SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
BAB I 
PENDAHULUAN 
I.1 Latar Belakang Masalah 
Nilai perusahaan (Value Of The Firm) merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh 
suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah 
melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan 
sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai 
dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka 
kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. 
Nilai Perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh 
tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham Gapensi, 1996). Semakin tinggi harga 
saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para 
pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham 
juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari 
saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan 
manajemen asset. 
Menurut Fama (1978) dalam Untung wahyudi et.al , nilai perusahaan akan tercermin dari harga 
sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat 
terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan 
dari nilai asset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai 
pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat 
memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga 
akan meningkatkan harga saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun 
akan meningkat. 
Free cash flow menyatakan bahwa tekanan pasar akan mendorong manajer untuk 
mendistribusikan free cash flow kepada pemegang saham atau resiko akan kehilangan kendali 
terhadap perusahaan. Menurut Jensen ( 1986 : 137 ) free cash flow adalah kelebihan kas yang 
dipelukan untuk mendanai semua proyek yang memiliki net present value positif setelah 
membagi dividen. 
Dari latar belakang di atas maka dapat di simpulkan bahwa pentingnya Laporan Arus Kas Bebas 
pada PT.ASTRA GRAPHIA Tbk (Persero) maka kami membahas masalah laporan Arus Kas 
Bebas (Free cash Flow).
I.2 TUJUAN 
Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini yaitu: 
1. Untuk mengetahui pengertian nilai perusahaan ? 
2. Mengetahui indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan ? 
3. Mengetahui pengertian teori perusahaan? 
4. Untuk mengetahui nilai pasar ? 
5. Untuk mengetahui Bagaimana arus kas bebas pada PT.Astra Graphia Tbk. 
1.3 RUMUSAN MASALAH 
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaiman arus kas Bebas pada PT.Astra Graphia 
Tbk (ASGR) ? 
BAB II 
LANDASAN TEORI 
2.1. Pengertian Teori Perusahaan (Theory of the firm) 
Teori Perusahaan (Thoery of the firm) adalah suatu organisasi yang menggabungkan dan 
mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang / jasa untuk 
dijual. 
Pada dasarnya kita semua mengetahui apa itu pengertian teori perusahaan / Theory of the firm… 
tapi berikut ini kita akan mengetahui beberapa pengertian teori perusahaan / Theory of the firm 
yaitu: 
FIRM : Organisasi yang menggabungkan dan mengatur semua sumberdaya yang 
tersedia untuk menghasilkan barang dan jasa yang siap dijual.Perusahaan itu ada ditengahtengah 
masyarakat karena kemaslahatannya dalam proses pendistribusian akan barang dan jasa yang 
sulit untuk dilakukan oleh individuindividu secara terpisah. 
Dalam jangka panjang keberadaan mereka tidak saja menguntungkan bagi pemilik / pemegang 
saham, namun juga akan membawa manfaat bagi masyarakat luas dan pemerintah melalui suatu 
proses yang disebut arus kegiatan ekonomi ( The Circular Flow of Economic Actifity ). 
Teori perusahaan adalah konsep dasar yang digunakan dalam kebanyakan studi ekonomi 
manajerial.
2.1.1 Butir-butir Penting Teori Perusahaan 
Berikut adalah butir-butir penting teori perusahaan : 
1. Perusahaan bisnis adalah kombinasi antara antara: orang, asset fisik dan keuangan, serta 
system dan informasi informasi. 
2. Orang yang terlibat langsung langsung: shareholders, management, employee, 
supplier, customers mereka dipengaruhi secara langsung oleh operasional perusahaan 
perusahaan. 
3. Society (stakeholders) kegiatan firm yaitu: 
(1) Bisnis stakeholders dipengaruhi oleh karena gunakan sumberdaya yang langka langka; 
(2) Bisnis membayar pajak pajak; 
(3) Bisnis menyediakan pekerjaan pekerjaan; dan 
(4) Bisnis memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat masyarakat. Oleh karena itu, 
perusahaan harus beroperasi secara optimal optimal. Teori Perusahaan mengakui maksimisasi 
laba sebagai sasaran utama perusahaan perusahaan. Pertama Pertama-tama maksimisasi laba 
jangka pendek pendek. Untuk jangka panjang, maksimisasi nilai yang diharapkan (expected 
value value). 
2.2. Nilai Perusahaan (Value Of The Firm) 
Nilai perusahaan (Value Of The Firm) merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh 
suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah 
melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan 
sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai 
dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka 
kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. 
Nilai Perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh 
tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham Gapensi, 1996). Semakin tinggi harga 
saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para 
pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham 
juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari 
saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan 
manajemen asset.
Menurut Fama (1978) dalam Untung wahyudi et.al , nilai perusahaan akan tercermin dari harga 
sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat 
terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan 
dari nilai asset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai 
pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat 
memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga 
akan meningkatkan harga saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun 
akan meningkat. 
2.2.1 Indikator- indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan 
2.2.1.1 PER (Price Earning Ratio) 
PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan 
dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. ( Sutrisno, 2000 dalam Mohammad 
Usman,2001 dalam Malla Bahagia,2008). 
Rumus yang digunakan adalah : 
Harga Pasar Saham 
PER= ——————————- 
Laba per Lembar Saham 
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah : 
• Tingkat pertumbuhan laba 
• Dividend Payout Ratio 
• Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal. 
Menurut Basuku Yusuf, 2005 dalam Malla Bahagia, 2008, hubungan faktor-faktor tersebut 
terhadap PER dapat dijelaskan sebagai berikut : 
1. Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan kata lain hubungan 
antara pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat positif. Hal ini dikarenakan bahwa 
prospek perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan laba, dengan laba 
perusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya 
yang dikeluarkan secara efisien. Laba bersih yang tinggi menunjukkan earning per share 
yang tinggi, yang berarti perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan 
tingkat profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk 
berinvestasi pada perusahaan tersebut sehingga saham-saham dari perusahaan yang 
memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER 
yang tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati di bursa sehingga 
kecenderungan harganya meningkat lebih besar.
2. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), semakin tinggi PER nya. DPR memiliki 
