SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 47
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Hal - 1
SYARAT –SYARAT TEKNIS
A. SPESIFIKASI UMUM
Pekerjaan : Pembangunan Pasar Kecamatan Simeulue Tengah
1. PETUNJUK DAN URAIAN UMUM
1.1.Peserta Lelang Pengadaan Jasa Konstruksi pada Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue Program
Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Sumber Dana Otsus
Tahun Anggaran 2013, harus membaca dan mempelajari seluruh
gambar kerja. Rencana kerja dan syarat ini dengan seksama untuk
memahami benar-benar maksud dan isi dokumen tersebut secara
keseluruhan maupun setiap bagian. Tidak ada gugatan yang akan
dipertimbangkan jika gugatan itu disebabkan karena peserta tidak
membaca, tidak memahami, tidak memenuhi petunjuk, ketentuan
dalam gambar, atau pernyataan kesalahpahaman apapun mengenai
arti dari isi dokumen ini.
1.2.Pemborong harus melaksanakan dan menyelesaikan sesuai dengan
syarat-syarat yang tercantum pada bestek ini. Penjelasan yang tidak
tercantum dalam syarat-syarat ini akan ditentukan kemudian oleh
Direksi Teknis yang ditunjuk atau ditugaskan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue
Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan.
2. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilaksanakan pada dasarnya adalah kegiatan Program
Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Sumber Dana Otsus Tahun
Anggaran 2013, Pembangunan Pasar Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue.
3. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Kecuali ditentukan lain dalam Syarat-Syarat Teknis ini, berlaku dan
mengikat ketentuan –ketentuan tersebut di bawah ini termasuk segala
perubahan dan tambahannya:
3.1. Perpres No. 70 tahun 2012 beserta penjelasannya.
3.2. Peraturan – Peraturan umum mengenai pelaksanaan
pembangunan di indonesia atau Algene voor warder voor de
Hal - 2
uitvoerig bij aanneming van openbare werken (AV) 1941.
3.3. Keputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No.
295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
3.4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-15.
1919.03.
3.5. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995.
3.6. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesia Loading Code 1987
(SKBI-1.2.53.1987).
3.7. Ubin Lantai Keramik, Mutu dan Cara Uji SNI 03-3976-1995.
3.8. Ubin Semen Polos SNI 03-0028-1987.
3.9. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PPKI) NI 5.
3.10.Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984.
3.11.Mutu Sirap SNI 03-3527-1984.
3.12.Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987.
3.13.Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 032398-1991.
3.14.Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja.
3.15.Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972.
3.16.Peraturan Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan NI 10.
3.17.Peraturan Plumbing Indonesia.
3.18.Tata Cara Pengecatan Kayu untuk rumah dan Gedung SNI 03-2407-
1991.
3.19.Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-
2410-1991.
3.20.Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah
setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan. Apabila
penjelasan dalam syarat-syarat Teknis tidak sempurna atau belum
lengkap sebagaimana ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas,
maka Kontraktor wajib mengikuti ketentuan peraturan-peraturan yang
disebutkan di atas.
4. PEKERJAAN PERSIAPAN
4.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan :
4.1.1 Pembersihan lokasi sekeliling bangunan.
4.1.2 Pembongkaran gedung lama bila ada.
4.1.3 Pondok Kerja (Sewa).
4.1.4 Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.
4.1.5 Pemasangan bouwplank.
4.2. Persyaratan Bahan
4.2.1 Untuk menampung air kerja disiapkan drum penampung, air
harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam SK SNI T-
15.1991.03.
Hal - 3
4.2.2Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti
dan papan meranti dicat putih.
4.2.3Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti 5/7 cm dan papan
meranti ukuran 2/20 cm.
4.3. Pedoman Pelaksanaan
4.3.1Pembersihan lokasi sekeliling bangunan dan pembongkaran
gedung lama meliputi pembersihan semua tanaman yang tumbuh
termasuk pembongkaran akar – akar pohon yang diseluruh luas
site (lokasi pekerjaan), peralatan tanah / pembuatan terasering
jika diperlukan. Untuk pembongkaran gedung ditujukan khusus
ruangan yang terkena bongkaran sesuai dengan gambar bestek,
Hasil bongkaran termasuk diatas dibuang keluar lokasi pekerjaan.
4.3.2Pondok Kerja.
Untuk gudang dan bangsal kerja disewa sekitar lokasi pekerjaan.
Pengadaan air untuk melaksanakan pekerjaan.
4.3.3Pengadaan air untuk melaksanakan pekerjaan diambil dari
sumber air terdekat, kemudian ditampung dalam drum – drum
yang telah disediakan.
Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah cukup selama
melaksanakan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang
tercantum dalam PBI 1971 NI.2.
4.3.4Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, Papan ditekan lurus
dan pada sisi atasnya dipasang waterpass (timbang air) dengan
sudut-sudutnya harus siku.
Hal - 4
B. SPESIFIKASI TEKNIS
1. PEKERJAAN TANAH / URUGAN
1.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan sudah
harus diperhatikan jenis tanah yang dijumpai di lapangan seperti :
tanah pasir, tanah gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain
sebagainya, yaitu :
1.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi dan saluran
keliling bangunan)
1.1.2 Timbunan kembali galian tanah pondasi
1.1.3 Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran
termasuk pemadata nnya.
1.1.4 Perataan tanah sekeliling bangunan
1.1.5 Urugan tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai
yang disyaratkan.
1.2 Persyaratan Bahan
1.2.1 Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas
galian pondasi.
1.2.2 Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang
kualitas baik.
1.2.3 Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-
kotoran dan akar-akar kayu, serta sampah lainnya.
2. PEKERJAAN PONDASI
2.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
2.1.1 Pondasi pasangan batu karang.
2.1.2 Pondasi batu bata/rollag
2.1.3 Pondasi Tapak.
2.2 Persyaratan Bahan
2.2.1 Untuk Pekerjaan Pondasi Tapak dilakukan dengan beton
bertulang Mutu K-25 kg / cm2.
2.2.2 Untuk pasangan batu Kali / belah digunakan batu Kali / belah
yang berukuran maksimum 10 cm –15 cm, berwarna abu – abu
hitam dan tidak berpori.
2.2.3 Untuk pondasi rollag bata digunakan jenis bata merah
setempat yang berkualitas baik.
Hal - 5
2.3 Pedoman Pelaksanaan
2.3.1 Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan
pengukuran–pengkuran dari as ke as pondasi sesuai dengan
gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang
kesempurnaan galian.
2.3.2 Di dasar pondasi diurug dengan pasir pasang setebal 5 cm dan
didapatkan, sebagai lantai kerja. Di atas pasir, dipasang
aanstamping, untuk pondasi batu kali / batu belah, terdiri dari
batu kali dan pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini
juga harus dipadatkan, dengan menyiram air di atasnya,
sehingga pasir – pasir akan mengisi rongga – rongga batu kali
tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail
pondasi.
2.3.3 Untuk lantai kerja pondasi tapak dibuat dari beton tumbuk
(pekerjaan yang ada pondasi tapak).
2.3.4 Untuk tanah berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2, dibawah
pondasi dipasang
2.3.5 cerucuk kayu gelam bakau atau sejenisnya yang ditumbuk
hingga mencapai kedalam tanah keras.
2.3.6 Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja
dan gambar detail. Campuran yang digunakan: Pondasi beton
cyclopen dibuat dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr yang diisi
30 % batu kali. Pondasi batu kali/ belah dipasang dengan
perekat 1 Pc : 3 Ps, Pondasi tapak dibuat sesuai mix design atau
mutu beton K-225 kg/ cm2. pondasi batu bata dipasang dengan
perekat 1 Pc : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar dengan
campuran 1 Pc : 3 Ps.
3. PEKERJAAN BETON BERTULANG
3.1 Lingkup Pekerjaan
Jenis beton bertulang terdiri dari 2 macam yaitu f’c 22,5 Mpa dan
f’c17,5 Mpa.
Beton bertulang Mutu f’c – 22,5 Mpa dibuat untuk bangunan Meliputi
3.1.1 Pondasi tapak.
Beton Bertulang Mutu f’c –17,5 Mpa dibuat meliputi :
3.1.2 Kolom –kolom praktis
3.1.3 Balok lintel
3.1.4 Kolom dan balok sopi-sopi
3.1.5 Tempat –tempat yang mempergunakan beton bertulang sesuai
dengan gambar rencana.
Hal - 6
3.2 Bahan
3.2.1 Semen
 Digunakan Portland Cement Type I menurut NI –8 tahun 1972
dan memenuhi S –400 menurut standar Cement Portland
yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun
1972).
 Semen yang sudah mengeras sebagian dan seluruhnya
dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya
sebagai bahan campuran.
 Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar
dari tempat semen yang lembab agar semen tidak cepat
mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30
cm dan tumpukan yang paling tinggi 2 m. Setiap semen
yang baru masuk harus dipisahkan dengan semen yang telah
ada (dengan menerapkan sistim FIFO) agar pemakaian
semen dapat dilakukan menurut urutan pengirim.
3.2.2 Pasir Beton
Pasir beton harus berupa butir –butir tajam dan keras, bebas
dari bahan –bahan organik, lumpur dan sejenisnya serta
memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan
syarat–syarat yang tercantum dalam SK SNI T-15. 1991.03.
3.2.3 K e r i k i l
 Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan
oleh SK SNI T-15.1991.03
 Timbunan kerikil dan pasir harus dipisahkan agar kedua jens
material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan
beton dengan komposisi material yang akurat.
3.2.4 Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak,
asam alkali, garam, bahan –bahan organik atau bahan –bahan
lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal
ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
3.2.5 Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu f’c
17,5 Mpa. Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran,
Hal - 7
lemak, minyak, karet lepas dan bahan lainnya.
Besi harus disimpan dengan baik, tidak menyentuh tanah dan
tidak boleh disimpan pada ruangan terbuka dalam jangka waktu
panjang.
Membengkokkan dan meluruskan tulangan harus dilakukan
dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan
Direksi terlebih dahulu.
Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi
sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat
dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan
cacatan : harus ada persetujuan Direksi. Jumlah besi per
satuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang
diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung
jawab pemborong.
3.2.6 Cetakan dan Acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu
baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran
dan batas –batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh
gambar rencana dan uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan –
ketentuan didalam SK SNI T-15.1991.03
3.2.7 Mutu Beton
a. Mutu beton dibuat dengan adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr
b. Mutu beton untuk pekerjaan yang digunakan adalah
berdasar pada Mix Design dari laboratorium yang
disepakati antara Kontraktor dan Pemimpin Proyek.
