Studi SSA bertujuan untuk memetakan partisipasi sektor swasta dan masyarakat dalam penyediaan layanan sanitasi. Hasil studi digunakan untuk menyusun strategi peningkatan peran mereka secara realistis dalam rencana aksi sanitasi daerah. Studi ini melibatkan 3-4 orang selama 4-5 hari dengan biaya sedikit untuk wawancara pelaku usaha terkait.
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
9 Studi Penyediaan Layanan Sanitasi
1. Frequently Asked Question
Penilaian Penyediaan Layanan Sanitasi
Sanitation Supply Assessment/SSA
APA YANG DIMAKSUD DENGAN STUDI SSA?
Sanitation supply assessment/SSA atau studi penyedia layanan sanitasi adalah kajian yang
dimaksudkan untuk mengetahui partisipasi sektor swasta dan masyarakat dalam penyediaan
produk dan layanan sanitasi.
MENGAPA POKJA SANITASI HARUS MELAKUKAN STUDI SSA?
Sebab, pembangunan sanitasi seharusnya bukan menjadi tanggung jawab pemerintah semata.
Sebaliknya, pembangunan sanitasi harus melibatkan pemangku kepentingan yang lebih luas
sesuai dengan peran dan kapasitasnya. Termasuk masyarakat dan badan usaha, swsta atau
milik negara.
Dengan studi ini pokja dapat menyusun pemetaan tentang peran para pemangku kepentingan,
termasuk dan usaha, sehingga bisa tergambarkan dengan jelas peran setiap pemangku
kepentingan atau “siapa melakukan atau menangani apa”.
MANFAAT APA YANG BISA DIPEROLEH MELALUI STUDI SSA?
Untuk mendapatkan potret/pemetaan yang benar tentang peran para pemangku kepentingan,
khususnya sektor swasta. Potret atau pemetaan ini hanya bisa diperoleh jika pokja mengetahui
dengan pasti potensi badan usaha yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan
penyediaan layanan sanitasi di kabupaten/kota.
Manfaat lainnya adalah Pokja bisa mengidentifikasi beberapa layanan untuk subsektor
persampahan dan air limbah yang dapat atau bahkan sebaiknya diserahkan pada badan usaha,
baik swasta milik negara. Bahkan, untuk aspek yang sudah menjadi ladang garapan badan
usaha, sebaiknya pemerintah kabupaten/kota tidak perlu lagi menyediakan layanan serupa.
Inilah salah satu manfaatt studi SSA.
APA HUBUNGAN ANTARA HASIL STUDI SSA DENGAN BUKU PUTIH DAN SSK?
1. Hubungan studi SSA dengan Buku Putih:
Beberapa bagian substansi hasil studi SSA merupakan bagian dari Buku Putih Sanitasi,
demikian juga sebaliknya. Hasil studi ini menyajikan fakta kapasitas badan usaha yang tersedia
di sebuah kabupaten/kota yang bisa dimasukkan ke dalam salah satu bab (mengenai partisipasi
badan usaha) dalam Buku Putih. Pengalaman mencatat, bentuk partisipasi badan usaha
umumnya adalah dalam aktivitas pendaur-ulangan sampah, pengelolaan kebersihan, dan
penyedotan tanki septic.
2. Hubungan studi SSA dengan SSK:
Substansi hasil Studi SSA mengenai fakta kapasitas badan usaha yang tersedia di sebuah
kabupaten/kota menjadi titik tolak dalam menyusun strategi pengembangan partisipasi badan
usaha secara realistis. Berdasarkan kondisi peluang-tantangan-kekuatan dan kelemahan yang
ada, Pokja Sanitasi diharapkan bisa merumuskan peningkatan kualitas dan kuantitas
pasrtisipasi badan usaha dalam pembangunan sanitasi. Salah satu target akhir yang sebaiknya
dikembangkan adalah menempatkan pemerintah kabupaten/kota pada posisi regulator dan
1
2. fasilitator bagi integrasi seluruh komponen pemangku kepentingan (badan usaha, masyarakat
dan lembaga non pemerintah lainnya).
Khusus untuk sub sektor persampahan, ada mind-set yang harus dikembangkan bahwa
penanganan sampah adalah bagian dari aktivitas pengelolaan kebersihan yang menjadi
kewajiban pemerintah kota/ kabupaten (Public Service Obligation). Partisipasi badan usaha
yang sebaiknya dikembangkan antara lain adalah:
- Operator pengelolaan kebersihan kota/ kabupaten sebagai kontraktor Pemda
- Mitra dari operator pengelolaan kebersihan kota/ kabupaten
- Operator pengelolaan TPA sampah
Sebaiknya dihindarkan peran badan usaha sebagai pengelola sampah yang bisa full cost
recovery.
BERAPA ORANG YANG HARUS TERLIBAT DALAM STUDI SSA?
Personel yang terlibat sekitar 3 atau 4 orang. Mereka sebaiknya berasal dari unit kerja terkait
langsung dengan pengelolaan kebersihan kota, baik untuk sub sektor persampahan maupun air
limbah domestik.
BERAPA BIAYA YANG HARUS DIALOKASIKAN UNTUK PELAKSANAAN STUDI SSA?
Biayanya relatif tidak besar. Aktivitas utama Studi SSA adalah kunjungan dan wawancara
kepada beberapa pelaku usaha terkait sanitasi, baik institusi maupun perorangan, dalam
lingkup kota/ kabupaten. Dengan demikian biaya yang muncul lebih banyak berupa biaya
transportasi dan konsumsi selama 4-5 hari di lapangan. Selebihnya adalah biaya konsumsi
untuk penyusunan laporan.
APA YANG HARUS DILAKUKAN POKJA SEBAGAI TINDAK LANJUT STUDI SSA?
Sebagai tindak lanjut studi SSA, pokja sebaiknya:
- Membuat pemetaan potensi penyedia layanan/supply sanitasi yang ada untuk menilai posisi,
peran, dan kapasitasnya dalam rangka memberi dukungan untuk pengembangan mereka di
masa mendatang. Misalnya melalui dukungan regulasi dan fasilitasi pengembangan
kapasitas.
- Mengelaborasi segmen-segmen aktivitas terkait penyediaan sanitasi yang bisa ditawarkan
kepada badan usaha
- Memfasilitasi jalinan sinergi antar-badan usaha, baik institusi maupun perorangan, dan antara
badan usaha dengan pemerintah daerah.
- Memfasilitasi terbentuknya asosiasi atau forum komunikasi badan usaha peduli sanitasi
dalam lingkup kota/ kabupaten untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan kemitraan
antara badan usaha dengan pemerintah daerah.
2