SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 48
Materi gelap, AGN & exotic objects
Pelatihan OAN, 7 Juli 2006
Hesti Wulandari
Prodi Astronomi - ITB
Dark Matter (Materi Gelap)
Galaksi-galaksi berisi:
- Gas
- Bintang
- Lainnya?
Dark matter di galaksi
“Menimbang” sebuah galaksi
Penurunan kecepatan sebuah bintang bermassa m
yang bergerak melingkar dengan radius r (massa
yang dilingkupi orbit = Mr=M(<r))
Gaya gravitasi = gaya sentrifugal
r
GM
rv
r
mv
r
mGM
r
r
=
=
)(
2
2
atau
G
vr
Mr
2
=
Massa yang dilingkupi oleh radius r dapat dipelajari
dengan dengan melakukan observasi untuk
mengukur v.
Bagaimana caranya?
Untuk sistem Tatasurya, M(<r) = Msun, sehingga
M(<r) hampir tidak berubah dengan radius
(M ~ konstan)
2
1
)(
)(
−
∝
==
rrv
r
GM
r
GM
rv r
Kecepatan orbit berkurang dengan radius
Keplerian
Keplerian
Bagaimana untuk sebuah galaksi spiral?
r
GM
rv r
=)(
Ukur kecepatan orbit v pada
radius r yang berbeda-beda
Pengukuran kecepatan:
Spektroskopi +
Pergeseran Doppler
λ∆∝v
Kurva rotasi galaksi datar
Juga berlaku untuk
Galaksi kita
G
vr
Mr
2
=
Ingat
Kurva rotasi datar, v ≈ konstan, sehingga
rMr ∝
Mass meningkat dengan
radius
Kebanyakan massa
ada di sini.
Tetapi hampir tidak
ada cahaya di sini !
Kemungkinan penjelasan:
⇒ Gravitasi tidak mengikuti hukum Newton
(hukum invers kuadrat) pada skala besar (MOND)
⇒ Galaksi2 dilingkupi awan besar yang - dark matter -
yang tidak terlihat dan tidak terdeteksi
Pengamatan
Definisi:
Dark matter adalah materi yang tidak luminous, yang
(saat ini) tidak dapat dideteksi secara langsung dengan
mengamati radiasi atau absorbsi electromagnetik
(cahaya tampak, UV, infra merah, x-ray), tapi yang
keberadaannya diindikasikan oleh efek gravitasinya.
Not Dark MatterDark Matter
M(<r) = M(stars, gas) + M(Dark Matter) ∝ r
“luminous matter”, mendominasi
kurva rotasi pada r kecil
mendominasi pada r
besar, sampai 10x rluminous
Dark Matter adalah bentuk
materi yang DOMINAN pada
galaksi2, juga pada galaksi
eliptik.
Kontribusi dark halo menghasilkan kurva rotasi yang flat
Ukuran cluster galaksi: 1000-3000 kpc,
10-30x lebih besar dari ukuran sebuah galaksi
Resep:
1.Ukur massa gravitasi total
2.Ukur massa luminous
3.Bandingkan keduanya
Dark matter di cluster galaksi
Fritz Zwicky
Penemuan dark matter di cluster
galaksi oleh Fritz Zwicky
•Tahun 1930-an Zwicky mengukur
kecepatan orbit galaksi2 mengelilingi
coma cluster
•Mengaplikasikan hukum Kepler untuk
menghitung massa cluster
•Menemukan massa gravitasi yang
sangat besar tapi relatif sedikit massa
luminous.
Hanya 2-6% dari massa total berupa
galaksi2.
Coma cluster
• Terlalu aneh untuk tahun 1930-an, jadi
diabaikan dan hanya dianggap sebagai
problem yang tidak terpecahkan.
Tidak siap untuk perubahan paradigma!
Perubahan besar dengan
adanya studi sinar-X untuk
cluster galaksi pada tahun
1970-an
Clusters berisi gas panas
(108K) yang massanya ≈ 5x
massa galaksi
Tetapi tambahan
kontribusi ini masih tidak
cukup untuk
memenuhi “missing
mass”.
Ungu: gas; putih:
Hal serupa dijumpai pada studi cluster2 galaksi
yang lain.
Secara umum 80 – 85% materi dalam cluster
galaksi berupa dark matter
Besarnya massa menentukan
nasib akhir alam semesta kita
Hal ini tergantung pada apa
yang disebut kerapatan kritis
(critical density)
Ω<1
Ω=1
Ω>1
HubbleparameterH;
8
3 2
==
G
H
c
π
ρ
cρ
ρ
=Ω
Rasio kerapatan sebenarnya dan kerapatan kritis disebut
sebagai parameter Omega.
