Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
20130121 majalah detik_60
1. candaan uji nyali ROBIN HOOD
hakim daminG MELAWAN AS DUNIA MAYA
IK
KOM KTIAN
U S
P EMBA SEJENI
CINT
ujian berat
JOKOWI
EDISI 60 21 JANUARI 2013
2. majalah detik
Table of Contents Favorite
Back Share FB
Home Table of Contents
Gunakan icon berikut
Memutar ipad: sebagai petunjuk membaca
Untuk melihat majalah majalah ini
dalam tampilan horizontal
atau vertikal
Kebawah Galeri
Image
Tap Audio
Rubrik:
Geser kekiri dan kekanan
untuk melihat rubrik
Close Video
3600
Geser 360 View
Artikel:
Geser keatas dan kebawah
Putar Map
untuk membaca artikel
Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload
Pindah halaman lewat scroll Menampilkan majalah yang sedang dibaca
3. Fitur Background Download*
Telah tersedia di Majalah Detik!
Update Majalah Detik
versi 2.2.6
*Background download
memungkinkan Anda mendownload
Majalah detik sambil membuka
aplikasi lain.
4. DAFTAR ISI
Edisi 60 21 - 27 Januari 2013
internasional
Pertarungan demi Kemenangan Ketiga
Tantangan besar di
periode kedua Barack
Obama.
Gaya hidup
2013: Mewah Nan Elegan
Perkembangan fashion
hijab 2013 makin stylish.
Meski begitu para
hijabers akan dianggap
semakin syar’i.
Fokus
Ujian Banjir di 100 Hari Jokowi-Ahok
Jelang 100 hari kerja Jokowi-Ahok, banjir bandang
melanda Jakarta. Mereka bilang tidak pernah punya
target program 100 hari. Nasional
Candaan Tak Senonoh Pak Hakim
Hukum interview
Rekening Melar Anggota Banggar Dirut PLN:
Intinya Subsidi Listrik Dikurangi Rp 14,8 triliun
DPR lagi-lagi kebakaran
jenggot. PPATK meng- ekonomi
ungkap sejumlah transaksi Terganjal Saat Menuju Hilir ik
mencurigakan anggota dewan kom ktian
yang terkait pencucian uang. u i
bisnis emb a Lesb
P t
Uji Nyali Melawan Paman Sam Cin Batam
di
kriminal people
Azab Lukisan Widayat Jessica Chastain, Jackie Chan, Intan Nuraini
Perlahan tapi pasti lukisan
di Museum H. Widayat seni & hiburan
berkurang. Jumlah lukisan Catatan Harian dalam Konser Balawan
yang awalnya sebanyak 1.001,
kini menyusut karena dijual wkwkwk
anak-anaknya. Nama Suroboyoan Ala Baktiono
Lensa
Evakuasi Banjir Jakarta
Cover: Kiagus Aulianshah
@majalah_detik majalah detik Tap Pada konten untuk membaca artikel
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan, M
Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati,
Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim Foto:
Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena
Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy,
Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
5. nasional
Candaan Tak Senonoh
Pak Hakim
Berawal dari canda, karier Hakim Muhammad Daming Sunusi terancam.
Ia menyebutkan pemerkosa dan korban sama-sama menikmati peristiwa
pemerkosaan. Sebuah canda yang tidak senonoh.
Y
“
Reporter: Salmah Muslimah, Andi ang diperkosa dengan yang memperkosa
Saputra, Danu Damarjati, dan M. Iqbal ini sama-sama menikmati. Jadi harus pikir-
Foto: Ari Saputra
pikir terhadap hukuman mati,”
Kalimat itu terlontar dari mulut Daming
Sunusi. Ia sengaja mengatakannya untuk memancing
tawa Anggota Komisi III DPR di hadapannya. Berhasil,
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
6. nasional
gelak tawa menyambut kalimat itu.
Seleksi Hakim Agung
detikfoto Senin, 14 Januari 2013, waktu memang berjalan
lambat di Ruang Komisi III DPR Gedung Nusantara II
kompleks DPR, MPR, DPD, Senayan, Jakarta Pusat.
Daming duduk sendiri di depan menghadapi anggota
DPR, perwakilan 9 fraksi. Ia mendapat urutan kedua
wawancara fit and proper test calon hakim agung (CHA).
Debat soal hukuman mati mewarnai tanya-jawab
selepas presentasi makalah. Suasana memang kaku,
forum semacam ini padat dengan debat teoretis. Da-
ming pun merasa jenuh.
Sebuah pertanyaan kemudian dilempar oleh Anggo-
ta Komisi III DPR dari Fraksi PAN, Andi Azhar soal hu-
kuman mati bagi pelaku tindak pidana pemerkosaan.
Daming tidak sepakat penjatuhan hukuman mati bagi
pelaku tindak pidana pemerkosaan.
Sayangnya ia menjawab dengan kalimat yang tidak
senonoh yang merendahkan korban perkosaan. Ia me-
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
7. nasional
nyebutkan pelaku dan korban sama-sama menikmati
tindak pidana pemerkosaan. Parahnya, seloroh ini ia
lempar di tengah forum terbuka yang menjadi sorotan
Selama ini tak publik.
Terang saja kalimat itu memicu amarah. Satuan Tu-
mudah melakukan gas Perlindungan Anak Indonesia (Satgas PAI) meng-
pendampingan anggap Daming tidak memiliki kredibilitas sebagai
kepada korban hakim. Korban pemerkosaan bukan bahan candaan,
mereka justru harus mendapat perlindungan.
pemerkosaan. Mereka pun datang ke Komisi III DPR keesokan hari-
Kondisi nya. Permintaannya jelas, Daming pantas dicoret sejak
psikologis korban dini. “Kami meminta DPR RI tidak meloloskan Daming
terlalu lemah menjadi hakim agung karena telah melukai perasaan
rakyat,” tegas Ketua Satgas PAI, Muhammad Ihsan.
menghadapi “ Amarah ini bukan hal sepele. Dua kalimat Daming
proses hukum. telah melenyapkan kesempatannya sebagai hakim
agung. Fraksi-fraksi di DPR satu per satu memastikan
pencoretan Daming, ia diputus tidak layak melanjutkan
kariernya sebagai hakim agung.
Janji pencoretan ini dilakukan ketika gelar pertemu-
an antara Satgas PAI dengan Komisi III DPR. 9 fraksi
sepakat jika Daming tidak pantas dipilih.
Fit and proper test di DPR memang berjalan ketat.
Saat ini seleksi dilakukan terhadap 24 CHA. DPR hanya
akan memilih 8 hakim agung. Mereka akan memberi-
kan keputusan hakim agung terpilih pada 23 Januari
mendatang.
Satgas PAI tidak puas hanya melapor ke DPR. Me-
reka pun meminta Komisi Yudisial (KY) melakukan pe-
meriksaan terhadap Daming atas pelanggaran etika.
Selama ini tak mudah melakukan pendamping-
an kepada korban pemerkosaan. Kondisi psikologis
korban terlalu lemah menghadapi proses hukum. Tak
ayal, masih banyak keluarga korban menghindari pe-
nyelesaian secara hukum.
Kondisi inilah yang membuat Satgas PAI semakin
geram terhadap Daming. Selaku hakim yang pernah
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
8. nasional
bertugas selama 29 tahun, ia tidak memiliki
perspektif korban.
Menata kata memang harus dilakukan deng-
an hati-hati. Mantan Hakim Agung Benjamin
Mangkoedilaga menganggap pernyataan Da-
ming pantas mendapatkan ganjaran. Pemerko-
saan merupakan perkara sensitif karena me-
nyangkut kehormatan, hakim tingkat apa pun
harus tahu itu.
“Bagi saya, ini sudah ada pelanggaran etiknya.
Ini harus ditindak oleh KY, jadi bukan hanya soal
seleksi calon hakim agungnya saja,” jelasnya.
Gayung pun bersambut, KY melakukan proses
pemeriksaan. Wakil Ketua KY Imam Anshori
Saleh mengaku tengah memulai pemeriksaan
atas canda Daming. Ia tidak menganggap per-
kara candaan ini sebagai hal remeh.
Kapasitas Daming ketika melontarkan canda
itu adalah sebagai hakim karier. Apalagi ia tengah
Wakil Ketua KY Imam Anshori
Saleh berada di tengah forum resmi. KY tengah meminta
ari saputra/detikfoto
bantuan ahli untuk memastikan candaan tersebut.
“Kami butuh waktu dua minggu, karena kita butuh
tenaga ahli. Lebih cepat lebih baik. Kasusnya seder-
hana, tapi belum tentu hasilnya sederhana,” paparnya.
Sesal memang datang terlambat. Daming mengaku
tak bermaksud melukai siapa pun dengan candanya. Ia
menangis sesenggukan menghadapi semua cercaan.
Menyesal.
