SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 111
Downloaden Sie, um offline zu lesen
candaan        uji nyali   ROBIN HOOD
hakim daminG   MELAWAN AS    DUNIA MAYA

                                               IK
                                            KOM KTIAN
                                               U        S
                                          P EMBA SEJENI
                                            CINT




ujian berat
 JOKOWI
                                 EDISI 60 21 JANUARI 2013
majalah detik

          Table of Contents                                                    Favorite
       Back                                                                          Share FB
Home                                                                                      Table of Contents




                                                                 Gunakan icon berikut
                          Memutar ipad:                          sebagai petunjuk membaca
                          Untuk melihat majalah                  majalah ini
                          dalam tampilan horizontal
                          atau vertikal
                                                                       Kebawah              Galeri
                                                                                            Image


                                                                       Tap                  Audio
                          Rubrik:
                          Geser kekiri dan kekanan
                          untuk melihat rubrik
                                                                       Close                Video


                                                                                            3600
                                                                       Geser          360   View
                          Artikel:
                          Geser keatas dan kebawah
                                                                       Putar                Map
                          untuk membaca artikel



                                                 Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload
         Pindah halaman lewat scroll                         Menampilkan majalah yang sedang dibaca
Fitur Background Download*
Telah tersedia di Majalah Detik!
           Update Majalah Detik
               versi 2.2.6

       *Background download
   memungkinkan Anda mendownload
    Majalah detik sambil membuka
             aplikasi lain.
DAFTAR ISI
  Edisi 60       21 - 27 Januari 2013

                                                               internasional
                                                               Pertarungan demi Kemenangan Ketiga
                                                                                             Tantangan besar di
                                                                                             periode kedua Barack
                                                                                             Obama.


                                                               Gaya hidup
                                                               2013: Mewah Nan Elegan
                                                                                             Perkembangan fashion
                                                                                             hijab 2013 makin stylish.
                                                                                             Meski begitu para
                                                                                             hijabers akan dianggap
                                                                                             semakin syar’i.
Fokus
Ujian Banjir di 100 Hari Jokowi-Ahok
Jelang 100 hari kerja Jokowi-Ahok, banjir bandang
melanda Jakarta. Mereka bilang tidak pernah punya
target program 100 hari.                                       Nasional
                                                               Candaan Tak Senonoh Pak Hakim

Hukum                                                          interview
Rekening Melar Anggota Banggar                                 Dirut PLN:
                                                               Intinya Subsidi Listrik Dikurangi Rp 14,8 triliun
                               DPR lagi-lagi kebakaran
                               jenggot. PPATK meng-            ekonomi
                               ungkap sejumlah transaksi       Terganjal Saat Menuju Hilir                     ik
                               mencurigakan anggota dewan                                                 kom ktian
                               yang terkait pencucian uang.                                                  u      i
                                                               bisnis                                    emb a Lesb
                                                                                                        P t
                                                               Uji Nyali Melawan Paman Sam               Cin Batam
                                                                                                            di
kriminal                                                       people
Azab Lukisan Widayat                                           Jessica Chastain, Jackie Chan, Intan Nuraini
                               Perlahan tapi pasti lukisan
                               di Museum H. Widayat            seni & hiburan
                               berkurang. Jumlah lukisan       Catatan Harian dalam Konser Balawan
                               yang awalnya sebanyak 1.001,
                               kini menyusut karena dijual     wkwkwk
                               anak-anaknya.                   Nama Suroboyoan Ala Baktiono

                                                               Lensa
                                                               Evakuasi Banjir Jakarta
Cover: Kiagus Aulianshah

     @majalah_detik         majalah detik                      Tap Pada konten untuk membaca artikel




Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan, M
Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati,
Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim Foto:
Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena
Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy,
Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
nasional




Candaan Tak Senonoh
Pak Hakim
   Berawal dari canda, karier Hakim Muhammad Daming Sunusi terancam.
   Ia menyebutkan pemerkosa dan korban sama-sama menikmati peristiwa
   pemerkosaan. Sebuah canda yang tidak senonoh.




                                        Y
                                        “
Reporter: Salmah Muslimah, Andi                  ang diperkosa dengan yang memperkosa
Saputra, Danu Damarjati, dan M. Iqbal            ini sama-sama menikmati. Jadi harus pikir-
Foto: Ari Saputra
                                                 pikir terhadap hukuman mati,”
                                                   Kalimat itu terlontar dari mulut Daming
                                        Sunusi. Ia sengaja mengatakannya untuk memancing
                                        tawa Anggota Komisi III DPR di hadapannya. Berhasil,


                                                                  Majalah detik 21 - 27 januari 2013
nasional




                      gelak tawa menyambut kalimat itu.
Seleksi Hakim Agung
detikfoto               Senin, 14 Januari 2013, waktu memang berjalan
                      lambat di Ruang Komisi III DPR Gedung Nusantara II
                      kompleks DPR, MPR, DPD, Senayan, Jakarta Pusat.
                      Daming duduk sendiri di depan menghadapi anggota
                      DPR, perwakilan 9 fraksi. Ia mendapat urutan kedua
                      wawancara fit and proper test calon hakim agung (CHA).
                        Debat soal hukuman mati mewarnai tanya-jawab
                      selepas presentasi makalah. Suasana memang kaku,
                      forum semacam ini padat dengan debat teoretis. Da-
                      ming pun merasa jenuh.
                        Sebuah pertanyaan kemudian dilempar oleh Anggo-
                      ta Komisi III DPR dari Fraksi PAN, Andi Azhar soal hu-
                      kuman mati bagi pelaku tindak pidana pemerkosaan.
                      Daming tidak sepakat penjatuhan hukuman mati bagi
                      pelaku tindak pidana pemerkosaan. 
                        Sayangnya ia menjawab dengan kalimat yang tidak
                      senonoh yang merendahkan korban perkosaan. Ia me-

                                                 Majalah detik 21 - 27 januari 2013
nasional



                    nyebutkan pelaku dan korban sama-sama menikmati
                    tindak pidana pemerkosaan. Parahnya, seloroh ini ia
                    lempar di tengah forum terbuka yang menjadi sorotan
Selama ini tak      publik.
                      Terang saja kalimat itu memicu amarah. Satuan Tu-
mudah melakukan     gas Perlindungan Anak Indonesia (Satgas PAI) meng-
pendampingan        anggap Daming tidak memiliki kredibilitas sebagai
kepada korban       hakim. Korban pemerkosaan bukan bahan candaan,
                    mereka justru harus mendapat perlindungan.
pemerkosaan.          Mereka pun datang ke Komisi III DPR keesokan hari-
Kondisi             nya. Permintaannya jelas, Daming pantas dicoret sejak
psikologis korban   dini. “Kami meminta DPR RI tidak meloloskan Daming
terlalu lemah       menjadi hakim agung karena telah melukai perasaan
                    rakyat,” tegas Ketua Satgas PAI, Muhammad Ihsan.
menghadapi    “       Amarah ini bukan hal sepele. Dua kalimat Daming
proses hukum.       telah melenyapkan kesempatannya sebagai hakim
                    agung. Fraksi-fraksi di DPR satu per satu memastikan
                    pencoretan Daming, ia diputus tidak layak melanjutkan
                    kariernya sebagai hakim agung.
                      Janji pencoretan ini dilakukan ketika gelar pertemu-
                    an antara Satgas PAI dengan Komisi III DPR. 9 fraksi
                    sepakat jika Daming tidak pantas dipilih.
                      Fit and proper test di DPR memang berjalan ketat.
                    Saat ini seleksi dilakukan terhadap 24 CHA. DPR hanya
                    akan memilih 8 hakim agung. Mereka akan memberi-
                    kan keputusan hakim agung terpilih pada 23 Januari
                    mendatang.
                      Satgas PAI tidak puas hanya melapor ke DPR. Me-
                    reka pun meminta Komisi Yudisial (KY) melakukan pe-
                    meriksaan terhadap Daming atas pelanggaran etika.
                      Selama ini tak mudah melakukan pendamping-
                    an kepada korban pemerkosaan. Kondisi psikologis
                    korban terlalu lemah menghadapi proses hukum. Tak
                    ayal, masih banyak keluarga korban menghindari pe-
                    nyelesaian secara hukum.
                      Kondisi inilah yang membuat Satgas PAI semakin
                    geram terhadap Daming. Selaku hakim yang pernah

