2. DEFINISI
Aterosklerosis adalah penyakit akibat respon peradangan pada pembuluh darah
(arteri besar dan sedang), bersifat progresif, yang ditandai dengan deposit
massa kolagen, lemak, kolesterol, produk buangan sel dan kalsium disertai
ploriferasi miosit yang menimbulkan penebalan dan pengerasan dinding arteri,
sehingga mengakibatkan kekakuan dan kerapuhan arteri.
Aterosklerosis sangat dipengaruhi kadar kolesterol tinggi
(khususnya LDL), merokok, tekanan darah tinggi, DM,
obesitas, dan kurang aktivitas fisik.
3.
4. 20/09/2021
Epidemiologi
Proses aterosklerosis atau pembentukan plak di dinding pembuluh
darah, merupakan cikal bakalterjadinya PJK. Jika aterosklerosis
terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid),
maka bisa terjadi stroke.
Menurut survei kesehatan rumah tangga (1992), Penyakit Jantung
Koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor satu di
Indonesia. Diperkirakan 53,5 per 100.000 penduduk
Hasil survey kesehatan nasional tahun 2001 menunjukkan tiga dari
1.000 penduduk Indonesia menderita PJK. Prevalensi PJK (Penyakit
Jantung Koroner) diperkirakan mencapai 50% dan angka kematian
mencapai lebih dari 80% yang berarti setiap 2 (dua) orang lansia
satu mengidap PJK danjika terserang PJK maka kematian demikian
tinggi dan hanya 20% yang dapat diselamatkan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 11 7 juta
orang meninggal akibat PJK di seluruh dunia pada tahun 2002. angka
ini diperkirakan meningkat 11 juta orang apda tahun 2020.
5. FAKTOR RISIKO
Peningkatan kadar kolesterol darah - ini
termasuk kolesterol LDL tinggi (kadang-kadang
disebut kolesterol jahat) dan kolesterol HDL
rendah (kadang-kadang disebut kolesterol baik).
Tekanan darah tinggi - tekanan darah
dianggap tinggi jika tetap pada atau di
atas 140/90 mmHg selama periode waktu.
Merokok - ini bisa merusak dan mengencangkan
pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol,
dan meningkatkan tekanan darah - merokok juga
tidak memungkinkan oksigen yang cukup untuk
mencapai jaringan tubuh.
6. Kegemukan atau obesitas - kegemukan adalah memiliki berat badan ekstra
dari otot, tulang, lemak, dan / atau air - obesitas adalah memiliki jumlah tinggi
lemak tubuh ekstra. Penelitian Muscatine dan Bogalusa (2010) menunjukkan
bahwa obesitas pada anak dan remaja berhubungan dengan beberapa faktor
risiko terjadinya gangguan CVS termasuk diantaranya aterogenik dislipidemia,
hipertensi, hipertrofi ventrikelkiri, aterosklerosis.
Kurangnya aktivitas fisik - kurangnya aktivitas dapat memperburuk
faktor risiko lain untuk aterosklerosis.
Umur - sebagai usia tubuh meningkatkan risiko aterosklerosis
dan atau gaya hidup faktor genetik menyebabkan plak untuk
secara bertahap membangun di arteri - pada pertengahan usia
atau lebih, plak cukup telah membangun menyebabkan tanda-
tanda atau gejala, pada pria, risiko meningkat setelah usia 45,
sedangkan pada wanita, risiko meningkat setelah usia 55.
7. Diabetes Millitus (DM) telah diketahui memiliki peran penting dalam terjadinya penyakit
CVS pada dewasa, Hiperglikemia dan resistensi dari insulin dapat menyebabkan disfungsi
dari endotel dengan cara mengganggu sintesis VLDL dari hati sehingga meningkatkan kadar
LDL dan kolesterol. Selain itu resistensi insulin juga berhubungan dengan hipertensi melalui
mekanisme retensi dari natrium, dan akitvitas saraf simpatis. Keadaan hiperinsulinemia akan
menstimulasi pembentukan pak atherogenik melalui proliferasi otot polos, deposisi LDL
pada plak, dan pembentukan jaringan ikat.
Stres - penelitian menunjukkan bahwa "memicu"
yang paling sering dilaporkan untuk serangan
jantung adalah peristiwa menjengkelkan
emosional-khususnya yang melibatkan kemarahan
Alkohol - minum berat dapat merusak otot jantung dan memperburuk
faktor risiko lain untuk aterosklerosis - laki-laki seharusnya tidak
memiliki lebih dari dua minuman yang mengandung alkohol sehari,
sementara wanita seharusnya tidak memiliki lebih dari satu minuman
yang mengandung alkohol sehari.
