SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 29
PSIKOLOGI
 PERKEMBANGAN II

    PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL PADA MASA
    DEWASA TENGAH
Oleh
    Annisa Fadhilah
      Ilsha Virman
   Rahmi Indah Putri
  Rahmizakia Rifka Sri
    Rahayu Andiana
   Wirza Feny Rahayu
      Zakiah Ulya
Perubahan pada
  Memandang Arah         Usia Dewasa
  Kehidupan pada           Tengah
    Masa Dewasa
      Tengah                              Diri pada Masa
                                         Dewasa Tengah :
                                        Berbagai dan Tema
  Pertalian
Kekeluargaan         PERKEMBANGAN
   Lainnya          PSIKOSOSIAL PADA
                      MASA DEWASA
                        TENGAH
                                           Berbagai
                                         Hubungan pada
                                          Masa Dewasa
  Hubungan dengan                           Tengah
  Anak yang Sudah
      Dewasa
                         Hubungan
                         Konsensual
Memandang Arah
Kehidupan pada
  Masa Dewasa
    Tengah


          Para ilmuwan perkembangan memandang arah
   perkembangan psikososial masa dewasa tengah dalam
   beberapa cara. Secara objektif, dimana mereka melihat pada
   berbagai arah atau jalan. Namun, kesinambungan serta
   perubahan peran dan hubungan juga memiliki sisi Subjektif.
          Perubahan dan kesinambungan pada masa paruh
   baya harus dipandang dalam sudut pandang seluruh rentang
   kehidupan. Peran pekerjaan dan pribadi saling bergantung
   satu sama lain. Cohort, gender, suku bangsa, budaya, dan
   status social ekonomi sangat mempengaruhi jalannya
   kehidupan.
Perubahan
   pada Usia
Dewasa Tengah
                          Carl Jung




    Model-model
  Tahapan Normatif             Erik Erikson
 (Carl Jung dan Erik
      Erikson)



                       Warisan Jung dan
                       Erikson : Vaillant
                         dan Levinson.
Carl Jung

     Carl Jung meyakini bahwa perkembangan paruh baya
     yang sehat menuntut individuasi. Sampai sekitar umur
      40 tahun, Jung berkata, orang dewasa memusatkan
        perhatian pada kewajiban terhadap keluarga dan
      masyarakat serta mengembangkan berbagai aspek
       kepribadian mereka yang akan membantu mereka
       mencapai tujuan eksternal. Pada usia paruh baya,
        orang-orang mengalihkan obsesi mereka ke diri
      mereka yang spiritual dan kebathinan. Baik laki-laki
      maupun perempuan mencari “penyatuan antithesis”
     dengan mengungkapkan aspek-aspek yang disangkal
                         sebelumnya.
ERIK
ERICKSON


      Erikson memandang usia sekitar umur 40 tahunan
    sebagai masa ketika orang-orang mencapai memasuki
     tahap normative ke tujuh mereka, generativity versus
        stagnation. Yang merupakan kepedulian orang
         dewasa yang matang untuk membangun dan
     membimbing generasi berikutnya melanggengkan diri
     sendiri diri sendiri melalui pengaruhnya pada mereka
      yang mengikutinya, atau jika tidak, orang pada usia
    lanjut akan merasakan ketidakaktifan atau kehampaan
                          dalam hidupnya
Warisan Jung dan
Erikson : Vaillant
  dan Levinson



        George Vaillant (1977) dan Daniel Levinson (1978),
         keduanya menjelaskan peralihan pada masa paruh
        baya – dari memperjuangkn pekerjaan usia 30-an ke
           evaluasi kembali dan bahkan mengatur kembali
            kehidupan secara drastic pada usia 40-an ke
       kematangan dan stabilitas yang relative pada usia 50-
                                an.
Waktu
Peristiwa : Jam
    Sosial




         Menurut model waktu peristiwa, perkembangan
        kepribadian orang dewasa tidak selalu bergantung
        pada usia dibandingkan pada peristiwa hidup yang
       penting. Masa paruh baya sering kali membawa pada
              perubahan kembali peran-peran social.
Diri pada Masa
Dewasa Tengah

               Apakah Terdapat Krisis Paruh Baya?

