Makalah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Contoh metodologi
1. CONTOH
METODOLOGI PENELITIAN
Posted on 4 November 2011 by Sabab Jalal
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ilmiah faktor metodologi memegang peranan penting guna mendapatkan data
yang obyektif, valid dan selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan yang telah
dirumuskan. Pengertian Metode adalah cara yang telah teratur dan telah berfikir secara baik-baik
yang digunakan untuk mencapai tujuan (W.J.S Poerwodarminto 1987 :649).
Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan ketika mencapai suatu tujuan
dengan menggunkan tehnik tertentu untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam penelitian
maka harus dilaksanakan dengan menggunkan metodologi yang tepat, istimewa dan tujuan
mengadakan penelitian berdasarkan fakta – fakta yang ada untuk menguji kebenaran sesuatu
secara ilmiah.
Dalam metodelogi telah dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan penelitian mempunyai kebebasan
untuk memiliki metode guna memperoleh suatu data. Hal ini senada dengan yang diungkapkan
oleh sutrisno Hadi, Yaitu : “Baik buruknya suatu research sebagian tergantung dari pengumpulan
data research ilmiah bermaksud memperoleh bahan – bahan yang relevan, aktual dan variabel,
maka untuk memperoleh data seperti itu pekerjaan research menggunakan tehnik – tehnik,
prosedur, alat – alat serta kegiatan yang diandilkan.
Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan dalam rangka
mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat menyusun laporan ilmiah
yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu dalam penelitian ini penulis menetapkan langkah
– langkah sebagai berikut :
1. Setting Penelitian
2. A. Waktu Penelitian
Penelitian ini sudah dilaksanakan pada semester I tahun 2011 yang dimulai tanggal 15
September sampai dengan 27 September 2011
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di TK aisyiyah Walikukun Kecamatan Widodaren, TK Aisyiyah
Walikukun memiliki letak yang strategis yaitu berada di tengah kota. Disebelah timur TK
Aisyiyah Walikukun terdapat stasiun kereta api dan di sebelah utara adalah Pasar Walikukun.
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak di TK Kelas B1 TK Aisyiyah Walikukun, Kecamatan
Widodaren. Yang berjumlah 12 orang. Mereka kebanyakan berasal dari keluarga yang
berekonomi menengah ke bawah. Tetapi pada umumnya mereka termasuk anak didik yang ceria
dan bersemangat mengikuti kegiatan.
1. Sumber Data
Berkaitan dengan subyek penelitian ini adalah anak didik TK Aisyiyah Walikukun, Kecamatan
Widodaren, Kabupaten Ngawi maka sumber datanya adalah kegiatan anak didik TK Aisyiyah
Walikukun Kabupaten Ngawi dalam proses belajar mengajar (PBM).
1. Tehnik Dan Alat Pengumpulan Data
A. Teknik Pengumpulan Data
i. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan pengamat. Observasi dalam penelitian
ini adalah observasi langsung yaitu penelitian dan pengamat melihat dan mengamati secara
langsung, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir.
Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam observasi
ini penelitian lebih banyak menggunakan salah satu dari panca indranya yaitu indra penglihatan.
3. Observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami,
tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaiknya observasi mempunyai
keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang
diteliti.
1. Wawancara
Wawancara pada penelitian ini menggunakan interview tidak berstruktur karena peneliti
memandang model ini adalah yang paling luwes, dimana subyek diberi kebebasan untuk
menguraikan jawabannya dan ungkapan – ungkapan pandangannya secara bebas dan sesuai
harinya. Interview ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pendapat anak didik mengenai
kegiatan mewarnai gambar dengan crayon.