Bahkan keluarganya turut mengecam canda itu. Pu-
trinya menelepon dari Makassar mengatakan canda
itu bukan dari ayahnya. “Dia bilang ‘Ini bukan omongan
ayah saya, bukan Daming ayah saya yang seperti saya
kenal selama ini’. Saya sangat menyesal,” sesalnya.
Namun reaksi telanjur bergulir. Memang wajib men-
jaga kalimat kalau jadi pejabat. Bisa jadi sekali canda
meski satu kalimat, karier pun tamat. (ARY/YOG)
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
9. hukum
Rekening Melar
Anggota Banggar
DPR lagi-lagi kebakaran jenggot. PPATK mengungkap sejumlah
transaksi mencurigakan anggota dewan yang terkait pencucian uang.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) menjadi sorotan pertama.
P
Reporter: Bahtiar Rifai dan Irwan Nugroho ara anggota dewan di Senayan dibuat ‘jan-
DETIKFOT0 tungan’ beberapa waktu lalu. Di masa reses,
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Ke-
uangan (PPATK) mengungkap temuan tentang
transaksi-transaksi mencurigakan yang dilakukan
oleh kalangan legislatif.
Dari riset tipologi selama tahun 2012, PPATK
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
10. hukum
m
enemukan 96 terlapor transaksi mencurigakan
adalah anggota DPR/DPRD. Periode jabatan yang
dominan adalah periode 2009-2014 sebanyak 41 orang
atau (42,17%), lalu periode 1999-2004 sebanyak 37
(38,5%) terlapor, dan periode 2004-2009 sebanyak 18
terlapor (18,8%).
PPATK kemudian mengelompokkan lagi 96 anggota
DPRD/DPR itu ke dalam 10 kriteria jabatan. Artinya
satu terlapor bisa dilaporkan dalam beberapa jabatan
yang berbeda. Nah, ditemukanlah hasil sebanyak 41
(38,6%) dari 96 terlapor itu adalah anggota DPRD, se-
dangkan 33 terlapor (31,1%) adalah DPR pusat.
Kepala PPATK, Muhammad Yusuf mengatakan,
Dalam dua periode dari anggota DPR yang mempunyai transaksi men-
jabatan itu, curigakan itu, beberapa di antaranya adalah anggota
anggota Banggar Badan Anggaran (Banggar). Tak hanya di periode
yang sekarang. Ada anggota Banggar yang terdeteksi
nakal tersebut melakukan transaksi keuangan adalah mereka yang
melakukan juga menjabat di periode sebelumnya.
transaksi keuangan Dalam dua periode jabatan itu, anggota Banggar
nakal tersebut melakukan transaksi keuangan bukan
bukan hanya hanya sekali, melainkan puluhan kali. Jumlah uang-
sekali, melainkan nya pun fantastis. Dalam sekali bertransaksi saja, ia
puluhan kali. mengirim uang mencapai Rp 100 miliar.
“Dari yang kita dalami, tampak betul keganjilan itu.
Yang kita temukan tunai,” kata Yusuf saat ditemui ma-
jalah detik.
Mengenai anggota Banggar itu, PPATK sudah me
laporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
beberapa waktu lalu. Jumlahnya sekitar 21 orang.
Laporan itu dilengkapi lagi pada Desember 2012.
S
ayang Yusuf tak mau membocorkan nama-nama
mereka. Namun, beberapa yang dilaporkan itu kini
sudah diproses hukum.
Sebut saja misalnya mantan Bendahara Umum Par-
tai Demokrat Muhammad Nazaruddin, mantan ang-
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
11. hukum
gota FPAN Wa Ode Nurhayati, dan
mantan anggota FPD Angelina
Sondakh. Ketiga-tiganya sudah
divonis Pengadilan Tipikor dalam
berbagai kasus korupsi dengan
masa hukuman bervariasi.
Satu lagi nama anggota Bang-
gar yang terendus punya tran-
saksi mencurigakan. Ia adalah
Zulkarnaen Djabar. Politikus
Partai Golkar ini telah ditetap-
kan sebagai tersangka oleh KPK
Kepala PPATK, pada 29 Juni 2012. Ia diduga terlibat dalam korupsi
Muhammad Yusuf pengadaan Alquran di Kementerian Agama.
antara
“Itu yang masih dalam proses hukum,” ucap Yusuf,
mantan Aspidsus Kajati DKI itu.
Sebelumnya, terkait dengan laporan PPATK itu, mun-
cul pula nama-nama anggota Banggar yang dicurigai
melakukan pencucian uang. Di antaranya politikus PD
Mirwan Amir, yang ketahuan membeli mobil dari uang
yang mencurigakan. Ia juga diduga menerima uang
dari berbagai perusahaan batu bara dan kayu di Kali-
mantan secara rutin. Mirwan pun sudah membantah.
Menurut Yusuf, transaksi-transaksi tak wajar itu
p
atut diduga merupakan tindak pidana pencucian
uang. Kendalanya, dalam pasal 74 UU No. 8 Tahun
2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang, harus dicari dahulu tindak
pidana pokoknya. Jadi, KPK tidak bisa mengenakan UU
TPPU secara langsung kepada para anggota Banggar
yang terindikasi pidana.
“Penjelasan pasal itu agak ‘mengganggu’ memang
bagi KPK karena nggak bisa langsung masuk ke TPPU.
Kecuali polisi,” katanya.
Temuan KPK itu sedikit banyak membuat anggo-
ta DPR di Senayan meradang. Ada pula yang tidak
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
12. hukum
KPK geledah Banggar DPR.
ramses/detikfoto
n
yaman. Itulah yang dialami oleh Wakil Ketua Bang-
gar Tamsil Linrung. Menurut politikus PKS ini, PPATK
sudah menciptakan suasana tidak kondusif dengan
menunjukkan hasil risetnya. Lebih baik, data itu dise-
rahkan ke penegak hukum.
“Saya jadi tidak nyaman kerja di Banggar,” ucapnya
beberapa waktu lalu.
Sindiran juga dilayangkan anggota Komisi III DPR
Trimedya Panjaitan. PPATK dianggapnya cuma men-
cari popularitas saja dengan mengumbar data anali-
sis. Padahal, katanya, temuan PPATK itu tidak kuat.
“PPATK selama ini cuma menumpang gebyar-gebyar-
nya di media,” kata Trimedya.
Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengatakan,
PPATK tak bermaksud mengerjai Banggar, tetapi
untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan ang-
garan. Sudah menjadi tugas PPATK untuk memelototi
rekening yang mencurigakan, apalagi kepunyaan ang-
gota dewan yang terhormat.
“Nama-nama sudah kami serahkan ke KPK. Tidak
menutup kemungkinan tahun ini ada lagi,” ungkapnya.
(WAN/YOG)
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
13. kriminal
Azab Lukisan
Widayat
Perlahan tapi pasti lukisan di Museum H. Widayat berkurang.
Jumlah lukisan yang awalnya sebanyak 1.001, kini menyusut
karena dijual anak-anaknya.
S
Reporter: Bahtiar Rifai dan Bagus Kurniawan enja hampir tiba. Seperti biasa, Iskandar,
Foto: Berbagai sumber
petugas Museum Widayat bergegas menutup
pintu museum, yang terletak di Jl. Letnan Tu-
kiyat 32 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah. Namun saat ia hendak mengunci pintu
bangunan berlantai dua itu, datang sejumlah orang ke
situ.
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
14. kriminal
Wajah tamu yang datang Kamis
sore, 10 Januari 2013, ke museum
itu tidak asing bagi Iskandar. Sebab
mereka adalah anak-anak almar-
hum H. Widayat, pemilik museum.
Ada Wardiningsih (anak per-
tama), Anwar (anak ketiga), Wi-
caksono (anak kelima), Yuli (anak
kedelapan), Danang (anak kesem-
bilan) dan Agung (anak kesepuluh).
“Mereka ditemani oleh pengacara
dan satu orang lagi yang saya ti-
Museum H. Widayat
dak kenal,” terang Iskandar saat berbincang dengan
blog museum h. widayat majalah detik.
Namun Iskandar merasa ada yang aneh deng-
an kedatangan anak-anak Widayat ke museum itu.
Pasalnya, mereka meminta kunci museum dengan
alasan mengambil beberapa lukisan, tapi permintaan
itu ditolak. Iskandar beralasan, jika ingin mengambil
lukisan harus seizin direktur museum dan komisaris.
Upaya anak-anak Widayat untuk mengambil lukisan
yang terpajang di museum berjalan cukup alot. Butuh
waktu satu jam mereka berdebat dengan Iskandar
sang penjaga museum. Kata-kata kasar dan tekanan
bertubi-tubi menyerang Iskandar. Akhirnya ia pun me-
nyerah dan menyerahkan kunci museum ke tangan
anak-anak Widayat. Bukan itu saja, Iskandar juga
disuruh menyiapkan kamar untuk mereka menginap.
Selain berfungsi sebagai museum lukisan, bangun-
an yang berdiri di atas tanah seluas 7.000 m2 itu juga
tersedia art shop, serta studio yang merangkap tempat
tinggal. Ada pula guest house tempat untuk menginap
para tamu-tamu Widayat, yang terletak di belakang
bangunan museum.
