Dokumen tersebut membahas tentang pengertian Islam sebagai agama yang komprehensif dan sempurna yang mencakup berbagai aspek kehidupan seperti aqidah, syariah, akhlak, muamalah, ibadah, dan hukum. Dokumen tersebut juga menjelaskan ruang lingkup fiqh muamalah yang mencakup berbagai transaksi ekonomi dan akad-akad.
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
1.FIQH
1. ISLAM AGAMA KOMREHENSIF / SYUMUL “ DINUL ISLAM” SEMPURNA AL-MAIDAH:3 AL-AN’AM:38 AN-NAHL:89 كافة Konpre hensif
2.
3. AQIDAH ALKHLAK SYARIAH ISLAM IBADAH MUAMALAH HUKUM PIDANA/ PERDATA EKONOMI & FINANSIAL POLITIK ASURANSI BANK PASAR MODAL LEASING PEGADAIAN SEKTOR RIEL DLL MLMS AHAD NET
4. ISLAM A COMPREHENSIVE WAY OF LIVE ISLAM AQIDAH SYARIAH AKHLAQ MUAMALAH IBADAH SPECIAL RIGHT PUBLIK RIGHT CRIMINAL LAWS CIVIL LAWS INTERIOR AFFAIRS EXTERIOR AFFAIRS INTERNATIONAL RELATION ADMINISTATIVE FINANCE CONSTITUENCY LEASING INSURANCE BANKING MORTGAGE VENTURE CAP
5. SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI ثم جعلناك على شريعة من الأمر فاتبعها ولآ تتبع أهواء الذين لا يعلمون Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syari’ah, Maka ikutilah syari’ah itu, Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang yang memahami syari’ah (Al-Jatsiyah : 18)
6.
7. LITERATUR MUAMALAH EKONOMI 3. Seluruh kitab Fikih Islam membahas masalah muamalah, contoh : Al-Umm (Imam Syafi’i), Majmu’ Syarah Muhazzab (Imam Nawawi), Majmu Fatawa (Ibnu Taimiyah), Sekitar 1/3 isi kitab tersebut tentang muamalah dll. 4. Prof. Dr. Umar Ibarahim Vadillo, “Sekitar 1/3 ajaran Islam tentang Muamalah”.
12. Pengertian Muamalah Secara Luas Dr.Abdul Sattar Fathullah Sa’id : “ Fiqh muamalat ialah hukum syari’ah yang berkaitan dengan transaksi manusia mengenai jual beli, gadai, perdagangan, pertanian, sewa,menyewa, perkongsian, perkawinan, penyusuan thalak, iddah, hibah & hadiah, washiat, warisan, perang dan damai”. Al-Muamalah fil Islam, Makkah, Rabithah alam Al-Islami, hlm.12
13.
14.
15.
16.
17.
18. Perbedaan Pengertian Muamalah dalam arti sempit dan luas adalah dalam cakupannya Pengertian luas mencakup munakahat, warisan, politik, pidana. Sedangkan dalam makna sempit cakupannya hanya tentang ekonomi (iqtishadiyah)
19.
20.
21.
22. Muamalah Al-Muamalah Al-Maddiyah Al-Muamalah Al-Adabiyah Muamalah yang mengkaji Objeknya (bendanya). ( Sehingga kajiannya Bersifat kebendaan) Seperti apakah benda itu Halal, haram, syubhat,mengan dung manfaat or mudharat Keharusan membeli benda halal misalnya dimaksudkan Untuk mencari ridha Allah, Bukan profit oriented. Muamalah yang mengkaji Subjeknya,seperti kajian tentang ijab-qabul, penipuan, kerelaan, dusta, Sumpah palsu dan persoalan Yang berkaitan dengan Etika bisnis (adabiyah) dari pelakunya Pembagian
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32. Sikap Islam terhadap Tradisi/hukum pra-Islam Taqrir ; (Mengakui) Taghyir (Modifikasi) Tabthil (Membatalkan) wadi’ah, ijarah, jual-beli, syirkah, I’arah/’ariyah, rahn, syuf’ah Dinar, dirham poligami dan warisan, Ila’ tabanni, riba, maysir
37. KAEDAH HUKUM SYARIAH الآحكام يتغير بتغير الآزمنة و الأمكنة و الأحوا ل و العادات Hukum dapat berubah karena perubahan zaman, tempat, keadaan dan adat
38.
