Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Cilacap tahun 2012-2016 membahas rencana pembangunan sanitasi di kabupaten tersebut meliputi subsektor air limbah, persampahan, drainase, dan hygiene/PHBS beserta program, kegiatan, dan anggarannya selama 5 tahun ke depan. Sumber dana berasal dari APBD kabupaten, APBD provinsi, APBN, dan sektor swasta.
2. LATAR BELAKANG
Pembangunan sanitasi di Kab.Cilacap
harus diupayakan dapat dilaksanakan
secara terpadu dengan dukungan dari
semua pihak baik Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Pusat, sektor swasta
maupun sumber pembiayaan dari donor.
Agar lebih efisien, efektif dan
memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi seluruh masyarakat serta
sinkron dengan program nasional, maka
perlu disusun program memorandum
yang bersifat terpadu dan berkelanjutan.
3. Maksud dan Tujuan Penyusunan
MPSS
Memorandum Program disusun oleh
Pemerintah Kota/Kabupaten, dengan
mengacu pada kondisi dan
permasalahan yang ada, yang
merupakan hasil suatu konsolidasi dan
integrasi keluaran proses
perencanaan, tidak hanya SSK tetapi
juga rencana investasi dalam RPIJM
Bidang Keciptakaryaan dan dokumen
perencanaan lainnya dari berbagai
SKPD. Memorandum Program ini akan
menjadi dasar bagi Pemerintah Kota
dalam melaksanakan strategi
pembangunan sektor sanitasi.
4. Profil Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap secara geografis berada di antara
108o4’30” – 109o30’30” BT dan 7o30’ – 7o45’20” LS, dengan
luas 225.360, 840 Ha (termasuk Pulau Nusakambangan)
terdiri dari 24 wilayah kecamatan, 284 desa/kelurahan
5. Wilayah Administrasi
Kab.Cilacap
Kabupaten Cilacap secara administratif letaknya berbatasan dengan :
Sebelah Timur : Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Sebelah Barat : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Kuningan (Prop. Jabar)
Sebelah Utara : Kabupaten Brebes
6. KONDISI SANITASI KABUPATEN
CILACAP
A. SUB SEKTOR AIR LIMBAH
1. hasil survey EHRA bahwa dari rumah tangga yang pernah mengosongkan
tangki septik 4.04 % mengosongkan sendiri, 14.42 % menggunakan layanan
sedot tinja dan 3.37 % menyuruh tukang untuk mengosongkan
2. Banyak masyarakat yang masih membuang air limbah domestik (grey water
) ke dalam saluran drainase secara langsung
3. Pelaku Industri khususnya home industri belum seluruhnya mempunyai IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang berfungsi secara baik.
4. Kurang tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi di bidang air
limbah permukiman karena rendahnya tingkat pemulihan biaya investasi.
5. Kebijakan penerapan hukum dan perangkat peraturan perundangan yang
diperlukan dalam pengelolaan sistem air limbah rumah tangga belum kuat
dan memadai
7. KONDISI SANITASI KABUPATEN
CILACAP
B. SUB SEKTOR PERSAMPAHAN
1. Jumlah timbulan sampah perkapita sebesar 2,064
liter/hari/orang di Kabupaten Cilacap , maka volume
timbulan sampah pada tahun 2008 dengan jumlah
penduduk 1.738.603 jiwa diperkirakan mencapai
3.588,48 M3/hari , dan Tahun 2009 dengan jumlah
penduduk 1.744.128 jiwa maka volume timbulan sampah
mencapai 3.899,17 M3/hari , Sedangkan Tahun 2010
dengan jumlah penduduk 1.748.705 jiwa maka volume
timbulan sampah mencapai 3.962,28 M3/hari. (sumber
strategi sanitasi Kabupaten Cilacap 2011-2015)
2. Berdasarkan Study EHRA, frekuensi pengangkutan
sampah dalam masyarakat adalah 17 % mengaku
diangkut setiap hari, 66 % mengaku diangkut beberapa
kali dalam satu minggu, 5 % mengaku hanya sekali
diangkut dalam satu minggu, dan 10 % tidak
tahu, sedangkan yang menjawab lainya adalah 2 %.