      Memasuki usia paruh baya menimbulkan stress tetapi
        tidak lebih dari beberapa peristiwa pada masa awal.
      Berbagai titik balik sering kali melibatkan sebuah kajian
       ulang yang introspektif dan penilaian ulang terhadap
       berbagai nilai dan prioritas. Dimana pengkajian ulang
        merupakan penelaahan introspektif yang sering kali
          muncul dalam masa paruh baya, mengarah pada
       penilaian ulang dan revisi berbagai nilai dan prioritas.
Susan Krauss
  Whitbourne:         Generativity,
identitas sebagai   Identitas dan Usia
     proses

        Perkembangan
           identitas
         (teoritikal)


                    Psikologi Naratif:
Identitas Gender    identitas sebagai
                       kisah hidup
Kepuasan
Emosi                        Carol Ryff
             Hidup


        Kesejahteraan
        psikologis dan
          kesehatan
        mental positif
 Generatifity sbg
Faktor Penyesuaian   Kesejahteraan
dan Kesejahteraan       Sosial
    Psikososial
Berbagai
 hubungan pada
 usia paruh baya

                             Teori Kontak
                                Sosial


                                              Teori Konvoi Sosial
     Teori Selektivitas Sosial          Berbagai lingkaran teman dan
            Emosional
                                       keluarga dekat dengan berbagai
     Sudut pandang rentang
kehidupan pada cara orang-orang
                                        kadar kedekatan, yang dapat
  memilih dengan siapa mereka          mereka andalkan untuk bantuan,
   akan menghabiskan waktu              kesejahteraan, dan dukungan
             mereka                    sosial, dan kepada mereka juga
                                        kita menawarkan kepedulian,
                                          perhatian, dan dukungan.
Hubungan, Gender, dan Kualitas Hidup

 Bagi kebanykan orang dewasa berusia paruh baya,
     hubungan merupakan kunci terpenting untuk
kesejahteraan. Hal ini bisa menjadi sumber kesehatan
     dan kepuasan yang utama, tetapi juga dapat
      memberikan tuntutan yang membuat stres
 (hubungan dengan pasangan, pasangan kohabitasi,
 pasangan homoseks,teman, pada pertalian dengan
anak-anak yang sudah dewasa, ikatan dengan orang
 tua yang sudah lanjut usia, saudara sekandung dan
                         cucu)
Hubungan
konsensual

                            Pernikahan dan
                              kohabitasi

  Perceraian pada usia
      paruh baya




                         Hubungan homoseks dan
                                lesbian

       pertemanan
Pernikahan dan
             kohabitasi




   Kepuasan pernikahan secara umum pada usia
  tengah,ketika banyak pasangan yang anak-anak
 remajanya dan telah hidup bahagia yang meliputi
                     kebaikan.
Namun, Kohabitasi bagi orang-orang usia paruh baya
      lebih mungkin dapat menimbulkan depresi
   dibandingkan dengan rekan mereka yang telah
                      menikah.
Perceraian pada usia
              paruh baya




 Perceraian pada usia paruh baya relatif tidak lazim.
Kebanyakan perceraian muncul selama masa 10 tahun
    pertama. bagi orang-orang diusia paruh baya,
    perceraian dapat menjadi hal yang traumatis.
Hubungan homoseks
             dan lesbian




 Banyak homoseks yang menyembunyikan identitas
mereka hingga masa dewasa, yang mana hal ini dapat
   berpengaruh terhadap aspek lainnya dari masa
                  perkembangan.
Laki-laki homoseks yang menyembunyikan jati dirinya
hingga masa paruh baya cendrung merasa bersalah,
  memendam rahasia, menutup kondisinya dengan
 melakukan pernikahan heteroseksual, dan akhirnya
berkonflik dengan dirinya sendiri. Sebaliknya, mereka
   yang mengakui jati dirinya sejak awal sering kali
 menghadapi halangan lintas-ras dan sosial ekonomi.
Pertemanan




