Dokumen tersebut membahas tentang aspek pemasaran khususnya produk dan harga. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pasar, produk, kategori bauran produk, karakteristik produk, siklus hidup produk, pengertian harga, faktor yang mempengaruh harga, tujuan penetapan harga, dan metode penetapan harga.
2. PENGERTIAN PASAR
• Menurut William J. Stanton pasar dapat didefinisikan
sebagai berikut :
“ Pasar adalah orang-orang yang mempunyai kebutuhan
dan keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan
kemauan untuk belanjakan”.
• Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar
yaitu :
- Orang dengan segala keinginannya
- Daya beli mereka
- Kemauan untuk membelanjakannya
• Menurut W. Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan
dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
3. • Kebutuhan: Keadaan merasa kekurangan
(makanan, pakaian, kehangatan, dan keamanan;
kebutuhan sosial akan kebersamaan dan perhatian dan
kebutuhan individu akan pengetahuan dan ekspresi
diri) dan merupakan sifat kodrati manusia
• Keinginan: bentuk kebutuhan manusia yang dibentuk
oleh budaya dan kepribadian individu.
• Permintaan: Keinginan yang didukung daya beli
• Produk: segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau
dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau
keinginan.
• Kepuasan (customer satisfaction): tingkatan dimana
anggapan kinerja (perceived performance) produk akan
sesuai dengan harapan seorang pembeli atau tidak
• Mutu: suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
spesifikasi, persyaratan, dan harapan telah dipenuhi.
4. PRODUK
• Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
ditawarkan perusahaan ke pasar yang dapat
memberikan kepuasan atas kebutuhan
konsumen.
• Produk dapat berupa produk
fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, pro
perti, organisasi, informasi dan ide
• Philip Kotler: setiap tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak
lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat pada
suatu produk
5. KATEGORI BAURAN PRODUK :
1. Barang berwujud murni - tawaran terutama terdiri atas
barang berwujud, seperti sabun, pasta gigi, atau garam.
2. Barang berwujud yang disertai jasa - tawaran terdiri atas
barang berwujud yang disertai oleh satu atau beberapa
jasa, seperti dealer mobil & motor.
3. Campuran/Hybrid - Tawaran terdiri atas barang dan jasa
dengan bagian yang sama, seperti restoran cepat saji.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat
kecil - Tawaran terdiri atas jasa utama bersama jasa
tambahan atau barang pendukung, seperti jasa
penerbangan dan Hotel.
5. Jasa murni - Tawaran terdiri atas jasa, seperti
psikiater, tukang pijat, dosen, pengacara.
6. Tingkatan produk untuk menambah nilai
pelanggan
Core Benefit/ Manfaat inti adalah manfaat atau jasa
dasar yang benar-benar diinginkan konsumen sehingga
membuat dia membeli barang maupun jasa
Basic Product/ Produk dasar. Perwujudan dari Manfaat
Dasar.
Expected Product/ Produk yang diharapkan
menunjukkan atribut apa yang umumnya diharapkan
konsumen atas produk yang dibelinya.
Augmented Product/ Produk yang ditambah atau
diperluas. Perusahaan menyiapkan sesuatu yang
melebihi apa yang diharapkan oleh konsumen.
Potential Product/ Produk potensial. Segala sesuatu
yang dipersiapkan oleh pemasar yang dapat menjawab
kebutuhan pelanggan/ Perubahan Produk dimasa yang
akan datang
Perhatikan sistem kosumsi
pengguna: yaitu cara
pengguna melaksanakan
kegiatan untuk mendapatkan
serta menggunakan produk
7. KARAKTERISTIK PRODUK
• Latar Belakang : Sukses memasarkan satu produk juga ditentukan
kemampuan pemasar mengenali klasifikasi produk itu sendiri sehingga
selain menentukan sifat produk pemasar juga menentukan bagaimana
strategi pemasaran yang akan ditempuh perusahaan.
• Klasifikasi berdasarkan Wujud :
– Barang & Jasa
• Klasifikasi berdasarkan Daya Tahan:
– Barang tidak tahan lama : Produk berwujud yang biasanya dikonsumsi
dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Karena barang ini sering
dibeli maka strategi yang tepat adalah membuat barang-barang
tersebut tersedia di banyak tempat, mengenakan markup yang kecil,
dan promosi yang besar.
– Barang tahan lama : Produk berwujud yang biasanya dapat digunakan
untuk waktu yang lama. Biasanya memerlukan penjualan personal dan
jasa, menuntut margin yang lebih tinggi dan memerlukan agensi yang
lebih banyak.
– Jasa : Produk tidak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi dan dapat
musnah. Akibatnya biasanya memerlukan kendali kualitas, kredibilitas,
kemampuan adaptasi yang besar.
8. KARAKTERISTIK PRODUK
• Klasifikasi Barang Konsumen:
– Barang sehari-sehari: bersifat segera dan diperoleh dengan usaha yang
minimum, terdiri atas:
• Barang kebutuhan pokok : dibeli secara rutin
• Barang impuls : dibeli secara tanpa perencanaan & pencarian
• Barang darurat : dibeli pada kebutuhan mendesak
– Barang Belanja : Barang yang dibandingkan oleh konsumen berdasarkan
kecocokan, kualitas, harga dan gaya, terdiri atas:
• Barang belanja homogen : memiliki kualitas yang serupa tetapi harganya cukup
berbeda, sehingga memberikan alasan kuat bagi perbandingan belanja
• Barang belanja heterogen : memiliki fitur produk / jasa yang berbeda yang mungkin
lebih penting dari pada harga, sehingga memerlukan produk yang luas dan wiraniaga
yang terlatih.
