SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 110
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
BAB I
                               BIBLIOGRAFI

A. Pengertian Pengatalogan
         Dalam buku ini akan di jelaskan peraturandan tahap-tahap dalam
   kegiatan pengatalogan deskriptif buku. Penggunaan pedoman yang
   standar sangat di butuhkan untuk menjaga keseragaman dan ketaatazasan
   dalam kegiatan ini. Untuk itu dalam pembahasan meteri ini akan
   menggunakan The Anglo American Catalouging Rules ed. 2, yang di kenal
   dengan sebutan AACR 2.
         Pengatalogan deskriptif di kenal dengan istilah pengatalogan, untuk
   itu dalam buku materi pokok ini juga selanjutnya akan menggunakan
   istilah pengatalogan. Kegiatan pengatalogan adalah proses pembuatan
   katalog, yang merupakan kegiatan perekam data bibliografi, seperti
   pengarang, judul, tempat terbit, nama pnerbit, jumlah halaman, dan lain
   sebagainya. Hasilnya adalah lazim di sebut dengan istilah deskripsi
   bibliografi yang memberikan sajian ringkas untuk membedakan satu buku
   dari buku lain.
         Dalam pengatalogan juga di tentukan tajuk entri sebagai akses untuk
   mendekati segi bibliografis buku. Nama pengarang pada umumnya di
   tentukan sebagai tajuk entri utamanya, yaitu pada entri utama sebagai
   titik akses pengarang.untuk pembahasan materi penentuan tajuk entri
   akan di bahas pada modul lain dari buku Materi Pokok ini.
    Setelah mempelajari modul ini di harapkan Anda dapat:
    Mengetahui sejarah pengatalogan
    Mengetahi bagian-bagian buku sebagai sumber informasi
    Memahami pengaturan pengatalogan
    Menjelaskan tahap pengatalogan deskriptif
    Membuat deskripsi bibliografi buku

B. Sejarah Pengatalogan

       Peraturan pengataloganpada awalnya di susun oleh pustakawan
   perorangan. Misalnya Antonio Panizzi dari British Museum menyusun
   Rules for Compiling of the Dictionary Catalogue (1841.). Charles Ammi
   Cutter dari Amerika menyusun Rules for Compiling of the Dictionary
   Catalogue (1903).yang mengemukakan peraturan katalog sistem
                                                                          2
leksikal (dictionary catalogue)yaitu katalog 3matra artinya katalog pengarang,
judul dan subjek buku di satukan dalamsatu jajaran.

        Mulai permulaan abad XX, peraturan pengatalogan selalu di buat oleh
   sebuah komisi atau panitia khusus. Misalnya Library of Congressdari
   Amerika Serikat menerbitkan Rules of Printed Cards (1903 hingga 1930-
   an) dan Rules of Descriptive Cataloguing (1949). Amerika Library
   Assosciation mengeluarkan Rules (1908, 1941, 1949) Amerika Library
   Assosciation bekerja sama dengan Library Association (Inggris)
   membentuk "Catalog Revision Comittee" sebagai usaha bersama
   menyusun peraturan katalog. Pada tahun 1976 terbit sebuah pedoman
   yang berjudul Anglo American Catologuing Rules yang di kenal dengan
   sebutan AACR1. Prinsip umum pada peraturan tersebut didasarkan atas
   "Statement of principles"yang di setujui oleh 53 negara pada International
   Conference on Cataloguing Principles di paris 1961. Pertemuan ini
   merupakan langkah penting ke arah standarisasi data bibliografis
   internasional. Sebagai tindak lanjut ke arah penyeragaman peraturan
   pengatalogan, pada tahun 1988 terbitlah Anglo American Catologuing
   Rules edisi 2 yang merupakan revesi dari AACR 1 sebagai hasil kerja sama
   antara American Library Association, Library Association (Inggris),
   Library of Conggres, dan Canadian Library Association.

C. Bagian-Bagian Buku
       Kegiatan pengatalogan adalah proses pembuatan katalog, yang
   merupakan kegiatan merekam data bibliografi, seperti pengarang, judul,
   tempat terbit, nama penerbit, jumlah halaman, dan lain sebagainya. Untuk
   mengetahui data bibliografi tersebut, di perlukan keterangan fisik dari
   bahan pustaka yangakan di katalog. Untuk itu pengataloga perlu
   mengenali dengan baik bagian-bagian sebuah buku.dengan mengenali
   bagian-bagian buku, mengatalog akan lebih mudah mengumpulkan
   keterangan yangdi perlukan dalam pembuatan katalog.
       Sumber informasi dalam pengatalogan adalah ciri-ciri fisik dari buku
   yangdi olah. Bagian-bagian buku tidak selalu sama antara buku satu
   dengan buku lainnya, tetapi pada dasarnya berkisar pada unsur-unsur
   berikut.


                                                                            3
1. Kulit Buku
       Kulit buku di ambil dari istilah cover, biasannya terdapat judul
   buku. Judul pada kulit buku dalam pengatalogan tidak penting, kecuali
   kalau judul tersebut berbeda dengan judul yangtercantum pada
   halaman judul. Dalam hal ini judul tersebut perlu di catat dalam
   katalog, sebab sebagian pembaca kemungkinan akan menelusuri judul
   buku melalui judul di kulit bukutersebut
2. Punggung Buku
       Pada punggung buku biasannya terdapat judul buku.seperti
   halnya judul yangterdapatpada kulit buku, judul punggungbuku
   kemungkinan tidak sama dengan apa yang terdapat pada halaman
   judul.

3. Halaman Kosong
        Halaman kosong adalah halaman tanpa teks yang terletak setelah
   kulit buku di bagian depan dan di bagian belakang. Halaman ini
   berfungsi sebagai penguat jilidan buku. Oleh karana itu, biasanya
   halaman kosong adalah kertas yang lebih kuat (tidak mungkin sobek).
4. Halaman judul Singkat (Half Title)
        Halaman judul singkat terletak setelah halaman kosong dan berisi
   judul singkat dari buku. Jadi kalau sebuah buku mempunyai judul
   pokok dan judul tambahan, maka yangtercantum pada halaman ini
   adalah judul pokok saja.
5. Judul Seri
   a. Seri penerbit
               Sejumlah karya berjilid yang saling berkaitan dalam
       subjek atau bentuk, di terbitkan oleh penerbit dengan satu judul
       yang merangkum, di kenal dengan istilah judul kolektif.
   b. Seri Monografi
               Sejumlah karya monograf yang di keluarkan oleh suatu
       badan dalam penampilan yang seragam.
   c. Halaman Judul
              Halaman judul buku merupakan halaman yangberisi
       keterangan yangdi berikan penerbit, antara lain judul buku, nama
       pengarang,    dan    pihak-pihak      lain  yangterlibat   dalam
       kepengarangan seperti penerjemah, editor, dan ilustrator. Di
       samping itu juga berisi informasi tentang kota tempatterbit,
                                                                      4
penerbit, dan tahun terbit. Oleh karena itu, halaman judul buku
   merupakan halaman yang sangat penting untuk di perhatikan
   dalam proses pengatalogan. Halaman judul merupakan sumber
   informasi utama dalam mengumpulkan keterangan yang di
   perlukan dalam pengatalogan.

d. Halaman Balik Judul (Verso-Recto)
        Pada halaman balik judul sering kali terdapat informasi
   penting antara lain: keterangan kepengarangan; (2) judul asli dari
   karya terjemahan; (3) kota tempatterbit dan penerbit; (4) tahun
   terbit dan tahun copyright; (5) keterangan edisi.
e. Halaman Persenbahan (Dedication)
        Halaman persembahan biasanya terletak sebelum halaman
   prakata. Halaman ini tidak perlu di perhatikan dalam proses
   pengatalogan.
f. Kata Pengantar
        Kata pengantar merupakan catatan singkat yang mendahului
   teks, berisi penjelasan yang di berikan si pengarang kepada para
   pembaca. Penjelasan ini dapat berupa tujuan dan alasan penulisan
   buku, ruang lingkup, dan keterangan subjek yang di bahas. Sering
   kali kata pengantar berisi ucapan terimakasih kepada berbagai
   pihak yang telah membantu dalam penulisan buku tersebut serta
   penjelasan tentang cetakan.
g. Daftar Isi
        Daftar isi biasanya terletak sesudah kata pengantar tetapi
   dapat juga terletak di bagian akhir dari buku. Daftar isi memuat
   judul-judul bab dan rincian berupa subbab. Dari daftar isi kita
   dapat melihat sekilas ruang lingkup subjek yang di bahas
   pengarang.
h. Pendahuluan
        Pendahuluan biasanya mengikuti daftar isi dan merupakan
   bab pertama dari buku. Pendahuluan memberi wawasan tentang
   subjek yang di bahas.
i. Naskah (Teks)
        Naskah atau teks merupakan isi buku yang di sajikan dalam
   bab-bab secara sistematik.

                                                                   5
j.   Indeks
                  Indeks buku merupakan daftar nama dan subjek secara terinci
            yang menujuk kepada halaman buku tempat kata subjek atau
            istilah itu tercantum. Indeks biasanya terletak di bagian akhir dari
            sebuah buku. Indeks buku sangat bermanfaat, untuk itu perlu di
            catat keberadaanya di katalog.

       k. Bibliografi
                Bibliografi merupakan daftar kepustakaan yangdi gunakan si
          pengarang dalam menulis buku. Bagi pembaca, bibliografi ini
          penting untuk lebih mendalami isi buku tersebut. Bibliografi
          biasanya terletak di bagian akhir dari buku atau pada catatan kaki.
       l. Glossary
                Glossary merupakan daftar kata-kata atau istilah yang di
          anggapmasih asing bagi pembaca pada umumnya atau masih
          penjelasan. Glossary biasanya terletak pada akhir buku.
       m. Kolofon
                Kolofon adalah keterangan yang terdapat pada bagian akhir
          dokumen yang memberikan informasi tentang salah satu
          keterangan berikut yaitu judul, pengarang, penerbit, pencetak,
          tahun penerbitan atau pencetakan,dan informasi lainnya.
       n. Nomor Pagina
                Nomor pagina dari sebuah buku biasanya terdiri dari angka
          Romawi kecil dan angka Arab. Angka Romawai kecil di gunakan
          pada penomoran halaman kata pengantar sampai dengan daftar
          isi, sedangkan untuk bab-bab pendahuluan sempai akhir biasanya
          di gunakan angka Arab.

D. Peraturan Pengatalogan
   1. Mengenal AACR2
          Anglo-American Cataloguing Rules edisi 2 di kenal sebutan AACR2
      yang di gunakan sebagai pedoman dalam pembuatan katalog dan bisa
      di gunakan untuk semua jenis bahan pustaka. AACR2 merupaka
      perangkat peraturan yang Flexible, karena dalam AACR2 tersedia
      aturan yang bersifatalternatif dan pilihan. Artinya beberapa aturan
                                                                              6
boleh di gunakan atau tidak. Dengan demikian pustakawan dapat
menentukan kebijakan yang akan di gunakan oleh perpustakaannya.
Data bibliografi yang di cantumkan dalam katalog dapat di sesuaikan
dengan situasi dan kondisi perpustakaan. Tentunya kebijakan ini
harus di buatkan pedoman kerjanya sehingga pustakawan yang
melaksanakan kegiatan ini akan taat asas dan konsisten.
     Tahap-tahap dalam pengatalogan di lakukan dua tahap, yaitu
pertama mencatat terlebih dahulu data bibliografi bahan pustaka, dan
yang kedua menentukan titik akses yang meliputi penentuan tajuk
entri utama, tajuk entri tambahan dan bentuk tajuknya. Demikian
halnya struktur peraturan dalam AACR2 di bagi atas dua bagian (part).
Bagian pertama (part 1) peraturan aturan untuk membuat deskripsi
bibliografi (description), dan bagian kedua (part II) peraturan untuk
menentukan titik akses (Heading, Uniform Titles, and Reference).
     Peraturan untuk deskripsi bibliografi terdiri 13 bab. Bab1 besrisi
peraturan umum yang berlaku untuk semua jenis bahan pustaka,
sedangkan dalam bab2 sampai Bab 10 berisi peraturan bagi satu jenis
bahan pustaka tertentu. Bab 11 sampai Bab 13 memuat peraturan
yang bersifat parsial, sebagian dapat mengikuti peraturan umum
sebagian merupakan peraturan khusus, misalnya peraturan untuk
pengatalogan bentuk mikro, terbitan berseri dan analisis.
     Peraturan pada bab 1 untuk daerah deskripsi di dasarkan pada
General International Standart Bibliographic Description (ISBD (G)).
ISBD (G) di serap dalam AACR2 sebagai kerangka kerja umum
deskripsi bibliografis.
     Dari hasil tersebut kemudian di kembangkan berbagai ISBD untuk
berbagai jenis bahan pustaka seperti ISBD (M) untuk monograf. Ada 8
daerah deskripsi yaitu:
     Daerah judul dan keterangan penanggung jawab.
     Daerah edisi
     Daerah data khusus
     Daerah penerbitan dan distribusi
     Daerah deskripsi fisik
     Daerah seri
     Daerah catatan
     Daerah nomor standar (ISBN)

                                                                     7
Tabel 1.1
            Sumber Informasi Daerah Deskripsi Buku

No               Daerah                       Sumber informasi
1    Judul dan Pernyataan tanggung    Halaman Judul
     jawab
2    Edisi                            Halaman judul,Halaman lain,kolofon
3    Data khusus(tidak dipakai)       -
4    Terbitan dan publikasi lainnya   Halaman judul,halman lain ,kolofon
5    Deskripsi Fisik                  Terbitan yang bersangkutan
6    Seri                             Halaman judul seri ,halaman judul
                                      monograf,kulit buku ,bagian lain dari
                                      publikasi
7    Catatan                          Sumber apa saja
8    Nomor standard an keterangan     Sumber apa saja
     harga




                                                                              8
Tabel 1.2
                    Garis Besar Susunan Deskripsi

                              Tanda
No           Daerah                                         Unsur
                               baca
1    Judul dan                               1.1 Judul sebenarnya
     pernyataan tanggung    [](kurung        1.2 Pernyataan jenis bahan umum
     jawab                  siku)
                            =(sama           1.3 Judul parallel
                            dengan)
                            :(titik dua)     1.4 Judul lain /anak judul
                            / (garis         1.5 Pernyataan tanggung jawab
                            miring)
                            ; (titik         Pernyataan tanggung jawab yang
                            koma)            kedua dan seterusnya
2    Edisi                  .--              2.1 Pernyataan edisi
                            / (garis         2.2 Pernyataan taggung jawab
                            miring)
                            ; (titik         2.3 Pernyataan tanggung jawab
                            koma)            yang kedua dan
                                             seterusnya,berhubungan dengan
                                             edisi ,ybs.
3    Data khusus                             Digunakan untuk terbitan
                                             berseri,kartografi,sumber daya
                                             elektronik
4    Penerbitan             .--              4.1 Tempat terbit
                            : (titik dua)    4.2 Nama Penerbit
                            , (tanda         4.3 Tahun terbit
                            koma)
5    Deskripsi fisik(Jika   .--              5.1 Jumlah halaman dan jumlah
     tidak berparagraf)                      jilid
                            : (titilk dua)   5.2 Pernyataan ilustrasi
                            ; (titik         5.3 Ukuran
                            koma)
                            +(tanda          5.4 Lampiran
                            tambah)




                                                                               9
6    Seri (Ditulis dalam   .--          6.1 Judul seri
          tanda kurung)         : (titik     6.2 Keterangan seri lainnya
                                dua)
                                ;(titik      6.3 ISSN
                                koma)
                                ; (titik     6.4 Nomor seri
                                koma)
     7    Catatan(Jika tidak    .--
          berparagraf)
     8    Nomor standard .--                 ISBN
          dan harga (Jika :                  8.1 Harga dan sebagainya
          tidak berparagraf)

E.   BIBLIOGRAFI

                 Berasal dari bahasa latin yaitu Biblio (buku) dan
         Graphein(menulis).(V.W. Clapp, 1985)Secara etimologisBibliografi
         adalah adalah nama yang diterapkan untuk ilmu, senidan produk
         senidalam merekam bahan-bahan yangditerbitkan.· Sebagai ilmu =
         pengetahuan tentang buku dilihat dari berbagai aspeknya (fisik atau
         ide).Pengetahuan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh
         pemahaman tentang sejarah buku, status karya individu, hubunganya
         dengan karya lain. Maka pengetahuan tentang p archment(kertas),
         penjilidan, percetakan( xylography/seni cetak di ukiran kayu dan
         typography/tata huruf), ilustrasi buku, penyusunan bagian-bagian
         menjadi volume, kepengarangan, penerbit, dll semua itu tercakup
         dalam bibliographi.Sebagai seni = proses dalam membuat bibliografi
         itu sendiri ( teknik,penyajian, dll).Sebagai produk seni= daftar
         sistematis buku atau lainya yang disusun untuk maksud dan tujuan
         tertentu.
                 (Prytherch,       1990)Bibliografi     adalah seni     dalam
         mendeskripsikan buku dari segi fisik atau gagasan, buku sebagai objek
         fisik dan sejarah produksi buku. Kadang digunakan istilah critical,
         analitical,historycal or physical bibliography.


                                                                           10
(Downs, 1967)Bibliografi sebagai objek fisik (analitical
   bibliografi) Bibliografi sebagai ide(systematic bibliografi), fungsi
   utama pembuatan daftar buku, mengenali buku apa yang ada,
   menjemin pelestarian, pelengkap bagi pekerja informasi . (World Book
   Encyclopedia, 1992)adalah daftar buku atau artikel tentang sebuah
   subjek. Biasanya bibliografi diakhir halaman disertai dengan teks atau
   artikel yang panjang untuk rujuakan para pembaca atau penulis dan
   untuk memberikan informasi tambahan dalam subjek.

           (John Feather & Paul Sturges, 1997)adalah daftar
   sistematikatau studi analytic tentang buku, manuskrip dan dokumen
   lain. Bibliografi bermaksud menyediakan ulasanyang luas tentang
   pilihan berbagai area yang mungkin berdasarkan kronologis, geografi,
   subjek, pengarang, bentuk publikasi atau kumpulan lain. Enumerative
   bibliographi adalah sebuah istilah yang lebih banyak mencakup
   bibliografi. .

1. Tujuan Bibbliografi
      a. Mendaftar/menyusun informasi mengenai buku serta bahan
         pustaka yang terkait dalam susunan logis dan bermanfaat.
      b. Untuk membantu pemakai dalam menentukan keberadaan
         sebuah bahan pustaka atau mengenali sebuah buku yang
         populer.
      c. Bagi peneliti , mengetahui subjek apa saja yang telah ditulis,
         memperoleh
         informasi yang actual , menghindarkan duplikasi penelitian.
      d. Sebagai sarana pemilihan buku (identifikasi, rincian
         bibliografis, dll)
      e. Sarana untuk mengetahui perkembangan buku.
      f. Untuk memudahkan pengguna maka dibuatlah indeks
         pengarag, subjek, tempat.

2. Fungsi Dan Kegunaan Bibliografi
      a. Mencatat buku atau bahan pustaka yang ada.
      b. Mempromosikan pendayagunaan buku dan bahan pustaka
          lainya.
                                                                      11
c. Salah satu alat untuk mengembangkan ilmu karena bibliografi
         merupakan kumulasi pengetahuan.
3. Unsur-unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya.
      a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap.
      b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
      c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke
         berapa, nomor jilid
         buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
      d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang
         bersangkutan, nama majalah atau surat kabar, tanggal dan
         tahun.
4. Penyusunan Bibliografi
      a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
      b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang
         dimasukkan dalam urutan abjad.
      c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan
         referensi, untuk     refrensi kedua dan seterusnya, nama
         pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis
         sepanjang 5 atau 7 ketikan.
      d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah
         satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain
         adalah dua spasi.
      e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan
         seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam
         sebanyak tiga atau empat ketikan.

5. Jenis-Jenis Bibliografi
   Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder
   akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan
   dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki
   perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog.

   Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu
   majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.
   Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi
   menjadi:
a. Bibliogrfi Deskriptif
                                                                       12
Bibliografi yang dilengkapi deskripsi singkat yang didapat dari
   gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti
   judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan
   (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
b. Bibliografi evaluative
   Bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan
   pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu
   bahan pustaka atau artikel.

6. Manfaat Bibliografi
       Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam
   bentuk bibliografi dilakukan dengan alasan antara lain:
        Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk
          dan bidang kajiannya.
        Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam
          dan meningkat jumlahnya
        Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran
          informasi yang cepat dan tepat.
       Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai
   fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri
   informasi tertentu.Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian
   dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai tanpa harus
   mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat
   menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan. Dengan
   demikian maka bibliografi dapat digunakan sebagai:
        Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan.
        Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan.
        Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian
          tertentu, dan sebagainya.

7. Cakupan Bibliografi
   Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
      1. Bibliografi Retrospektif
           Jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah
           diterbitkan pada jaman yang lampau.
           Misalnya : “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”

                                                                      13
2. Bibbliografi Terkini/current
          Jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau
          masih terbit saat ini.
          Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory
       3. Bibliografi selektif
          Jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan
          tertentu.
          Misalnya : “Buku bacaan terpilih untuk anak usia prasekolah”.
       4. Bibliografi subjek
                  Jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau
          artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu.
          Misalnya : “Bibliografi khusus ternak kelinci”

       5. Bibliografi nasional
          Jenis bibbliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau
          daerah regional tertentu.
          Misalnya : “Bibbliografi Nasional Indonesia”
                  Penentuan cakupan /topik suatu bibbliografi
          ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain:
               Permintaan pengguna
               Topic yang sedang berkembang atau yang banyak
                  diperlukan saat itu.
               Dokumentasi koleksi yang dimiliki.
               Mandate instansi.

8. CONTOH BIBLIOGRAFI
         SARWONO                                               JUDUL
   EDISI         Teori Psikologi/Sarwono,Sarlito,heSndrawan.
         -Ed.1.Cet.3 -Jakarta;Diva Press.1995            PENERBIT
         Ix:29 hal.;20 cm                       DESKRIPSI FISIK
         ISBN: 979-421-094-3             ISBN(International     Standar
         Book Number)




                                                                      14
F. Daerah dan unsur unsur Deskripsi
          Seperti telah dijelaskan sebelumnya,langkah pertama dalam
   pengatalogan adalah menentukan deskripsi bibliografi. Ada 8 daerah
   deskripsi yaitu:
         Daerah judul dan keterangan penanggung jawab.
         Daerah edisi
         Daerah data khusus
         Daerah penerbitan dan distribusi
         Daerah deskripsi fisik
         Daerah seri
         Daerah catatan
         Daerah nomor standar (ISBN)

   1. Daerah judul dan keterangan tanggung jawab
          Terdiri atas judul sebenarnya,judul lain (termasuk judul
      peralel,anak judul) dan pernyataan tanggung jawab.
      a. Judul sebenarnya
              Judul sebenarnya di nyatakan sesuaidengan kata,susunan
      dan ejaan yang digunakan dalam sumber infomasi utama,
      sedangkan penggunaan huruf kapital dan tanda bacanya
      disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
      b. Pernyataan tanggung jawab
          Pernyataan tanggung jawab tidak terbatas pada pernyataan
      pengarang, tetapi dapat pula meliputi editor,penghimpun,
      penggambar, penerjemah, dan lainnya yang terdapat pada
      halaman judul.

   2. Dearah edisi
         Terdiri atas unsur-unsur edisi dan pernyataan pengarang yang
      khusus terkait pada edisi tersebut.

   3. Daerah data khusus
          Daerah ini tidak di gunakan untuk monograf/buku tercetak,
      tetapi di gunakan untuk penomoran dalam terbitan berseri dan
      bahan nonbuku lainnya.


                                                                   15
4. Daerah penerbitan
       Daerah penerbitan terdiri atas unsur-unsur tempat
   terbit,nama penerbit dan tahun terbit. Peraturan umum untuk
   daerah ini adalah sebagai berikut.
   a. Bila terdapat lebih dari satu tempat,nama atau tahun yang di
       masukkan di daerah ini. Maka nyatakan tempat,
   b. nama atau tahun tersebut dalam urutan yang sesuai dengan
       karya yang dideskripsikan.
   c. Masukkan nama dan tempat, orang atau badan. Sebagaimana
       adanya dalam sumber informasi. Hilangkan kata depan yang
       menyertainya,kecuali bila hal itu akan mempengaruhi
       pemahaman deskripsi
   d. Bila rincian informasi mengenal karya asli tercakup bersamaan
       dengan keterangan mengenai reproduksi, cetak ulang, dan
       sebagainya, maka nyatakan informasi mengenai terbitan yang
       terkhir dalam daerah ini. Informasi mengenai terbitan
       mengenai yang asli di masukkan dalam catatan

5. Daerah deskripsi fisik
       Terdiri dari unsur-unsur jumlah satuan fisik,pernyataan
   ilustrasi, ukuran, dan pernyataan bahan tambahan

6. Daerah seri
       Daerah seri terdiri dari unsur-unsur judul seri, keterangan seri
   lainnya, international Standard Serial Number (ISSN), nomor seri.
   Setiap seri di salin dalam tanda kurung biasa.

