SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 29
Pengertian berpikir positif
Berpikir positif (Tafkir al-Ijabiy) adalah istilah yang tersusun dari dua
kata: Berpikir danIjabiy. Berpikir (Tafkir) ditinjau dari sudut bahasa ( ‫فكر‬–
‫يفكر‬-‫فكرا‬ ) artinya berpikir mengenai suatu perkara, memikirkan suatu
pikiran: mempergunakan akalnya dalam suatu urusan, menetapkan
sebagian yang dia ketahui agar dapat sampai pada sesuatu yang tidak
diketahui. Positif (Ijabiy) dinisbatkan pada kata ijabiyah yaitu memelihara
dengan pertimbangan akal sehat dalam memahami berbagai macam
problematika (Said, 2010: 16-17).
Ini merupakan cara jitu yang sempurna dalam menghadapi kehidupan
yaitu memusatkan pikiran menuju sesuatu yang positif dalam kondisi
bagaimanapun sebagai ganti dari memusatkan pikiran menuju sesuatu
yang negatif. Hal itu berarti bahwa kita berbaik sangka dengan diri kita
sendiri, juga berbaik sangka kepada orang lain, kemudian kita membangun
perilaku yang layak diteladani dalam kehidupan.
Sedang jika ditinjau dari penggabungan kedua kata di atas, Viera Biffer
memberikan definisi Positive Thinking dengan: mengambil manfaat dengan
menggunakan akal kesadaran dengan penuh kerelaan dalam bentuk yang
positif (Said, 2010: 18).
2. Berpikir positif dalam pandangan Islam
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan struktur yang paling baik
di antara makhluk Allah SWT yang lain. Struktur manusia terdiri dari
unsur-unsur jasmani, rohani, nafs, dan iman (Sutoyo, 2007: 66).
Kesempurnaan unsur manusia ini disebutkan dalam firman Allah SWT
yang artinya :
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya.” (Q.S. At-Tin: 4).
Salah satu potensi yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya
ialah akal. Allah SWT menganugerahkan akal pikiran kepada manusia
sebagai kunci untuk memperoleh petunjuk terhadap segala hal. Akal
adalah utusan kebenaran, ia adalah kendaraan pengetahuan, serta pohon
yang membuahkan istiqomah dan konsistensi dalam kebenaran, karena itu,
manusia baru bisa menjadi manusia kalau ada akalnya (Shihab, 2004:
135).
Maka relevan bila Rene Descartes menyatakan bahwa Cogito Ergo Sum,
‘saya berfikir maka saya ada’ (Bertens, 1991: 45). Karena akal jugalah yang
menghalangi manusia terjerumus ke dalam dosa dan kesalahan, karena
itulah maka ia dinamai oleh al-Qur’an ‘aql(akal) yang secara harfiah berarti
tali, yakni yang mengikat hawa nafsu manusia dan menghalanginya
terjerumus ke dalam dosa, pelanggaran dan kesalahan (Shihab, 2004: 135).
Salah satu akhlak mahmudah (terpuji) kepada Allah SWT
adalahkhusnudzon (berbaik sangka atau berpikir positif) kepada-Nya.Allah
adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Allah mengasihi
seluruh makhluk-Nya. Dia menganugerahkan rezeki kepada semua
makhluk-Nya. Tidak peduli makhluk-Nya taat atau durhaka, muslim atau
kafir. Bahkan, binatang dan tumbuh-tumbuhan pun dijamin rezekinya oleh
Allah SWT :
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya.” (Q.S. Hud: 6).
Seringkali ketika kita mengalami suatu kesulitan dalam hidup, kita
berpikir negatif kepada Allah SWT. Kita berpikir bahwa Allah SWT tidak
sayang kepada kita. Padahal, dengan cobaan kesulitan tersebut, justru
Allah SWT menghendaki kebaikan bagi diri kita. Allah SWT hendak
mendidik dan menempa kita agar menjadi manusia yangunggul. Selain itu,
dibalik cobaan tersebut Allah SWT telah menyiapkan karunia yang besar
bagi kita ketika lulus dari cobaan.
Jadi, sungguh tidak ada alasan apa pun bagi kita untuk berpikir
negatif kepada Allah SWT. Sebab, selain merupakan
akhlakmazmumah (tercela) di hadapan Allah SWT, juga merugikan diri
sendiri. Berpikir negatif kepada Allah SWT, selain berbuah dosa besar, juga
akan membuat kita menjadi pesimis,kehilangan harapan dan putus asa (El-
Bantani, 2010: 78-79).
Kita harus yakin bahwa segala ketentuan Allah SWT adalah yang
terbaik. Kuncinya, berpikir positif terhadap ketentuan Allah SWT. Sebab,
boleh jadi apa yang menurut kita baik, sebenarnya tidak baik bagi kita.
Sebaliknya, boleh jadi apa yang menurut kita tidak baik, sebenarnya baik
bagi kita:
“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 216)
Islam telah menaruh perhatian besar akan perkembangan berpikir
manusia dengan menyerukannya untuk mengamati semua yang ada di
langit dan di bumi, mengamati diri sendiri, mengamati semua makhluk-
Nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa
neraka.” (Q.S. Ali Imron: 190-191).
Allah menjelaskan pentingnya proses berpikir dalam kehidupan
manusia. Juga menjelaskan bagaimana Dia mengangkat derajat dan nilai
orang-orang yang mempergunakan akal dan pikirannya, sebagaimana
firman Allah SWT :
“Katakanlah; Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-
orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran.” (Q.S. Az-Zumar: 9).
Rasulullah juga menjelaskan keutamaan berpikir dengan menyeru
manusia untuk memikirkan ayat-ayat Al-Qur’an dan juga merenungkan
semua penciptaan-Nya, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah bersabda :
“Berpikir selama sejam lamanya lebih baik dari pada beribadah selama
setahun.” (HR. Abu Hurairah).
3. Ciri-ciri orang yang berpikiran positif
a. Beriman kepada Allah.
Yakni tawakal kepada-Nya dan meminta pertolongan kepada-Nya di
setiap waktu. Allah SWT berfirman,
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka tawakallah
kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tawakal
kepada-Nya.” (Q.S. Ali Imron: 159).
b. Bernilai luhur.
Jujur, amanah, menyukai kebaikan, pemaaf. Sebesar apapun
pengaruh godaan, ia akan selalu menjauh dari perilaku negatif, seperti
bohong, menggunjing, iri hati, mengadu domba, memfitnah, syirik, serta
yang membahayakan kesehatan dan menjauhkan dari Allah.
c. Selalu mencari jalan keluar dari berbagai masalah.
Tetap fokus pada sesuatu yang diinginkan. Ia mengetahui bahwa
segala masalah pasti ada jalan keluarnya.
d. Tidak membiarkan masalah dan kesulitan mempengaruhi kehidupannya.
Ia mensikapi masalah dengan wajar dan tidak berlebihan. Karena itu,
hidupnya menyenangkan dan selalu dapat menemukan jalan keluar dari
masalah yang dihadapi.
e. Pandai bergaul dan suka membantu orang lain.
Suka bergaul dengan siapa saja dan ia dekat di hati siapa saja. Ia
menghormati, mencintai dan suka membantu sesama. Tangannya selalu
terulur untuk membantu siapa saja (Hamzah, 2010: 76).
4. Manfaat berpikir positif
a. Berpikir positif membebaskan diri dari pengaruh setan.
Dalam pandangan agama, pikiran-pikiran negatif yang terlintas dalam
pikiran kita merupakan bisikan-bisikan setan. Setan selalu menggoda
manusia dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengacaukan
pikiran manusia. Ketika pikiran seseorang telah berhasil dikacaukan oleh
setan, efeknya sangat negatif.
Seseorang tidak mampu lagi berpikir dengan akal sehatnya sehingga
lepas kontrol atau kendali akan dirinya. Perkosaan, perkelahian,
pembunuhan, minum-minuman keras, sampai pada bunuh diri. Allah
melarang kita berpikiran negatif sebagaimana firman-Nya :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.” (Q.S. al- Hujurat:
12).
Berpikiran negatif itu sesuatu hal yang belum tentukebenarannya,
maka dari itu Allah melarang hambanya dari berpikiran negatif. Dengan
berpikiran positif maka tidak ada celah untuk setan masuk dan
mempengaruhi kita. Allah SWT berfirman :
“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada
Allah.” (Q.S. Al-A’raf: 200).
b. Berpikir positif menyehatkan tubuh.
Pikiran sangat berpengaruh pada kesehatan fisik. Banyak penyakit
fisik yang berawal dari pikiran. Ketika kita memasukkan pikiran-pikiran
negatif ke otak maka akan menimbulkan emosi (perasaan) negatif.
Kemudian, emosi-emosi negatif tersebut melepaskan hormon-hormon di
dalam tubuh yang dapat menyebabkan munculnya penyakit.
Para peneliti asal Inggris telah melakukan penelitian yang
membuktikan adanya hubungan antara emosi-emosi negatif dengan
tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh
darah) dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan
tubuh. Oleh karena itu, pastikanlah kita selalu berpikir positif sehingga
menimbulkan emosi positif yang akan melepaskan hormon-hormon positif
di dalam tubuh. Dengan begitu sistem kekebalan tubuh kita akan kuat dan
sehat.
c. Berpikir positif menumbuhkan ketenangan jiwa.
Kunci hidup tenang dan damai ada pada pikiran kita. Peristiwa dan
masalah apa pun yang kita alami dalam kehidupan, tidak akan membuat
gusar dan cemas jika disikapi dengan sikap dan pikiran positif. Ketidak-
mampuan kita dalam mengendalikan pikiranlah yang menimbulkan
respons tidak tepat dalam menghadapi dan menyikapi suatu hal.
Akibatnya, kita tidak merasakan ketenangan dalam hidup ini. Jadi,
kuncinya ada pada pengendalian pikiran kita. Pikiran positif akan
menimbulkan emosi atau perasaan positif. Sedangkan, pikiran negatif akan
menimbulkan emosi atau perasaan negatif.
Ketika kita merespons setiap peristiwa yang dialami atau masalah yang
muncul dalam kehidupan dengan pikiran negatif, secara otomatis akan
menimbulkan emosi negatif. Efek selanjutnya, kita tidak akan merasakan
ketenangan jiwa. Sebaliknya, ketika kita merespons setiap peristiwa yang
dialami atau masalah yang muncul dalam kehidupan kita dengan pikiran
positif, secara otomatis pula akan menimbulkan emosi jiwa yang positif.
Efek selanjutnya, kita akan merasakan ketenangan jiwa.
d. Berpikir positif mendatangkan kebahagiaan.
Rahasia kebahagiaan terletak pada diri kita sendiri. Lebih tepatnya
lagi, ada pada pikiran kita. Ketika kita memutuskan untuk bahagia dengan
kondisi apa pun, kita akan merasa bahagia. Bahkan saat sakit atau sedang
kesusahan sekalipun. Jika pikiran tetap berpikir dan memutuskan bahwa
kita orang yang bahagia, kita akan merasa bahagia. Apa yang ada dalam
pikiran, itulah yang direspons oleh perasaan kita.
Jika yang ada dalam pikiran kita adalah kebahagiaan, ketenangan,
dan kedamaian maka perasaan kita juga akan merasakan hal yang sama.
Efeknya, secara keseluruhan diri kita merasakan kebahagiaan, ketenangan,
dan kedamaian. Dengan demikian, kebahagiaan bukan sesuatu yang sulit
untuk diraih. Kebahagiaan merupakan fitrah manusia. Hanya kitalah yang
mempersulit diri sehingga kebahagiaan menjadi sesuatu yang sulit untuk
diraih. Sebagaimana Allah SWT berfirman :
“Keduanya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami
sendiri, dan jika Engkau tidakmengampuni Kami dan memberi rahmat
kepada Kami, niscaya pastilah Kami termasuk orang-orang yang merugi.”
(Q.S. Al-A’raf: 23).
e. Berpikir positif meningkatkan kepercayaan diri.
Berpikir positif membuat kita mampu membangun motivasi dan
harapan. Berpikir positif juga membuat kita mampu mengatasi
keputusasaan. Dengan membiasakan diri berpikir positif, kita akan mampu
menghargai diri sendiri dan merasa diri berharga. Kita juga akan merasa
bahagia dengan diri kita. Pada akhirnya, kita akan mampu menarik hal-hal
positif dan menolak hal-hal negatif.
Ketika kita berpikir positif, secara otomatis akan mempengaruhi jiwa
kita menjadi lebih optimis, imajinasi (daya khayal) kita menjadi lebih kreatif
dan semangat kita menjadi semakin kuat. Halini akan membuat kita
memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Kita tidak merasa minder untuk
bergaul dan berinteraksi dengan siapa pun. Kita pun merasa mampu
meraih apa yang dicita-citakan (El-Bantani, 2010: 177-178).
Referensi:
Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1991.
El-Bantani, Syafi’ie, kekuatan berpikir positif, Jakarta: Wahyu Media, 2010.
Said, Positif Thinking, Solo: Qaula, 2010.
Shihab, M. Quraish, Dia Dimana-Mana: Tangan Tuhan Dibalik Setiap Fenomena,
Jakarta: Lentera Hati, 2004.
Sutoyo, Anwar, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Semarang:
CV. Cipta Prima Nusantara, 2007.
Ada Apa dibalik Perintah Berperilaku & Berpikir
Positif (Menurut ISLAM & Penelitian Ilmiah)
17 Juni 2011 pukul 19:17
Apa hubungan penelitian-penelitian ilmiah/medis kontemporer dengan ajaran Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam lebih dari 1400 tahun yang lalu tentang perintah beliau kepada kita
umat manusia agar selalu beribadah? Mari kita simak uraiannya berikut ini:
Sudut Pandang ISLAM
Baginda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lebih dari 1400 tahun yang lalu telah
menyampaikan kepada kita umat manusia dalam berbagai firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
melalui al-Quran & sabda beliau melalui al-Hadits terkait dengan "arti sehat" dipandang dari
pengaruh pikiran dan perilaku positif manusia terhadap pengaktifan potensi-potensi positif gen-
gen di dalam tubuh manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah banyak memberikan kita petunjuk
melalui penekanan kata-kata yang bermakna positif, beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS al-Baqarah [2]:183)
"..Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebaikan, maka itulah yang lebih baik
baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS al-Baqarah [2]:184)
“Tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya, dan pembersih badan (jasad) adalah puasa.” (HR Ibnu
Majah)
“Allah Subhanahu wa Ta'ala , berfirman, “ Semua amal perbuatan Bani Adam adalah untuk
dirinya sendiri kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan karena itu Akulah yang
langsung membalasnya.’ Puasa itu ibarat perisai. Pada saat puasa, janganlah engkau
mengucapkan kata-kata kotor, tidak sopan, dan tidak enak didengar, dan atau mengajak
berkelahi, hendaknya dikatakan kepadanya, ‘Sesungguhnya aku sedang puasa.’”
Selanjutnya nabi bersabda, “Demi Allah yang diri Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya bau
mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak kasturi (parfum). Dan
bagi orang yang berpuasa tersedia dua kegembiraan, gembira ketika berbuka puasa dan
gembira ketika kelak menemui Allah karena pahala puasanya.” (HR Bukhari, Muslim, Nasa’I,
Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS al Baqarah [2]: 261)
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya & kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih
baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-Baqarah [2]:271)
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan
sebahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya
Allah mengetahuinya." (QS Ali Imran [3]: 92)
“Ketika seorang hamba berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah
satu berkata, ‘Ya Allah, berilah pahala kepada orang yang menginfakkan hartanya.’ Kemudian
malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.”(HR Bukhari &
Muslim)
"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan dan seseorang yang selalu membiasakan
pemberian maaf maka Allah akan menambah kemuliaan kepadanya dan tidaklah seseorang itu
tawadhu (rendah hati) kecuali Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim)
“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah”. (HR. Abu Dawud)
Sehingga dapat kita amati dengan seksama bahwa baik di dalam al-Quran maupun al-Hadits,
perintah-perintah tersebut selalu mengandung suatu arti yang positif/baik bagi kita.
Sudut Pandang Ilmiah/Medis
Merasa bahagia secara mental dan fisik meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sedangkan tidur
sejenak selama 5 menit dalam posisi relaks akan memulihkan tenaga (power nap).
Ada beberapa contoh mengenai orang-orang yang secara menakjubkan dapat sembuh dari sakit
parahnya setelah menetapkan pikiran mereka pada suatu tujuan. Ada berbagai contoh dari
seluruh dunia saat orang-orang menderita kanker mengalami rasa syukur karena satu dan lain
hal, dan begitu mulai mengalami perasaan itu, mereka pun mulai membaik.
Semua manusia memiliki potensi yang tak terbatas, tetapi potensi itu sering tersembunyi. Saat
ada kesempatan bagi potensi itu untuk terpenuhi, enzim-enzim di dalam tubuh pun teraktivasi
sehingga menciptakan energi dan bahkan sering membawa seseorang kembali dari keadaan
sekarat.
Di pihak lain, betapapun sehatnya tubuh anda, jika anda hidup kesepian, selalu terfokus pada
hal-hal yang negatif dan mengasihani diri sendiri, perlahan enzim dalam tubuh anda akan
kehilangan kekuatannya.
Kuatnya keteguhan hati dapat membuka pintu menuju berbagai kemungkinan yang sepertinya
tidak mungkin terjadi.
Menyembuhkan kanker dengan cinta bukanlah suatu hal yang tak mungkin. Jika seseorang