hubungan positif dengan PER, dimana DPR menentukan besarnya dividen yang diterima 
oleh pemilik saham dan besarnya dividen ini secara positif dapat mempengaruhi harga 
saham terutama pada pasar modal didominasi yang mempunyai strategi mangejar dividen 
sebagai target utama, maka semakin tinggi dividen semakin tinggi PER. 
3. Semakin tinggi required rate of return (r) semakin rendah PER, r merupakan tingkat 
keuntungan yang dianggap layak bagi investasi saham, atau disebut juga sebagai tingkat 
keuntungan yang disyaratkan. Jika keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut 
ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan, berarti hal ini 
menunjukkan investasi tersebut kurang menarik, sehingga dapat menyebabkan turunnya 
harga saham tersebut dan sebaliknya. Dengan begitu r memiliki hubungan yang negatif 
dengan PER, semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan semakin rendah nilai 
PER nya. 
PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang. 
Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga 
dapat meningkatkan nilai perusahaan. 
2.2.1.2 PBV (Price Book Value) 
Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi 
perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham, 1999: 92). 
Rumus yang digunakan adalah : 
Harga Pasar per Lembar Saham 
PBV = ————————————— 
Nilai Buku per Lembar Saham hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan 
transaksi keuangan. 
2.3 Pengertian Arus Kas Bebas 
Arti sederhana dan singkat Arus Kas Bebas adalah sisa perhitungan arus kas yang dihasilkan 
oleh suatu perusahaan di akhir suatu periode keuangan (kuartalan atau tahunan)—setelah 
membayar gaji, biaya produksi, tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja 
modal (capital expenditure) untuk pengembangan usaha. Sisa uang inilah yang disebut Arus Kas 
Bebas. Meski dinamankan bebas tapi manajemen tidak bisa sebebasnya menggunakan uang ini 
karena uang sisa inilah yang bisa digunakan untuk mengembangkan usaha, kalau tidak 
mengambil dana dari hutang dan sumber dana lainnya.
2.3.1 Pendekatan “Free Cash Flow” 
Berbeda dengan pendekatan arus deviden yang menghitung nilai perlembar saham (atau secara 
agregat) nilai seluruh modal sendiri, metode free cash flow ini bisa berkembang dari sekedar 
penilaian saham biasa sampai kepada penilaian perusahaan secara keseluruhan. 
Apabila dalam pendekatan arus deviden kita memfokuskan pada besarnya giliran deviden 
pertahunnya, dalam pendekatan ini kita memfokuskan pada besarnya hasil kegiatan operasi 
perusahaan yang diukur dengan net operating income-nya (NOI), atau kita sebut saja “X”. 
Untuk lebih memahami pendekatan ini, maka pertama-tama kita mengasumsikan suatu 
perusahaan yang seluruhnya dibelanjai dengan modal sendiri. Berikut ini akan ditujukan 
berbagai rumus perhitungan nilai dengan metode free cash flow berdasarkan pola pertumbuhan 
yang berbeda-beda. 
1. Nilai Perusahaan Tanpa Pertumbuhan 
Perusahaan yang “X”nya tidak mengalami pertumbuhan, metode penilaiannya sama dengan 
perpetuity yang arus pertahunnya seragam. 
Rumus penilaian untuk perusahaan yang tidak mengalami pertumbuhan adalah : 
Vu = x ( l – T ) = S 
ku 
Dimana : Vu = nilai perusahaan tanpa hutang 
X = NOI perusahaan 
ku = biaya modal perusahaan tanpa hutang 
S = nilai modal pemegang saham 
T = tingkat pajak yang berlaku 
Karena perusahaan tidak mempunyai hutang, maka nilai perusahaan tersebut adalah juga nilai 
dari modal pemegang sahamnya (Vu = S). Dan yang menjadi biaya modal perusahaan tersebut 
tidak lain adalah biaya modal sahamnya (ku = ks). 
Dalam modal penilaian obligasi tidak diperhitungkan, sedangkan dalam persamaan diatas pajak 
dimasukan kedalam perhitungan. Alasan perbedaan ini adalah bahwa dalam model penilaian 
obligasi, penghasilan kena pajak perusahaan sudah dikurangkan dari beban bunga untuk 
pembayaran obligasi tersebut. Tetapi dalam menghitung nilai perusahaan, kita berangkat dari net 
operating income “X” dari perusahaan tersebut. Kita harus memperhitungkan berapa bagian dari
penghasilan ini yang menjadi bagian para pemilik perusahaan, karena itu pajak harus 
diperhitungkan. 
1. Nilai Perusahaan Dengan Tingkat Pertumbuhan Konstan 
Apabila net operating income “X” perusahaan mengalami pertumbuhan yang konstan, maka 
rumus penilaian perusahaan adalah sebagai berikut : 
V = Xo ( l – T ) ( l – b ) ( l + g ) 
ku – g 
dimana : b = retention rate 
g = tingkat pertumbuhan 
1. Nilai Perusahaan Dengan Pertumbuhan Supernormal Sementara 
Apabila dalam suatu perekonomian terdapat suatu perusahaan yang menghasilkan keuntungan 
yang luar biasa atau diatas rata-rata maka akan banyak perusahaan-perusahaan lain yang 
mencoba memasuki industri yang menghasilkan keuntungan luar biasa tadi. Sebagai akibatnya 
maka persaingan dalam industri tersebut menjadi semakin ketat, dan keuntungan yang 
dihasilkanpun akan menjadi normal atau biasa-biasa saja. Perusahaan yang pertama tadi bisa 
dikatakan mengalami pola pertumbuhan supernormal sementara. 
Untuk memudahkan analisis, kita asumsikan ada terdapat dua keadaan setelah berakhirnya masa 
pertumbuhan supernormal, yaitu perusahaan sama sekali tidak mengalami pertumbuhan, dan 
perusahaan mengalami pola pertumbuhan konstan. Persamaan dibawah ini untuk menghitung 
nilai perusahaan yang mengalami pertumbuhan supernormal sementara kemudian diikuti tanpa 
pertumbuhan. 
Vo = Xo ( l – T ) ( l – b ) Σ ( 1 + gs )t + Xo ( l – T ) ( 1 + gs )n 
t = 1 ( 1 + ku ) ku ( 1 + ku )n 
Dimana : gs = tingkat pertumbuhan supernormal 
n = jumlah tahun pertumbuhan 
Sedangkan apabila suatu perusahaan mengalami pertumbuhan supernormal sementara kemudian 
diikuti oleh pertumbuhan yang konstan maka nilai perusahaan tersebut dihitung dengan 
persamaan :
Vo = Xo ( l – T ) ( l – b ) Σ ( 1 + gs )t + Xo (l – T ) (1 + b) (1 + g)n + (1 + gs)n 
t = 1 ( 1 + ku )t ku – g (1 + ku)n 
Seluruh persamaan diatas adalah untuk diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang tidak 
mempunyai hutang. Sedangkan untuk menghitung nilai perusahaan yang mempunyai hutang 
maka hanya tinggal mengganti “ku” atau biaya modal perusahaan tanpa hutang dengan “ks”, 
yaitu biaya modal rata-rata tertimbang. 
2.4 Market Value 
Perlu diingat bahwa istilah nilai tidaklah berdiri sendiri, karena ia harus diikuti dengan 
kata lain sehingga menjadi sebuah frasa misalnya nilai pasar, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), 
nilai likuidasi dan lain-lain. Penyusun berpesan, jangan sampai menyebut istilah nilai saja, tetapi 
harus diikuti dengan istilah yang lain. 
MAPPI (2007) mendefinisikan Nilai Pasar sebagai 
“Estimasi jumlah uang pada tanggal penilaian yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau 
hasil penukaran suatu aset antara pembeli yang berminat membeli dan penjual yang berminat 
menjual dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, dimana 
kedua pihak masing-masing mengetahui, bertindak hati-hati dan tanpa paksaan.” 
Berikut ini adalah contoh-contoh situasi yang tidak memenuhi persyaratan nilai pasar yaitu (1) 
Penjual dan pembeli yang memiliki hubungan persaudaraan, sehingga harga transaksi lebih 
rendah dari nilai pasar; (2) Penjual dan pembeli adalah tetangga yang posisi rumah bersebelahan 
(berhimpitan), akibatnya, pihak pembeli berani membayar lebih tinggi dari nilai yang sewajarnya 
dengan pertimbangan bahwa tambahan perluasan arah horisontal lebih disukai daripada arah 
vertikal; (3) Hubungan antara penjual dan pembeli adalah antara anak dengan induk perusahaan, 