7. Daerah catatan
       Meliputi hal-hal yang penting tetapi tidak dapat di nyatakan
   dalam daerah deskripsi sebelumnya. Pencatatannya di mulai pada
   paragraf baru dalam deskripsi bibliografi. Pengatalog bebas dalam
   menentukan mengenai apa yang di masukkan dalam daerah
   catatan.




                                                                    16
8. Nomor standar dan keterangan pengadaan
        Nyatakan nomor standar seperti contoh berikut ini :
   Contoh :
   ISBN 978-602-978-337-7
   Nyatakan harga atau keterangan lain yang berhubungan dengan
   pengadaan dokumen. Nyatakan harga simbol dan angka, dan
   istilah lain sesingkat mungkin.




                                                            17
BAB II

                               KLASIFIKASI

    Sebelum suatu bahan pustaka yang relevan dapat ditemukan kembali
harus diadakan penelusuran (search) terlebih dahulu didalam “gudang
informasi” yang disebut perpustakaan. Tentunya tidak praktis jika seluruh
koleksi perpustakaan ditelusuri satu persatu. Prinsip dasar dalam temu
kembali informasi adalah bahwa penelusuran untuk suatu bahan pustaka
dilakukan pada sebagian koleksi itu, yakni pada bagian yang secara potensial
paling relevan untuk memenuhi suatu permintaan. Bagian dari koleksi bahan
pustaka itu disebut kelas. Kelas dalam batasan umum adalah suatu kelompok
benda yang memiliki beberapa ciri yang sama. Kegiatan pengelompokan atau
pembentukan kelas disebut klasifikasi.

A. Pengertian Klasifikasi
   1. Klasifiksi Secara Umum
              Dalam Kehidupan sehari-hari tanpa disadari kita sering
      melakukan dan melihat kegiatan klasifikasi. Pekerjaan tersebut adalah
      mengelompokkan sejumlah barang, tanaman, uang, gagasan, objek,
      manusia dan sebagainya, kedalm kelompok tertentu berdasarkan ciri-
      ciri yang sama dan atau yang hampir sama.
              Pasar yang merupakan tempat jual beli, tanpa disadari para
      pemilik lapak atau toko telah melakukan kegiatan pengklasifikasian.
      Barang-barang yang mereka jual biasanya dikelompokkan menurut
      jenis barang, seperti buah-buahan, sayur mayur pakaia, alat tulis,
      perkakas, mainan anak-anak. Apabila diperhatikan lebih lanjut dan
      mendalam seperti pedagang buah maka akan terlihat buah-buahan itu
      dikelompokkan sesuai jenis buahnya, misal jeruk dengan jeruk, pisang
      dengan pisang, mangga dengan mangga, bahkan jika lebih diteliti
      kembali pedagangpun mengelompokkan lebih spesifik lagi, misalnya
      buah mangga tu di kelompokkn lagi menjadi mangga arumanis,
      mangga golek, mangga manalagi, mangga lalujiwoj dan berbagai jeis
      mangga lainya. Pada setiap mangga itu juga di klasifikasikan
      berdasarkan besar kecilnya atau menurut tingkat kematanganya.



                                                                         18
Kegiatan pengelompokkan diatas untuk menyesuaikan
   kebutuhan pembeli dan pedagangpun dengan mudah memberikan
   pelayanan kepada pembeli.
            Dari penjelasan singkat diatas dapat ditarik pengertian bahwa
   klasifikasi secara       umum adalah mengelompokkan sesuatu
   berdasarkan ciri yang sama dan atau hampir sama pada tempat yang
   sama atau berdekatan dan sekaligus memisahkan dari jenis lainya
   dengan tujuan untuk memudahkan identifikasi.
2. Klasifikasi di Perpustakaan
            Klasifikasi perpustakan adalah pengelompokkan bahan
   pustaka yang sistematis ke dalam kelas atau golongan tertentu
   berdasarkan ciri-ciri yang sama atau hampir sama dan sekaligus
   memisahkannya dari bahan pustaka lain berdasarkan tingkat
   perbedaanya.
            Perpustakaan pada hakekatnya mengumpulkan bahan pustaka
   karena informasinya (subyeknya). Satu bahan pustaka dapat memiliki
   beberapa ciri, misalnya ciri kepengarangan, ciri subyek, ciri fisik dan
   ciri-ciri lainnya. Pengelompokan bedasarkan subyek ini disebut
   klasifikasi fundamental, sedangkan pengelompokan menurut ciri
   lainnya disebut klasifikasi artifisial.

   Menurut Suwarno, pengertian klasifikasi fundamental dan klasifikasi
   artificial secara umum, yaitu:

  1. Klasifikasi artifisial (artificial classification), yaitu klasifikasi bahan
     pustaka berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada
     bahan pustaka tersebut. Misalnya berdasarkan warna buku atau
     tinggi buku.
  2. Klasifikasi fundamental (fundamental classification), yaitu
     klasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu
     sifat yang tetap pada bahan pustaka meskipun kulitnya berganti-
     ganti atau formatnya diubah. Klasifikasi fundamental sering
     digunakan perpustakaan saat ini.



                                                                             19
B. Kuntungan, Fungsi, dan Tujuan Klasifikasi

    1. Keuntungan Klasifikasi
       a. membantu pemakai jasa perpustakaan mengidentifikasi dan
           melokalisasi bahan pustaka berdasarkan nomor panggil dokumen.
       b. mengelompokkan bahan pustaka sejenis menjadi satu jajaran atau
           berdekatan.
       Dua keuntungan tersebut sangat dimungkinkan karena dalam
       penentuan kelas,pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
       subyek atau cakupan bidang ilmu dari suatu bahan pustaka.
    2. Fugsi Klasifikasi
       Klasifikasi berfungsi ganda yaitu:
        1. Sebagai sarana penyusunan bahan pustaka di rak,
        2. Sebagai sarana penyusunan entri bibliografi dalam catalog
            tercetak, dan indeks dalam tata susunan sistematis.
    3. Tujuan Klasifikasi
       a. Menghasilkan urutan yang berguna
           Tujuan utama klasifikasi adalah menghasilkan urutan atau
           susunan bahan pustaka yang berguna bagi staf perpustakaan
           maupun bagi pemakai perpustakaan.
       b. Penempatan yang tepat
           Bila bahan pustaka diperlukan pemakai, pustaka yang diinginkan
           mudah diketemukanserta mudah dikembalikan oleh petugas ke
           tempat, yang pasti sesuai dengan sistem klasifikasi yang
           digunakan.
       c. Penyusunan mekanis
           Bahan pustaka baru mudah disisipkan di antara bahan pustaka
           yang sudah dimiliki. Demikian pula penarikan bahan pustaka
           (karena dipinjam) tidak akan mengganggu susunan bahan
           pustaka di jajaran.


C. Sistem Klasifikasi

    1. Klasifikasi Artifisial
                                                                       20
Sistem ini adalah mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan ciri
        atau sifat-sifat lainnya, misalnya pengelompokan menurut pengarang,
        atau berdasarkan ciri fisiknya, misalnya ukuran, warna sampul, dan
        sebagainya
    2. Klasifikasi Utilitas
        Pengelompokan bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan
        jenisnya. Misal, buku bacaan anak dibedakan dengan bacaan dewasa.
        Buku pegangan siswa di sekolah dibedakan dengan buku pegangan
        guru. Buku koleksi referensi dibedakan dengan koleksi sirkulasi
        (berdasar kegunaannya).
    3. Klasifikasi Fundamental
               Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek atau
       isi pokok persoalan yang dibahas dalam suatu buku. Pengelompokkan
       bahan pustaka berdasarkan sistem ini mempunyai beberapa
       keuntungan, diantaranya:
        • bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya
            berdekatan.
        • Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai
            koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang lemah
            dan mana yang kuat.
        • Menudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut
            subyeknya.
        • Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah.
        • Untuk membantu penyiangan atau weeding koleksi.
            Klasifikasi fundamental banyak digunakan oleh perpustakaan
            besar maupun kecil. Dalam sistem tersebut buku dikelompokkan
            berdasarkan subyek, sehingga memudahkan pemakai dalam
            menelusur suatu informasi.

D. Pekerjaan Klasifikasi
   Dalam melakukan kegiatan mengkalasifikasikan sebuah buku, perlu
   diperhatikan hal-hal berikut
    1. Menentukan Subjek Buku
        a) Dari judul buku
           Judul suatu buku adakalanya sudah menunjukan tema atau subjek
           yang dibahas. Misalnya Pengantar Aljabar untuk Perguruan Tinggi

                                                                        21
maka subjeknya adalah “Aljabar”, Pengantar Teknologi
       Informatika maka subjeknya “Informatika”, dan seterusnya.
    b) Dari ringkasan atau resume buku
       Apabila dari suatu judul buku tidak dapat diketahui secara pasti
       tema atau subjeknya, maka ringkasan isi buku yang umumnya
       tertera pada cover belakang dapat dijadikan pedoman. Dari
       ringkasan itu akan diketahui subjek yang terkandung pada buku
       tersebut. Misalnya Laskar Pelangi, judul tersebut tidak langsung
       menunjukan subjek yang dimaksud tapi harus terlebih dahulu
       dibaca ringkasannya agar diketahui subjek apa yang
       dikandungnya.
    c) Dari daftar isi, kata pengantar atau pendahuluan buku
       Apabila dari suatu judul buku tidak dapat diketahui, maka subjek
       yang dibahas dalam buku tersebut dapat ditemukan dengan cara
       menganalisa daftar isi atau kata pengantar atau pendahuluan
       buku tersebut.
    d) Isi Buku
       Apabila dalam pencarian subjek buku belum diketahui dari
       kegiatan diatas maka membaca sebagian atau keseluruhan isi dari
       buku tersebut.
    e) Ahli Bidang Tetentu
       Langkah terakhir untuk menentukan subjek buku adalah
       menanyakan kepada orang yang ahli dalam bidang tersebut.
2. Menentukan Nomor Kelas
   a) Tentukan nomor kelas bedasarkan subjek tau pokok masalh yag
       dibahas buku.
       Misalnya pendidikan adalah kelas 370.
   b) Tentukan nomor kelas berdasarkan subjek yang lebih spesifik.
       Misalnya Kuda Ras adalah kelas 636.12
   c) Buku yang terdiri dari dua subjek, mak kelasnya mengambil dari
       subjek yang menonjol. Apabila subjek dari keduaya setaraf maka
       subjek yang dipilih adalah yang lebih awal disebutkan dalam
       halaman judul.
       Misalnya Ekononi dan Kehutanan. Maka kelasnya adalah 330.
   d) Apabila sebuah buku membahas lebih dari dua subjek yang saling
       berkaitan maka masukkan karya tersebut ke dalam subjek yang
       lebih luas cakupanya dan mencakup seluruh subjeknya.
                                                                    22
Misalnya, Masalah psikologi sosial, kebudayaan, dan ekologi.
                     Psikologi Sosial 301.1 (aspek sosiologi)
                     Kebudayaan              301.2 (aspek sosiologi)
                     Ekologi          301.3 (aspek sosiologi)
                     Untuk karya ini masuk kedalam kelas 301
        e) Apabila sebuah buku membahas lebih dari dua subjek yang tidak
           saling berkaitan, maka dlam menentukan nomor kelas
           berdasarkan bidang yang aspeknya diutamakan dalam
           pembahasan atau yang paling luas kajianya.

E. Jenis-jenis Klasifikasi

   Ada beberapa jenis klasifikasi perpustakaan yang digunakan, diantaranya:
   1. Dewey Decimal Classification (DDC)
   2. Universal Decimal Classification (UDC)
   3. Library of Congress Classification
      Dari ketiga sistem klasifikasi di atas, yang paling banyak digunakan di
      perpustakaan adalah Dewey Decimal Classification. Pada kesempatan
      ini hanya akan diuraikan Dewey Decimal Classification
       a. Dewey Decimal Classification (DDC)
          1) Sejarah Dewey Decimal Classification
              Klasifikasi Persepuluhan Dewey Decimal Classification karya
           Melvil Dewey. Nama lengkapnya Melville Louis Kassuth Dewey
           (1851-1931). Berlatar belakang dari pemikiran bagaimana untuk
           membuat sebuah system penggolongan koleksi di perpustakaan
           yang mudah di mengerti dan diterima secara universal di
           perpustakaan-perpustakaan lainnya. Hingga pada akhirnya
           system klasifikasi DDC digunakan secara luas diseluruh dunia
           karena mudah disesuaikan dengan perkembangan ilmu
           pengetahuan dan teknologi. Pada 1874 Dewey sebagai
           pustakawan di AmhersCollege, Massachuseetts, Tahun 1876 ia
           menerbitkan DDC edisi pertama dengan judul “A classification and
           subject indexfor a library”. Terbit pertama kali hanya sebanyak
           42 halaman yang berisi 12 halaman pendahuluan, 12 halaman
           bagan dan 18 halaman indeks. Sejak edisi pertama diterbitkan,
              DDC terus menerus mengikuti perkembangan ilmu
           pengetahuan. Banyak subyek-subyek baru yang ditambahkan.
                                                                          23
Adakalanya notasi mengalami perluasan dan perubahan lokasi
karena perkembangan subyek tersebut. Kelestarian DDC sampai
dapat mencapai umur lebih seabad dan banyak pemakainya di
dunia, disebabkan karena DDC secara berkala ditinjau kembali
dan diterbitkan edisi barunya. Lembaga yang mengawasi dan
mendukung penerbitan DDC ialah “The LakePlaced Education
Foundation” dan “The Library of Congress” di Amerika Serikat
sarana komunikasi diterbitkan “DecimalClassification, adition,
notes, decisions” (DC).
    DDC terbit dalam 2 edisi/versi yaitu edisi lengkap dan ringkas.
Edisi ringkas dimaksudkan untuk digunakan di perpustakaan
yang memiliki koleksi di bawah 20.000 judul. Edisi ringkas ini
yang paling banyak digunakan oleh Perpustakaan Sekolah dan
Umum yang koleksinya masih terbatas. DDC telah digunakan oleh
sekitar 135 negara dan diterjemahkan lebih dari 30 bahasa,
termasuk dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Terjemahan
Ringkasan Klasifikasi Desimal Dewey dan Indeks Relatif”.
    Dewey        Decimal        Classification,   juga      disebut
SistemDesimalDewey adalah sebuah system klasifikasi. Kemudian
beliau menciptakan system penggolongan koleksi berdasarkan
pembagian angka decimal dimana dari setiap angka tersebut
mewakili subjek/tema pengetahuan tertentu, dan sejak saat itu
telah banyak dimodifikasi dan dikembangankan dalam dua puluh
dua kali revisi yang telah terjadi hingga tahun 2004.

2) Unsur-Unsur Pokok Dewey Decimal Classification

    Menurut Hamakonda dan Tairas, system ini memiliki unsur-
unsur pokok antara lain:
a) Sistematika pembagian ilmu pengetahuan yang dituangkan
   kedalam suatu bagan yang lengkap dan dilandaskan pada
   beberapa prinsip dasar tertentu.
b) Notasi, yang terdiri dari serangkaian simbol berupa angka,
   yang mewakili serangkaian istilah(yang mencerminkan subjek
   tertentu) yang terdapat pada bagan.


                                                                24
c) Indeks relatif, yang terdiri dari sejumlah tajuk dengan
    perincian aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan
    memberikan petunjuk berupa nomor kelas, yang
    memungkinkan orang mencari tajuk yang tercantum dalam
    indeks bagan.
 d) Tabel pembantu, yang berbentuk serangkaian notasi khusus,
    yang dipakai untuk menyatakan aspek-aspek tertentu yang
    selalu terdapat dalam beberapa subjek yang berbeda.
    Terdapat 7 tabel pembantu, yaitu:
    ● Tabel 1 Subdivisi Standar
    ● Tabel 2 Wilayah
    ● Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan
    ● Tabel 4 Subdivisi Bahasa
    ● Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis
    ● Tabel 6 Bahasa
    ● Tabel 7 tentang Orang/Pribadi
 e) Di samping itu, sistem klasifikasi harus menyediakan kelas
    untuk Karya Umum, untuk menempatkan karya-
    karya yang begitu luas cakupannya, sehingga tidak dapat
    dimasukkan ke dalam salah satu kelas utama manapun
3) Komponen-komponen Dewey Decimal Classification
   Dalam klasifikasi Persepuluhan Dewey ini terdapat 3
   komponen, yaitu Bagan, indeks Relatif, dan Tabel-tabel. Untuk
   lebih jelasnya dapat diperhatikan pada uraian berikut ini :
     Bagan (Schedules)
        Klasifikasi Dewey adalah bagan klasifikasi sistem hirarki
        yang menganut prinsip “desimal” untuk membagi semua
        bidang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dibagi ke
        dalam 10 kelas utama, yang diberi kode/lambang angka
        (selanjutnya disebut notasi). Dalam DDC ini semakin
        khusus suatu subyek, semakin panjang notasinya. Karena
        banyak angka yang ditambahkan pada notasi dasarnya.
        Pembagiannya dari umum ke khusus.
     Indeks Relatif (RelativeIndex)
        Untuk membantu mencari notasi suatu subyek dalam DDC
        terdapat ‘Indeks Relatif’. Pada indeks relatif ini terdaftar
        sejumlah istilah yang disusun berabjad. Istilah-istilah
                                                                 25
tersebut mengacu kenotasi yang terdapat dalam bagan.
    Dalam indeks ini didaftar sinonim untuk suatu istilah,
    hubungan-hubungan dengan subyek lainnya. Bila suatu
    subyek telah ditemukan dalam indeks relatif, hendaklah
    ditentukan lebih lanjut aspek dari subyek yang
    bersangkutan. Cara yang paling cepat untuk menentukan
    notasi suatu subyek adalah melalui indeks relatif. Tetapi
    menentukan notasi hanya melalui dan berdasarkan indeks
    relatif saja tidak dapat dibenarkan. Setelah suatu subyek
    diperoleh notasinya dalam indeks relatif, harus diadakan
    pengecekan dengan notasi yang terdapat dalam bagan.
    Dengan demikian dapat diketahui apakah notasi tersebut
    betul-betul sesuai dengan karya yang sedang
    diklasifikasikan.
  Tabel-Tabel
    Kecuali pembagian kelas secara desimal dengan notasi
    yang terdaftar dalam bagan, DDC juga mempunyai sarana
    lain. Untuk membagi/memperluas subyek lebih lanjut,
    yaitu dengan menyediakan sejumlah tabel pembantu atau
    auxiliarytables. Notasi pada tabel-tabel tersebut hanya
    dapat digunakan dalam rangkaian dengan notasi yang
    terdapat dalam bagan. Dengan kata lain, notasi yang
    terdapat dalam tabel tidak pernah berdiri sendiri, selalu
    dirangkaikan dengan notasi dalam bagan. Dalam
    klasifikasi    DDC    edisi   22    terdapat    7    tabel
    pembantu/pelengkap.
Perluasan dari Tabel Wilayah DDC, terdapat perluasan khusus
yang berhubungan dengan wilayah Indonesia (tabel 2). Buku-
buku tentang Indonesia makin hari makin besar jumlahnya.
Kebutuhan untuk perluasan/penyesuaian notasi DDC untuk
subyek Indonesia sangat diperlukan, karena untuk
membedakan daerah yang dibahas dalam subyek buku.
Mengenai ikhtisar pembagian daerah-daerah Indonesia kita
menggunakan pedoman yang diterbitkan oleh Pusat
Pembinaan Perpustakaan, yang disusun oleh Sub Panitia
Standarisasi Perpustakaan, Panitia Teknis Perpustakaan pada
Tahun Buku Internasional 1972, dengan judul “Perluasan dan
                                                           26
Penyesuaian Notasi untuk Beberapa Seksi dalam DDC khusus
            yang berhubungan dengan Indonesia”.

                 Kuda


636.12                         Kelas Sub-subseksi
  600
  600

               Kuda Ras
         4) Prinsip Dasar Dewey Decimal Classification

                 Dewey Decimal Classification (DDC) membagi ilmu-ilmu
Dan Seterusnya sehingga membentuk bagan klasifikasi dewey Masing-masing kelas
            pengetahuan ke dalam 10 kelas utama. yang lengkap
            utama dibagi lagi menjadi10 divisi. Masing-masing divisi dibagi
            lagi menjadi 10 seksi. Sehingga terdapat 10 kelas utama, 100
            divisi, dan1000 seksi.



600                               Kelas Utama
 600
 0
             Ilmu Terapan


630                                Kelas Divisi


               Pertanian


 636                               Kelas Seksi


              Peternakan


 636.1                           Kelas Subseksi

                                                                          27
Tabel
                          10 kelas utama

  000     Generalities (Karya Umum)
  100     Philosopy and Psychology (Filsafat dan Psikologi)
  200     Religion (Agama)
  300     Science (Ilmu-ilmu Sosial)
  400     Language (Bahasa)
  500     Natural Science and Mathematics (Ilmu-ilmu Alam dan
          Matematika)
  600     Technology and Applied Science (Teknologi dan Ilmu-ilmu
          Terapan)
  700     The Art, Fine and Sport (Kesenian, Hiburan dan Olahraga)
  800     Literature and Rhetoric (Kesusastraan)
  900     Geography and History (Geografi dan Sejarah)

                               Tabel
                           10 kelas Divisi
000 Generalities(Karya Umum)
 000 - 009 Knowledge - Special Computer Methods (Ilmu Umum
            dan Komputer)
 010 - 019 Bibliography (Bibliografi)
 020 - 029 Library and Information Science (Perpustakaan dan Ilmu
            Informasi)
 030 - 039 General Encyclopedic Works (Ensiklopedia Umum)
                                                                    28
040 - 049   Unassigned (Belum Digunakan)
 050 - 059   General Serial Publications (Terbitan Berseri, Berkala
             Umum)

 060 - 069 General Organizations and Museology (Organisasi Umum
           dan Museum)
 070 - 079 Journalism, Mass Media, Publishing (Jurnalisme, Media
           Massa, Penerbitan)
 080 - 089 General Collection (Kumpulan Karya Umum)
090 - 099  Manuscript and Rare Books (Manuskrip, Naskah-naskah
           dan Buku-buku Langka)
100 Philosophy and Psychology(Filsafat dan Psikolog)

110 – 119    Metaphysics (Metafisika)
120 – 129    Epistemology, Causation, Humankind (Epistemologi,
             Hukum Sebab Akibat anusia)
130 - 139    Paranormal Phenomena (Fenomena Paranormal)
140 - 149    Specific Philosophical Schools and Viewpoints (Pandangan
             Filsafat Khusus dan Sistem Doktrin)
150 – 159    Psychology (psikologi/Ilmu jiwa)
160 – 169    Logic (Logika)
170 – 179    Ethics, MoralPhilosoph (Etika dan Filsafat Moral)
180 - 189    Ancient, Medieval, Oriental Philosophy (Filsafat Zaman
             Kuno, Abad Pertengahan dan Filsafat
190 - 199    Modern Western and Other Non-Oriental Philosophy
             (Filsafat Barat Modern dan Selain Filsafat Timur)

200 Religion(Agama)
200 - 209 Religious Mythology, Social Theology (Mitos Keagamaan,
          Teologi Sosial)
210 - 219 Philosophy and Theory of Religion (Filsafat dan Teori
          Agama)
220 - 229 Bible (AlKitab)
230 - 239 Christianity, Christian Theology (Teologi Kristen)
240 - 249 Christian Moral and Devotional Theology (Moral Kristen dan
          Teologi Kebaktian)
                                                                        29
250 - 259 Christian Orders and Local Church (Orde-orde Keagamaan
          dan Gereja Setempat)
260 - 269 Social and Ecclesiastical Theology (Teologi Sosial dan
          Eklesiastik Kristen)
270 - 279 History of Christianity and Christian Church (Sejarah Gereja)

280 - 289 Christian Denominations and Sects (Denominasi dan Sekte-
          sekte Kristen)
290 - 299 Other Religions (Agama Selain Kristen)
297       Agama Islam dengan Nomor Dasar 297
2X0       Agam Islam dengan Nomor Dasar 2X0

300 Social Science (Ilmu Sosial)
300 - 309 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi)
310 - 319 General Statistic (Statistik Umum)
320 - 329 Political and Government Science (Ilmu Politik dan
          Pemerintahan)
330 - 339 Economics (Ilmu Ekonomi)
340 - 349 Law (Ilmu Hukum)
350 - 359 Public Administration and Military Science (Administrasi
          Negara dan Ilmu Kemiliteran)
360 - 369 Social Problems and Services (Permasalahan dan
          Kesejahteraan Sosial)
370 - 379 Education (Pendidikan)
380 - 389 Commerce, Communications, Transportation (Perdagangan,
          Komunikasi,Transportasi)
390 - 399 Customs, Etiquette, Folklore (Adat Istiadat, Etiket, Folklor)

