Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis shalat sunnah yang dapat dilaksanakan secara berjamaah maupun secara individu. Terdapat penjelasan mengenai shalat sunnah Idul Fitri, Idul Adha, Istisqa', gerhana matahari/bulan, Tasbih, Tarawih, Tahiyatul Masjid, Tahajud, Duha, Rawatib, Wudu, Hajat, Mutlak, dan Istikharah beserta ketentuannya masing-m
2. Shalat sunnat jama’ah
adalah shalat sunat yang
dikerjakan secara
berjamaah. Islam
sangat menganjurkan
dalam pelaksanaan
sholat sunat ini secara
berjama’ah.
•Shalat Idul Fitri.
•Shalat Idul Adha.
•Shalat tarawih.
•Shalat minta hujan/istisqo’
•Shalat gerhana matahari dan bulan (Khusyfain)
•Shalat Tasbih
Shalat yang disunatkan
berjamaah
Pengertian Sholat Sunat
Berjama’ah
3. B. Pengertian Sholat Sunat Munfarid
Adapun yang dimaksud shalat sunah munfarid ialah shalat sunah yang dikerjakan secara
sendirian baik di masjid, musolla atau di rumah, dan tidak dianjurkan melaksanakannya
secara berjamaah.
Sebenarnya shalat sunah itu boleh dikerjakan secara berjamaah, tapi shalat sunah
munfarid di sini maksudnya, tidak ada penekanan pelaksanaannya secara berjamaah
justru lebih baik dilaksanakan secara munfarid.
Shalat sunah munfarid
•Shalat sunah Hajat
•Shalat sunah Mutlaq
•Shalat sunah Istikharah
•Shalat sunah Witir diluar Ramadhon
•Shalat sunah Rawatib
•Shalat sunah Syukril wudu
•Shalat sunah Tahiyatul masjid
•Shalat sunah Tahajjud
•Shalat sunah Duha
4. a.Ketentuan shalat Idul Fitri
1) Pada tanggal 1 Syawal.
2) Setelah terbit matahari hingga sebelum waktu zuhur.
3) Secara berjamaah.
4) Ada khutbah Id (setelah shalat).
5) Sebanyak dua rakaat.
6) Disunahkan mandi sebelum shalat.
7) Memakai wangi-wangian.
8) Makan pagi sebelumnya.
9) Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan takbir 5 kali pada rakaat kedua
5. Ketentuan pelaksanaan shalat Idul Adha
1) Pada tanggal 10 Zulhijah.
2) Mulai terbit matahari sampai sebelum zuhur
3) Sebanyak 2 rakaat.
4) Secara berjamaah.
5) Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan takbir 5 kali pada rakaat kedua.
6) Ada khutbah Id (setelah shalat).
7) Disunahkan mandi sebelum shalat.
8) Memakai wangi-wangian
6. Ketentuan shalat sunah Istisqa’ (minta hujan)
1) Pada musim kemarau (lama tidak hujan).
2) Di lapangan.
3) Pada waktu tengah siang hari.
4) Sebanyak 2 rakaat.
5) Secara berjamaah.
6) Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan takbir 5 kali pada rakaat kedua.
7) Ada khutbah setelah shalat.
8) Berdoa minta hujan.
9) Disunahkan puasa 3 hari sebelum shalat.
10)Memperbanyak istighfar/taubat.
11)Memakai pakaian yang sederhana.
12)Dianjurkan yang mempunyai binatang seperti: sapi, kambing, kerbau, kuda
diikutsertakan/dibawa ke lapangan tempat shalat.
7. 1)Dilaksanakan pada waktu ketika
terjadi gerhana dan belum lenyap
(terang kembali).
2)Sebaiknya di masjid atau
mushalla.
3)Secara berjamaah
4)Sebanyak 2 rakaat, dengan rincian
sebagai berikut :
1 takbiratul ihram,
4 Surah al-Fatihah,
4 bacaan ayat Al Qur’an,
4 rukuk,
4 iktidal,
4 sujud,
2 duduk di antara 2 sujud,
1 tahiyat,
1 salam.
1) Ada khutbah setelah shalat.
2) Dianjurkan banyak istighfar dan
taubat.
a.Cara shalat sunah gerhana
matahari/bulan.
a. TakbiratulThram.
b. Doa iftitah.
c. Al-Fatihah.
d. Surah/ayat Al Qur’an.
e. Rukuk.
f. Iktidal.
Kemudian dilanjutkan :
a. al-Fatihah,
b. surah/ayat Al Qur’an,
c. rukuk,
d. iktidal,
e. sujud,
f. duduk di antara 2 sujud,
g. sujud.
Ini rakaat pertama dilanjutkan rakaat kedua.
Caranya sama dengan rakaat yang pertama,
dilanjutkan tahiyat akhir dan salam.
Ketentuan
pelaksanaan
shalat Kusuf’ain
8. a.Ketentuan pelaksanaan shalat
sunah Tarawih
1)Dilaksanakan pada bulan
Ramadan.
2)Setelah shalat Isya’ sampai fajar.
3)Sebanyak 20 rakaat dan boleh 8
rakaat
4)Setiap 2 rakaat salam
5)Boleh berjamaah dan boleh
9. 1) Dilaksanakan setiap hari/seminggu
sekali/sebulan sekali/setahun
sekali/ seumur hidup sekali.
2) Sebanyak 4 rakaat dengan
ketentuan:
(a) siang hari 1 salam,
(b) malam hari 2 salam.
3) Membaca tasbih sebanyak 300 kali
dengan perincian setiap 1 rakaat
75 kali tasbih.
