SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
Downloaden Sie, um offline zu lesen
RUANG LINGKUP EYD
Oleh:
Ibrahim Naki

POLITEKNIK GORONTALO
Ibrahim Naki
Fb: Ibrahi Naki
Email: Ibnaki@gmail.com
RUANG LINGKUP EYD
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu

dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan
sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan
praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
Para ilmuan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karena mereka
memerlukan bahasa sekurang-kurangnya sebagai alat bantu untuk mengomunikasikan berbagai
hal dalam bidang ilmu yang mereka pelajari
Dalam literatur bahasa para ahli umumnya merumuskan fungsi bahasa bagi setiap orang
ada empat, yaitu pertama sebagai alat berkomunikasai, kedua sebagai alat mengekspresikan diri,
ketiga sebagai alat berintegrasi dan beradaftasi sosial, ke empat sebagai alat kontrol sosial.
Di Indonesia sendiri penggunaan bahasa mengalami beberapa perubahan, dan dalam
penggunaannya sering tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemahaman ejaan sangat perlu,
karna ejaan merupakan rambu lalu lintas dalam penggunaan bahasa terutama bahasa tulis.
1.2

Rumusan Masalah
 Bagaimana pengertian Ejaan yang disempurnakan
 Bagaimana ruang lingkup ejaan yang disempurnakan

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

1.3

1

Tujuan Penelitian
 Untuk Mengetahui pengertian EYD
 Untuk Mengetahui ruang lingkup ejaan yang disempurnakan
BAB II
KAJIAN TEORI
Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa, pemisahan,
penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa.
2.1 Pendapat Ilmuan
1. Harimurti Kridalaksana
Perubahan ejaan adalah bahwa pembakuan ejaan merupakan bagian dari pembinaan kebudayaan.
Dan pembinaan kebudayaan adalah bagian dari pembangunan. Dengan alasan ini, maka “tak seorang pun
dirugikan” dan tak ada sektor pembangunan yang dihambat dengan ejaan baru.
Harimurti menutup esainya dengan kalimat-satu-paragraf yang di kutip lengkap berikut ini:
“Masalah ejaan baru adalah masalah yang sangat sederhana, kita tak perlu membesar-besarkan apa yang
tak besar dan tak usah mencari-cari apa yang tak ada.”
2. Menurut Zaenal A. dan Amran Tasai (2003: 170)
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana
hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara
teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
3. Abdul Chaer (1998: 36)
Menjelaskan pada hakekatnya ejaan itu tidak lain dari konvensi grafis, perjanjian di antara
anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya. Biasanya ejaan itu bukan hanya
soal pelambangan fonem dengan huruf saja, tetapi juga mengatur tata cara penulisan kata dan kalimat,
beserta dengan tanda-tanda bacanya.[3] Termasuk di dalamnya: penulisan kata dasar, kata turunan, kata
ulang, gabungan kata, kata depan dan partikel lain, angka dan bilangan; serta penulisan unsur serapan atau

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

pungutan.

2
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun
dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah
perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu :
1. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan.
Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari bahasa Indonesia. Sebagai
tindak lanjutnya, pada tanggal 19 maret 1947 dikeluarkanlah SK No. 246/Bhg. A/47 tentang
ejaan oleh mentri pengajaran, pendidikan dan kebudayaan saat itu, Yang hasilnya Ejaan
Suwandi.
2. Ejaan Suwandi
Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan, yaitu
ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun 1972.
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan
penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) diterapkan secara resmi mulai tanggal 17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor : 57/1972 tentang peresmian berlakunya “Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan”.

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

4. Ejaan yang berlaku sekarang

3

Sesudah kemerdekaan negara Republik Indonesia, dirasakan banyak hal yang kurang
praktis terkait dengan ejaan bahasa yang ada saat itu. Oleh karenanya dianjurkan adanya
perubahan ejaan agar bahasa indonesia lebih menginternasionalkan menyangkut aturan-aturan
atau kaidah-kaidah penulisannya.
3.2 Pengertian EYD
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Ejaan adalah
seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda
baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata
mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan
adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan caramenuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan
keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada
ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu
lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudimematuhi ramburambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira bentuk
hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
3.3 Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (Eyd)
Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu :
1. Pemakaian Huruf
2. Penulisan Huruf

3. Penulisan Kata
4. Penulisan Unsur Serapan dan
5. Pemakaian Tanda Baca

1) Pemakaian Huruf
Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak
menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26
buah.
a. Huruf Abjad

setiap huruf disertakan disebelahnya.