                                               Majalah detik 21 - 27 januari 2013
nasional



                                     bertugas selama 29 tahun, ia tidak memiliki
                                     perspektif korban.
                                       Menata kata memang harus dilakukan deng-
                                     an hati-hati. Mantan Hakim Agung Benjamin
                                     Mangkoedilaga menganggap pernyataan Da-
                                     ming pantas mendapatkan ganjaran. Pemerko-
                                     saan merupakan perkara sensitif karena me-
                                     nyangkut kehormatan, hakim tingkat apa pun
                                     harus tahu itu.
                                       “Bagi saya, ini sudah ada pelanggaran etiknya.
                                     Ini harus ditindak oleh KY, jadi bukan hanya soal
                                     seleksi calon hakim agungnya saja,” jelasnya.
                                       Gayung pun bersambut, KY melakukan proses
                                     pemeriksaan. Wakil Ketua KY Imam Anshori
                                     Saleh mengaku tengah memulai pemeriksaan
                                     atas canda Daming. Ia tidak menganggap per-
                                     kara candaan ini sebagai hal remeh.
                                       Kapasitas Daming ketika melontarkan canda
                              itu adalah sebagai hakim karier. Apalagi ia tengah
Wakil Ketua KY Imam Anshori
Saleh                         berada di tengah forum resmi. KY tengah meminta
ari saputra/detikfoto
                              bantuan ahli untuk memastikan candaan tersebut.
                                “Kami butuh waktu dua minggu, karena kita butuh
                              tenaga ahli. Lebih cepat lebih baik. Kasusnya seder-
                              hana, tapi belum tentu hasilnya sederhana,” paparnya.
                                Sesal memang datang terlambat. Daming mengaku
                              tak bermaksud melukai siapa pun dengan candanya. Ia
                              menangis sesenggukan menghadapi semua cercaan.
                              Menyesal.
                                Bahkan keluarganya turut mengecam canda itu. Pu-
                              trinya menelepon dari Makassar mengatakan canda
                              itu bukan dari ayahnya. “Dia bilang ‘Ini bukan omongan
                              ayah saya, bukan Daming ayah saya yang seperti saya
                              kenal selama ini’. Saya sangat menyesal,” sesalnya.
                                Namun reaksi telanjur bergulir. Memang wajib men-
                              jaga kalimat kalau jadi pejabat. Bisa jadi sekali canda
                              meski satu kalimat, karier pun tamat. (ARY/YOG)


                                                          Majalah detik 21 - 27 januari 2013
hukum




Rekening Melar
Anggota Banggar
   DPR lagi-lagi kebakaran jenggot. PPATK mengungkap sejumlah
   transaksi mencurigakan anggota dewan yang terkait pencucian uang.
   Anggota Badan Anggaran (Banggar) menjadi sorotan pertama.



                                            P
Reporter: Bahtiar Rifai dan Irwan Nugroho           ara anggota dewan di Senayan dibuat ‘jan-
DETIKFOT0                                           tungan’ beberapa waktu lalu. Di masa reses,
                                                    Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Ke-
                                                    uangan (PPATK) mengungkap temuan tentang
                                            transaksi-transaksi mencurigakan yang dilakukan
                                            oleh kalangan legislatif.
                                              Dari riset tipologi selama tahun 2012, PPATK

                                                                      Majalah detik 21 - 27 januari 2013
hukum



                     m
                     ­ enemukan 96 terlapor transaksi mencurigakan
                     adalah anggota DPR/DPRD. Periode jabatan yang
                     dominan adalah periode 2009-2014 sebanyak 41 orang
                     atau (42,17%), lalu periode 1999-2004 sebanyak 37
                     (38,5%) terlapor, dan periode 2004-2009 sebanyak 18
                     terlapor (18,8%).
                       PPATK kemudian mengelompokkan lagi 96 anggota
                     DPRD/DPR itu ke dalam 10 kriteria jabatan. Artinya
                     satu terlapor bisa dilaporkan dalam beberapa jabatan
                     yang berbeda. Nah, ditemukanlah hasil sebanyak 41
                     (38,6%) dari 96 terlapor itu adalah anggota DPRD, se-
                     dangkan 33 terlapor (31,1%) adalah DPR pusat.
                       Kepala PPATK, Muhammad Yusuf mengatakan,
Dalam dua periode    dari anggota DPR yang mempunyai transaksi men-
jabatan itu,         curigakan itu, beberapa di antaranya adalah anggota
anggota Banggar      Badan Anggaran (Banggar). Tak hanya di periode
                     yang sekarang. Ada anggota Banggar yang terdeteksi
nakal tersebut       melakukan transaksi keuangan adalah mereka yang
melakukan            juga menjabat di periode sebelumnya.
transaksi keuangan     Dalam dua periode jabatan itu, anggota Banggar
                     nakal tersebut melakukan transaksi keuangan bukan
bukan hanya          hanya sekali, melainkan puluhan kali. Jumlah uang-
sekali, melainkan    nya pun fantastis. Dalam sekali bertransaksi saja, ia
puluhan kali.        mengirim uang mencapai Rp 100 miliar.
                       “Dari yang kita dalami, tampak betul keganjilan itu.
                     Yang kita temukan tunai,” kata Yusuf saat ditemui ma-
                     jalah detik.
                       Mengenai anggota Banggar itu, PPATK sudah me­
                     laporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
                     beberapa waktu lalu. Jumlahnya sekitar 21 orang.
                     Laporan itu dilengkapi lagi pada Desember 2012.
                     S
                     ­ ayang Yusuf tak mau membocorkan nama-nama
                     mereka. Namun, beberapa yang dilaporkan itu kini
                     sudah diproses hukum.
                       Sebut saja misalnya mantan Bendahara Umum Par-
                     tai Demokrat Muhammad Nazaruddin, mantan ang-


                                                 Majalah detik 21 - 27 januari 2013
hukum



                                       gota FPAN Wa Ode Nurhayati, dan
                                       mantan anggota FPD Angelina
                                       Sondakh. Ketiga-tiganya sudah
                                       divonis Pengadilan Tipikor dalam
                                       berbagai kasus korupsi dengan
                                       masa hukuman bervariasi.
                                         Satu lagi nama anggota Bang-
                                       gar yang terendus punya tran-
                                       saksi mencurigakan. Ia adalah
                                       Zulkarnaen Djabar. Politikus
                                       Partai Golkar ini telah ditetap-
                                       kan sebagai tersangka oleh KPK
Kepala PPATK,    pada 29 Juni 2012. Ia diduga terlibat dalam korupsi
Muhammad Yusuf   pengadaan Alquran di Kementerian Agama.
antara
                   “Itu yang masih dalam proses hukum,” ucap Yusuf,
                 mantan Aspidsus Kajati DKI itu.
                   Sebelumnya, terkait dengan laporan PPATK itu, mun-
                 cul pula nama-nama anggota Banggar yang dicurigai
                 melakukan pencucian uang. Di antaranya politikus PD
                 Mirwan Amir, yang ketahuan membeli mobil dari uang
                 yang mencurigakan. Ia juga diduga menerima uang
                 dari berbagai perusahaan batu bara dan kayu di Kali-
                 mantan secara rutin. Mirwan pun sudah membantah.
                   Menurut Yusuf, transaksi-transaksi tak wajar itu
                 p
                 ­atut diduga merupakan tindak pidana pencucian
                 uang. Kendalanya, dalam pasal 74 UU No. 8 Tahun
                 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
                 Pidana Pencucian Uang, harus dicari dahulu tindak
                 pidana pokoknya. Jadi, KPK tidak bisa mengenakan UU
                 TPPU secara langsung kepada para anggota Banggar
                 yang terindikasi pidana.
                   “Penjelasan pasal itu agak ‘mengganggu’ memang
                 bagi KPK karena nggak bisa langsung masuk ke TPPU.
                 Kecuali polisi,” katanya.
                   Temuan KPK itu sedikit banyak membuat anggo-
                 ta DPR di Senayan meradang. Ada pula yang tidak


                                             Majalah detik 21 - 27 januari 2013
hukum




KPK geledah Banggar DPR.
ramses/detikfoto



                           n
                           ­ yaman. Itulah yang dialami oleh Wakil Ketua Bang-
                           gar Tamsil Linrung. Menurut politikus PKS ini, PPATK
                           sudah menciptakan suasana tidak kondusif dengan
                           menunjukkan hasil risetnya. Lebih baik, data itu dise-
                           rahkan ke penegak hukum.
                              “Saya jadi tidak nyaman kerja di Banggar,” ucapnya
                           beberapa waktu lalu.
                              Sindiran juga dilayangkan anggota Komisi III DPR
                           Trimedya Panjaitan. PPATK dianggapnya cuma men-
                           cari popularitas saja dengan mengumbar data anali-
                           sis. Padahal, katanya, temuan PPATK itu tidak kuat.
                           “PPATK selama ini cuma menumpang gebyar-gebyar-
                           nya di media,” kata Trimedya.
                              Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengatakan,
                           PPATK tak bermaksud mengerjai Banggar, tetapi
                           untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan ang-
                           garan. Sudah menjadi tugas PPATK untuk memelototi
                           rekening yang mencurigakan, apalagi kepunyaan ang-
                           gota dewan yang terhormat.
                              “Nama-nama sudah kami serahkan ke KPK. Tidak
                           menutup kemungkinan tahun ini ada lagi,” ungkapnya.
                                                                                 (WAN/YOG)



                                                       Majalah detik 21 - 27 januari 2013
kriminal




Azab Lukisan
Widayat
   Perlahan tapi pasti lukisan di Museum H. Widayat berkurang.
   Jumlah lukisan yang awalnya sebanyak 1.001, kini menyusut
   karena dijual anak-anaknya. 



