SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 102
SISTEM
   ADMINISTRASI
NEGARA KESATUAN
      REPUBLIK
     INDONESIA
     (SANKRI)


         DISAJIKAN OLEH :
       SOEWARTO HANDOKO
       PUSDIKLAT DEPDIKNAS   1
SANRI
          Membahas tentang Ad. Negara
SANKRI     Indonesia

  Sebagai    SISTEM



              SUS + DUK


                          Koordinasi + hub.
 Mengenai      SPPN
                          kerja
                                              2
+ WWSN PESERTA TTG SANKRI

MANFAAT

               BERMANFAAT DLM
            LAKTUPOKSI PESERTA




                                3
Paham SANKRI yang berlaku (UUD
TPU   1945/Amand)



      Peserta
      Memahami
TPK   +             1. ADNEG  Suatu sistem
      Mampu         2. SUS+DUK LEMBAGA
      Menjelaskan   3. SPPN
                    4. Pentingnya koordinasi

                                           4
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SISTEM


PENGERTIAN SISTEM :
                  Kamus Webster:
                  Suatu kesatuan (unity) yang komplek
                  dibentuk oleh bagian yang
                  berbeda(diverse), masing-masing
                  terikat pada(subjected to) rencana
                  yang sama atau kontribusi (serving)
                  untuk mencapai tujuan yang sama



      KBBI :
      Seperangkat unsur yang teratur
      saling berkaitan membentuk totalitas
                                                   5
ADMINISTRASI
L.D. WHITE :
   Suatu proses yang umum terdapat dalam semua usaha kelompok, negara
   ataupun swasta,sipil ataupun militer , berskala kecil maupun besar.


DIMOCK AND DIMOCK
Pada dasarnya administrasi merupakan aktivitas kerja sama
kelompok.



  SISTEM ADMINISTRASI terdiri dari :
         1. Manusia - 2 orang/lebih
         2. Tujuan
         3. Tugas                                 Saling mempengaruhi
         4. Kerja sama
         5. Sarana
                                                                         6
ADMINISTRASI NEGARA

PFIFFNER AND PRESTHUS :
Koordinasi upaya-upaya kelompok untuk melaksanakan
kebijakan negara

ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS:
Keseluruhan kegiatan LEMBAGA NEGARA dalam rangka
mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA

ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI SEMPIT:
Keseluruhan kegiatan LEMBAGA EKSEKUTIF dalam rangka
mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA/PEMERINTAHAN
INTERAKSI ADMINISTRASI NEGARA :
 Dengan faktor EKOLOGI/LINGKUNGAN Yaitu ALAMI/SOSIAL
 Saling mempengaruhi



                                                       7
UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI NEGARA

1.MANUSIA       - Pejabat kenegaraan/pemerintahan
                      - Masyarakat yang dilibatkan
2.TUJUAN             - Wujudkan kebijakan negara
                              - Pecahkan permasalahan
                              - Penuhi kebutuhan masyarakat
                              - Layani masyarakat

3.TUGAS              - Kegiatan mencakup semua sektor/bidang


4. KERJA SAMA        - Berbagai mekanisme dan cara ( rencana,

                       program, prosedur, briefing, rapat, dst.)
5. SARANA            - Dana, gedung kantor, perabotan, peralatan,
                       kendaraan,dst.


                                                                    8
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
        KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
                           1. Pengertian
Dalam Arti Luas                       Dalam Arti Sempit
Sistem Penyelenggaraan Negara (SPN)      Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan
Sistem penyelenggaraan kehidupan         Negara (SPPN)
 negara dan bangsa dalam segala          Keseluruhan sistem penyelenggara-an
 aspeknya.                                kekuasaan pemerintahan (executive
                                          power) dengan asas-asas pokok SPPN

Dengan memanfaatkan/mendayagunakan kemampuan:
Aparatur negara dan seluruh rakyat       Pemerintah dan segenap aparatur
                                         pemerintah.
                  Dana dan daya yang tersedia secara nasional.
                          Demi tercapainya tujuan.
                   Demi terlaksananya tugas nasional/negara


                                                                            9
Kesisteman SPN dan SPPN

 No    Sub Sistem                   SPN                                 SPPN
1.    Manusia       Aparatur Negara dan Seluruh rakyat.     Pejabat Lembaga
                                                              Pemerintah/Eksekutif

2.    Tujuan                   Melindungi bangsa dan tumpah darah Indonesia
                                       Memajukan kesejahteraan umum
                                         Cerdaskan kehidupan bangsa
                                     Ikut melaksanakan ketertiban dunia.


3.    Tugas         Penyelenggaraan kehidupan negara dan     Penyelenggaraan keseluruhan
                    bangsa dalam segala aspeknya             kekuasaan pemerintahan


4.    Kerjasama                       Aparatur secara horisontal/vertikal

      (antar)                           Komponen dalam masyarakat
                                Komponen aparatur negara dengan masyarakat
                                   Sektor Pem./Negara dengan masyarakat


5     Sarana        Semua dana dan daya yang tersedia secara nasional (baik milik pemerintah
                                          maupun milik masyarakat)

                                                                                         10
PENYELENG        PEJABAT NEGARA
            GARA           - YG MELAKSANAKAN FUNGSI L,E,Y
                           - YG TUPOKSI BERKAITAN PENY. NEG,
           NEGARA
                             SESUAI PPuu


                          XI/MPR/1998
ASAS                                       PENY. NEGARA
ASAS       DASAR
           HUKUM                             BB / KKN
UMUM
                          UU 28/1999

                                            UU          E
                                          32 / 2004
                           7 ASAS                       E


KEPAS   TERTIB   KEPEN
                           KETER PROPORSI PROFESI     AKUNTA
 TIAN    PENY.   TINGAN
                          BUKAAN ONALITAS ONALITAS    BILITAS
HUKUM   NEGARA    UMUM
                                                            11
Fungsi Aparatur Negara

 a. Fungsi Aparatur Negara, adalah:
    • Melayani.
    • Mengayomi, dan     Masyarakat
    • Memberdayakan
      .
  b. Fungsi-Fungsi tersebut dilaksanakan oleh:
     • Aparatur Pemerintah.
     • Aparatur Kenegaraan.




                                                 12
Landasan Administrasi Negara
                      Indonesia

No       Landasan                              Keterangan
1.   Idiil-Pancasila         Sebagai Dasar Negara
                             Sumber Hukum Dasar Negara
                              (Tap MPR No.III/MPR/2000)
2.   Konstitusional-UUD      Perubahan: 1999, 2000, 2001, 2002.
     45                      Landasan Konstitusional bagi SANKRI
                             Landasan bagi penyelenggaraan administrasi negara
                              Indonesia
3.   Operasional             UU 25/2004  SISRENBANGNAS
                             Perpres 7/2005 (RPJM Nasional)
                              ADAM, ADEM, MESRA

4.   Kebijakan Lain
     1. Tertulis
                          1. Peraturan perundang-undangan-kepastian hukum,
                             lindungi aparatur negara/masyarakat.
     2. Tidak tertulis    2. Bukan peraturan perundang-undangan-pidato
                             kenegaraan, program Kab.



                                                                                  13
Faktor-Faktor Lingkungan

LANDASAN
                                 •Geografi
                 TRIGATRA        •Demografi
                 (ALAMIAH)
 SANKRI
                                 •Kekayaan Alam
                                 (SDA)
ASTA GATRA (       Saling
  8 UJUD)       Mempengaruhi
                               •Idiologi
                               •Politik
                PANCA GATRA
                               •Ekonomi
                  (SOSIAL)
                               •Sosbud
                               •Hankam
                                                  14
PEMBUKAAN


                                    16 BAB
           SEBELUM   BATANG TUBUH   37 PASAL
                                    49 AYAT
             AMD.                   2 PASAL AT. PERALIHAN
                                    2 AYAT AT. TAMBAHAN

                     PENJELASAN
UUD 1945



                     PEMBUKAAN


           SESUDAH                  21 BAB
             AMD.                   73 PASAL
                                    170 AYAT
                     BATANG TUBUH   3PASAL AT. PERALIHAN
                                    2 AYAT AT. TAMBAHAN
                                                    15
Pasal 3 MPR Menetapkan UUD+GBHN

             UUD 45 (Pra)
                                Pasal 37          Minimal 2/3 harus hadir
                                                  Putusan Minimal 2/3 dari yang hadir

                                           I.       Disahkan 19 Okt. 1999
Dasar                                      II.      Disahkan 18 Ags. 2000
             Berlangsung
Perubahan                                  III.     Disahkan 10 Nov. 2001
UUD 1945
                                           IV.      Disahkan 10 Agst.
                                                    2002
                            Psl 3          MPR mengubah + menetapkan UUD

            UUD 45                         1. USRUBPAS Diajukan
            (Pasca).                          minimal 1/3 anggota MPR
                                           2. Secara tertulis
                            Psl 37
                                           3. Minimal dihadiri 2/3 ang.
                                              MPR
                                           4. Putusan 50% + 1
                                           5. Bentuk negara (NKRI)
                                              tidak dapat diubah              16
1     HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN
      PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
                                                                                                              3 Penyaji
                                                                                                                  I




                                    Sebelum              Dasar Pemikiran
    Tuntutan Reformasi                                     Perubahan                    Tujuan Perubahan
                                   Perubahan
• Amandemen UUD 1945       Jumlah:                  • Kekuasaan tertinggi di            Menyempurnakan aturan
• Penghapusan doktrin      • 16 bab                     tangan MPR                       dasar:
    Dwi Fungsi ABRI
                           • 37 pasal               •   Kekuasaan yang sangat          • Tatanan negara
                           • 49 ayat                    besar pada Presiden            • Kedaulatan Rakyat
•   Penegakan hukum,
                           • 4 pasal A.P            •   Pasal-pasal multitafsir        • HAM
    HAM, dan               • 2 ayat A.T             •   Pengaturan lembaga             • Pembagian kekuasaan
    pemberantasan KKN      • Penjelasan                 negara oleh Presiden           • Kesejahteraan Sosial
•   Otonomi Daerah                                      melalui pengajuan UU           • Eksistensi negara
•   Kebebasan Pers                                  •   Praktek ketatanegaraan           demokrasi dan negara
                                                        tidak sesuai dengan jiwa         hukum
•   Mewujudkan kehidupan
                                                        Pembukaan UUD 1945             • Sesuai dengan aspirasi
    demokrasi
                                                                                         dan kebutuhan bangsa


     Hasil Perubahan            Sidang MPR              Kesepakatan Dasar                  Dasar Yuridis

Jumlah:                    • Sidang Umum MPR 1999   • Tidak mengubah
                                                        Pembukaan UUD 1945         •   Pasal 3 UUD 1945
• 21 bab                    Tgl.14-21 Okt 1999
• 73 pasal                                          •   Tetap mempertahankan       •   Pasal 37 UUD 1945
                           • Sidang Tahunan MPR         NKRI
• 170 ayat                                          •   Mempertegas sistem         •   TAP MPR No.IX/MPR/1999
• 3 pasal A.P.              2000                        presidensiil               •   TAP MPR No.IX/MPR/2000
• 2 Pasal A.T.              Tgl.7-18 Agt 2000       •   Penjelasan UUD 1945
• Tanpa Penjelasan                                      yang memuat hal-hal        •   TAP MPR No.XI/MPR/2001
                           • Sidang Tahunan MPR         normatif akan dimasukan
                            2001                        ke dalam pasal-pasal
                                                        (Batang Tubuh)
                            Tgl.1-9 Nov 2001        •    Perubahan dilakukan
                           • Sidang Tahunan MPR         dengan cara “adendum”
                            2002                                                                           17 4 Penyaji
                                                                                                                  I
2           UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
                             TAHUN 1945
                                                                                          I




                                        PEMBUKAAN

                                         (Preambule)

         Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
    maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-
    kemanusiaan dan peri-keadilan.
         Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
    yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
    pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
    dan makmur.
         Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
    keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
    menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
         Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
    melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
    memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana
    kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
    sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
    Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
    Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
    Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
    dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
                                                                                  18
    mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.                       I
3BAB BENTUK DAN KEDAULATAN
 (Pasal 1)
                                                                                 I




                   Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
                      dilaksanakan menurut UUD ***)




 Negara Kesatuan                                            Berbentuk Republik




                             Negara Hukum ***)

                                                                          19     I
4   LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
    menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
                                                                                                           I




                                                      UUD 1945



                               Presiden/
         BPK                     Wakil              DPR   MPR   DPD             MA        MK
                               Presiden
                      bank       Kementerian
kpu                  sentral         Negara                           badan-badan lain
                                                                       yang fungsinya          KY
                                          dewan                       berkaitan dengan
                                   pertimbangan
                                                                         kekuasaan
                                        TNI/POLRI
                                                                         kehakiman                   PUSAT


      PERWAKILAN            PEMDA                                                 Lingkungan         DAERA
      BPK PROVINSI         PROVINSI                                                Peradilan         H
                         KPD     DPRD                                                     Umum
                                                                                            Agama
                            PEMDA                                                               Militer
                           KAB/KOTA
                                                                                                     TUN
                         KPD     DPRD




                                                                                                    20     I
5   Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan menurut UUD
                                                                     I




      DPR            PRESIDEN            MK             MA


                                            Pasal 24 (1)***
    Pasal 20 (1)*     Pasal 4 (1)         memegang kekuasaan
     memegang          memegang       kehakiman yang merdeka untuk
     kekuasaan         kekuasaan        menyelenggarakan peradilan
    membentuk UU      pemerintahan     guna menegakkan hukum dan
                                                keadilan




                                                               21    I
6   BAB MAJELIS PERMUSYAWARATAN
                                                                                                             I



    RAKYAT



       ANGGOTA                                MPR                              ANGGOTA
         DPR                                Pasal 2 (1) ****                     DPD
       dipilih melalui pemilu                                                  dipilih melalui pemilu




                                             Wewenang
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang             4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
   Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ];       diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden            kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];
   [Pasal 3 ayat (2)***/**** ];                      5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
                                                        pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil               yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan
   Presiden dalam masa jabatannya menurut               partai politik yang pasangan calon Presiden dan
   Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (3)***/****];      Wakil Presidennya meraih suara terbanyak
                                                        pertama dan kedua dalam pemilihan umum
                                                        sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya,
                                                        jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat,
                                                        berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
                                                        melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya
                                                        secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].
                                                                                                        22   I
7       BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN
        NEGARA
                                                                                                                                                 I



        Presiden/Wakil Presiden

               Calon Presiden dan calon                                                                 Presiden dan Wakil Presiden
            Wakil Presiden harus seorang                                                                dipilih dalam satu pasangan
            warga negara Indonesia sejak                                                                secara langsung oleh rakyat
            kelahirannya dan tidak pernah                                                                      [Pasal 6A (1)***]
             menerima kewarganegaraan
               lain karena kehendaknya                       Presiden/                                 Presiden dan Wakil Presiden
                  sendiri, tidak pernah
              mengkhianati negara, serta                   Wakil                                         memegang jabatan selama
                                                                                                        lima tahun, dan sesudahnya
               mampu secara rohani dan
             jasmani untuk melaksanakan                    Presiden                                      dapat dipilih kembali dalam
                                                                                                          jabatan yang sama, hanya
             tugas dan kewajiban sebagai                                                               untuk satu kali masa jabatan.
            Presiden dan Wakil Presiden.                                                                         (Pasal 7 *)
                     [Pasal 6 (1)***]

                                                    Wewenang, Kewajiban, dan
      Antara lain:                                             Hak
1.    “…memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD “[Pasal 4 (1)];
2.    “…berhak mengajukan RUU kepada DPR” [Pasal 5 (1)*];
3.    “…menetapkan peraturan pemerintah” [Pasal 5 (2)*];
4.    “…memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”[Pasal 9 (1)*];
5.    “…memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU” (Pasal 10);
6.    “…dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain” [Pasal 11 (1)****];
7.    “…membuat perjanjian internasional lainnya… dengan persetujuan DPR” [Pasal 11 (2)***];
8.    “…menyatakan keadaan bahaya” (Pasal 12);
9.    “…mengangkat duta dan konsul” [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*];
10.   “…menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 13 (3)*];
11.   “…memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA” [Pasal 14 (1)*];
12.   “…memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 14 (2)*];
13.   “…memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU” (Pasal 15)*;
14.   “…membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden” (Pasal 16)****;
15.   Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*];
16.   Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*];
17.   Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)];
18.   Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***];
19.   Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***];
20.   Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***];
21.   Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***];
22.   Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***].    23         I
8   BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
    Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan
                                                                                                                       I




    secara langsung oleh rakyat


                           KPU                                                           MPR

1                                                          4                       5
Presiden dan Wakil                                         memperoleh jumlah              melantik
  Presiden dipilih         Calon                           suara >50% dalam             [Pasal 3 (2)
                                                              pemilu dengan               ***/****]
    dalam satu            Presiden              3
                                                            sedikitnya 20% di                           Presiden/
 pasangan secara            dan              Pemilu         setiap Prov. yang            sebelum
  langsung oleh
                                                                                                         Wapres
                          Wapres                             tersebar di lebih          memangku
      rakyat                                                 dari 1/2 jml Prov.          jabatan,         Presiden dan
                                                             [Pasal 6A (3)***]         bersumpah di     Wakil Presiden
 [Pasal 6A (1)***]    2
                                                                                         hadapan           memegang
                       diusulkan sebelum                                               [Pasal 9 (1)*]   jabatan selama
                             pemilu                                                                     lima tahun, dan
                        [Pasal 6A (2) ***]                                                                 sesudahnya
                                                                                                           dapat dipilih
                                                      4a                                                 kembali dalam
                                                         dalam hal tidak ada                              jabatan yang
                                                       pasangan calon terpilih,                           sama, hanya
                                                      dua pasangan calon yang                            untuk satu kali
                     Parpol/ Gab. Parpol              mendapat suara terbanyak                           masa jabatan.
                       Peserta Pemilu                 1 dan 2 dlm pemilu dipilih                            (Pasal 7 *)
                                                         oleh rakyat secara
                                                           langsung dan yg
                                                         memperoleh suara
                                                          terbanyak dilantik
                          RAKYAT                          [Pasal 6A (4)****]
                                                                                                               24      I
9   BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
    Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden
                                                                                                                              I