No
Huruf
Nama

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M N

O

a

b

c

d

e

f

g

h

i

j

k

l

m

n

o

a

be

ce

de

e

ef

ge

ha

i

je

ka

el

em

en

o

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut. Nama

4
No

16

19

20

21

22

23

24

25

26

Q

R

S

T

U

V W

X

Y

Z

p

q

r

s

t

u

v

w

x

y

z

pe

Nama

18

P

Huruf

17

ki

er

es

te

u

ve

we

eks

ye

zet

b. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, i, u, e, dan
o. Contoh pemakaian huruf vokal dalam kata
Huruf Vokal

a

i

u

e

o

Di awal

api

itu

ulang

enak

oleh

Di tengah

padi

simpan

lusa

Petak

soreh

Di akhir

pipa

murni

ibu

ide

radio

c. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia adalah huruf yang selain
huruf vokal yang terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
d. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan
oi.Contoh pemakaian dalam kata

au

oi

ain

aula

-

Di tengah

5

ai

Di awal

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

Huruf Diftong

syaitan

saudara

Di akhir

pandai

harimau

boikot
amboi

e. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan
konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
Contoh pemakaian dalam kata
Gabungan Huruf

kh

ng

ny

sy

Di awal

Khusus

Ngili

Nyata

Syarat

Di tengah

Akhir

Bangun

Konsonan

Di akhir

Tarikh

Hanyut

Senang

Isyarat

-

arasy

2) Penulisan Huruf
Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu:
 Penulisan huruf besar dan
 Penulisan huruf miring.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut :
a. Penulisan Huruf Besar (Kapital)
Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :
1) Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya :
 Dia menulis surat di kamar.
 Tugas bahasa Indonesia sudah dikerjakan.
2) Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya :
 Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”.
 “Kemarin engkau terlambat”, kata ketua tingkat.
3) Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan,
kata ganti Tuhan, dan nama kitab suci. Misalnya :
 Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang.

4) Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan, keagamaan yang
diikuti nama orang. Misalnya :
 Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin.
 Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw.
5) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang,
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat. Misalnya :
 Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil.
 Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

 Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah.

6
 Dia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Depdiknas.
 Bapak Gubernur Sulawesi Selatan menerima laporan korupsi.
6) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya :
 Ibrahim Naki
 Nofayanti
7) Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama bahasa. Misalnya :
 bangsa Indonesia
 suku Sunda
 bahasa Inggris
8) Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya :
 tahun Hijriyah hari Jumat
 bulan Desember hari Lebaran
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
9) Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri. Misalnya :
 Laut Jawa Jazirah Arab
 Asia Tenggara Tanjung Harapan
10) Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah,
ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat kata penghubung. Misalnya :
 Republik Indonesia
 Majelis Permusyawaratan Rakyat
11) Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan pengacuan.

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

Misalnya :

7

 Surat Saudara sudah saya terima.
 Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.
12) Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya :
 Surat Anda telah saya balas.
 Sudahkah Anda sholat?
13) Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan. Misalnya
:
 Dr. Ibrahim Naki
 Abdul Manaf Husain, S.H
14) Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada
nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya:
 Perserikatan Bangsa-Bangsa
 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
15) Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah, surat kabar, dan
karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata penghubung. Misalnya :
 Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
 Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.
b. Penulisan Huruf Miring
Huruf miring digunakan untuk :
1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya :
 Buku Negara kertagama karangan Prapanca.
 Majalah Suara Hidayatullah sedang dibaca.
 Surat kabar Pedoman Rakyat akan dibeli.
2) Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok kata. Misalnya :
 Huruf pertama kata abad adalah a.
 Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
 Buatlah kalimat dengan kata lapang dada.
3) Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing. Misalnya :
 Politik devideet et impera pernah merajalela di Indonesia.
3) Penulisan Kata

1) Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai
suatu kesatuan. Misalnya :
 Dia teman baik saya.
2) Kata Turunan (Kata berimbuhan)
Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu :
 Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya :
 Membaca

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :

8
 Menulis
 Terdengar
 memasak.
Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Misalnya :
 Bertepuk tangan
 Sebar luaskan.
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran,
kata itu ditulis serangkai. Misalnya :
 Menandatangani
 Keanekaragaman.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu
ditulis serangkai. Misalnya :
 Antarkota
 Mahaadil
 Prakata.
3) Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis jenis kata ulang
yaitu :
 Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya :
 Laki : Lelaki
 Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan. Misalnya:

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

 Laki : Laki-laki

9

 Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem. Misalnya :
 Sayur : Sayur-mayur
 Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan. Misalnya :
 Main : Bermain-main
4) Gabungan Kata
Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-bagiannya
pada umumnya ditulis terpisah.
Misalnya :
 Mata kuliah
 Orang tua.
Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan salah baca saat
diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur bersangkutan.
Misalnya :
 Ibu-bapak
 Pandang-dengar
Gabugan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai. Misalnya :
 Daripada
 Sekaligus
 Bagaimana
 Barangkali.

5) Kata Ganti (ku, mu, nya, kau)
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata
ganti ku, mu, nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya :
 Kubaca
 Kaupinjam
 Bukuku
 Tasmu
 Sepatunya
6) Kata Depan (di, ke, dari)

gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada. Misalnya :
 Jangan bermian di jalan
 Saya pergi ke kampung halaman
 Dewi baru pulang dari kampus.
7) Kata Sandang (si dan sang)
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya :
 Nama si pengrimi surat tidak jelas
 Anjing bermusuhan dengan sang kucing.