sehingga harga yang terjadi lebih rendah dari nilai pasar; (4) Pada penjualan properti untuk 
pelunasan hutang biasanya harga yang terjadi lebih rendah dari nilai pasar. Hali ini disebabkan 
oleh keterbatasan waktu dalam pemasaran (menemukan calon pembeli); (5) Transaksi pada 
pembebasan tanah untuk kepentingan umum, biasanya harga yang terjadi lebih rendah dari nilai 
pasar.
BAB III 
PEMBAHASAN 
3.1 Free Cash Flow (Arus Kas Bebas) 
Free cash flow merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditur atau 
pemegang saham yang tidak diperlukan untuk modal kerja atau investasi pada aset. Kas tersebut 
biasanya menimbulkan konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Manajemen 
biasanya lebih suka untuk menginvestasikan lagi dana tersebut pada proyek – proyek yang dapat 
menghasilkan keuntungan, karena alternatif ini akan meningkatkan insentif yang diterimanya. 
Disisi lain, pemegang saham mengharapkan sisa dana tersebut dibagikan sehingga akan 
meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. 
Free cash flow menyatakan bahwa tekanan pasar akan mendorong manajer untuk 
mendistribusikan free cash flow kepada pemegang saham atau resiko akan kehilangan kendali 
terhadap perusahaan. Menurut Jensen ( 1986 : 137 ) free cash flow adalah kelebihan kas yang 
dipelukan untuk mendanai semua proyek yang memiliki net present value positif setelah 
membagi dividen. 
Free cash flow merupakan kelebihan yang diperlukan untuk mendanai semua proyek yang 
memiliki nilai net present value positif. Free cash flow dihitung dengan menggunakan rumus 
Ross etal ( 1999 : 57 ), yaitu : 
FCF = AKO – PM – NWC 
FCF = Free cash Flow. 
AKO = Aliran kas operasi perusahaan. 
PM = Pengeluaran modal perusahaan. 
NWC = Modal kerja bersih perusahaan ( net working capital ) 
Aliran kas operasi adalah kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan 
dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. 
Pengeluaran modal adalah pengeluaran bersih pada aset tetap yaitu aset tetap bersih akhir 
periode dikurangi aset tetap bersih pada awal periode. Sedangkan modal kerja bersih adalah 
selisih antara jumlah aset lancer dengan hutang lancar pada tahun yang sama. 
Pertumbuhan perusahaan merupakan harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan 
yaitu manajemen maupun pihak eksternal perusahaan yaitu investor dan kreditor. Vogt ( 1997 : 
20 ) menunjukkan bahwa perusahaan yang bertumbuh akan direspon positif oleh pasar. Hasil 
temuan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki pertumbuhan rendah harus
mencari alternatif pendanaan lainnya, misalnya melalui kebijakan hutang. Pengaruh free cash 
flow terhadap hutang berbeda antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil. Permasalahan 
free cash flow akan lebih nyata untuk perusahaan besar, karena akan memerlukan mekanisme 
tersendiri untuk memantau manajer dalam membuat keputusan yang terbaik bagi para pemegang 
saham. 
3.2 Telaah Penghitungan Arus Kas Bebas 
Rumus singkat (dan yang paling mudah) untuk menghitung Arus Kas Bebas adalah berikut: 
Arus Kas Bebas = Arus Kas dari Operasi – Belanja Modal 
Untuk membuat hitungan Arus Kas Bebas, silakan buka Laporan Keuangan perusahaan di 
bagian Laporan Arus Kas. Untuk telaah nyata, kita gunakan Laporan Keuangan 2011 teraudit 
dari PT. Astra Graphia Tbk (ASGR), materi bisa diunduh di situs BEI. (1,4 MB). Sebagai 
pembanding kita bisa gunakan data Arus Kas ASGR di situs FT. (Tips: Anda bisa saja gunakan 
data FT, tapi kita harus gunakan data nyata untuk telaah kasus ini). 
Buka Laporan Keuangan ASGR, carilah laporan Arus Kas khususnya Arus kas dari aktivitas 
operasi (lihat di halaman Lampiran 4/1), lihat bagian Arus kas bersih yang diperoleh dari 
aktivitas operasi. Untuk Belanja Modal, kita harus mencari data arus kas untuk investasi yang 
digunakan pada periode tersebut (lihat di halaman yang sama), pos belanja modal biasanya 
tercatat sebagai pembelian aset tetap/mesin, perawatan, upgrade, dll. Pengeluaran/pemasukan 
investasi untuk aset tetap (termasuk mesin, properti, dll) yang tidak berpengaruh terhadap 
penambahan aset tetap tidak dianggap sebagai belanja modal. Angka penjualan dan hal lain tidak 
dipakai karena itu bukan hal pokok untuk membuat usaha berjalan lebih baik melainkan 
hasil/efek penjualan aset. Dari sana kita dapatkan angka-angka berikut (semua dalam jutaan): 
 Total Arus kas dari Operasi = Rp54.935 
 Total Belanja Modal = Rp17.208 
Sehingga kita bisa hitung Arus Kas Bebasnya adalah: 
Arus Kas Bebas = 54.935 – 17.208 = Rp37.727 
Dengan mengetahui Arus Kas Bebas inilah kita akan bisa melihat proyeksi 
pertumbuhan/kesehatan suatu perusahaan. Katakanlah dalam lima tahun terakhir, kita bisa 
menyajikan Arus Kas Bebas ASGR sebagai berikut: 
2011 2010 2009 2008 2007 
ARUS KAS OPERASI 54.935 183.429 177.643 167.217 121.785 
BELANJA MODAL (17.208) (18.289) (30.260) (123.569) (75.009) 
ARUS KAS BEBAS 37.727 165.140 147.383 43.648 46.776 
Dari tabel di atas kita bisa lihat dari tahun ke tahun posisi Arus Kas Bebas ASGR selalu positif. 
Ini tandanya penghasilan (penjualan jasa/produk) dari perusahaan mampu menunjang usaha.
Tanda lain yang kemudian bisa kita cari adalah apa yang dilakukan perusahaan untuk 
memanfaatkan Arus Kas Bebasnya. Apakah membayar dividen? Membeli saham baru? Yang 
jelas dan pasti bukan untuk kegiatan belanja modal karena hal ini akan tercatat di laporan 
keuangan periode berikutnya, sehingga pada akhirnya mengurangi posisi Arus Kas Bebas 
berikutnya. Kemudian bila memberi dividen, apakah perusahaan memberikan dividen lebih besar 
dari Arus Kas Bebasnya? 
Lalu bagaimana bila ada arus kas bebas yang negatif? Arus Kas Bebas yang negatif harus 
menjadi perhatian kita, ini tandanya pendapatan perusahaan tidak mampu menunjang ekspansi 
atau pengembangan usaha. Karena negatif atau kekurangan dana, maka perusahaan perlu dana 
lain untuk menggantikannya. Dana lain ini mau tak mau adalah dari hutang, bisa dari bank atau 
obligasi (bila perusahaan mampu menerbitkannya). Segala bentuk hutang akan tercatat di laporan 
arus kas bagian pendanaan (financing) dalam bentuk aliran masuk (positif, bila negatif artinya 
pembayaran hutang). Bila setahun atau dua tahun ada posisi negatif, mungkin perusahaan sedang 
ekspansi besar pada saat itu. Kita harus memerika laporan keuangan untuk memastikan kejelasan 
pengeluaran tersebut. 
Itulah sekilas tentang Arus Kas Bebas dan gunanya untuk mengecek kesehatan dan pertumbuhan 
perusahaan. Dalam tulisan berikutnya kita akan memanfaatkan Arus Kas Bebas untuk banyak hal 
lainnya, termasuk menghitung valuasi harga wajar perusahaan. 
BAB IV 
PENUTUP 
4.1 Kesimpulan 
 Informasi arus kas berguna sebagai indicator jumlah arus kas di masa yang akan datang 
serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah di buat 
sebelumnya. 
 Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung jawaban arus kas masuk dan arus kas 
keluar selama periode pelaporan. 
 Apilabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya,laporan arus kas memberikan 
informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan 
kekayaan bersih/ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah 
(termasuk likuiditas dan solvabilitas)
DAFTAR PUSTAKA 
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063114-jenis-jenis-laporan-keuangan/ 
http://bolasalju.com/2012/02/16/laporan-keuangan-2-empat-jenis-laporan-keuangan/ 
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi 
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/09/laporan-keuangan-perusahaan-dagang.html

