SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
Downloaden Sie, um offline zu lesen
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/325655885
Efektivitas Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Tingkat Kecamatan di Kota Tanjungpinang
Article in JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah · April 2018
DOI: 10.24905/jip.v3i1.864
CITATIONS
2
READS
1,455
1 author:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
International Conference on Democracy, Accountability and Governance View project
Food Security View project
Rendra Setyadiharja
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI TANJUNGPINANG
35 PUBLICATIONS 44 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Rendra Setyadiharja on 09 June 2018.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
JURNAL ILMU PEMERINTAHAN:
Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
Volume 3– Nomor 1, April 2018, (Hlm 71-88)
Available online at: http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/jip
Submission: 16-01-2018; Revision: 12-03-2018.; Publish: 30-05-2018;
DOI: http://dx.doi.org/10.24905/jip.v3i1.864
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
Efektivitas Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
Tingkat Kecamatan di Kota Tanjungpinang
Rendra Setyadiharja
Program Studi Ilmu Pemerintahan, STISIPOL Raja Haji. Jalan Raja Haji Fisabilillah, Tanjunpinang,
Kepulauan Riau, 38371, Indonesia
* Korespondensi Penulis. E-mail: rendra_tanjungpinang@yahoo.co.id,
Abstrak
Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) adalah forum musyawarah dalam
menentukan program prioritas dan strategi pencapaian program di tingkat Kecamatan. Dalam proses
tersebut terdapat singkronisasi alokasi program pembangunan dan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah dalam pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang Timur
kota Tanjungpinang telah efektif dan usulan-usulan yang diajukan dalam Daftar Usulan Pembangunan
Kecamatan Tanjungpinang Timur telah memenuhi kebutuhan masyarakat. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisis
dengan rumus indeks efektivitas dari De Garmo, Sullivan dan Canada, dapat disimpulkan bahwa efektifitas
musrenbang kecamatan memberikan tujuan yang efektif dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan
perolehan indeks tertinggi pada dimensi tujuan dengan jumlah nilai indeks 4.17 sehingga dapat
dikategorikan efektif. Dimensi adaptasi dengan jumlah nilai indeks 3.87 sehingga dapat dikategorikan
efektif dan indeks terendah berada pada dimensi integrasi dengan jumlah nilai indeks 3.70 sehingga dapat
dikategorikan efektif. Dari keseluruhan hasil Indeks Efektivitas Pelaksaanan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Tingkat Kecamatan Tanjungpinang Timur Di Kota Tanjungpinang dengan jumlah nilai
indeks 3.96 sehingga dapat dikategorikan efektif.
Kata kunci: Efektivitas, Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan, Pemerintah Daerah
Effectiveness Implementation of Development Planning Meeting (Musrenbang) at the Sub-
District Level in Tanjungpinang City
Abstract
Deliberation Planning and Development (Musrenbang) is a forum of deliberation in determining the
program priority and achievement strategy program at the District level. There are several programs
needed for development and community needs. The research conducted to find out whether in the
implementation of Musrenbang Tanjungpinang Subdistrict Tanjungpinang city has been effective and in
accordance with the objectives proposed in the List of Development Proposals East Tanjungpinang has
Community Needs. The research method used in this research is a quantitative method. Based on the results
of research analyzed by De Garmo, Sullivan and Canada, it can be concluded that the effectiveness of the
kecamatan musrenbang provides an effective goal in the implementation of development. Using the highest
index on the dimension with the number of index values of 4.17, the numbers can be categorized as effective.
Dimensions of adaptation with the total index value of 3.87 can be categorized as effective and the lowest
index on the dimension with the total index value of 3.70. Effective Impact Index of East Tanjungpinang
Development Planning Development Planning In Tanjungpinang City with an index value of 3.96 can be
categorized as effective.
Keywords: Effectiveness, Deliberation Planning and Development , Local Government
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
72
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
1. PENDAHULUAN
Efektivitas menurut (N. Suoth,
Tinangon, & Rondonuwu, 2016) menjelas-
kan merupakan hubungan antara output
dengan tujuan. Semakin besar kontribusi
output terhadap pencapaian tujuan, maka
semakin efektif organisasi, program, atau
kegiatan. Jika efisiensi berfokus pada output
dan proses maka efektivitas berfokus pada
outcome (hasil). Suatu organisasi, program,
atau kegiatan dinilai efektif apabila output
yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang
diharapkan atau dikatakan spending wisely.
Menurut (N. Suoth et al., 2016)menjelaskan
bahwa efektivitas merupakan suatu kondisi
atau keadaan, dimana dalam memilih tujuan
yang hendak dicapai dan sarana atau
peralatan yang digunakan, disertai tujuan
yang diinginkan dapat tercapai dengan hasil
yang memuaskan.
Efektivitas merupakan unsur pokok
untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
telah ditentukan di dalam setiap organisasi,
kegiatan ataupun program. Disebut efektif
apabila tercapai tujuan ataupun sasaran
seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Nugroho, 2003) bahwa
efektifitas adalah pengukuran dalam arti
tercapainya tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Sedangkan Georgopolous dan
Tannembaum (Napitupulu, 2015) menge-
mukakan bahwa efektivitas ditinjau dari
sudut pencapaian tujuan, dimana ke-
berhasilan suatu organisasi harus mem-
pertimbangkan bukan saja sasaran
organisasi tetapi juga mekanisme mem-
pertahankan diri dalam mengejar sasaran.
Dengan kata lain, penilaian efektivitas harus
berkaitan dengan mesalah sasaran maupun
tujuan.
Selanjutnya Steers dalam (N. J. T.
Suoth, 2016) mengemukakan bahwa
efektivitas adalah jangkauan usaha suatu
program sebagai suatu sistem dengan
sumber daya dan sarana tertentu untuk
memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa
melumpuhkan cara dan sumber daya itu
serta tanpa memberi tekanan yang tidak
wajar terhadap pelaksanaannya.
Selanjutnya, (Kurniawan, 2004) men-
definisikan efektivitas itu adalah kemampu-
an melaksanakan tugas, fungsi (operasi
kegiatan program atau misi) daripada suatu
organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya
tekanan atau ketegangan diantara pe-
laksanaannya.
Dari beberapa pendapat di atas
mengenai efektivitas, dapat disimpulkan
bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh
manajemen, yang mana target tersebut
sudah ditentukan terlebih dahulu. Hal ini
sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Hidayat (N. Suoth et al., 2016) yang
menjelaskan bahwa efektivitas adalah suatu
ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah
tercapai. Dimana makin besar persentase
target yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya.
Pembangunan Nasional adalah upaya
yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa dalam rangka mencapai tujuan
bernegara yang sebagaimana telah termuat
di dalam Pasal 1 angka 2 UU RI No. 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pem-
bangunan Nasional. Berlandaskan hal ter-
sebut diatas, pada prinsipnya UU SPPN No.
25 tahun 2004 dan UU Pemerintahan daerah
No. 23 tahun 2014 memiliki tujuan yang
sama yaitu untuk menciptakan integrasi,
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
73
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
singkroniasi dan sinergisitas pembangunan
Nasional baik antar daerah hingga antar
fungsi pemerintah pusat dan pemerintah
daerah demi tercapai kesejahteraan umum
dan keadilan sosial sesuai amanat Alinea ke-
4 pembukaan UUD NRI 1945.
Menurut (Napitupulu, 2015) menjelas-
kan bahwa pembangunan merupakan suatu
proses yang dilakukan oleh sebuah
organisasi dimana dalam konteks ini,
organisasi tersebut adalah negara yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahtera-
an masyarakat dengan cara mengubah atau
menciptakan perubahan perubahan yang
mencakup perubahan penting pada struktur
sosial, sikap masyarakat, hingga peran dan
sikap pemerintah.
Provinsi kepulauan Riau yang memiliki
wilayah yang bernaung pada lingkungan
ASEAN, memiliki daerah yang berpotensi
dalam kemajuan perkembangan daerahnya,
khususnya pada pembangunan baik pada
pembangunan SDM maupun infrastruktur
dan fasilitas kemasyarakatan. Dalam hal
menanggapi isu strategis yang terjadi,
seperti yang diungkapkan Gubernur Kepri
Nurdin Basirun pada suatu media berita
lokal bahwa Isu strartegis Provinsi Kepri
dalam RPJMD Kepri saat ini adalah
terjadinya kapasitas fiskal daerah yang
sangat terbatas, dan dengan kondisi ini,
pemerintah daerah Kepulauan Riau akan
melakukan penyusunan program pem-
bangunan dalam 5 (lima) tahun ke depan
dengan pengalokasiaan anggaran seefisien
mungkin, difokuskan pada skala prioritas
yang sebagaimana telah ditulis oleh Dardani
(2017).
Untuk melaksanakan penyusunan
Program Pembangunan seperti yang
diungkapkan (Zainudin & Sutjiatmi, 2018)
maka melalui mekanisme Musrenbang perlu
dilakukan pengkajian secara matang agar
arah kebijakan pembangunan daerah
terintegral dan terintegrasi sesuai amanat
Alinea keempat UUD 1945 melalui UU No. 25
tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan
Nasional Juncto UU RI No. 17 tahun 2007.
Namun akan menjadi masalah tersendiri
bagi Musrenbang, apakah hasil yang
diperoleh melalui mekanisme tersebut
Efektif bagi pembangunan Nasional yang
berkelanjutan ataukah hanya menghambur-
hamburkan keuangan Negara semata?.
Tahun 2017, Musrenbang Kecamatan
Tanjungpinang Timur menyepakati 180
(seratus delapan puluh) usulan prioritas
yang terdiri dari 55 (lima puluh lima) usulan
di bidang infrastruktur, 68 (enam puluh
delapan) usulan bidang sosial budaya, dan
47 (empat puluh tujuh) usulan bidang
ekonomi untuk pelaksanaan realisasi tahun
2017 dari Dana Alokasi Khusus Tahun
Anggaran 2016. Usulan bidang infrastruktur
umumnya berisi tentang pengaspalan jalan,
pelebaran saluran drainase, paving blok
jalan dan semenisasi parit dan jalan
perumahan. Akan tetapi dari 180 (seratus
delapan puluh) usulan prioritas tersebut,
yang terealisasi baru 49 (empat puluh
sembilan) usulan prioritas dimana kegiatan
tersebut terlaksana sebanyak 6 (enam)
kegiatan di Kelurahan Melayu Kota Piring,
10 (sepuluh) kegiatan di kelurahan
Kampung Bulang, 5 (lima) kegiatan
dilaksanakan di kelurahan Air Raja, 19
(sembilan belas) kegiatan dilaksanakan di
kelurahan Batu IX dan 9 (sembilan) kegiatan
terealisasi di kelurahan Pinang Kencana.
Upaya mengevaluasi jalannya suatu
pembangunan, dapat dilakukan melalui
konsep efektivitas. Konsep ini adalah salah
satu faktor untuk menentukan apakah perlu
dilakukan perubahan secara signifikan atau
sebaliknya. Dalam hal ini efektivitas
merupakan pencapaian tujuan organisasi
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
74
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
melalui pemanfaatan sumber daya yang
dimiliki secara efisien, ditinjau dari sisi
masukan (input), proses, maupun keluaran
(output). Menurut (Mulyani, 2008) yang
dimaksud sumber daya meliputi ketersedia-
an personil, sarana dan prasarana serta
metode dan model yang digunakan. Suatu
kegiatan dikatakan efisien apabila dikerja-
kan dengan benar dan sesuai dengan
prosedur sedangkan dikatakan efektif bila
kegiatan tersebut dilaksanakan dengan
benar dan memberikan hasil yang ber-
manfaat.
Menurut (Dwiandini, Roy, & Salomo,
2013) menyebutkan bahwa efektifitas
merupakan suatu konsep yang sangat
penting, karena mampu memberikan
gambaran menyeluruh mengenai keseluruh-
an dalam usaha mencapai sasarannya.
Pengukuran dalam efektifitas dapat dilihat
dari tiga pendekatan yakni pendekatan
sasaran (goal approach), pendekatan
Sumber (system resources approach) dan
pendekatan proses (internal process
approach).
Kemudian menurut Robert H. Mils
dalam (Dwiandini dan Salomo, 2013)
menyebutkan terdapat beberapa ukuran
efektifitas, lebih lanjut Mils mengemukakan
salah satu ukuran efektifitas adalah
Participations and shared influence, yakni
melihat sejauh mana masyarakat ber-
partisipasi dalam membuat satu keputusan
atau kebijakan yang secara langsung
mempengaruhi mereka atau berdampak
langsung kepada masyarakat.
Duncan sebagaimana dikutip oleh
Richard M. Steers dalam (Hidayat, 2018)
menjelaskan bahwa ukuran efektivitas
diukur melalui dimensi berikut.
a) Pencapaian tujuan adalah keseluruhan
upaya pencapaian tujuan harus di-
pandang sebagai suatu proses. Oleh
karena itu, agar pencapaian tujuan
akhir semakin terjamin, diperlukan
langkah baik dalam pengertian
pencapaian bagian-bagiannya maupun
langkah dalam arti periodisasinya.
Pencapaian tujuan terdiri dari
beberapa faktor yaitu kurun waktu dan
sasaran yang merupakan target
konkrit,
5. Integrasi yaitu pengukuran terhadap
tingkat kemampuan suatu organisasi
untuk mengadakan sosialisasi, pe-
ngembangan konsensus dan
komunikasi dengan berbagai macam
organisasi lainnya. Integrasi meny-
angkut proses sosialisasi.
6. Adaptasi adalah kemampuan
organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Untuk itu
digunakan tolak ukur proses pengada-
an dan pengisian tenaga kerja.
Kemudian, dalam penelitian ini peng-
ukuran efektivitas di fokuskan pada satu
tahapan dari pembangunan yaitu pe-
rencanaan pembangunan. Tahapan pe-
rencanaan pembangunan merupakan
tahapan yang signifikan menentukan suatu
proses pembangunan. Perencanaan adalah
proses continue, yang terdiri dari keputusan
atau pilihan dan berbagai cara untuk
menggunakan sumber daya yang ada,
dengan sasaran untuk mencapai tujuan
tertentu dimasa mendatang. Pada dasarnya
segala kegiatan pembangunan itu baru akan
terarah apabila dilandaskan pada suatu
perencanaan pembangunan dan dikontrol,
serta dievaluasi.
Menurut (Siagian, 2003) mendefinisi-
kan pembangunan yaitu suatu usaha atau
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
75
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan terencana yang dilakukan secara
sadar oleh suatu bangsa negara dan
pemerintah menuju modernitas dalam
rangka pembinaan bangsa (natton building).