400 Language (Bahasa)
400 - 409 Terminology, Bilingualism (Terminologi, Bilingual)
410 - 419 Linguistics (Linguistik, Bahasa Indonesia)
420 - 429 English and Old English, Anglo-Saxon (Bahasa Inggris, Anglo-
          Saxon)
430 - 439 Germanic, Teutonic Languages (Bahasa Jerman)
440 - 449 Romance Language, French (Bahasa Perancis)
450 - 459 Italian, Romanian, Rhaeto-Romanic Language (Bahasa Italia)
                                                                          30
460 - 469 Spanish and Portuguese Language (Bahasa Spanyol dan
          Portugis)
470 - 479 Latin Language (Bahasa Latin)
480 - 489 Hellenic Language, Classical Greek (Bahasa Yunani Kuno)
490 - 499 Other Languages (Bahasa-bahasa Lain)

500 Natural Science and Mathematics (Ilmu-ilmu Alam dan
Matematika)
500 - 509 Miscellany of Nature Sciences (Aneka Ragam tentang Ilmu
          Pengetahuan Alam)
510 - 519 Mathematics (Matematika)
520 - 529 Astronomy (Astronomi)

530 - 539   Physics (Fisika)
540 - 549   Chemistry (Kimia)
550 - 559   Earth Sciences (Ilmu Bumi)
560 - 569   Paleontology, Paleozoology (Paleontologi, Paleozoologi)
570 - 579   Biology (Biologi, Ilmu Hayat)
580 - 589   Plants (Ilmu Tumbuhan, Ilmu Tanaman)
590 - 599   Animals (Ilmu Hewan, Ilmu Binatang)

600 Technology and Applied Sciences (Teknologi dan Ilmu-ilmu
Terapan)
600 - 609 Miscellany of Technology and Applied Sciences (Aneka
          Ragam Teknologi dan Ilmu Terapan)
610 - 619 Medical and Medicine Science (Ilmu Kedokteran dan Ilmu
          Pengobatan)
620 - 629 Engineering and Allied Operations (Ilmu Teknik dan Ilmu
          yang Berkaitan)
630 - 639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan
          Teknologi yang Berkaitan)
640 - 649 Home Economic and Family Living (Kesejahteraan Rumah
          Tangga dan Kehidupan Keluarga)
650 - 659 Management and Auxiliary Service (Manajemen dan Ilmu
          yang Berkaitan)
660 - 669 Chemical Engineering and Related Technologies (Teknologi
                                                                      31
Kimia dan Ilmu yang Berkaitan)
670 - 679 Manufacturing (Pabrik-pabrik, Manufaktur)
680 - 689 Manufacture of Products for Specific Uses (Produksi untuk
          Keperluan Khusus)
690 - 699 Buildings (Teknik Bangunan)


700 The Art, Fine and Sport (Kesenian, Hiburan dan Olahraga)
700 - 709 The Art (Teori Kesenian)
710 - 719 Civic and Lanscape Art (Seni Perkotaan dan Pertamanan)
720 - 729 Architecture (Arsitektur)
730 - 739 Plastic Arts and Sclupture (Seni Plastik dan Seni Patung)
740 - 749 Drawing and Decorative Art (Menggambar dan Seni
          Dekorasi)
750 - 759 Painting and Paintings (Seni Lukis dan Lukisan)
760 - 769 Graphic Arts (Seni Grafika)
770 - 779 Photography and Photographs (Seni Fotografi dan Foto)
780 - 789 Music (Seni Musik)
790 - 799 Recreational and Performing Arts (Olah Raga dan Seni
          Pertunjukan)

800 Literature (Kesusastraan)
800 - 809 Literature Theory and Rhetoric (Teori Kesusastraan dan
          Retorika)
810 - 819 Indonesian Literatures (Kesusastraan Indonesia)
820 - 829 English and Anglo-Saxon Literatures (Kesusastraan Inggris)
830 - 839 Germanic, Teutonic Literatures (Kesusastraan Jerman)
840 - 849 Romance, French Literatures (Kesusastraan Perancis)
850 - 859 Italian,     Romanian,      Rhaeto-Romanic      Literatures
          (Kesusastraan Italia)
860 - 869 Spanish and Portuguese Literatures (Kesusastraan Spanyol
          dan Portugis)
870 - 879 Latin Literatures (Kesusastraan Latin)
880 - 889 Helenic, Classical Greek Literatures (Kesusastraan Yunani
          Kuno)
890 - 899 Other Literatures (Kesusastraan Lain-lain)
                                                                        32
900 Geography and History (Sejarah, Geografi &Disiplin Ilmu yang
 Berkaitan)
 900 - 909 Theory of History (Teori Ilmu Sejarah)
 910 - 919 Geography and Travel (Geografi dan Perjalanan)
 920 - 929 Biography and Genealogy (Biografi dan Silsilah)
 930 - 939 History of Ancient World to 499 (Sejarah Dunia Kuno sampai
           dengan Tahun 499)
 940 - 949 General History of Europe (Sejarah Umum Eropa)
 950 - 959 General History of Asia (Sejarah Umum Asia)
 960 - 969 General History of Africa (Sejarah Umum Afrika)
 970 - 979 General History of North America (Sejarah Umum Amerika
           Utara)
 980 - 989 General History of South America (Sejarah Umum Amerika
           Selatan/Amerika Latin)
 990 - 999 General History of Other Parts of World (Sejarah Umum
           Bagian Dunia Lainnya)

              Sedangkan untuk koleksi pustaka islam menggunakan notasi
       2x yang merupakan penjabaran dari notasi 297 pada notasi Dewey
       Decimal Classification (DDC).
       Berikut ada 10 kelas utamanya :
      2x0 Islam (Umum)
      2x1 Al-Quran dan Ilmu Terkait
      2x2 Hadis dan Ilmu Terkait
      2x3 Aqaid dan Ilmu Kalam
      2x4 Fiqih
      2x5 Akhlak dan Tasawuf
      2x6 Sosial dan Budaya
      2x7 Filsafat dan Perkembangannya
      2x8 Aliran dan Sekte
      2x9 Sejarah, Islam dan Modernisasi.

F. Beberapa Istilah dalam Klasifikasi dan Katalogisasi,
   1. Bahan pustaka dokumenadalah segala sesuatu yang menyimpan dan
       membawa informasi, paket informasi yang diadakan dan disimpan di
                                                                        33
perpustakaan. Bahan pustaka tidak hanya berupa teks atau bahan
   tercetak, seperti buku, jurnal, tetapi meliputi bahan non-cetak, seperti
   gambar, peta, CD-ROM, VCD, berkas computer dan sebagainya.




2. Katalogisasi (cataloging)adalah kegiatan atau proses pembuatan dari
   bahan pustaka atau dokumen (buku, majalah, CD- ROM, microfilm,
   dll). Istilah ini kadang- kadang juga meliputi klasifikasi bahan pustaka
   dan secara umum menyiapan bahan pustaka untuk digunakan
   pemakai atau disebut juga denga istilah pengindeksan (indexing).
3. Katalog (catalog)adalah presentasiciri-ciri dari sebuah bahan pustaka
   atau dokumen misalnya judul, pengarang, deskripsi fisik, subyek, dll.
4. Klasifikasi (classification)adalah penyusunan sesuatu dalam susunan
   yang logis sesuai dengan tingkat kemiripan atau kesamaannya.
5. Tajug (heading) adalah urutan karakter (huruf, angka, dll) pada
   permulaan katalog, karakter ini menentukan letak atau urutan catalog
   dalam berkas. Tajug biasanya berupa nama pengarang, istilah subjek,
   judul atau notasi atau nomor klasifikasi yang diambil dari sebuah
   bagan klasifikasi.
6. Entri (entry)adalah cantuman bahan pustaka atau dokumen dalam
   sebuah katalog.
7. Entri utama (main entry)adalah cantuman katalog lengkap dari
   sebuah bahan pustaka yang berisi deskripsi lengkap dan disertai
   dengan jejakan atau indikasi tajug untuk entri lainnya.
8. Entri tambahan (added entry) adalah entry katalog sekunder
   cantumannya lebih ringkas dari entri utama (tidak disertai dengan
   jejakan)




                                                                        34
BAB III
                                IT DASAR

A. Pengertian IT Dasar
         IT adalah Informasi Teknologi.Dasar adalah awal atau bawah.Jadi IT
   Dasar adalah langkah awal untuk mengetahui informasi computer atau
   langkah awal untuk memulai suatu kerja computer. Modal utama atau yang
   paling dasar untuk kita bisa menguasai program yang ada di computer
   adalah kita harus menguasai Microsoft office, yaitu :
         a. Microsoft Word
         b. Microsoft Excel
         c. Microsoft Power Point

Penjelasan :
     a. Microsoft Word adalah suatu program Microsoft office yang di
        gunakan untuk membuat surat / mengolah data.
        Adapun langkah menjalankannya adalah :

            Dengan cara membuka melalui tombol start yang ada di
            TaskBar, pilih menu program, lalu click program Microsoft
            Office - Microsoft Ms WORD.




     b. Microsoft Excel adalah suatu program Microsoft office yang di
        gunakan untuk mengolah angka.



                                                                        35
Adapun langkah menjalankannya adalah :
            Dengan cara membuka melalui tombol start yang ada di
            TaskBar, pilih menu program, lalu click program Microsoft
            Office - Microsoft Ms Excel.




  c. Microsoft Power Point adalah suatu program Microsoft office yang
     di gunakan untuk Pembutan Persentasi.
            Adapun langkah menjalankannya adalah :
            Dengan cara membuka melalui tombol start yang ada di
            TaskBar, pilih menu program, lalu click program Microsoft
            Office - Microsoft Ms Power Point.




   Didalam IT dasar terdapat Kata – kata yang paling dasar yang bisa
membantu kita dalam menjalankan program computer, kata - katanya yaitu
:




                                                                    36
TABEL I
                      KOSAKATA PENGUASAAN IT DASAR

                             Kata- Kata Dasar
             Ket                      Fungsi                  Shortkey
New                      Membuat Kertas Baru                Ctrl + N
Open                     Membuka File                       Ctrl + O
Save                     Menyimpan                          Ctrl + S
Save As                  Menyimpan File Baru                Ctrl + F12
Page setup               Tempat Mengatur Ukuran Kertas      Alt + F + U
Print                    Mencetak                           Ctrl + P
Print preview            Melihat hasil sebelum di cetak     Ctrl + F2
Undo                     Kembali kebelakang                 Ctrl + Z
Redo                     Kembali ke depan                   Ctrl + Y
Cut                      Memotong untuk pindah              Ctrl + X
Copy                     Menggandakan                       Ctrl + C
Paste                    Mengadakan copian                  Ctrl + V
Select All               Memblok semua                      Ctrl + A
Print layout             Melihat ukuran sebenarnya          Alt + V + P
Ruler                    Penggaris                          Alt + V + L
Tool bars                Papan kemudahan                    Alt + V + T
Page number              Memberi Nomer                      Alt + I + U
Symbol                   Memberi symbol                     Alt + I + S
Picture                  Memberi gambar                     Alt + I + P
Font                     Merubah jenis huruf                Alt + O + F
Paragraph                Merubah spasi                      Alt + O + P
Bullet & Numbering       Memberi symbol dan nomer           Alt + O + N
Borders and Shading      Memberi bingkai dan efek           Alt + O + B
Column                   Memberi kolom                      Alt + O + C
Drop cap                 Memberi huruf besar pada awal      Alt + O + D
                         paragraph
Cange case               Merubah teks                       Alt + O + E
Merge cell               Menghapus garis antara baris dan   Alt + A + M
                         kolom
Split cell               Menyisipkan baris dan kolom pada   Alt + A + P
                         table
Delete                   Menghapus                          Alt + A + D
Insert                   Memasukan                          Alt + A + I
Close                    Menutup                            Ctrl + W
                                                                          37
Contoh Menggunakan kata – kata dasar di atas :
   a. Menggandakan tulisan. ( Ctrl + C ) / Copy
      Langkah – langkahnya:
      Contoh Tulisan yang mau di perbanyak / di gandakan :
      “Mamah Pergi Kepasar membeli cabe merah dan Kol”.
           Blok tulisan yang akan di gandakan / di perbanyak.
           Lalu tekan Ctrl + C
           Atau Blok tulisan yang akan di gandakan / di perbanyak.
           Lalu klik kanan di mouse pilih copy.
             Selamat mencoba dan buktikan ok teman – teman !!!
      Adapun di dalam IT Dasar terdapat pengetikan 10 jaridengan cepat,
      yaitu dengan menggunakan softwere typing master. Perhatikan
      gambar di bawah ini:




Cara Mengetik 10 Jari Dengan Cepat
        Mungkin masih banyak yang kesulitan mengetik cepatdengan 10 jari,
Tidak perlu cemas, hal ini disebabkan karena belum terbiasa saja. Semuanya
jika sudah terbiasa akan berjalan dengan cepat. Banyak sekali yang menjual
buku buku tentang cara mengetik 10 jari dengan benar. Tetapi sekali lagi
tidak perlu teori yang terpenting teman teman hafal dimana letak pasangan
jari dan keyboard dengan benar. Mengetik dengan cepat tentunya akan
mempersingkat waktu kita berkerja dan lebih efisien tentunya. Yuk, kita bahas
sedikit tentang letak letak jari dan keyboard yang benar.
        Banyakpilihan sebenarnya untuk dapat belajar mengetik cepat ada
yang dari software, buku panduan dan yang alami yakni otodidak karena
terbiasa mengetik dengan menggunakan 10 jari nya tersebut.bagi yang ingin
mencoba pake software bisa gunakan Software TypingMaster.TypingMaster

                                                                          38
ini dapat membantu Anda yang ingin belajar mengetik sepuluh jari tanpa
melihat tombol keyboard. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan
berbagai permainan untuk meningkatkan kecepatan mengetik Anda di setiap
sesi pelajaran. Selain itu kita dapat melatih kemampuan mengetik kita dengan
teks yang telah disediakan serta dapat melihat hasil kemampuan mengetik
kita kemudian mencetaknya, sehingga Anda memiliki Ijazah mengetik sendiri
yang terdiri dari: kecepatan, keakuratan, dan durasi waktu yang digunakan.
        Hal — hal yang perlu diperhatikan dalam mengetik 10 jari seperti :
                1. Konsentrasi.
                2. Kuasai bahasa inggris.
                3. Santai jangan terburu –buru.
                4. Pelajari setiap hari.
                5. Jangan mudah putus asa / menyerah dan teruslah
                    berusaha.
      Kemudian anda perlu juga memahami posisi dimana letak yang paling
bagus diantara keyboard tersebut.nah untuk itu bisa lihat ilustrasi penerapan
letak 10 jari untuk mengetik yang sempurna.
      Posisi kedua tangan yang benar di tombol keyboard :
  1. Tangan Kiri

 Tangan kiri

 Nama jari         Posisi baris                 Posisi huruf yang di
                                                tekan
                   Baris kesatu                 1
                   Baris kedua                  Tab dan Q
 Jari kelingking   Baris ketiga                 Capslock dan A
                   Baris keempat                Shift kiri dan Z
                   Baris kelima                 Ctrl dan Windows
 Tangan kiri

 Nama jari         Posisi baris                 Posisi huruf yang di
                                                tekan
                   Baris kesatu                 2
 Jari Manis        Baris kedua                  W
                   Baris ketiga                 S
                                                                          39
Baris keempat       X
Tangan kiri

Nama jari       Posisi baris         Posisi huruf yang di
                                     tekan
                Baris pertama        3
                Baris kedua          E
Jari Tengah
                Baris ketiga         D
                Baris keempat        C
Tangan kiri

Nama jari       Posisi baris         Posisi huruf yang di
                                     tekan
                Baris pertama        4 dan 5
                Baris kedua          R dan T
Jari Telunjuk
                Baris ketiga         F dan G
                Baris keempat        V dan B
Tangan kiri

Nama jari       Posisi baris         Posisi huruf yang di
                                     tekan

Ibu Jari        Baris kelima         Alt Kiri dan Spasi



2. Tangan kanan
   Tangan Kanan

   Nama jari         Posisi baris     Posisi huruf yang di
                                      tekan
                     Baris pertama    0, -, = dan
                                      BackSpace
   Jari
                     Baris kedua      P dan [ dan ]
   kelingking
                     Baris ketiga     Enter
                     Baris keempat    / dan shiff kanan

                                                             40
Baris kelima


Tangan Kanan

Nama jari       Posisi baris         Posisi huruf yang di
                                     tekan
                Baris pertama        9
                Baris kedua          O
Jari Manis      Baris ketiga         L
                Baris keempat        .> ( Titik )


Tangan Kanan

Nama jari       Posisi baris         Posisi huruf yang di
                                     tekan
                Baris pertama        8
                Baris kedua          I
Jari Tengah
                Baris ketiga         K
                Baris keempat        ,< ( koma )


Tangan Kanan

Nama jari       Posisi baris         Posisi huruf yang
                                     di tekan
                Baris pertama        6 dan 7
                Baris kedua          Y dan U
Jari Telunjuk
                Baris ketiga         H dan J
                Baris keempat        N dan M

Tangan Kanan

Nama jari       Posisi baris       Posisi huruf yang di
                                   tekan
                                                            41
Ibu Jari           Baris kelima                   Alt Kanan dan Spasi

Selain itu perlu juga latihan dasar mengetik 10 jari yang perlu anda ketahui seperti :

     a. Latihan penguasaan tombol pangkal :pada keyboard. Gerakan — gerakan jari
        harus segera kembali pada posisi garis pangkal.
     b. Latihan penguasaan angka — angka :
           Pengetikan angka — angka ini perlu mendapat perhatian yang serius
        karena tata letak tombol yang agak sukar

        Angka 1 : dengan jari kelingking kiri ke atas
        Angka 2 : dengan jari manis kiri ke atas
        Angka 3 : dengan jari tengah kiri ke atas
        Angka 4 : dengan jari telunjuk kiri ke atas
        Angka 5 : dengan jari telunjuk kiri ke atas
        Angka 6 : dengan jari telunjuk kanan ke atas
        Angka 7 : dengan jari telunjuk kanan ke atas
        Angka 8 : dengan jari tengah kanan ke atas
        Angka 9 : dengan jari manis kanan ke atas
        Angka 0 : dengan jari kelingking kanan ke atas


B. Konsep Dasar IT
meliputi :
    1. Komputer & Sistem Komputer
    2. Jenis - Jenis Komputer
    3. Unit Pemrosesan
    4. Prosessor
    5. Memory
    6. Media Penyimpanan
    7. Perangkat Masukan
    8. Mouse
    9. Keyboard
    10. Perangkat Keluaran




                                                                                         42
A. Apa itu Komputer?
      Komputer adalah alat elektronik yang menerima masukan (input),
mengelolanya berdasarkan urutan instruksi-instruksiyang diberikan, dan
menghasilkan keluaran (output) yangdiharapkan.




          Perangkat – perangkat computer
    Sistem Komputer yang lengkap terdiri dari 3 bagian:
            1. Hardware ( PerangkatKeras )
            2. Software ( PerangkatLunak )
            3. Data

  A.   Jenis - Jenis Komputer
       Sistem computer digolongkan berdasarkan jenis dan kemampuannya.
       a. Super computer
       b. Main frame computer




                                                                     43
c. Mini computer
  d. Work station
  e. Personal computer
  f. Desktop computer
  g. Leptop, Notebook, Netbook
  h. Handheld computer
  i. Tablet Pc
 Perangkat Keras
  Perangkat Keras adalah alat-alat elektronik yang salingterhubung
  guna mewujudkan suatu komputer.

     Unit Pemrosesan
A.   Prosessor
B.   Memory
C.   Media Penyimpanan
D.   Perangkat Masukan
E.   Mouse
F.   Keyboard
G.   Perangkat Keluaran

                                                                44
BAB IV
                           IT MAHIR

1. ABSTRAK
                  etersediaan perangkat lunak menjadi salah




        K
                  satu kunci keberhasilan dari implementasi
                  TIK      atau     rencana     pengembangan
                  perpustakaan digital. Banyak perpustakaan
                  yang      belum    melaksanakan      otomasi,
                  mengimplementasikan           TIK        atau
                  mengembangkan konsep perpustakaan digital
 karena beranggapan bahwa pengadaan perangkat lunak
 aplikasi perpustakaan memerlukan anggaran/dana yang besar.
 Dengan kata lain harga perangkat lunak tersebut mahal dan sulit
 untuk dijangkau oleh perpustakaan. Melalui artikel ini penulis
 memberikan alternatif metode pengadaan perangkat lunak
 aplikasi perpustakaan atau perangkat lunak perpustakaan
 digital, khususnya untuk perpustakaan digital. Pengadaan
 perangkat lunak untuk perpustakaan digital dapat
 menggunakan perangkat lunak open source yang dapat
 diperoleh, digunakan dan didistribusikan ulang secara gratis.
 Perpustakaan digital yang memiliki koleksi unik dibandingkan
 perpustakaan lainya dapat menggunakan perangkat lunak open
 source yang kinerjanya tidak
 kalah dengan perangkat lunak komersil, sehingga tidak perlu
 merogoh kocek perpustakaan. Di antara perangkat lunak yang
 dapat digunakan tersebut adalah Senayan atau SLIMS.
     Kata Kunci: Perangkat lunak aplikasi, Perangkat Lunak
 Perpustakaan Digital, Senayan, SLIMS.
2. Pendahuluan
         Saat ini, manusia semakin sulit melepaskan diri dari
   ketergantungan terhadap perangkat berbasis teknologi
   informasi. Pernyataan ini terbukti dari dimanfaatkannya
                                                              45
produk-produk berbasis teknologi informasi di semua sektor.
Mulai dari sektor industri, bisnis, pemerintahan, pendidikan
bahkan juga sektor keagamaan memanfaatkan teknologi
informasi guna mendukung aktivitasnya, tidak terkecuali
perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu lembaga
penyedia informasi sangat mengandalkan produk-produk
berbasis teknologi informasi dalam memberikan layanan
kepada pengguna perpustakaan. Salah satu bentuk
pemanfaatkan teknologi informasi di perpustakaan adalah
otomasi perpustakaan atau implementasi TIK di perpustakaan.
Otomasi perpustakaan adalah pemanfaatan komputer
untuk pengelolaan perpustakaan yang menyangkut
pengadaan bahan

