SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN
                    IPLT DAN IPAL

Pada pedoman pembangunan pengolahan air limbah domestik yang menggunakan sistem
pengelolaan setempat atau terpusat, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi.
Ketentuan-ketentuan tersebut kana diuraikan pada bagian ini. Tata cara pembangunan IPLT ini
mengacu pada Petunjuk Teknis No. CT/AL/Ba-TC/ 002/98 tentang Tata Cara Pembangunan
IPLT Sistem Kolam.

1. Ketentuan Umum
1.1 Kontraktor Pelaksana
Kualifikasi: Nilai pekerjaan yang akan dikerjakan mementukan kualifikasi kontraktor
pelaksana. Sehingga kontraktor yang memiliki kualifikasi di bawah dari kualifikasi yang
ditetapkan untuk pelaksanaan pekerjaan berdasarkan nilai kontrak pekerjaan tidak dapat dipilih
untuk mengerjakan pengolahan air limbah domestik

Jaminan Pekerjaan: Kontraktor yang akan melaksanakan pembangunan pengolahan air limbah
domestik ini harus memiliki jaminan perkerjaan yang akan dikeluarkan oleh lembaga-lembaga
keuangan yang berwenang untuk melakukan itu.

Pengalaman Kerja: Harus memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam pekerjaan
pembangunan pengolahan air limbah domestik.

Tenaga Ahli: Harus memiliki tenaga ahli dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun dalam
bidang pekerjaan yang akan dilakukan. Jumlah tenaga ahli yang dimiliki kontraktor pelaksana
harus mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan pengolahan air limbah
domestik.

Tenaga Lapangan: Kontraktor pelaksana harus memiliki tenaga lapangan yang telah
berpengalaman dalam bidang pembangunan pengolahan air limbah domestik dengan lama
pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam bidang pekerjaan yang akan dilakukannya.
Jumlah tenaga lapangan yang dimiliki oleh kontraktor pelaksana harus mencukupi untuk
melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pembangunan pengolahan air limbah domestik.
Peralatan yang Dimiliki: Harus memiliki peralatan sendiri untuk memudahkan pekerjaan
pembangunan pengolahan air limbah domestik ini. Hal ini juga akan mempercepat waktu
pekerjaan dan menghemat biaya yang harus dikeluarkan.




                                              1
Jadwal Kerja: Kontraktor pelaksana harus memiliki jadwal yang jelas agar mudah diketahui
tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan dan perkiraan selesainya pekerjaan pembangunan
pengolahan air limbah domestik.

1.2 Konsultan Supervisi
Pengalaman Kerja: Harus memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam pekerjaan
pengolahan air limbah domestik.

Tenaga Ahli: Harus memiliki tenaga ahli dalam pelaksanaan pembangunan pengolahan air
limbah domestik dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Hal ini untuk mempermudah
koordinasi pekerjaan bila terdapat perubahan-perubahan yang harus dilakukan di lapangan agar
tidak mengubah sistem pengolahan air limbah domestik yang telah direncanakan.

Tenaga Lapangan: Harus memiliki tenaga lapangan yang telah berpengalaman dalam bidang
pembangunan pengolahan air limbah domestik dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun
dalam bidang pekerjaan yang akan dilakukan. Jumlah tenaga lapangan yang dimiliki harus
mencukupi untuk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pembangaunan pengolahan air
limbah domestik yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana.

1.3 Partisipasi Masyarakat
Pertisipasi masyarakat dalam pembangaunan pengolahan air limbah domestik dapat
mempermudah pekerjaan pembangunan yang terutama bantuan masyarakat dalam beberapa hal,
diantaranya:

Lokasi: Mempermudah pekerjaan pembangunan serta diperoleh akses jalan menuju lokasi
sehingga dapat dicapai dengan mudah.
Bahan: Mempermudah dalam hal pengadaan, yang mana dapat mengurangi waktu
pengangkutan dan biaya pembelian bahan kerja.

Tenaga Kerja: Mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk upah buruh dan buruh lokal
akan berusaha membantu mempercepat penyelesaian program pembangunan.

1.4 Peran Serta Swasta
Peran swasta dilakukan dengan mensubstitusikan peran-peran yang dilakukan oleh pemerintah
dalam hal perencanaan, pmbangunan dan pengolahan air limbah domestik atau sebagai
penyandang dana. Peran swasta yang akan mempermudah pekerjaan pembangunan diantaranya:




                                             2
Penyediaan Lokasi: berupa pemberian lokasi yang dimiliki (tanah) atau berupa bantuan dana
untuk memperoleh lokasi yang dibutuhkan.

Penyediaan Bahan: Harga yang terjangkau dan bersaing, baik bahan maupun alat kerja.

Biaya pembangunan: Peran swasta dapat berupa pemberian bantuan biaya untuk melakukan
pembangunan pengolahan air limbah domestik atau dengan membangun pengolahan air limbah
domestik yang kemudian diserahkan kepada lembaga pengelola atau masyarakat pengelola.

Pengolahan air limbah domestik: untuk membantu dalam operasi dan pemeliharaan pengolahan
air limbah domestik pihak swasta dapat berperan dengan menjadi pengelola air limbah domestik
untuk suatu kawasan. Diharapkan dengan kemampuan manajerial serta sikap yang lebih
profesional, pihak swasta dapat melakukan pengolahan air limbah domestik dan mampu
memlihara sistem pengolahan yang telah dibangun secara lebih baik.