Iskandar bercerita, setelah keenamnya masuk, me-
reka memilih lukisan dan menurunkan dari tembok.
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
15. kriminal
Menurut dia, tidak ada penyiletan pada kanvas lukisan.
Hanya, proses pengambilan dilakukan dengan memo-
tong kabel kawat yang digunakan untuk menggantung
lukisan. Kebetulan kata Iskandar, ada beberapa lu-
kisan yang memang dipajang dan digantung dengan
menggunakan semacam kabel kawat.
Tak lama berselang, sekitar pukul 21.00 WIB, datang
sebuah truk ke pelataran museum. Lukisan-lukisan
yang telah diturunkan dari ruang pameran satu per
satu dimasukkan ke dalam truk. “Saat itu saya disuruh
tidur dan tidak ikut campur dalam proses pengambil-
an lukisan,” kenang Iskandar.
Sementara versi Direktur Museum Widayat, Purno-
mo Sidi yang juga anak almarhum Widayat, sempat
ada pemukulan saat proses pengambilan lukisan itu.
Namun kemudian dilerai. Iskandar
Pungki menjelaskan, total lukisan kemudian disuruh ke guest house
yang diambil sebanyak 111 dan tidak boleh masuk ke dalam
lukisan kanvas dan lukisan akrilik museum. “Sebenarnya Iskandar
itu bukan penjaga, mereka itu ke-
di atas kanvas sebanyak 29 buah. luarga yang kebetulan menjaga di
situ,” ungkap Purnomo yang akrab
disapa Pungki.
Meski “disekap” di guest house,
Iskandar masih mendengar suara mobil truk masuk
lagi ke halaman museum, lewat tengah malam, seki-
tar pukul 01.00 WIB. Dari balik jendela kamar ia meli-
hat beberapa lukisan yang belum terangkut langsung
dimasukkan ke dalam truk. Sekitar pukul 03.00 WIB,
anak-anak Widayat yang mengambil lukisan-lukisan
itu kemudian pulang ke rumah masing-masing sekitar
pukul 03.00 WIB dini hari.
Pungki menjelaskan, total lukisan yang diambil se-
banyak 111 lukisan kanvas dan lukisan akrilik di atas
kanvas sebanyak 29 buah. Jadi total lukisan yang di-
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
16. kriminal
ambil 140 buah. Kasus pengambilan lukisan itu pun
dilaporkan ke polisi. Pungki menganggap adik-adik-
nya telah melanggar wasiat Widayat.
Sebelum meninggal pada 20 Juni 2002, ujar Pungki,
Widayat sempat memanggil sebelas anak-anaknya
hasil pernikahannya dengan kedua istrinya, Soewarni
dan Soemini. Mereka dikumpulkan di dalam museum.
Di situ Widayat berwasiat “Sopo wae (siapa saja) anak
keturunan ‘ku, cucu ‘ku, sik wani ngerusak (yang be-
rani merusak) atau memindahtangankan lukisan di
museum, saya azab, saya laknat.”
Wasiat ini dibuat bukan tanpa alasan. Kata Pungki,
'Pertapa' lukisan karya H. saat Widayat masih hidup, anak-anak dari istri kedua
Widayat ingin menjual lukisan berjudul Untuk Istriku Min (Soe-
blog museum h widayat
mini). Lukisan itu memang dibuat khusus untuk istri
keduanya itu. Sebelumnya, Widayat juga membuat
lukisan khusus untuk istri pertama.
Aksi penjualan lukisan itu buntut dari penjualan
lukisan yang dilakukan anak-anak dari istri pertama.
“Saudara-saudara saya ingin menjual lukisan milik
Sopo wae (siapa saja) anak Ibu (Soemini), karena anak-anak
dari Ibu Soewarni juga menjual
keturunan ‘ku, cucu ‘ku, sik wani lukisan milik ibunya,” ujar Pung-
ngerusak (yang berani merusak) ki, yang merupakan anak ketiga
atau memindahtangankan lukisan dari istri kedua Widayat.
Dijelaskan Pungki, saat itu
di museum, saya azab, saya laknat. anak-anak Widayat dari istri per-
tama menjual lukisan milik ibu-
nya untuk membangun masjid.
Konon lukisan itu dijual dengan
harga miliaran rupiah.
Nah, karena khawatir akan terjadi penjualan lukisan
besar-besaran, Widayat sempat menawarkan untuk
menjual sejumlah lukisan yang tidak menjadi koleksi
di museum. Sebab, bagi Widayat, koleksi di museum
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
17. kriminal
Direktur Museum H.
Widayat, Fajar Purnomo
Sidi menjelaskan kronologi
hilangnya ratusan koleksinya.
Tri Joko Purnomo
yang berisi 1.001 lukisan, harus tetap utuh agar bisa
dinikmati pencinta seni dan khalayak ramai.
Widayat juga telah menyiapkan harta warisan beru-
pa uang, tanah, perhiasan, mobil, dan 2.999 lukisan
(kecuali yang di museum) untuk sebelas anaknya yang
tidak satu pun mewarisi bakat lukisnya. Kalau dihi-
tung-hitung, harta warisan itu nilainya bisa mencapai
puluhan miliar rupiah.
Namun yang terjadi di luar harapan. Begitu Widayat
meninggal, terjadi sengketa di antara anak-anaknya.
Konflik itu bermula dari pengelolaan museum. Ter-
jadi aksi saling melengserkan pengelolaan museum.
Persoalan menjadi semakin runyam lantaran biaya
operasional museum tidak sedikit. Setiap bulan paling
tidak butuh Rp 75 juta untuk biaya operasionalnya.
Alhasil, dari waktu ke waktu konflik di antara anak
keturunan Widayat terus meruncing. Sebagian ber-
anggapan bahwa lukisan di museum adalah warisan
yang berhak dimiliki setiap anak. Sebagian yang lain
beranggapan aset museum tidak bisa diperjualbelikan
atau dipindahtangankan.
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
18. kriminal
Putra ketiga dan kelima dari
Di tengah konflik itu, beberapa anak Widayat meng-
pelukis H. Widayat, Anwar ambil 25 lukisan di museum, pada 2010. Saat itu Pung-
Utomo (kiri) dan Juli Raharjo
(tengah) didampingi penasihat ki yang menjadi direktur museum melaporkan peng-
hukum mereka, Irawadi Uska ambilan lukisan tersebut sebagai bentuk pencurian.
(kanan) memberikan klarifikasi.
Detikfoto Menurut taksiran Pungki, 25 lukisan milik ayahnya itu
laku sekitar Rp 7 miliar.
Konflik terus berlanjut. Akhir 2012, Pungki dan Dyah
Widiyati, digugat oleh sembilan saudaranya yang di-
wakili anak tertua dari istri pertama, Wardaningsih.
Gugatan hak waris itu dilayangkan Wardaningsih ke
Pengadilan Agama Mungkid, Magelang.
Dalam gugatan itu Wardaningsih beralasan, seluruh
harta warisan, termasuk museum dan lukisannya,
boleh diperjualbelikan. Selain itu, mereka menuding
Purnomo telah memalsukan lukisan serta ingin me-
nguasai seluruh harta peninggalan H. Widayat.
Sampai saat ini proses hukum perdata itu masih
berjalan. Kedua pihak sudah dipertemukan untuk
bermusyawarah, tapi masih deadlock. Pertemuan
mediasi kembali diagendakan pada 22 Januari men-
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
19. kriminal
datang. Namun belum juga mediasi digelar, sebanyak
140 lukisan digondol dari museum.
“Saya tahu siapa yang mengambil dan dibawa ke
mana lukisan-lukisan itu. Tapi, biarlah polisi yang
mengungkap,” ungkap Pungki.
Namun para pengambil lukisan membantah telah
mencuri. Mereka menganggap koleksi museum itu
diambil ahli waris yang berhak atas barang-barang
tersebut. “Tidak benar adanya pencurian. Kita meng-
ambil lukisan yang menjadi hak waris kami dari wa-
risan milik almarhum Bapak Haji
Tidak benar adanya pencurian. Widayat,” kata Anwar Hutomo Kusu-
mo Wardono, putra alm. H. Widayat
Kita mengambil lukisan yang kepada wartawan di kantor Pusat
menjadi hak waris kami dari Bantuan Hukum Jogjakarta (PBHJ).
warisan milik almarhum Bapak Anwar berkilah, lukisan yang di-
Haji Widayat ambil adalah milik ahli waris, baik
anak-anak dan cucu almarhum.
Sedangkan lukisan yang menjadi milik Pungki tidak
diambil. Saat pembagian warisan juga sudah ada
kesepakatan dan diundi. Ada ahli waris yang menda-
patkan lukisan-lukisan yang berukuran besar, namun
ada pula yang kecil.