Pembangunan dapat pula diartikan
sebagai proses tindakan untuk mengubah
kehidupan dan penghidupan penduduk,
sehingga dapat memenuhi segala macam
dan bentuk kebutuhan secara layak, bahkan
mampu memenuhi peningkatan kebutuhan
perkembangan penduduknya serta sesuai
ilmu tekhnologi dan tekhnik yang semakin
maju. Apabila definisi di atas dijabarkan
lebih lanjut akan terlihat beberapa ide pokok
yang terkandung didalamnya sebagaimana
dikemukakan oleh (Dwiandini et al., 2013)
Namun berbeda pendapat menurut
Lewis (Nugroho, 2010) yang menyebutkan
bahwa perencanaan pembangunan adalah
suatu kumpulan kebijaksanaan dan program
pembangunan untuk merangsang
masyarakat dan swasta untuk menggunakan
sumber daya yang tersedia secara lebih
produktif.
Kemudian (Sitompul, 2017) juga
mengemukakan bahwa perencanaan pem-
bangunan dapat diartikan sebagai suatu
proses perumusan alternatif-alternatif atau
keputusan-keputusan yang didasarkan pada
data-data dan fakta-fakta yang akan diguna-
kan sebagai bahan untuk melaksanakan
suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas
kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik
(material) maupun non-fisik (mental dan
spiritual) dalam rangka mencapai tujuan
yang lebih baik.
Menurut Bintoro dalam (Napitupulu,
2015) menjelaskan perencanaan memiliki
pengertian dalam arti luas yaitu sebagai
suatu proses mempersiapkan secara
sistematis kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Kemudian (Napitupulu, 2015)juga men-
jelaskan bahwa perencanaan merupakan
suatu cara bagaimana seseorang atau
sekelompok manusia mencapai tujuan
sebaik-baiknya dengan sumber-sumber
yang ada supaya lebih efisien dan efektif.
Selain itu perencanaan juga menjadi suatu
penentu tujuan yang akan dicapai atau yang
akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan
oleh siapa.
Dari berbagai macam pendapat
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
terkait dengan proses pembangunan dengan
cara menentukan proses dan program.
Dalam menentukan hal tersebut maka
dilakukan kegiatan musrenbang, sebagai
proses perumusan tujuan pembangunan
akan merangsang partisipasi masyarakat
agar turut serta membantu pemerintah
mensukseskan pembangunan Nasional
melalui ide, saran dan pendapatnya serta
tenaganya dalam membangun lingkungan
sekitar pemukiman masyarakat tersebut
(Zainudin & Sutjiatmi, 2018).
Musrenbang Kecamatan merupakan
kegiatan yang dilakukan sebagai langkah
penentuan program prioritas yang dilakuk-
an di tingkat kecamatan. Namun apakah
proses ini dapat berjalan dengan baik
sehinnga menimbulkan dampak positif bagi
masyarakat di Kecamatan? Apabila me-
nimbulkan dampak positif maka dapat
dikatakan musrenbang di tingkat kecamatan
efektif untuk menghimpun program
prioritas pembangunan.
2. METODE
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan Musrenbang
Kecamatan Tanjungpinang Timur kota
Tanjungpinang telah efektif dan usulan-
usulan yang diajukan dalam Daftar Usulan
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
76
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
Pembangunan Kecamatan Tanjungpinang
Timur telah memenuhi kebutuhan
masyarakat atau setidak-tidaknya men-
dekati kepuasan masyarakat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut (Lexy & Moleong, 2004)
menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif
memandang tingkah laku manusia dapat
diramal dan realitas sosial objektif dan dapat
diukur.
lebih lanjut (Lexy & Moleong,
2004)juga menjelaskan bahwa penelitian
deskriptif kuantitatif adalah salah satu jenis
penelitian yang bertujuan mendeskripsikan
secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta dan sifat populasi tertentu,
atau mencoba menggambarkan fenomena
secara detail.
Implementasi metode tersebut
dilakukan dengan menggunakan pendeka-
tan deskriptif kuantitatif melalui instrumen
berupa kuesioner, dan Laporan hasil
kegiatan Musrenbang Kecamatan Tanjung-
pinang Timur.
Dalam penelitian ini yang menjadi
konsep operasioanal adalah konsep Duncan
yang dikutip oleh Steers dalam (Hidayat,
2018) yang terdari dari dimensi-dimensi
beserta indikatornya sebagai berikut.
Ø Pencapaian Tujuan
Ø Integrasi
Ø Adaptasi
Teknik sampling yang digunakan oleh
peneliti adalah sampel random dengan cara
pengambilan sampel seperti multistage
cluster sampling Bailey (Lexy & Moleong,
2004) Melihat teori tersebut dapat diambil
populasi di dalam penelitian berjumlah
80.984 jiwa. Jumlah ini merupakan jumlah
penduduk di wilayah Kecamatan Tanjung-
pinang Timur Tahun 2017 (Tanjungpinang
Dalam Angka, 2017). Jumlah tersebut
setelah dilakukan perhitungan dengan
rumus slovin yaitu sebagai berikut.
n = N/(1+Ne2) = 80.984/1+80.984 x 0.012 =
100
Tingkat akurasi yang diambil adalah
99% atau 0.01. Artinya tingkat kesalahan
dalam penelitian ini dijangka hingga 99%
hanya 1% tingkat kesalahan. Kemudian dari
100 sampel yang diperoleh maka diambil 30
(tiga puluh) responden yang terkelompok
dalam 5 (lima) klasifikasi diantaranya 6
(enam) aparatur kecamatan Tanjungpinang
Timur, 6 (enam) aparatur kelurahan yang di
wilayah Tanjungpinang Timur, 6 (enam)
perangkat RW, 6 (enam) perangkat RT, 6
(enam) tokoh masyarakat.
Menurut Sugiyono (2012) menjelaskan
analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi, gambar, foto dan
sebagainya dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari
kemudian membuat kesimpulan yang
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain. Teknik analisis data yang
dilakukan adalah menggunakan deskriptif
analitis yang didukung oleh data empirik,
melalui langkah-langkah sebagai berikut
reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan
3. HASIL
A. Dimensi Tujuan Efektivitas
Musrenbang
Pada dimensi tujuan, efektivitas
pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan (musrenbang) tingkat
Kecamatan Tanjungpinang Timur diukur
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
77
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
dalam konteks keterlibatan masyarakat
tersebut di dalam musrenbang. Dalam
konteks ini maka pengukuran yang
dilakukan adalah terhadap hal-hal sebagai
berikut:
1) Waktu Pelaksanaan Musrenbang tepat
pada waktu yang telah di tetapkan,
2) Program Yang diajukan telah sesuai
dengan tujuan Pembangunan,
3) Program yang diajukan telah
memenuhi kesesuaian dengan aspirasi
Masyarakat,
4) Program Pembangunan dinilai realistis
untuk dilaksanakan,
5) Program pembangunan yang diajukan
telah sesuai dengan aspirasi
masyarakat,
6) Program pembangunan telah sesuai
dengan perencanaan pembangunan
yang telah tertera dalam RPJMD
Kab/Kota,
Pengukuran yang telah dilakukan
dalam sebuah penelitian yang telah dilakuk-
an terhadap pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan (musrenbang)
tingkat Kecamatan Tanjungpinang Timur
adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam
tabel berikut ini:
Grafik 1 Indeks Efektivitas Dimensi Tujuan
Sumber: Olahan Data Primer, 2017
Berdasarkan analisis indeks efektivitas
dilihat dari aspek tujuan, didapati nilai
sebesar 4,18 sehingga dapat dikatakan
efektif.
B. Dimensi Integrasi Efektivitas
Musrenbang
Pada dimensi integrasi, efektivitas
pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan (musrenbang) tingkat
kecamatan Tanjungpinang Timur diukur
dalam konteks sasaran dan kegiatan
organisasi secara menyeluruh, kemampuan
penyesuaian dari organisasi terhadap
perubahan lingkungannya. Dalam konteks
ini maka pengukuran yang dilakukan adalah
terhadap hal-hal sebagai berikut:
1) Adanya pelibatan seluruh unsur
masyarakat dalam Musrenbang,
2) Adanya upaya pembangunan
masyarakat yang kuat dengan program
pembangunan yang diajukan,
3) Adanya proses politik melalui upaya
negoisasi atau urun rembuk yang pada
akhirnya mengarah pada pembentu-
kan kesepakatan bersama,
4) Adanya usaha pemberdayaan
masyarakat melalui kegiatan pem-
belajaran kolektif yang merupakan
bagian dari proses demokratisasi.
Untuk mengetahui apakah pe-
laksanaan musrenbang di kecamatan
Tanjungpinang Timur berdasarkan
indeks Efektifitas Integrasinya sudah
efektif atau tidak, dapat kita lihat pada
tabel di bawah ini:
Grafik 2 Indeks Efektivitas Dimensi
Integritas
Sumber: Olahan Data Primer, 2017
4,30 4,27
4,07
4,27
4,23
3,97
3,80
3,90
4,00
4,10
4,20
4,30
4,40
1 2 3 4 5 6
4,37 4,23
2,63
3,97
0
1
2
3
4
5
1 2 3 4
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
78
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
Berdasarkan analisis diperoleh indeks
efektivitas pada dimensi integritas sebesar
3,70 sehingga dapat dikatakan efektif.
C. Dimensi Adaptasi Efektivitas
Musrenbang
Pada dimensi adaptasi, efektivitas
pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan (Musrenbang) tingkat
Kecamatan Tanjungpinang Timur diukur
dalam konteks kegiatan peningkatan
kesejahteraan rakyat. Dalam konteks ini
maka pengukuran yang dilakukan adalah
terhadap hal-hal sebagai berikut:
1) Adanya Dukungan yang konkrit dan
nyata dengan keikutsertaan seluruh
masyarakat dalam proses musrenbang
kelurahan dan kecamatan yang
kemudian menghasilkan kesepakatan
daftar prioritas kegiatan yang optimal,
2) Adanya Dukungan yang konkrit dan
nyata berupa uang dan sumber daya
dari APBD terhadap Program yang
diusulkan,
3) Adanya kesesuaian program yang
diajukan dengan perencanaan di dalam
RPJMD Kab/Kota.
Oleh sebab itu untuk menyusun
langkah yang baik, maka diperlukan ke-
jelasan rumusan pernyataan yang jelas, dan
penyesuaian program dan kebutuhan
infrasturuktur. Untuk melihat kadar efektif
atau tidaknya, dapat juga kita lihat pada
tabel berikut ini:
Grafik 3 Indeks Efektivits Dimensi
Adaptasi
Sumber: Olahan Data Primer, 2017
Berdasarkan analisis diperoleh indeks
efektivitas pada dimensi adaptasi sebesar
3,87 sehingga dapat dikatakan efektif.
4. Pembahasan
A. Analisis Efektivitas Dimensi Tujuan
Musrenbang Kecamatan Timur di
Kota Tanjungpinang
Sebagaimana yang diketahui bahwa
tujuan Musrenbang adalah membahas dan
menyepakati usulan rencana kegiatan
prioritas pembangunan di wilayah
kecamatan yang bersangkutan dalam hal ini
Kecamatan Tanjungpinang Timur. Selain itu,
Musrenbang juga bertujuan untuk
membahas dan menyepakati prioritas
pembangunan di wilayah kecamatan yang
belum tercakup dalam prioritas kegiatan
pembangunan kelurahan, kemudian
Musrenbang juga bertujuan menyepakati
pengelompokkan kegiatan prioritas
pembangunan di wilayah kecamatan
berdasarkan tugas dan fungsi OPD kota
Tanjungpinang.
Berdasarkan hasil observasi dan pe-
ngumpulan data-data primer, secara umum
pelaksanaan Musrenbang di Kecamatan
Tanjungpinang Timur sebagai berikut:
1. Camat memberitahukan kepada
pemerintah kelurahan tentang akan
diadakannya Musrenbang kecamatan,
yang diharapkan masing-masing lurah
mengusulkan kegiatan sesuai dengan
kebutuhan wilayahnya masing-masing.
2. Lurah selaku pemerintah di kelurahan
mengkoordinir OPD tingkat kelurahan
dan menyusun usulan kegiatan
berdasarkan skala prioritas masing-
masing.
3. Dalam proses Musrenbang Kecamatan
diharapkan menghasilkan:
4,17
3,7
3,87
3,4
3,6
3,8
4
4,2
4,4
1 2 3
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
79
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
a. Daftar prioritas kegiatan yang
akan dilaksanakan pada
kecamatan,
b. Daftar kegiatan yang akan
dilaksanakan kelurahan melalui
alokasi dana kecamatan secara
swadaya maupun pendanaan
lainnya.
c. Daftar prioritas kegiatan tersebut
diusulkan ke kota untuk dibiayai
melalui apbd kota dan provinsi.
d. Daftar nama anggota delegasi
tingkat Kelurahan, RT Dan RW.
Sehubungan dengan hal tersebut
diatas usulan-usulan pada tingkat kelurahan
di Kecamatan Tanjungpinang Timur
khususnya di kelurahan Kampung Bulang
belum seluruhnya belum seluruhnya terarah
dan terealisasi melainkan hanya berkesan
sebagai pelengkap administrasi. Proses
Musrenbang kelurahan yang telah
dilaksanakan belum menapung aspirasi
masyarakat secara keseluruhan sehingga
rencana kegiatan yang dihasilkan kurang
memberdayakan usulan masyarakat di
tingkat RT dan RW. Sehingga hal tersebut
perlu adanya perubahan terhadap
mekanisme pada proses Musrenbang tingkat
Kelurahan.
Akan tetapi, terdapat juga beberapa
usulan yang direspon untuk direalisasikan di
tingkat kecamatan. Adanya partisipasi
masyarakat pada kegiatan Musrenbang
adalah sebagai akibat dari perjalanan Politik
bangsa indoensia memilih bentuk
demokrasi sebagai prinsip dalam
menjalankan roda pemerintahan.
Keikutsertaan atau keterlibatan dimaksud
adalah bukannya bersifat pasif tetapi lebih
secara pro-aktif agar seseorang di dalam
kelompok sosial itu dapat mengambil bagian
dalam kegiatan masyarakatnya baik itu
diluar pekerjaannya atau profesinya sendiri.
Untuk mengukur tingkat efektivitas
tujuan Musrenbang, maka disusun
kuesioner dengan berdasar pada teori S.B.
Hari Lubis dan Martani Husein yang
mengemukakan tiga pendekatan efektivitas
yakni pendekatan sasaran (goal approach),
pendekatan Sumber (system resources
approach) dan pendekatan proses (internal
process approach). Kuesioner ini selanjutnya
didistribusikan kepada 30 (tiga puluh) orang
responden yang diambil dan dibagi ke dalam
5 (lima) kelurahan yang ada di kecamatan
Tanjungpinang Timur.
Bahwa berdasarkan fakta yang
terdapat di lapangan, terhadap indikator ini
sebanyak 13 (tiga belas) responden
menjawab sangat setuju mengenai waktu
pelaksanaan musrenbang dan 14 (empat
belas) diantaranya menjawab setuju. Hal ini
membuktikan bahwa waktu pelaksanaan
yang telah diselenggarakan oleh organisasi
kecamatan Tanjungpinang timur untuk
mengadakan Musrenbang sudah efektif dan
tepat sasaran sebagaimana yang
diungkapkan oleh S.B. Hari Lubis dan
Martani Husein terhadap pendekatan
efektivitas melalui goal Approach dan
internal process approach dan dampak yang
terjadi di masyarakat adalah semakin kuat
dan semakin berbondong-bondong
partisipasi mereka untuk mengikuti
Musrenbang tersebut. adapun 2 (dua) orang
responden menjawab kurang setuju dan 1
(satu) orang responden menjawab tidak
setuju.
Bahwa adanya jawaban negatif yang
diperoleh dari 3 (tiga) orang responden
tersebut mencerminkan adanya faktor
ketidaktahuan informasi yang telah di-
sampaikan pegawai OPD tingkat kecamatan
dan kurang mengoptimalkan penyampaian
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
80
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
informasi kepada seluruh elemen
masyarakat mengenai itu sehingga
muncullah jawaban seperti itu. Selain itu,
minimnya keinginan sebagaian masyarakat
yang mau ikut ambil bagian dalam
musrenbang ataupun dapat pula disebabkan
oleh faktor acuh tak acuh pada lingkungan
