1. BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KELOMPOK 2
Ace Pratama
Faizin Ilham Ramadhon
Gita Eka Rahayu
Ines Hafizhah Zain
Masadji Sukma Mulya
2. 1. BUNGA ANGGREK
A. Sejarah Singkat
Anggrek mirip tanaman bunga hias berupa benalu yg bunganya
indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu & sejak 50
tahun t’akhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.
Manfaat utama tanaman ini adalah sbg tanaman hias karena
bunga anggrek mempunyai keindahan, baunya yg khas. Selain itu
anggrek b’manfaat sbg campuran ramuan obat-obatan,bahan
minyak wangi/minyak rambut.
Sentra penanaman diEropa adalah Inggris, sedangkan di Asia
adalah Muangthai. Di Indonesia, anggrek banyak t’dapat di
Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra ataupun di Irian Jaya.
3. B. Pedoman Budidaya
• Pembibitan
• Persyaratan Bibit : Bibit anggrek yg baik, sehat &
unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk
batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur,
bunga lebat & indah.
• Penyebaran Biji : Bibit anggrek b’asal dr biji yg
disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sbg
b’ikut:
– Peralatan yg digunakan utk penyebaran biji harus
b’sih.
– Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus
disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan
dlm 100 cc air kemudian saring kertas filter,
dimasukkan ke dlm botol. Biji dimasukan dlm botol &
digojog 10 menit. (biji anggrek yg semula kuning
kecoklatan b’ubah warna menjadi kehijauan).
Kemudian air dibuang & diganti dengan aquades,
digojog b’ulang kali (2–3 kali).
4. – Penyebaran Biji Anggrek Botol-botol yg tlah
disterilkan dpt digunakan utk menyebaran
biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher
botol dipanaskan di atas lampu spritus utk
menghilangkan kuman. utk memasukan biji
anggrek ke dlm botol digunakan pipet yg
dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di
atas lampu spritus sampai merah kemudian
dicelup kedalam spritus.
Botol yg tlah t’buka kemudian diisi biji
anggrek & diratakan keseluruh permukaan
alas makanan yg tlah disediakan. Sebelum
botol ditutup kita panaskan lagi di atas
spritus kemudian ditutup kembali.
5. 2. BUNGA MELATI
A. Sejarah Singkat
Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang
tegak yang hidup menahun.
Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh
wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah
Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu Cina (Aceh), Menyuru (Banda),
Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima
dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), serta Malete (Madura).
Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri
minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian
bunga dan bahan campuran atau pengharum teh.
Di Indonesia Pusat penyebaran tanaman melati terkonsentrasi di
Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Pemalang, Purbalingga dan
Tegal
6. B. Pedoman Budidaya
• . Pembibitan
Teknik Penyemaian Benih :
• Tancapkan tiap stek pada medium semai 10–15 cm/sepertiga dari
panjang stek. Tutup permukaan wadah persemaian dengan lembar
plastik bening (transparan) agar udara tetap lembab.
• Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
– Penyiapan tempat semai:
• Siapkan tempat/wadah semai berupa pot berukuran besar/polybag,
medium semai (campuran tanah, pasir steril/bersih).
• Periksa dasar wadah semai dan berilah lubang kecil untuk
pembuangan air yang berlebihan.
• Isikan medium semai ke dalam wadah hingga cukup penuh/setebal
20–30 cm. Siram medium semai dengan air bersih hingga basah.
– Pemeliharaan bibit stek:
• Lakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali sehari.
• Usahakan bibit stek mendapat sinar matahari pagi.
• Pindahkan tanaman bibit stek yang sudah berakar cukup kuat (umur
1–23 bulan) ke dalam polybag berisi medium tumbuh campuran
tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).
• Pelihara bibit melati secara intensif (penyiraman, pemupukan dan
penyemprotan pestisida dosis rendah) hingga bibit berumur 3 bulan.