pustaka, pengolahan dan pelayanan. Dengan otomasi,
perpustakaan berharap mampu meningkatkan kualitas layanan
kepada pengguna perpustakaan serta memperbaiki sistem
administrasi perpustakaan. Pemanfaatan komputer dalam
kegiatan otomasi perpustakaan tidak hanya dimaknai sebagai
pemanfaatan komputer secara fisik atau perangkat keras,
tetapi juga meliputi pemanfaatan perangkat lunak. Dalam
kegiatan otomasi salah satu kebutuhan vital adalah ketersediaan
perangkat lunak aplikasi perpustakaan. Penyediaan perangkat
lunak aplikasi perpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain dengan membeli perangkat lunak komersil yang
disediakan berbagai perusahaan pengembang perangkat lunak,
mengembangkan sendiri dengan pemanfaatkan jasa perusahaan
pengembangan perangkat lunak, pengembangkan perangkat
lunak dengan Sumber Daya Manusia yang dimiliki
perpustakaan serta memanfaatkan berbagai perangkat lunak
gratis yang digunakan perpustakaan.
        Salah satu perangkat lunak aplikasi perpustakaan yang
dapat digunakan adalah Senayan atau yang juga dikenal dengan
                                                            46
nama SLIMS (Senayan Library Management Systems). Senayan
merupakan free open source software yang didesain untuk
otomasi perpustakaan yang dapat diperoleh, digunakan dan
distribusikan ulang secara gratis, artinya perpustakaan tidak
perlu menyediakan anggaran untuk pengadaan dan
pemanfaatan perangkat lunak ini.
       Free Open Source Software merupakan perangkat
lunak open source yang dapat digunakan secara gratis.
Sedangkan open source sendiri merupakan perangkat lunak
yang memiliki kode sumber terbuka sehingga dapat
dimodifikasi oleh pengguna. Open Source dan Free Open
Source Software memiliki prinsip dasar yang berbeda dalam
proses pengadaannya, Free Open Source Software dapat
dipeoleh secara gratis sedangkan perangkat lunak open source
tidak selama dapat diperoleh secara gratis, ada banya
perangkat lunak open source yang mengharuskan pengguna
mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan dan
menggunakannya.
       Para pengembang Senayan awalnya mendedikasikan
pengembangan Senayan untuk perangkat lunak aplikasi
perpustakaan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangannya,
perangkat lunak ini tidak hanya dapat digunakan untuk
mengembangkan otomasi perpustakaan, namun juga dapat
digunakan untuk mengelola koleksi digital (membangun
perpustakaan digital) dan mengelola koleksi audio serta audio
visual yang dapat dinikmati langsung melalui fasilitas web
streaming yang disediakan oleh Senayan.
       berrbagai fasilitas yang disediakan perangkat lunak ini,
Senayan layak direkomendasikan untuk digunakan oleh
perpustakaan seni yang belum memiliki perangkat lunak
aplikasi perpustakaan atau perpustakaan seni yang merasa
perangkat lunak PHP yang digunakan kinerjanya belum
maksimal. Melalui tulisan ini penulis ingin berbagi pengetahuan
tentang Senayan sebagai perangkat lunak aplikasi
                                                            47
perpustakaan dan menyampaikan berbagai argumentasi
   mengapa perangkat lunak ini layak digunakan.
3. Profil Senayan.
          Senayan merupakan salah satu free open source
   software berbasis web yang dapat digunakan sebagai
   perangkat lunak untuk membangun otomasi perpustakaan.
   Perangkat lunak berbasis web merupakan perangkat lunak
   yang sedang naik daun di dunia perpustakaan saat ini. Banyak
   perpustakaan yang telah menggunakan perangkat lunak jenis
   ini untuk membangun otomasi perpustakaan atau membangun
   perpustakaan digital. Beberapa contoh perpustakaan yang
   menggunakan perangkat lunak berbasis web antara lain
   Perpustakaan Universitas Indonesia , Perpustakaan di
   lingkungan Universitas Gadjah Mada, Perpustakaan Institut
   Teknologi Bandung Universitas Brawijaya Malang, Perpustakaan
   Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Universitas
   Diponegoro dan masih banyak lagi perpustakaan di Tanah Air
   yang menggunakan perangkat lunak berbasis web. Motivasi
   penggunaan perangkat lunak berbasis web oleh perpustakaan
   adalah karena aplikasi jenis ini memungkinkan perpustakaan
   mendekatkan berbagai produk layanannya dengan pengguna
   perpustakaan. Jenis perangkat lunak ini memungkinkan
   pengguna untuk mengakses layanan perpustakaan yang
   disediakan perpustakaan melalui web atau portal perpustakaan.
          Berbagai perangkat lunak open source yang digunakan
   untuk mengembangkan Senayan sehingga menjadi sebuah
   perangkat lunak aplikasi perpustakaan dibedakan menjadi tiga
   jenis perangkat lunak, yaitu perangkat lunak yang berfungsi
   sebagai web server, bahasa pemrograman dan database. Untuk
   membangun Senayan digunakan Apache untuk web server, PHP
   sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database
   yang menyimpan transaksi data yang terjadi di Senayan.
   Perangkat lunak ini dibangun dengan menggunakan PHP
   sehingga kode
                                                              48
sumber (source code) perangkat lunak ini bersifat terbuka.
Kode sumber yang bersifat terbuka inilah yang memberikan
peluang bagi pengguna untuk mengembangkan Senayan lebih
lanjut sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Hal ini
dimungkinkan karena PHP merupakan bahasa pemrograman
interpreter.
        Senayan di produksi oleh Pusat Informasi dan Humas
Departemen Pendidikan Nasional. Lebih spesifik lagi kelahiran
perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan ini dibidani oleh
Hendro Wicaksono, Arie Nugraha dan Wardiyono. Guna
mendukung pengembangan Senayan ke depan, saat ini
perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan ini memiliki
komunitas pengembang yang tergabung dalam Senayan
Developer Community (SDC).
        Perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan memiliki
fungsi     untuk    mempermudah         kegiatan    administrasi
perpustakaan. Sebagai perangkat lunak aplikasi aplikasi
perpustakaan maka Senayan harus mampu mempermudah
kegiatan administrasi perpustakaan. Jika melihat menu-menu
yang disediakan Senayan, perangkat lunak ini mampu
menjalankan fungsi administrasi yang ada di perpustakaan.
Kegiatan pengolahan, peminjaman, pengembalian, pemesanan
koleksi, penyiangan, manajemen anggota, fasilitas pencetakan
barcode (barcode koleksi dan anggota) serta berbagai jenis
laporan. Senayan dapat membantu pihak manajemen untuk
membuat kebijakan pengadaan atau sebagai bahan pertim-
bangan untuk memutuskan suatu kebijakan bagi perpustakaan.
Semua kegiatan ini mungkin dilakukan dengan menggunakan
menu-menu yang ada di Senayan. Berikut ini menu-menu yang
disediakan Senayan, lengkap dengan penjelasan dari fungsi
yang dimiliki setiap menu:

1.     OPAC

                                                              49
Ketika membuka atau mengoperasikan perangkat lunak ini,
maka pertama kali pengguna akan dibawa ke halaman depan
perangkat lunak yang berfungsi sebagai OPAC (Online Public
Access Catalog). OPAC merupakan menu atau fasilitas yang
disediakan untuk pengguna atau pengunjung perpustakaan.
OPAC berfungsi sebagai alat bantu bagi pengguna perpustakaan
untuk menulusur koleksi yang dimiliki perpustakaan. OPAC sama
maknanya dengan katalog online.
2. Bibliography
Bibliografi merupakan menu yang digunakan untuk melakukan
kegiatan pengelolahan koleksi perpustakaan. Melalui menu ini,
pustakawan dapat melakukan kegiatan memasukkan data
bibliografi koleksi, memasukkan nomor barcode koleksi, editing
data bibliografi koleksi, cetak label koleksi, cetak barcode koleksi
dan fasilitas impor dan ekspor data yang sangat bermanfaat
dalam kegiatan back up dan migrasi data.
3. Circulation
Circulation merupakan menu yang digunakan untuk melakukan
layanan sirkulasi seperti peminjaman, pengembalian,
perpanjangan dan pemesanan koleksi yang sedang dipinjaman
oleh penguna lain. Selain itu melalui menu ini pustakawan juga
dapat menetapkan aturan peminjaman, mencetak sejarah
peminjaman        dan      daftar    anggota      yang    terlambat
mengembalikan koleksi yang dipinjam.
4. Membership
Membership merupakan menu yang digunakan untuk
melakukan manajemen anggota perpustakaan. Melalui menu
itu pustakawan dapat melakukan input data anggota,
mengatur tipe anggota, cetak kartu anggota perpustakaan serta
ekspor dan impor data anggota perpustakaan.




                                                                 50
5. Master File
Master File merupakan menu yang digunakan untuk menajamen
data master seperti data penerbit, pengarang, kota terbit dan
subjek. Apabila pengguna Senayan telah mengisi data
pengarang, penerbit, kota terbit dan subjek maka ketika
pengguna tersebut memasukkan data bibliografi koleksi melalui
bibliografi, pengguna tersebut tidak perlu mengetikan nama
pengarang, subjek, penerbit dan kota terbit. Pengguna tersebut
cukup memilih nama pengarang, penerbit, kota terbit atau
subjek.
6. Stock Take
Stock take merupakan menu yang digunakan untuk melakukan
kegiatan stock opname. Dengan menggunakan menu ini
pengelola perpustakaan dapat mencocokkan data koleksi yang
ada di dalam database Senayan dengan kondisi riil koleksi di
rak.
7. System
Menu system merupakan menu yang disediakan oleh
pengembangan       Senayan    untuk     melakukan     kegiatan
mengaturan terhadap perangkat lunak secara umum. Dengan
memanfaatkan menu ini penggunakan dapat membubuhkan
identitas perpustakaan, mengatur bahasa pengantar dan
melakukan backup database Senayan.
8. Reporting
Reporting merupakan menu yang menyediakan berbagai laporan
terkait dengan aktivitas perpustakaan dalam memanfaatkan
Senayan sebagai perangkat lunak aplikasi perpustakaan.
Berbagai laporan yang disajikan dalam menu reporting antara
lain adalah laporan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan,
laporan transaksi peminjaman, laporan anggota perpustakaan
yang terlambat mengembalikan buku dan laporan pengunjung
perpustakaan.


                                                            51
9. Serial Control
   Serial Control merupakan menu yang disediakan untuk
   melakukan kegiatan pengelolaan koleksi terbitan berkela.
   10. Union Catalog Server
   Union Catalog Server merupakan fasilitas atau menu yang
   disediakan Senayan untuk membangun katalog induk antar
   pengguna Senayan.
   11. Counter Visitor
   Counter Visitor merupakan menu atau fasilitas yang fungsinya
   sama dengan presensi. Dengan menu atau fasilitas ini
   pengelola perpustakaan dapat memantau jumlah pengunjung
   yang masuk ke dalam perpustakaan.
   Sebagai perangkat lunak yang termasuk dalam kategori free open
   source software, Senayan berkembang sangat cepat. Sejak dirilis
   akhir tahun 2007 perangkat lunak ini telah mencapai versi
   Senayan 3-Stable14. Senayan3-Stable14 ini merupakan
   penyempurnaan dari Senayan-Senayan versi sebelumnya yang
   dirasa masih memiliki berbagai kekurangan. Perkembangan
   yang cepat ini tidak lepas dari kontribusi pengguna Senayan
   yang dengan senang hati akan memberikan laporan terkait
   dengan kelemahan atau kekurangan yang ada di Senayan. Dari
   laporan pengguna ini pengembang Senayan kemudian melakukan
   penyempurnaan. Para pengguna Senayan dapat berkomunikasi,
   memberikan laporan terkait dengan kelemahan yang ada di
   Senayan serta berbagi pengalaman dalam pemanfaatan Senayan
   melalui milist cs-isis@yahoogroups.coim atau menu bugs and
   report yang tersedia di website resmi Senayan.

4. Keunggulan dan Kelemahan
       Saat ini banyak free open source software yang dapat
digunakan untuk membangun sistem perpustakaan. Akan tetapi
berbagai pengembang free open source software tidak memberikan
garansi atas pemanfaatannya produk-produknya. Untuk itu sebelum
                                                               52
memilih salah satu free open source software yang akan
digunakan untuk membangun otomasi perpustakaan, perpustakaan
perlu melakukan penilaian terhadap sebuah free open source.
Penilaian ini
perlu dilakukan agar perpustakaan tidak salah pilih dan menyesal
kemudian hari karena menggunakan free open source software
yang memiliki banyak kelemahan atau kekurangan.
        Berdasarkan pengamatan penulis perangkat lunak ini
memiliki banyak nilai lebih atau keunggulan dan hanya sedikit
kekurangan. Berbagai keunggulan yang dimiliki perangkat lunak
ini adalah:
1. Senayan dapat diperoleh dan digunakan secara gratis
   Perangkat lunak merupakan salah satu komponen penting dalam
   implementasi otomasi perpustakaan. Sayangnya tidak semua
   perpustakaan mampu menyediakan perangkat lunak untuk
   otomasi perpustakaan. Hal ini disebabkan karena harga
   perangkat lunak aplikasi aplikasi sulit dijangkau oleh banyak
   perpustakaan di Tanah Air. Kehadiran Senayan sebagai salah
   satu perangkat lunak aplikasi aplikasi berbasis free open source
   software menjadi solusi terkait sulitnya dengan pengadaan
   perangkat lunak aplikasi perpustakaan karena perangkat lunak
   ini dapat diperoleh secara gratis.
     2. Mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan
        Menurut Saffady sebuah perangkat lunak aplikasi aplikasi
        perpustakaan minimal memiliki fasilitas layanan sirkulasi,
        katalogisasi serta on-line public access catalog atau OPAC
         (Saffady dalam Anctil dan Bahesti, 2004: 4). Senayan tidak
        hanya menyediakan fasilitas layanan sirkulasi, katalogisasi
        dan OPAC. Senayan menyediakan fasilitas lain seperti
        manajemen keanggotaan, fasilitas untuk pengaturan
        perangkat lunak, cetak barcode (baik barcode anggota
        maupun barcode buku), penyiangan serta fasilitas laporan
        dan unggah koleksi digital.

                                                                 53
3.     Senayan dibangun dengan menggunakan bahasa
    pemrograman PHP, yang merupakan bahasa pemrograman
    interpreter yang memungkinkan untuk dimodifikasi. Dengan
    demikian maka per pustakaan memungkinkan memodifikasi
    Senang yang sesuai dengan kebutuhan perpustakaan.
 4. Senayan dikembangankan oleh sumber daya manusia local
    Senayan dikembangan oleh sumber daya manusia lokal, atau
    dikembangkan oleh SDM bangsa Indonesia. Kondisi ini
    memberikan keuntungan bagi perpustakaan dan pengguna
    Senayan. Keuntungan tersebut adalah Senayan sesuai
    dengan kebutuhan perpustakaan di Tanah Air dan pengguna
    Senayan dapat berkomunikasi dengan mudah dengan para
    pengembang Senayan jika mengalami masalah dalam
    pemanfaatan Senayan.
    5. Instalasi mudah dilakukan
    Sebagai perangkat lunak yang tergolong dalam jenis
    perangkat lunak berbasis web instalasi Senayan mudah
    dilakukan, baik itu untuk system operasi windows maupun
    system operasi linux.
6. Mampu berjalan di sistem operasi linux maupun windows.
    Windows ataupun linux merupakan dua sistem operasi yang
    familiar digunakan oleh perpustakaan di Indonesia.
    Senayan mampu berjalan stabil di dua sistem operasi
    tersebut. Dengan demikian maka perpustakaan pengguna
    sistem operasi windows maupun linux tidak perlu khawatir
    tidak dapat menggunakan Senayan karena tidak mampu
    berjalan disalah satu sistem operasi.
7. Memiliki dokumentasi yang lengkap Dokumentasi
    (modul dan manual) memiliki peranan penting dalam
    pengembangan sebuah perangkat lunak, termasuk free
    open source software . Eksistensi dokumentasi akan
    memudahkan pengguna atau calon pengguna dalam
    memperlajari sebuah perangkat lunak. Dengan dokumentasi

                                                          54
yang lengkap pengguna atau calon pengguna Senayan dapat
      dengan mudah mempelajari Senayan.
   8. Memiliki prospek pengembangan yang jelas Perkembangan
      Senayan terjadi sangat cepat dalam kurun waktu 2 tahun
      perangkat lunak itu terus memperbaiki diri. Perbaikan ini
   Senayan menggunakan icsisis@yahoogroups. com sebagai
   forum komunikasi antar sesama pengguna Senayan atau
   pengembang Senayan. Keberadaan forum pengguna ini
   memungkinkan pengguna saling bertukar pengalaman terkait
   dengan pemanfaatan Senayan atau berkomunikasi dengan
   pengembangan jika mengalami kesulitan dalam pemanfaatan
   Senayan. Dengan demikian calon pengguna tidak perlu bingung
   kemana mereka berkonsultasi jika mengalami masalah dalam
   pemanfaatan Senayan, pengguna dapat berkonsultasi melalui
   milist ini. Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari
   Senayan sebagai perangkat lunak aplikasi perpustakaan
   berbasis free open source software adalah:

   9. Kompatibilitas web browser
      Untuk mengakses Senayan diperlukan web browser.
      Sayangnya tidak semua web browser mampu menjalankan
      aplikasi ini dengan sempurna. Perangkat lunak ini
      merekomendasikan Mozilla Firefox sebagai web browser.
      Penggunaan web browser selain Mozilla Firefox
      menyebabkan tampilan Senayan tidak akan muncul secara
      sempurna, misalnya ada beberapa menu yang akan
      tertutupi oleh banner jika pengguna menggunakan Internet
      Explorer sebagai web browser. Namun jika hanya digunakan
      untuk mengakses OPAC (online public access catalog) semua
      web browser dapat digunakan.
5. Fasilitas Perpustakaan Digital
   Paparan di atas telah menjelaskan tentang berbagai fasilitas
   yang disediakan Senayan serta kelebihan dan kelemahan
                                                             55
perangkat lunak aplikasi perpustakaan ini. Namun selain itu,
menurut penulis ada berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk
perpustakaan, sehingga Senayan layak direkomendasikan sebagai
perangkat lunak aplikasi perpustakaan untuk perpustakaan Digital.
       Dari pengamatan dan pengalaman yang penulis selama
menggunakan perangkat lunak ini, Senayan menyediakan
berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan perpustakaan seni
untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada
pengguna perpustakaan. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
    1. Fasilitas pengolahan koleksi gambar
    Perpustakaan seni memiliki jenis koleksi yang lebih
    kompleks dibandingkan dengan jenis perpustakaan lain.
    Salah satu jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan seni
    adalah koleksi gambar. Dengan Senayan, perpustakaan seni
    dapat mengelola koleksi gambar dua dimensi (gambar,
    lukisan, poster) yang dimilikinya. Koleksi gambar dua
    dimensi yang dimungkinkan dikelola dengan Senayan
    meliputi koleksi gam-bar dua dimensi dalam format
    tercetak dan koleksi gambar dua dimensi dalam format
    digital.
    2. Fasilitas pengolahan koleksi audio
    Jenis lain koleksi yang dimiliki perpustakaan bidang seni
    adalah koleksi audio. Koleksi audio tersebut dapat
    tersimpan dalam media kaset, compact disc (CD) atau
    digital compact disc (DVD). Koleksi audio yang tersimpan
    dalam media tersebut dapat dikelola dengan menggunakan
    Senayan. Selain itu melului perangkat lunak ini pengelola
    perpustakaan dapat mengolah koleksi audio dalam format
    digital seperti mp3 atau mp4. Data diskripsi bibliografi
    koleksi kogd leksi audio dalam format digital dimasukkan ke
    dalam database Senayan dan disertai unggah koleksi mp3
    atau mp4 tersebut, apabila ini telah dilakukan maka
    pengguna perpustakaan dapat menelusur koleksi audio

                                                                 56
yang dibutuhkannya dan langsung dapat menikmati mp3
        atau mp4 dari perangkat lunak ini.
        3. Fasilitas pengolahan koleksi audio visual Selain
        koleksi gambar dan audio, perpustakaan bidang seni juga
        memiliki koleksi audio visual. Koleksi audio visual
        merupakan koleksi yang didalamnya terdapat unsure
        gambar bergerak dan suara. Contoh dari koleksi audio
        visual antara lain adalah kaset video, video compact disc
        (VCD) atau di (DVD). Selain memungkinkan mengelola
        koleksi audio visual yang tersimpan dalam kaset video, VCD
        dan DVD, Senayan juga memungkinkan
        4. Fasilitas     pengembangan        katalog      induk
        perpustakaan bidang seni
        Fasilitas lainnya yang layak dijadikan pertimbangan bagi
        perpustakaan seni untuk memilih perangkat lunak ini
        adalah fasilitas UCS (Union Catalog Server) atau fasilitas
        untuk membangun katalog induk. Dengan fasilitas UCS,
        berbagai perpustakaan bidang seni dapat membangun
        katalog bersama-sama. Keuntungan dengan membangun
        katalog induk ini adalah anggota dari katalog induk ini
        dapat saling bertukar data bibliografi serta memudahkan
        penggd guna perpustakaan menelusur koleksi dari banyak
        perpustakaan melalui satu pintu gerbang. Contoh dari
        implementasi katalog induk ini adalah Jaringan Perpustakaan
        Jogjakarta.

6. Install Senayan di Local Host Windows
           Dalam dunia perpustakaan, ada sebuah program yang telah
   dikenal luas dalam membantu tugas-tugas pengelolaan
   perpustakaan seperti bibliography, sirkulasi, penanganan anggota,
   dll. Yang membanggakan program tersebut dibuat oleh anak
   bangsa negeri ini. Namanya adalah Senayan. Program ini

                                                                  57
sebenarnya dapat di-install di server jaringan tetapi dapat juga
di-install pada local host di komputer Anda sendiri.
        Pada tulisan ini dijelaskan cara meng-install program
Senayan pada local host di Sistem Operasi Windows, dengan
harapan agar dapat menjadi ‘mainan’ Anda untuk dioprek
sebelum Anda meng-installnya pada server jaringan Anda. Meski
demikian,
bisa juga Anda berdayakan pada perpustakaan Anda tanpa perlu
di-install ke server jaringan.
        Perangkat yang Anda butuhkan adalah program XAMPP
dan program Senayan. Keduanya dapat Anda peroleh secara
gratis di Internet. XAMPP merupakan sebuah paket web server
yang bersifat open source , dan cross platform, artinya XAMPP
tersedia untuk berbagai distribusi sistem operasi seperti
Windows, Linux, Mac, Solaris. Dinamakan paket web server
karena dalam XAMPP terdapat aplikasi yang lain yaitu Apache
HTTP Server, database MySQL, dan bahasa scripting PHP dan
Perl. Itulah sebabnya dinamakan XAMPP yang merupakan
singkatan dari X (artinya cross platform);

        Apache HTTP Server; MySQL; PHP; dan Perl. Itu yang
kebutuhan yang pertama.
       Kebutuhan yang kedua adalah aplikasi Senayan.
Program ini memang dibuat untuk melakukan otomatisasi
pengelolaan perpustakaan berbasis PHP dan MySQL.
a) Inilah langkah-langkah instalasi Senayan Stable di lokal host
Windows:
   1. Download aplikasi XAMPP. Anda bisa mencarinya
       dengan Google. Ada banyak situs yang menyediakan
       XAMPP,      salah    satunya      adalah    di    situs
       http://sourceforge.net/projects/xampp/. Download-
       lah aplikasi XAMPP untuk Sistem Operasi Windows.
       Ketika dibuatnya tulisan ini telah mencapai versi 1.7.3.
       Klik pada
                                                              58
2. tombol berwarna hijau untuk men-download file
   xampp-win32- 1.7.3.exe yang berukuran 53,7 MB.




Gambar Men-download XAMPP untuk Windows




2. Download     aplikasi     Senayan. Arahkan browser
 Anda                      ke                   alamat
 http://senayan.diknas.go.id/web2/?q=node/1. Klik

3. pada link Senayan 3 Stable 14 (Seulanga). File yang akan
 Anda download akan mempunyai ekstensi .tar.gz yang
 merupakan ekstensi native di Linux. Tetapi tidak masalah,
 Anda dapat mengekstraknya dengan meng-install program
 Winzip. Pada saat dibuatnya tulisan ini penulis men-
 download     file  dengan   nama     senayan3-stable14-
 patch1.tar.gz yang merupakan aplikasi Senayan versi 3
 stabil 14.


                                                         59
Gambar Mengunduh Senayan
4. Install aplikasi XAMPP yang sudah Anda download tadi. Klik
 ganda pada file xampp-win32-1.7.3.exe. Install saja di drive
 C:. Ikuti saja prosesnya sampai selesai.




Gambar Meng-install XAMPP

                                                           60
Gambar Control Panel dari XAMPP

5. Ekstrak aplikasi Senayan dengan menggunakan Winzip.
   Ekstrak saja ke drive C:. Kemudian gantilah nama folder
   Senayan3-stable14 menjadi ‘senayan’ saja.
6. Carilah file sysconfig.inc.php yang ada di folder
   senayan. Buka dengan Notepad dan lakukan
   modifikasi pada bagian nama database dan
   username-nya.




                                                         61
Db_name = senayan_demo
Db_username = root
Db_Password = kosong




Gambar Memodifikasi file sysconfig.inc.php
7. Pindahkan
           folder      senayan   dan   isinya   ke   folder
 xampphtdocs.




Gambar Senayan berada di bawah xampphtdocs
                                                         62
8. Sekarang pastikan Apache dan MySql telah berjalan. Klik
 tombol Start > All Programs > XAMPP for Windows >
 XAMPP Control Panel. Akan tampil bidang XAMPP Control
 Panel Application. Klik tombol Start pada deretan Apache
 dan MySql sehingga tampil tulisan Running pada kedua
 dereten tersebut.




Gambar XAMPP Control Panel

9. Panggil    browser      dan      ketikkan    alamat
 http://localhost/phpmyadmin/. Akan tampil halaman
 phpMyAdmin. Buatlah database baru dengan nama
 ‘senayan_demo’. Caranya dengan mengetikkan nama
 tersebut pada kotak Create new database. Klik tombol
 Create. Nama database tersebut harus sama dengan nama
 yang Anda buat pada langkah 5 di atas.




                                                        63
Gambar Membuat database baru

10. Kemudian Anda harus mengimpor database senayan.
 Klik tab Import dan klik tombol Browse. Carilah file
 Senayan.sql yang ada di folder senayaninstall. Setelah itu
 klik tombol Go yang ada di kanan bawah. Dengan demikian
 pada panel sebelah kiri akan tampil daftar tabel dari
 database senayan.




                                                               64
Gambar Mengimpor database
11. Setelah proses impor selesai, maka Anda dapat
 mengakses Senayan melalui local host. Coba jalankan
 browser dan ketik ‘http://localhost/senayan’ pada
 address bar browser. Akan tampil halaman awal
 Senayan.