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganMang Engkus
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialNurulHuda552
 
Modul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuanganModul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuangankhalimatus sa'diyah
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenPutra Meunafa
 
Organisasi multinasional
Organisasi multinasionalOrganisasi multinasional
Organisasi multinasionalchikma jaoharah
 
ekonomi manajerial
ekonomi manajerialekonomi manajerial
ekonomi manajerialkrissanjaya
 
118556119 untitled
118556119 untitled118556119 untitled
118556119 untitledRatzman III
 
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran PerusahaanJurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran PerusahaanTrisnadi Wijaya
 
Ekonomi manajerial rs_-_chriswardani_s
Ekonomi manajerial rs_-_chriswardani_sEkonomi manajerial rs_-_chriswardani_s
Ekonomi manajerial rs_-_chriswardani_sotto bakapana
 
Apa yang ingin disampaikan hipotesa pecking order
Apa yang ingin disampaikan hipotesa pecking orderApa yang ingin disampaikan hipotesa pecking order
Apa yang ingin disampaikan hipotesa pecking orderFuturum2
 
1.dasar dasar manajemen keuangan
1.dasar dasar manajemen keuangan1.dasar dasar manajemen keuangan
1.dasar dasar manajemen keuanganminumKopi
 
1. tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1. tujuan dan fungsi manajemen keuanganRatih Aryati
 
Bab 1 kewangan perniagaan
Bab 1 kewangan perniagaanBab 1 kewangan perniagaan
Bab 1 kewangan perniagaankhazhany
 
Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.
Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.
Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.Nadya Syabilla Arviadea
 