8. 20/09/2021
Genetik : Manosa-binding Lectin (MBL) adalah molekul protein
yang kadarnya sangat dipengaruhi oleh genetik dan memiliki peran
penting dalam mekanisme imun melawan infeksi. Genotipe MBL
berhubungan dengan penyakit struktur arteri ditandai dengan
meluasnya plak karotid, meningkatnya infark miokardium terutama
jika didapatkan diabetes dan hiperkolesterolemia. Defisiensi MBL
menyebabkan pembersihan agen atherogenic tidak adekuat atau
terganggu, sehingga deposisinya pada arteri dapat menyebabkan
aterogenesis.
9. PATOFISIOLOGIS
Sel darah putih
(monosit)
Pindah ke dinding arteri
diubah menjadi sel2 yang
mengumpulkan lemak
Terjadi bercak
penebalan di arteri
(ateroma)
Arteri yang terkena aterosklerosis
akan kehilangan kelenturannya dan
karena ateroma terus tumbuh, maka
arteri akan menyempit.
ateroma mengumpulkan
endapan kalsium, sehingga
menjadi rapuh dan bisa
pecah.
ateroma menjadi lebih besar dan lebih
mempersempit arteri.
10. Patogenesis
Terdapat berbagai hipotesis tentang patogenesis terjadinya
aterosklerosis antara lain
(1) Menurut teori infiltrasi lemak, sebagai akibat kadarlow-density
lipoprotein (LDL) yang tinggi didalam plasma maka terjadi
peningkatan pengangkutan lipoprotein plasma melalui endotel
Peninggian kadar lemak pada dinding pembuluh darah
kemampuan sel untuk mengambil lemak melewati ambang batas
sehingga terjadi penimbunan.
(2) Teori trauma endotel terjadi akibat berbagai faktor termasuk
hiperlipidemia, hipertensi, disfunsi hormonal, dll.
(3) Teori monoclonal menyatakan tiap lesi aterosklerosis berasal dari
sel otot polos tunggal yang bertindak sebagai sumber untuk
proliferasi sel lain.
(4) Teori clonal senescence didasarkan pada hubungan antara
pertambahan umur dan berkurangnya aktivitas replikatif sel pada
biakan
20/09/2021
11.
12. GEJALA
Nyeri kronis di kaki : Seorang pasien yang menderita aterosklerosis umumnya
mengeluh sakit kronis di kaki. Warna kaki juga berubah menjadi gelap dan
biasanya dingin. Karena rasa sakit, pasien mungkin kesulitan dalam berjalan
dan menunjukkan kelesuan dalam melakukan pekerjaan.
Kehilangan rambut pada kaki : Jika rambut biasanya hadir
pada kaki dan tangan pasien, kehilangan rambut yang
signifikan terlihat ketika ia menderita aterosklerosis.
Penurunan jumlah rambut cukup terlihat dalam kasus
demikian.
Nyeri otot : Pasien mungkin merasa nyeri pada bagian paha, betis, atau kaki;
serta sulit untuk duduk atau tidur dengan nyaman. Gejala ini tidak boleh
diabaikan dan perlu dikonsultasikan dengan dokter jika nyeri terus ada untuk
jangka waktu yang lama.
13. Mati rasa pada kaki : Penderita mungkin sering menemukan
kakinya menjadi mati rasa dalam kasus dia duduk dalam satu
posisi untuk waktu yang lama. Dia juga mungkin merasa kaku
pada otot dan merasa sakit untuk berjalan di bawah kondisi
seperti itu.
Cepat Lelah : Perhatikan terjadinya kelelahan yang tidak biasa.
Berkurangnya aliran darah melalui arteri dapat menyebabkan
seseorang merasa cepat lelah tanpa sebab yang jelas.
Peningkatan Kadar Kolesterol : Kadar kolesterol tinggi adalah salah
satu tanda peringatan utama yang berhubungan dengan aterosklerosis.
Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi, harus memeriksakan diri
dan berkonsultasi dengan dokter perihal metode yang paling tepat
untuk mengurangi kadar kolesterol yang tinggi.
14. DIAGNOSTIK
ABI (ankle-brachial index), dilakukan
pengukuran tekanan darah di
pergelangan kaki dan lengan
skrening ultrasonik duplex
CT scan di daerah yang
terkena
arteriografi resonansi magnetik,
arteriografi di daerah yang terkena
IVUS (intravascular
ultrasound)
15. PENGOBATAN
Tindakan untuk mengurangi resiko ateresklerosis, dengan cara ini plak yang
terbentuk diharapkan tidak bertambah besar, misalnya dengan:
mengatasi tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol, dan
mengendalikan diabetes.
perubahan gaya hidup: tidak merokok, makan makanan bergizi, dan
olahraga.
tindakan untuk mengatasi komplikasi yang ada misalnya serangan
jantung, gagal jantung, gagal ginjal, stroke, dan kram pada tungkai.