Dark matter pada skala kosmologi
Pengukuran anisotropy cosmic microwave background
dengan WMAP (Wilkinson Microwave Anisotropy Probe)
satelit bersama pengamatan astronomis lain memberikan
nilai densitas total Ω untuk saat ini:
Kontribusi terhadap Ω total
diberikan oleh:
02.002.1 ±≈Ω
ΛΩ+Ω+Ω=Ω= mradtot1
Dapat diabaikan
saat ini
Densitas materi
Dark energy?
Hasil berbagai pengamatan:
Ωtot=1.02±0.02
Ωm=0.27 ± 0.04
ΩΛ=0.73 ± 0.04
Ωb=0.044 ± 0.004 ⇒ kontribusi baryonic matter
Luminous matter (bintang, gas) termasuk baryon.
Tetapi
nonbarbm Ω+Ω=Ω
01.0≈Ωlum
Baryonic DM
Non-baryonic DM
Baryonic & non-baryonic problems
Kandidat untuk baryonic dark matter
MACHOS (Massive Astrophysical Compact Halo Objekt)
▪ bola hidrogen (Jupiter like, 0.001-0.1 M ),
brown dwarf/katai coklat
→ Tidak diamati banyak
▪ sisa2 evolusi bintang (white dwarf/katai putih)
→ disk belum terlalu tua
▪ black hole
→ bintang2 pada jarak yang cukup aman akan mengelilingi
black hole tsb (microlensing)
Eksperimen: MACHO, EROS, OGLE
Kandidat untuk non-baryonic dark matter
Hot dark matter (HDM)
- Neutrino
Jika neutrino memiliki massa dalam rentang 10-50 eV,
maka jumlah neutrino yang tercipta selama big bang
dapat memenuhi seluruh jumlah dark matter di alam
semesta
TETAPI….
Eksperimen atmospheric
neutrino Super-Kamiokande
(Tokyo) dengan 50 ribu ton air,
detektor diletakkan 1km di bawah
gunung
Eksperimen osilasi neutrino dan neutrino decay
menyarankan massa neutrino < 1 eV
Neutrino tidak dapat memberikan kontribusi
yang signifikan untuk dark matter.
Selain itu hot dark matter yang relativistik (kecepatan
mendekati c mencegah pembentukan galaksi2).
Cold dark matter (CDM)
- WIMPs (Weakly Interacting Massive Particles)
WIMPs:
Semua partikel netral yang masif dan berinteraksi lemah
yang terbentuk selama big bang.
Kandidat favorit untuk WIMP: neutralino,
yaitu partikel teringan (20-1000 GeV atau 20-1000 lebih
berat dari proton) dan stabil dalam model SUSY
(Supersymmetry). Partikel SUSY yang lebih berat tidak
stabil dan meluruh.
SUSY: tiap partikel memiliki partner
photon → photino
quark → squark
electron → selectron
Jika massa neutralino ~ 100 GeV maka Ω ~ 1.
Accelerator LEP di CERN memberikan limit bawah
massa neutralino 34 GeV.
Cara mendeteksi WIMPs
Deteksi tak langsung (indirect)
Mencari produk annihilasi dari neutralino dan anti
neutralino, seperti neutrino, gamma-rays, positron
dan anti-proton
Contoh:
satelit EGRET/GLAST mencari flux partikel atau sinar
gamma dari daerah2 di mana diharapkan ada
akumulasi WIMPs (mis: terperangkap oleh gravitasi
inti Matahari).
Sejauh ini tidak ditemukan
Deteksi langsung (direct)
Prinsip deteksi langsung:
Mencari elastic scattering WIMP dengan inti atom-inti
atom dalam sebuah detektor
Signal:
Nuclear recoil (beberapa keV)
+
produksi partikel muatan atau
cahaya
Kendala deteksi langsung
Flux WIMPs besar tapi terdapat kendala untuk
mendeteksi:
Kendala Solusi
interaksi dengan materi target
sangat jarang (1.0-0.01/kg
material detektor/hari)
detektor bermassa besar
pertukaran energi selama
interaksi kecil
Threshold (ambang) energi
detektor kecil
Background events Diskriminasi signal dari
background
Cara meminimalisasi background
• Menempatkan detektor di
laboratorium bawah tanah
• Membuat radioaktivitas dalam detektor sekecil mungkin
(materi dipilih dengan teliti)
• Menggunakan high purity
shields (mis: tangki air
berisi 200 ton air murni,