                                                       65
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT Fisiologi Kelompok 2.pptx
PPT Fisiologi Kelompok 2.pptxPPT Fisiologi Kelompok 2.pptx
PPT Fisiologi Kelompok 2.pptx
SophieJouzuTaqiyya
 
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang PerpustakaanUndang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
M. ALI AMIRUDDIN
 
Katalogisasi Perpustakaan
Katalogisasi PerpustakaanKatalogisasi Perpustakaan
Katalogisasi Perpustakaan
asepia
 
Point kelas xi bolavoli(1)
Point kelas xi bolavoli(1)Point kelas xi bolavoli(1)
Point kelas xi bolavoli(1)
27673112
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
taufiq99
 

Was ist angesagt? (20)

Jenis-jenis Teks
Jenis-jenis TeksJenis-jenis Teks
Jenis-jenis Teks
 
Penerbitan buku
Penerbitan bukuPenerbitan buku
Penerbitan buku
 
Laporan Pengorganisasian Perpustakaan
Laporan Pengorganisasian PerpustakaanLaporan Pengorganisasian Perpustakaan
Laporan Pengorganisasian Perpustakaan
 
PPT Fisiologi Kelompok 2.pptx
PPT Fisiologi Kelompok 2.pptxPPT Fisiologi Kelompok 2.pptx
PPT Fisiologi Kelompok 2.pptx
 
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang PerpustakaanUndang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
 
Katalogisasi Perpustakaan
Katalogisasi PerpustakaanKatalogisasi Perpustakaan
Katalogisasi Perpustakaan
 
Point kelas xi bolavoli(1)
Point kelas xi bolavoli(1)Point kelas xi bolavoli(1)
Point kelas xi bolavoli(1)
 
Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010
Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010
Daftar Tajuk Subjek PerpusNas kumulasi tahun 2002-2010
 
Kata pengantar, daftar isi dan daftar gambar Makalah Algoritma dan Pemrograman
Kata pengantar, daftar isi dan daftar gambar Makalah Algoritma dan PemrogramanKata pengantar, daftar isi dan daftar gambar Makalah Algoritma dan Pemrograman
Kata pengantar, daftar isi dan daftar gambar Makalah Algoritma dan Pemrograman
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
Iuw 3 pengukuran jarak
Iuw   3 pengukuran jarakIuw   3 pengukuran jarak
Iuw 3 pengukuran jarak
 
Kearsipan 2 kamis
Kearsipan 2 kamisKearsipan 2 kamis
Kearsipan 2 kamis
 
Abstrak dan Daftar Pustaka
Abstrak dan Daftar PustakaAbstrak dan Daftar Pustaka
Abstrak dan Daftar Pustaka
 
GMD dan Jenis Koleksi Perpustakaan
GMD dan Jenis Koleksi PerpustakaanGMD dan Jenis Koleksi Perpustakaan
GMD dan Jenis Koleksi Perpustakaan
 
Dasar-Dasar Web GIS
Dasar-Dasar Web GISDasar-Dasar Web GIS
Dasar-Dasar Web GIS
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
 
Modul portofolio
Modul portofolioModul portofolio
Modul portofolio
 
Kutipan, Sistem Rujukan dan Daftar Pustaka
Kutipan, Sistem Rujukan dan Daftar PustakaKutipan, Sistem Rujukan dan Daftar Pustaka
Kutipan, Sistem Rujukan dan Daftar Pustaka
 
Sistematika penulisan
Sistematika penulisanSistematika penulisan
Sistematika penulisan
 
Analisis spasial
Analisis spasialAnalisis spasial
Analisis spasial
 

Andere mochten auch

Pengelolaan perpus sklh 1
Pengelolaan perpus sklh 1Pengelolaan perpus sklh 1
Pengelolaan perpus sklh 1
airsoko
 
Transformasi perpustakaan nasional
Transformasi perpustakaan nasionalTransformasi perpustakaan nasional
Transformasi perpustakaan nasional
rambomanis
 
Daftar pustaka br
Daftar pustaka brDaftar pustaka br
Daftar pustaka br
nur_mila
 
Prinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensiPrinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensi
rachmat61258
 
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasarHal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
maulida_molie
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan SekolahManajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan Sekolah
LiaCuby
 
Bahan pustaka
Bahan pustakaBahan pustaka
Bahan pustaka
asepia
 
Desain ruang perpustakaan
Desain ruang perpustakaanDesain ruang perpustakaan
Desain ruang perpustakaan
Eko Purwanto
 
Menemukan Informasi Secara Cepat dan Tepat dari Indeks Buku
Menemukan Informasi Secara Cepat dan Tepat dari Indeks BukuMenemukan Informasi Secara Cepat dan Tepat dari Indeks Buku
Menemukan Informasi Secara Cepat dan Tepat dari Indeks Buku
Fuji Damayanti
 
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan KakiB. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
Ramadhani Sardiman
 
Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Prasetyo Bondan
 
RENDAHNYA MINAT BACA SISWA
RENDAHNYA MINAT BACA SISWARENDAHNYA MINAT BACA SISWA
RENDAHNYA MINAT BACA SISWA
Nopiputri
 

Andere mochten auch (20)

Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat mi...
Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat mi...Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat mi...
Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat mi...
 
Pengelolaan perpus sklh 1
Pengelolaan perpus sklh 1Pengelolaan perpus sklh 1
Pengelolaan perpus sklh 1
 
Meresensi buku
Meresensi bukuMeresensi buku
Meresensi buku
 
Transformasi perpustakaan nasional
Transformasi perpustakaan nasionalTransformasi perpustakaan nasional
Transformasi perpustakaan nasional
 
Daftar pustaka br
Daftar pustaka brDaftar pustaka br
Daftar pustaka br
 
Perpustakaan keliling
Perpustakaan kelilingPerpustakaan keliling
Perpustakaan keliling
 
Prinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensiPrinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensi
 
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasarHal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan SekolahManajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan Sekolah
 
Bahan pustaka
Bahan pustakaBahan pustaka
Bahan pustaka
 
Perpustakaan Berbasisi Teknologi
Perpustakaan Berbasisi TeknologiPerpustakaan Berbasisi Teknologi
Perpustakaan Berbasisi Teknologi
 
Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas
Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitasKonsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas
Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas
 
Desain ruang perpustakaan
Desain ruang perpustakaanDesain ruang perpustakaan
Desain ruang perpustakaan
 
Menemukan Informasi Secara Cepat dan Tepat dari Indeks Buku
Menemukan Informasi Secara Cepat dan Tepat dari Indeks BukuMenemukan Informasi Secara Cepat dan Tepat dari Indeks Buku
Menemukan Informasi Secara Cepat dan Tepat dari Indeks Buku
 
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan KakiB. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
 
Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
 
Undang-Undang Perpustakaan
Undang-Undang PerpustakaanUndang-Undang Perpustakaan
Undang-Undang Perpustakaan
 
RENDAHNYA MINAT BACA SISWA
RENDAHNYA MINAT BACA SISWARENDAHNYA MINAT BACA SISWA
RENDAHNYA MINAT BACA SISWA
 
Minat Membaca
Minat MembacaMinat Membaca
Minat Membaca
 
Ppt bahasa2
Ppt bahasa2Ppt bahasa2
Ppt bahasa2
 

Ähnlich wie Asyiknya belajar perpustakaan

ARI_Inventarisasi dan katalogisasi deskriptif.pptx
ARI_Inventarisasi dan katalogisasi deskriptif.pptxARI_Inventarisasi dan katalogisasi deskriptif.pptx
ARI_Inventarisasi dan katalogisasi deskriptif.pptx
ssuser454c30
 
Day2- 3 Anatomi Naskah Buku.pdf
Day2- 3 Anatomi Naskah Buku.pdfDay2- 3 Anatomi Naskah Buku.pdf
Day2- 3 Anatomi Naskah Buku.pdf
Hasan Syukur
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Riyan Hidayatullah
 
Cara Menulis daftar Pustaka
Cara Menulis daftar PustakaCara Menulis daftar Pustaka
Cara Menulis daftar Pustaka
Suaidin -Dompu
 
Studi kepustakaan
Studi kepustakaanStudi kepustakaan
Studi kepustakaan
stiemb
 

Ähnlich wie Asyiknya belajar perpustakaan (20)

Literasi 1
Literasi 1Literasi 1
Literasi 1
 
Pert 7 bibliografi, footnote, bodynote
Pert  7  bibliografi, footnote, bodynotePert  7  bibliografi, footnote, bodynote
Pert 7 bibliografi, footnote, bodynote
 
ARI_Inventarisasi dan katalogisasi deskriptif.pptx
ARI_Inventarisasi dan katalogisasi deskriptif.pptxARI_Inventarisasi dan katalogisasi deskriptif.pptx
ARI_Inventarisasi dan katalogisasi deskriptif.pptx
 
Presentasi b.ing
Presentasi b.ingPresentasi b.ing
Presentasi b.ing
 
Day2- 3 Anatomi Naskah Buku.pdf
Day2- 3 Anatomi Naskah Buku.pdfDay2- 3 Anatomi Naskah Buku.pdf
Day2- 3 Anatomi Naskah Buku.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Cara Menulis daftar Pustaka
Cara Menulis daftar PustakaCara Menulis daftar Pustaka
Cara Menulis daftar Pustaka
 
Materi Bahasa Indonesia : Resensi
Materi Bahasa Indonesia : ResensiMateri Bahasa Indonesia : Resensi
Materi Bahasa Indonesia : Resensi
 
Bahasa Melayu - Dokumentasi
Bahasa Melayu - DokumentasiBahasa Melayu - Dokumentasi
Bahasa Melayu - Dokumentasi
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
535784924-BAB-4-PPT-BUKU-FIKSI-NONFIKSI.pptx
535784924-BAB-4-PPT-BUKU-FIKSI-NONFIKSI.pptx535784924-BAB-4-PPT-BUKU-FIKSI-NONFIKSI.pptx
535784924-BAB-4-PPT-BUKU-FIKSI-NONFIKSI.pptx
 
materi-bahasa-indonesia-resensi.pptx
materi-bahasa-indonesia-resensi.pptxmateri-bahasa-indonesia-resensi.pptx
materi-bahasa-indonesia-resensi.pptx
 
Panduan menulis buku non fiksi1
Panduan menulis buku non fiksi1Panduan menulis buku non fiksi1
Panduan menulis buku non fiksi1
 
Bab ii final
Bab ii final Bab ii final
Bab ii final
 
Layanan Refrensi
Layanan RefrensiLayanan Refrensi
Layanan Refrensi
 
Bahasa indonesia BAB II
Bahasa indonesia BAB IIBahasa indonesia BAB II
Bahasa indonesia BAB II
 
Studi Kepustakaan
Studi KepustakaanStudi Kepustakaan
Studi Kepustakaan
 
Studi kepustakaan
Studi kepustakaanStudi kepustakaan
Studi kepustakaan
 
Bab 5 Buku Fiksi dan Nonfiksi Mapel Bahasa Indonesia Kelas 7
Bab 5 Buku Fiksi dan Nonfiksi Mapel Bahasa Indonesia Kelas 7Bab 5 Buku Fiksi dan Nonfiksi Mapel Bahasa Indonesia Kelas 7
Bab 5 Buku Fiksi dan Nonfiksi Mapel Bahasa Indonesia Kelas 7
 