7. 3. BUNGA KEMBANG SEPATU
Bunga kembang sepatu adalah tanaman
semak suku Malvaceae yang berasal dari
Asia Timur dan banyak ditanam sebagai
tanaman hias di daerah tropis dan
subtropis.
A. Sejarah singkat
Di Sumatera dan Malaysia, kembang
sepatu disebut bunga raya. Bunga ini
ditetapkan sebagai bunga nasional
Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960.
Orang Jawa menyebutnya kembang
worawari.
Bunga besar, berwarna merah dan tidak
berbau. Bunga dari berbagai kultivar
dan hibrida bisa berupa bunga tunggal
(daun mahkota selapis) atau bunga
ganda (daun mahkota berlapis) yang
berwarna putih hingga kuning, oranye
hingga merah tua atau merah jambu.
8. B. Pedoman Budidaya
• Pembibitan
Bibit bunga sepatu bisa diperoleh dengan dua
jalan, yakni stek batang dan cangkok. Apabila
cangkok maka pilih batang yang bagus, lurus,
dengan diameter diatas 5 cm. Kupas kulitnya
dan kerik sampai lendirnya hilang semua.
Bungkus sayatan dengan tanah dan plastik,
basahi sedikit lalu ikat kedua ujungnyadengan
kuat. Biarkan sampai keluar akar lalu potong
dan tanam di tempat yang sudah disediakan.
Jika melalui stek batang bisa langsung di
potong miring dan ditancapkan ke tanah.
9. • Persiapan dan Penanaman
pertama-tama buat lubang tanam di
pekarangan dan galilah sedalam 20-30 cm.
Campur tanah galian dengan pupuk
kandang/kompos dengan perbandingan 1:1.
Masukkan bibit cangkokan yang sudah
dibuka plastiknya ke dalam lubang tanam
beserta tanah cangkokannya.
Timbun dengan tanah olahan tadi, padatkan
hati-hati lalu siram dengan air supaya tanah
lembab. Jika stek batang maka tancapkan
lurus keatas dengan kedalaman 20-30 cm dan
padatkan tanah sekitarnya. Beri penopang
jika diperlukan.
10. • Perawatan
Berikan penyiraman rutin selama 1 minggu
pertama. Setelah muncul pucuk daun yang
cukup baik dan sudah masuk masa tanam 1
bulan berikan pupuk kompos/kandang atau
urea dengan takaran 200 gr/tanaman.
Berikan pupuk dengan dosis yang sama
setiapsebulan sekali sampai umur 3 bulan.
Dan setelahnya lakukan jika perlu saja.
Lakukan juga penyiangan dan penyiraman
jika dirasa perlu saja
11. 4. Bougenville
A. Sejarah singkat
Nama ilmiah: Bougainvillea,
terutama B. glabra)
merupakantanaman hias populer.
Bentuknya adalah pohon kecil yang
sukar tumbuh tegak. Keindahannya
berasal dari seludang
bunganya yang berwarna cerah dan
menarik perhatian karena tumbuh
dengan rimbunnya. Seludang bunga
ini kerap dianggap sebagai
bagian bunga, walaupun bunganya
yang benar adalah bunga kecil yang
terlindung oleh seludang. Bunga ini
berasal dari amerika selatan.
12. • Yang pertaman kali harus dilakukan
untuk memulai budidaya bunga
kertas adalah mempersiapkan
benihnya. Benih bunga kertas yang
baik bisa didapat dari indukan yang
memiliki kualitas yang baik pula.
Sebaiknya pilih indukan yang sudah
tua kemudian potong bunganya dan
jemur ke tempat yang panas.
Selanjutnya pisahkan biji dari bunga
untuk dijadikan benih.
• Pembenihan
B. Pedoman budidaya
13. • Penanaman
Setelah benih disemai dan tumbuh
menjadi bibit bunga kertas, bisa dipindah
ke media tanam yang lebih luas. Bisa
digunakan media tanam individu seperti
pot, atau bisa juga langsung ditanam ke
pekarangan.