39. Prinsip Ibadah & Muamalah (Kaitannya dengan Ijtihad dan Pengembangan Hukum Islam)
40.
41.
42. PERBEDAAN PRINSIP IBADAH DAN MUAMALAH Peluang ijtihad luas Peluang Ijtihad sempit 5 Nash-nash umumnya general Nash-nash lebih terinci (tafshili) 4 Bersifat universal, inklusif Bersifat khusus,eksklusif 3 Dapat berkembang sesuai dengan zaman & tempat Tidak bisa berkembang 2 Bersifat Elastis ( ( متغيرة Bersifat tetap ( ( ثابتة 1 MUAMALAH IBADAH No
43.
44. KAEDAH IBADAH DAN MUAMALAH الآصل في العبادة التحريم حتى يدل الدليل على إ باحتها الآصل في المعاملة الابا حة حتى يدل الدليل على تحريمها “ Pada dasarnya dalam ibadah adalah haram , kecuali ada dalil Yang membolehkannya” “ Pada dasarnya semua aktivitas muamalah adalah boleh kecuali ada dalil yang melarangnya”
45. Hukum Muamalah dalam Al-Quran Allah Swt menjelaskan pokok-pokok muamalah kehartabendaan (muamalah maliyah) yang adil dalam Al-Quran Adapun prinsip muamalah maliyah tersebut ialah : 1 Melarang memakan makanan secara bathil (4:29) يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلاَتَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu (An-Nisak : 29)
46. Melaksanakan transaksi atas dasar suka rela/ridha (4:29) 2 Melaksanakan transaksi bisnis atas dasar ridha (Qs.4:29) 4 3 Pencatatan transaksi hutang-piutang (QS.2:282) Akad tansaksi bisnis disaksikan oleh saksi (2:282) وأشهدوا اذا تبايعتم و لا يضار كاتب و لا شهيد “ Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli Dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan” يأيها الذين أمنوا اذا تداينتم بدين الى أجل مسمى فاكتبوه Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melaksanakan hutang piutang sampai waktu tertentu, maka tuliskanlah
47.
48. 6 Keterkaitan Sektor moneter dengan sektor riil (2:275) و أحل لله البيع و حرم الربا “ Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” Jual beli, mengaitkan sektor riil (barang) dengan sektor moneter (uang /harga yang dibayarkan) Ex : Jual Beli Murabahah, Salam, Istishna’ Pembiayaan Mudharabah ; mengkaitkan uang (modal) dengan Proyek usaha riil
49. 6 Keterkaitan Sektor moneter dengan sektor riil (2:275) لا يبع في سوقنا الا من قد تفقه في الدين ا “ Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” Jual beli, mengaitkan sektor riil (barang) dengan sektor moneter (uang /harga yang dibayarkan) Ex : Jual Beli Murabahah, Salam, Istishna’ Pembiayaan Mudharabah ; mengkaitkan uang (modal) dengan Proyek usaha riil
52. 10 9 Larangan menyuap/sogok, (Al-Baqarah : 188) Memberikan keringanan bagi “debitur” yang tak mampu وَلاَ تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِاْلإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil, dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa sedangkan kamu mengetahui (2:188) “ Jika ia mengalami kesulitan (membayar hutang), maka berilah dia masa tangguh sampai ia mampu membayar” (QS.2: 283)
53. Bila diperhatikan nash-nash Al-Quran tentang muamalah maliyah , sifatnya global (kully), tidak terinci (juz’iy). Karakter global ini akan membuat hukum muamalah lebih elastis dan fleksibel dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman Karena sifat global tsb, maka Sunnah-lah yang menjelaskan Hukum-hukum muamalah menjadi rinci dan detail