SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Downloaden Sie, um offline zu lesen
JURNAL TESIS
Oleh :
IFA MURTININGSIH
NIM. 200100029
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS GRESIK
2022
MANAJEMEN SUMBER DAYA
PENDIDIK
DALAM MENINGKATKAN
PROFESIONALISME PENDIDIK DI
GUSLAH I KECAMATAN LEKOK
KABUPATEN PASURUAN
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Mendeskripsikan tentang:1) Perencanaan
manajemen sumber daya pendidik 2)
Pengorganisasian manajemen sumber daya
pendidik, 3) Pelaksanaan manajemen
sumber daya pendidik, dan 4) Evaluasi
manajemen sumber daya pendidik dalam
meningkatkan profesionalisme pendidik di
Guslah I Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan.Jenis penelitian ini adalah
penilitian kualitatif deskriptif dengan
metode pengumpulan data melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi data
yang telah diperoleh kemudian dianalisis
secara deskriptif dengan cara reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi data.Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Dalam
perencanaan manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik SDN Gejugjati III
Lekok menyesuaikan dengan keadaan dan
kebutuhan guru yang berdasarkan pada visi,
misi dan tujuan sekolah. (2) Dalam
pengorganisasian manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik SDN Gejugjati III
Lekok, dilaksanakan dengan cara pembagian
tugas guru sesuai dengan jabatan dan
kemampuan masing-masing. (3) Dalam
pelaksanaan manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik SDN Gejugjati III
Lekok, dilakukan dengan cara ikutserta
dalam program forum ilmiah yang diadakan
oleh dinas setempat berupa pendidikan dan
latihan, KKG dan MGMP, seminar atau
workshop serta mengikutkan program
sertifikasi apabila telah memenuhi syara-
syarat yang ada. (4) Dalam Evaluasi
manajemen sumber daya pendidik untuk
meningkatkan profesionalisme pendidik
SDN Gejugjati III Lekok dilaksanakan
melalui kegiatan evaluasi program dan
evaluasi kinerja guru.
Kata Kunci: Manajemen, Sumber Daya
Pendidik, Profesionalisme Pendidik
EDUCATION RESOURCES
MANAGEMENT IN IMPROVING
PROFESSIONALISM OF EDUCATORS
IN GUSLAH I, LEKOK DISTRICT,
PASURUAN REGENCY
Abstract : This study aims to describe: 1)
Educational resource management planning
2) Organizing educator resource
management, 3) Implementation of educator
resource management, and 4) Evaluation of
educator resource management in improving
educator professionalism in Guslah I, Lekok
District, Pasuruan Regency. This type of
research is descriptive qualitative research
with data collection methods through
interviews, observation and documentation
of the data that has been obtained and then
analyzed descriptively by means of data
reduction, data presentation, and data
verification. The results of this study
indicate that: (1) In planning the
management of educator resources to
improve the professionalism of educators at
SDN Gejugjati III Lekok, it is adjusted to
the circumstances and needs of teachers
based on the vision, mission and goals of the
school. (2) In organizing the management of
educator resources to improve the
professionalism of educators at SDN
Gejugjati III Lekok, it is carried out by
dividing the duties of teachers according to
their respective positions and abilities. (3) In
implementing the management of educator
resources to improve the professionalism of
educators at SDN Gejugjati III Lekok, it is
carried out by participating in scientific
forum programs held by the local office in
the form of education and training, KKG
and MGMP, seminars or workshops as well
as participating in certification programs if
they have fulfilled the requirements. existing
conditions. (4) Evaluation of the
management of educator resources to
improve the professionalism of educators at
SDN Gejugjati III Lekok is carried out
through program evaluation activities and
teacher performance evaluations.
Keywords : Management, Educator
Resources, Educator Professionalism
A. PENDAHULUAN
Saat ini dunia pendidikan
Indonesia memiliki tantangan
tersendiri dalam mencetak lulusan
yang berkualitas dan berkepribadian
unggul, yang memiliki daya saing
baik kancah nasional maupun
internasional. Dari ungkapan tersebut
lembaga sekolah dasar menjadi salah
satu pengemban tugas sebagai fondasi
dalam menciptakan generasi yang
berkompeten dan kompetitif. Akan
tetapi, tidak semua lembaga
pendidikan memiliki atau mendapat
capaian nilai pendidikan yang
berkualitas dengan angka 100%.
Mulyasana mengungkapkan,
banyak hal yang menjadi penyebab
ketidakberhasilan tersebut,
diantaranya bisa jadi dipengaruhi
oleh: 1) rendahnya sumber daya
manusia (SDM) tenaga
pendidik/kependidikan; 2)
keterbatasan/ minimnya sarana dan
prasaranayang menunjang
terlaksananya pendidikan; 3)
peningkatan anggaran pendidikan dan
fasilitas belajar belum berdampak
secara signifikan terhadap kultur dan
kinerja mengajar guru serta budaya
belajar siswa.
Persoalan mendasar dalam dunia
pendidikan saat ini adalah persoalan
mengenai SDM (pendidik) yang
belum profesional. Seorang pendidik
yang profesional dituntut untuk
memiliki seperangkat kemampuan
dan teknik mengajar yang baik,
memiliki kepribadianyang utuh dalam
rangka mengembangkan kepribadian
peserta didik, serta dapat menguasai
ilmu ataupun bahan ajar, sebab
pendidik merupakan tokoh teladan
bagi diri siswa. Pendidik juga harus
peka dan tanggap terhadap perubahan-
perubahan, pembaharuan serta ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus
berkembang sejalan dengan
kebutuhan masyarakat dan
perkembangan zaman.
Menurut Hamzah B Uno,
“ditangan pendidiklah akan
dihasilkan peserta didik yang
berkualitas, baik secara akademis,
skill (keahlian), kematangan
emosional dan moral serta spiritual.
Dengan demikian, maka akan
menghasilkan generasi yang siap
hidup dengan tantangan zamannya.
Karena itu, diperlukan sosok pendidik
yang mempunyai kualifikasi,
kompetensi, dan dedikasi yang tinggi
dalam menjalankan tugas
profesionalnya”.
Uzer menambahkan “tugas
pendidik untuk senantiasa
meningkatkan wawasan ilmu
pengetahuan, meningkatkan kualitas
pendidikannya sehingga apa yang
diberikan kepada peserta didiknya
tidak terlalu ketinggalan dengan
perkembangan kemajuan zaman”.
Tetapi kenyataan sekarang ini
masih banyak pendidik yang belum
profesional dalam menjalankan
tugasnya. Banyak pendidik yang
mengajarkan materi pelajaran yang
tidak sesuai dengan rumpun bidang
keilmuan yang dikuasainya, dengan
alasan guna mengisi jam yang kosong
dan alasan yang lainnya. Kebanyakan
metode mengajar yang digunakan
oleh pendidik pada saat mengajar
hanya monoton saja tidak disesuaikan
dengan materi pelajaran dan kondisi
psikologis peserta didik. Dan banyak
pendidik yang belum bisa biasa
menguasai IPTEK.
Karena Pendidik merupakan
SDM yang menjadi ujung tombak
dalam mencerdaskan kehidupan anak
bangsa dan memiliki peran, posisi
strategis serta tanggung jawab yang
besar terhadap keberhasilan proses
pendidikan. Untuk memperoleh
sumber daya manusia yang
profesional diperlukan pengelolaan
SDM yang baik, yakni melalui
manajemen SDM. Manajemen SDM
adalah salah satu strategi dalam
mengelola SDM agar memiliki
kompetensi serta kinerja yang optimal
dalam mencapai tujuan bersama.
Sehubungan dengan pentingnya
manajemen sumber daya
manusia/pendidik di suatu lembaga
pendidikan, maka peneliti melihat
bahwa Lembaga SDN Gejugjati III
yang berada di wilayah Guslah I
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan , adalah lembaga yang selalu
berusaha dan terus meningkatkan
mutu pendidikan serta sumber daya
manusia atau para pendidiknya.
Lembaga SD Se-GUSLAH I
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan , khususnya pada lembaga
SDN Gejugjati III merupakan
lembaga yang selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan,
dalam hal ini dikarenakan letak
geografisnya yang sangat dekat
dengan lembaga pendidikan SMP dan
MTs , sehingga secara tidak langsung
Lembaga SDN Gejugjati III
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan ini menjadi sorotan
masyarakat yang akan melanjutkan
anak-anaknya ke jenjang yang lebih
tinggi. Selain daripada itu prestasi
Lembaga SDN Gejugjati III
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan baik dalam akademik
maupun non akademik mampu
bersaing dengan SD atau MI Se
wilayah kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pelaksanaan manajemen
sumber daya pendidik dalam
meningkatkan profesionalisme
pendidik yang meliputi bagaimana
perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi manajemen
sumber daya pendidik.
Dari latar belakang masalah yang
ada, maka dari itu peneliti
memutuskan untuk mencoba meneliti
dan mengamati tentang “Manajemen
Sumber Daya Pendidik dalam
Meningkatkan Profesionalisme
Pendidik di Guslah I Kecamatan
Lekok Kabupaten Pasuruan”.
Khususnya di SDN Gejugjati III
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. MANAJEMEN
a. Pengertian Manajemen
Menurut Soebagio
Atmodiwiro (2000:5),
“manajemen” diartikan sebagai
proses merencanakan dan
mengambil keputusan,
mengorganisasikan, memimpin,
dan mengendalikan sumber daya
manusia, keuangan, fasilitas
dan informasi guna mencapai
sasaran organisasi dengan cara
efisien dan efektif.
Sedangkan James
A.F. Stonner
(1978:7)
menjelaskan,
“Management is a
process of
planning,
organizing,
leading, and
controlling the
work of
organization
members and of
using all available
organizational
resources to reach
stated
organizational
goals”
(Manajemen
adalah suatu
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan dan
pengendalian
semua sumber
daya organisasi
untuk mencapai
tujuan organisasi).
Menurut Koontz
sebagaimana dalam Jaja J
(2013:2), manajemen adalah:
“Management involves getting
things done though and with
people (manajemen adalah
berhubungan dengan pencapaian
sutau tujuan yang dilakukan
bersama orang-orang lain).
Dengan kata lain, managemen
adalah usaha untuk mencapai
suatu tujuan tertentu melalui
kegiatan bersama orang lain,
mencakup proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan dan penggunaan
sumber daya organisasi secara
komprehensif untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Jaja
Jahari dalam
Rahmanisa
(2013:1)
“Management is a