            3                          2
                Pasal 7B (2)               Pasal 7B (1)
                                                                                                              Presiden
                                                                                                           dan/atau Wakil
    4                                          1
        Pasal 7B (3)                               Pasal 7A                                                   Presiden
                                                                                                Usul       diberhentikan
                                                                                              diterima


    MK                                                 DPR                   MPR
                                                                                              Usul tidak
                                                                      7                       diterima
                                                                           Pasal 7B (6)
                                           6                           8
                                                                          Pasal 7B (7)                       Presiden
        5   Pasal 7B (4)                       Pasal 7B (5)
                                                                                                           dan/atau Wakil
                                                                                                           Presiden terus
                                                                                                             menjabat

1. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A ***);
2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus
   pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi
   syarat [Pasal 7B (1)***];
3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)***];
4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam
   sidang paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***];
5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***];
6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang
   paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***];
7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***];
8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh
   sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan
   penjelasan [Pasal 7B (7)***].                                                                                       25     I
10   BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
     Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta negara lain,
                                                                                                                            I




     pemberian grasi dan rehabilitasi, pemberian amnesti dan abolisi,
     serta memberi gelar dan tanda jasa

                     5
      6                     grasi dan
      pertimbangan         rehabilitasi
                         [Pasal 14 (1)*]


 MA                                                Presiden                                                      DPR
                     7
                                                                            1                       2
                          amnesti dan
                                                                             Mengangkat             Pertimbangan
                             abolisi
                                                                               Duta dan                  Duta
                          [Pasal 14 (2)*]
                                                                                Konsul              [Pasal 13 (2) *]
                                                                             [Pasal 13 (1)]
                                                      3
                                                            menerima
                                                          penempatan                          4
                                                          duta negara                             pertimbangan
                                                              lain
                                                          [Pasal 13 (3)*]
                                                                                              8
                                                                                                  pertimbangan

                              9
                                  Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain
                                   tanda kehormatan yang diatur dengan undang-
                                                undang (Pasal 15 *)

                                                                                                                       26   I
11       BAB KEKUASAAN
         NEGARA
                                     PEMERINTAHAN       NEGARA       DAN   BAB   KEMENTERIAN
                                                                                                     I




                                            1
                                               memegang kekuasaan
                                             pemerintahan menurut UUD
                                                    [Pasal 4 (1)]




                                                                            2
                                                                               dalam melakukan
                                                  Presiden                  kewajiban dibantu oleh
                                                                              satu orang Wapres
     4
               dibantu                                                           [Pasal 4 (2)]
     menteri negara [Pasal 17 (1)]
          yang diangkat dan
     diberhentikan oleh Presiden
            [Pasal 17 (2)*]
                                             3
     membidangi urusan tertentu
                                                     membentuk
       dalam pemerintahan
                                                 dewan pertimbangan #)
          [Pasal 17 (3)*]
                                                    (Pasal 16) ****


                                                 #) DPA dihapus

                                                                                             27      I
12 BAB PEMERINTAHAN DAERAH                                                                     I




                        NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
                         daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
                      kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
                      itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
                           dengan undang-undang [Pasal 18 (1)**]



     Gubernur,                 PEMERINTAHAN DAERAH
  Bupati, Walikota                                                         Anggota DPRD
                             KEPALA
   dipilih secara                                       DPRD                dipilih melalui
                           PEMERINTAH
    demokratis               DAERAH                                             pemilu
                          mengatur dan mengurus sendiri urusan             [Pasal 18 (3) **]
   [Pasal 18 (4)**]
                       pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
                                pembantuan [Pasal 18 (2)**]
                       menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
                       urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan
                            sebagai urusan Pemerintah Pusat
                                     [Pasal 18 (5) **]
                         berhak menetapkan peraturan daerah dan
                        peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan
                              otonomi dan tugas pembantuan
                                      [Pasal 18 (6)**]
                                                                                       28      I
13 BAB PEMERINTAHAN DAERAH Pemerintahan Daerah
12 Hubungan Pemerintah Pusat dan                                            I




     Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan
      daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan
      kabupaten dan kota, diatur dengan UU dengan memperhatikan
          kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18A (1)**]

       Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
     daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan
       pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan
                selaras berdasarkan UU [Pasal 18A (2)**]

     Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan
      daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur
                     dengan UU [Pasal 18B (1)**]

         Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
     masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang
      masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
           prinsip NKRI, yang diatur dalam UU [Pasal 18B (2)**]
                                                                       29   I
14   BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
                                                                                                               I




                                                                              Anggota DPR
                                                                                  dapat
                 Anggota DPR                                                diberhentikan dari

                                              DPR
                 dipilih melalui                                            jabatannya, yang
                                                                            syarat-syarat dan
               pemilihan umum
                                                                           tata caranya diatur
                [Pasal 19 (1)**]                                             dalam undang-
                                                                                 undang
                                                                              (Pasal 22B**)

                             Fungsi, Wewenang, dan Hak
1. “…memegang kekuasaan membentuk UU” [Pasal           8. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden
   20 (1)*] ;                                              dalam pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14
2. “…memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan       (2)*] ;
   fungsi pengawasan” [Pasal 20A (1)**] ;              9. tentang persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ;
3. “…mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan        10. tentang pembahasan dan persetujuan atas RAPBN
   hak menyatakan pendapat” [Pasal 20A (2)**] ;            yang diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ;
4. tentang pengajuan usul pemberhentian Presiden       11. tentang pemilihan anggota BPK dengan
   dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ;             memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F
5. tentang persetujuan dalam menyatakan perang,            (1)***] ;
   membuat perdamaian dan perjanjian [Pasal 11 (1)     12. tentang persetujuan calon hakim agung yang
   dan (2)****] ;                                          diusulkan oleh KY [Pasal 24A (3)***] ;
6. tentang pemberian pertimbangan kepada               13. tentang persetujuan pengangkatan dan
   Presiden dalam pengangkatan duta [Pasal 13 (2)*]        pemberhentian anggota KY [Pasal 24B (3)***] ;
   ;
                                                       14. tentang pengajuan tiga orang calon anggota hakim
7. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden
                                                           konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
   dalam menerima penempatan duta negara lain                                                             30
   [Pasal 13 (3)*] ;                                                                                           II
15   BAB DEWAN PERWAKILAN
     RAKYAT
                                                                                                              I



                                                            4a
     Pembentukan UU                                            tidak boleh
                                                              diajukan lagi
                                                              dalam persi-
                                             TIDAK          dangan masa itu           4b
     1a
     memegang kekuasaan                                      [Pasal 20 (3)*]               mengesahkan
       membentuk UU                                                                        [Pasal 20 (4)*]
                                                4
        [Pasal 20 (1)*]                                                               4c
                                          persetujuan                                  dalam hal RUU
       anggota berhak                                                  YA
                                           bersama                                     tidak disahkan,
     mengajukan usul RUU
        (Pasal 21*)                                                                    dalam waktu 30
                                                                                          hari, RUU
                                                                                         tersebut sah
                                                                                       menjadi UU dan
                                      3
                                                                                             wajib
                          DPR               RUU
                                                                      Presiden           diundangkan
                                                                                       [Pasal 20 (5)**]


                                             dibahas
                   2
                                             bersama
                          ikut
                        membahas
                                          [Pasal 20 (2)*]        1b                              UU
 DPD                     memberi
                                                                  berhak mengajukan
                                                                         RUU
                       pertimbangan
                                                                     [Pasal 5 (1)*]

                          RUU
                        tertentu
                                                                                                         31   II
16   BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
     Peraturan Pemerintah pengganti UU
                                                                                 I




1                                                3b
dalam hal ihwal kegentingan yang                 harus dicabut
 memaksa, berhak menetapkan                      [Pasal 22 (3)]
  peraturan pemerintah sebagai
   pengganti undang-undang
          [Pasal 22 (1)]                              TIDA
                                                        K


                                                       3               3a

         Preside                       DPR        persetujuan     YA
                                                                       menjadi
                                                                         UU
            n

                    2
                         peraturan pemerintah
                        pengganti UU itu harus
                        mendapat persetujuan
                             [Pasal 22 (2)]




                                                                            32   II
17   BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH
                                                                                             II




      Anggota DPD dipilih dari
       setiap provinsi melalui
                Pemilu.                                           Anggota DPD dapat
      Anggota DPD dari setiap                                      diberhentikan dari
      provinsi jumlahnya sama
         dan jumlah seluruh
     anggota DPD itu tidak lebih
                                      DPD                       jabatannya, yang syarat-
                                                                syarat dan tata caranya
                                                                 diatur dalam undang-
      1/3 jumlah anggota DPR.
        [Pasal 22C (1)*** dan                                           undang
                (2)***]                                            [Pasal 22D (4)***]



                                   Wewenang
1. dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***];
2. ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***];
3. memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama dan
   RAPBN [Pasal 22D (2)***];
4. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)***];
5. melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak,
   pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D
   (3)***].
                                                                                        33   II
18   BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH
     Pembentukan UU tertentu
                                                                                                     II




                     4a                                                                 UU
                       tidak boleh diajukan lagi                                     tertentu
                       dalam persidangan masa
                           itu [Pasal 20 (3)*]         TIDAK


                                                         4                   4b
                                                                                  mengesahkan
                                                   persetujuan      YA            [Pasal 20 (4)*]
                                                    bersama
          1                                                                  4c
                  dapat                                                       dalam hal RUU
                mengajukan                                                    tidak disahkan,
              [Pasal 22D (1)***]                                              dalam waktu 30
                                                   3                         hari, RUU tersebut
 DPD                RUU
                   tertentu
                                     DPR               membahas
                                                        bersama
                                                                  Presiden    sah menjadi UU
                                                                                  dan wajib
                                                                                diundangkan
                                                                              [Pasal 20 (5)**]
          2
           membahas RUU
              tertentu
          [Pasal 22D (2)***]

                                                                                                34   II
19   BAB PEMILIHAN UMUM
                                                                                                                    II




                                                                  PEMILU
                                                   2
                                                           ‘luber jurdil’ setiap 5 tahun
                                                                [Pasal 22E (1)***]
                                                                    untuk memilih
                                                                  [Pasal 22E (2)***]
1
   diselenggarakan
         oleh
 komisi pemilihan
        umum                   Presiden/                  Anggota              Anggota            Anggota
     yang bersifat              Wapres                     DPR                  DPRD               DPD
 nasional, tetap, dan
        mandiri
  [Pasal 22E (5)***]

                        3                                     4                            5
                            dipilih dalam satu pasangan             Peserta dari                  Peserta dari
                            secara langsung oleh rakyat             Partai Politik               Perseorangan
                                   [Pasal 6A (1)***]              [Pasal 22E (3)***]           [Pasal 22E (4)***]

                            diusulkan oleh parpol atau
                             gabungan parpol peserta
                              pemilu [Pasal 6A (2)***]


                                                                                                           35       II
20 BAB HAL KEUANGAN
   Penyusunan APBN
                                                                                                  II




     1
           mengajukan
         [Pasal 23 (2)***]

          RAPBN



                                  2

 Presiden             DPR                memberi
                                       pertimbangan       DPD
                                      [Pasal 23 (2)***]

                                                 TIDAK

     3                                                                       4b
                                                          4a
       membahas                                                Pemerintah         Pemerintah
                                  4
        bersama                                                menjalankan        menjalankan
     [Pasal 23 (2)***]       persetujuan             YA
                                                                                   APBN
         RAPBN                                                  APBN
                                                                                 Tahun lalu
                                                                              [Pasal 23 (3)***]
                                                                                         36       II
21   BAB HAL KEUANGAN
     bank sentral
                                                                           II




                        bank sentral
                           Pasal 23D ****




     susunan   kedudukan    kewenangan      tanggungjawab   independensi




                     diatur dengan undang-undang




                                                                    37     II
22 BAB    BADAN
   KEUANGAN
                                  PEMERIKSA                                                       II




  Keanggotaan Tugas dan Wewenang




   Anggota dipilih oleh                                                menyerahkan hasil
      DPR dengan                                                          pemeriksaan


                                       BPK
     memperhatikan                                                      keuangan negara
   pertimbangan DPD                                                    kepada DPR, DPD,
   dan diresmikan oleh                                                  dan DPRD sesuai
        Presiden                                                             dengan
    [Pasal 23F (1)***]                                                  kewenangannya
                                                                        [Pasal 23E (2)***]

                              Untuk memeriksa pengelolaan dan
                              tanggung jawab keuangan negara
                          diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan
                          yang bebas dan mandiri [Pasal 23E (1)***]

                           BPK berkedudukan di ibu kota negara,
                          dan memiliki perwakilan di setiap provinsi
                                     [Pasal 23G (1)***]


                                                                                             38   II
23 BAB    BADAN
   KEUANGAN
                         PEMERIKSA                                                II




  Pemeriksaan Keuangan Negara

           BPK                             2
                                            hasil pemeriksaan
                                               diserahkan
   1
                                            [Pasal 23E (2)***]
   memeriksa pengelolaan dan
       tanggungjawab
      keuangan negara
      [Pasal 23E (1)***]


                                   DPD            DPR            DPRD


                               3
                                hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti
                                 oleh lembaga perwakilan dan/atau badan
                                      sesuai dengan undang-undang
                                            [Pasal 23E (3)***]

                                                                             39   II
24 BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ***]
   Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)
                                                                II




     DPD                DPR                        Presiden

 2                  1                              3
   memberikan       memilih calon    Anggota BPK   diresmikan
  pertimbangan                         terpilih




                                                          40    II
25 BAB
   KEHAKIMAN
                              KEKUASAAN                                            II




   Mahkamah Agung


     Hakim agung harus                                     Calon hakim agung

                                       MA
    memiliki integritas dan                               diusulkan oleh Komisi
    kepribadian yang tidak                                Yudisial kepada DPR
         tercela, adil,                                   untuk mendapat per-
       profesional, dan              Pasal 24A ***        setujuan dan ditetap-
      berpengalaman di                                      kan sebagai hakim
                                            Umum
       bidang hukum                                       agung oleh Presiden
                                             Agama
      [Pasal 24A (2)***]                                     [Pasal 24A (3)***]
                                                Militer
                                                  TUN



                               Kewajiban dan Wewenang

 1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-
    undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai
    wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)***];
 2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***];
 3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi
    [Pasal 14 (1)*].
                                                                              41   III
26 BAB
   KEHAKIMAN
                             KEKUASAAN                                                  II




   Mahkamah Konstitusi

        Hakim konstitusi harus
        memiliki integritas dan

                                          MK
        kepribadian yang tidak                                mempunyai sembilan
       tercela, adil, negarawan                               orang anggota hakim
           yang menguasai                                  konstitusi yang ditetapkan
             konstitusi dan                                    oleh Presiden, yang
                                        Pasal 24C ***
        ketatanegaraan, serta                               diajukan masing-masing
      tidak merangkap sebagai                               tiga orang oleh MA, tiga
            pejabat negara                                  orang oleh DPR dan tiga
           [Pasal 24C (5)***]                                 orang oleh Presiden
                                                                [Pasal 24C (3)***]



                                  Kewajiban dan Wewenang

 1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat
    final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus
    sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
    Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus
    perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];
 2. wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
    dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-
    Undang Dasar [Pasal 24C (2)***].                                         42         III
27 BAB
   KEHAKIMAN
                           KEKUASAAN                                                       II




  Komisi Yudisial




                                                            Anggota Komisi Yudisial

                                       KY
     Anggota Komisi Yudisial
        harus mempunyai                                          diangkat dan
        pengetahuan dan                                       diberhentikan oleh
      pengalaman di bidang          Pasal 24B ***              Presiden dengan
       hukum serta memiliki                                    persetujuan DPR
          integritas dan                                      [Pasal 24B (3)***]
      kepribadian yang tidak
              tercela
        [Pasal 24B (2)***]


                                    Wewenang
  1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***];
  2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan
     kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].