sekitar pemukiman mereka.
Lebih lanjut, pelaksanaan Musrenbang
yang dilakukan oleh Camat Tanjungpinang
timur pada tahun 2017 berdasarkan
Undangan Resminya (data terlampir),
dijadwalkan dari jam 08.00 Wib sampai
dengan selesai. Kemudian dari sisi lokasi
pelaksanaan, pelaksanaan Musrenbang
Kecamatan Tanjungpinang Timur tanggal 22
Februari 2017 dilaksanakan di Cafe Bola –
Kompleks Ruko pasar Bintan Center
Tanjungpinang. Lokasi ini dinilai cukup
netral (dalam artian tidak jauh dan tidak
dekat atau dengan kata lain berada di
tengah-tengah kota atau pusat kota)
sehingga semua masyarakat tanjungpinang
Timur mengetahui, mudah menjangkau
jarak lokasinya, serta memiliki sarana dan
prasarana yang memadai dan tidak terlalu
mengganggu proses diskusi yang ber-
langsung. Maka dengan demikian indikator
“waktu pelaksanaan musrenbang” menurut
penulis efektif.
Bahwa esensi ideal dari murenbang,
sangatlah bersesuaian dengan nilai-nilai
demokrasi seperti yang tercantum dalam
Pasal 28F UUD Negara Republik Indonesia
1945 yang memberikan hak dan kesempatan
bagi setiap orang untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi, untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan
sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia. Proses keterwakilan yang adil
dapat juga direalisaksikan melalui proses
seleksi peserta yang baik. Melalui dialog
secara langsung, rasa saling percaya, dan
kekuatan warga bisa dibangun.
Berdasarkan hal tersebut, efek yang
paling setara dari musrenbang adalah
keputusan yang dihasilkan dari proses itu
apakah sudah menguatkan tujuan pem-
bangunan jangka menengah yang menjadi
prioritas utama dan kesesuaiannya dengan
keinginan masyarakat, ataukah malah hanya
mementingkan kelompok diri tertentu.
Indikator ini memberikan gambaran
dan pembuktian bahwa dari 30 (tiga puluh)
responden yang diambil jawabannya
tentang bagaimana dengan Program-
program yang diajukan dalam kegiatan
Musrenbang tersebut, apakah telah sesuai
dengan tujuan Pembangunan ataukah tidak.
adapun 10 (sepuluh) orang responden
menjawab sangat setuju bahwa program
yang diusulkan oleh perwakilan di
lingkungannya telah mengikuti program-
program pembangunan seperti infra-
struktur, ekonomi dan kesehatan, dan social
and culture. Selanjutnya 18 (delapan belas)
orang menjawab setuju. Dengan demikian,
Goal Approach (pendekatan melalui sasaran)
arah pembangunan yang diusulkan pada
Musrenbang telah diterima dan ditampung
secara baik dan aspiratif sehingga
mendorong masyarakat untuk menjadi lebih
pro-aktif terhadap pembangunan nasional.
Sedangkan 2 (dua) orang responden
menjawab kurang setuju dengan hal
tersebut yang menurut penulis kemungki-
nan ada faktor-faktor sosial dan ekonomi
serta faktor politik yang mendominasi
sehingga arah usulan pembangunan tidak
sesuai dengan program pemerintah. Namun
demikian, berdasarkan hasil perhitungan
peneliti, didapati jumlah indeks mencapai
4.27 point. Ini berarti mayoritas masyarakat
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
81
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
Tanjungpinang Timur telah memberikan
aspirasi arah pembangunan Nasional di
Kecamatan Tanjungpinang Timur sudah
memenuhi tujuan pembangunan nasional
dan sebanyak 49 (empat puluh sembilan)
usulan yang diajukan dari 180 (seratus
delapan puluh) usulan yang diajukan telah
direalisasikan sesuai keinginan masyarakat,
hal ini membuat tujuan pelaksanaan
musrenbang telah berjalan sesuai dengan
tujuannya. Dengan demikian menurut
penulis, indikator ini telah Efektif.
Bahwa jika dilihat pada fakta di
lapangan, masyarakat lebih mengutamakan
pembangunan yang ada di Kecamatan
Tanjungpinang Timur tersebut terkait
Infrastruktur berupa perbaikan dan atau
pengaspalan akses jalan di lingkungan
perumahan atau komplek dan pem-
bangunan ekonomi, kesehatan serta sosial
dan kebudayaan. Banjir yang terjadi di
wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur
seperti yang dapat kita lihat di lapangan
pada daerah Km. 8 Tanjungpinang (depan
Wisma Pesona), Km. 7, Km. 14 jalan Raya
Tanjungpinang-Tanjung Uban, Km. 9
Tanjungpinang dan sejumlah tempat di
wilayah Kecamatan Tanjungpinang timur
yang masih kurang serapan drainase dan
parit. Kemudian akan hal itu, menurut
kuesioner yang telah disebarkan terjawab
sedikitnya 8 (delapan) orang yang
menyatakan sangat setuju dan 17 (tujuh
belas) orang yang menyebutkan setuju
dengan prograram prioritas tersebut.
Namun terhadap realisasinya belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh pemerintah
kota tanjungpinang, akan tetapi program
yang menjadi usulan prioritas akan
dioptimalkan sebaik-baiknya oleh
pemerintah kota tanjungpinang untuk
menanggulangi gejala-gejala banjir tersebut.
hal inilah yang menjadikan 4 (empat) orang
responden menjawab kurang setuju dan 1
(satu) orang responden menjawab tidak
setuju, karena menurutnya pernyataan
seperti itu hanya berkesankan janji politik
untuk menghibur hati masyarakat Tanjung-
pinang Timur.
Berdasarkan data dan perhitungan
indeks skala prioritas yang terkumpul dari
jawaban 30 (tiga puluh) orang responden
yang memberikan jawaban tentang ke-
sesuaian program yang diusulkan dengan
aspirasi masyarakat, diperoleh niai 4.07
point. Secara indikator, jumlah nilai tersebut
telah memenuhi standar efektif tujuan
pembangunan. Maka dengan demikian
menurut hemat penulis indikator ini telah
efektif.
Bahwa sebanyak 180 (seratus delapan
puluh) program usulan yang menjadi
program prioritas kecamatan Tanjung-
pinang timur yang diusulkan oleh 5 (lima)
kelurahan di kecamatan Tanjungpinang
timur, baru 49 (empat puluh sembilan)
program pembangunan telah terealisasi, ini
berarti nilai realistis (kenyataan) dari suatu
usulan yang diajukan itu memungkinkan dan
merasionalkan akal dan pikiran si pengusul
selaku wakil masyarakat yang membawa
diri atas nama masyarakat kecamatan
tanjungpinang timur untuk mewujudkan
pembangunan nasional yang aspiratif.
Hal ini terlihat dari hasil penyebaran
data kuesioner yang membuktikan ada 12
(dua belas) orang responden menyatakan
sangat setuju dan 15 (lima belas) orang
menyatakan setuju bahwa program
pembangunan yang diusulkan tersebut
dinilai realistis untuk dilaksanakan. Sisanya
2 (dua) orang menyatakan kurang setuju
dan 1 (satu) orang menjawab tidak setuju
dikarenakan melihat kondisi di Kecamatan
Tanjungpinang Timur yang mayoritas
masyarakatnya menginginkan infrastruktur
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
82
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
sarana dan prasarana jalan itu memadai
namun masih ternodai dengan banjir setiap
kali hujan. Namun dari hasil perhitungan
data responden yang berjumlah 30 (tiga
puluh) tersebut, didapati hasil perhitungan
sebanyak 4.27 point.
Point ini membuktikan bahwa
indikator program pembangunan yang
diusulkan pada musrenbang kecamatan di
kecamatan tanjungpinang timur dinilai
sangat realisitis untuk dilaksanakan. Maka
sesuai dengan ambang batas penilaian point
indikator, indikator Program Pembangu-
nan dinilai realistis untuk dilaksanakan
telah efektif menurut masyarakat
Tanjungpinang timur.
Senada dengan bunyi penjelasan pada
indikator point 3 tersebut diatas, bahwa
perbaikan infrastruktur sangat didominasi
masyarakat Tanjungpinang timur dan
sangat diharapkan bagi masyarakat
Tanjungpinang timur. Karenanya usulan
program yang diajukan oleh 5 (lima)
kelurahan yang ada di kecamatan
tanjungpinang timur memprioritaskan
usulan pada bidang infrastruktur yang
usulannya muncul sebanyak 65 (enam puluh
lima) usulan, dan pada bidang sosial budaya
ada 68 (enam puluh delapan) usulan, dan
sisanya 47 (empat puluh tujuh) usulan
prioritas adalah bidang ekonomi.
Adapun 10 (sepuluh) orang
respondeng dan 18 (delapan belas) orang
responden dari total 30 (tiga puluh) orang
responden menjawab setuju dan sangat
setuju. Dengan data ini, tingkat kesesuaian
program usulan dan aspirasi masyarakat
saling memenuhi satu sama lain sehingga
respon atau jawaban yang baik didominasi
sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang.
Sedangkan sisanya 1 (satu) orang menjawab
kurang setuju dan 1 (satu) orang menjawab
tidak setuju memiliki alasannya tersendiri
terhadap indikator ini. Namun sejumlah 4.23
point yang telah dihitung secara
keseluruhan pada indikator ini, mendapat
kategori yang efektif karena 4.23 point telah
melewati ambang batas 50% kefektifitasan
point indikator. Dengan demikian menurut
hemat penulis indikator “Program
pembangunan yang diajukan telah sesuai
dengan aspirasi masyarakat” telah
Efektif.
Dalam Pasal 263 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa
RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi
dan program kepala daerah yang memuat
tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan
pembangunan daerah dan arah kebijakan
keuangan daerah, serta program Perangkat
Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang
disertai dengan kerangka pendanaan
bersifat indikatif untuk jangka waktu 5
(lima) tahun yang disusun dengan
berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
Berdasarkan ketentuan tersebut
RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2016-2021 memperhatikan visi, misi,
sasaran pokok RPJPD, serta prioritas pem-
bangunan pada tahap RPJPD ke-3 (2016-
2020) yang diantaranya dari 8 (delapan)
kelompok program prioritas, terdapat 3
(tiga) kelompok program prioritas yang
memiliki kesamaan visi dan misi Pemerintah
Provinsi kepulauan Riau dan visi misi
Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam
RPJDP nya yakni prioritas pembangunan
kesejahteraan dan ekonomi kerakyatan,
kemudian prioritas sumber daya manusia,
kesehatan dan pendidikan, dan prioritas
lingkungan hidup dan pekerjaan umum.
Kesamaan ini terlihat pada hasil
musrenbang kecamatan Tanjungpinang
Timur yang dituangkan dalam Berita Acara
Hasil kesepakatan Perencanaan Pem-
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
83
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
bangunan (MUSRENBANG) Tingkat
Kecamatan Tanjungpinang Timur Nomor :
050/064.2/7.2.01/2017 tanggal 22 Februari
2017 yang isinya memprioritaskan usulan
pembangunan dan perbaikan infrastruktur
di kecamatan tanjungpinang timur,
perbaikan ekonomi serta perbaikan
sumberdaya manusia melalui usulan sosial
dan budayanya yang ada sebanyak 68 (enam
puluh delapan) usulan.
Sebanyak 5 (lima) orang pada data
kuesioner yang disebarkan menjawab
sangat setuju dengan program prioritas yang
diusulkan pada musrenbang tingkat
kecamatan Tanjungpinang timur dan 22
(dua puluh dua) orang menyatakan setuju.
Angka ini mendominasikan data positif yang
telah terkumpulkan, namun sedikitnya 2
(dua) orang yang menyatakan kurang setuju
bahkan tidak setuju, dan 1 (satu) orang
menjawab tidak tahu. Setelah dilakukan
penghitungan secara manual, diperoleh data
sebanyak 3.97 indeks poin telah
dikumpulkan oleh indikator ini. Point ini
telah menjawab indikator kesesuaian
Program usulan dengan perencanaan
pembangunan yang telah tertera dalam
RPJMD Kab/Kota menjadi terlihat nyata
efektif di masyarakat.
Secara keseluruhan dan garis besar-
nya, dapat dikatakan dimensi tujuan yang
terlihat melalui hasil rata-rata pada data
Indeks Efektifitas Tujuan Pelaksanaan
Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang
Timur yang mencapai point 4.18 adalah
dinayatakan telah efektif dijalankan, baik
pada proses pelaksanaannya maupun
sampai pada realisasinya.
B. Analisis Efektivitas Dimensi
Integrasi Musrenbang Kecamatan
Timur di Kota Tanjungpinang
Pada dimensi ini, Peneliti juga telah
menyebarkan 30 (tiga puluh) kuesioner
untuk mengukur angka kefektifan indeks
integrasi pada pelaksanaan musrenbang di
kecamatan tanjungpinang timur. Berdasar-
kan hasil data kuesinoer yang telah
diperoleh, terhimpun jawaban responden
sebanyak 13 (tigas belas) orang menyatakan
sangat setuju dan 15 (lima belas) orang
menyatakan setuju. Dalam pelaksanaannya
keterlibatan masyarakat sangat jelas
terlihat, diperlukannya aspirasi masyarakat
dalam proses demokrasi tidak bisa
diabaikan oleh pemerintah daerah. Secara
tahapannya musrenbang selalu diawali
dengan penyebaran undangan untuk
menghadiri acara.
Dengan disebarkannya undangan dan
undangan tersebut ditanggapi secara baik
oleh masyarakat, mencerminkan pelibatan
adanya pelibatan masyarakat untuk
menampung aspirasi mereka dalam forum
musyawarah rencana pembangunan
khususnya tingkat Kecamatan Tanjung-
pinang timur. Pada tataran Musrenbang
tingkat kelurahan, partisipasi masyarakat di
lima kelurahan yang ada di kecamatan
tanjungpinang timur sangat menonjol. Hal
ini terlihat pada hasil kesepakatan
musrenbang Kecamatan Tanjungpinang
timur dimana terdapat 180 (seratus delapan
puluh) usulan prioritas yang diajukan ke
Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang
Timur di lima kelurahan yang ada di
Tanjungpinang Timur.
Untuk itulah sebanyak 13 (tiga belas)
orang menyatakan sangat setuju dan 15
(lima belas) orang menyatakan setuju akan
dimensi integrasi pada indikator ini,
sedangkan sisanya 2 (dua) orang menyata-
kan tidak setuju dengan kemungkinan-
kemungkinan yang disebabkan oleh faktor
kelalaian informasi dari mereka. Oleh
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
84
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
karenanya hasil penjumlahan dimensi
integrasi pelibatan masyarakat dalam
musrenbang mendapat nilai point 4.37 yang
dikategorikan sebagai point Efektif.
Tekad kuat masyarakat Tanjungpinang
Timur dalam suksesi pembangunan di
wilayah kecamatan Tanjungpinang Timur
patut diapresiasi. Dari 30 (tiga puluh) orang
responden yang menerima kuesioner,
sedikitnya 21 (dua puluh satu) orang
menjawab setuju dan 8 (delapan) orang
menjawab sangat setuju. Artinya,
antusiasme masyarakat tanjungpinang
timur sebagai mitra kerja pemerintah kota
tanjungpinang dalam mensukseskan visi dan
misi kota tanjungpinang sangat partisipatif,
hal ini membuat dimensi upaya
pembangunan masyarakat dalam program
pembangunan yang diajukan terlihat efektif
dengan point rata-rata penilaian diperoleh
angka 4.23 yang melewati ambang batas
point indikator.
Terhadap dimensi ini, masyarakat
tidak menginginkan adanya hal-hal yang
berbau politis di forum musrenbang. Kesan
politik yang ada di dalam musrenbang
kecamatan tanjungpinang timur terlihat ada
sediktinya 14 (empat belas) orang
responden yang mengatakan tidak setuju
dengan adanya proses politik tersebut dan 8
(delapan) orang yang menjawab kurang
setuju. Karena dikahwatirkan pada saat
melakukan lobby-lobby kesepakatan, akan
terbentuk aspirasi yang menjadi usulan
