2. TEORI RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN
RELATIVITAS KLASIK
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
DINAMIKA RELATIVITAS
3. 3
KEGAGALAN
RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
Hukum-hukum Newton tentang gerak harus digunakan pada sebuah kerangka acuan.
x
z
y Kerangka acuan ini dinamakan
Kerangka inersia dengan syarat
hukum-hukum Newton berlaku pada
kerangka ini.
Kerangka ini dapat terwujud pada
sebuah benda bergerak dengan
kecepatan konstan dan tidak ada gaya
luar yang bekerja pada benda
tersebut.
Relativitas klasik
4. 4
KEGAGALAN
RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
Pandangan tentang alam yang berasal dari Galileo mengatakan bahwa:
a. Ruang (x,y,z) dan waktu (t) adalah mutlak
b. Pembahasan tentang transformasi galileo hanya
terbatas pada suatu kerangka acuan inersia.
Transformasi Galileo
Pada kerangka O = (x, y, z, t)
Pada kerangka O’ = (x’, y’, z’, t’)
x
z
y
O P = (x, y, z, t)
P = (x’, y’, z’, t’)
Newton merumuskan kaidah untuk transformasi dari K to K’ dan sebaliknya kembali
dari K’ to K.
5. 5
KEGAGALAN
RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
Dua buah mobil melaju dengan laju tetap di sepanjang sebuah jalan lurus dalam arah
yang sama. Mobil A bergerak dengan laju 60 km/jam, sedangkan mobil B 40 km/jam,
masing-masing laju ini diukur relative terhadap seorang pengmat di tanah. Berapakan
laju mobil A terhadap B.?
contoh
Pemecahan :
Misalkan O adalah pengmat di tanah yang mengamati mobil A bergerak dengan laju v =
60 km/jam. Anggaplah O’ bergerak dengan mobil B dengan laju u = 40 km/jam. Maka
v’ = v – u = 60 – 40 = 20 km/jam
6. 6
KEGAGALAN
RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
Percobaan Michelson-Morley
Edward
Morley
(1838-1923)
Albert Michelson
(1852-1931)
Michelson dan Morley
percaya bahwa bumi tidak
selalu diam relatif trerhadap
eter.
Dan juga cahaya akan
memiliki waktu tempuh
pergeseran pfase yang
berbeda bergantung arah
perambatannya apakah
paralel, anti paralel atau
tegak lurus terhadap eter.
9. 9
KEGAGALAN
RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
Hasil Percobaan Michelson-Morley
Hasil percobaan Michelson dan Morley's
Diambil dari A. A. Michelson, Studies in Optics
Hasil pengukuran awal maupun
pengukuran setelah interferometer diputar
90 menghasilkan pola interferensi yang
sama
Interferometer
Micelson-Morley
10. 10
KEGAGALAN
RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
kesimpulan Percobaan Michelson-Morley
Dengan beberapa kali melakukan
percobaan yang sama dibawah bimbingan
Edward Morley, Michelson selalu
memperoleh hasil yang sama,
Michelson menyimpulkan bahwa postulat
tentang keberadaan ether tidak benar.
Jadi, ether tidak ada
Edward Morley
(1838-1923)
Albert Michelson
(1852-1931)
11. KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI
POSTULAT EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
Pada tahun 1905 Einstein mengemukakan Teori
Relativitas Khusus dengan dua postulat yang menjadi
dasar pengembangan Teori Relativitas Umum.
a. Postulat I : Hukum-hukum fisik dapat dinyatakan
dengan persamaan yang berbentuk sama, dalam
semua kerangka acuan yang bergerak dengan
kecepatan tetap satu terhadap yang lain, artinya
bentuk persamaan dalam fisika selalu tetap
meskipun diamati dari keadaan yang bergerak
b. Postulat II : Kelajuan cahaya dalam ruang
hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak
tergantung dari gerak pengamat. Artinya laju
cahaya tetap c = 3108 m/s walaupun diamati oleh
pengamat yang diam maupun oleh pengamat
yang sedang bergerak, dan tidak ada benda yang
kelajuannya = laju cahaya.