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada

10
8) Partikel
Partikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas
atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai berikut :
Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang dipelajari minggu lalu?
Apatah gerangan salahku?
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali yang dianggap sudah
menyatu.
Misalnya : Jika ayah pergi, ibu pun ikut pergi.
Partikel per yang berarti memulai, dari dan setiap. Partikel per ditulis terpisah dengan bagianbagian kalimat yang mendampinginya.
Misalnya : Rapor siswa dilihat per semester.
9) Singkatan dan Akronim
Singkatan adalah nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu kata atau lebih.
Misalnya : dll = dan lain-lain
yth = yang terhormat
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
Misalnya : SIM = Surat Izin Mengemudi dan IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan
10) Angka dan Lambang Bilangan
Dalam bahasa Indonesia ada dua macam angka yang lazim digunakan , yaitu : (1) Angka

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan (2) Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X.

11

Lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut :
1) Bilangan utuh. Misalnya : 15 dan lima belas
2) Bilangan pecahan. Misalnya : ¾ dan tiga perempat
3) Bilangan tingakt. Misalnya : Abad II dan Abad ke-2
4) Kata bilagan yang mendapat akhiran –an. Misalnya : tahun 50-an dan lima puluhan
5) Angka yang menyatakan bilagnan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca.
Misalnya : Sekolah itu baru mendapat bantuan 210 juta rupiah.
6) Lambang bilangan letaknya pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Kalau perlu diupayakan
supaya tidak diletakkan di awal kalimat dengan mengubah struktur kalimatnya dan maknanya
sama.
Misalnya : Dua puluh lima siswa SMA tidak lulus. (benar) dan 25 siswa SMA 1 tidak lulus.
(salah)
7) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali beberapa dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau pemaparan. Misalnya :
Amir menonton pertunjukan itu selama dua kali.
4) Penulisan Unsur Serapan
Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli bahasa
Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena pemakai bahasa
Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan, situasi, dan
kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai
dengan aturan yang telah diterapkan.
Penyerapan unsur asing dalam pemakaian bahasa indonesia dibenarkan, sepanjang : (a)
konsep yang terdapat dalam unsur asing itu tidak ada dalam bahasa Indonesia, dan (b) unsur
asing itu merupakan istilah teknis sehingga tidak ada yang layak mewakili dalam bahasa
Indonesia, akhirnya dibenarkan, diterima, atau dipakai dalam bahasa Indonesia. sebaliknya
apabila dalam bahasa Indonesia sudah ada unsur yang mewakili konsep tersebut, maka
penyerapan unsur asing itu tidak perlu diterima.
Menerima unsur asing dalam perbendaharaan bahasa Indonesia bukan berarti bahasa
Indonesia ketinggalan atau miskin kosakata. Penyerapan unsur serapan asing merupakan hal

karena setiap bahasa mendukung kebudayaan pemakainya. Sedangkan kebudayaan setiap
penutur bahasa berbeda-beda anatar satu dengan yang lain. Maka dalam hal ini dapat terjadi
saling mempengaruhi yang biasa disebut akulturasi. Sebagai contoh dalam masyarakat penutur
bahasa Indonesia tidak mengenal konsep “radio” dan “televisi”, maka diseraplah dari bahasa
asing (Inggris). Begitu pula sebaliknya, di Inggris tidak mengenal adanya konsep “bambu” dan
“sarung”, maka mereka menyerap bahasa Indonesia itu dalam bahasa Inggris.
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan
dua bagian, yaitu :

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

yang biasa, dianggap sebagai suatu variasi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Hal itu terjadi

12
•

Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh, baik tulisan
maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang tergolong secara adopsi, yaitu
: editor, civitas academica, de facto, bridge.

•

Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam kaidah bahasa
Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah satu contoh yang tergolong
secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.

5) Pemakaian Tanda Baca
 Tanda Titik (.)
Penulisan tanda titik di pakai pada :
 Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
 Akhir singkatan nama orang.
 Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
 Singkatan atau ungkapan yang sudah sangat umum.Bila singkatan itu terdiri atas tiga
hurus atau lebih dipakai satu tanda titik saja.
 Dipakai untuk memisahkan bilangan atau kelipatannya.
 Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
 Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
 Tidak dipakai pada akhir judulyang merupakan kepala karangan atau ilustrasi dan tabel.
 Tanda koma (,)
Kaidah penggunaan tanda koma (,) digunakan :
 Antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
 Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

kata tetapi atau melainkan.

13

 Memisahkan anak kalimat atau induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk
kalimatnya.
 Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada
awal kalimat. Termasuk kata : (1) Oleh karena itu, (2) Jadi, (3) lagi pula, (4) meskipun
begitu, dan (5) akan tetapi.
 Digunakan untuk memisahkan kata seperti : o, ya, wah, aduh, dan kasihan.
 Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
 Dipakai diantara : (1) nama dan alamat, (2) bagina-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal,
(4) nama dan tempat yang ditulis secara berurutan.
 Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan
dengan angka.
 Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
 Menghindari terjadinya salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal
kalimat.
 Dipakai di antara bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
 Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
 Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya
dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau seru.
 Tanda Titik Tanya ( ? )
Tanda tanya dipakai pada :
 Akhir kalimat tanya.
 Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diragukan atau
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
 Tanda Seru ( ! )
 Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang
kuat.
 Tanda Titik Koma ( ; )
 Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
 Memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata
penghubung.
 Tanda Titik Dua ( : )
Tanda titik dua dipakai :
 Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian.
 Pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
 Di dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan .

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

Tanda titik koma dipakai :

14
 Di antara jilid atau nomor dan halaman.
 Di antara bab dan ayat dalam kitab suci.
 Di antara judul dan anak judul suatu karangan.
 Tidak dipakai apabila rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan.
 Tanda Elipsis (…)
Tanda ini menggambarkan kalimat-kalimat yang terputus-putus dan menunjukkan bahwa
dalam suatu petikan ada bagian yang dibuang. Jika yang dibuang itu di akhir kalimat, maka
dipakai empat titik dengan titik terakhir diberi jarak atau loncatan.
 Tanda Garis Miring ( / )
Tanda garis miring ( / ) di pakai :
 Dalam penomoran kode surat.
 Sebagai pengganti kata dan,atau, per, atau nomor alamat.
 Tanda Penyingkat atau Apostrof ( „)
 Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan sebagian huruf.
 Tanda Petik Tunggal ( „…‟ )
 Tanda petik tunggal dipakai :
 Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
 Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
 Tanda Petik ( “…” )
Tanda petik dipakai :
 Mengapit kata atau bagian kalimat yang mempunyai arti khusus, kiasan atau yang belum

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

dikenal.

15

 Mengapit judul karangan, sajak, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.
 Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis
lain.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian pada Bab terdahulu maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) merupakan penyempurnaan dari ejaan-ejaan
sebelumnya. EYD diresmikan pada saat pidato kenegaraan memperingati HUT
Kemerdekaan RI XXVII, 17 agustus 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya,
Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Yang kemudian dikukuhkan dalam Surat
Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. EYD ini hasil kerja panitia ejaan Bahasa
Indonesia yang dibentuk tahun 1966.
2. Ruang lingkup Eyd mencakup lima aspek yaitu :
1. Pemakaian Huruf
2. Penulisan Huruf

3. Penulisan Kata
4. Penulisan Unsur Serapan dan
5. Pemakaian Tanda Baca

4.2 SARAN
Dari tugas makalah ini, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah
kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan
terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai

Serta harapan dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka proses pembelajaran,
pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah. Untuk itu pelajarilah
ejaan yang disempurnakan dengan sungguh agar dapat dimengerti.

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

16
DAFTAR PUSTAKA

Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,.
Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta: Balai Pustaka.

RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki

_______. 1992, Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka 1991

17

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayantifirdayanti8
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahCara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahDedi Irawan
 
Sejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaSejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaYunus Moershal
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRipan Nugraha Harahap
 

Was ist angesagt? (20)

sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis IlmiahCara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
Cara Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka Karya Tulis Ilmiah
 
Ragam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan TulisanRagam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan Tulisan
 
Sejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaSejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Perbedaan EYD dengan EBI
Perbedaan EYD dengan EBIPerbedaan EYD dengan EBI
Perbedaan EYD dengan EBI
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbakuPpt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Penulisan Huruf dan Kata
Penulisan Huruf dan KataPenulisan Huruf dan Kata
Penulisan Huruf dan Kata
 
Ppt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesiaPpt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesia
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
PUEBI
PUEBIPUEBI
PUEBI
 
PPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
PPT Ragam Bahasa & Laras BahasaPPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
PPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 

Andere mochten auch

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Novi Fachrunnisa
 
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahPengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahtarmizitaher
 
Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Alex Adipati
 
Memahami Gerakan Peduli Kepada Mustahiq Zakat Dalam Muhammadiyah
Memahami Gerakan Peduli Kepada Mustahiq Zakat Dalam MuhammadiyahMemahami Gerakan Peduli Kepada Mustahiq Zakat Dalam Muhammadiyah
Memahami Gerakan Peduli Kepada Mustahiq Zakat Dalam MuhammadiyahNovi Fachrunnisa
 
Sortir Nilai dengan JSP
Sortir Nilai dengan JSPSortir Nilai dengan JSP
Sortir Nilai dengan JSPIbrahim Naki
 
Membuat Class Sendiri
Membuat Class SendiriMembuat Class Sendiri
Membuat Class SendiriIbrahim Naki
 
Membuat Ratu Love dengan Corel Draw
Membuat Ratu Love dengan Corel DrawMembuat Ratu Love dengan Corel Draw
Membuat Ratu Love dengan Corel DrawIbrahim Naki
 
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi LinuxLaporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi LinuxIbrahim Naki
 
Laporan Praktikum OS
Laporan Praktikum OS Laporan Praktikum OS
Laporan Praktikum OS Ibrahim Naki
 
Pewarisan, Polimorfisme, dan Interface
Pewarisan, Polimorfisme, dan InterfacePewarisan, Polimorfisme, dan Interface
Pewarisan, Polimorfisme, dan InterfaceIbrahim Naki
 
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan GroupLAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan GroupIbrahim Naki
 