– Barang Khusus : Barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang
unik, dimana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha
pembelian khusus. Barang khusus tidak memerlukan perbandingan, pembeli
hanya menginvestasikan waktu untuk menjangkau penyalur yang menjual
produk tersebut, sehingga penyalur tidak memerlukan lokasi yang nyaman.
– Barang yang tidak dicari : Barang yang tidak terpikirkan untuk dibeli oleh
konsumen. Barang jenis ini memerlukan dukungan iklan dan penjualan
personal.
9. DIFERENSIASI
• Diferensiasi = variasi / pembedaan
• Produk fisik dapat didiferensisikan berdasarkan:
– Bentuk : ukuran, bentuk, warna, struktur fisik
– Fitur
– Penyesuaian : menyesuaikan dengan keinginan perorangan
– Kualitas kinerja : tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi
– Kualitas kesesuaian : tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dengan
yang di janjikan
– Ketahanan : tingkat umur operasi produk
– Keandalan : tingkat dimana produk tidak mengalami malfungsi
– Kemudahan perbaikan : tingkat kemudahan perbaikan produk bila tidak befungsi
– Gaya : estetika
– Desain : totalitas fitur
• Jasa dapat dideferensiasikan berdasarkan:
– Kemudahan pemesanan : seberapa mudah pelanggan melakukan pemesanan
– Pengiriman : sebarapa baik dan pengiriman barang/ jasa kepelanggan
– Instalasi : seberapa baik instalasi yang dilakukan
– Pelatihan pelanggan : pelatihan kepada pengguna produk
– Konsultasi pelanggan :
– Pemeliharaan dan perbaikan : program layanan untuk mempertahankan produk
dalam kondisi baik
– Pengembalian
10. SIKLUS HIDUP PRODUK
• Siklus hidup produk adalah perjalanan penjualan
dari suatu produk dalam masa hidupnya.
• Siklus hidup produk merupakan suatu konsep
penting yang memberikan pemahaman tentang
dinamika kompetitif suatu produk.
• Siklus Hidup Produk terdiri atas:
– Tahap perkenalan (introduction)
– Tahap pertumbuhan (growth)
– Tahap kedewasaan (maturity)
– Tahap penurunan (decline)
12. DEFINISI HARGA
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa
yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga mempunyai banyak bentuk dan melaksanakan banyak
fungsi. Sewa, uang sekolah, upah, bunga, tarif, biaya
penyimpanan, gaji, komisi.
Harga adalah satu-satunya elemen yang mengasilkan
pendapatan, sedangkan elemen lain menghasilkan biaya.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan
akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan
mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi
perusahaan
13. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA
1. Kondisi Perekonomian
2. Penawaran dan Permintaan
3. Elastisitas Permintaan
4. Persaingan
5. Biaya
6. Tujuan Manajer
7. Pengawasan Pemerintah.
14. Tujuan Penetapan Harga
• Kelangsungan hidup/ Survival
• Mencapai tingkat laba tertentu
• Mencapai target volume penjualan
tertentu
• Memaksimalkan pangsa pasar mereka
• Pemerahan Pasar Maksimum
• Kepemimpinan Kualitas Produk
• Tujuan lain
15. Metode Penetapan Harga
• Penetapan harga mark up : penetapan harga dengan menambahkan
markup standar ke biaya produk.
• Penetapan harga pengembalian sasaran : penetapan harga yang
menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi.
• Penetapan harga anggapan : penetapan harga sebanding dengan nilai
produk yang ditawarkan berdasarkan anggapan.
• Penetapan harga nilai : penetapan harga murah untuk produk dengan
kualitas yang sebanding.
o Penetapan harga murah setiaphari/ everyday low pricing : penetapan harga
murah secara konstan
o Penetapan harga tinggi-rendah/ high-low pricing : penetapan harga murah
pada saat-saat tertentu
• Penetapan harga mengacu pasar (going rate) : penetapan harga dengan
mengikuti perkembangan harga pada umumnya.
• Penetapan harga lelang.
• Penetapan harga kelompok/ group pricing : penetapan harga dengan
memilih alternatif metode penetapan harga yang ada.
16. • Penetapan Harga Geografis
• Diskon Harga & Insentif, diantaranya:
– Diskon
tunai, musiman, fungsional, kuantitas, potongan
promosi, potongan tukar tambah.
• Penetapan Harga Promosi, diantaranya:
– Loss Leader Pricing, Pembiayaan berbunga
rendah, Syarat Pembayaran yang lebih lama, Harga
Peristiwa Khusus, Diskon Psikologi, Garansi dan
Kontrak Jasa.
• Penetapan Harga Diskriminasi, diantaranya:
– Harga waktu, harga lokasi, harga bentuk, harga
MENYESUAIKAN HARGA