2. BAB I
BIBLIOGRAFI
A. Pengertian Pengatalogan
Dalam buku ini akan di jelaskan peraturandan tahap-tahap dalam
kegiatan pengatalogan deskriptif buku. Penggunaan pedoman yang
standar sangat di butuhkan untuk menjaga keseragaman dan ketaatazasan
dalam kegiatan ini. Untuk itu dalam pembahasan meteri ini akan
menggunakan The Anglo American Catalouging Rules ed. 2, yang di kenal
dengan sebutan AACR 2.
Pengatalogan deskriptif di kenal dengan istilah pengatalogan, untuk
itu dalam buku materi pokok ini juga selanjutnya akan menggunakan
istilah pengatalogan. Kegiatan pengatalogan adalah proses pembuatan
katalog, yang merupakan kegiatan perekam data bibliografi, seperti
pengarang, judul, tempat terbit, nama pnerbit, jumlah halaman, dan lain
sebagainya. Hasilnya adalah lazim di sebut dengan istilah deskripsi
bibliografi yang memberikan sajian ringkas untuk membedakan satu buku
dari buku lain.
Dalam pengatalogan juga di tentukan tajuk entri sebagai akses untuk
mendekati segi bibliografis buku. Nama pengarang pada umumnya di
tentukan sebagai tajuk entri utamanya, yaitu pada entri utama sebagai
titik akses pengarang.untuk pembahasan materi penentuan tajuk entri
akan di bahas pada modul lain dari buku Materi Pokok ini.
Setelah mempelajari modul ini di harapkan Anda dapat:
Mengetahui sejarah pengatalogan
Mengetahi bagian-bagian buku sebagai sumber informasi
Memahami pengaturan pengatalogan
Menjelaskan tahap pengatalogan deskriptif
Membuat deskripsi bibliografi buku
B. Sejarah Pengatalogan
Peraturan pengataloganpada awalnya di susun oleh pustakawan
perorangan. Misalnya Antonio Panizzi dari British Museum menyusun
Rules for Compiling of the Dictionary Catalogue (1841.). Charles Ammi
Cutter dari Amerika menyusun Rules for Compiling of the Dictionary
Catalogue (1903).yang mengemukakan peraturan katalog sistem
2
3. leksikal (dictionary catalogue)yaitu katalog 3matra artinya katalog pengarang,
judul dan subjek buku di satukan dalamsatu jajaran.
Mulai permulaan abad XX, peraturan pengatalogan selalu di buat oleh
sebuah komisi atau panitia khusus. Misalnya Library of Congressdari
Amerika Serikat menerbitkan Rules of Printed Cards (1903 hingga 1930-
an) dan Rules of Descriptive Cataloguing (1949). Amerika Library
Assosciation mengeluarkan Rules (1908, 1941, 1949) Amerika Library
Assosciation bekerja sama dengan Library Association (Inggris)
membentuk "Catalog Revision Comittee" sebagai usaha bersama
menyusun peraturan katalog. Pada tahun 1976 terbit sebuah pedoman
yang berjudul Anglo American Catologuing Rules yang di kenal dengan
sebutan AACR1. Prinsip umum pada peraturan tersebut didasarkan atas
"Statement of principles"yang di setujui oleh 53 negara pada International
Conference on Cataloguing Principles di paris 1961. Pertemuan ini
merupakan langkah penting ke arah standarisasi data bibliografis
internasional. Sebagai tindak lanjut ke arah penyeragaman peraturan
pengatalogan, pada tahun 1988 terbitlah Anglo American Catologuing
Rules edisi 2 yang merupakan revesi dari AACR 1 sebagai hasil kerja sama
antara American Library Association, Library Association (Inggris),
Library of Conggres, dan Canadian Library Association.
C. Bagian-Bagian Buku
Kegiatan pengatalogan adalah proses pembuatan katalog, yang
merupakan kegiatan merekam data bibliografi, seperti pengarang, judul,
tempat terbit, nama penerbit, jumlah halaman, dan lain sebagainya. Untuk
mengetahui data bibliografi tersebut, di perlukan keterangan fisik dari
bahan pustaka yangakan di katalog. Untuk itu pengataloga perlu
mengenali dengan baik bagian-bagian sebuah buku.dengan mengenali
bagian-bagian buku, mengatalog akan lebih mudah mengumpulkan
keterangan yangdi perlukan dalam pembuatan katalog.
Sumber informasi dalam pengatalogan adalah ciri-ciri fisik dari buku
yangdi olah. Bagian-bagian buku tidak selalu sama antara buku satu
dengan buku lainnya, tetapi pada dasarnya berkisar pada unsur-unsur
berikut.
3
4. 1. Kulit Buku
Kulit buku di ambil dari istilah cover, biasannya terdapat judul
buku. Judul pada kulit buku dalam pengatalogan tidak penting, kecuali
kalau judul tersebut berbeda dengan judul yangtercantum pada
halaman judul. Dalam hal ini judul tersebut perlu di catat dalam
katalog, sebab sebagian pembaca kemungkinan akan menelusuri judul
buku melalui judul di kulit bukutersebut
2. Punggung Buku
Pada punggung buku biasannya terdapat judul buku.seperti
halnya judul yangterdapatpada kulit buku, judul punggungbuku
kemungkinan tidak sama dengan apa yang terdapat pada halaman
judul.
3. Halaman Kosong
Halaman kosong adalah halaman tanpa teks yang terletak setelah
kulit buku di bagian depan dan di bagian belakang. Halaman ini
berfungsi sebagai penguat jilidan buku. Oleh karana itu, biasanya
halaman kosong adalah kertas yang lebih kuat (tidak mungkin sobek).
4. Halaman judul Singkat (Half Title)
Halaman judul singkat terletak setelah halaman kosong dan berisi
judul singkat dari buku. Jadi kalau sebuah buku mempunyai judul
pokok dan judul tambahan, maka yangtercantum pada halaman ini
adalah judul pokok saja.
5. Judul Seri
a. Seri penerbit
Sejumlah karya berjilid yang saling berkaitan dalam
subjek atau bentuk, di terbitkan oleh penerbit dengan satu judul
yang merangkum, di kenal dengan istilah judul kolektif.
b. Seri Monografi
Sejumlah karya monograf yang di keluarkan oleh suatu
badan dalam penampilan yang seragam.
c. Halaman Judul
Halaman judul buku merupakan halaman yangberisi
keterangan yangdi berikan penerbit, antara lain judul buku, nama
pengarang, dan pihak-pihak lain yangterlibat dalam
kepengarangan seperti penerjemah, editor, dan ilustrator. Di
samping itu juga berisi informasi tentang kota tempatterbit,
4
5. penerbit, dan tahun terbit. Oleh karena itu, halaman judul buku
merupakan halaman yang sangat penting untuk di perhatikan
dalam proses pengatalogan. Halaman judul merupakan sumber
informasi utama dalam mengumpulkan keterangan yang di
perlukan dalam pengatalogan.
d. Halaman Balik Judul (Verso-Recto)
Pada halaman balik judul sering kali terdapat informasi
penting antara lain: keterangan kepengarangan; (2) judul asli dari
karya terjemahan; (3) kota tempatterbit dan penerbit; (4) tahun
terbit dan tahun copyright; (5) keterangan edisi.
e. Halaman Persenbahan (Dedication)
Halaman persembahan biasanya terletak sebelum halaman
prakata. Halaman ini tidak perlu di perhatikan dalam proses
pengatalogan.
f. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan catatan singkat yang mendahului
teks, berisi penjelasan yang di berikan si pengarang kepada para
pembaca. Penjelasan ini dapat berupa tujuan dan alasan penulisan
buku, ruang lingkup, dan keterangan subjek yang di bahas. Sering
kali kata pengantar berisi ucapan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam penulisan buku tersebut serta
penjelasan tentang cetakan.
g. Daftar Isi
Daftar isi biasanya terletak sesudah kata pengantar tetapi
dapat juga terletak di bagian akhir dari buku. Daftar isi memuat
judul-judul bab dan rincian berupa subbab. Dari daftar isi kita
dapat melihat sekilas ruang lingkup subjek yang di bahas
pengarang.
h. Pendahuluan
Pendahuluan biasanya mengikuti daftar isi dan merupakan
bab pertama dari buku. Pendahuluan memberi wawasan tentang
subjek yang di bahas.
i. Naskah (Teks)
Naskah atau teks merupakan isi buku yang di sajikan dalam
bab-bab secara sistematik.
5
6. j. Indeks
Indeks buku merupakan daftar nama dan subjek secara terinci
yang menujuk kepada halaman buku tempat kata subjek atau
istilah itu tercantum. Indeks biasanya terletak di bagian akhir dari
sebuah buku. Indeks buku sangat bermanfaat, untuk itu perlu di
catat keberadaanya di katalog.
k. Bibliografi
Bibliografi merupakan daftar kepustakaan yangdi gunakan si
pengarang dalam menulis buku. Bagi pembaca, bibliografi ini
penting untuk lebih mendalami isi buku tersebut. Bibliografi
biasanya terletak di bagian akhir dari buku atau pada catatan kaki.
l. Glossary
Glossary merupakan daftar kata-kata atau istilah yang di
anggapmasih asing bagi pembaca pada umumnya atau masih
penjelasan. Glossary biasanya terletak pada akhir buku.
m. Kolofon
Kolofon adalah keterangan yang terdapat pada bagian akhir
dokumen yang memberikan informasi tentang salah satu
keterangan berikut yaitu judul, pengarang, penerbit, pencetak,
tahun penerbitan atau pencetakan,dan informasi lainnya.
n. Nomor Pagina
Nomor pagina dari sebuah buku biasanya terdiri dari angka
Romawi kecil dan angka Arab. Angka Romawai kecil di gunakan
pada penomoran halaman kata pengantar sampai dengan daftar
isi, sedangkan untuk bab-bab pendahuluan sempai akhir biasanya
di gunakan angka Arab.
D. Peraturan Pengatalogan
1. Mengenal AACR2
Anglo-American Cataloguing Rules edisi 2 di kenal sebutan AACR2
yang di gunakan sebagai pedoman dalam pembuatan katalog dan bisa
di gunakan untuk semua jenis bahan pustaka. AACR2 merupaka
perangkat peraturan yang Flexible, karena dalam AACR2 tersedia
aturan yang bersifatalternatif dan pilihan. Artinya beberapa aturan
6
7. boleh di gunakan atau tidak. Dengan demikian pustakawan dapat
menentukan kebijakan yang akan di gunakan oleh perpustakaannya.
Data bibliografi yang di cantumkan dalam katalog dapat di sesuaikan
dengan situasi dan kondisi perpustakaan. Tentunya kebijakan ini
harus di buatkan pedoman kerjanya sehingga pustakawan yang
melaksanakan kegiatan ini akan taat asas dan konsisten.
Tahap-tahap dalam pengatalogan di lakukan dua tahap, yaitu
pertama mencatat terlebih dahulu data bibliografi bahan pustaka, dan
yang kedua menentukan titik akses yang meliputi penentuan tajuk
entri utama, tajuk entri tambahan dan bentuk tajuknya. Demikian
halnya struktur peraturan dalam AACR2 di bagi atas dua bagian (part).
Bagian pertama (part 1) peraturan aturan untuk membuat deskripsi
bibliografi (description), dan bagian kedua (part II) peraturan untuk
menentukan titik akses (Heading, Uniform Titles, and Reference).
Peraturan untuk deskripsi bibliografi terdiri 13 bab. Bab1 besrisi
peraturan umum yang berlaku untuk semua jenis bahan pustaka,
sedangkan dalam bab2 sampai Bab 10 berisi peraturan bagi satu jenis
bahan pustaka tertentu. Bab 11 sampai Bab 13 memuat peraturan
yang bersifat parsial, sebagian dapat mengikuti peraturan umum
sebagian merupakan peraturan khusus, misalnya peraturan untuk
pengatalogan bentuk mikro, terbitan berseri dan analisis.