Pertemanan pada usia paruh baya sering kali berkisar
    diseputar pekerjaan dan orang tua; yang lainnya
  berdasarkan hubungan dengan lingkungan sekitar
   tempat tinggal atau hubungan dengan organisasi
                       sukarela.
Kualitas pertemanan pada masa paruh baya sering kali
    mengompensasi kekurangan jumlah waktu yang
    dihabiskan, terutama selama masa krisis seperti
                      perceraian.
Hubungan
dengan anak
yang sudah
  dewasa


     Remaja : berbagai
      persoalan bagi      Empty nest
        orang tua




      Mengasuh anak-
      anak yang telah    Cluttered nest
          dewasa
Remaja : berbagai
           persoalan bagi
             orang tua




Masa remaja dan masa paruh baya adalah masa yang
dapat dikaitkan dengan krisis emosional.Masa remaja
 adalah masa dimana anak mencari identitas diri dan
   mencoba hal-hal baru sehingga ini akan menjadi
masalah baru bagi orang tua karena di masa ini anak
akan memiliki pergaulan yang lebih luas di lingkungan
    dimana nilai ini akan mempengaruhi nilai yang
ditanamkan orang tua dalam keluarga, sehingga inilah
 yang akan memnculkan kecemasan, ketakutan dan
 masalah bagi orang tua disamping masalah mereka
  pribadi sebagai orang yang berada dalam tahapan
   paruh baya yang juga memiliki banyak persoalan.
Empty nest




 Empty nest merupakan tahap transisi orang tua yang
mengiringi kepergian anak terakhir dari rumah.dampak
empty nest terhadap pernikahan orang tua dapat dilihat
  dari kualitas dan lamanya pernikahan. Dalam suatu
pernikahan yang kuat kepergian anak-anak yang sudah
dewasa bisa memberikan peluang adanya”bulan madu
   kedua” sedangkan dampak empty nest terhadap
      keluarga atau pernikahan yang rapuh dapat
  memperkuat keinginan mereka untuk bercerai (jika
alasan untuk mempertahankan pernikahan hanya demi
                        anak).
Mengasuh anak-
         anak yang telah
             dewasa




   Beberapa orang tua mengalami kesulitan dalam
memperlakuakan anak mereka sebagai orang dewasa
  dan banyak orang dewasa awal yang mengalami
 kesulitan menerima kepedulian yang terus menerus
 dari orangtua.Namun banyak juga dewasa awal dan
    orang tuanya yang berusia paruh baya saling
  menikmati kebersamaan dan berhubungan baik.
Cluttered nest




 revolving door syndrom adalah kecendrungan dewasa
awal meninggalkan rumah untuk kembali lagi ke rumah
    orang tua mereka kaena menghadapi kesulitan
      keuangan, pernikahan atau masalah lainnya
Keadaan dan sindrom ini dapat memperpanjang masa
   menjadi orang tua, memperpanjang masa menjadi
    orang tua bisa mengarah pada ketegangan antar
      generasi jika berlawananan dengan harapan
   normative, karena seiring dengan peralihan remaja
 menuju dewasa awal, orang tua mengharapkan anak
       mereka menjadi mandiri dan mereka juga
  mengharapkan demikian, sehingga penundaan dan
         kembalinya anak dapat memicu stress.
Pertalian
keluarga
 lainnya


  Hubungan dengan
                               Hubungan dengan
orang tua lanjut usia
                               saudara kandung




                Menjadi Kakek nenek
Hubungan dan bantuan yang
                                         timbal balik
                                  Kebanyakan orang dewasa
  Hubungan dengan             berusia paruh baya dan orang tua
orang tua lanjut usia          mereka memiliki hubungan yang
                               hangat dan penuh kasih sayang
                                 berdasarkan hubungan yang
                                sering dilakukan dan bantuan
                              yang timbal balik. Hubungan anak
                                perempuan dan ibu yang lebih
                               tua, terutama, cendrung dekat.