Laporan Sistem Operasi Linux
Laporan Sistem Operasi LinuxLaporan Sistem Operasi Linux
Laporan Sistem Operasi LinuxIbrahim Naki
 
OPERASI INPUT OUTPUT di Linux
OPERASI INPUT OUTPUT di LinuxOPERASI INPUT OUTPUT di Linux
OPERASI INPUT OUTPUT di LinuxIbrahim Naki
 
Perintah Dasar Sistem Operasi Linux
Perintah Dasar Sistem Operasi LinuxPerintah Dasar Sistem Operasi Linux
Perintah Dasar Sistem Operasi LinuxIbrahim Naki
 

Andere mochten auch (20)

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahPengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)
 
Memahami Gerakan Peduli Kepada Mustahiq Zakat Dalam Muhammadiyah
Memahami Gerakan Peduli Kepada Mustahiq Zakat Dalam MuhammadiyahMemahami Gerakan Peduli Kepada Mustahiq Zakat Dalam Muhammadiyah
Memahami Gerakan Peduli Kepada Mustahiq Zakat Dalam Muhammadiyah
 
Sortir Nilai dengan JSP
Sortir Nilai dengan JSPSortir Nilai dengan JSP
Sortir Nilai dengan JSP
 
Java Class
Java ClassJava Class
Java Class
 
Membuat Class Sendiri
Membuat Class SendiriMembuat Class Sendiri
Membuat Class Sendiri
 
Eyd (Format word)
Eyd (Format word)Eyd (Format word)
Eyd (Format word)
 
Membuat Ratu Love dengan Corel Draw
Membuat Ratu Love dengan Corel DrawMembuat Ratu Love dengan Corel Draw
Membuat Ratu Love dengan Corel Draw
 
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi LinuxLaporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
 
Praktikum 4B
Praktikum 4BPraktikum 4B
Praktikum 4B
 
Laporan Praktikum OS
Laporan Praktikum OS Laporan Praktikum OS
Laporan Praktikum OS
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Pewarisan, Polimorfisme, dan Interface
Pewarisan, Polimorfisme, dan InterfacePewarisan, Polimorfisme, dan Interface
Pewarisan, Polimorfisme, dan Interface
 
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan GroupLAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
 
Jawaban eyd
Jawaban eydJawaban eyd
Jawaban eyd
 
Laporan Sistem Operasi Linux
Laporan Sistem Operasi LinuxLaporan Sistem Operasi Linux
Laporan Sistem Operasi Linux
 
OPERASI INPUT OUTPUT di Linux
OPERASI INPUT OUTPUT di LinuxOPERASI INPUT OUTPUT di Linux
OPERASI INPUT OUTPUT di Linux
 
Perintah Dasar Sistem Operasi Linux
Perintah Dasar Sistem Operasi LinuxPerintah Dasar Sistem Operasi Linux
Perintah Dasar Sistem Operasi Linux
 

Ähnlich wie EYD Ruang Lingkup

Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahSri Fauzia Smrt
 
Pengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi EjaanPengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi Ejaanariffikri12
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptEjaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptAbdul Hamid
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardifirdayanti8
 
Bahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurBahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurArdiMawardi1
 
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eydKatarina Yuliana
 
Cover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiaCover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiataufiq99
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfZukét Printing
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxZukét Printing
 
Bab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesiaBab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesiamudanp.com
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaUNIB
 
Makalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaMakalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaWahid Anggara
 
Makalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docMakalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docNor Hidayati
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 

Ähnlich wie EYD Ruang Lingkup (20)

Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaah
 
Pengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi EjaanPengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi Ejaan
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.pptEjaan Bahasa Indonesia.ppt
Ejaan Bahasa Indonesia.ppt
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
 
Bahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurBahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. Hasnur
 
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
 
Cover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiaCover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesia
 
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdfEjaan dan Tanda Baca.pdf
Ejaan dan Tanda Baca.pdf
 
Ejaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docxEjaan dan Tanda Baca.docx
Ejaan dan Tanda Baca.docx
 
Bab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesiaBab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesia
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaMakalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadia
 
Ejaan
EjaanEjaan
Ejaan
 
Makalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docMakalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.doc
 
Nurul j
Nurul jNurul j
Nurul j
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Ejaan 2
Ejaan 2Ejaan 2
Ejaan 2
 