Peraturan pada bab 1 untuk daerah deskripsi di dasarkan pada
General International Standart Bibliographic Description (ISBD (G)).
ISBD (G) di serap dalam AACR2 sebagai kerangka kerja umum
deskripsi bibliografis.
Dari hasil tersebut kemudian di kembangkan berbagai ISBD untuk
berbagai jenis bahan pustaka seperti ISBD (M) untuk monograf. Ada 8
daerah deskripsi yaitu:
Daerah judul dan keterangan penanggung jawab.
Daerah edisi
Daerah data khusus
Daerah penerbitan dan distribusi
Daerah deskripsi fisik
Daerah seri
Daerah catatan
Daerah nomor standar (ISBN)
7
8. Tabel 1.1
Sumber Informasi Daerah Deskripsi Buku
No Daerah Sumber informasi
1 Judul dan Pernyataan tanggung Halaman Judul
jawab
2 Edisi Halaman judul,Halaman lain,kolofon
3 Data khusus(tidak dipakai) -
4 Terbitan dan publikasi lainnya Halaman judul,halman lain ,kolofon
5 Deskripsi Fisik Terbitan yang bersangkutan
6 Seri Halaman judul seri ,halaman judul
monograf,kulit buku ,bagian lain dari
publikasi
7 Catatan Sumber apa saja
8 Nomor standard an keterangan Sumber apa saja
harga
8
9. Tabel 1.2
Garis Besar Susunan Deskripsi
Tanda
No Daerah Unsur
baca
1 Judul dan 1.1 Judul sebenarnya
pernyataan tanggung [](kurung 1.2 Pernyataan jenis bahan umum
jawab siku)
=(sama 1.3 Judul parallel
dengan)
:(titik dua) 1.4 Judul lain /anak judul
/ (garis 1.5 Pernyataan tanggung jawab
miring)
; (titik Pernyataan tanggung jawab yang
koma) kedua dan seterusnya
2 Edisi .-- 2.1 Pernyataan edisi
/ (garis 2.2 Pernyataan taggung jawab
miring)
; (titik 2.3 Pernyataan tanggung jawab
koma) yang kedua dan
seterusnya,berhubungan dengan
edisi ,ybs.
3 Data khusus Digunakan untuk terbitan
berseri,kartografi,sumber daya
elektronik
4 Penerbitan .-- 4.1 Tempat terbit
: (titik dua) 4.2 Nama Penerbit
, (tanda 4.3 Tahun terbit
koma)
5 Deskripsi fisik(Jika .-- 5.1 Jumlah halaman dan jumlah
tidak berparagraf) jilid
: (titilk dua) 5.2 Pernyataan ilustrasi
; (titik 5.3 Ukuran
koma)
+(tanda 5.4 Lampiran
tambah)
9
10. 6 Seri (Ditulis dalam .-- 6.1 Judul seri
tanda kurung) : (titik 6.2 Keterangan seri lainnya
dua)
;(titik 6.3 ISSN
koma)
; (titik 6.4 Nomor seri
koma)
7 Catatan(Jika tidak .--
berparagraf)
8 Nomor standard .-- ISBN
dan harga (Jika : 8.1 Harga dan sebagainya
tidak berparagraf)
E. BIBLIOGRAFI
Berasal dari bahasa latin yaitu Biblio (buku) dan
Graphein(menulis).(V.W. Clapp, 1985)Secara etimologisBibliografi
adalah adalah nama yang diterapkan untuk ilmu, senidan produk
senidalam merekam bahan-bahan yangditerbitkan.· Sebagai ilmu =
pengetahuan tentang buku dilihat dari berbagai aspeknya (fisik atau
ide).Pengetahuan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh
pemahaman tentang sejarah buku, status karya individu, hubunganya
dengan karya lain. Maka pengetahuan tentang p archment(kertas),
penjilidan, percetakan( xylography/seni cetak di ukiran kayu dan
typography/tata huruf), ilustrasi buku, penyusunan bagian-bagian
menjadi volume, kepengarangan, penerbit, dll semua itu tercakup
dalam bibliographi.Sebagai seni = proses dalam membuat bibliografi
itu sendiri ( teknik,penyajian, dll).Sebagai produk seni= daftar
sistematis buku atau lainya yang disusun untuk maksud dan tujuan
tertentu.
(Prytherch, 1990)Bibliografi adalah seni dalam
mendeskripsikan buku dari segi fisik atau gagasan, buku sebagai objek
fisik dan sejarah produksi buku. Kadang digunakan istilah critical,
analitical,historycal or physical bibliography.
10
11. (Downs, 1967)Bibliografi sebagai objek fisik (analitical
bibliografi) Bibliografi sebagai ide(systematic bibliografi), fungsi
utama pembuatan daftar buku, mengenali buku apa yang ada,
menjemin pelestarian, pelengkap bagi pekerja informasi . (World Book
Encyclopedia, 1992)adalah daftar buku atau artikel tentang sebuah
subjek. Biasanya bibliografi diakhir halaman disertai dengan teks atau
artikel yang panjang untuk rujuakan para pembaca atau penulis dan
untuk memberikan informasi tambahan dalam subjek.
(John Feather & Paul Sturges, 1997)adalah daftar
sistematikatau studi analytic tentang buku, manuskrip dan dokumen
lain. Bibliografi bermaksud menyediakan ulasanyang luas tentang
pilihan berbagai area yang mungkin berdasarkan kronologis, geografi,
subjek, pengarang, bentuk publikasi atau kumpulan lain. Enumerative
bibliographi adalah sebuah istilah yang lebih banyak mencakup
bibliografi. .
1. Tujuan Bibbliografi
a. Mendaftar/menyusun informasi mengenai buku serta bahan
pustaka yang terkait dalam susunan logis dan bermanfaat.
b. Untuk membantu pemakai dalam menentukan keberadaan
sebuah bahan pustaka atau mengenali sebuah buku yang
populer.
c. Bagi peneliti , mengetahui subjek apa saja yang telah ditulis,
memperoleh
informasi yang actual , menghindarkan duplikasi penelitian.
d. Sebagai sarana pemilihan buku (identifikasi, rincian
bibliografis, dll)
e. Sarana untuk mengetahui perkembangan buku.
f. Untuk memudahkan pengguna maka dibuatlah indeks
pengarag, subjek, tempat.
2. Fungsi Dan Kegunaan Bibliografi
a. Mencatat buku atau bahan pustaka yang ada.
b. Mempromosikan pendayagunaan buku dan bahan pustaka
lainya.
11
12. c. Salah satu alat untuk mengembangkan ilmu karena bibliografi
merupakan kumulasi pengetahuan.
3. Unsur-unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya.
a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap.
b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke
berapa, nomor jilid
buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah atau surat kabar, tanggal dan
tahun.
4. Penyusunan Bibliografi
a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang
dimasukkan dalam urutan abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan
referensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama
pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis
sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah
satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain
adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan
seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam
sebanyak tiga atau empat ketikan.
5. Jenis-Jenis Bibliografi
Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder
akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan
dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki
perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog.
Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu
majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.
Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi
menjadi:
a. Bibliogrfi Deskriptif
12
13. Bibliografi yang dilengkapi deskripsi singkat yang didapat dari
gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti
judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan
(impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
b. Bibliografi evaluative
Bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan
pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu
bahan pustaka atau artikel.
6. Manfaat Bibliografi
Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam
bentuk bibliografi dilakukan dengan alasan antara lain:
Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk
dan bidang kajiannya.
Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam
dan meningkat jumlahnya
Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran
informasi yang cepat dan tepat.
Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai
fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri
informasi tertentu.Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian
dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai tanpa harus
mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat
menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan. Dengan
demikian maka bibliografi dapat digunakan sebagai:
Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan.
Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan.
Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian
tertentu, dan sebagainya.
7. Cakupan Bibliografi
Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
1. Bibliografi Retrospektif
Jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah
diterbitkan pada jaman yang lampau.
Misalnya : “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”
13
14. 2. Bibbliografi Terkini/current
Jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau
masih terbit saat ini.
Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory
3. Bibliografi selektif
Jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan
tertentu.
Misalnya : “Buku bacaan terpilih untuk anak usia prasekolah”.
4. Bibliografi subjek
Jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau
artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu.
Misalnya : “Bibliografi khusus ternak kelinci”
5. Bibliografi nasional
Jenis bibbliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau
daerah regional tertentu.
Misalnya : “Bibbliografi Nasional Indonesia”
Penentuan cakupan /topik suatu bibbliografi
ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain:
Permintaan pengguna
Topic yang sedang berkembang atau yang banyak
diperlukan saat itu.
Dokumentasi koleksi yang dimiliki.
Mandate instansi.
8. CONTOH BIBLIOGRAFI
SARWONO JUDUL
EDISI Teori Psikologi/Sarwono,Sarlito,heSndrawan.
-Ed.1.Cet.3 -Jakarta;Diva Press.1995 PENERBIT
Ix:29 hal.;20 cm DESKRIPSI FISIK
ISBN: 979-421-094-3 ISBN(International Standar
Book Number)
14
15. F. Daerah dan unsur unsur Deskripsi
Seperti telah dijelaskan sebelumnya,langkah pertama dalam
pengatalogan adalah menentukan deskripsi bibliografi. Ada 8 daerah
deskripsi yaitu:
Daerah judul dan keterangan penanggung jawab.
Daerah edisi
Daerah data khusus
Daerah penerbitan dan distribusi
Daerah deskripsi fisik
Daerah seri
Daerah catatan
Daerah nomor standar (ISBN)
1. Daerah judul dan keterangan tanggung jawab
Terdiri atas judul sebenarnya,judul lain (termasuk judul
peralel,anak judul) dan pernyataan tanggung jawab.
a. Judul sebenarnya
Judul sebenarnya di nyatakan sesuaidengan kata,susunan
dan ejaan yang digunakan dalam sumber infomasi utama,
sedangkan penggunaan huruf kapital dan tanda bacanya
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
b. Pernyataan tanggung jawab
Pernyataan tanggung jawab tidak terbatas pada pernyataan
pengarang, tetapi dapat pula meliputi editor,penghimpun,
penggambar, penerjemah, dan lainnya yang terdapat pada
halaman judul.
2. Dearah edisi
Terdiri atas unsur-unsur edisi dan pernyataan pengarang yang
khusus terkait pada edisi tersebut.
3. Daerah data khusus
Daerah ini tidak di gunakan untuk monograf/buku tercetak,
tetapi di gunakan untuk penomoran dalam terbitan berseri dan
bahan nonbuku lainnya.
15
16. 4. Daerah penerbitan
Daerah penerbitan terdiri atas unsur-unsur tempat
terbit,nama penerbit dan tahun terbit. Peraturan umum untuk
daerah ini adalah sebagai berikut.
a. Bila terdapat lebih dari satu tempat,nama atau tahun yang di
masukkan di daerah ini. Maka nyatakan tempat,
b. nama atau tahun tersebut dalam urutan yang sesuai dengan
karya yang dideskripsikan.
c. Masukkan nama dan tempat, orang atau badan. Sebagaimana
adanya dalam sumber informasi. Hilangkan kata depan yang
menyertainya,kecuali bila hal itu akan mempengaruhi
pemahaman deskripsi
d. Bila rincian informasi mengenal karya asli tercakup bersamaan
dengan keterangan mengenai reproduksi, cetak ulang, dan
sebagainya, maka nyatakan informasi mengenai terbitan yang
terkhir dalam daerah ini. Informasi mengenai terbitan
mengenai yang asli di masukkan dalam catatan
5. Daerah deskripsi fisik
Terdiri dari unsur-unsur jumlah satuan fisik,pernyataan
ilustrasi, ukuran, dan pernyataan bahan tambahan
6. Daerah seri
Daerah seri terdiri dari unsur-unsur judul seri, keterangan seri
lainnya, international Standard Serial Number (ISSN), nomor seri.
Setiap seri di salin dalam tanda kurung biasa.