                             Menjadi pengasuh bagi orang tua
                                         lanjut usia
 Tekanan dalam pengasuhan     Keturunan biasanya paling baik
  Melakukan pengasuhan        bergaul dengan orang tua ketika
      dapat membuat            mereka sehat dan kuat. Ketika
    menimbulkan stress.     orang – orang yang lebih kuat sakit,
                                 terutama jika mengalami
                            kemunduran mental atau perubahan
                               kepribadian, beban mengasuh
                                mereka mungkin menjadikan
                                  hubungan lebih tegang.
Hubungan dengan
saudara kandung




         Menjaga hubungan dengan saudara kandung penting bagi
       kesejahteraan psikologis dalam masa paruh baya, meskipun
         tingkat kepentingannya relatif terhadap hubungan lainnya,
       seperti pertemanan, bisa naik dan turun dari waktu ke waktu.
          Hubungan saudara kandung terlihat memiliki tujuan yang
            agak berbeda untuk perempuan dan laki – laki. Bagi
          perempuan, perasaan positif terhadap saudara kandung
       dikaitkan dengan konsep diri yang menyenangkan, bagi laki –
                      laki, dengan moral yang tinggi.
Menjadi kakek nenek




                              Menjadi Kakek
                              Nenek setelah
 Peran kakek nenek
                               Bercerai dan
                             Menikah Kembali


                 Membesarkan cucu
Sekian,
Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madyaelmakrufi
 
Remaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyaRemaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyaWiwin Hendriani
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTAndhika Pratama
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudVivia Maya Rafica
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaAstri Firdasannah
 
Psikologi kelompok
Psikologi kelompokPsikologi kelompok
Psikologi kelompokApratama C T
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosialPuryanto SS
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Ikha Mardiyah
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialPotpotya Fitri
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensieka septarianda
 
Pengantar Psikopatologi Anak
Pengantar Psikopatologi AnakPengantar Psikopatologi Anak
Pengantar Psikopatologi Anakbungaazzahra
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalCommunity Design
 

Was ist angesagt? (20)

Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madya
 
Remaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyaRemaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannya
 
Psikologi Emosi
Psikologi EmosiPsikologi Emosi
Psikologi Emosi
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
Tes kepribadian
Tes kepribadianTes kepribadian
Tes kepribadian
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Psikologi kelompok
Psikologi kelompokPsikologi kelompok
Psikologi kelompok
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensi
 
Pengantar Psikopatologi Anak
Pengantar Psikopatologi AnakPengantar Psikopatologi Anak
Pengantar Psikopatologi Anak
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 

Ähnlich wie PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL DEWASA TENGAH

Ähnlich wie PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL DEWASA TENGAH (20)

Perkembangan masa dewasa tengah.ppt.pptx
Perkembangan masa dewasa tengah.ppt.pptxPerkembangan masa dewasa tengah.ppt.pptx
Perkembangan masa dewasa tengah.ppt.pptx
 
Presentasi.pptx
Presentasi.pptxPresentasi.pptx
Presentasi.pptx
 
Masa Dewasa
Masa DewasaMasa Dewasa
Masa Dewasa
 
Remaja
RemajaRemaja
Remaja
 
keperawatan keluarga
keperawatan keluargakeperawatan keluarga
keperawatan keluarga
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf
 
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja AwalPeriode Perkembangan Masa Remaja Awal
Periode Perkembangan Masa Remaja Awal
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
 
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
Makalah remaja reva aldian s pai 2 pagi 2086208020
 
106464226 2010 d
106464226 2010 d106464226 2010 d
106464226 2010 d
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Perkembangan-dewasa-awal.ppt
Perkembangan-dewasa-awal.pptPerkembangan-dewasa-awal.ppt
Perkembangan-dewasa-awal.ppt
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
Makalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remajaMakalah pergaulan remaja
Makalah pergaulan remaja
 
P Si Kologi Remaja
P Si Kologi RemajaP Si Kologi Remaja
P Si Kologi Remaja
 
Komputer(psikologi)
Komputer(psikologi)Komputer(psikologi)
Komputer(psikologi)
 