Menurut Anwar, kasus ini adalah murni sengketa
perdata dan warisan yang terjadi sejak lama. Pihaknya
sudah mengetahui bila kasusnya dilaporkan ke Polres
Magelang. Saat ini, polisi akan melakukan mediasi
kepada para ahli waris yang bersengketa tersebut.
Sedangkan Kasat Reskrim Polres Magelang AKP
Saprodin menyebut, raibnya koleksi Museum Wida-
yat berhubungan dengan gugatan perdata ahli waris
almarhum Widayat di Pengadilan Agama Magelang.
Ia menambahkan, anak almarhum Widayat sebagi-
an sudah diperiksa polisi. Dari keterangan mereka,
hilangnya koleksi museum terkait dengan masalah
keluarga. (DEN/YOG)
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
20. BERITA KOMIK
Pembuktian Cinta Lesbi di Batam
Reporter: Agus Siswanto (Batam)
dan Irwan Nugroho Saya nikahkan saudara
Angga Soetjipto dan
Ninies Ramiluningtyas
Saaahhh!!!
Pernikahan sesama
jenis kembali terku-
ak. Kali ini dilakukan
dua perempuan
Angga Soetjipto alias
Musjalifa (23) dan
Ninies Ramiluningtyas
(41), warga Batam,
Kepulauan Riau.
Begitu ketahuan, buku
pernikahan mereka
langsung dicabut.
6 Januari 2012 adalah hari yang bahagia bagi Angga Soetjipto alias Musjalifa (23)
seorang mahasiswa dan Ninies Ramiluningtyas (41) yang merupakan buruh pabrik.
Hari itu, keduanya menikah setelah setahun berkenalan. Pernikahan itu dilakukan
di KUA Kabupaten/Kota Batam. Tidak ada kecurigaan apa pun dari petugas KUA,
karena keduanya mengumpulkan syarat-syarat pernikahan secara lengkap. Perni-
kahan itu juga dihadiri oleh saksi.
Setelah menikah, mereka menggelar resepsi. Belum jelas di mana acaranya. menurut informasi, mereka hanya
mengundang kalangan dekat saja. Jadi terbatas. Makin mencurigakan. Selanjutnya, ‘suami-istri’ Angga-Ninies
tinggal di Blok F No. 20 Perumahan Puri Agung III Kelurahan Mangsang, Kecamatan Seibeduk, Batam.
biasanya kalau
Dia (Angga) malah keluar rumah ia memakai
punya kebiasaan aneh jaket, namun sekarang
seperti menanam dan tidak, ah.. saya makin
mengurus bunga. curiga, itu kok kayak
Dia jarang sekali payudara ya
keluar rumah Istrinya malah nggak
hhmmm....
ahh...sepertinya
mereka menggun-
jing 'ku...
awalnya kehidupan mereka layaknya suami-istri betulan. Namun, warga curiga dengan tindak-tanduk pasangan
tersebut. Kecurigaan mengarah kepada sang ‘suami’, Angga, yang mempunyai perilaku mirip perempuan. Karena
keanehan itu semakin memuncak, Ketua RT setempat, Nugroho, mengumpulkan warganya untuk mengadakan rapat.
Tujuannya, memastikan jenis kelamin Angga, apakah benar si Angga adalah pria sejati.
ah..sudah lama bagaimana kalau Kemudian pada
saya curiga dengan hari senin ini kita Senin 7 Januari
tindak tanduk datangi rumah yang lalu, mere-
pasangan itu.... mereka ka mendatangi
rumah Ninies.
K..
TO K..
TO K...
TO
Angga sempat membantah kalau dia adalah perempuan.
YA ADA APA??
BOLEH KAMI Ini buku
MASUK?? nikah kami
di KUA
Sudahlah,
daripada masyara-
kat mengarak kamu
keliling kampung,
mending bicara
baik-baik
ya, benar saya
perempuan
“Terus, kenapa Ini untuk
kalian sampai pembuktian
menikah? cinta
Setelah ‘penggerebekan’ itu, Angga kabur dari rumah Ninies. Sampai saat ini, tidak diketahui batang hidungnya.
Sementara Ninies memilih mengurung diri di dalam rumahnya. Tidak mau ditemui oleh siapa pun. Rumahnya yang
teduh terlihat sepi. (WAN/YOG)
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
21. [ lensa ]
Evakuasi di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ketinggian air di kawasan ini ada yang
mencapai 3 meter. detikfoto/Hasan
Evakuasi Banjir
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
22. [ lensa ]
Mahasiswa dievakuasi dengan mengunakan gerobak, karena rumah kos mereka di Grogol, Jakarta
Barat terendam banjir. detikfoto/Agung
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
23. [ lensa ]
Tim SAR menolong seorang ibu yang terjebak banjir di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
detikfoto/Rengga
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
24. [ lensa ]
Tim SAR mengevakuasi korban banjir dengan menggunakan perahu karet. Tak jarang mereka harus
melawan arus yang sangat deras saat evakuasi. detikfoto/Hasan
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
25. FOKUS 100
hari jokowi - ahok
100
Ujian Banjir di
Hari
Jokowi-Ahok
Jelang 100 hari kerja Jokowi-Ahok, banjir bandang melanda Jakarta.
Mereka bilang tidak pernah punya target program 100 hari.
Reporter: M. Rizal, Isfari Hikmat, Monique Shintami, Evi Tresnawati I Foto: Ari Saputra/Detikfoto
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
26. FOKUS 100
hari jokowi - ahok
S
“ iap Bapak. Siap Bapak. Sekarang saya masih
di lapangan.” Begitu kata Gubernur DKI Ja-
karta Joko Widodo (Jokowi) saat berbincang
dengan seseorang di ujung telepon, Kamis,
17 Januari 2013. Ternyata yang jadi lawan bicaranya
itu Menko Kesra, Agung Laksono.
Kepada majalah detik, Jokowi mengatakan, Agung
meminta digelar rapat koordinasi untuk mengantisi-
pasi dampak banjir. Pasalnya, pada hari itu Jakarta
sedang dikepung banjir.
Jokowi mengaku sebetulnya sudah berupaya meng-
Banjir bahkan antisipasi banjir itu. Malam hari sebelum banjir mener-
merendam jang, ia mengecek tempat-tempat yang rawan seperti
Istana Negara Rawa Buaya, Kampung Pulo, Kampung Melayu, Kam-
pung Duri, dan Cengkareng. “Saya cek perahu karet
dan membuat ada semalam. Untuk posko kesehatan ada. Tempat
Presiden SBY pengungsian juga sudah siap,” terang Jokowi.
menunda 2 jam Namun, curah hujan dan air ‘kiriman’ dari Bogor
pertemuan begitu tinggi. Tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di
dengan Presiden kawasan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, jebol
Argentina dan membuat tanah di bawah bantalan rel kereta api
Cristina tergerus. Air bah dari jebolnya tanggul itu merendam
Fernandez de perumahan elite Menteng, Jl. Sudirman, Bundaran HI,
Kirchner. dan Jl. MH Thamrin.
Banjir bahkan merendam Istana Negara dan mem-
buat Presiden SBY menunda 2 jam pertemuan dengan
Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner.
Banjir memaksa transportasi publik berhenti berope-
rasi. Sejumlah toko tutup. Banyak kantor di Jakarta
pun bubar lebih cepat lantaran karyawannya teradang
banjir. Jakarta benar-benar lumpuh.
Sore harinya, Jokowi meninjau langsung tanggul
Latuharhari yang jebol. Ia ikut bahu-membahu mem-
benahi tanggul dibantu Kementerian PU dan TNI/Pol-
ri. Adapun Ahok mencarikan batu-batu dan meninjau
banjir di wilayah lain. Ia sempat diisukan menghilang
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
27. FOKUS 100 hari jokowi - ahok
saat banjir, karena tak
terlihat ikut rapat koordi-
nasi di Balai Kota.
“Aku ninjau beberapa
lokasi di Jakut dan Jak-
bar. Juga lihat sistem
polder tertutup di Muara
Karang," ucap Ahok ke-
pada majalah detik.
Banjir parah ini seolah
membenarkan prediksi
sejumlah kalangan sebe-
lumnya. Diprediksi banjir
akan lebih besar dari
Tap untuk melihat video
tahun 2007 lalu (baca: Majalah Detik edisi 57: Awas
Tanggul Jebol Banjir Bandang Jakarta).
isfari/majalahdetik
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) luas genangan yang terjadi di ibu kota men-
capai 41 km2 yang tersebar di 62 titik banjir. Akibatnya
sebanyak 910 RT, 337 RW, 74 kelurahan, 31 kecamat-
an, terendam. Adapun total kepala keluarga yang ter-
dampak mencapai 97.608 KK atau 248.846 jiwa.
Kondisi inilah yang membuat Agung gusar dan lang-
sung menelepon Jokowi. Ia meminta Jokowi mengge-
lar rapat di Balai Kota DKI Jakarta untuk membahas
banjir kali ini. Selain dihadiri Jokowi dan Agung, hadir
pula Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, serta
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Suto-
po Purwo Nugroho.
