Masalah Dalam makalah ini rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana aplikasi penggunaan termodinamika dalam kehidupan sehari-hari? 2. Apa maksud dari masing-masing hukum termodinamika? C. Tujuan Penyusunan makalah yang berjudul “Termodinamika sehari-hari” ini bertujuan sebagai berikut: 1. Menjelaskan kegunaan dan aplikasi pemakaian teori termodinamika dalam kehidupan sehari-hari. 2. Mendeskribsikan pengertian dari masing-masing hukum termodinamika. D. Manfaat Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mempermudah pengenalan terhadap prinsip-prinsip termodinamika dengan menghubungkanya di kehidupan sehari-hari. 2. Memperjelas pengetahuan tentang hukum-hukum termodinamika.
  • 3. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 3 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN TERMODINAMIKA Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang energi. Membahas kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari energi tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa di alam ini energi terdiri dari berbagai macam bentuk selain energi panas ada energi kimia, kinetik, potensial, nuklir, listrik dan masih banyak lagi. Energi itu dapat berubah menjadi bentuk lain yang terjadi secara alami ataupun melalui rekayasa teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang. B. PRINSIP-PRINSIP TERMODINAMIKA Sebelum memecahkan masalah-masalah termodinamika, penting untuk mengetahui istilah-istilah tertentu. Pada gambar menyajikan kotak kaca yang tertutup rapat yang berisi sebuah bola besi padat. Kita bisa menyebut bahwa Bagian dalam kotak sebagai “sistem” yang dipelajari. Oleh sebab itu, sistem terdiri dari (1) udara yang berada di dalam kotak, dan (2) bola logam
  • 4. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 4 itu sendiri. Daerah di luar sistem, atau di luar kotak dalam contoh ini, disebut “lingkungan sekitar”. Lingkungan sekitar Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi: 1. sistem terisolasi pada sistem ini tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Jika tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masuk atau keluar dari sistem, perubahan energi secara keseluruhan dalam sistem dan kandungan kalor adalah nol. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi. 2. Sistem tertutup pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:  pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.  pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja. 3. Sistem ini terbuka sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti bentuk energi. Kesetimbangan termodinamika ada jika parameter fisik dari suatu sistem ( misalnya: suhu, volume dan tekanan) adalah konstan sepanjang waktu. Kesetimbangan termal ada jika dua sistem berada dalam kontak termal dan terjadi aliran kalor di antara keduanya ( temperature keduanya adalah sama ). Termodinamika dibagi menjadi tiga berdasarkan perubahan dalam kandungan kalor: sistem
  • 5. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 5 1. Q = 0 Jika tidak terjadi perubahan atau perubahan bersih dalam perubahan kalor. 2. Q adalah positif (+) Jika suatu sistem memperoleh energi dalam bentuk kalor, maka kandungan kalor meningkat. 3. Q adalah negatif (-) jika suatu sistem melepaskan kalor. Maka di dapatlah hubungan : Q adalah positif (+) jika T akhir T awal dan negatif (-) jika T akhir T awal. Prinsip perubahan fase wujud suatu benda: Benda terdiri dari 3 wujud yaitu; cair, gas, dan padat. Banyak substansi mempunyai kemampuan berada dalam 3 status atau fase : padat, cair, dan gas. Fase suatu substansi pada sembarang waktu (t) berkaitan semata-mata dengan status energi pada waktu itu. Pada suatu percobaan dilakukan suatu penelitian tentang perubahan fase yang dialami oleh air (H₂O), saat dipanaskan. H₂O yang dipakai adalah air murni (distilasi) dan ditempatkan disuatu ruangan bertekanan 1 atmosfer. Suatu alat pembakar Bunsen ditempatkan dibawah es balok seberat 5 gram (H₂O padat) dengan suhu awal -20⁰C (titik A pada grafik). saat kalor dialirkan pada es batu, energi kinetik acak rata-rata molekul H₂O meningkat, dan molekul H₂O bergerak makin lama makin cepat. Es dihangatkan hingga mencapai 0⁰C (titik B), titik lebur tekanan murni pada 1 atm. Walaupun suhu seluruh es batu meningkat, tidak terjadi perubahan fase (yakni,es tidak mencair sama sekali), baru pada saat seluruh bagian es batu mencapai titik lebur 0⁰C maka perubahan fase terjadi. Selanjutnya, energi yang diberikan hanya melelehkan es batu tanpa adanya selama proses mencair. Baru setelah setiap molekul mengalami perubahan fase (padat cair) temperature kembali mulai meningkat. Titik C mewakili air yang baru terbentuk pada 0⁰C. Panas api kemudian memanaskan air namun tidak terjadi perubahan fase air sampai Q= mc T