distinct process
consisting of
planning,
organizing,
actuating, and
controlling,
utilizing in each
both science and
art, and followed
in order to
accomplish
predetermined
objective.
(maksudnya
manajemen adalah
suatu proses yang
terdiri atas
perencanaan,
pengorganisasian,
pergerakan,
pelaksanaan dan
pengawasan
dengan
memanfaatkan
baik ilmu maupun
seni agar dapat
menyelesaikan
tujuan yang telah
ditetapkan
sebelumnya.
Terry (1973:4) menjelaskan:
“Management is performance of
conceiving and achieving desired
results by means of group efforts
consisting of utilizing human talent
and resources”. Pendapat ini
dipahami bahwa manajemen
adalah kemampuan mengarahkan
dan mencapai hasil yang
diinginkan dengan tujuan dari
usaha-usaha manusia dan sumber
daya lainnya. Sejatinya, wujud dari
setiap organisasi adalah hasil daya
cipta manusia sesuai dinamika
kebudayaan.
b. Fungsi Manajemen
Menurut Husaini Usman
(2006:12) substansi yang menjadi
garapan manajemen pendidikan
sebagai proses atau disebut juga
sebagai fungsi manajemen adalah
(1) perencanaan; (2)
pengorganisasian; (3) pengarahan
(motivasi, kepemimpinan,
kekuasaan, pengambilan
keputusan, komunikasi,
koordinasi, negosiasi, manajemen
konflik, perubahan organisasi,
keterampilan interpersonal,
membangun kepercayaan,
penilaian kerja dan kepuasan
kerja), dan (4) pengendalian
meliputi pemantauan (monitoring),
penilaian dan pelaporan.
Hendyat Soetopo (2001: 6-
14) fungsi dan kegiatan
manajemen dalam dunia
pendidikan sebagai berikut:
1) Perencanaan/planning
Menurut Arikunto (2008:93)
perencanaan adalah suatu
proses mempersiapkan
serangkaian keputusan
untuk mengambil tindakan
di masa yang akan datang
yang diarahkan kepada
tercapainya tujuan-tujuan
dengansarana yang optimal.
2) Pengorganisasian/organizi
ng
Pengorganisasian menurut
Handoko dalam Husaini
Usman(2006:141) ialah (1)
penentuan sumber daya dan
kegiatan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan
organisasi, (2) proses
perancangan dan
pengembangan suatu
organisasi yang akan dapat
membawa hal-hal tersebut
ke arah tujuan, (3)
penugasan tanggungjawab
tertentu, (4) pendelegasian
wewenang yang diperlukan
kepada individu-individu
untuk melaksanakan tugas-
tugasnya.
3) Penggerakkan/actuating
Penggerakkan itu
dimaksudkan agar tugas,
fungsi, tanggungjawab, dan
wewenang yang telah
diorganisasikan berjalan
sesuai dengan kebijaksanaan
dan rencana yang telah
ditetapkan dalam rangka
mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
Menurut
Abdurrahman
sebagaimana yang
dikemukakan oleh
Soetopo (2001:12)
bahwa
penggerakkan
merupakan
kegiatan
manajemen untuk
membuat orang-
orang mau dan
dapat bekerja
sesuai dengan
fungsi dan
tugasnya.
Menggerakkan
orang-orang
bukanlah suatu
pekerjaan yang
mudah. Untuk itu
diperlukan
kemampuan atau
seni
menggerakkan
orang lain yang
disebut
kepemimpinan
(leadership).
Berbagai kegiatan
yang dapat
dikelompokkan ke
dalam fungsi
penggerakan ini
antara lain :
pengarahan
(directing),
koordinasi
(coordinating),
dorongan
(motivating),
memimpin
(leading).
4) Pengawasan/controlling
Istilah pengawasan menurut
Hendyat Soetopo (2001:12) dapat
mengandung arti beragam, yaitu
dapat berarti inspeksi, kontrol dan
evaluasi dalam proses manajemen.
M. Manullang sebagaimana
yang dikutip Soetopo (2001:12)
mengartikan pengawasan sebagai
proses untuk menetapkan
pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya dan
mengoreksi bila perlu, dengan
maksud supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana
semula.
2. SUMBER DAYA MANUSIA
(PENDIDIK)
a. Pengertian Sumber Daya
Manusia (Pendidik)
Ali Daud Ramby (2017)
menyatakan bahwa “ Sumber daya
manusia merupakan sumber
daya yang memiliki kedudukan
istimewa dibandingkan dengan
sumber-sumber yang lain.
Sumber daya manusia
adalah setiap orang yang bekerja
dan berkontribusi dalam suatu
organisasi ataupun lembaga.
Berkaitan dengan hal tersebut,
maka pendidik dan tenaga
kependidikan juga termasuk dalam
sumber daya manusia di dalam
dunia pendidikan.
Menurut Yahya (2013:17)
profesi tenaga kependidikan
adalah pekerjaan yang
dilakukan seseorang berkaitan
dengan proses penyelenggaraan
pendidikan yang dapat
menghasilkan dan dilakukan
dengan kemahiran,
keterampilan, dan kecakapan
tertentu serta didasarkan pada
norma yang berlaku.
Di dalam Undang-
Undang Republik Indonesia
nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
bab I pasal 1 disebutkan bahwa
tenaga kerja kependidikan
adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan.
Dalam konteks ini adalah
anggota masyarakat dengan
kriteria dan standar tertentu
diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan proses
pendidikan pada satuan
pendidikan seperti pendidik,
kepala sekolah, pengawas,
laboran, pustakawan, peneliti,
dan tenaga teknis administrasi
penyelenggaraan pendidikan.
3. MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA (MSDM) /
PENDIDIK
a. Pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia
Kiggundu (1989: 146),
mendefinisikan manajemen
sumber daya manusia, yaitu:
“Human resource management is
the development and utilization of
personnel for the effective
achievement of individual,
Manajemen sumber daya manusia
adalah pengembangan dan
penggunaan pegawai atau personil
untuk mencapai tujuan dan sasaran
individu, organisasi, masyarakat,
nasional dan internasional dengan
efektif.
Menurut T. Hani Handoko
(1995 : 4), manajemen sumber
daya manusia adalah “penarikan,
seleksi pengembangan,
pemeliharaan dan penggunaan
sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan organisasi dengan
efektif.”
Menurut Amirul Mukminin
(2019:5) Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) terbentuk dari
kata manajemen dan sumber daya
manusia. Terminologi manajemen
diartikan sebagai pengelolaan atau
tata cara bagaimana mengelola
sesuatu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sementara
sumber daya manusia adalah setiap
orang yang bekerja dan
berkontribusi dalam suatu
organisasi ataupun lembaga.
Terminologi MSDM menurut ahli
satu dengan yang lain beragam.
Beberapa ahli menekankan definisi
MSDM yang berfokus pada
kegiatan dari karyawan atau tenaga
kerja, sedangkan ahli yang lain
menekankan pada unsur
kepentingan strategis dan proses
SDM secara berkelanjutan.
Menurut Malayu S.P.
Hasibuan (2002:10) Manajemen
sumber daya manusia merupakan
ilmu dan seni mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat.
Senada dengan pendapat
tersebut, Soekidjo Notoatmodjo
(1998:108) mengatakan bahwa,
manajemen sumber daya manusia
adalah penarikan (rekrutmen),
seleksi, pengembangan,
pemeliharaan dan penggunaan
sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan-tujuan individu
maupun organisasi.
b. Tujuan Manajemen
Sumber Daya Manusia
Selanjutnya tujuan dari
manajemen SDM menurut I
Komang Ardana (2012:5) secara
keseluruhan mencakup tujuan
yang berorientasi kepada:
1) Tujuan yang
berorientasi kepada
kepentingan sosial,
tujuan yang
diarahkan untuk
memenuhi
kebutuhan tuntutan
masyarakat dengan
tetap mejaga
dampaknegatif yang
seminimum
mungkin terhadap
organisasi.
2) Tujuan yang
berorientasi
memenuhi
kebutuhan
organisasi, tujuan
yang diarahkan
untuk meningkatkan
efektivitas
organisasi.
3) Tujuan yang
berorientasi kepada
kepentingan
fungsional MSDM,
berlebihan. Fungsi
utamanya ialah
melakukan kegiatan
penilaian,
penempatan dan
pengendalian SDM
organisasi yang
bersangkutan.
4) Tujuan yang
berorientasi kepada
kepentingan
individu, tujuan
yang diarahkan
untuk membantu
karyawan mencapai
tujuan pribadinya,
berdasarkan
kegiatan- kegiatan
yang dilakukan
dalam MSDM
mencakup kegiatan
pelatihan dan
pengembangan,
penilaian,
penempatan,
kompensasi dan
pengawasan serta
pengendalian.
c. Manfaat Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manfaat manajemen SDM
menurut Melian Sugiarto dalam
Danang Suntoyo (2012:8) :
1)Organisasi akan
memiliki sistem
informasi SDM
yang akurat.
2)Organisasi akan
memiliki hasil
analisis
pekerjaan/jabatan
yang berupa
deskripsi atau
spesifikasi
pekerjaan/jabatan
terkini.
3) Organisasi memiliki
kemampuan dalam
menyusun serta
menetapkan
perencanaan SDM
yang mendukung.
4) Organisasi akan
mampu
meningkatkan
efesien serta
efektifitas
rekrutmen/seleksi
tenaga kerja.
5) Organisasi akan
mampu
meningkatkan
efesien serta
efektifitas
rekrutmen / seleksi
tenaga kerja.
6)Dapat melakukan
kegiatan organisasi
orientasi sosialisasi
secara terarah.
7)Dapat melaksanakan
penilaian karya
secara efektif dan
efisien.
8)Dapat melaksanakan
program penilaian
pembinaan serta
pengembangan
karier berdasarkan
kondisi kebutuhan.
9)Dapat melakukan
kegiatan penelitian.
10) Dapat menyusun
skala upah/gaji
mewujudkan sistem
balas jasa bagi
parapekerja.
4. PROFESIONALISME
a. Pengertian
Profesionalisme
Suharsimi dan Mujtahid
dalam Ali Nurhadi (2016:3)
memberikan definisi profesional
sebagai berikut; Pertama, di dalam
pekerjaan profesional diperlukan
teknik serta prosedur yang
bertumpu pada landasan
intelektual yang dipelajari dari
suatu lembaga (baik formal
maupun tidak), kemudian
diterapkan di masyarakat untuk
pemecahan masalah. Kedua,
seorang profesional dapat
dibedakan dengan seorang teknisi
dalam hal pemilikan filosofi yang
kuat untuk
mempertanggungjawabkan
pekerjaannya, serta mantap dalam
menyikapi dan melaksanakan
pekerjaannya. Ketiga, seorang
yang bekerja berdasarkan
profesinya memerlukan teknik dan
prosedur yang ilmiah serta
memiliki dedikasi yang tinggi
dalam menyikapi lapangan
pekerjaan yang berdasarkan atas
sikap seorang ahli.
Berdasarkan uraian ini
profesional adalah tenaga profesi
yang terbentuk melalui proses
pendidikan profesi serta
diwujudkan dengan mampu
menjalankan tugas profesinya itu
dengan baik, berdedikasi tinggi,
dan dilandasi keilmuan yang
sesuai. Oleh sebab itu penyandang
profesi yang mampu menjalankan
tugas profesinya dengan baik
maka ia disebut profesional.
Pengertian profesionalisme
juga tidak terlepas dari profesi.
Faizatul dalam Ali Nurhadi
(2016:4) menyebutkan
profesionalisme adalah sifat-sifat
(kemampuan, kemahiran, cara
pelaksanaan sesuatu, dan lain-lain)
sebagaimana yang sewajarnya
terdapat pada atau dilakukan oleh
seorang profesional.
Sedangkan Satori dalam Ali
Nurhadi (2016:5) menyebutkan
profesionalisme menunjuk pada
komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan
kemampuan profesionalnya dan
terus menerus mengembangkan
strategi-strategi yang digunakan
dalam melakukan pekerjaan yang
sesuai dengan profesinya.
5. PROFESIONALISME
PENDIDIK
a. Pengertian
Profesionalisme Pendidik
Sedangkan Oemar Hamalik
dalam Kunandar (2007)
mengemukakan bahwa guru
profesional merupakan orang yang
telah menempuh program
pendidikan guru dan memiliki
tingkat master sertatelah mendapat
ijazah negara dan telah
berpengalaman dalam mengajar
pada kelas-kelas besar.
Menurut Afidatur Rohmah
(2017:11) Profesionalisme
pendidik merupakan kondisi,
arah, nilai, tujuan, dan kualitas
suatu keahlian dan kewenangan
dalam bidang pendidikan yang
berkaitan dengan pekerjaan
seseorang.
b. Kompetensi
Profesionalisme
Pendidik
Peraturan Pemerintah No.
19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, kompetensi
inti pendidik meliputi 4
kompetensi, yaitu:
1) Kompetensi pedagogik,
kemampuan seorang
pendidik dalam
mengelola proses
pembelajaran yang
berhubungan dengan
peserta didik.
2) Kompetensi
kepribadian,
kemampuan
kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa,
arif dan berwibawa
menjadi teladan bagi
peserta didik serta
berakhlak mulia.
3) Kompetensi sosial,
kemampuan pendidik
untuk memahami
dirinya sebagai bagian
dari masyarakat dan
mampu
mengembangkan tugas
sebagai anggota
masyarakat dan negara.
4) Kompetensi
profesional,
kemampuan yang harus
dimiliki oleh pendidik
agar dapat
melaksanakan tugas
mengajarnya dengan
berhasil.
Menurut Sukanto
kompetensi profesional yaitu
kompetensi penguasaan terhadap
materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang mencakup
penguasaan materi, kurikulum
mata pelajaran di sekolah, dan
substansi keilmuan yang menaungi
materinya. Kompetensi ini juga
disebut dengan penguasaan sumber
bahan ajar atau sering disebut
dengan bidang studi keahlian.
6. MANAJEMEN SUMBER
DAYA PENDIDIK DALAM
MENINGKATKAN
PROFESIONALISME
PENDIDIK
a. Pengertian Manajemen Sumber
Daya Pendidik dalam
Meningkakan Profesionalisme
Pendidik.
Menurut George Terry
dalam Afidatul Rohma (2017:5)
“Management is a distinct process
consisting of planning, organizing,
actuating, and cotrolling
performen and accomplish stated
objectives by the use of human
being and other resources”.
Artinya manajemen adalah sebuah
proses yang terdiri dari tindakan-
tindakan: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan, yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia.
Sumber daya manusia
adalah setiap orang yang bekerja
dan berkontribusi dalam suatu
organisasi ataupun lembaga.
Berkaitan dengan hal tersebut,
maka pendidik dan tenaga
kependidikan juga termasuk dalam
sumber daya manusia di dalam
dunia pendidikan..
b. Lingkup Kegiatan Manajemen
Sumber Daya Manusia/Pendidik
dalam meningkatkan
Profesionalisme Pendidik.
Menurut Saefullah
(2012:42) Lingkup kegiatan
MSDM berdasarkan
pengelompokan fungsinya, sebagai
berikut:
1) Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan ialah proses
kegiatan yang menyiapkan
secara sistematis kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan
dalam mencapai tujuan tertentu.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian ialah kegiatan
untuk mengorganisasikan
semua karyawan dalam
menetapkan pembagian kerja,
hubungan kerja, delegasi
wewenang, integrasi, dan
koordinasi dalam badan
organisasi (organization chart).
3) Penggerakan (Actuating)
Actuating ialah kegiatan yang
menggerakkan dan
mengusahakan agar para
pekerja melaksanakan tugas
kewajibannya, sesuai dengan
proporsinya melaksanakan
rencana aktivitas konkret yang
diarahkan pada tujuan yang
telah ditetapkan, dengan selalu
mengadakan komunikasi,
hubungan kemanusian yang
baik , kepemimpinan yang
efektif, memberikan motivasi,
membuat perintah dan intruksi
serta mengadakan supervisi
dengan meningkatkan sikap
moral setiap anggota kelompok.
4) Pengendalian (Control)
Pengendalian/pengawasan ialah
proses pemantauan, penilaian,
pelaporan rencana atas
pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan untuk tindakan
korektif guna penyempurnaan.
c. Upaya dalam Meningkatkan
Profesionalisme
Pendidik
Menurut Purwanto dan Ali
Muhson dalam Afidatur Rohmah
(2017:12), dalam rangka
meningkatkan profesionalisme
pendidk, guru harus selalu
berusaha untuk melakukan lima
hal, yaitu :
1) Memahami tuntutan standar
profesi yang ada. hal ini harus
ditempatkan pada prioritas
utama karena: Pertama,
persaingan global sekarang
memungkinkan adanya
mobilitas guru lintas negara.
Kedua, sebagai profesional
pendidik harus mengikuti
tuntutan perkembangan profesi
secara global, dan tuntutan
masyarakat yang menghendaki
pelayanan lebih baik..
2) Mencapai kualifikasi
kompetensi yang
dipersyaratkan. Dapat
ditempuh melalui in-service
training dan berbagai upaya
untuk memperoleh sertifikasi.
3) Membangun hubungan
kesejawatan yang baik dan luas
lewat organisasi..
4) Mengembangkan etos kerja
yang mengutamakan pelayanan
yang bermutu. Pendidik
dituntut untuk memberikan
pelayanan prima kepada
kontituennya yaitu siswa, orang
tua dan sekolah sebagai
stakeholder.
5) Mengadopsi inovasi atau
mengembangkan kreativitas
dalam pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi agar
tidak ketinggalan dalam
kemampuannya mengelola
pembelajaran.
C. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis
Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif analisis. Sebagaimana
Bagdan dan Biklen yang dikutif
Lexy J. Moleong mengajukan lima
krakteristik penelitian kualitatif,
yaitu antara lain :
1. Mempunyai latar alamiah
sebagai sumber langsung.
2. Manusia sebagai alat atau
instrumen penelitian.
3. Bersifat deskriftif analitik
4. Lebih mementingkan proses
daripada hasil semata.
5. Menganalisa data secara
induktif.
.
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti adalah salah
satu unsur penting dalam penelitian
kualitatif. Peneliti merupakan
perencana, pelaksana, pengumpul
data, dan pada akhirnya menjadi
pelopor penelitiannya.
Bahkan dalam penelitian
kualitatif ini, posisi peneliti menjadi
instrumen kunci (the key instrumen
). Untuk dapat memahami makna
dan penafsiran terhadap fenomena-
fenomena yang terjadi di sekolah
maka dibutuhkan keterlibatan
langsung peneliti terhadap objek
penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
sekolah yakni SDN Gejugjati III
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan. SDN Gejugjati III
beralamat di Dusun Jatiketok Desa
Gejugjati Kecamatan Lekok
Kabupaten Pasuruan. SDN Gejugjati
III mewakili lembaga sekolah dasar
yang terletak di Guslah I
Kecamatan Lekok.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian
ini terbagi dua yaitu manusia dan
selain/bukan manusia. Sumber data
dari manusia berfungsi sebagai
subyek atau informasi kunci.
Sedangkan sumber data bukan
manusia berupa dokumen yang
relevan dengan penelitian seperti
dokumen data guru, gambar, foto,
catatan rapat atau tulisan-tulisan
yang ada kaitannya dengan focus
penelitian.
Adapun sumber informasi dalam
penelitian ini adalah:
1. Kepala Sekolah SDN Gejugjati
III
2. Komite Sekolah
3. Guru Kelas
4. Guru Mata Pelajaran Agama
5. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian
ini dilakukan berbagai metode
sebagai berikut :
1. Wawancara atau interview
Dalam penelitian ini model
wawancara yang digunakan
adalah wawancara tidak
terstruktur. Dalam penelitian
ini, yang akan menjadi
informan atau narasumber
wawancara antara lain:
2. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah pengamatan
dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsur-unsur
yang tampak dalam suatu gejala
atau gejala-gejala dalam objek
penelitian. Observasi
merupakan suatu teknik
pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara
mengadakan penelitian secara
teliti, serta pencatatan secara
sistematis.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah
satu metode yang digunakan
untuk mencari data-data
autentik yang bersifat
dokumenter, baik data itu
berupa catatan harian, file,
agenda, program kerja, arsip,
memori.
Dengan metode dokumentasi
ini peneliti memperoleh data-
data yang diperlukan antara lain
profil sekolah, visi dan misi
data guru, foto, tulisan serta
lampiran yang berhubungan
dengan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan
dan evaluasi peningkatan
profesionalisme guru.
6. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data akan
dilakukan sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan
dan setelah selesai di lapangan.
Analisis telah dimulai sejak
merumuskan dan menjelaskan
masalah sebelum terjun ke
lapangan, dan berlangsung terus
sampai penulisan hasil
penelitian. Namun dalam
penelitian kualitatif, analisa
data lebih difokuskan selama
proses di lapangan bersamaan
dengan pengumpulan data.
7. Pengecekan Keabsahan
Temuan
Dalam penelitian ini,
peneliti hanya menggunakan
dua triangulasi, yaitu triangulasi
sumber dan teknik
pengumpulan data.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber data adalah
menggali kebenaran informasi
tertentu melalui sumber.
Triangulasi sumber digunakan
untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara
mengecek data yang diperoleh
dari beberapa sumber. Peneliti
akan mengumpulkan data dari
kepala sekolah, guru-guru dan
stakeholders. Data yang telah
dianalisis oleh peneliti sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan
selanjutnya dimintakan
kesepakatan (member check)
dengan tiga sumber data
tersebut.
2. Triangulasi teknik
pengumpulan data
Triangulasi teknik untuk
menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara
mengecek data dengan sumber
yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya data yang
diperoleh dengan wawancara,
lalu dicek dengan observasi
atau dokumentasi.
D. PAPARAN DATA DAN TEMUAN
PENELITIAN
1. Hasil dan Pembahasan
2. Perencanaan
Dari penelitian ini, peneliti
menyimpulkan bahwa perencanaan
peningkatan profesionalisme di
SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan
dilaksanakan dalam bentuk rapat
kerja. Dipimpin oleh kepala
sekolah yang bertindak secara
demokratis meminta masukan serta
saran dari para guru untuk
pelaksanaan program kedepannya.
Dapat diketahui bahwa
kepala sekolah SDN Gejugjati III
Lekok dalam melakukan
perencanaan dengan cara