8. KONDISI SANITASI KABUPATEN
CILACAP
C. SUB SEKTOR DRAINASE
1. Kabupaten Cilacap yang termasuk dalam drainase utama (makro) adalah
sungai Serayu, Cintanduy, Kali Yasa. Drainase utama (makro) yaitu sistem
saluran yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air
hujan (catchment area). Biasanya sistem ini menampung aliran yang berskala
besar dan luas
2. Walaupun kondisi topografi yang cukup menunjang, kepadatan rumah yang
umumnya masih jarang dan tataguna lahan yang masih teratur, namun terdapat
juga genangan-genangan di beberapa tempat di Kabupaten Cilacap, yang
disebabkan oleh :
a) Ketidakmampuan saluran untuk mengalirkan air yang disebabkan oleh
endapan (sedimen).
b) Adanya sampah-sampah yang menyumbat saluran. Hal ini akan menyebakan
berkurangnya kapasitas saluran.
c) Peninjauan ulang Master Plan (rencana induk) drainase jika sudah tidak
sesuai dengan keadaan sekarang
d) Minimnya alokasi anggaran untuk pengelolaan drainase
e) Belum adanya Perda tentang pengelolaan drainase lingkungan
f) Masterplan drainase sulit dilaksanakan karena terkendala anggaran
g) Semakin berkurangnya lahan untuk resapan air hujan karena kebutuhan
tempat tinggal semakin tinggi.
h) Prilaku masyarakat yang menjadikan drainase sebagai tempat pembuangan
sampah.
9. KONDISI SANITASI KABUPATEN
CILACAP
D. HIGIENE/ PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat)
1. Pengetahuan masyarakat yang relatif masih rendah akan pentingnya
sanitasi, mengakibatkan kesadaran untuk menerapkan sanitasi yang sehat
juga menjadi rendah. Saat ini belum ada kebijakan yang tertuang dalam
peraturan untuk mengatur PHBS khususnya dalam bidang sanitasi secara
spesifik.
2. Beberapa indikator PHBS yang masih sulit untuk dilakukan:
a) Tidak Merokok di dalam rumah
b) ASI Eksklusif
c) Sarana CTPS( Cuci Tangan Pake Sabun)
11. REKAPITULASI RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR SANITASI
KABUPATEN KEBUMEN JANGKA MENENGAH 5 TAHUN
SUMBER DANA: APBD KAB., APBD PROV., APBN DAN SWASTA / MASYARAKAT
Indikasi Biaya ( x Rp.1.000)
No Sub-Sektor Total Biaya
2012 2013 2014 2015 2016
SUB SEKTOR AIR
1 LIMBAH 4,648,000 5,540,000 5,725,000 1,500,000 1,225,000 18,638,000
SUB SEKTOR
2 PERSAMPAHAN 27,250,000 24,800,000 15,750,000 2,650,000 2,550,000 73,000,000
SUB SEKTOR
DRAINASE
3 LINGKUNGAN 7,666,000 23,703,462 9,192,000 4,475,000 2,325,000 47,361,462
4 PHBS / HYGIENE 865,000 1,015,000 1,015,000 1,015,000 1,015,000 4,925,000
TOTAL ANGGARAN 40,429,000 55,058,462 31,682,000 9,640,000 7,115,000 143,924,462
12. MATRIKS PENDANAAN BERDASARKAN SUMBER DANA
INDIKASI SUMBER BIAYA
No Sub-Sektor MASYARAK JUMLAH
KAB. PROV. APBN SWASTA
AT
SUB SEKTOR AIR
1 LIMBAH 7,213,000 2,165,000 9,260,000 18,638,000
SUB SEKTOR
2 PERSAMPAHAN 9,750,000 4,150,000 59,100,000 73,000,000
SUB SEKTOR
DRAINASE
3 LINGKUNGAN 33,491,462 5,870,000 8,000,000 47,361,462
4 PHBS / HYGIENE 4,925,000 4,925,000
TOTAL ANGGARAN 55,379,462 12,185,000 76,360,000 - - 143,924,462