                                              S
Reporter: Bahtiar Rifai dan Bagus Kurniawan           enja hampir tiba. Seperti biasa, Iskandar,
Foto: Berbagai sumber
                                                      petugas Museum Widayat bergegas menutup
                                                      pintu museum, yang terletak di Jl. Letnan Tu-
                                                      kiyat 32 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang,
                                              Jawa Tengah. Namun saat ia hendak mengunci pintu
                                              bangunan berlantai dua itu, datang sejumlah orang ke
                                              situ.

                                                                         Majalah detik 21 - 27 januari 2013
kriminal



                                                Wajah tamu yang datang Kamis
                                              sore, 10 Januari 2013, ke museum
                                              itu tidak asing bagi Iskandar. Sebab
                                              mereka adalah anak-anak almar-
                                              hum H. Widayat, pemilik museum. 
                                                Ada Wardiningsih (anak per-
                                              tama), Anwar (anak ketiga), Wi-
                                              caksono (anak kelima), Yuli (anak
                                              kedelapan), Danang (anak kesem-
                                              bilan) dan Agung (anak kesepuluh).
                                              “Mereka ditemani oleh pengacara
                                              dan satu orang lagi yang saya ti-
Museum H. Widayat
                         dak kenal,” terang Iskandar saat berbincang dengan
blog museum h. widayat   majalah detik. 
                           Namun Iskandar merasa ada yang aneh deng-
                         an kedatangan anak-anak Widayat ke museum itu.
                         Pasalnya, mereka meminta kunci museum dengan
                         alasan mengambil beberapa lukisan, tapi permintaan
                         itu ditolak. Iskandar beralasan, jika ingin mengambil
                         lukisan harus seizin direktur museum dan komisaris. 
                           Upaya anak-anak Widayat untuk mengambil lukisan
                         yang terpajang di museum berjalan cukup alot. Butuh
                         waktu satu jam mereka berdebat dengan Iskandar
                         sang penjaga museum. Kata-kata kasar dan tekanan
                         bertubi-tubi menyerang Iskandar. Akhirnya ia pun me-
                         nyerah dan menyerahkan kunci museum ke tangan
                         anak-anak Widayat. Bukan itu saja, Iskandar juga
                         disuruh menyiapkan kamar untuk mereka menginap.
                           Selain berfungsi sebagai museum lukisan, bangun-
                         an yang berdiri di atas tanah seluas 7.000 m2 itu juga
                         tersedia art shop, serta studio yang merangkap tempat
                         tinggal. Ada pula guest house tempat untuk menginap
                         para tamu-tamu Widayat, yang terletak di belakang
                         bangunan museum. 
                           Iskandar bercerita, setelah keenamnya masuk, me-
                         reka memilih lukisan dan menurunkan dari tembok.


                                                      Majalah detik 21 - 27 januari 2013
kriminal




                     Menurut dia, tidak ada penyiletan pada kanvas lukisan.
                     Hanya, proses pengambilan dilakukan dengan memo-
                     tong kabel kawat yang digunakan untuk menggantung
                     lukisan. Kebetulan kata Iskandar, ada beberapa lu-
                     kisan yang memang dipajang dan digantung dengan
                     menggunakan semacam kabel kawat. 
                       Tak lama berselang, sekitar pukul 21.00 WIB, datang
                     sebuah truk ke pelataran museum. Lukisan-lukisan
                     yang telah diturunkan dari ruang pameran satu per
                     satu dimasukkan ke dalam truk. “Saat itu saya disuruh
                     tidur dan tidak ikut campur dalam proses pengambil-
                     an lukisan,” kenang Iskandar. 
                       Sementara versi Direktur Museum Widayat, Purno-
                     mo Sidi yang juga anak almarhum Widayat, sempat
                     ada pemukulan saat proses pengambilan lukisan itu.
                                         Namun kemudian dilerai. Iskandar
Pungki menjelaskan, total lukisan        kemudian disuruh ke guest house
yang diambil sebanyak 111                dan tidak boleh masuk ke dalam
lukisan kanvas dan lukisan akrilik       museum. “Sebenarnya Iskandar
                                         itu bukan penjaga, mereka itu ke-
di atas kanvas sebanyak 29 buah.         luarga yang kebetulan menjaga di
                                         situ,” ungkap Purnomo yang akrab
                                         disapa Pungki.
                                           Meski “disekap” di guest house,
                     Iskandar masih mendengar suara mobil truk masuk
                     lagi ke halaman museum, lewat tengah malam, seki-
                     tar pukul 01.00 WIB. Dari balik jendela kamar ia meli-
                     hat beberapa lukisan yang belum terangkut langsung
                     dimasukkan ke dalam truk. Sekitar pukul 03.00 WIB,
                     anak-anak Widayat yang mengambil lukisan-lukisan
                     itu kemudian pulang ke rumah masing-masing sekitar
                     pukul 03.00 WIB dini hari. 
                       Pungki menjelaskan, total lukisan yang diambil se-
                     banyak 111 lukisan kanvas dan lukisan akrilik di atas
                     kanvas sebanyak 29 buah. Jadi total lukisan yang di-


                                                 Majalah detik 21 - 27 januari 2013
kriminal




                             ambil 140 buah. Kasus pengambilan lukisan itu pun
                             dilaporkan ke polisi. Pungki menganggap adik-adik-
                             nya telah melanggar wasiat Widayat.
                               Sebelum meninggal pada 20 Juni 2002, ujar Pungki,
                             Widayat sempat memanggil sebelas anak-anaknya
                             hasil pernikahannya dengan kedua istrinya, Soewarni
                             dan Soemini. Mereka dikumpulkan di dalam museum.
                             Di situ Widayat berwasiat “Sopo wae (siapa saja) anak
                             keturunan ‘ku, cucu ‘ku, sik wani ngerusak (yang be-
                             rani merusak) atau memindahtangankan lukisan di
                             museum, saya azab, saya laknat.”
                               Wasiat ini dibuat bukan tanpa alasan. Kata Pungki,
'Pertapa' lukisan karya H.   saat Widayat masih hidup, anak-anak dari istri kedua
Widayat                      ingin menjual lukisan berjudul Untuk Istriku Min (Soe-
blog museum h widayat
                             mini). Lukisan itu memang dibuat khusus untuk istri
                             keduanya itu. Sebelumnya, Widayat juga membuat
                             lukisan khusus untuk istri pertama.
                               Aksi penjualan lukisan itu buntut dari penjualan
                             lukisan yang dilakukan anak-anak dari istri pertama.
                             “Saudara-saudara saya ingin menjual lukisan milik
Sopo wae (siapa saja) anak                        Ibu (Soemini), karena anak-anak
                                                  dari Ibu Soewarni juga menjual
keturunan ‘ku, cucu ‘ku, sik wani                 lukisan milik ibunya,” ujar Pung-
ngerusak (yang berani merusak)                    ki, yang merupakan anak ketiga
atau memindahtangankan lukisan                    dari istri kedua Widayat. 
                                                    Dijelaskan Pungki, saat itu
di museum, saya azab, saya laknat.                anak-anak Widayat dari istri per-
                                                  tama menjual lukisan milik ibu-
                                                  nya untuk membangun masjid.
                                                  Konon lukisan itu dijual dengan
                             harga miliaran rupiah. 
                               Nah, karena khawatir akan terjadi penjualan lukisan
                             besar-besaran, Widayat  sempat menawarkan untuk
                             menjual sejumlah lukisan yang tidak menjadi koleksi
                             di museum. Sebab, bagi Widayat, koleksi di museum


                                                         Majalah detik 21 - 27 januari 2013
kriminal




Direktur Museum H.
Widayat, Fajar Purnomo
Sidi menjelaskan kronologi
hilangnya ratusan koleksinya.
Tri Joko Purnomo




                                yang berisi 1.001 lukisan, harus tetap utuh agar bisa
                                dinikmati pencinta seni dan khalayak ramai.
                                  Widayat juga telah menyiapkan harta warisan beru-
                                pa uang, tanah, perhiasan, mobil, dan 2.999 lukisan
                                (kecuali yang di museum) untuk sebelas anaknya yang
                                tidak satu pun mewarisi bakat lukisnya. Kalau dihi-
                                tung-hitung, harta warisan itu nilainya bisa mencapai
                                puluhan miliar rupiah.  
                                  Namun yang terjadi di luar harapan. Begitu Widayat
                                meninggal, terjadi sengketa di antara anak-anaknya.
                                Konflik itu bermula dari pengelolaan museum. Ter-
                                jadi aksi saling melengserkan pengelolaan museum.
                                Persoalan menjadi semakin runyam lantaran biaya
                                operasional museum tidak sedikit. Setiap bulan paling
                                tidak butuh Rp 75 juta untuk biaya operasionalnya. 
                                  Alhasil, dari waktu ke waktu konflik di antara anak
                                keturunan Widayat terus meruncing. Sebagian ber-
                                anggapan bahwa lukisan di museum adalah warisan
                                yang berhak dimiliki setiap anak. Sebagian yang lain
                                beranggapan aset museum tidak bisa diperjualbelikan
                                atau dipindahtangankan.