melakukan rapat (musyawarah)
atau pertemuan antara seluruh
civitas akademika yang ada
disekolah. Dalam rapat dan
musyawarah tersebut akan dibahas
program-program perencanaan
kedepan. Oleh karena itu, para
guru dituntut berperan aktif dalam
menyampaikan ide serta
gagasannya karena kepala sekolah
sangat demokratis dalam artian
memberikan keleluasaan kepada
para guru untukmenyampaikan ide
maupun gagasannya
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian
dilaksanakan dengan cara
pembagian tugas guru sesuai
dengan jabatan dan kemampuan
masing-masing. Pembagian tugas
guru tersebut kemudian
disampaikan dalam rapat dewan
guru dihadiri komite. Pada akhir/
awal tahun pelajaran . Pembagian
tugas guru tersebut kemudian
dibuatkan Surat Keterangan (SK)
Pembagian Tugas Mengajar
sebagai pedoman pelaksanaan
tugas mengajar pada setiap tahun
pelajaran. Selain dibuatkan SK
juga dibuatkan struktur organisasi.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan peningkatan
profesionalisme guru di SDN
Gejugjati III Lekok Pasuruan
diadakan dalam bentuk Kelompok
Kerja Guru (KKG) sekolah,
artinya sekolah mengadakan KKG
secara internal. bentuk peningkatan
profesionalisme guru juga
diadakan di luar sekolah berupa
keikutsertaan dalam forum ilmiah
seperti pelatihan, KKG, seminar
atau workshop dan program
sertifikasi yang diadakan oleh
diknas setempat. Artinya guru
berusaha mengembangkan diri
dengan cara belajar dan membuka
diri dalam menerima informasi.
guru melaksanakan kegiatan forum
ilmiah di luar sekolah yang
difasilitasi oleh sekolah berupa
anggaran dana tranportasi dan izin
surat tugas.
Kepala sekolah sebagai
pengambil kebijakan juga
mengadakan sarana penunjang
dalam pembelajaran, tentunya jika
memang diperlukan dengan
analisis kebutuhan. menurut hasil
pengamatan peneliti yang berhasil
didapat..
4. Evaluasi
Kepala sekolah dalam
peningkatan profesi guru lebih
menitik beratkan kepada evaluasi
kinerja guru melalui kegiatan
supervisi dengan penilaian
tindakan kelas. Disamping itu
kepala sekolah juga mengadakan
evaluasi kerja bulanan salah
satunya membahas kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh guru
setelah mengikuti kegiatan forum
ilmiah di luar sekolah. Rapat
bulanan merupakan kontrol
terhadap pelaksanaan kegiatan
yang akan dilaksanakan sekaligus
evaluasi kegiatan yang sudah
dilaksanakan sebelumnya.
Evaluasi hasil dari kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh guru
pelaksana kegiatan berupa laporan
catatan-catatan yang didapatkan
selama kegiatan pelatihan. Laporan
tersebut disampaikan kepada
kepala sekolah agar ditindak
lanjuti sesuai dengan hasil laporan
kegiatan. Hasil laporan tersebut
kemudian di evaluasi pada saat
kegiatan KKG sekolah maupun
rapat bulanan. dengan diminta
menjelaskan hasil pengalamannya
di dapat selama di lapangan
kepada guru yanglain dalam rapat
sekolah maupun KKG sekolah
E. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis terhadap
data-data yang penulis temukan, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan
untuk menjawab rumusan masalah
penelitian ini yaitu:
1. Perencanaan manajemen sumber
daya pendidik dalam
meningkatkan profesionalisme
pendidik di SDN Gejugjati III
Lekok Pasuruan.
Perencanaan profesionalisme
pendidik/guru di SDN Gejugjati III
Lekok Pasuruan dibuat berdasarkan
atas hasil identifikasi kebutuhan dan
visi, misi dan tujuan yang sudah
ditetapkan.
Pihak sekolah memberikan
fasilitas berupa anggaran dana dan
izin surat keterangan bagi
pendidik/guru yang melaksanakan
kegiatan peningkatan profesi di luar
sekolah. Kepala sekolah
memberikan arahan dan dorongan
kepada guru untuk melaksanakan
program di luar sekolah. Dalam
pelaksanaan perencanaan
peningkatan profesionalisme guru,
kepala sekolah mengadakan
sosialisasi kepada guru dalam rapat
kerjatahunan maupun rapat bulanan.
Kepala sekolah dalam menetapkan
program kegiatan profesionalisme
guru mengacu pada keadaan guru
dan kebutuhan sekolah itu sendiri.
2. Pengorganisasian manajemen
sumber daya pendidik untuk
meningkatkan profesionalisme
pendidik di SDN Gejugjati III
Lekok Pasuruan.
Pengorganisasian sumber daya
pendidik dalam meningkatkan
profesionalisme pendidik/guru di
SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan
dilaksanakan dengan cara
pembagian tugas guru sesuai dengan
jabatan dan kemampuan masing-
masing. Pembagian tugas guru
tersebut kemudian disampaikan
dalam rapat dewan guru dihadiri
komite. Pada akhir/ awal tahun
pelajaran
3. Pelaksanaan manajemen sumber
daya pendidik untuk
meningkatkan profesionalisme
pendidik di SDN Gejugjati III
Lekok Pasuruan.
Pelaksanaan peningkatan
profesionalisme pendidik/guru di
SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan.
didasarkan pada perencanaan yang
sudah ditetapkan sebelumnya dalam
rangka meningkatkan kualitas mutu
pendidikan di SDN Gejugjati III
Lekok Pasuruan.
Dalam pelaksanaan
peningkatan profesionalisme guru,
SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan.
melaksanakan secara langsung
maupun tidak langsung baik di
dalam sekolah maupun di luar
lingkungan sekolahan.
Pelaksanaan peningkatan
profesionalisme guru Di SDN
Gejugjati III Lekok Pasuruan.
dilakukan berupa keikutsertaan
dalam program forum ilmiah yang
diadakan oleh dinas setempat berupa
pendidikan dan latihan, KKG,
MGMP, seminar atau workshop
serta mengikutkan program
sertifikasi apabila telah memenuhi
syara-syarat yang ada.
4. Evaluasi manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik di SDN
Gejugjati III Lekok Pasuruan.
Evaluasi peningkatan
profesionalisme guru di SDN
Gejugjati III Lekok Pasuruan.
Evaluasi program peningkatan
profesionalisme guru di SDN
Gejugjati III Lekok Pasuruan
dilaksanakan dalam bentuk rapat
bulanan maupun kegiatan KKG
sekolah berupa sharing
pengalaman keilmuan yang sudah
didapatkan selama mengikuti
kegiatan pelatihan di luar sekolah.
2. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
penelitian yang penulis laksanakan,
Maka penulis perlu memberikan
saran, antara lain:
a. Dalam kegiatan perencanaan
manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik,
sebaiknya kepala sekolah
SDN Gejugjati III Lekok
mempertimbangkan kebutuhan
sekolah, guru dan siswa itu
sendiri. Dan di jabarkan secara
sistematis dalam Rencana Kerja
Tahunan (RKT/RKAT).
b. Dalam kegiatan
pengorganisasian sumber daya
pendidik di SDN Gejugjati III
Lekok , sebaiknya kepala
sekolah merekrut kembali
pendidik atau tenaga pendidik
baru yang berkualitas
dikarenakan jumlah siswa di
lembaga tersebut cukup banyak,
lebih dari 200 siswa pada tahun
2021/2022.
c. Dalam kegiatan pelaksanaan
manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik,
sebaiknya lebih memperhatikan
tentang tertib administrasi.
segala bentuk kegiatan
peningkatan profesionalisme
guru di dalam maupun di luar
sekolah sebaiknya dicatat
secara tertib siapa guru yang
mengikuti, kegiatan apa dan
rangkaian dananya.
d. Dalam evaluasi peningkatan
profesionalisme pendidik
sebaiknya kepala sekolah lebih
memaksimalkan dan
mengoptimalakan pada
penilaian kinerja guru yang
didokumentasikan secara
sistematis. Sehingga kepala
sekolah dapat mengetahui
kondisi rill para pendidik. Data-
data dari hasil kinerja guru
tersebut dapat dijadikan dalam
mengambil keputusan,
misalnya terkait dengan
kebutuhan promosi, mutasi
pegawai dan sistemimbalan dan
lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, 2009. Metodologi PenelitianKualitatif,
Bandung: CV Pustaka Setia
Ali Nurhadi, 2016. Profesi Keguruan, Kuningan Jawa Barat:Goresan Pena
Amirul Mukminin, dkk. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
Pendidikan Yogyakarta:UNY Press
Ammy Hissom, 2009. Introduction to Management Technolog, OhioUS:Kent
State University
Bedjo Siswanto,1990. Manajemen Modern Konsep dan Aplikasi,
Bandungan : PT Sinar Baru Cipta
Danang Suntoyo,2012. Teori Kuisioner dan Analisis Data Sumber Daya
Manusia Yogyakarta: CAPS.
Dedi Mulyasana,2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Didin Kurniadin dan Imam Machali,2014. Manajemen Pendidikan: Konsep
dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Dr. Jaja Jahari dan Amirulloh Syarbini,2013. Manajemen Sekolah, Teori,
Strategi danImplementasi, Bandung: Alfabeta
Gary Dessler,1997. Human Resources Management terj. Benyamin Molan
,Jakarta: Prenhallindo
H. Malayu S. P. Hasibuan,2009. Manajemen Dasar, Pengertian, dan
Masalah, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hamza B. Uno,2008. Profesi Kependidikan problema, Solusi dan
ReformasiPendidikan di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara
Hendyat Soetopo,2001. Manajemen Pendidikan, Malang: Pascasarjana-
Univ. NegeriMalang
Husaini Usman,2006. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan,
Jakarta: BumiAksara
I Komang Ardana,2012 Niwayan Mujiati, dkk. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta: GrahaIlmu
Imam Gunawan,2014. Metode Penelitian Teori dan Praktik, Jakarta:Bumi
Aksara
Jamil Suprihatiningrum,2012. Guru Profesional Pedoman Kinerja,
Kualifikasi & Kompetensi Guru , Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Kunandar,2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru , Jakarta:
Rajawali Pers
Lexi, J, Meloeng,1996. Metodologi Penelitian Kualitati, Bandung:
RemajaRosdakarya
M. Manullang, 1996. Dasar – dasar Manajemen, Jakarta : GhaliaIndonesia
Malayu S.P. Hasibuan, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta:
BumiAksara.
Moh. Uzer Usman, 2002. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja
Rosda Karya
Muhammad Sukanto, 2011,Pengembangan Kompetensi Guru, Bandung:
PT. Ikapi
Mulyono, 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi
Pendidikan.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Saefullah, 2012. Manajemen Pendidikan Islam , Bandung: Pustaka Setia
Soekodjo Notoatmodjo, 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Jakarta : Rineka
Sondang P. Siagian, 2002. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja, Jakarta:
PT. Rineka Cipta
Sugiono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D
Bandung :Alfabeta
Suharisimi Arikunto dan Lia Yuliana, 2012. Manajemen Pendidikan,
Yogyakarta: Graha Cendikia
Suparno Eko Widodo, 2015.Manajemen Pengembangan Sumber Daya
Manusia Yogyakarta: PustakaPelajaran