1. Alat Pengumpulan Data
Oleh karena itu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara,
maka alat pengumpulan datanya adalah :
1. Lembar observasi
Lembar observasi atau kuesioner yang sifatnya open euded (terbuka) dan lentur, sehingga dapat
menggali data sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
1. Pedoman wawancara
Teknik wawancara dilakukan dengan akrab dan terbuka serta mendalam, dengan ini diharapkan
dapat menangkap informasi secara utuh oleh karena itu, teknik wawancara itu sering disebut
wawancara mendalam (in-depth-interviewing (HB. Sutopo, 2002)
1. Validasi Data
Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus di
usahakan kemantapan kebenarannya. Oleh karena itu, setiap peneliti harus dapat memilih dan
menentukan cara – cara yang tepat untuk mengembangkan valisasi data yang diperolehnya yakni
dengan teknik triangulasi (HB. Sutopo, 2002)
4. Berkaitan dengan proses pembelajaran yang menekankan pada mengelompokkan bentuk –
bentuk geometri dalam pembelajaran, maka validasi data yang digunakan adalah melalui
triangulasi sumber dan triangulasi metode.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber sering juga disebut triangulasi data, maksudnya penelitian dalam
pengumpulan data agar lebih dapat dipercaya dengan menggunakan berbagai ragam sumber.
1. Triangulasi Metode
Triangulasi metode maksudnya peneliti mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan
metode yang berbeda. Dalam hal ini, peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara.
1. Analisis Data
Setelah data mengenai tentang bentuk – bentuk gambar dalam pembelajaran terkumpul, maka
dianalisis.
Oleh karena teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi dan wawancara, maka analisis
datanya menggunakan observasi dan wawancara, maka analisis datanya merupakan analisis
deskriptif berdasarkan hasil observasi dan refleksi. Observasi berarti mengaati hasil mewarnai
anak sedangkan refleksi mengaitkan dengan waktu yang dicapai anak dalam mewarnai gambar –
gambar.
1. Indikator Kinerja
Setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan mewarnai gambar. Indikator kinerja diharapkan
sbb :
1. Minimal 80% anak mampu melaksanakan tugas dengan baik ( • ) pada pengenalan
gambar – gambar dan warnanya
2. Minimal 60% anak yang mampu melaksanakan tugas dengan cukup ( ü) pada
evektivitas kegiatan
3. Minimal kurang dari 20% anak yang kurang mampu melaksanakan tugas ( 0 ) pada
kreatifitas mewarnai gambar
5. 1. Prosedur Penilaian
A. Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan
kelas terdiri atas 2 siklus
B. Langkah – langkah dalam siklus penelitian tindakan kelas (Kemmis 1986)
Terdiri atas :
1. Perencanaan
Dalam tahab perencanaan ini, peneliti menyusun rencana program kegiatan penelitian tindakan
kelas antara lain :
1) Penyusunan dan pembuatan program satuan kegiatan harian (SKH)
2) Penyusun dan pembuatan rencana pelajaran
3) Pemilihan metode yang sesuai dengan materi pelajaran
4) Pemilihan media yang sesuai dengan materi pelajaran
5) Penyusunan instrument untuk mengetahui tingkat pencapaian belajar siswa
1. Pelaksanaan Kegiatan
Dalam rahab pelaksanaan kegiatan ini, peneliti melakukan kegiatan penelitian dengan
memberikan gambar – gambar belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan.
1. Observasi
Dalam pelaksanaan observasi, peneliti mengikut sertakan rekan guru untuk ikut bertugas
mengamati dan mencermati dan kemudian memberikan penilaian dan saran – saran terhadap
tindakan apa yang harus dilakukan baik oleh guru maupun oleh anak yang dirasa kurang atau
masih ada yang perlu di tingkatkan.
Sedangkan langkah-langkah menjadi fokus observasinya adalah :
6. 1) Persiapan mengajar
2) Pengelolaan kelas
3) Keaktifan dan kreatifitas anak
4) Penggunaan metode
5) Penggunaan media
1. Refleksi
Pada tahab ini penelitian mereflesikan dan mengkaji hasil obserfasi dari obsever dan pengawasan
secara pribadi penelitian, apakah sudah sesuai dan memenuhi kriteria yang telah di tetapkan
sudah berhasil atau belum. Apabila belum berhasil (belum maksimal ), maka peneliti
melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siklus berikutnya sampai berhasil sesuai dengan
kriteria yang telah di tentukan. Langkah-langkah yang di lakukan pada siklus I akan di ulang
pada siklus II