Postulat Einstein
Albert Einstein (1879-1955)
12. KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI
POSTULAT EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
Akibat Postulat Einstein
1. Perpanjangan waktu (time dilatation)
O
O
O
O’
O’
L 𝐿2 + 𝑈∆𝑡 2
u
-u
∆𝑡′
=
∆𝑡
1 −
𝑢2
𝑐2
Pengamat O’, mengukur selang waktu yang
lebih lama daripada yang di ukur O
13. KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI
POSTULAT EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
Akibat Postulat Einstein
2. Penyusutan panjang
Panjang L’ menurut O’ lebih pendek daripada
panjang L menurut O. hal ini memenuhi
persamaan
O
O’
L
u
O
O’
L’
-u
L’
O
O’
𝐿′ − 𝑢∆𝑡′1
O
O’
L’
𝐿′
= 𝐿 1 −
𝑢2
𝑐2
𝑢∆𝑡2′
14. 3
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI
POSTULAT EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
3. Pergeseran doppler
Dalam kasus gelombang bunyi dapat dibedakan “gerak mutlak” terhadap zat
perantara yang merambatkan gelombang bunyi.
Postulat pertama Einstein mengatakan bahwa situasi tersebut
tidak mungkin berlaku bagi gelombang cahaya, karena
gelombang cahaya tidak membutuhkan zat perantara (tidak ada
“eter”). Oleh karena itu, kita mensyaratkan bahwa bagi
gelombang cahaya terdapat rumus pergeseran Doppler yang
berbeda, yang tidak membedakan antara gerak sumber dan
gerak pengamat, melainkan melibatkan gerak relatif.
Akibat Postulat Einstein
15. 3
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI
POSTULAT EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
Persamaan tersebut merupakan rumus
pergeseran Doppler yang taat asas dengan
kedua postulat Einstein.
2
2
2
2
1
1
1
)
(
' c
u
u
c
v
c
u
T
u
c
v
c
c
u
c
u
v
c
u
c
u
v
v
1
1
1
1
'
2
2
atau
16. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK TRANSFORMASI LORENTZ
TRANSFORMASI GALILEO
Sesuai dengan “akal sehat” kita namun
tidak memberi hasil yang sesuai dengan
berbagai percobaan pada laju tinggi.
Dibutuhkan Persamaan Trasformasi baru
yang dapat meramalkan efek relativistik
baik ketika meninjau benda berlaju tinggi
ataupun rendah
TRANSFORMASI LORENTZ
Hendrik A. Lorentz
(1853-1928)
17. x’= 𝛾 (x – vt)
x = 𝛾’ (x’ + vt’) , where 𝛾 could be anything.
By Einstein’s first postulate: 𝛾’ = 𝛾
x’ = ct’ and x = ct
Thus: x’ = ct’= 𝛾 (ct – vt). Solving for t’: t’= 𝛾 t (1– v/c)
and: x = ct = 𝛾 (ct’+ vt’). Solving for t: t = 𝛾 t’(1 + v/c)
Substituting for t’ in t = 𝛾 t’ (1 + v/c) :
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
2 v v
1 1
t t
c c
2 2
1
1 v / c
18. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK PERSAMAAN TRANSFORMASI LORENTZ
𝒙′
=
𝒙 − 𝒖𝒕
𝟏 −
𝒖𝟐
𝒄𝟐
𝒚′
= 𝒚
z’ = z
𝒕′
=
𝒕 −
𝒖
𝒄𝟐 𝒙
𝟏 −
𝒖𝟐
𝒄𝟐
Untuk koordinat dari suatu peristiwa (x,y, z,t) sebagaimana diamati dari kerangka
acuan O dengan koordinat peristiwa yang sama (x’,y’, z’,t’) yang diamati oleh
kerangka acuan O’ yang sedang bergerak dengan kecepatan u terhadap O. Maka
bentuk persamaan Transformasi Lorent adalah :
Kita menganggap bahwa gerak relatifnya adalah sepanjang arah x (atau x’) positif
(O’ bergerak menjauhi O, jika O’ bergerak menuju O, ganti u dengan –u.
19. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
Andaikan sebuah objek yang diamati oleh O bergerak dengan kecepatan V= (Vx,
Vy, Vz ), untuk mencari kecepatannya V’ = (V’x, V’y, V’z) sebagiamana diamati
oleh O’, maka kita perlu menggunakan transformasi kecepatan Lorentz berikut :
𝑣′𝑥 =
𝑣𝑥 − 𝑢
1 −
𝑣𝑥𝑢
𝑐2
𝑣′𝑦 =
𝑣𝑦 1 − 𝑢2
𝑐2
1 −
𝑣𝑥𝑢
𝑐2
𝑣′z =
𝑣z 1 − 𝑢2
𝑐2
1 −
𝑣𝑥𝑢
𝑐2
20. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
v = 10% c
v = 80% c
v = 99.9% c
v = 99% c
Kontraksi Lorentz
𝑳′ = 𝑳 𝟏 −
𝒖𝟐
𝒄𝟐
Pesawat yang bergerak dengan
kecepatan berbeda
21. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
Contoh :
Dua buah roket saling mendekati sepanjang garis lurus. Masing – masing roket
bergerak dnegan laju 0,5c relatof terhadap seorang pengamat bebas ditengah
keduannya. Dengan kecepatan berapakah pengamat roket yang satu mengamati
roket yang lain mendekatinya ?
Pemecahan :
Misalkan O menyatakan pengamat bebas, dan O’ salah satu roketnya. Maka
“peristiwa” yang sedang mereka amati adalah mendekatnya roket kedua , seperti
dalam peristiwa berikut.
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
u= 0,999c
Roket 2
O
Roket 1
Vx= -0,999c
Pengamat O melihat roket 2 bergerak dengan kecepatan Vx = -0,999c . Pengamat O’
(roket 1) sedang bergerak relative terhadap O dengan kecepatan u = 0,999c . Maka
dengan menggunakan persamaan untuk transformasi bagi Vx ,
O’
22. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
𝑣′𝑥 =
𝑣𝑥 − 𝑢
1 −
𝑣𝑥𝑢
𝑐2
=
−0,999𝑐 − (0,999𝑐)
1 −
(−0,999𝑐)(0,999𝑐)
𝑐2
= −0,99999995𝑐
Jika kita menggunakan persamaan dari transformasi Galileo, maka :
𝑣′𝑥 = 𝑣𝑥 − 𝑢 = −0,999 − 0,999 = −1,998𝑐
Teori Relatifitas Khusus mensyaratkan
bahwa nilai c adalah laju batas tertinggi
bagi semua gerak relative
23. DINAMIKA RELATIVISTIK
Penafsiran “relative” baru terhadap konsep-
konsep mutlak yang dianut sebelumnya seperti
panjang dan waktu. Juga darinya kita
berkesimpulan bahwa konsep klasik kita
tentang laju relative tidak lagi benar. Dengan
demikian, cukup beralasan bagi kita untuk
menanyakan sejau manakah revolusi konsep ini
mengubah tafsiran kita terhadap konsep fisika.
Oleh karena itu, kita membahas ulang besaran
besaran dinamika seperti massa, energy, dan
momentum serta hukum-hukum kekekalan
dalam dinamika klasik.
Albert Einstein (1879-1955)
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
24. DINAMIKA RELATIVISTIK
v v
1 2
V = 0
sebelum sesudah
v
Jika kita meninjau dari kerangka acuan yang bergerak denga kecepatan v ke kanan
maka menurut mekanika klasik, massa 1 akan tampak diam, sedangkan massa 2
akan bergerak dengan laju 2v . Tetapi, transformasi Lorents ternyata memberi hasil
yang berbeda. Misalkan O’ bergerak kekanan dengan laju u = v. maka menurut O’,
kecepatan massa 1 adalah :
𝑣′1 =
𝑣1 − 𝑢
1 −
𝑣1𝑢
𝑐2
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
25. Dan kecepatan massa 2 adalah (dengan V2= -v)
Kecepatan massa gabungan 2m adalah
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
26. Berikut ini adalah ilustrasi percobaan tersebut sebagaimana dilihat oleh O’ :
Menurut O, momentum linear sebelum dan setelah tumbukan adalah
Menurut O’,
V’2 V’
sesudah
sebelum
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
27. ?,
Massa Relativistik :
Kecepatan telah kita tangani dengan
benar
m0 disebut massa diam dan diukur terhadap
kerangka acuan yang terhadapnya benda diam.