Pb, Cu, polythene)
Puluhan eksperimen, hanya DAMA melaporkan mendeteksi
WIMPs berupa annual modulation
Total exposure: 107731 kgd
Exclusion Plot
DAMA
CDMS SUF
EDELWEISS
CDMS Soudan
Sayangnya DAMA evidence tidak didukung oleh
hasil eksperimen lain
Kesimpulan
• Dark matter ada!
• Mayoritas dark matter non baryonic
• Dark matter harus ‘dingin’ (CDM)
• Hasil DAMA masih kontroversial untuk dianggap
sebagai bukti final
• Detektor2 makin baik, sensitivitas perlu ditingkatkan
untuk bisa memeriksa daerah yang lebih besar pada
exclusion plot.
Jika anda dapat membuktikan keberadaan
dark matter, anda pasti akan mendapat
hadiah Nobel!
Active Galactic Nuclei & Quasar
Active Galaxy/Active Galactic Nuclei (AGN):
Galaksi yang memiliki inti yang aktif (mengemisikan
sejumlah besar energi dan/atau variabel).
Kemungkinan inti galaksi tsb berupa suatu supermassive
black hole (massa 106
– 109
M ).
Materi antar bintang, galaksi yang ‘dimakan’ dan bintang
yang tersasar yang jatuh ke arah black hole membentuk
piringan akresi yang mengemisikan sejumlah besar
energi dari infra merah sampai gamma rays.
Galaksi ‘normal’ AGN
Total energi yang
diemisikan=jumlah yang
diemisikan bintang2
Energi = bintang2+ekses
energi dalam infra merah,
radio, UV, dan X-ray
Diagram sebuah active galaxy,
menunjukkan komponen2 utama
Ground Based dan Hubble Space Telescope
image Active Galaxy NGC 4261
Tipe-tipe AGN:
• Seyfert
• Quasar
• Blazar
Meskipun tipe2 ini kelihatan sangat berbeda,
kemungkinan mereka adalah obyek sejenis yang
terlihat dari arah yang berbeda
• Seyfert
- Galaksi2 Seyfert merupakan low-energy gamma sources
(sampai sekitar 100 keV)
- Yang pertama ditemukan adalah NGC 4151 (oleh Carl Seyfert
(1940)), sebuah galaksi spiral berjarak 15 Mpc dari kita.
• Quasar
- Pada tahun 1960-an, beberapa sumber radio, kelihatan
berasosiasi dengan ‘bintang’ sehingga disebut
quasi-stellar radio sources atau quasars.
- Tetapi obyek2 ini memiliki spektra mirip inti galaksi Seyfert.
Ternyata obyek2 ini adalah Seyferts dan galaksi radio
yang intinya lebih terang 10-1000 dari seluruh bintang2nya.
Luminositasnya dapat mencapai 1012
L.
- Tidak seperti Seyfert, quasar dideteksi pada energi tinggi,
biasanya 100MeV atau lebih (bahkan GeV atau TeV).
• Dipercaya bahwa galaksi Seyfert dan quasar pada dasarnya
adalah tipe obyek yang sama, hanya dilihat pada arah yang
berbeda.
• Observasi AGN pada panjang gelombang radio sering
menunjukkan jet, yaitu pancaran partikel yang keluar dari pusat.
Partikel2 bermuatan dipercepat hingga mendekati kecepatan
cahaya dalam jet ini.
• Quasar diamati dengan jet mengarah ke kita, yang
memungkinkan kita untuk melihat radiasi energi tinggi.
Pada Seyfert kita melihat dari sisi dan tidak melihat radiasi
energi tinggi yang keluar dalam jet ke arah kita.
Daerah di langit yang memuat quasar PKS 0528+134, ditunjukkan pada
Dua saat yang berbeda menggunakan instrumen EGRET instrument
pada Compton Gamma Ray Observatory.
• Blazar
- mirip (salah satu relativistic jetnya mengarah ke Bumi)
tapi tidak seterang quasar.
- Di antara tipe-tipe AGN, blazar mengemisikan energi
pada daerah frekuensi yang paling lebar (radio sampai
gamma ray).
- Emisi blazar pada daerah visual dan gamma ray berubah-
ubah (variabel) dengan skala waktu menit – hari.
Dari pergeseran Doppler diketahui bahwa di antara
tipe-tipe AGN quasar terletak paling jauh dan Seyfert
paling dekat