prioritas yang menjorok kepada kepenting-
an kelompok tertentu dari pada kepentingan
masyarakat luas. Namun ada 5 (lima)
responden yang menyetujui akan adanya
proses politik di dalam musrenbang dengan
alasannya masing-masing.
Bahwa benar berdasarkan data
kuesioner yang telah diperoleh, ada 22 (dua
puluh dua) orang yang menyetujui dimensi
ini dan didukung oleh 4 (empat) orang
responden yang menyatakan sangat setuju.
Bahwa seharusnya masyarakat mesti
diberdayakan melalui kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang dapat menunjang ide-ide
kreatif masyarakat setempat guna
mengembangkan wawasan lingkungan
untuk diajukan ke dalam usulan mus-
renbang tingkat RW, Kelurahan hingga
kecamatan. Permasalahan tentang kurang-
nya program pemberdayaan masyarakat
dapat kita lihat pada Laporan hasil kegiatan
Musrenbang kecamatan Tanjungpinang
timur yang termuat masih kurangnya
pengetahuan RT/RW terhadap jenis-jenis
pengurusan administrasi kependudukan
sehingga perlu dilaksanakan bimbingan
teknis kepada RT/RW di seluruh kecamatan
yang ada di Tanjungpinang Timur. Point
indeks yang diperoleh pada dimensi ini
adalah 3.97 point, yang masuk dalam
kategori Efektif.
Bahwa dengan efektifnya seluruh
dimensi integrasi sebagaimana tersebut
diatas, maka dilakukan penjumlahan dan
penghitungan secara cermat, diperoleh
angka indeks efektivitas integrasi pada data
Indeks Efektifitas Integrasi Pelaksanaan
Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang
Timur yang mencapai point 3.80 dapat
dikategorikan telah efektif.
C. Analisis Efektivitas Dimensi
Adaptasi Musrenbang Kecamatan
Timur di Kota Tanjungpinang
Adaptasi dalam program pem-
bangunan infrastruktur merupakan bagian
dari kegiatan peningkatan kesejahteraan
rakyat, bentuk konkritnya adalah ter-
sedianya akses prasarana lokal yang lebih
memadai yang dapat dimanfaatkan secara
langsung dan cepat oleh masyarakat,
disamping itu manfaat lain yang dapat
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
85
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
diperoleh adalah dalam bentuk peningkatan
keterampilan (human investment) di dalam
penyelenggaraan prasarana lokal.
Koordinasi dan singkronisasi pendapat
yang telah dilakukan Pemerintah Kota
Tanjungpinang khususnya Camat
Tanjungpinang Timur terhadap pemerintah-
an di bawahnya dimana masyarakatnya
telah beradaptasi terhadap program
pembangunan infrastruktur perbaikan dan
pembangunan jalan yang menjadi salah satu
usulan prioritas kecamatan tanjungpinang
timur melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Kecamatan Tanjungpinang
Timur (Musrenbang Kecamatan
Tanjungpinang Timur).
Penyesuaian program pembangunan
infrastrukur ini kemudian di musyawarah-
kan melalui Musrenbang kelurahan yang
kemudian diusulkan dalam musyawarah
perencanaan pembangunan kecamatan.
Masukan tersebut sekaligus menjadi dasar
penyusunan rencana pembangunan
kecamatan yang akan diajukan kepada
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
disesuaikan terhadap pembangunan yang
akan dilakukan.
Pelaksanaan musrenbang kecamatan
adalah untuk merangkum seluruh kebutuh-
an masyarakat dalam hal ini segala sesuatu
yang berkaitan dengan kepentingan
masyarakat yang diajukan dari bawah yaitu
pemerintah desa/ kelurahan setelah
melakukan penyelidikan, kemudian dilaku-
kan penyusunan apa yang akan dilakukan,
pada proses ini merupakan proses membuat
keputusan yang lebih utuh dari perencanaan
awal, umumnya rencana tindakan akan
memuat apa yang hendak dicapai, kegiatan
yang hendak dilakukan, pembagian tugas
atau pembagian tanggung jawab, dan waktu.
Pelaksanaan musrenbang kecamatan
adalah untuk merangkum seluruh kebutuh-
an masyarakat dalam hal ini segala sesuatu
yang berkaitan dengan kepentingan
masyarakat yang diajukan dari bawah yaitu
pemerintah desa/ kelurahan setelah
melakukan penyelidikan, kemudian dilaku-
kan penyusunan apa yang akan dilakukan,
pada proses ini merupakan proses membuat
keputusan yang lebih utuh dari perencanaan
awal, umumnya rencana tindakan akan
memuat apa yang hendak dicapai, kegiatan
yang hendak dilakukan, pembagian tugas
atau pembagian tanggung jawab, dan waktu.
Bahwa antusiasme masyarakat
Tanjungpinang Timur dalam proses mus-
renbang terlihat pada daftar hadir pada
lampiran berita acara nomor : 050
/064.3/7.2.01/2017 yang mana anggota
hadir pada musrenbang tersebut berjumlah
50 (lima puluh orang peserta) yang terdiri
dari pemangku kepentingan, fasilitator
kecamatan, fasilitator kelurahan, unsur
pendamping wakil-wakil dari Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), Delegasi
kelurahan, Lembaga kemasyarakatan, dan
unsur masyarakat. Hasil kesepakatan pada
musrenbang Kecamatan Tanjungpinang
Timur tersebut ternyata didukung penuh
oleh peserta yang hadir, dimana seluruh
perwakilan kelompok delegasi ikut me-
nandatangani Berita Acara Kesepakatan
Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang
timur yang menghasilkan 65 (enam puluh
lima) usulan prioritas bidang infrastruktur
di kecamatan tanjungpinang timur.
Efektifitas ini juga dapat dilihat dari
respon masyarakat sendiri yang menilai
bahwa 18 (delapan belas) responden
menyatakan setuju dan 9 (sembilan) orang
responden menjawab sangat setuju. Ini
berarti keikutsertaan seluruh masyarakat
dalam proses musrenbang kelurahan dan
kecamatan yang kemudian menghasilkan
kesepakatan daftar prioritas kegiatan yang
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
86
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
optimal telah berjalan sangat efektif dengan
capaian indeks efektivitas rata-rata 4.17
yang dikategorikan sebagai dimensi yang
efektif.
Bahwa berdasarkan apa yang
dikemukakan Riyadi dan Deddy tersebut
diatas, bahwa dukungan perencanaan
pembangunan tidak hanya melakukan
kegiatan fisik (material) saja akan tetapi
dapat dilakukan melalui kegiatan non-fisik
(mental dan spiritual) dalam rangka
mencapai tujuan yang lebih baik. Di
kecamatan Tanjungpinang timur, sebanyak
180 (seratus delapan puluh) usulan prioritas
yang ada baru berjalan 49 (empat puluh
sembilan) kegiatan yang telah terealisasi
dengan pagu anggarang sebesar Rp.
6.935.850.000,- (enam milyar sembilan
ratus tiga puluh lima juta delapan ratus lima
puluh ribu rupiah) yang merupakan dana
realiasasi pembangunan yang digunakan
dari Dana Alokasi Khusus tahun 2016. Hal ini
membuktikan bahwa sebanyak 23 (dua
puluh tiga) orang yang menyebutkan setuju
dan 2 (dua) orang yang sangat setuju dengan
dimensi ini, berarti menandakan kebenaran
akan adanya dukungan yang konkrit dan
nyata berupa uang dan sumber daya dari
APBD terhadap Program yang diusulkan,
sebanyak 3.7 point rata-rata dari dimensi ini
mengkategorikan dukungan pemerintah
dari program yang diusulkan telah efektif
adanya.
Bahwa berdasarkan apa yang telah
diuraikan pada indeks efektivitas tujuan
nomor 6 diatas, apa yang telah tertuang
dalam RPJMD kota Tanjungpinang dan
RPJMP Provinsi Kepulauan Riau terdapat
kesamaan program prioritas. Pernyataan ini
ditandai dengan keseragaman 23 (dua puluh
tiga) orang responden dari 30 (tiga puluh)
responden yang ada yang menjawab setuju
dengan dimensi ini, 3 (tiga) orang menjawab
sangat setuju, 2 (dua) orang menjawab
kurang setuju, 1 (satu) orang menyatakan
tidak setuju dan yang menajwab tidak tahu
sebanyak 1 (satu) orang responden.
Kemudian data ini dilakukan penghitungan
cermat, didapat hasil rata-rata point
berjumlah 3.87 yang masuk dalam kategori
Efektif.
Dengan telah terpenuhinya elemen
efektif dalam rumusan dimensi pada indeks
efektivitas adaptasi, membuktikan bahwa
Adaptasi masyarakat terhadap Pelaksanaan
Musrenbang Kecamatan di Kecamatan
Tanjungpinang Timur telah Efektif dimana
pada penghitungan akhir didapati hasil rata-
rata dimensi keseluruhan pada indeks
adaptasi bernilai 3.91 point. Point ini
menyebutkan bahwa indeks adaptasi
masyarakat terhadap Pelaksanaan
Musrenbang Kecamatan di Kecamatan
Tanjungpinang Timur telah Efektif.
5. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa efektifitas Musrenbang
Kecamatan memberikan tujuan yang efektif
dalam pelaksanaan pembangunan
khususnya bidang infrasktuktur dan bidang
sosial kebudayaan di Kecamatan
Tanjungpinang Timur. Dengan perolehan
indeks tertinggi pada dimensi tujuan dengan
jumlah nilai indeks 4.17 sehingga dimensi
tujuan dapat dikategorikan efektif.
Kemudian perolehan selanjutnya berada
pada dimensi adaptasi dengan jumlah nilai
indeks 3.87 sehingga dimensi adaptasi dapat
dikategorikan efektif. Selanjutnya perolehan
indeks terendah berada pada dimensi
integrasi dengan jumlah nilai indeks 3.7
sehingga dimensi integrasi dikategorikan
efektif.
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
87
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan
dalam penelitian ini adalah pertama,
penguatan keterlibatan masyarakat harus
ditingkatkan. Karena dengan keterlibatan
masyarakat, maka tujuan Musrenbang itu
akan tercapai, yaitu mendapatkan
keputusan bersama dalam konteks
merencanakan pembangunan. Dengan
keterlibatan masyarakat yang tinggi, maka
program pembangunan akan lebih
menjawab persoalan-persoalan masyarakat,
dan program pembangunan tidak terkesan
milik sekelompok golongan atau pihak
tertentu saja. Kedua, meminimalisir hal-hal
yang sifatnya berkonotasi politis dalam
Musrenbang. Karena dikhawatirkan adanya
lobi-lobi antar entitas politik yang kemudian
akan mempengaruhi program
pembangunan yang akan direncanakan.
Harapan di dalam Musrenbang adalah
program pembangunan benar-benar
menjawab aspirasi masyarakat di wilayah
tersebut. Ketiga, peningkatan koordinasi
antara pihak Kecamatan dengan berbagai
pemangku kepentingan di wilayah
kecamatan. Sehingga tingkat keterwakilan
berbagai pemangku kepentingan dalam
Musrenbang dapat optimal sehingga
menjadikan hasil yang telah dicapai efektif
dan efesien. Keempat, pemanfataan
teknologi dalam proses Musrenbang. Hal ini
akan mempermudah masyarakat
mendapatkan informasi mengenai
musrenbang. Hal ini dapat dikembangkan
dalam bentu E-Musrenbang.
DAFTAR PUSTAKA
Dwiandini, W., Roy, D., & Salomo, V. (2013).
Efektifitas Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaa Pembangunan (Musrenbang)
Dalam Penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Kota Administrasi Jakarta Timur. Journal
Makara, 5(2). Retrieved from
http://www.lib.ui.ac.id/naskahringkas/20
16-04/S53068-Wiyasti Dwiandini
Hidayat, H. (2018). Analisis Model Perhitungan
Produktivitas Karyawan. Jurnal Mitra
Manajemen, 2(2), 104–114. Retrieved from
http://www.e-
jurnalmitramanajemen.com/index.php/jm
m/article/view/77
Kurniawan, T. (2004). PERGESERAN
PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK:
DARI PERILAKU MODEL KLASIK DAN NPM
KE GOOD GOVERNANCE, 7, 1411–1948.
Retrieved from
http://blog.ub.ac.id/ishakgoi/files/2013/0
1/ParadigmaAdmPublikTKRevisiasrequest
ed.pdf
Lexy, J., & Moleong. (2004). Pengantar
Metodologi Penelitian. Retrieved from
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.
documents/31056882/07130097-hendra-
kurniawan.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIW
OWYYGZ2Y53UL3A&Expires=152781567
5&Signature=UxLEsnw60bWnc1c1TSoMJT
lhz0Y%3D&response-content-
disposition=inline%3B
filename%3DMetodologi_penelitia
Mulyani, L. (2008). Pengelolaan Sumber Daya
Alam di Mata Mahkamah Konstitusi:
Analitis Kritis Atas Putusan Mahkamah
Konstitusi tentang Sumber Daya Alam.
Jurnal Masyarakat Dan Budaya. Retrieved
from
http://jmb.lipi.go.id/index.php/jmb/articl
e/view/217
Napitupulu, H. D. M. (2015). Efektivitas
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(MUSRENBANG) Kecamatan Senapelan
Kota Pekanbaru Tahun 2013.
Jom.Unri.Ac.Id. Retrieved from
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP
/article/view/5485
Nugroho. (2010). MODEL EKONOMI BASIS
UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH. Jurnal Dinamika Pembangunan,
1(1), 23–30. Retrieved from
http://eprints.undip.ac.id/13968/1/Model
_Ekonomi_Basis_Untuk_Perencanaan....by_
Nugroho_SBM_(OK).pdf
Nugroho, R. (2003). Kebijakan Publik:
Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 -
88
Rendra Setyadiharja
Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)
Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Siagian, S. P. (2003). Administrasi
pembangunan : konsep, dimensi, dan
strateginya. Jakarta : Bumi Aksara.
Retrieved from
http://www.worldcat.org/title/administra
si-pembangunan-konsep-dimensi-dan-
strateginya/oclc/680454809
Sitompul, M. A. L. (2017). Analisis Sumber-
sumber Pendapatan Asli Daerah sebagai
Modal Pembangunan. Jurnal Ilmu
Pemerintahan Dan Sosial Politik. Retrieved
from
http://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jppu
ma/article/view/547
Suoth, N. J. T. (2016). Pengukuran Efisiensi Dan
Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah
Pada Dinas Pengelola Keuangan,
Pendapatan Dan Aset (Dpkpa) Kabupaten
Minahasa. Ejournal.Unsrat.Ac.Id. Retrieved
from
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e
mba/article/view/11759
Suoth, N., Tinangon, J., & Rondonuwu, S. (2016).
PENGUKURAN EFISIENSI DAN
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH PADA DINAS PENGELOLA
KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASET
(DPKPA) KABUPATEN MINAHASA
SELATAN. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi,
4(1). Retrieved from
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e
mba/article/view/11759
Zainudin, A., & Sutjiatmi, S. (2018).
Pembangunan dan Mekanisme Sistem
Perencanaan (Studi Kasus Desa Pengabean
dan Desa Karanganyar). Jurnal Ilmu
Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan
Dan Politik Daerah, 3(1), 1–14.
https://doi.org/10.24905/jip.v3i1.710
PROFIL SINGKAT
RENDRA SETYADIHARJA, S.Sos., M.I.P,
Lahir di Tanjungpinang tanggal 20 Maret
1986, merupakan seorang penyair dan juga
dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Raja Haji Tanjungpinang
Kepulauan Riau. Menyelesaikan pendidikan
dasar di SDN 003 Tiban Batam (lulus tahun
1999), kemudian melanjutkan ke Madrasah
Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang (lulus
tahun 2002), selanjutnya melanjutkan
pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1
Tanjungpinang (lulus tahun 2005). Penulis
menyelesaikan pendidikan Strata 1 di
STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang pada
Program Studi Ilmu Pemerintahan (lulus
tahun 2010), kemudian menyelesaikan
magisternya di Magister Ilmu Pemerintahan
Universitas Muhammadiyah Yogyarakarta
(lulus tahun 2014) dengan predikat
Cumlaude dan Terbaik.
View publication stats