4) Boleh berjamaah dan boleh
munfarid.
5) Tasbih yang dibaca:
َ ٰهِلا َال َو ِهللِ ُدْمَحال َو ِهللا َانَحْبُسُرَبْكَا ُهللا َو ُهللا َّالِا
Artinya:
“Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan
selain Allah, dan Allah Maha Besar ”
1)Takbiratul ihram.
2)Doa iftitah.
3)Al-Fatihah (dan surah Al
Qur’an) dan tasbih 15 kali.
4)Rukuk dan tasbih 10 kali.
5)I’tidal dan tasbih 10 kali.
6)Sujud dan tasbih 10 kali.
7)Duduk di antara 2 sujud dan
tasbih 10 kali.
8)Sujud dan tasbih 10 kali.
9)Duduk istirahat dan tasbih 10
kali.
Demikian setiap rakaatnya,
dan apabila rakaat itu ada
tahiyatnya, membaca
tasbihnya setelah tahiyat.
10 )Salam.
Cara pelaksanaan shalat Tasbih.
Ketentuan pelaksanaan
shalat sunah Tasbih
10. SHALAT
SUNAH
MUNFARID
Shalat sunah Rawatib ialah
shalat sunah yang
dikerjakan sebelum atau
sesudah shalat fardu.
Shalat sunah
Rawatib
Shalat sunah yang
dikerjakan
sebelum shalat
fardu disebut
qabliyah.
Dan shalat sunah
yang dikerjakan
sesudah shalat
fardu disebut
ba‘diyah.
Hukum shalat sunah
rawatib ada yang
muakkad dan gairu
muakkad.
1
2 rakaat sebelum Zuhur,
2 rakaat sesudah Zuhur,
2 rakaat sesudah Maghrib,
2 rakaat sesudah Isya’,
2 rakaat sebelum Subuh.
1.2 rakaat sebelum Zuhur,
2.2 rakaat sesudah Zuhur,
3.4 rakaat sebelum Asar,
4.2 rakaat sebelum Isya’.
Sunat
muakkad
ghoiru
muakkad
sunat rowatif
muakkad
Shalat sunah Wudu
Shalat sunah
Wudu adalah
shalat sunah yang
dikerjakan setiap
selesai wudu, baik
siang maupun
malam, sebanyak
2 rakaat, dan
secara munfarid
(sendirian).
Hukumnya adalah
2
11. Shalat sunah yang dikerjakan ketika
masuk masjid yaitu sebagai
penghormatan terhadap Masjid.
Karena masjid merupakan rumah
Allah swt., dan sebelum duduk,
sebanyak 2 rakaat, dikerjakan
secara munfarid (sendirian).
Apabila masuk masjid, muazin
sedang azan, maka berdiri dulu
hingga azan selesai, barulah
melaksanakan shalat sunah
Tahiyatul masjid.
3 4
Dinamakan pula shalatul lail
(shalat malam) waktunya sesudah
Isya’ sampai fajar shadiq mulai
menyingsing, tetapi yang lebih
utama kira-kira tengah malam yang
terakhir, yaitu sekitar jam 03.00
malam. Dikerjakan minimal 2 rakaat,
maksimal tidak terbatas, cara
mengerjakan secara munfarid
(sendirian ), setiap 2 rakaat salam.
Hukumnya sunah muakkad. Oleh
karena shalat ini lebih diutamakan
dikerjakan setelah tidur di waktu
malam.
Shalat sunah
Tahiyatul Masjid Shalat Tahajjud
12. Shalat sunah Hajat dikerjakan apabila kita sedang
mempunyai hajat atau keperluan.
Dengan tujuan agar hajat kita dikabulkan oleh Allah swt.
Shalat ini dikerjakan sebanyak 2 rakaat secara munfarid
(sendirian). Waktunya boleh siang dan boleh malam.
Hukumnya gairu muakkad.
5
6
13. Yaitu shalat sunah
yang tidak terikat
pada suatu sebab,
bilangan rakaat, dan
waktunya.
Hanya saja waktunya
tidak boleh pada
waktu yang
diharamkan untuk
melakukan shalat.
Jumlah rakaat
minimal 2 rakaat
maksimal tidak
terbatas.
Shalat sunah
Mutlak7 Shalat sunah Istikharah
dikerjakan pada waktu kita menghadapi
suatu masalah yang masih ragu-ragu,
misalnya :
Ingin menikah,
ingin menjadi pegawai,
ingin kuliah di Perguruan Tinggi,
ingin bekerja,
ingin berdagang dan sebagainya.
Shalat ini dikerjakan dengan tujuan
memohon kepada Allah agar kita dipilihkan
atas sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat
menurut pandangan Allah swt., baik di dunia
maupun di akhirat atau kata lain, shalat ini
bertujuan minta petunjuk kepada Alalh swt.
Sebanyak 2 rakaat, dikerjakan secara
munfarid (sendirian), boleh siang dan boleh
malam.
8
14. Witir artinya ganjil. Jadi shalat witir artinya shalat yang
rakaatnya ganjil. Shalat Witir paling sedikit 1 rakaat paling
banyak 11 rakaat.
Shalat witir hukumnya sunah muakkad. Cara mengerjakan
boleh berjamaah dan boleh munfarid (sendirian). Waktunya
pada malam hari. Mulai setelah shalat Isya’ sampai dengan
terbitnya fajar shodiq.
Shalat Witir apabila jumlah rakaatnya lebih dari 1 rakaat
biasanya dikerjakan dua rakaat-dua rakaat baru kemudian 1
rakaat.
Witir
9