2. KETENTUAN TEKNIS
2.1 Pekerjaan Sipil
Persiapan
Penyiapan Lokasi: Sebelum pekerjaan dimulai, pada lokasi yang dipilih untuk pengolahan air
limbah domestik, harus dilakukan studi-studi yang terkait agar dampak yang timbul akibat
perkerjaan dapat diminimalkan. Studi-studi tersebut antara lalin:
    a. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
    b. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
    c. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
    d. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
    e. Izin lokasi pembangunan IPLT dan IPAL
    f. Studi-studi lainnya yang dianggap perlu untuk dilakukan

Persiapan di lokasi
   •   Lokasi yang akan dilaksanakan pembangunan pengolahan air limbah domestik harus
       dibersihkan dari tanaman yang akan menggangu pekerjaan
   •   Permukaan tanah harus diratakan
   •   Pemasangan papan nama proyek di lokasi pembangunan




                                             3
Persiapan Peralatan
   •   Mempersiapkan alat-alat ukur tanah sesuai kebutuhan
   •   Menyediakan peralatan pengangkut tanah sisa galian
   •   Menyediakan alat-alat berat yang akan dipergunakan bila diperlukan
   •   Mempersiapkan peralatan pemasangan pondasi dan struktur bangunan
   •   Mempersiapkan peralatan mekanikal dan elektrikal yang akan dibutuhkan
   •   Mempersiapkan dan menyediakan peralatan yang diperlukan

Persiapan Bahan
   •   Bahan pekerjaan yang akan digunakan harus memenuhi standar-standar yang berlaku di
       Indonesia, antara lain:
           o Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai spesifik bahan bangunan dan
               spesifik teknik
           o Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI) 1982
           o Peraturan Plambing Indonesia 1979
           o Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961
           o Standar/peraturan yang telah ditetapkan
   •   Bahan pekerjaan yang akan digunakan
   •   Pengangkutan bahan pekerjaan ke lokasi pekerjaan
   •   Perletakan dan penyimpanan bahan yang akan dipergunakan di tempat atau lokasi yang
       disediakan

Persiapan Pengaman Pekerjaan
   •   Pemasangan pengaman lalu lintas bila diperlukan
   •   Pemasangan papan tanda pengaman di sekitar lokasi proyek
   •   Pemasangan lampu kerja dan lampu pengaman untuk malam hari
   •   Pengaturan peletakan bahan pekerjaan

Penggalian

Pemasangan Pengaman: sebelum pekerjaan penggalian dilakukan harus dilakukan pemasangan
pengaman di lokasi pekerjaan pembangunan agar kecelakaan kerja dapat dihindari

Pemasangan Titik Kerja:Pemasangan titik kerja atau patok kerja akan mempermudah pekerjaan
penggalian karena akan dengan mudah diketaui batas-batas wilayah dan elevasi bangunan yang
akan digali.




                                            4
Pembuatan Pondasi:
  •    Dilakukan pekerjaan galian dengan lebar dan kedalaman yang sesuai dengan gambar
       perencanaan/spesifikasi teknis
  •    Sisa tanah sisa galian dibuang ek tempat yang telah disediakan atau dipindahkan ke
       lokasi yang telah direncanakan
  •    Dilakukan pembuatan platform dengan konstruksi beton bertulang sesuai dengan
       perencanaan/spesifikasi teknis
  •    Pemadatan dan pengurugan kembali bekas galian di sekitar lokasi yang telah dibuat

Pembangunan Unit-Unit
   •   Penggalian tanah dengan kedalaman dan lebar sesuai gambar perencanaan/spesifikasi
       teknis
   •   Dilakukan pembuatan platform dengan konstruksi beton bertulang sesuai dengan
       perencanaan/spesifikasi teknis
   •   Saat pekerjaan pembangunan unit-unit pengolahan ini harus diperhatikan dan diawasi
       dengan teliti karena kesalahan pekerjaan dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada
       pengelolaan
   •   Setelah unit pengolahan selesai dibangun sebaiknya dilakukan pengetesan kebocoran
       dari unit

Konstruksi Beton
   •   Campuran beton harus dibuat berdasarkan ukuran dan kekuatan struktur betonnya
   •   Beton bertulang yang cocok (tanpa potongan/irisan yang cacat) adalah tipe D10-200
       per-batang
   •   Perbandingan campuran beton dasar Air : Beton : Campuran lain adalah 1 : 3: 6, dengan
       kekuatan daya beton lebih dari 100 mm
   •   Pada pekerjaan pembuatan dudukan beton untuk dasar bangunan pengol dilakukan
       seperti campuran di atas


2.2 Pekerjaan Mekanikal
Pemasangan Pompa

Berdasarkan unit-unit pengolahan air limbah yang dibangun terdapat beberapa unit pengolaha
yang harus dibantu dengan pemasangan pompa untuk mempermudah/melaksanakan pengolahan
pada air limbah. Pemasangan pompa yang dibutuhkan tersebut adalah sebagai berikut:




                                            5
•   Jenis pompa yang digunakan adalah pompa yang memenuhi Standar Nasional Indonesia
       (SNI)
   •   Spesifikasi teknis pompa dilakukan oleh tenaga ahli dari penyedia pompa
   •   Pemasangan pompa dilakukan oleh tenaga ahli dari penyedia pompa
   •   Pompa yang dipasang harus dilengkapi buku panduan untuk melakukan perawatan dan
       perbaikan kecil

Pemasangan Aerator
Berdasarkan pemilihan sistem pengelolaan air limbah domestik yang dibangun terdapat
beberapa sistem yang pengolahan biologisnya menggunakan bantuan aerator. Pedoman
pemasangan aerator tersebut adalah sebagai berikut:
   • Aerator disediakan dan harus dipasang seperti pada prencanaan unit pengolahan dan
       harus sesuai dengan spesifikasi teknis unit pengolahan oleh tenaga ahli yang berasal
       dari penyedia aerator atau oleh orang yang memiliki pengalaman dan pendidikan untuk
       melakukan itu
   • Spesifikasi tenis aerator harus memenuhiStandar Nasional Indonesia (SNI) atau standar
       internasional lain yang diakui di Indonesia

Pemasangan Perpipaan
Pengolahan air limbah domestik membutuhkan sistem perpipaan yang berfungsi dengan baik
karena sistem perpipaan tersebut merupakan peralatan penunjang yang sangant berpengaruh
pada kinerja sistem pengelolaan air limbah yang dibangun. System sewerage (sistem jaringan
pengumpul air limbah) dari daerah pelayanan ke influent pengolahan juga menggunakan sistem
perpipaan yang dilengkapi dengan pemasangan manhole di beberapa lokasi untuk
mempermudah pengawasan sistem tersebut. Pemasangan perpipaan pada sistem pengolahan air
limbah domestik adalah sebagai berikut:
    • Perpipaan dipasang pada influent bangunan pengolahan dan antar bangunan pengolahan
        bila diperlukan
    • Pipa yang dipasang harus memperhatikan profil hidrolis dari sistem pengolahan yang
        ada
    • Diameter pipa influent air limbah ke bangunan pengolahan harus memperhitungkan
        elevasi pipa pengaliran air limbah yang dilakukan secara gravitasi. Serta
        memperhitungkan volume gas yang ada pada air limbah yang dialirkan




                                            6
Pemasangan perpipaan sewerage adalah sebagai berikut:
   •   Sistem perpipaan ini dipasang mulai dari sumber air limbah menuju bangunan
       pengolahan dengan kemiringan minimum pipa sebesar 1%
   •   Pipa yang dipasang harus memperhatikan profil hidrolis dari sistem pengolahan yang
       ada
   •   Karena pengaliran dilakukan secara gravitasi maka penting untuk memperhitungkan
       elevasi lahan yang dilalui sistem ini. Dengan kedalaman pipa maksimum 7m di bawah
       permukaan tanha, maka bila lebih dari itu harus menggunakan pompa untuk menaikkan
       air limbah ke elevasi yang cukup untuk mengalir secara gravitasi.
   •   Pada beberapa tempat dipasang manhole untuk memudahkan pengawasan yang
       dilakukan terhadap sistem
   •   Untuk mempermudah pengaliran dalam pipa, air limbah yang berasal dari sumber
       sebaiknya ditampung dulu di dalam sumur pengumpul baru dialirkan ke bangunan
       pengelolaan

2.3 Uji Coba Unit-Unit Pengolahan
Tes Kebocoran
Besarnya Kebocoran
    • Tiap unit pengolahan yang akan diperiksa diisi dengan air sampai setinggi outletnya
    • Lakukan penutupan pada semua katup atau tempat keluar air
    • Diamkan selama 24 jam
    • Periksa tinggi muka air pada outletnya setelah 1 hari
    • Bila terjadi penurunan maka perlu diperiksa dengan cara berikut:


       K = [S / (86400 x A)] x [L/h] ……………………………………………….(3)

       Keterangan:
       K = permeabilitas maksimum (m/detik)
       S = tinggi air yang meresap ke dalam tanah (mm/hari)
       A = luas dasar kolam (m2)
       L = kedalaman lapisan tanah di bawah dasar unit pengelolaan hingga mencapai lapisan
       tanah yang lebih permeable (m)
       h = tekanan hidrolik (kedalaman air di unit + L) (m)




                                             7
Tabel 1. Penanganan Kebocoran
      Satuan       Hasil Perhitungan         Penanganan               Keterangan
                                -6
      m/detik              10             Harus diberi lapisan    Terjadi kebocoran
                                          kedap air
      m/detik         10-7< K < 10-6      Perlu perbaikan tanah   Dapat terjadi resapan
                                                                  air
      m/detik            K < 10-8         Tidak perlu diberi      Resapan akan
                                          lapisan kedap air       tersumbat secara
                                                                  alami
      m/detik            K < 10-9         Tidak perlu diberi      Kedap air
                                          lapisan kedap air



Letak Titik Kebocoran
   • Isi unit pengolahan dengan air setinggi 1/3 bagian dari kedalaman unit
   • Periksa ketinggian air dalam unit setelah didiamkan selama 24 jam
   • Bia terjadi penurunan maka dapat dikatakan terjadi kebocoran pada dinding dan atau
       lantai unit sesuai tabel di atas
   • Kosongkan unit dari penguji dan periksa bagian yang lembab atau proses pengeringan
       lama