3.3 Pedoman Pelaksanaan
3.3.1 Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat –syarat
ini, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1991.03.
3.3.2 Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi
apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi
dan gambar arsitektur.
3.3.3 Adukan Beton
Pengakuan adukan beton dari tempat pengadukan dan
pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh
Direksi, yaitu :
 Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan – bahan.
 Tidak terjadi perbedaan waktu yang menyolok antara
pengikatan beton yang sudah dicor dan yang akan dicor,
dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus
Hal - 8
memenuhi SK SNI T – 15.1991.03.
3.3.4 Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja
dilarang berdiri dan berjalan –jalan diatas penulangan. Untuk
dapat sampai ketempat –tempat yang sulit dicapai, harus
digunakan papan –papan berkaki yang tidak membebani
tulangan. Kaki –kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada
saat beton dicor.
3.3.5 Pengecoran beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan
kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk
keperluan tersebut harus ditempatkan cara sebagai berikut :
 Dipergunakan karung –karung goni yang senantiasa basah
sebagai penutup beton pada saat proses curing.
 Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terjadi
keropos, permukaan tidak mengikuti bentuk yang
diinginkan, munculnya besi tulangan pada permukaan
beton, yang lain – lain tidak memenuhi syarat, harus
dibongkar lagi sebagian atau seluruhnya menurut perintah
Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera
atas resiko pemborong.
4. PEKERJAAN DINDING
4.1 Lingkup Pekerjaan
4.1.1 Dinding bata
Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan
pada seluruh dinding bangunan, seperti tertera dalam gambar
dan dijelaskan dalam gambar detail.
4.2 Persyaratan Bahan
4.2.1 Bata
Mutu bata yang digunakan dari jenis kelas I menurut NI 10
dengan bentuk standar batu bata adalah prisma empat
persegi panjang bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya
rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang
merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau
campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi
hingga tidak hancur bila terendam air.
4.2.2 Pasir
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir
harus bersifat masif, artinya tidak pecah atau hancur oleh
Hal - 9
pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar
lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat pasir.
4.2.3 Semen dan Air
Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti
persyaratan yang telah digariskan pada pasal beton bertulang.
4.3 Pedoman Pelaksanaan
4.3.1 Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu :
 Pasang kedap air (1 Pc : 2 Ps)
 Semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai
setinggi 20 cm diatas lantai.
 Pasangan dinding saluran keliling bangunan.
 Pasangan dinding WC setinggi 1,50 cm diatas permukaan
lantai.
 Pasangan dinding Septic Tank.
 Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap
air tersebut.
4.3.2 Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di
dalam bak kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen
dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian
diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan
yang telah mengering akibat tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang
baru.
4.3.3 Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara
teliti dan sesuai gambar, dengan syarat :
 Semua pasangan dinding harus rata (horizontal) dan
pengukuran arus dilakukan dengan benang.
 Pengukuran pasangan benang antara, satu kali menaikkan
benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang
telah selesai.
4.3.4 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatas harus
berbeda setengah tebal bata. Potongan bata setengah tidak
dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata kecuali
pasangan bata sudut.
4.3.5 Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari
retak dikemudian hari. Pada tempat –tempat tertentu sesuai
gambar diberi kolom – kolom praktis yang ukurannya
disesuaikan dengan tebal dinding.
4.3.6 Lubang untuk alat – alat listrik dan pipa yang ditanam didalam
Hal - 10
dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata
(sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa /
alat, harus ditutup dengan adukan plester yang dilaksanakan
secara sempurna, dikerjakan bersama – sama dengan plesteran
seluruh bidang tembok.
4.3.7 Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama
waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup
bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup yang sesuai
(plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi
perawatan/curing dengan cara membasahinya secara terus-
menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
5. PEKERJAAN PLESTERAN
5.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton
bertulang.
5.2 Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah
digariskan dalam pasal beton bertulang.
5.3 Pedoman Pelaksanaan
5.3.1 Sebelum plesteran dilakukan, maka :
 Dinding dibersihkan dari semua kotoran
 Dinding dibasahi dengan air
 Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam
0,5 cm.
 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar
bahan plesteran dapat merekat dengan baik.
5.3.2 Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai
campuran 1 Pc : 2 Ps, sedangkan plesteran bata lainnya
dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.
5.3.3 Ketebalan plesteran pada suatu bidang permukaan harus sama
tebalnya dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis
dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara
1 cm sampai 1,5 cm. Untuk mencapai tebal plester yang rata
sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan
menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara
horizontal dan vertikal.
5.3.4 Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang /
tidak rata harus diusahakan memperbaikinya secara
keseluruhan, bidang – bidang yang harus diperbaiki hendaknya
dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi
empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
5.3.5 Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya
Hal - 11
selama seminggu sejak permulaan plesteran (proses curing).
5.3.6 Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan
penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa –pipa listrik
selesai dipasang.
6. PEKERJAAN LANTAI
6.1 Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan,
selasar depan dan keliling bangunan. Pekerjaan lantai terdiri dari :
6.1.1 Lantai beton tumbuk atau beton rabat pada ruangan, emperan
samping kiri dan kanan, belakang dan depan bangunan .
6.1.2 Lantai keramik pada ruangan dan teras.
6.2 Bahan yang digunakan
6.2.1 Beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr.
6.2.2 Keramik 40 x 40 cm kualitas terbaik merk Ikad / setara untuk
ruangan dan selasar.
6.2.3 Lantai dimana keramik tersebut akan dipasang harus
dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti. Ketinggian (Peil)
harus diukur dari yang tetap, satu dan lain hal sesuai dengan
gambar rencana. Bila terdapat penyimpangan hal ini harus
segera diberitahukan kepada pengawas lapangan yang
kemudian akan memberi keputusannya.
6.2.4 Pemasangan keramik tersebut dengan perekat adukan 1 Pc : 2
Ps, siar (Nad) maximum 2 mm. Setelah selesai terpasang siar-
siar diisi dengan kapur semen sampai siar-siar tadi tertutup
rapat. Setelah sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari pasangan
lantai tersebut baru boleh diinjak, kerusakan-kerusakan atau
cacat yang terjadi karena tidak mengindahkan spefisikasi ini
menjadi tanggung jawab kontraktor.
6.3 Lingkup Pekerjaan
6.3.1 Dasar lantai
Untuk semua lantai dilapisi pasir pasang setebal 5 cm dan
dipadatkan. Pemeriksaan sebelum lantai dipasang, kontraktor
harus memeriksa semua pasangan pipa – pipa, saluran –
saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang
dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.
6.3.2 Adukan
 Untuk beton tumbuk 1 Pc : Ps : 6 Kr dengan plesteran 1 Pc
: 2 Ps.
6.3.3 Pemasangan
 Lantai beton tumbuk dipasang dengan tebal 5 cm dan
diplester setebal 2 cm, Adukan perekat lantai dipakai 1 Pc :
Hal - 12
3 Ps : 6 Kr dengan plesteran 1 Pc : 3 Ps
 Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada yang retak,
noda dan cacat –cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada
lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar sampai
berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus rata
dengan sekitarnya.
7. PEKERJAAN KAYU
7.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan,
alat–alat bantu yang diperlukan, sampai pekerjaan konstruksi kayu
selesai dilaksanakan. Bagian Pekerjaannya adalah :
7.1.1 Pekerjaan kosen pintu dan jendela
7.1.2 Daun pintu / jendela dan ventilasi
7.1.3 Lisplank, papan talang dan riuter
7.2 Persyaratan Bahan
7.2.1 Untuk semua rangka Kuda –kuda termasuk gording, lisplank
papan dan talang digunakan kayu kelas I dengan kualitas baik.
7.2.2 Untuk semua kayu kosen pintu dan jendela digunakan kayu
klas I dengan kualitas baik.
7.2.3 Daun pintu, jendela, dan papan ruiter digunakan kayu kelas II
berkualitas terbaik.
7.2.4 Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran
terpasang. Kayu harus betul –betul kering, tidak keropos,
lurus, tidak cacat / bermata.
7.3 Pedoman Pelaksanaan
7.3.1 Kosen pintu.
 Ukuran kayu untuk kosen pintu adalah 5/10 (ukuran
setelah jadi dibuat)
 Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar,
ikatan perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang
sebelumnya bidang sambungan ini harus dilumuri dengan
lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik.
 Setiap kosen pintu harus dilengkapi dengan angker
minimal 3 buah untuk setiap sisi kiri dan kanan, kanan
kosen yang melekat ketembok. Khusus untuk kosen pintu
dibawah kosen dilengkapi dengan dork yang diangker
kedalam neut beton.
 Semua Bidang kosen yang bersinggungan dengan dinding/
beton dibuat tali air, kemudian dibidang tersebut
diawetkan dengan cat meni 2 (dua) kali.
7.3.2 Lisplank
Hal - 13
Lisplank dibuat dari papan lebar sesuai gambar.
Pemasangannya dipakukan langsung pada gording.
Pemasangan harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai
pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus
dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban kontraktor.
8. PEKERJAAN RANGKA ATAP
8.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Rangka Atap meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan, alat –alat bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi rangka
kayu selesai dilaksanakan. Bagian Pekerjaannya adalah :
8.1.1 Rangka Atap
8.1.2 Gording
8.2 Persyaratan Bahan
8.2.1 Untuk semua rangka atap ; kuda-kuda dan gording digunakan
kayu kelas I dengan kualitas baik
8.3 Pedoman Pelaksanaan
8.3.1 Rangka Atap
 Semua rangka atap dilaksanakan sesuai dengan gambar
rencana.
Konstruksi harus dibuat sesuai gambar detail, dan ukuran.
9. PEKERJAAN LANGIT – LANGIT
9.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah penutup semua bidang atap
bangunan.
9.2 Persyaratan Bahan
9.2.1 Rangka langit –langit induk dipakai kayu kelas II ukuran 5/7
cm kualitas baik.