DKI Jakarta akhirnya ditetapkan sebagai wilayah
tanggap darurat banjir selama 10 hari, sejak 17 Januari
sampai 27 Januari. “Pemerintah pusat maupun Pem-
prov DKI mampu dan siap untuk mengatasi, melaku-
kan langkah-langkah dalam menangani akibat banjir
ini dan dampaknya,” kata Agung usai rapat digelar.
lll
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
28. FOKUS 100 hari jokowi - ahok
Hanya tinggal hitungan
hari tugas Jokowi-Ahok
memimpin Jakarta me-
masuki hari ke-100, banjir
besar melanda. Padahal
banjir adalah salah satu
pekerjaan rumah di Ja-
karta, selain kemacetan.
Masalah penanganan
banjir ini pun menjadi
salah satu program uta-
ma Jokowi saat bersaing
Jokowi membantu menjadi orang nomor satu di ibu kota.
memperbaikI tanggul Banjir Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas
Kanal Barat yang jebol.
ari/detikfoto BNPB Sutopo Purwo Nugroho, sampai Sabtu, 19 Ja-
nuari 2013, setidaknya ada 14 korban meninggal dunia
akibat banjir kali ini. Para korban umumnya meninggal
karena tersetrum.
Evakuasi terhadap korban banjir memang menjum-
pai beberapa kendala. Saat majalah detik memantau
lokasi banjir di Kalibata, Jakarta Selatan, kondisi ru-
mah-rumah yang terendam banjir gelap gulita. PLN
sengaja memadamkan aliran listrik untuk menghin-
dari korban jiwa maupun kebakaran.
Untuk menyusuri wilayah permukiman yang dekat
dengan aliran Sungai Ciliwung, perahu tak bisa di-
gunakan karena takut terbalik. “Wah kalau mau lihat
rumah-rumah kumuh yang sudah diseret arus nggak
bisa menjangkau kita,” ujar Iwan, salah satu warga
yang mendampingi majalah detik sambil mendayung
perahu karet menyusuri rumah-rumah yang te
rendam.
Ketinggian air di Kalibata bervariasi dari 1 meter
hingga 3 meter. Muhammad, salah seorang warga
Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, berhasil
dievakuasi setelah sehari semalam bertahan di lantai
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
29. FOKUS 100
hari jokowi - ahok
dua rumahnya. Saat dievakuasi, Mu-
hammad bersama seorang anaknya
yang masih berusia dua tahun.
Di pos pengungsian terdekat yang
terletak di Kampus Binawan, setidak-
nya ada 200 KK yang mengungsi. Sa-
yangnya hingga Kamis malam, para
pengungsi mengaku belum menerima
bantuan apa pun dari Pemprov DKI
Jakarta. Bantuan yang mereka terima
saat ini hanya dari relawan Binawan,
LSM dari Kanada, dan juga bantuan
dari Trupala (Pencinta Alam SMA 6
Jakarta).
“Kalau Jokowi baru ngunjung-ngun-
jungi saja ke tempat banjirnya, nggak
Presiden SBY tinjau banjir
ke tempat pengungsian. Belum ada hasilnya ngunjung-
di lingkungan Istana ngunjungi saja. Kalau dulu, dapur umum, tenda, MCK,
Kepresidenan.
Anung
sudah langsung siap,” ujar Amirudin, Ketua RW 05,
Kelurahan Cililitan.
Selain dikeluhkan pengungsi banjir, sejumlah peng-
usaha juga menyayangkan kesiapan pemerintah da-
lam mengatasi banjir. Apalagi banjir yang mengepung
Jakarta melumpuhkan perekonomian kota tersibuk di
Indonesia itu. Menurut taksiran Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) DKI Jakarta, kerugian ekonomi Jakar-
ta akibat banjir mencapai Rp 1 miliar sampai Rp 15
miliar per jam. Kerugian ini timbul akibat mandeknya
distribusi, gagalnya tran aksi, serta kerusakan.
s
“Kita sangat berharap Pemerintah DKI Jakarta
dengan dukungan penuh pemerintah pusat sudah
harus segera merumuskan dengan serius dan fokus.
Sehingga Jakarta bebas banjir,” kata Sarman Siman-
jorang, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta.
Namun, menurut Jokowi, posko kesehatan dan pos
pengungsian sudah disiapkan sejak banjir 15 Janu-
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
30. FOKUS 100hari jokowi - ahok
ari lalu. Pompa air juga
sudah dikerahkan untuk
menanggulangi genang-
an yang ada di jalan-jalan.
Ia mengakui, hal itu tidak
menyelesaikan masalah.
“Menyelesaikan ma-
salah jangka panjang itu
yang sudah sering saya
sampaikan, normalisasi
itu, pengerukan sungai,
sumur resapan,” ujar
Jokowi.
Gubernur dan Wakil Gubernur Masalah lainnya, imbuh Jokowi, normalisasi itu bu-
DKI Jakarta, Joko Widodo dan tuh pembebasan tanah untuk resapan air, tetapi ang-
Basuki Tjahaja Purnama.
ANTARA/Wahyu Putro A garannya belum diketok dewan. Untuk resapan yang
ditargetkan dibutuhkan paling tidak Rp 250 miliar.
Untuk normalisasi kali untuk pembebasan tanahnya
dibutuhkan Rp 450 miliar. Itu belum biaya fisik. Jika
program itu sudah berjalan paling tidak dalam satu
tahun bisa menghilangkan 7-8 titik banjir.
Saat ini ada 7-8 titik banjir yang jadi target pembe-
nahan Pemprov DKI Jakarta, karena itu Jokowi tidak
sepakat dengan istilah 100 hari di pemerintahannya.
“100 hari ngapain? Saya tidak punya program 100 hari,”
pungkasnya.
Ahok pun setali tiga uang. Meski memandang banjir
di Jakarta harus diatasi dengan cara-cara yang eks-
trem, tetapi itu juga tidak bisa dilakukan dalam waktu
yang singkat. Dalam tiga bulan ini, jajaran Pemprov DKI
Jakarta masih menggenjot rancangan proyek-proyek
di Jakarta, salah satunya untuk mengatasi banjir.
“Sekarang minimal kita sudah punya gubernur dan
wakil gubernur yang nggak boros, korupsi, dan trans-
paran. Tinggal programnya kita kawal,” kata Dwi Djoko
Rusriyanto, staf Ahok. (DEN/WAN)
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
31. FOKUS
100hari jokowi - ahok
Skala Banjir
VS
2007 2013 (15-18 Januari 2013)
Luas genangan Luas genangan
2 2
231,8 km 41 km (8% luas DKI)
• 910 RT • 102 kelurahan
• 337 RW • 32 kecamatan
Kerugian materi Terdampak
Rp 5,18 triliun 248.846 jiwa
Pengungsi Pengungsi
> 320.000 orang 18.018 orang
Korban meninggal dunia Korban meninggal dunia
80jiwa 14 jiwa
tinggi genangan (meter) LOKASI PENGUNGSI
0.1-0.3 1-5
BATAS RW TERDAMPAK BANJIR
0.3-1 >5 Sumber:
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kemen-
terian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
32. FOKUS 100 hari jokowi - ahok
Kompromi demi
megaproyek
Sejumlah megaproyek di Masa Jokowi-AHOK masih
menggantung. Jokowi tak mau menanggung risiko yang
terjadi. APBD yang belum diketok Juga jadi kendala.
T
Reporter: Hans Henricus, Isfari Hikmat, ransportasi massal harus ada yang sele-
Bahtiar Rifai, dan Monique Shintami
Jhoni Hutapea/detikfoto
sai. Entah MRT atau monorel harus ada yang
rampung. Itu target Gubernur DKI Jakarta,
Joko Widodo di lima tahun kepemimpinannya.
Membenahi transportasi massal memang menjadi
salah satu janji mantan Walikota Solo yang akrab di-
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
33. FOKUS 100
hari jokowi - ahok
sapa Jokowi itu.
Untuk urusan ini, Jokowi sebetulnya tak mau keluar
dari blue print yang sudah ada. Utamanya melanjutkan
proyek Mass Rapid Transit (MRT), monorel yang ter-
bengkalai, dan meningkatkan performa bus transja-
karta. Tapi MRT tampaknya menjadi prioritas Jokowi.
Sebelum masa jabatannya berakhir pada 2017, Jakar-
ta ditargetkan sudah memiliki setidaknya satu koridor
MRT.
Namun tetap, Jokowi tak mau gegabah. Bahkan ia
terkesan sangat hati-hati. Jokowi menghitung ulang
untung rugi proyek MRT. Public hearing dilakukan de
ngan mengundang para pakar transportasi dan warga
Jakarta.
Itu nanti “Saya tidak mau karena suatu kalkulasi yang salah,
pas saya tidak menjabat ada suara-suara ‘Waduh ini
urusannya
dulu yang ngitung keliru ini. Harga tiketnya mahal’”
PT MRT dan ujarnya kepada majalah detik.