7. Daerah catatan
Meliputi hal-hal yang penting tetapi tidak dapat di nyatakan
dalam daerah deskripsi sebelumnya. Pencatatannya di mulai pada
paragraf baru dalam deskripsi bibliografi. Pengatalog bebas dalam
menentukan mengenai apa yang di masukkan dalam daerah
catatan.
16
17. 8. Nomor standar dan keterangan pengadaan
Nyatakan nomor standar seperti contoh berikut ini :
Contoh :
ISBN 978-602-978-337-7
Nyatakan harga atau keterangan lain yang berhubungan dengan
pengadaan dokumen. Nyatakan harga simbol dan angka, dan
istilah lain sesingkat mungkin.
17
18. BAB II
KLASIFIKASI
Sebelum suatu bahan pustaka yang relevan dapat ditemukan kembali
harus diadakan penelusuran (search) terlebih dahulu didalam “gudang
informasi” yang disebut perpustakaan. Tentunya tidak praktis jika seluruh
koleksi perpustakaan ditelusuri satu persatu. Prinsip dasar dalam temu
kembali informasi adalah bahwa penelusuran untuk suatu bahan pustaka
dilakukan pada sebagian koleksi itu, yakni pada bagian yang secara potensial
paling relevan untuk memenuhi suatu permintaan. Bagian dari koleksi bahan
pustaka itu disebut kelas. Kelas dalam batasan umum adalah suatu kelompok
benda yang memiliki beberapa ciri yang sama. Kegiatan pengelompokan atau
pembentukan kelas disebut klasifikasi.
A. Pengertian Klasifikasi
1. Klasifiksi Secara Umum
Dalam Kehidupan sehari-hari tanpa disadari kita sering
melakukan dan melihat kegiatan klasifikasi. Pekerjaan tersebut adalah
mengelompokkan sejumlah barang, tanaman, uang, gagasan, objek,
manusia dan sebagainya, kedalm kelompok tertentu berdasarkan ciri-
ciri yang sama dan atau yang hampir sama.
Pasar yang merupakan tempat jual beli, tanpa disadari para
pemilik lapak atau toko telah melakukan kegiatan pengklasifikasian.
Barang-barang yang mereka jual biasanya dikelompokkan menurut
jenis barang, seperti buah-buahan, sayur mayur pakaia, alat tulis,
perkakas, mainan anak-anak. Apabila diperhatikan lebih lanjut dan
mendalam seperti pedagang buah maka akan terlihat buah-buahan itu
dikelompokkan sesuai jenis buahnya, misal jeruk dengan jeruk, pisang
dengan pisang, mangga dengan mangga, bahkan jika lebih diteliti
kembali pedagangpun mengelompokkan lebih spesifik lagi, misalnya
buah mangga tu di kelompokkn lagi menjadi mangga arumanis,
mangga golek, mangga manalagi, mangga lalujiwoj dan berbagai jeis
mangga lainya. Pada setiap mangga itu juga di klasifikasikan
berdasarkan besar kecilnya atau menurut tingkat kematanganya.
18
19. Kegiatan pengelompokkan diatas untuk menyesuaikan
kebutuhan pembeli dan pedagangpun dengan mudah memberikan
pelayanan kepada pembeli.
Dari penjelasan singkat diatas dapat ditarik pengertian bahwa
klasifikasi secara umum adalah mengelompokkan sesuatu
berdasarkan ciri yang sama dan atau hampir sama pada tempat yang
sama atau berdekatan dan sekaligus memisahkan dari jenis lainya
dengan tujuan untuk memudahkan identifikasi.
2. Klasifikasi di Perpustakaan
Klasifikasi perpustakan adalah pengelompokkan bahan
pustaka yang sistematis ke dalam kelas atau golongan tertentu
berdasarkan ciri-ciri yang sama atau hampir sama dan sekaligus
memisahkannya dari bahan pustaka lain berdasarkan tingkat
perbedaanya.
Perpustakaan pada hakekatnya mengumpulkan bahan pustaka
karena informasinya (subyeknya). Satu bahan pustaka dapat memiliki
beberapa ciri, misalnya ciri kepengarangan, ciri subyek, ciri fisik dan
ciri-ciri lainnya. Pengelompokan bedasarkan subyek ini disebut
klasifikasi fundamental, sedangkan pengelompokan menurut ciri
lainnya disebut klasifikasi artifisial.
Menurut Suwarno, pengertian klasifikasi fundamental dan klasifikasi
artificial secara umum, yaitu:
1. Klasifikasi artifisial (artificial classification), yaitu klasifikasi bahan
pustaka berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada
bahan pustaka tersebut. Misalnya berdasarkan warna buku atau
tinggi buku.
2. Klasifikasi fundamental (fundamental classification), yaitu
klasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu
sifat yang tetap pada bahan pustaka meskipun kulitnya berganti-
ganti atau formatnya diubah. Klasifikasi fundamental sering
digunakan perpustakaan saat ini.
19
20. B. Kuntungan, Fungsi, dan Tujuan Klasifikasi
1. Keuntungan Klasifikasi
a. membantu pemakai jasa perpustakaan mengidentifikasi dan
melokalisasi bahan pustaka berdasarkan nomor panggil dokumen.
b. mengelompokkan bahan pustaka sejenis menjadi satu jajaran atau
berdekatan.
Dua keuntungan tersebut sangat dimungkinkan karena dalam
penentuan kelas,pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
subyek atau cakupan bidang ilmu dari suatu bahan pustaka.
2. Fugsi Klasifikasi
Klasifikasi berfungsi ganda yaitu:
1. Sebagai sarana penyusunan bahan pustaka di rak,
2. Sebagai sarana penyusunan entri bibliografi dalam catalog
tercetak, dan indeks dalam tata susunan sistematis.
3. Tujuan Klasifikasi
a. Menghasilkan urutan yang berguna
Tujuan utama klasifikasi adalah menghasilkan urutan atau
susunan bahan pustaka yang berguna bagi staf perpustakaan
maupun bagi pemakai perpustakaan.
b. Penempatan yang tepat
Bila bahan pustaka diperlukan pemakai, pustaka yang diinginkan
mudah diketemukanserta mudah dikembalikan oleh petugas ke
tempat, yang pasti sesuai dengan sistem klasifikasi yang
digunakan.
c. Penyusunan mekanis
Bahan pustaka baru mudah disisipkan di antara bahan pustaka
yang sudah dimiliki. Demikian pula penarikan bahan pustaka
(karena dipinjam) tidak akan mengganggu susunan bahan
pustaka di jajaran.
C. Sistem Klasifikasi
1. Klasifikasi Artifisial
20
21. Sistem ini adalah mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan ciri
atau sifat-sifat lainnya, misalnya pengelompokan menurut pengarang,
atau berdasarkan ciri fisiknya, misalnya ukuran, warna sampul, dan
sebagainya
2. Klasifikasi Utilitas
Pengelompokan bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan
jenisnya. Misal, buku bacaan anak dibedakan dengan bacaan dewasa.
Buku pegangan siswa di sekolah dibedakan dengan buku pegangan
guru. Buku koleksi referensi dibedakan dengan koleksi sirkulasi
(berdasar kegunaannya).
3. Klasifikasi Fundamental
Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek atau
isi pokok persoalan yang dibahas dalam suatu buku. Pengelompokkan
bahan pustaka berdasarkan sistem ini mempunyai beberapa
keuntungan, diantaranya:
• bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya
berdekatan.
• Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai
koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang lemah
dan mana yang kuat.
• Menudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut
subyeknya.
• Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah.
• Untuk membantu penyiangan atau weeding koleksi.
Klasifikasi fundamental banyak digunakan oleh perpustakaan
besar maupun kecil. Dalam sistem tersebut buku dikelompokkan
berdasarkan subyek, sehingga memudahkan pemakai dalam
menelusur suatu informasi.
D. Pekerjaan Klasifikasi
Dalam melakukan kegiatan mengkalasifikasikan sebuah buku, perlu
diperhatikan hal-hal berikut
1. Menentukan Subjek Buku
a) Dari judul buku
Judul suatu buku adakalanya sudah menunjukan tema atau subjek
yang dibahas. Misalnya Pengantar Aljabar untuk Perguruan Tinggi
21
22. maka subjeknya adalah “Aljabar”, Pengantar Teknologi
Informatika maka subjeknya “Informatika”, dan seterusnya.
b) Dari ringkasan atau resume buku
Apabila dari suatu judul buku tidak dapat diketahui secara pasti
tema atau subjeknya, maka ringkasan isi buku yang umumnya
tertera pada cover belakang dapat dijadikan pedoman. Dari
ringkasan itu akan diketahui subjek yang terkandung pada buku
tersebut. Misalnya Laskar Pelangi, judul tersebut tidak langsung
menunjukan subjek yang dimaksud tapi harus terlebih dahulu
dibaca ringkasannya agar diketahui subjek apa yang
dikandungnya.
c) Dari daftar isi, kata pengantar atau pendahuluan buku
Apabila dari suatu judul buku tidak dapat diketahui, maka subjek
yang dibahas dalam buku tersebut dapat ditemukan dengan cara
menganalisa daftar isi atau kata pengantar atau pendahuluan
buku tersebut.
d) Isi Buku
Apabila dalam pencarian subjek buku belum diketahui dari
kegiatan diatas maka membaca sebagian atau keseluruhan isi dari
buku tersebut.
e) Ahli Bidang Tetentu
Langkah terakhir untuk menentukan subjek buku adalah
menanyakan kepada orang yang ahli dalam bidang tersebut.
2. Menentukan Nomor Kelas
a) Tentukan nomor kelas bedasarkan subjek tau pokok masalh yag
dibahas buku.
Misalnya pendidikan adalah kelas 370.
b) Tentukan nomor kelas berdasarkan subjek yang lebih spesifik.
Misalnya Kuda Ras adalah kelas 636.12
c) Buku yang terdiri dari dua subjek, mak kelasnya mengambil dari
subjek yang menonjol. Apabila subjek dari keduaya setaraf maka
subjek yang dipilih adalah yang lebih awal disebutkan dalam
halaman judul.
Misalnya Ekononi dan Kehutanan. Maka kelasnya adalah 330.
d) Apabila sebuah buku membahas lebih dari dua subjek yang saling
berkaitan maka masukkan karya tersebut ke dalam subjek yang
lebih luas cakupanya dan mencakup seluruh subjeknya.
22
23. Misalnya, Masalah psikologi sosial, kebudayaan, dan ekologi.
Psikologi Sosial 301.1 (aspek sosiologi)
Kebudayaan 301.2 (aspek sosiologi)
Ekologi 301.3 (aspek sosiologi)
Untuk karya ini masuk kedalam kelas 301
e) Apabila sebuah buku membahas lebih dari dua subjek yang tidak
saling berkaitan, maka dlam menentukan nomor kelas
berdasarkan bidang yang aspeknya diutamakan dalam
pembahasan atau yang paling luas kajianya.
E. Jenis-jenis Klasifikasi
Ada beberapa jenis klasifikasi perpustakaan yang digunakan, diantaranya:
1. Dewey Decimal Classification (DDC)
2. Universal Decimal Classification (UDC)
3. Library of Congress Classification
Dari ketiga sistem klasifikasi di atas, yang paling banyak digunakan di
perpustakaan adalah Dewey Decimal Classification. Pada kesempatan
ini hanya akan diuraikan Dewey Decimal Classification
a. Dewey Decimal Classification (DDC)
1) Sejarah Dewey Decimal Classification
Klasifikasi Persepuluhan Dewey Decimal Classification karya
Melvil Dewey. Nama lengkapnya Melville Louis Kassuth Dewey
(1851-1931). Berlatar belakang dari pemikiran bagaimana untuk
membuat sebuah system penggolongan koleksi di perpustakaan
yang mudah di mengerti dan diterima secara universal di
perpustakaan-perpustakaan lainnya. Hingga pada akhirnya
system klasifikasi DDC digunakan secara luas diseluruh dunia
karena mudah disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pada 1874 Dewey sebagai
pustakawan di AmhersCollege, Massachuseetts, Tahun 1876 ia
menerbitkan DDC edisi pertama dengan judul “A classification and
subject indexfor a library”. Terbit pertama kali hanya sebanyak
42 halaman yang berisi 12 halaman pendahuluan, 12 halaman
bagan dan 18 halaman indeks. Sejak edisi pertama diterbitkan,
DDC terus menerus mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan. Banyak subyek-subyek baru yang ditambahkan.