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie JURNAL TESIS_IFA MURTININGSIH.pdf

Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)Mulyati Rahman
 
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdfaapdoank
 
Contoh thesis-kompetsensi-guru
Contoh thesis-kompetsensi-guruContoh thesis-kompetsensi-guru
Contoh thesis-kompetsensi-gurudebi88
 
contoh-kurikulum-operasional-paud.pdf
contoh-kurikulum-operasional-paud.pdfcontoh-kurikulum-operasional-paud.pdf
contoh-kurikulum-operasional-paud.pdfagung ade yulianto
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Dodyk Fallen
 
Rev annotated bibliography
Rev annotated bibliographyRev annotated bibliography
Rev annotated bibliographyAGUS SETIYONO
 
Sidang proposaltesis
Sidang proposaltesisSidang proposaltesis
Sidang proposaltesisnda_fauziah
 
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.dTesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.dBang Mohtar
 
Skripsiku 2021.pptx
Skripsiku 2021.pptxSkripsiku 2021.pptx
Skripsiku 2021.pptxssuser9d8b68
 
Tesis caroline lorena_david
Tesis caroline  lorena_davidTesis caroline  lorena_david
Tesis caroline lorena_davidzaidizakaria1978
 
PPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptxPPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptxermietjunaedhy
 
2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf
2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf
2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdfAfifSusanto1
 
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdfAhmadRopei1
 
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02Slamet Suprihanto
 

Ähnlich wie JURNAL TESIS_IFA MURTININGSIH.pdf (20)

Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
 
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
 
Contoh thesis-kompetsensi-guru
Contoh thesis-kompetsensi-guruContoh thesis-kompetsensi-guru
Contoh thesis-kompetsensi-guru
 
contoh-kurikulum-operasional-paud.pdf
contoh-kurikulum-operasional-paud.pdfcontoh-kurikulum-operasional-paud.pdf
contoh-kurikulum-operasional-paud.pdf
 
2 Naskah Publikasi.pdf
2 Naskah Publikasi.pdf2 Naskah Publikasi.pdf
2 Naskah Publikasi.pdf
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
 
JURNAL TESIS.pdf
JURNAL TESIS.pdfJURNAL TESIS.pdf
JURNAL TESIS.pdf
 
Rev annotated bibliography
Rev annotated bibliographyRev annotated bibliography
Rev annotated bibliography
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sidang proposaltesis
Sidang proposaltesisSidang proposaltesis
Sidang proposaltesis
 
1930 6755-1-pb
1930 6755-1-pb1930 6755-1-pb
1930 6755-1-pb
 
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.dTesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
Tesis bab i s.d. v dan lampiran 1 s.d
 
Skripsiku 2021.pptx
Skripsiku 2021.pptxSkripsiku 2021.pptx
Skripsiku 2021.pptx
 
Tesis caroline lorena_david
Tesis caroline  lorena_davidTesis caroline  lorena_david
Tesis caroline lorena_david
 
Jurnal pts
Jurnal ptsJurnal pts
Jurnal pts
 
PPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptxPPT Manajemen Peserta Didik.pptx
PPT Manajemen Peserta Didik.pptx
 
2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf
2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf
2194-Article Text-7663-1-10-20230803 (1).pdf
 
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf
2987-Article Text-12025-2-10-20200108.pdf
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
Tesisbabis d-vdanlampiran1s-d-121113005251-phpapp02
 

