Makalah ini membahas tentang konsep zakat dan macam-macamnya. Pertama, dijelaskan pengertian zakat secara bahasa dan istilah, serta pentingnya zakat bagi umat Islam. Kedua, dibahas mengenai macam-macam zakat yakni zakat fitrah dan zakat harta, serta delapan golongan penerima zakat dan yang tidak berhak menerima zakat. Ketiga, disebutkan syarat-syarat dan hukum z
1. BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
Umat Islam adalah umat yang mulia, umat yang dipilih Allah untuk mengemba n
risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudka n
kehidupan yang adil, makmur, tentram dan sejahtera dimanapun mereka berada. Karena itu
umat Islam seharusnya menjadi rahmat bagi sekalian alam.
Kenyataan bahwa umat Islam kini jauh dari kondisi ideal, adalah akibat belum mampu
mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra'du : 11). Potensi-potensi dasar
yang dianugerahkan Allah kepada ummat Islam belum dikembangkan secara optimal. Padahal
umat Islam memiliki banyak intelektual dan ulama, disamping potensi sumber daya manusia
dan ekonomi yang melimpah. Jika seluruh potensi itu dikembangkan secara seksama, dirangkai
dengan potensi aqidah Islamiyah (tauhid), tentu akan diperoleh hasil yang optimal. Pada saat
yang sama, jika kemandirian, kesadaran beragama dan ukhuwah Islamiyah kaum muslimin
juga makin meningkat maka pintu-pintu kemungkaran akibat kesulitan ekonomi akan makin
dapat dipersempit.
Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah penanggulanagn
kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan
shadaqah dalam arti seluas-luasnya. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW
serta penerusnya di zaman keemasan Islam. Padahal umat Islam (Indonesia) sebenarnya
memiliki potensi dana yang sangat besar.
Terdorong dari pemikiran inilah, kami mencoba untuk membuat makalah Konsep Zakat
dan Macamnya yang ringkas dan praktis agar dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca.
Meskipun kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurna. Namun demikian kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat. Koreksi, kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga Allah SWT mengampuni kekurangan dan kesalahan yang ada dalam makalah ini, serta
mencatatnya sebagai amal shaleh. Amin
2. 2
1.2 Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari makalah adalah agar pembaca mampu:
1. Memahami pengertian zakat dan pentingnya bagi umat islam untuk berzakat
2. Memahami macam-macam zakat dan syarat-syarat zakat
3. Memahami tentang hukum zakat
3. BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Pengertian Zakat
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang lima. Zakat berarti “tumbuh dan
bertambah”. juga bisa berarti berkah, bersih, suci, subur dan berkembang maju. Dapat
kita ambil kesimpulan bahwa kita selaku umat muslim telah diwajibkan oleh Allah
SWT untuk mengeluarkan zakat, seperti firman Allah Swt :
وَأَقِيمُوا الصَّلََة وَآتُوا الزَّكَاة وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُ م تُ رحَمُونَ
“Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu
diberi rahmat“. (Surat An Nur 24 : 56).
Zakat dari segi istilah fikih berarti “Sejumlah harta tertentu yang diwajibkan
Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak”. Menurut Hukum Islam
(istilah syara'), zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang
tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu
(Al Mawardi dalam kitab Al Hawiy)
Secara etimologi (bahasa) kata zakat merupakan kata dasar (masdar) dari ( ةاكزلا
) .Zakat yang berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik. Sesuatu itu zaka, berarti tumbuh
dan berkembang, dan seseorang itu zaka, berarti orang itu baik, ditinjau dari sudut
bahasa, adalah suci, tumbuh, berkah, dan terpuji : semua digunakan dalam qur’an
dan hadis. Kata dasar zakat berarti bertambah dan tumbuh, sehingga bisa dikatakan,
tanaman itu zaka, artinya tumbuh, sedang setiap sesuatu yang bertambah disebut zaka
artinya bertambah. Bila satu tanaman tumbuh tanpa cacat, maka kata zakat disini
berarti bersih.
Dalam terminologi fikih, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak, disamping berarti
mengeluarkan sejumlah itu sendiri demikian Qardhawi mengutip pendapat
Zamakhsari. Jumlah yang dikeluarkan dari kekayaan itu disebut zakat karena yang
dikeluarkan itu menambah banyak, membuat lebih berarti, dan melindungi
kekayaan itu dari kebinasaan. Sedangkan menurut terminology syariat, zakat adalah
nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syariat tertentu yang diwajibkan
4. oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan
persyaratan tertentu pula.
Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan pengertian menurut
istilah sangat nyata dan erat kekali. Bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan
menjdi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah suci dan bersih (baik).
4
2.2 Pentingnya zakat bagi umat islam
Abdullah bin Mas’ud berkata ,” kalian diperintahkan mendirikan salat dan
membayar zakat, siapa yang tidak berzakat berarti tidak ada arti salatnya baginya.”
Seperti yang tertera dalam firman Allah yang artinya : “Dan dirikanlah sholat
dan tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat”.