23
24. Adakalanya notasi mengalami perluasan dan perubahan lokasi
karena perkembangan subyek tersebut. Kelestarian DDC sampai
dapat mencapai umur lebih seabad dan banyak pemakainya di
dunia, disebabkan karena DDC secara berkala ditinjau kembali
dan diterbitkan edisi barunya. Lembaga yang mengawasi dan
mendukung penerbitan DDC ialah “The LakePlaced Education
Foundation” dan “The Library of Congress” di Amerika Serikat
sarana komunikasi diterbitkan “DecimalClassification, adition,
notes, decisions” (DC).
DDC terbit dalam 2 edisi/versi yaitu edisi lengkap dan ringkas.
Edisi ringkas dimaksudkan untuk digunakan di perpustakaan
yang memiliki koleksi di bawah 20.000 judul. Edisi ringkas ini
yang paling banyak digunakan oleh Perpustakaan Sekolah dan
Umum yang koleksinya masih terbatas. DDC telah digunakan oleh
sekitar 135 negara dan diterjemahkan lebih dari 30 bahasa,
termasuk dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Terjemahan
Ringkasan Klasifikasi Desimal Dewey dan Indeks Relatif”.
Dewey Decimal Classification, juga disebut
SistemDesimalDewey adalah sebuah system klasifikasi. Kemudian
beliau menciptakan system penggolongan koleksi berdasarkan
pembagian angka decimal dimana dari setiap angka tersebut
mewakili subjek/tema pengetahuan tertentu, dan sejak saat itu
telah banyak dimodifikasi dan dikembangankan dalam dua puluh
dua kali revisi yang telah terjadi hingga tahun 2004.
2) Unsur-Unsur Pokok Dewey Decimal Classification
Menurut Hamakonda dan Tairas, system ini memiliki unsur-
unsur pokok antara lain:
a) Sistematika pembagian ilmu pengetahuan yang dituangkan
kedalam suatu bagan yang lengkap dan dilandaskan pada
beberapa prinsip dasar tertentu.
b) Notasi, yang terdiri dari serangkaian simbol berupa angka,
yang mewakili serangkaian istilah(yang mencerminkan subjek
tertentu) yang terdapat pada bagan.
24
25. c) Indeks relatif, yang terdiri dari sejumlah tajuk dengan
perincian aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan
memberikan petunjuk berupa nomor kelas, yang
memungkinkan orang mencari tajuk yang tercantum dalam
indeks bagan.
d) Tabel pembantu, yang berbentuk serangkaian notasi khusus,
yang dipakai untuk menyatakan aspek-aspek tertentu yang
selalu terdapat dalam beberapa subjek yang berbeda.
Terdapat 7 tabel pembantu, yaitu:
● Tabel 1 Subdivisi Standar
● Tabel 2 Wilayah
● Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan
● Tabel 4 Subdivisi Bahasa
● Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis
● Tabel 6 Bahasa
● Tabel 7 tentang Orang/Pribadi
e) Di samping itu, sistem klasifikasi harus menyediakan kelas
untuk Karya Umum, untuk menempatkan karya-
karya yang begitu luas cakupannya, sehingga tidak dapat
dimasukkan ke dalam salah satu kelas utama manapun
3) Komponen-komponen Dewey Decimal Classification
Dalam klasifikasi Persepuluhan Dewey ini terdapat 3
komponen, yaitu Bagan, indeks Relatif, dan Tabel-tabel. Untuk
lebih jelasnya dapat diperhatikan pada uraian berikut ini :
Bagan (Schedules)
Klasifikasi Dewey adalah bagan klasifikasi sistem hirarki
yang menganut prinsip “desimal” untuk membagi semua
bidang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dibagi ke
dalam 10 kelas utama, yang diberi kode/lambang angka
(selanjutnya disebut notasi). Dalam DDC ini semakin
khusus suatu subyek, semakin panjang notasinya. Karena
banyak angka yang ditambahkan pada notasi dasarnya.
Pembagiannya dari umum ke khusus.
Indeks Relatif (RelativeIndex)
Untuk membantu mencari notasi suatu subyek dalam DDC
terdapat ‘Indeks Relatif’. Pada indeks relatif ini terdaftar
sejumlah istilah yang disusun berabjad. Istilah-istilah
25
26. tersebut mengacu kenotasi yang terdapat dalam bagan.
Dalam indeks ini didaftar sinonim untuk suatu istilah,
hubungan-hubungan dengan subyek lainnya. Bila suatu
subyek telah ditemukan dalam indeks relatif, hendaklah
ditentukan lebih lanjut aspek dari subyek yang
bersangkutan. Cara yang paling cepat untuk menentukan
notasi suatu subyek adalah melalui indeks relatif. Tetapi
menentukan notasi hanya melalui dan berdasarkan indeks
relatif saja tidak dapat dibenarkan. Setelah suatu subyek
diperoleh notasinya dalam indeks relatif, harus diadakan
pengecekan dengan notasi yang terdapat dalam bagan.
Dengan demikian dapat diketahui apakah notasi tersebut
betul-betul sesuai dengan karya yang sedang
diklasifikasikan.
Tabel-Tabel
Kecuali pembagian kelas secara desimal dengan notasi
yang terdaftar dalam bagan, DDC juga mempunyai sarana
lain. Untuk membagi/memperluas subyek lebih lanjut,
yaitu dengan menyediakan sejumlah tabel pembantu atau
auxiliarytables. Notasi pada tabel-tabel tersebut hanya
dapat digunakan dalam rangkaian dengan notasi yang
terdapat dalam bagan. Dengan kata lain, notasi yang
terdapat dalam tabel tidak pernah berdiri sendiri, selalu
dirangkaikan dengan notasi dalam bagan. Dalam
klasifikasi DDC edisi 22 terdapat 7 tabel
pembantu/pelengkap.
Perluasan dari Tabel Wilayah DDC, terdapat perluasan khusus
yang berhubungan dengan wilayah Indonesia (tabel 2). Buku-
buku tentang Indonesia makin hari makin besar jumlahnya.
Kebutuhan untuk perluasan/penyesuaian notasi DDC untuk
subyek Indonesia sangat diperlukan, karena untuk
membedakan daerah yang dibahas dalam subyek buku.
Mengenai ikhtisar pembagian daerah-daerah Indonesia kita
menggunakan pedoman yang diterbitkan oleh Pusat
Pembinaan Perpustakaan, yang disusun oleh Sub Panitia
Standarisasi Perpustakaan, Panitia Teknis Perpustakaan pada
Tahun Buku Internasional 1972, dengan judul “Perluasan dan
26
27. Penyesuaian Notasi untuk Beberapa Seksi dalam DDC khusus
yang berhubungan dengan Indonesia”.
Kuda
636.12 Kelas Sub-subseksi
600
600
Kuda Ras
4) Prinsip Dasar Dewey Decimal Classification
Dewey Decimal Classification (DDC) membagi ilmu-ilmu
Dan Seterusnya sehingga membentuk bagan klasifikasi dewey Masing-masing kelas
pengetahuan ke dalam 10 kelas utama. yang lengkap
utama dibagi lagi menjadi10 divisi. Masing-masing divisi dibagi
lagi menjadi 10 seksi. Sehingga terdapat 10 kelas utama, 100
divisi, dan1000 seksi.
600 Kelas Utama
600
0
Ilmu Terapan
630 Kelas Divisi
Pertanian
636 Kelas Seksi
Peternakan
636.1 Kelas Subseksi
27
28. Tabel
10 kelas utama
000 Generalities (Karya Umum)
100 Philosopy and Psychology (Filsafat dan Psikologi)
200 Religion (Agama)
300 Science (Ilmu-ilmu Sosial)
400 Language (Bahasa)
500 Natural Science and Mathematics (Ilmu-ilmu Alam dan
Matematika)
600 Technology and Applied Science (Teknologi dan Ilmu-ilmu
Terapan)
700 The Art, Fine and Sport (Kesenian, Hiburan dan Olahraga)
800 Literature and Rhetoric (Kesusastraan)
900 Geography and History (Geografi dan Sejarah)
Tabel
10 kelas Divisi
000 Generalities(Karya Umum)
000 - 009 Knowledge - Special Computer Methods (Ilmu Umum
dan Komputer)
010 - 019 Bibliography (Bibliografi)
020 - 029 Library and Information Science (Perpustakaan dan Ilmu
Informasi)
030 - 039 General Encyclopedic Works (Ensiklopedia Umum)
28
29. 040 - 049 Unassigned (Belum Digunakan)
050 - 059 General Serial Publications (Terbitan Berseri, Berkala
Umum)
060 - 069 General Organizations and Museology (Organisasi Umum
dan Museum)
070 - 079 Journalism, Mass Media, Publishing (Jurnalisme, Media
Massa, Penerbitan)
080 - 089 General Collection (Kumpulan Karya Umum)
090 - 099 Manuscript and Rare Books (Manuskrip, Naskah-naskah
dan Buku-buku Langka)
100 Philosophy and Psychology(Filsafat dan Psikolog)
110 – 119 Metaphysics (Metafisika)
120 – 129 Epistemology, Causation, Humankind (Epistemologi,
Hukum Sebab Akibat anusia)
130 - 139 Paranormal Phenomena (Fenomena Paranormal)
140 - 149 Specific Philosophical Schools and Viewpoints (Pandangan
Filsafat Khusus dan Sistem Doktrin)
150 – 159 Psychology (psikologi/Ilmu jiwa)
160 – 169 Logic (Logika)
170 – 179 Ethics, MoralPhilosoph (Etika dan Filsafat Moral)
180 - 189 Ancient, Medieval, Oriental Philosophy (Filsafat Zaman
Kuno, Abad Pertengahan dan Filsafat
190 - 199 Modern Western and Other Non-Oriental Philosophy
(Filsafat Barat Modern dan Selain Filsafat Timur)
200 Religion(Agama)
200 - 209 Religious Mythology, Social Theology (Mitos Keagamaan,
Teologi Sosial)
210 - 219 Philosophy and Theory of Religion (Filsafat dan Teori
Agama)
220 - 229 Bible (AlKitab)
230 - 239 Christianity, Christian Theology (Teologi Kristen)
240 - 249 Christian Moral and Devotional Theology (Moral Kristen dan
Teologi Kebaktian)
29
30. 250 - 259 Christian Orders and Local Church (Orde-orde Keagamaan
dan Gereja Setempat)
260 - 269 Social and Ecclesiastical Theology (Teologi Sosial dan
Eklesiastik Kristen)
270 - 279 History of Christianity and Christian Church (Sejarah Gereja)
280 - 289 Christian Denominations and Sects (Denominasi dan Sekte-
sekte Kristen)
290 - 299 Other Religions (Agama Selain Kristen)
297 Agama Islam dengan Nomor Dasar 297
2X0 Agam Islam dengan Nomor Dasar 2X0
300 Social Science (Ilmu Sosial)
300 - 309 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi)
310 - 319 General Statistic (Statistik Umum)
320 - 329 Political and Government Science (Ilmu Politik dan
Pemerintahan)
330 - 339 Economics (Ilmu Ekonomi)
340 - 349 Law (Ilmu Hukum)
350 - 359 Public Administration and Military Science (Administrasi
Negara dan Ilmu Kemiliteran)
360 - 369 Social Problems and Services (Permasalahan dan
Kesejahteraan Sosial)
370 - 379 Education (Pendidikan)