Kürzlich hochgeladen

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

EYD Ruang Lingkup

  • 1. RUANG LINGKUP EYD Oleh: Ibrahim Naki POLITEKNIK GORONTALO Ibrahim Naki Fb: Ibrahi Naki Email: Ibnaki@gmail.com
  • 2. RUANG LINGKUP EYD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa. Para ilmuan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karena mereka memerlukan bahasa sekurang-kurangnya sebagai alat bantu untuk mengomunikasikan berbagai hal dalam bidang ilmu yang mereka pelajari Dalam literatur bahasa para ahli umumnya merumuskan fungsi bahasa bagi setiap orang ada empat, yaitu pertama sebagai alat berkomunikasai, kedua sebagai alat mengekspresikan diri, ketiga sebagai alat berintegrasi dan beradaftasi sosial, ke empat sebagai alat kontrol sosial. Di Indonesia sendiri penggunaan bahasa mengalami beberapa perubahan, dan dalam penggunaannya sering tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemahaman ejaan sangat perlu, karna ejaan merupakan rambu lalu lintas dalam penggunaan bahasa terutama bahasa tulis. 1.2 Rumusan Masalah  Bagaimana pengertian Ejaan yang disempurnakan  Bagaimana ruang lingkup ejaan yang disempurnakan RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki 1.3 1 Tujuan Penelitian  Untuk Mengetahui pengertian EYD  Untuk Mengetahui ruang lingkup ejaan yang disempurnakan
  • 3. BAB II KAJIAN TEORI Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa. 2.1 Pendapat Ilmuan 1. Harimurti Kridalaksana Perubahan ejaan adalah bahwa pembakuan ejaan merupakan bagian dari pembinaan kebudayaan. Dan pembinaan kebudayaan adalah bagian dari pembangunan. Dengan alasan ini, maka “tak seorang pun dirugikan” dan tak ada sektor pembangunan yang dihambat dengan ejaan baru. Harimurti menutup esainya dengan kalimat-satu-paragraf yang di kutip lengkap berikut ini: “Masalah ejaan baru adalah masalah yang sangat sederhana, kita tak perlu membesar-besarkan apa yang tak besar dan tak usah mencari-cari apa yang tak ada.” 2. Menurut Zaenal A. dan Amran Tasai (2003: 170) Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. 3. Abdul Chaer (1998: 36) Menjelaskan pada hakekatnya ejaan itu tidak lain dari konvensi grafis, perjanjian di antara anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya. Biasanya ejaan itu bukan hanya soal pelambangan fonem dengan huruf saja, tetapi juga mengatur tata cara penulisan kata dan kalimat, beserta dengan tanda-tanda bacanya.[3] Termasuk di dalamnya: penulisan kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata depan dan partikel lain, angka dan bilangan; serta penulisan unsur serapan atau RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki pungutan. 2
  • 4. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu : 1. Ejaan Van Ophuysen Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan. Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari bahasa Indonesia. Sebagai tindak lanjutnya, pada tanggal 19 maret 1947 dikeluarkanlah SK No. 246/Bhg. A/47 tentang ejaan oleh mentri pengajaran, pendidikan dan kebudayaan saat itu, Yang hasilnya Ejaan Suwandi. 2. Ejaan Suwandi Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan, yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun 1972. 3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi mulai tanggal 17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 57/1972 tentang peresmian berlakunya “Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki 4. Ejaan yang berlaku sekarang 3 Sesudah kemerdekaan negara Republik Indonesia, dirasakan banyak hal yang kurang praktis terkait dengan ejaan bahasa yang ada saat itu. Oleh karenanya dianjurkan adanya perubahan ejaan agar bahasa indonesia lebih menginternasionalkan menyangkut aturan-aturan atau kaidah-kaidah penulisannya. 3.2 Pengertian EYD Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda
  • 5. baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudimematuhi ramburambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan. 3.3 Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (Eyd) Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu : 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan Kata 4. Penulisan Unsur Serapan dan 5. Pemakaian Tanda Baca 1) Pemakaian Huruf Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah. a. Huruf Abjad setiap huruf disertakan disebelahnya. No Huruf Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C D E F G H I J K L M N O a b c d e f g h i j k l m n o a be ce de e ef ge ha i je ka el em en o RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut. Nama 4
  • 6. No 16 19 20 21 22 23 24 25 26 Q R S T U V W X Y Z p q r s t u v w x y z pe Nama 18 P Huruf 17 ki er es te u ve we eks ye zet b. Huruf Vokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, i, u, e, dan o. Contoh pemakaian huruf vokal dalam kata Huruf Vokal a i u e o Di awal api itu ulang enak oleh Di tengah padi simpan lusa Petak soreh Di akhir pipa murni ibu ide radio c. Huruf Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia adalah huruf yang selain huruf vokal yang terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. d. Huruf Diftong Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.Contoh pemakaian dalam kata au oi ain aula - Di tengah 5 ai Di awal RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki Huruf Diftong syaitan saudara Di akhir pandai harimau boikot amboi e. Gabungan Huruf Konsonan Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh pemakaian dalam kata
  • 7. Gabungan Huruf kh ng ny sy Di awal Khusus Ngili Nyata Syarat Di tengah Akhir Bangun Konsonan Di akhir Tarikh Hanyut Senang Isyarat - arasy 2) Penulisan Huruf Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu:  Penulisan huruf besar dan  Penulisan huruf miring. Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut : a. Penulisan Huruf Besar (Kapital) Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu : 1) Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya :  Dia menulis surat di kamar.  Tugas bahasa Indonesia sudah dikerjakan. 2) Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya :  Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”.  “Kemarin engkau terlambat”, kata ketua tingkat. 3) Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab suci. Misalnya :  Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang. 4) Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya :  Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin.  Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw. 5) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat. Misalnya :  Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil.  Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik. RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki  Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah. 6