Tes Pembangkit Tenaga/Energi
Pembangkit tenaga dari PLN
   • Periksa tegangan yang ada
   • Periksa semua saklar pada posisi mati
   • Pindahkan saklar utama pada posisi hidup

Pembangkit tenaga dari generator
   • Pastikan semua baut dalam keadaan kencang
   • Periksa jumlah bahan bakar dan minyak pelumas
   • Periksa air radiator, tegangan fan belt dan baterai




                                              8
3. PROFIL HIDROLIS IPLT DAN IPAL
  a) Profil Hidrolis Unit Pengelolaan
      • Masukkan air untuk pengujian ke dalam bangunan pengolahan air limbah domestik
      • Periksa limpahan air pada pelimpah, kalau elevasi air pelimpah tidak merata maka
           perlu penyesuaian ketinggian pelimpah
      • Uji semua pipa pembuang, katup, pintu air dan pompa-pompa yang ada
  b) Profil Hidrolis Sistem Sewarage
      • Masukkan air untuk pengujian ke dalam pipa pembawa air limbah
      • Periksa limpahan air kalau elevasi air pelimpah tidak merata atau tidak mengalir
           maka perlu penyesuaian elevasi pipa antara inlet dan outlet pada tiap pipa
      • Uji semua pipa pembuang, katup, air dan pompa-pompa yang ada
  c) Profil hidrolis bangunan pengelolaan
      • Buka katup/pintu air pada semua unit
      • Masukkan air penguji melalui inlet bangunan pengolahan secara terus menerus
           selama pengukuran
      • Periksa pelimpah pada outlet masing-masing unit
      • Bila terjadi limpahan berarti terjadi pengaliran secara gravitasi pada bangunan
           pengelolaan
      • Ukur tinggi muka air pada masing-masing pelimpah
      • Bandingkan tinggi muka air tersebut dengan profil hidrolis perencanaan
      • Bila tinggi muka air/profil hidrolis tidak sama dengan profil perencanaan maka
           periksa kebali/atur ketinggian pelimpah tiap unit dan perbaiki pelimpah yang salah


4. TARA CARA PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN IPLT
   DAN IPAL
4.1 Penyiapan Biomassa
   a) Pilih bibit mikroorganisme yang berasal dari sistem pengelolaan dan jenis air limbah
      yang sama. Jika tidak tersedia tetap diperlukan periode aklimitasi sebelum populasi
      mikroorganisme berproduksi secara cepat
   b) Prioritas pengunaanbibit mikroorganisme sebagai pengganti bila bibit dari sistem
      pengelolaan dan jenis air limbah yang sama tidak ada adalah:
                i. Lumpur dari ruang sedimentasi akhir
               ii. Cairan pada reaktor aerasi
              iii. Cairan pada digester aerobik




                                             9
c) Dilakukan pengujian mikroskop pada bahan bibit (seeding) agar kualitasnya diketahui.
      Kualitas mikroorganisme yang baik adalah dalam bentuk kehidupan mikroskopik yang
      lebih tinggi dan dalam jumlah yang cukup
   d) Lakukan pengujian laju penggunaan oksigen pada masing-masing sampel agar terjamin
      kualitas bibit yang baik
   e) Pencapaian kondisi tunak (steady state)

Pencapaian tahap tunak untuk tiap bangunan pengolahan memiliki waktu yang berbeda-beda
utnuk tiap sistem pengelolaan secara biologis. Pada umumnya antara 4-12 minggu, percepatan
pencapaian tahap tunak ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

   •   Menggunakan bibit mikroorganisme yang sesuai dengan jenis air limbah
   •   Melakukan pemeriksaan/pengujian sampel air limbah secara terus menerus untuk
       parameter KOB (BOD), KOK (COD), pH, NH3 dan fosfor
   •   Dengan mengatur debit air limbah yang masuk sampai tercapai tahap tunak




                                           10

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)infosanitasi
 
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  SampahSpesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir SampahOswar Mungkasa
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Joy Irman
 
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Joy Irman
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
 
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)Joy Irman
 
Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011yoga marta
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 

Was ist angesagt? (20)

Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
 
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  SampahSpesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir  Sampah
Spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir Sampah
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
 
Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
 

Andere mochten auch

Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Joy Irman
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltProsedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltinfosanitasi
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site systemJoy Irman
 
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanKebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanM Handoko
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Joy Irman
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
 

Andere mochten auch (7)

Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
 
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltProsedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
 
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanKebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
 

Ähnlich wie Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal

Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptx
Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptxPower Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptx
Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptxANGKATANCORONA1
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of workZinet Yeha
 
Metode bab ii a persiapan
Metode bab ii a persiapanMetode bab ii a persiapan
Metode bab ii a persiapanMoe Hamzan
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 
Tata Cara Konstruksi Sistem Drainase Perkotaan - Bagian 1
Tata Cara Konstruksi Sistem Drainase Perkotaan - Bagian 1Tata Cara Konstruksi Sistem Drainase Perkotaan - Bagian 1
Tata Cara Konstruksi Sistem Drainase Perkotaan - Bagian 1Joy Irman
 
tugas Pelaksana Saluran Irigasi level 5.pptx
tugas Pelaksana Saluran Irigasi level 5.pptxtugas Pelaksana Saluran Irigasi level 5.pptx
tugas Pelaksana Saluran Irigasi level 5.pptxboynugraha727
 