380 - 389 Commerce, Communications, Transportation (Perdagangan,
Komunikasi,Transportasi)
390 - 399 Customs, Etiquette, Folklore (Adat Istiadat, Etiket, Folklor)
400 Language (Bahasa)
400 - 409 Terminology, Bilingualism (Terminologi, Bilingual)
410 - 419 Linguistics (Linguistik, Bahasa Indonesia)
420 - 429 English and Old English, Anglo-Saxon (Bahasa Inggris, Anglo-
Saxon)
430 - 439 Germanic, Teutonic Languages (Bahasa Jerman)
440 - 449 Romance Language, French (Bahasa Perancis)
450 - 459 Italian, Romanian, Rhaeto-Romanic Language (Bahasa Italia)
30
31. 460 - 469 Spanish and Portuguese Language (Bahasa Spanyol dan
Portugis)
470 - 479 Latin Language (Bahasa Latin)
480 - 489 Hellenic Language, Classical Greek (Bahasa Yunani Kuno)
490 - 499 Other Languages (Bahasa-bahasa Lain)
500 Natural Science and Mathematics (Ilmu-ilmu Alam dan
Matematika)
500 - 509 Miscellany of Nature Sciences (Aneka Ragam tentang Ilmu
Pengetahuan Alam)
510 - 519 Mathematics (Matematika)
520 - 529 Astronomy (Astronomi)
530 - 539 Physics (Fisika)
540 - 549 Chemistry (Kimia)
550 - 559 Earth Sciences (Ilmu Bumi)
560 - 569 Paleontology, Paleozoology (Paleontologi, Paleozoologi)
570 - 579 Biology (Biologi, Ilmu Hayat)
580 - 589 Plants (Ilmu Tumbuhan, Ilmu Tanaman)
590 - 599 Animals (Ilmu Hewan, Ilmu Binatang)
600 Technology and Applied Sciences (Teknologi dan Ilmu-ilmu
Terapan)
600 - 609 Miscellany of Technology and Applied Sciences (Aneka
Ragam Teknologi dan Ilmu Terapan)
610 - 619 Medical and Medicine Science (Ilmu Kedokteran dan Ilmu
Pengobatan)
620 - 629 Engineering and Allied Operations (Ilmu Teknik dan Ilmu
yang Berkaitan)
630 - 639 Agriculture and Related Technologies (Pertanian dan
Teknologi yang Berkaitan)
640 - 649 Home Economic and Family Living (Kesejahteraan Rumah
Tangga dan Kehidupan Keluarga)
650 - 659 Management and Auxiliary Service (Manajemen dan Ilmu
yang Berkaitan)
660 - 669 Chemical Engineering and Related Technologies (Teknologi
31
32. Kimia dan Ilmu yang Berkaitan)
670 - 679 Manufacturing (Pabrik-pabrik, Manufaktur)
680 - 689 Manufacture of Products for Specific Uses (Produksi untuk
Keperluan Khusus)
690 - 699 Buildings (Teknik Bangunan)
700 The Art, Fine and Sport (Kesenian, Hiburan dan Olahraga)
700 - 709 The Art (Teori Kesenian)
710 - 719 Civic and Lanscape Art (Seni Perkotaan dan Pertamanan)
720 - 729 Architecture (Arsitektur)
730 - 739 Plastic Arts and Sclupture (Seni Plastik dan Seni Patung)
740 - 749 Drawing and Decorative Art (Menggambar dan Seni
Dekorasi)
750 - 759 Painting and Paintings (Seni Lukis dan Lukisan)
760 - 769 Graphic Arts (Seni Grafika)
770 - 779 Photography and Photographs (Seni Fotografi dan Foto)
780 - 789 Music (Seni Musik)
790 - 799 Recreational and Performing Arts (Olah Raga dan Seni
Pertunjukan)
800 Literature (Kesusastraan)
800 - 809 Literature Theory and Rhetoric (Teori Kesusastraan dan
Retorika)
810 - 819 Indonesian Literatures (Kesusastraan Indonesia)
820 - 829 English and Anglo-Saxon Literatures (Kesusastraan Inggris)
830 - 839 Germanic, Teutonic Literatures (Kesusastraan Jerman)
840 - 849 Romance, French Literatures (Kesusastraan Perancis)
850 - 859 Italian, Romanian, Rhaeto-Romanic Literatures
(Kesusastraan Italia)
860 - 869 Spanish and Portuguese Literatures (Kesusastraan Spanyol
dan Portugis)
870 - 879 Latin Literatures (Kesusastraan Latin)
880 - 889 Helenic, Classical Greek Literatures (Kesusastraan Yunani
Kuno)
890 - 899 Other Literatures (Kesusastraan Lain-lain)
32
33. 900 Geography and History (Sejarah, Geografi &Disiplin Ilmu yang
Berkaitan)
900 - 909 Theory of History (Teori Ilmu Sejarah)
910 - 919 Geography and Travel (Geografi dan Perjalanan)
920 - 929 Biography and Genealogy (Biografi dan Silsilah)
930 - 939 History of Ancient World to 499 (Sejarah Dunia Kuno sampai
dengan Tahun 499)
940 - 949 General History of Europe (Sejarah Umum Eropa)
950 - 959 General History of Asia (Sejarah Umum Asia)
960 - 969 General History of Africa (Sejarah Umum Afrika)
970 - 979 General History of North America (Sejarah Umum Amerika
Utara)
980 - 989 General History of South America (Sejarah Umum Amerika
Selatan/Amerika Latin)
990 - 999 General History of Other Parts of World (Sejarah Umum
Bagian Dunia Lainnya)
Sedangkan untuk koleksi pustaka islam menggunakan notasi
2x yang merupakan penjabaran dari notasi 297 pada notasi Dewey
Decimal Classification (DDC).
Berikut ada 10 kelas utamanya :
2x0 Islam (Umum)
2x1 Al-Quran dan Ilmu Terkait
2x2 Hadis dan Ilmu Terkait
2x3 Aqaid dan Ilmu Kalam
2x4 Fiqih
2x5 Akhlak dan Tasawuf
2x6 Sosial dan Budaya
2x7 Filsafat dan Perkembangannya
2x8 Aliran dan Sekte
2x9 Sejarah, Islam dan Modernisasi.
F. Beberapa Istilah dalam Klasifikasi dan Katalogisasi,
1. Bahan pustaka dokumenadalah segala sesuatu yang menyimpan dan
membawa informasi, paket informasi yang diadakan dan disimpan di
33
34. perpustakaan. Bahan pustaka tidak hanya berupa teks atau bahan
tercetak, seperti buku, jurnal, tetapi meliputi bahan non-cetak, seperti
gambar, peta, CD-ROM, VCD, berkas computer dan sebagainya.
2. Katalogisasi (cataloging)adalah kegiatan atau proses pembuatan dari
bahan pustaka atau dokumen (buku, majalah, CD- ROM, microfilm,
dll). Istilah ini kadang- kadang juga meliputi klasifikasi bahan pustaka
dan secara umum menyiapan bahan pustaka untuk digunakan
pemakai atau disebut juga denga istilah pengindeksan (indexing).
3. Katalog (catalog)adalah presentasiciri-ciri dari sebuah bahan pustaka
atau dokumen misalnya judul, pengarang, deskripsi fisik, subyek, dll.
4. Klasifikasi (classification)adalah penyusunan sesuatu dalam susunan
yang logis sesuai dengan tingkat kemiripan atau kesamaannya.
5. Tajug (heading) adalah urutan karakter (huruf, angka, dll) pada
permulaan katalog, karakter ini menentukan letak atau urutan catalog
dalam berkas. Tajug biasanya berupa nama pengarang, istilah subjek,
judul atau notasi atau nomor klasifikasi yang diambil dari sebuah
bagan klasifikasi.
6. Entri (entry)adalah cantuman bahan pustaka atau dokumen dalam
sebuah katalog.
7. Entri utama (main entry)adalah cantuman katalog lengkap dari
sebuah bahan pustaka yang berisi deskripsi lengkap dan disertai
dengan jejakan atau indikasi tajug untuk entri lainnya.
8. Entri tambahan (added entry) adalah entry katalog sekunder
cantumannya lebih ringkas dari entri utama (tidak disertai dengan
jejakan)
34
35. BAB III
IT DASAR
A. Pengertian IT Dasar
IT adalah Informasi Teknologi.Dasar adalah awal atau bawah.Jadi IT
Dasar adalah langkah awal untuk mengetahui informasi computer atau
langkah awal untuk memulai suatu kerja computer. Modal utama atau yang
paling dasar untuk kita bisa menguasai program yang ada di computer
adalah kita harus menguasai Microsoft office, yaitu :
a. Microsoft Word
b. Microsoft Excel
c. Microsoft Power Point
Penjelasan :
a. Microsoft Word adalah suatu program Microsoft office yang di
gunakan untuk membuat surat / mengolah data.
Adapun langkah menjalankannya adalah :
Dengan cara membuka melalui tombol start yang ada di
TaskBar, pilih menu program, lalu click program Microsoft
Office - Microsoft Ms WORD.
b. Microsoft Excel adalah suatu program Microsoft office yang di
gunakan untuk mengolah angka.
35
36. Adapun langkah menjalankannya adalah :
Dengan cara membuka melalui tombol start yang ada di
TaskBar, pilih menu program, lalu click program Microsoft
Office - Microsoft Ms Excel.
c. Microsoft Power Point adalah suatu program Microsoft office yang
di gunakan untuk Pembutan Persentasi.
Adapun langkah menjalankannya adalah :
Dengan cara membuka melalui tombol start yang ada di
TaskBar, pilih menu program, lalu click program Microsoft
Office - Microsoft Ms Power Point.
Didalam IT dasar terdapat Kata – kata yang paling dasar yang bisa
membantu kita dalam menjalankan program computer, kata - katanya yaitu
:
36
37. TABEL I
KOSAKATA PENGUASAAN IT DASAR
Kata- Kata Dasar
Ket Fungsi Shortkey
New Membuat Kertas Baru Ctrl + N
Open Membuka File Ctrl + O
Save Menyimpan Ctrl + S
Save As Menyimpan File Baru Ctrl + F12
Page setup Tempat Mengatur Ukuran Kertas Alt + F + U
Print Mencetak Ctrl + P
Print preview Melihat hasil sebelum di cetak Ctrl + F2
Undo Kembali kebelakang Ctrl + Z
Redo Kembali ke depan Ctrl + Y
Cut Memotong untuk pindah Ctrl + X
Copy Menggandakan Ctrl + C
Paste Mengadakan copian Ctrl + V
Select All Memblok semua Ctrl + A
Print layout Melihat ukuran sebenarnya Alt + V + P
Ruler Penggaris Alt + V + L
Tool bars Papan kemudahan Alt + V + T
Page number Memberi Nomer Alt + I + U
Symbol Memberi symbol Alt + I + S
Picture Memberi gambar Alt + I + P
Font Merubah jenis huruf Alt + O + F
Paragraph Merubah spasi Alt + O + P
Bullet & Numbering Memberi symbol dan nomer Alt + O + N
Borders and Shading Memberi bingkai dan efek Alt + O + B
Column Memberi kolom Alt + O + C
Drop cap Memberi huruf besar pada awal Alt + O + D
paragraph
Cange case Merubah teks Alt + O + E
Merge cell Menghapus garis antara baris dan Alt + A + M
kolom
Split cell Menyisipkan baris dan kolom pada Alt + A + P
table
Delete Menghapus Alt + A + D
Insert Memasukan Alt + A + I
Close Menutup Ctrl + W
37
38. Contoh Menggunakan kata – kata dasar di atas :
a. Menggandakan tulisan. ( Ctrl + C ) / Copy
Langkah – langkahnya:
Contoh Tulisan yang mau di perbanyak / di gandakan :
“Mamah Pergi Kepasar membeli cabe merah dan Kol”.
Blok tulisan yang akan di gandakan / di perbanyak.