  • 8.  Dia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Depdiknas.  Bapak Gubernur Sulawesi Selatan menerima laporan korupsi. 6) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya :  Ibrahim Naki  Nofayanti 7) Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama bahasa. Misalnya :  bangsa Indonesia  suku Sunda  bahasa Inggris 8) Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya :  tahun Hijriyah hari Jumat  bulan Desember hari Lebaran  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 9) Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri. Misalnya :  Laut Jawa Jazirah Arab  Asia Tenggara Tanjung Harapan 10) Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat kata penghubung. Misalnya :  Republik Indonesia  Majelis Permusyawaratan Rakyat 11) Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan pengacuan. RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki Misalnya : 7  Surat Saudara sudah saya terima.  Mereka pergi ke rumah Pak Lurah. 12) Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya :  Surat Anda telah saya balas.  Sudahkah Anda sholat? 13) Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan. Misalnya :  Dr. Ibrahim Naki
  • 9.  Abdul Manaf Husain, S.H 14) Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya:  Perserikatan Bangsa-Bangsa  Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. 15) Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah, surat kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata penghubung. Misalnya :  Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.  Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”. b. Penulisan Huruf Miring Huruf miring digunakan untuk : 1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya :  Buku Negara kertagama karangan Prapanca.  Majalah Suara Hidayatullah sedang dibaca.  Surat kabar Pedoman Rakyat akan dibeli. 2) Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok kata. Misalnya :  Huruf pertama kata abad adalah a.  Dia bukan menipu, tetapi ditipu.  Buatlah kalimat dengan kata lapang dada. 3) Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing. Misalnya :  Politik devideet et impera pernah merajalela di Indonesia. 3) Penulisan Kata 1) Kata Dasar Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu kesatuan. Misalnya :  Dia teman baik saya. 2) Kata Turunan (Kata berimbuhan) Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu :  Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya :  Membaca RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu : 8
  • 10.  Menulis  Terdengar  memasak. Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Misalnya :  Bertepuk tangan  Sebar luaskan. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai. Misalnya :  Menandatangani  Keanekaragaman. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya :  Antarkota  Mahaadil  Prakata. 3) Kata Ulang Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis jenis kata ulang yaitu :  Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya :  Laki : Lelaki  Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan. Misalnya: RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki  Laki : Laki-laki 9  Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem. Misalnya :  Sayur : Sayur-mayur  Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan. Misalnya :  Main : Bermain-main 4) Gabungan Kata Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-bagiannya pada umumnya ditulis terpisah. Misalnya :
  • 11.  Mata kuliah  Orang tua. Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan salah baca saat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur bersangkutan. Misalnya :  Ibu-bapak  Pandang-dengar Gabugan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai. Misalnya :  Daripada  Sekaligus  Bagaimana  Barangkali. 5) Kata Ganti (ku, mu, nya, kau) Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata ganti ku, mu, nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya :  Kubaca  Kaupinjam  Bukuku  Tasmu  Sepatunya 6) Kata Depan (di, ke, dari) gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada. Misalnya :  Jangan bermian di jalan  Saya pergi ke kampung halaman  Dewi baru pulang dari kampus. 7) Kata Sandang (si dan sang) Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya :  Nama si pengrimi surat tidak jelas  Anjing bermusuhan dengan sang kucing. RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada 10
  • 12. 8) Partikel Partikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai berikut : Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik! Apakah yang dipelajari minggu lalu? Apatah gerangan salahku? Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali yang dianggap sudah menyatu. Misalnya : Jika ayah pergi, ibu pun ikut pergi. Partikel per yang berarti memulai, dari dan setiap. Partikel per ditulis terpisah dengan bagianbagian kalimat yang mendampinginya. Misalnya : Rapor siswa dilihat per semester. 9) Singkatan dan Akronim Singkatan adalah nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu kata atau lebih. Misalnya : dll = dan lain-lain yth = yang terhormat Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. Misalnya : SIM = Surat Izin Mengemudi dan IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan 10) Angka dan Lambang Bilangan Dalam bahasa Indonesia ada dua macam angka yang lazim digunakan , yaitu : (1) Angka RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan (2) Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X. 11 Lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut : 1) Bilangan utuh. Misalnya : 15 dan lima belas 2) Bilangan pecahan. Misalnya : ¾ dan tiga perempat 3) Bilangan tingakt. Misalnya : Abad II dan Abad ke-2 4) Kata bilagan yang mendapat akhiran –an. Misalnya : tahun 50-an dan lima puluhan 5) Angka yang menyatakan bilagnan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca. Misalnya : Sekolah itu baru mendapat bantuan 210 juta rupiah.