sungguh-sungguh percaya bahwa ia akan sembuh dan mengalami cinta sejati dari lubuk hatinya
yang paling dalam, orang itu akan dapat mengatasi penyakitnya.
Tidak ada faktor motivasi yang lebih besar daripada cinta.
Cinta memiliki banyak bentuk-antara laki-laki dan perempuan, antara orang tua dan anak, antara
rekan-rekan dan teman-teman, antara kita dan orang-orang yang membutuhkan. Apapun
bentuknya, bahwa motivasi, kesehatan dan kebahagiaan, semua terlahir dari cinta. Kehidupan
bahagia dipenuhi oleh cinta, dan tahap-tahap cinta berkembang dari menerima cinta,
membangun cinta dengan orang lain dan memberikan cinta.
Pada saat seseorang merasa benar-benar bahagia, darah akan menunjukan sistem kekebalan
yang sangat aktif. Oleh karena enzim pangkal meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, seseorang
yang merasa bahagia akan memiliki banyak enzim pangkal.
Dr. Hiromi Shinya, MD sebagai Guru Besar Kedokteran Alber Einsten College of Medicine, USA
pernah menyampaikan bahwa didalam tubuh manusia terdapat lima aliran :
1. aliran darah dan getah bening,
2. aliran pencernaan,
3. aliran urine,
4. aliran udara,
5. aliran tenaga dalam (chi).
Sangat penting dijaga agar kelima aliran ini tidak terganggu, dan satu hal yang menjaga agar
kelima aliran ini tidak terhambat adalah olahraga.
Enema kopi, membersihkan usus besar dengan air yang mengandung kopi, ditambah mineral
dan ekstrak yang menghasilkan laktobasilus, melalui dubur.
Ada lebih dari 5.000 enzim dalam tubuh manusia yang menghasilkan mungkin 25.000 reaksi
yang berbeda. Dapat dikatakan bahwa setiap tindakan dalam tubuh manusia dikontrol oleh
enzim, tetapi sangat sedikit yang kita ketahui tentang enzim.
Dorongan energi emosi positif yang muncul dari cinta, tawa, dan kebahagiaan dapat menjadikan
DNA untuk memproduksi limpahan enzim pangkal, yaitu sang enzim ajaib yang beraksi sebagai
bio-katalis untuk memperbaiki sel-sel.
Dalam rancangan alam, dimana ada entropi selalu ada sintropi, demikian pula sebaliknya.
Entropi, proses seseorang atau sesuatu bergerak menuju kehancuran atau pembusukan. Proses
yang membalikan laju entropi menuju perbaikan, regenerasi, dan kebangkitan disebut “sintropi”.
Setiap hari, tubuh manusia melakukan regerasi melalui metabolisme. Bahkan ketika jatuh sakit,
kekuatan penyembuhan alami membantu kita sembuh. Ini semua adalah fungsi sintropi. Namun,
agar sintropi tubuh kita berfungsi dengan normal, kita harus hidup sesuai dengan hukum alam.
Motivasi dan kebahagiaan adalah kekuatan mental yang mengubah entropi. Mulailah
menghindari konsumsi makanan yang teroksidasi dan produk-produk susu, minum air yang baik,
serta memusatkan perhatian pada perasaan bersyukur dan kebahagiaan setiap harinya, tubuh
akan mulai bergeser dari keadaan entropi menjadi sintropi.
Kebiasaan baik, betapapun kecil pada awalnya, akan berdampak pada kesehatan. Konsumsilah
makanan yang baik, kuasai gaya hidup yang baik, minumlah air yang baik, istirahatlah yang
cukup, berolah ragalah secukupnya, serta jalani minat yang memotivasi anda, dan tanpa ragu
lagi tubuh aAnda akan bereaksi positif.
Kazuo Murakami, Ph.D (ahli genetika terkemuka dunia) peneliti & penulis buku "The Divine
Message of the DNA, Tuhan dalam Gen Kita" menyampaikan bahwa ia menemukan keajaiban
dari DNA yang tak sekedar kumpulan basa-basa purin yang membawa kode genetik makhluk
hidup. Karakteristik genetik yang selama ini dianggap bersifat tetap dan niscaya, dalam
penelitiannya Murakami memperkenalkan konsep on/off yang diatur oleh gen-gen. Dan ajaibnya
tombol on/off gen ini sangat dipengaruhi oleh pikiran kita! Pikiran dapat mengaktifkan atau
menonaktifkan gen-gen kita, ’you are what you think’.
Juga dipaparkan bahwa setiap manusia diberi porsi kemampuan yang sama. Hanya saja ada
yang gennya dalam keadaan on sedang yang lain off. Dan kemauan yang keras disertai usaha
dan pikiran positif ternyata mampu meng-ON-kan gen positif kita yang tadinya dorman.
Kazuo Murakami juga menemukan bahwa kondisi on atau off-nya sebuah gen juga berpengaruh
terhadap kesehatan. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kanker paru-paru justru dapat
mengenai mereka yang sama sekali bukan perokok, sedangkan yang perokok aktif justru
tidak/belum terkena kanker paru. ini terkait dengan kondisi on/off gen yang mempengaruhi
penyakit tersebut.
Karakteristik-karakteristik genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi selama ini dianggap
para ahli bersifat tetap tak berubah) dan niscaya. Namun, penelitian-penelitian mutakhir
menunjukkan bahwa lingkungan dan faktor-faktor eksternal lainnya mengubah kerja gen-gen
kita. Sudah banyak diketahui peran faktor-faktor fisik dan kimiawi, tetapi dalam buku ini, Kazuo
Murakami menawarkan perspektif baru: apa yang kita pikirkan dapat mengaktifkan gen-gen
positif dan menonaktifkan gen-gen negatif.
Apalagi bila dengan sengaja kita melatih hati dan pikiran kita dalam sebuah Tehnik seperti
amalan sunnah berikut: Dzikir, Puasa, Sedekah dan yang lainnya. Maka potensi-potensi Positif
yang selama ini tertidur di dalam Gen kita akan menjadi aktif.
Sepanjang penelitiannya, Murakami menemukan bahwa sifat kompleks dari DNA sebagai cetak
biru makhluk hidup, bukanlah hal yang terjadi secara tiba-tiba, sebagaimana yang sering
didengungkan para ilmuwan atheis lain. Murakami akhirnya mengakui bahwa ada ’sesuatu’ yang
dahsyat dibalik penciptaan DNA ini. Dan dia menamakan sebagai ’Sesuatu Yang Agung' yang
diluar kuasa manusia. Dengan kata lain, ada potensi manusia tersembunyi di dalam gen-gen diri
kita ini. Karena kode genetik terbukti terlalu kompleks sehingga tak mungkin terbentuk secara
acak, fakta ini membuktikan bahwa ada kekuatan yang lebih besar di alam semesta ini.
Sehingga kemudian ia meyakini bahwa segala kehidupan datang dari sumber itu Sang Asal
Mula. Semua sel memiliki bentuk yang serupa. Oleh karenanya, kehidupan dalam segala bentuk,
manusia, hewan, tumbuhan, dan bahkan sel tunggal harus dihormati dan dihargai.
Kesimpulan
Dari penelitian Dr. Hiromi Shinya, MD dan Kazuo Murakami, Ph.D sudah cukup untuk dapat kita
ambil kesimpulan bahwa segala hal yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui
Rasul-Rasul-Nya dalam kehidupan umat manusia adalah demi untuk kebaikan umat manusia itu
sendiri. Semakin banyak kita beribadah, semakin banyak pula perilaku beserta pikiran positif
yang terbentuk dan tertanam dalam memori otak kita.
Maka akan semakin banyak pula potensi-potensi positif pada gen-gen yang awalnya 'tertidur'
kemudian 'bangun' dan dari memori terjadi pemrograman yang kemudian akan menggerakkan
seluruh syaraf pada otak. Dan syaraf akan mengendalikan tubuh untuk berbuat secara otomatis
untuk meraih apa yang dicita-citakan. Disamping itu, gelombang pikiran otak akan selalu
bergetar yang dihantarkan oleh gelombang elektromanetik yang akan memancarkan energi
keseluruh alam. Getaran pikiran ini akan selalu memancar tanpa henti menembus tanpa
halangan. Sehingga dengan mudah pikiran kita ditangkap oleh pikiran yang memancar pula dari
pihak yang lain tanpa disadarinya. Dan terjadilah proses hukum alam saling bertemu dalam
gelombang yang sama. Pikiran positif akan bertemu dengan pikiran positif, dan pikiran negatif
akan bertemu dengan pikiran negatif. Inilah yang dimaksudkan dengan The Law Of Atraction.
Oleh karena itulah di dalam menjalani ibadah puasa, kita juga amat dianjurkan tuk
memperbanyak dzikir, doa, sedekah dan berperilaku yang positif, sebab disamping pengaruh
positifnya terhadap mental dan tubuh, pikiran serta perilaku positif juga akan menjadikan
hubungan yang khusus dengan Sang Maha Pencipta.
Karena ketika sesesorang berdzikir/memanjatkan doanya, ruhaninya menembus tertuju kepada
pusat energi yang paling tinggi, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dan dengan melakukan doa secara khusus dan penuh keyakinan, sesungguhnya ia sedang
meraih energi Tuhan yang selalu terpancar kepada jiwa orang yang mendekati-Nya. Energi
Tuhan hanya bisa turun kepada hati yang pasrah dan merendahkan diri. Kekuatan pasrah inilah
yang kemudian akan menghasilkan kesehatan, intuisi dan kecerdasan spiritual yang luar biasa.
Maka seiring dengan mulai ditemukannya berbagai kajian ilmiah kontemporer pengaruh perilaku
& berpikir positif terhadap kehidupan manusia, hal ini semakin meneguhkan kebenaran ajaran
baginda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.
Sehingga keraguan apalagi yang melekat padamu wahai saudara-saudariku semua, bukankah
temuan hasil penelitian para ilmuwan kontemporer terkemuka tersebut telah menjadikan
keraguan kita sirna terhadap berbagai perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala tuk beribadah?
Kemudian setelah mengetahui berbagai argumentasi ilmiah/medis tersebut tadi, apakah kita
semua juga telah menemukan jawaban atas hakikat dari firman Allah berikut?
"Katakanlah:` Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Rabb semesta alam." (QS. al-An'am [6]:162)
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan semoga Allah Subhanahu wa
Ta'ala menganugerahi kita amalan-amalan ibadah yang selalu dicintai oleh-Nya. Karna hanya
Allah yang memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya setiap
kebaikan menjadi sempurna.
Berfikir positif dan produktif
Banyak anggapan dan teori yang mengatakan bahwa pikiran adalah sumber utama dalam keberhasilan
seseorang. Pikiran yang positif akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap diri seseorang baik disaat
bekerja maupun terkena musibah.
Seseorang yang sakit akan cepat sembuh manakala timbul dalam pikirannya kesembuhan, seseorang yang
terkena musibah akan merasa tenang apabila mempunyai pikiran positif (berkhusnudzon kepada Allah SWT)
dan seseorang akan berhasil dalam aktifitas dakwah nya manakala ada rasa optimisme yang tinggi.
Berpikir positif dan menjadikannya produktif telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, para sahabat dan kaum
muslim yang terdahulu. Diantaranya
KISAH SITI HAJAR
Disaat yang sulit, ditengah padang pasir Siti Hajar ditinggalkan oleh suaminya Ibrahim AS. Ibrahim AS
meninggalkan Siti Hajar dan Ismail kecil atas perintah Allah SWT.
“Hai Ibrahim, ke mana engkau hendak pergi ?, apakah engkau meninggalkan kami sedang di lembah ini tidak
terdapat seorang manusia pun dan tidak pula makanan apapun ?”. Yang demikian di ucapkan berkali-kali,
namun Ibrahim tidak menoleh sama sekali, hingga akhirnya Hajar berkata, “Apakah Allah menyuruhmu
melakukan ini?”. “Ya”, jawab Ibrahim. “Kalau begitu, kami tidak di sia-siakan”.
Dari percakapan diatas terlihat bahwa Ibrahim dan Siti Hajar berfikir positif dengan menaruh keyakinan
sepenuhnya kepada Allah SWT. Pikiran fositif yang dilakukan oleh Ibrahim dan Siti Hajar berbuah manis,
dengan ditemukannya mata air zam-zam oleh Siti Hajar.
Sedangkan berfikir positif dan produktif tercermin pada usaha Siti hajar dalam menemukan mata air zam-zam.
Dengan naik turun bukit disertai kelelahan Siti Hajar terus berusaha untuk mencari mata air (zam-zam). Usaha
(produktifitas Siti Hajar) tekah Rasulullah sampaikan dalam sabdanya;
“ SemogaAllah memberikanrahmatkepadaibunyaIsmail, seandainya ia tidak menceduk air zam-zam, niscaya
air zam-zam itu hanya menjadi sumber air yang terbatas”.
Siti Hajar dalam kisah ini diabadikan juga oleh Allah menjadi salah satu rukun yang wajib dilakukan dalam
ibadah haji, ia adalah sa’i.
Allah SWT juga berfirman dalam QS. At-Thalaq ayat 2-3
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…”.
Dalam Ayat diatas Allah SWT dengan jelas mengatakan bahwa pertolongan Allah SWT akan datang dari arah
yang
sama sekali tidak sangka, asalkan terdapat pikiran positif dan terus berusaha dalam menggapai keberhasilan
dalam berbagai hal. berfikir positif dan produktif akan tercermin dalam sikap Keyakinan dan kepercaya diri
seseorang. Wallahu’alam.
BERFIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF
Posted on May 8, 2013byiyonsyamsuddin
Dalam keseharian, manusia selalu melakukan berbagai tindakan atau aktivitas. Ada
yang memiliki tindakan yang banyak dan ada yang memiliki tindakan yang sedikit
dalam waktu yang sama terlepas itu efektif/produktif atau tidak.
Sobat, Setiap tindakan atau aktivitas berasal dari sebuah kegiatan yang dikerjakan
otak kita yaitu berfikir. Kualitas maupun kuantitas sebuah tindakan akan sangat
tergantung bagaimana efektif dan produktif atau tidak. Sehingga apabila ingin
bertindak efektif dan produktif maka awalilah dengan cara berfikir efektif dan
produktif.
Berfikir efektif dan produktif akan mengendalikan tindakan, emosi dan perilaku
hidup sehari hari. betapa tidak banyak dalam kehidupan kita masih melakukan
tindakan-tindakan yang kurang efektif dan produktif dikarenakan tidak pandai
mengelola fikiran yang dimiliki.
Untuk itu ada tips, agar kita bisa berfikir efektif dan produktif :
1. Berfikir Positif
Untuk bisa berfikir efektif dan produktif tentunya harus diawali berfikir positif
sehingga akan menghasilakan semangat (ghirah) dan tentunya akan melandasi hasil
atau tindakan yang positif pula. Sebaliknya berfikir negative hanya akan membawa
kepada tindakan negative.
2. Berfikir dari akhir ke awal
Agar berfikir efektif dan produktif dalah dengan cara berfikir dari akhir kemudian ka
awal. Dalam bukunya “the seven habits of higly efectivity people” karangan Steven R
Covey dikatakan bahwa agar lebih efektif dan produktif maka mulailai dari yang
akhir menuju ke awal. Hal tersebut menunjukan adanya goal (tujuan) yang jelas
sehingga menjadi kerangka / acuan dalam berfikir dan tidak terlalu mengembang ke
hal yang lain.
3. Berfikir focus
supaya berfikir lebih terarah dan tidak mengembang ke hal-hal lain di luar tema
maka lakukanlah dengan cara focus atau tertuju pada tema yang akan dilakukan,
atau dalam istilahnya konsentrasi
Sobat, tentu saja dengan kita mampu berfikir efektif dan produktif dalam kehidupan
akan ada banyak manfaat yang akan dirasakan :
1. Tindakan lebih terarah
2. Banyak hal yang bisa dilakukan
3. Mempercepat proses tindakan
4. Menambah semangat dalam melakukan tindakan
5. Dan sebagainya.
Sobat, semoga dapat bermanfaat. Walahu ‘alam
Apakah rahasia menjadi manusia yang efektif dan produktif?
Dalam buku The Seven Habits of Highly Effective People, Stephen Covey
menjelaskan tujuh kebiasaan manusia yang efektif.
Untuk memudahkan Anda memahami tujuh kebiasaan tersebut, berikut presentasi
inspiratif yang membahasnya secara menarik. Jika Anda menerapkan ketujuh
kebiasaan tersebut, maka hampir dapat dipastikan Anda akan menjadi manusia
yang efektif dan produktif. Silakan simak presentasi berikut kemudian Anda bisa
membaca penjelasannya.
1. Be Proactive – Jadilah Manusia Proaktif
Menjadi manusia proaktif berarti Anda secara sadar mengambil tanggung jawab atas
kehidupan Anda sendiri. Dalam setiap situasi, Anda akan mempertimbangkan
kondisi yang dihadapi kemudian mengambil keputusan.
Orang yang proaktif akan menjalankan setiap keputusan yang dia ambil dan
berusaha menjalankannya sebaik mungkin. Ketika bekerja dia akan fokus pada
pekerjaannya dan sebaliknya jika dia memilih bersantai dia akan menikmati masa
santainya.
Orang proaktif tidak akan menyalahkan keadaan. Sebab tidak selamanya situasai
dan kondisi selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jika kondisi yang dihadapi
tidak nyaman, orang proaktif akan mencari cara untuk mengubahnya.
Orang proaktif memusatkan perhatian pada apa yang bisa diperbaiki. Mereka tidak
menyalahkan masa lalu. Melainkan mereka menjalani apa yang ada di tangan
mereka saat ini dan bagaimana melakukannya sebaik mungkin.
2. Begin With The End In Mind – Mulailah Segala Sesuatu Dengan Gambaran
Akhirnya
Memulai sesuatu dengan gambaran akhir berarti ketika Anda ingin mengerjakan
sesuatu, Anda mampu menggambarkan hasil akhir yang ingin dicapai dengan jelas.
Dengan demikian, setiap tindakan akan memiliki visi dan tujuan yang jelas.
Apapun yang kita lakukan sesungguhnya melewati dua fase penciptaan.
Pertama kita ciptakan di alam mental. Kita membayangkan bagaimana bentuk akhir
dari sesuatu yang ingin kita ciptakan atau sesuatu yang ingin kita lakukan. Kedua
menciptakannya di alam nyata. Setelah kita punya gambaran, selanjutnya kita
membuatnya menjadi kenyataan.
Contoh paling sederhana adalah seorang insinyur yang membangun gedung tinggi.
Dia akan menyiapkan gambar kerja secara lengkap sebelum membangunnya.