Dinas Tata Selain itu, ia bergerilya untuk melobi pemerintah
Ruang yang pusat untuk porsi tanggungan pinjaman. Ia meminta
melakuan agar porsi pusat dinaikkan menjadi 60% dari semula
pendekatan- 42%. Alasannya, jika porsi DKI dikurangi maka harga
pendekatan tiket yang semula Rp 38.000 bisa diturunkan. Geri-
yang baik. lya dilakukan ke Menkeu Agus Martowardojo, Menko
Perekonomian Hatta Rajasa hingga Wapres Boediono.
Akhirnya, pusat menyetujui menaikkan porsinya men-
jadi 49%.
“Kami menerima keputusan ini, karena tak ingin
proyek ini kembali tertunda,” terang Jokowi.
Selain porsi tanggung jawab, juga ada perubahan
tahap pembangunan yang semula dimulai dari Lebak
Bulus ke Bundaran HI, dibalik menjadi HI-Lebak Bu-
lus. Ini dikarenakan masih adanya penolakan oleh
para pelaku usaha di kawasan Fatmawati yang akan
dilalui jalur MRT.
“Itu nanti urusannya PT MRT dan Dinas Tata Ruang
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
34. FOKUS 100hari jokowi - ahok
yang melakukan pendekatan-pendekatan yang baik,”
Desain MRT
jakartamrt.com imbuhnya.
Setelah ini, diharapkan proyek senilai Rp 15,6 triliun
ini bisa segera diputuskan siapa yang akan melak-
sanakan pemba gunan proyek ini. Saat ini ada dua
n
konsorsium yang bertarung memenangi proyek MRT
tahap satu ini, yakni konsorsium Hutama Karya-Sum-
itomo dan Wijaya Karya-Obayashi-Shimizu.
Merasa MRT sudah siap, Jokowi berencana untuk
mengumumkan nasib proyek itu pada 17 Januari 2013
yang lalu. Saang, banjir besar keburu melanda. Di
y
tengah perjalanan ke kantor, Jokowi ditelepon Menko
Kesra untuk mengadakan rapat mengantisipasi dam-
pak banjir. Jakarta ditetapkan situasi tanggap darurat
hingga 27 Januari 2013.
Jika MRT sudah menemui titik terang, monorel yang
sebagian tiangnya sudah dibangun beberapa tahun
lalu justru kian tak jelas. Jokowi ingin proyek itu juga
diumumkan berbarengan dengan MRT. Namun, lagi-
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
35. FOKUS 100 hari jokowi - ahok
lagi ia belum mengambil
keputusan.
Di saat yang sama, PT
Adhi Karya secara resmi
menyatakan mundur
dari konsorsium PT Ja-
karta Monorail. BUMN ini
malah mengusulkan rute
baru yakni Bekasi-Cawa-
ng-Cibubur. “Alasannya
satu, proposal kami itu
beda dengan yang dikons-
esikan kepada Jakarta
Monorail,” ujar Dirut PT
Adhi Karya, Kiswodarmawan.
Permukiman kumuh di
Kampung Melayu, Jaktim Kompromi dengan pemerintah pusat memang har-
dok. detikfoto
us banyak dilakukan Jokowi saat memutuskan mega-
proyek di Jakarta. Pasalnya ‘pusat’ ada di banyak
megaproyek itu. Dalam kasus pembangunan enam
ruas tol Jakarta misalnya, Jokowi akhirnya harus
mengubah sikapnya.
Setelah mendengar paparan Menteri Pekerjaan
Umum Djoko Kirmanto dan bertemu Dirut PT Jakarta
Tollroad Development Frans Sunito, Jokowi akhirnya
menyetujui proyek senilai total Rp 40,02 triliun itu.
Alasannya enam ruas tol ini merupakan bagian dari
tulang punggung transportasi Jakarta.
Keenam ruas tol tersebut adalah Tol Semanan-
Sunter (17,88 kilometer), Tol Sunter-Pulo Gebang (11
kilometer), Tol Duri Pulo-Kampung Melayu (12,65 ki-
lometer), Tol Kemayoran-Kampung Melayu (9,60 kilo-
meter), Tol Pasar Minggu-Casablanca (9,15 kilometer)
dan Tol Ulujami-Tanah Abang (8,27 kilometer).
Di balik pembangunan jalan tol ini sudah ada kon-
sorsium Jakarta Tollroad Development, yang terdiri
dari PT Jakarta Propertindo, Grup Pembangunan Jaya
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
36. FOKUS 100 hari jokowi - ahok
(PT Jaya Real Property, PT Pembangunan Jaya Ancol,
Kawasan padat penduduk di
Jakarta PT Jaya Konstruksi, PT Pembangunan Jaya, PT Jaya
fikri/detikfoto
Land, dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk).
Sejumlah BUMN juga ikut terlibat yaitu PT Wijaya
Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Pembangunan
Perumahan, dan Hutama Karya.
Sikap kompromi Jokowi ini menuai protes, karena di-
nilai tidak sejalan dengan misinya membangun trans-
portasi ma al. Bahkan ada yang menduga sebagai
ss
bagian transaksi pembangunan MRT. “Jalan tol atau
jalan baru tidak menjamin menyelesaikan kemacet-
an,” ujar Direktur Intrans (Institut Transportasi Studi)
Darmaningtyas.
Tak hanya dari pusat, Jokowi juga harus ‘menunduk-
kan’ DPRD DKI Jakarta yang dinilai sengaja mengulur
pembahasan APBD, hingga membuahkan teguran
dari Mendagri Gamawan Fauzi. Namun tudingan ini
langsung dibantah oleh Wakil Ketua DPRD DKI, Sayo-
go Hendro Subroto.
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perhitungan
Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD DKI 2013
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
37. FOKUS 100
hari jokowi - ahok
sudah siap sebelum Jokowi-Ahok dilantik. DPRD se-
ngaja menunda pengesahan APBD untuk memberi
kesempatan pada eksekutif untuk meneliti dan mela-
kukan perubahan. Dan perubahan itu baru diserahkan
ke DPRD akhir November 2012.
“Terlambatnya di situ. Dilantik 15 Oktober, meng-
ubah KUA PPAS baru kemudian kita bahas. Karena
kebijakan umum serta kebijakan beliau sangat ber-
ubah,” ujar politikus PDIP ini.
Memang, Jokowi-Ahok banyak melakukan perubah-
an rencana pada sektor transportasi dan perumahan.
Di Jakarta ada Di samping MRT dan monorel, Jokowi menambahkan
rencana peremajaan angkutan umum dan penam-
sekitar 300 RW bahan armada bus transjakarta. Semua itu mengaki-
yang kumuh. batkan perubahan anggaran hingga Rp 2,2 triliun. Ini
Dalam setahun membuat DPRD gamang, karena payung hukumnya
paling bisa belum jelas.
dilakukan 30 Untuk sektor perumahan, Jokowi menyampaikan
hingga 40 RW. tekadnya untuk merealisasikan pembangunan kam-
Satu kampung pung deret di bantaran kali dan pembangunan rusu-
itu Rp 30 miliar. nawa di pusat kota. Namun soal ini, juga dinilai belum
Ini perlu acuan ada payung hukumnya.
kerja yang jelas. “Di Jakarta ada sekitar 300 RW yang kumuh. Dalam
setahun paling bisa dilakukan 30 hingga 40 RW. Satu
kampung itu Rp 30 miliar. Ini perlu acuan kerja yang
jelas,” ujar Sayogo sambil menambahkan harus ada
detail mana yang dapat dan apa kriterianya.
Anggota Komisi B Slamet Nurdin menambahkan,
Pemprov juga belum menyelesaikan Rencana Pemba-
ngunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang berisi
program-program pembangunan. Menurut informasi
yang diterima majalah detik, ada 50 ribu item-item
proyek yang dibahas. Tujuannya, untuk menghindari
kebocoran.
Ahok mengakui, RPJMD itu memang masih disusun.
"Tak ada yang menghambat. Sedang proses penyu-
sunan," kata Ahok. (AMI/WAN)
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
38. FOKUS 100
hari jokowi - ahok
Tahun Baru Bus Baru
S
elasa 1 Januari 2013, BLU Nilai investasi pengadaan 66 ar-
TransJakarta meluncurkan mada transjakarta baru mencapai
uji operasi 10 bus yang baru Rp 221 miliar. Sedangkan persiapan
saja dihadirkan dari Perusahaan keuangan yang dipenuhi oleh Pem-
Zhong Tong, Cina. Armada baru prov DKI Jakarta di awal mencapai
ini akan mengisi dua koridor, yakni Rp 1,8 triliun. Harga setiap unitnya
koridor I dan koridor XI Kampung mencapai Rp 3,35 miliar.
Melayu-Pulo Gebang. Pengamat transportasi, Darma-
Hadirnya 10 bus baru
ini merupakan realisasi
awal janji kampanye
Jokowi-Ahok untuk me-
nambah 1.000 unit trans-
jakarta dan penambah-
an koridor menjadi 15
koridor dalam Pemilihan
Gubernur (Pilgub) DKI
Jakarta 2012 lalu.