  • 6. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 6 setiap bagian air yang mengalir mencapai 100⁰C (titik D), titik didih resmi air mulai pada tekanan 1 atm. Saat kalor diserap oleh air, tingkat energi molekul air meningkat menyebabkan terjadinya penguapan. Grafik ini menunjukan temperatur selalu tetap konstan selama perubahan fase. Setelah semua molekul telah berubah fase menjadi gas barulah mulai terjadi perubahan suhu gas. Dari data diatas dapat diketahui macam-macam perubahan fase: 1. Dari B C adalah mencair atau melebur 2. Dari D E adalah penguapan 3. Dari E D adalah kondensasi 4. Dari C B adalah membeku 5. Dari B E atau E B adalah sublimasi Ahli fisika mendefenisikan kalor peleburan (Hf) suatu zat sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah bentuk 1 gram zat dari zat padat menjadi zat cair. Hf es adalah 80 kal/gr. Kalor penguapan (Hᵥ) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 gram zat cair menjadi gas. -40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140 160 A B C D E F Suhu(⁰C) PERUBAHAN FASE H₂O waktu
  • 7. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 7 Hᵥair adalah 540 kal/gr. Jelasnya, diperlukan energi yang lebih banyak per gram zat untuk menguap dari pada untuk mencair. C. HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu: Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dapat saling setimbang satu dengan lainnya. Hal ini dikarenakan kalor yang terdapat pada sistem berupa partikel yang bervibrasi, partikel tersebut berpindah dan mengalirkan energinya ke partikel disebelahnya. Contohnya seperti ini : anggap terdapat tiga buah benda, A,B dan C. Kondisi awal benda sebelum bersentuhan diasumsikan tidak sama / belum terjadi kesetimbangan. Dimana . setelah ketiga benda bersentuhan, dimana terjadi kesetimbangan antara benda , maka benda C juga akan setimbang dengan benda . Hukum Pertama Termodinamika Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum pertama ini juga menyatakan bahwa energi suatu sistem yang terisolasi adalah konstan. Aliran kalor atau kerja (usaha) yang dialami oleh suatu sistem dapat menyebabkan sistem tersebut memperoleh atau kehilangan energi, tetapi secara keseluruhan energi itu tidak ada yang hilang, energi tersebut hanya mengalami perubahan. Qlebur = mHf Qpenguapan = mHᵥ ( persamaan kalor “ antar- fase”)
  • 8. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 8 Berdasarkan hukum kekekalan energi tersebut, hukum I termodinamika dirumuskan sebagai berikut: Untuk setiap proses, apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha W, maka selisih energi, Q – W, sama dengan perubahan energi dalam U dari sistem : Perjanjian tanda untuk Q dan W (Gambar 14.7) adalah sebagai berikut : - Jika sistem melakukan usaha, nilai W bertanda positif, - Jika sistem menerima usaha, nilai W bertanda negatif dan merupakan fungsi status; nilainya tidak tergantung dari lintasan spesifik. Fakta penting yaitu dari mana dan berasal pada mulanya dan ada dimana sekarang. Istilah-istilah termodinamika yang umum meliputi:  Isotermal : temperature adalah konstan, = 0  Adiabatik : tak ada perubahan dalam kandunganm kalor, = 0  Isobarik : tekanan tetap konstan, = 0  Isovolumetrik : volume tetap konstan dan dengan demikian W = 0 U = U2 – U1 = Q –W atau Q = U + W
  • 9. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 9 Dalam suatu proses isothermal, perubahan dalam kandungan kalor sama dengan usaha yang dilakukan. Dalam suatu proses adiabatik, perubahan dalam status energi internal sama dengan usaha yang dilakukan. Dalam suatu proses isovolumetrik, perubahan dalam energi internal sama dengan usaha yang dilakukan. Dalam suatu proses isovolumetrik perubahan dalam energi internal sama dengan perubahan dalam kandungan kalor. Hukum kedua Termodinamika Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi (S)dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. Perubahan entropi (perubahan dalam jumlah keadaan yang tidak teratur) disingkat dengan huruf . Ingat entropi dari suatu gas zat cair zat padat, atau keadaan yang kacau dalam kehidupan sehari-hari yang tidak pernah tampak menurun. Hukum kedua memungkinkan terjadinya hal sebagai berikut: 1. , yang melukiskan proses-proses spontan dan tidak dapat kembali (irreversible) yang terjadi di alam ( misalnya, bola yang mula-mula diam,berrgulir menuruni lereng bukit yang curam ke arah pusat grativasi; sekelompok semut menyebar di seluruh tempat; kalor mengalir dari sesuatu yang lebih panas ke sesuatu yang lebih dingin). Dalam kasus-kasus ini adalah positif ( + ). 2. , yang menyatakan bahwa keadaan yang kacau (disorder) tidak berubah sekarang, tetapi akan berubah dengan segera. Proses-proses seperti ini dapat kembali (reversible), sebab setiap waktu dapat menjadi spontan dan irreversible: (misalnya, sebuah bola yang diam pada puncak gunung yang seterusnya tinggal diam hingga “suatu fenomena alam” seperti angin rebut atau gempa bumi menyebabkan bola bergulir). Hubungan yang terdapat diantara kandungan kalor (Q), entropi (S), dan energi gas pada suatu sistem (G) : . Jika suatu proses spontan terjadi dalam suatu sistem tertutup ( , maka energi