                                                                                      43   III
28 BAB WILAYAH NEGARA                                                            II




                        WILAYAH NEGARA




     Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
    yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
                ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **
                                                                            44   III
29 BAB WARGA
   PENDUDUK
                          NEGARA       DAN                                            II




   warga negara ialah
   orang-orang bangsa                                            Penduduk ialah
     Indonesia asli dan                                           warga negara
   orang-orang bangsa            WARGA                        Indonesia dan orang
                                                                   asing yang
    lain yang disahkan
      dengan undang-
                                 NEGARA                        bertempat tinggal di
      undang sebagai               DAN                              Indonesia
       warga negara                                              [Pasal 26 (2)**]
       [Pasal 26 (1)]           PENDUDUK

             Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
            hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
            pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]
                 Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
              penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)]
           Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
                        pembelaan negara [Pasal 27 (3)**]
               Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
             pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
                         dengan undang-undang (Pasal 28)                       45     III
30 BAB HAK ASASI MANUSIA                                                                             III




                                           mempertahankan
            berkewajiban menghargai           hidup dan
                                                                membentuk keluarga, keturunan
            hak orang dan pihak lain          kehidupan
                                                                  dan perlindungan anak dari
              serta tunduk kepada           (Pasal 28A) **
                                                                  kekerasan dan diskriminasi
                pembatasan UU                                           (Pasal 28B) **
                  (Pasal 28J) **

  tidak dituntut atas dasar hukum                                 mengembangkan dan memajukan
 yang berlaku surut dan bebas dari                                 diri, serta mendapat pendidikan
       perlakuan diskriminatif                                          dan manfaat dari IPTEK
                                                                             (Pasal 28C) **
            (Pasal 28I) **                   HAK
                                            ASASI                     pengakuan yang sama di
  hidup sejahtera lahir dan batin,         MANUSIA                   hadapan hukum, hak untuk
      memperoleh pelayanan                                        bekerja dan kesempatan yg sama
 kesehatan, mendapat perlakuan                                          dalam pemerintahan
       khusus (Pasal 28H) **                                                (Pasal 28D) **

            perlindungan diri pribadi,                          kebebasan beragama, meyakini
             keluarga, kehormatan,                                   kepercayaan, memilih
           martabat, dan harta benda                              kewarganegaraan, memilih
                 serta bebas dari         berkomunikasi dan       tempat tinggal, kebebasan
                   penyiksaan            memperoleh informasi      berserikat, berkumpul dan
                  (Pasal 28G) **            (Pasal 28F) **        berpendapat (Pasal 28E) **


                                                                                             46      III
31   BAB AGAMA
                                                             III




                      A G A M A
         Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
                          [Pasal 29 (1)]
       Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
       untuk memeluk agamanya masing-masing dan
       untuk beribadat menurut agamanya dan
       kepercayaannya itu [Pasal 29 (2)]




                                                        47   III
32 PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
 BAB
                                                                                          III




                                                                    Usaha hankamneg
  Tiap-tiap warga
 negara berhak dan
                            Pertahanan dan                         dilaksanakan melalui
                                                                    sishankamrata oleh
   wajib ikut serta        Keamanan Negara                          TNI dan POLRI sbg
                                                                   kekuatan utama, dan
    dalam usaha
                                                                   rakyat sbg kekuatan
  pertahanan dan
 keamanan negara
                                     Tugas                               pendukung
                                                                       [Pasal 30 (2)**]
  [Pasal 30 (1)**]
                        TNI (AD, AL,             POLRI
                            AU)
                       sebagai alat negara sebagai alat negara
                                                 yang menjaga
                            bertugas            keamanan dan
                        mempertahankan,            ketertiban
                         melindungi, dan     masyarakat bertugas
                      memelihara keutuhan         melindungi,
                         dan kedaulatan      mengayomi, melayani
                                              masyarakat, serta
                             negara          menegakkan hukum
                         [Pasal 30 (3)**]       [Pasal 30 (4)**]
                         Susunan dan kedudukan TNI, POLRI,
                       hubungan kewenangan TNI dan POLRI di
                      dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
                       keikutsertaan warga negara dalam usaha
                         hankamneg, serta hal-hal yang terkait
                         dengan hankam diatur dengan UU
                                     [Pasal 30 (5)**]
                                                                                   48
                                                                                          IV
33BAB PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN                                                                           III




                       Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
                       satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
                        keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
                      rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
                             dengan undang-undang [Pasal 31 (3)****]


  Setiap warga negara wajib                                        negara memprioritaskan anggaran
  mengikuti pendidikan dasar                                    pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
    dan pemerintah wajib                                           APBN dan APBD untuk memenuhi
        membiayainya                                             kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
       [Pasal 31 (2)****]                                              nasional [Pasal 31 (4)****]
                                       PENDIDIKAN
                                          DAN
                                       KEBUDAYAA                  Pemerintah memajukan ilmu penge-
                                           N                       tahuan dan teknologi dengan men-
 Setiap warga negara berhak                                        junjung tinggi nilai-nilai agama dan
  mendapatkan pendidikan                                           persatuan bangsa untuk kemajuan
       [Pasal 31 (1)****]                                         peradaban serta kesejahteraan umat
                                                                        manusia [Pasal 31 (5)****]


           negara memajukan kebudayaan
            Nasional Indonesia di tengah
         peradaban dunia dengan menjamin          negara menghormati dan memelihara
            kebebasan masyarakat dalam             bahasa daerah sebagai kekayaan
          memelihara dan mengembangkan             budaya Nasional [Pasal 32 (2)****]
                nilai-nilai budayanya
                  [Pasal 32 (1)****]
                                                                                                  49
                                                                                                          IV
BAB PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN
34   SOSIAL
                                                                                                  III




                                                       Bumi dan air dan kekayaan
              Cabang-cabang produksi yang
                                                        alam yang terkandung di
                 penting bagi negara dan
                                                     dalamnya dikuasai oleh negara
               menguasai hajat hidup orang
                                                        dan dipergunakan untuk
               banyak dikuasai oleh negara
                                                      sebesar-besar kemakmuran
                      [Pasal 33 (2)]
                                                          rakyat [Pasal 33 (3)]

                                                                     diselenggarakan berdasar atas
                                                                   demokrasi ekonomi dengan prinsip
                                                                         kebersamaan, efisiensi
disusun sebagai usaha bersama          PEREKONOMIA                     berkeadilan, berkelanjutan,
berdasar atas asas kekeluargaan         N NASIONAL                      berwawasan lingkungan,
         [Pasal 33 (1)]                                                kemandirian, serta dengan
                                            DAN
                                       KESEJAHTERA                 menjaga keseimbangan kemajuan
                                                                    dan kesatuan ekonomi nasional
                                         AN SOSIAL
                                                                            [Pasal 33 (4)****]


                                                                       Negara bertanggung jawab
 Fakir miskin dan anak-                                                  atas penyediaan fasilitas
   anak yang terlantar                                                 pelayanan kesehatan dan
                                 Negara mengembangkan sistem
 dipelihara oleh negara                                                 fasilitas pelayanan umum
                              jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
    [Pasal 34 (1)****]                                                     yang layak [Pasal 34
                                mem-berdayakan masyarakat yang
                                                                                   (3)****]
                             lemah dan tidak mampu sesuai dengan
                                     martabat kemanusiaan
                                        [Pasal 34 (2)****]
                                                                                             50
                                                                                                  IV
35   BAB BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU
                         KEBANGSAAN
                                                                            III




                        ATRIBUT KENEGARAAN




          Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35)

              Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36)

          Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan
                   Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) **

             Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) **
                                                                       51
                                                                            IV
36   BAB PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
                                                                                    III




                         Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat
                         diagendakan dalam sidang MPR apabila
     MPR                diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
                          jumlah anggota MPR [Pasal 37 (1)****]
                                                                      Pasal-pasal
berwenang mengubah                                                    Perubahan

                                                                       UUD
  dan menetapkan
   [Pasal 3 (1)***]      Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD
                         diajukan secara tertulis dan ditunjukkan
                        dengan jelas bagian yang diusulkan untuk
                       diubah beserta alasannya [Pasal 37 (2)****]

                       Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang
                      MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
                         jumlah anggota MPR [Pasal 37 (3)****]

                       Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD
                        dilakukan dengan persetujuan sekurang-
                        kurangnya 50% + 1 anggota dari seluruh
                             anggota MPR [Pasal 37 (4)****]

                       Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat
                         dilakukan perubahan [Pasal 37 (5)****]

                                                                              52
                                                                                    IV
37 ATURAN PERALIHAN                                                      III




                             ATURAN
                            PERALIHAN
            Pasal I
            Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih
            tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut
            Undang-Undang Dasar ini ****)

         Pasal II
         Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi
         sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang
         Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-
         Undang Dasar ini ****)

      Pasal III
      Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17
      Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya
      dilakukan oleh Mahkamah Agung ****)

                                                                    53
                                                                         IV
38 ATURAN TAMBAHAN                                                      III




                  ATURAN TAMBAHAN

        Pasal I
        Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan
        peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis
        Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
        Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang
        Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003 ****)


     Pasal II
     Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini,
     Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
     1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****)


                                                                  54
                                                                        IV
Fungsi-Fungsi Negara

  1. Fungsi Konstitutif   Fungsi Kedaulatan serta
                                  penetapan UUD
                               Pelaksana: MPR (Ps.1, 3
     dan 37)
  2. Fungsi Eksekutif       Fungsi Penyelenggaraan pemerintaha
                                                   pemerintah
                              Pelaksana: Presiden
     (Pasal 4)
     Negara
  3. Fungsi Legislatif      Fungsi Pembuatan Undang-
    Undang                Pelaksana: DPR (Ps. 20, 20A, 21 dan
                           22)
  4 . Fungsi Yudikatif      Penyelenggaraan kekuasaan
   kehakiman                  Pelaksana: MA, MK, KY, (Ps.
       24, 24A, B,                     dan C)
  5 . Fungsi Audit          Penyelenggaraan pemeriksaan
                                 tanggung jawab keuangan
                           Pelaksana: BPK (Psl 23E)


                                                         55
Pembagian Fungsi Diantara Alat Kelengkapan Negara dalam rangka
  Pelaksanaan Tujuan/Tugas Nasional/Negara Untuk Mewujudkan Cita-
                           Cita Nasional.


                                Cita-Cita Nasional
      Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
                               makmur

                                      TUJUAN NASIONAL
• Lindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia
• Majukan kesejahteraan umum
• Cerdaskan kehidupan bangsa
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia
                                  Fungsi-fungsi negara
   MPR       PRESIDEN            DPR            DPD         BPK       MA        MK

Konsitutif     -Eksekutif      Legislatif   Legislatif   -Auditif   Yudi   Yudi
               -Legislatif                                            katif   katif


                                    Semangat:
                                •Melayani masyarakat
                               •Mengayomi masyarakat
                             •Memberdayakan masyarakat

                                                                                      56
Mekanisme Kepemimpinan Nasional Lima Tahunan

               Suatu mekanisme lima tahunan untuk
  Definisi :   pengambilan keputusan bangsa dalam sistem
               penyelenggaraan negara.
  Meliputi kegiatan kenegaraan sebagai berikut:
  1.   MPR bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun
  2.   Presiden, dan Wapres dipilih langsungmemegang jabatan selama
       masa 5 tahun
  3.   Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali
  4.   Pertanggungjawaban Presiden disampaikan dalam SU MPR yang
       diselenggarakan pada akhir masa jabatan keanggotaan majelis dan
       SI-MPR yang diselenggarakan untuk itu.
  5.   Tugas-tugas Presiden yang terkait dengan mekanisme ini, antara
       lain: Mengajukan RUU-APBN dibahas bersama DPR dengan
       a.
             mempertimbangkan DPD.
       b. MPR mengadakan sidang tahunan
       c. Mengajukan RUU yang diperlukan untuk melaksanakan UUD
             1945
                                                                         57
58
IND. ADALAH NEG. HUKUM
               1
                   (PS 1 AYAT 3)

                   SISTEM KONSTITUSIONAL (PS 1 AYAT 2)
               2   TIDAK BERSIFAT ABSOLUTISME
ASAS – ASAS
POKOK SPN          KEK. NEG. TERTINGGI DITANGAN RAKYAT
 ( 7 KUNCI )   3   (PS 1 AYAT 2)
                   PRES + WKL DIPILIH LANGSUNG
                   (PS 6A AYAT 1)
                   PRES = PEMEGANG KEK.
               4
                   PEM. NEG (PS 4 AYAT 1)
                   PRES. TDK BTGJWB KPD DPR, TETAPI DPR
               5   DAPAT MENGUSULKAN PEMBERHENTIAN
                   PRES (PS 7 A/B = IMPEACHMENT)

                   MENTERI NEG = PEMBANTU PRES
               6
                   (PS 17 / 1+2)

                   KEK. KEP. NEG. TIDAK TAK TERBATAS
               7
                   (PS 7/7A)
                                                         59
Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat
adalah KUAT
1. DPR tidak dapat dibubarkan oleh Presiden (Pasal 7 C)
2.   DPR dapat mengajukan usul pemberhentian Presiden
     dan/atau Wakil Presiden kepada MPR (Pasal 7A,B)
3.   DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
     pengawasan (Pasal 20 A)
4.   Pengangkatan Panglima TNI AD/AU/AL dan Kapolri
     dengan persetujuan DPR (Tap MPR No.VII/MPR/2000)
5.   Pengangkatan Hakim Agung, dan Gubernur BI
     dengan persetujuan DPR.(UU 23/1999)

6.   Pengangkatan Duta, pemberian amnesti dan
     abolisi atas pertimbangan DPR
7.   Pernyataan perang/damai/perjanjian atas persetujuan DPR.


                                                                  60
Aparatur Pemerintahan
  • Biasa disebut aparatur pemerintah atau aparatur.
  • Tugas Pokok - melaksanakan:

   1. Tugas umum/rutin pemerintah: Kamtib, pendidikan,
      kesehatan, dst.
   2. Tugas pembangunan:
      Melalui program/proyek pembangunan.

  • Terdiri atas:

    1. Aparatur Pemerintah Pusat.
    2. Aparatur Pemerintah Daerah
    3. Aparatur Perekonomian Negara



                                                         61
1. DEP
                     2. MENKO
                     3. MENEG
                     4. LPND
      1. TK PUSAT
                     5. SEK BAN PRES
                     6. JAGUNG
                     7. PERW. DI LN
                     8. TNI
                     9. POLRI
LMBG PN
                     10.BADAN/EKSTRA
  Aparat                STRUK+BADAN
  Perekonomian          INDEPENDEN


                     UU 22/99      UU 32 /
      2. TK DAERAH                  2004
                                        62
Aparatur Perekonomian Negara

Perusahaan Negara (PN)    Perusahaan Daerah (PD)
* BUMN (UU.9/1969)*       * BUMN (UU.5/1992)*


Bentuk                    Bentuk
a. Perjan (PP.6/2000)     a. Perumda (Pelayanan
                             Umum)
b. Perum (PP.13/1998)     b. Perseropada (Orientasi
c. Persero (PP.12/1998)      Bisnis)
                              Inmendagri 5/1990




                                                      63
1. DEPARTEMEN

       1. UNSUR PELAKSANA PEMERINTAH, DIPIMPIN MENTERI 
          PEMB. PRES, DIBIDANG MASING - MASING
       2. FUNGSI :
           a. PELANCARAN LAKBIN
           b. BIN + KORD LAK TUGAS
           c. LITBANG
           d. LAK WASNAL
       3. KW :
           a. TAP JAK  DUKUNG BANG SCR MAKSUD
           b. SUN REN NAS
           c. TAP JAK SIM NAS
           d. KW LAIN YG MELEKAT PD PPuu
       4. SUSUNAN ORG :
           a. MENTERI
           b. SESJEN, DIRJEN, IRJEN, KA BADAN
           c. STAF AHLI
           d. PUSAT, INS. VERTIKAL, UPT



                                                       64
2. MENKO

       1. TUGAS : KORDINASI PENYIAPAN = SUNJAK + LAK DLM KEG
          PEMERINTAHAN
       2. TERDIRI : MENKO (POLKAM, EKONOMI, KESRA)
       3. FUNGSI :
           a. KOORDINASI MENTERI + PIMPINAN LPND YG TERKAIT
              DALAM :
               • LAKTUGAS, CAM MAS
               • KETERPADUAN PENYIAPAN PERUMUSAN JAK, SUN
                 REN+PROG+KEG
           a. PENGENDALIAN
           b. SUN LAP HASIL EVALUASI, SARAN  PRES
       4. KW :
           a. TAP JAK SECARA MAKRO
           b. SUN REN ,AKRO + KLS
       4. MENKO DIBANTU ; SETMENKO (UNSUR PEMBANTU)
          DEPUTI ( UNSUR PELAKSANA), STAF AHLI (UNSUR
          PEMBANTU BIDANG TERTENTU)