Lalu tekan Ctrl + C
Atau Blok tulisan yang akan di gandakan / di perbanyak.
Lalu klik kanan di mouse pilih copy.
Selamat mencoba dan buktikan ok teman – teman !!!
Adapun di dalam IT Dasar terdapat pengetikan 10 jaridengan cepat,
yaitu dengan menggunakan softwere typing master. Perhatikan
gambar di bawah ini:
Cara Mengetik 10 Jari Dengan Cepat
Mungkin masih banyak yang kesulitan mengetik cepatdengan 10 jari,
Tidak perlu cemas, hal ini disebabkan karena belum terbiasa saja. Semuanya
jika sudah terbiasa akan berjalan dengan cepat. Banyak sekali yang menjual
buku buku tentang cara mengetik 10 jari dengan benar. Tetapi sekali lagi
tidak perlu teori yang terpenting teman teman hafal dimana letak pasangan
jari dan keyboard dengan benar. Mengetik dengan cepat tentunya akan
mempersingkat waktu kita berkerja dan lebih efisien tentunya. Yuk, kita bahas
sedikit tentang letak letak jari dan keyboard yang benar.
Banyakpilihan sebenarnya untuk dapat belajar mengetik cepat ada
yang dari software, buku panduan dan yang alami yakni otodidak karena
terbiasa mengetik dengan menggunakan 10 jari nya tersebut.bagi yang ingin
mencoba pake software bisa gunakan Software TypingMaster.TypingMaster
38
39. ini dapat membantu Anda yang ingin belajar mengetik sepuluh jari tanpa
melihat tombol keyboard. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan
berbagai permainan untuk meningkatkan kecepatan mengetik Anda di setiap
sesi pelajaran. Selain itu kita dapat melatih kemampuan mengetik kita dengan
teks yang telah disediakan serta dapat melihat hasil kemampuan mengetik
kita kemudian mencetaknya, sehingga Anda memiliki Ijazah mengetik sendiri
yang terdiri dari: kecepatan, keakuratan, dan durasi waktu yang digunakan.
Hal — hal yang perlu diperhatikan dalam mengetik 10 jari seperti :
1. Konsentrasi.
2. Kuasai bahasa inggris.
3. Santai jangan terburu –buru.
4. Pelajari setiap hari.
5. Jangan mudah putus asa / menyerah dan teruslah
berusaha.
Kemudian anda perlu juga memahami posisi dimana letak yang paling
bagus diantara keyboard tersebut.nah untuk itu bisa lihat ilustrasi penerapan
letak 10 jari untuk mengetik yang sempurna.
Posisi kedua tangan yang benar di tombol keyboard :
1. Tangan Kiri
Tangan kiri
Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di
tekan
Baris kesatu 1
Baris kedua Tab dan Q
Jari kelingking Baris ketiga Capslock dan A
Baris keempat Shift kiri dan Z
Baris kelima Ctrl dan Windows
Tangan kiri
Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di
tekan
Baris kesatu 2
Jari Manis Baris kedua W
Baris ketiga S
39
40. Baris keempat X
Tangan kiri
Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di
tekan
Baris pertama 3
Baris kedua E
Jari Tengah
Baris ketiga D
Baris keempat C
Tangan kiri
Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di
tekan
Baris pertama 4 dan 5
Baris kedua R dan T
Jari Telunjuk
Baris ketiga F dan G
Baris keempat V dan B
Tangan kiri
Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di
tekan
Ibu Jari Baris kelima Alt Kiri dan Spasi
2. Tangan kanan
Tangan Kanan
Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di
tekan
Baris pertama 0, -, = dan
BackSpace
Jari
Baris kedua P dan [ dan ]
kelingking
Baris ketiga Enter
Baris keempat / dan shiff kanan
40
41. Baris kelima
Tangan Kanan
Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di
tekan
Baris pertama 9
Baris kedua O
Jari Manis Baris ketiga L
Baris keempat .> ( Titik )
Tangan Kanan
Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di
tekan
Baris pertama 8
Baris kedua I
Jari Tengah
Baris ketiga K
Baris keempat ,< ( koma )
Tangan Kanan
Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang
di tekan
Baris pertama 6 dan 7
Baris kedua Y dan U
Jari Telunjuk
Baris ketiga H dan J
Baris keempat N dan M
Tangan Kanan
Nama jari Posisi baris Posisi huruf yang di
tekan
41
42. Ibu Jari Baris kelima Alt Kanan dan Spasi
Selain itu perlu juga latihan dasar mengetik 10 jari yang perlu anda ketahui seperti :
a. Latihan penguasaan tombol pangkal :pada keyboard. Gerakan — gerakan jari
harus segera kembali pada posisi garis pangkal.
b. Latihan penguasaan angka — angka :
Pengetikan angka — angka ini perlu mendapat perhatian yang serius
karena tata letak tombol yang agak sukar
Angka 1 : dengan jari kelingking kiri ke atas
Angka 2 : dengan jari manis kiri ke atas
Angka 3 : dengan jari tengah kiri ke atas
Angka 4 : dengan jari telunjuk kiri ke atas
Angka 5 : dengan jari telunjuk kiri ke atas
Angka 6 : dengan jari telunjuk kanan ke atas
Angka 7 : dengan jari telunjuk kanan ke atas
Angka 8 : dengan jari tengah kanan ke atas
Angka 9 : dengan jari manis kanan ke atas
Angka 0 : dengan jari kelingking kanan ke atas
B. Konsep Dasar IT
meliputi :
1. Komputer & Sistem Komputer
2. Jenis - Jenis Komputer
3. Unit Pemrosesan
4. Prosessor
5. Memory
6. Media Penyimpanan
7. Perangkat Masukan
8. Mouse
9. Keyboard
10. Perangkat Keluaran
42
43. A. Apa itu Komputer?
Komputer adalah alat elektronik yang menerima masukan (input),
mengelolanya berdasarkan urutan instruksi-instruksiyang diberikan, dan
menghasilkan keluaran (output) yangdiharapkan.
Perangkat – perangkat computer
Sistem Komputer yang lengkap terdiri dari 3 bagian:
1. Hardware ( PerangkatKeras )
2. Software ( PerangkatLunak )
3. Data
A. Jenis - Jenis Komputer
Sistem computer digolongkan berdasarkan jenis dan kemampuannya.
a. Super computer
b. Main frame computer
43
44. c. Mini computer
d. Work station
e. Personal computer
f. Desktop computer
g. Leptop, Notebook, Netbook
h. Handheld computer
i. Tablet Pc
Perangkat Keras
Perangkat Keras adalah alat-alat elektronik yang salingterhubung
guna mewujudkan suatu komputer.
Unit Pemrosesan
A. Prosessor
B. Memory
C. Media Penyimpanan
D. Perangkat Masukan
E. Mouse
F. Keyboard
G. Perangkat Keluaran
44
45. BAB IV
IT MAHIR
1. ABSTRAK
etersediaan perangkat lunak menjadi salah
K
satu kunci keberhasilan dari implementasi
TIK atau rencana pengembangan
perpustakaan digital. Banyak perpustakaan
yang belum melaksanakan otomasi,
mengimplementasikan TIK atau
mengembangkan konsep perpustakaan digital
karena beranggapan bahwa pengadaan perangkat lunak
aplikasi perpustakaan memerlukan anggaran/dana yang besar.
Dengan kata lain harga perangkat lunak tersebut mahal dan sulit
untuk dijangkau oleh perpustakaan. Melalui artikel ini penulis
memberikan alternatif metode pengadaan perangkat lunak
aplikasi perpustakaan atau perangkat lunak perpustakaan
digital, khususnya untuk perpustakaan digital. Pengadaan
perangkat lunak untuk perpustakaan digital dapat
menggunakan perangkat lunak open source yang dapat
diperoleh, digunakan dan didistribusikan ulang secara gratis.
Perpustakaan digital yang memiliki koleksi unik dibandingkan
perpustakaan lainya dapat menggunakan perangkat lunak open
source yang kinerjanya tidak
kalah dengan perangkat lunak komersil, sehingga tidak perlu
merogoh kocek perpustakaan. Di antara perangkat lunak yang
dapat digunakan tersebut adalah Senayan atau SLIMS.
Kata Kunci: Perangkat lunak aplikasi, Perangkat Lunak
Perpustakaan Digital, Senayan, SLIMS.
2. Pendahuluan
Saat ini, manusia semakin sulit melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap perangkat berbasis teknologi
informasi. Pernyataan ini terbukti dari dimanfaatkannya
45
46. produk-produk berbasis teknologi informasi di semua sektor.
Mulai dari sektor industri, bisnis, pemerintahan, pendidikan
bahkan juga sektor keagamaan memanfaatkan teknologi
informasi guna mendukung aktivitasnya, tidak terkecuali
perpustakaan. Perpustakaan sebagai salah satu lembaga
penyedia informasi sangat mengandalkan produk-produk
berbasis teknologi informasi dalam memberikan layanan
kepada pengguna perpustakaan. Salah satu bentuk
pemanfaatkan teknologi informasi di perpustakaan adalah
otomasi perpustakaan atau implementasi TIK di perpustakaan.
Otomasi perpustakaan adalah pemanfaatan komputer
untuk pengelolaan perpustakaan yang menyangkut
pengadaan bahan
pustaka, pengolahan dan pelayanan. Dengan otomasi,
perpustakaan berharap mampu meningkatkan kualitas layanan
kepada pengguna perpustakaan serta memperbaiki sistem
administrasi perpustakaan. Pemanfaatan komputer dalam
kegiatan otomasi perpustakaan tidak hanya dimaknai sebagai
pemanfaatan komputer secara fisik atau perangkat keras,
tetapi juga meliputi pemanfaatan perangkat lunak. Dalam
kegiatan otomasi salah satu kebutuhan vital adalah ketersediaan
perangkat lunak aplikasi perpustakaan. Penyediaan perangkat
lunak aplikasi perpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain dengan membeli perangkat lunak komersil yang
disediakan berbagai perusahaan pengembang perangkat lunak,
mengembangkan sendiri dengan pemanfaatkan jasa perusahaan
pengembangan perangkat lunak, pengembangkan perangkat
lunak dengan Sumber Daya Manusia yang dimiliki
perpustakaan serta memanfaatkan berbagai perangkat lunak
gratis yang digunakan perpustakaan.
Salah satu perangkat lunak aplikasi perpustakaan yang
dapat digunakan adalah Senayan atau yang juga dikenal dengan
46
47. nama SLIMS (Senayan Library Management Systems). Senayan
merupakan free open source software yang didesain untuk
otomasi perpustakaan yang dapat diperoleh, digunakan dan
distribusikan ulang secara gratis, artinya perpustakaan tidak
perlu menyediakan anggaran untuk pengadaan dan
pemanfaatan perangkat lunak ini.
Free Open Source Software merupakan perangkat
lunak open source yang dapat digunakan secara gratis.
Sedangkan open source sendiri merupakan perangkat lunak
yang memiliki kode sumber terbuka sehingga dapat
dimodifikasi oleh pengguna. Open Source dan Free Open
Source Software memiliki prinsip dasar yang berbeda dalam
proses pengadaannya, Free Open Source Software dapat
dipeoleh secara gratis sedangkan perangkat lunak open source
tidak selama dapat diperoleh secara gratis, ada banya
perangkat lunak open source yang mengharuskan pengguna
mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan dan
menggunakannya.
Para pengembang Senayan awalnya mendedikasikan
pengembangan Senayan untuk perangkat lunak aplikasi
perpustakaan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangannya,
perangkat lunak ini tidak hanya dapat digunakan untuk
mengembangkan otomasi perpustakaan, namun juga dapat
digunakan untuk mengelola koleksi digital (membangun
perpustakaan digital) dan mengelola koleksi audio serta audio
visual yang dapat dinikmati langsung melalui fasilitas web
streaming yang disediakan oleh Senayan.
berrbagai fasilitas yang disediakan perangkat lunak ini,
Senayan layak direkomendasikan untuk digunakan oleh
perpustakaan seni yang belum memiliki perangkat lunak
aplikasi perpustakaan atau perpustakaan seni yang merasa
perangkat lunak PHP yang digunakan kinerjanya belum
maksimal. Melalui tulisan ini penulis ingin berbagi pengetahuan
tentang Senayan sebagai perangkat lunak aplikasi
47
48. perpustakaan dan menyampaikan berbagai argumentasi
mengapa perangkat lunak ini layak digunakan.