Dengan demikian insinyur tersebut tahu betul apa yang harus dia kerjakan,
bagaimana mengerjakannya dan bagaimana hasil akhir yang ingin dia dapatkan.
3. Put First Things First – Selalu Dahulukan Yang Lebih Utama
Setiap hari kita dihadapkan dengan berbagai persoalan. Diantara berbagai
persoalan tersebut ada yang lebih utama antara satu dengan lainnya.
Manusia produktif akan fokus pada prioritas. Mereka sadar tidak semua hal yang
ada bisa kita selesaikan. Karena itu mereka betul-betul menilai mana urusan yang
paling penting kemudian mendahulukannya.
Jika urusan penting dan besar telah selesai, baru mereka berpindah ke urusan yang
lebih kecil. Dengan demikian, energi mereka akan fokus untuk menyelesaikan hal-
hal yang lebih utama terlebih dahulu. Mereka melakukan hal-hal yang membawa
perubahan besar jika dilakukan.
Adapun urusan yang lebih kecil, seharusnya ditempatkan pada prioritas selanjutnya
jika urusan besar telah selesai.
4. Think Win-Win – Berpikirlah Menang-Menang, Bukan Menang-Kalah
Kebiasaan keempat manusia efektif berpikir menang-menang bukan menang kalah.
Setiap orang punya kepentingan. Saya punya kepentingan, Anda punya
kepentingan, begitu juga orang lain. Kebiasaan berpikir menang-menang adalah
berusaha untuk mencari jalan terbaik buat kedua belah pihak meskipun keinginan
dan kepentingan kita berbeda.
Orang yang berpikir menang-menang akan selalu mengutamakan kerjasama, sifat
kooperatif dan menguntungkan kedua belah pihak.
Jika ini bisa dilakukan maka baik Anda maupun orang yang melakukan sesuatu
bersama Anda akan menjalankannya dengan sepenuh hati dan sebaik mungkin.
Kenapa? Karena kita tahu bahwa tindakan tersebut akan menguntungkan kedua
belah pihak.
5. Seek First To Understand, Then To Be Understood – Pahami Orang Lain
Dulu, Baru Mereka Memahami Anda
Memahami orang lain terlebih dahulu sebelum orang lain memahami Anda. Orang
bijak mengatakan, kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak
mendengarkan daripada berbicara.
Keterampilan mendengarkan atau “listening” menjadi penting buat semua orang,
terutama jika Anda seorang pemimpin. Karena itu cobalah dengarkan orang lain
terlebih dahulu.
Mendengarkan di sini bukan sekedar dengar, melainkan berusaha memahami sudut
pandang orang lain dan mengapa mereka berpandangan demikian. Jangan bersikap
egois ingin selalu dimengerti.
Kebiasaan manusia efektif adalah berusaha memahami orang lain terlebih dahulu
sehingga kemudian orang lain pun bisa memahami diir kita.
6. Synergize – Lakukan Sinergi Dengan Orang Lain
Lakukan sinergi dengan orang lain.
Orang efektif akan selalu bersinergi dengan pasangannya, rekan kerja, dan
masyarakat di sekitarnya.
Apa itu sinergi?
Kita menggabungkan kekuatan diri kita dengan kekuatan orang lain untuk berkarya,
demi kemajuan bersama. Bukan untuk bersaing atau saling menjatuhkan.
7. Sharpen The Saw – Asahlah Gergaji Agar Senantiasa Tajam dan Berfungsi
Baik
Anda menggunakan fisik, pikiran dan mental dalam melakukan berbagai aktivitas.
Agar senantiasa efektif, Anda perlu mengasah gergaji-gergaji tersebut sehingga
selalu tajam dan berfungsi dengan baik.
Mengasah gergaji berarti memelihara dan memperbaharui aset terbesar: diri sendiri
Ada empat aspek yang perlu selalu kita asah:
 Fisik: memastikan fisik yang prima lewat istirahat yang cukup, menjaga
kebugaran tubuh lewat olahraga, dan tindakan lainnya.
 Sosial/Emosional: memastikan hubungan sosial yang baik dengan keluarga,
dan orang-orang di sekitar kita.
 Mental: menjaga aspek psikis dengan cara mengelola stress yang mungkin
muncul akibat tekanan kerja.
 Spiritual: memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan untuk selalu
membimbing kita dalam setiap langkah
Dengan kebiasaan terakhir ini, akan membuat Anda bisa terus melakukan enam
kebiasaan efektif lainnya.
Itulah tujuah kebiasaan yang jika Anda lakukan akan mengantarkan Anda menjadi
manusia Efektif dan Produktif.
Sepanjang ingatan saya, buku The Seven Habits of Highly Effective
People adalah buku self-help – pengembangan diri yang pertama saya baca. Saya
menemukan buku ini pertama kali di perpustakaan daerah Sumatera Utara, tepatnya
di Medan, kota kelahiran saya. Waktu itu saya masih duduk di bangku SMU kelas 1
atau kelas 2, dan buku ini membawa perubahan yang banyak buat saya.
Buku ini sudah saya ulang sedikitnya 7 kali baik versibahasa Indonesia maupun
Inggris. Dan apa-apa yang diajarkan dalam buku tersebut menurut saya masih terus
relevan sampai sekarang.
Adapun kebiasaan yang saya lakukan setiap kali selesai membaca buku adalah
mempraktekkannya. Melakukan apa-apa yang kita baca akan membuat kita
memahami esensi dari bacaan tersebut sekaligus mendapatkan pemahaman tertinggi
ketimbang hanya menyimpannya dalam kepala. Berikut adalah tiga kebiasaan
pertama dari tujuh kebiasaan manusia efektif itu:
1. Be Proactive – Menjadi Manusia
Proaktif
Menarik apa yang disampaikan Covey pada bagian ini. Setiap kita diberi 24 jam
sehari, 7 hari seminggu. Ada berbagai aktivitas yang kita lakukan sehari-hari mulai
dari bekerja, belajar, bermain bersama anak, dan aktivitas lainnya. Salah satu ciri
orang yang tidak produktif adalah ketika mengerjakan sesuatu, pikirannya ada di
tempat lain. Ketika dia sedang bekerja di kantor, sebenarnya dia ingin santai dan
bermain bersama anak-anak. Dan di saat dia rekreasibersama keluarga, pikirannya
malah disibukkan oleh pekerjaan kantor.
Orang yang seperti ini akan kesulitan menikmati apa yang sedang dia kerjakan.
Setiap aktivitas “terpaksa” dilakukan dan menjadi kewajiban yang tidak bisa dia
hindari. Adapun kebiasaan proaktif yang diajarkan Covey adalah bagaimana kita bisa
secara aktif dan secara sadar melakukan apa yang ingin dan perlu kita lakukan.
Ketika kita mengerjakan sesuatu, kita memang telah memilih untuk mengerjakannya
dan fokus pada hal itu. Ketika kita berpindah ke hal yang lain, kita pun
melakukannya dengan sepenuh hati. Dengan cara ini, kita melakukan tindakan
produktif pertama, yakni secara proaktif menjalani kehidupan dengan sepenuh hati.
2. Begin With The End In Mind –
Mulailah Segala Sesuatu Dari Tujuan
Akhirnya
Setiap pekerjaan yang kita lakukan harus memiliki visi. Visi inilah yang memberi
gambaran dan arahan bagaimana tujuan akhir akan dicapai. Dengan adanya visi kita
akan bersemangat, fokus sekaligus melakukan tindakan-tindakan bertahap yang
diperlukan agar visi terwujud. Mirip dengan seorang insinyur. Sebelum dia
membangun rumah, maka sang insinyur akan membuat gambar tekniknya. Dia
sudah tahu bentuk atap sepertiapa, letak kamar utama di mana, dan berapa banyak
fondasi yang diperlukan untuk mendirikan rumah tersebut. Rumah tersebut sudah
tercipta dalam visi sebelum diwujudkan dalam bentuk fisiknya.
Dengan memulai sesuatu dari tujuan akhirnya, maka kita akan terhindar dari
menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang dalam jangka panjang atau bentuk akhir
yang tidak bermanfaat. Kita akan mempertanyakan segala sesuatu yang kita lakukan,
“sebenarnya saya mengerjakan hal ini untuk apa?”, Untuk siapakah saya
mengerjakannya?
3. Put First Things First – Dahulukan
Yang Utama
Dalam hidup selalu ada hal penting dan hal kurang penting atau bahkan tidak
penting sama sekali. Secara sederhana, kita bisa membagi aktivitas untuk
menentukan mana yang penting mana yang tidak, mana yang urgent atau mendesak
dan mana yang tidak. Seringkali orang tercampur dan tidak bisa membedakan
antara sesuatu yang penting dan sesuatu yang mendesak. Sebagai contoh,
mengangkat telepon yang sedang berdering adalah hal yang mendesak, tapi belum
tentu penting. Mendesak karena setelah beberapa kali berdering, telepon akan
kembali diam dan kesempatannya mengangkatnya menjadi hilang. Sementara
penting atau tidaknya baru bisa diketahui belakangan.
Covey mengajarkan kita untuk membuat kuadrant 2 x 2 yang menggambarkan mana
yang penting dan tidak penting serta mana yang mendesak dan tidak mendesak. Hal
yang penting sekaligus mendesak adalah tugas-tugas utama yang harus menjadi
prioritas. Berikutnya hal yang penting namun kurang mendesak.
Mengapa hal yang penting harus didahulukan? Karena mengikut prinsip Pareto
80/20, bisa jadi hal yang penting hanya akan menghabiskan 20% waktu
mengerjakannya namun memberi dampak 80%. Sementara sisanya hal-hal yang
tidak penting akan menghabiskan 80% waktu kita dengan hasil cuma 20%.
Menjadi Manusia Efektif
dan Produktif (Bagian 2)
Posted on AUGUST 23, 2010 Written by MUHAMMAD NOER 9 COMMENTS
Pada tulisan sebelumnya, saya telah membahas 3 kebiasaan pertama dalam 7
Habits of Highly Effective People. Steven Covey menyebut 3 kebiasaan
pertama tersebut dengan “Private Victory”. Anda menjadi pribadi yang efektif jika
berhasil memiliki tiga kebiasaan yaitu:
1. Be Proactive – Menjadi Manusia Proaktif
2. Begin With The End In Mind – Memulai Segala Sesuatu Dari Tujuan
Akhirnya
3. Put First Things First – Dahulukan Yang Utama
Jika Anda belum sempat membacanya, silakan simak bagian pertama
kebiasaan efektif tersebut.
Selanjutnya saya akan membahas 3 kebiasaan berikutnya yang disebut “Public
Victory”. Anda akan menjadi pribadi yang efektif ketika berinteraksidengan orang
lain ketika Anda menang secara publik. Karena kita selalu memiliki ketergantungan
dengan orang lain dan sebaliknya, maka tiga kebiasaan berikut merupakan interaksi
antara kita dengan orang lain.
Kebiasaan 4: Think Win-Win –
Berpikir Menang-Menang
Setiap manusia punya kepentingan. Saya punya kepentingan, Anda juga punya. Hal
yang sama juga terjadi pada setiap orang lainnya. Dalam berinteraksidan
mengambil tindakan, pikirkanlah kepentingan kedua belah pihak. Jika Anda dapat
melakukannya, maka keputusan atau tindakan yang diambil akan dihormati oleh
keduanya. Kedua belah pihak akan berkomitmen untuk menjalankannya dengan
sungguh-sungguh karena kepentingannya ikut dipertimbangkan.
Seringkali kita tidak sadar ingin menang sendiri. Kita ingin melakukan sesuatu yang
menguntungkan diri kita namun merugikan orang lain. Atau kalaupun tidak sampai
merugikan orang lain, kita hanya memikirkan kepentingan kita dan tidak peduli
apakah hal-hal yang menjadi perhatian orang lain ikut dipertimbangkan atau tidak.
Tindakan di sini disebut dengan Win-Lose. Satu pihak menang namun pihak lainnya
harus kalah.
Jika Anda sebagai seorang atasan di kantor atau instansi tempat bekerja, maka tak
jarang kita menggunakan pendekatan Win-Lose:
Atasan : “Pokoknya saya mau kamu selesaikan laporan ini sore ini juga.”
“Saya kan sudah bilang tugas ini tidak bisa ditawar-tawar lagi, saya tidak mau
mendengar alasan apapun.”
Karena Anda seorang bos, maka mau tak mau bawahan Anda akan tetap
melaksanakan apa yang diperintahkan. Tapibisa jadi dia melakukannya karena
terpaksa. Pekerjaan dilakukan dengan hati yang mangkel sehingga hasilnya pun
tidak maksimal.
Berbeda jika pendekatan Win-Win yang digunakan:
Atasan : “Saya butuh laporan ini besok pagi untuk dibahas bersama manager
lainnya, karena itu saya butuh sore ini selesai agar bisa dipelajari dulu. Saya
mengerti kamu ingin pulang lebih awal, namun saya berharap kamu bisa
menyelesaikannya.
Bawahan : “Saya ingin membantu Bapak tapi saya ada janji untuk mengajak
anak saya jalan-jalan sore ini. Sudah beberapa kali saya membatalkannya karena
pekerjaan.”
Atasan : “Apakah kamu punya usulan bagaimana caranya agar besok saya siap
dengan laporan yang matang?”
Bawahan : “Bagaimana kalau besok pagi saya datang lebih awal untuk
menyelesaikannya. Setelah itu saya bisa mendiskusikannya dengan Bapak sebelum
rapat dimulai. Dengan demikian saya tetap bisa memenuhi janji dengan anak
saya.”
Atasan : “Oke kalau begitu. Meskipun saya berharap sore ini sudah ada hasilnya,
namun jika kamu bisa menyelesaikan besok pagi saya kira tidak ada masalah.
Masih ada setengah jam sebelum rapat dimulai. Dan kamu juga bisa
menyenangkan anak-anak.”
Dengan cara ini, kedua belah pihak merasa senang, dihargai, serta kepentingan
masing-masing bisa diakomodir tanpa harus mengganggu kepentingan pihak
lainnya.
Memang tidak mudah untuk membiasakan cara berpikir Win-Win. Ini menuntut
sikap empati terhadap situasi yang dihadapi orang lain. Berpikir Win-Win akan
menjauhkan Anda dari cara bertindak egois yang hanya ingin kepentingan pribadi
diutamakan.
Kebiasaan 5: Seek First To
Understand, Then To Be
Understood – Pahami Lebih Dulu
Orang Lain, Agar Mereka Juga
Bisa Memahami Anda
Orang bijak mengatakan, kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak
mendengarkan daripada berbicara. Keterampilan mendengarkan atau “listening”
menjadi penting buat semua orang, terutama jika Anda seorang pemimpin.
Mendengarkan yang sesungguhnya adalah kita menaruh perhatian atas apa yang
disampaikan orang lain, berusaha memahaminya, dan berusaha melihat dari sudut
pandangnya. Dengan demikian kita menjadi paham mengapa orang tersebut
cenderung melakukan sesuatu dengan cara tertentu, atau mengapa dia lebih memilih
melakukan sesuatu dan meninggalkan yang lainnya.
Kebiasaan kelima mengajarkan kepada kita untuk mendiagnosa permasalahan
dengan baik sebelum memberi tindakan. Mirip sepertiseorang dokter yang
memeriksa pasiennya. Dia akan menanyakan keluhan apa saja yang dialami sang
pasien, sejak kapan sakit tersebut dirasakan, obat apa yang sudah pernah diminum
sebelumnya, dan seterusnya. Setelah sang dokter memahami dengan baik dan
mendengarkan sungguh-sungguh seluruh informasi yang diperlukan, barulah dia
mengeluarkan resep atau mengambil tindakan sesuai pengetahuan dan pengalaman
medis yang dimiliki.
Kita sering berhadapan dengan kejadian dimana kita merasa orang lain tidak bisa
dimengerti. Kita heran mengapa mereka melakukan sesuatu sepertiitu. Padahal
yang sebenarnya terjadi seringkali adalah kita tidak memahami tingkah laku mereka
karena kita memang tidak mau mendengarkan dan memahami.
Hal sepertiini tak jarang terjadi dalam hubungan orangtua dengan anak maupun
antara suami dengan istri. Orangtua tidak mengertitingkah laku anaknya dan
sebaliknya anak juga tidak mengerti kemauan orangtuanya. Suami tidak memahami
keinginan istrinya dan istri juga bingung dengan jalan pikiran suaminya.
Dengan melatih kemampuan mendengar, Anda akan terlatih berempatidengan
orang lain dan berusaha melihat persoalan dari sudut pandangnya. Dengan
pemahaman tersebut, Anda bisa mengerti alasan di balik perilaku mereka dan pada
akhirnya mereka pun bisa memahami Anda. Komunikasi akan jauh lebih mudah,
lebih personal, dan saling memahami satu sama lain.
Kebiasaan 6: Sinergize –
Melakukan Sinergi Dengan Orang
Lain
Setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Itu sebabnya kita
akan selalu saling membutuhkan. Kekurangan kita ditutupi oleh kelebihan yang
dimiliki orang lain dan sebaliknya apa yang menjadi kelebihan diri kita dapat
dimanfaatkan untuk membantu orang lain. Inilah kerjasama harmonis di mana
masing-masing pihak menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing dan
memilih bersinergi, bukan berjalan sendiri-sendiri.
Sinergi juga berguna ketika kita memiliki pandangan yang berbeda dengan orang
lain. Kita menghargai perbedaan pandangan tersebut dan berusaha melakukan
sinergi sehingga saling memperkuat dan memperkokoh, bukan saling merusak atau
menjauhkan. Tiap orang pasti melihat sesuatu secara khas dan berbeda dari orang
lain. Ini sangat wajar karena kita dibesarkan dari latar belakang yang berbeda,
menjalani kehidupan yang berbeda, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
berbeda. Menghargai perbedaan yang ada dan melatih sinergi akan membuat kita
lebih kuat dan orang lain lebih kuat pula. Masing-masing saling membantu untuk
menutupi kekurangan yang ada pada orang lain dan memadukan kekuatan bersama
untuk bergerak maju.
Itulah tiga kebiasaan dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga Anda menjadi
pribadi yang menang secara publik. Anda efektif buat diri sendiri sekaligus mampu
bersikap efektif dalam interaksi dengan orang lain.
Melatih keterampilan di atas dalam keseharian akan membuatnya menjadi
kebiasaan atau habit untuk menjadi manusia efektif dan produktif.
Pada bagian ketiga, saya akan membahas kebiasaan terakhir yakni “Sharpen The
Saw – Mengasah Gergaji Yang Anda Pakai agar senantiasa tajam dan mampu bekerja
maksimal sesuai fungsinya.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aLampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aKKGPAI KAB. BANGKALAN
 