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptxPPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptxJothysaMaheswari
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanJoy Irman
 
Spesifikasi teknis rujab
Spesifikasi teknis rujabSpesifikasi teknis rujab
Spesifikasi teknis rujablismansinauru
 
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructioninfosanitasi
 
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliMetode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliasmarayudhi
 
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan GedungPPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedungdpcaskonasoki
 
File_Soal_17_158_29_1675418215.pptx
File_Soal_17_158_29_1675418215.pptxFile_Soal_17_158_29_1675418215.pptx
File_Soal_17_158_29_1675418215.pptxYonggiMalau
 
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptxPPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptxAlVAn6
 
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxPresentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxKaryaSingasariAbadi
 
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdfEdys0591
 

Ähnlich wie Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal (20)

Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptx
Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptxPower Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptx
Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptx
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
Metode bab ii a persiapan
Metode bab ii a persiapanMetode bab ii a persiapan
Metode bab ii a persiapan
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
Tata Cara Konstruksi Sistem Drainase Perkotaan - Bagian 1
Tata Cara Konstruksi Sistem Drainase Perkotaan - Bagian 1Tata Cara Konstruksi Sistem Drainase Perkotaan - Bagian 1
Tata Cara Konstruksi Sistem Drainase Perkotaan - Bagian 1
 
tugas Pelaksana Saluran Irigasi level 5.pptx
tugas Pelaksana Saluran Irigasi level 5.pptxtugas Pelaksana Saluran Irigasi level 5.pptx
tugas Pelaksana Saluran Irigasi level 5.pptx
 
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptxPPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
 
2014 spesifikasi teknis
2014 spesifikasi teknis2014 spesifikasi teknis
2014 spesifikasi teknis
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
Spesifikasi teknis rujab
Spesifikasi teknis rujabSpesifikasi teknis rujab
Spesifikasi teknis rujab
 
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
 
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliMetode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuli
 
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan GedungPPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung
PPT Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung
 
File_Soal_17_158_29_1675418215.pptx
File_Soal_17_158_29_1675418215.pptxFile_Soal_17_158_29_1675418215.pptx
File_Soal_17_158_29_1675418215.pptx
 
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
 
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptxPPT SIAP PERSENTASI.pptx
PPT SIAP PERSENTASI.pptx
 
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptxPresentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
Presentasi - Manajemen Kontruksi - Piyanto Tgl.13-04-2023.pptx
 
02 spek umum
02 spek umum02 spek umum
02 spek umum
 
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf
1556525498persiapan_dan_pelaksanaan_pondasi.pdf
 
3 bab ii teknis dan bahan
3 bab ii teknis dan bahan3 bab ii teknis dan bahan
3 bab ii teknis dan bahan
 