                                                           Majalah detik 21 - 27 januari 2013
kriminal




Putra ketiga dan kelima dari
                                    Di tengah konflik itu, beberapa anak Widayat meng-
pelukis H. Widayat, Anwar         ambil 25 lukisan di museum, pada 2010. Saat itu Pung-
Utomo (kiri) dan Juli Raharjo
(tengah) didampingi penasihat     ki yang menjadi direktur museum melaporkan peng-
hukum mereka, Irawadi Uska        ambilan lukisan tersebut sebagai bentuk pencurian.
(kanan) memberikan klarifikasi.
Detikfoto                         Menurut taksiran Pungki, 25 lukisan milik ayahnya itu
                                  laku sekitar Rp 7 miliar. 
                                    Konflik terus berlanjut. Akhir 2012, Pungki dan Dyah
                                  Widiyati,  digugat oleh sembilan saudaranya yang di-
                                  wakili anak tertua dari istri pertama, Wardaningsih.
                                  Gugatan hak waris itu dilayangkan Wardaningsih ke
                                  Pengadilan Agama Mungkid, Magelang.
                                    Dalam gugatan itu Wardaningsih beralasan, seluruh
                                  harta warisan, termasuk museum dan lukisannya,
                                  boleh diperjualbelikan. Selain itu, mereka menuding
                                  Purnomo telah memalsukan lukisan serta ingin me-
                                  nguasai seluruh harta peninggalan H. Widayat.
                                    Sampai saat ini proses hukum perdata itu masih
                                  berjalan. Kedua pihak sudah dipertemukan untuk
                                  bermusyawarah, tapi masih deadlock. Pertemuan
                                  mediasi kembali diagendakan pada 22 Januari men-


                                                              Majalah detik 21 - 27 januari 2013
kriminal



                    datang. Namun belum juga mediasi digelar, sebanyak
                    140 lukisan digondol dari museum.  
                      “Saya tahu siapa yang mengambil dan dibawa ke
                    mana lukisan-lukisan itu. Tapi, biarlah polisi yang
                    mengungkap,” ungkap Pungki.
                      Namun para pengambil lukisan membantah telah
                    mencuri. Mereka menganggap koleksi museum itu
                    diambil ahli waris yang berhak atas barang-barang
                    tersebut. “Tidak benar adanya pencurian. Kita meng-
                    ambil lukisan yang menjadi hak waris kami dari wa-
                                        risan milik almarhum Bapak Haji
Tidak benar adanya pencurian.           Widayat,” kata Anwar Hutomo Kusu-
                                        mo Wardono, putra alm. H. Widayat
Kita mengambil lukisan yang             kepada wartawan di kantor Pusat
menjadi hak waris kami dari             Bantuan Hukum Jogjakarta (PBHJ). 
warisan milik almarhum Bapak              Anwar berkilah, lukisan yang di-
Haji Widayat                            ambil adalah milik ahli waris, baik
                                        anak-anak dan cucu almarhum.
                    Sedangkan lukisan yang menjadi milik Pungki tidak
                    diambil. Saat pembagian warisan juga sudah ada
                    kesepakatan dan diundi. Ada ahli waris yang menda-
                    patkan lukisan-lukisan yang berukuran besar, namun
                    ada pula yang kecil.
                      Menurut Anwar, kasus ini adalah murni sengketa
                    perdata dan warisan yang terjadi sejak lama. Pihaknya
                    sudah mengetahui bila kasusnya dilaporkan ke Polres
                    Magelang. Saat ini, polisi akan melakukan mediasi
                    kepada para ahli waris yang bersengketa tersebut.
                      Sedangkan Kasat Reskrim Polres Magelang AKP
                    Saprodin menyebut, raibnya koleksi Museum Wida-
                    yat berhubungan dengan gugatan perdata ahli waris
                    almarhum Widayat di Pengadilan Agama Magelang.
                    Ia menambahkan,  anak almarhum Widayat sebagi-
                    an sudah diperiksa polisi. Dari keterangan mereka,
                    hilangnya koleksi museum terkait dengan masalah
                    keluarga. (DEN/YOG)


                                                Majalah detik 21 - 27 januari 2013
BERITA KOMIK




   Pembuktian Cinta Lesbi di Batam
   Reporter: Agus Siswanto (Batam)
   dan Irwan Nugroho                       Saya nikahkan saudara
                                            Angga Soetjipto dan
                                           Ninies Ramiluningtyas
                                                                      Saaahhh!!!
     Pernikahan sesama
     jenis kembali terku-
     ak. Kali ini dilakukan
     dua perempuan
     Angga Soetjipto alias
     Musjalifa (23) dan
     Ninies Ramiluningtyas
     (41), warga Batam,
     Kepulauan Riau.
     Begitu ketahuan, buku
     pernikahan mereka
     langsung dicabut.




6 Januari 2012 adalah hari yang bahagia bagi Angga Soetjipto alias Musjalifa (23)
seorang mahasiswa dan Ninies Ramiluningtyas (41) yang merupakan buruh pabrik.
Hari itu, keduanya menikah setelah setahun berkenalan. Pernikahan itu dilakukan
di KUA Kabupaten/Kota Batam. Tidak ada kecurigaan apa pun dari petugas KUA,
karena keduanya mengumpulkan syarat-syarat pernikahan secara lengkap. Perni-
kahan itu juga dihadiri oleh saksi.




Setelah menikah, mereka menggelar resepsi. Belum jelas di mana acaranya. menurut informasi, mereka hanya
mengundang kalangan dekat saja. Jadi terbatas. Makin mencurigakan. Selanjutnya, ‘suami-istri’ Angga-Ninies
tinggal di Blok F No. 20 Perumahan Puri Agung III Kelurahan Mangsang, Kecamatan Seibeduk, Batam.

                                                                          biasanya kalau
                                            Dia (Angga) malah        keluar rumah ia memakai
                                          punya kebiasaan aneh        jaket, namun sekarang
                                          seperti menanam dan          tidak, ah.. saya makin
                                            mengurus bunga.            curiga, itu kok kayak
   Dia jarang sekali                                                        payudara ya
     keluar rumah                         Istrinya malah nggak




                                                                                        hhmmm....




                                                                                                 ahh...sepertinya
                                                                                                mereka menggun-
                                                                                                    jing 'ku...




awalnya kehidupan mereka layaknya suami-istri betulan. Namun, warga curiga dengan tindak-tanduk pasangan
tersebut. Kecurigaan mengarah kepada sang ‘suami’, Angga, yang mempunyai perilaku mirip perempuan. Karena
keanehan itu semakin memuncak, Ketua RT setempat, Nugroho, mengumpulkan warganya untuk mengadakan rapat.
Tujuannya, memastikan jenis kelamin Angga, apakah benar si Angga adalah pria sejati.


  ah..sudah lama                   bagaimana kalau       Kemudian pada
saya curiga dengan                hari senin ini kita    Senin 7 Januari
  tindak tanduk                     datangi rumah        yang lalu, mere-
  pasangan itu....                     mereka            ka mendatangi
                                                         rumah Ninies.




                                                                    K..
                                                                 TO K..
                                                                  TO K...
                                                                   TO
                                                          Angga sempat membantah kalau dia adalah perempuan.
                                  YA ADA APA??


             BOLEH KAMI                                                                Ini buku
              MASUK??                                                                 nikah kami
                                                                                        di KUA




                                                              Sudahlah,
                                                          daripada masyara-
                                                         kat mengarak kamu
                                                          keliling kampung,
                                                           mending bicara
                                                               baik-baik

                                                                     ya, benar saya
                                                                       perempuan

                                                    “Terus, kenapa       Ini untuk
                                                     kalian sampai      pembuktian
                                                       menikah?             cinta




 Setelah ‘penggerebekan’ itu, Angga kabur dari rumah Ninies. Sampai saat ini, tidak diketahui batang hidungnya.
 Sementara Ninies memilih mengurung diri di dalam rumahnya. Tidak mau ditemui oleh siapa pun. Rumahnya yang
 teduh terlihat sepi. (WAN/YOG)

                                                                                Majalah detik 21 - 27 januari 2013
[ lensa ]




Evakuasi di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ketinggian air di kawasan ini ada yang
mencapai 3 meter. detikfoto/Hasan




        Evakuasi Banjir

                                                                   Majalah detik 21 - 27 januari 2013
[ lensa ]




Mahasiswa dievakuasi dengan mengunakan gerobak, karena rumah kos mereka di Grogol, Jakarta
Barat terendam banjir. detikfoto/Agung




                                                                Majalah detik 21 - 27 januari 2013
[ lensa ]




Tim SAR menolong seorang ibu yang terjebak banjir di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
detikfoto/Rengga




                                                                   Majalah detik 21 - 27 januari 2013
[ lensa ]




Tim SAR mengevakuasi korban banjir dengan menggunakan perahu karet. Tak jarang mereka harus
melawan arus yang sangat deras saat evakuasi. detikfoto/Hasan