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas IXRPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas IXDiva Pendidikan
 
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janjiKelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janjiSaiyidahMuflihah
 
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VIII
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VIIIRPP MTs Bahasa Arab Kelas VIII
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VIIIDiva Pendidikan
 
Silabus solat fardu dan sujud sahwi
Silabus solat fardu dan sujud sahwiSilabus solat fardu dan sujud sahwi
Silabus solat fardu dan sujud sahwiaisyaszuhriyah
 
Koleksi soalan objektif tauhid
Koleksi soalan objektif tauhidKoleksi soalan objektif tauhid
Koleksi soalan objektif tauhidharubiru75
 
Tarbiyah dzatiyah
Tarbiyah dzatiyahTarbiyah dzatiyah
Tarbiyah dzatiyahAtika Aziz
 
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan Eneng Susanti
 
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)Kelompok A Teknologi Pendidikan
 
Contoh soal thaharah
Contoh soal thaharahContoh soal thaharah
Contoh soal thaharahWahyudi Zain
 
Kitab safinatunnajah
Kitab safinatunnajahKitab safinatunnajah
Kitab safinatunnajahNurul CUP
 
Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5wahkur
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanAbdau Qur'ani
 

Was ist angesagt? (20)

Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 aLampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
Lampiran i permen nomor 57 tahun 2014 a
 
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas IXRPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI&BP) SMP Kelas IX
 
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janjiKelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
 
Tauhid bagian 1
Tauhid bagian 1Tauhid bagian 1
Tauhid bagian 1
 
PPT BAB 2.pptx
PPT BAB 2.pptxPPT BAB 2.pptx
PPT BAB 2.pptx
 
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VIII
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VIIIRPP MTs Bahasa Arab Kelas VIII
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VIII
 
LKPD Ukin.docx
LKPD Ukin.docxLKPD Ukin.docx
LKPD Ukin.docx
 
Silabus solat fardu dan sujud sahwi
Silabus solat fardu dan sujud sahwiSilabus solat fardu dan sujud sahwi
Silabus solat fardu dan sujud sahwi
 
Koleksi soalan objektif tauhid
Koleksi soalan objektif tauhidKoleksi soalan objektif tauhid
Koleksi soalan objektif tauhid
 
Tarbiyah dzatiyah
Tarbiyah dzatiyahTarbiyah dzatiyah
Tarbiyah dzatiyah
 
Akhlakul Karimah
Akhlakul KarimahAkhlakul Karimah
Akhlakul Karimah
 
Alam kubur
Alam kuburAlam kubur
Alam kubur
 
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan
 
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
RPP Materi tentang Najis (Ika Rimaturrahmah, Teknologi Pendidikan)
 
Contoh soal thaharah
Contoh soal thaharahContoh soal thaharah
Contoh soal thaharah
 
Kitab safinatunnajah
Kitab safinatunnajahKitab safinatunnajah
Kitab safinatunnajah
 
Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan Pendidikan
 
Makna aqidah
Makna aqidahMakna aqidah
Makna aqidah
 
Bab 4 akhlak terpuji
Bab 4 akhlak terpujiBab 4 akhlak terpuji
Bab 4 akhlak terpuji
 