Dalam kerangka acuan lainnya, massa relativistik m
akan lebih besar dari pada m0. (konsep ini
membantu kita mengatasi masalah yang mengacu
pada obejak yang bergerak dengan laju yang
mendekati laju cahaya.
𝑚 =
𝑚0
1 −
𝑣2
𝑐2
Karena menurut pengukuran O’, p’ awal ≠ p’ akhir , maka bagi O’ momentum linear
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI
LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
28. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
Selain mendefinisikan massa
relatifistik seperti yang kita lakukan
di atas, kita dapat pula
mendefinisikan ulang momentum
relativistik dan energi relatifistik
total E sebagai berikut :
𝑝 =
𝑚0𝑣
1 −
𝑣2
𝑐2
𝐸 = 𝑚𝑐2
29. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESEREMPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
Andaikan kita membuat sebuah piranti mirip yang diperlihatkan gambar berikut.
Di x = 0 dan x = L masing-masing terletak sebuah jam, sedangkan di x = L/2 terletak
sebuah bola lampu kamera. Kedua jam tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga baru
berdetak bila mereka menerima kilatan cahaya. Karena rambatan cahaya membutuhkan
waktu yang sama untuk mencapai kedua jam tersebut , maka keduanya akan mulai
berdetak secara bersamaan pada saat L/2c setelah kilatan cahaya dipancarkan. Jadi kedua
jam tersebut benar-benar tersinkronkan.
O’
Jam 2
O
Jam 1
X = 0 X = L
X = L/2
KESEREMPAKAN
30. Kita tinjau situasi yang sama ini dari sudut
pandang pengamat bergerak O’. Dalam
kerangka acuan O, teradi dua peristiwa :
penerimaan sebuah sinyal cahaya oleh jam 1 di
x1 = 0, t1 = L/2c dan oleh jam 2 di x2 = L, t2 =
L/2c.
Dengan menggunakan persamaan transformasi
Lorentz,kita dapati bahwa O’ mengamati jam 1
menerima sinyal tersebut pada saat
Sedangkan jam 2 pada saat
2
2
2
2
1
2
1
'
1
/
1
2
/
/
1
)
/
(
c
u
c
L
c
u
x
c
u
t
t
2
2
2
2
2
2
2
2
'
2
/
1
)
/
(
2
/
/
1
)
/
(
c
u
L
c
u
c
L
c
u
x
c
u
t
t
2
2
2
'
2
'
1
'
/
1
/
c
u
c
uL
t
t
t
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN`
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESEREMPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
Jadi, t2’ lebih kecil dari pada t1’
sehingga jam 2 tampak menerima
sinyal lebih dulu daripada jam 1.
karena itu kedua jam tersebut
berdetak pada dua saat yang
berbeda dengan selang waktu
sebesar
31. Mary dan Frank adalah dua saudara kembar.
Mary, sebagai Seorang Astronot, melakukan
Perjalanan meninggalkan bumi dengan kecepatan
yang besar selama beberapa tahun cahaya dan
kembali lagi. Sedang Frank tetap tinggal di Bumi.
Permasalahan
Frank tahu bahwa jam yang mengukur usia Mary berjalan lambat, sehingga
Mary akan kembali dan berusia lebih muda dari Frank. Sebaliknyha Mary
(yang juga tahu tentang dilatasi waktu) merasa bahwa Frank bergerak relatif
terhadapnya sehingga jam pada Frank berjalan lebih lambat sehingga Mary
yakin Frank akan berusai lebih muda.
Paradox
Siapa sebenarnya yang berusai lebih muda ketika Mary kembali ke Bumi?
x
t
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESEREMPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
PARADOKS KEMBAR
32. Penyelesaian
Paradoks
Kembar
Jam Frank berada pada sitem inersia selama
perjalanan yang dilakukan oleh Mary. Sepanjang Mary
bergerak dengan kecepatan konstan menjauhi Frank,
keduanya dapat menyimpulkan bahwa usia saudara
kembarnya berjalan lambat.
