SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
Kunjaya AS-ITB
Dasar-dasar
Mekanika Benda Langit
Oleh:
Chatief Kunjaya
Departemen Astronomi ITB
Kunjaya AS-ITB
Skalar dan Vektor
• Besaran skalar adalah besaran yang
mempunyai nilai saja tidak mempunyai arah
• Contoh : massa, tekanan, waktu dll
• Besaran vektor adalah besaran yang
memiliki nilai dan arah
• Contoh : kecepatan, momentum, gaya dll
Perkalian skalar dg skalar hasilnya skalar
Perkalian skalar dg vektor hasilnya vektor yang
arahnya sama dengan vektor yang dikalikan
Kunjaya AS-ITB
Vektor
Dapat digambarkan sebagai anak panah, arah
panah menggambarkan arah vektor dan
panjang panah menggambarkan besar/nilai
vektor
A
Biasanya di dalam buku text, simbol besaran skalar ditulis
dalam huruf miring, sedangkan vektor ditulis dalam huruf
tegak dan tebal, contoh : A, atau diberi tanda panah diatasnya,
contoh : A
Besar/nilai vektor : |A|
Kunjaya AS-ITB
Operasi Vektor
Menjumlahkan dua vektor:
A
BC
CBA =+
αcos
22
BABAC ++=
α
α=sudut antara vektor A dan B
Kunjaya AS-ITB
Operasi Vektor
Perkalian titik dua vektor hasilnya skalar
Jika A · B = D
D=|A||B|cos α ; α=sudut antara A dan B
Perkalian silang dua vektor hasilnya vektor
Jika A × B = E
|E|=|A||B|sin α
E tegak lurus terhadap A dan juga B
Jika A dan B ada di suatu bidang datar γ maka E
tegak lurus terhadap bidang γ
Jika A ke Timur dan B ke Utara, maka E ke atas
Kunjaya AS-ITB
Lingkaran
Persamaan lingkaran yang berpusat di (0,0)
Dalam koordinat kartesius : x2
+y2
=r2
r
y
x
Dalam koordinat polar : r = konstan
Kunjaya AS-ITB
Gerak Melingkar Beraturan
• Definisi : benda bergerak dengan lintasan
berbentuk lingkaran dengan laju yang tetap
• Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu
keliling disebut periode (T)
• Bagian lingkaran yang ditempuh dalam satu
satuan waktu disebut frekuensi (f)
• Kecepatan sudut (ω)adalah besarnya sudut yang
ditempuh dalam satu satuan waktu
T
π
ω
2
=
Kunjaya AS-ITB
Gerak Melingkar Beraturan
Laju adalah jarak yang ditempuh dibagi waktu.
Dalam waktu T jarak yang ditempuh benda adalah
2πr, maka
T
r
v
π2
=
Sehingga : v = ωr
Meskipun lajunya konstan, benda yang bergerak melingkar
beraturan mengalami percepatan yang arahnya selalu ke pusat
lingkaran. Percepatan itu disebut percepatan sentripetal.
Gaya yang menyebabkan percepatan itu disebut gaya sentripetal
r
v
ra
2
2
cp == ω
r
v
mrmF
2
2
cp == ω
Kunjaya AS-ITB
Elips
Persamaan elips yang berpusat di (0,0), panjang
setengah sumbu dalam arah x adalah a dan
panjang setengah sumbu dalam arah y adalah b
y
x
b
a
r1
r2
12
2
2
2
=+
b
y
a
x
Untuk semua titik pada elips
berlaku : r1+r2=2a
f f
a disebut semimajor axis
b disebut semiminor axis
f adalah titik fokus elips
c
Kunjaya AS-ITB
Eksentrisitas elips
Eksentrisitas e merupakan ukuran kelonjongan
elips dan didefinisikan sebagai:
2
2
1
a
b
e −=
0 < e < 1 → elips
e = 0 → lingkaran
e = 1 → garis lurus/parabola
Hubungan lain
c = ae
b2
= a2
(1-e2
)Bilamana dihasilkan garis lurus?
Bilamana dihasilkan parabola ?
Kunjaya AS-ITB
Elips Dalam Koordinat Kutub
c
a
r
θ
x = c + r cos θ
y = r sin θ
c=ae
b2
=a2
(1-e2
)
Masukkan persamaan diatas
ke dalam persamaan umum elips
12
2
2
2
=+
b
y
a
x
Kunjaya AS-ITB
Elips Dalam Koordinat Kutub
Hasilnya adalah persamaan elips dalam koordinat
kutub :
c
a
r
θ θcos1
)1( 2
e
ea
r
+
−
=
Buktikan!