Mehr von infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

Mehr von infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal

  • 1. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN IPLT DAN IPAL Pada pedoman pembangunan pengolahan air limbah domestik yang menggunakan sistem pengelolaan setempat atau terpusat, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Ketentuan-ketentuan tersebut kana diuraikan pada bagian ini. Tata cara pembangunan IPLT ini mengacu pada Petunjuk Teknis No. CT/AL/Ba-TC/ 002/98 tentang Tata Cara Pembangunan IPLT Sistem Kolam. 1. Ketentuan Umum 1.1 Kontraktor Pelaksana Kualifikasi: Nilai pekerjaan yang akan dikerjakan mementukan kualifikasi kontraktor pelaksana. Sehingga kontraktor yang memiliki kualifikasi di bawah dari kualifikasi yang ditetapkan untuk pelaksanaan pekerjaan berdasarkan nilai kontrak pekerjaan tidak dapat dipilih untuk mengerjakan pengolahan air limbah domestik Jaminan Pekerjaan: Kontraktor yang akan melaksanakan pembangunan pengolahan air limbah domestik ini harus memiliki jaminan perkerjaan yang akan dikeluarkan oleh lembaga-lembaga keuangan yang berwenang untuk melakukan itu. Pengalaman Kerja: Harus memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam pekerjaan pembangunan pengolahan air limbah domestik. Tenaga Ahli: Harus memiliki tenaga ahli dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun dalam bidang pekerjaan yang akan dilakukan. Jumlah tenaga ahli yang dimiliki kontraktor pelaksana harus mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan pengolahan air limbah domestik. Tenaga Lapangan: Kontraktor pelaksana harus memiliki tenaga lapangan yang telah berpengalaman dalam bidang pembangunan pengolahan air limbah domestik dengan lama pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam bidang pekerjaan yang akan dilakukannya. Jumlah tenaga lapangan yang dimiliki oleh kontraktor pelaksana harus mencukupi untuk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pembangunan pengolahan air limbah domestik. Peralatan yang Dimiliki: Harus memiliki peralatan sendiri untuk memudahkan pekerjaan pembangunan pengolahan air limbah domestik ini. Hal ini juga akan mempercepat waktu pekerjaan dan menghemat biaya yang harus dikeluarkan. 1
  • 2. Jadwal Kerja: Kontraktor pelaksana harus memiliki jadwal yang jelas agar mudah diketahui tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan dan perkiraan selesainya pekerjaan pembangunan pengolahan air limbah domestik. 1.2 Konsultan Supervisi Pengalaman Kerja: Harus memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam pekerjaan pengolahan air limbah domestik. Tenaga Ahli: Harus memiliki tenaga ahli dalam pelaksanaan pembangunan pengolahan air limbah domestik dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Hal ini untuk mempermudah koordinasi pekerjaan bila terdapat perubahan-perubahan yang harus dilakukan di lapangan agar tidak mengubah sistem pengolahan air limbah domestik yang telah direncanakan. Tenaga Lapangan: Harus memiliki tenaga lapangan yang telah berpengalaman dalam bidang pembangunan pengolahan air limbah domestik dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun dalam bidang pekerjaan yang akan dilakukan. Jumlah tenaga lapangan yang dimiliki harus mencukupi untuk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pembangaunan pengolahan air limbah domestik yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana. 1.3 Partisipasi Masyarakat Pertisipasi masyarakat dalam pembangaunan pengolahan air limbah domestik dapat mempermudah pekerjaan pembangunan yang terutama bantuan masyarakat dalam beberapa hal, diantaranya: Lokasi: Mempermudah pekerjaan pembangunan serta diperoleh akses jalan menuju lokasi sehingga dapat dicapai dengan mudah. Bahan: Mempermudah dalam hal pengadaan, yang mana dapat mengurangi waktu pengangkutan dan biaya pembelian bahan kerja. Tenaga Kerja: Mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk upah buruh dan buruh lokal akan berusaha membantu mempercepat penyelesaian program pembangunan. 1.4 Peran Serta Swasta Peran swasta dilakukan dengan mensubstitusikan peran-peran yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal perencanaan, pmbangunan dan pengolahan air limbah domestik atau sebagai penyandang dana. Peran swasta yang akan mempermudah pekerjaan pembangunan diantaranya: 2
  • 3. Penyediaan Lokasi: berupa pemberian lokasi yang dimiliki (tanah) atau berupa bantuan dana untuk memperoleh lokasi yang dibutuhkan. Penyediaan Bahan: Harga yang terjangkau dan bersaing, baik bahan maupun alat kerja. Biaya pembangunan: Peran swasta dapat berupa pemberian bantuan biaya untuk melakukan pembangunan pengolahan air limbah domestik atau dengan membangun pengolahan air limbah domestik yang kemudian diserahkan kepada lembaga pengelola atau masyarakat pengelola. Pengolahan air limbah domestik: untuk membantu dalam operasi dan pemeliharaan pengolahan air limbah domestik pihak swasta dapat berperan dengan menjadi pengelola air limbah domestik untuk suatu kawasan. Diharapkan dengan kemampuan manajerial serta sikap yang lebih profesional, pihak swasta dapat melakukan pengolahan air limbah domestik dan mampu memlihara sistem pengolahan yang telah dibangun secara lebih baik. 2. KETENTUAN TEKNIS 2.1 Pekerjaan Sipil Persiapan Penyiapan Lokasi: Sebelum pekerjaan dimulai, pada lokasi yang dipilih untuk pengolahan air limbah domestik, harus dilakukan studi-studi yang terkait agar dampak yang timbul akibat perkerjaan dapat diminimalkan. Studi-studi tersebut antara lalin: a. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) b. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) c. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) d. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) e. Izin lokasi pembangunan IPLT dan IPAL f. Studi-studi lainnya yang dianggap perlu untuk dilakukan Persiapan di lokasi • Lokasi yang akan dilaksanakan pembangunan pengolahan air limbah domestik harus dibersihkan dari tanaman yang akan menggangu pekerjaan • Permukaan tanah harus diratakan • Pemasangan papan nama proyek di lokasi pembangunan 3