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Matahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai BintangMatahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai Bintang
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit dopplerPendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
Pendinginan atom dengan laser sampai ke limit doppler
 
fisika modern
fisika modernfisika modern
fisika modern
 
Solusi osk astro 2012 kode s3
Solusi osk astro 2012   kode s3Solusi osk astro 2012   kode s3
Solusi osk astro 2012 kode s3
 
Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)
Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)
Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)
 
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s391343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
 
94876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-201194876305 solusi-osn-2011
94876305 solusi-osn-2011
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
1. Pengenalan Astronomi
1. Pengenalan Astronomi1. Pengenalan Astronomi
1. Pengenalan Astronomi
 
Lkm 1
Lkm 1Lkm 1
Lkm 1
 
Fisika Kuantum part 3
Fisika Kuantum part 3Fisika Kuantum part 3
Fisika Kuantum part 3
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
 
Ralativitas Khusus
Ralativitas KhususRalativitas Khusus
Ralativitas Khusus
 
SIFAT INTI ATOM.docx
SIFAT INTI ATOM.docxSIFAT INTI ATOM.docx
SIFAT INTI ATOM.docx
 
Benda hitam astronomi
Benda hitam astronomiBenda hitam astronomi
Benda hitam astronomi
 
Keppler
KepplerKeppler
Keppler
 

Ähnlich wie Oan dm

Ähnlich wie Oan dm (20)

Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
Fisika inti   makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)Fisika inti   makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
Fisika inti makalah kosmologi (partikel dalam alam semesta)
 
BA-07 Gravitasi Newton.pptx
BA-07 Gravitasi Newton.pptxBA-07 Gravitasi Newton.pptx
BA-07 Gravitasi Newton.pptx
 
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
137227152 tugas-kegagalan-fisika-klasik
 
Extrasolar planets b
Extrasolar planets bExtrasolar planets b
Extrasolar planets b
 
Extrasolar planets
Extrasolar planets Extrasolar planets
Extrasolar planets
 
Bab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awalBab 3. evolusi bintang awal
Bab 3. evolusi bintang awal
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Bintang dan Evolusinya
Bintang dan EvolusinyaBintang dan Evolusinya
Bintang dan Evolusinya
 
Mw component
Mw componentMw component
Mw component
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
teori absolutivitas
teori absolutivitasteori absolutivitas
teori absolutivitas
 
Bab 6. evolusi bintang ganda
Bab 6. evolusi bintang gandaBab 6. evolusi bintang ganda
Bab 6. evolusi bintang ganda
 
Bab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintangBab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintang
 
Tata Surya
Tata SuryaTata Surya
Tata Surya
 
Kimia Kelas X mengenai penemuan partikel sub atom
Kimia Kelas X mengenai penemuan partikel sub atomKimia Kelas X mengenai penemuan partikel sub atom
Kimia Kelas X mengenai penemuan partikel sub atom
 
Overview galaksi
Overview galaksiOverview galaksi
Overview galaksi
 
Teori atom yang belum direvisi
Teori atom yang belum direvisiTeori atom yang belum direvisi
Teori atom yang belum direvisi
 
Inti atom yang belum direfisi
Inti atom yang belum direfisiInti atom yang belum direfisi
Inti atom yang belum direfisi
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Alam semesta yang memuai
Alam semesta yang memuaiAlam semesta yang memuai
Alam semesta yang memuai
 

Mehr von Annisa Khoerunnisya (20)

Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Pajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fixPajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fix
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Mi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisiiMi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisii
 
Bab3 kel10 mi
Bab3 kel10 miBab3 kel10 mi
Bab3 kel10 mi
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.pptEkop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2
 
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.pptEkop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2
 
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.pptEkop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2
 
Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2
 
Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2
 
Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2
 
Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2
 
Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2
 
Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2
 

Oan dm

  • 1. Materi gelap, AGN & exotic objects Pelatihan OAN, 7 Juli 2006 Hesti Wulandari Prodi Astronomi - ITB
  • 3. Galaksi-galaksi berisi: - Gas - Bintang - Lainnya? Dark matter di galaksi
  • 4. “Menimbang” sebuah galaksi Penurunan kecepatan sebuah bintang bermassa m yang bergerak melingkar dengan radius r (massa yang dilingkupi orbit = Mr=M(<r)) Gaya gravitasi = gaya sentrifugal r GM rv r mv r mGM r r = = )( 2 2
  • 5. atau G vr Mr 2 = Massa yang dilingkupi oleh radius r dapat dipelajari dengan dengan melakukan observasi untuk mengukur v. Bagaimana caranya?
  • 6. Untuk sistem Tatasurya, M(<r) = Msun, sehingga M(<r) hampir tidak berubah dengan radius (M ~ konstan) 2 1 )( )( − ∝ == rrv r GM r GM rv r Kecepatan orbit berkurang dengan radius Keplerian
  • 8. Bagaimana untuk sebuah galaksi spiral? r GM rv r =)( Ukur kecepatan orbit v pada radius r yang berbeda-beda Pengukuran kecepatan: Spektroskopi + Pergeseran Doppler
  • 10.
  • 11. Kurva rotasi galaksi datar Juga berlaku untuk Galaksi kita
  • 12. G vr Mr 2 = Ingat Kurva rotasi datar, v ≈ konstan, sehingga rMr ∝ Mass meningkat dengan radius Kebanyakan massa ada di sini. Tetapi hampir tidak ada cahaya di sini !
  • 13. Kemungkinan penjelasan: ⇒ Gravitasi tidak mengikuti hukum Newton (hukum invers kuadrat) pada skala besar (MOND) ⇒ Galaksi2 dilingkupi awan besar yang - dark matter - yang tidak terlihat dan tidak terdeteksi Pengamatan
  • 14. Definisi: Dark matter adalah materi yang tidak luminous, yang (saat ini) tidak dapat dideteksi secara langsung dengan mengamati radiasi atau absorbsi electromagnetik (cahaya tampak, UV, infra merah, x-ray), tapi yang keberadaannya diindikasikan oleh efek gravitasinya. Not Dark MatterDark Matter
  • 15. M(<r) = M(stars, gas) + M(Dark Matter) ∝ r “luminous matter”, mendominasi kurva rotasi pada r kecil mendominasi pada r besar, sampai 10x rluminous Dark Matter adalah bentuk materi yang DOMINAN pada galaksi2, juga pada galaksi eliptik.
  • 16. Kontribusi dark halo menghasilkan kurva rotasi yang flat
  • 17. Ukuran cluster galaksi: 1000-3000 kpc, 10-30x lebih besar dari ukuran sebuah galaksi Resep: 1.Ukur massa gravitasi total 2.Ukur massa luminous 3.Bandingkan keduanya Dark matter di cluster galaksi
  • 18. Fritz Zwicky Penemuan dark matter di cluster galaksi oleh Fritz Zwicky •Tahun 1930-an Zwicky mengukur kecepatan orbit galaksi2 mengelilingi coma cluster •Mengaplikasikan hukum Kepler untuk menghitung massa cluster •Menemukan massa gravitasi yang sangat besar tapi relatif sedikit massa luminous. Hanya 2-6% dari massa total berupa galaksi2. Coma cluster
  • 19. • Terlalu aneh untuk tahun 1930-an, jadi diabaikan dan hanya dianggap sebagai problem yang tidak terpecahkan. Tidak siap untuk perubahan paradigma!
  • 20. Perubahan besar dengan adanya studi sinar-X untuk cluster galaksi pada tahun 1970-an Clusters berisi gas panas (108K) yang massanya ≈ 5x massa galaksi Tetapi tambahan kontribusi ini masih tidak cukup untuk memenuhi “missing mass”. Ungu: gas; putih:
  • 21. Hal serupa dijumpai pada studi cluster2 galaksi yang lain. Secara umum 80 – 85% materi dalam cluster galaksi berupa dark matter
