Observasi dan wawancara di SMK Negeri 1 Brebes menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sudah berjalan dengan baik meskipun masih dihadapkan pada beberapa kendala seperti keterbatasan sarana, gangguan jaringan, dan kekurangan tenaga guru bimbingan konseling.
2. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bagian
integral dari sistem pendidikan nasional. Dengan kata
lain pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya
membantu dan menyokong tercapainya tujuan
pendidikan nasional, yaitu mewujudkan individu yang
utuh, yang mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki
secara optimal untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi. Salah satu bidang ruang lingkup bimbingan
konseling dalam pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan dan menghasilkan sumber daya berkualitas
adalah bidang pengembangan yang memanfaatkan
media teknologi dan informasi serta komunikasi dalam
setiap layanannya.
3. Berbicara tentang penggunaan TIK sebagai media
layanan dalam bimbingan dan konseling tidak jauh beda
dengan TIK sebagai media pembelajaran pada umumnya
yaitu tentang bagaimana seorang tanaga pendidik dalam
memanfaatkan media TIK sebagai fasilitas dalam
pengoptimalan tujuan dan program layanan yang ada.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
telah menghadirkan tantangan baru bagi praktisi
bimbingan dan konseling. Seperti halnya yang telah kita
ketahui bahwa model pendekatan baru cybercounceling
mulai sering diminati oleh para praktisi bimbingan dan
konseling baik disekolah atau di luar sekolah.
4. Berikut ini adalah tujuan-tujuan mempelajari TIK:
Menyadarkan kita akan potensi perkembangan
TIK sehingga kita termotivasi untuk mengevaluasi
dan mempelajari TIK.
Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi
dan mengantisipasi perkembangan TIK.
Mengembangkan kompetensi kita dengan
menggunakan TIK untuk mendukung kita dalam
belajar, bekerja dan lain-lain.
6. Mempermudah konselor dalam menyusun,
mencari dan juga mengolah data.
Menjaga kerahasiaan suatu data, karena
dengan teknologi memungkinkan untuk
menguncinya dan tidak sembarang orang
dapat mengaksesnya.
Membantu individu maupun kelompok untuk
dapat berkomunikasi dengan lebih mudah
dan relatif murah dalam pelaksanaan
konseling.
8. Observasi
observasi merupakan suatu metode
pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti untuk mencatat kejadian atau
peristiwa dengan menyaksikannya.
Wawancara
Wawncara merupakan proses tanya jawab
yang dilakukan oleh pewawancara (penanya)
dengan narasumber terkait topik wawancara
untuk mendapatkan data yang diinginkan
atau yang diteliti.
9. Dari hasil observasi yang kami laksanakan di SMK Negeri 1
Brebes adalah bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling
dengan pemanfaatan media teknologi informasi dan komunikasi
di sekolah tersebut sudah berjalan dengan lancar. Sekolah
mempunyai 6 guru BK. Sekolah pada Khususnya guru BK
sudah melaksanakan layanan dalam bidang bimbingan pribadi,
sosial, belajar maupun karir dengan memanfaatkan media TIK
yang mencakup fungsi pemahaman, pengentasan, pencegahan
dan pemeliharaan serta pengembangan kepada siswa-siswinya.
individu; dan lain-lain.
10. Diantaranya pemanfaatan media TV, komputer,
LCD, handphone dan lain-lain. Seperti contoh
pemberian layanan BK atau pemutaran video
pada bimbingan klasikal; pemanfaatan internet
sebagai sumber informasi, arah peminatan
karir, cyber counseling (facebook), dan bahan
tugas perkembangan siswa; pemanfaatan
komputer untuk mengolah data seperti
assesment, DCM, data peminatan siswa dan
masih banyak yang lainnya; pemanfaatan
handphone sebagai alat konseling
11. Adapun kekurangan yang dihadapi oleh guru
BK SMK Negeri 1 Brebes diantaranya adalah:
sering terhambatnya pemanfaatan WIFI di
sekolah, sarana/media TIK belum difasilitasi
oleh sekolah melainkan kepunyaan pribadi,
pemakaain LCD yang terkadang kurang
maksimal(error), dan kurangnya tenaga
pembimbing (guru BK) dalam sekolah tersebut
dikarenakan banyaknya siswa. Dan perlunya
penambahan guru bimbingan konseling untuk
memudahkan pemberian layanan dan
pembagian tugas.