Kunjaya AS-ITB
Hukum Newton Tentang Gerak I
Jika jumlah gaya yang bekerja pada sebuah benda
adalah nol, maka benda akan diam atau bergerak
lurus dengan kecepatan tetap
Disebut juga dengan hukum kelembaman (inertia)
Pengetahuan akan hukum ini menyadarkan manusia
bahwa meskipun planet-planet sangat jauh,
manusia bisa mengirimkan pesawat ke planet-
planet lain. Bagaimana caranya?
Kunjaya AS-ITB
Hukum Newton Tentang Gerak II
Jika jumlah gaya yang bekerja pada sebuah benda
tidak nol, maka benda akan mengalami percepatan
yang besarnya sebanding dengan resultan gaya-
gaya yang diterima benda itu
F = ma
Jika F berubah-ubah, a juga berubah ubah
Antara planet dan matahari ada gaya yaitu gaya
gravitasi, maka percepatan yang dialami planet
ditentukan oleh gaya gravitasi itu
Kunjaya AS-ITB
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Pada dua benda akan terjadi gaya tarik menarik yang
berbanding lurus dengan massa masing-masing
benda, dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua benda.
2
21
r
mm
GF =
m1 m2F F
r
Kunjaya AS-ITB
Momentum
Momentum didefinisikan sebagai perkalian antara
massa dan kecepatan.
Jika m adalah massa (skalar), v adalah kecepatan
(vektor) maka, momentum p (vektor) adalah :
vp m=
Hukum Newton tentang gerak yang pertama pada hakekatnya
adalah hukum Kekekalan Momentum
Momentum sebuah benda akan berubah kalau pada benda itu
bekerja gaya-gaya yang resultannya tidak nol
Kunjaya AS-ITB
Momentum Sudut
• Momentum sudut, secara matematis adalah
perkalian silang (cross product) antara
vektor posisi dan vektor momentum
prL ×=
r
p
Di dalam gerak melingkar, momentum sudut memberikan
gambaran tentang kekuatan gerakan melingkar tersebut
Momentum sudut suatu benda dapat berubah kalau padanya
bekerja suatu torka/momen gaya
Arah L menuju pengamat
Kunjaya AS-ITB
Hukum Kepler I
Planet-planet mengelilingi matahari dalam orbit
elips, matahari di salah satu titik apinya
• Penyebab planet mengelilingi matahari adalah
gravitasi antara matahari dan planet.
• Antara planet dan matahari berlaku hukum Newton
tentang gravitasi. Bagaimana gerak planet kalau
tidak ada gravitasi ?
• Pada prinsipnya hukum Kepler I itu dapat
diturunkan dari hukum Newton tentang gerak dan
tentang gravitasi, tetapi untuk itu dibutuhkan
pengetahuan kalkulus
Kunjaya AS-ITB
Kunjaya AS-ITB
Hukum Kepler II
Hukum kekekalan momentum sudut berlaku untuk
planet yang mengelilingi matahari, karena tidak
ada torka luar.
L=konstan
r×p=konstan
mvr sin α = konstan
Karena massa planet m tidak berubah, maka
vr sin α = konstan
Ini adalah dua kali luas daerah yang disapu oleh
garis hubung matahari-planet tiap satuan waktu,
Kunjaya AS-ITB
Hukum Kepler II
Luas daerah yang disapu oleh garis hubung
matahari-planet tiap satuan waktu adalah
konstan
Untuk orbit berbentuk lingkaran :
sin α = 1, luas daerah yang disapu adalah vr, buktikan!
θ
r v Untuk orbit elips,
pembuktiannya membutuhkan
kalkulus
Kunjaya AS-ITB
Hukum Kepler III
Perbandingan jarak planet dari matahari
pangkat tiga dan kuadrat periode orbitnya
konstan
Hukum ini mudah dibuktikan untuk kasus
orbit planet berbentuk lingkaran
Gaya sentripetal pada gerak planet adalah
gaya gravitasi
Fcp=Fg
Kunjaya AS-ITB
Hukum Kepler III
2
mhpl2
pl
r
mm
Grm =ω
Dapat diperoleh :
konstan2
3
=
T
r
Apakah hukum ini juga berlaku untuk orbit elips ?