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL DEWASA TENGAH

  • 1. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA MASA DEWASA TENGAH
  • 2. Oleh Annisa Fadhilah Ilsha Virman Rahmi Indah Putri Rahmizakia Rifka Sri Rahayu Andiana Wirza Feny Rahayu Zakiah Ulya
  • 3. Perubahan pada Memandang Arah Usia Dewasa Kehidupan pada Tengah Masa Dewasa Tengah Diri pada Masa Dewasa Tengah : Berbagai dan Tema Pertalian Kekeluargaan PERKEMBANGAN Lainnya PSIKOSOSIAL PADA MASA DEWASA TENGAH Berbagai Hubungan pada Masa Dewasa Hubungan dengan Tengah Anak yang Sudah Dewasa Hubungan Konsensual
  • 4. Memandang Arah Kehidupan pada Masa Dewasa Tengah Para ilmuwan perkembangan memandang arah perkembangan psikososial masa dewasa tengah dalam beberapa cara. Secara objektif, dimana mereka melihat pada berbagai arah atau jalan. Namun, kesinambungan serta perubahan peran dan hubungan juga memiliki sisi Subjektif. Perubahan dan kesinambungan pada masa paruh baya harus dipandang dalam sudut pandang seluruh rentang kehidupan. Peran pekerjaan dan pribadi saling bergantung satu sama lain. Cohort, gender, suku bangsa, budaya, dan status social ekonomi sangat mempengaruhi jalannya kehidupan.
  • 5. Perubahan pada Usia Dewasa Tengah Carl Jung Model-model Tahapan Normatif Erik Erikson (Carl Jung dan Erik Erikson) Warisan Jung dan Erikson : Vaillant dan Levinson.
  • 6. Carl Jung Carl Jung meyakini bahwa perkembangan paruh baya yang sehat menuntut individuasi. Sampai sekitar umur 40 tahun, Jung berkata, orang dewasa memusatkan perhatian pada kewajiban terhadap keluarga dan masyarakat serta mengembangkan berbagai aspek kepribadian mereka yang akan membantu mereka mencapai tujuan eksternal. Pada usia paruh baya, orang-orang mengalihkan obsesi mereka ke diri mereka yang spiritual dan kebathinan. Baik laki-laki maupun perempuan mencari “penyatuan antithesis” dengan mengungkapkan aspek-aspek yang disangkal sebelumnya.
  • 7. ERIK ERICKSON Erikson memandang usia sekitar umur 40 tahunan sebagai masa ketika orang-orang mencapai memasuki tahap normative ke tujuh mereka, generativity versus stagnation. Yang merupakan kepedulian orang dewasa yang matang untuk membangun dan membimbing generasi berikutnya melanggengkan diri sendiri diri sendiri melalui pengaruhnya pada mereka yang mengikutinya, atau jika tidak, orang pada usia lanjut akan merasakan ketidakaktifan atau kehampaan dalam hidupnya
  • 8. Warisan Jung dan Erikson : Vaillant dan Levinson George Vaillant (1977) dan Daniel Levinson (1978), keduanya menjelaskan peralihan pada masa paruh baya – dari memperjuangkn pekerjaan usia 30-an ke evaluasi kembali dan bahkan mengatur kembali kehidupan secara drastic pada usia 40-an ke kematangan dan stabilitas yang relative pada usia 50- an.
  • 9. Waktu Peristiwa : Jam Sosial Menurut model waktu peristiwa, perkembangan kepribadian orang dewasa tidak selalu bergantung pada usia dibandingkan pada peristiwa hidup yang penting. Masa paruh baya sering kali membawa pada perubahan kembali peran-peran social.
  • 10. Diri pada Masa Dewasa Tengah Apakah Terdapat Krisis Paruh Baya? Memasuki usia paruh baya menimbulkan stress tetapi tidak lebih dari beberapa peristiwa pada masa awal. Berbagai titik balik sering kali melibatkan sebuah kajian ulang yang introspektif dan penilaian ulang terhadap berbagai nilai dan prioritas. Dimana pengkajian ulang merupakan penelaahan introspektif yang sering kali muncul dalam masa paruh baya, mengarah pada penilaian ulang dan revisi berbagai nilai dan prioritas.