Dalam ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa orang yang mentaati perintah
allah khususnya dalam menunaikan zakat niscaya Allah akan memberikan rahmat
kepada kita dan akan dikembalikannya kita kepada kesucian/kembali fitrah seperti bayi
yang baru dilahirkan ke alam muka bumi ini atau seperti kertas putih yang belum ada
coretan-coretan yang dapat mengotori kertas tersebut, seperti firman-Nya :
خُذ مِ ن أَ موَالِهِ م صَدَقَة تُطَهِّرُهُ م وَتزَُكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَي هِ م إِنَّ صَلََتَكَ سَكَنٌ لَّهُ م وَاللّ سَمِيعٌ عَلِيم “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu bersihkan
dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya dosa kamu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi maha
Mengetahui “. (Surat At Taubah 9 : 103).
Maka dari itu pentingnya berzakat bagi umat islam sendiri adalah salah satu
untuk penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan
pendayungan zakat, infaq dan shadaqah. Maka dari itu zakatpun diwajbkan berdasarkan
ayat-ayat yang tegas dan hdis-hdis yang shahih, yang kesemuanya menegaskan bahwa
zakat itu wajib. Dan wajibnya itu sudah diperaktekan oleh generasi demi generasi, dapat
ditelusuri sejarahnya baik berupa pendapat tentangnya maupun penerapannya, dan
diungkapkan oleh ajaran islam itu sendiri.
5. 5
2.3 Macam-macam zakat
Zakat terbagi atas dua jenis yakni:
1. Zakat fitrah (jiwa)
Zakat fitrah adalah Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri
pada bulan Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram)
makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
2. Zakat maal (harta)
Zakat maal (harta) adalah Zakat hasil perniagaan, pertanian, pertambangan,
hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis
memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.
Adapun yang berhak menerima zakat ada delapan yang berhak menerima
zakat yakni:
1. Fakir : Orang yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak
mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
2. Miskin : Orang yang memiliki harta namun tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
3. Amil : Orang yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Mu'allaf : Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya.
5. Hamba sahaya : Orang yang ingin memerdekakan dirinya
6. Gharimin : Orang yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan
tidak sanggup untuk memenuhinya
7. Fisabilillah : Orang yang berjuang di jalan Allah.
8. Ibnus Sabil : Orang yang kehabisan biaya di perjalanan.
Dan yang tdaik berhak menerima zakat yakni:
1. Orang kaya Rasulullah bersabda, “ tidak halal mengambil sedekah
(zakat) bagi orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekutan
tenaga.” (HR. Bukhari).
2. Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungaa n
dari tuannya.
6. 3. Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya tidak
halal bagi kami (ahlul bait) mengambil sedekah (zakat).” (HR.
Muslim).
4. Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan
6
istri.
5. Orang kafir.
2.4 Syarat-syarat zakat
Adapun syarat-syarat zakat antaralain sebagai berikut:
1. Islam : zakat hanya diwajibkan bagi orang islam
2. Merdeka; Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat fitrah,
sedangkan tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang persoalan hamba
sahaya tidak ada lagi. Bagaimanapun syarat merdeka tetap harus dicantumka n
sebagai salah satu syarat wajib mengeluarkan zakat karena persoalan hamba
sahaya ini merupakan salah satu syarat yang tetap ada.
3. Milik Sepenuhnya; Harta yang akan dizakati hendaknya milik sepenuhnya
seorang yang beragama Islam dan harus merdeka. Bagi harta yang bekerjasama
antara orang Islam dengan orang bukan Islam, maka hanya harta orang Islam
saja yang dikeluarkan zakatnya.
4. Cukup Haul; cukup haul maksudnya harta tersebut dimiliki genap setahun,
selama 354 hari menurut tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggala n
mashehi.
5. Cukup Nisab; Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarka n
zakatnya. Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan nilai harga emas
saat ini, jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan ukuran nisab untuk
menghitung zakat uang simpanan, emas, saham, perniagaan, pendapatan dan
uang dana pensiun.
2.5 Hukum zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok
bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas
setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam
kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten
berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial
7. kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan umat manusia.
Di dalam beberapa hadis lain Rasulullah mengancam orang-orang yang tidak
membayar zakat dengan hukuman berat di akhitrat, oleh karena itu hati yang lalai
tersentak dan sipat kikir tergerak untuk berkorban. Kemudian dengan cara memberika n
pujian dan mempertakut-takuti beliau menggiring manusia agar secara sukarela
melaksanakan kewajiban zakat tersebut. Tetap bila tida juga mempan, digiringlah ia
secara paksa dengan cambuk hukum dan senjata penguasa agar melaksanakan kewjiban
tersebut.
7
8. BAB III
PENUTUP
8
3.1 Kesimpulan
Zakat adalah sesuatu yang penting dan harus kita laksanakan mengingat zakat
adalah salah satu perintah Allah. Ketika berzakat, kita harus memperhatikan jenis atau
macam zakat yang akan kita zakati sehingga kita bisa tahu dan paham bagaimana
ukuran maupun perhitungan dalam berzakat sesuai dengan bentuk zakat.
Membayar Zakat juga harus memperhatikan siapa yang menerima Zakat atau
mungkin yang mengurusi Zakat ( Amil ). Kita harus benar-benar memahami siapa saja
yang berhak menerima Zakat dan jangan sampai kita salah memberikan Zakat.
9. DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Yusuf Qardawi, (1973). Fiqhuz-zakat: Muassasat ar-Risalah, Bairut,
9
Libanon.
Al-quran, Karim