Was ist angesagt? (19)

BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
Ekonomi manajerial 1
Ekonomi manajerial 1Ekonomi manajerial 1
Ekonomi manajerial 1
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Modul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuanganModul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuangan
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemen
 
Organisasi multinasional
Organisasi multinasionalOrganisasi multinasional
Organisasi multinasional
 
ekonomi manajerial
ekonomi manajerialekonomi manajerial
ekonomi manajerial
 
118556119 untitled
118556119 untitled118556119 untitled
118556119 untitled
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran PerusahaanJurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan
 
S2 2014-341239-chapter1
S2 2014-341239-chapter1S2 2014-341239-chapter1
S2 2014-341239-chapter1
 
Ekonomi manajerial rs_-_chriswardani_s
Ekonomi manajerial rs_-_chriswardani_sEkonomi manajerial rs_-_chriswardani_s
Ekonomi manajerial rs_-_chriswardani_s
 
Bab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuanganBab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuangan
 
Apa yang ingin disampaikan hipotesa pecking order
Apa yang ingin disampaikan hipotesa pecking orderApa yang ingin disampaikan hipotesa pecking order
Apa yang ingin disampaikan hipotesa pecking order
 
1.dasar dasar manajemen keuangan
1.dasar dasar manajemen keuangan1.dasar dasar manajemen keuangan
1.dasar dasar manajemen keuangan
 
1. tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1. tujuan dan fungsi manajemen keuangan
 
Bab 1 kewangan perniagaan
Bab 1 kewangan perniagaanBab 1 kewangan perniagaan
Bab 1 kewangan perniagaan
 
Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.
Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.
Analisis Manaemen Strategi Antam persero Tbk.
 

Ähnlich wie Cash flow imamteguh

Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...Masriermawijya
 
Propsal penelitian
Propsal penelitianPropsal penelitian
Propsal penelitianPhuang Bvmc
 
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa SulitDwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulitdwiagustinus
 
Ppt ria agustina(11160730)
Ppt ria agustina(11160730)Ppt ria agustina(11160730)
Ppt ria agustina(11160730)RiaAgustina18
 
Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)Tika Tikitik
 
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...KikiNurjanah1
 
analisis fundamental dan analisis teknikal saham
analisis fundamental dan analisis teknikal sahamanalisis fundamental dan analisis teknikal saham
analisis fundamental dan analisis teknikal sahamJUNSERNAIBAHO
 
ppt seminar dian.pptx
ppt seminar dian.pptxppt seminar dian.pptx
ppt seminar dian.pptxDianramayana
 
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamAnalisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamPT Tritama Cahaya Abadi
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Hening RN
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2wid ya
 
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)Andi Lala
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Trisnadi Wijaya
 

Ähnlich wie Cash flow imamteguh (20)

BAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docxBAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docx
 
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...
Artikel publikasi analisis keputusan investasi dan keputusan pendanaan pada p...
 
Propsal penelitian
Propsal penelitianPropsal penelitian
Propsal penelitian
 
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa SulitDwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
Dwi agustinus Penerapan Kebijakan Dividen Dimasa Sulit
 
Ppt ria agustina(11160730)
Ppt ria agustina(11160730)Ppt ria agustina(11160730)
Ppt ria agustina(11160730)
 
Proposal skripsi
Proposal  skripsiProposal  skripsi
Proposal skripsi
 
Ppt neli
Ppt neliPpt neli
Ppt neli
 
Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)Jurnal 2 (deitiana)
Jurnal 2 (deitiana)
 
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...
Kiki nurjanah 11160017 6 f mkp struktur modal profitabilitas dan nilai perusa...
 
analisis fundamental dan analisis teknikal saham
analisis fundamental dan analisis teknikal sahamanalisis fundamental dan analisis teknikal saham
analisis fundamental dan analisis teknikal saham
 
Critical jurnal pak imam subekti
Critical jurnal pak imam subektiCritical jurnal pak imam subekti
Critical jurnal pak imam subekti
 
ppt seminar dian.pptx
ppt seminar dian.pptxppt seminar dian.pptx
ppt seminar dian.pptx
 
BAB II MK (1).pptx
BAB II MK (1).pptxBAB II MK (1).pptx
BAB II MK (1).pptx
 
Laba
LabaLaba
Laba
 
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamAnalisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
 
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
Makalah Reaksi Pasar Modal terhadap Laporan Keuangan (Teori Akuntansi)
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)
Pengaruh financial leverage terhadap earning per share (eps)
 
Madpen 2
Madpen 2Madpen 2
Madpen 2
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
 