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudut
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudutHubungan antara momen gaya dan percepatan sudut
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudutEva Rahma Indriyani
 
Kinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016okKinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016okrozi arrozi
 
Fisikadasar 181026163211
Fisikadasar 181026163211Fisikadasar 181026163211
Fisikadasar 181026163211fadliaoscar
 
Indra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaIndra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaRiyanAdita
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Rezki Amaliah
 
Rumus gerak melingkar
Rumus gerak melingkarRumus gerak melingkar
Rumus gerak melingkarAde Hidayat
 

Was ist angesagt? (15)

fisika xi 1 3
fisika xi 1 3fisika xi 1 3
fisika xi 1 3
 
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudut
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudutHubungan antara momen gaya dan percepatan sudut
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudut
 
Kinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016okKinematika gerak melingkar 2016ok
Kinematika gerak melingkar 2016ok
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Fisikadasar 181026163211
Fisikadasar 181026163211Fisikadasar 181026163211
Fisikadasar 181026163211
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
FISIKA "Momen Gaya" Kelas 11
FISIKA "Momen Gaya" Kelas 11FISIKA "Momen Gaya" Kelas 11
FISIKA "Momen Gaya" Kelas 11
 
Indra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaIndra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipa
 
Gerak Melingkar
Gerak MelingkarGerak Melingkar
Gerak Melingkar
 
GERAK MELINGKAR BERATURAN SMA
GERAK MELINGKAR BERATURAN SMAGERAK MELINGKAR BERATURAN SMA
GERAK MELINGKAR BERATURAN SMA
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
 
Rumus gerak melingkar
Rumus gerak melingkarRumus gerak melingkar
Rumus gerak melingkar
 
1-12 osn fisika (soal)
1-12 osn fisika (soal)1-12 osn fisika (soal)
1-12 osn fisika (soal)
 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
 
GLB SMA PPT
GLB SMA PPTGLB SMA PPT
GLB SMA PPT
 

Ähnlich wie MEKANIka Benda Langit

Ähnlich wie MEKANIka Benda Langit (20)

48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
48993_31112_fisika-dasar-i.pptx
 
DOC-20230605-WA0017..pptx
DOC-20230605-WA0017..pptxDOC-20230605-WA0017..pptx
DOC-20230605-WA0017..pptx
 
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan downloadfisika dasar untuk kuliah silahkan download
fisika dasar untuk kuliah silahkan download
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
 
Fisika Dasar
Fisika Dasar Fisika Dasar
Fisika Dasar
 
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptxP3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
 
Gerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegarGerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegar
 
Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11 Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11
 
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase FMateri vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
 
2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor2 Analisis Vektor
2 Analisis Vektor
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
 
Xi kinematika
Xi kinematikaXi kinematika
Xi kinematika
 
Besaran_Vektor_ppt.ppt
Besaran_Vektor_ppt.pptBesaran_Vektor_ppt.ppt
Besaran_Vektor_ppt.ppt
 
buku fisika kelas XI
buku fisika kelas XIbuku fisika kelas XI
buku fisika kelas XI
 
Kelompok 5 Fisika.pptx
Kelompok 5 Fisika.pptxKelompok 5 Fisika.pptx
Kelompok 5 Fisika.pptx
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 

Mehr von Annisa Khoerunnisya (20)

Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
Pajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fixPajak bab 12 13 fix
Pajak bab 12 13 fix
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab9 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
Bab8 kel10 manajemen investasi_akt4
 
Mi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisiiMi bab5 kel10_revisii
Mi bab5 kel10_revisii
 
Bab3 kel10 mi
Bab3 kel10 miBab3 kel10 mi
Bab3 kel10 mi
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.pptEkop bab15 kel4_akt2.ppt
Ekop bab15 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2
 
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.pptEkop bab12 kel4_akt2.ppt
Ekop bab12 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2Ekop bab11 kel4_akt2
Ekop bab11 kel4_akt2
 
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.pptEkop bab9 kel4_akt2.ppt
Ekop bab9 kel4_akt2.ppt
 
Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2Ekop bab8 kel4_akt2
Ekop bab8 kel4_akt2
 
Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2Ekop bab6 kel4_akt2
Ekop bab6 kel4_akt2
 
Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2Ekop bab3 kel4_akt2
Ekop bab3 kel4_akt2
 
Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2Ekop bab2 kel4_akt2
Ekop bab2 kel4_akt2
 
Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2Kombis bab16 kel9_akt2
Kombis bab16 kel9_akt2
 
Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2Kombis bab11 kel9_akt2
Kombis bab11 kel9_akt2
 
Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2Kombis bab7 kel9_akt2
Kombis bab7 kel9_akt2
 

MEKANIka Benda Langit

  • 1. Kunjaya AS-ITB Dasar-dasar Mekanika Benda Langit Oleh: Chatief Kunjaya Departemen Astronomi ITB
  • 2. Kunjaya AS-ITB Skalar dan Vektor • Besaran skalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja tidak mempunyai arah • Contoh : massa, tekanan, waktu dll • Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah • Contoh : kecepatan, momentum, gaya dll Perkalian skalar dg skalar hasilnya skalar Perkalian skalar dg vektor hasilnya vektor yang arahnya sama dengan vektor yang dikalikan
  • 3. Kunjaya AS-ITB Vektor Dapat digambarkan sebagai anak panah, arah panah menggambarkan arah vektor dan panjang panah menggambarkan besar/nilai vektor A Biasanya di dalam buku text, simbol besaran skalar ditulis dalam huruf miring, sedangkan vektor ditulis dalam huruf tegak dan tebal, contoh : A, atau diberi tanda panah diatasnya, contoh : A Besar/nilai vektor : |A|
  • 4. Kunjaya AS-ITB Operasi Vektor Menjumlahkan dua vektor: A BC CBA =+ αcos 22 BABAC ++= α α=sudut antara vektor A dan B
  • 5. Kunjaya AS-ITB Operasi Vektor Perkalian titik dua vektor hasilnya skalar Jika A · B = D D=|A||B|cos α ; α=sudut antara A dan B Perkalian silang dua vektor hasilnya vektor Jika A × B = E |E|=|A||B|sin α E tegak lurus terhadap A dan juga B Jika A dan B ada di suatu bidang datar γ maka E tegak lurus terhadap bidang γ Jika A ke Timur dan B ke Utara, maka E ke atas
  • 6. Kunjaya AS-ITB Lingkaran Persamaan lingkaran yang berpusat di (0,0) Dalam koordinat kartesius : x2 +y2 =r2 r y x Dalam koordinat polar : r = konstan
  • 7. Kunjaya AS-ITB Gerak Melingkar Beraturan • Definisi : benda bergerak dengan lintasan berbentuk lingkaran dengan laju yang tetap • Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu keliling disebut periode (T) • Bagian lingkaran yang ditempuh dalam satu satuan waktu disebut frekuensi (f) • Kecepatan sudut (ω)adalah besarnya sudut yang ditempuh dalam satu satuan waktu T π ω 2 =
  • 8. Kunjaya AS-ITB Gerak Melingkar Beraturan Laju adalah jarak yang ditempuh dibagi waktu. Dalam waktu T jarak yang ditempuh benda adalah 2πr, maka T r v π2 = Sehingga : v = ωr Meskipun lajunya konstan, benda yang bergerak melingkar beraturan mengalami percepatan yang arahnya selalu ke pusat lingkaran. Percepatan itu disebut percepatan sentripetal. Gaya yang menyebabkan percepatan itu disebut gaya sentripetal r v ra 2 2 cp == ω r v mrmF 2 2 cp == ω
  • 9. Kunjaya AS-ITB Elips Persamaan elips yang berpusat di (0,0), panjang setengah sumbu dalam arah x adalah a dan panjang setengah sumbu dalam arah y adalah b y x b a r1 r2 12 2 2 2 =+ b y a x Untuk semua titik pada elips berlaku : r1+r2=2a f f a disebut semimajor axis b disebut semiminor axis f adalah titik fokus elips c
  • 10. Kunjaya AS-ITB Eksentrisitas elips Eksentrisitas e merupakan ukuran kelonjongan elips dan didefinisikan sebagai: 2 2 1 a b e −= 0 < e < 1 → elips e = 0 → lingkaran e = 1 → garis lurus/parabola Hubungan lain c = ae b2 = a2 (1-e2 )Bilamana dihasilkan garis lurus? Bilamana dihasilkan parabola ?
  • 11. Kunjaya AS-ITB Elips Dalam Koordinat Kutub c a r θ x = c + r cos θ y = r sin θ c=ae b2 =a2 (1-e2 ) Masukkan persamaan diatas ke dalam persamaan umum elips 12 2 2 2 =+ b y a x