16. Tindakan untuk membuka sumbatan aterosklerosis,
misalnya dengan:
angioplasti balon dan pemasangan stend misalnya pada
pinbuluh darah jantung. Pembuluh darah yang tersumbat
dibuka dengan cara mengembangkan balon yang terdapat
di ujung kateter, kemudian dilakukan pemasangan stent
untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka.
bedah bypass. Pembuluh darah yang sehat di tempat
tertentu, seringkali dari tungkai atau dada di ambil dan
dipasang untuk mem bypass segmen arteri yang
tersumbat.
Terapi obat penurun kolesterol : Terapi obat yang
direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol
darah adalah statin. Obat ini memiliki banyak golongan
(misalnya: Pravastatin, Simvastatin, Lovastatin,
Atorvastatin, Cerevastatin, Fluvastatin)
18. PENCEGAHAN
olah raga teratur (min 30 menit tiap hari)
Hindari stress
Menghindari/ membatasi makanan tinggi
lemak /kolesterol
Perbanyak makan sayur dan buah-buahan
19. Deteksi Dini
1. Ct scan
mengevaluasi struktur dari arteri adalah pengukuran koronaria artery
calsification (CAC) dengan menggunakan Computed Tomography (CT) electron
beam atau CT spiral atau helical.
2. Magnetic resonance imaging (MRI)
Untuk mengevaluasi apakah plak arteri yang terbentuk tidak stabil dan risiko
terjadi ruptur.
3. Ultrasonograph (USG) juga digunakan untuk mengevaluasi ada atau tidaknya
aterosklerosis. Dengan melihat Stuktur arteri: carotid intimal-medial thickness.
4. Mengevaluasi fungsi dari arteri dengan FMD (Flow mediated dilatation) dan
NED (non-endothelium dependen)
20/09/2021
20. Penelitian
Penelitian oleh Gidding dkk pada remaja dan dewasa
muda usia antara 11 s/d 23 tahun dengan riwayat
hiperkolesterolemia pada keluarga menunjukkan 7 dari
29 subjek penelitian terjadi kalsium pada a.koronaria.
Calsium lebih sering terjadi pada keadaan dimana
obesitas dan peningkatan kadar kolesterol terjadi.Pada
beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa faktor
tekanan darah sistolik, body mass index (BMI),
kolesterol LDL dan HDL adalah faktor prediktor terkuat
untuk menentukan risiko terbentuknya calsium pada
a.koronaria, walaupun berat badan dan BMI, tekanan
darah diastolik dan kadar kolesterol pada usia remaja
juga dihubungkan dengan meningkatnya risiko
terjadinya kalsium pada a. koronaria (Urbina, EM
et.all,2009)
20/09/2021
21. 20/09/2021
1. Pemberian perasan pare (Momordica charantia)
dapat menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol
LDL, trigliserida, meningkatkan kadar HDL pada tikus
aterosklerotik,
2. Pemberian pare plus kuning telur menghasilkan
penurunan kadar kolesterol total, kolesterol HDL,
kolesterol LDL dan trigliserida (Malaya dan Pratiwi,
2008)
Aterosklerosis dapat terjadi pada usia muda :
Dari 125 anak usia 15–19 tahun yang diuji
diperoleh persentase yang ada sdLDL (LDL/
ApoB ≤1,2) tinggi, hal ini membuktikan bahwa
aterosklerosis sudah bisa terjadi pada usia muda yang
diawali dengan adanya sdLDL (Nurahmi, 2006)
22. 20/09/2021
Curcumin memiliki potensi sebagai antioksidan dan anti
inflamasi, merupakan senyawa kimia utama dalam kunyit dan
mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
berdasarkan :
1. Penelitian Shisodia, et all ( 2005) bahwa Curcumin
menghambat aktivasi faktor transkripsi NF-ĸβ yang
berperan dalam respons inflamasi.
2. Penelitian Mahfouz et all (2009) di mana Curcumin mencegah
oksidasi LDL menjadi oxLDL pada plasma
darah
23. 20/09/2021
PENELITIAN TERBARU
Penelitian terbaru meyebutkan bahwa ganja dapat
mengatasi aterosklerosis,dimana ditemukan reseptor
cannabinoid dimana terdapat senyawa kimia yang
secara alami,terdapat lebih dari 480 kompenen alami
yang ditemukan dalam tanaman cannabis sativa atau
ganja.
Cannabinoid reseptor - tipe 1(CB1R) dan tipe 2(CB2r)