Pasca-pelantikan, ANTARA/Puspa Perwitasari
keduanya mengusulkan penambah- ningtyas menilai, meski ada penam-
an 66 armada transjakarta. 10 bus bahan unit, secara umum kualitas
ini adalah gelombang pertama yang transjakarta menurun. Jalur trans-
segera akan bertambah menjadi 23 jakarta sampai saat ini tidak ada
pada Januari 2013. yang benar-benar steril. Ketersedia-
Jokowi sendiri cukup ambisius an BBG juga masih menjadi problem
melakukan penambahan trans- utama.
jakarta. Ia mendapat laporan nihil- “Hal itu berdampak pada headway
nya penambahan armada pada saat bus yang lama dan masa tunggu
perayaan ulang tahun BLU Trans- penumpang yang lama pula. Juga
Jakarta. Makanya, ia berniat me- tidak memberi kepastian pada waktu
nambah sebanyak 450 armada pada tempuh,” katanya.
tahun 2013 ini. (ARY)
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
39. FOKUS 100 hari jokowi - ahok
Saat Rumah Sakit
Kebanjiran Pasien
Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar adalah janji
kampanye Jokowi-Ahok yang sudah diwujudkan. Masyarakat
berbondong-bondong ke rumah sakit. Sayang, dampak ‘euforia’
warga Jakarta itu tampak belum diantisipasi.
Reporter: Ken Yunita, Bahtiar Rifai, Monique Shintami | Video: Detik TV
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
40. FOKUS 100
hari jokowi - ahok
K
amis 17 Januari 2013, perasaan lega meng-
hinggapi Endang Prihatin (40) usai meman-
dang antrean pasien yang mengular di Ru-
mah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati,
Jakarta Selatan. Baru saja ia melengang menuju
kamar anaknya yang dirawat di RS tersebut.
Beberapa bulan lalu, ia harus menghadapi antrean
yang sama. Ujungnya sungguh menyakitkan, pihak
RS Fatmawati menolak merawat Adiem (17), anaknya.
Padahal sudah sejak lama Adiem mengidap penyakit
hernia.
“Dia kan kena hernia sejak umur 4 tahun dan baru
dioperasi sekarang ini,” tuturnya ketika ditemui maja-
lah detik di RS Fatmawati.
Anggaran ini Adiem akhirnya dapat dioperasi bermodalkan sebu-
ah kartu berwarna jingga dan putih bernama Kartu
ditargetkan
Jakarta Sehat (KJS). Kartu itu adalah buah kebijakan
untuk Gubernur DKI Jakarta yang baru, Joko Widodo. Untuk
memenuhi mendapatkan KJS, syaratnya cukup mudah. Ia hanya
kebutuhan mempersiapkan KTP DKI Jakarta yang masih aktif dan
kesehatan bagi mendaftarkannya ke Puskesmas tempatnya tinggal.
sekitar 4,7 juta “Saya lantas diberi kartu sementara, untuk nanti
penduduk DKI diperbarui dengan kartu yang tetap,” tutur Endang.
Jakarta. Pasca-memenangi Pilgub DKI Jakarta September
2012 yang lalu, Jokowi-Ahok langsung mengebut pem-
bikinan KJS. Tak harus menunggu pembahasan APBD
2013. Sisa anggaran DKI 2012 masih memungkinkan
untuk menjalankan program KJS. Alhasil, gelontoran
anggaran sebesar Rp 800 miliar langsung digunakan
untuk memenuhi KJS.
Anggaran ini ditargetkan untuk memenuhi kebu-
tuhan kesehatan bagi sekitar 4,7 juta penduduk DKI
Jakarta. KJS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
kesehatan penduduk miskin (478,1 ribu jiwa) dan pen-
duduk rentan (780 ribu jiwa) dari keseluruhan pendu-
duk DKI (9,6 juta jiwa). Hingga saat ini KJS telah dise-
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
41. FOKUS 100hari jokowi - ahok
barkan kepada 738.949
penduduk.
Untuk program KJS
itu, Jokowi memang
sudah pengalaman. Ia
memberlakukan pem-
berian kartu sehat ke-
tika menjabat sebagai
Walikota Solo. Hasil-
nya signifikan, kartu
ini dapat menopang
kebutuhan pengobat-
an sebanyak 235.639
Jokowi membagikan Kartu penduduk kelas menengah dan bawah dari jumlah
Jakarta Sehat (KJS) di keseluruhan penduduk Solo, sekitar 2 juta jiwa.
Kelurahan Bukit Duri, Tebet,
Jakarta Selatan Kartu ini memang cukup memberikan kelegaan.
Agung Pambudhy/detikfoto Pemegang kartu dapat memperoleh fasilitas perawat-
an di kelas 3. Pasien pun bisa berobat untuk penyakit
kanker dan kemoterapi. Namun, Jakarta memberikan
tantangan lebih. Dalam praktiknya, terlihat ada yang
belum matang dalam peluncuran KJS ini.
Sejak adanya KJS, Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat kebanjiran pasien.
Jumlah pasien melonjak dari 200 menjadi 700 orang
per hari. Bahkan, di hari libur, jumlah pasien mem-
bengkak menjadi 1.200 pasien per hari. Karena ruang
kelas 3 overload, pasien dirawat di IGD.
RSUD Tarakan sendiri masih memaklumi mem-
bengkaknya pasien. Mereka tetap memenuhi pelayan-
an secara standar. Sementara jumlah tenaga medis
tidak mengalami penambahan.
Kejadian yang sama juga dialami RSUP Fatmawati.
Direktur RS tersebut, Andi Wahyuningsih mengaku
sering sekali menerima pasien pemegang KJS yang
sebenarnya tak perlu diobati di rumah sakit. Pasien
‘nyasar’ ini mencapai 40 persen pemegang KJS yang
berobat ke RSUP Fatmawati.
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
42. FOKUS 100
hari jokowi - ahok
Sebetulnya, kata Andi, pemanfaatan KJS itu meli-
batkan puskesmas sebagai pelayan kesehatan utama.
Jadi, pemegang kartu KJS bisa diobati di puskesmas
jika tak membutuhkan perawatan intensif. Kalaupun
wajib dirawat, harus mendapat rujukan dari puskes-
mas setempat.
“Nah, jadi sekarang belum ada petunjuk teknis (juk-
nis) yang lengkap mengenai KJS ini,” keluhnya.
Selain KJS, Jokowi-Ahok juga menggenjot janji kam-
panye mereka yang lain, yakni Program KartuJakarta
Pintar (KJP). Hingga akhir 2012 lalu, pembagian KJP
mencapai 12 ribu siswa. Anggaran yang disediakan
dengan sisa APBD DKI 2012 adalah Rp 37 miliar.
Awal tahun ini, pengguna KJP mencapai 10 ribu sis-
Awal tahun wa dari kuota 332 ribu dengan ketersediaan anggaran
Rp 804 triliun. Mayoritas pengguna kartu ini adalah
ini, pengguna
sekolah swasta yang mencapai 113 sekolah. Sedang-
KJP mencapai kan sekolah negeri hanya mencapai 18 sekolah.
10 ribu siswa “Ini masih berjalan walau ada keluhan. Karena wajar
dari kuota 332 di pendidikan ini kan banyak keluhan. Urusan Sekolah
ribu dengan itu peserta didiknya di Jakarta mencapai 1,6 juta sis-
ketersediaan wa,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta
anggaran Rp Taufik Yudi.
804 triliun. Gerak cepat Jokowi-Ahok ini menuntut DPRD DKI
Jakarta mempercepat langkah. Tak ayal, berbagai ke-
sepakatan harus digelar. Maklum, orientasi anggaran
ini berbeda jauh dengan masa Gubernur Fauzi Bowo
(Foke).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Sayogo Hendro Su-
broto menyatakan pelantikan Jokowi-Ahok dilakukan
pada 15 Oktober 2012. Pada saat itu, perubahan ang-
garan melalui Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon
Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI di-
lakukan. 10 hari kemudian diserahkan kepada DPRD
DKI Jakarta.
Waktu ini sudah sangat terlambat untuk melakukan
pembahasan. Namun mau tak mau perubahan harus
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
43. FOKUS 100hari jokowi - ahok
dilakukan. Apalagi, peru-
bahan baru diserahkan
akhir November 2012.
Namun antusiasme
dari Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI sangat
besar. Sehingga DPRD
DKI Jakarta tetap harus
melakukan pembahas-
an. Alhasil, kesepakatan
dapat dilakukan pada 15
Januari untuk memenuhi
program KJS dan KJP.
Mereka sepakat me-
manfaatkan dana sisa anggaran DKI 2012 sebesar Rp
Kartu Jakarta Sehat (KJS)
memicu jumlah pasien di 3,1 triliun. DPRD DKI Jakarta melakukan penghitungan
beberapa RSUD meningkat. Tak sisa anggaran yakni Rp 7 triliun ditambah penambah-
terkecuali di RSUD Tarakan,
Jakarta. an pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun. Namun anggar-
Agung Pambudhy/detikfoto
an ini sudah dimanfaatkan sebesar Rp 5,2 triliun.