Andere mochten auch

MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONALMENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONALMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasiMembangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasithofagunners
 
Bagaimana seorang muslim berfikir
Bagaimana seorang muslim berfikirBagaimana seorang muslim berfikir
Bagaimana seorang muslim berfikirabu riski
 
7 habits
7 habits7 habits
7 habitsskiguy
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingNilna Ma'Rifah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahrendynamic
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahYasirecin Yasir
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Christina Dwi Rahayu
 

Andere mochten auch (12)

MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONALMENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
 
Berpikir positif
Berpikir positifBerpikir positif
Berpikir positif
 
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasiMembangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasi
 
Bagaimana seorang muslim berfikir
Bagaimana seorang muslim berfikirBagaimana seorang muslim berfikir
Bagaimana seorang muslim berfikir
 
7 habits
7 habits7 habits
7 habits
 
Definisi berpikir
Definisi berpikirDefinisi berpikir
Definisi berpikir
 
Berpikir dan bersikap positif
Berpikir dan bersikap positifBerpikir dan bersikap positif
Berpikir dan bersikap positif
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
 
Kekuatan pikiran
Kekuatan pikiranKekuatan pikiran
Kekuatan pikiran
 

Ähnlich wie Pengertian berpikir positif

MATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptx
MATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptxMATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptx
MATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptxYudhistiraPutra9
 
10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hatiAjeng Pipit
 
Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia dan Pandangan HidupManusia dan Pandangan Hidup
Manusia dan Pandangan HidupVinda Syakira
 
Manusiadanpandanganhidup 160502220122
Manusiadanpandanganhidup 160502220122Manusiadanpandanganhidup 160502220122
Manusiadanpandanganhidup 160502220122Must Hmpc
 
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptx
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptxBerpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptx
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptxAndrianoLakitan1
 
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)nandasyifaf
 
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptx
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptxBerpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptx
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptxAliifahLusiana
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
Terapi berfikir positif
Terapi berfikir positif Terapi berfikir positif
Terapi berfikir positif rizalZP
 
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.pptPsikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.pptMohZaini6
 
Berpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif
Berpikir Positif dan Berkomunikasi EfektifBerpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif
Berpikir Positif dan Berkomunikasi EfektifLusiKartikaSari
 
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan KonselingHubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan KonselingAyuni Octavia
 
Psikologi-Islami-JIWA-MANUSIA.ppt jjjjjjjjjjj
Psikologi-Islami-JIWA-MANUSIA.ppt jjjjjjjjjjjPsikologi-Islami-JIWA-MANUSIA.ppt jjjjjjjjjjj
Psikologi-Islami-JIWA-MANUSIA.ppt jjjjjjjjjjjMarlinaKarim
 
“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”
“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”
“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”forsilam
 
Makalah kecemasan bki2
Makalah kecemasan bki2Makalah kecemasan bki2
Makalah kecemasan bki2Fitri Nofiati
 

Ähnlich wie Pengertian berpikir positif (20)

MATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptx
MATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptxMATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptx
MATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptx
 
10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati10 cara menenangkan hati
10 cara menenangkan hati
 
Citta(pikiran)
Citta(pikiran)Citta(pikiran)
Citta(pikiran)
 
Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia dan Pandangan HidupManusia dan Pandangan Hidup
Manusia dan Pandangan Hidup
 
Manusiadanpandanganhidup 160502220122
Manusiadanpandanganhidup 160502220122Manusiadanpandanganhidup 160502220122
Manusiadanpandanganhidup 160502220122
 
Akhlak Madzmumah
Akhlak MadzmumahAkhlak Madzmumah
Akhlak Madzmumah
 
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptx
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptxBerpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptx
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptx
 
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
Aspek Al Qur'an (perilaku budi pekerti yang terpuji)
 
Mengobati takut
Mengobati takutMengobati takut
Mengobati takut
 
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptx
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptxBerpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptx
Berpikir_Kritis_dan_Demokratis.pptx
 
Makalahku
MakalahkuMakalahku
Makalahku
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Terapi berfikir positif
Terapi berfikir positif Terapi berfikir positif
Terapi berfikir positif
 
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.pptPsikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
Psikologi-Islami-FITRAH-konsep-dasar.ppt
 
Berpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif
Berpikir Positif dan Berkomunikasi EfektifBerpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif
Berpikir Positif dan Berkomunikasi Efektif
 
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan KonselingHubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
Hubungan Agama Islam dengan Mental dalam Bimbingan Konseling
 
Psikologi-Islami-JIWA-MANUSIA.ppt jjjjjjjjjjj
Psikologi-Islami-JIWA-MANUSIA.ppt jjjjjjjjjjjPsikologi-Islami-JIWA-MANUSIA.ppt jjjjjjjjjjj
Psikologi-Islami-JIWA-MANUSIA.ppt jjjjjjjjjjj
 
“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”
“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”
“Meniti Jembatan Dunia Menuju Surga”
 
SUARA HATI.ppt
SUARA HATI.pptSUARA HATI.ppt
SUARA HATI.ppt
 
Makalah kecemasan bki2
Makalah kecemasan bki2Makalah kecemasan bki2
Makalah kecemasan bki2
 