  • 4. Persiapan Peralatan • Mempersiapkan alat-alat ukur tanah sesuai kebutuhan • Menyediakan peralatan pengangkut tanah sisa galian • Menyediakan alat-alat berat yang akan dipergunakan bila diperlukan • Mempersiapkan peralatan pemasangan pondasi dan struktur bangunan • Mempersiapkan peralatan mekanikal dan elektrikal yang akan dibutuhkan • Mempersiapkan dan menyediakan peralatan yang diperlukan Persiapan Bahan • Bahan pekerjaan yang akan digunakan harus memenuhi standar-standar yang berlaku di Indonesia, antara lain: o Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai spesifik bahan bangunan dan spesifik teknik o Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI) 1982 o Peraturan Plambing Indonesia 1979 o Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 o Standar/peraturan yang telah ditetapkan • Bahan pekerjaan yang akan digunakan • Pengangkutan bahan pekerjaan ke lokasi pekerjaan • Perletakan dan penyimpanan bahan yang akan dipergunakan di tempat atau lokasi yang disediakan Persiapan Pengaman Pekerjaan • Pemasangan pengaman lalu lintas bila diperlukan • Pemasangan papan tanda pengaman di sekitar lokasi proyek • Pemasangan lampu kerja dan lampu pengaman untuk malam hari • Pengaturan peletakan bahan pekerjaan Penggalian Pemasangan Pengaman: sebelum pekerjaan penggalian dilakukan harus dilakukan pemasangan pengaman di lokasi pekerjaan pembangunan agar kecelakaan kerja dapat dihindari Pemasangan Titik Kerja:Pemasangan titik kerja atau patok kerja akan mempermudah pekerjaan penggalian karena akan dengan mudah diketaui batas-batas wilayah dan elevasi bangunan yang akan digali. 4
  • 5. Pembuatan Pondasi: • Dilakukan pekerjaan galian dengan lebar dan kedalaman yang sesuai dengan gambar perencanaan/spesifikasi teknis • Sisa tanah sisa galian dibuang ek tempat yang telah disediakan atau dipindahkan ke lokasi yang telah direncanakan • Dilakukan pembuatan platform dengan konstruksi beton bertulang sesuai dengan perencanaan/spesifikasi teknis • Pemadatan dan pengurugan kembali bekas galian di sekitar lokasi yang telah dibuat Pembangunan Unit-Unit • Penggalian tanah dengan kedalaman dan lebar sesuai gambar perencanaan/spesifikasi teknis • Dilakukan pembuatan platform dengan konstruksi beton bertulang sesuai dengan perencanaan/spesifikasi teknis • Saat pekerjaan pembangunan unit-unit pengolahan ini harus diperhatikan dan diawasi dengan teliti karena kesalahan pekerjaan dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada pengelolaan • Setelah unit pengolahan selesai dibangun sebaiknya dilakukan pengetesan kebocoran dari unit Konstruksi Beton • Campuran beton harus dibuat berdasarkan ukuran dan kekuatan struktur betonnya • Beton bertulang yang cocok (tanpa potongan/irisan yang cacat) adalah tipe D10-200 per-batang • Perbandingan campuran beton dasar Air : Beton : Campuran lain adalah 1 : 3: 6, dengan kekuatan daya beton lebih dari 100 mm • Pada pekerjaan pembuatan dudukan beton untuk dasar bangunan pengol dilakukan seperti campuran di atas 2.2 Pekerjaan Mekanikal Pemasangan Pompa Berdasarkan unit-unit pengolahan air limbah yang dibangun terdapat beberapa unit pengolaha yang harus dibantu dengan pemasangan pompa untuk mempermudah/melaksanakan pengolahan pada air limbah. Pemasangan pompa yang dibutuhkan tersebut adalah sebagai berikut: 5
  • 6. Jenis pompa yang digunakan adalah pompa yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) • Spesifikasi teknis pompa dilakukan oleh tenaga ahli dari penyedia pompa • Pemasangan pompa dilakukan oleh tenaga ahli dari penyedia pompa • Pompa yang dipasang harus dilengkapi buku panduan untuk melakukan perawatan dan perbaikan kecil Pemasangan Aerator Berdasarkan pemilihan sistem pengelolaan air limbah domestik yang dibangun terdapat beberapa sistem yang pengolahan biologisnya menggunakan bantuan aerator. Pedoman pemasangan aerator tersebut adalah sebagai berikut: • Aerator disediakan dan harus dipasang seperti pada prencanaan unit pengolahan dan harus sesuai dengan spesifikasi teknis unit pengolahan oleh tenaga ahli yang berasal dari penyedia aerator atau oleh orang yang memiliki pengalaman dan pendidikan untuk melakukan itu • Spesifikasi tenis aerator harus memenuhiStandar Nasional Indonesia (SNI) atau standar internasional lain yang diakui di Indonesia Pemasangan Perpipaan Pengolahan air limbah domestik membutuhkan sistem perpipaan yang berfungsi dengan baik karena sistem perpipaan tersebut merupakan peralatan penunjang yang sangant berpengaruh pada kinerja sistem pengelolaan air limbah yang dibangun. System sewerage (sistem jaringan pengumpul air limbah) dari daerah pelayanan ke influent pengolahan juga menggunakan sistem perpipaan yang dilengkapi dengan pemasangan manhole di beberapa lokasi untuk mempermudah pengawasan sistem tersebut. Pemasangan perpipaan pada sistem pengolahan air limbah domestik adalah sebagai berikut: • Perpipaan dipasang pada influent bangunan pengolahan dan antar bangunan pengolahan bila diperlukan • Pipa yang dipasang harus memperhatikan profil hidrolis dari sistem pengolahan yang ada • Diameter pipa influent air limbah ke bangunan pengolahan harus memperhitungkan elevasi pipa pengaliran air limbah yang dilakukan secara gravitasi. Serta memperhitungkan volume gas yang ada pada air limbah yang dialirkan 6