3. Profil Senayan.
Senayan merupakan salah satu free open source
software berbasis web yang dapat digunakan sebagai
perangkat lunak untuk membangun otomasi perpustakaan.
Perangkat lunak berbasis web merupakan perangkat lunak
yang sedang naik daun di dunia perpustakaan saat ini. Banyak
perpustakaan yang telah menggunakan perangkat lunak jenis
ini untuk membangun otomasi perpustakaan atau membangun
perpustakaan digital. Beberapa contoh perpustakaan yang
menggunakan perangkat lunak berbasis web antara lain
Perpustakaan Universitas Indonesia , Perpustakaan di
lingkungan Universitas Gadjah Mada, Perpustakaan Institut
Teknologi Bandung Universitas Brawijaya Malang, Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Universitas
Diponegoro dan masih banyak lagi perpustakaan di Tanah Air
yang menggunakan perangkat lunak berbasis web. Motivasi
penggunaan perangkat lunak berbasis web oleh perpustakaan
adalah karena aplikasi jenis ini memungkinkan perpustakaan
mendekatkan berbagai produk layanannya dengan pengguna
perpustakaan. Jenis perangkat lunak ini memungkinkan
pengguna untuk mengakses layanan perpustakaan yang
disediakan perpustakaan melalui web atau portal perpustakaan.
Berbagai perangkat lunak open source yang digunakan
untuk mengembangkan Senayan sehingga menjadi sebuah
perangkat lunak aplikasi perpustakaan dibedakan menjadi tiga
jenis perangkat lunak, yaitu perangkat lunak yang berfungsi
sebagai web server, bahasa pemrograman dan database. Untuk
membangun Senayan digunakan Apache untuk web server, PHP
sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database
yang menyimpan transaksi data yang terjadi di Senayan.
Perangkat lunak ini dibangun dengan menggunakan PHP
sehingga kode
48
49. sumber (source code) perangkat lunak ini bersifat terbuka.
Kode sumber yang bersifat terbuka inilah yang memberikan
peluang bagi pengguna untuk mengembangkan Senayan lebih
lanjut sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Hal ini
dimungkinkan karena PHP merupakan bahasa pemrograman
interpreter.
Senayan di produksi oleh Pusat Informasi dan Humas
Departemen Pendidikan Nasional. Lebih spesifik lagi kelahiran
perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan ini dibidani oleh
Hendro Wicaksono, Arie Nugraha dan Wardiyono. Guna
mendukung pengembangan Senayan ke depan, saat ini
perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan ini memiliki
komunitas pengembang yang tergabung dalam Senayan
Developer Community (SDC).
Perangkat lunak aplikasi aplikasi perpustakaan memiliki
fungsi untuk mempermudah kegiatan administrasi
perpustakaan. Sebagai perangkat lunak aplikasi aplikasi
perpustakaan maka Senayan harus mampu mempermudah
kegiatan administrasi perpustakaan. Jika melihat menu-menu
yang disediakan Senayan, perangkat lunak ini mampu
menjalankan fungsi administrasi yang ada di perpustakaan.
Kegiatan pengolahan, peminjaman, pengembalian, pemesanan
koleksi, penyiangan, manajemen anggota, fasilitas pencetakan
barcode (barcode koleksi dan anggota) serta berbagai jenis
laporan. Senayan dapat membantu pihak manajemen untuk
membuat kebijakan pengadaan atau sebagai bahan pertim-
bangan untuk memutuskan suatu kebijakan bagi perpustakaan.
Semua kegiatan ini mungkin dilakukan dengan menggunakan
menu-menu yang ada di Senayan. Berikut ini menu-menu yang
disediakan Senayan, lengkap dengan penjelasan dari fungsi
yang dimiliki setiap menu:
1. OPAC
49
50. Ketika membuka atau mengoperasikan perangkat lunak ini,
maka pertama kali pengguna akan dibawa ke halaman depan
perangkat lunak yang berfungsi sebagai OPAC (Online Public
Access Catalog). OPAC merupakan menu atau fasilitas yang
disediakan untuk pengguna atau pengunjung perpustakaan.
OPAC berfungsi sebagai alat bantu bagi pengguna perpustakaan
untuk menulusur koleksi yang dimiliki perpustakaan. OPAC sama
maknanya dengan katalog online.
2. Bibliography
Bibliografi merupakan menu yang digunakan untuk melakukan
kegiatan pengelolahan koleksi perpustakaan. Melalui menu ini,
pustakawan dapat melakukan kegiatan memasukkan data
bibliografi koleksi, memasukkan nomor barcode koleksi, editing
data bibliografi koleksi, cetak label koleksi, cetak barcode koleksi
dan fasilitas impor dan ekspor data yang sangat bermanfaat
dalam kegiatan back up dan migrasi data.
3. Circulation
Circulation merupakan menu yang digunakan untuk melakukan
layanan sirkulasi seperti peminjaman, pengembalian,
perpanjangan dan pemesanan koleksi yang sedang dipinjaman
oleh penguna lain. Selain itu melalui menu ini pustakawan juga
dapat menetapkan aturan peminjaman, mencetak sejarah
peminjaman dan daftar anggota yang terlambat
mengembalikan koleksi yang dipinjam.
4. Membership
Membership merupakan menu yang digunakan untuk
melakukan manajemen anggota perpustakaan. Melalui menu
itu pustakawan dapat melakukan input data anggota,
mengatur tipe anggota, cetak kartu anggota perpustakaan serta
ekspor dan impor data anggota perpustakaan.
50
51. 5. Master File
Master File merupakan menu yang digunakan untuk menajamen
data master seperti data penerbit, pengarang, kota terbit dan
subjek. Apabila pengguna Senayan telah mengisi data
pengarang, penerbit, kota terbit dan subjek maka ketika
pengguna tersebut memasukkan data bibliografi koleksi melalui
bibliografi, pengguna tersebut tidak perlu mengetikan nama
pengarang, subjek, penerbit dan kota terbit. Pengguna tersebut
cukup memilih nama pengarang, penerbit, kota terbit atau
subjek.
6. Stock Take
Stock take merupakan menu yang digunakan untuk melakukan
kegiatan stock opname. Dengan menggunakan menu ini
pengelola perpustakaan dapat mencocokkan data koleksi yang
ada di dalam database Senayan dengan kondisi riil koleksi di
rak.
7. System
Menu system merupakan menu yang disediakan oleh
pengembangan Senayan untuk melakukan kegiatan
mengaturan terhadap perangkat lunak secara umum. Dengan
memanfaatkan menu ini penggunakan dapat membubuhkan
identitas perpustakaan, mengatur bahasa pengantar dan
melakukan backup database Senayan.
8. Reporting
Reporting merupakan menu yang menyediakan berbagai laporan
terkait dengan aktivitas perpustakaan dalam memanfaatkan
Senayan sebagai perangkat lunak aplikasi perpustakaan.
Berbagai laporan yang disajikan dalam menu reporting antara
lain adalah laporan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan,
laporan transaksi peminjaman, laporan anggota perpustakaan
yang terlambat mengembalikan buku dan laporan pengunjung
perpustakaan.
51
52. 9. Serial Control
Serial Control merupakan menu yang disediakan untuk
melakukan kegiatan pengelolaan koleksi terbitan berkela.
10. Union Catalog Server
Union Catalog Server merupakan fasilitas atau menu yang
disediakan Senayan untuk membangun katalog induk antar
pengguna Senayan.
11. Counter Visitor
Counter Visitor merupakan menu atau fasilitas yang fungsinya
sama dengan presensi. Dengan menu atau fasilitas ini
pengelola perpustakaan dapat memantau jumlah pengunjung
yang masuk ke dalam perpustakaan.
Sebagai perangkat lunak yang termasuk dalam kategori free open
source software, Senayan berkembang sangat cepat. Sejak dirilis
akhir tahun 2007 perangkat lunak ini telah mencapai versi
Senayan 3-Stable14. Senayan3-Stable14 ini merupakan
penyempurnaan dari Senayan-Senayan versi sebelumnya yang
dirasa masih memiliki berbagai kekurangan. Perkembangan
yang cepat ini tidak lepas dari kontribusi pengguna Senayan
yang dengan senang hati akan memberikan laporan terkait
dengan kelemahan atau kekurangan yang ada di Senayan. Dari
laporan pengguna ini pengembang Senayan kemudian melakukan
penyempurnaan. Para pengguna Senayan dapat berkomunikasi,
memberikan laporan terkait dengan kelemahan yang ada di
Senayan serta berbagi pengalaman dalam pemanfaatan Senayan
melalui milist cs-isis@yahoogroups.coim atau menu bugs and
report yang tersedia di website resmi Senayan.
4. Keunggulan dan Kelemahan
Saat ini banyak free open source software yang dapat
digunakan untuk membangun sistem perpustakaan. Akan tetapi
berbagai pengembang free open source software tidak memberikan
garansi atas pemanfaatannya produk-produknya. Untuk itu sebelum
52
53. memilih salah satu free open source software yang akan
digunakan untuk membangun otomasi perpustakaan, perpustakaan
perlu melakukan penilaian terhadap sebuah free open source.
Penilaian ini
perlu dilakukan agar perpustakaan tidak salah pilih dan menyesal
kemudian hari karena menggunakan free open source software
yang memiliki banyak kelemahan atau kekurangan.
Berdasarkan pengamatan penulis perangkat lunak ini
memiliki banyak nilai lebih atau keunggulan dan hanya sedikit
kekurangan. Berbagai keunggulan yang dimiliki perangkat lunak
ini adalah:
1. Senayan dapat diperoleh dan digunakan secara gratis
Perangkat lunak merupakan salah satu komponen penting dalam
implementasi otomasi perpustakaan. Sayangnya tidak semua
perpustakaan mampu menyediakan perangkat lunak untuk
otomasi perpustakaan. Hal ini disebabkan karena harga
perangkat lunak aplikasi aplikasi sulit dijangkau oleh banyak
perpustakaan di Tanah Air. Kehadiran Senayan sebagai salah
satu perangkat lunak aplikasi aplikasi berbasis free open source
software menjadi solusi terkait sulitnya dengan pengadaan
perangkat lunak aplikasi perpustakaan karena perangkat lunak
ini dapat diperoleh secara gratis.
2. Mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan
Menurut Saffady sebuah perangkat lunak aplikasi aplikasi
perpustakaan minimal memiliki fasilitas layanan sirkulasi,
katalogisasi serta on-line public access catalog atau OPAC
(Saffady dalam Anctil dan Bahesti, 2004: 4). Senayan tidak
hanya menyediakan fasilitas layanan sirkulasi, katalogisasi
dan OPAC. Senayan menyediakan fasilitas lain seperti
manajemen keanggotaan, fasilitas untuk pengaturan
perangkat lunak, cetak barcode (baik barcode anggota
maupun barcode buku), penyiangan serta fasilitas laporan
dan unggah koleksi digital.
53
54. 3. Senayan dibangun dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP, yang merupakan bahasa pemrograman
interpreter yang memungkinkan untuk dimodifikasi. Dengan
demikian maka per pustakaan memungkinkan memodifikasi
Senang yang sesuai dengan kebutuhan perpustakaan.
4. Senayan dikembangankan oleh sumber daya manusia local
Senayan dikembangan oleh sumber daya manusia lokal, atau
dikembangkan oleh SDM bangsa Indonesia. Kondisi ini
memberikan keuntungan bagi perpustakaan dan pengguna
Senayan. Keuntungan tersebut adalah Senayan sesuai
dengan kebutuhan perpustakaan di Tanah Air dan pengguna
Senayan dapat berkomunikasi dengan mudah dengan para
pengembang Senayan jika mengalami masalah dalam
pemanfaatan Senayan.