  • 13. 6) Lambang bilangan letaknya pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Kalau perlu diupayakan supaya tidak diletakkan di awal kalimat dengan mengubah struktur kalimatnya dan maknanya sama. Misalnya : Dua puluh lima siswa SMA tidak lulus. (benar) dan 25 siswa SMA 1 tidak lulus. (salah) 7) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali beberapa dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau pemaparan. Misalnya : Amir menonton pertunjukan itu selama dua kali. 4) Penulisan Unsur Serapan Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli bahasa Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang telah diterapkan. Penyerapan unsur asing dalam pemakaian bahasa indonesia dibenarkan, sepanjang : (a) konsep yang terdapat dalam unsur asing itu tidak ada dalam bahasa Indonesia, dan (b) unsur asing itu merupakan istilah teknis sehingga tidak ada yang layak mewakili dalam bahasa Indonesia, akhirnya dibenarkan, diterima, atau dipakai dalam bahasa Indonesia. sebaliknya apabila dalam bahasa Indonesia sudah ada unsur yang mewakili konsep tersebut, maka penyerapan unsur asing itu tidak perlu diterima. Menerima unsur asing dalam perbendaharaan bahasa Indonesia bukan berarti bahasa Indonesia ketinggalan atau miskin kosakata. Penyerapan unsur serapan asing merupakan hal karena setiap bahasa mendukung kebudayaan pemakainya. Sedangkan kebudayaan setiap penutur bahasa berbeda-beda anatar satu dengan yang lain. Maka dalam hal ini dapat terjadi saling mempengaruhi yang biasa disebut akulturasi. Sebagai contoh dalam masyarakat penutur bahasa Indonesia tidak mengenal konsep “radio” dan “televisi”, maka diseraplah dari bahasa asing (Inggris). Begitu pula sebaliknya, di Inggris tidak mengenal adanya konsep “bambu” dan “sarung”, maka mereka menyerap bahasa Indonesia itu dalam bahasa Inggris. Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan dua bagian, yaitu : RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki yang biasa, dianggap sebagai suatu variasi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Hal itu terjadi 12
  • 14. • Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh, baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge. • Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi. 5) Pemakaian Tanda Baca  Tanda Titik (.) Penulisan tanda titik di pakai pada :  Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan  Akhir singkatan nama orang.  Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.  Singkatan atau ungkapan yang sudah sangat umum.Bila singkatan itu terdiri atas tiga hurus atau lebih dipakai satu tanda titik saja.  Dipakai untuk memisahkan bilangan atau kelipatannya.  Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.  Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.  Tidak dipakai pada akhir judulyang merupakan kepala karangan atau ilustrasi dan tabel.  Tanda koma (,) Kaidah penggunaan tanda koma (,) digunakan :  Antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.  Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki kata tetapi atau melainkan. 13  Memisahkan anak kalimat atau induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.  Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk kata : (1) Oleh karena itu, (2) Jadi, (3) lagi pula, (4) meskipun begitu, dan (5) akan tetapi.  Digunakan untuk memisahkan kata seperti : o, ya, wah, aduh, dan kasihan.  Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
  • 15.  Dipakai diantara : (1) nama dan alamat, (2) bagina-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, (4) nama dan tempat yang ditulis secara berurutan.  Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.  Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.  Menghindari terjadinya salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.  Dipakai di antara bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.  Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.  Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau seru.  Tanda Titik Tanya ( ? ) Tanda tanya dipakai pada :  Akhir kalimat tanya.  Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diragukan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.  Tanda Seru ( ! )  Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat.  Tanda Titik Koma ( ; )  Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.  Memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.  Tanda Titik Dua ( : ) Tanda titik dua dipakai :  Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian.  Pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.  Di dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan . RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki Tanda titik koma dipakai : 14
  • 16.  Di antara jilid atau nomor dan halaman.  Di antara bab dan ayat dalam kitab suci.  Di antara judul dan anak judul suatu karangan.  Tidak dipakai apabila rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.  Tanda Elipsis (…) Tanda ini menggambarkan kalimat-kalimat yang terputus-putus dan menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dibuang. Jika yang dibuang itu di akhir kalimat, maka dipakai empat titik dengan titik terakhir diberi jarak atau loncatan.  Tanda Garis Miring ( / ) Tanda garis miring ( / ) di pakai :  Dalam penomoran kode surat.  Sebagai pengganti kata dan,atau, per, atau nomor alamat.  Tanda Penyingkat atau Apostrof ( „)  Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan sebagian huruf.  Tanda Petik Tunggal ( „…‟ )  Tanda petik tunggal dipakai :  Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.  Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.  Tanda Petik ( “…” ) Tanda petik dipakai :  Mengapit kata atau bagian kalimat yang mempunyai arti khusus, kiasan atau yang belum RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki dikenal. 15  Mengapit judul karangan, sajak, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.  Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
  • 17. BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Berdasarkan pada uraian pada Bab terdahulu maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) merupakan penyempurnaan dari ejaan-ejaan sebelumnya. EYD diresmikan pada saat pidato kenegaraan memperingati HUT Kemerdekaan RI XXVII, 17 agustus 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Yang kemudian dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. EYD ini hasil kerja panitia ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk tahun 1966. 2. Ruang lingkup Eyd mencakup lima aspek yaitu : 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan Kata 4. Penulisan Unsur Serapan dan 5. Pemakaian Tanda Baca 4.2 SARAN Dari tugas makalah ini, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai Serta harapan dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah. Untuk itu pelajarilah ejaan yang disempurnakan dengan sungguh agar dapat dimengerti. RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 16
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,. Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta: Balai Pustaka. RUANG LINGKUP EYD | Ibrahim Naki _______. 1992, Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka 1991 17