                                                                Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100
         hari jokowi - ahok




    100
         Ujian Banjir di

                                                                                      Hari

        Jokowi-Ahok
  Jelang 100 hari kerja Jokowi-Ahok, banjir bandang melanda Jakarta.
      Mereka bilang tidak pernah punya target program 100 hari.
               Reporter: M. Rizal, Isfari Hikmat, Monique Shintami, Evi Tresnawati I Foto: Ari Saputra/Detikfoto




                                                                                             Majalah detik 21 - 27 januari 2013
                                                                                             Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100
         hari jokowi - ahok




                                  S
                              “             iap Bapak. Siap Bapak. Sekarang saya masih
                                            di lapangan.” Begitu kata Gubernur DKI Ja-
                                            karta Joko Widodo (Jokowi) saat berbincang
                                            dengan seseorang di ujung telepon, Kamis,
                                  17 Januari 2013. Ternyata yang jadi lawan bicaranya
                                  itu Menko Kesra, Agung Laksono.
                                     Kepada majalah detik, Jokowi mengatakan, Agung
                                  meminta digelar rapat koordinasi untuk mengantisi-
                                  pasi dampak banjir. Pasalnya, pada hari itu Jakarta
                                  sedang dikepung banjir.
                                     Jokowi mengaku sebetulnya sudah berupaya meng-
Banjir bahkan                     antisipasi banjir itu. Malam hari sebelum banjir mener-
merendam                          jang, ia mengecek tempat-tempat yang rawan seperti
Istana Negara                     Rawa Buaya, Kampung Pulo, Kampung Melayu, Kam-
                                  pung Duri, dan Cengkareng. “Saya cek perahu karet
dan membuat                       ada semalam. Untuk posko kesehatan ada. Tempat
Presiden SBY                      pengungsian juga sudah siap,” terang Jokowi.
menunda 2 jam                        Namun, curah hujan dan air ‘kiriman’ dari Bogor
pertemuan                         begitu tinggi. Tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di
dengan Presiden                   kawasan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, jebol
Argentina                         dan membuat tanah di bawah bantalan rel kereta api
Cristina                          tergerus. Air bah dari jebolnya tanggul itu merendam
Fernandez de                      perumahan elite Menteng, Jl. Sudirman, Bundaran HI,
Kirchner.                         dan Jl. MH Thamrin.
                                     Banjir bahkan merendam Istana Negara dan mem-
                                  buat Presiden SBY menunda 2 jam pertemuan dengan
                                  Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner.
                                  Banjir memaksa transportasi publik berhenti berope-
                                  rasi. Sejumlah toko tutup. Banyak kantor di Jakarta
                                  pun bubar lebih cepat lantaran karyawannya teradang
                                  banjir. Jakarta benar-benar lumpuh.
                                     Sore harinya, Jokowi meninjau langsung tanggul
                                  Latuharhari yang jebol. Ia ikut bahu-membahu mem-
                                  benahi tanggul dibantu Kementerian PU dan TNI/Pol-
                                  ri. Adapun Ahok mencarikan batu-batu dan meninjau
                                  banjir di wilayah lain. Ia sempat diisukan menghilang


                                                             Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100 hari jokowi - ahok



                                                                 saat banjir, karena tak
                                                                 terlihat ikut rapat koordi-
                                                                 nasi di Balai Kota.
                                                                   “Aku ninjau beberapa
                                                                 lokasi di Jakut dan Jak-
                                                                 bar. Juga lihat sistem
                                                                 polder tertutup di Muara
                                                                 Karang," ucap Ahok ke-
                                                                 pada majalah detik.
                                                                   Banjir parah ini seolah
                                                                 membenarkan prediksi
                                                                 sejumlah kalangan sebe-
                                                                 lumnya. Diprediksi banjir
                                                                 akan lebih besar dari
Tap untuk melihat video
                                 tahun 2007 lalu (baca: Majalah Detik edisi 57: Awas
Tanggul Jebol                    Banjir Bandang Jakarta).
isfari/majalahdetik
                                   Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana
                                 (BNPB) luas genangan yang terjadi di ibu kota men-
                                 capai 41 km2 yang tersebar di 62 titik banjir. Akibatnya
                                 sebanyak 910 RT, 337 RW, 74 kelurahan, 31 kecamat-
                                 an, terendam. Adapun total kepala keluarga yang ter-
                                 dampak mencapai 97.608 KK atau 248.846 jiwa.
                                   Kondisi inilah yang membuat Agung gusar dan lang-
                                 sung menelepon Jokowi. Ia meminta Jokowi mengge-
                                 lar rapat di Balai Kota DKI Jakarta untuk membahas
                                 banjir kali ini. Selain dihadiri Jokowi dan Agung, hadir
                                 pula Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, serta
                                 Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Suto-
                                 po Purwo Nugroho.
                                   DKI Jakarta akhirnya ditetapkan sebagai wilayah
                                 tanggap darurat banjir selama 10 hari, sejak 17 Januari
                                 sampai 27 Januari. “Pemerintah pusat maupun Pem-
                                 prov DKI mampu dan siap untuk mengatasi, melaku-
                                 kan langkah-langkah dalam menangani akibat banjir
                                 ini dan dampaknya,” kata Agung usai rapat digelar.
                                                            lll




                                                               Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100 hari jokowi - ahok



                                                                   Hanya tinggal hitungan
                                                                 hari tugas Jokowi-Ahok
                                                                 memimpin Jakarta me-
                                                                 masuki hari ke-100, banjir
                                                                 besar melanda. Padahal
                                                                 banjir adalah salah satu
                                                                 pekerjaan rumah di Ja-
                                                                 karta, selain kemacetan.
                                                                 Masalah      penanganan
                                                                 banjir ini pun menjadi
                                                                 salah satu program uta-
                                                                 ma Jokowi saat bersaing
Jokowi membantu                  menjadi orang nomor satu di ibu kota.
memperbaikI tanggul Banjir         Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas
Kanal Barat yang jebol.
ari/detikfoto                    BNPB Sutopo Purwo Nugroho, sampai Sabtu, 19 Ja-
                                 nuari 2013, setidaknya ada 14 korban meninggal dunia
                                 akibat banjir kali ini. Para korban umumnya meninggal
                                 karena tersetrum.
                                   Evakuasi terhadap korban banjir memang menjum-
                                 pai beberapa kendala. Saat majalah detik memantau
                                 lokasi banjir di Kalibata, Jakarta Selatan, kondisi ru-
                                 mah-rumah yang terendam banjir gelap gulita. PLN
                                 sengaja memadamkan aliran listrik untuk menghin-
                                 dari korban jiwa maupun kebakaran.
                                   Untuk menyusuri wilayah permukiman yang dekat
                                 dengan aliran Sungai Ciliwung, perahu tak bisa di-
                                 gunakan karena takut terbalik. “Wah kalau mau lihat
                                 rumah-rumah kumuh yang sudah diseret arus nggak
                                 bisa menjangkau kita,” ujar Iwan, salah satu warga
                                 yang mendampingi majalah detik sambil mendayung
                                 perahu karet menyusuri rumah-rumah yang te­
                                 rendam.
                                   Ketinggian air di Kalibata bervariasi dari 1 meter
                                 hingga 3 meter. Muhammad, salah seorang warga
                                 Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, berhasil
                                 dievakuasi setelah sehari semalam bertahan di lantai


                                                              Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100
          hari jokowi - ahok



                                                dua rumahnya. Saat dievakuasi, Mu-
                                                hammad bersama seorang anaknya
                                                yang masih berusia dua tahun.
                                                  Di pos pengungsian terdekat yang
                                                terletak di Kampus Binawan, setidak-
                                                nya ada 200 KK yang mengungsi. Sa-
                                                yangnya hingga Kamis malam, para
                                                pengungsi mengaku belum menerima
                                                bantuan apa pun dari Pemprov DKI
                                                Jakarta. Bantuan yang mereka terima
                                                saat ini hanya dari relawan Binawan,
                                                LSM dari Kanada, dan juga bantuan
                                                dari Trupala (Pencinta Alam SMA 6
                                                Jakarta).
                                                  “Kalau Jokowi baru ngunjung-ngun-
                                                jungi saja ke tempat banjirnya, nggak
Presiden SBY tinjau banjir
                               ke tempat pengungsian. Belum ada hasilnya ngunjung-
di lingkungan Istana           ngunjungi saja. Kalau dulu, dapur umum, tenda, MCK,
Kepresidenan.
Anung
                               sudah langsung siap,” ujar Amirudin, Ketua RW 05,
                               Kelurahan Cililitan.
                                 Selain dikeluhkan pengungsi banjir, sejumlah peng-
                               usaha juga menyayangkan kesiapan pemerintah da-
                               lam mengatasi banjir. Apalagi banjir yang mengepung
                               Jakarta melumpuhkan perekonomian kota tersibuk di
                               Indonesia itu. Menurut taksiran Kamar Dagang dan
                               Industri (Kadin) DKI Jakarta, kerugian ekonomi Jakar-
                               ta akibat banjir mencapai Rp 1 miliar sampai Rp 15
                               miliar per jam. Kerugian ini timbul akibat mandeknya
                               distribusi, gagalnya tran­ aksi, serta kerusakan.
                                                         s
                                 “Kita sangat berharap Pemerintah DKI Jakarta
                               dengan dukungan penuh pemerintah pusat sudah
                               harus segera merumuskan dengan serius dan fokus.
                               Sehingga Jakarta bebas banjir,” kata Sarman Siman-
                               jorang, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta.
                                 Namun, menurut Jokowi, posko kesehatan dan pos
                               pengungsian sudah disiapkan sejak banjir 15 Janu-