5. Instalasi mudah dilakukan
Sebagai perangkat lunak yang tergolong dalam jenis
perangkat lunak berbasis web instalasi Senayan mudah
dilakukan, baik itu untuk system operasi windows maupun
system operasi linux.
6. Mampu berjalan di sistem operasi linux maupun windows.
Windows ataupun linux merupakan dua sistem operasi yang
familiar digunakan oleh perpustakaan di Indonesia.
Senayan mampu berjalan stabil di dua sistem operasi
tersebut. Dengan demikian maka perpustakaan pengguna
sistem operasi windows maupun linux tidak perlu khawatir
tidak dapat menggunakan Senayan karena tidak mampu
berjalan disalah satu sistem operasi.
7. Memiliki dokumentasi yang lengkap Dokumentasi
(modul dan manual) memiliki peranan penting dalam
pengembangan sebuah perangkat lunak, termasuk free
open source software . Eksistensi dokumentasi akan
memudahkan pengguna atau calon pengguna dalam
memperlajari sebuah perangkat lunak. Dengan dokumentasi
54
55. yang lengkap pengguna atau calon pengguna Senayan dapat
dengan mudah mempelajari Senayan.
8. Memiliki prospek pengembangan yang jelas Perkembangan
Senayan terjadi sangat cepat dalam kurun waktu 2 tahun
perangkat lunak itu terus memperbaiki diri. Perbaikan ini
Senayan menggunakan icsisis@yahoogroups. com sebagai
forum komunikasi antar sesama pengguna Senayan atau
pengembang Senayan. Keberadaan forum pengguna ini
memungkinkan pengguna saling bertukar pengalaman terkait
dengan pemanfaatan Senayan atau berkomunikasi dengan
pengembangan jika mengalami kesulitan dalam pemanfaatan
Senayan. Dengan demikian calon pengguna tidak perlu bingung
kemana mereka berkonsultasi jika mengalami masalah dalam
pemanfaatan Senayan, pengguna dapat berkonsultasi melalui
milist ini. Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari
Senayan sebagai perangkat lunak aplikasi perpustakaan
berbasis free open source software adalah:
9. Kompatibilitas web browser
Untuk mengakses Senayan diperlukan web browser.
Sayangnya tidak semua web browser mampu menjalankan
aplikasi ini dengan sempurna. Perangkat lunak ini
merekomendasikan Mozilla Firefox sebagai web browser.
Penggunaan web browser selain Mozilla Firefox
menyebabkan tampilan Senayan tidak akan muncul secara
sempurna, misalnya ada beberapa menu yang akan
tertutupi oleh banner jika pengguna menggunakan Internet
Explorer sebagai web browser. Namun jika hanya digunakan
untuk mengakses OPAC (online public access catalog) semua
web browser dapat digunakan.
5. Fasilitas Perpustakaan Digital
Paparan di atas telah menjelaskan tentang berbagai fasilitas
yang disediakan Senayan serta kelebihan dan kelemahan
55
56. perangkat lunak aplikasi perpustakaan ini. Namun selain itu,
menurut penulis ada berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk
perpustakaan, sehingga Senayan layak direkomendasikan sebagai
perangkat lunak aplikasi perpustakaan untuk perpustakaan Digital.
Dari pengamatan dan pengalaman yang penulis selama
menggunakan perangkat lunak ini, Senayan menyediakan
berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan perpustakaan seni
untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada
pengguna perpustakaan. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
1. Fasilitas pengolahan koleksi gambar
Perpustakaan seni memiliki jenis koleksi yang lebih
kompleks dibandingkan dengan jenis perpustakaan lain.
Salah satu jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan seni
adalah koleksi gambar. Dengan Senayan, perpustakaan seni
dapat mengelola koleksi gambar dua dimensi (gambar,
lukisan, poster) yang dimilikinya. Koleksi gambar dua
dimensi yang dimungkinkan dikelola dengan Senayan
meliputi koleksi gam-bar dua dimensi dalam format
tercetak dan koleksi gambar dua dimensi dalam format
digital.
2. Fasilitas pengolahan koleksi audio
Jenis lain koleksi yang dimiliki perpustakaan bidang seni
adalah koleksi audio. Koleksi audio tersebut dapat
tersimpan dalam media kaset, compact disc (CD) atau
digital compact disc (DVD). Koleksi audio yang tersimpan
dalam media tersebut dapat dikelola dengan menggunakan
Senayan. Selain itu melului perangkat lunak ini pengelola
perpustakaan dapat mengolah koleksi audio dalam format
digital seperti mp3 atau mp4. Data diskripsi bibliografi
koleksi kogd leksi audio dalam format digital dimasukkan ke
dalam database Senayan dan disertai unggah koleksi mp3
atau mp4 tersebut, apabila ini telah dilakukan maka
pengguna perpustakaan dapat menelusur koleksi audio
56
57. yang dibutuhkannya dan langsung dapat menikmati mp3
atau mp4 dari perangkat lunak ini.
3. Fasilitas pengolahan koleksi audio visual Selain
koleksi gambar dan audio, perpustakaan bidang seni juga
memiliki koleksi audio visual. Koleksi audio visual
merupakan koleksi yang didalamnya terdapat unsure
gambar bergerak dan suara. Contoh dari koleksi audio
visual antara lain adalah kaset video, video compact disc
(VCD) atau di (DVD). Selain memungkinkan mengelola
koleksi audio visual yang tersimpan dalam kaset video, VCD
dan DVD, Senayan juga memungkinkan
4. Fasilitas pengembangan katalog induk
perpustakaan bidang seni
Fasilitas lainnya yang layak dijadikan pertimbangan bagi
perpustakaan seni untuk memilih perangkat lunak ini
adalah fasilitas UCS (Union Catalog Server) atau fasilitas
untuk membangun katalog induk. Dengan fasilitas UCS,
berbagai perpustakaan bidang seni dapat membangun
katalog bersama-sama. Keuntungan dengan membangun
katalog induk ini adalah anggota dari katalog induk ini
dapat saling bertukar data bibliografi serta memudahkan
penggd guna perpustakaan menelusur koleksi dari banyak
perpustakaan melalui satu pintu gerbang. Contoh dari
implementasi katalog induk ini adalah Jaringan Perpustakaan
Jogjakarta.
6. Install Senayan di Local Host Windows
Dalam dunia perpustakaan, ada sebuah program yang telah
dikenal luas dalam membantu tugas-tugas pengelolaan
perpustakaan seperti bibliography, sirkulasi, penanganan anggota,
dll. Yang membanggakan program tersebut dibuat oleh anak
bangsa negeri ini. Namanya adalah Senayan. Program ini
57
58. sebenarnya dapat di-install di server jaringan tetapi dapat juga
di-install pada local host di komputer Anda sendiri.
Pada tulisan ini dijelaskan cara meng-install program
Senayan pada local host di Sistem Operasi Windows, dengan
harapan agar dapat menjadi ‘mainan’ Anda untuk dioprek
sebelum Anda meng-installnya pada server jaringan Anda. Meski
demikian,
bisa juga Anda berdayakan pada perpustakaan Anda tanpa perlu
di-install ke server jaringan.
Perangkat yang Anda butuhkan adalah program XAMPP
dan program Senayan. Keduanya dapat Anda peroleh secara
gratis di Internet. XAMPP merupakan sebuah paket web server
yang bersifat open source , dan cross platform, artinya XAMPP
tersedia untuk berbagai distribusi sistem operasi seperti
Windows, Linux, Mac, Solaris. Dinamakan paket web server
karena dalam XAMPP terdapat aplikasi yang lain yaitu Apache
HTTP Server, database MySQL, dan bahasa scripting PHP dan
Perl. Itulah sebabnya dinamakan XAMPP yang merupakan
singkatan dari X (artinya cross platform);
Apache HTTP Server; MySQL; PHP; dan Perl. Itu yang
kebutuhan yang pertama.
Kebutuhan yang kedua adalah aplikasi Senayan.
Program ini memang dibuat untuk melakukan otomatisasi
pengelolaan perpustakaan berbasis PHP dan MySQL.
a) Inilah langkah-langkah instalasi Senayan Stable di lokal host
Windows:
1. Download aplikasi XAMPP. Anda bisa mencarinya
dengan Google. Ada banyak situs yang menyediakan
XAMPP, salah satunya adalah di situs
http://sourceforge.net/projects/xampp/. Download-
lah aplikasi XAMPP untuk Sistem Operasi Windows.
Ketika dibuatnya tulisan ini telah mencapai versi 1.7.3.
Klik pada
58
59. 2. tombol berwarna hijau untuk men-download file
xampp-win32- 1.7.3.exe yang berukuran 53,7 MB.
Gambar Men-download XAMPP untuk Windows
2. Download aplikasi Senayan. Arahkan browser
Anda ke alamat
http://senayan.diknas.go.id/web2/?q=node/1. Klik
3. pada link Senayan 3 Stable 14 (Seulanga). File yang akan
Anda download akan mempunyai ekstensi .tar.gz yang
merupakan ekstensi native di Linux. Tetapi tidak masalah,
Anda dapat mengekstraknya dengan meng-install program
Winzip. Pada saat dibuatnya tulisan ini penulis men-
download file dengan nama senayan3-stable14-
patch1.tar.gz yang merupakan aplikasi Senayan versi 3
stabil 14.
59
60. Gambar Mengunduh Senayan
4. Install aplikasi XAMPP yang sudah Anda download tadi. Klik
ganda pada file xampp-win32-1.7.3.exe. Install saja di drive
C:. Ikuti saja prosesnya sampai selesai.
Gambar Meng-install XAMPP
60
61. Gambar Control Panel dari XAMPP
5. Ekstrak aplikasi Senayan dengan menggunakan Winzip.
Ekstrak saja ke drive C:. Kemudian gantilah nama folder
Senayan3-stable14 menjadi ‘senayan’ saja.
6. Carilah file sysconfig.inc.php yang ada di folder
senayan. Buka dengan Notepad dan lakukan
modifikasi pada bagian nama database dan
username-nya.
61
62. Db_name = senayan_demo
Db_username = root
Db_Password = kosong
Gambar Memodifikasi file sysconfig.inc.php
7. Pindahkan
folder senayan dan isinya ke folder
xampphtdocs.
Gambar Senayan berada di bawah xampphtdocs
62
63. 8. Sekarang pastikan Apache dan MySql telah berjalan. Klik
tombol Start > All Programs > XAMPP for Windows >
XAMPP Control Panel. Akan tampil bidang XAMPP Control
Panel Application. Klik tombol Start pada deretan Apache
dan MySql sehingga tampil tulisan Running pada kedua
dereten tersebut.
Gambar XAMPP Control Panel
9. Panggil browser dan ketikkan alamat
http://localhost/phpmyadmin/. Akan tampil halaman
phpMyAdmin. Buatlah database baru dengan nama
‘senayan_demo’. Caranya dengan mengetikkan nama
tersebut pada kotak Create new database. Klik tombol
Create. Nama database tersebut harus sama dengan nama
yang Anda buat pada langkah 5 di atas.
63
64. Gambar Membuat database baru
10. Kemudian Anda harus mengimpor database senayan.
Klik tab Import dan klik tombol Browse. Carilah file
Senayan.sql yang ada di folder senayaninstall. Setelah itu
klik tombol Go yang ada di kanan bawah. Dengan demikian
pada panel sebelah kiri akan tampil daftar tabel dari
database senayan.
64
65. Gambar Mengimpor database
11. Setelah proses impor selesai, maka Anda dapat
mengakses Senayan melalui local host. Coba jalankan
browser dan ketik ‘http://localhost/senayan’ pada
address bar browser. Akan tampil halaman awal
Senayan.
65