Kürzlich hochgeladen

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Pengertian berpikir positif

  • 1. Pengertian berpikir positif Berpikir positif (Tafkir al-Ijabiy) adalah istilah yang tersusun dari dua kata: Berpikir danIjabiy. Berpikir (Tafkir) ditinjau dari sudut bahasa ( ‫فكر‬– ‫يفكر‬-‫فكرا‬ ) artinya berpikir mengenai suatu perkara, memikirkan suatu pikiran: mempergunakan akalnya dalam suatu urusan, menetapkan sebagian yang dia ketahui agar dapat sampai pada sesuatu yang tidak diketahui. Positif (Ijabiy) dinisbatkan pada kata ijabiyah yaitu memelihara dengan pertimbangan akal sehat dalam memahami berbagai macam problematika (Said, 2010: 16-17). Ini merupakan cara jitu yang sempurna dalam menghadapi kehidupan yaitu memusatkan pikiran menuju sesuatu yang positif dalam kondisi bagaimanapun sebagai ganti dari memusatkan pikiran menuju sesuatu yang negatif. Hal itu berarti bahwa kita berbaik sangka dengan diri kita sendiri, juga berbaik sangka kepada orang lain, kemudian kita membangun perilaku yang layak diteladani dalam kehidupan. Sedang jika ditinjau dari penggabungan kedua kata di atas, Viera Biffer memberikan definisi Positive Thinking dengan: mengambil manfaat dengan menggunakan akal kesadaran dengan penuh kerelaan dalam bentuk yang positif (Said, 2010: 18). 2. Berpikir positif dalam pandangan Islam Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan struktur yang paling baik di antara makhluk Allah SWT yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur-unsur jasmani, rohani, nafs, dan iman (Sutoyo, 2007: 66). Kesempurnaan unsur manusia ini disebutkan dalam firman Allah SWT yang artinya : “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya.” (Q.S. At-Tin: 4). Salah satu potensi yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya ialah akal. Allah SWT menganugerahkan akal pikiran kepada manusia sebagai kunci untuk memperoleh petunjuk terhadap segala hal. Akal adalah utusan kebenaran, ia adalah kendaraan pengetahuan, serta pohon yang membuahkan istiqomah dan konsistensi dalam kebenaran, karena itu,
  • 2. manusia baru bisa menjadi manusia kalau ada akalnya (Shihab, 2004: 135). Maka relevan bila Rene Descartes menyatakan bahwa Cogito Ergo Sum, ‘saya berfikir maka saya ada’ (Bertens, 1991: 45). Karena akal jugalah yang menghalangi manusia terjerumus ke dalam dosa dan kesalahan, karena itulah maka ia dinamai oleh al-Qur’an ‘aql(akal) yang secara harfiah berarti tali, yakni yang mengikat hawa nafsu manusia dan menghalanginya terjerumus ke dalam dosa, pelanggaran dan kesalahan (Shihab, 2004: 135). Salah satu akhlak mahmudah (terpuji) kepada Allah SWT adalahkhusnudzon (berbaik sangka atau berpikir positif) kepada-Nya.Allah adalah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Allah mengasihi seluruh makhluk-Nya. Dia menganugerahkan rezeki kepada semua makhluk-Nya. Tidak peduli makhluk-Nya taat atau durhaka, muslim atau kafir. Bahkan, binatang dan tumbuh-tumbuhan pun dijamin rezekinya oleh Allah SWT : “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” (Q.S. Hud: 6). Seringkali ketika kita mengalami suatu kesulitan dalam hidup, kita berpikir negatif kepada Allah SWT. Kita berpikir bahwa Allah SWT tidak sayang kepada kita. Padahal, dengan cobaan kesulitan tersebut, justru Allah SWT menghendaki kebaikan bagi diri kita. Allah SWT hendak mendidik dan menempa kita agar menjadi manusia yangunggul. Selain itu, dibalik cobaan tersebut Allah SWT telah menyiapkan karunia yang besar bagi kita ketika lulus dari cobaan. Jadi, sungguh tidak ada alasan apa pun bagi kita untuk berpikir negatif kepada Allah SWT. Sebab, selain merupakan akhlakmazmumah (tercela) di hadapan Allah SWT, juga merugikan diri sendiri. Berpikir negatif kepada Allah SWT, selain berbuah dosa besar, juga akan membuat kita menjadi pesimis,kehilangan harapan dan putus asa (El- Bantani, 2010: 78-79). Kita harus yakin bahwa segala ketentuan Allah SWT adalah yang terbaik. Kuncinya, berpikir positif terhadap ketentuan Allah SWT. Sebab, boleh jadi apa yang menurut kita baik, sebenarnya tidak baik bagi kita. Sebaliknya, boleh jadi apa yang menurut kita tidak baik, sebenarnya baik bagi kita:
  • 3. “Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 216) Islam telah menaruh perhatian besar akan perkembangan berpikir manusia dengan menyerukannya untuk mengamati semua yang ada di langit dan di bumi, mengamati diri sendiri, mengamati semua makhluk- Nya, sebagaimana Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (Q.S. Ali Imron: 190-191). Allah menjelaskan pentingnya proses berpikir dalam kehidupan manusia. Juga menjelaskan bagaimana Dia mengangkat derajat dan nilai orang-orang yang mempergunakan akal dan pikirannya, sebagaimana firman Allah SWT : “Katakanlah; Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang- orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Q.S. Az-Zumar: 9). Rasulullah juga menjelaskan keutamaan berpikir dengan menyeru manusia untuk memikirkan ayat-ayat Al-Qur’an dan juga merenungkan semua penciptaan-Nya, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda : “Berpikir selama sejam lamanya lebih baik dari pada beribadah selama setahun.” (HR. Abu Hurairah). 3. Ciri-ciri orang yang berpikiran positif a. Beriman kepada Allah. Yakni tawakal kepada-Nya dan meminta pertolongan kepada-Nya di setiap waktu. Allah SWT berfirman,
  • 4. “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka tawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tawakal kepada-Nya.” (Q.S. Ali Imron: 159). b. Bernilai luhur. Jujur, amanah, menyukai kebaikan, pemaaf. Sebesar apapun pengaruh godaan, ia akan selalu menjauh dari perilaku negatif, seperti bohong, menggunjing, iri hati, mengadu domba, memfitnah, syirik, serta yang membahayakan kesehatan dan menjauhkan dari Allah. c. Selalu mencari jalan keluar dari berbagai masalah. Tetap fokus pada sesuatu yang diinginkan. Ia mengetahui bahwa segala masalah pasti ada jalan keluarnya. d. Tidak membiarkan masalah dan kesulitan mempengaruhi kehidupannya. Ia mensikapi masalah dengan wajar dan tidak berlebihan. Karena itu, hidupnya menyenangkan dan selalu dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. e. Pandai bergaul dan suka membantu orang lain. Suka bergaul dengan siapa saja dan ia dekat di hati siapa saja. Ia menghormati, mencintai dan suka membantu sesama. Tangannya selalu terulur untuk membantu siapa saja (Hamzah, 2010: 76). 4. Manfaat berpikir positif a. Berpikir positif membebaskan diri dari pengaruh setan. Dalam pandangan agama, pikiran-pikiran negatif yang terlintas dalam pikiran kita merupakan bisikan-bisikan setan. Setan selalu menggoda manusia dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengacaukan pikiran manusia. Ketika pikiran seseorang telah berhasil dikacaukan oleh setan, efeknya sangat negatif.
  • 5. Seseorang tidak mampu lagi berpikir dengan akal sehatnya sehingga lepas kontrol atau kendali akan dirinya. Perkosaan, perkelahian, pembunuhan, minum-minuman keras, sampai pada bunuh diri. Allah melarang kita berpikiran negatif sebagaimana firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.” (Q.S. al- Hujurat: 12). Berpikiran negatif itu sesuatu hal yang belum tentukebenarannya, maka dari itu Allah melarang hambanya dari berpikiran negatif. Dengan berpikiran positif maka tidak ada celah untuk setan masuk dan mempengaruhi kita. Allah SWT berfirman : “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah.” (Q.S. Al-A’raf: 200). b. Berpikir positif menyehatkan tubuh. Pikiran sangat berpengaruh pada kesehatan fisik. Banyak penyakit fisik yang berawal dari pikiran. Ketika kita memasukkan pikiran-pikiran negatif ke otak maka akan menimbulkan emosi (perasaan) negatif. Kemudian, emosi-emosi negatif tersebut melepaskan hormon-hormon di dalam tubuh yang dapat menyebabkan munculnya penyakit. Para peneliti asal Inggris telah melakukan penelitian yang membuktikan adanya hubungan antara emosi-emosi negatif dengan tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, pastikanlah kita selalu berpikir positif sehingga menimbulkan emosi positif yang akan melepaskan hormon-hormon positif di dalam tubuh. Dengan begitu sistem kekebalan tubuh kita akan kuat dan sehat. c. Berpikir positif menumbuhkan ketenangan jiwa. Kunci hidup tenang dan damai ada pada pikiran kita. Peristiwa dan masalah apa pun yang kita alami dalam kehidupan, tidak akan membuat gusar dan cemas jika disikapi dengan sikap dan pikiran positif. Ketidak-
  • 6. mampuan kita dalam mengendalikan pikiranlah yang menimbulkan respons tidak tepat dalam menghadapi dan menyikapi suatu hal. Akibatnya, kita tidak merasakan ketenangan dalam hidup ini. Jadi, kuncinya ada pada pengendalian pikiran kita. Pikiran positif akan menimbulkan emosi atau perasaan positif. Sedangkan, pikiran negatif akan menimbulkan emosi atau perasaan negatif. Ketika kita merespons setiap peristiwa yang dialami atau masalah yang muncul dalam kehidupan dengan pikiran negatif, secara otomatis akan menimbulkan emosi negatif. Efek selanjutnya, kita tidak akan merasakan ketenangan jiwa. Sebaliknya, ketika kita merespons setiap peristiwa yang dialami atau masalah yang muncul dalam kehidupan kita dengan pikiran positif, secara otomatis pula akan menimbulkan emosi jiwa yang positif. Efek selanjutnya, kita akan merasakan ketenangan jiwa. d. Berpikir positif mendatangkan kebahagiaan. Rahasia kebahagiaan terletak pada diri kita sendiri. Lebih tepatnya lagi, ada pada pikiran kita. Ketika kita memutuskan untuk bahagia dengan kondisi apa pun, kita akan merasa bahagia. Bahkan saat sakit atau sedang kesusahan sekalipun. Jika pikiran tetap berpikir dan memutuskan bahwa kita orang yang bahagia, kita akan merasa bahagia. Apa yang ada dalam pikiran, itulah yang direspons oleh perasaan kita. Jika yang ada dalam pikiran kita adalah kebahagiaan, ketenangan, dan kedamaian maka perasaan kita juga akan merasakan hal yang sama. Efeknya, secara keseluruhan diri kita merasakan kebahagiaan, ketenangan, dan kedamaian. Dengan demikian, kebahagiaan bukan sesuatu yang sulit untuk diraih. Kebahagiaan merupakan fitrah manusia. Hanya kitalah yang mempersulit diri sehingga kebahagiaan menjadi sesuatu yang sulit untuk diraih. Sebagaimana Allah SWT berfirman : “Keduanya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidakmengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al-A’raf: 23). e. Berpikir positif meningkatkan kepercayaan diri. Berpikir positif membuat kita mampu membangun motivasi dan harapan. Berpikir positif juga membuat kita mampu mengatasi keputusasaan. Dengan membiasakan diri berpikir positif, kita akan mampu
  • 7. menghargai diri sendiri dan merasa diri berharga. Kita juga akan merasa bahagia dengan diri kita. Pada akhirnya, kita akan mampu menarik hal-hal positif dan menolak hal-hal negatif. Ketika kita berpikir positif, secara otomatis akan mempengaruhi jiwa kita menjadi lebih optimis, imajinasi (daya khayal) kita menjadi lebih kreatif dan semangat kita menjadi semakin kuat. Halini akan membuat kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Kita tidak merasa minder untuk bergaul dan berinteraksi dengan siapa pun. Kita pun merasa mampu meraih apa yang dicita-citakan (El-Bantani, 2010: 177-178). Referensi: Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1991. El-Bantani, Syafi’ie, kekuatan berpikir positif, Jakarta: Wahyu Media, 2010. Said, Positif Thinking, Solo: Qaula, 2010. Shihab, M. Quraish, Dia Dimana-Mana: Tangan Tuhan Dibalik Setiap Fenomena, Jakarta: Lentera Hati, 2004. Sutoyo, Anwar, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Semarang: CV. Cipta Prima Nusantara, 2007.
  • 8. Ada Apa dibalik Perintah Berperilaku & Berpikir Positif (Menurut ISLAM & Penelitian Ilmiah) 17 Juni 2011 pukul 19:17 Apa hubungan penelitian-penelitian ilmiah/medis kontemporer dengan ajaran Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lebih dari 1400 tahun yang lalu tentang perintah beliau kepada kita umat manusia agar selalu beribadah? Mari kita simak uraiannya berikut ini: Sudut Pandang ISLAM Baginda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lebih dari 1400 tahun yang lalu telah menyampaikan kepada kita umat manusia dalam berbagai firman Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui al-Quran & sabda beliau melalui al-Hadits terkait dengan "arti sehat" dipandang dari pengaruh pikiran dan perilaku positif manusia terhadap pengaktifan potensi-potensi positif gen- gen di dalam tubuh manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah banyak memberikan kita petunjuk melalui penekanan kata-kata yang bermakna positif, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS al-Baqarah [2]:183) "..Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebaikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS al-Baqarah [2]:184) “Tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya, dan pembersih badan (jasad) adalah puasa.” (HR Ibnu Majah) “Allah Subhanahu wa Ta'ala , berfirman, “ Semua amal perbuatan Bani Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan karena itu Akulah yang langsung membalasnya.’ Puasa itu ibarat perisai. Pada saat puasa, janganlah engkau mengucapkan kata-kata kotor, tidak sopan, dan tidak enak didengar, dan atau mengajak berkelahi, hendaknya dikatakan kepadanya, ‘Sesungguhnya aku sedang puasa.’” Selanjutnya nabi bersabda, “Demi Allah yang diri Muhammad di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak kasturi (parfum). Dan bagi orang yang berpuasa tersedia dua kegembiraan, gembira ketika berbuka puasa dan gembira ketika kelak menemui Allah karena pahala puasanya.” (HR Bukhari, Muslim, Nasa’I, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban) "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS al Baqarah [2]: 261) "Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya & kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-Baqarah [2]:271)
  • 9. “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya." (QS Ali Imran [3]: 92) “Ketika seorang hamba berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah pahala kepada orang yang menginfakkan hartanya.’ Kemudian malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.”(HR Bukhari & Muslim) "Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan dan seseorang yang selalu membiasakan pemberian maaf maka Allah akan menambah kemuliaan kepadanya dan tidaklah seseorang itu tawadhu (rendah hati) kecuali Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim) “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah”. (HR. Abu Dawud) Sehingga dapat kita amati dengan seksama bahwa baik di dalam al-Quran maupun al-Hadits, perintah-perintah tersebut selalu mengandung suatu arti yang positif/baik bagi kita. Sudut Pandang Ilmiah/Medis Merasa bahagia secara mental dan fisik meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sedangkan tidur sejenak selama 5 menit dalam posisi relaks akan memulihkan tenaga (power nap). Ada beberapa contoh mengenai orang-orang yang secara menakjubkan dapat sembuh dari sakit parahnya setelah menetapkan pikiran mereka pada suatu tujuan. Ada berbagai contoh dari seluruh dunia saat orang-orang menderita kanker mengalami rasa syukur karena satu dan lain hal, dan begitu mulai mengalami perasaan itu, mereka pun mulai membaik. Semua manusia memiliki potensi yang tak terbatas, tetapi potensi itu sering tersembunyi. Saat ada kesempatan bagi potensi itu untuk terpenuhi, enzim-enzim di dalam tubuh pun teraktivasi sehingga menciptakan energi dan bahkan sering membawa seseorang kembali dari keadaan sekarat. Di pihak lain, betapapun sehatnya tubuh anda, jika anda hidup kesepian, selalu terfokus pada hal-hal yang negatif dan mengasihani diri sendiri, perlahan enzim dalam tubuh anda akan kehilangan kekuatannya. Kuatnya keteguhan hati dapat membuka pintu menuju berbagai kemungkinan yang sepertinya tidak mungkin terjadi. Menyembuhkan kanker dengan cinta bukanlah suatu hal yang tak mungkin. Jika seseorang sungguh-sungguh percaya bahwa ia akan sembuh dan mengalami cinta sejati dari lubuk hatinya yang paling dalam, orang itu akan dapat mengatasi penyakitnya. Tidak ada faktor motivasi yang lebih besar daripada cinta.