                                                          65
3. MEN NEG

        1. MENANGANI BIDANG TUGAS TERTENTU YG TIDAK
           DITANGANI DEPARTEMEN
        2. CONTOH : BUDPAR, RISTEK, KOP+UKM, LH, PP, PAN, PPN,
           BUMN, KOMINFO
        3. FUNGSI :
            a. PERUMUSAN JAK
            b. KORDINASI + KETERPADUAN SUN REN, MONEV,
               PROG+KEG
            c. PEMBERDAYAAN
       4. FUNGSI :
           a. TAP JAK  MENDUKUNG BANG MAKRO
           b. TAP NESKAPE (SPM)
           c. SUN REN NAS (MAKRO)
           d. SIM NAS
      5. DIBANTU :
          • SET MEN NEG (UNSUR PEMBANTU)
          • DEPUTI (UNSUR PELAKSANA)
          • STAF AHLI (UNSUR PEMBANTU BIDANG TERTENTU)

                                                                 66
4. L P N D

         1. LEMBAGA PP DIBENTUK UNTUK LAK TUGAS PEM TERTENTU

         2. BERADA DIBAWAH DAN BGTJWB KEPADA PRES
         3. 23 LPND  LAN, ANRI, BKN, PERPUNAS, BAPPENAS, BPS,
            BSN, BATAN, BAPETEN, BIN, LEMSANEG, BKKBN, LAPAN,
            BAKOSURTANAL, BPKP, BPPT, BKPM, BPN, BPOM, BMN, LIPI,
            LIN, LEMHANAS

         4. STATUS DIBAWAH PRES, TETAPI LAKGASOP
            DIKORDINASIKAN / BINTEK,
             a. PPN  BAPPENAS, BPS
             b. PAN  LAN, BKN, BPKP, ANRI
             c. RISTEK  LIPI, LAPAN, BSN, BPPT, BATAN, BAPETEN,
                BAKOSURTANAL
         5. STRUKTUR :
             a. KEPALA / WAKIL
             b. SEKR. UT (PELAKS FUNGSI/STAF)
             c. DEPUTU (PELAKS FUNGSI LAIN)
             d. UNIT PENGAWASAN

                                                               67
5. SET PEMBANTU PRES



            BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES
 SET NEG    TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES
            SELAKU KEPALA NEGARA DLM LENGG KPN,
            DIPIMPIN : SESNEG




            BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES
  SEKAB     TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES
            SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN DLM LENGG KPN,
            DIPIMPIN : SESKAB




                                                        68
6. JAGUNG


       1. KEJAKSAAN :
            LEMB PEM YG LAK KEK NEG DI BIDANG PENUNTUTAN
            DIPIMPIN JAGUNG  BGTJWB KPD PRES
       2. TERDIRI  OUSAT/ PROP/ KAB-KOT  KAJAGUNG,
          KAJATI, KAJARI
       3. DALAM DATUN  KEJAKSAAN DPT BERTINDAK
          DIDALAM/DILUAR PENGADILAN UTK ATAS NAMA
          NEG/PEM
       4. DPT MEMBERIKAN PERTIMB HKM, KEPADA INS PEM
          LAINNYA
       5. DIBANTU SEORANG WAKIL + BEBERAPA JAGUNG MUDA




                                                         69
7. PERWAKILAN RI DI LN

          = AP YG MEWAKILI KEPENTINGAN RI DI NEGARA LAIN ATAU
             PADA ORG INTERNASIONAL



               PERWK      CAKUPAN : SEMUA KEP NEG, DISELURUH
             DIPLOMATIK             WILAYAH NEG PENERIMA
                          DIPIMPIN : DUBES LB/BP BGTJWB KPD PRES
                                     MELALUI MENLU
                          TUGAS : HUB DIPLOMATIK DG NEGARA
TERDIRI                           PENERIMA, UTK MELINDUNGI
                             KEPENTINGAN WNRI

                          CAKUPAN : KEP. NEG DIBIDANG KONSULER
                                    WILAYAH TERTENTU NEG PENERIMA
               PERWK
              KONSULER    DIPIMPIN : KONJEN/KONSUL BGTJWB KPD
                                     DUBES LB/BP
                          TUGAS : MEWAKILI RI DLM LAKHUBKON
                             DIBIDANG EKO, DAG, HUB, BUD



                                                                   70
1.        AD/ AL/ AU
        8.                          SUSDUK
                                                2.
                                                3.
                                                          DIBAWAH PRESIDEN
                                                          DIPIMPIN PANGLIMA

       TNI                                                (DIANGKAT/DIBERHENTIKA
                                                          N PRESIDEN ATAS
                                                          PERSETUJUAN DPR)


                                                     1.     JAKPOLNEG  DSR
                                PENYELENGG.                 JAK+LAK GAS TNI)
                                NEGARA               2.     SIKAP NETRAL DLM
                                                            POLITIK
                                                     3.     JUNJUNG DEMOKRASI +
                                                            HAM
                                                     4.     DAPAT DUDUK JABATAN
     PERAN + TUGAS                                          SIPIL (BILA TELAH
                                                            PENSIUN/MUNDUR)
1.     ALAT NEG/PERTAHANAN
       NKRI
2.     TUGAS : TEGAKKAN                                     PERADILAN     HKM
       KEDAULATAN, KEUTUHAN                                 MILITER       MILITER
       WILAYAH, MELINDUNGI SBI +
       STDI                         MELANGGAR
3.     PENY. WAMIL, CIVIC MISSION     HUKUM               TUNDUK
       DAN BANTUAN KPD POLRI                                               HKM
       (TUGAS KEAMANAN),                                    PERADILAN      PIDANA
       PEMELIHARAAN                                         UMUM           UMUM
                                                                            71
       PERDAMAIAN PBB
1. PELIHARA KEAMANAN/KETERTIBAN
                        2. GAK HKM
              PERAN +   3. PENGAYOMAN/LAYANAN
              TUGAS
                        4. DARURAT  BANTU TNI
                        5. KEJAHATAN INT
                        6. PERDAMAIAN DUNIA
  9.
POLRI
UU 2 / 2002


                        1. DIBAWAH PRES
              SUSDUK
                        2. KAPOLRI DIANGKAT/DIBHTKAN PRES
                           DG PERSETUJUAN DPR

                                                   72
10                        MEMBERI PERTIMBANGAN, KORDINASI, LAK TUGAS
                          TERTENTU
                          TIDAK BERADA DALAM STR MENKO / DEP / LPND

           EXTRA
                                     a. DEWAN EKONOMI NAS
      B    STRUK           DEWAN     b. DEWAN PEMULIHAN USAHA NAS
           TURAL
      A                              c. DEWAN PERTIMBANGAN OTDA
      D
      A   INDEPEN
      N     DEN                    a. BADAN PERTIMBANAGN KEPEGAWAIAN
                          BADAN    b. BADAN PELAKSANAN APEC
                                   c. BAPERJANAS

                             a. TIM BAKOLAK INPRES – 6
                    TIM
                             b. TIM PENGEMBANGAN INDUSTRI HANKAM



          KOMITE    a. KONI


             a. KOMNAS HAM ,KOMISI OMBUDSMAN NAS
 KOMISI
             b. KOMISI PEMILU
             c. KPK
                                                                       73
APARATUR PEREKONOMIAN NEGARA

PN = BUMN
     BADAN USAHA  MODALNYA DARI KEKAYAAN NEGARA YG DIPISAHKAN
     (SUMBER : APBN + KAPITALISASI CADANGAN)
     MAKSUD  BERIKAN SUMB PEREKONOMIAN + UNTUNG + BINA PEGEL
     TERDIRI  PERSERO DAN PERUM
           UNSUR                  PERSERO                  PERUM

a.      MAKSUD PENDIRIAN   MENGEJAR KEUNTUNGAN     KEMANFAATAN UMUM
b.      MODAL              TERBAGI DLM SAHAM       TIDAK TERBAGI SAHAM,
                           (51% NEGARA)            SEMUA MILIK PEMERINTAH
c.      PENGURUSAN         DIREKSI                 DIREKSI
d.      PENGAWASAN         KOMISARIS               DEWAN PENGAWAS
e.      ORGANISASI         RUPS, DIREKSI,          MENTERI, DIREKSI, DEWAN
                           KOMISARIS               PENGAWAS
f.      PENDIRIAN          DIUSULKAN OLEH          DIUSULKAN OLEH
                           MENTERI KPD PRES        MENTERI KPD PRES
g.      PEMERIKSAAN        AUDITOR EKST YG         AUDITOR EKST YG
                           DITETAPKAN RUPS/BPK     DITETAPKAN
                                                       MENTERI/BPK

                                                                     74
PD = BUMD
 BADAN USAHA  MODALNYA SBG/SELURUHNYA DARI KEKAYAAN
 DAERAH YG DIPISAHKAN

 TERDIRI :


                           PERSERODA              PERUMDA

  MAKSUD               MEMUPUK                PUBLIC SERVICE
                       KEUNTUNGAN,            DISAMPING CARI
                       PELAYANAN +            UNTUNG      PAD
                       PEMBINAAN ORG          ( E+E, PRINSIP
                       HARUS E + E,           EKONOMI
                       BERORIENTASI :BISNIS   PERUSAHAAN,
                                              PELAYANAN MASY)




                                                                75
UU 22 / 1999    ( 16 BAB, 134 PASAL )
     7 MEI 1999


    UU 32 / 2004    ( 16 BAB, 240 PASAL )
     15 OKT 2004

PERTIMBANGAN : SUDAH TDK SESUAI
                   DGN PERKEMBANGAN
                   KEADAAN
                   KETATANEGARAAN
                   TUNTUTAN LENG. OTDA
                                            76
DASAR PERUBAHAN
1   AMANDEMEN UUD 45

2   TAP MPR : IV/MPR/2000  REKOM. JAK DLM LENG OTDA
    TAP MPR : VI/MPR/2002  REKOM. ATAS LAPLAK TUS
                            MPR (OLEH LTN)
    TUS MPR : 5/MPR/2003  PENUGASAN KPD MPR UTK
                           SAMPAIKAN SARAN

3   UU 12/2003  PEMILU DPR, DPD, DPRD
    UU 22/2003  SUSDUK MPR, DPR, DPD, DPRD
    UU 23/2003  PEMILIHAN PRES + WAPRES

4   UU 17/2003  KEUANGAN NEGARA
    UU 1/2004  PER BDHR NEG.
    UU 15/2004  RIK. ATAS LOLA + TGJWB KEUANGAN NEGARA


                                                       77
PRES RI YG MEMEGANG

  PP           KEK PEM RI


  PD           GUB, BUP/WALI DAN PERANGKAT DAERAH
               SBG UNSUR PENYELENGGARA
               PEM. DAERAH.
               (PENY, up OLEH PD+DPRD
PEMERINTAHAN
DAERAH         MENURUT ASAS OT+TP DG PRINSIP
               OT LUS DLM SISTEM + PRINSIP NKRI




                                        ( PASAL 1 )
                                                      78
HWK      DO UNTUK TUR+RUS SENDIRI

OD   UP + KEPENTINGAN MASY SET4
     SESUAI DGN PPuu

DO   KES.MASY HKM YG MEMP BTS WIL YG
     BER.   W TUR+RUS KEP MASY SET4
     MNRT PRAKARSA SENDIRI BDSK
     ASP MASY DALAM SISTEM NKRI.




                            ( PASAL 1 )
                                          79
PENYERAHAN    W   PEMERINTAHAN OLEH P
        KPD DO UTK TUR+RUS UP DL SISTEM NKRI
DES     PELIMPAHAN    W   PEMERINTAHAN OLEH P

DEKON   KEPADA GUB SBG WKL PEM. DAN/ATAU
        KPD INSTANSI VERTIKAL DI WIL. TERSEBUT

 TP     PENUGASAN :
        DARI P KEPADA D DAN ATAU d,
        DARI PEM. PROV KEPADA KAB/KOT DAN
        ATAU d,
        DARI PEM. KAB/KOT KEPADA d,
        UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS TERTENTU.

                                 ( PASAL 1 )
                                               80
PEMan DA
        LENGG UP YG MENJADI KW NYA

        MENJALANKAN OT LUS UTK TUR + RUS UP
PEMBG    BDSK ASAS OT + TP

  UP
          URUSAN PP
        PLN, HAN, KAM, YUST, MON+FIS,AGM

        DISELENGGARAKAN SENDIRI, ATAU
         MELIMPAHKAN SBG UP
         KEPADA PERANGKAT PP/ WKL PP DIDAERAH
         ATAU MENUGASKAN KPD PEMDA
         DAN/ATAU PEM DESA
                                   ( PASAL 10 )
                                              81
ANGKAT PJB DIPLO; MENUNJUK WNI
PLN   DUDUK DLM LEMBG. INT, TAP JAK LN,
      JAK DAG PERJANJIAN DSB
      MEMBENTUK AB, PERANG/DAMAI, NEG.
HAN   DLM KEADAAN BHY,BANGSISHANRAJATA
      JAK WAMIL, DSB

         MEMBENTUK POLISI, JAK KAMNAS,
KAM      MENINDAK SETIAP O/K/O YG KEGIATAN
         MENGGANGGU KAMRA

YUS   MENDIRIKAN LEMB.DIL, JAKSA/HKM,
      LEMBG PEMASYARAKATAN


MONFIS     MAKRO EKON, CETAK UANG
           JAK MONETER

         TAP HARI LIBUR, PENGAKUAN
AGM      KEBERADAAN SUATU AGAMA
                             ( PASAL 1O )
                                        82
SEPENUHNYA    TERJAMINNYA KELANGSUNGAN
          MENJADI       HIDUP NKRI
          KW   P        (PLN,HAN,KAM,MONFIS,YUST,AGM)




                 URUSAN        1.    PERLIND. HAK KONST
URUSAN           MENDASAR      2.    PERLIND. KEP NAS
PEMERIN   URUSAN BERKAITAN TTG
                               3.    PEMENUHAN
          WAJIB  H + PELAYANAN
 TAHAN           DASAR WN
                                    KOMITMEN NAS 
                                    YG BHB DG PERJ.
                                    INTERNASIONAL


          URUSAN       URUSAN SCR NYATA, BERPOTENSI
          PILIHAN      UTK MENINGKATKAN KESRA,
                       SESUAI KONDISI, KEKHASAN+POT
                       UNGGULAN DAERAH

                                                   83
PELAKS. HUB KW ANTARA P/PD (P/K/K)
        SALING TERKAIT
        TERGANTUNG, SINERGIS

                  WAJIB     BERKAITAN DGN PELAYANAN
                            DASAR ( DIKDAS, KESH,
PENYE                       KEB HIDUP MIN SAR LING DAS )
                            BERPEDOMAN SPM DILAKS.
LENG.   TERDIRI             SCR BERTAHAP,
                            DITETAPKAN PP
  UP
                  PILIHAN   TERKAIT DG POT / UNGG +
                            KHAS DAERAH

        UP YG DISERAHKAN DISERTAI DG 3 P SESUAI DG
        UR YANG DIDES. URUSAN YG DILIMPAHKAN KPD
        GUB, DISERTAI DG DANA, SESUAI DG URUSAN
        YG DIDEKON
                                       ( PASAL 11+12 )
                                                         84
URUSAN WAJIB
                    KEWENANGAN

KAB/KOT                                             PROPINSI
    a) RENDAL BANG
    b) REN, FAT, WAS TATA RUANG
    c) LENG. TIB UM + TRAM MASY.
    d) PENYEDIAAN S/PRAS UMUM
    e) PENANGANAN BID KESEHATAN
    f) PENYELENGG. DIK            DAN ALOKASI SDM POT
    g) PENANGGULANGAN MAS. SOS LINTAS KAB/KOT
    h) PENANGANAN BID. NAKER      LINTAS KAB/KOT
    i) FAS, BANG KOP, UK/M       TMSK LINTAS KAB/KOT
    j) DAL LH
    k) PELAYANAN PERTANAHAN      TMSK LINTAS KAB/KOT
    l) PELAYANAN KEPDDK + CAT SIPIL
    m) PELAYANAN ADUM PEMERINTAHAN
    n) PELAYANAN ADM PENANAMAN MODAL  TMSK LINTAS KAB/KOT
    o) PENY. PEL. DASAR LAIN      YG BELUM DPT DILAK
                                    OLEH KAB (M)
    p) URUSAN WAJIB LAINNYA
                                                 ( PASAL 13 ) 85
       DIAMANATKAN PPuu
WILAYAH KERJA GUB, SELAKU WAKIL PP

WILAYAH
ADMINISTRASI     DAERAH PROP = WILAYAH ADM
                 KARENA GUB (KDH) KARENA JABATANNYA
                 = WAKIL PP (KEPALA WILAYAH)




               ORG/LEMB PADA PEMDA YG BGTJWB KPD +
PERANGKAT      MEMBANTU PEMDA
DAERAH
                 TERDIRI : SETDA, DINDA, LEMTEDA




                                                    86
NAD
            1. PEMBERIAN KESEMPATAN LEBIH LUAS
               UTK TURRUS (SDA+SDM+SE)
            2. MENUMBUH KEMBANGKAN PRAKARSA,
18/2001        KREATIFITAS, DEMOKRASI
  UU        3. MENINGKATKAN PARTISIPASI
KHUSUS         MASYARAKAT DAN MENGFUNGSIKAN
               SCR OPTIMAL DPRD-NAD
            4. MENGAPLIKASIKAN SYARIAT ISLAM
               DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT




                                                 87
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind
Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRISistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRIabdul Hamid
 
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriRezki Atirah
 
PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4Andi Widya
 
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) NasionalPP No. 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) NasionalPenataan Ruang
 
Ringkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xiiRingkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xiiSMK
 
Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah Dadang Solihin
 
Perspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi Daerah
Perspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi DaerahPerspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi Daerah
Perspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Makalah kewarganegaraan dan imigrasi
Makalah kewarganegaraan dan imigrasiMakalah kewarganegaraan dan imigrasi
Makalah kewarganegaraan dan imigrasiSupriadi Supria
 
Resume kewarganegaraan poltranas
Resume kewarganegaraan poltranasResume kewarganegaraan poltranas
Resume kewarganegaraan poltranasamedhamdani
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNRezki Atirah
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Oswar Mungkasa
 
Desentralisasi
DesentralisasiDesentralisasi
Desentralisasiarievv
 
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahPolitik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahAtiek Hafifah
 
Perkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahPerkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahsamiaji
 

Was ist angesagt? (20)

Sistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRISistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRI
 
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
 
Kedudukan hukum negara terhadap benda menurut teori leon duguit dan aplikasin...
Kedudukan hukum negara terhadap benda menurut teori leon duguit dan aplikasin...Kedudukan hukum negara terhadap benda menurut teori leon duguit dan aplikasin...
Kedudukan hukum negara terhadap benda menurut teori leon duguit dan aplikasin...
 
PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4PKN KD.3.4 dan 4.4
PKN KD.3.4 dan 4.4
 
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) NasionalPP No. 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional
 
Ringkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xiiRingkasan pkn kelas x xi xii
Ringkasan pkn kelas x xi xii
 
Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah
 
Perspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi Daerah
Perspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi DaerahPerspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi Daerah
Perspektif Negara Bangsa Dalam Konteks Otonomi Daerah
 
Lembaga Pemerintahan dan Perundang undangan
Lembaga Pemerintahan dan Perundang undanganLembaga Pemerintahan dan Perundang undangan
Lembaga Pemerintahan dan Perundang undangan
 
Makalah kewarganegaraan dan imigrasi
Makalah kewarganegaraan dan imigrasiMakalah kewarganegaraan dan imigrasi
Makalah kewarganegaraan dan imigrasi
 
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
 
Resume kewarganegaraan poltranas
Resume kewarganegaraan poltranasResume kewarganegaraan poltranas
Resume kewarganegaraan poltranas
 
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenangTinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKN
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
 
Desentralisasi
DesentralisasiDesentralisasi
Desentralisasi
 
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahPolitik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
 
Perkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerahPerkembangan otonomi daerah
Perkembangan otonomi daerah
 

Andere mochten auch

Membuat em4 dan aplikasinya
Membuat em4 dan aplikasinyaMembuat em4 dan aplikasinya
Membuat em4 dan aplikasinyaIlan Surf ﺕ
 
Sistem administrasi-negara-republik-indonesia
Sistem administrasi-negara-republik-indonesiaSistem administrasi-negara-republik-indonesia
Sistem administrasi-negara-republik-indonesiavera pasaribu
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraHarles Janang
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARAPLUR
 

Andere mochten auch (6)

Membuat em4 dan aplikasinya
Membuat em4 dan aplikasinyaMembuat em4 dan aplikasinya
Membuat em4 dan aplikasinya
 
Dimensi Organisasi
Dimensi OrganisasiDimensi Organisasi
Dimensi Organisasi
 
SANKRI
SANKRISANKRI
SANKRI
 
Sistem administrasi-negara-republik-indonesia
Sistem administrasi-negara-republik-indonesiaSistem administrasi-negara-republik-indonesia
Sistem administrasi-negara-republik-indonesia
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
 

Ähnlich wie Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind

SANRI pertemuan 1.ppt
SANRI pertemuan 1.pptSANRI pertemuan 1.ppt
SANRI pertemuan 1.pptintan105869
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAAnggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAajijogja
 
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptxPPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptxAlex647957
 
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptxPPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptxRiyadiyadi10
 
Kedaulatan Negara
Kedaulatan NegaraKedaulatan Negara
Kedaulatan NegaraPatrasaka
 
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptxPPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptxJackSantiago3
 
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptxsistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptxsuaeb1
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjitojonatanwardian
 
Posisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRIPosisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRISiti Sahati
 
UU No 25/2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No 25/2009 Tentang Pelayanan PublikUU No 25/2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No 25/2009 Tentang Pelayanan PublikMohammad Bagus Sasmita
 
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik IndonesiaSistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik IndonesiaStRahmawatiAPabittei
 
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI Yani Antariksa
 
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017mataram indonesia
 
UU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdf
UU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdfUU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdf
UU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdfDidiSusmianto1
 

Ähnlich wie Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind (20)

SANRI pertemuan 1.ppt
SANRI pertemuan 1.pptSANRI pertemuan 1.ppt
SANRI pertemuan 1.ppt
 
Pelaksanaan otda
Pelaksanaan otdaPelaksanaan otda
Pelaksanaan otda
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAAnggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
 
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptxPPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
 
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptxPPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
 
Kedaulatan Negara
Kedaulatan NegaraKedaulatan Negara
Kedaulatan Negara
 
Sistem peny. pemerintahan gol ii
Sistem peny. pemerintahan gol iiSistem peny. pemerintahan gol ii
Sistem peny. pemerintahan gol ii
 
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptxPPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
PPT PROF. AA. DEMOKRASI PANCASILA.pptx
 
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptxsistemadministrasinegara-211121230251.pptx
sistemadministrasinegara-211121230251.pptx
 
Pkn 3 smtr 1
Pkn 3 smtr 1Pkn 3 smtr 1
Pkn 3 smtr 1
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjito
 
Posisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRIPosisi dan Peran SANKRI
Posisi dan Peran SANKRI
 
UU No 25/2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No 25/2009 Tentang Pelayanan PublikUU No 25/2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No 25/2009 Tentang Pelayanan Publik
 
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik IndonesiaSistem Administrasi Negara Republik Indonesia
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia
 
Bintek Setrawan PNPM
Bintek Setrawan PNPMBintek Setrawan PNPM
Bintek Setrawan PNPM
 
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI
 
BANGSADANNEGARA.ppt
BANGSADANNEGARA.pptBANGSADANNEGARA.ppt
BANGSADANNEGARA.ppt
 
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
hirarki per uu an, Uu,pp,pkm dan pbom 2017
 
UU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdf
UU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdfUU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdf
UU NOMOR 25 TAHUN 2009 ttg Pelayanan Publik.pdf
 

Mehr von Ilan Surf ﺕ

Bs menganalisis data spasial dg arc view gis 3.3 untuk pemula
Bs menganalisis data spasial dg arc view gis 3.3 untuk pemulaBs menganalisis data spasial dg arc view gis 3.3 untuk pemula
Bs menganalisis data spasial dg arc view gis 3.3 untuk pemulaIlan Surf ﺕ
 
Membuat animasi alam dengan corel bryce
Membuat animasi alam dengan corel bryceMembuat animasi alam dengan corel bryce
Membuat animasi alam dengan corel bryceIlan Surf ﺕ
 
Membangun sistem akuisisi data berbasis database dengan delphi
Membangun sistem akuisisi data berbasis database dengan delphiMembangun sistem akuisisi data berbasis database dengan delphi
Membangun sistem akuisisi data berbasis database dengan delphiIlan Surf ﺕ
 
Cara ampuh menguasai macromedia flash mx 2004
Cara ampuh menguasai macromedia flash mx 2004Cara ampuh menguasai macromedia flash mx 2004
Cara ampuh menguasai macromedia flash mx 2004Ilan Surf ﺕ
 
Cara pintar menguasai macromedia free hand mx
Cara pintar menguasai macromedia free hand mxCara pintar menguasai macromedia free hand mx
Cara pintar menguasai macromedia free hand mxIlan Surf ﺕ
 
Buku latihan maya unlimited 5.0 untuk pemula
Buku latihan maya unlimited 5.0 untuk pemulaBuku latihan maya unlimited 5.0 untuk pemula
Buku latihan maya unlimited 5.0 untuk pemulaIlan Surf ﺕ
 
Auto cad 2004 2d jilid 1 msm
Auto cad 2004 2d jilid 1 msmAuto cad 2004 2d jilid 1 msm
Auto cad 2004 2d jilid 1 msmIlan Surf ﺕ
 
Asyiknya belajar struktur data di planet c++
Asyiknya belajar struktur data di planet c++Asyiknya belajar struktur data di planet c++
Asyiknya belajar struktur data di planet c++Ilan Surf ﺕ
 
123 tip & trik action script flash mx 2004
123 tip & trik action script flash mx 2004123 tip & trik action script flash mx 2004
123 tip & trik action script flash mx 2004Ilan Surf ﺕ
 
101 tip & trik ms word 2003
101 tip & trik ms word 2003101 tip & trik ms word 2003
101 tip & trik ms word 2003Ilan Surf ﺕ
 
101 tip & trik ms power point 2003
101 tip & trik ms power point 2003101 tip & trik ms power point 2003
101 tip & trik ms power point 2003Ilan Surf ﺕ
 
101 tip & trik ms excel 2003
101 tip & trik ms excel 2003101 tip & trik ms excel 2003
101 tip & trik ms excel 2003Ilan Surf ﺕ
 
25 kreasi corel draw12
25 kreasi corel draw1225 kreasi corel draw12
25 kreasi corel draw12Ilan Surf ﺕ
 
87 teknik profesional photoshop cs2
87 teknik profesional photoshop cs287 teknik profesional photoshop cs2
87 teknik profesional photoshop cs2Ilan Surf ﺕ
 
101 tip & trik adobe photoshop cs
101 tip & trik adobe photoshop cs101 tip & trik adobe photoshop cs
101 tip & trik adobe photoshop csIlan Surf ﺕ
 
101 tip & trik access project
101 tip & trik access project101 tip & trik access project
101 tip & trik access projectIlan Surf ﺕ
 
95 tip & trik registry win xp
95 tip & trik registry win xp95 tip & trik registry win xp
95 tip & trik registry win xpIlan Surf ﺕ
 
36 jbk borland delphi 7
36 jbk borland delphi 736 jbk borland delphi 7
36 jbk borland delphi 7Ilan Surf ﺕ
 
20 kreasi buah dgn corel draw 12
20 kreasi buah dgn corel draw 1220 kreasi buah dgn corel draw 12
20 kreasi buah dgn corel draw 12Ilan Surf ﺕ
 

Mehr von Ilan Surf ﺕ (20)

BUDAYA DEMOKRASI
BUDAYA  DEMOKRASIBUDAYA  DEMOKRASI
BUDAYA DEMOKRASI
 
Bs menganalisis data spasial dg arc view gis 3.3 untuk pemula
Bs menganalisis data spasial dg arc view gis 3.3 untuk pemulaBs menganalisis data spasial dg arc view gis 3.3 untuk pemula
Bs menganalisis data spasial dg arc view gis 3.3 untuk pemula
 
Membuat animasi alam dengan corel bryce
Membuat animasi alam dengan corel bryceMembuat animasi alam dengan corel bryce
Membuat animasi alam dengan corel bryce
 
Membangun sistem akuisisi data berbasis database dengan delphi
Membangun sistem akuisisi data berbasis database dengan delphiMembangun sistem akuisisi data berbasis database dengan delphi
Membangun sistem akuisisi data berbasis database dengan delphi
 
Cara ampuh menguasai macromedia flash mx 2004
Cara ampuh menguasai macromedia flash mx 2004Cara ampuh menguasai macromedia flash mx 2004
Cara ampuh menguasai macromedia flash mx 2004
 
Cara pintar menguasai macromedia free hand mx
Cara pintar menguasai macromedia free hand mxCara pintar menguasai macromedia free hand mx
Cara pintar menguasai macromedia free hand mx
 
Buku latihan maya unlimited 5.0 untuk pemula
Buku latihan maya unlimited 5.0 untuk pemulaBuku latihan maya unlimited 5.0 untuk pemula
Buku latihan maya unlimited 5.0 untuk pemula
 
Auto cad 2004 2d jilid 1 msm
Auto cad 2004 2d jilid 1 msmAuto cad 2004 2d jilid 1 msm
Auto cad 2004 2d jilid 1 msm
 
Asyiknya belajar struktur data di planet c++
Asyiknya belajar struktur data di planet c++Asyiknya belajar struktur data di planet c++
Asyiknya belajar struktur data di planet c++
 
123 tip & trik action script flash mx 2004
123 tip & trik action script flash mx 2004123 tip & trik action script flash mx 2004
123 tip & trik action script flash mx 2004
 
101 tip & trik ms word 2003
101 tip & trik ms word 2003101 tip & trik ms word 2003
101 tip & trik ms word 2003
 
101 tip & trik ms power point 2003
101 tip & trik ms power point 2003101 tip & trik ms power point 2003
101 tip & trik ms power point 2003
 
101 tip & trik ms excel 2003
101 tip & trik ms excel 2003101 tip & trik ms excel 2003
101 tip & trik ms excel 2003
 
25 kreasi corel draw12
25 kreasi corel draw1225 kreasi corel draw12
25 kreasi corel draw12
 
87 teknik profesional photoshop cs2
87 teknik profesional photoshop cs287 teknik profesional photoshop cs2
87 teknik profesional photoshop cs2
 
101 tip & trik adobe photoshop cs
101 tip & trik adobe photoshop cs101 tip & trik adobe photoshop cs
101 tip & trik adobe photoshop cs
 
101 tip & trik access project
101 tip & trik access project101 tip & trik access project
101 tip & trik access project
 
95 tip & trik registry win xp
95 tip & trik registry win xp95 tip & trik registry win xp
95 tip & trik registry win xp
 
36 jbk borland delphi 7
36 jbk borland delphi 736 jbk borland delphi 7
36 jbk borland delphi 7
 
20 kreasi buah dgn corel draw 12
20 kreasi buah dgn corel draw 1220 kreasi buah dgn corel draw 12
20 kreasi buah dgn corel draw 12
 