  • 11. Susan Krauss Whitbourne: Generativity, identitas sebagai Identitas dan Usia proses Perkembangan identitas (teoritikal) Psikologi Naratif: Identitas Gender identitas sebagai kisah hidup
  • 12. Kepuasan Emosi Carol Ryff Hidup Kesejahteraan psikologis dan kesehatan mental positif Generatifity sbg Faktor Penyesuaian Kesejahteraan dan Kesejahteraan Sosial Psikososial
  • 13. Berbagai hubungan pada usia paruh baya Teori Kontak Sosial Teori Konvoi Sosial Teori Selektivitas Sosial Berbagai lingkaran teman dan Emosional keluarga dekat dengan berbagai Sudut pandang rentang kehidupan pada cara orang-orang kadar kedekatan, yang dapat memilih dengan siapa mereka mereka andalkan untuk bantuan, akan menghabiskan waktu kesejahteraan, dan dukungan mereka sosial, dan kepada mereka juga kita menawarkan kepedulian, perhatian, dan dukungan.
  • 14. Hubungan, Gender, dan Kualitas Hidup Bagi kebanykan orang dewasa berusia paruh baya, hubungan merupakan kunci terpenting untuk kesejahteraan. Hal ini bisa menjadi sumber kesehatan dan kepuasan yang utama, tetapi juga dapat memberikan tuntutan yang membuat stres (hubungan dengan pasangan, pasangan kohabitasi, pasangan homoseks,teman, pada pertalian dengan anak-anak yang sudah dewasa, ikatan dengan orang tua yang sudah lanjut usia, saudara sekandung dan cucu)
  • 15. Hubungan konsensual Pernikahan dan kohabitasi Perceraian pada usia paruh baya Hubungan homoseks dan lesbian pertemanan
  • 16. Pernikahan dan kohabitasi Kepuasan pernikahan secara umum pada usia tengah,ketika banyak pasangan yang anak-anak remajanya dan telah hidup bahagia yang meliputi kebaikan. Namun, Kohabitasi bagi orang-orang usia paruh baya lebih mungkin dapat menimbulkan depresi dibandingkan dengan rekan mereka yang telah menikah.
  • 17. Perceraian pada usia paruh baya Perceraian pada usia paruh baya relatif tidak lazim. Kebanyakan perceraian muncul selama masa 10 tahun pertama. bagi orang-orang diusia paruh baya, perceraian dapat menjadi hal yang traumatis.
  • 18. Hubungan homoseks dan lesbian Banyak homoseks yang menyembunyikan identitas mereka hingga masa dewasa, yang mana hal ini dapat berpengaruh terhadap aspek lainnya dari masa perkembangan. Laki-laki homoseks yang menyembunyikan jati dirinya hingga masa paruh baya cendrung merasa bersalah, memendam rahasia, menutup kondisinya dengan melakukan pernikahan heteroseksual, dan akhirnya berkonflik dengan dirinya sendiri. Sebaliknya, mereka yang mengakui jati dirinya sejak awal sering kali menghadapi halangan lintas-ras dan sosial ekonomi.
  • 19. Pertemanan Pertemanan pada usia paruh baya sering kali berkisar diseputar pekerjaan dan orang tua; yang lainnya berdasarkan hubungan dengan lingkungan sekitar tempat tinggal atau hubungan dengan organisasi sukarela. Kualitas pertemanan pada masa paruh baya sering kali mengompensasi kekurangan jumlah waktu yang dihabiskan, terutama selama masa krisis seperti perceraian.
  • 20. Hubungan dengan anak yang sudah dewasa Remaja : berbagai persoalan bagi Empty nest orang tua Mengasuh anak- anak yang telah Cluttered nest dewasa