Kürzlich hochgeladen

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Cash flow imamteguh

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Nilai perusahaan (Value Of The Firm) merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Nilai Perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham Gapensi, 1996). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset. Menurut Fama (1978) dalam Untung wahyudi et.al , nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai asset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan harga saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat. Free cash flow menyatakan bahwa tekanan pasar akan mendorong manajer untuk mendistribusikan free cash flow kepada pemegang saham atau resiko akan kehilangan kendali terhadap perusahaan. Menurut Jensen ( 1986 : 137 ) free cash flow adalah kelebihan kas yang dipelukan untuk mendanai semua proyek yang memiliki net present value positif setelah membagi dividen. Dari latar belakang di atas maka dapat di simpulkan bahwa pentingnya Laporan Arus Kas Bebas pada PT.ASTRA GRAPHIA Tbk (Persero) maka kami membahas masalah laporan Arus Kas Bebas (Free cash Flow).
  • 2. I.2 TUJUAN Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengertian nilai perusahaan ? 2. Mengetahui indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan ? 3. Mengetahui pengertian teori perusahaan? 4. Untuk mengetahui nilai pasar ? 5. Untuk mengetahui Bagaimana arus kas bebas pada PT.Astra Graphia Tbk. 1.3 RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaiman arus kas Bebas pada PT.Astra Graphia Tbk (ASGR) ? BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Teori Perusahaan (Theory of the firm) Teori Perusahaan (Thoery of the firm) adalah suatu organisasi yang menggabungkan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang / jasa untuk dijual. Pada dasarnya kita semua mengetahui apa itu pengertian teori perusahaan / Theory of the firm… tapi berikut ini kita akan mengetahui beberapa pengertian teori perusahaan / Theory of the firm yaitu: FIRM : Organisasi yang menggabungkan dan mengatur semua sumberdaya yang tersedia untuk menghasilkan barang dan jasa yang siap dijual.Perusahaan itu ada ditengahtengah masyarakat karena kemaslahatannya dalam proses pendistribusian akan barang dan jasa yang sulit untuk dilakukan oleh individuindividu secara terpisah. Dalam jangka panjang keberadaan mereka tidak saja menguntungkan bagi pemilik / pemegang saham, namun juga akan membawa manfaat bagi masyarakat luas dan pemerintah melalui suatu proses yang disebut arus kegiatan ekonomi ( The Circular Flow of Economic Actifity ). Teori perusahaan adalah konsep dasar yang digunakan dalam kebanyakan studi ekonomi manajerial.
  • 3. 2.1.1 Butir-butir Penting Teori Perusahaan Berikut adalah butir-butir penting teori perusahaan : 1. Perusahaan bisnis adalah kombinasi antara antara: orang, asset fisik dan keuangan, serta system dan informasi informasi. 2. Orang yang terlibat langsung langsung: shareholders, management, employee, supplier, customers mereka dipengaruhi secara langsung oleh operasional perusahaan perusahaan. 3. Society (stakeholders) kegiatan firm yaitu: (1) Bisnis stakeholders dipengaruhi oleh karena gunakan sumberdaya yang langka langka; (2) Bisnis membayar pajak pajak; (3) Bisnis menyediakan pekerjaan pekerjaan; dan (4) Bisnis memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan harus beroperasi secara optimal optimal. Teori Perusahaan mengakui maksimisasi laba sebagai sasaran utama perusahaan perusahaan. Pertama Pertama-tama maksimisasi laba jangka pendek pendek. Untuk jangka panjang, maksimisasi nilai yang diharapkan (expected value value). 2.2. Nilai Perusahaan (Value Of The Firm) Nilai perusahaan (Value Of The Firm) merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Nilai Perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham Gapensi, 1996). Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset.
  • 4. Menurut Fama (1978) dalam Untung wahyudi et.al , nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai asset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga akan meningkatkan harga saham, dengan meningkatnya harga saham maka nilai perusahaan pun akan meningkat. 2.2.1 Indikator- indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan 2.2.1.1 PER (Price Earning Ratio) PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. ( Sutrisno, 2000 dalam Mohammad Usman,2001 dalam Malla Bahagia,2008). Rumus yang digunakan adalah : Harga Pasar Saham PER= ——————————- Laba per Lembar Saham Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah : • Tingkat pertumbuhan laba • Dividend Payout Ratio • Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal. Menurut Basuku Yusuf, 2005 dalam Malla Bahagia, 2008, hubungan faktor-faktor tersebut terhadap PER dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat positif. Hal ini dikarenakan bahwa prospek perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan laba, dengan laba perusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya yang dikeluarkan secara efisien. Laba bersih yang tinggi menunjukkan earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut sehingga saham-saham dari perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati di bursa sehingga kecenderungan harganya meningkat lebih besar.
  • 5. 2. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), semakin tinggi PER nya. DPR memiliki hubungan positif dengan PER, dimana DPR menentukan besarnya dividen yang diterima oleh pemilik saham dan besarnya dividen ini secara positif dapat mempengaruhi harga saham terutama pada pasar modal didominasi yang mempunyai strategi mangejar dividen sebagai target utama, maka semakin tinggi dividen semakin tinggi PER. 3. Semakin tinggi required rate of return (r) semakin rendah PER, r merupakan tingkat keuntungan yang dianggap layak bagi investasi saham, atau disebut juga sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan, berarti hal ini menunjukkan investasi tersebut kurang menarik, sehingga dapat menyebabkan turunnya harga saham tersebut dan sebaliknya. Dengan begitu r memiliki hubungan yang negatif dengan PER, semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan semakin rendah nilai PER nya. PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. 2.2.1.2 PBV (Price Book Value) Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham, 1999: 92). Rumus yang digunakan adalah : Harga Pasar per Lembar Saham PBV = ————————————— Nilai Buku per Lembar Saham hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. 2.3 Pengertian Arus Kas Bebas Arti sederhana dan singkat Arus Kas Bebas adalah sisa perhitungan arus kas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan di akhir suatu periode keuangan (kuartalan atau tahunan)—setelah membayar gaji, biaya produksi, tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital expenditure) untuk pengembangan usaha. Sisa uang inilah yang disebut Arus Kas Bebas. Meski dinamankan bebas tapi manajemen tidak bisa sebebasnya menggunakan uang ini karena uang sisa inilah yang bisa digunakan untuk mengembangkan usaha, kalau tidak mengambil dana dari hutang dan sumber dana lainnya.