Rangka pembagi digunakan kayu kualitas baik ukuran 5/5 cm.
9.2.2 Untuk langit –langit bagian dalam ruangan dan selasar
digunakan multiplek 4 mm dengan ukuran seperti tertera
dalam gambar Produksi Dalam Negeri serta mempunyai
kualitas yang baik.
9.3 Pedoman Pelaksanaan
9.3.1 Rangka langit –langit induk dipasang dengan urutan pertama,
yang dipakukan pada gapit kuda –kuda (balok tarik). Rangka
ini kemudian dipakai penggantung dari papan kualitas baik ke
Hal - 14
kaki kuda –kuda dan gording. Setelah rangka induk terpasang,
dilanjutkan dengan pemasangan rangka pembagi dari kayu
meranti ukuran 5/5 cm.
9.3.2 Pemasangan rangka ini harus rapi dan rata dengan waterpass.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas ketidak rapian
pemasangan rangka ini.
10. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
10.1 Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang
atap bangunan.
10.2 Bahan yang digunakan
Untuk atap digunakan bahan Seng Multiroof Cat Pabrik 0,30 Warna
menurut persetujuan owner.
10.3 Penyimpanan
Bahan atap disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak berhubungan
dengan tanah, semen dan sebaiknya disimpan pada tempat yang
beratap (ruangan yang tertutup).
10.4 Pembersihan
Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap, paku dan kotoran
lain harus dibersihkan dari atap dan talang selama pekerjaan
berlangsung dan pada akhir pekerjaan.
10.5 Pedoman Pelaksanaan
10.5.1 Perletakan lembaran atap yang pertama harus dipasang
berlawanan arah angin.
Maksud dari berlawanan arah angin adalah tepi gelombang
yang mempunyai kaki atap harus dipasang berlawanan arah
angin, kemudian baru ditimpa dengan atap yang bertepi
gelombang tanpa kaki atap dan seterusnya diikuti oleh
lembaran – lembaran berikutnya.
10.5.2 Apabila dalam 1 (satu) span terdapat 2 (dua) lembar atau
lebih tata peletakan /penyusunan atap selalu harus dipasang
mulai dengan pemasangan lajur bawah hingga selesai baru
dilanjutkan kejalur atas.
10.5.3 Pemasangan paku pada atap harus selalu pada puncak
gelombang dan dikunci hingga puncak gelombang tersebut
tidak dapat bergerak.
10.5.4 Pada saat pemasangan dianjurkan agar tukang yang sedang
bekerja harus mengalaskan papan yang dibuat seperti tangga
Hal - 15
yang diletakkan diatas gording untuk menghindari atap diinjak
langsung yang dapat mengakibatkan atap tersebut rusak.
10.5.5 Bubungan ditutup dengan bahan yang sama multiroof 0,3 mm
Tindisan antar satu lembar bubungan dengan lembaran
bubungan yang lainnya harus sesuai dengan persyaratan
pabrik.
10.5.6 Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat –syarat
sehingga tidak mengakibatkan kebocoran setelah
pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus
dibongkar dan dipasang baru.
11. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGANTUNG
11.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan pengantung dipasang pada semua daun
pintu dan jendela, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan
hak angin.
11.2 Persyaratan dan Bahan.
11.2.1 Engsel – engsel pintu dari ukuran 4 inci atau yang setara.
11.2.2 Kunci pintu dipasang 2 (dua) slag (dua kali putar).
11.2.3 Grendel (Sloot).
11.3 Pedoman Pelaksanaan
11.3.1 Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) Slang, yang
berkualitas baik.
11.3.2 Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun
pintu. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu,
tidak dibenarkan melengketkan engsel pada pintu dan kozen
dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan
dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang
masuk dan menempel kuat pada kayu yang dipasang.
11.3.3 Untuk alat – alat tersebut sebelum dipasang kontraktor wajib
mempersiapkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan
persetujuan Direksi atau pemberi Tugas.
11.3.4 Apabila pada waktu pemasangan alat – alat tersebut tidak
sesuai dengan yang disyaratkan, maka Direksi berhak
menginstruksikan untuk membongkar kembali dan diganti
dengan alat –alat yang disyaratkan atas biaya kontraktor.
11.3.5 Grendel dipasang 1 (satu) buah untuk setiap daun pintu.
Pasangan harus rapi dan dapat digunakan dengan baik. Untuk
melengketkan grendel tersebut pada daun pintu harus
menggunakan mur seperti tersebut dalam ayat 12.3.2 pasal
ini.
Hal - 16
12. PEKERJAAN PERPIPAAN DAN PERLENGKAPAN SANITASI
12.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan kloset, floor strainer, kran
air, pipa air bersih dan air kotor, sumur gali serta septic tank.
12.2 Bahan –bahan yang digunakan
12.2.1 Pipa PVC diameter ½ " untuk keperluan air bersih digunakan
sekualitas dengan tekanan kerja 7 Kg/cm2. Alat penyambung
digunakan dari jenis bahan yang sama dengan bahan untuk
pipa.
12.3 Pedoman Pelaksanaan
12.3.1 Pemasangan pipa –pipa didalam bangunan dipasang didalam
dinding (inbouw).
12.3.2 Pemasangan pipa –pipa tersebut harus vertikal atau
horizontal, tidak boleh dipasang miring.
12.3.3 Setelah selesai pemasangan seluruh jaringan air, harus
dilakukan pengetesan yang disaksikan oleh Kontraktor,
Pengawas dan Pemimpin Proyek. Pengujian harus
menghasilkan tekanan hydraulik sebesar 10 kg/cm2 selama
satu jam tanpa penurunan tekanan. Segala cacat dan
kekurangan yang dijumpai dari hasil pengujian harus
diperbaiki dan semua biaya yang timbul akibat kegagalan
pengujian menjadi tanggung jawab kontraktor.
12.3.4 Segala sesuatunya mengenai bentuk, ukuran maupun
kapasitas Septic tank dan sumur peresapannya harus
dilaksanakan sesuai gambar yang bersangkutan. Tata letak
sumur peresapan (rembesan) sekurang kurangnya 8,00 m dari
sumber air (sumur gali) agar tidak terjadi pencemaran
terhadap sumber air tersebut.
12.3.5 Untuk lokasi pekerjaan yang sudah mempunyai jaringan PDAM
sumber air untuk kebutuhan bangungan diambil dari jaringan
PDAM tersebut. Segala biaya yang timbul dari penyambungan
air ini dibebankan kepada kontraktor sesuai dengan kontrak.
12.4 Persyaratan Pemasangan
12.4.1 Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk
menjamin kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta
memperkecil banyaknya penyilangan.
12.4.2 Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar,
tidak kurang dari 50 mm diantara pipa –pipa atau dengan
bangunan dan peralatan.
12.4.3 Semua pipa dan sambungan pipa harus dibersihkan
dengan cermat dan teliti sebelum dipasang dari semua
Hal - 17
kotoran, benda –benda tajam / runcing serta penghalang
lainnya harus dibersihkan.
12.4.4 Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan,
harus dilengkapi dengan UNION atau FLANGE.
12.4.5 Sambungan lengkung, reduser dan expander serta
sambungan -sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan
harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
12.4.6 Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang kearah titik
buangan. Drainase dan vents harus mempermudah pengisian
maupun pengurasan.
12.4.7 Pemasangan dilakukan secara menurun guna
mempermudah pengisian dan pengurasan.
12.5 Penyambungan Pipa - pipa
12.5.1 Sambungan ulir
 Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan
sambungan ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 40
mm.
 Keadaan ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat
masuk pada pipa diputar dengan tangan sebanyak 3 ulir.
 Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat
Henep dan Zinkwite dengan campuran minyak.
 Semua potongan pipa harus memakai pipe cutter dengan
pisau roda.
 Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari
bekas cutter dengan reamer.
 Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat
sambungan.
12.5.2 Sambungan lem
 Penyambungan antara pipa dan fitting PVC,
mempergunakan lem yang sesuai dengan jenis pipa, sesuai
rekomendasi dari pabrik pipa.
 Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini
dipergunakan alat pres khusus. Selain itu pemotongan
pipa mempergunakan alat pemotong khusus agar
pemotongan pipa dapat lurus terhadap batang pipa.
 Cara menyambung lebih lanjut dan terinci harus mengikuti
spesifikasi dari pabrik pipa.
12.5.3 Sambungan yang mudah terbuka.
 Sambungan ini dipergunakan alat – alat sanitair pada
lavatory faucet dan supply valve, waste fitting dan siphon.
 Pada sambungan ini kerapatan diperoleh adanya paking
dan bukan seal threat.
Hal - 18
12.6 Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum di uji coba pengoperasian
dilaksanakan, pemipaan disetiap service harus dibersihkan dengan
seksama, menggunakan cara atau metode yang disetujui sampai
semua benda –benda asing disingkirkan.
12.7 Pengujian
12.7.1 Sistem air bersih
 Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus di uji
dengan tekanan air dibawah tekanan tidak kurang dari
tekanan kerja ditambah 50 % dalam jangka waktu 3 x 24
jam.
 Kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus di
uji kembali.
 Peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas dari
hubungannya selama uji tekanan berlangsung.
12.7.2 Sistem air limbah
Pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar
3,0 meter diatas titik tertinggi salama 1 jam.
13. PEKERJAAN INSTALISASI LISTRIK
13.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan
instalasi didalam bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari
instalasi PLN (Perusahaan Listrik Negara) atau Genset,
penyediaan bola lampu, kabel –kabel, pipa PVC, tiang listrik, dan
sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dan stop
kontak yang harus dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera dalam
Kontrak.
Titik lampu dan stop kontak diartikan sebagai tempat mata lampu dan
stop kontak yang telah dipasang kabel –kabel yang diperlukan
sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut. Untuk
wilayah yang tidak ada listrik maka item ini ditiadakan.
13.2 Bahan – bahan yang digunakan
13.2.1 Kabel NYM
Kabel dengan 3 inti untuk satu pass
Inti Copper dibungkus dengan isolasi PVS
Isolasi 2 lapis menyelubungi inti
13.2.2 Kabelnya
Isolasi PVC, luas penampung minuman yang boleh digunakan
2,5 mm2.
Hal - 19
Kawat BC, Kawat tembaga yang telanjang.
13.2.3 Steker, Stop Kontak dan Saklar dari bahan ebonit kualitas baik.
13.2.4 Bola lampu pijar, TL dan armaturenya adalah produksi National,
Merk Philips, Fuji, Tungsram atau yang sekualitas .
13.3 Penggunaan
13.3.1 Kabel NYM dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan
didalam dinding.
13.3.2 Kabel NYA digunakan sebagai kabel instalasi penerangan.
13.3.3 Grounding
Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang
(BCC = Bare Copper Conductore)
13.4 Pedoman Pelaksanaan
13.4.1 Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu / stop
kontak serta jenis armature lampu yang dipakai harus sesuai
dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistim pemasangan
pipa – pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam
(sistim inbouw) dan penarik kabel (jaringan kabel) diatas
plafond di ikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau
1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut dimasukkan
dalam pipa PVC.
Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde
(pertahanan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai
dan terandam air tanah).
13.4.2 Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan Direksi,
pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (instalateur) yang
telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau sebagai instalateur
yang masih berlaku dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini
sampai listrik tersebut menyala (siap digunakan), termasuk
biaya pengujian dengan pihak PLN.
13.4.3 Pengujian instalasi listrik dilakukan kontraktor pada beban
penuh salama 1 x 14 jam secara terus menerus. Semua biaya
yang timbul akibat pengujian jadi tanggung jawab kontraktor.
13.4.4 Kontraktor berkewajiban memasukkan arus yang bersumber
dari instalasi PLN.
Besarnya daya yang diperlukan adalah sesuai dengan
kebutuhan. Pemasukan arus ini bila harus menambah tiang
maka kontraktor harus menambah tiang beton pracetak.
Penambahan tiang dan kabel adalah beban kontraktor.
Hal - 20
14. PEKERJAAN PENGECATAN
14.1 Lingkup Pekerjaan
14.1.1 Menie kayu untuk bidang kosen yang melekat pada tembok,
sambungan – sambungan konstruksi kayu pada kuda –kuda,
tiang sandaran dan lain – lain.
14.1.2 Menie besi untuk baut –baut dan besi plat strip.
14.1.3 Cat kayu dan bidang –bidang kosen yang tampak, daun pintu
panel dan ventalasi kayu, lisplank dan lis eternit, serta dinding
papan yang dapat dibuka dan plafond papan rider.
14.1.4 Cat tembok untuk dinding yang diplester dan bidang –bidang
beton.
14.1.5 Residu /teer untuk kayu kuda –kuda, gording dan rangka atap.
14.2 Bahan – bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti
14.2.1 Menie kayu dan besi sekualitas kuda terbang, Platon atau Ftalit.
14.2.2 Cat kayu sekualitas kuda terbang, Avian atau Ftalit.
14.2.3 Cat tembok merk Vinylex
14.2.4 Residu dengan kualitas baik dan tidak luntur.
14.2.5 Plamur kayu dan dinding sekualitas RJ.
14.3 Pedoman Pelaksanaan
14.3.1 Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan
plafond.
14.3.2 Pekerjaan cat menie, residu harus betul –betul rata, berwarna
sama, pengecatan minimal 2 kali.
14.3.3 Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang
digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut :
 2 (dua) kali pekerjaan menie kayu / cat dasar.
 1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur.
 Penghalusan dengan amplas.
14.3.4 Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai
berikut :
 Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan
halus, setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
 Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata
sama dan tidak terdapat belang –belang atau noda –noda
pengelupas.
14.3.5 Pengecatan harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :
 Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.
 Pengecatan plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan
bidang pengecatan yang merata dan tidak terdapat belang –
Hal - 21
belang atau noda –noda pengelupas.
14.3.6 Warna yang digunakan
Ditentukan oleh Pemberi Tugas.
15. PEKERJAAN LAIN – LAIN
15.1 Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor diwajibkan
membongkar gudang, bangsal – bangsal kerja, membersihkan
bahan–bahan bangunan, kotoran – kotoran bekas yang ada dalam
lokasi bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan
bangunan dalam keadaan bersih dan rapi.
15.2 Untuk lain –lain pekerjaan maupun persyaratan yang belum dan
tidak tercantum dalam Syarat-Syarat Teknis ini serta tidak
dijelaskan dalam rapat Penjelasan Pekerjaan, maka bagian –bagian
tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan gambar bestek atau
instruksi.
Sinabang, 2013
Penawar,
PT/CV/FIRMA
Nama
Jabatan
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN PASAR KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
LOKASI :
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
SUMBER DANA OTSUS
TAHUN ANGGARAN 2013
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN
UKM KABUPATEN SIMEULUE
KONSULTAN PERENCANA
CV. JASA LINGKUNGAN ACEH
GAMBAR BESTEK
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
DENAH
SKALA 1 : 100
18.00
4.00 4.00 4.00 4.00
2.00 2.00
1.00 1.00
3.00
4.00
DENAH
1 : 100
5
4.00
2.002.00
3.00
2.50
2.00
1.50
11.50
A
B
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
5 5
DENAH PONDASI
1 : 100
6
DENAH PONDASI
SKALA 1 : 100
1
1
2 2
3 3
4
4
6 6
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
DENAH SLOOF
1 : 100
7
DENAH SLOOF
SKALA 1 : 100
4.00
4.00
4.00 4.00 4.00 4.00
2.00
1.50
18.00
1.00 1.00
11.50
Sloof Uk. 20/25
SloofUk.20/25
SloofUk.13/15
Sloof Uk. 13/15
SloofUk.13/15
Sloof Uk. 13/15
SloofUk.13/15
Sloof Uk. 13/15
SloofUk.13/15
Sloof Uk. 13/15
Sloof Uk. 20/25
Sloof Uk. 15/20 Sloof Uk. 15/20
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
DENAH KOLOM
1 : 100
8
DENAH KOLOM
SKALA 1 : 100
4.00
4.00
2.00
1.50
11.50
4.00 4.00 4.00 4.00
16.00
2.00 2.00 2.00 2.00
K K K K K
K K K K K
K K K K K
KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1
KP 1 KP 1
KP 1 KP 1 KP 1
KP 1 KP 1
KP 1 KP 1 KP 1
KP 1 KP 1KP 1 KP 1
KP 2
KP 2 KP 2
KP 2 KP 2 KP 2
KP 2 KP 2
K K K K K
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
DENAH BALOK LATAI
1 : 100
9
DENAH BALOK LATAI
SKALA 1 : 100
4.00
4.00
1.50
9.50
4.00 4.00 4.00 4.00
2.00 2.00 2.00 2.00
2.50
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
DENAH RING BALK
1 : 100
10
DENAH RING BALK
SKALA 1 : 100
11.50
4.00
2.00
4.00
10.00
4.00
2.00
4.00
4.00 4.00 4.00 4.00
16.00
2.00 2.00
1.50
2.00 2.00
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
18.00
4.00 4.00 4.00
2.00 2.00
1.00
4.00
4.00
1.50
DENAH KERAMIK
1 : 100
11
DENAH KERAMIK DALAM RUANGAN
SKALA 1 : 100
4.004.004.00
2.002.00
1.00
2.00
11.50
+ 0,025
+ 0,05
+ 0,025
+ 0,05
+ 0,025
+ 0,05
+ 0,025
+ 0,05
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
18.00
4.00 4.00 4.00
2.00 2.00
1.00
4.00
4.00
DENAH KERAMIK
1 : 100
12
DENAH KERAMIK LUAR RUANGAN
SKALA 1 : 100
18.00
4.004.004.00
2.002.00
1.00
1.50
2.00
11.50
2.50
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
DENAH SEPTITANK
+ RESAPAN
1 : 50
20
2.50
1.40
0.15
1.10
0.15
0.15 2.20 0.15
0.41
0.410.20
0.20
Dinding cor beton 1:3:5
Plat beton bertulang t=10 cm
Tutup
kontrol
Kaki beton penguat
Pasir
Pasir + Kerikil
Batu Kosong + Bata
Ijuk
0.25
0.25
0.25
0.20
1.00
1.60
0.10
0.32
Plat beton bertulang t=10 cm
0.05 0.05
0.85
0.15
0.12
0.12
0.10
0.90
0.10
1.40
Lantai septiktank
cor beton 1:3:5
0.62
0.13
0.13
0.93
0.500.45
1.00
1.00
Denah Septitank + Resapan
SKALA 1 : 50
Potongan Septitank + Resapan
SKALA 1 : 50
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
DETAIL SEPTITANK
+ RESAPAN
21
2.50
1.40
0.15
1.10
0.15
0.15
2.20
0.15
1.00
1.00
Plat beton bertulang t=10 cm
Tutup
kontrol
Kaki beton penguat
0.10
0.32
Plat beton
bertulang 10 cm
0.15
0.100.10
Detail Tutup Septitank
SKALA 1 : 25
Detail Tutup Resapan
SKALA 1 : 25
Detail Pembesian Septitank
+ Resapan
SKALA 1 : 25
1 : 25
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
DENAH INSTALASI LISTRIK
1 : 100
22
DENAH INSTALASI LISTRIK
SKALA 1 : 100
Keterangan :
Box NCB
Lampu TL Philip 40 Watt
Lampu Philip 25 Watt
Saklar Ganda
Stop Kontak
Saklar Tunggal
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
2.00 2.00
1.50
4.00
0.85
1.20
1.00
1.50
2.00 2.00
4.00
2.83
0.40
1.50
2.83
0.60
0.75
0.40
1.50
A - A
B - B
Denah Kamar Mandi
SKALA 1 : 50
Potongan A - A
SKALA 1 : 50
Potongan B - B
SKALA 1 : 50
1 : 50
24
DENAH DAN POTONGAN
KAMAR MANDI
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
0.70
0.13
0.05
0.05
0.75
0.30
0.60
0.70
0.05
0.05
0.30
0.40
0.77
0.20
0.78
0.20
0.25
Keramik Unpolished
40 x 40 cm
Sloof Uk 20/25
Keramik Polished
Uk. 40 x 40
Beton Tumbuk
Urugan pasir
Urugan tanah
Pot. 1 - 1
SKALA 1 : 25
+ 0.025
Keramik Polished
Uk. 40 x 40
Sloof Uk 20/25
0.70
0.30
0.60
0.70
0.05
0.18
0.05
0.05
+ 0.025
0.720.73
Beton Tumbuk
Urugan pasir
Urugan tanah
0.20
0.25
Pot. 2 - 2
SKALA 1 : 25
+ 0.025
Sloof Uk 13/15
0.13
0.15
Keramik Polished
Uk. 40 x 40
Beton Tumbuk
Urugan pasir
Urugan tanah
0.20
0.40
0.50
0.23
0.05
0.05
0.40
0.05
0.50
Pot. 3 - 3
SKALA 1 : 25
+ 0.025
0.70
0.30
0.60
0.70
0.20
0.25
0.50
0.40
0.20
0.40
0.50
0.05
0.35
0.15
0.20
Sloof Uk 20/25
Keramik Polished
Uk. 40 x 40
Beton Tumbuk
Urugan pasir
Urugan tanah
Pot. 4 - 4
SKALA 1 : 25
1.00
0.40
0.40
0.70
0.30
0.60
0.70
0.52
0.05
0.05
0.30
0.15
0.25
0.37
0.05
0.05
0.20
0.25
Sloof Uk 20/25
Keramik Polished
Uk. 40 x 40
+ 0.025
Beton Tumbuk
Urugan pasir
Urugan tanah
Pot. 5 - 5
SKALA 1 : 25
+ 0.025
0.70
0.30
0.60
0.70
0.05
0.15
0.25
0.05
0.20
0.20
0.25
0.05
0.05
0.13
0.79
Sloof Uk 20/25
Keramik Unpolished
Uk. 40 x 40
Beton Tumbuk
Urugan pasir
Urugan tanah
Pot. 6 - 6
SKALA 1 : 25
0.60
0.05
0.15
0.25
0.05
+ 0.05
1 : 25
23
POTONGAN PONDASI
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
2.00 2.05
0.05 0.80 0.05
0.05
Detail Pintu
SKALA 1 : 25
1 : 50
19
3.82
0.05 1.81 0.05 1.81 0.05
2.65
0.05
2.70
0.05
Detail Folding Gate
SKALA 1 : 50
0.90
0.10
0.10
0.10
0.75
0.05 0.65 0.05
0.10
0.05
1.85 1.90
Detail Pintu Kamar Mandi
SKALA 1 : 25
DETAIL PINTU
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
1 : 10
18
0.20
0.20
0.13
0.15
0.13
0.13
0.13
0.13
0.20
0.15
0.15
Pot. Sloof
0.15
0.15
Pot. Kolom Pot. KP 1
0.08
0.10
0.80
0.80
Pot. KP 2 Pot. Balok Latai Pot. Ring Balk
0.80
0.80
0.15
0.15
0.20
0.10
0.15
0.25
0.20
0.20
0.25
POT. PEMBESIAN
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
0.5
0
0.5
0
0.5
0
0.5
0
0.5
0
0.5
0
0.50
0.50
0.50
Rangka Kayu 5x5
Rangka Kayu 5x7
Tripleks 3 mm
0.500.50
Rangka Kayu 5x7
Rangka Kayu 5x5
Rangka Kayu 5x5
Tripleks 4 mm
Isometri Plafond
SKALA 1 : 100
Detail Plafond
SKALA 1 : 100
Detail Portal A
SKALA 1 : 10
Detail Portal B
SKALA 1 : 10
17
0.80
0.80
0.20
1.70
0.05
0.80
0.90
0.10
Detail Pondasi Tapak
SKALA 1 : 50
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
DENAH PLAFOND
1 : 100
16
DENAH PLAFOND
SKALA 1 : 100
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
PORTAL
1 : 75
15
PORTAL AS B
SKALA 1 : 100
4.00
3.50
4.00 4.00
4.00
3.50
A
0.80 0.80 0.80 0.80
4.00
2.70
B
0.80
16.00
2.70
1.60
1.50 2.50 1.502.00
11.50
0.70
1.65
0.80 0.80 0.80
4.20
PORTAL AS A
SKALA 1 : 100
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
- 1.50
+ 0.35
+ 3.85
2.00
POTONGAN B
1 : 100
14
POTONGAN B
SKALA 1 : 100
Rabung Multiroof 0.30 mm
Nok 5/10
Gording 5/7
Kuda - Kuda 5/10
Penggantung 5/10
Balok Gapit Atas 5/10
Seng Multiroof 0.30 mm
Balok Gapit Bawah 2 x 5/10
4.00 1.50 1.50
11.50
2.50
1.37
2.55
2.70
3.50
- 0.40
- 0.65
+ 3.05
+ 5.22
+ 6.40
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
3.50
16.00
2.60
1.00
0.20
0.40
4.00 4.00 4.00 4.00
0.40
1.10
- 0.54
- 0.74
- 1.40
- 1.60
+ 0.20
+ 3.50
+ 4.60
+ 6.10
POTONGAN A
1 : 100
13
DRM
POTONGAN A
SKALA 1 : 100
Nok 5/10
Gording 5/7
Kuda - Kuda 5/10
Penggantung 5/10
Atap Genteng Multiroof 0.30 mm
Balok Gapit Bawah 2 x 5/10
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
TAMPAK ATAS
1 : 100
3
TAMPAK ATAS
SKALA 1 : 100
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
TAMPAK SAMPING
1 : 100
2
TAMPAK SAMPING
SKALA 1 : 100
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
TAMPAK DEPAN
SKALA 1 : 100
TAMPAK DEPAN
1 : 100
1
PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
KOPERASI DAN UKM
KABUPATEN SIMEULUE
KASTURI, ST
Direktur
MENYETUJUI
PEKERJAAN
PENANGGUNG JAWAB
L O K A S I
JLH LEMBAR
NO. LEMBAR
Kepala Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM
Kabupaten Simeulue
AHMADLYAH, SH
Nip. 19650509 199203 1 007
KECAMATAN SIMEULUE TENGAH
KABUPATEN SIMEULUE
PROVINSI ACEH
Skala
KONSULTAN PERENCANA
Digambar
DIPERIKSA OLEH
Pengelola Teknis Kegiatan
Staf Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Simeulue
FIKRIANTO, ST, MT
Nip. 19800321 200504 1 001
Nama Gambar
24
TAMPAK BELAKANG
SKALA 1 : 100
1 : 100
4
TAMPAK BELAKANG
Gambar dan spec

