1. PSAK 50 55 dan 60
Fitriasma Kindra 0109U264
Garry Gumilar 0109U427
Handy Sofyandi 0109U469
Innes Noor Fatimah 0109U223
Tanti Kustianti 0109U166
2. PSAK 50 R – Instrumen
Keuangan Penyajian
Skop meliputi seluruh tipe instrumen
keuangan
Definisi detail atas instrumen keuangan : aset
keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen
ekuitas
Instrumen ekuitas adalah kontrak yang
memberikan kepada pemegangnya hak residu
atas aset entitas setelah dikurangi dengan
semua liabilitas
Alokasi nilai buku instrumen keuangan untuk
komponen ekuitas dan utang. Nilai utang
ditetapkan terlebih dahulu
3. PSAK 50 R – Instrumen
Keuangan Penyajian
Pembelian saham diperoleh kembali
(treasury stock) dicatat sebagai perubahan
atas ekuitas sehingga tidak ada
keuntungan/kerugian yang diakui
Termasuk dalam definisi aset dan liabilitas
keuangan adalah kontrak yang diselesaikan
dengan instrumen ekuitas suatu entitas.
Aset dan liabilitas keuangan diakui ketika
entitas mengambil bagian dalam suatu
kontrak provisi atas suatu instrumen
4. PSAK 50 R (2010) – Instrumen
Keuangan Penyajian
Semua ketentuan tentang pengungkapan dipindahkan
ke PSAK 60 (IFRS 7)
Tambahan pengaturan khusus tentang : puttable
instrument , kewajiban untuk menyerahkan bagian
aset neto secara prorata saat likuidasi, dan rights,
opsi, waran dikategorikan dan disajikan sebagai
liabilitas keuangan, akan tetapi dapat dikategorikan
sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-
syarat tertentu.puttable instrument
Instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttable
instrument) adalah instrumen keuangan yang
memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menjual kembali instrumen kepada penerbit dan
memperoleh kas atau aset keuangan lain atau secara
otomatis menjual kembali kepada penerbit pada saat
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa
yang akan datang atau kematian atau purna karya
dari pemegang instrumen.
5. PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan
Pengukuran
Instrumen keuangan diukur pada pengakuan
awal sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi kecuali untuk instrumen yang diukur
dengan menggunakan nilai wajar.
Penghapusan (dererecognition) aset keuangan
didasarkan atas kombinasi “risk and reward”
dan pendekatan pengendalian. Evaluasi atas
risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas
transfer pengendalian
Pengakuan gain/loss atas penghapusan
(extinguishment) liabilitas keuangan ketika
utang baru diterbitkan memiliki persyaratan
(term) yang berbeda dengan utang lama.
Restrukturisasi utang yang menyebabkan
modifikasi substansial term dapat menghasilkan
gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru.
6. PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan
Pengukuran
Empat kategori aset keuangan:
1. Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
2. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
3. Pinjaman yang diberikan atau piutang; dan
4. Aset keuangan tersedia untuk dijual.
Dua kategori liabilitas keuangan
1) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi
2) Kewajiban lain
Pengukuran aset keuangan dengan
menggunakan nilai wajar dalam arti luas
Beberapa perbedaan dalam praktik dalam
mengidentifikasi derivatif majemuk.
7. PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan
Pengukuran
Harga pasar atas aset yang dimiliki atau
liabilitas yang akan diterbitkan adalah harga
penawaran(bid price) dan untuk aset yang
akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah
harga permintaan (asking price).
Pengukuran instrumen keuangan sebesar
nilai amortisasi, premium dan diskon
dimartisasi dengan menggunakan effective
interest rate.
Aturan tainting atas held to maturity
investment, pembatasan selama 2 tahun
tidak boleh melakukan transfer antar
kategori investasi.
8. PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan
Pengukuran
Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan
dan penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan
keuangan.
Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu
dan kolektif
Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi
HTM dan AFS instrumen utang dapat dilakukan jika
memenuhi kriteria.
Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang
yang didesain untuk tujuan hedging
Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai:
aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas
lain.
Aset Keuangan : Kas, Kewajiban kontraktual,
Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
9. Aset/Kewajiban Keuangan yang
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Diperdagangkan:
– Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli
kembali dalam waktu dekat (trading);
– Bagian dari portofolio instrumen keuangan
tertentu yang memiliki pola ambil untung
dalam jangka pendek; atau
– merupakan derivatif (kecuali derivatif yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
dan efektif).
Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar
melalui Laporan Laba Rugi
10. Saling Hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai netonya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya
jika, entitas: saat ini memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan
secara neto atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitasnya secara
simultan.
Dalam akuntansi untuk transfer atas aset
keuangan yang tidak memenuhi kualifikasi
penghentian pengakuan, maka entitas tidak
boleh melakukan saling hapus aset keuangan
yang ditransfer dan liabilitas terkait
11. Tainting
Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset
keuangan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau
dalam kurun waktu dua tahun
sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi
investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam
jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan (more than insignificant) sebelum
jatuh tempo
12. Nilai Wajar
Nilai di mana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s
length transaction)
Bukan nilai yang akan diterima atau
dibayarkan entitas dalam suatu
transaksi yang dipaksakan, likuidasi
yang dipaksakan, atau penjualan
akibat kesulitan keuangan.
13. Hirarki Penentuan Nilai Wajar*
Kuotasi harga di pasar aktif;
Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan
teknik penilaian yang meliputi:
penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar
yang terkini antara pihak-pihak yang
mengerti, berkeinginan, jika tersedia;
referensi atas nilai wajar terkini dari
instrumen lain yang secara substansial sama;
analisis arus kas yang didiskonto (discounted
cash flow analysis); dan
model penetapan harga opsi (option pricing
model)
14. Suku bunga efektif
Suku bunga yang menyamakan antara nilai
awal asetbdengan nilai kini dari pembayaran
yang diterima dibmasa mendatang.
Nilai awal aset keuangan termasuk biaya
transaksibdan biaya lain terkait dengan
perolehan/penerbitanbaset/liabilitas
keuangan
Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan
sukubbunga yang ditetapkan.
Suku bunga efektif digunakan untuk
mengitungbamortisasi premium atau diskon
15. Ketentuan Umum – Penurunan Nilai
Aset keuangan atau kelompok aset
keuangannmengalami penurunan nilai apabila:
Nilai tercatat/biaya perolehan diamortisasi >
Nilai yang dapat diperoleh kembali
Evaluasi atas apakah terdapat bukti objektif
penurunan nilai harus dilakukan pada setiap
tanggal neraca
Bila terdapat bukti objektif penurunan nilai,
maka harus dilakukan estimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali dan mengakui
kerugian penurunan nilai
16. Bukti Objektif Penurunan Nilai
Entitas harus melakukan evaluasi apakah terdapat
bukti objektif penurunan nilai pada setiap tanggal
neraca.
Bukti Objektif antara lain:
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau peminjam;
Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok
atau bunga;
Restrukturisasi atau keringanan (konsesi)
akibat pihak peminjam mengalami kesulitan;
Peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat
kesulitan keuangan; atau
Kemungkinan besar bangkrut
17. Bukti Objektif Penurunan Nilai
Penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas
masa datang dari kelompok aset keuangan sejak
pengakuan awal aset dimaksud, meskipun
penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset
keuangan secara individual dalam kelompok aset
tersebut, termasuk:
memburuknya status pembayaran pihak peminjam
dalam kelompok tertentu (misalnya meningkatnya
tunggakan pembayaran atau meningkatnya jumlah
pihak peminjam kartu kredit yang mencapai batas
kreditnya dan hanya mampu membayar cicilan
bulanan minimal); atau
kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi
dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok
tersebut (misalnya bertambahnya tingkat
pengangguran di area geografis pihak
peminjam, turunnya harga komoditas, atau
memburuknya kondisi industri).
18. Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Dicatat
Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
Aset Individual yang Signifikan:
Pertama kali harus dinilai secara individu
Jika tidak ada bukti penurunan nilai saat
penilaian individu-harus dinilai dalam
kelompok yang sama karakteristik risiko
kreditnya
Penilaian Kelompok: Untuk aset-aset yang
secara individu tidak signifikan dan aset-aset
lain
Tidak dapat dievaluasi secara individual
19. Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan yang
Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
Penurunan nilai kolektif aset keuangan yang
dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi meliputi:
1. Kelompok aset keuangan sejenis yang tidak
signifikan secara individual; dan
2. Aset keuangan yang signifikan secara
individual yang tidak mengalami penurunan
nilai berdasarkan evaluasi secara individual
20. Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan -
Biaya Perolehan Diamortisasi
Jumlah kerugian diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan yang
didiskonto menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset tersebut.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik
secara langsung maupun menggunakan pos
cadangan.
Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada
laporan laba rugi.
21. Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan -
Biaya Perolehan Diamortisasi
Jika, pada periode berikutnya, jumlah
kerugian penurunan nilai berkurang, maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui harus dipulihkan.
Pemulihan tersebut tidak boleh
mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan
melebihi biaya perolehan diamortisasi
sebelum adanya pengakuan penurunan nilai
pada tanggal pemulihan dilakukan.
Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada
laporan laba rugi.
22. Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Dicatat
pada Biaya Perolehan
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus
kas masa depan yang didiskontokan pada
tingkat pengembalian yang berlaku di pasar
untuk aset keuangan serupa. Kerugian
penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.
23. Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Tersedia
untuk Dijual
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan
yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual telah diakui secara langsung dalam
ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset
tersebut mengalami penurunan nilai, maka
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui
secara langsung dalam ekuitas harus
dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan
laba rugi
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada
laporan laba rugi atas investasi instrumen
ekuitas yang diklasififikasikan sebagai instrumen
ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh
dipulihkan melalui laporan laba rugi. Jika, pada
periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang
yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual meningkat, maka kerugian
penurunan nilai tersebut harus dipulihkan
melalui laporan laba rugi.
24. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Entitas menghentikan pengakuan aset
keuangan, jika dan
hanya jika:
(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset
keuangan tersebut berakhir; atau
(b) entitas mentransfer aset keuangan yang
memenuhi
kriteria penghentian pengakuan
25. Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan
(atau bagian dari kewajiban keuangan) dari
neracanya, jika dan hanya jika,
Kewajiban keuangan tersebut
berakhir, yaitu ketika
kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak
dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
26. Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Pertukaran di antara peminjam dan pemberi
pinjaman
yang saat ini ada atas instrumen utang dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial dicatat
sebagai penghapusan (extinguishment) kewajiban
keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan
baru.
Demikian juga, modifikasi secara substansial atas
ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada atau
bagian dari kewajiban keuangan tersebut dicatat
sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan
pengakuan kewajiban keuangan baru.
27. Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Syarat-syarat yang digunakan berbeda secara
substansial apabila:
Nilai kini arus kas yang didiskonto berdasarkan
syarat-syarat didiskonto menggunakan suku
bunga efektif awal, berbeda sedikitnya 10
persen dari nilai kini sisa arus kas yang
didiskonto yang berasal dari kewajiban
keuangan semula.
28. Derivatif
Instrumen keuangan atau kontrak lain dengan
karakteristik:
Nilainya berubah akibat dari perubahan
variabel
yang mendasari (spt suku bunga, harga, nilai
tukar,
dll).
Tanpa investasi awal neto atau nilainya lebih
kecil
dari nilai kontrak sejenis yang memberi pengaruh
yang sama terhadap perubahan faktor pasar.
Diselesaikan pd tanggal tertentu di masa
mendatang.
29. Karakteristik Derivatif
Derivatif yang berdiri sendiri (Freestanding
derivative).
Misalnya option, forward
contract, swap, future
contract
Derivatif Melekat (Embedded derivative)
Komponen dari hybrid/combined instrument;
Didalamnya terdapat kontrak utama non
derivatif;
Sebagian arus kas yg berasal dari instrumen
yang
digabungkan bervariasi seperti derivatif yg berdiri
sendiri.
Terdapat persyaratan untuk diakui terpisah
30. Derivatif Melekat
Entitas yang diharuskan untuk memisahkan
derivatif melekat dari kontrak utamanya,
namun tidakdapat mengukur derivatif
melekatnya secara terpisah, maka keseluruhan
kontrak yang digabungkan diperlakukan
sebagai aset/liabilitas keuangan yang dimiliki
untuk diperdagangkan
31. Pengungkapan Laporan Laba Jenis dan Tingkat Risiko
Rugi Komp. yang Timbul
Pos-pos Penghasilan, Beban,
Keuntungan atau Kerugian Pengungkapan Kualitatif
Pengungkapan Lainnya Pengungkapan Kuatitaif
Kebijakan Akuntansi Risiko kredit
Akuntansi Lindung Nilai Aset keuangan yang melewati
Nilai Wajar jatuh tempo atau mengalami
penurunan nilai
Agunan dan peningkatan kualitas
kredit yang diperoleh
Risiko likuiditas
Risiko Pasar
Analisis Sensitivitas
Pengungkapan risiko pasar
lainnya