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie 864-2454-2-PB.pdf

Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)Raja Matridi Aeksalo
 
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdfGALIHSETYO11
 
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdfGALIHSETYO11
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)Mulyadi Yusuf
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...Ahmad Irfansyah
 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Dadang Solihin
 
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6adesupriadi230194
 
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006 Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006 Dadang Solihin
 
Project cycle management untuk renstra
Project cycle management untuk renstraProject cycle management untuk renstra
Project cycle management untuk renstraZakiah dr
 
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdfikhsanilham
 
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdfikhsanilham
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptx
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptxTUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptx
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptxKikiSeftiarni1
 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahDeddy Supriady Bratakusumah
 
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)Fahrullah Adiansah
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 

Ähnlich wie 864-2454-2-PB.pdf (20)

APD Kel 7 (1).pdf
APD Kel 7 (1).pdfAPD Kel 7 (1).pdf
APD Kel 7 (1).pdf
 
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
 
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
 
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
 
Renja kes 1 76
Renja kes 1 76Renja kes 1 76
Renja kes 1 76
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
 
Pertemuan 3.pptx
Pertemuan 3.pptxPertemuan 3.pptx
Pertemuan 3.pptx
 
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah dalam Pembangunan Wilayah Kawasan Timur...
 
Renstra kes 1 114
Renstra kes 1 114Renstra kes 1 114
Renstra kes 1 114
 
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
 
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006 Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006
 
Project cycle management untuk renstra
Project cycle management untuk renstraProject cycle management untuk renstra
Project cycle management untuk renstra
 
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
 
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
10-1108_JSMA-09-2020-0253.af.id.pdf
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIINSPEKTORAT...Dani 24...BY.ACHMAD AVANDI,SE,MM.....
 
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptx
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptxTUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptx
TUGAS AKK PERENCANAAN STRATEGIS KEL. 2.pptx
 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
 
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
 

Kürzlich hochgeladen

Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 

Kürzlich hochgeladen (13)

Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 

864-2454-2-PB.pdf

  • 1. See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/325655885 Efektivitas Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan di Kota Tanjungpinang Article in JURNAL ILMU PEMERINTAHAN Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah · April 2018 DOI: 10.24905/jip.v3i1.864 CITATIONS 2 READS 1,455 1 author: Some of the authors of this publication are also working on these related projects: International Conference on Democracy, Accountability and Governance View project Food Security View project Rendra Setyadiharja SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI TANJUNGPINANG 35 PUBLICATIONS 44 CITATIONS SEE PROFILE All content following this page was uploaded by Rendra Setyadiharja on 09 June 2018. The user has requested enhancement of the downloaded file.
  • 2. JURNAL ILMU PEMERINTAHAN: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah Volume 3– Nomor 1, April 2018, (Hlm 71-88) Available online at: http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/jip Submission: 16-01-2018; Revision: 12-03-2018.; Publish: 30-05-2018; DOI: http://dx.doi.org/10.24905/jip.v3i1.864 Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) Efektivitas Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan di Kota Tanjungpinang Rendra Setyadiharja Program Studi Ilmu Pemerintahan, STISIPOL Raja Haji. Jalan Raja Haji Fisabilillah, Tanjunpinang, Kepulauan Riau, 38371, Indonesia * Korespondensi Penulis. E-mail: rendra_tanjungpinang@yahoo.co.id, Abstrak Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) adalah forum musyawarah dalam menentukan program prioritas dan strategi pencapaian program di tingkat Kecamatan. Dalam proses tersebut terdapat singkronisasi alokasi program pembangunan dan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang Timur kota Tanjungpinang telah efektif dan usulan-usulan yang diajukan dalam Daftar Usulan Pembangunan Kecamatan Tanjungpinang Timur telah memenuhi kebutuhan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisis dengan rumus indeks efektivitas dari De Garmo, Sullivan dan Canada, dapat disimpulkan bahwa efektifitas musrenbang kecamatan memberikan tujuan yang efektif dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan perolehan indeks tertinggi pada dimensi tujuan dengan jumlah nilai indeks 4.17 sehingga dapat dikategorikan efektif. Dimensi adaptasi dengan jumlah nilai indeks 3.87 sehingga dapat dikategorikan efektif dan indeks terendah berada pada dimensi integrasi dengan jumlah nilai indeks 3.70 sehingga dapat dikategorikan efektif. Dari keseluruhan hasil Indeks Efektivitas Pelaksaanan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan Tanjungpinang Timur Di Kota Tanjungpinang dengan jumlah nilai indeks 3.96 sehingga dapat dikategorikan efektif. Kata kunci: Efektivitas, Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan, Pemerintah Daerah Effectiveness Implementation of Development Planning Meeting (Musrenbang) at the Sub- District Level in Tanjungpinang City Abstract Deliberation Planning and Development (Musrenbang) is a forum of deliberation in determining the program priority and achievement strategy program at the District level. There are several programs needed for development and community needs. The research conducted to find out whether in the implementation of Musrenbang Tanjungpinang Subdistrict Tanjungpinang city has been effective and in accordance with the objectives proposed in the List of Development Proposals East Tanjungpinang has Community Needs. The research method used in this research is a quantitative method. Based on the results of research analyzed by De Garmo, Sullivan and Canada, it can be concluded that the effectiveness of the kecamatan musrenbang provides an effective goal in the implementation of development. Using the highest index on the dimension with the number of index values of 4.17, the numbers can be categorized as effective. Dimensions of adaptation with the total index value of 3.87 can be categorized as effective and the lowest index on the dimension with the total index value of 3.70. Effective Impact Index of East Tanjungpinang Development Planning Development Planning In Tanjungpinang City with an index value of 3.96 can be categorized as effective. Keywords: Effectiveness, Deliberation Planning and Development , Local Government
  • 3. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 72 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) 1. PENDAHULUAN Efektivitas menurut (N. Suoth, Tinangon, & Rondonuwu, 2016) menjelas- kan merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Jika efisiensi berfokus pada output dan proses maka efektivitas berfokus pada outcome (hasil). Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely. Menurut (N. Suoth et al., 2016)menjelaskan bahwa efektivitas merupakan suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana atau peralatan yang digunakan, disertai tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Nugroho, 2003) bahwa efektifitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan Georgopolous dan Tannembaum (Napitupulu, 2015) menge- mukakan bahwa efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana ke- berhasilan suatu organisasi harus mem- pertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mem- pertahankan diri dalam mengejar sasaran. Dengan kata lain, penilaian efektivitas harus berkaitan dengan mesalah sasaran maupun tujuan. Selanjutnya Steers dalam (N. J. T. Suoth, 2016) mengemukakan bahwa efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya. Selanjutnya, (Kurniawan, 2004) men- definisikan efektivitas itu adalah kemampu- an melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pe- laksanaannya. Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hidayat (N. Suoth et al., 2016) yang menjelaskan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara yang sebagaimana telah termuat di dalam Pasal 1 angka 2 UU RI No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pem- bangunan Nasional. Berlandaskan hal ter- sebut diatas, pada prinsipnya UU SPPN No. 25 tahun 2004 dan UU Pemerintahan daerah No. 23 tahun 2014 memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menciptakan integrasi,
  • 4. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 73 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) singkroniasi dan sinergisitas pembangunan Nasional baik antar daerah hingga antar fungsi pemerintah pusat dan pemerintah daerah demi tercapai kesejahteraan umum dan keadilan sosial sesuai amanat Alinea ke- 4 pembukaan UUD NRI 1945. Menurut (Napitupulu, 2015) menjelas- kan bahwa pembangunan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh sebuah organisasi dimana dalam konteks ini, organisasi tersebut adalah negara yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahtera- an masyarakat dengan cara mengubah atau menciptakan perubahan perubahan yang mencakup perubahan penting pada struktur sosial, sikap masyarakat, hingga peran dan sikap pemerintah. Provinsi kepulauan Riau yang memiliki wilayah yang bernaung pada lingkungan ASEAN, memiliki daerah yang berpotensi dalam kemajuan perkembangan daerahnya, khususnya pada pembangunan baik pada pembangunan SDM maupun infrastruktur dan fasilitas kemasyarakatan. Dalam hal menanggapi isu strategis yang terjadi, seperti yang diungkapkan Gubernur Kepri Nurdin Basirun pada suatu media berita lokal bahwa Isu strartegis Provinsi Kepri dalam RPJMD Kepri saat ini adalah terjadinya kapasitas fiskal daerah yang sangat terbatas, dan dengan kondisi ini, pemerintah daerah Kepulauan Riau akan melakukan penyusunan program pem- bangunan dalam 5 (lima) tahun ke depan dengan pengalokasiaan anggaran seefisien mungkin, difokuskan pada skala prioritas yang sebagaimana telah ditulis oleh Dardani (2017). Untuk melaksanakan penyusunan Program Pembangunan seperti yang diungkapkan (Zainudin & Sutjiatmi, 2018) maka melalui mekanisme Musrenbang perlu dilakukan pengkajian secara matang agar arah kebijakan pembangunan daerah terintegral dan terintegrasi sesuai amanat Alinea keempat UUD 1945 melalui UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan Nasional Juncto UU RI No. 17 tahun 2007. Namun akan menjadi masalah tersendiri bagi Musrenbang, apakah hasil yang diperoleh melalui mekanisme tersebut Efektif bagi pembangunan Nasional yang berkelanjutan ataukah hanya menghambur- hamburkan keuangan Negara semata?. Tahun 2017, Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang Timur menyepakati 180 (seratus delapan puluh) usulan prioritas yang terdiri dari 55 (lima puluh lima) usulan di bidang infrastruktur, 68 (enam puluh delapan) usulan bidang sosial budaya, dan 47 (empat puluh tujuh) usulan bidang ekonomi untuk pelaksanaan realisasi tahun 2017 dari Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2016. Usulan bidang infrastruktur umumnya berisi tentang pengaspalan jalan, pelebaran saluran drainase, paving blok jalan dan semenisasi parit dan jalan perumahan. Akan tetapi dari 180 (seratus delapan puluh) usulan prioritas tersebut, yang terealisasi baru 49 (empat puluh sembilan) usulan prioritas dimana kegiatan tersebut terlaksana sebanyak 6 (enam) kegiatan di Kelurahan Melayu Kota Piring, 10 (sepuluh) kegiatan di kelurahan Kampung Bulang, 5 (lima) kegiatan dilaksanakan di kelurahan Air Raja, 19 (sembilan belas) kegiatan dilaksanakan di kelurahan Batu IX dan 9 (sembilan) kegiatan terealisasi di kelurahan Pinang Kencana. Upaya mengevaluasi jalannya suatu pembangunan, dapat dilakukan melalui konsep efektivitas. Konsep ini adalah salah satu faktor untuk menentukan apakah perlu dilakukan perubahan secara signifikan atau sebaliknya. Dalam hal ini efektivitas merupakan pencapaian tujuan organisasi
  • 5. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 74 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara efisien, ditinjau dari sisi masukan (input), proses, maupun keluaran (output). Menurut (Mulyani, 2008) yang dimaksud sumber daya meliputi ketersedia- an personil, sarana dan prasarana serta metode dan model yang digunakan. Suatu kegiatan dikatakan efisien apabila dikerja- kan dengan benar dan sesuai dengan prosedur sedangkan dikatakan efektif bila kegiatan tersebut dilaksanakan dengan benar dan memberikan hasil yang ber- manfaat. Menurut (Dwiandini, Roy, & Salomo, 2013) menyebutkan bahwa efektifitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran menyeluruh mengenai keseluruh- an dalam usaha mencapai sasarannya. Pengukuran dalam efektifitas dapat dilihat dari tiga pendekatan yakni pendekatan sasaran (goal approach), pendekatan Sumber (system resources approach) dan pendekatan proses (internal process approach). Kemudian menurut Robert H. Mils dalam (Dwiandini dan Salomo, 2013) menyebutkan terdapat beberapa ukuran efektifitas, lebih lanjut Mils mengemukakan salah satu ukuran efektifitas adalah Participations and shared influence, yakni melihat sejauh mana masyarakat ber- partisipasi dalam membuat satu keputusan atau kebijakan yang secara langsung mempengaruhi mereka atau berdampak langsung kepada masyarakat. Duncan sebagaimana dikutip oleh Richard M. Steers dalam (Hidayat, 2018) menjelaskan bahwa ukuran efektivitas diukur melalui dimensi berikut. a) Pencapaian tujuan adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus di- pandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan langkah baik dalam pengertian pencapaian bagian-bagiannya maupun langkah dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa faktor yaitu kurun waktu dan sasaran yang merupakan target konkrit, 5. Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pe- ngembangan konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi meny- angkut proses sosialisasi. 6. Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengada- an dan pengisian tenaga kerja. Kemudian, dalam penelitian ini peng- ukuran efektivitas di fokuskan pada satu tahapan dari pembangunan yaitu pe- rencanaan pembangunan. Tahapan pe- rencanaan pembangunan merupakan tahapan yang signifikan menentukan suatu proses pembangunan. Perencanaan adalah proses continue, yang terdiri dari keputusan atau pilihan dan berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu dimasa mendatang. Pada dasarnya segala kegiatan pembangunan itu baru akan terarah apabila dilandaskan pada suatu perencanaan pembangunan dan dikontrol, serta dievaluasi. Menurut (Siagian, 2003) mendefinisi- kan pembangunan yaitu suatu usaha atau
  • 6. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 75 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan terencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (natton building). Pembangunan dapat pula diartikan sebagai proses tindakan untuk mengubah kehidupan dan penghidupan penduduk, sehingga dapat memenuhi segala macam dan bentuk kebutuhan secara layak, bahkan mampu memenuhi peningkatan kebutuhan perkembangan penduduknya serta sesuai ilmu tekhnologi dan tekhnik yang semakin maju. Apabila definisi di atas dijabarkan lebih lanjut akan terlihat beberapa ide pokok yang terkandung didalamnya sebagaimana dikemukakan oleh (Dwiandini et al., 2013) Namun berbeda pendapat menurut Lewis (Nugroho, 2010) yang menyebutkan bahwa perencanaan pembangunan adalah suatu kumpulan kebijaksanaan dan program pembangunan untuk merangsang masyarakat dan swasta untuk menggunakan sumber daya yang tersedia secara lebih produktif. Kemudian (Sitompul, 2017) juga mengemukakan bahwa perencanaan pem- bangunan dapat diartikan sebagai suatu proses perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data-data dan fakta-fakta yang akan diguna- kan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik (material) maupun non-fisik (mental dan spiritual) dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik. Menurut Bintoro dalam (Napitupulu, 2015) menjelaskan perencanaan memiliki pengertian dalam arti luas yaitu sebagai suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian (Napitupulu, 2015)juga men- jelaskan bahwa perencanaan merupakan suatu cara bagaimana seseorang atau sekelompok manusia mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif. Selain itu perencanaan juga menjadi suatu penentu tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa. Dari berbagai macam pendapat sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan terkait dengan proses pembangunan dengan cara menentukan proses dan program. Dalam menentukan hal tersebut maka dilakukan kegiatan musrenbang, sebagai proses perumusan tujuan pembangunan akan merangsang partisipasi masyarakat agar turut serta membantu pemerintah mensukseskan pembangunan Nasional melalui ide, saran dan pendapatnya serta tenaganya dalam membangun lingkungan sekitar pemukiman masyarakat tersebut (Zainudin & Sutjiatmi, 2018). Musrenbang Kecamatan merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai langkah penentuan program prioritas yang dilakuk- an di tingkat kecamatan. Namun apakah proses ini dapat berjalan dengan baik sehinnga menimbulkan dampak positif bagi masyarakat di Kecamatan? Apabila me- nimbulkan dampak positif maka dapat dikatakan musrenbang di tingkat kecamatan efektif untuk menghimpun program prioritas pembangunan. 2. METODE Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang Timur kota Tanjungpinang telah efektif dan usulan- usulan yang diajukan dalam Daftar Usulan
  • 7. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 76 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) Pembangunan Kecamatan Tanjungpinang Timur telah memenuhi kebutuhan masyarakat atau setidak-tidaknya men- dekati kepuasan masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut (Lexy & Moleong, 2004) menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif memandang tingkah laku manusia dapat diramal dan realitas sosial objektif dan dapat diukur. lebih lanjut (Lexy & Moleong, 2004)juga menjelaskan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Implementasi metode tersebut dilakukan dengan menggunakan pendeka- tan deskriptif kuantitatif melalui instrumen berupa kuesioner, dan Laporan hasil kegiatan Musrenbang Kecamatan Tanjung- pinang Timur. Dalam penelitian ini yang menjadi konsep operasioanal adalah konsep Duncan yang dikutip oleh Steers dalam (Hidayat, 2018) yang terdari dari dimensi-dimensi beserta indikatornya sebagai berikut. Ø Pencapaian Tujuan Ø Integrasi Ø Adaptasi Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah sampel random dengan cara pengambilan sampel seperti multistage cluster sampling Bailey (Lexy & Moleong, 2004) Melihat teori tersebut dapat diambil populasi di dalam penelitian berjumlah 80.984 jiwa. Jumlah ini merupakan jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Tanjung- pinang Timur Tahun 2017 (Tanjungpinang Dalam Angka, 2017). Jumlah tersebut setelah dilakukan perhitungan dengan rumus slovin yaitu sebagai berikut. n = N/(1+Ne2) = 80.984/1+80.984 x 0.012 = 100 Tingkat akurasi yang diambil adalah 99% atau 0.01. Artinya tingkat kesalahan dalam penelitian ini dijangka hingga 99% hanya 1% tingkat kesalahan. Kemudian dari 100 sampel yang diperoleh maka diambil 30 (tiga puluh) responden yang terkelompok dalam 5 (lima) klasifikasi diantaranya 6 (enam) aparatur kecamatan Tanjungpinang Timur, 6 (enam) aparatur kelurahan yang di wilayah Tanjungpinang Timur, 6 (enam) perangkat RW, 6 (enam) perangkat RT, 6 (enam) tokoh masyarakat. Menurut Sugiyono (2012) menjelaskan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, gambar, foto dan sebagainya dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari kemudian membuat kesimpulan yang mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data yang dilakukan adalah menggunakan deskriptif analitis yang didukung oleh data empirik, melalui langkah-langkah sebagai berikut reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan 3. HASIL A. Dimensi Tujuan Efektivitas Musrenbang Pada dimensi tujuan, efektivitas pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Tanjungpinang Timur diukur