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMOSES HADUN
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGMOSES HADUN
 
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina epProposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina epNorman Adi
 
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasiMetode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasiMOSES HADUN
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekMOSES HADUN
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMOSES HADUN
 
METODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoaMETODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoaMOSES HADUN
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1Dafa Adunt
 
Metode pelaksanaan konstruksi
Metode pelaksanaan konstruksiMetode pelaksanaan konstruksi
Metode pelaksanaan konstruksiedo dwi guntoro
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiJocky Nahor
 

Was ist angesagt? (12)

Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina epProposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep
 
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasiMetode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyek
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
 
METODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoaMETODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoa
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
 
Justek situ tlajung udik hilir
Justek situ tlajung udik hilirJustek situ tlajung udik hilir
Justek situ tlajung udik hilir
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Metode pelaksanaan konstruksi
Metode pelaksanaan konstruksiMetode pelaksanaan konstruksi
Metode pelaksanaan konstruksi
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan Konstruksi
 

Andere mochten auch

Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...Ellan Syahnoorizal Siregar
 
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...Ellan Syahnoorizal Siregar
 
Seminar: PHP Developer for Dummies
Seminar: PHP Developer for DummiesSeminar: PHP Developer for Dummies
Seminar: PHP Developer for DummiesAchmad Solichin
 
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasPermenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasIka Kusumawati
 
Buku informasi beton semen final
Buku informasi beton semen finalBuku informasi beton semen final
Buku informasi beton semen finalalpian nur
 
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...Hapsari Safira
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanFahreza Lukman
 
01. teknik pengelolaan jalan volume 1
01. teknik pengelolaan jalan   volume 101. teknik pengelolaan jalan   volume 1
01. teknik pengelolaan jalan volume 1wahyudibarham
 
Membangun Smart ASN Melaui Inovasi
Membangun Smart ASN Melaui InovasiMembangun Smart ASN Melaui Inovasi
Membangun Smart ASN Melaui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)Yusrizal Mahendra
 
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cStandar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cKomar Rudin
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonAbd Hamid
 
Jenis alatan tangan dan fungsinya
Jenis alatan tangan dan fungsinyaJenis alatan tangan dan fungsinya
Jenis alatan tangan dan fungsinyaRaz Garai
 

Andere mochten auch (20)

Usulan untuk wg1 dan wg2 serta kualitas data pada kaminfo 12 agustus 2015
Usulan untuk wg1 dan wg2 serta kualitas data pada kaminfo 12 agustus 2015Usulan untuk wg1 dan wg2 serta kualitas data pada kaminfo 12 agustus 2015
Usulan untuk wg1 dan wg2 serta kualitas data pada kaminfo 12 agustus 2015
 
Kerangka acuan dan laporan
Kerangka acuan dan laporanKerangka acuan dan laporan
Kerangka acuan dan laporan
 
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
 
Direktori SNI Wajib 2015
Direktori SNI Wajib 2015Direktori SNI Wajib 2015
Direktori SNI Wajib 2015
 
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
Sni 7393-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium...
 
Program dan lingkup pekerjaan pemeliharaan jalan
Program dan lingkup pekerjaan pemeliharaan jalanProgram dan lingkup pekerjaan pemeliharaan jalan
Program dan lingkup pekerjaan pemeliharaan jalan
 
Seminar: PHP Developer for Dummies
Seminar: PHP Developer for DummiesSeminar: PHP Developer for Dummies
Seminar: PHP Developer for Dummies
 
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasPermenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
 
Buku informasi beton semen final
Buku informasi beton semen finalBuku informasi beton semen final
Buku informasi beton semen final
 
Ancaman cyber terhadap keamanan nasional cybersecurityy risk and control - ...
Ancaman cyber terhadap keamanan nasional   cybersecurityy risk and control - ...Ancaman cyber terhadap keamanan nasional   cybersecurityy risk and control - ...
Ancaman cyber terhadap keamanan nasional cybersecurityy risk and control - ...
 
E gov keamanan informasi 3 okt 2016 - kpk
E gov   keamanan informasi 3 okt 2016 - kpkE gov   keamanan informasi 3 okt 2016 - kpk
E gov keamanan informasi 3 okt 2016 - kpk
 
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...
Perencanaan perkerasan jalan dengan manual desain perkerasan jalan nomor 02/M...
 
Contoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan JalanContoh Desain Perkerasan Jalan
Contoh Desain Perkerasan Jalan
 
01. teknik pengelolaan jalan volume 1
01. teknik pengelolaan jalan   volume 101. teknik pengelolaan jalan   volume 1
01. teknik pengelolaan jalan volume 1
 
Membangun Smart ASN Melaui Inovasi
Membangun Smart ASN Melaui InovasiMembangun Smart ASN Melaui Inovasi
Membangun Smart ASN Melaui Inovasi
 
SNI ISO 27001 Anwar Siregar
SNI ISO 27001 Anwar SiregarSNI ISO 27001 Anwar Siregar
SNI ISO 27001 Anwar Siregar
 
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
Manual Desain Perkerasan Jalan - Baru (2012)
 
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan cStandar lapis pondasi agregat a,b dan c
Standar lapis pondasi agregat a,b dan c
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
Jenis alatan tangan dan fungsinya
Jenis alatan tangan dan fungsinyaJenis alatan tangan dan fungsinya
Jenis alatan tangan dan fungsinya
 

Ähnlich wie Gambar dan spec

CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANMOSES HADUN
 
Spesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingSpesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingKetut Swandana
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfHariandiAsril1
 
Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)Andri Je
 
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambutnefertitieanggen
 
Spesifikasi teknis (28)
Spesifikasi teknis (28)Spesifikasi teknis (28)
Spesifikasi teknis (28)AndikCahyono2
 
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxABayuAriWijaya
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanJoy Irman
 
Bengkel beton
Bengkel betonBengkel beton
Bengkel betonYoshua .
 
Pelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangPelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangReski Aprilia
 
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalSpesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalAly Tenga
 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatAlif Mahardika
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklatAlif Mahardika
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanpt baranugraha
 
SPESIFIKASI BAHAN.pdf
SPESIFIKASI BAHAN.pdfSPESIFIKASI BAHAN.pdf
SPESIFIKASI BAHAN.pdfWidyanto5
 

Ähnlich wie Gambar dan spec (20)

CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
Spesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingSpesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebing
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
 
03 spek teknis
03 spek teknis03 spek teknis
03 spek teknis
 
Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)
 
Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3Alat dan bahan bab3
Alat dan bahan bab3
 
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
6 pelaksanaan-pondasi-cerucuk-kayu-diatas-tanah-lembek-dan-tanah-gambut
 
Spesifikasi teknis (28)
Spesifikasi teknis (28)Spesifikasi teknis (28)
Spesifikasi teknis (28)
 
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
 
Action Plan.pptx
Action Plan.pptxAction Plan.pptx
Action Plan.pptx
 
Spektek garukgak boq
Spektek garukgak  boqSpektek garukgak  boq
Spektek garukgak boq
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
Bengkel beton
Bengkel betonBengkel beton
Bengkel beton
 
Pelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangPelat Beton Bertulang
Pelat Beton Bertulang
 
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalSpesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
 
SPESIFIKASI BAHAN.pdf
SPESIFIKASI BAHAN.pdfSPESIFIKASI BAHAN.pdf
SPESIFIKASI BAHAN.pdf
 
Metode jalan beton
Metode jalan betonMetode jalan beton
Metode jalan beton
 

Kürzlich hochgeladen

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASMuhammadFiqi8
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 