  • 10. Cinta memiliki banyak bentuk-antara laki-laki dan perempuan, antara orang tua dan anak, antara rekan-rekan dan teman-teman, antara kita dan orang-orang yang membutuhkan. Apapun bentuknya, bahwa motivasi, kesehatan dan kebahagiaan, semua terlahir dari cinta. Kehidupan bahagia dipenuhi oleh cinta, dan tahap-tahap cinta berkembang dari menerima cinta, membangun cinta dengan orang lain dan memberikan cinta. Pada saat seseorang merasa benar-benar bahagia, darah akan menunjukan sistem kekebalan yang sangat aktif. Oleh karena enzim pangkal meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, seseorang yang merasa bahagia akan memiliki banyak enzim pangkal. Dr. Hiromi Shinya, MD sebagai Guru Besar Kedokteran Alber Einsten College of Medicine, USA pernah menyampaikan bahwa didalam tubuh manusia terdapat lima aliran : 1. aliran darah dan getah bening, 2. aliran pencernaan, 3. aliran urine, 4. aliran udara, 5. aliran tenaga dalam (chi). Sangat penting dijaga agar kelima aliran ini tidak terganggu, dan satu hal yang menjaga agar kelima aliran ini tidak terhambat adalah olahraga. Enema kopi, membersihkan usus besar dengan air yang mengandung kopi, ditambah mineral dan ekstrak yang menghasilkan laktobasilus, melalui dubur. Ada lebih dari 5.000 enzim dalam tubuh manusia yang menghasilkan mungkin 25.000 reaksi yang berbeda. Dapat dikatakan bahwa setiap tindakan dalam tubuh manusia dikontrol oleh enzim, tetapi sangat sedikit yang kita ketahui tentang enzim. Dorongan energi emosi positif yang muncul dari cinta, tawa, dan kebahagiaan dapat menjadikan DNA untuk memproduksi limpahan enzim pangkal, yaitu sang enzim ajaib yang beraksi sebagai bio-katalis untuk memperbaiki sel-sel. Dalam rancangan alam, dimana ada entropi selalu ada sintropi, demikian pula sebaliknya. Entropi, proses seseorang atau sesuatu bergerak menuju kehancuran atau pembusukan. Proses yang membalikan laju entropi menuju perbaikan, regenerasi, dan kebangkitan disebut “sintropi”. Setiap hari, tubuh manusia melakukan regerasi melalui metabolisme. Bahkan ketika jatuh sakit, kekuatan penyembuhan alami membantu kita sembuh. Ini semua adalah fungsi sintropi. Namun, agar sintropi tubuh kita berfungsi dengan normal, kita harus hidup sesuai dengan hukum alam. Motivasi dan kebahagiaan adalah kekuatan mental yang mengubah entropi. Mulailah menghindari konsumsi makanan yang teroksidasi dan produk-produk susu, minum air yang baik, serta memusatkan perhatian pada perasaan bersyukur dan kebahagiaan setiap harinya, tubuh akan mulai bergeser dari keadaan entropi menjadi sintropi. Kebiasaan baik, betapapun kecil pada awalnya, akan berdampak pada kesehatan. Konsumsilah makanan yang baik, kuasai gaya hidup yang baik, minumlah air yang baik, istirahatlah yang
  • 11. cukup, berolah ragalah secukupnya, serta jalani minat yang memotivasi anda, dan tanpa ragu lagi tubuh aAnda akan bereaksi positif. Kazuo Murakami, Ph.D (ahli genetika terkemuka dunia) peneliti & penulis buku "The Divine Message of the DNA, Tuhan dalam Gen Kita" menyampaikan bahwa ia menemukan keajaiban dari DNA yang tak sekedar kumpulan basa-basa purin yang membawa kode genetik makhluk hidup. Karakteristik genetik yang selama ini dianggap bersifat tetap dan niscaya, dalam penelitiannya Murakami memperkenalkan konsep on/off yang diatur oleh gen-gen. Dan ajaibnya tombol on/off gen ini sangat dipengaruhi oleh pikiran kita! Pikiran dapat mengaktifkan atau menonaktifkan gen-gen kita, ’you are what you think’. Juga dipaparkan bahwa setiap manusia diberi porsi kemampuan yang sama. Hanya saja ada yang gennya dalam keadaan on sedang yang lain off. Dan kemauan yang keras disertai usaha dan pikiran positif ternyata mampu meng-ON-kan gen positif kita yang tadinya dorman. Kazuo Murakami juga menemukan bahwa kondisi on atau off-nya sebuah gen juga berpengaruh terhadap kesehatan. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kanker paru-paru justru dapat mengenai mereka yang sama sekali bukan perokok, sedangkan yang perokok aktif justru tidak/belum terkena kanker paru. ini terkait dengan kondisi on/off gen yang mempengaruhi penyakit tersebut. Karakteristik-karakteristik genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi selama ini dianggap para ahli bersifat tetap tak berubah) dan niscaya. Namun, penelitian-penelitian mutakhir menunjukkan bahwa lingkungan dan faktor-faktor eksternal lainnya mengubah kerja gen-gen kita. Sudah banyak diketahui peran faktor-faktor fisik dan kimiawi, tetapi dalam buku ini, Kazuo Murakami menawarkan perspektif baru: apa yang kita pikirkan dapat mengaktifkan gen-gen positif dan menonaktifkan gen-gen negatif. Apalagi bila dengan sengaja kita melatih hati dan pikiran kita dalam sebuah Tehnik seperti amalan sunnah berikut: Dzikir, Puasa, Sedekah dan yang lainnya. Maka potensi-potensi Positif yang selama ini tertidur di dalam Gen kita akan menjadi aktif. Sepanjang penelitiannya, Murakami menemukan bahwa sifat kompleks dari DNA sebagai cetak biru makhluk hidup, bukanlah hal yang terjadi secara tiba-tiba, sebagaimana yang sering didengungkan para ilmuwan atheis lain. Murakami akhirnya mengakui bahwa ada ’sesuatu’ yang dahsyat dibalik penciptaan DNA ini. Dan dia menamakan sebagai ’Sesuatu Yang Agung' yang diluar kuasa manusia. Dengan kata lain, ada potensi manusia tersembunyi di dalam gen-gen diri kita ini. Karena kode genetik terbukti terlalu kompleks sehingga tak mungkin terbentuk secara acak, fakta ini membuktikan bahwa ada kekuatan yang lebih besar di alam semesta ini. Sehingga kemudian ia meyakini bahwa segala kehidupan datang dari sumber itu Sang Asal Mula. Semua sel memiliki bentuk yang serupa. Oleh karenanya, kehidupan dalam segala bentuk, manusia, hewan, tumbuhan, dan bahkan sel tunggal harus dihormati dan dihargai. Kesimpulan Dari penelitian Dr. Hiromi Shinya, MD dan Kazuo Murakami, Ph.D sudah cukup untuk dapat kita ambil kesimpulan bahwa segala hal yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui Rasul-Rasul-Nya dalam kehidupan umat manusia adalah demi untuk kebaikan umat manusia itu
  • 12. sendiri. Semakin banyak kita beribadah, semakin banyak pula perilaku beserta pikiran positif yang terbentuk dan tertanam dalam memori otak kita. Maka akan semakin banyak pula potensi-potensi positif pada gen-gen yang awalnya 'tertidur' kemudian 'bangun' dan dari memori terjadi pemrograman yang kemudian akan menggerakkan seluruh syaraf pada otak. Dan syaraf akan mengendalikan tubuh untuk berbuat secara otomatis untuk meraih apa yang dicita-citakan. Disamping itu, gelombang pikiran otak akan selalu bergetar yang dihantarkan oleh gelombang elektromanetik yang akan memancarkan energi keseluruh alam. Getaran pikiran ini akan selalu memancar tanpa henti menembus tanpa halangan. Sehingga dengan mudah pikiran kita ditangkap oleh pikiran yang memancar pula dari pihak yang lain tanpa disadarinya. Dan terjadilah proses hukum alam saling bertemu dalam gelombang yang sama. Pikiran positif akan bertemu dengan pikiran positif, dan pikiran negatif akan bertemu dengan pikiran negatif. Inilah yang dimaksudkan dengan The Law Of Atraction. Oleh karena itulah di dalam menjalani ibadah puasa, kita juga amat dianjurkan tuk memperbanyak dzikir, doa, sedekah dan berperilaku yang positif, sebab disamping pengaruh positifnya terhadap mental dan tubuh, pikiran serta perilaku positif juga akan menjadikan hubungan yang khusus dengan Sang Maha Pencipta. Karena ketika sesesorang berdzikir/memanjatkan doanya, ruhaninya menembus tertuju kepada pusat energi yang paling tinggi, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan dengan melakukan doa secara khusus dan penuh keyakinan, sesungguhnya ia sedang meraih energi Tuhan yang selalu terpancar kepada jiwa orang yang mendekati-Nya. Energi Tuhan hanya bisa turun kepada hati yang pasrah dan merendahkan diri. Kekuatan pasrah inilah yang kemudian akan menghasilkan kesehatan, intuisi dan kecerdasan spiritual yang luar biasa. Maka seiring dengan mulai ditemukannya berbagai kajian ilmiah kontemporer pengaruh perilaku & berpikir positif terhadap kehidupan manusia, hal ini semakin meneguhkan kebenaran ajaran baginda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Sehingga keraguan apalagi yang melekat padamu wahai saudara-saudariku semua, bukankah temuan hasil penelitian para ilmuwan kontemporer terkemuka tersebut telah menjadikan keraguan kita sirna terhadap berbagai perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala tuk beribadah? Kemudian setelah mengetahui berbagai argumentasi ilmiah/medis tersebut tadi, apakah kita semua juga telah menemukan jawaban atas hakikat dari firman Allah berikut? "Katakanlah:` Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam." (QS. al-An'am [6]:162) Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menganugerahi kita amalan-amalan ibadah yang selalu dicintai oleh-Nya. Karna hanya Allah yang memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya setiap kebaikan menjadi sempurna.
  • 13. Berfikir positif dan produktif Banyak anggapan dan teori yang mengatakan bahwa pikiran adalah sumber utama dalam keberhasilan seseorang. Pikiran yang positif akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap diri seseorang baik disaat bekerja maupun terkena musibah. Seseorang yang sakit akan cepat sembuh manakala timbul dalam pikirannya kesembuhan, seseorang yang terkena musibah akan merasa tenang apabila mempunyai pikiran positif (berkhusnudzon kepada Allah SWT) dan seseorang akan berhasil dalam aktifitas dakwah nya manakala ada rasa optimisme yang tinggi. Berpikir positif dan menjadikannya produktif telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, para sahabat dan kaum muslim yang terdahulu. Diantaranya KISAH SITI HAJAR Disaat yang sulit, ditengah padang pasir Siti Hajar ditinggalkan oleh suaminya Ibrahim AS. Ibrahim AS meninggalkan Siti Hajar dan Ismail kecil atas perintah Allah SWT. “Hai Ibrahim, ke mana engkau hendak pergi ?, apakah engkau meninggalkan kami sedang di lembah ini tidak terdapat seorang manusia pun dan tidak pula makanan apapun ?”. Yang demikian di ucapkan berkali-kali, namun Ibrahim tidak menoleh sama sekali, hingga akhirnya Hajar berkata, “Apakah Allah menyuruhmu melakukan ini?”. “Ya”, jawab Ibrahim. “Kalau begitu, kami tidak di sia-siakan”. Dari percakapan diatas terlihat bahwa Ibrahim dan Siti Hajar berfikir positif dengan menaruh keyakinan sepenuhnya kepada Allah SWT. Pikiran fositif yang dilakukan oleh Ibrahim dan Siti Hajar berbuah manis, dengan ditemukannya mata air zam-zam oleh Siti Hajar. Sedangkan berfikir positif dan produktif tercermin pada usaha Siti hajar dalam menemukan mata air zam-zam. Dengan naik turun bukit disertai kelelahan Siti Hajar terus berusaha untuk mencari mata air (zam-zam). Usaha (produktifitas Siti Hajar) tekah Rasulullah sampaikan dalam sabdanya; “ SemogaAllah memberikanrahmatkepadaibunyaIsmail, seandainya ia tidak menceduk air zam-zam, niscaya air zam-zam itu hanya menjadi sumber air yang terbatas”.
  • 14. Siti Hajar dalam kisah ini diabadikan juga oleh Allah menjadi salah satu rukun yang wajib dilakukan dalam ibadah haji, ia adalah sa’i. Allah SWT juga berfirman dalam QS. At-Thalaq ayat 2-3 “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…”. Dalam Ayat diatas Allah SWT dengan jelas mengatakan bahwa pertolongan Allah SWT akan datang dari arah yang sama sekali tidak sangka, asalkan terdapat pikiran positif dan terus berusaha dalam menggapai keberhasilan dalam berbagai hal. berfikir positif dan produktif akan tercermin dalam sikap Keyakinan dan kepercaya diri seseorang. Wallahu’alam. BERFIKIR EFEKTIF DAN PRODUKTIF Posted on May 8, 2013byiyonsyamsuddin Dalam keseharian, manusia selalu melakukan berbagai tindakan atau aktivitas. Ada yang memiliki tindakan yang banyak dan ada yang memiliki tindakan yang sedikit dalam waktu yang sama terlepas itu efektif/produktif atau tidak. Sobat, Setiap tindakan atau aktivitas berasal dari sebuah kegiatan yang dikerjakan otak kita yaitu berfikir. Kualitas maupun kuantitas sebuah tindakan akan sangat tergantung bagaimana efektif dan produktif atau tidak. Sehingga apabila ingin bertindak efektif dan produktif maka awalilah dengan cara berfikir efektif dan produktif. Berfikir efektif dan produktif akan mengendalikan tindakan, emosi dan perilaku hidup sehari hari. betapa tidak banyak dalam kehidupan kita masih melakukan tindakan-tindakan yang kurang efektif dan produktif dikarenakan tidak pandai mengelola fikiran yang dimiliki. Untuk itu ada tips, agar kita bisa berfikir efektif dan produktif :
  • 15. 1. Berfikir Positif Untuk bisa berfikir efektif dan produktif tentunya harus diawali berfikir positif sehingga akan menghasilakan semangat (ghirah) dan tentunya akan melandasi hasil atau tindakan yang positif pula. Sebaliknya berfikir negative hanya akan membawa kepada tindakan negative. 2. Berfikir dari akhir ke awal Agar berfikir efektif dan produktif dalah dengan cara berfikir dari akhir kemudian ka awal. Dalam bukunya “the seven habits of higly efectivity people” karangan Steven R Covey dikatakan bahwa agar lebih efektif dan produktif maka mulailai dari yang akhir menuju ke awal. Hal tersebut menunjukan adanya goal (tujuan) yang jelas sehingga menjadi kerangka / acuan dalam berfikir dan tidak terlalu mengembang ke hal yang lain. 3. Berfikir focus supaya berfikir lebih terarah dan tidak mengembang ke hal-hal lain di luar tema maka lakukanlah dengan cara focus atau tertuju pada tema yang akan dilakukan, atau dalam istilahnya konsentrasi Sobat, tentu saja dengan kita mampu berfikir efektif dan produktif dalam kehidupan akan ada banyak manfaat yang akan dirasakan : 1. Tindakan lebih terarah 2. Banyak hal yang bisa dilakukan 3. Mempercepat proses tindakan 4. Menambah semangat dalam melakukan tindakan 5. Dan sebagainya. Sobat, semoga dapat bermanfaat. Walahu ‘alam
  • 16. Apakah rahasia menjadi manusia yang efektif dan produktif? Dalam buku The Seven Habits of Highly Effective People, Stephen Covey menjelaskan tujuh kebiasaan manusia yang efektif. Untuk memudahkan Anda memahami tujuh kebiasaan tersebut, berikut presentasi inspiratif yang membahasnya secara menarik. Jika Anda menerapkan ketujuh kebiasaan tersebut, maka hampir dapat dipastikan Anda akan menjadi manusia yang efektif dan produktif. Silakan simak presentasi berikut kemudian Anda bisa membaca penjelasannya. 1. Be Proactive – Jadilah Manusia Proaktif Menjadi manusia proaktif berarti Anda secara sadar mengambil tanggung jawab atas kehidupan Anda sendiri. Dalam setiap situasi, Anda akan mempertimbangkan kondisi yang dihadapi kemudian mengambil keputusan. Orang yang proaktif akan menjalankan setiap keputusan yang dia ambil dan berusaha menjalankannya sebaik mungkin. Ketika bekerja dia akan fokus pada pekerjaannya dan sebaliknya jika dia memilih bersantai dia akan menikmati masa santainya. Orang proaktif tidak akan menyalahkan keadaan. Sebab tidak selamanya situasai dan kondisi selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jika kondisi yang dihadapi tidak nyaman, orang proaktif akan mencari cara untuk mengubahnya. Orang proaktif memusatkan perhatian pada apa yang bisa diperbaiki. Mereka tidak menyalahkan masa lalu. Melainkan mereka menjalani apa yang ada di tangan mereka saat ini dan bagaimana melakukannya sebaik mungkin.
  • 17. 2. Begin With The End In Mind – Mulailah Segala Sesuatu Dengan Gambaran Akhirnya Memulai sesuatu dengan gambaran akhir berarti ketika Anda ingin mengerjakan sesuatu, Anda mampu menggambarkan hasil akhir yang ingin dicapai dengan jelas. Dengan demikian, setiap tindakan akan memiliki visi dan tujuan yang jelas. Apapun yang kita lakukan sesungguhnya melewati dua fase penciptaan. Pertama kita ciptakan di alam mental. Kita membayangkan bagaimana bentuk akhir dari sesuatu yang ingin kita ciptakan atau sesuatu yang ingin kita lakukan. Kedua menciptakannya di alam nyata. Setelah kita punya gambaran, selanjutnya kita membuatnya menjadi kenyataan. Contoh paling sederhana adalah seorang insinyur yang membangun gedung tinggi. Dia akan menyiapkan gambar kerja secara lengkap sebelum membangunnya. Dengan demikian insinyur tersebut tahu betul apa yang harus dia kerjakan, bagaimana mengerjakannya dan bagaimana hasil akhir yang ingin dia dapatkan. 3. Put First Things First – Selalu Dahulukan Yang Lebih Utama