Sankri sis-adm-neg-kes-rep-ind

  • 1. SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) DISAJIKAN OLEH : SOEWARTO HANDOKO PUSDIKLAT DEPDIKNAS 1
  • 2. SANRI Membahas tentang Ad. Negara SANKRI Indonesia Sebagai  SISTEM SUS + DUK Koordinasi + hub. Mengenai  SPPN kerja 2
  • 3. + WWSN PESERTA TTG SANKRI MANFAAT BERMANFAAT DLM LAKTUPOKSI PESERTA 3
  • 4. Paham SANKRI yang berlaku (UUD TPU 1945/Amand) Peserta Memahami TPK + 1. ADNEG  Suatu sistem Mampu 2. SUS+DUK LEMBAGA Menjelaskan 3. SPPN 4. Pentingnya koordinasi 4
  • 5. ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SISTEM PENGERTIAN SISTEM : Kamus Webster: Suatu kesatuan (unity) yang komplek dibentuk oleh bagian yang berbeda(diverse), masing-masing terikat pada(subjected to) rencana yang sama atau kontribusi (serving) untuk mencapai tujuan yang sama KBBI : Seperangkat unsur yang teratur saling berkaitan membentuk totalitas 5
  • 6. ADMINISTRASI L.D. WHITE : Suatu proses yang umum terdapat dalam semua usaha kelompok, negara ataupun swasta,sipil ataupun militer , berskala kecil maupun besar. DIMOCK AND DIMOCK Pada dasarnya administrasi merupakan aktivitas kerja sama kelompok. SISTEM ADMINISTRASI terdiri dari : 1. Manusia - 2 orang/lebih 2. Tujuan 3. Tugas Saling mempengaruhi 4. Kerja sama 5. Sarana 6
  • 7. ADMINISTRASI NEGARA PFIFFNER AND PRESTHUS : Koordinasi upaya-upaya kelompok untuk melaksanakan kebijakan negara ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI LUAS: Keseluruhan kegiatan LEMBAGA NEGARA dalam rangka mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA ADMINISTRASI NEGARA DALAM ARTI SEMPIT: Keseluruhan kegiatan LEMBAGA EKSEKUTIF dalam rangka mewujudkan TUJUAN/KEBIJAKAN NEGARA/PEMERINTAHAN INTERAKSI ADMINISTRASI NEGARA : Dengan faktor EKOLOGI/LINGKUNGAN Yaitu ALAMI/SOSIAL Saling mempengaruhi 7
  • 8. UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI NEGARA 1.MANUSIA - Pejabat kenegaraan/pemerintahan - Masyarakat yang dilibatkan 2.TUJUAN - Wujudkan kebijakan negara - Pecahkan permasalahan - Penuhi kebutuhan masyarakat - Layani masyarakat 3.TUGAS - Kegiatan mencakup semua sektor/bidang 4. KERJA SAMA - Berbagai mekanisme dan cara ( rencana, program, prosedur, briefing, rapat, dst.) 5. SARANA - Dana, gedung kantor, perabotan, peralatan, kendaraan,dst. 8
  • 9. SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA 1. Pengertian Dalam Arti Luas Dalam Arti Sempit Sistem Penyelenggaraan Negara (SPN) Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Sistem penyelenggaraan kehidupan Negara (SPPN) negara dan bangsa dalam segala Keseluruhan sistem penyelenggara-an aspeknya. kekuasaan pemerintahan (executive power) dengan asas-asas pokok SPPN Dengan memanfaatkan/mendayagunakan kemampuan: Aparatur negara dan seluruh rakyat Pemerintah dan segenap aparatur pemerintah.  Dana dan daya yang tersedia secara nasional.  Demi tercapainya tujuan.  Demi terlaksananya tugas nasional/negara 9
  • 10. Kesisteman SPN dan SPPN No Sub Sistem SPN SPPN 1. Manusia Aparatur Negara dan Seluruh rakyat. Pejabat Lembaga Pemerintah/Eksekutif 2. Tujuan Melindungi bangsa dan tumpah darah Indonesia Memajukan kesejahteraan umum Cerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia. 3. Tugas Penyelenggaraan kehidupan negara dan Penyelenggaraan keseluruhan bangsa dalam segala aspeknya kekuasaan pemerintahan 4. Kerjasama Aparatur secara horisontal/vertikal (antar) Komponen dalam masyarakat Komponen aparatur negara dengan masyarakat Sektor Pem./Negara dengan masyarakat 5 Sarana Semua dana dan daya yang tersedia secara nasional (baik milik pemerintah maupun milik masyarakat) 10
  • 11. PENYELENG PEJABAT NEGARA GARA - YG MELAKSANAKAN FUNGSI L,E,Y - YG TUPOKSI BERKAITAN PENY. NEG, NEGARA SESUAI PPuu XI/MPR/1998 ASAS PENY. NEGARA ASAS DASAR HUKUM BB / KKN UMUM UU 28/1999 UU E 32 / 2004 7 ASAS E KEPAS TERTIB KEPEN KETER PROPORSI PROFESI AKUNTA TIAN PENY. TINGAN BUKAAN ONALITAS ONALITAS BILITAS HUKUM NEGARA UMUM 11
  • 12. Fungsi Aparatur Negara a. Fungsi Aparatur Negara, adalah: • Melayani. • Mengayomi, dan Masyarakat • Memberdayakan . b. Fungsi-Fungsi tersebut dilaksanakan oleh: • Aparatur Pemerintah. • Aparatur Kenegaraan. 12
  • 13. Landasan Administrasi Negara Indonesia No Landasan Keterangan 1. Idiil-Pancasila  Sebagai Dasar Negara  Sumber Hukum Dasar Negara (Tap MPR No.III/MPR/2000) 2. Konstitusional-UUD  Perubahan: 1999, 2000, 2001, 2002. 45  Landasan Konstitusional bagi SANKRI  Landasan bagi penyelenggaraan administrasi negara Indonesia 3. Operasional  UU 25/2004  SISRENBANGNAS  Perpres 7/2005 (RPJM Nasional) ADAM, ADEM, MESRA 4. Kebijakan Lain 1. Tertulis 1. Peraturan perundang-undangan-kepastian hukum, lindungi aparatur negara/masyarakat. 2. Tidak tertulis 2. Bukan peraturan perundang-undangan-pidato kenegaraan, program Kab. 13
  • 14. Faktor-Faktor Lingkungan LANDASAN •Geografi TRIGATRA •Demografi (ALAMIAH) SANKRI •Kekayaan Alam (SDA) ASTA GATRA ( Saling 8 UJUD) Mempengaruhi •Idiologi •Politik PANCA GATRA •Ekonomi (SOSIAL) •Sosbud •Hankam 14
  • 15. PEMBUKAAN 16 BAB SEBELUM BATANG TUBUH 37 PASAL 49 AYAT AMD. 2 PASAL AT. PERALIHAN 2 AYAT AT. TAMBAHAN PENJELASAN UUD 1945 PEMBUKAAN SESUDAH 21 BAB AMD. 73 PASAL 170 AYAT BATANG TUBUH 3PASAL AT. PERALIHAN 2 AYAT AT. TAMBAHAN 15
  • 16. Pasal 3 MPR Menetapkan UUD+GBHN UUD 45 (Pra) Pasal 37 Minimal 2/3 harus hadir Putusan Minimal 2/3 dari yang hadir I. Disahkan 19 Okt. 1999 Dasar II. Disahkan 18 Ags. 2000 Berlangsung Perubahan III. Disahkan 10 Nov. 2001 UUD 1945 IV. Disahkan 10 Agst. 2002 Psl 3 MPR mengubah + menetapkan UUD UUD 45 1. USRUBPAS Diajukan (Pasca). minimal 1/3 anggota MPR 2. Secara tertulis Psl 37 3. Minimal dihadiri 2/3 ang. MPR 4. Putusan 50% + 1 5. Bentuk negara (NKRI) tidak dapat diubah 16
  • 17. 1 HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 3 Penyaji I Sebelum Dasar Pemikiran Tuntutan Reformasi Perubahan Tujuan Perubahan Perubahan • Amandemen UUD 1945 Jumlah: • Kekuasaan tertinggi di Menyempurnakan aturan • Penghapusan doktrin • 16 bab tangan MPR dasar: Dwi Fungsi ABRI • 37 pasal • Kekuasaan yang sangat • Tatanan negara • 49 ayat besar pada Presiden • Kedaulatan Rakyat • Penegakan hukum, • 4 pasal A.P • Pasal-pasal multitafsir • HAM HAM, dan • 2 ayat A.T • Pengaturan lembaga • Pembagian kekuasaan pemberantasan KKN • Penjelasan negara oleh Presiden • Kesejahteraan Sosial • Otonomi Daerah melalui pengajuan UU • Eksistensi negara • Kebebasan Pers • Praktek ketatanegaraan demokrasi dan negara tidak sesuai dengan jiwa hukum • Mewujudkan kehidupan Pembukaan UUD 1945 • Sesuai dengan aspirasi demokrasi dan kebutuhan bangsa Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar Dasar Yuridis Jumlah: • Sidang Umum MPR 1999 • Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 • Pasal 3 UUD 1945 • 21 bab Tgl.14-21 Okt 1999 • 73 pasal • Tetap mempertahankan • Pasal 37 UUD 1945 • Sidang Tahunan MPR NKRI • 170 ayat • Mempertegas sistem • TAP MPR No.IX/MPR/1999 • 3 pasal A.P. 2000 presidensiil • TAP MPR No.IX/MPR/2000 • 2 Pasal A.T. Tgl.7-18 Agt 2000 • Penjelasan UUD 1945 • Tanpa Penjelasan yang memuat hal-hal • TAP MPR No.XI/MPR/2001 • Sidang Tahunan MPR normatif akan dimasukan 2001 ke dalam pasal-pasal (Batang Tubuh) Tgl.1-9 Nov 2001 • Perubahan dilakukan • Sidang Tahunan MPR dengan cara “adendum” 2002 17 4 Penyaji I
  • 18. 2 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 I PEMBUKAAN (Preambule) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri- kemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan 18 mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. I
  • 19. 3BAB BENTUK DAN KEDAULATAN (Pasal 1) I Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD ***) Negara Kesatuan Berbentuk Republik Negara Hukum ***) 19 I
  • 20. 4 LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 I UUD 1945 Presiden/ BPK Wakil DPR MPR DPD MA MK Presiden bank Kementerian kpu sentral Negara badan-badan lain yang fungsinya KY dewan berkaitan dengan pertimbangan kekuasaan TNI/POLRI kehakiman PUSAT PERWAKILAN PEMDA Lingkungan DAERA BPK PROVINSI PROVINSI Peradilan H KPD DPRD Umum Agama PEMDA Militer KAB/KOTA TUN KPD DPRD 20 I
  • 21. 5 Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan menurut UUD I DPR PRESIDEN MK MA Pasal 24 (1)*** Pasal 20 (1)* Pasal 4 (1) memegang kekuasaan memegang memegang kehakiman yang merdeka untuk kekuasaan kekuasaan menyelenggarakan peradilan membentuk UU pemerintahan guna menegakkan hukum dan keadilan 21 I
  • 22. 6 BAB MAJELIS PERMUSYAWARATAN I RAKYAT ANGGOTA MPR ANGGOTA DPR Pasal 2 (1) **** DPD dipilih melalui pemilu dipilih melalui pemilu Wewenang 1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang 4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ]; diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi 2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***]; [Pasal 3 ayat (2)***/**** ]; 5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan Presiden dalam masa jabatannya menurut partai politik yang pasangan calon Presiden dan Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (3)***/****]; Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****]. 22 I
  • 23. 7 BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA I Presiden/Wakil Presiden Calon Presiden dan calon Presiden dan Wakil Presiden Wakil Presiden harus seorang dipilih dalam satu pasangan warga negara Indonesia sejak secara langsung oleh rakyat kelahirannya dan tidak pernah [Pasal 6A (1)***] menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya Presiden/ Presiden dan Wakil Presiden sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta Wakil memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan Presiden dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya tugas dan kewajiban sebagai untuk satu kali masa jabatan. Presiden dan Wakil Presiden. (Pasal 7 *) [Pasal 6 (1)***] Wewenang, Kewajiban, dan Antara lain: Hak 1. “…memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD “[Pasal 4 (1)]; 2. “…berhak mengajukan RUU kepada DPR” [Pasal 5 (1)*]; 3. “…menetapkan peraturan pemerintah” [Pasal 5 (2)*]; 4. “…memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”[Pasal 9 (1)*]; 5. “…memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU” (Pasal 10); 6. “…dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain” [Pasal 11 (1)****]; 7. “…membuat perjanjian internasional lainnya… dengan persetujuan DPR” [Pasal 11 (2)***]; 8. “…menyatakan keadaan bahaya” (Pasal 12); 9. “…mengangkat duta dan konsul” [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*]; 10. “…menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 13 (3)*]; 11. “…memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA” [Pasal 14 (1)*]; 12. “…memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 14 (2)*]; 13. “…memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU” (Pasal 15)*; 14. “…membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden” (Pasal 16)****; 15. Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*]; 16. Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*]; 17. Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)]; 18. Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***]; 19. Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***]; 20. Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***]; 21. Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***]; 22. Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]. 23 I
  • 24. 8 BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan I secara langsung oleh rakyat KPU MPR 1 4 5 Presiden dan Wakil memperoleh jumlah melantik Presiden dipilih Calon suara >50% dalam [Pasal 3 (2) pemilu dengan ***/****] dalam satu Presiden 3 sedikitnya 20% di Presiden/ pasangan secara dan Pemilu setiap Prov. yang sebelum langsung oleh Wapres Wapres tersebar di lebih memangku rakyat dari 1/2 jml Prov. jabatan, Presiden dan [Pasal 6A (3)***] bersumpah di Wakil Presiden [Pasal 6A (1)***] 2 hadapan memegang diusulkan sebelum [Pasal 9 (1)*] jabatan selama pemilu lima tahun, dan [Pasal 6A (2) ***] sesudahnya dapat dipilih 4a kembali dalam dalam hal tidak ada jabatan yang pasangan calon terpilih, sama, hanya dua pasangan calon yang untuk satu kali Parpol/ Gab. Parpol mendapat suara terbanyak masa jabatan. Peserta Pemilu 1 dan 2 dlm pemilu dipilih (Pasal 7 *) oleh rakyat secara langsung dan yg memperoleh suara terbanyak dilantik RAKYAT [Pasal 6A (4)****] 24 I
  • 25. 9 BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden I 3 2 Pasal 7B (2) Pasal 7B (1) Presiden dan/atau Wakil 4 1 Pasal 7B (3) Pasal 7A Presiden Usul diberhentikan diterima MK DPR MPR Usul tidak 7 diterima Pasal 7B (6) 6 8 Pasal 7B (7) Presiden 5 Pasal 7B (4) Pasal 7B (5) dan/atau Wakil Presiden terus menjabat 1. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A ***); 2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi syarat [Pasal 7B (1)***]; 3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)***]; 4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***]; 5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***]; 6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***]; 7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***]; 8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan [Pasal 7B (7)***]. 25 I
  • 26. 10 BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta negara lain, I pemberian grasi dan rehabilitasi, pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi gelar dan tanda jasa 5 6 grasi dan pertimbangan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*] MA Presiden DPR 7 1 2 amnesti dan Mengangkat Pertimbangan abolisi Duta dan Duta [Pasal 14 (2)*] Konsul [Pasal 13 (2) *] [Pasal 13 (1)] 3 menerima penempatan 4 duta negara pertimbangan lain [Pasal 13 (3)*] 8 pertimbangan 9 Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang- undang (Pasal 15 *) 26 I
  • 27. 11 BAB KEKUASAAN NEGARA PEMERINTAHAN NEGARA DAN BAB KEMENTERIAN I 1 memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)] 2 dalam melakukan Presiden kewajiban dibantu oleh satu orang Wapres 4 dibantu [Pasal 4 (2)] menteri negara [Pasal 17 (1)] yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden [Pasal 17 (2)*] 3 membidangi urusan tertentu membentuk dalam pemerintahan dewan pertimbangan #) [Pasal 17 (3)*] (Pasal 16) **** #) DPA dihapus 27 I