  • 6. 2.3.1 Pendekatan “Free Cash Flow” Berbeda dengan pendekatan arus deviden yang menghitung nilai perlembar saham (atau secara agregat) nilai seluruh modal sendiri, metode free cash flow ini bisa berkembang dari sekedar penilaian saham biasa sampai kepada penilaian perusahaan secara keseluruhan. Apabila dalam pendekatan arus deviden kita memfokuskan pada besarnya giliran deviden pertahunnya, dalam pendekatan ini kita memfokuskan pada besarnya hasil kegiatan operasi perusahaan yang diukur dengan net operating income-nya (NOI), atau kita sebut saja “X”. Untuk lebih memahami pendekatan ini, maka pertama-tama kita mengasumsikan suatu perusahaan yang seluruhnya dibelanjai dengan modal sendiri. Berikut ini akan ditujukan berbagai rumus perhitungan nilai dengan metode free cash flow berdasarkan pola pertumbuhan yang berbeda-beda. 1. Nilai Perusahaan Tanpa Pertumbuhan Perusahaan yang “X”nya tidak mengalami pertumbuhan, metode penilaiannya sama dengan perpetuity yang arus pertahunnya seragam. Rumus penilaian untuk perusahaan yang tidak mengalami pertumbuhan adalah : Vu = x ( l – T ) = S ku Dimana : Vu = nilai perusahaan tanpa hutang X = NOI perusahaan ku = biaya modal perusahaan tanpa hutang S = nilai modal pemegang saham T = tingkat pajak yang berlaku Karena perusahaan tidak mempunyai hutang, maka nilai perusahaan tersebut adalah juga nilai dari modal pemegang sahamnya (Vu = S). Dan yang menjadi biaya modal perusahaan tersebut tidak lain adalah biaya modal sahamnya (ku = ks). Dalam modal penilaian obligasi tidak diperhitungkan, sedangkan dalam persamaan diatas pajak dimasukan kedalam perhitungan. Alasan perbedaan ini adalah bahwa dalam model penilaian obligasi, penghasilan kena pajak perusahaan sudah dikurangkan dari beban bunga untuk pembayaran obligasi tersebut. Tetapi dalam menghitung nilai perusahaan, kita berangkat dari net operating income “X” dari perusahaan tersebut. Kita harus memperhitungkan berapa bagian dari
  • 7. penghasilan ini yang menjadi bagian para pemilik perusahaan, karena itu pajak harus diperhitungkan. 1. Nilai Perusahaan Dengan Tingkat Pertumbuhan Konstan Apabila net operating income “X” perusahaan mengalami pertumbuhan yang konstan, maka rumus penilaian perusahaan adalah sebagai berikut : V = Xo ( l – T ) ( l – b ) ( l + g ) ku – g dimana : b = retention rate g = tingkat pertumbuhan 1. Nilai Perusahaan Dengan Pertumbuhan Supernormal Sementara Apabila dalam suatu perekonomian terdapat suatu perusahaan yang menghasilkan keuntungan yang luar biasa atau diatas rata-rata maka akan banyak perusahaan-perusahaan lain yang mencoba memasuki industri yang menghasilkan keuntungan luar biasa tadi. Sebagai akibatnya maka persaingan dalam industri tersebut menjadi semakin ketat, dan keuntungan yang dihasilkanpun akan menjadi normal atau biasa-biasa saja. Perusahaan yang pertama tadi bisa dikatakan mengalami pola pertumbuhan supernormal sementara. Untuk memudahkan analisis, kita asumsikan ada terdapat dua keadaan setelah berakhirnya masa pertumbuhan supernormal, yaitu perusahaan sama sekali tidak mengalami pertumbuhan, dan perusahaan mengalami pola pertumbuhan konstan. Persamaan dibawah ini untuk menghitung nilai perusahaan yang mengalami pertumbuhan supernormal sementara kemudian diikuti tanpa pertumbuhan. Vo = Xo ( l – T ) ( l – b ) Σ ( 1 + gs )t + Xo ( l – T ) ( 1 + gs )n t = 1 ( 1 + ku ) ku ( 1 + ku )n Dimana : gs = tingkat pertumbuhan supernormal n = jumlah tahun pertumbuhan Sedangkan apabila suatu perusahaan mengalami pertumbuhan supernormal sementara kemudian diikuti oleh pertumbuhan yang konstan maka nilai perusahaan tersebut dihitung dengan persamaan :
  • 8. Vo = Xo ( l – T ) ( l – b ) Σ ( 1 + gs )t + Xo (l – T ) (1 + b) (1 + g)n + (1 + gs)n t = 1 ( 1 + ku )t ku – g (1 + ku)n Seluruh persamaan diatas adalah untuk diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai hutang. Sedangkan untuk menghitung nilai perusahaan yang mempunyai hutang maka hanya tinggal mengganti “ku” atau biaya modal perusahaan tanpa hutang dengan “ks”, yaitu biaya modal rata-rata tertimbang. 2.4 Market Value Perlu diingat bahwa istilah nilai tidaklah berdiri sendiri, karena ia harus diikuti dengan kata lain sehingga menjadi sebuah frasa misalnya nilai pasar, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), nilai likuidasi dan lain-lain. Penyusun berpesan, jangan sampai menyebut istilah nilai saja, tetapi harus diikuti dengan istilah yang lain. MAPPI (2007) mendefinisikan Nilai Pasar sebagai “Estimasi jumlah uang pada tanggal penilaian yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu aset antara pembeli yang berminat membeli dan penjual yang berminat menjual dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing mengetahui, bertindak hati-hati dan tanpa paksaan.” Berikut ini adalah contoh-contoh situasi yang tidak memenuhi persyaratan nilai pasar yaitu (1) Penjual dan pembeli yang memiliki hubungan persaudaraan, sehingga harga transaksi lebih rendah dari nilai pasar; (2) Penjual dan pembeli adalah tetangga yang posisi rumah bersebelahan (berhimpitan), akibatnya, pihak pembeli berani membayar lebih tinggi dari nilai yang sewajarnya dengan pertimbangan bahwa tambahan perluasan arah horisontal lebih disukai daripada arah vertikal; (3) Hubungan antara penjual dan pembeli adalah antara anak dengan induk perusahaan, sehingga harga yang terjadi lebih rendah dari nilai pasar; (4) Pada penjualan properti untuk pelunasan hutang biasanya harga yang terjadi lebih rendah dari nilai pasar. Hali ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dalam pemasaran (menemukan calon pembeli); (5) Transaksi pada pembebasan tanah untuk kepentingan umum, biasanya harga yang terjadi lebih rendah dari nilai pasar.