  • 8. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 77 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) dalam konteks keterlibatan masyarakat tersebut di dalam musrenbang. Dalam konteks ini maka pengukuran yang dilakukan adalah terhadap hal-hal sebagai berikut: 1) Waktu Pelaksanaan Musrenbang tepat pada waktu yang telah di tetapkan, 2) Program Yang diajukan telah sesuai dengan tujuan Pembangunan, 3) Program yang diajukan telah memenuhi kesesuaian dengan aspirasi Masyarakat, 4) Program Pembangunan dinilai realistis untuk dilaksanakan, 5) Program pembangunan yang diajukan telah sesuai dengan aspirasi masyarakat, 6) Program pembangunan telah sesuai dengan perencanaan pembangunan yang telah tertera dalam RPJMD Kab/Kota, Pengukuran yang telah dilakukan dalam sebuah penelitian yang telah dilakuk- an terhadap pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Tanjungpinang Timur adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam tabel berikut ini: Grafik 1 Indeks Efektivitas Dimensi Tujuan Sumber: Olahan Data Primer, 2017 Berdasarkan analisis indeks efektivitas dilihat dari aspek tujuan, didapati nilai sebesar 4,18 sehingga dapat dikatakan efektif. B. Dimensi Integrasi Efektivitas Musrenbang Pada dimensi integrasi, efektivitas pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan Tanjungpinang Timur diukur dalam konteks sasaran dan kegiatan organisasi secara menyeluruh, kemampuan penyesuaian dari organisasi terhadap perubahan lingkungannya. Dalam konteks ini maka pengukuran yang dilakukan adalah terhadap hal-hal sebagai berikut: 1) Adanya pelibatan seluruh unsur masyarakat dalam Musrenbang, 2) Adanya upaya pembangunan masyarakat yang kuat dengan program pembangunan yang diajukan, 3) Adanya proses politik melalui upaya negoisasi atau urun rembuk yang pada akhirnya mengarah pada pembentu- kan kesepakatan bersama, 4) Adanya usaha pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pem- belajaran kolektif yang merupakan bagian dari proses demokratisasi. Untuk mengetahui apakah pe- laksanaan musrenbang di kecamatan Tanjungpinang Timur berdasarkan indeks Efektifitas Integrasinya sudah efektif atau tidak, dapat kita lihat pada tabel di bawah ini: Grafik 2 Indeks Efektivitas Dimensi Integritas Sumber: Olahan Data Primer, 2017 4,30 4,27 4,07 4,27 4,23 3,97 3,80 3,90 4,00 4,10 4,20 4,30 4,40 1 2 3 4 5 6 4,37 4,23 2,63 3,97 0 1 2 3 4 5 1 2 3 4
  • 9. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 78 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) Berdasarkan analisis diperoleh indeks efektivitas pada dimensi integritas sebesar 3,70 sehingga dapat dikatakan efektif. C. Dimensi Adaptasi Efektivitas Musrenbang Pada dimensi adaptasi, efektivitas pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Tanjungpinang Timur diukur dalam konteks kegiatan peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks ini maka pengukuran yang dilakukan adalah terhadap hal-hal sebagai berikut: 1) Adanya Dukungan yang konkrit dan nyata dengan keikutsertaan seluruh masyarakat dalam proses musrenbang kelurahan dan kecamatan yang kemudian menghasilkan kesepakatan daftar prioritas kegiatan yang optimal, 2) Adanya Dukungan yang konkrit dan nyata berupa uang dan sumber daya dari APBD terhadap Program yang diusulkan, 3) Adanya kesesuaian program yang diajukan dengan perencanaan di dalam RPJMD Kab/Kota. Oleh sebab itu untuk menyusun langkah yang baik, maka diperlukan ke- jelasan rumusan pernyataan yang jelas, dan penyesuaian program dan kebutuhan infrasturuktur. Untuk melihat kadar efektif atau tidaknya, dapat juga kita lihat pada tabel berikut ini: Grafik 3 Indeks Efektivits Dimensi Adaptasi Sumber: Olahan Data Primer, 2017 Berdasarkan analisis diperoleh indeks efektivitas pada dimensi adaptasi sebesar 3,87 sehingga dapat dikatakan efektif. 4. Pembahasan A. Analisis Efektivitas Dimensi Tujuan Musrenbang Kecamatan Timur di Kota Tanjungpinang Sebagaimana yang diketahui bahwa tujuan Musrenbang adalah membahas dan menyepakati usulan rencana kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang bersangkutan dalam hal ini Kecamatan Tanjungpinang Timur. Selain itu, Musrenbang juga bertujuan untuk membahas dan menyepakati prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang belum tercakup dalam prioritas kegiatan pembangunan kelurahan, kemudian Musrenbang juga bertujuan menyepakati pengelompokkan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan berdasarkan tugas dan fungsi OPD kota Tanjungpinang. Berdasarkan hasil observasi dan pe- ngumpulan data-data primer, secara umum pelaksanaan Musrenbang di Kecamatan Tanjungpinang Timur sebagai berikut: 1. Camat memberitahukan kepada pemerintah kelurahan tentang akan diadakannya Musrenbang kecamatan, yang diharapkan masing-masing lurah mengusulkan kegiatan sesuai dengan kebutuhan wilayahnya masing-masing. 2. Lurah selaku pemerintah di kelurahan mengkoordinir OPD tingkat kelurahan dan menyusun usulan kegiatan berdasarkan skala prioritas masing- masing. 3. Dalam proses Musrenbang Kecamatan diharapkan menghasilkan: 4,17 3,7 3,87 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 1 2 3
  • 10. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 79 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) a. Daftar prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan pada kecamatan, b. Daftar kegiatan yang akan dilaksanakan kelurahan melalui alokasi dana kecamatan secara swadaya maupun pendanaan lainnya. c. Daftar prioritas kegiatan tersebut diusulkan ke kota untuk dibiayai melalui apbd kota dan provinsi. d. Daftar nama anggota delegasi tingkat Kelurahan, RT Dan RW. Sehubungan dengan hal tersebut diatas usulan-usulan pada tingkat kelurahan di Kecamatan Tanjungpinang Timur khususnya di kelurahan Kampung Bulang belum seluruhnya belum seluruhnya terarah dan terealisasi melainkan hanya berkesan sebagai pelengkap administrasi. Proses Musrenbang kelurahan yang telah dilaksanakan belum menapung aspirasi masyarakat secara keseluruhan sehingga rencana kegiatan yang dihasilkan kurang memberdayakan usulan masyarakat di tingkat RT dan RW. Sehingga hal tersebut perlu adanya perubahan terhadap mekanisme pada proses Musrenbang tingkat Kelurahan. Akan tetapi, terdapat juga beberapa usulan yang direspon untuk direalisasikan di tingkat kecamatan. Adanya partisipasi masyarakat pada kegiatan Musrenbang adalah sebagai akibat dari perjalanan Politik bangsa indoensia memilih bentuk demokrasi sebagai prinsip dalam menjalankan roda pemerintahan. Keikutsertaan atau keterlibatan dimaksud adalah bukannya bersifat pasif tetapi lebih secara pro-aktif agar seseorang di dalam kelompok sosial itu dapat mengambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya baik itu diluar pekerjaannya atau profesinya sendiri. Untuk mengukur tingkat efektivitas tujuan Musrenbang, maka disusun kuesioner dengan berdasar pada teori S.B. Hari Lubis dan Martani Husein yang mengemukakan tiga pendekatan efektivitas yakni pendekatan sasaran (goal approach), pendekatan Sumber (system resources approach) dan pendekatan proses (internal process approach). Kuesioner ini selanjutnya didistribusikan kepada 30 (tiga puluh) orang responden yang diambil dan dibagi ke dalam 5 (lima) kelurahan yang ada di kecamatan Tanjungpinang Timur. Bahwa berdasarkan fakta yang terdapat di lapangan, terhadap indikator ini sebanyak 13 (tiga belas) responden menjawab sangat setuju mengenai waktu pelaksanaan musrenbang dan 14 (empat belas) diantaranya menjawab setuju. Hal ini membuktikan bahwa waktu pelaksanaan yang telah diselenggarakan oleh organisasi kecamatan Tanjungpinang timur untuk mengadakan Musrenbang sudah efektif dan tepat sasaran sebagaimana yang diungkapkan oleh S.B. Hari Lubis dan Martani Husein terhadap pendekatan efektivitas melalui goal Approach dan internal process approach dan dampak yang terjadi di masyarakat adalah semakin kuat dan semakin berbondong-bondong partisipasi mereka untuk mengikuti Musrenbang tersebut. adapun 2 (dua) orang responden menjawab kurang setuju dan 1 (satu) orang responden menjawab tidak setuju. Bahwa adanya jawaban negatif yang diperoleh dari 3 (tiga) orang responden tersebut mencerminkan adanya faktor ketidaktahuan informasi yang telah di- sampaikan pegawai OPD tingkat kecamatan dan kurang mengoptimalkan penyampaian
  • 11. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 80 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) informasi kepada seluruh elemen masyarakat mengenai itu sehingga muncullah jawaban seperti itu. Selain itu, minimnya keinginan sebagaian masyarakat yang mau ikut ambil bagian dalam musrenbang ataupun dapat pula disebabkan oleh faktor acuh tak acuh pada lingkungan sekitar pemukiman mereka. Lebih lanjut, pelaksanaan Musrenbang yang dilakukan oleh Camat Tanjungpinang timur pada tahun 2017 berdasarkan Undangan Resminya (data terlampir), dijadwalkan dari jam 08.00 Wib sampai dengan selesai. Kemudian dari sisi lokasi pelaksanaan, pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang Timur tanggal 22 Februari 2017 dilaksanakan di Cafe Bola – Kompleks Ruko pasar Bintan Center Tanjungpinang. Lokasi ini dinilai cukup netral (dalam artian tidak jauh dan tidak dekat atau dengan kata lain berada di tengah-tengah kota atau pusat kota) sehingga semua masyarakat tanjungpinang Timur mengetahui, mudah menjangkau jarak lokasinya, serta memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan tidak terlalu mengganggu proses diskusi yang ber- langsung. Maka dengan demikian indikator “waktu pelaksanaan musrenbang” menurut penulis efektif. Bahwa esensi ideal dari murenbang, sangatlah bersesuaian dengan nilai-nilai demokrasi seperti yang tercantum dalam Pasal 28F UUD Negara Republik Indonesia 1945 yang memberikan hak dan kesempatan bagi setiap orang untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Proses keterwakilan yang adil dapat juga direalisaksikan melalui proses seleksi peserta yang baik. Melalui dialog secara langsung, rasa saling percaya, dan kekuatan warga bisa dibangun. Berdasarkan hal tersebut, efek yang paling setara dari musrenbang adalah keputusan yang dihasilkan dari proses itu apakah sudah menguatkan tujuan pem- bangunan jangka menengah yang menjadi prioritas utama dan kesesuaiannya dengan keinginan masyarakat, ataukah malah hanya mementingkan kelompok diri tertentu. Indikator ini memberikan gambaran dan pembuktian bahwa dari 30 (tiga puluh) responden yang diambil jawabannya tentang bagaimana dengan Program- program yang diajukan dalam kegiatan Musrenbang tersebut, apakah telah sesuai dengan tujuan Pembangunan ataukah tidak. adapun 10 (sepuluh) orang responden menjawab sangat setuju bahwa program yang diusulkan oleh perwakilan di lingkungannya telah mengikuti program- program pembangunan seperti infra- struktur, ekonomi dan kesehatan, dan social and culture. Selanjutnya 18 (delapan belas) orang menjawab setuju. Dengan demikian, Goal Approach (pendekatan melalui sasaran) arah pembangunan yang diusulkan pada Musrenbang telah diterima dan ditampung secara baik dan aspiratif sehingga mendorong masyarakat untuk menjadi lebih pro-aktif terhadap pembangunan nasional. Sedangkan 2 (dua) orang responden menjawab kurang setuju dengan hal tersebut yang menurut penulis kemungki- nan ada faktor-faktor sosial dan ekonomi serta faktor politik yang mendominasi sehingga arah usulan pembangunan tidak sesuai dengan program pemerintah. Namun demikian, berdasarkan hasil perhitungan peneliti, didapati jumlah indeks mencapai 4.27 point. Ini berarti mayoritas masyarakat
  • 12. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 81 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) Tanjungpinang Timur telah memberikan aspirasi arah pembangunan Nasional di Kecamatan Tanjungpinang Timur sudah memenuhi tujuan pembangunan nasional dan sebanyak 49 (empat puluh sembilan) usulan yang diajukan dari 180 (seratus delapan puluh) usulan yang diajukan telah direalisasikan sesuai keinginan masyarakat, hal ini membuat tujuan pelaksanaan musrenbang telah berjalan sesuai dengan tujuannya. Dengan demikian menurut penulis, indikator ini telah Efektif. Bahwa jika dilihat pada fakta di lapangan, masyarakat lebih mengutamakan pembangunan yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Timur tersebut terkait Infrastruktur berupa perbaikan dan atau pengaspalan akses jalan di lingkungan perumahan atau komplek dan pem- bangunan ekonomi, kesehatan serta sosial dan kebudayaan. Banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur seperti yang dapat kita lihat di lapangan pada daerah Km. 8 Tanjungpinang (depan Wisma Pesona), Km. 7, Km. 14 jalan Raya Tanjungpinang-Tanjung Uban, Km. 9 Tanjungpinang dan sejumlah tempat di wilayah Kecamatan Tanjungpinang timur yang masih kurang serapan drainase dan parit. Kemudian akan hal itu, menurut kuesioner yang telah disebarkan terjawab sedikitnya 8 (delapan) orang yang menyatakan sangat setuju dan 17 (tujuh belas) orang yang menyebutkan setuju dengan prograram prioritas tersebut. Namun terhadap realisasinya belum sepenuhnya dilaksanakan oleh pemerintah kota tanjungpinang, akan tetapi program yang menjadi usulan prioritas akan dioptimalkan sebaik-baiknya oleh pemerintah kota tanjungpinang untuk menanggulangi gejala-gejala banjir tersebut. hal inilah yang menjadikan 4 (empat) orang responden menjawab kurang setuju dan 1 (satu) orang responden menjawab tidak setuju, karena menurutnya pernyataan seperti itu hanya berkesankan janji politik untuk menghibur hati masyarakat Tanjung- pinang Timur. Berdasarkan data dan perhitungan indeks skala prioritas yang terkumpul dari jawaban 30 (tiga puluh) orang responden yang memberikan jawaban tentang ke- sesuaian program yang diusulkan dengan aspirasi masyarakat, diperoleh niai 4.07 point. Secara indikator, jumlah nilai tersebut telah memenuhi standar efektif tujuan pembangunan. Maka dengan demikian menurut hemat penulis indikator ini telah efektif. Bahwa sebanyak 180 (seratus delapan puluh) program usulan yang menjadi program prioritas kecamatan Tanjung- pinang timur yang diusulkan oleh 5 (lima) kelurahan di kecamatan Tanjungpinang timur, baru 49 (empat puluh sembilan) program pembangunan telah terealisasi, ini berarti nilai realistis (kenyataan) dari suatu usulan yang diajukan itu memungkinkan dan merasionalkan akal dan pikiran si pengusul selaku wakil masyarakat yang membawa diri atas nama masyarakat kecamatan tanjungpinang timur untuk mewujudkan pembangunan nasional yang aspiratif. Hal ini terlihat dari hasil penyebaran data kuesioner yang membuktikan ada 12 (dua belas) orang responden menyatakan sangat setuju dan 15 (lima belas) orang menyatakan setuju bahwa program pembangunan yang diusulkan tersebut dinilai realistis untuk dilaksanakan. Sisanya 2 (dua) orang menyatakan kurang setuju dan 1 (satu) orang menjawab tidak setuju dikarenakan melihat kondisi di Kecamatan Tanjungpinang Timur yang mayoritas masyarakatnya menginginkan infrastruktur
  • 13. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 82 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) sarana dan prasarana jalan itu memadai namun masih ternodai dengan banjir setiap kali hujan. Namun dari hasil perhitungan data responden yang berjumlah 30 (tiga puluh) tersebut, didapati hasil perhitungan sebanyak 4.27 point. Point ini membuktikan bahwa indikator program pembangunan yang diusulkan pada musrenbang kecamatan di kecamatan tanjungpinang timur dinilai sangat realisitis untuk dilaksanakan. Maka sesuai dengan ambang batas penilaian point indikator, indikator Program Pembangu- nan dinilai realistis untuk dilaksanakan telah efektif menurut masyarakat Tanjungpinang timur. Senada dengan bunyi penjelasan pada indikator point 3 tersebut diatas, bahwa perbaikan infrastruktur sangat didominasi masyarakat Tanjungpinang timur dan sangat diharapkan bagi masyarakat Tanjungpinang timur. Karenanya usulan program yang diajukan oleh 5 (lima) kelurahan yang ada di kecamatan tanjungpinang timur memprioritaskan usulan pada bidang infrastruktur yang usulannya muncul sebanyak 65 (enam puluh lima) usulan, dan pada bidang sosial budaya ada 68 (enam puluh delapan) usulan, dan sisanya 47 (empat puluh tujuh) usulan prioritas adalah bidang ekonomi. Adapun 10 (sepuluh) orang respondeng dan 18 (delapan belas) orang responden dari total 30 (tiga puluh) orang responden menjawab setuju dan sangat setuju. Dengan data ini, tingkat kesesuaian program usulan dan aspirasi masyarakat saling memenuhi satu sama lain sehingga respon atau jawaban yang baik didominasi sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang. Sedangkan sisanya 1 (satu) orang menjawab kurang setuju dan 1 (satu) orang menjawab tidak setuju memiliki alasannya tersendiri terhadap indikator ini. Namun sejumlah 4.23 point yang telah dihitung secara keseluruhan pada indikator ini, mendapat kategori yang efektif karena 4.23 point telah melewati ambang batas 50% kefektifitasan point indikator. Dengan demikian menurut hemat penulis indikator “Program pembangunan yang diajukan telah sesuai dengan aspirasi masyarakat” telah Efektif. Dalam Pasal 263 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan pembangunan daerah dan arah kebijakan keuangan daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. Berdasarkan ketentuan tersebut RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 memperhatikan visi, misi, sasaran pokok RPJPD, serta prioritas pem- bangunan pada tahap RPJPD ke-3 (2016- 2020) yang diantaranya dari 8 (delapan) kelompok program prioritas, terdapat 3 (tiga) kelompok program prioritas yang memiliki kesamaan visi dan misi Pemerintah Provinsi kepulauan Riau dan visi misi Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam RPJDP nya yakni prioritas pembangunan kesejahteraan dan ekonomi kerakyatan, kemudian prioritas sumber daya manusia, kesehatan dan pendidikan, dan prioritas lingkungan hidup dan pekerjaan umum. Kesamaan ini terlihat pada hasil musrenbang kecamatan Tanjungpinang Timur yang dituangkan dalam Berita Acara Hasil kesepakatan Perencanaan Pem-