“Kami sudah mengakomodir (mengakomodasi)
kemauan gubernur. Mereka (DPRD DKI Jakarta) me-
nunggu, karena gubernurnya lain, juga menunggu apa
yang disampaikan dalam kampanye akan diakomodir
(diakomodasi),” jelasnya.
Jokowi sendiri memastikan pemegang KJS tetap
bisa berobat meski APBD belum diketok. Terkait ada-
nya permasalahan di rumah sakit-rumah sakit, Jokowi
mengakui sistem KJS sedang dirombak. Namun, un-
tuk pelayanan terhadap masyarakat, ia meminta agar
segera ditanggulangi. Misalnya, dengan menambah
tenaga medis sehingga mencukupi.
“Memang sekarang ini lonjakan pasien cukup ba-
nyak. Itu menunjukkan bahwa KJS memang dibutuh-
kan oleh masyarakat,” cetusnya. (ARY/WAN)
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
44. FOKUS 100
hari jokowi - ahok
Menyulap PNS Mirip
Customer Bank
B
irokrasi adalah masalah yang
sering dikeluhkan oleh warga DKI
Jakarta. Masyarakat sering diha-
dapkan dengan birokrasi yang lambat
dan berbelit-belit. Belum lagi, pungut-
an liar yang ditarik oleh oknum-oknum
aparat pemerintah.
Pada masa kampanye Pilgub DKI
Jakarta, penataan birokrasi menjadi dok. detikfoto
fokus utama jualan Joko Widodo dan
Basuki Tjahaja Purnama. Mereka ber- segan memarahi anak buahnya yang
janji mengubah birokrasi benar-benar lamban. (Baca Majalah Detik Edisi 52:
menjadi pelayan masyarakat. Ahok Style).
Pasca-dilantik, Jokowi melakukan in- Ahok mengidamkan birokrasi Pem-
speksi mendadak ke kantor kelurahan prov Jakarta mirip customer bank. “Pak
dan kecamatan. Ia mendapati banyak Ahok sampaikan paling nggak kayak
anak buahnya yang tidak tertib dan custumer service bank. Kan mereka pe-
disiplin masuk kantor. Layanan masya- layan masyarakat,” kata staf Ahok, Dwi
rakat pun masih centang perenang. Djoko Rusriyanto.
Alhasil, Jokowi mengumpulkan apa- Beberapa pihak menilai sudah ada
ratnya pada Selasa 20 November 2012. perbaikan birokrasi itu. Namun, tetap
Dalam forum itu, ia meminta agar para saja masih ada oknum-oknum PNS
aparatur di bawah menjalankan tugas- yang bertindak menyimpang. Penga-
nya secara lebih profesional. Tak segan laman itu bahkan dirasakan langsung
ia mengancam mengganti lurah atau oleh keluarga pakar manajemen, Rhe-
camat yang tidak patuh alias mbalela. nald Kasali.
Ahok lebih bersikap keras lagi terha- “Kemarin urus KTP terasa. Anak saya
dap para anak buahnya. Sikap tegasnya dimintai duit. Bahkan ditegur sama
terhadap birokrasi itu bahkan ia tun- yang jaga, ‘masa kamu dari luar negeri
jukkan ke masyarakat melalui video di nggak punya duit?’” ucap Rhenald.
YouTube. Di depan rapat dinas, Ahok tak (WAN/YOG)
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
45. FOKUS 100 hari jokowi - ahok
Pendobrak Gaya
‘Ndoro’ Pejabat
Gaya Jokowi saat memimpin Solo dan Jakarta tak banyak beda.
Blusukan ke kampung-kampung tetap menjadi ciri khasnya. Banyak
ditiru pejabat lain. Efektif, tapi juga tak lepas dari kelemahan.
S
Reporter: Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Monique uliadi adalah saksi hidup keseharian Joko
Shintami, dan Evi Tresnawati Widodo (Jokowi) saat menjadi Walikota Solo,
Foto: Agung Pambudhy/detikfoto
Jawa Tengah (Jateng). Di samping tentu saja
istrinya, Iriana, Suliadi adalah orang yang
selalu berada di dekat Jokowi. Maklum, Suliadi adalah
sopir pribadi Jokowi selama tujuh tahun memimpin
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
46. FOKUS 100
hari jokowi - ahok
Kota Batik itu.
Suliadi bercerita, setiap hari Jokowi rutin menyam-
bangi kampung-kampung di Solo. ‘Blusukan’ itu di-
lakukan tak tentu, tapi seringnya pagi hari sebelum
berangkat ke kantor. Mobil biasanya keluar dari Loji
Gandrung, rumah dinas walikota di Jl. Slamet Riyadi,
sekitar pukul 07.30 WIB.
Di tengah perjalanan ke kampung-kampung itu,
mobil berhenti sebentar di toko untuk membeli sara-
pan. Roti dan air mine al adalah menu santapan pagi
r
Jokowi. “Kadang saya atau ajudan turun beli roti,” kata
Suliadi kepada majalah detik.
Di Jakarta, Berkunjung ke tengah-tengah warga Solo, Jokowi
antusias mendengarkan keluh kesah mereka. Masalah-ma-
masyarakat salah itu ‘dicatat’ di kepala Jokowi. Selain menyerap
aspirasi warga, ia juga membawa bawaan wajib, yaitu
lebih besar beras dan buku tulis untuk anak-anak sekolah.
dibandingkan “Biasanya satu jam atau dua jam keli ing kampung,”
l
di Solo. Ketika ucap Suliadi.
mengunjungi Setelah Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Su-
Jakbar, Jokowi liadi ‘berpisah’ dengan mantan bosnya karena tak lagi
dirubung oleh didapuk sebagai sopir. Namun, saat tahun baru 2013
banyak orang. lalu, ia diundang ke Jakarta. Selama seminggu Suliadi
‘bernostalgia’ dengan Jokowi. Ia diajak Jokowi keliling
kampung di Jakarta Barat dan mengunjungi Bendun-
gan Katuampa, Bogor.
l
Nah, dari situlah, Suliadi melihat ada sedikit yang
berbeda dari blusukan Jokowi ketika masih di Solo dan
setelah di Jakarta. Di Jakarta, antusias masyarakat
lebih besar dibandingkan di Solo. Ketika meng njungi
u
Jakbar, Jokowi dirubung oleh banyak orang. “Pak
Jokowi makin kurus juga. Mungkin karena banyak
yang dijelajahi,” canda Suliadi.
Blusukan memang menjadi ciri khas yang tetap di-
pertahankan oleh Jokowi ketika menjadi Gubernur Ja-
karta. Selama tiga bulan memimpin ibu kota, Jokowi
Majalah detik 21 - 27 januari 2013
47. FOKUS 100hari jokowi - ahok
lebih sering berada di luar
kantor untuk blusukan mau-
pun sidak aparat pemerintah
di kecamatan dan kelurahan.
Blusukan itu dilakukan
Jokowi secara tidak terjad-
wal oleh protokoler kantor
gubernur. Hanya Jokowi saja
yang tahu agendanya. Oleh
karena itu, dari pegawai Ba-
lai Kota sampai wartawan
yang ingin meliput pun ke-
limpungan mengikuti agenda Jokowi.
Joko Widodo berjabat tangan
dengan warga yang merayakan “Biasanya kalau ada laporan terkait keadaan kam-
malam tahun baru di kawasan
Bundaran Hotel Indonesia, pung, tak berapa lama, Gubernur akan meninjau,”
Jakarta. terang Nurjanah, Kepala Seksi Penyiapan Materi dan
ANTARA/M Agung Rajasa
Publikasi Pemprov DKI Jakarta.
Jokowi mengaku tidak merasa capai. Namun bila
capai, obatnya hanya satu: tidur. Setiap hari, ia tidur
selama empat jam. Ia juga biasa curi-curi waktu un-
tuk memejamkan mata ketika di mobil atau senggang.
“Gampang tidur saya itu. Sepuluh menit tidur di mo-
bil bisa,” katanya penggemar musik cadas ini kepada
majalah detik.
Menurut pria kelahiran 21 Juni 1961 ini, ia lebih suka
bertanya kepada masyarakat daripada ke ahli atau
pakar. Ia ingin mengetahui kemauan dan kebutuhan
masyarakat. Juga untuk menyadarkan mereka ten-
tang apa yang seharusnya dilakukan guna menuntas-
kan masalah Jakarta.
Seperti misalnya blusukan ke kampung-kampung di
pinggiran Kali Ciliwung. Jokowi memberikan penger-
tian kepada mereka tentang perlunya kampung deret
untuk menata daerah aliran sungai. Supaya mereka
nantinya setuju dengan konsep pemerintah.
“Mereka harus diberikan kesadaran bahwa itu untuk
Majalah detik 21 - 27 januari 2013