                                                          Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100hari jokowi - ahok



                                                               ari lalu. Pompa air juga
                                                               sudah dikerahkan untuk
                                                               menanggulangi genang-
                                                               an yang ada di jalan-jalan.
                                                               Ia mengakui, hal itu tidak
                                                               menyelesaikan masalah.
                                                                 “Menyelesaikan       ma-
                                                               salah jangka panjang itu
                                                               yang sudah sering saya
                                                               sampaikan, normalisasi
                                                               itu, pengerukan sungai,
                                                               sumur resapan,” ujar
                                                               Jokowi.
Gubernur dan Wakil Gubernur       Masalah lainnya, imbuh Jokowi, normalisasi itu bu-
DKI Jakarta, Joko Widodo dan    tuh pembebasan tanah untuk resapan air, tetapi ang-
Basuki Tjahaja Purnama.
ANTARA/Wahyu Putro A            garannya belum diketok dewan. Untuk resapan yang
                                ditargetkan dibutuhkan paling tidak Rp 250 miliar.
                                Untuk normalisasi kali untuk pembebasan tanahnya
                                dibutuhkan Rp 450 miliar. Itu belum biaya fisik. Jika
                                program itu sudah berjalan paling tidak dalam satu
                                tahun bisa menghilangkan 7-8 titik banjir.
                                  Saat ini ada 7-8 titik banjir yang jadi target pembe-
                                nahan Pemprov DKI Jakarta, karena itu Jokowi tidak
                                sepakat dengan istilah 100 hari di pemerintahannya.
                                “100 hari ngapain? Saya tidak punya program 100 hari,”
                                pungkasnya.
                                  Ahok pun setali tiga uang. Meski memandang banjir
                                di Jakarta harus diatasi dengan cara-cara yang eks-
                                trem, tetapi itu juga tidak bisa dilakukan dalam waktu
                                yang singkat. Dalam tiga bulan ini, jajaran Pemprov DKI
                                Jakarta masih menggenjot rancangan proyek-proyek
                                di Jakarta, salah satunya untuk mengatasi banjir.
                                  “Sekarang minimal kita sudah punya gubernur dan
                                wakil gubernur yang nggak boros, korupsi, dan trans-
                                paran. Tinggal programnya kita kawal,” kata Dwi Djoko
                                Rusriyanto, staf Ahok. (DEN/WAN)


                                                             Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS
        100hari jokowi - ahok




                      Skala Banjir

                                VS

                2007                   2013 (15-18 Januari 2013)

        Luas genangan                            Luas genangan
                   2                               2
           231,8 km                        41 km (8% luas DKI)
                                             •	 910 RT •	 102 kelurahan
                                             •	 337 RW •	 32 kecamatan

        Kerugian materi                               Terdampak
        Rp 5,18 triliun                             248.846 jiwa


            Pengungsi                                 Pengungsi
    > 320.000 orang                                18.018 orang


Korban meninggal dunia                     Korban meninggal dunia
                80jiwa                                   14 jiwa




tinggi genangan (meter)                    LOKASI PENGUNGSI
        0.1-0.3           1-5
                                           BATAS RW TERDAMPAK BANJIR
        0.3-1             >5     Sumber:
                                 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kemen-
                                 terian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional



                                                   Majalah detik 21 - 27 januari 2013
                                                    Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS    100    hari jokowi - ahok




Kompromi demi
megaproyek
   Sejumlah megaproyek di Masa Jokowi-AHOK masih
   menggantung. Jokowi tak mau menanggung risiko yang
   terjadi. APBD yang belum diketok Juga jadi kendala.



                                          T
Reporter: Hans Henricus, Isfari Hikmat,           ransportasi massal harus ada yang sele-
Bahtiar Rifai, dan Monique Shintami
Jhoni Hutapea/detikfoto
                                                  sai. Entah MRT atau monorel harus ada yang
                                                  rampung. Itu target Gubernur DKI Jakarta,
                                                  Joko Widodo di lima tahun kepemimpinannya.
                                          Membenahi transportasi massal memang menjadi
                                          salah satu janji mantan Walikota Solo yang akrab di-

                                                                    Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100
         hari jokowi - ahok



                              sapa Jokowi itu.
                                 Untuk urusan ini, Jokowi sebetulnya tak mau keluar
                              dari blue print yang sudah ada. Utamanya melanjutkan
                              proyek Mass Rapid Transit (MRT), monorel yang ter-
                              bengkalai, dan meningkatkan performa bus transja-
                              karta. Tapi MRT tampaknya menjadi prioritas Jokowi.
                              Sebelum masa jabatannya berakhir pada 2017, Jakar-
                              ta ditargetkan sudah memiliki setidaknya satu koridor
                              MRT.
                                 Namun tetap, Jokowi tak mau gegabah. Bahkan ia
                              terkesan sangat hati-hati. Jokowi menghitung ulang
                              untung rugi proyek MRT. Public hearing dilakukan de­
                              ngan mengundang para pakar transportasi dan warga
                              Jakarta.
Itu nanti                        “Saya tidak mau karena suatu kalkulasi yang salah,
                              pas saya tidak menjabat ada suara-suara ‘Waduh ini
urusannya
                              dulu yang ngitung keliru ini. Harga tiketnya mahal’”
PT MRT dan                    ujarnya kepada majalah detik.
Dinas Tata                       Selain itu, ia bergerilya untuk melobi pemerintah
Ruang yang                    pusat untuk porsi tanggungan pinjaman. Ia meminta
melakuan                      agar porsi pusat dinaikkan menjadi 60% dari semula
pendekatan-                   42%. Alasannya, jika porsi DKI dikurangi maka harga
pendekatan                    tiket yang semula Rp 38.000 bisa diturunkan. Geri-
yang baik.                    lya dilakukan ke Menkeu Agus Martowardojo, Menko
                              Perekonomian Hatta Rajasa hingga Wapres Boediono.
                              Akhirnya, pusat menyetujui menaikkan porsinya men-
                              jadi 49%.
                                 “Kami menerima keputusan ini, karena tak ingin
                              proyek ini kembali tertunda,” terang Jokowi.
                                 Selain porsi tanggung jawab, juga ada perubahan
                              tahap pembangunan yang semula dimulai dari Lebak
                              Bulus ke Bundaran HI, dibalik menjadi HI-Lebak Bu-
                              lus. Ini dikarenakan masih adanya penolakan oleh
                              para pelaku usaha di kawasan Fatmawati yang akan
                              dilalui jalur MRT.
                                 “Itu nanti urusannya PT MRT dan Dinas Tata Ruang


                                                        Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100hari jokowi - ahok




                                yang melakukan pendekatan-pendekatan yang baik,”
Desain MRT
jakartamrt.com                  imbuhnya.
                                   Setelah ini, diharapkan proyek senilai Rp 15,6 triliun
                                ini bisa segera diputuskan siapa yang akan melak-
                                sanakan pemba­ gunan proyek ini. Saat ini ada dua
                                                   n
                                konsorsium yang bertarung memenangi proyek MRT
                                tahap satu ini, yakni konsorsium Hutama Karya-Sum-
                                itomo dan Wijaya Karya-Obayashi-Shimizu.
                                   Merasa MRT sudah siap, Jokowi berencana untuk
                                mengumumkan nasib proyek itu pada 17 Januari 2013
                                yang lalu. Sa­ang, banjir besar keburu melanda. Di
                                                y
                                tengah perjalanan ke kantor, Jokowi ditelepon Menko
                                Kesra untuk mengadakan rapat mengantisipasi dam-
                                pak banjir. Jakarta ditetapkan situasi tanggap darurat
                                hingga 27 Januari 2013.
                                   Jika MRT sudah menemui titik terang, monorel yang
                                sebagian tiangnya sudah dibangun beberapa tahun
                                lalu justru kian tak jelas. Jokowi ingin proyek itu juga
                                diumumkan berbarengan dengan MRT. Namun, lagi-