  • 7. Pemasangan perpipaan sewerage adalah sebagai berikut: • Sistem perpipaan ini dipasang mulai dari sumber air limbah menuju bangunan pengolahan dengan kemiringan minimum pipa sebesar 1% • Pipa yang dipasang harus memperhatikan profil hidrolis dari sistem pengolahan yang ada • Karena pengaliran dilakukan secara gravitasi maka penting untuk memperhitungkan elevasi lahan yang dilalui sistem ini. Dengan kedalaman pipa maksimum 7m di bawah permukaan tanha, maka bila lebih dari itu harus menggunakan pompa untuk menaikkan air limbah ke elevasi yang cukup untuk mengalir secara gravitasi. • Pada beberapa tempat dipasang manhole untuk memudahkan pengawasan yang dilakukan terhadap sistem • Untuk mempermudah pengaliran dalam pipa, air limbah yang berasal dari sumber sebaiknya ditampung dulu di dalam sumur pengumpul baru dialirkan ke bangunan pengelolaan 2.3 Uji Coba Unit-Unit Pengolahan Tes Kebocoran Besarnya Kebocoran • Tiap unit pengolahan yang akan diperiksa diisi dengan air sampai setinggi outletnya • Lakukan penutupan pada semua katup atau tempat keluar air • Diamkan selama 24 jam • Periksa tinggi muka air pada outletnya setelah 1 hari • Bila terjadi penurunan maka perlu diperiksa dengan cara berikut: K = [S / (86400 x A)] x [L/h] ……………………………………………….(3) Keterangan: K = permeabilitas maksimum (m/detik) S = tinggi air yang meresap ke dalam tanah (mm/hari) A = luas dasar kolam (m2) L = kedalaman lapisan tanah di bawah dasar unit pengelolaan hingga mencapai lapisan tanah yang lebih permeable (m) h = tekanan hidrolik (kedalaman air di unit + L) (m) 7
  • 8. Tabel 1. Penanganan Kebocoran Satuan Hasil Perhitungan Penanganan Keterangan -6 m/detik 10 Harus diberi lapisan Terjadi kebocoran kedap air m/detik 10-7< K < 10-6 Perlu perbaikan tanah Dapat terjadi resapan air m/detik K < 10-8 Tidak perlu diberi Resapan akan lapisan kedap air tersumbat secara alami m/detik K < 10-9 Tidak perlu diberi Kedap air lapisan kedap air Letak Titik Kebocoran • Isi unit pengolahan dengan air setinggi 1/3 bagian dari kedalaman unit • Periksa ketinggian air dalam unit setelah didiamkan selama 24 jam • Bia terjadi penurunan maka dapat dikatakan terjadi kebocoran pada dinding dan atau lantai unit sesuai tabel di atas • Kosongkan unit dari penguji dan periksa bagian yang lembab atau proses pengeringan lama Tes Pembangkit Tenaga/Energi Pembangkit tenaga dari PLN • Periksa tegangan yang ada • Periksa semua saklar pada posisi mati • Pindahkan saklar utama pada posisi hidup Pembangkit tenaga dari generator • Pastikan semua baut dalam keadaan kencang • Periksa jumlah bahan bakar dan minyak pelumas • Periksa air radiator, tegangan fan belt dan baterai 8
  • 9. 3. PROFIL HIDROLIS IPLT DAN IPAL a) Profil Hidrolis Unit Pengelolaan • Masukkan air untuk pengujian ke dalam bangunan pengolahan air limbah domestik • Periksa limpahan air pada pelimpah, kalau elevasi air pelimpah tidak merata maka perlu penyesuaian ketinggian pelimpah • Uji semua pipa pembuang, katup, pintu air dan pompa-pompa yang ada b) Profil Hidrolis Sistem Sewarage • Masukkan air untuk pengujian ke dalam pipa pembawa air limbah • Periksa limpahan air kalau elevasi air pelimpah tidak merata atau tidak mengalir maka perlu penyesuaian elevasi pipa antara inlet dan outlet pada tiap pipa • Uji semua pipa pembuang, katup, air dan pompa-pompa yang ada c) Profil hidrolis bangunan pengelolaan • Buka katup/pintu air pada semua unit • Masukkan air penguji melalui inlet bangunan pengolahan secara terus menerus selama pengukuran • Periksa pelimpah pada outlet masing-masing unit • Bila terjadi limpahan berarti terjadi pengaliran secara gravitasi pada bangunan pengelolaan • Ukur tinggi muka air pada masing-masing pelimpah • Bandingkan tinggi muka air tersebut dengan profil hidrolis perencanaan • Bila tinggi muka air/profil hidrolis tidak sama dengan profil perencanaan maka periksa kebali/atur ketinggian pelimpah tiap unit dan perbaiki pelimpah yang salah 4. TARA CARA PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN IPLT DAN IPAL 4.1 Penyiapan Biomassa a) Pilih bibit mikroorganisme yang berasal dari sistem pengelolaan dan jenis air limbah yang sama. Jika tidak tersedia tetap diperlukan periode aklimitasi sebelum populasi mikroorganisme berproduksi secara cepat b) Prioritas pengunaanbibit mikroorganisme sebagai pengganti bila bibit dari sistem pengelolaan dan jenis air limbah yang sama tidak ada adalah: i. Lumpur dari ruang sedimentasi akhir ii. Cairan pada reaktor aerasi iii. Cairan pada digester aerobik 9
  • 10. c) Dilakukan pengujian mikroskop pada bahan bibit (seeding) agar kualitasnya diketahui. Kualitas mikroorganisme yang baik adalah dalam bentuk kehidupan mikroskopik yang lebih tinggi dan dalam jumlah yang cukup d) Lakukan pengujian laju penggunaan oksigen pada masing-masing sampel agar terjamin kualitas bibit yang baik e) Pencapaian kondisi tunak (steady state) Pencapaian tahap tunak untuk tiap bangunan pengolahan memiliki waktu yang berbeda-beda utnuk tiap sistem pengelolaan secara biologis. Pada umumnya antara 4-12 minggu, percepatan pencapaian tahap tunak ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Menggunakan bibit mikroorganisme yang sesuai dengan jenis air limbah • Melakukan pemeriksaan/pengujian sampel air limbah secara terus menerus untuk parameter KOB (BOD), KOK (COD), pH, NH3 dan fosfor • Dengan mengatur debit air limbah yang masuk sampai tercapai tahap tunak 10