  • 18. Setiap hari kita dihadapkan dengan berbagai persoalan. Diantara berbagai persoalan tersebut ada yang lebih utama antara satu dengan lainnya. Manusia produktif akan fokus pada prioritas. Mereka sadar tidak semua hal yang ada bisa kita selesaikan. Karena itu mereka betul-betul menilai mana urusan yang paling penting kemudian mendahulukannya. Jika urusan penting dan besar telah selesai, baru mereka berpindah ke urusan yang lebih kecil. Dengan demikian, energi mereka akan fokus untuk menyelesaikan hal- hal yang lebih utama terlebih dahulu. Mereka melakukan hal-hal yang membawa perubahan besar jika dilakukan. Adapun urusan yang lebih kecil, seharusnya ditempatkan pada prioritas selanjutnya jika urusan besar telah selesai. 4. Think Win-Win – Berpikirlah Menang-Menang, Bukan Menang-Kalah
  • 19. Kebiasaan keempat manusia efektif berpikir menang-menang bukan menang kalah. Setiap orang punya kepentingan. Saya punya kepentingan, Anda punya kepentingan, begitu juga orang lain. Kebiasaan berpikir menang-menang adalah berusaha untuk mencari jalan terbaik buat kedua belah pihak meskipun keinginan dan kepentingan kita berbeda. Orang yang berpikir menang-menang akan selalu mengutamakan kerjasama, sifat kooperatif dan menguntungkan kedua belah pihak. Jika ini bisa dilakukan maka baik Anda maupun orang yang melakukan sesuatu bersama Anda akan menjalankannya dengan sepenuh hati dan sebaik mungkin. Kenapa? Karena kita tahu bahwa tindakan tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak. 5. Seek First To Understand, Then To Be Understood – Pahami Orang Lain Dulu, Baru Mereka Memahami Anda
  • 20. Memahami orang lain terlebih dahulu sebelum orang lain memahami Anda. Orang bijak mengatakan, kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Keterampilan mendengarkan atau “listening” menjadi penting buat semua orang, terutama jika Anda seorang pemimpin. Karena itu cobalah dengarkan orang lain terlebih dahulu. Mendengarkan di sini bukan sekedar dengar, melainkan berusaha memahami sudut pandang orang lain dan mengapa mereka berpandangan demikian. Jangan bersikap egois ingin selalu dimengerti. Kebiasaan manusia efektif adalah berusaha memahami orang lain terlebih dahulu sehingga kemudian orang lain pun bisa memahami diir kita. 6. Synergize – Lakukan Sinergi Dengan Orang Lain
  • 21. Lakukan sinergi dengan orang lain. Orang efektif akan selalu bersinergi dengan pasangannya, rekan kerja, dan masyarakat di sekitarnya. Apa itu sinergi? Kita menggabungkan kekuatan diri kita dengan kekuatan orang lain untuk berkarya, demi kemajuan bersama. Bukan untuk bersaing atau saling menjatuhkan. 7. Sharpen The Saw – Asahlah Gergaji Agar Senantiasa Tajam dan Berfungsi Baik Anda menggunakan fisik, pikiran dan mental dalam melakukan berbagai aktivitas. Agar senantiasa efektif, Anda perlu mengasah gergaji-gergaji tersebut sehingga selalu tajam dan berfungsi dengan baik.
  • 22. Mengasah gergaji berarti memelihara dan memperbaharui aset terbesar: diri sendiri Ada empat aspek yang perlu selalu kita asah:  Fisik: memastikan fisik yang prima lewat istirahat yang cukup, menjaga kebugaran tubuh lewat olahraga, dan tindakan lainnya.  Sosial/Emosional: memastikan hubungan sosial yang baik dengan keluarga, dan orang-orang di sekitar kita.  Mental: menjaga aspek psikis dengan cara mengelola stress yang mungkin muncul akibat tekanan kerja.  Spiritual: memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan untuk selalu membimbing kita dalam setiap langkah Dengan kebiasaan terakhir ini, akan membuat Anda bisa terus melakukan enam kebiasaan efektif lainnya. Itulah tujuah kebiasaan yang jika Anda lakukan akan mengantarkan Anda menjadi manusia Efektif dan Produktif.
  • 23. Sepanjang ingatan saya, buku The Seven Habits of Highly Effective People adalah buku self-help – pengembangan diri yang pertama saya baca. Saya menemukan buku ini pertama kali di perpustakaan daerah Sumatera Utara, tepatnya di Medan, kota kelahiran saya. Waktu itu saya masih duduk di bangku SMU kelas 1 atau kelas 2, dan buku ini membawa perubahan yang banyak buat saya. Buku ini sudah saya ulang sedikitnya 7 kali baik versibahasa Indonesia maupun Inggris. Dan apa-apa yang diajarkan dalam buku tersebut menurut saya masih terus relevan sampai sekarang. Adapun kebiasaan yang saya lakukan setiap kali selesai membaca buku adalah mempraktekkannya. Melakukan apa-apa yang kita baca akan membuat kita memahami esensi dari bacaan tersebut sekaligus mendapatkan pemahaman tertinggi ketimbang hanya menyimpannya dalam kepala. Berikut adalah tiga kebiasaan pertama dari tujuh kebiasaan manusia efektif itu: 1. Be Proactive – Menjadi Manusia Proaktif Menarik apa yang disampaikan Covey pada bagian ini. Setiap kita diberi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ada berbagai aktivitas yang kita lakukan sehari-hari mulai dari bekerja, belajar, bermain bersama anak, dan aktivitas lainnya. Salah satu ciri orang yang tidak produktif adalah ketika mengerjakan sesuatu, pikirannya ada di tempat lain. Ketika dia sedang bekerja di kantor, sebenarnya dia ingin santai dan bermain bersama anak-anak. Dan di saat dia rekreasibersama keluarga, pikirannya malah disibukkan oleh pekerjaan kantor. Orang yang seperti ini akan kesulitan menikmati apa yang sedang dia kerjakan. Setiap aktivitas “terpaksa” dilakukan dan menjadi kewajiban yang tidak bisa dia hindari. Adapun kebiasaan proaktif yang diajarkan Covey adalah bagaimana kita bisa secara aktif dan secara sadar melakukan apa yang ingin dan perlu kita lakukan. Ketika kita mengerjakan sesuatu, kita memang telah memilih untuk mengerjakannya dan fokus pada hal itu. Ketika kita berpindah ke hal yang lain, kita pun melakukannya dengan sepenuh hati. Dengan cara ini, kita melakukan tindakan produktif pertama, yakni secara proaktif menjalani kehidupan dengan sepenuh hati.
  • 24. 2. Begin With The End In Mind – Mulailah Segala Sesuatu Dari Tujuan Akhirnya Setiap pekerjaan yang kita lakukan harus memiliki visi. Visi inilah yang memberi gambaran dan arahan bagaimana tujuan akhir akan dicapai. Dengan adanya visi kita akan bersemangat, fokus sekaligus melakukan tindakan-tindakan bertahap yang diperlukan agar visi terwujud. Mirip dengan seorang insinyur. Sebelum dia membangun rumah, maka sang insinyur akan membuat gambar tekniknya. Dia sudah tahu bentuk atap sepertiapa, letak kamar utama di mana, dan berapa banyak fondasi yang diperlukan untuk mendirikan rumah tersebut. Rumah tersebut sudah tercipta dalam visi sebelum diwujudkan dalam bentuk fisiknya. Dengan memulai sesuatu dari tujuan akhirnya, maka kita akan terhindar dari menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang dalam jangka panjang atau bentuk akhir yang tidak bermanfaat. Kita akan mempertanyakan segala sesuatu yang kita lakukan, “sebenarnya saya mengerjakan hal ini untuk apa?”, Untuk siapakah saya mengerjakannya? 3. Put First Things First – Dahulukan Yang Utama Dalam hidup selalu ada hal penting dan hal kurang penting atau bahkan tidak penting sama sekali. Secara sederhana, kita bisa membagi aktivitas untuk menentukan mana yang penting mana yang tidak, mana yang urgent atau mendesak dan mana yang tidak. Seringkali orang tercampur dan tidak bisa membedakan antara sesuatu yang penting dan sesuatu yang mendesak. Sebagai contoh, mengangkat telepon yang sedang berdering adalah hal yang mendesak, tapi belum tentu penting. Mendesak karena setelah beberapa kali berdering, telepon akan kembali diam dan kesempatannya mengangkatnya menjadi hilang. Sementara penting atau tidaknya baru bisa diketahui belakangan.
  • 25. Covey mengajarkan kita untuk membuat kuadrant 2 x 2 yang menggambarkan mana yang penting dan tidak penting serta mana yang mendesak dan tidak mendesak. Hal yang penting sekaligus mendesak adalah tugas-tugas utama yang harus menjadi prioritas. Berikutnya hal yang penting namun kurang mendesak. Mengapa hal yang penting harus didahulukan? Karena mengikut prinsip Pareto 80/20, bisa jadi hal yang penting hanya akan menghabiskan 20% waktu mengerjakannya namun memberi dampak 80%. Sementara sisanya hal-hal yang tidak penting akan menghabiskan 80% waktu kita dengan hasil cuma 20%.
  • 26. Menjadi Manusia Efektif dan Produktif (Bagian 2) Posted on AUGUST 23, 2010 Written by MUHAMMAD NOER 9 COMMENTS Pada tulisan sebelumnya, saya telah membahas 3 kebiasaan pertama dalam 7 Habits of Highly Effective People. Steven Covey menyebut 3 kebiasaan pertama tersebut dengan “Private Victory”. Anda menjadi pribadi yang efektif jika berhasil memiliki tiga kebiasaan yaitu: 1. Be Proactive – Menjadi Manusia Proaktif 2. Begin With The End In Mind – Memulai Segala Sesuatu Dari Tujuan Akhirnya 3. Put First Things First – Dahulukan Yang Utama Jika Anda belum sempat membacanya, silakan simak bagian pertama kebiasaan efektif tersebut. Selanjutnya saya akan membahas 3 kebiasaan berikutnya yang disebut “Public Victory”. Anda akan menjadi pribadi yang efektif ketika berinteraksidengan orang lain ketika Anda menang secara publik. Karena kita selalu memiliki ketergantungan dengan orang lain dan sebaliknya, maka tiga kebiasaan berikut merupakan interaksi antara kita dengan orang lain. Kebiasaan 4: Think Win-Win – Berpikir Menang-Menang Setiap manusia punya kepentingan. Saya punya kepentingan, Anda juga punya. Hal yang sama juga terjadi pada setiap orang lainnya. Dalam berinteraksidan mengambil tindakan, pikirkanlah kepentingan kedua belah pihak. Jika Anda dapat melakukannya, maka keputusan atau tindakan yang diambil akan dihormati oleh keduanya. Kedua belah pihak akan berkomitmen untuk menjalankannya dengan sungguh-sungguh karena kepentingannya ikut dipertimbangkan. Seringkali kita tidak sadar ingin menang sendiri. Kita ingin melakukan sesuatu yang menguntungkan diri kita namun merugikan orang lain. Atau kalaupun tidak sampai merugikan orang lain, kita hanya memikirkan kepentingan kita dan tidak peduli apakah hal-hal yang menjadi perhatian orang lain ikut dipertimbangkan atau tidak.
  • 27. Tindakan di sini disebut dengan Win-Lose. Satu pihak menang namun pihak lainnya harus kalah. Jika Anda sebagai seorang atasan di kantor atau instansi tempat bekerja, maka tak jarang kita menggunakan pendekatan Win-Lose: Atasan : “Pokoknya saya mau kamu selesaikan laporan ini sore ini juga.” “Saya kan sudah bilang tugas ini tidak bisa ditawar-tawar lagi, saya tidak mau mendengar alasan apapun.” Karena Anda seorang bos, maka mau tak mau bawahan Anda akan tetap melaksanakan apa yang diperintahkan. Tapibisa jadi dia melakukannya karena terpaksa. Pekerjaan dilakukan dengan hati yang mangkel sehingga hasilnya pun tidak maksimal. Berbeda jika pendekatan Win-Win yang digunakan: Atasan : “Saya butuh laporan ini besok pagi untuk dibahas bersama manager lainnya, karena itu saya butuh sore ini selesai agar bisa dipelajari dulu. Saya mengerti kamu ingin pulang lebih awal, namun saya berharap kamu bisa menyelesaikannya. Bawahan : “Saya ingin membantu Bapak tapi saya ada janji untuk mengajak anak saya jalan-jalan sore ini. Sudah beberapa kali saya membatalkannya karena pekerjaan.” Atasan : “Apakah kamu punya usulan bagaimana caranya agar besok saya siap dengan laporan yang matang?” Bawahan : “Bagaimana kalau besok pagi saya datang lebih awal untuk menyelesaikannya. Setelah itu saya bisa mendiskusikannya dengan Bapak sebelum rapat dimulai. Dengan demikian saya tetap bisa memenuhi janji dengan anak saya.” Atasan : “Oke kalau begitu. Meskipun saya berharap sore ini sudah ada hasilnya, namun jika kamu bisa menyelesaikan besok pagi saya kira tidak ada masalah. Masih ada setengah jam sebelum rapat dimulai. Dan kamu juga bisa menyenangkan anak-anak.” Dengan cara ini, kedua belah pihak merasa senang, dihargai, serta kepentingan masing-masing bisa diakomodir tanpa harus mengganggu kepentingan pihak lainnya. Memang tidak mudah untuk membiasakan cara berpikir Win-Win. Ini menuntut sikap empati terhadap situasi yang dihadapi orang lain. Berpikir Win-Win akan
  • 28. menjauhkan Anda dari cara bertindak egois yang hanya ingin kepentingan pribadi diutamakan. Kebiasaan 5: Seek First To Understand, Then To Be Understood – Pahami Lebih Dulu Orang Lain, Agar Mereka Juga Bisa Memahami Anda Orang bijak mengatakan, kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Keterampilan mendengarkan atau “listening” menjadi penting buat semua orang, terutama jika Anda seorang pemimpin. Mendengarkan yang sesungguhnya adalah kita menaruh perhatian atas apa yang disampaikan orang lain, berusaha memahaminya, dan berusaha melihat dari sudut pandangnya. Dengan demikian kita menjadi paham mengapa orang tersebut cenderung melakukan sesuatu dengan cara tertentu, atau mengapa dia lebih memilih melakukan sesuatu dan meninggalkan yang lainnya. Kebiasaan kelima mengajarkan kepada kita untuk mendiagnosa permasalahan dengan baik sebelum memberi tindakan. Mirip sepertiseorang dokter yang memeriksa pasiennya. Dia akan menanyakan keluhan apa saja yang dialami sang pasien, sejak kapan sakit tersebut dirasakan, obat apa yang sudah pernah diminum sebelumnya, dan seterusnya. Setelah sang dokter memahami dengan baik dan mendengarkan sungguh-sungguh seluruh informasi yang diperlukan, barulah dia mengeluarkan resep atau mengambil tindakan sesuai pengetahuan dan pengalaman medis yang dimiliki. Kita sering berhadapan dengan kejadian dimana kita merasa orang lain tidak bisa dimengerti. Kita heran mengapa mereka melakukan sesuatu sepertiitu. Padahal yang sebenarnya terjadi seringkali adalah kita tidak memahami tingkah laku mereka karena kita memang tidak mau mendengarkan dan memahami. Hal sepertiini tak jarang terjadi dalam hubungan orangtua dengan anak maupun antara suami dengan istri. Orangtua tidak mengertitingkah laku anaknya dan sebaliknya anak juga tidak mengerti kemauan orangtuanya. Suami tidak memahami keinginan istrinya dan istri juga bingung dengan jalan pikiran suaminya. Dengan melatih kemampuan mendengar, Anda akan terlatih berempatidengan orang lain dan berusaha melihat persoalan dari sudut pandangnya. Dengan pemahaman tersebut, Anda bisa mengerti alasan di balik perilaku mereka dan pada
  • 29. akhirnya mereka pun bisa memahami Anda. Komunikasi akan jauh lebih mudah, lebih personal, dan saling memahami satu sama lain. Kebiasaan 6: Sinergize – Melakukan Sinergi Dengan Orang Lain Setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Itu sebabnya kita akan selalu saling membutuhkan. Kekurangan kita ditutupi oleh kelebihan yang dimiliki orang lain dan sebaliknya apa yang menjadi kelebihan diri kita dapat dimanfaatkan untuk membantu orang lain. Inilah kerjasama harmonis di mana masing-masing pihak menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing dan memilih bersinergi, bukan berjalan sendiri-sendiri. Sinergi juga berguna ketika kita memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain. Kita menghargai perbedaan pandangan tersebut dan berusaha melakukan sinergi sehingga saling memperkuat dan memperkokoh, bukan saling merusak atau menjauhkan. Tiap orang pasti melihat sesuatu secara khas dan berbeda dari orang lain. Ini sangat wajar karena kita dibesarkan dari latar belakang yang berbeda, menjalani kehidupan yang berbeda, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Menghargai perbedaan yang ada dan melatih sinergi akan membuat kita lebih kuat dan orang lain lebih kuat pula. Masing-masing saling membantu untuk menutupi kekurangan yang ada pada orang lain dan memadukan kekuatan bersama untuk bergerak maju. Itulah tiga kebiasaan dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga Anda menjadi pribadi yang menang secara publik. Anda efektif buat diri sendiri sekaligus mampu bersikap efektif dalam interaksi dengan orang lain. Melatih keterampilan di atas dalam keseharian akan membuatnya menjadi kebiasaan atau habit untuk menjadi manusia efektif dan produktif. Pada bagian ketiga, saya akan membahas kebiasaan terakhir yakni “Sharpen The Saw – Mengasah Gergaji Yang Anda Pakai agar senantiasa tajam dan mampu bekerja maksimal sesuai fungsinya.