Gambar dan spec

  • 1. Hal - 1 SYARAT –SYARAT TEKNIS A. SPESIFIKASI UMUM Pekerjaan : Pembangunan Pasar Kecamatan Simeulue Tengah 1. PETUNJUK DAN URAIAN UMUM 1.1.Peserta Lelang Pengadaan Jasa Konstruksi pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Sumber Dana Otsus Tahun Anggaran 2013, harus membaca dan mempelajari seluruh gambar kerja. Rencana kerja dan syarat ini dengan seksama untuk memahami benar-benar maksud dan isi dokumen tersebut secara keseluruhan maupun setiap bagian. Tidak ada gugatan yang akan dipertimbangkan jika gugatan itu disebabkan karena peserta tidak membaca, tidak memahami, tidak memenuhi petunjuk, ketentuan dalam gambar, atau pernyataan kesalahpahaman apapun mengenai arti dari isi dokumen ini. 1.2.Pemborong harus melaksanakan dan menyelesaikan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum pada bestek ini. Penjelasan yang tidak tercantum dalam syarat-syarat ini akan ditentukan kemudian oleh Direksi Teknis yang ditunjuk atau ditugaskan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan. 2. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan yang dilaksanakan pada dasarnya adalah kegiatan Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Sumber Dana Otsus Tahun Anggaran 2013, Pembangunan Pasar Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue. 3. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN Kecuali ditentukan lain dalam Syarat-Syarat Teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan –ketentuan tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya: 3.1. Perpres No. 70 tahun 2012 beserta penjelasannya. 3.2. Peraturan – Peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di indonesia atau Algene voor warder voor de
  • 2. Hal - 2 uitvoerig bij aanneming van openbare werken (AV) 1941. 3.3. Keputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No. 295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. 3.4. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-15. 1919.03. 3.5. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995. 3.6. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesia Loading Code 1987 (SKBI-1.2.53.1987). 3.7. Ubin Lantai Keramik, Mutu dan Cara Uji SNI 03-3976-1995. 3.8. Ubin Semen Polos SNI 03-0028-1987. 3.9. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PPKI) NI 5. 3.10.Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984. 3.11.Mutu Sirap SNI 03-3527-1984. 3.12.Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987. 3.13.Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 032398-1991. 3.14.Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja. 3.15.Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972. 3.16.Peraturan Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan NI 10. 3.17.Peraturan Plumbing Indonesia. 3.18.Tata Cara Pengecatan Kayu untuk rumah dan Gedung SNI 03-2407- 1991. 3.19.Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03- 2410-1991. 3.20.Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan. Apabila penjelasan dalam syarat-syarat Teknis tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor wajib mengikuti ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan di atas. 4. PEKERJAAN PERSIAPAN 4.1. Lingkup Pekerjaan Meliputi pekerjaan : 4.1.1 Pembersihan lokasi sekeliling bangunan. 4.1.2 Pembongkaran gedung lama bila ada. 4.1.3 Pondok Kerja (Sewa). 4.1.4 Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan. 4.1.5 Pemasangan bouwplank. 4.2. Persyaratan Bahan 4.2.1 Untuk menampung air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi kualitas yang ditentukan dalam SK SNI T- 15.1991.03.
  • 3. Hal - 3 4.2.2Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti dan papan meranti dicat putih. 4.2.3Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti 5/7 cm dan papan meranti ukuran 2/20 cm. 4.3. Pedoman Pelaksanaan 4.3.1Pembersihan lokasi sekeliling bangunan dan pembongkaran gedung lama meliputi pembersihan semua tanaman yang tumbuh termasuk pembongkaran akar – akar pohon yang diseluruh luas site (lokasi pekerjaan), peralatan tanah / pembuatan terasering jika diperlukan. Untuk pembongkaran gedung ditujukan khusus ruangan yang terkena bongkaran sesuai dengan gambar bestek, Hasil bongkaran termasuk diatas dibuang keluar lokasi pekerjaan. 4.3.2Pondok Kerja. Untuk gudang dan bangsal kerja disewa sekitar lokasi pekerjaan. Pengadaan air untuk melaksanakan pekerjaan. 4.3.3Pengadaan air untuk melaksanakan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat, kemudian ditampung dalam drum – drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah cukup selama melaksanakan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI 1971 NI.2. 4.3.4Pemasangan Bouwplank Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, Papan ditekan lurus dan pada sisi atasnya dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.
  • 4. Hal - 4 B. SPESIFIKASI TEKNIS 1. PEKERJAAN TANAH / URUGAN 1.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan sudah harus diperhatikan jenis tanah yang dijumpai di lapangan seperti : tanah pasir, tanah gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu : 1.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi dan saluran keliling bangunan) 1.1.2 Timbunan kembali galian tanah pondasi 1.1.3 Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran termasuk pemadata nnya. 1.1.4 Perataan tanah sekeliling bangunan 1.1.5 Urugan tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang disyaratkan. 1.2 Persyaratan Bahan 1.2.1 Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi. 1.2.2 Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik. 1.2.3 Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran- kotoran dan akar-akar kayu, serta sampah lainnya. 2. PEKERJAAN PONDASI 2.1 Lingkup Pekerjaan Meliputi pekerjaan seluruh bangunan, terdiri dari : 2.1.1 Pondasi pasangan batu karang. 2.1.2 Pondasi batu bata/rollag 2.1.3 Pondasi Tapak. 2.2 Persyaratan Bahan 2.2.1 Untuk Pekerjaan Pondasi Tapak dilakukan dengan beton bertulang Mutu K-25 kg / cm2. 2.2.2 Untuk pasangan batu Kali / belah digunakan batu Kali / belah yang berukuran maksimum 10 cm –15 cm, berwarna abu – abu hitam dan tidak berpori. 2.2.3 Untuk pondasi rollag bata digunakan jenis bata merah setempat yang berkualitas baik.
  • 5. Hal - 5 2.3 Pedoman Pelaksanaan 2.3.1 Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran–pengkuran dari as ke as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian. 2.3.2 Di dasar pondasi diurug dengan pasir pasang setebal 5 cm dan didapatkan, sebagai lantai kerja. Di atas pasir, dipasang aanstamping, untuk pondasi batu kali / batu belah, terdiri dari batu kali dan pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air di atasnya, sehingga pasir – pasir akan mengisi rongga – rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi. 2.3.3 Untuk lantai kerja pondasi tapak dibuat dari beton tumbuk (pekerjaan yang ada pondasi tapak). 2.3.4 Untuk tanah berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2, dibawah pondasi dipasang 2.3.5 cerucuk kayu gelam bakau atau sejenisnya yang ditumbuk hingga mencapai kedalam tanah keras. 2.3.6 Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar detail. Campuran yang digunakan: Pondasi beton cyclopen dibuat dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr yang diisi 30 % batu kali. Pondasi batu kali/ belah dipasang dengan perekat 1 Pc : 3 Ps, Pondasi tapak dibuat sesuai mix design atau mutu beton K-225 kg/ cm2. pondasi batu bata dipasang dengan perekat 1 Pc : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar dengan campuran 1 Pc : 3 Ps. 3. PEKERJAAN BETON BERTULANG 3.1 Lingkup Pekerjaan Jenis beton bertulang terdiri dari 2 macam yaitu f’c 22,5 Mpa dan f’c17,5 Mpa. Beton bertulang Mutu f’c – 22,5 Mpa dibuat untuk bangunan Meliputi 3.1.1 Pondasi tapak. Beton Bertulang Mutu f’c –17,5 Mpa dibuat meliputi : 3.1.2 Kolom –kolom praktis 3.1.3 Balok lintel 3.1.4 Kolom dan balok sopi-sopi 3.1.5 Tempat –tempat yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana.
  • 6. Hal - 6 3.2 Bahan 3.2.1 Semen  Digunakan Portland Cement Type I menurut NI –8 tahun 1972 dan memenuhi S –400 menurut standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).  Semen yang sudah mengeras sebagian dan seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.  Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat semen yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan yang paling tinggi 2 m. Setiap semen yang baru masuk harus dipisahkan dengan semen yang telah ada (dengan menerapkan sistim FIFO) agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengirim. 3.2.2 Pasir Beton Pasir beton harus berupa butir –butir tajam dan keras, bebas dari bahan –bahan organik, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat–syarat yang tercantum dalam SK SNI T-15. 1991.03. 3.2.3 K e r i k i l  Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan oleh SK SNI T-15.1991.03  Timbunan kerikil dan pasir harus dipisahkan agar kedua jens material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang akurat. 3.2.4 Air Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan –bahan organik atau bahan –bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum. 3.2.5 Besi Beton Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu f’c 17,5 Mpa. Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran,
  • 7. Hal - 7 lemak, minyak, karet lepas dan bahan lainnya. Besi harus disimpan dengan baik, tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan pada ruangan terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkokkan dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu. Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan cacatan : harus ada persetujuan Direksi. Jumlah besi per satuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung jawab pemborong. 3.2.6 Cetakan dan Acuan Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas –batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan – ketentuan didalam SK SNI T-15.1991.03 3.2.7 Mutu Beton a. Mutu beton dibuat dengan adukan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr b. Mutu beton untuk pekerjaan yang digunakan adalah berdasar pada Mix Design dari laboratorium yang disepakati antara Kontraktor dan Pemimpin Proyek. 3.3 Pedoman Pelaksanaan 3.3.1 Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat –syarat ini, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1991.03. 3.3.2 Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur. 3.3.3 Adukan Beton Pengakuan adukan beton dari tempat pengadukan dan pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu :  Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan – bahan.  Tidak terjadi perbedaan waktu yang menyolok antara pengikatan beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus
  • 8. Hal - 8 memenuhi SK SNI T – 15.1991.03. 3.3.4 Pengecoran Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan –jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat –tempat yang sulit dicapai, harus digunakan papan –papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki –kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. 3.3.5 Pengecoran beton Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut harus ditempatkan cara sebagai berikut :  Dipergunakan karung –karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton pada saat proses curing.  Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terjadi keropos, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya besi tulangan pada permukaan beton, yang lain – lain tidak memenuhi syarat, harus dibongkar lagi sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong. 4. PEKERJAAN DINDING 4.1 Lingkup Pekerjaan 4.1.1 Dinding bata Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan pada seluruh dinding bangunan, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail. 4.2 Persyaratan Bahan 4.2.1 Bata Mutu bata yang digunakan dari jenis kelas I menurut NI 10 dengan bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila terendam air. 4.2.2 Pasir Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat masif, artinya tidak pecah atau hancur oleh
  • 9. Hal - 9 pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat pasir. 4.2.3 Semen dan Air Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada pasal beton bertulang. 4.3 Pedoman Pelaksanaan 4.3.1 Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu :  Pasang kedap air (1 Pc : 2 Ps)  Semua pasangan bata dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm diatas lantai.  Pasangan dinding saluran keliling bangunan.  Pasangan dinding WC setinggi 1,50 cm diatas permukaan lantai.  Pasangan dinding Septic Tank.  Pasangan adukan 1 Pc : 4 Ps berada diatas pasangan kedap air tersebut. 4.3.2 Persyaratan Adukan Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru. 4.3.3 Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat :  Semua pasangan dinding harus rata (horizontal) dan pengukuran arus dilakukan dengan benang.  Pengukuran pasangan benang antara, satu kali menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai. 4.3.4 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatas harus berbeda setengah tebal bata. Potongan bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata kecuali pasangan bata sudut. 4.3.5 Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat –tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom – kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding. 4.3.6 Lubang untuk alat – alat listrik dan pipa yang ditanam didalam