  • 21. Remaja : berbagai persoalan bagi orang tua Masa remaja dan masa paruh baya adalah masa yang dapat dikaitkan dengan krisis emosional.Masa remaja adalah masa dimana anak mencari identitas diri dan mencoba hal-hal baru sehingga ini akan menjadi masalah baru bagi orang tua karena di masa ini anak akan memiliki pergaulan yang lebih luas di lingkungan dimana nilai ini akan mempengaruhi nilai yang ditanamkan orang tua dalam keluarga, sehingga inilah yang akan memnculkan kecemasan, ketakutan dan masalah bagi orang tua disamping masalah mereka pribadi sebagai orang yang berada dalam tahapan paruh baya yang juga memiliki banyak persoalan.
  • 22. Empty nest Empty nest merupakan tahap transisi orang tua yang mengiringi kepergian anak terakhir dari rumah.dampak empty nest terhadap pernikahan orang tua dapat dilihat dari kualitas dan lamanya pernikahan. Dalam suatu pernikahan yang kuat kepergian anak-anak yang sudah dewasa bisa memberikan peluang adanya”bulan madu kedua” sedangkan dampak empty nest terhadap keluarga atau pernikahan yang rapuh dapat memperkuat keinginan mereka untuk bercerai (jika alasan untuk mempertahankan pernikahan hanya demi anak).
  • 23. Mengasuh anak- anak yang telah dewasa Beberapa orang tua mengalami kesulitan dalam memperlakuakan anak mereka sebagai orang dewasa dan banyak orang dewasa awal yang mengalami kesulitan menerima kepedulian yang terus menerus dari orangtua.Namun banyak juga dewasa awal dan orang tuanya yang berusia paruh baya saling menikmati kebersamaan dan berhubungan baik.
  • 24. Cluttered nest revolving door syndrom adalah kecendrungan dewasa awal meninggalkan rumah untuk kembali lagi ke rumah orang tua mereka kaena menghadapi kesulitan keuangan, pernikahan atau masalah lainnya Keadaan dan sindrom ini dapat memperpanjang masa menjadi orang tua, memperpanjang masa menjadi orang tua bisa mengarah pada ketegangan antar generasi jika berlawananan dengan harapan normative, karena seiring dengan peralihan remaja menuju dewasa awal, orang tua mengharapkan anak mereka menjadi mandiri dan mereka juga mengharapkan demikian, sehingga penundaan dan kembalinya anak dapat memicu stress.
  • 25. Pertalian keluarga lainnya Hubungan dengan Hubungan dengan orang tua lanjut usia saudara kandung Menjadi Kakek nenek
  • 26. Hubungan dan bantuan yang timbal balik Kebanyakan orang dewasa Hubungan dengan berusia paruh baya dan orang tua orang tua lanjut usia mereka memiliki hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang berdasarkan hubungan yang sering dilakukan dan bantuan yang timbal balik. Hubungan anak perempuan dan ibu yang lebih tua, terutama, cendrung dekat. Menjadi pengasuh bagi orang tua lanjut usia Tekanan dalam pengasuhan Keturunan biasanya paling baik Melakukan pengasuhan bergaul dengan orang tua ketika dapat membuat mereka sehat dan kuat. Ketika menimbulkan stress. orang – orang yang lebih kuat sakit, terutama jika mengalami kemunduran mental atau perubahan kepribadian, beban mengasuh mereka mungkin menjadikan hubungan lebih tegang.
  • 27. Hubungan dengan saudara kandung Menjaga hubungan dengan saudara kandung penting bagi kesejahteraan psikologis dalam masa paruh baya, meskipun tingkat kepentingannya relatif terhadap hubungan lainnya, seperti pertemanan, bisa naik dan turun dari waktu ke waktu. Hubungan saudara kandung terlihat memiliki tujuan yang agak berbeda untuk perempuan dan laki – laki. Bagi perempuan, perasaan positif terhadap saudara kandung dikaitkan dengan konsep diri yang menyenangkan, bagi laki – laki, dengan moral yang tinggi.
  • 28. Menjadi kakek nenek Menjadi Kakek Nenek setelah Peran kakek nenek Bercerai dan Menikah Kembali Membesarkan cucu