  • 22. Besarnya massa menentukan nasib akhir alam semesta kita Hal ini tergantung pada apa yang disebut kerapatan kritis (critical density) Ω<1 Ω=1 Ω>1 HubbleparameterH; 8 3 2 == G H c π ρ cρ ρ =Ω Rasio kerapatan sebenarnya dan kerapatan kritis disebut sebagai parameter Omega. Dark matter pada skala kosmologi
  • 23. Pengukuran anisotropy cosmic microwave background dengan WMAP (Wilkinson Microwave Anisotropy Probe) satelit bersama pengamatan astronomis lain memberikan nilai densitas total Ω untuk saat ini: Kontribusi terhadap Ω total diberikan oleh: 02.002.1 ±≈Ω ΛΩ+Ω+Ω=Ω= mradtot1 Dapat diabaikan saat ini Densitas materi Dark energy?
  • 24. Hasil berbagai pengamatan: Ωtot=1.02±0.02 Ωm=0.27 ± 0.04 ΩΛ=0.73 ± 0.04 Ωb=0.044 ± 0.004 ⇒ kontribusi baryonic matter Luminous matter (bintang, gas) termasuk baryon. Tetapi nonbarbm Ω+Ω=Ω 01.0≈Ωlum
  • 25. Baryonic DM Non-baryonic DM Baryonic & non-baryonic problems
  • 26. Kandidat untuk baryonic dark matter MACHOS (Massive Astrophysical Compact Halo Objekt) ▪ bola hidrogen (Jupiter like, 0.001-0.1 M ), brown dwarf/katai coklat → Tidak diamati banyak ▪ sisa2 evolusi bintang (white dwarf/katai putih) → disk belum terlalu tua ▪ black hole → bintang2 pada jarak yang cukup aman akan mengelilingi black hole tsb (microlensing) Eksperimen: MACHO, EROS, OGLE
  • 27. Kandidat untuk non-baryonic dark matter Hot dark matter (HDM) - Neutrino Jika neutrino memiliki massa dalam rentang 10-50 eV, maka jumlah neutrino yang tercipta selama big bang dapat memenuhi seluruh jumlah dark matter di alam semesta TETAPI….
  • 28. Eksperimen atmospheric neutrino Super-Kamiokande (Tokyo) dengan 50 ribu ton air, detektor diletakkan 1km di bawah gunung Eksperimen osilasi neutrino dan neutrino decay menyarankan massa neutrino < 1 eV Neutrino tidak dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk dark matter. Selain itu hot dark matter yang relativistik (kecepatan mendekati c mencegah pembentukan galaksi2).
  • 29. Cold dark matter (CDM) - WIMPs (Weakly Interacting Massive Particles) WIMPs: Semua partikel netral yang masif dan berinteraksi lemah yang terbentuk selama big bang. Kandidat favorit untuk WIMP: neutralino, yaitu partikel teringan (20-1000 GeV atau 20-1000 lebih berat dari proton) dan stabil dalam model SUSY (Supersymmetry). Partikel SUSY yang lebih berat tidak stabil dan meluruh. SUSY: tiap partikel memiliki partner photon → photino quark → squark electron → selectron
  • 30. Jika massa neutralino ~ 100 GeV maka Ω ~ 1. Accelerator LEP di CERN memberikan limit bawah massa neutralino 34 GeV.
  • 31. Cara mendeteksi WIMPs Deteksi tak langsung (indirect) Mencari produk annihilasi dari neutralino dan anti neutralino, seperti neutrino, gamma-rays, positron dan anti-proton Contoh: satelit EGRET/GLAST mencari flux partikel atau sinar gamma dari daerah2 di mana diharapkan ada akumulasi WIMPs (mis: terperangkap oleh gravitasi inti Matahari). Sejauh ini tidak ditemukan
  • 32. Deteksi langsung (direct) Prinsip deteksi langsung: Mencari elastic scattering WIMP dengan inti atom-inti atom dalam sebuah detektor Signal: Nuclear recoil (beberapa keV) + produksi partikel muatan atau cahaya
  • 33. Kendala deteksi langsung Flux WIMPs besar tapi terdapat kendala untuk mendeteksi: Kendala Solusi interaksi dengan materi target sangat jarang (1.0-0.01/kg material detektor/hari) detektor bermassa besar pertukaran energi selama interaksi kecil Threshold (ambang) energi detektor kecil Background events Diskriminasi signal dari background
  • 34. Cara meminimalisasi background • Menempatkan detektor di laboratorium bawah tanah • Membuat radioaktivitas dalam detektor sekecil mungkin (materi dipilih dengan teliti) • Menggunakan high purity shields (mis: tangki air berisi 200 ton air murni, Pb, Cu, polythene)