  • 28. 12 BAB PEMERINTAHAN DAERAH I NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang [Pasal 18 (1)**] Gubernur, PEMERINTAHAN DAERAH Bupati, Walikota Anggota DPRD KEPALA dipilih secara DPRD dipilih melalui PEMERINTAH demokratis DAERAH pemilu mengatur dan mengurus sendiri urusan [Pasal 18 (3) **] [Pasal 18 (4)**] pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan [Pasal 18 (2)**] menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat [Pasal 18 (5) **] berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan [Pasal 18 (6)**] 28 I
  • 29. 13 BAB PEMERINTAHAN DAERAH Pemerintahan Daerah 12 Hubungan Pemerintah Pusat dan I Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan UU dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18A (1)**] Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan UU [Pasal 18A (2)**] Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan UU [Pasal 18B (1)**] Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dalam UU [Pasal 18B (2)**] 29 I
  • 30. 14 BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT I Anggota DPR dapat Anggota DPR diberhentikan dari DPR dipilih melalui jabatannya, yang syarat-syarat dan pemilihan umum tata caranya diatur [Pasal 19 (1)**] dalam undang- undang (Pasal 22B**) Fungsi, Wewenang, dan Hak 1. “…memegang kekuasaan membentuk UU” [Pasal 8. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden 20 (1)*] ; dalam pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 2. “…memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan (2)*] ; fungsi pengawasan” [Pasal 20A (1)**] ; 9. tentang persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ; 3. “…mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan 10. tentang pembahasan dan persetujuan atas RAPBN hak menyatakan pendapat” [Pasal 20A (2)**] ; yang diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ; 4. tentang pengajuan usul pemberhentian Presiden 11. tentang pemilihan anggota BPK dengan dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ; memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F 5. tentang persetujuan dalam menyatakan perang, (1)***] ; membuat perdamaian dan perjanjian [Pasal 11 (1) 12. tentang persetujuan calon hakim agung yang dan (2)****] ; diusulkan oleh KY [Pasal 24A (3)***] ; 6. tentang pemberian pertimbangan kepada 13. tentang persetujuan pengangkatan dan Presiden dalam pengangkatan duta [Pasal 13 (2)*] pemberhentian anggota KY [Pasal 24B (3)***] ; ; 14. tentang pengajuan tiga orang calon anggota hakim 7. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden konstitusi [Pasal 24C (3)***] ; dalam menerima penempatan duta negara lain 30 [Pasal 13 (3)*] ; II
  • 31. 15 BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT I 4a Pembentukan UU tidak boleh diajukan lagi dalam persi- TIDAK dangan masa itu 4b 1a memegang kekuasaan [Pasal 20 (3)*] mengesahkan membentuk UU [Pasal 20 (4)*] 4 [Pasal 20 (1)*] 4c persetujuan dalam hal RUU anggota berhak YA bersama tidak disahkan, mengajukan usul RUU (Pasal 21*) dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan 3 wajib DPR RUU Presiden diundangkan [Pasal 20 (5)**] dibahas 2 bersama ikut membahas [Pasal 20 (2)*] 1b UU DPD memberi berhak mengajukan RUU pertimbangan [Pasal 5 (1)*] RUU tertentu 31 II
  • 32. 16 BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Peraturan Pemerintah pengganti UU I 1 3b dalam hal ihwal kegentingan yang harus dicabut memaksa, berhak menetapkan [Pasal 22 (3)] peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang [Pasal 22 (1)] TIDA K 3 3a Preside DPR persetujuan YA menjadi UU n 2 peraturan pemerintah pengganti UU itu harus mendapat persetujuan [Pasal 22 (2)] 32 II
  • 33. 17 BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH II Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui Pemilu. Anggota DPD dapat Anggota DPD dari setiap diberhentikan dari provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota DPD itu tidak lebih DPD jabatannya, yang syarat- syarat dan tata caranya diatur dalam undang- 1/3 jumlah anggota DPR. [Pasal 22C (1)*** dan undang (2)***] [Pasal 22D (4)***] Wewenang 1. dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***]; 2. ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***]; 3. memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama dan RAPBN [Pasal 22D (2)***]; 4. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)***]; 5. melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D (3)***]. 33 II
  • 34. 18 BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH Pembentukan UU tertentu II 4a UU tidak boleh diajukan lagi tertentu dalam persidangan masa itu [Pasal 20 (3)*] TIDAK 4 4b mengesahkan persetujuan YA [Pasal 20 (4)*] bersama 1 4c dapat dalam hal RUU mengajukan tidak disahkan, [Pasal 22D (1)***] dalam waktu 30 3 hari, RUU tersebut DPD RUU tertentu DPR membahas bersama Presiden sah menjadi UU dan wajib diundangkan [Pasal 20 (5)**] 2 membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***] 34 II
  • 35. 19 BAB PEMILIHAN UMUM II PEMILU 2 ‘luber jurdil’ setiap 5 tahun [Pasal 22E (1)***] untuk memilih [Pasal 22E (2)***] 1 diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum Presiden/ Anggota Anggota Anggota yang bersifat Wapres DPR DPRD DPD nasional, tetap, dan mandiri [Pasal 22E (5)***] 3 4 5 dipilih dalam satu pasangan Peserta dari Peserta dari secara langsung oleh rakyat Partai Politik Perseorangan [Pasal 6A (1)***] [Pasal 22E (3)***] [Pasal 22E (4)***] diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu [Pasal 6A (2)***] 35 II
  • 36. 20 BAB HAL KEUANGAN Penyusunan APBN II 1 mengajukan [Pasal 23 (2)***] RAPBN 2 Presiden DPR memberi pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***] TIDAK 3 4b 4a membahas Pemerintah Pemerintah 4 bersama menjalankan menjalankan [Pasal 23 (2)***] persetujuan YA APBN RAPBN APBN Tahun lalu [Pasal 23 (3)***] 36 II
  • 37. 21 BAB HAL KEUANGAN bank sentral II bank sentral Pasal 23D **** susunan kedudukan kewenangan tanggungjawab independensi diatur dengan undang-undang 37 II
  • 38. 22 BAB BADAN KEUANGAN PEMERIKSA II Keanggotaan Tugas dan Wewenang Anggota dipilih oleh menyerahkan hasil DPR dengan pemeriksaan BPK memperhatikan keuangan negara pertimbangan DPD kepada DPR, DPD, dan diresmikan oleh dan DPRD sesuai Presiden dengan [Pasal 23F (1)***] kewenangannya [Pasal 23E (2)***] Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri [Pasal 23E (1)***] BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi [Pasal 23G (1)***] 38 II
  • 39. 23 BAB BADAN KEUANGAN PEMERIKSA II Pemeriksaan Keuangan Negara BPK 2 hasil pemeriksaan diserahkan 1 [Pasal 23E (2)***] memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara [Pasal 23E (1)***] DPD DPR DPRD 3 hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang-undang [Pasal 23E (3)***] 39 II
  • 40. 24 BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ***] Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1) II DPD DPR Presiden 2 1 3 memberikan memilih calon Anggota BPK diresmikan pertimbangan terpilih 40 II
  • 41. 25 BAB KEHAKIMAN KEKUASAAN II Mahkamah Agung Hakim agung harus Calon hakim agung MA memiliki integritas dan diusulkan oleh Komisi kepribadian yang tidak Yudisial kepada DPR tercela, adil, untuk mendapat per- profesional, dan Pasal 24A *** setujuan dan ditetap- berpengalaman di kan sebagai hakim Umum bidang hukum agung oleh Presiden Agama [Pasal 24A (2)***] [Pasal 24A (3)***] Militer TUN Kewajiban dan Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang- undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)***]; 2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]; 3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*]. 41 III
  • 42. 26 BAB KEHAKIMAN KEKUASAAN II Mahkamah Konstitusi Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan MK kepribadian yang tidak mempunyai sembilan tercela, adil, negarawan orang anggota hakim yang menguasai konstitusi yang ditetapkan konstitusi dan oleh Presiden, yang Pasal 24C *** ketatanegaraan, serta diajukan masing-masing tidak merangkap sebagai tiga orang oleh MA, tiga pejabat negara orang oleh DPR dan tiga [Pasal 24C (5)***] orang oleh Presiden [Pasal 24C (3)***] Kewajiban dan Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***]; 2. wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang- Undang Dasar [Pasal 24C (2)***]. 42 III
  • 43. 27 BAB KEHAKIMAN KEKUASAAN II Komisi Yudisial Anggota Komisi Yudisial KY Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai diangkat dan pengetahuan dan diberhentikan oleh pengalaman di bidang Pasal 24B *** Presiden dengan hukum serta memiliki persetujuan DPR integritas dan [Pasal 24B (3)***] kepribadian yang tidak tercela [Pasal 24B (2)***] Wewenang 1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***]; 2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***]. 43 III
  • 44. 28 BAB WILAYAH NEGARA II WILAYAH NEGARA Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) ** 44 III
  • 45. 29 BAB WARGA PENDUDUK NEGARA DAN II warga negara ialah orang-orang bangsa Penduduk ialah Indonesia asli dan warga negara orang-orang bangsa WARGA Indonesia dan orang asing yang lain yang disahkan dengan undang- NEGARA bertempat tinggal di undang sebagai DAN Indonesia warga negara [Pasal 26 (2)**] [Pasal 26 (1)] PENDUDUK Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)] Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)] Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara [Pasal 27 (3)**] Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 28) 45 III
  • 46. 30 BAB HAK ASASI MANUSIA III mempertahankan berkewajiban menghargai hidup dan membentuk keluarga, keturunan hak orang dan pihak lain kehidupan dan perlindungan anak dari serta tunduk kepada (Pasal 28A) ** kekerasan dan diskriminasi pembatasan UU (Pasal 28B) ** (Pasal 28J) ** tidak dituntut atas dasar hukum mengembangkan dan memajukan yang berlaku surut dan bebas dari diri, serta mendapat pendidikan perlakuan diskriminatif dan manfaat dari IPTEK (Pasal 28C) ** (Pasal 28I) ** HAK ASASI pengakuan yang sama di hidup sejahtera lahir dan batin, MANUSIA hadapan hukum, hak untuk memperoleh pelayanan bekerja dan kesempatan yg sama kesehatan, mendapat perlakuan dalam pemerintahan khusus (Pasal 28H) ** (Pasal 28D) ** perlindungan diri pribadi, kebebasan beragama, meyakini keluarga, kehormatan, kepercayaan, memilih martabat, dan harta benda kewarganegaraan, memilih serta bebas dari berkomunikasi dan tempat tinggal, kebebasan penyiksaan memperoleh informasi berserikat, berkumpul dan (Pasal 28G) ** (Pasal 28F) ** berpendapat (Pasal 28E) ** 46 III
  • 47. 31 BAB AGAMA III A G A M A Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa [Pasal 29 (1)] Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu [Pasal 29 (2)] 47 III
  • 48. 32 PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA BAB III Usaha hankamneg Tiap-tiap warga negara berhak dan Pertahanan dan dilaksanakan melalui sishankamrata oleh wajib ikut serta Keamanan Negara TNI dan POLRI sbg kekuatan utama, dan dalam usaha rakyat sbg kekuatan pertahanan dan keamanan negara Tugas pendukung [Pasal 30 (2)**] [Pasal 30 (1)**] TNI (AD, AL, POLRI AU) sebagai alat negara sebagai alat negara yang menjaga bertugas keamanan dan mempertahankan, ketertiban melindungi, dan masyarakat bertugas memelihara keutuhan melindungi, dan kedaulatan mengayomi, melayani masyarakat, serta negara menegakkan hukum [Pasal 30 (3)**] [Pasal 30 (4)**] Susunan dan kedudukan TNI, POLRI, hubungan kewenangan TNI dan POLRI di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha hankamneg, serta hal-hal yang terkait dengan hankam diatur dengan UU [Pasal 30 (5)**] 48 IV
  • 49. 33BAB PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN III Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang [Pasal 31 (3)****] Setiap warga negara wajib negara memprioritaskan anggaran mengikuti pendidikan dasar pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari dan pemerintah wajib APBN dan APBD untuk memenuhi membiayainya kebutuhan penyelenggaraan pendidikan [Pasal 31 (2)****] nasional [Pasal 31 (4)****] PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAA Pemerintah memajukan ilmu penge- N tahuan dan teknologi dengan men- Setiap warga negara berhak junjung tinggi nilai-nilai agama dan mendapatkan pendidikan persatuan bangsa untuk kemajuan [Pasal 31 (1)****] peradaban serta kesejahteraan umat manusia [Pasal 31 (5)****] negara memajukan kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin negara menghormati dan memelihara kebebasan masyarakat dalam bahasa daerah sebagai kekayaan memelihara dan mengembangkan budaya Nasional [Pasal 32 (2)****] nilai-nilai budayanya [Pasal 32 (1)****] 49 IV
  • 50. BAB PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN 34 SOSIAL III Bumi dan air dan kekayaan Cabang-cabang produksi yang alam yang terkandung di penting bagi negara dan dalamnya dikuasai oleh negara menguasai hajat hidup orang dan dipergunakan untuk banyak dikuasai oleh negara sebesar-besar kemakmuran [Pasal 33 (2)] rakyat [Pasal 33 (3)] diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi disusun sebagai usaha bersama PEREKONOMIA berkeadilan, berkelanjutan, berdasar atas asas kekeluargaan N NASIONAL berwawasan lingkungan, [Pasal 33 (1)] kemandirian, serta dengan DAN KESEJAHTERA menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional AN SOSIAL [Pasal 33 (4)****] Negara bertanggung jawab Fakir miskin dan anak- atas penyediaan fasilitas anak yang terlantar pelayanan kesehatan dan Negara mengembangkan sistem dipelihara oleh negara fasilitas pelayanan umum jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan [Pasal 34 (1)****] yang layak [Pasal 34 mem-berdayakan masyarakat yang (3)****] lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan [Pasal 34 (2)****] 50 IV
  • 51. 35 BAB BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN III ATRIBUT KENEGARAAN Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35) Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36) Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) ** Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) ** 51 IV
  • 52. 36 BAB PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR III Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila MPR diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR [Pasal 37 (1)****] Pasal-pasal berwenang mengubah Perubahan UUD dan menetapkan [Pasal 3 (1)***] Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya [Pasal 37 (2)****] Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR [Pasal 37 (3)****] Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang- kurangnya 50% + 1 anggota dari seluruh anggota MPR [Pasal 37 (4)****] Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan [Pasal 37 (5)****] 52 IV