JURNAL TESIS_IFA MURTININGSIH.pdf

  • 1. JURNAL TESIS Oleh : IFA MURTININGSIH NIM. 200100029 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS GRESIK 2022 MANAJEMEN SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PENDIDIK DI GUSLAH I KECAMATAN LEKOK KABUPATEN PASURUAN Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan tentang:1) Perencanaan manajemen sumber daya pendidik 2) Pengorganisasian manajemen sumber daya pendidik, 3) Pelaksanaan manajemen sumber daya pendidik, dan 4) Evaluasi manajemen sumber daya pendidik dalam meningkatkan profesionalisme pendidik di Guslah I Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan.Jenis penelitian ini adalah penilitian kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Dalam perencanaan manajemen sumber daya pendidik untuk meningkatkan profesionalisme pendidik SDN Gejugjati III Lekok menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan guru yang berdasarkan pada visi, misi dan tujuan sekolah. (2) Dalam pengorganisasian manajemen sumber daya pendidik untuk meningkatkan profesionalisme pendidik SDN Gejugjati III Lekok, dilaksanakan dengan cara pembagian tugas guru sesuai dengan jabatan dan kemampuan masing-masing. (3) Dalam pelaksanaan manajemen sumber daya pendidik untuk meningkatkan profesionalisme pendidik SDN Gejugjati III Lekok, dilakukan dengan cara ikutserta dalam program forum ilmiah yang diadakan oleh dinas setempat berupa pendidikan dan latihan, KKG dan MGMP, seminar atau workshop serta mengikutkan program sertifikasi apabila telah memenuhi syara- syarat yang ada. (4) Dalam Evaluasi manajemen sumber daya pendidik untuk meningkatkan profesionalisme pendidik SDN Gejugjati III Lekok dilaksanakan melalui kegiatan evaluasi program dan evaluasi kinerja guru. Kata Kunci: Manajemen, Sumber Daya Pendidik, Profesionalisme Pendidik EDUCATION RESOURCES MANAGEMENT IN IMPROVING PROFESSIONALISM OF EDUCATORS IN GUSLAH I, LEKOK DISTRICT, PASURUAN REGENCY Abstract : This study aims to describe: 1) Educational resource management planning 2) Organizing educator resource management, 3) Implementation of educator resource management, and 4) Evaluation of educator resource management in improving educator professionalism in Guslah I, Lekok District, Pasuruan Regency. This type of research is descriptive qualitative research with data collection methods through interviews, observation and documentation of the data that has been obtained and then analyzed descriptively by means of data reduction, data presentation, and data verification. The results of this study indicate that: (1) In planning the management of educator resources to improve the professionalism of educators at SDN Gejugjati III Lekok, it is adjusted to the circumstances and needs of teachers
  • 2. based on the vision, mission and goals of the school. (2) In organizing the management of educator resources to improve the professionalism of educators at SDN Gejugjati III Lekok, it is carried out by dividing the duties of teachers according to their respective positions and abilities. (3) In implementing the management of educator resources to improve the professionalism of educators at SDN Gejugjati III Lekok, it is carried out by participating in scientific forum programs held by the local office in the form of education and training, KKG and MGMP, seminars or workshops as well as participating in certification programs if they have fulfilled the requirements. existing conditions. (4) Evaluation of the management of educator resources to improve the professionalism of educators at SDN Gejugjati III Lekok is carried out through program evaluation activities and teacher performance evaluations. Keywords : Management, Educator Resources, Educator Professionalism A. PENDAHULUAN Saat ini dunia pendidikan Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam mencetak lulusan yang berkualitas dan berkepribadian unggul, yang memiliki daya saing baik kancah nasional maupun internasional. Dari ungkapan tersebut lembaga sekolah dasar menjadi salah satu pengemban tugas sebagai fondasi dalam menciptakan generasi yang berkompeten dan kompetitif. Akan tetapi, tidak semua lembaga pendidikan memiliki atau mendapat capaian nilai pendidikan yang berkualitas dengan angka 100%. Mulyasana mengungkapkan, banyak hal yang menjadi penyebab ketidakberhasilan tersebut, diantaranya bisa jadi dipengaruhi oleh: 1) rendahnya sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik/kependidikan; 2) keterbatasan/ minimnya sarana dan prasaranayang menunjang terlaksananya pendidikan; 3) peningkatan anggaran pendidikan dan fasilitas belajar belum berdampak secara signifikan terhadap kultur dan kinerja mengajar guru serta budaya belajar siswa. Persoalan mendasar dalam dunia pendidikan saat ini adalah persoalan mengenai SDM (pendidik) yang belum profesional. Seorang pendidik yang profesional dituntut untuk memiliki seperangkat kemampuan dan teknik mengajar yang baik, memiliki kepribadianyang utuh dalam rangka mengembangkan kepribadian peserta didik, serta dapat menguasai ilmu ataupun bahan ajar, sebab pendidik merupakan tokoh teladan bagi diri siswa. Pendidik juga harus peka dan tanggap terhadap perubahan- perubahan, pembaharuan serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Menurut Hamzah B Uno, “ditangan pendidiklah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional dan moral serta spiritual. Dengan demikian, maka akan menghasilkan generasi yang siap hidup dengan tantangan zamannya. Karena itu, diperlukan sosok pendidik yang mempunyai kualifikasi, kompetensi, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalnya”. Uzer menambahkan “tugas pendidik untuk senantiasa meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga apa yang diberikan kepada peserta didiknya tidak terlalu ketinggalan dengan perkembangan kemajuan zaman”. Tetapi kenyataan sekarang ini masih banyak pendidik yang belum profesional dalam menjalankan tugasnya. Banyak pendidik yang mengajarkan materi pelajaran yang tidak sesuai dengan rumpun bidang keilmuan yang dikuasainya, dengan alasan guna mengisi jam yang kosong dan alasan yang lainnya. Kebanyakan
  • 3. metode mengajar yang digunakan oleh pendidik pada saat mengajar hanya monoton saja tidak disesuaikan dengan materi pelajaran dan kondisi psikologis peserta didik. Dan banyak pendidik yang belum bisa biasa menguasai IPTEK. Karena Pendidik merupakan SDM yang menjadi ujung tombak dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa dan memiliki peran, posisi strategis serta tanggung jawab yang besar terhadap keberhasilan proses pendidikan. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang profesional diperlukan pengelolaan SDM yang baik, yakni melalui manajemen SDM. Manajemen SDM adalah salah satu strategi dalam mengelola SDM agar memiliki kompetensi serta kinerja yang optimal dalam mencapai tujuan bersama. Sehubungan dengan pentingnya manajemen sumber daya manusia/pendidik di suatu lembaga pendidikan, maka peneliti melihat bahwa Lembaga SDN Gejugjati III yang berada di wilayah Guslah I Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan , adalah lembaga yang selalu berusaha dan terus meningkatkan mutu pendidikan serta sumber daya manusia atau para pendidiknya. Lembaga SD Se-GUSLAH I Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan , khususnya pada lembaga SDN Gejugjati III merupakan lembaga yang selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, dalam hal ini dikarenakan letak geografisnya yang sangat dekat dengan lembaga pendidikan SMP dan MTs , sehingga secara tidak langsung Lembaga SDN Gejugjati III Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan ini menjadi sorotan masyarakat yang akan melanjutkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Selain daripada itu prestasi Lembaga SDN Gejugjati III Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan baik dalam akademik maupun non akademik mampu bersaing dengan SD atau MI Se wilayah kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen sumber daya pendidik dalam meningkatkan profesionalisme pendidik yang meliputi bagaimana perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi manajemen sumber daya pendidik. Dari latar belakang masalah yang ada, maka dari itu peneliti memutuskan untuk mencoba meneliti dan mengamati tentang “Manajemen Sumber Daya Pendidik dalam Meningkatkan Profesionalisme Pendidik di Guslah I Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan”. Khususnya di SDN Gejugjati III Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. MANAJEMEN a. Pengertian Manajemen Menurut Soebagio Atmodiwiro (2000:5), “manajemen” diartikan sebagai proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fasilitas dan informasi guna mencapai sasaran organisasi dengan cara efisien dan efektif. Sedangkan James A.F. Stonner (1978:7) menjelaskan, “Management is a process of planning, organizing, leading, and controlling the work of organization members and of using all available organizational resources to reach
  • 4. stated organizational goals” (Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi). Menurut Koontz sebagaimana dalam Jaja J (2013:2), manajemen adalah: “Management involves getting things done though and with people (manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sutau tujuan yang dilakukan bersama orang-orang lain). Dengan kata lain, managemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan bersama orang lain, mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan penggunaan sumber daya organisasi secara komprehensif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Jaja Jahari dalam Rahmanisa (2013:1) “Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objective. (maksudnya manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Terry (1973:4) menjelaskan: “Management is performance of conceiving and achieving desired results by means of group efforts consisting of utilizing human talent and resources”. Pendapat ini dipahami bahwa manajemen adalah kemampuan mengarahkan dan mencapai hasil yang diinginkan dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber daya lainnya. Sejatinya, wujud dari setiap organisasi adalah hasil daya cipta manusia sesuai dinamika kebudayaan. b. Fungsi Manajemen Menurut Husaini Usman (2006:12) substansi yang menjadi garapan manajemen pendidikan sebagai proses atau disebut juga sebagai fungsi manajemen adalah (1) perencanaan; (2) pengorganisasian; (3) pengarahan (motivasi, kepemimpinan, kekuasaan, pengambilan keputusan, komunikasi, koordinasi, negosiasi, manajemen konflik, perubahan organisasi, keterampilan interpersonal, membangun kepercayaan, penilaian kerja dan kepuasan kerja), dan (4) pengendalian meliputi pemantauan (monitoring), penilaian dan pelaporan. Hendyat Soetopo (2001: 6- 14) fungsi dan kegiatan
  • 5. manajemen dalam dunia pendidikan sebagai berikut: 1) Perencanaan/planning Menurut Arikunto (2008:93) perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan di masa yang akan datang yang diarahkan kepada tercapainya tujuan-tujuan dengansarana yang optimal. 2) Pengorganisasian/organizi ng Pengorganisasian menurut Handoko dalam Husaini Usman(2006:141) ialah (1) penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) proses perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan, (3) penugasan tanggungjawab tertentu, (4) pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas- tugasnya. 3) Penggerakkan/actuating Penggerakkan itu dimaksudkan agar tugas, fungsi, tanggungjawab, dan wewenang yang telah diorganisasikan berjalan sesuai dengan kebijaksanaan dan rencana yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut Abdurrahman sebagaimana yang dikemukakan oleh Soetopo (2001:12) bahwa penggerakkan merupakan kegiatan manajemen untuk membuat orang- orang mau dan dapat bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Menggerakkan orang-orang bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Untuk itu diperlukan kemampuan atau seni menggerakkan orang lain yang disebut kepemimpinan (leadership). Berbagai kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam fungsi penggerakan ini antara lain : pengarahan (directing), koordinasi (coordinating), dorongan (motivating), memimpin (leading). 4) Pengawasan/controlling Istilah pengawasan menurut Hendyat Soetopo (2001:12) dapat mengandung arti beragam, yaitu dapat berarti inspeksi, kontrol dan evaluasi dalam proses manajemen. M. Manullang sebagaimana yang dikutip Soetopo (2001:12) mengartikan pengawasan sebagai proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu, dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