  • 9. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Free Cash Flow (Arus Kas Bebas) Free cash flow merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditur atau pemegang saham yang tidak diperlukan untuk modal kerja atau investasi pada aset. Kas tersebut biasanya menimbulkan konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Manajemen biasanya lebih suka untuk menginvestasikan lagi dana tersebut pada proyek – proyek yang dapat menghasilkan keuntungan, karena alternatif ini akan meningkatkan insentif yang diterimanya. Disisi lain, pemegang saham mengharapkan sisa dana tersebut dibagikan sehingga akan meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. Free cash flow menyatakan bahwa tekanan pasar akan mendorong manajer untuk mendistribusikan free cash flow kepada pemegang saham atau resiko akan kehilangan kendali terhadap perusahaan. Menurut Jensen ( 1986 : 137 ) free cash flow adalah kelebihan kas yang dipelukan untuk mendanai semua proyek yang memiliki net present value positif setelah membagi dividen. Free cash flow merupakan kelebihan yang diperlukan untuk mendanai semua proyek yang memiliki nilai net present value positif. Free cash flow dihitung dengan menggunakan rumus Ross etal ( 1999 : 57 ), yaitu : FCF = AKO – PM – NWC FCF = Free cash Flow. AKO = Aliran kas operasi perusahaan. PM = Pengeluaran modal perusahaan. NWC = Modal kerja bersih perusahaan ( net working capital ) Aliran kas operasi adalah kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Pengeluaran modal adalah pengeluaran bersih pada aset tetap yaitu aset tetap bersih akhir periode dikurangi aset tetap bersih pada awal periode. Sedangkan modal kerja bersih adalah selisih antara jumlah aset lancer dengan hutang lancar pada tahun yang sama. Pertumbuhan perusahaan merupakan harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun pihak eksternal perusahaan yaitu investor dan kreditor. Vogt ( 1997 : 20 ) menunjukkan bahwa perusahaan yang bertumbuh akan direspon positif oleh pasar. Hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki pertumbuhan rendah harus
  • 10. mencari alternatif pendanaan lainnya, misalnya melalui kebijakan hutang. Pengaruh free cash flow terhadap hutang berbeda antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil. Permasalahan free cash flow akan lebih nyata untuk perusahaan besar, karena akan memerlukan mekanisme tersendiri untuk memantau manajer dalam membuat keputusan yang terbaik bagi para pemegang saham. 3.2 Telaah Penghitungan Arus Kas Bebas Rumus singkat (dan yang paling mudah) untuk menghitung Arus Kas Bebas adalah berikut: Arus Kas Bebas = Arus Kas dari Operasi – Belanja Modal Untuk membuat hitungan Arus Kas Bebas, silakan buka Laporan Keuangan perusahaan di bagian Laporan Arus Kas. Untuk telaah nyata, kita gunakan Laporan Keuangan 2011 teraudit dari PT. Astra Graphia Tbk (ASGR), materi bisa diunduh di situs BEI. (1,4 MB). Sebagai pembanding kita bisa gunakan data Arus Kas ASGR di situs FT. (Tips: Anda bisa saja gunakan data FT, tapi kita harus gunakan data nyata untuk telaah kasus ini). Buka Laporan Keuangan ASGR, carilah laporan Arus Kas khususnya Arus kas dari aktivitas operasi (lihat di halaman Lampiran 4/1), lihat bagian Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Untuk Belanja Modal, kita harus mencari data arus kas untuk investasi yang digunakan pada periode tersebut (lihat di halaman yang sama), pos belanja modal biasanya tercatat sebagai pembelian aset tetap/mesin, perawatan, upgrade, dll. Pengeluaran/pemasukan investasi untuk aset tetap (termasuk mesin, properti, dll) yang tidak berpengaruh terhadap penambahan aset tetap tidak dianggap sebagai belanja modal. Angka penjualan dan hal lain tidak dipakai karena itu bukan hal pokok untuk membuat usaha berjalan lebih baik melainkan hasil/efek penjualan aset. Dari sana kita dapatkan angka-angka berikut (semua dalam jutaan):  Total Arus kas dari Operasi = Rp54.935  Total Belanja Modal = Rp17.208 Sehingga kita bisa hitung Arus Kas Bebasnya adalah: Arus Kas Bebas = 54.935 – 17.208 = Rp37.727 Dengan mengetahui Arus Kas Bebas inilah kita akan bisa melihat proyeksi pertumbuhan/kesehatan suatu perusahaan. Katakanlah dalam lima tahun terakhir, kita bisa menyajikan Arus Kas Bebas ASGR sebagai berikut: 2011 2010 2009 2008 2007 ARUS KAS OPERASI 54.935 183.429 177.643 167.217 121.785 BELANJA MODAL (17.208) (18.289) (30.260) (123.569) (75.009) ARUS KAS BEBAS 37.727 165.140 147.383 43.648 46.776 Dari tabel di atas kita bisa lihat dari tahun ke tahun posisi Arus Kas Bebas ASGR selalu positif. Ini tandanya penghasilan (penjualan jasa/produk) dari perusahaan mampu menunjang usaha.
  • 11. Tanda lain yang kemudian bisa kita cari adalah apa yang dilakukan perusahaan untuk memanfaatkan Arus Kas Bebasnya. Apakah membayar dividen? Membeli saham baru? Yang jelas dan pasti bukan untuk kegiatan belanja modal karena hal ini akan tercatat di laporan keuangan periode berikutnya, sehingga pada akhirnya mengurangi posisi Arus Kas Bebas berikutnya. Kemudian bila memberi dividen, apakah perusahaan memberikan dividen lebih besar dari Arus Kas Bebasnya? Lalu bagaimana bila ada arus kas bebas yang negatif? Arus Kas Bebas yang negatif harus menjadi perhatian kita, ini tandanya pendapatan perusahaan tidak mampu menunjang ekspansi atau pengembangan usaha. Karena negatif atau kekurangan dana, maka perusahaan perlu dana lain untuk menggantikannya. Dana lain ini mau tak mau adalah dari hutang, bisa dari bank atau obligasi (bila perusahaan mampu menerbitkannya). Segala bentuk hutang akan tercatat di laporan arus kas bagian pendanaan (financing) dalam bentuk aliran masuk (positif, bila negatif artinya pembayaran hutang). Bila setahun atau dua tahun ada posisi negatif, mungkin perusahaan sedang ekspansi besar pada saat itu. Kita harus memerika laporan keuangan untuk memastikan kejelasan pengeluaran tersebut. Itulah sekilas tentang Arus Kas Bebas dan gunanya untuk mengecek kesehatan dan pertumbuhan perusahaan. Dalam tulisan berikutnya kita akan memanfaatkan Arus Kas Bebas untuk banyak hal lainnya, termasuk menghitung valuasi harga wajar perusahaan. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan  Informasi arus kas berguna sebagai indicator jumlah arus kas di masa yang akan datang serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah di buat sebelumnya.  Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.  Apilabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya,laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas)
  • 12. DAFTAR PUSTAKA http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063114-jenis-jenis-laporan-keuangan/ http://bolasalju.com/2012/02/16/laporan-keuangan-2-empat-jenis-laporan-keuangan/ http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi http://ssbelajar.blogspot.com/2012/09/laporan-keuangan-perusahaan-dagang.html