                                                            Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100 hari jokowi - ahok



                                                             lagi ia belum mengambil
                                                             keputusan.
                                                               Di saat yang sama, PT
                                                             Adhi Karya secara resmi
                                                             menyatakan       mundur
                                                             dari konsorsium PT Ja-
                                                             karta Monorail. BUMN ini
                                                             malah mengusulkan rute
                                                             baru yakni Bekasi-Cawa-
                                                             ng-Cibubur. “Alasannya
                                                             satu, proposal kami itu
                                                             beda dengan yang dikons-
                                                             esikan kepada Jakarta
                                                             Monorail,” ujar Dirut PT
                                 Adhi Karya, Kiswodarmawan.
Permukiman kumuh di
Kampung Melayu, Jaktim             Kompromi dengan pemerintah pusat memang har-
dok. detikfoto
                                 us banyak dilakukan Jokowi saat memutuskan mega-
                                 proyek di Jakarta. Pasalnya ‘pusat’ ada di banyak
                                 megaproyek itu. Dalam kasus pembangunan enam
                                 ruas tol Jakarta misalnya, Jokowi akhirnya harus
                                 mengubah sikapnya.
                                   Setelah mendengar paparan Menteri Pekerjaan
                                 Umum Djoko Kirmanto dan bertemu Dirut PT Jakarta
                                 Tollroad Development Frans Sunito, Jokowi akhirnya
                                 menyetujui proyek senilai total Rp 40,02 triliun itu.
                                 Alasannya enam ruas tol ini merupakan bagian dari
                                 tulang punggung transportasi Jakarta.
                                   Keenam ruas tol tersebut adalah Tol Semanan-
                                 Sunter (17,88 kilometer), Tol Sunter-Pulo Gebang (11
                                 kilometer), Tol Duri Pulo-Kampung Melayu (12,65 ki-
                                 lometer), Tol Kemayoran-Kampung Melayu (9,60 kilo-
                                 meter), Tol Pasar Minggu-Casablanca (9,15 kilometer)
                                 dan Tol Ulujami-Tanah Abang (8,27 kilometer).
                                   Di balik pembangunan jalan tol ini sudah ada kon-
                                 sorsium Jakarta Tollroad Development, yang terdiri
                                 dari PT Jakarta Propertindo, Grup Pembangunan Jaya


                                                           Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100  hari jokowi - ahok




                                  (PT Jaya Real Property, PT Pembangunan Jaya Ancol,
Kawasan padat penduduk di
Jakarta                           PT Jaya Konstruksi, PT Pembangunan Jaya, PT Jaya
fikri/detikfoto
                                  Land, dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk).
                                  Sejumlah BUMN juga ikut terlibat yaitu PT Wijaya
                                  Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Pembangunan
                                  Perumahan, dan Hutama Karya.
                                    Sikap kompromi Jokowi ini menuai protes, karena di-
                                  nilai tidak sejalan dengan misinya membangun trans-
                                  portasi ma­ ­ al. Bahkan ada yang menduga sebagai
                                               ss
                                  bagian transaksi pembangunan MRT. “Jalan tol atau
                                  jalan baru tidak menjamin menyelesaikan kemacet-
                                  an,” ujar Direktur Intrans (Institut Transportasi Studi)
                                  Darmaningtyas.
                                    Tak hanya dari pusat, Jokowi juga harus ‘menunduk-
                                  kan’ DPRD DKI Jakarta yang dinilai sengaja mengulur
                                  pembahasan APBD, hingga membuahkan teguran
                                  dari Mendagri Gamawan Fauzi. Namun tudingan ini
                                  langsung dibantah oleh Wakil Ketua DPRD DKI, Sayo-
                                  go Hendro Subroto.
                                    Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perhitungan
                                  Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD DKI 2013


                                                              Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100
         hari jokowi - ahok



                              sudah siap sebelum Jokowi-Ahok dilantik. DPRD se-
                              ngaja menunda pengesahan APBD untuk memberi
                              kesempatan pada eksekutif untuk meneliti dan mela-
                              kukan perubahan. Dan perubahan itu baru diserahkan
                              ke DPRD akhir November 2012.
                                “Terlambatnya di situ. Dilantik 15 Oktober, meng-
                              ubah KUA PPAS baru kemudian kita bahas. Karena
                              kebijakan umum serta kebijakan beliau sangat ber-
                              ubah,” ujar politikus PDIP ini.
                                Memang, Jokowi-Ahok banyak melakukan perubah-
                              an rencana pada sektor transportasi dan perumahan.
Di Jakarta ada                Di samping MRT dan monorel, Jokowi menambahkan
                              rencana peremajaan angkutan umum dan penam-
sekitar 300 RW                bahan armada bus transjakarta. Semua itu mengaki-
yang kumuh.                   batkan perubahan anggaran hingga Rp 2,2 triliun. Ini
Dalam setahun                 membuat DPRD gamang, karena payung hukumnya
paling bisa                   belum jelas.
dilakukan 30                    Untuk sektor perumahan, Jokowi menyampaikan
hingga 40 RW.                 tekadnya untuk merealisasikan pembangunan kam-
Satu kampung                  pung deret di bantaran kali dan pembangunan rusu-
itu Rp 30 miliar.             nawa di pusat kota. Namun soal ini, juga dinilai belum
Ini perlu acuan               ada payung hukumnya.
kerja yang jelas.               “Di Jakarta ada sekitar 300 RW yang kumuh. Dalam
                              setahun paling bisa dilakukan 30 hingga 40 RW. Satu
                              kampung itu Rp 30 miliar. Ini perlu acuan kerja yang
                              jelas,” ujar Sayogo sambil menambahkan harus ada
                              detail mana yang dapat dan apa kriterianya.
                                Anggota Komisi B Slamet Nurdin menambahkan,
                              Pemprov juga belum menyelesaikan Rencana Pemba-
                              ngunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang berisi
                              program-program pembangunan. Menurut informasi
                              yang diterima majalah detik, ada 50 ribu item-item
                              proyek yang dibahas. Tujuannya, untuk menghindari
                              kebocoran.
                                Ahok mengakui, RPJMD itu memang masih disusun.
                              "Tak ada yang menghambat. Sedang proses penyu-
                              sunan," kata Ahok. (AMI/WAN)
                                                         Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100
         hari jokowi - ahok




  Tahun Baru Bus Baru
   S
          elasa 1 Januari 2013, BLU         Nilai investasi pengadaan 66 ar-
          TransJakarta meluncurkan        mada transjakarta baru mencapai
          uji operasi 10 bus yang baru    Rp 221 miliar. Sedangkan persiapan
   saja dihadirkan dari Perusahaan        keuangan yang dipenuhi oleh Pem-
   Zhong Tong, Cina. Armada baru          prov DKI Jakarta di awal mencapai
   ini akan  mengisi dua koridor, yakni   Rp 1,8 triliun. Harga setiap unitnya
   koridor I dan koridor XI Kampung       mencapai Rp 3,35 miliar.
   Melayu-Pulo Gebang.                      Pengamat transportasi, Darma-
     Hadirnya 10 bus baru
   ini merupakan realisasi
   awal janji kampanye
   Jokowi-Ahok untuk me-
   nambah 1.000 unit trans-
   jakarta dan penambah-
   an koridor menjadi 15
   koridor dalam Pemilihan
   Gubernur (Pilgub) DKI
   Jakarta 2012 lalu.
        Pasca-pelantikan,                                     ANTARA/Puspa Perwitasari

   keduanya mengusulkan penambah-         ningtyas menilai, meski ada penam-
   an 66 armada transjakarta. 10 bus      bahan unit, secara umum kualitas
   ini adalah gelombang pertama yang      transjakarta menurun. Jalur trans-
   segera akan bertambah menjadi 23       jakarta sampai saat ini tidak ada
   pada Januari 2013.                     yang benar-benar steril. Ketersedia-
     Jokowi sendiri cukup ambisius        an BBG juga masih menjadi problem
   melakukan penambahan trans-            utama.
   jakarta. Ia mendapat laporan nihil-      “Hal itu berdampak pada headway
   nya penambahan armada pada saat        bus yang lama dan masa tunggu
   perayaan ulang tahun BLU Trans-        penumpang yang  lama pula. Juga
   Jakarta. Makanya, ia berniat me-       tidak memberi kepastian pada waktu
   nambah sebanyak 450 armada pada        tempuh,” katanya.
   tahun 2013 ini.                                                               (ARY)



                                                      Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100     hari jokowi - ahok




Saat Rumah Sakit
Kebanjiran Pasien
  Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar adalah janji
  kampanye Jokowi-Ahok yang sudah diwujudkan. Masyarakat
  berbondong-bondong ke rumah sakit. Sayang, dampak ‘euforia’
  warga Jakarta itu tampak belum diantisipasi.
Reporter: Ken Yunita, Bahtiar Rifai, Monique Shintami | Video: Detik TV



                                                                          Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100
         hari jokowi - ahok