Yang perlu diperhatikan adalah pada saat
pemindahan bibit. Lakukan dengan hati-
hati jangan sampai merusak akar yang
menempel pada bibit, karena akan
merusak dan mengganggu pertumbuhan
bunga. Media tanam bunga kertas bisa
dibuat dari campuran tanah, pupuk,
kompos,
14. Setelah selesai ditanam, yang selanjutnya harus
dilakukan adalah perawatan. Sama seperti
tanaman lain, bunga kertas juga memerlukan
asupan air yang cukup. Oleh itu lakukan
penyiraman secara rutin setiap hari saat pagi
dan sore hari. Beri pupuk setiap 2 minggu
sekali, dan jangan lupa potong tangkai yang
mati dan mengganggu.
• Perawatan
15. 5. ANTHURIUM
A. Sejarah Singkat
Anthurium adalah tanaman hias tropis,
memiliki daya tarik tinggi sebagai
penghias ruangan, karena bentuk daun
dan bunganya yang indah, Anthurium
yang berdaun indah adalah asli
Indonesia, sedangkan yang
untuk bunga potong berasal dari Eropa.
Di Indonesia tidak kurang terdapat 7
jenis anthurium, yaitu Anthurium
cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium
pedatoradiatum (wali songo), Anthurium
andreanum, Anthurium rafidooa,
Anthurium hibridum (lidah gajah),
Anthurium makrolobum dan Anthurium
scherzerianum.
16. A. Pedoman Budidaya
• 1.Perbanyakan dengan cara generatif (biji) Tanaman
anthurium memiliki 2 macam bunga (Gambar 1) yaitu
bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ditandai
oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai
oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan
bunga jantan dan bunga betina. Dengan menggunakan
jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di
bagian lendir pada bunga betina. Sekitar 2 bulan
kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di
dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji
tersebut di kupas, dicuci sampai bersih dan diangin-
anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus.
Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu
disiram.
17. • 2. Perbanyakan dengan cara vegetatif (stek)
Ada 2 cara perbanyakan secara vegetatif, yaitu
stek batang dan stek mata tunas. Cara
perbanyakan dengan stek batang adalah
memotong bagian atas tanaman (batang)
dengan menyertakan 1 – 3 akar, bagian atas
tanaman ‘yang telah dipotong kemudian
ditanam, pada medium tumbuh yang telah
disiapkan. Sebaliknya perbanyakan dengan
mata tunas adalah mengambil satu mata pada
cabang, kemudian menanam mata tunas pada
medium tumbuh yang telah disiapkan.
18. • PENYIAPAN MEDIA TANAM
Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi
menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk
persemaian dan untuk tanaman dewasa. Medium
tumbuh terdiri dari campuran humus, pupuk
kandang dan pasir kali. Humus atau tanah hutan
dan pupuk kandang yang sudah jadi di ayak
dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali
di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm.
Humus, pupuk kandang dan pasir kali yang telah
di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2.
Untuk persemaian, medium tumbuh perlu
disterilkan dengan cara mengukus selama satu
jam.
19. • PENYIAPAN POT
Untuk menanam bunga anthurium, dapat
digunakan pot tanah, pot plastik atau pot
straso. Pot yang paling baik adalah pot tanah
karena memiliki banyak pori-pori yang dapat
meresap udara dari luar pot. Apabila digunakan
pot yang masih baru, pot perlu direndam dalam
air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi
pecahan genting/pot yang melengkung,
kemudian di atasnya diberi pecahan batu
merah setebal 1/4 tinggi pot. Medium tumbuh
berupa campuran humus, pupuk kandang dan
pasir kali dimasukkan dalam pot
20. • PEMELIHARAAN
Setelah tanam, tanaman dipelihara dengan
menyiram 1 – 2 kali sehari. Daun yang sudah
tua atau rusak karena hama dan penyakit,
dipotong agar tanaman tampak bersih dan
menarik. Sebaiknya tanaman ini dipelihara di
tempat teduh karena tanaman tidak tahan
sinar matahari langsung.