  • 10. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 10 bebas dari sistem tersebut pasti (-). oleh sebab itu, adalah negatif dan adalah positif, jika suatu proses berlangsung secara spontan. Hukum ketiga Termodinamika Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol. D. APLIKASI TERMODINAMIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI Prinsip dari ilmu termodinamika banyak terjadi dialam ini. Bumi yang menerima energi radiasi dari matahari, dimana energi tersebut berubah menjadi bentuk lain seperti angin, gelombang laut dan sebagainya. Tidak terkecuali manusia, prinsip termodinamika berupa konversi energi sangat kompleks terjadi di dalam diri manusia. Mulai dari bahan makanan yang dikonsumsi kemudian berubah menjadi tenaga merupakan konsep termodinamika. Prinsip termodinamika juga digunakan untuk mempermudah manusia dalam bekerja. Didukung dengan teknologi yang semakin berkembang, prinsip termodinamika digunakan dibarbagai dunia industri, automotif, pembangkit listrik dan sebagainya. Termodinamika telah merubah sistem industri didunia, dari yang mulanya menggunakan kayu bakar untuk memasak sampai menggunakan listrik untuk memasak. Hal ini karena termodinamika merupakan hukum- hukum yang menyangkut banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang paling sederhana adalah es didalam gelas yang menyebabkan terjadi pengembunan diluar gelas, padahal terpisahkan oleh medium gelas (glass) yang memisahkan permukaan luar dan permukaan dalam. Proses timbulnya air pada permukaan gelas itu menandakan adanya suatu sistem yang terjadi pada perstiwa ini, sistem yang terjadi adalah bahwa
  • 11. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 11 udara yang ada di sekeliling gelas mengandung uap air. Ketika gelas diisi es, gelas menjadi dingin. Udara yang bersentuhan dengan gelas dingin ini akan turun suhunya. Uap air yang ada di udara pun ikut mendingin. Jika suhunya sudah cukup dingin, uap air ini akan mengembun membentuk tetes-tetes air di bagian luar gelas. Hal ini merupakan peristiwa termodinamika yang sesuai dengan hukum termodinamika yang ke dua yang berbunyi Berikut “Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya”. Dari hukum ini proses yang terjadi didalam gelas merupakan proses penyerapan panas dengan kata lain udara akan berubah menjadi dingin, sementar udara mengandung kadar air yang tinggi pda kelembaban yang tinggi, sehingga ketika udara dingin akan membuatnya mengembun sehingga timbul air pada permukaan luar pada gelas.. Dari contoh es pada gelas diatas merupakan sistem pertukaran secara tertutup karena terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan menggunakan media pembatas rigid (tidak boleh mempertukarkan kerja) dengan mempertukarkan panas melalui medium gelas.
  • 12. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang energi. Membahas kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari energi tersebut. 2. Energi itu dapat berubah menjadi bentuk lain yang terjadi secara alami ataupun melalui rekayasa teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. 3. Kesetimbangan energi pada suatu sistem didasarkan pada prinsip/hukum. Kekekalan energi akan berkesinambungan dengan prinsip kesetimbangan massa, sehingga prinsip perhitungan yang digunakan kesetimbangan energi mirip dengan kesetimbangan massa, yaitu : B. Saran 1. Meningkatkan penerapan dari teori termodinamika untuk kehidupan sehari- hari. 2. Memperbanyak pengetahuan tentang termodinamika.
  • 13. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Jl. Tatabumi No. 3, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 “Pendeskribsian tentang Termodinamika, prinsip dan hukumnya, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari” 13 Daftar Pustaka Bresnick, Stephen. 2002. Intisari Fisika. Jakarta. Penerbit Hipokrates http://id.wikipedia.org/wiki/termodinamika diakses tanggal 8 Desember 2012 http://www.file-edu.com/2011/10/prinsip-dasar-teori-termodinamika-1.html diakses tanggal 8 Desember 2012 http://atophysics.wordpress.com materi 17 termodinamika diakses tanggal 8 Desember 2012