  • 10. Hal - 10 dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa / alat, harus ditutup dengan adukan plester yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama – sama dengan plesteran seluruh bidang tembok. 4.3.7 Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi perawatan/curing dengan cara membasahinya secara terus- menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya. 5. PEKERJAAN PLESTERAN 5.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata, beton bertulang. 5.2 Persyaratan Bahan Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam pasal beton bertulang. 5.3 Pedoman Pelaksanaan 5.3.1 Sebelum plesteran dilakukan, maka :  Dinding dibersihkan dari semua kotoran  Dinding dibasahi dengan air  Semua siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm.  Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat dengan baik. 5.3.2 Adukan plesteran pasangan bata kedap air dipakai campuran 1 Pc : 2 Ps, sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 Pc : 4 Ps. 5.3.3 Ketebalan plesteran pada suatu bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1 cm sampai 1,5 cm. Untuk mencapai tebal plester yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal. 5.3.4 Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang / tidak rata harus diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan, bidang – bidang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya. 5.3.5 Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya
  • 11. Hal - 11 selama seminggu sejak permulaan plesteran (proses curing). 5.3.6 Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa –pipa listrik selesai dipasang. 6. PEKERJAAN LANTAI 6.1 Lingkup Pekerjaan Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, selasar depan dan keliling bangunan. Pekerjaan lantai terdiri dari : 6.1.1 Lantai beton tumbuk atau beton rabat pada ruangan, emperan samping kiri dan kanan, belakang dan depan bangunan . 6.1.2 Lantai keramik pada ruangan dan teras. 6.2 Bahan yang digunakan 6.2.1 Beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr. 6.2.2 Keramik 40 x 40 cm kualitas terbaik merk Ikad / setara untuk ruangan dan selasar. 6.2.3 Lantai dimana keramik tersebut akan dipasang harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti. Ketinggian (Peil) harus diukur dari yang tetap, satu dan lain hal sesuai dengan gambar rencana. Bila terdapat penyimpangan hal ini harus segera diberitahukan kepada pengawas lapangan yang kemudian akan memberi keputusannya. 6.2.4 Pemasangan keramik tersebut dengan perekat adukan 1 Pc : 2 Ps, siar (Nad) maximum 2 mm. Setelah selesai terpasang siar- siar diisi dengan kapur semen sampai siar-siar tadi tertutup rapat. Setelah sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari pasangan lantai tersebut baru boleh diinjak, kerusakan-kerusakan atau cacat yang terjadi karena tidak mengindahkan spefisikasi ini menjadi tanggung jawab kontraktor. 6.3 Lingkup Pekerjaan 6.3.1 Dasar lantai Untuk semua lantai dilapisi pasir pasang setebal 5 cm dan dipadatkan. Pemeriksaan sebelum lantai dipasang, kontraktor harus memeriksa semua pasangan pipa – pipa, saluran – saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai. 6.3.2 Adukan  Untuk beton tumbuk 1 Pc : Ps : 6 Kr dengan plesteran 1 Pc : 2 Ps. 6.3.3 Pemasangan  Lantai beton tumbuk dipasang dengan tebal 5 cm dan diplester setebal 2 cm, Adukan perekat lantai dipakai 1 Pc :
  • 12. Hal - 12 3 Ps : 6 Kr dengan plesteran 1 Pc : 3 Ps  Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada yang retak, noda dan cacat –cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya. 7. PEKERJAAN KAYU 7.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat–alat bantu yang diperlukan, sampai pekerjaan konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian Pekerjaannya adalah : 7.1.1 Pekerjaan kosen pintu dan jendela 7.1.2 Daun pintu / jendela dan ventilasi 7.1.3 Lisplank, papan talang dan riuter 7.2 Persyaratan Bahan 7.2.1 Untuk semua rangka Kuda –kuda termasuk gording, lisplank papan dan talang digunakan kayu kelas I dengan kualitas baik. 7.2.2 Untuk semua kayu kosen pintu dan jendela digunakan kayu klas I dengan kualitas baik. 7.2.3 Daun pintu, jendela, dan papan ruiter digunakan kayu kelas II berkualitas terbaik. 7.2.4 Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang. Kayu harus betul –betul kering, tidak keropos, lurus, tidak cacat / bermata. 7.3 Pedoman Pelaksanaan 7.3.1 Kosen pintu.  Ukuran kayu untuk kosen pintu adalah 5/10 (ukuran setelah jadi dibuat)  Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya bidang sambungan ini harus dilumuri dengan lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik.  Setiap kosen pintu harus dilengkapi dengan angker minimal 3 buah untuk setiap sisi kiri dan kanan, kanan kosen yang melekat ketembok. Khusus untuk kosen pintu dibawah kosen dilengkapi dengan dork yang diangker kedalam neut beton.  Semua Bidang kosen yang bersinggungan dengan dinding/ beton dibuat tali air, kemudian dibidang tersebut diawetkan dengan cat meni 2 (dua) kali. 7.3.2 Lisplank
  • 13. Hal - 13 Lisplank dibuat dari papan lebar sesuai gambar. Pemasangannya dipakukan langsung pada gording. Pemasangan harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban kontraktor. 8. PEKERJAAN RANGKA ATAP 8.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan Rangka Atap meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat –alat bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi rangka kayu selesai dilaksanakan. Bagian Pekerjaannya adalah : 8.1.1 Rangka Atap 8.1.2 Gording 8.2 Persyaratan Bahan 8.2.1 Untuk semua rangka atap ; kuda-kuda dan gording digunakan kayu kelas I dengan kualitas baik 8.3 Pedoman Pelaksanaan 8.3.1 Rangka Atap  Semua rangka atap dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana. Konstruksi harus dibuat sesuai gambar detail, dan ukuran. 9. PEKERJAAN LANGIT – LANGIT 9.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang dilaksanakan adalah penutup semua bidang atap bangunan. 9.2 Persyaratan Bahan 9.2.1 Rangka langit –langit induk dipakai kayu kelas II ukuran 5/7 cm kualitas baik. Rangka pembagi digunakan kayu kualitas baik ukuran 5/5 cm. 9.2.2 Untuk langit –langit bagian dalam ruangan dan selasar digunakan multiplek 4 mm dengan ukuran seperti tertera dalam gambar Produksi Dalam Negeri serta mempunyai kualitas yang baik. 9.3 Pedoman Pelaksanaan 9.3.1 Rangka langit –langit induk dipasang dengan urutan pertama, yang dipakukan pada gapit kuda –kuda (balok tarik). Rangka ini kemudian dipakai penggantung dari papan kualitas baik ke
  • 14. Hal - 14 kaki kuda –kuda dan gording. Setelah rangka induk terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan rangka pembagi dari kayu meranti ukuran 5/5 cm. 9.3.2 Pemasangan rangka ini harus rapi dan rata dengan waterpass. Kontraktor harus bertanggung jawab atas ketidak rapian pemasangan rangka ini. 10. PEKERJAAN PENUTUP ATAP 10.1 Lingkup Pekerjaan Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap bangunan. 10.2 Bahan yang digunakan Untuk atap digunakan bahan Seng Multiroof Cat Pabrik 0,30 Warna menurut persetujuan owner. 10.3 Penyimpanan Bahan atap disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak berhubungan dengan tanah, semen dan sebaiknya disimpan pada tempat yang beratap (ruangan yang tertutup). 10.4 Pembersihan Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap, paku dan kotoran lain harus dibersihkan dari atap dan talang selama pekerjaan berlangsung dan pada akhir pekerjaan. 10.5 Pedoman Pelaksanaan 10.5.1 Perletakan lembaran atap yang pertama harus dipasang berlawanan arah angin. Maksud dari berlawanan arah angin adalah tepi gelombang yang mempunyai kaki atap harus dipasang berlawanan arah angin, kemudian baru ditimpa dengan atap yang bertepi gelombang tanpa kaki atap dan seterusnya diikuti oleh lembaran – lembaran berikutnya. 10.5.2 Apabila dalam 1 (satu) span terdapat 2 (dua) lembar atau lebih tata peletakan /penyusunan atap selalu harus dipasang mulai dengan pemasangan lajur bawah hingga selesai baru dilanjutkan kejalur atas. 10.5.3 Pemasangan paku pada atap harus selalu pada puncak gelombang dan dikunci hingga puncak gelombang tersebut tidak dapat bergerak. 10.5.4 Pada saat pemasangan dianjurkan agar tukang yang sedang bekerja harus mengalaskan papan yang dibuat seperti tangga
  • 15. Hal - 15 yang diletakkan diatas gording untuk menghindari atap diinjak langsung yang dapat mengakibatkan atap tersebut rusak. 10.5.5 Bubungan ditutup dengan bahan yang sama multiroof 0,3 mm Tindisan antar satu lembar bubungan dengan lembaran bubungan yang lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik. 10.5.6 Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat –syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang baru. 11. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGANTUNG 11.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan pengunci dan pengantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela, selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin. 11.2 Persyaratan dan Bahan. 11.2.1 Engsel – engsel pintu dari ukuran 4 inci atau yang setara. 11.2.2 Kunci pintu dipasang 2 (dua) slag (dua kali putar). 11.2.3 Grendel (Sloot). 11.3 Pedoman Pelaksanaan 11.3.1 Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) Slang, yang berkualitas baik. 11.3.2 Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan engsel pada pintu dan kozen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat pada kayu yang dipasang. 11.3.3 Untuk alat – alat tersebut sebelum dipasang kontraktor wajib mempersiapkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan Direksi atau pemberi Tugas. 11.3.4 Apabila pada waktu pemasangan alat – alat tersebut tidak sesuai dengan yang disyaratkan, maka Direksi berhak menginstruksikan untuk membongkar kembali dan diganti dengan alat –alat yang disyaratkan atas biaya kontraktor. 11.3.5 Grendel dipasang 1 (satu) buah untuk setiap daun pintu. Pasangan harus rapi dan dapat digunakan dengan baik. Untuk melengketkan grendel tersebut pada daun pintu harus menggunakan mur seperti tersebut dalam ayat 12.3.2 pasal ini.
  • 16. Hal - 16 12. PEKERJAAN PERPIPAAN DAN PERLENGKAPAN SANITASI 12.1 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan kloset, floor strainer, kran air, pipa air bersih dan air kotor, sumur gali serta septic tank. 12.2 Bahan –bahan yang digunakan 12.2.1 Pipa PVC diameter ½ " untuk keperluan air bersih digunakan sekualitas dengan tekanan kerja 7 Kg/cm2. Alat penyambung digunakan dari jenis bahan yang sama dengan bahan untuk pipa. 12.3 Pedoman Pelaksanaan 12.3.1 Pemasangan pipa –pipa didalam bangunan dipasang didalam dinding (inbouw). 12.3.2 Pemasangan pipa –pipa tersebut harus vertikal atau horizontal, tidak boleh dipasang miring. 12.3.3 Setelah selesai pemasangan seluruh jaringan air, harus dilakukan pengetesan yang disaksikan oleh Kontraktor, Pengawas dan Pemimpin Proyek. Pengujian harus menghasilkan tekanan hydraulik sebesar 10 kg/cm2 selama satu jam tanpa penurunan tekanan. Segala cacat dan kekurangan yang dijumpai dari hasil pengujian harus diperbaiki dan semua biaya yang timbul akibat kegagalan pengujian menjadi tanggung jawab kontraktor. 12.3.4 Segala sesuatunya mengenai bentuk, ukuran maupun kapasitas Septic tank dan sumur peresapannya harus dilaksanakan sesuai gambar yang bersangkutan. Tata letak sumur peresapan (rembesan) sekurang kurangnya 8,00 m dari sumber air (sumur gali) agar tidak terjadi pencemaran terhadap sumber air tersebut. 12.3.5 Untuk lokasi pekerjaan yang sudah mempunyai jaringan PDAM sumber air untuk kebutuhan bangungan diambil dari jaringan PDAM tersebut. Segala biaya yang timbul dari penyambungan air ini dibebankan kepada kontraktor sesuai dengan kontrak. 12.4 Persyaratan Pemasangan 12.4.1 Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan. 12.4.2 Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm diantara pipa –pipa atau dengan bangunan dan peralatan. 12.4.3 Semua pipa dan sambungan pipa harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang dari semua
  • 17. Hal - 17 kotoran, benda –benda tajam / runcing serta penghalang lainnya harus dibersihkan. 12.4.4 Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan UNION atau FLANGE. 12.4.5 Sambungan lengkung, reduser dan expander serta sambungan -sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik. 12.4.6 Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang kearah titik buangan. Drainase dan vents harus mempermudah pengisian maupun pengurasan. 12.4.7 Pemasangan dilakukan secara menurun guna mempermudah pengisian dan pengurasan. 12.5 Penyambungan Pipa - pipa 12.5.1 Sambungan ulir  Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm.  Keadaan ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa diputar dengan tangan sebanyak 3 ulir.  Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan Zinkwite dengan campuran minyak.  Semua potongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.  Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.  Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan. 12.5.2 Sambungan lem  Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, mempergunakan lem yang sesuai dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.  Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini dipergunakan alat pres khusus. Selain itu pemotongan pipa mempergunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat lurus terhadap batang pipa.  Cara menyambung lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa. 12.5.3 Sambungan yang mudah terbuka.  Sambungan ini dipergunakan alat – alat sanitair pada lavatory faucet dan supply valve, waste fitting dan siphon.  Pada sambungan ini kerapatan diperoleh adanya paking dan bukan seal threat.