Libary
LibaryLibary
Libary
 

Asyiknya belajar perpustakaan

  • 1. 1
  • 2. BAB I BIBLIOGRAFI A. Pengertian Pengatalogan Dalam buku ini akan di jelaskan peraturandan tahap-tahap dalam kegiatan pengatalogan deskriptif buku. Penggunaan pedoman yang standar sangat di butuhkan untuk menjaga keseragaman dan ketaatazasan dalam kegiatan ini. Untuk itu dalam pembahasan meteri ini akan menggunakan The Anglo American Catalouging Rules ed. 2, yang di kenal dengan sebutan AACR 2. Pengatalogan deskriptif di kenal dengan istilah pengatalogan, untuk itu dalam buku materi pokok ini juga selanjutnya akan menggunakan istilah pengatalogan. Kegiatan pengatalogan adalah proses pembuatan katalog, yang merupakan kegiatan perekam data bibliografi, seperti pengarang, judul, tempat terbit, nama pnerbit, jumlah halaman, dan lain sebagainya. Hasilnya adalah lazim di sebut dengan istilah deskripsi bibliografi yang memberikan sajian ringkas untuk membedakan satu buku dari buku lain. Dalam pengatalogan juga di tentukan tajuk entri sebagai akses untuk mendekati segi bibliografis buku. Nama pengarang pada umumnya di tentukan sebagai tajuk entri utamanya, yaitu pada entri utama sebagai titik akses pengarang.untuk pembahasan materi penentuan tajuk entri akan di bahas pada modul lain dari buku Materi Pokok ini. Setelah mempelajari modul ini di harapkan Anda dapat:  Mengetahui sejarah pengatalogan  Mengetahi bagian-bagian buku sebagai sumber informasi  Memahami pengaturan pengatalogan  Menjelaskan tahap pengatalogan deskriptif  Membuat deskripsi bibliografi buku B. Sejarah Pengatalogan Peraturan pengataloganpada awalnya di susun oleh pustakawan perorangan. Misalnya Antonio Panizzi dari British Museum menyusun Rules for Compiling of the Dictionary Catalogue (1841.). Charles Ammi Cutter dari Amerika menyusun Rules for Compiling of the Dictionary Catalogue (1903).yang mengemukakan peraturan katalog sistem 2
  • 3. leksikal (dictionary catalogue)yaitu katalog 3matra artinya katalog pengarang, judul dan subjek buku di satukan dalamsatu jajaran. Mulai permulaan abad XX, peraturan pengatalogan selalu di buat oleh sebuah komisi atau panitia khusus. Misalnya Library of Congressdari Amerika Serikat menerbitkan Rules of Printed Cards (1903 hingga 1930- an) dan Rules of Descriptive Cataloguing (1949). Amerika Library Assosciation mengeluarkan Rules (1908, 1941, 1949) Amerika Library Assosciation bekerja sama dengan Library Association (Inggris) membentuk "Catalog Revision Comittee" sebagai usaha bersama menyusun peraturan katalog. Pada tahun 1976 terbit sebuah pedoman yang berjudul Anglo American Catologuing Rules yang di kenal dengan sebutan AACR1. Prinsip umum pada peraturan tersebut didasarkan atas "Statement of principles"yang di setujui oleh 53 negara pada International Conference on Cataloguing Principles di paris 1961. Pertemuan ini merupakan langkah penting ke arah standarisasi data bibliografis internasional. Sebagai tindak lanjut ke arah penyeragaman peraturan pengatalogan, pada tahun 1988 terbitlah Anglo American Catologuing Rules edisi 2 yang merupakan revesi dari AACR 1 sebagai hasil kerja sama antara American Library Association, Library Association (Inggris), Library of Conggres, dan Canadian Library Association. C. Bagian-Bagian Buku Kegiatan pengatalogan adalah proses pembuatan katalog, yang merupakan kegiatan merekam data bibliografi, seperti pengarang, judul, tempat terbit, nama penerbit, jumlah halaman, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui data bibliografi tersebut, di perlukan keterangan fisik dari bahan pustaka yangakan di katalog. Untuk itu pengataloga perlu mengenali dengan baik bagian-bagian sebuah buku.dengan mengenali bagian-bagian buku, mengatalog akan lebih mudah mengumpulkan keterangan yangdi perlukan dalam pembuatan katalog. Sumber informasi dalam pengatalogan adalah ciri-ciri fisik dari buku yangdi olah. Bagian-bagian buku tidak selalu sama antara buku satu dengan buku lainnya, tetapi pada dasarnya berkisar pada unsur-unsur berikut. 3
  • 4. 1. Kulit Buku Kulit buku di ambil dari istilah cover, biasannya terdapat judul buku. Judul pada kulit buku dalam pengatalogan tidak penting, kecuali kalau judul tersebut berbeda dengan judul yangtercantum pada halaman judul. Dalam hal ini judul tersebut perlu di catat dalam katalog, sebab sebagian pembaca kemungkinan akan menelusuri judul buku melalui judul di kulit bukutersebut 2. Punggung Buku Pada punggung buku biasannya terdapat judul buku.seperti halnya judul yangterdapatpada kulit buku, judul punggungbuku kemungkinan tidak sama dengan apa yang terdapat pada halaman judul. 3. Halaman Kosong Halaman kosong adalah halaman tanpa teks yang terletak setelah kulit buku di bagian depan dan di bagian belakang. Halaman ini berfungsi sebagai penguat jilidan buku. Oleh karana itu, biasanya halaman kosong adalah kertas yang lebih kuat (tidak mungkin sobek). 4. Halaman judul Singkat (Half Title) Halaman judul singkat terletak setelah halaman kosong dan berisi judul singkat dari buku. Jadi kalau sebuah buku mempunyai judul pokok dan judul tambahan, maka yangtercantum pada halaman ini adalah judul pokok saja. 5. Judul Seri a. Seri penerbit Sejumlah karya berjilid yang saling berkaitan dalam subjek atau bentuk, di terbitkan oleh penerbit dengan satu judul yang merangkum, di kenal dengan istilah judul kolektif. b. Seri Monografi Sejumlah karya monograf yang di keluarkan oleh suatu badan dalam penampilan yang seragam. c. Halaman Judul Halaman judul buku merupakan halaman yangberisi keterangan yangdi berikan penerbit, antara lain judul buku, nama pengarang, dan pihak-pihak lain yangterlibat dalam kepengarangan seperti penerjemah, editor, dan ilustrator. Di samping itu juga berisi informasi tentang kota tempatterbit, 4
  • 5. penerbit, dan tahun terbit. Oleh karena itu, halaman judul buku merupakan halaman yang sangat penting untuk di perhatikan dalam proses pengatalogan. Halaman judul merupakan sumber informasi utama dalam mengumpulkan keterangan yang di perlukan dalam pengatalogan. d. Halaman Balik Judul (Verso-Recto) Pada halaman balik judul sering kali terdapat informasi penting antara lain: keterangan kepengarangan; (2) judul asli dari karya terjemahan; (3) kota tempatterbit dan penerbit; (4) tahun terbit dan tahun copyright; (5) keterangan edisi. e. Halaman Persenbahan (Dedication) Halaman persembahan biasanya terletak sebelum halaman prakata. Halaman ini tidak perlu di perhatikan dalam proses pengatalogan. f. Kata Pengantar Kata pengantar merupakan catatan singkat yang mendahului teks, berisi penjelasan yang di berikan si pengarang kepada para pembaca. Penjelasan ini dapat berupa tujuan dan alasan penulisan buku, ruang lingkup, dan keterangan subjek yang di bahas. Sering kali kata pengantar berisi ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan buku tersebut serta penjelasan tentang cetakan. g. Daftar Isi Daftar isi biasanya terletak sesudah kata pengantar tetapi dapat juga terletak di bagian akhir dari buku. Daftar isi memuat judul-judul bab dan rincian berupa subbab. Dari daftar isi kita dapat melihat sekilas ruang lingkup subjek yang di bahas pengarang. h. Pendahuluan Pendahuluan biasanya mengikuti daftar isi dan merupakan bab pertama dari buku. Pendahuluan memberi wawasan tentang subjek yang di bahas. i. Naskah (Teks) Naskah atau teks merupakan isi buku yang di sajikan dalam bab-bab secara sistematik. 5
  • 6. j. Indeks Indeks buku merupakan daftar nama dan subjek secara terinci yang menujuk kepada halaman buku tempat kata subjek atau istilah itu tercantum. Indeks biasanya terletak di bagian akhir dari sebuah buku. Indeks buku sangat bermanfaat, untuk itu perlu di catat keberadaanya di katalog. k. Bibliografi Bibliografi merupakan daftar kepustakaan yangdi gunakan si pengarang dalam menulis buku. Bagi pembaca, bibliografi ini penting untuk lebih mendalami isi buku tersebut. Bibliografi biasanya terletak di bagian akhir dari buku atau pada catatan kaki. l. Glossary Glossary merupakan daftar kata-kata atau istilah yang di anggapmasih asing bagi pembaca pada umumnya atau masih penjelasan. Glossary biasanya terletak pada akhir buku. m. Kolofon Kolofon adalah keterangan yang terdapat pada bagian akhir dokumen yang memberikan informasi tentang salah satu keterangan berikut yaitu judul, pengarang, penerbit, pencetak, tahun penerbitan atau pencetakan,dan informasi lainnya. n. Nomor Pagina Nomor pagina dari sebuah buku biasanya terdiri dari angka Romawi kecil dan angka Arab. Angka Romawai kecil di gunakan pada penomoran halaman kata pengantar sampai dengan daftar isi, sedangkan untuk bab-bab pendahuluan sempai akhir biasanya di gunakan angka Arab. D. Peraturan Pengatalogan 1. Mengenal AACR2 Anglo-American Cataloguing Rules edisi 2 di kenal sebutan AACR2 yang di gunakan sebagai pedoman dalam pembuatan katalog dan bisa di gunakan untuk semua jenis bahan pustaka. AACR2 merupaka perangkat peraturan yang Flexible, karena dalam AACR2 tersedia aturan yang bersifatalternatif dan pilihan. Artinya beberapa aturan 6
  • 7. boleh di gunakan atau tidak. Dengan demikian pustakawan dapat menentukan kebijakan yang akan di gunakan oleh perpustakaannya. Data bibliografi yang di cantumkan dalam katalog dapat di sesuaikan dengan situasi dan kondisi perpustakaan. Tentunya kebijakan ini harus di buatkan pedoman kerjanya sehingga pustakawan yang melaksanakan kegiatan ini akan taat asas dan konsisten. Tahap-tahap dalam pengatalogan di lakukan dua tahap, yaitu pertama mencatat terlebih dahulu data bibliografi bahan pustaka, dan yang kedua menentukan titik akses yang meliputi penentuan tajuk entri utama, tajuk entri tambahan dan bentuk tajuknya. Demikian halnya struktur peraturan dalam AACR2 di bagi atas dua bagian (part). Bagian pertama (part 1) peraturan aturan untuk membuat deskripsi bibliografi (description), dan bagian kedua (part II) peraturan untuk menentukan titik akses (Heading, Uniform Titles, and Reference). Peraturan untuk deskripsi bibliografi terdiri 13 bab. Bab1 besrisi peraturan umum yang berlaku untuk semua jenis bahan pustaka, sedangkan dalam bab2 sampai Bab 10 berisi peraturan bagi satu jenis bahan pustaka tertentu. Bab 11 sampai Bab 13 memuat peraturan yang bersifat parsial, sebagian dapat mengikuti peraturan umum sebagian merupakan peraturan khusus, misalnya peraturan untuk pengatalogan bentuk mikro, terbitan berseri dan analisis. Peraturan pada bab 1 untuk daerah deskripsi di dasarkan pada General International Standart Bibliographic Description (ISBD (G)). ISBD (G) di serap dalam AACR2 sebagai kerangka kerja umum deskripsi bibliografis. Dari hasil tersebut kemudian di kembangkan berbagai ISBD untuk berbagai jenis bahan pustaka seperti ISBD (M) untuk monograf. Ada 8 daerah deskripsi yaitu:  Daerah judul dan keterangan penanggung jawab.  Daerah edisi  Daerah data khusus  Daerah penerbitan dan distribusi  Daerah deskripsi fisik  Daerah seri  Daerah catatan  Daerah nomor standar (ISBN) 7
  • 8. Tabel 1.1 Sumber Informasi Daerah Deskripsi Buku No Daerah Sumber informasi 1 Judul dan Pernyataan tanggung Halaman Judul jawab 2 Edisi Halaman judul,Halaman lain,kolofon 3 Data khusus(tidak dipakai) - 4 Terbitan dan publikasi lainnya Halaman judul,halman lain ,kolofon 5 Deskripsi Fisik Terbitan yang bersangkutan 6 Seri Halaman judul seri ,halaman judul monograf,kulit buku ,bagian lain dari publikasi 7 Catatan Sumber apa saja 8 Nomor standard an keterangan Sumber apa saja harga 8
  • 9. Tabel 1.2 Garis Besar Susunan Deskripsi Tanda No Daerah Unsur baca 1 Judul dan 1.1 Judul sebenarnya pernyataan tanggung [](kurung 1.2 Pernyataan jenis bahan umum jawab siku) =(sama 1.3 Judul parallel dengan) :(titik dua) 1.4 Judul lain /anak judul / (garis 1.5 Pernyataan tanggung jawab miring) ; (titik Pernyataan tanggung jawab yang koma) kedua dan seterusnya 2 Edisi .-- 2.1 Pernyataan edisi / (garis 2.2 Pernyataan taggung jawab miring) ; (titik 2.3 Pernyataan tanggung jawab koma) yang kedua dan seterusnya,berhubungan dengan edisi ,ybs. 3 Data khusus Digunakan untuk terbitan berseri,kartografi,sumber daya elektronik 4 Penerbitan .-- 4.1 Tempat terbit : (titik dua) 4.2 Nama Penerbit , (tanda 4.3 Tahun terbit koma) 5 Deskripsi fisik(Jika .-- 5.1 Jumlah halaman dan jumlah tidak berparagraf) jilid : (titilk dua) 5.2 Pernyataan ilustrasi ; (titik 5.3 Ukuran koma) +(tanda 5.4 Lampiran tambah) 9
  • 10. 6 Seri (Ditulis dalam .-- 6.1 Judul seri tanda kurung) : (titik 6.2 Keterangan seri lainnya dua) ;(titik 6.3 ISSN koma) ; (titik 6.4 Nomor seri koma) 7 Catatan(Jika tidak .-- berparagraf) 8 Nomor standard .-- ISBN dan harga (Jika : 8.1 Harga dan sebagainya tidak berparagraf) E. BIBLIOGRAFI Berasal dari bahasa latin yaitu Biblio (buku) dan Graphein(menulis).(V.W. Clapp, 1985)Secara etimologisBibliografi adalah adalah nama yang diterapkan untuk ilmu, senidan produk senidalam merekam bahan-bahan yangditerbitkan.· Sebagai ilmu = pengetahuan tentang buku dilihat dari berbagai aspeknya (fisik atau ide).Pengetahuan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman tentang sejarah buku, status karya individu, hubunganya dengan karya lain. Maka pengetahuan tentang p archment(kertas), penjilidan, percetakan( xylography/seni cetak di ukiran kayu dan typography/tata huruf), ilustrasi buku, penyusunan bagian-bagian menjadi volume, kepengarangan, penerbit, dll semua itu tercakup dalam bibliographi.Sebagai seni = proses dalam membuat bibliografi itu sendiri ( teknik,penyajian, dll).Sebagai produk seni= daftar sistematis buku atau lainya yang disusun untuk maksud dan tujuan tertentu. (Prytherch, 1990)Bibliografi adalah seni dalam mendeskripsikan buku dari segi fisik atau gagasan, buku sebagai objek fisik dan sejarah produksi buku. Kadang digunakan istilah critical, analitical,historycal or physical bibliography. 10
  • 11. (Downs, 1967)Bibliografi sebagai objek fisik (analitical bibliografi) Bibliografi sebagai ide(systematic bibliografi), fungsi utama pembuatan daftar buku, mengenali buku apa yang ada, menjemin pelestarian, pelengkap bagi pekerja informasi . (World Book Encyclopedia, 1992)adalah daftar buku atau artikel tentang sebuah subjek. Biasanya bibliografi diakhir halaman disertai dengan teks atau artikel yang panjang untuk rujuakan para pembaca atau penulis dan untuk memberikan informasi tambahan dalam subjek. (John Feather & Paul Sturges, 1997)adalah daftar sistematikatau studi analytic tentang buku, manuskrip dan dokumen lain. Bibliografi bermaksud menyediakan ulasanyang luas tentang pilihan berbagai area yang mungkin berdasarkan kronologis, geografi, subjek, pengarang, bentuk publikasi atau kumpulan lain. Enumerative bibliographi adalah sebuah istilah yang lebih banyak mencakup bibliografi. . 1. Tujuan Bibbliografi a. Mendaftar/menyusun informasi mengenai buku serta bahan pustaka yang terkait dalam susunan logis dan bermanfaat. b. Untuk membantu pemakai dalam menentukan keberadaan sebuah bahan pustaka atau mengenali sebuah buku yang populer. c. Bagi peneliti , mengetahui subjek apa saja yang telah ditulis, memperoleh informasi yang actual , menghindarkan duplikasi penelitian. d. Sebagai sarana pemilihan buku (identifikasi, rincian bibliografis, dll) e. Sarana untuk mengetahui perkembangan buku. f. Untuk memudahkan pengguna maka dibuatlah indeks pengarag, subjek, tempat. 2. Fungsi Dan Kegunaan Bibliografi a. Mencatat buku atau bahan pustaka yang ada. b. Mempromosikan pendayagunaan buku dan bahan pustaka lainya. 11
  • 12. c. Salah satu alat untuk mengembangkan ilmu karena bibliografi merupakan kumulasi pengetahuan. 3. Unsur-unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya. a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap. b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya. c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut. d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah atau surat kabar, tanggal dan tahun. 4. Penyusunan Bibliografi a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad. b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad. c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan. d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi. e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan. 5. Jenis-Jenis Bibliografi Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi. Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi: a. Bibliogrfi Deskriptif 12
  • 13. Bibliografi yang dilengkapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis. b. Bibliografi evaluative Bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel. 6. Manfaat Bibliografi Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan alasan antara lain:  Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya.  Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya  Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat. Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu.Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan. Dengan demikian maka bibliografi dapat digunakan sebagai:  Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan.  Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan.  Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya. 7. Cakupan Bibliografi Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi: 1. Bibliografi Retrospektif Jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau. Misalnya : “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro” 13
  • 14. 2. Bibbliografi Terkini/current Jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory 3. Bibliografi selektif Jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Misalnya : “Buku bacaan terpilih untuk anak usia prasekolah”. 4. Bibliografi subjek Jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya : “Bibliografi khusus ternak kelinci” 5. Bibliografi nasional Jenis bibbliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Misalnya : “Bibbliografi Nasional Indonesia” Penentuan cakupan /topik suatu bibbliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain:  Permintaan pengguna  Topic yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu.  Dokumentasi koleksi yang dimiliki.  Mandate instansi. 8. CONTOH BIBLIOGRAFI SARWONO JUDUL EDISI Teori Psikologi/Sarwono,Sarlito,heSndrawan. -Ed.1.Cet.3 -Jakarta;Diva Press.1995 PENERBIT Ix:29 hal.;20 cm DESKRIPSI FISIK ISBN: 979-421-094-3 ISBN(International Standar Book Number) 14
  • 15. F. Daerah dan unsur unsur Deskripsi Seperti telah dijelaskan sebelumnya,langkah pertama dalam pengatalogan adalah menentukan deskripsi bibliografi. Ada 8 daerah deskripsi yaitu:  Daerah judul dan keterangan penanggung jawab.  Daerah edisi  Daerah data khusus  Daerah penerbitan dan distribusi  Daerah deskripsi fisik  Daerah seri  Daerah catatan  Daerah nomor standar (ISBN) 1. Daerah judul dan keterangan tanggung jawab Terdiri atas judul sebenarnya,judul lain (termasuk judul peralel,anak judul) dan pernyataan tanggung jawab. a. Judul sebenarnya Judul sebenarnya di nyatakan sesuaidengan kata,susunan dan ejaan yang digunakan dalam sumber infomasi utama, sedangkan penggunaan huruf kapital dan tanda bacanya disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. b. Pernyataan tanggung jawab Pernyataan tanggung jawab tidak terbatas pada pernyataan pengarang, tetapi dapat pula meliputi editor,penghimpun, penggambar, penerjemah, dan lainnya yang terdapat pada halaman judul. 2. Dearah edisi Terdiri atas unsur-unsur edisi dan pernyataan pengarang yang khusus terkait pada edisi tersebut. 3. Daerah data khusus Daerah ini tidak di gunakan untuk monograf/buku tercetak, tetapi di gunakan untuk penomoran dalam terbitan berseri dan bahan nonbuku lainnya. 15
  • 16. 4. Daerah penerbitan Daerah penerbitan terdiri atas unsur-unsur tempat terbit,nama penerbit dan tahun terbit. Peraturan umum untuk daerah ini adalah sebagai berikut. a. Bila terdapat lebih dari satu tempat,nama atau tahun yang di masukkan di daerah ini. Maka nyatakan tempat, b. nama atau tahun tersebut dalam urutan yang sesuai dengan karya yang dideskripsikan. c. Masukkan nama dan tempat, orang atau badan. Sebagaimana adanya dalam sumber informasi. Hilangkan kata depan yang menyertainya,kecuali bila hal itu akan mempengaruhi pemahaman deskripsi d. Bila rincian informasi mengenal karya asli tercakup bersamaan dengan keterangan mengenai reproduksi, cetak ulang, dan sebagainya, maka nyatakan informasi mengenai terbitan yang terkhir dalam daerah ini. Informasi mengenai terbitan mengenai yang asli di masukkan dalam catatan 5. Daerah deskripsi fisik Terdiri dari unsur-unsur jumlah satuan fisik,pernyataan ilustrasi, ukuran, dan pernyataan bahan tambahan 6. Daerah seri Daerah seri terdiri dari unsur-unsur judul seri, keterangan seri lainnya, international Standard Serial Number (ISSN), nomor seri. Setiap seri di salin dalam tanda kurung biasa. 7. Daerah catatan Meliputi hal-hal yang penting tetapi tidak dapat di nyatakan dalam daerah deskripsi sebelumnya. Pencatatannya di mulai pada paragraf baru dalam deskripsi bibliografi. Pengatalog bebas dalam menentukan mengenai apa yang di masukkan dalam daerah catatan. 16
  • 17. 8. Nomor standar dan keterangan pengadaan Nyatakan nomor standar seperti contoh berikut ini : Contoh : ISBN 978-602-978-337-7 Nyatakan harga atau keterangan lain yang berhubungan dengan pengadaan dokumen. Nyatakan harga simbol dan angka, dan istilah lain sesingkat mungkin. 17
  • 18. BAB II KLASIFIKASI Sebelum suatu bahan pustaka yang relevan dapat ditemukan kembali harus diadakan penelusuran (search) terlebih dahulu didalam “gudang informasi” yang disebut perpustakaan. Tentunya tidak praktis jika seluruh koleksi perpustakaan ditelusuri satu persatu. Prinsip dasar dalam temu kembali informasi adalah bahwa penelusuran untuk suatu bahan pustaka dilakukan pada sebagian koleksi itu, yakni pada bagian yang secara potensial paling relevan untuk memenuhi suatu permintaan. Bagian dari koleksi bahan pustaka itu disebut kelas. Kelas dalam batasan umum adalah suatu kelompok benda yang memiliki beberapa ciri yang sama. Kegiatan pengelompokan atau pembentukan kelas disebut klasifikasi. A. Pengertian Klasifikasi 1. Klasifiksi Secara Umum Dalam Kehidupan sehari-hari tanpa disadari kita sering melakukan dan melihat kegiatan klasifikasi. Pekerjaan tersebut adalah mengelompokkan sejumlah barang, tanaman, uang, gagasan, objek, manusia dan sebagainya, kedalm kelompok tertentu berdasarkan ciri- ciri yang sama dan atau yang hampir sama. Pasar yang merupakan tempat jual beli, tanpa disadari para pemilik lapak atau toko telah melakukan kegiatan pengklasifikasian. Barang-barang yang mereka jual biasanya dikelompokkan menurut jenis barang, seperti buah-buahan, sayur mayur pakaia, alat tulis, perkakas, mainan anak-anak. Apabila diperhatikan lebih lanjut dan mendalam seperti pedagang buah maka akan terlihat buah-buahan itu dikelompokkan sesuai jenis buahnya, misal jeruk dengan jeruk, pisang dengan pisang, mangga dengan mangga, bahkan jika lebih diteliti kembali pedagangpun mengelompokkan lebih spesifik lagi, misalnya buah mangga tu di kelompokkn lagi menjadi mangga arumanis, mangga golek, mangga manalagi, mangga lalujiwoj dan berbagai jeis mangga lainya. Pada setiap mangga itu juga di klasifikasikan berdasarkan besar kecilnya atau menurut tingkat kematanganya. 18
  • 19. Kegiatan pengelompokkan diatas untuk menyesuaikan kebutuhan pembeli dan pedagangpun dengan mudah memberikan pelayanan kepada pembeli. Dari penjelasan singkat diatas dapat ditarik pengertian bahwa klasifikasi secara umum adalah mengelompokkan sesuatu berdasarkan ciri yang sama dan atau hampir sama pada tempat yang sama atau berdekatan dan sekaligus memisahkan dari jenis lainya dengan tujuan untuk memudahkan identifikasi. 2. Klasifikasi di Perpustakaan Klasifikasi perpustakan adalah pengelompokkan bahan pustaka yang sistematis ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama atau hampir sama dan sekaligus memisahkannya dari bahan pustaka lain berdasarkan tingkat perbedaanya. Perpustakaan pada hakekatnya mengumpulkan bahan pustaka karena informasinya (subyeknya). Satu bahan pustaka dapat memiliki beberapa ciri, misalnya ciri kepengarangan, ciri subyek, ciri fisik dan ciri-ciri lainnya. Pengelompokan bedasarkan subyek ini disebut klasifikasi fundamental, sedangkan pengelompokan menurut ciri lainnya disebut klasifikasi artifisial. Menurut Suwarno, pengertian klasifikasi fundamental dan klasifikasi artificial secara umum, yaitu: 1. Klasifikasi artifisial (artificial classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada bahan pustaka tersebut. Misalnya berdasarkan warna buku atau tinggi buku. 2. Klasifikasi fundamental (fundamental classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu sifat yang tetap pada bahan pustaka meskipun kulitnya berganti- ganti atau formatnya diubah. Klasifikasi fundamental sering digunakan perpustakaan saat ini. 19
  • 20. B. Kuntungan, Fungsi, dan Tujuan Klasifikasi 1. Keuntungan Klasifikasi a. membantu pemakai jasa perpustakaan mengidentifikasi dan melokalisasi bahan pustaka berdasarkan nomor panggil dokumen. b. mengelompokkan bahan pustaka sejenis menjadi satu jajaran atau berdekatan. Dua keuntungan tersebut sangat dimungkinkan karena dalam penentuan kelas,pendekatan yang digunakan adalah pendekatan subyek atau cakupan bidang ilmu dari suatu bahan pustaka. 2. Fugsi Klasifikasi Klasifikasi berfungsi ganda yaitu: 1. Sebagai sarana penyusunan bahan pustaka di rak, 2. Sebagai sarana penyusunan entri bibliografi dalam catalog tercetak, dan indeks dalam tata susunan sistematis. 3. Tujuan Klasifikasi a. Menghasilkan urutan yang berguna Tujuan utama klasifikasi adalah menghasilkan urutan atau susunan bahan pustaka yang berguna bagi staf perpustakaan maupun bagi pemakai perpustakaan. b. Penempatan yang tepat Bila bahan pustaka diperlukan pemakai, pustaka yang diinginkan mudah diketemukanserta mudah dikembalikan oleh petugas ke tempat, yang pasti sesuai dengan sistem klasifikasi yang digunakan. c. Penyusunan mekanis Bahan pustaka baru mudah disisipkan di antara bahan pustaka yang sudah dimiliki. Demikian pula penarikan bahan pustaka (karena dipinjam) tidak akan mengganggu susunan bahan pustaka di jajaran. C. Sistem Klasifikasi 1. Klasifikasi Artifisial 20
  • 21. Sistem ini adalah mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat lainnya, misalnya pengelompokan menurut pengarang, atau berdasarkan ciri fisiknya, misalnya ukuran, warna sampul, dan sebagainya 2. Klasifikasi Utilitas Pengelompokan bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya. Misal, buku bacaan anak dibedakan dengan bacaan dewasa. Buku pegangan siswa di sekolah dibedakan dengan buku pegangan guru. Buku koleksi referensi dibedakan dengan koleksi sirkulasi (berdasar kegunaannya). 3. Klasifikasi Fundamental Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek atau isi pokok persoalan yang dibahas dalam suatu buku. Pengelompokkan bahan pustaka berdasarkan sistem ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya: • bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya berdekatan. • Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang lemah dan mana yang kuat. • Menudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut subyeknya. • Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah. • Untuk membantu penyiangan atau weeding koleksi. Klasifikasi fundamental banyak digunakan oleh perpustakaan besar maupun kecil. Dalam sistem tersebut buku dikelompokkan berdasarkan subyek, sehingga memudahkan pemakai dalam menelusur suatu informasi. D. Pekerjaan Klasifikasi Dalam melakukan kegiatan mengkalasifikasikan sebuah buku, perlu diperhatikan hal-hal berikut 1. Menentukan Subjek Buku a) Dari judul buku Judul suatu buku adakalanya sudah menunjukan tema atau subjek yang dibahas. Misalnya Pengantar Aljabar untuk Perguruan Tinggi 21