Akan tetapi ketika berjalan pulang ke Bumi, Dia
meninggalkan kerangka inersianya dan dia berjalan
balik dengan kerangka acuan berbeda ketika datang.
Kesimpulan Mary tidak benar karena dia tidak berada
pada kerangka acuan inersia yang sama. Sebaliknya
Frank tetap pada kerangka Maka usia Mary lebih muda
dari Frank. Juga, perhitungan mengenai dilatasi waktu
adalah benar sedang Mary tidak.
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESEREMPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
33. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK KETIDAKBERADAAN ETER
Sebelumnya kita sudah membahas percobaan Michelso-Morley
dan kaitannya dengan teori relativitas khusus. Ternyata selama
kurang lebih 100 tahun sejak percobaan pertamanya dilakukan,
percobaan dasarnya telah diulangi berkali-kali dengan beragam
variasi dan perbaikan kepekaan yang terus ditingkatkan.
Namun, dalam semua percoaan itu, tidak ada satu pun bukti
nyata yang diamati tentang perubahan laju cahaya terhadap
arah, meskipun kepekaan percobaannya telah ditingkatkan
menjadi sepuluh kali lebih teliti daripada kepekaan percobaan
semula.
34. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK PEMULURAN WAKTU
Sinar Cosmic Muons: Muon-muon diproduksi pada bagian luar atmosfir dari tumbukan
antara partikel-partikel berkecepatan ultra-tinggi dengan inti-inti dari molekul udara.
Muon-muon meluruh (waktu hidup = 1.52 ms) dalam perjalannya menuju bumi.
Tanpa koreksi relativistik
Dengan koreksi relativistik
Bagian paling atas dari
atmosfir
Dilatasi waktu mengatakan bahwa
muon-muon akan hidup lebih lama
dikerangka acuan bumi, dimana t’
akan bertambah jika v besar.
Kecepatan muon adalah 0.98c
35. Bukti langsung kebenaran ramalan teori relativitas khusus yang pertama diperoleh hanya dalam
selang beberapa tahun setelah Einstein menerbitkan makalahnya pada tahun 1905. pertambahan
massa karena bertambahnya kecepatan, yang diramalkan pada persamaan
𝑚 =
𝑚0
1 −
𝑣2
𝑐2
Diuji dengan mengukur momentum dan kecepatan electron berenergi tinggi yang di pancarkan
dalam beberapa proses peluruhan radioaktif tertentu.
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK MASSA DAN ENERGI RELATIVISTIK
36. Laju cahaya memang bergantung pada gerak sumber atau pengamat, maka hal ini dapat kita
nyatakan sebagai
c’ = c + ku
Dimana,
c : laju cahaya dalam kerangka diam sumber
c’ : laju cahaya diukur dalam kerangka acuan yang bergerak
u : laju relative kedua kerangka acuan.
Variabel k adalah bilangkan yang ditentukan oleh eksperimen ;
menurut relativitas khusus, k adalah 0, sedangkan menurut relativitas Galileo, k sama dengan 1.
Dari hasil percobaan pemancaran sinar X, disimpulkan bahwa k< 2 x 10-9 (nilai k mendekai 0).
Hal ini sesuai dengan ramalan teori relativitas khusus.
POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
KETIDAKUBAHAN LAJU CAHAYA
37. POSTULAT EINSTEIN &
AKIBAT DARI POSTULAT
EINSTEIN
TRANSFORMASI LORENT
DINAMIKA RELATIVITAS
KESERAPAKAN DAN
PARADOK KEMBAR
UJI PERCOBAAN TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
KEGAGALAN RELATIVITAS
KLASIK
Hasil percobaan bagi perubahan massa terhadap kecepatan, dimana semakin
besar kecepatannya semakin besar massanya.
1,8
c
c
c
c
0,3
1,0
1,2
1,4
1,6
0,7
0,6
0,5
0,4 0,8
2
2
/
1
1
c
u
0
/ m
m
Kecepatan (u/c)