  • 12. Kunjaya AS-ITB Elips Dalam Koordinat Kutub Hasilnya adalah persamaan elips dalam koordinat kutub : c a r θ θcos1 )1( 2 e ea r + − = Buktikan!
  • 13. Kunjaya AS-ITB Hukum Newton Tentang Gerak I Jika jumlah gaya yang bekerja pada sebuah benda adalah nol, maka benda akan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan tetap Disebut juga dengan hukum kelembaman (inertia) Pengetahuan akan hukum ini menyadarkan manusia bahwa meskipun planet-planet sangat jauh, manusia bisa mengirimkan pesawat ke planet- planet lain. Bagaimana caranya?
  • 14. Kunjaya AS-ITB Hukum Newton Tentang Gerak II Jika jumlah gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak nol, maka benda akan mengalami percepatan yang besarnya sebanding dengan resultan gaya- gaya yang diterima benda itu F = ma Jika F berubah-ubah, a juga berubah ubah Antara planet dan matahari ada gaya yaitu gaya gravitasi, maka percepatan yang dialami planet ditentukan oleh gaya gravitasi itu
  • 15. Kunjaya AS-ITB Hukum Newton Tentang Gravitasi Pada dua benda akan terjadi gaya tarik menarik yang berbanding lurus dengan massa masing-masing benda, dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda. 2 21 r mm GF = m1 m2F F r
  • 16. Kunjaya AS-ITB Momentum Momentum didefinisikan sebagai perkalian antara massa dan kecepatan. Jika m adalah massa (skalar), v adalah kecepatan (vektor) maka, momentum p (vektor) adalah : vp m= Hukum Newton tentang gerak yang pertama pada hakekatnya adalah hukum Kekekalan Momentum Momentum sebuah benda akan berubah kalau pada benda itu bekerja gaya-gaya yang resultannya tidak nol
  • 17. Kunjaya AS-ITB Momentum Sudut • Momentum sudut, secara matematis adalah perkalian silang (cross product) antara vektor posisi dan vektor momentum prL ×= r p Di dalam gerak melingkar, momentum sudut memberikan gambaran tentang kekuatan gerakan melingkar tersebut Momentum sudut suatu benda dapat berubah kalau padanya bekerja suatu torka/momen gaya Arah L menuju pengamat
  • 18. Kunjaya AS-ITB Hukum Kepler I Planet-planet mengelilingi matahari dalam orbit elips, matahari di salah satu titik apinya • Penyebab planet mengelilingi matahari adalah gravitasi antara matahari dan planet. • Antara planet dan matahari berlaku hukum Newton tentang gravitasi. Bagaimana gerak planet kalau tidak ada gravitasi ? • Pada prinsipnya hukum Kepler I itu dapat diturunkan dari hukum Newton tentang gerak dan tentang gravitasi, tetapi untuk itu dibutuhkan pengetahuan kalkulus
  • 20.
  • 21. Kunjaya AS-ITB Hukum Kepler II Hukum kekekalan momentum sudut berlaku untuk planet yang mengelilingi matahari, karena tidak ada torka luar. L=konstan r×p=konstan mvr sin α = konstan Karena massa planet m tidak berubah, maka vr sin α = konstan Ini adalah dua kali luas daerah yang disapu oleh garis hubung matahari-planet tiap satuan waktu,
  • 22. Kunjaya AS-ITB Hukum Kepler II Luas daerah yang disapu oleh garis hubung matahari-planet tiap satuan waktu adalah konstan Untuk orbit berbentuk lingkaran : sin α = 1, luas daerah yang disapu adalah vr, buktikan! θ r v Untuk orbit elips, pembuktiannya membutuhkan kalkulus
  • 23. Kunjaya AS-ITB Hukum Kepler III Perbandingan jarak planet dari matahari pangkat tiga dan kuadrat periode orbitnya konstan Hukum ini mudah dibuktikan untuk kasus orbit planet berbentuk lingkaran Gaya sentripetal pada gerak planet adalah gaya gravitasi Fcp=Fg
  • 24. Kunjaya AS-ITB Hukum Kepler III 2 mhpl2 pl r mm Grm =ω Dapat diperoleh : konstan2 3 = T r Apakah hukum ini juga berlaku untuk orbit elips ?