  • 35.
  • 36.
  • 37. Puluhan eksperimen, hanya DAMA melaporkan mendeteksi WIMPs berupa annual modulation Total exposure: 107731 kgd
  • 38. Exclusion Plot DAMA CDMS SUF EDELWEISS CDMS Soudan Sayangnya DAMA evidence tidak didukung oleh hasil eksperimen lain
  • 39. Kesimpulan • Dark matter ada! • Mayoritas dark matter non baryonic • Dark matter harus ‘dingin’ (CDM) • Hasil DAMA masih kontroversial untuk dianggap sebagai bukti final • Detektor2 makin baik, sensitivitas perlu ditingkatkan untuk bisa memeriksa daerah yang lebih besar pada exclusion plot.
  • 40. Jika anda dapat membuktikan keberadaan dark matter, anda pasti akan mendapat hadiah Nobel!
  • 42. Active Galaxy/Active Galactic Nuclei (AGN): Galaksi yang memiliki inti yang aktif (mengemisikan sejumlah besar energi dan/atau variabel). Kemungkinan inti galaksi tsb berupa suatu supermassive black hole (massa 106 – 109 M ). Materi antar bintang, galaksi yang ‘dimakan’ dan bintang yang tersasar yang jatuh ke arah black hole membentuk piringan akresi yang mengemisikan sejumlah besar energi dari infra merah sampai gamma rays. Galaksi ‘normal’ AGN Total energi yang diemisikan=jumlah yang diemisikan bintang2 Energi = bintang2+ekses energi dalam infra merah, radio, UV, dan X-ray
  • 43. Diagram sebuah active galaxy, menunjukkan komponen2 utama Ground Based dan Hubble Space Telescope image Active Galaxy NGC 4261
  • 44. Tipe-tipe AGN: • Seyfert • Quasar • Blazar Meskipun tipe2 ini kelihatan sangat berbeda, kemungkinan mereka adalah obyek sejenis yang terlihat dari arah yang berbeda
  • 45. • Seyfert - Galaksi2 Seyfert merupakan low-energy gamma sources (sampai sekitar 100 keV) - Yang pertama ditemukan adalah NGC 4151 (oleh Carl Seyfert (1940)), sebuah galaksi spiral berjarak 15 Mpc dari kita. • Quasar - Pada tahun 1960-an, beberapa sumber radio, kelihatan berasosiasi dengan ‘bintang’ sehingga disebut quasi-stellar radio sources atau quasars. - Tetapi obyek2 ini memiliki spektra mirip inti galaksi Seyfert. Ternyata obyek2 ini adalah Seyferts dan galaksi radio yang intinya lebih terang 10-1000 dari seluruh bintang2nya. Luminositasnya dapat mencapai 1012 L. - Tidak seperti Seyfert, quasar dideteksi pada energi tinggi, biasanya 100MeV atau lebih (bahkan GeV atau TeV).
  • 46. • Dipercaya bahwa galaksi Seyfert dan quasar pada dasarnya adalah tipe obyek yang sama, hanya dilihat pada arah yang berbeda. • Observasi AGN pada panjang gelombang radio sering menunjukkan jet, yaitu pancaran partikel yang keluar dari pusat. Partikel2 bermuatan dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya dalam jet ini. • Quasar diamati dengan jet mengarah ke kita, yang memungkinkan kita untuk melihat radiasi energi tinggi. Pada Seyfert kita melihat dari sisi dan tidak melihat radiasi energi tinggi yang keluar dalam jet ke arah kita.
  • 47. Daerah di langit yang memuat quasar PKS 0528+134, ditunjukkan pada Dua saat yang berbeda menggunakan instrumen EGRET instrument pada Compton Gamma Ray Observatory.
  • 48. • Blazar - mirip (salah satu relativistic jetnya mengarah ke Bumi) tapi tidak seterang quasar. - Di antara tipe-tipe AGN, blazar mengemisikan energi pada daerah frekuensi yang paling lebar (radio sampai gamma ray). - Emisi blazar pada daerah visual dan gamma ray berubah- ubah (variabel) dengan skala waktu menit – hari. Dari pergeseran Doppler diketahui bahwa di antara tipe-tipe AGN quasar terletak paling jauh dan Seyfert paling dekat