  • 22. maka subjeknya adalah “Aljabar”, Pengantar Teknologi Informatika maka subjeknya “Informatika”, dan seterusnya. b) Dari ringkasan atau resume buku Apabila dari suatu judul buku tidak dapat diketahui secara pasti tema atau subjeknya, maka ringkasan isi buku yang umumnya tertera pada cover belakang dapat dijadikan pedoman. Dari ringkasan itu akan diketahui subjek yang terkandung pada buku tersebut. Misalnya Laskar Pelangi, judul tersebut tidak langsung menunjukan subjek yang dimaksud tapi harus terlebih dahulu dibaca ringkasannya agar diketahui subjek apa yang dikandungnya. c) Dari daftar isi, kata pengantar atau pendahuluan buku Apabila dari suatu judul buku tidak dapat diketahui, maka subjek yang dibahas dalam buku tersebut dapat ditemukan dengan cara menganalisa daftar isi atau kata pengantar atau pendahuluan buku tersebut. d) Isi Buku Apabila dalam pencarian subjek buku belum diketahui dari kegiatan diatas maka membaca sebagian atau keseluruhan isi dari buku tersebut. e) Ahli Bidang Tetentu Langkah terakhir untuk menentukan subjek buku adalah menanyakan kepada orang yang ahli dalam bidang tersebut. 2. Menentukan Nomor Kelas a) Tentukan nomor kelas bedasarkan subjek tau pokok masalh yag dibahas buku. Misalnya pendidikan adalah kelas 370. b) Tentukan nomor kelas berdasarkan subjek yang lebih spesifik. Misalnya Kuda Ras adalah kelas 636.12 c) Buku yang terdiri dari dua subjek, mak kelasnya mengambil dari subjek yang menonjol. Apabila subjek dari keduaya setaraf maka subjek yang dipilih adalah yang lebih awal disebutkan dalam halaman judul. Misalnya Ekononi dan Kehutanan. Maka kelasnya adalah 330. d) Apabila sebuah buku membahas lebih dari dua subjek yang saling berkaitan maka masukkan karya tersebut ke dalam subjek yang lebih luas cakupanya dan mencakup seluruh subjeknya. 22
  • 23. Misalnya, Masalah psikologi sosial, kebudayaan, dan ekologi. Psikologi Sosial 301.1 (aspek sosiologi) Kebudayaan 301.2 (aspek sosiologi) Ekologi 301.3 (aspek sosiologi) Untuk karya ini masuk kedalam kelas 301 e) Apabila sebuah buku membahas lebih dari dua subjek yang tidak saling berkaitan, maka dlam menentukan nomor kelas berdasarkan bidang yang aspeknya diutamakan dalam pembahasan atau yang paling luas kajianya. E. Jenis-jenis Klasifikasi Ada beberapa jenis klasifikasi perpustakaan yang digunakan, diantaranya: 1. Dewey Decimal Classification (DDC) 2. Universal Decimal Classification (UDC) 3. Library of Congress Classification Dari ketiga sistem klasifikasi di atas, yang paling banyak digunakan di perpustakaan adalah Dewey Decimal Classification. Pada kesempatan ini hanya akan diuraikan Dewey Decimal Classification a. Dewey Decimal Classification (DDC) 1) Sejarah Dewey Decimal Classification Klasifikasi Persepuluhan Dewey Decimal Classification karya Melvil Dewey. Nama lengkapnya Melville Louis Kassuth Dewey (1851-1931). Berlatar belakang dari pemikiran bagaimana untuk membuat sebuah system penggolongan koleksi di perpustakaan yang mudah di mengerti dan diterima secara universal di perpustakaan-perpustakaan lainnya. Hingga pada akhirnya system klasifikasi DDC digunakan secara luas diseluruh dunia karena mudah disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada 1874 Dewey sebagai pustakawan di AmhersCollege, Massachuseetts, Tahun 1876 ia menerbitkan DDC edisi pertama dengan judul “A classification and subject indexfor a library”. Terbit pertama kali hanya sebanyak 42 halaman yang berisi 12 halaman pendahuluan, 12 halaman bagan dan 18 halaman indeks. Sejak edisi pertama diterbitkan, DDC terus menerus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak subyek-subyek baru yang ditambahkan. 23
  • 24. Adakalanya notasi mengalami perluasan dan perubahan lokasi karena perkembangan subyek tersebut. Kelestarian DDC sampai dapat mencapai umur lebih seabad dan banyak pemakainya di dunia, disebabkan karena DDC secara berkala ditinjau kembali dan diterbitkan edisi barunya. Lembaga yang mengawasi dan mendukung penerbitan DDC ialah “The LakePlaced Education Foundation” dan “The Library of Congress” di Amerika Serikat sarana komunikasi diterbitkan “DecimalClassification, adition, notes, decisions” (DC). DDC terbit dalam 2 edisi/versi yaitu edisi lengkap dan ringkas. Edisi ringkas dimaksudkan untuk digunakan di perpustakaan yang memiliki koleksi di bawah 20.000 judul. Edisi ringkas ini yang paling banyak digunakan oleh Perpustakaan Sekolah dan Umum yang koleksinya masih terbatas. DDC telah digunakan oleh sekitar 135 negara dan diterjemahkan lebih dari 30 bahasa, termasuk dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Terjemahan Ringkasan Klasifikasi Desimal Dewey dan Indeks Relatif”. Dewey Decimal Classification, juga disebut SistemDesimalDewey adalah sebuah system klasifikasi. Kemudian beliau menciptakan system penggolongan koleksi berdasarkan pembagian angka decimal dimana dari setiap angka tersebut mewakili subjek/tema pengetahuan tertentu, dan sejak saat itu telah banyak dimodifikasi dan dikembangankan dalam dua puluh dua kali revisi yang telah terjadi hingga tahun 2004. 2) Unsur-Unsur Pokok Dewey Decimal Classification Menurut Hamakonda dan Tairas, system ini memiliki unsur- unsur pokok antara lain: a) Sistematika pembagian ilmu pengetahuan yang dituangkan kedalam suatu bagan yang lengkap dan dilandaskan pada beberapa prinsip dasar tertentu. b) Notasi, yang terdiri dari serangkaian simbol berupa angka, yang mewakili serangkaian istilah(yang mencerminkan subjek tertentu) yang terdapat pada bagan. 24
  • 25. c) Indeks relatif, yang terdiri dari sejumlah tajuk dengan perincian aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan memberikan petunjuk berupa nomor kelas, yang memungkinkan orang mencari tajuk yang tercantum dalam indeks bagan. d) Tabel pembantu, yang berbentuk serangkaian notasi khusus, yang dipakai untuk menyatakan aspek-aspek tertentu yang selalu terdapat dalam beberapa subjek yang berbeda. Terdapat 7 tabel pembantu, yaitu: ● Tabel 1 Subdivisi Standar ● Tabel 2 Wilayah ● Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan ● Tabel 4 Subdivisi Bahasa ● Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis ● Tabel 6 Bahasa ● Tabel 7 tentang Orang/Pribadi e) Di samping itu, sistem klasifikasi harus menyediakan kelas untuk Karya Umum, untuk menempatkan karya- karya yang begitu luas cakupannya, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu kelas utama manapun 3) Komponen-komponen Dewey Decimal Classification Dalam klasifikasi Persepuluhan Dewey ini terdapat 3 komponen, yaitu Bagan, indeks Relatif, dan Tabel-tabel. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada uraian berikut ini :  Bagan (Schedules) Klasifikasi Dewey adalah bagan klasifikasi sistem hirarki yang menganut prinsip “desimal” untuk membagi semua bidang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dibagi ke dalam 10 kelas utama, yang diberi kode/lambang angka (selanjutnya disebut notasi). Dalam DDC ini semakin khusus suatu subyek, semakin panjang notasinya. Karena banyak angka yang ditambahkan pada notasi dasarnya. Pembagiannya dari umum ke khusus.  Indeks Relatif (RelativeIndex) Untuk membantu mencari notasi suatu subyek dalam DDC terdapat ‘Indeks Relatif’. Pada indeks relatif ini terdaftar sejumlah istilah yang disusun berabjad. Istilah-istilah 25
  • 26. tersebut mengacu kenotasi yang terdapat dalam bagan. Dalam indeks ini didaftar sinonim untuk suatu istilah, hubungan-hubungan dengan subyek lainnya. Bila suatu subyek telah ditemukan dalam indeks relatif, hendaklah ditentukan lebih lanjut aspek dari subyek yang bersangkutan. Cara yang paling cepat untuk menentukan notasi suatu subyek adalah melalui indeks relatif. Tetapi menentukan notasi hanya melalui dan berdasarkan indeks relatif saja tidak dapat dibenarkan. Setelah suatu subyek diperoleh notasinya dalam indeks relatif, harus diadakan pengecekan dengan notasi yang terdapat dalam bagan. Dengan demikian dapat diketahui apakah notasi tersebut betul-betul sesuai dengan karya yang sedang diklasifikasikan.  Tabel-Tabel Kecuali pembagian kelas secara desimal dengan notasi yang terdaftar dalam bagan, DDC juga mempunyai sarana lain. Untuk membagi/memperluas subyek lebih lanjut, yaitu dengan menyediakan sejumlah tabel pembantu atau auxiliarytables. Notasi pada tabel-tabel tersebut hanya dapat digunakan dalam rangkaian dengan notasi yang terdapat dalam bagan. Dengan kata lain, notasi yang terdapat dalam tabel tidak pernah berdiri sendiri, selalu dirangkaikan dengan notasi dalam bagan. Dalam klasifikasi DDC edisi 22 terdapat 7 tabel pembantu/pelengkap. Perluasan dari Tabel Wilayah DDC, terdapat perluasan khusus yang berhubungan dengan wilayah Indonesia (tabel 2). Buku- buku tentang Indonesia makin hari makin besar jumlahnya. Kebutuhan untuk perluasan/penyesuaian notasi DDC untuk subyek Indonesia sangat diperlukan, karena untuk membedakan daerah yang dibahas dalam subyek buku. Mengenai ikhtisar pembagian daerah-daerah Indonesia kita menggunakan pedoman yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan Perpustakaan, yang disusun oleh Sub Panitia Standarisasi Perpustakaan, Panitia Teknis Perpustakaan pada Tahun Buku Internasional 1972, dengan judul “Perluasan dan 26
  • 27. Penyesuaian Notasi untuk Beberapa Seksi dalam DDC khusus yang berhubungan dengan Indonesia”. Kuda 636.12 Kelas Sub-subseksi 600 600 Kuda Ras 4) Prinsip Dasar Dewey Decimal Classification Dewey Decimal Classification (DDC) membagi ilmu-ilmu Dan Seterusnya sehingga membentuk bagan klasifikasi dewey Masing-masing kelas pengetahuan ke dalam 10 kelas utama. yang lengkap utama dibagi lagi menjadi10 divisi. Masing-masing divisi dibagi lagi menjadi 10 seksi. Sehingga terdapat 10 kelas utama, 100 divisi, dan1000 seksi. 600 Kelas Utama 600 0 Ilmu Terapan 630 Kelas Divisi Pertanian 636 Kelas Seksi Peternakan 636.1 Kelas Subseksi 27
  • 28. Tabel 10 kelas utama 000 Generalities (Karya Umum) 100 Philosopy and Psychology (Filsafat dan Psikologi) 200 Religion (Agama) 300 Science (Ilmu-ilmu Sosial) 400 Language (Bahasa) 500 Natural Science and Mathematics (Ilmu-ilmu Alam dan Matematika) 600 Technology and Applied Science (Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan) 700 The Art, Fine and Sport (Kesenian, Hiburan dan Olahraga) 800 Literature and Rhetoric (Kesusastraan) 900 Geography and History (Geografi dan Sejarah) Tabel 10 kelas Divisi 000 Generalities(Karya Umum) 000 - 009 Knowledge - Special Computer Methods (Ilmu Umum dan Komputer) 010 - 019 Bibliography (Bibliografi) 020 - 029 Library and Information Science (Perpustakaan dan Ilmu Informasi) 030 - 039 General Encyclopedic Works (Ensiklopedia Umum) 28
  • 29. 040 - 049 Unassigned (Belum Digunakan) 050 - 059 General Serial Publications (Terbitan Berseri, Berkala Umum) 060 - 069 General Organizations and Museology (Organisasi Umum dan Museum) 070 - 079 Journalism, Mass Media, Publishing (Jurnalisme, Media Massa, Penerbitan) 080 - 089 General Collection (Kumpulan Karya Umum) 090 - 099 Manuscript and Rare Books (Manuskrip, Naskah-naskah dan Buku-buku Langka) 100 Philosophy and Psychology(Filsafat dan Psikolog) 110 – 119 Metaphysics (Metafisika) 120 – 129 Epistemology, Causation, Humankind (Epistemologi, Hukum Sebab Akibat anusia) 130 - 139 Paranormal Phenomena (Fenomena Paranormal) 140 - 149 Specific Philosophical Schools and Viewpoints (Pandangan Filsafat Khusus dan Sistem Doktrin) 150 – 159 Psychology (psikologi/Ilmu jiwa) 160 – 169 Logic (Logika) 170 – 179 Ethics, MoralPhilosoph (Etika dan Filsafat Moral) 180 - 189 Ancient, Medieval, Oriental Philosophy (Filsafat Zaman Kuno, Abad Pertengahan dan Filsafat 190 - 199 Modern Western and Other Non-Oriental Philosophy (Filsafat Barat Modern dan Selain Filsafat Timur) 200 Religion(Agama) 200 - 209 Religious Mythology, Social Theology (Mitos Keagamaan, Teologi Sosial) 210 - 219 Philosophy and Theory of Religion (Filsafat dan Teori Agama) 220 - 229 Bible (AlKitab) 230 - 239 Christianity, Christian Theology (Teologi Kristen) 240 - 249 Christian Moral and Devotional Theology (Moral Kristen dan Teologi Kebaktian) 29
  • 30. 250 - 259 Christian Orders and Local Church (Orde-orde Keagamaan dan Gereja Setempat) 260 - 269 Social and Ecclesiastical Theology (Teologi Sosial dan Eklesiastik Kristen) 270 - 279 History of Christianity and Christian Church (Sejarah Gereja) 280 - 289 Christian Denominations and Sects (Denominasi dan Sekte- sekte Kristen) 290 - 299 Other Religions (Agama Selain Kristen) 297 Agama Islam dengan Nomor Dasar 297 2X0 Agam Islam dengan Nomor Dasar 2X0 300 Social Science (Ilmu Sosial) 300 - 309 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) 310 - 319 General Statistic (Statistik Umum) 320 - 329 Political and Government Science (Ilmu Politik dan Pemerintahan) 330 - 339 Economics (Ilmu Ekonomi) 340 - 349 Law (Ilmu Hukum) 350 - 359 Public Administration and Military Science (Administrasi Negara dan Ilmu Kemiliteran) 360 - 369 Social Problems and Services (Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial) 370 - 379 Education (Pendidikan) 380 - 389 Commerce, Communications, Transportation (Perdagangan, Komunikasi,Transportasi) 390 - 399 Customs, Etiquette, Folklore (Adat Istiadat, Etiket, Folklor) 400 Language (Bahasa) 400 - 409 Terminology, Bilingualism (Terminologi, Bilingual) 410 - 419 Linguistics (Linguistik, Bahasa Indonesia) 420 - 429 English and Old English, Anglo-Saxon (Bahasa Inggris, Anglo- Saxon) 430 - 439 Germanic, Teutonic Languages (Bahasa Jerman) 440 - 449 Romance Language, French (Bahasa Perancis) 450 - 459 Italian, Romanian, Rhaeto-Romanic Language (Bahasa Italia) 30
  • 31. 460 - 469 Spanish and Portuguese Language (Bahasa Spanyol dan Portugis) 470 - 479 Latin Language (Bahasa Latin) 480 - 489 Hellenic Language, Classical Greek (Bahasa Yunani Kuno) 490 - 499 Other Languages (Bahasa-bahasa Lain) 500 Natural Science and Mathematics (Ilmu-ilmu Alam dan Matematika) 500 - 509 Miscellany of Nature Sciences (Aneka Ragam tentang Ilmu Pengetahuan Alam) 510 - 519 Mathematics (Matematika) 520 - 529 Astronomy (Astronomi) 530 - 539 Physics (Fisika) 540 - 549 Chemistry (Kimia) 550 - 559 Earth Sciences (Ilmu Bumi) 560 - 569 Paleontology, Paleozoology (Paleontologi, Paleozoologi) 570 - 579 Biology (Biologi, Ilmu Hayat) 580 - 589 Plants (Ilmu Tumbuhan, Ilmu Tanaman) 590 - 599 Animals (Ilmu Hewan, Ilmu Binatang) 600 Technology and Applied Sciences (Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan) 600 - 609 Miscellany of Technology and Applied Sciences (Aneka Ragam Teknologi dan Ilmu Terapan) 610 - 619 Medical and Medicine Science (Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan) 620 - 629 Engineering and Allied Operations (Ilmu Teknik dan Ilmu yang Berkaitan) 630 - 639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan Teknologi yang Berkaitan) 640 - 649 Home Economic and Family Living (Kesejahteraan Rumah Tangga dan Kehidupan Keluarga) 650 - 659 Management and Auxiliary Service (Manajemen dan Ilmu yang Berkaitan) 660 - 669 Chemical Engineering and Related Technologies (Teknologi 31
  • 32. Kimia dan Ilmu yang Berkaitan) 670 - 679 Manufacturing (Pabrik-pabrik, Manufaktur) 680 - 689 Manufacture of Products for Specific Uses (Produksi untuk Keperluan Khusus) 690 - 699 Buildings (Teknik Bangunan) 700 The Art, Fine and Sport (Kesenian, Hiburan dan Olahraga) 700 - 709 The Art (Teori Kesenian) 710 - 719 Civic and Lanscape Art (Seni Perkotaan dan Pertamanan) 720 - 729 Architecture (Arsitektur) 730 - 739 Plastic Arts and Sclupture (Seni Plastik dan Seni Patung) 740 - 749 Drawing and Decorative Art (Menggambar dan Seni Dekorasi) 750 - 759 Painting and Paintings (Seni Lukis dan Lukisan) 760 - 769 Graphic Arts (Seni Grafika) 770 - 779 Photography and Photographs (Seni Fotografi dan Foto) 780 - 789 Music (Seni Musik) 790 - 799 Recreational and Performing Arts (Olah Raga dan Seni Pertunjukan) 800 Literature (Kesusastraan) 800 - 809 Literature Theory and Rhetoric (Teori Kesusastraan dan Retorika) 810 - 819 Indonesian Literatures (Kesusastraan Indonesia) 820 - 829 English and Anglo-Saxon Literatures (Kesusastraan Inggris) 830 - 839 Germanic, Teutonic Literatures (Kesusastraan Jerman) 840 - 849 Romance, French Literatures (Kesusastraan Perancis) 850 - 859 Italian, Romanian, Rhaeto-Romanic Literatures (Kesusastraan Italia) 860 - 869 Spanish and Portuguese Literatures (Kesusastraan Spanyol dan Portugis) 870 - 879 Latin Literatures (Kesusastraan Latin) 880 - 889 Helenic, Classical Greek Literatures (Kesusastraan Yunani Kuno) 890 - 899 Other Literatures (Kesusastraan Lain-lain) 32
  • 33. 900 Geography and History (Sejarah, Geografi &Disiplin Ilmu yang Berkaitan) 900 - 909 Theory of History (Teori Ilmu Sejarah) 910 - 919 Geography and Travel (Geografi dan Perjalanan) 920 - 929 Biography and Genealogy (Biografi dan Silsilah) 930 - 939 History of Ancient World to 499 (Sejarah Dunia Kuno sampai dengan Tahun 499) 940 - 949 General History of Europe (Sejarah Umum Eropa) 950 - 959 General History of Asia (Sejarah Umum Asia) 960 - 969 General History of Africa (Sejarah Umum Afrika) 970 - 979 General History of North America (Sejarah Umum Amerika Utara) 980 - 989 General History of South America (Sejarah Umum Amerika Selatan/Amerika Latin) 990 - 999 General History of Other Parts of World (Sejarah Umum Bagian Dunia Lainnya) Sedangkan untuk koleksi pustaka islam menggunakan notasi 2x yang merupakan penjabaran dari notasi 297 pada notasi Dewey Decimal Classification (DDC). Berikut ada 10 kelas utamanya :  2x0 Islam (Umum)  2x1 Al-Quran dan Ilmu Terkait  2x2 Hadis dan Ilmu Terkait  2x3 Aqaid dan Ilmu Kalam  2x4 Fiqih  2x5 Akhlak dan Tasawuf  2x6 Sosial dan Budaya  2x7 Filsafat dan Perkembangannya  2x8 Aliran dan Sekte  2x9 Sejarah, Islam dan Modernisasi. F. Beberapa Istilah dalam Klasifikasi dan Katalogisasi, 1. Bahan pustaka dokumenadalah segala sesuatu yang menyimpan dan membawa informasi, paket informasi yang diadakan dan disimpan di 33
  • 34. perpustakaan. Bahan pustaka tidak hanya berupa teks atau bahan tercetak, seperti buku, jurnal, tetapi meliputi bahan non-cetak, seperti gambar, peta, CD-ROM, VCD, berkas computer dan sebagainya. 2. Katalogisasi (cataloging)adalah kegiatan atau proses pembuatan dari bahan pustaka atau dokumen (buku, majalah, CD- ROM, microfilm, dll). Istilah ini kadang- kadang juga meliputi klasifikasi bahan pustaka dan secara umum menyiapan bahan pustaka untuk digunakan pemakai atau disebut juga denga istilah pengindeksan (indexing). 3. Katalog (catalog)adalah presentasiciri-ciri dari sebuah bahan pustaka atau dokumen misalnya judul, pengarang, deskripsi fisik, subyek, dll. 4. Klasifikasi (classification)adalah penyusunan sesuatu dalam susunan yang logis sesuai dengan tingkat kemiripan atau kesamaannya. 5. Tajug (heading) adalah urutan karakter (huruf, angka, dll) pada permulaan katalog, karakter ini menentukan letak atau urutan catalog dalam berkas. Tajug biasanya berupa nama pengarang, istilah subjek, judul atau notasi atau nomor klasifikasi yang diambil dari sebuah bagan klasifikasi. 6. Entri (entry)adalah cantuman bahan pustaka atau dokumen dalam sebuah katalog. 7. Entri utama (main entry)adalah cantuman katalog lengkap dari sebuah bahan pustaka yang berisi deskripsi lengkap dan disertai dengan jejakan atau indikasi tajug untuk entri lainnya. 8. Entri tambahan (added entry) adalah entry katalog sekunder cantumannya lebih ringkas dari entri utama (tidak disertai dengan jejakan) 34
  • 35. BAB III IT DASAR A. Pengertian IT Dasar IT adalah Informasi Teknologi.Dasar adalah awal atau bawah.Jadi IT Dasar adalah langkah awal untuk mengetahui informasi computer atau langkah awal untuk memulai suatu kerja computer. Modal utama atau yang paling dasar untuk kita bisa menguasai program yang ada di computer adalah kita harus menguasai Microsoft office, yaitu : a. Microsoft Word b. Microsoft Excel c. Microsoft Power Point Penjelasan : a. Microsoft Word adalah suatu program Microsoft office yang di gunakan untuk membuat surat / mengolah data. Adapun langkah menjalankannya adalah : Dengan cara membuka melalui tombol start yang ada di TaskBar, pilih menu program, lalu click program Microsoft Office - Microsoft Ms WORD. b. Microsoft Excel adalah suatu program Microsoft office yang di gunakan untuk mengolah angka. 35
  • 36. Adapun langkah menjalankannya adalah : Dengan cara membuka melalui tombol start yang ada di TaskBar, pilih menu program, lalu click program Microsoft Office - Microsoft Ms Excel. c. Microsoft Power Point adalah suatu program Microsoft office yang di gunakan untuk Pembutan Persentasi. Adapun langkah menjalankannya adalah : Dengan cara membuka melalui tombol start yang ada di TaskBar, pilih menu program, lalu click program Microsoft Office - Microsoft Ms Power Point. Didalam IT dasar terdapat Kata – kata yang paling dasar yang bisa membantu kita dalam menjalankan program computer, kata - katanya yaitu : 36
  • 37. TABEL I KOSAKATA PENGUASAAN IT DASAR Kata- Kata Dasar Ket Fungsi Shortkey New Membuat Kertas Baru Ctrl + N Open Membuka File Ctrl + O Save Menyimpan Ctrl + S Save As Menyimpan File Baru Ctrl + F12 Page setup Tempat Mengatur Ukuran Kertas Alt + F + U Print Mencetak Ctrl + P Print preview Melihat hasil sebelum di cetak Ctrl + F2 Undo Kembali kebelakang Ctrl + Z Redo Kembali ke depan Ctrl + Y Cut Memotong untuk pindah Ctrl + X Copy Menggandakan Ctrl + C Paste Mengadakan copian Ctrl + V Select All Memblok semua Ctrl + A Print layout Melihat ukuran sebenarnya Alt + V + P Ruler Penggaris Alt + V + L Tool bars Papan kemudahan Alt + V + T Page number Memberi Nomer Alt + I + U Symbol Memberi symbol Alt + I + S Picture Memberi gambar Alt + I + P Font Merubah jenis huruf Alt + O + F Paragraph Merubah spasi Alt + O + P Bullet & Numbering Memberi symbol dan nomer Alt + O + N Borders and Shading Memberi bingkai dan efek Alt + O + B Column Memberi kolom Alt + O + C Drop cap Memberi huruf besar pada awal Alt + O + D paragraph Cange case Merubah teks Alt + O + E Merge cell Menghapus garis antara baris dan Alt + A + M kolom Split cell Menyisipkan baris dan kolom pada Alt + A + P table Delete Menghapus Alt + A + D Insert Memasukan Alt + A + I Close Menutup Ctrl + W 37
  • 38. Contoh Menggunakan kata – kata dasar di atas : a. Menggandakan tulisan. ( Ctrl + C ) / Copy Langkah – langkahnya: Contoh Tulisan yang mau di perbanyak / di gandakan : “Mamah Pergi Kepasar membeli cabe merah dan Kol”.  Blok tulisan yang akan di gandakan / di perbanyak.  Lalu tekan Ctrl + C  Atau Blok tulisan yang akan di gandakan / di perbanyak.  Lalu klik kanan di mouse pilih copy. Selamat mencoba dan buktikan ok teman – teman !!! Adapun di dalam IT Dasar terdapat pengetikan 10 jaridengan cepat, yaitu dengan menggunakan softwere typing master. Perhatikan gambar di bawah ini: Cara Mengetik 10 Jari Dengan Cepat Mungkin masih banyak yang kesulitan mengetik cepatdengan 10 jari, Tidak perlu cemas, hal ini disebabkan karena belum terbiasa saja. Semuanya jika sudah terbiasa akan berjalan dengan cepat. Banyak sekali yang menjual buku buku tentang cara mengetik 10 jari dengan benar. Tetapi sekali lagi tidak perlu teori yang terpenting teman teman hafal dimana letak pasangan jari dan keyboard dengan benar. Mengetik dengan cepat tentunya akan mempersingkat waktu kita berkerja dan lebih efisien tentunya. Yuk, kita bahas sedikit tentang letak letak jari dan keyboard yang benar. Banyakpilihan sebenarnya untuk dapat belajar mengetik cepat ada yang dari software, buku panduan dan yang alami yakni otodidak karena terbiasa mengetik dengan menggunakan 10 jari nya tersebut.bagi yang ingin mencoba pake software bisa gunakan Software TypingMaster.TypingMaster 38
  • 39. ini dapat membantu Anda yang ingin belajar mengetik sepuluh jari tanpa melihat tombol keyboard. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan berbagai permainan untuk meningkatkan kecepatan mengetik Anda di setiap sesi pelajaran. Selain itu kita dapat melatih kemampuan mengetik kita dengan teks yang telah disediakan serta dapat melihat hasil kemampuan mengetik kita kemudian mencetaknya, sehingga Anda memiliki Ijazah mengetik sendiri yang terdiri dari: kecepatan, keakuratan, dan durasi waktu yang digunakan. Hal — hal yang perlu diperhatikan dalam mengetik 10 jari seperti : 1. Konsentrasi. 2. Kuasai bahasa inggris. 3. Santai jangan terburu –buru. 4. Pelajari setiap hari. 5. Jangan mudah putus asa / menyerah dan teruslah berusaha. Kemudian anda perlu juga memahami posisi dimana letak yang paling bagus diantara keyboard tersebut.nah untuk itu bisa lihat ilustrasi penerapan letak 10 jari untuk mengetik yang sempurna. Posisi kedua tangan yang benar di tombol keyboard : 1. Tangan Kiri Tangan kiri Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di tekan Baris kesatu 1 Baris kedua Tab dan Q Jari kelingking Baris ketiga Capslock dan A Baris keempat Shift kiri dan Z Baris kelima Ctrl dan Windows Tangan kiri Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di tekan Baris kesatu 2 Jari Manis Baris kedua W Baris ketiga S 39
  • 40. Baris keempat X Tangan kiri Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di tekan Baris pertama 3 Baris kedua E Jari Tengah Baris ketiga D Baris keempat C Tangan kiri Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di tekan Baris pertama 4 dan 5 Baris kedua R dan T Jari Telunjuk Baris ketiga F dan G Baris keempat V dan B Tangan kiri Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di tekan Ibu Jari Baris kelima Alt Kiri dan Spasi 2. Tangan kanan Tangan Kanan Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di tekan Baris pertama 0, -, = dan BackSpace Jari Baris kedua P dan [ dan ] kelingking Baris ketiga Enter Baris keempat / dan shiff kanan 40
  • 41. Baris kelima Tangan Kanan Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di tekan Baris pertama 9 Baris kedua O Jari Manis Baris ketiga L Baris keempat .> ( Titik ) Tangan Kanan Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di tekan Baris pertama 8 Baris kedua I Jari Tengah Baris ketiga K Baris keempat ,< ( koma ) Tangan Kanan Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di tekan Baris pertama 6 dan 7 Baris kedua Y dan U Jari Telunjuk Baris ketiga H dan J Baris keempat N dan M Tangan Kanan Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di tekan 41
  • 42. Ibu Jari Baris kelima Alt Kanan dan Spasi Selain itu perlu juga latihan dasar mengetik 10 jari yang perlu anda ketahui seperti : a. Latihan penguasaan tombol pangkal :pada keyboard. Gerakan — gerakan jari harus segera kembali pada posisi garis pangkal. b. Latihan penguasaan angka — angka : Pengetikan angka — angka ini perlu mendapat perhatian yang serius karena tata letak tombol yang agak sukar Angka 1 : dengan jari kelingking kiri ke atas Angka 2 : dengan jari manis kiri ke atas Angka 3 : dengan jari tengah kiri ke atas Angka 4 : dengan jari telunjuk kiri ke atas Angka 5 : dengan jari telunjuk kiri ke atas Angka 6 : dengan jari telunjuk kanan ke atas Angka 7 : dengan jari telunjuk kanan ke atas Angka 8 : dengan jari tengah kanan ke atas Angka 9 : dengan jari manis kanan ke atas Angka 0 : dengan jari kelingking kanan ke atas B. Konsep Dasar IT meliputi : 1. Komputer & Sistem Komputer 2. Jenis - Jenis Komputer 3. Unit Pemrosesan 4. Prosessor 5. Memory 6. Media Penyimpanan 7. Perangkat Masukan 8. Mouse 9. Keyboard 10. Perangkat Keluaran 42