  • 53. 37 ATURAN PERALIHAN III ATURAN PERALIHAN Pasal I Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini ****) Pasal II Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang- Undang Dasar ini ****) Pasal III Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung ****) 53 IV
  • 54. 38 ATURAN TAMBAHAN III ATURAN TAMBAHAN Pasal I Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003 ****) Pasal II Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****) 54 IV
  • 55. Fungsi-Fungsi Negara 1. Fungsi Konstitutif Fungsi Kedaulatan serta penetapan UUD Pelaksana: MPR (Ps.1, 3 dan 37) 2. Fungsi Eksekutif Fungsi Penyelenggaraan pemerintaha pemerintah Pelaksana: Presiden (Pasal 4) Negara 3. Fungsi Legislatif Fungsi Pembuatan Undang- Undang Pelaksana: DPR (Ps. 20, 20A, 21 dan 22) 4 . Fungsi Yudikatif Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman Pelaksana: MA, MK, KY, (Ps. 24, 24A, B, dan C) 5 . Fungsi Audit Penyelenggaraan pemeriksaan tanggung jawab keuangan Pelaksana: BPK (Psl 23E) 55
  • 56. Pembagian Fungsi Diantara Alat Kelengkapan Negara dalam rangka Pelaksanaan Tujuan/Tugas Nasional/Negara Untuk Mewujudkan Cita- Cita Nasional. Cita-Cita Nasional Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur TUJUAN NASIONAL • Lindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia • Majukan kesejahteraan umum • Cerdaskan kehidupan bangsa • Ikut melaksanakan ketertiban dunia Fungsi-fungsi negara MPR PRESIDEN DPR DPD BPK MA MK Konsitutif -Eksekutif Legislatif Legislatif -Auditif Yudi Yudi -Legislatif katif katif Semangat: •Melayani masyarakat •Mengayomi masyarakat •Memberdayakan masyarakat 56
  • 57. Mekanisme Kepemimpinan Nasional Lima Tahunan Suatu mekanisme lima tahunan untuk Definisi : pengambilan keputusan bangsa dalam sistem penyelenggaraan negara. Meliputi kegiatan kenegaraan sebagai berikut: 1. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun 2. Presiden, dan Wapres dipilih langsungmemegang jabatan selama masa 5 tahun 3. Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali 4. Pertanggungjawaban Presiden disampaikan dalam SU MPR yang diselenggarakan pada akhir masa jabatan keanggotaan majelis dan SI-MPR yang diselenggarakan untuk itu. 5. Tugas-tugas Presiden yang terkait dengan mekanisme ini, antara lain: Mengajukan RUU-APBN dibahas bersama DPR dengan a. mempertimbangkan DPD. b. MPR mengadakan sidang tahunan c. Mengajukan RUU yang diperlukan untuk melaksanakan UUD 1945 57
  • 58. 58
  • 59. IND. ADALAH NEG. HUKUM 1 (PS 1 AYAT 3) SISTEM KONSTITUSIONAL (PS 1 AYAT 2) 2 TIDAK BERSIFAT ABSOLUTISME ASAS – ASAS POKOK SPN KEK. NEG. TERTINGGI DITANGAN RAKYAT ( 7 KUNCI ) 3 (PS 1 AYAT 2) PRES + WKL DIPILIH LANGSUNG (PS 6A AYAT 1) PRES = PEMEGANG KEK. 4 PEM. NEG (PS 4 AYAT 1) PRES. TDK BTGJWB KPD DPR, TETAPI DPR 5 DAPAT MENGUSULKAN PEMBERHENTIAN PRES (PS 7 A/B = IMPEACHMENT) MENTERI NEG = PEMBANTU PRES 6 (PS 17 / 1+2) KEK. KEP. NEG. TIDAK TAK TERBATAS 7 (PS 7/7A) 59
  • 60. Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat adalah KUAT 1. DPR tidak dapat dibubarkan oleh Presiden (Pasal 7 C) 2. DPR dapat mengajukan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada MPR (Pasal 7A,B) 3. DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan (Pasal 20 A) 4. Pengangkatan Panglima TNI AD/AU/AL dan Kapolri dengan persetujuan DPR (Tap MPR No.VII/MPR/2000) 5. Pengangkatan Hakim Agung, dan Gubernur BI dengan persetujuan DPR.(UU 23/1999) 6. Pengangkatan Duta, pemberian amnesti dan abolisi atas pertimbangan DPR 7. Pernyataan perang/damai/perjanjian atas persetujuan DPR. 60
  • 61. Aparatur Pemerintahan • Biasa disebut aparatur pemerintah atau aparatur. • Tugas Pokok - melaksanakan: 1. Tugas umum/rutin pemerintah: Kamtib, pendidikan, kesehatan, dst. 2. Tugas pembangunan: Melalui program/proyek pembangunan. • Terdiri atas: 1. Aparatur Pemerintah Pusat. 2. Aparatur Pemerintah Daerah 3. Aparatur Perekonomian Negara 61
  • 62. 1. DEP 2. MENKO 3. MENEG 4. LPND 1. TK PUSAT 5. SEK BAN PRES 6. JAGUNG 7. PERW. DI LN 8. TNI 9. POLRI LMBG PN 10.BADAN/EKSTRA Aparat STRUK+BADAN Perekonomian INDEPENDEN UU 22/99 UU 32 / 2. TK DAERAH 2004 62
  • 63. Aparatur Perekonomian Negara Perusahaan Negara (PN) Perusahaan Daerah (PD) * BUMN (UU.9/1969)* * BUMN (UU.5/1992)* Bentuk Bentuk a. Perjan (PP.6/2000) a. Perumda (Pelayanan Umum) b. Perum (PP.13/1998) b. Perseropada (Orientasi c. Persero (PP.12/1998) Bisnis) Inmendagri 5/1990 63
  • 64. 1. DEPARTEMEN 1. UNSUR PELAKSANA PEMERINTAH, DIPIMPIN MENTERI  PEMB. PRES, DIBIDANG MASING - MASING 2. FUNGSI : a. PELANCARAN LAKBIN b. BIN + KORD LAK TUGAS c. LITBANG d. LAK WASNAL 3. KW : a. TAP JAK  DUKUNG BANG SCR MAKSUD b. SUN REN NAS c. TAP JAK SIM NAS d. KW LAIN YG MELEKAT PD PPuu 4. SUSUNAN ORG : a. MENTERI b. SESJEN, DIRJEN, IRJEN, KA BADAN c. STAF AHLI d. PUSAT, INS. VERTIKAL, UPT 64
  • 65. 2. MENKO 1. TUGAS : KORDINASI PENYIAPAN = SUNJAK + LAK DLM KEG PEMERINTAHAN 2. TERDIRI : MENKO (POLKAM, EKONOMI, KESRA) 3. FUNGSI : a. KOORDINASI MENTERI + PIMPINAN LPND YG TERKAIT DALAM : • LAKTUGAS, CAM MAS • KETERPADUAN PENYIAPAN PERUMUSAN JAK, SUN REN+PROG+KEG a. PENGENDALIAN b. SUN LAP HASIL EVALUASI, SARAN  PRES 4. KW : a. TAP JAK SECARA MAKRO b. SUN REN ,AKRO + KLS 4. MENKO DIBANTU ; SETMENKO (UNSUR PEMBANTU) DEPUTI ( UNSUR PELAKSANA), STAF AHLI (UNSUR PEMBANTU BIDANG TERTENTU) 65
  • 66. 3. MEN NEG 1. MENANGANI BIDANG TUGAS TERTENTU YG TIDAK DITANGANI DEPARTEMEN 2. CONTOH : BUDPAR, RISTEK, KOP+UKM, LH, PP, PAN, PPN, BUMN, KOMINFO 3. FUNGSI : a. PERUMUSAN JAK b. KORDINASI + KETERPADUAN SUN REN, MONEV, PROG+KEG c. PEMBERDAYAAN 4. FUNGSI : a. TAP JAK  MENDUKUNG BANG MAKRO b. TAP NESKAPE (SPM) c. SUN REN NAS (MAKRO) d. SIM NAS 5. DIBANTU : • SET MEN NEG (UNSUR PEMBANTU) • DEPUTI (UNSUR PELAKSANA) • STAF AHLI (UNSUR PEMBANTU BIDANG TERTENTU) 66
  • 67. 4. L P N D 1. LEMBAGA PP DIBENTUK UNTUK LAK TUGAS PEM TERTENTU 2. BERADA DIBAWAH DAN BGTJWB KEPADA PRES 3. 23 LPND  LAN, ANRI, BKN, PERPUNAS, BAPPENAS, BPS, BSN, BATAN, BAPETEN, BIN, LEMSANEG, BKKBN, LAPAN, BAKOSURTANAL, BPKP, BPPT, BKPM, BPN, BPOM, BMN, LIPI, LIN, LEMHANAS 4. STATUS DIBAWAH PRES, TETAPI LAKGASOP DIKORDINASIKAN / BINTEK, a. PPN  BAPPENAS, BPS b. PAN  LAN, BKN, BPKP, ANRI c. RISTEK  LIPI, LAPAN, BSN, BPPT, BATAN, BAPETEN, BAKOSURTANAL 5. STRUKTUR : a. KEPALA / WAKIL b. SEKR. UT (PELAKS FUNGSI/STAF) c. DEPUTU (PELAKS FUNGSI LAIN) d. UNIT PENGAWASAN 67
  • 68. 5. SET PEMBANTU PRES BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES SET NEG TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES SELAKU KEPALA NEGARA DLM LENGG KPN, DIPIMPIN : SESNEG BERKEDUDUKAN + BGTJWB KE PRES SEKAB TUGAS : DUKUNGAN STAF + PELAYANAN ADM, KPD PRES SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN DLM LENGG KPN, DIPIMPIN : SESKAB 68
  • 69. 6. JAGUNG 1. KEJAKSAAN :  LEMB PEM YG LAK KEK NEG DI BIDANG PENUNTUTAN  DIPIMPIN JAGUNG  BGTJWB KPD PRES 2. TERDIRI  OUSAT/ PROP/ KAB-KOT  KAJAGUNG, KAJATI, KAJARI 3. DALAM DATUN  KEJAKSAAN DPT BERTINDAK DIDALAM/DILUAR PENGADILAN UTK ATAS NAMA NEG/PEM 4. DPT MEMBERIKAN PERTIMB HKM, KEPADA INS PEM LAINNYA 5. DIBANTU SEORANG WAKIL + BEBERAPA JAGUNG MUDA 69
  • 70. 7. PERWAKILAN RI DI LN = AP YG MEWAKILI KEPENTINGAN RI DI NEGARA LAIN ATAU PADA ORG INTERNASIONAL PERWK CAKUPAN : SEMUA KEP NEG, DISELURUH DIPLOMATIK WILAYAH NEG PENERIMA DIPIMPIN : DUBES LB/BP BGTJWB KPD PRES MELALUI MENLU TUGAS : HUB DIPLOMATIK DG NEGARA TERDIRI PENERIMA, UTK MELINDUNGI KEPENTINGAN WNRI CAKUPAN : KEP. NEG DIBIDANG KONSULER WILAYAH TERTENTU NEG PENERIMA PERWK KONSULER DIPIMPIN : KONJEN/KONSUL BGTJWB KPD DUBES LB/BP TUGAS : MEWAKILI RI DLM LAKHUBKON DIBIDANG EKO, DAG, HUB, BUD 70
  • 71. 1. AD/ AL/ AU 8. SUSDUK 2. 3. DIBAWAH PRESIDEN DIPIMPIN PANGLIMA TNI (DIANGKAT/DIBERHENTIKA N PRESIDEN ATAS PERSETUJUAN DPR) 1. JAKPOLNEG  DSR PENYELENGG. JAK+LAK GAS TNI) NEGARA 2. SIKAP NETRAL DLM POLITIK 3. JUNJUNG DEMOKRASI + HAM 4. DAPAT DUDUK JABATAN PERAN + TUGAS SIPIL (BILA TELAH PENSIUN/MUNDUR) 1. ALAT NEG/PERTAHANAN NKRI 2. TUGAS : TEGAKKAN PERADILAN HKM KEDAULATAN, KEUTUHAN MILITER MILITER WILAYAH, MELINDUNGI SBI + STDI MELANGGAR 3. PENY. WAMIL, CIVIC MISSION HUKUM TUNDUK DAN BANTUAN KPD POLRI HKM (TUGAS KEAMANAN), PERADILAN PIDANA PEMELIHARAAN UMUM UMUM 71 PERDAMAIAN PBB
  • 72. 1. PELIHARA KEAMANAN/KETERTIBAN 2. GAK HKM PERAN + 3. PENGAYOMAN/LAYANAN TUGAS 4. DARURAT  BANTU TNI 5. KEJAHATAN INT 6. PERDAMAIAN DUNIA 9. POLRI UU 2 / 2002 1. DIBAWAH PRES SUSDUK 2. KAPOLRI DIANGKAT/DIBHTKAN PRES DG PERSETUJUAN DPR 72
  • 73. 10 MEMBERI PERTIMBANGAN, KORDINASI, LAK TUGAS TERTENTU TIDAK BERADA DALAM STR MENKO / DEP / LPND EXTRA a. DEWAN EKONOMI NAS B STRUK DEWAN b. DEWAN PEMULIHAN USAHA NAS TURAL A c. DEWAN PERTIMBANGAN OTDA D A INDEPEN N DEN a. BADAN PERTIMBANAGN KEPEGAWAIAN BADAN b. BADAN PELAKSANAN APEC c. BAPERJANAS a. TIM BAKOLAK INPRES – 6 TIM b. TIM PENGEMBANGAN INDUSTRI HANKAM KOMITE a. KONI a. KOMNAS HAM ,KOMISI OMBUDSMAN NAS KOMISI b. KOMISI PEMILU c. KPK 73
  • 74. APARATUR PEREKONOMIAN NEGARA PN = BUMN BADAN USAHA  MODALNYA DARI KEKAYAAN NEGARA YG DIPISAHKAN (SUMBER : APBN + KAPITALISASI CADANGAN) MAKSUD  BERIKAN SUMB PEREKONOMIAN + UNTUNG + BINA PEGEL TERDIRI  PERSERO DAN PERUM UNSUR PERSERO PERUM a. MAKSUD PENDIRIAN MENGEJAR KEUNTUNGAN KEMANFAATAN UMUM b. MODAL TERBAGI DLM SAHAM TIDAK TERBAGI SAHAM, (51% NEGARA) SEMUA MILIK PEMERINTAH c. PENGURUSAN DIREKSI DIREKSI d. PENGAWASAN KOMISARIS DEWAN PENGAWAS e. ORGANISASI RUPS, DIREKSI, MENTERI, DIREKSI, DEWAN KOMISARIS PENGAWAS f. PENDIRIAN DIUSULKAN OLEH DIUSULKAN OLEH MENTERI KPD PRES MENTERI KPD PRES g. PEMERIKSAAN AUDITOR EKST YG AUDITOR EKST YG DITETAPKAN RUPS/BPK DITETAPKAN MENTERI/BPK 74
  • 75. PD = BUMD BADAN USAHA  MODALNYA SBG/SELURUHNYA DARI KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN TERDIRI : PERSERODA PERUMDA MAKSUD MEMUPUK PUBLIC SERVICE KEUNTUNGAN, DISAMPING CARI PELAYANAN + UNTUNG PAD PEMBINAAN ORG ( E+E, PRINSIP HARUS E + E, EKONOMI BERORIENTASI :BISNIS PERUSAHAAN, PELAYANAN MASY) 75
  • 76. UU 22 / 1999 ( 16 BAB, 134 PASAL ) 7 MEI 1999 UU 32 / 2004 ( 16 BAB, 240 PASAL ) 15 OKT 2004 PERTIMBANGAN : SUDAH TDK SESUAI DGN PERKEMBANGAN KEADAAN KETATANEGARAAN TUNTUTAN LENG. OTDA 76
  • 77. DASAR PERUBAHAN 1 AMANDEMEN UUD 45 2 TAP MPR : IV/MPR/2000  REKOM. JAK DLM LENG OTDA TAP MPR : VI/MPR/2002  REKOM. ATAS LAPLAK TUS MPR (OLEH LTN) TUS MPR : 5/MPR/2003  PENUGASAN KPD MPR UTK SAMPAIKAN SARAN 3 UU 12/2003  PEMILU DPR, DPD, DPRD UU 22/2003  SUSDUK MPR, DPR, DPD, DPRD UU 23/2003  PEMILIHAN PRES + WAPRES 4 UU 17/2003  KEUANGAN NEGARA UU 1/2004  PER BDHR NEG. UU 15/2004  RIK. ATAS LOLA + TGJWB KEUANGAN NEGARA 77
  • 78. PRES RI YG MEMEGANG PP KEK PEM RI PD GUB, BUP/WALI DAN PERANGKAT DAERAH SBG UNSUR PENYELENGGARA PEM. DAERAH. (PENY, up OLEH PD+DPRD PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT ASAS OT+TP DG PRINSIP OT LUS DLM SISTEM + PRINSIP NKRI ( PASAL 1 ) 78
  • 79. HWK DO UNTUK TUR+RUS SENDIRI OD UP + KEPENTINGAN MASY SET4 SESUAI DGN PPuu DO KES.MASY HKM YG MEMP BTS WIL YG BER. W TUR+RUS KEP MASY SET4 MNRT PRAKARSA SENDIRI BDSK ASP MASY DALAM SISTEM NKRI. ( PASAL 1 ) 79
  • 80. PENYERAHAN W PEMERINTAHAN OLEH P KPD DO UTK TUR+RUS UP DL SISTEM NKRI DES PELIMPAHAN W PEMERINTAHAN OLEH P DEKON KEPADA GUB SBG WKL PEM. DAN/ATAU KPD INSTANSI VERTIKAL DI WIL. TERSEBUT TP PENUGASAN : DARI P KEPADA D DAN ATAU d, DARI PEM. PROV KEPADA KAB/KOT DAN ATAU d, DARI PEM. KAB/KOT KEPADA d, UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS TERTENTU. ( PASAL 1 ) 80
  • 81. PEMan DA LENGG UP YG MENJADI KW NYA MENJALANKAN OT LUS UTK TUR + RUS UP PEMBG BDSK ASAS OT + TP UP URUSAN PP PLN, HAN, KAM, YUST, MON+FIS,AGM DISELENGGARAKAN SENDIRI, ATAU MELIMPAHKAN SBG UP KEPADA PERANGKAT PP/ WKL PP DIDAERAH ATAU MENUGASKAN KPD PEMDA DAN/ATAU PEM DESA ( PASAL 10 ) 81
  • 82. ANGKAT PJB DIPLO; MENUNJUK WNI PLN DUDUK DLM LEMBG. INT, TAP JAK LN, JAK DAG PERJANJIAN DSB MEMBENTUK AB, PERANG/DAMAI, NEG. HAN DLM KEADAAN BHY,BANGSISHANRAJATA JAK WAMIL, DSB MEMBENTUK POLISI, JAK KAMNAS, KAM MENINDAK SETIAP O/K/O YG KEGIATAN MENGGANGGU KAMRA YUS MENDIRIKAN LEMB.DIL, JAKSA/HKM, LEMBG PEMASYARAKATAN MONFIS MAKRO EKON, CETAK UANG JAK MONETER TAP HARI LIBUR, PENGAKUAN AGM KEBERADAAN SUATU AGAMA ( PASAL 1O ) 82
  • 83. SEPENUHNYA TERJAMINNYA KELANGSUNGAN MENJADI HIDUP NKRI KW P (PLN,HAN,KAM,MONFIS,YUST,AGM) URUSAN 1. PERLIND. HAK KONST URUSAN MENDASAR 2. PERLIND. KEP NAS PEMERIN URUSAN BERKAITAN TTG 3. PEMENUHAN WAJIB H + PELAYANAN TAHAN DASAR WN KOMITMEN NAS  YG BHB DG PERJ. INTERNASIONAL URUSAN URUSAN SCR NYATA, BERPOTENSI PILIHAN UTK MENINGKATKAN KESRA, SESUAI KONDISI, KEKHASAN+POT UNGGULAN DAERAH 83
  • 84. PELAKS. HUB KW ANTARA P/PD (P/K/K) SALING TERKAIT TERGANTUNG, SINERGIS WAJIB BERKAITAN DGN PELAYANAN DASAR ( DIKDAS, KESH, PENYE KEB HIDUP MIN SAR LING DAS ) BERPEDOMAN SPM DILAKS. LENG. TERDIRI SCR BERTAHAP, DITETAPKAN PP UP PILIHAN TERKAIT DG POT / UNGG + KHAS DAERAH UP YG DISERAHKAN DISERTAI DG 3 P SESUAI DG UR YANG DIDES. URUSAN YG DILIMPAHKAN KPD GUB, DISERTAI DG DANA, SESUAI DG URUSAN YG DIDEKON ( PASAL 11+12 ) 84
  • 85. URUSAN WAJIB KEWENANGAN KAB/KOT PROPINSI a) RENDAL BANG b) REN, FAT, WAS TATA RUANG c) LENG. TIB UM + TRAM MASY. d) PENYEDIAAN S/PRAS UMUM e) PENANGANAN BID KESEHATAN f) PENYELENGG. DIK DAN ALOKASI SDM POT g) PENANGGULANGAN MAS. SOS LINTAS KAB/KOT h) PENANGANAN BID. NAKER LINTAS KAB/KOT i) FAS, BANG KOP, UK/M TMSK LINTAS KAB/KOT j) DAL LH k) PELAYANAN PERTANAHAN TMSK LINTAS KAB/KOT l) PELAYANAN KEPDDK + CAT SIPIL m) PELAYANAN ADUM PEMERINTAHAN n) PELAYANAN ADM PENANAMAN MODAL  TMSK LINTAS KAB/KOT o) PENY. PEL. DASAR LAIN YG BELUM DPT DILAK OLEH KAB (M) p) URUSAN WAJIB LAINNYA ( PASAL 13 ) 85 DIAMANATKAN PPuu
  • 86. WILAYAH KERJA GUB, SELAKU WAKIL PP WILAYAH ADMINISTRASI DAERAH PROP = WILAYAH ADM KARENA GUB (KDH) KARENA JABATANNYA = WAKIL PP (KEPALA WILAYAH) ORG/LEMB PADA PEMDA YG BGTJWB KPD + PERANGKAT MEMBANTU PEMDA DAERAH TERDIRI : SETDA, DINDA, LEMTEDA 86
  • 87. NAD 1. PEMBERIAN KESEMPATAN LEBIH LUAS UTK TURRUS (SDA+SDM+SE) 2. MENUMBUH KEMBANGKAN PRAKARSA, 18/2001 KREATIFITAS, DEMOKRASI UU 3. MENINGKATKAN PARTISIPASI KHUSUS MASYARAKAT DAN MENGFUNGSIKAN SCR OPTIMAL DPRD-NAD 4. MENGAPLIKASIKAN SYARIAT ISLAM DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT 87

Hinweis der Redaktion

  1. SSSS