  • 6. 2. SUMBER DAYA MANUSIA (PENDIDIK) a. Pengertian Sumber Daya Manusia (Pendidik) Ali Daud Ramby (2017) menyatakan bahwa “ Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang memiliki kedudukan istimewa dibandingkan dengan sumber-sumber yang lain. Sumber daya manusia adalah setiap orang yang bekerja dan berkontribusi dalam suatu organisasi ataupun lembaga. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pendidik dan tenaga kependidikan juga termasuk dalam sumber daya manusia di dalam dunia pendidikan. Menurut Yahya (2013:17) profesi tenaga kependidikan adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pendidikan yang dapat menghasilkan dan dilakukan dengan kemahiran, keterampilan, dan kecakapan tertentu serta didasarkan pada norma yang berlaku. Di dalam Undang- Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal 1 disebutkan bahwa tenaga kerja kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam konteks ini adalah anggota masyarakat dengan kriteria dan standar tertentu diangkat untuk menunjang penyelenggaraan proses pendidikan pada satuan pendidikan seperti pendidik, kepala sekolah, pengawas, laboran, pustakawan, peneliti, dan tenaga teknis administrasi penyelenggaraan pendidikan. 3. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) / PENDIDIK a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Kiggundu (1989: 146), mendefinisikan manajemen sumber daya manusia, yaitu: “Human resource management is the development and utilization of personnel for the effective achievement of individual, Manajemen sumber daya manusia adalah pengembangan dan penggunaan pegawai atau personil untuk mencapai tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, nasional dan internasional dengan efektif. Menurut T. Hani Handoko (1995 : 4), manajemen sumber daya manusia adalah “penarikan, seleksi pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif.” Menurut Amirul Mukminin (2019:5) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) terbentuk dari kata manajemen dan sumber daya manusia. Terminologi manajemen diartikan sebagai pengelolaan atau tata cara bagaimana mengelola sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sementara sumber daya manusia adalah setiap orang yang bekerja dan berkontribusi dalam suatu organisasi ataupun lembaga. Terminologi MSDM menurut ahli satu dengan yang lain beragam. Beberapa ahli menekankan definisi MSDM yang berfokus pada kegiatan dari karyawan atau tenaga kerja, sedangkan ahli yang lain menekankan pada unsur kepentingan strategis dan proses SDM secara berkelanjutan. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2002:10) Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan
  • 7. dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Senada dengan pendapat tersebut, Soekidjo Notoatmodjo (1998:108) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah penarikan (rekrutmen), seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan individu maupun organisasi. b. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Selanjutnya tujuan dari manajemen SDM menurut I Komang Ardana (2012:5) secara keseluruhan mencakup tujuan yang berorientasi kepada: 1) Tujuan yang berorientasi kepada kepentingan sosial, tujuan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tuntutan masyarakat dengan tetap mejaga dampaknegatif yang seminimum mungkin terhadap organisasi. 2) Tujuan yang berorientasi memenuhi kebutuhan organisasi, tujuan yang diarahkan untuk meningkatkan efektivitas organisasi. 3) Tujuan yang berorientasi kepada kepentingan fungsional MSDM, berlebihan. Fungsi utamanya ialah melakukan kegiatan penilaian, penempatan dan pengendalian SDM organisasi yang bersangkutan. 4) Tujuan yang berorientasi kepada kepentingan individu, tujuan yang diarahkan untuk membantu karyawan mencapai tujuan pribadinya, berdasarkan kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam MSDM mencakup kegiatan pelatihan dan pengembangan, penilaian, penempatan, kompensasi dan pengawasan serta pengendalian. c. Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia Manfaat manajemen SDM menurut Melian Sugiarto dalam Danang Suntoyo (2012:8) : 1)Organisasi akan memiliki sistem informasi SDM yang akurat. 2)Organisasi akan memiliki hasil analisis pekerjaan/jabatan yang berupa deskripsi atau spesifikasi pekerjaan/jabatan terkini. 3) Organisasi memiliki kemampuan dalam menyusun serta menetapkan perencanaan SDM yang mendukung. 4) Organisasi akan mampu meningkatkan efesien serta efektifitas rekrutmen/seleksi
  • 8. tenaga kerja. 5) Organisasi akan mampu meningkatkan efesien serta efektifitas rekrutmen / seleksi tenaga kerja. 6)Dapat melakukan kegiatan organisasi orientasi sosialisasi secara terarah. 7)Dapat melaksanakan penilaian karya secara efektif dan efisien. 8)Dapat melaksanakan program penilaian pembinaan serta pengembangan karier berdasarkan kondisi kebutuhan. 9)Dapat melakukan kegiatan penelitian. 10) Dapat menyusun skala upah/gaji mewujudkan sistem balas jasa bagi parapekerja. 4. PROFESIONALISME a. Pengertian Profesionalisme Suharsimi dan Mujtahid dalam Ali Nurhadi (2016:3) memberikan definisi profesional sebagai berikut; Pertama, di dalam pekerjaan profesional diperlukan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual yang dipelajari dari suatu lembaga (baik formal maupun tidak), kemudian diterapkan di masyarakat untuk pemecahan masalah. Kedua, seorang profesional dapat dibedakan dengan seorang teknisi dalam hal pemilikan filosofi yang kuat untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, serta mantap dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya. Ketiga, seorang yang bekerja berdasarkan profesinya memerlukan teknik dan prosedur yang ilmiah serta memiliki dedikasi yang tinggi dalam menyikapi lapangan pekerjaan yang berdasarkan atas sikap seorang ahli. Berdasarkan uraian ini profesional adalah tenaga profesi yang terbentuk melalui proses pendidikan profesi serta diwujudkan dengan mampu menjalankan tugas profesinya itu dengan baik, berdedikasi tinggi, dan dilandasi keilmuan yang sesuai. Oleh sebab itu penyandang profesi yang mampu menjalankan tugas profesinya dengan baik maka ia disebut profesional. Pengertian profesionalisme juga tidak terlepas dari profesi. Faizatul dalam Ali Nurhadi (2016:4) menyebutkan profesionalisme adalah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu, dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Sedangkan Satori dalam Ali Nurhadi (2016:5) menyebutkan profesionalisme menunjuk pada komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. 5. PROFESIONALISME PENDIDIK a. Pengertian Profesionalisme Pendidik Sedangkan Oemar Hamalik dalam Kunandar (2007) mengemukakan bahwa guru profesional merupakan orang yang telah menempuh program pendidikan guru dan memiliki tingkat master sertatelah mendapat ijazah negara dan telah berpengalaman dalam mengajar pada kelas-kelas besar.
  • 9. Menurut Afidatur Rohmah (2017:11) Profesionalisme pendidik merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang. b. Kompetensi Profesionalisme Pendidik Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, kompetensi inti pendidik meliputi 4 kompetensi, yaitu: 1) Kompetensi pedagogik, kemampuan seorang pendidik dalam mengelola proses pembelajaran yang berhubungan dengan peserta didik. 2) Kompetensi kepribadian, kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik serta berakhlak mulia. 3) Kompetensi sosial, kemampuan pendidik untuk memahami dirinya sebagai bagian dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan negara. 4) Kompetensi profesional, kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik agar dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Menurut Sukanto kompetensi profesional yaitu kompetensi penguasaan terhadap materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi, kurikulum mata pelajaran di sekolah, dan substansi keilmuan yang menaungi materinya. Kompetensi ini juga disebut dengan penguasaan sumber bahan ajar atau sering disebut dengan bidang studi keahlian. 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PENDIDIK a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Pendidik dalam Meningkakan Profesionalisme Pendidik. Menurut George Terry dalam Afidatul Rohma (2017:5) “Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and cotrolling performen and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources”. Artinya manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari tindakan- tindakan: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah setiap orang yang bekerja dan berkontribusi dalam suatu organisasi ataupun lembaga. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pendidik dan tenaga kependidikan juga termasuk dalam sumber daya manusia di dalam dunia pendidikan.. b. Lingkup Kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia/Pendidik dalam meningkatkan Profesionalisme Pendidik. Menurut Saefullah (2012:42) Lingkup kegiatan MSDM berdasarkan pengelompokan fungsinya, sebagai
  • 10. berikut: 1) Fungsi Perencanaan (Planning) Perencanaan ialah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan tertentu. 2) Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian ialah kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dalam menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam badan organisasi (organization chart). 3) Penggerakan (Actuating) Actuating ialah kegiatan yang menggerakkan dan mengusahakan agar para pekerja melaksanakan tugas kewajibannya, sesuai dengan proporsinya melaksanakan rencana aktivitas konkret yang diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan, dengan selalu mengadakan komunikasi, hubungan kemanusian yang baik , kepemimpinan yang efektif, memberikan motivasi, membuat perintah dan intruksi serta mengadakan supervisi dengan meningkatkan sikap moral setiap anggota kelompok. 4) Pengendalian (Control) Pengendalian/pengawasan ialah proses pemantauan, penilaian, pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan. c. Upaya dalam Meningkatkan Profesionalisme Pendidik Menurut Purwanto dan Ali Muhson dalam Afidatur Rohmah (2017:12), dalam rangka meningkatkan profesionalisme pendidk, guru harus selalu berusaha untuk melakukan lima hal, yaitu : 1) Memahami tuntutan standar profesi yang ada. hal ini harus ditempatkan pada prioritas utama karena: Pertama, persaingan global sekarang memungkinkan adanya mobilitas guru lintas negara. Kedua, sebagai profesional pendidik harus mengikuti tuntutan perkembangan profesi secara global, dan tuntutan masyarakat yang menghendaki pelayanan lebih baik.. 2) Mencapai kualifikasi kompetensi yang dipersyaratkan. Dapat ditempuh melalui in-service training dan berbagai upaya untuk memperoleh sertifikasi. 3) Membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas lewat organisasi.. 4) Mengembangkan etos kerja yang mengutamakan pelayanan yang bermutu. Pendidik dituntut untuk memberikan pelayanan prima kepada kontituennya yaitu siswa, orang tua dan sekolah sebagai stakeholder. 5) Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi agar tidak ketinggalan dalam kemampuannya mengelola pembelajaran. C. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sebagaimana Bagdan dan Biklen yang dikutif Lexy J. Moleong mengajukan lima krakteristik penelitian kualitatif, yaitu antara lain : 1. Mempunyai latar alamiah sebagai sumber langsung. 2. Manusia sebagai alat atau instrumen penelitian. 3. Bersifat deskriftif analitik 4. Lebih mementingkan proses
  • 11. daripada hasil semata. 5. Menganalisa data secara induktif. . 2. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti adalah salah satu unsur penting dalam penelitian kualitatif. Peneliti merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, dan pada akhirnya menjadi pelopor penelitiannya. Bahkan dalam penelitian kualitatif ini, posisi peneliti menjadi instrumen kunci (the key instrumen ). Untuk dapat memahami makna dan penafsiran terhadap fenomena- fenomena yang terjadi di sekolah maka dibutuhkan keterlibatan langsung peneliti terhadap objek penelitian. 3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah yakni SDN Gejugjati III Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. SDN Gejugjati III beralamat di Dusun Jatiketok Desa Gejugjati Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan. SDN Gejugjati III mewakili lembaga sekolah dasar yang terletak di Guslah I Kecamatan Lekok. 4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terbagi dua yaitu manusia dan selain/bukan manusia. Sumber data dari manusia berfungsi sebagai subyek atau informasi kunci. Sedangkan sumber data bukan manusia berupa dokumen yang relevan dengan penelitian seperti dokumen data guru, gambar, foto, catatan rapat atau tulisan-tulisan yang ada kaitannya dengan focus penelitian. Adapun sumber informasi dalam penelitian ini adalah: 1. Kepala Sekolah SDN Gejugjati III 2. Komite Sekolah 3. Guru Kelas 4. Guru Mata Pelajaran Agama 5. Prosedur Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan berbagai metode sebagai berikut : 1. Wawancara atau interview Dalam penelitian ini model wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Dalam penelitian ini, yang akan menjadi informan atau narasumber wawancara antara lain: 2. Observasi (Pengamatan) Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mencari data-data autentik yang bersifat dokumenter, baik data itu berupa catatan harian, file, agenda, program kerja, arsip, memori. Dengan metode dokumentasi ini peneliti memperoleh data- data yang diperlukan antara lain profil sekolah, visi dan misi data guru, foto, tulisan serta lampiran yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi peningkatan profesionalisme guru. 6. Teknik Analisa Data Teknik analisis data akan dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah sebelum terjun ke