  • 14. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 83 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) bangunan (MUSRENBANG) Tingkat Kecamatan Tanjungpinang Timur Nomor : 050/064.2/7.2.01/2017 tanggal 22 Februari 2017 yang isinya memprioritaskan usulan pembangunan dan perbaikan infrastruktur di kecamatan tanjungpinang timur, perbaikan ekonomi serta perbaikan sumberdaya manusia melalui usulan sosial dan budayanya yang ada sebanyak 68 (enam puluh delapan) usulan. Sebanyak 5 (lima) orang pada data kuesioner yang disebarkan menjawab sangat setuju dengan program prioritas yang diusulkan pada musrenbang tingkat kecamatan Tanjungpinang timur dan 22 (dua puluh dua) orang menyatakan setuju. Angka ini mendominasikan data positif yang telah terkumpulkan, namun sedikitnya 2 (dua) orang yang menyatakan kurang setuju bahkan tidak setuju, dan 1 (satu) orang menjawab tidak tahu. Setelah dilakukan penghitungan secara manual, diperoleh data sebanyak 3.97 indeks poin telah dikumpulkan oleh indikator ini. Point ini telah menjawab indikator kesesuaian Program usulan dengan perencanaan pembangunan yang telah tertera dalam RPJMD Kab/Kota menjadi terlihat nyata efektif di masyarakat. Secara keseluruhan dan garis besar- nya, dapat dikatakan dimensi tujuan yang terlihat melalui hasil rata-rata pada data Indeks Efektifitas Tujuan Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang Timur yang mencapai point 4.18 adalah dinayatakan telah efektif dijalankan, baik pada proses pelaksanaannya maupun sampai pada realisasinya. B. Analisis Efektivitas Dimensi Integrasi Musrenbang Kecamatan Timur di Kota Tanjungpinang Pada dimensi ini, Peneliti juga telah menyebarkan 30 (tiga puluh) kuesioner untuk mengukur angka kefektifan indeks integrasi pada pelaksanaan musrenbang di kecamatan tanjungpinang timur. Berdasar- kan hasil data kuesinoer yang telah diperoleh, terhimpun jawaban responden sebanyak 13 (tigas belas) orang menyatakan sangat setuju dan 15 (lima belas) orang menyatakan setuju. Dalam pelaksanaannya keterlibatan masyarakat sangat jelas terlihat, diperlukannya aspirasi masyarakat dalam proses demokrasi tidak bisa diabaikan oleh pemerintah daerah. Secara tahapannya musrenbang selalu diawali dengan penyebaran undangan untuk menghadiri acara. Dengan disebarkannya undangan dan undangan tersebut ditanggapi secara baik oleh masyarakat, mencerminkan pelibatan adanya pelibatan masyarakat untuk menampung aspirasi mereka dalam forum musyawarah rencana pembangunan khususnya tingkat Kecamatan Tanjung- pinang timur. Pada tataran Musrenbang tingkat kelurahan, partisipasi masyarakat di lima kelurahan yang ada di kecamatan tanjungpinang timur sangat menonjol. Hal ini terlihat pada hasil kesepakatan musrenbang Kecamatan Tanjungpinang timur dimana terdapat 180 (seratus delapan puluh) usulan prioritas yang diajukan ke Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang Timur di lima kelurahan yang ada di Tanjungpinang Timur. Untuk itulah sebanyak 13 (tiga belas) orang menyatakan sangat setuju dan 15 (lima belas) orang menyatakan setuju akan dimensi integrasi pada indikator ini, sedangkan sisanya 2 (dua) orang menyata- kan tidak setuju dengan kemungkinan- kemungkinan yang disebabkan oleh faktor kelalaian informasi dari mereka. Oleh
  • 15. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 84 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) karenanya hasil penjumlahan dimensi integrasi pelibatan masyarakat dalam musrenbang mendapat nilai point 4.37 yang dikategorikan sebagai point Efektif. Tekad kuat masyarakat Tanjungpinang Timur dalam suksesi pembangunan di wilayah kecamatan Tanjungpinang Timur patut diapresiasi. Dari 30 (tiga puluh) orang responden yang menerima kuesioner, sedikitnya 21 (dua puluh satu) orang menjawab setuju dan 8 (delapan) orang menjawab sangat setuju. Artinya, antusiasme masyarakat tanjungpinang timur sebagai mitra kerja pemerintah kota tanjungpinang dalam mensukseskan visi dan misi kota tanjungpinang sangat partisipatif, hal ini membuat dimensi upaya pembangunan masyarakat dalam program pembangunan yang diajukan terlihat efektif dengan point rata-rata penilaian diperoleh angka 4.23 yang melewati ambang batas point indikator. Terhadap dimensi ini, masyarakat tidak menginginkan adanya hal-hal yang berbau politis di forum musrenbang. Kesan politik yang ada di dalam musrenbang kecamatan tanjungpinang timur terlihat ada sediktinya 14 (empat belas) orang responden yang mengatakan tidak setuju dengan adanya proses politik tersebut dan 8 (delapan) orang yang menjawab kurang setuju. Karena dikahwatirkan pada saat melakukan lobby-lobby kesepakatan, akan terbentuk aspirasi yang menjadi usulan prioritas yang menjorok kepada kepenting- an kelompok tertentu dari pada kepentingan masyarakat luas. Namun ada 5 (lima) responden yang menyetujui akan adanya proses politik di dalam musrenbang dengan alasannya masing-masing. Bahwa benar berdasarkan data kuesioner yang telah diperoleh, ada 22 (dua puluh dua) orang yang menyetujui dimensi ini dan didukung oleh 4 (empat) orang responden yang menyatakan sangat setuju. Bahwa seharusnya masyarakat mesti diberdayakan melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dapat menunjang ide-ide kreatif masyarakat setempat guna mengembangkan wawasan lingkungan untuk diajukan ke dalam usulan mus- renbang tingkat RW, Kelurahan hingga kecamatan. Permasalahan tentang kurang- nya program pemberdayaan masyarakat dapat kita lihat pada Laporan hasil kegiatan Musrenbang kecamatan Tanjungpinang timur yang termuat masih kurangnya pengetahuan RT/RW terhadap jenis-jenis pengurusan administrasi kependudukan sehingga perlu dilaksanakan bimbingan teknis kepada RT/RW di seluruh kecamatan yang ada di Tanjungpinang Timur. Point indeks yang diperoleh pada dimensi ini adalah 3.97 point, yang masuk dalam kategori Efektif. Bahwa dengan efektifnya seluruh dimensi integrasi sebagaimana tersebut diatas, maka dilakukan penjumlahan dan penghitungan secara cermat, diperoleh angka indeks efektivitas integrasi pada data Indeks Efektifitas Integrasi Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang Timur yang mencapai point 3.80 dapat dikategorikan telah efektif. C. Analisis Efektivitas Dimensi Adaptasi Musrenbang Kecamatan Timur di Kota Tanjungpinang Adaptasi dalam program pem- bangunan infrastruktur merupakan bagian dari kegiatan peningkatan kesejahteraan rakyat, bentuk konkritnya adalah ter- sedianya akses prasarana lokal yang lebih memadai yang dapat dimanfaatkan secara langsung dan cepat oleh masyarakat, disamping itu manfaat lain yang dapat
  • 16. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 85 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) diperoleh adalah dalam bentuk peningkatan keterampilan (human investment) di dalam penyelenggaraan prasarana lokal. Koordinasi dan singkronisasi pendapat yang telah dilakukan Pemerintah Kota Tanjungpinang khususnya Camat Tanjungpinang Timur terhadap pemerintah- an di bawahnya dimana masyarakatnya telah beradaptasi terhadap program pembangunan infrastruktur perbaikan dan pembangunan jalan yang menjadi salah satu usulan prioritas kecamatan tanjungpinang timur melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Tanjungpinang Timur (Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang Timur). Penyesuaian program pembangunan infrastrukur ini kemudian di musyawarah- kan melalui Musrenbang kelurahan yang kemudian diusulkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan. Masukan tersebut sekaligus menjadi dasar penyusunan rencana pembangunan kecamatan yang akan diajukan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang disesuaikan terhadap pembangunan yang akan dilakukan. Pelaksanaan musrenbang kecamatan adalah untuk merangkum seluruh kebutuh- an masyarakat dalam hal ini segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat yang diajukan dari bawah yaitu pemerintah desa/ kelurahan setelah melakukan penyelidikan, kemudian dilaku- kan penyusunan apa yang akan dilakukan, pada proses ini merupakan proses membuat keputusan yang lebih utuh dari perencanaan awal, umumnya rencana tindakan akan memuat apa yang hendak dicapai, kegiatan yang hendak dilakukan, pembagian tugas atau pembagian tanggung jawab, dan waktu. Pelaksanaan musrenbang kecamatan adalah untuk merangkum seluruh kebutuh- an masyarakat dalam hal ini segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat yang diajukan dari bawah yaitu pemerintah desa/ kelurahan setelah melakukan penyelidikan, kemudian dilaku- kan penyusunan apa yang akan dilakukan, pada proses ini merupakan proses membuat keputusan yang lebih utuh dari perencanaan awal, umumnya rencana tindakan akan memuat apa yang hendak dicapai, kegiatan yang hendak dilakukan, pembagian tugas atau pembagian tanggung jawab, dan waktu. Bahwa antusiasme masyarakat Tanjungpinang Timur dalam proses mus- renbang terlihat pada daftar hadir pada lampiran berita acara nomor : 050 /064.3/7.2.01/2017 yang mana anggota hadir pada musrenbang tersebut berjumlah 50 (lima puluh orang peserta) yang terdiri dari pemangku kepentingan, fasilitator kecamatan, fasilitator kelurahan, unsur pendamping wakil-wakil dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Delegasi kelurahan, Lembaga kemasyarakatan, dan unsur masyarakat. Hasil kesepakatan pada musrenbang Kecamatan Tanjungpinang Timur tersebut ternyata didukung penuh oleh peserta yang hadir, dimana seluruh perwakilan kelompok delegasi ikut me- nandatangani Berita Acara Kesepakatan Musrenbang Kecamatan Tanjungpinang timur yang menghasilkan 65 (enam puluh lima) usulan prioritas bidang infrastruktur di kecamatan tanjungpinang timur. Efektifitas ini juga dapat dilihat dari respon masyarakat sendiri yang menilai bahwa 18 (delapan belas) responden menyatakan setuju dan 9 (sembilan) orang responden menjawab sangat setuju. Ini berarti keikutsertaan seluruh masyarakat dalam proses musrenbang kelurahan dan kecamatan yang kemudian menghasilkan kesepakatan daftar prioritas kegiatan yang
  • 17. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 86 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) optimal telah berjalan sangat efektif dengan capaian indeks efektivitas rata-rata 4.17 yang dikategorikan sebagai dimensi yang efektif. Bahwa berdasarkan apa yang dikemukakan Riyadi dan Deddy tersebut diatas, bahwa dukungan perencanaan pembangunan tidak hanya melakukan kegiatan fisik (material) saja akan tetapi dapat dilakukan melalui kegiatan non-fisik (mental dan spiritual) dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik. Di kecamatan Tanjungpinang timur, sebanyak 180 (seratus delapan puluh) usulan prioritas yang ada baru berjalan 49 (empat puluh sembilan) kegiatan yang telah terealisasi dengan pagu anggarang sebesar Rp. 6.935.850.000,- (enam milyar sembilan ratus tiga puluh lima juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) yang merupakan dana realiasasi pembangunan yang digunakan dari Dana Alokasi Khusus tahun 2016. Hal ini membuktikan bahwa sebanyak 23 (dua puluh tiga) orang yang menyebutkan setuju dan 2 (dua) orang yang sangat setuju dengan dimensi ini, berarti menandakan kebenaran akan adanya dukungan yang konkrit dan nyata berupa uang dan sumber daya dari APBD terhadap Program yang diusulkan, sebanyak 3.7 point rata-rata dari dimensi ini mengkategorikan dukungan pemerintah dari program yang diusulkan telah efektif adanya. Bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan pada indeks efektivitas tujuan nomor 6 diatas, apa yang telah tertuang dalam RPJMD kota Tanjungpinang dan RPJMP Provinsi Kepulauan Riau terdapat kesamaan program prioritas. Pernyataan ini ditandai dengan keseragaman 23 (dua puluh tiga) orang responden dari 30 (tiga puluh) responden yang ada yang menjawab setuju dengan dimensi ini, 3 (tiga) orang menjawab sangat setuju, 2 (dua) orang menjawab kurang setuju, 1 (satu) orang menyatakan tidak setuju dan yang menajwab tidak tahu sebanyak 1 (satu) orang responden. Kemudian data ini dilakukan penghitungan cermat, didapat hasil rata-rata point berjumlah 3.87 yang masuk dalam kategori Efektif. Dengan telah terpenuhinya elemen efektif dalam rumusan dimensi pada indeks efektivitas adaptasi, membuktikan bahwa Adaptasi masyarakat terhadap Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan di Kecamatan Tanjungpinang Timur telah Efektif dimana pada penghitungan akhir didapati hasil rata- rata dimensi keseluruhan pada indeks adaptasi bernilai 3.91 point. Point ini menyebutkan bahwa indeks adaptasi masyarakat terhadap Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan di Kecamatan Tanjungpinang Timur telah Efektif. 5. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa efektifitas Musrenbang Kecamatan memberikan tujuan yang efektif dalam pelaksanaan pembangunan khususnya bidang infrasktuktur dan bidang sosial kebudayaan di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Dengan perolehan indeks tertinggi pada dimensi tujuan dengan jumlah nilai indeks 4.17 sehingga dimensi tujuan dapat dikategorikan efektif. Kemudian perolehan selanjutnya berada pada dimensi adaptasi dengan jumlah nilai indeks 3.87 sehingga dimensi adaptasi dapat dikategorikan efektif. Selanjutnya perolehan indeks terendah berada pada dimensi integrasi dengan jumlah nilai indeks 3.7 sehingga dimensi integrasi dikategorikan efektif.
  • 18. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 87 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) Saran Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah pertama, penguatan keterlibatan masyarakat harus ditingkatkan. Karena dengan keterlibatan masyarakat, maka tujuan Musrenbang itu akan tercapai, yaitu mendapatkan keputusan bersama dalam konteks merencanakan pembangunan. Dengan keterlibatan masyarakat yang tinggi, maka program pembangunan akan lebih menjawab persoalan-persoalan masyarakat, dan program pembangunan tidak terkesan milik sekelompok golongan atau pihak tertentu saja. Kedua, meminimalisir hal-hal yang sifatnya berkonotasi politis dalam Musrenbang. Karena dikhawatirkan adanya lobi-lobi antar entitas politik yang kemudian akan mempengaruhi program pembangunan yang akan direncanakan. Harapan di dalam Musrenbang adalah program pembangunan benar-benar menjawab aspirasi masyarakat di wilayah tersebut. Ketiga, peningkatan koordinasi antara pihak Kecamatan dengan berbagai pemangku kepentingan di wilayah kecamatan. Sehingga tingkat keterwakilan berbagai pemangku kepentingan dalam Musrenbang dapat optimal sehingga menjadikan hasil yang telah dicapai efektif dan efesien. Keempat, pemanfataan teknologi dalam proses Musrenbang. Hal ini akan mempermudah masyarakat mendapatkan informasi mengenai musrenbang. Hal ini dapat dikembangkan dalam bentu E-Musrenbang. DAFTAR PUSTAKA Dwiandini, W., Roy, D., & Salomo, V. (2013). Efektifitas Pelaksanaan Musyawarah Perencanaa Pembangunan (Musrenbang) Dalam Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Administrasi Jakarta Timur. Journal Makara, 5(2). Retrieved from http://www.lib.ui.ac.id/naskahringkas/20 16-04/S53068-Wiyasti Dwiandini Hidayat, H. (2018). Analisis Model Perhitungan Produktivitas Karyawan. Jurnal Mitra Manajemen, 2(2), 104–114. Retrieved from http://www.e- jurnalmitramanajemen.com/index.php/jm m/article/view/77 Kurniawan, T. (2004). PERGESERAN PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK: DARI PERILAKU MODEL KLASIK DAN NPM KE GOOD GOVERNANCE, 7, 1411–1948. Retrieved from http://blog.ub.ac.id/ishakgoi/files/2013/0 1/ParadigmaAdmPublikTKRevisiasrequest ed.pdf Lexy, J., & Moleong. (2004). Pengantar Metodologi Penelitian. Retrieved from https://s3.amazonaws.com/academia.edu. documents/31056882/07130097-hendra- kurniawan.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIW OWYYGZ2Y53UL3A&Expires=152781567 5&Signature=UxLEsnw60bWnc1c1TSoMJT lhz0Y%3D&response-content- disposition=inline%3B filename%3DMetodologi_penelitia Mulyani, L. (2008). Pengelolaan Sumber Daya Alam di Mata Mahkamah Konstitusi: Analitis Kritis Atas Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Sumber Daya Alam. Jurnal Masyarakat Dan Budaya. Retrieved from http://jmb.lipi.go.id/index.php/jmb/articl e/view/217 Napitupulu, H. D. M. (2015). Efektivitas Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru Tahun 2013. Jom.Unri.Ac.Id. Retrieved from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP /article/view/5485 Nugroho. (2010). MODEL EKONOMI BASIS UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. Jurnal Dinamika Pembangunan, 1(1), 23–30. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/13968/1/Model _Ekonomi_Basis_Untuk_Perencanaan....by_ Nugroho_SBM_(OK).pdf Nugroho, R. (2003). Kebijakan Publik:
  • 19. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (1), April 2018 - 88 Rendra Setyadiharja Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online) Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Siagian, S. P. (2003). Administrasi pembangunan : konsep, dimensi, dan strateginya. Jakarta : Bumi Aksara. Retrieved from http://www.worldcat.org/title/administra si-pembangunan-konsep-dimensi-dan- strateginya/oclc/680454809 Sitompul, M. A. L. (2017). Analisis Sumber- sumber Pendapatan Asli Daerah sebagai Modal Pembangunan. Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik. Retrieved from http://www.ojs.uma.ac.id/index.php/jppu ma/article/view/547 Suoth, N. J. T. (2016). Pengukuran Efisiensi Dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Dinas Pengelola Keuangan, Pendapatan Dan Aset (Dpkpa) Kabupaten Minahasa. Ejournal.Unsrat.Ac.Id. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e mba/article/view/11759 Suoth, N., Tinangon, J., & Rondonuwu, S. (2016). PENGUKURAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA DINAS PENGELOLA KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASET (DPKPA) KABUPATEN MINAHASA SELATAN. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(1). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e mba/article/view/11759 Zainudin, A., & Sutjiatmi, S. (2018). Pembangunan dan Mekanisme Sistem Perencanaan (Studi Kasus Desa Pengabean dan Desa Karanganyar). Jurnal Ilmu Pemerintahan : Kajian Ilmu Pemerintahan Dan Politik Daerah, 3(1), 1–14. https://doi.org/10.24905/jip.v3i1.710 PROFIL SINGKAT RENDRA SETYADIHARJA, S.Sos., M.I.P, Lahir di Tanjungpinang tanggal 20 Maret 1986, merupakan seorang penyair dan juga dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji Tanjungpinang Kepulauan Riau. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 003 Tiban Batam (lulus tahun 1999), kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang (lulus tahun 2002), selanjutnya melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Tanjungpinang (lulus tahun 2005). Penulis menyelesaikan pendidikan Strata 1 di STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang pada Program Studi Ilmu Pemerintahan (lulus tahun 2010), kemudian menyelesaikan magisternya di Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyarakarta (lulus tahun 2014) dengan predikat Cumlaude dan Terbaik. View publication stats