  • 18. Hal - 18 12.6 Pembersihan Setelah pemasangan dan sebelum di uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan disetiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara atau metode yang disetujui sampai semua benda –benda asing disingkirkan. 12.7 Pengujian 12.7.1 Sistem air bersih  Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus di uji dengan tekanan air dibawah tekanan tidak kurang dari tekanan kerja ditambah 50 % dalam jangka waktu 3 x 24 jam.  Kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus di uji kembali.  Peralatan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas dari hubungannya selama uji tekanan berlangsung. 12.7.2 Sistem air limbah Pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3,0 meter diatas titik tertinggi salama 1 jam. 13. PEKERJAAN INSTALISASI LISTRIK 13.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi didalam bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari instalasi PLN (Perusahaan Listrik Negara) atau Genset, penyediaan bola lampu, kabel –kabel, pipa PVC, tiang listrik, dan sebagainya sehingga listrik menyala. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera dalam Kontrak. Titik lampu dan stop kontak diartikan sebagai tempat mata lampu dan stop kontak yang telah dipasang kabel –kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut. Untuk wilayah yang tidak ada listrik maka item ini ditiadakan. 13.2 Bahan – bahan yang digunakan 13.2.1 Kabel NYM Kabel dengan 3 inti untuk satu pass Inti Copper dibungkus dengan isolasi PVS Isolasi 2 lapis menyelubungi inti 13.2.2 Kabelnya Isolasi PVC, luas penampung minuman yang boleh digunakan 2,5 mm2.
  • 19. Hal - 19 Kawat BC, Kawat tembaga yang telanjang. 13.2.3 Steker, Stop Kontak dan Saklar dari bahan ebonit kualitas baik. 13.2.4 Bola lampu pijar, TL dan armaturenya adalah produksi National, Merk Philips, Fuji, Tungsram atau yang sekualitas . 13.3 Penggunaan 13.3.1 Kabel NYM dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan didalam dinding. 13.3.2 Kabel NYA digunakan sebagai kabel instalasi penerangan. 13.3.3 Grounding Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare Copper Conductore) 13.4 Pedoman Pelaksanaan 13.4.1 Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu / stop kontak serta jenis armature lampu yang dipakai harus sesuai dengan gambar instalasi listrik. Sedangkan sistim pemasangan pipa – pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (sistim inbouw) dan penarik kabel (jaringan kabel) diatas plafond di ikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut dimasukkan dalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pertahanan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terandam air tanah). 13.4.2 Untuk pekerjaan instalasi listrik, atas persetujuan Direksi, pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (instalateur) yang telah memiliki izin usaha instalasi listrik atau sebagai instalateur yang masih berlaku dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN. 13.4.3 Pengujian instalasi listrik dilakukan kontraktor pada beban penuh salama 1 x 14 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian jadi tanggung jawab kontraktor. 13.4.4 Kontraktor berkewajiban memasukkan arus yang bersumber dari instalasi PLN. Besarnya daya yang diperlukan adalah sesuai dengan kebutuhan. Pemasukan arus ini bila harus menambah tiang maka kontraktor harus menambah tiang beton pracetak. Penambahan tiang dan kabel adalah beban kontraktor.
  • 20. Hal - 20 14. PEKERJAAN PENGECATAN 14.1 Lingkup Pekerjaan 14.1.1 Menie kayu untuk bidang kosen yang melekat pada tembok, sambungan – sambungan konstruksi kayu pada kuda –kuda, tiang sandaran dan lain – lain. 14.1.2 Menie besi untuk baut –baut dan besi plat strip. 14.1.3 Cat kayu dan bidang –bidang kosen yang tampak, daun pintu panel dan ventalasi kayu, lisplank dan lis eternit, serta dinding papan yang dapat dibuka dan plafond papan rider. 14.1.4 Cat tembok untuk dinding yang diplester dan bidang –bidang beton. 14.1.5 Residu /teer untuk kayu kuda –kuda, gording dan rangka atap. 14.2 Bahan – bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti 14.2.1 Menie kayu dan besi sekualitas kuda terbang, Platon atau Ftalit. 14.2.2 Cat kayu sekualitas kuda terbang, Avian atau Ftalit. 14.2.3 Cat tembok merk Vinylex 14.2.4 Residu dengan kualitas baik dan tidak luntur. 14.2.5 Plamur kayu dan dinding sekualitas RJ. 14.3 Pedoman Pelaksanaan 14.3.1 Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond. 14.3.2 Pekerjaan cat menie, residu harus betul –betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2 kali. 14.3.3 Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan. Urutan pekerjaan sebagai berikut :  2 (dua) kali pekerjaan menie kayu / cat dasar.  1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur.  Penghalusan dengan amplas. 14.3.4 Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :  Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih.  Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang –belang atau noda –noda pengelupas. 14.3.5 Pengecatan harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :  Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.  Pengecatan plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan yang merata dan tidak terdapat belang –
  • 21. Hal - 21 belang atau noda –noda pengelupas. 14.3.6 Warna yang digunakan Ditentukan oleh Pemberi Tugas. 15. PEKERJAAN LAIN – LAIN 15.1 Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor diwajibkan membongkar gudang, bangsal – bangsal kerja, membersihkan bahan–bahan bangunan, kotoran – kotoran bekas yang ada dalam lokasi bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan bangunan dalam keadaan bersih dan rapi. 15.2 Untuk lain –lain pekerjaan maupun persyaratan yang belum dan tidak tercantum dalam Syarat-Syarat Teknis ini serta tidak dijelaskan dalam rapat Penjelasan Pekerjaan, maka bagian –bagian tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan gambar bestek atau instruksi. Sinabang, 2013 Penawar, PT/CV/FIRMA Nama Jabatan
  • 22. PEKERJAAN PEMBANGUNAN PASAR KECAMATAN SIMEULUE TENGAH LOKASI : KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE SUMBER DANA OTSUS TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KONSULTAN PERENCANA CV. JASA LINGKUNGAN ACEH GAMBAR BESTEK
  • 23. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 DENAH SKALA 1 : 100 18.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 1.00 1.00 3.00 4.00 DENAH 1 : 100 5 4.00 2.002.00 3.00 2.50 2.00 1.50 11.50 A B
  • 24. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 5 5 DENAH PONDASI 1 : 100 6 DENAH PONDASI SKALA 1 : 100 1 1 2 2 3 3 4 4 6 6
  • 25. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 DENAH SLOOF 1 : 100 7 DENAH SLOOF SKALA 1 : 100 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00 1.50 18.00 1.00 1.00 11.50 Sloof Uk. 20/25 SloofUk.20/25 SloofUk.13/15 Sloof Uk. 13/15 SloofUk.13/15 Sloof Uk. 13/15 SloofUk.13/15 Sloof Uk. 13/15 SloofUk.13/15 Sloof Uk. 13/15 Sloof Uk. 20/25 Sloof Uk. 15/20 Sloof Uk. 15/20
  • 26. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 DENAH KOLOM 1 : 100 8 DENAH KOLOM SKALA 1 : 100 4.00 4.00 2.00 1.50 11.50 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 2.00 2.00 2.00 2.00 K K K K K K K K K K K K K K K KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1 KP 1KP 1 KP 1 KP 2 KP 2 KP 2 KP 2 KP 2 KP 2 KP 2 KP 2 K K K K K
  • 27. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 DENAH BALOK LATAI 1 : 100 9 DENAH BALOK LATAI SKALA 1 : 100 4.00 4.00 1.50 9.50 4.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.50
  • 28. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 DENAH RING BALK 1 : 100 10 DENAH RING BALK SKALA 1 : 100 11.50 4.00 2.00 4.00 10.00 4.00 2.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.00 2.00 2.00 1.50 2.00 2.00
  • 29. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 18.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 1.00 4.00 4.00 1.50 DENAH KERAMIK 1 : 100 11 DENAH KERAMIK DALAM RUANGAN SKALA 1 : 100 4.004.004.00 2.002.00 1.00 2.00 11.50 + 0,025 + 0,05 + 0,025 + 0,05 + 0,025 + 0,05 + 0,025 + 0,05
  • 30. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 18.00 4.00 4.00 4.00 2.00 2.00 1.00 4.00 4.00 DENAH KERAMIK 1 : 100 12 DENAH KERAMIK LUAR RUANGAN SKALA 1 : 100 18.00 4.004.004.00 2.002.00 1.00 1.50 2.00 11.50 2.50
  • 31. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 DENAH SEPTITANK + RESAPAN 1 : 50 20 2.50 1.40 0.15 1.10 0.15 0.15 2.20 0.15 0.41 0.410.20 0.20 Dinding cor beton 1:3:5 Plat beton bertulang t=10 cm Tutup kontrol Kaki beton penguat Pasir Pasir + Kerikil Batu Kosong + Bata Ijuk 0.25 0.25 0.25 0.20 1.00 1.60 0.10 0.32 Plat beton bertulang t=10 cm 0.05 0.05 0.85 0.15 0.12 0.12 0.10 0.90 0.10 1.40 Lantai septiktank cor beton 1:3:5 0.62 0.13 0.13 0.93 0.500.45 1.00 1.00 Denah Septitank + Resapan SKALA 1 : 50 Potongan Septitank + Resapan SKALA 1 : 50
  • 32. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 DETAIL SEPTITANK + RESAPAN 21 2.50 1.40 0.15 1.10 0.15 0.15 2.20 0.15 1.00 1.00 Plat beton bertulang t=10 cm Tutup kontrol Kaki beton penguat 0.10 0.32 Plat beton bertulang 10 cm 0.15 0.100.10 Detail Tutup Septitank SKALA 1 : 25 Detail Tutup Resapan SKALA 1 : 25 Detail Pembesian Septitank + Resapan SKALA 1 : 25 1 : 25
  • 33. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 DENAH INSTALASI LISTRIK 1 : 100 22 DENAH INSTALASI LISTRIK SKALA 1 : 100 Keterangan : Box NCB Lampu TL Philip 40 Watt Lampu Philip 25 Watt Saklar Ganda Stop Kontak Saklar Tunggal
  • 34. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 2.00 2.00 1.50 4.00 0.85 1.20 1.00 1.50 2.00 2.00 4.00 2.83 0.40 1.50 2.83 0.60 0.75 0.40 1.50 A - A B - B Denah Kamar Mandi SKALA 1 : 50 Potongan A - A SKALA 1 : 50 Potongan B - B SKALA 1 : 50 1 : 50 24 DENAH DAN POTONGAN KAMAR MANDI
  • 35. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 0.70 0.13 0.05 0.05 0.75 0.30 0.60 0.70 0.05 0.05 0.30 0.40 0.77 0.20 0.78 0.20 0.25 Keramik Unpolished 40 x 40 cm Sloof Uk 20/25 Keramik Polished Uk. 40 x 40 Beton Tumbuk Urugan pasir Urugan tanah Pot. 1 - 1 SKALA 1 : 25 + 0.025 Keramik Polished Uk. 40 x 40 Sloof Uk 20/25 0.70 0.30 0.60 0.70 0.05 0.18 0.05 0.05 + 0.025 0.720.73 Beton Tumbuk Urugan pasir Urugan tanah 0.20 0.25 Pot. 2 - 2 SKALA 1 : 25 + 0.025 Sloof Uk 13/15 0.13 0.15 Keramik Polished Uk. 40 x 40 Beton Tumbuk Urugan pasir Urugan tanah 0.20 0.40 0.50 0.23 0.05 0.05 0.40 0.05 0.50 Pot. 3 - 3 SKALA 1 : 25 + 0.025 0.70 0.30 0.60 0.70 0.20 0.25 0.50 0.40 0.20 0.40 0.50 0.05 0.35 0.15 0.20 Sloof Uk 20/25 Keramik Polished Uk. 40 x 40 Beton Tumbuk Urugan pasir Urugan tanah Pot. 4 - 4 SKALA 1 : 25 1.00 0.40 0.40 0.70 0.30 0.60 0.70 0.52 0.05 0.05 0.30 0.15 0.25 0.37 0.05 0.05 0.20 0.25 Sloof Uk 20/25 Keramik Polished Uk. 40 x 40 + 0.025 Beton Tumbuk Urugan pasir Urugan tanah Pot. 5 - 5 SKALA 1 : 25 + 0.025 0.70 0.30 0.60 0.70 0.05 0.15 0.25 0.05 0.20 0.20 0.25 0.05 0.05 0.13 0.79 Sloof Uk 20/25 Keramik Unpolished Uk. 40 x 40 Beton Tumbuk Urugan pasir Urugan tanah Pot. 6 - 6 SKALA 1 : 25 0.60 0.05 0.15 0.25 0.05 + 0.05 1 : 25 23 POTONGAN PONDASI
  • 36. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 2.00 2.05 0.05 0.80 0.05 0.05 Detail Pintu SKALA 1 : 25 1 : 50 19 3.82 0.05 1.81 0.05 1.81 0.05 2.65 0.05 2.70 0.05 Detail Folding Gate SKALA 1 : 50 0.90 0.10 0.10 0.10 0.75 0.05 0.65 0.05 0.10 0.05 1.85 1.90 Detail Pintu Kamar Mandi SKALA 1 : 25 DETAIL PINTU
  • 37. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 1 : 10 18 0.20 0.20 0.13 0.15 0.13 0.13 0.13 0.13 0.20 0.15 0.15 Pot. Sloof 0.15 0.15 Pot. Kolom Pot. KP 1 0.08 0.10 0.80 0.80 Pot. KP 2 Pot. Balok Latai Pot. Ring Balk 0.80 0.80 0.15 0.15 0.20 0.10 0.15 0.25 0.20 0.20 0.25 POT. PEMBESIAN
  • 38. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.5 0 0.50 0.50 0.50 Rangka Kayu 5x5 Rangka Kayu 5x7 Tripleks 3 mm 0.500.50 Rangka Kayu 5x7 Rangka Kayu 5x5 Rangka Kayu 5x5 Tripleks 4 mm Isometri Plafond SKALA 1 : 100 Detail Plafond SKALA 1 : 100 Detail Portal A SKALA 1 : 10 Detail Portal B SKALA 1 : 10 17 0.80 0.80 0.20 1.70 0.05 0.80 0.90 0.10 Detail Pondasi Tapak SKALA 1 : 50
  • 39. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 DENAH PLAFOND 1 : 100 16 DENAH PLAFOND SKALA 1 : 100
  • 40. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 PORTAL 1 : 75 15 PORTAL AS B SKALA 1 : 100 4.00 3.50 4.00 4.00 4.00 3.50 A 0.80 0.80 0.80 0.80 4.00 2.70 B 0.80 16.00 2.70 1.60 1.50 2.50 1.502.00 11.50 0.70 1.65 0.80 0.80 0.80 4.20 PORTAL AS A SKALA 1 : 100
  • 41. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 - 1.50 + 0.35 + 3.85 2.00 POTONGAN B 1 : 100 14 POTONGAN B SKALA 1 : 100 Rabung Multiroof 0.30 mm Nok 5/10 Gording 5/7 Kuda - Kuda 5/10 Penggantung 5/10 Balok Gapit Atas 5/10 Seng Multiroof 0.30 mm Balok Gapit Bawah 2 x 5/10 4.00 1.50 1.50 11.50 2.50 1.37 2.55 2.70 3.50 - 0.40 - 0.65 + 3.05 + 5.22 + 6.40
  • 42. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 3.50 16.00 2.60 1.00 0.20 0.40 4.00 4.00 4.00 4.00 0.40 1.10 - 0.54 - 0.74 - 1.40 - 1.60 + 0.20 + 3.50 + 4.60 + 6.10 POTONGAN A 1 : 100 13 DRM POTONGAN A SKALA 1 : 100 Nok 5/10 Gording 5/7 Kuda - Kuda 5/10 Penggantung 5/10 Atap Genteng Multiroof 0.30 mm Balok Gapit Bawah 2 x 5/10
  • 43. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 TAMPAK ATAS 1 : 100 3 TAMPAK ATAS SKALA 1 : 100
  • 44. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 TAMPAK SAMPING 1 : 100 2 TAMPAK SAMPING SKALA 1 : 100
  • 45. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 TAMPAK DEPAN SKALA 1 : 100 TAMPAK DEPAN 1 : 100 1
  • 46. PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SIMEULUE KASTURI, ST Direktur MENYETUJUI PEKERJAAN PENANGGUNG JAWAB L O K A S I JLH LEMBAR NO. LEMBAR Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue AHMADLYAH, SH Nip. 19650509 199203 1 007 KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE PROVINSI ACEH Skala KONSULTAN PERENCANA Digambar DIPERIKSA OLEH Pengelola Teknis Kegiatan Staf Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Simeulue FIKRIANTO, ST, MT Nip. 19800321 200504 1 001 Nama Gambar 24 TAMPAK BELAKANG SKALA 1 : 100 1 : 100 4 TAMPAK BELAKANG