  • 12. lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif, analisa data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. 7. Pengecekan Keabsahan Temuan Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan dua triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan teknik pengumpulan data. 1. Triangulasi Sumber Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui sumber. Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber. Peneliti akan mengumpulkan data dari kepala sekolah, guru-guru dan stakeholders. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut. 2. Triangulasi teknik pengumpulan data Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data dengan sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi atau dokumentasi. D. PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN 1. Hasil dan Pembahasan 2. Perencanaan Dari penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa perencanaan peningkatan profesionalisme di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan dilaksanakan dalam bentuk rapat kerja. Dipimpin oleh kepala sekolah yang bertindak secara demokratis meminta masukan serta saran dari para guru untuk pelaksanaan program kedepannya. Dapat diketahui bahwa kepala sekolah SDN Gejugjati III Lekok dalam melakukan perencanaan dengan cara melakukan rapat (musyawarah) atau pertemuan antara seluruh civitas akademika yang ada disekolah. Dalam rapat dan musyawarah tersebut akan dibahas program-program perencanaan kedepan. Oleh karena itu, para guru dituntut berperan aktif dalam menyampaikan ide serta gagasannya karena kepala sekolah sangat demokratis dalam artian memberikan keleluasaan kepada para guru untukmenyampaikan ide maupun gagasannya 2. Pengorganisasian Pengorganisasian dilaksanakan dengan cara pembagian tugas guru sesuai dengan jabatan dan kemampuan masing-masing. Pembagian tugas guru tersebut kemudian disampaikan dalam rapat dewan guru dihadiri komite. Pada akhir/ awal tahun pelajaran . Pembagian tugas guru tersebut kemudian dibuatkan Surat Keterangan (SK) Pembagian Tugas Mengajar sebagai pedoman pelaksanaan tugas mengajar pada setiap tahun pelajaran. Selain dibuatkan SK juga dibuatkan struktur organisasi. 3. Pelaksanaan Pelaksanaan peningkatan profesionalisme guru di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan diadakan dalam bentuk Kelompok Kerja Guru (KKG) sekolah, artinya sekolah mengadakan KKG secara internal. bentuk peningkatan profesionalisme guru juga diadakan di luar sekolah berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah seperti pelatihan, KKG, seminar atau workshop dan program
  • 13. sertifikasi yang diadakan oleh diknas setempat. Artinya guru berusaha mengembangkan diri dengan cara belajar dan membuka diri dalam menerima informasi. guru melaksanakan kegiatan forum ilmiah di luar sekolah yang difasilitasi oleh sekolah berupa anggaran dana tranportasi dan izin surat tugas. Kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan juga mengadakan sarana penunjang dalam pembelajaran, tentunya jika memang diperlukan dengan analisis kebutuhan. menurut hasil pengamatan peneliti yang berhasil didapat.. 4. Evaluasi Kepala sekolah dalam peningkatan profesi guru lebih menitik beratkan kepada evaluasi kinerja guru melalui kegiatan supervisi dengan penilaian tindakan kelas. Disamping itu kepala sekolah juga mengadakan evaluasi kerja bulanan salah satunya membahas kegiatan yang telah dilaksanakan oleh guru setelah mengikuti kegiatan forum ilmiah di luar sekolah. Rapat bulanan merupakan kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan sekaligus evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Evaluasi hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh guru pelaksana kegiatan berupa laporan catatan-catatan yang didapatkan selama kegiatan pelatihan. Laporan tersebut disampaikan kepada kepala sekolah agar ditindak lanjuti sesuai dengan hasil laporan kegiatan. Hasil laporan tersebut kemudian di evaluasi pada saat kegiatan KKG sekolah maupun rapat bulanan. dengan diminta menjelaskan hasil pengalamannya di dapat selama di lapangan kepada guru yanglain dalam rapat sekolah maupun KKG sekolah E. PENUTUP 1. KESIMPULAN Berdasarkan analisis terhadap data-data yang penulis temukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini yaitu: 1. Perencanaan manajemen sumber daya pendidik dalam meningkatkan profesionalisme pendidik di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan. Perencanaan profesionalisme pendidik/guru di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan dibuat berdasarkan atas hasil identifikasi kebutuhan dan visi, misi dan tujuan yang sudah ditetapkan. Pihak sekolah memberikan fasilitas berupa anggaran dana dan izin surat keterangan bagi pendidik/guru yang melaksanakan kegiatan peningkatan profesi di luar sekolah. Kepala sekolah memberikan arahan dan dorongan kepada guru untuk melaksanakan program di luar sekolah. Dalam pelaksanaan perencanaan peningkatan profesionalisme guru, kepala sekolah mengadakan sosialisasi kepada guru dalam rapat kerjatahunan maupun rapat bulanan. Kepala sekolah dalam menetapkan program kegiatan profesionalisme guru mengacu pada keadaan guru dan kebutuhan sekolah itu sendiri. 2. Pengorganisasian manajemen sumber daya pendidik untuk meningkatkan profesionalisme pendidik di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan. Pengorganisasian sumber daya pendidik dalam meningkatkan profesionalisme pendidik/guru di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan dilaksanakan dengan cara pembagian tugas guru sesuai dengan jabatan dan kemampuan masing- masing. Pembagian tugas guru tersebut kemudian disampaikan dalam rapat dewan guru dihadiri komite. Pada akhir/ awal tahun pelajaran
  • 14. 3. Pelaksanaan manajemen sumber daya pendidik untuk meningkatkan profesionalisme pendidik di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan. Pelaksanaan peningkatan profesionalisme pendidik/guru di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan. didasarkan pada perencanaan yang sudah ditetapkan sebelumnya dalam rangka meningkatkan kualitas mutu pendidikan di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan. Dalam pelaksanaan peningkatan profesionalisme guru, SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan. melaksanakan secara langsung maupun tidak langsung baik di dalam sekolah maupun di luar lingkungan sekolahan. Pelaksanaan peningkatan profesionalisme guru Di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan. dilakukan berupa keikutsertaan dalam program forum ilmiah yang diadakan oleh dinas setempat berupa pendidikan dan latihan, KKG, MGMP, seminar atau workshop serta mengikutkan program sertifikasi apabila telah memenuhi syara-syarat yang ada. 4. Evaluasi manajemen sumber daya pendidik untuk meningkatkan profesionalisme pendidik di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan. Evaluasi peningkatan profesionalisme guru di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan. Evaluasi program peningkatan profesionalisme guru di SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan dilaksanakan dalam bentuk rapat bulanan maupun kegiatan KKG sekolah berupa sharing pengalaman keilmuan yang sudah didapatkan selama mengikuti kegiatan pelatihan di luar sekolah. 2. SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang penulis laksanakan, Maka penulis perlu memberikan saran, antara lain: a. Dalam kegiatan perencanaan manajemen sumber daya pendidik untuk meningkatkan profesionalisme pendidik, sebaiknya kepala sekolah SDN Gejugjati III Lekok mempertimbangkan kebutuhan sekolah, guru dan siswa itu sendiri. Dan di jabarkan secara sistematis dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT/RKAT). b. Dalam kegiatan pengorganisasian sumber daya pendidik di SDN Gejugjati III Lekok , sebaiknya kepala sekolah merekrut kembali pendidik atau tenaga pendidik baru yang berkualitas dikarenakan jumlah siswa di lembaga tersebut cukup banyak, lebih dari 200 siswa pada tahun 2021/2022. c. Dalam kegiatan pelaksanaan manajemen sumber daya pendidik untuk meningkatkan profesionalisme pendidik, sebaiknya lebih memperhatikan tentang tertib administrasi. segala bentuk kegiatan peningkatan profesionalisme guru di dalam maupun di luar sekolah sebaiknya dicatat secara tertib siapa guru yang mengikuti, kegiatan apa dan rangkaian dananya. d. Dalam evaluasi peningkatan profesionalisme pendidik sebaiknya kepala sekolah lebih memaksimalkan dan mengoptimalakan pada penilaian kinerja guru yang didokumentasikan secara sistematis. Sehingga kepala sekolah dapat mengetahui kondisi rill para pendidik. Data- data dari hasil kinerja guru tersebut dapat dijadikan dalam mengambil keputusan, misalnya terkait dengan kebutuhan promosi, mutasi pegawai dan sistemimbalan dan lain sebagainya.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, 2009. Metodologi PenelitianKualitatif, Bandung: CV Pustaka Setia Ali Nurhadi, 2016. Profesi Keguruan, Kuningan Jawa Barat:Goresan Pena Amirul Mukminin, dkk. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan Yogyakarta:UNY Press Ammy Hissom, 2009. Introduction to Management Technolog, OhioUS:Kent State University Bedjo Siswanto,1990. Manajemen Modern Konsep dan Aplikasi, Bandungan : PT Sinar Baru Cipta Danang Suntoyo,2012. Teori Kuisioner dan Analisis Data Sumber Daya Manusia Yogyakarta: CAPS. Dedi Mulyasana,2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Didin Kurniadin dan Imam Machali,2014. Manajemen Pendidikan: Konsep dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Dr. Jaja Jahari dan Amirulloh Syarbini,2013. Manajemen Sekolah, Teori, Strategi danImplementasi, Bandung: Alfabeta Gary Dessler,1997. Human Resources Management terj. Benyamin Molan ,Jakarta: Prenhallindo H. Malayu S. P. Hasibuan,2009. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta: PT. Bumi Aksara Hamza B. Uno,2008. Profesi Kependidikan problema, Solusi dan ReformasiPendidikan di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara Hendyat Soetopo,2001. Manajemen Pendidikan, Malang: Pascasarjana- Univ. NegeriMalang Husaini Usman,2006. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan, Jakarta: BumiAksara I Komang Ardana,2012 Niwayan Mujiati, dkk. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: GrahaIlmu Imam Gunawan,2014. Metode Penelitian Teori dan Praktik, Jakarta:Bumi Aksara Jamil Suprihatiningrum,2012. Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi Guru , Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
  • 16. Kunandar,2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru , Jakarta: Rajawali Pers Lexi, J, Meloeng,1996. Metodologi Penelitian Kualitati, Bandung: RemajaRosdakarya M. Manullang, 1996. Dasar – dasar Manajemen, Jakarta : GhaliaIndonesia Malayu S.P. Hasibuan, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: BumiAksara. Moh. Uzer Usman, 2002. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya Muhammad Sukanto, 2011,Pengembangan Kompetensi Guru, Bandung: PT. Ikapi Mulyono, 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Saefullah, 2012. Manajemen Pendidikan Islam , Bandung: Pustaka Setia Soekodjo Notoatmodjo, 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia Jakarta : Rineka Sondang P. Siagian, 2002. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja, Jakarta: PT. Rineka Cipta Sugiono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D Bandung :Alfabeta Suharisimi Arikunto dan Lia Yuliana, 2012. Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Graha Cendikia Suparno Eko Widodo, 2015.Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Yogyakarta: PustakaPelajaran