  • 43. A. Apa itu Komputer? Komputer adalah alat elektronik yang menerima masukan (input), mengelolanya berdasarkan urutan instruksi-instruksiyang diberikan, dan menghasilkan keluaran (output) yangdiharapkan. Perangkat – perangkat computer  Sistem Komputer yang lengkap terdiri dari 3 bagian: 1. Hardware ( PerangkatKeras ) 2. Software ( PerangkatLunak ) 3. Data A. Jenis - Jenis Komputer Sistem computer digolongkan berdasarkan jenis dan kemampuannya. a. Super computer b. Main frame computer 43
  • 44. c. Mini computer d. Work station e. Personal computer f. Desktop computer g. Leptop, Notebook, Netbook h. Handheld computer i. Tablet Pc  Perangkat Keras Perangkat Keras adalah alat-alat elektronik yang salingterhubung guna mewujudkan suatu komputer. Unit Pemrosesan A. Prosessor B. Memory C. Media Penyimpanan D. Perangkat Masukan E. Mouse F. Keyboard G. Perangkat Keluaran 44
  • 45. BAB IV IT MAHIR 1. ABSTRAK etersediaan perangkat lunak menjadi salah K satu kunci keberhasilan dari implementasi TIK atau rencana pengembangan perpustakaan digital. Banyak perpustakaan yang belum melaksanakan otomasi, mengimplementasikan TIK atau mengembangkan konsep perpustakaan digital karena beranggapan bahwa pengadaan perangkat lunak aplikasi perpustakaan memerlukan anggaran/dana yang besar. Dengan kata lain harga perangkat lunak tersebut mahal dan sulit untuk dijangkau oleh perpustakaan. Melalui artikel ini penulis memberikan alternatif metode pengadaan perangkat lunak aplikasi perpustakaan atau perangkat lunak perpustakaan digital, khususnya untuk perpustakaan digital. Pengadaan perangkat lunak untuk perpustakaan digital dapat menggunakan perangkat lunak open source yang dapat diperoleh, digunakan dan didistribusikan ulang secara gratis. Perpustakaan digital yang memiliki koleksi unik dibandingkan perpustakaan lainya dapat menggunakan perangkat lunak open source yang kinerjanya tidak kalah dengan perangkat lunak komersil, sehingga tidak perlu merogoh kocek perpustakaan. Di antara perangkat lunak yang dapat digunakan tersebut adalah Senayan atau SLIMS. Kata Kunci: Perangkat lunak aplikasi, Perangkat Lunak Perpustakaan Digital, Senayan, SLIMS. 2. Pendahuluan Saat ini, manusia semakin sulit melepaskan diri dari ketergantungan terhadap perangkat berbasis teknologi informasi. Pernyataan ini terbukti dari dimanfaatkannya 45
  • 46. produk-produk berbasis teknologi informasi di semua sektor. Mulai dari sektor industri, bisnis, pemerintahan, pendidikan bahkan juga sektor keagamaan memanfaatkan teknologi informasi guna mendukung aktivitasnya, tidak terkecuali perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu lembaga penyedia informasi sangat mengandalkan produk-produk berbasis teknologi informasi dalam memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan. Salah satu bentuk pemanfaatkan teknologi informasi di perpustakaan adalah otomasi perpustakaan atau implementasi TIK di perpustakaan. Otomasi perpustakaan adalah pemanfaatan komputer untuk pengelolaan perpustakaan yang menyangkut pengadaan bahan pustaka, pengolahan dan pelayanan. Dengan otomasi, perpustakaan berharap mampu meningkatkan kualitas layanan kepada pengguna perpustakaan serta memperbaiki sistem administrasi perpustakaan. Pemanfaatan komputer dalam kegiatan otomasi perpustakaan tidak hanya dimaknai sebagai pemanfaatan komputer secara fisik atau perangkat keras, tetapi juga meliputi pemanfaatan perangkat lunak. Dalam kegiatan otomasi salah satu kebutuhan vital adalah ketersediaan perangkat lunak aplikasi perpustakaan. Penyediaan perangkat lunak aplikasi perpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan membeli perangkat lunak komersil yang disediakan berbagai perusahaan pengembang perangkat lunak, mengembangkan sendiri dengan pemanfaatkan jasa perusahaan pengembangan perangkat lunak, pengembangkan perangkat lunak dengan Sumber Daya Manusia yang dimiliki perpustakaan serta memanfaatkan berbagai perangkat lunak gratis yang digunakan perpustakaan. Salah satu perangkat lunak aplikasi perpustakaan yang dapat digunakan adalah Senayan atau yang juga dikenal dengan 46
  • 47. nama SLIMS (Senayan Library Management Systems). Senayan merupakan free open source software yang didesain untuk otomasi perpustakaan yang dapat diperoleh, digunakan dan distribusikan ulang secara gratis, artinya perpustakaan tidak perlu menyediakan anggaran untuk pengadaan dan pemanfaatan perangkat lunak ini. Free Open Source Software merupakan perangkat lunak open source yang dapat digunakan secara gratis. Sedangkan open source sendiri merupakan perangkat lunak yang memiliki kode sumber terbuka sehingga dapat dimodifikasi oleh pengguna. Open Source dan Free Open Source Software memiliki prinsip dasar yang berbeda dalam proses pengadaannya, Free Open Source Software dapat dipeoleh secara gratis sedangkan perangkat lunak open source tidak selama dapat diperoleh secara gratis, ada banya perangkat lunak open source yang mengharuskan pengguna mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan dan menggunakannya. Para pengembang Senayan awalnya mendedikasikan pengembangan Senayan untuk perangkat lunak aplikasi perpustakaan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangannya, perangkat lunak ini tidak hanya dapat digunakan untuk mengembangkan otomasi perpustakaan, namun juga dapat digunakan untuk mengelola koleksi digital (membangun perpustakaan digital) dan mengelola koleksi audio serta audio visual yang dapat dinikmati langsung melalui fasilitas web streaming yang disediakan oleh Senayan. berrbagai fasilitas yang disediakan perangkat lunak ini, Senayan layak direkomendasikan untuk digunakan oleh perpustakaan seni yang belum memiliki perangkat lunak aplikasi perpustakaan atau perpustakaan seni yang merasa perangkat lunak PHP yang digunakan kinerjanya belum maksimal. Melalui tulisan ini penulis ingin berbagi pengetahuan tentang Senayan sebagai perangkat lunak aplikasi 47
  • 48. perpustakaan dan menyampaikan berbagai argumentasi mengapa perangkat lunak ini layak digunakan. 3. Profil Senayan. Senayan merupakan salah satu free open source software berbasis web yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak untuk membangun otomasi perpustakaan. Perangkat lunak berbasis web merupakan perangkat lunak yang sedang naik daun di dunia perpustakaan saat ini. Banyak perpustakaan yang telah menggunakan perangkat lunak jenis ini untuk membangun otomasi perpustakaan atau membangun perpustakaan digital. Beberapa contoh perpustakaan yang menggunakan perangkat lunak berbasis web antara lain Perpustakaan Universitas Indonesia , Perpustakaan di lingkungan Universitas Gadjah Mada, Perpustakaan Institut Teknologi Bandung Universitas Brawijaya Malang, Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Universitas Diponegoro dan masih banyak lagi perpustakaan di Tanah Air yang menggunakan perangkat lunak berbasis web. Motivasi penggunaan perangkat lunak berbasis web oleh perpustakaan adalah karena aplikasi jenis ini memungkinkan perpustakaan mendekatkan berbagai produk layanannya dengan pengguna perpustakaan. Jenis perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan perpustakaan yang disediakan perpustakaan melalui web atau portal perpustakaan. Berbagai perangkat lunak open source yang digunakan untuk mengembangkan Senayan sehingga menjadi sebuah perangkat lunak aplikasi perpustakaan dibedakan menjadi tiga jenis perangkat lunak, yaitu perangkat lunak yang berfungsi sebagai web server, bahasa pemrograman dan database. Untuk membangun Senayan digunakan Apache untuk web server, PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database yang menyimpan transaksi data yang terjadi di Senayan. Perangkat lunak ini dibangun dengan menggunakan PHP sehingga kode 48
  • 49. sumber (source code) perangkat lunak ini bersifat terbuka. Kode sumber yang bersifat terbuka inilah yang memberikan peluang bagi pengguna untuk mengembangkan Senayan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Hal ini dimungkinkan karena PHP merupakan bahasa pemrograman interpreter. Senayan di produksi oleh Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional. Lebih spesifik lagi kelahiran perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan ini dibidani oleh Hendro Wicaksono, Arie Nugraha dan Wardiyono. Guna mendukung pengembangan Senayan ke depan, saat ini perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan ini memiliki komunitas pengembang yang tergabung dalam Senayan Developer Community (SDC). Perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan memiliki fungsi untuk mempermudah kegiatan administrasi perpustakaan. Sebagai perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan maka Senayan harus mampu mempermudah kegiatan administrasi perpustakaan. Jika melihat menu-menu yang disediakan Senayan, perangkat lunak ini mampu menjalankan fungsi administrasi yang ada di perpustakaan. Kegiatan pengolahan, peminjaman, pengembalian, pemesanan koleksi, penyiangan, manajemen anggota, fasilitas pencetakan barcode (barcode koleksi dan anggota) serta berbagai jenis laporan. Senayan dapat membantu pihak manajemen untuk membuat kebijakan pengadaan atau sebagai bahan pertim- bangan untuk memutuskan suatu kebijakan bagi perpustakaan. Semua kegiatan ini mungkin dilakukan dengan menggunakan menu-menu yang ada di Senayan. Berikut ini menu-menu yang disediakan Senayan, lengkap dengan penjelasan dari fungsi yang dimiliki setiap menu: 1. OPAC 49
  • 50. Ketika membuka atau mengoperasikan perangkat lunak ini, maka pertama kali pengguna akan dibawa ke halaman depan perangkat lunak yang berfungsi sebagai OPAC (Online Public Access Catalog). OPAC merupakan menu atau fasilitas yang disediakan untuk pengguna atau pengunjung perpustakaan. OPAC berfungsi sebagai alat bantu bagi pengguna perpustakaan untuk menulusur koleksi yang dimiliki perpustakaan. OPAC sama maknanya dengan katalog online. 2. Bibliography Bibliografi merupakan menu yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengelolahan koleksi perpustakaan. Melalui menu ini, pustakawan dapat melakukan kegiatan memasukkan data bibliografi koleksi, memasukkan nomor barcode koleksi, editing data bibliografi koleksi, cetak label koleksi, cetak barcode koleksi dan fasilitas impor dan ekspor data yang sangat bermanfaat dalam kegiatan back up dan migrasi data. 3. Circulation Circulation merupakan menu yang digunakan untuk melakukan layanan sirkulasi seperti peminjaman, pengembalian, perpanjangan dan pemesanan koleksi yang sedang dipinjaman oleh penguna lain. Selain itu melalui menu ini pustakawan juga dapat menetapkan aturan peminjaman, mencetak sejarah peminjaman dan daftar anggota yang terlambat mengembalikan koleksi yang dipinjam. 4. Membership Membership merupakan menu yang digunakan untuk melakukan manajemen anggota perpustakaan. Melalui menu itu pustakawan dapat melakukan input data anggota, mengatur tipe anggota, cetak kartu anggota perpustakaan serta ekspor dan impor data anggota perpustakaan. 50
  • 51. 5. Master File Master File merupakan menu yang digunakan untuk menajamen data master seperti data penerbit, pengarang, kota terbit dan subjek. Apabila pengguna Senayan telah mengisi data pengarang, penerbit, kota terbit dan subjek maka ketika pengguna tersebut memasukkan data bibliografi koleksi melalui bibliografi, pengguna tersebut tidak perlu mengetikan nama pengarang, subjek, penerbit dan kota terbit. Pengguna tersebut cukup memilih nama pengarang, penerbit, kota terbit atau subjek. 6. Stock Take Stock take merupakan menu yang digunakan untuk melakukan kegiatan stock opname. Dengan menggunakan menu ini pengelola perpustakaan dapat mencocokkan data koleksi yang ada di dalam database Senayan dengan kondisi riil koleksi di rak. 7. System Menu system merupakan menu yang disediakan oleh pengembangan Senayan untuk melakukan kegiatan mengaturan terhadap perangkat lunak secara umum. Dengan memanfaatkan menu ini penggunakan dapat membubuhkan identitas perpustakaan, mengatur bahasa pengantar dan melakukan backup database Senayan. 8. Reporting Reporting merupakan menu yang menyediakan berbagai laporan terkait dengan aktivitas perpustakaan dalam memanfaatkan Senayan sebagai perangkat lunak aplikasi perpustakaan. Berbagai laporan yang disajikan dalam menu reporting antara lain adalah laporan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, laporan transaksi peminjaman, laporan anggota perpustakaan yang terlambat mengembalikan buku dan laporan pengunjung perpustakaan. 51
  • 52. 9. Serial Control Serial Control merupakan menu yang disediakan untuk melakukan kegiatan pengelolaan koleksi terbitan berkela. 10. Union Catalog Server Union Catalog Server merupakan fasilitas atau menu yang disediakan Senayan untuk membangun katalog induk antar pengguna Senayan. 11. Counter Visitor Counter Visitor merupakan menu atau fasilitas yang fungsinya sama dengan presensi. Dengan menu atau fasilitas ini pengelola perpustakaan dapat memantau jumlah pengunjung yang masuk ke dalam perpustakaan. Sebagai perangkat lunak yang termasuk dalam kategori free open source software, Senayan berkembang sangat cepat. Sejak dirilis akhir tahun 2007 perangkat lunak ini telah mencapai versi Senayan 3-Stable14. Senayan3-Stable14 ini merupakan penyempurnaan dari Senayan-Senayan versi sebelumnya yang dirasa masih memiliki berbagai kekurangan. Perkembangan yang cepat ini tidak lepas dari kontribusi pengguna Senayan yang dengan senang hati akan memberikan laporan terkait dengan kelemahan atau kekurangan yang ada di Senayan. Dari laporan pengguna ini pengembang Senayan kemudian melakukan penyempurnaan. Para pengguna Senayan dapat berkomunikasi, memberikan laporan terkait dengan kelemahan yang ada di Senayan serta berbagi pengalaman dalam pemanfaatan Senayan melalui milist cs-isis@yahoogroups.coim atau menu bugs and report yang tersedia di website resmi Senayan. 4. Keunggulan dan Kelemahan Saat ini banyak free open source software yang dapat digunakan untuk membangun sistem perpustakaan. Akan tetapi berbagai pengembang free open source software tidak memberikan garansi atas pemanfaatannya produk-produknya. Untuk itu sebelum 52
  • 53. memilih salah satu free open source software yang akan digunakan untuk membangun otomasi perpustakaan, perpustakaan perlu melakukan penilaian terhadap sebuah free open source. Penilaian ini perlu dilakukan agar perpustakaan tidak salah pilih dan menyesal kemudian hari karena menggunakan free open source software yang memiliki banyak kelemahan atau kekurangan. Berdasarkan pengamatan penulis perangkat lunak ini memiliki banyak nilai lebih atau keunggulan dan hanya sedikit kekurangan. Berbagai keunggulan yang dimiliki perangkat lunak ini adalah: 1. Senayan dapat diperoleh dan digunakan secara gratis Perangkat lunak merupakan salah satu komponen penting dalam implementasi otomasi perpustakaan. Sayangnya tidak semua perpustakaan mampu menyediakan perangkat lunak untuk otomasi perpustakaan. Hal ini disebabkan karena harga perangkat lunak aplikasi aplikasi sulit dijangkau oleh banyak perpustakaan di Tanah Air. Kehadiran Senayan sebagai salah satu perangkat lunak aplikasi aplikasi berbasis free open source software menjadi solusi terkait sulitnya dengan pengadaan perangkat lunak aplikasi perpustakaan karena perangkat lunak ini dapat diperoleh secara gratis. 2. Mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan Menurut Saffady sebuah perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan minimal memiliki fasilitas layanan sirkulasi, katalogisasi serta on-line public access catalog atau OPAC (Saffady dalam Anctil dan Bahesti, 2004: 4). Senayan tidak hanya menyediakan fasilitas layanan sirkulasi, katalogisasi dan OPAC. Senayan menyediakan fasilitas lain seperti manajemen keanggotaan, fasilitas untuk pengaturan perangkat lunak, cetak barcode (baik barcode anggota maupun barcode buku), penyiangan serta fasilitas laporan dan unggah koleksi digital. 53
  • 54. 3. Senayan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, yang merupakan bahasa pemrograman interpreter yang memungkinkan untuk dimodifikasi. Dengan demikian maka per pustakaan memungkinkan memodifikasi Senang yang sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. 4. Senayan dikembangankan oleh sumber daya manusia local Senayan dikembangan oleh sumber daya manusia lokal, atau dikembangkan oleh SDM bangsa Indonesia. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi perpustakaan dan pengguna Senayan. Keuntungan tersebut adalah Senayan sesuai dengan kebutuhan perpustakaan di Tanah Air dan pengguna Senayan dapat berkomunikasi dengan mudah dengan para pengembang Senayan jika mengalami masalah dalam pemanfaatan Senayan. 5. Instalasi mudah dilakukan Sebagai perangkat lunak yang tergolong dalam jenis perangkat lunak berbasis web instalasi Senayan mudah dilakukan, baik itu untuk system operasi windows maupun system operasi linux. 6. Mampu berjalan di sistem operasi linux maupun windows. Windows ataupun linux merupakan dua sistem operasi yang familiar digunakan oleh perpustakaan di Indonesia. Senayan mampu berjalan stabil di dua sistem operasi tersebut. Dengan demikian maka perpustakaan pengguna sistem operasi windows maupun linux tidak perlu khawatir tidak dapat menggunakan Senayan karena tidak mampu berjalan disalah satu sistem operasi. 7. Memiliki dokumentasi yang lengkap Dokumentasi (modul dan manual) memiliki peranan penting dalam pengembangan sebuah perangkat lunak, termasuk free open source software . Eksistensi dokumentasi akan memudahkan pengguna atau calon pengguna dalam memperlajari sebuah perangkat lunak. Dengan dokumentasi 54
  • 55. yang lengkap pengguna atau calon pengguna Senayan dapat dengan mudah mempelajari Senayan. 8. Memiliki prospek pengembangan yang jelas Perkembangan Senayan terjadi sangat cepat dalam kurun waktu 2 tahun perangkat lunak itu terus memperbaiki diri. Perbaikan ini Senayan menggunakan icsisis@yahoogroups. com sebagai forum komunikasi antar sesama pengguna Senayan atau pengembang Senayan. Keberadaan forum pengguna ini memungkinkan pengguna saling bertukar pengalaman terkait dengan pemanfaatan Senayan atau berkomunikasi dengan pengembangan jika mengalami kesulitan dalam pemanfaatan Senayan. Dengan demikian calon pengguna tidak perlu bingung kemana mereka berkonsultasi jika mengalami masalah dalam pemanfaatan Senayan, pengguna dapat berkonsultasi melalui milist ini. Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari Senayan sebagai perangkat lunak aplikasi perpustakaan berbasis free open source software adalah: 9. Kompatibilitas web browser Untuk mengakses Senayan diperlukan web browser. Sayangnya tidak semua web browser mampu menjalankan aplikasi ini dengan sempurna. Perangkat lunak ini merekomendasikan Mozilla Firefox sebagai web browser. Penggunaan web browser selain Mozilla Firefox menyebabkan tampilan Senayan tidak akan muncul secara sempurna, misalnya ada beberapa menu yang akan tertutupi oleh banner jika pengguna menggunakan Internet Explorer sebagai web browser. Namun jika hanya digunakan untuk mengakses OPAC (online public access catalog) semua web browser dapat digunakan. 5. Fasilitas Perpustakaan Digital Paparan di atas telah menjelaskan tentang berbagai fasilitas yang disediakan Senayan serta kelebihan dan kelemahan 55
  • 56. perangkat lunak aplikasi perpustakaan ini. Namun selain itu, menurut penulis ada berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk perpustakaan, sehingga Senayan layak direkomendasikan sebagai perangkat lunak aplikasi perpustakaan untuk perpustakaan Digital. Dari pengamatan dan pengalaman yang penulis selama menggunakan perangkat lunak ini, Senayan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan perpustakaan seni untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain: 1. Fasilitas pengolahan koleksi gambar Perpustakaan seni memiliki jenis koleksi yang lebih kompleks dibandingkan dengan jenis perpustakaan lain. Salah satu jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan seni adalah koleksi gambar. Dengan Senayan, perpustakaan seni dapat mengelola koleksi gambar dua dimensi (gambar, lukisan, poster) yang dimilikinya. Koleksi gambar dua dimensi yang dimungkinkan dikelola dengan Senayan meliputi koleksi gam-bar dua dimensi dalam format tercetak dan koleksi gambar dua dimensi dalam format digital. 2. Fasilitas pengolahan koleksi audio Jenis lain koleksi yang dimiliki perpustakaan bidang seni adalah koleksi audio. Koleksi audio tersebut dapat tersimpan dalam media kaset, compact disc (CD) atau digital compact disc (DVD). Koleksi audio yang tersimpan dalam media tersebut dapat dikelola dengan menggunakan Senayan. Selain itu melului perangkat lunak ini pengelola perpustakaan dapat mengolah koleksi audio dalam format digital seperti mp3 atau mp4. Data diskripsi bibliografi koleksi kogd leksi audio dalam format digital dimasukkan ke dalam database Senayan dan disertai unggah koleksi mp3 atau mp4 tersebut, apabila ini telah dilakukan maka pengguna perpustakaan dapat menelusur koleksi audio 56
  • 57. yang dibutuhkannya dan langsung dapat menikmati mp3 atau mp4 dari perangkat lunak ini. 3. Fasilitas pengolahan koleksi audio visual Selain koleksi gambar dan audio, perpustakaan bidang seni juga memiliki koleksi audio visual. Koleksi audio visual merupakan koleksi yang didalamnya terdapat unsure gambar bergerak dan suara. Contoh dari koleksi audio visual antara lain adalah kaset video, video compact disc (VCD) atau di (DVD). Selain memungkinkan mengelola koleksi audio visual yang tersimpan dalam kaset video, VCD dan DVD, Senayan juga memungkinkan 4. Fasilitas pengembangan katalog induk perpustakaan bidang seni Fasilitas lainnya yang layak dijadikan pertimbangan bagi perpustakaan seni untuk memilih perangkat lunak ini adalah fasilitas UCS (Union Catalog Server) atau fasilitas untuk membangun katalog induk. Dengan fasilitas UCS, berbagai perpustakaan bidang seni dapat membangun katalog bersama-sama. Keuntungan dengan membangun katalog induk ini adalah anggota dari katalog induk ini dapat saling bertukar data bibliografi serta memudahkan penggd guna perpustakaan menelusur koleksi dari banyak perpustakaan melalui satu pintu gerbang. Contoh dari implementasi katalog induk ini adalah Jaringan Perpustakaan Jogjakarta. 6. Install Senayan di Local Host Windows Dalam dunia perpustakaan, ada sebuah program yang telah dikenal luas dalam membantu tugas-tugas pengelolaan perpustakaan seperti bibliography, sirkulasi, penanganan anggota, dll. Yang membanggakan program tersebut dibuat oleh anak bangsa negeri ini. Namanya adalah Senayan. Program ini 57
  • 58. sebenarnya dapat di-install di server jaringan tetapi dapat juga di-install pada local host di komputer Anda sendiri. Pada tulisan ini dijelaskan cara meng-install program Senayan pada local host di Sistem Operasi Windows, dengan harapan agar dapat menjadi ‘mainan’ Anda untuk dioprek sebelum Anda meng-installnya pada server jaringan Anda. Meski demikian, bisa juga Anda berdayakan pada perpustakaan Anda tanpa perlu di-install ke server jaringan. Perangkat yang Anda butuhkan adalah program XAMPP dan program Senayan. Keduanya dapat Anda peroleh secara gratis di Internet. XAMPP merupakan sebuah paket web server yang bersifat open source , dan cross platform, artinya XAMPP tersedia untuk berbagai distribusi sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac, Solaris. Dinamakan paket web server karena dalam XAMPP terdapat aplikasi yang lain yaitu Apache HTTP Server, database MySQL, dan bahasa scripting PHP dan Perl. Itulah sebabnya dinamakan XAMPP yang merupakan singkatan dari X (artinya cross platform); Apache HTTP Server; MySQL; PHP; dan Perl. Itu yang kebutuhan yang pertama. Kebutuhan yang kedua adalah aplikasi Senayan. Program ini memang dibuat untuk melakukan otomatisasi pengelolaan perpustakaan berbasis PHP dan MySQL. a) Inilah langkah-langkah instalasi Senayan Stable di lokal host Windows: 1. Download aplikasi XAMPP. Anda bisa mencarinya dengan Google. Ada banyak situs yang menyediakan XAMPP, salah satunya adalah di situs http://sourceforge.net/projects/xampp/. Download- lah aplikasi XAMPP untuk Sistem Operasi Windows. Ketika dibuatnya tulisan ini telah mencapai versi 1.7.3. Klik pada 58
  • 59. 2. tombol berwarna hijau untuk men-download file xampp-win32- 1.7.3.exe yang berukuran 53,7 MB. Gambar Men-download XAMPP untuk Windows 2. Download aplikasi Senayan. Arahkan browser Anda ke alamat http://senayan.diknas.go.id/web2/?q=node/1. Klik 3. pada link Senayan 3 Stable 14 (Seulanga). File yang akan Anda download akan mempunyai ekstensi .tar.gz yang merupakan ekstensi native di Linux. Tetapi tidak masalah, Anda dapat mengekstraknya dengan meng-install program Winzip. Pada saat dibuatnya tulisan ini penulis men- download file dengan nama senayan3-stable14- patch1.tar.gz yang merupakan aplikasi Senayan versi 3 stabil 14. 59
  • 60. Gambar Mengunduh Senayan 4. Install aplikasi XAMPP yang sudah Anda download tadi. Klik ganda pada file xampp-win32-1.7.3.exe. Install saja di drive C:. Ikuti saja prosesnya sampai selesai. Gambar Meng-install XAMPP 60
  • 61. Gambar Control Panel dari XAMPP 5. Ekstrak aplikasi Senayan dengan menggunakan Winzip. Ekstrak saja ke drive C:. Kemudian gantilah nama folder Senayan3-stable14 menjadi ‘senayan’ saja. 6. Carilah file sysconfig.inc.php yang ada di folder senayan. Buka dengan Notepad dan lakukan modifikasi pada bagian nama database dan username-nya. 61
  • 62. Db_name = senayan_demo Db_username = root Db_Password = kosong Gambar Memodifikasi file sysconfig.inc.php 7. Pindahkan folder senayan dan isinya ke folder xampphtdocs. Gambar Senayan berada di bawah xampphtdocs 62
  • 63. 8. Sekarang pastikan Apache dan MySql telah berjalan. Klik tombol Start > All Programs > XAMPP for Windows > XAMPP Control Panel. Akan tampil bidang XAMPP Control Panel Application. Klik tombol Start pada deretan Apache dan MySql sehingga tampil tulisan Running pada kedua dereten tersebut. Gambar XAMPP Control Panel 9. Panggil browser dan ketikkan alamat http://localhost/phpmyadmin/. Akan tampil halaman phpMyAdmin. Buatlah database baru dengan nama ‘senayan_demo’. Caranya dengan mengetikkan nama tersebut pada kotak Create new database. Klik tombol Create. Nama database tersebut harus sama dengan nama yang Anda buat pada langkah 5 di atas. 63
  • 64. Gambar Membuat database baru 10. Kemudian Anda harus mengimpor database senayan. Klik tab Import dan klik tombol Browse. Carilah file Senayan.sql yang ada di folder senayaninstall. Setelah itu klik tombol Go yang ada di kanan bawah. Dengan demikian pada panel sebelah kiri akan tampil daftar tabel dari database senayan. 64
  • 65. Gambar Mengimpor database 11. Setelah proses impor selesai, maka Anda dapat mengakses Senayan melalui local host. Coba jalankan browser dan ketik ‘http://localhost/senayan’ pada address bar browser. Akan tampil halaman awal Senayan. 65