                              K
                                       amis 17 Januari 2013, perasaan lega meng-
                                       hinggapi Endang Prihatin (40) usai meman-
                                       dang antrean pasien yang mengular di Ru-
                                       mah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati,
                              Jakarta Selatan. Baru saja ia melengang menuju
                              kamar anaknya yang dirawat di RS tersebut.
                                Beberapa bulan lalu, ia harus menghadapi antrean
                              yang sama. Ujungnya sungguh menyakitkan, pihak
                              RS Fatmawati menolak merawat Adiem (17), anaknya.
                              Padahal sudah sejak lama Adiem mengidap penyakit
                              hernia.
                                “Dia kan kena hernia sejak umur 4 tahun dan baru
                              dioperasi sekarang ini,” tuturnya ketika ditemui maja-
                              lah detik di RS Fatmawati.
Anggaran ini                    Adiem akhirnya dapat dioperasi bermodalkan sebu-
                              ah kartu berwarna jingga dan putih bernama Kartu
ditargetkan
                              Jakarta Sehat (KJS). Kartu itu adalah buah kebijakan
untuk                         Gubernur DKI Jakarta yang baru, Joko Widodo. Untuk
memenuhi                      mendapatkan KJS, syaratnya cukup mudah. Ia hanya
kebutuhan                     mempersiapkan KTP DKI Jakarta yang masih aktif dan
kesehatan bagi                mendaftarkannya ke Puskesmas tempatnya tinggal.
sekitar 4,7 juta                “Saya lantas diberi kartu sementara, untuk nanti
penduduk DKI                  diperbarui dengan kartu yang tetap,” tutur Endang.
Jakarta.                        Pasca-memenangi Pilgub DKI Jakarta September
                              2012 yang lalu, Jokowi-Ahok langsung mengebut pem-
                              bikinan KJS. Tak harus menunggu pembahasan APBD
                              2013. Sisa anggaran DKI 2012 masih memungkinkan
                              untuk menjalankan program KJS. Alhasil, gelontoran
                              anggaran sebesar Rp 800 miliar langsung digunakan
                              untuk memenuhi KJS.
                                Anggaran ini ditargetkan untuk memenuhi kebu-
                              tuhan kesehatan bagi sekitar  4,7 juta penduduk DKI
                              Jakarta. KJS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
                              kesehatan penduduk miskin (478,1 ribu jiwa) dan pen-
                              duduk rentan (780 ribu jiwa) dari keseluruhan pendu-
                              duk DKI (9,6 juta jiwa). Hingga saat ini KJS telah dise-


                                                          Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100hari jokowi - ahok



                                                               barkan kepada 738.949
                                                               penduduk.
                                                                  Untuk program KJS
                                                               itu, Jokowi memang
                                                               sudah pengalaman. Ia
                                                               memberlakukan pem-
                                                               berian kartu sehat ke-
                                                               tika  menjabat sebagai
                                                               Walikota Solo. Hasil-
                                                               nya signifikan, kartu
                                                               ini dapat menopang
                                                               kebutuhan pengobat-
                                                               an sebanyak 235.639
Jokowi membagikan Kartu         penduduk kelas menengah dan  bawah dari jumlah
Jakarta Sehat (KJS) di          keseluruhan penduduk Solo, sekitar 2 juta jiwa.
Kelurahan Bukit Duri, Tebet,
Jakarta Selatan                   Kartu ini memang cukup memberikan kelegaan.
Agung Pambudhy/detikfoto        Pemegang kartu dapat memperoleh fasilitas perawat-
                                an di kelas 3. Pasien pun bisa berobat untuk penyakit
                                kanker dan kemoterapi. Namun, Jakarta memberikan
                                tantangan lebih. Dalam praktiknya, terlihat ada yang
                                belum matang dalam peluncuran KJS ini.
                                  Sejak adanya KJS, Rumah Sakit Umum Daerah
                                (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat kebanjiran pasien.
                                Jumlah pasien melonjak dari 200 menjadi 700 orang
                                per hari. Bahkan, di hari libur, jumlah pasien mem-
                                bengkak menjadi 1.200 pasien per hari. Karena ruang
                                kelas 3 overload, pasien dirawat di IGD.
                                  RSUD Tarakan sendiri masih memaklumi mem-
                                bengkaknya pasien. Mereka tetap memenuhi pelayan-
                                an secara standar. Sementara jumlah tenaga medis
                                tidak mengalami penambahan.
                                  Kejadian yang sama juga dialami RSUP Fatmawati.
                                Direktur RS tersebut, Andi Wahyuningsih mengaku
                                sering sekali menerima pasien pemegang KJS yang
                                sebenarnya tak perlu diobati di rumah sakit. Pasien
                                ‘nyasar’ ini mencapai 40 persen pemegang KJS yang
                                berobat ke RSUP Fatmawati.
                                                          Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100
         hari jokowi - ahok



                                 Sebetulnya, kata Andi, pemanfaatan KJS itu meli-
                              batkan puskesmas sebagai pelayan kesehatan utama.
                              Jadi, pemegang kartu KJS bisa diobati di puskesmas
                              jika tak membutuhkan perawatan intensif. Kalaupun
                              wajib dirawat, harus mendapat rujukan dari puskes-
                              mas setempat.
                                 “Nah, jadi sekarang belum ada petunjuk teknis (juk-
                              nis) yang lengkap mengenai KJS ini,” keluhnya.
                                 Selain KJS, Jokowi-Ahok juga menggenjot janji kam-
                              panye mereka yang lain, yakni Program KartuJakarta
                              Pintar (KJP). Hingga akhir 2012 lalu, pembagian KJP
                              mencapai 12 ribu siswa. Anggaran yang disediakan
                              dengan sisa APBD DKI 2012 adalah Rp 37 miliar.
                                 Awal tahun ini, pengguna KJP mencapai 10 ribu sis-
Awal tahun                    wa dari kuota 332 ribu dengan ketersediaan anggaran
                              Rp 804 triliun. Mayoritas pengguna kartu ini adalah
ini, pengguna
                              sekolah swasta yang mencapai 113 sekolah. Sedang-
KJP mencapai                  kan sekolah negeri hanya mencapai 18 sekolah.
10 ribu siswa                    “Ini masih berjalan walau ada keluhan. Karena wajar
dari kuota 332                di pendidikan ini kan banyak keluhan. Urusan Sekolah
ribu dengan                   itu peserta didiknya di Jakarta mencapai 1,6 juta sis-
ketersediaan                  wa,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta
anggaran Rp                   Taufik Yudi.
804 triliun.                     Gerak cepat Jokowi-Ahok ini menuntut DPRD DKI
                              Jakarta mempercepat langkah. Tak ayal, berbagai ke-
                              sepakatan harus digelar. Maklum, orientasi anggaran
                              ini berbeda jauh dengan masa Gubernur Fauzi Bowo
                              (Foke).
                                 Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Sayogo Hendro Su-
                              broto menyatakan pelantikan Jokowi-Ahok dilakukan
                              pada 15 Oktober 2012. Pada saat itu, perubahan ang-
                              garan melalui Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon
                              Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI di-
                              lakukan. 10 hari kemudian diserahkan kepada DPRD
                              DKI Jakarta.
                                 Waktu ini sudah sangat terlambat untuk melakukan
                              pembahasan. Namun mau tak mau perubahan harus
                                                         Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100hari jokowi - ahok



                                                              dilakukan. Apalagi, peru-
                                                              bahan baru diserahkan
                                                              akhir November 2012.
                                                                Namun        antusiasme
                                                              dari Gubernur dan Wakil
                                                              Gubernur DKI sangat
                                                              besar.  Sehingga DPRD
                                                              DKI Jakarta tetap harus
                                                              melakukan pembahas-
                                                              an. Alhasil,  kesepakatan
                                                              dapat dilakukan pada 15
                                                              Januari untuk memenuhi
                                                              program KJS dan KJP.
                                                                Mereka sepakat me-
                                manfaatkan dana sisa anggaran DKI 2012 sebesar Rp
Kartu Jakarta Sehat (KJS)
memicu jumlah pasien di         3,1 triliun. DPRD DKI Jakarta melakukan penghitungan
beberapa RSUD meningkat. Tak    sisa anggaran yakni Rp 7 triliun ditambah penambah-
terkecuali di RSUD Tarakan,
Jakarta.                        an pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun. Namun anggar-
Agung Pambudhy/detikfoto
                                an ini sudah dimanfaatkan sebesar Rp 5,2 triliun.
                                  “Kami sudah mengakomodir (mengakomodasi)
                                kemauan gubernur. Mereka (DPRD DKI Jakarta) me-
                                nunggu, karena gubernurnya lain, juga menunggu apa
                                yang disampaikan dalam kampanye akan diakomodir
                                (diakomodasi),” jelasnya.
                                  Jokowi sendiri memastikan pemegang KJS tetap
                                bisa berobat meski APBD belum diketok. Terkait ada-
                                nya permasalahan di rumah sakit-rumah sakit, Jokowi
                                mengakui sistem KJS sedang dirombak. Namun, un-
                                tuk pelayanan terhadap masyarakat, ia meminta agar
                                segera ditanggulangi. Misalnya, dengan menambah
                                tenaga medis sehingga mencukupi.
                                  “Memang sekarang ini lonjakan pasien cukup ba-
                                nyak. Itu menunjukkan bahwa KJS memang dibutuh-
                                kan oleh masyarakat,” cetusnya. (ARY/WAN)




                                                           Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100
         hari jokowi - ahok




  Menyulap PNS Mirip
  Customer Bank
  B
         irokrasi adalah masalah yang
         sering dikeluhkan oleh warga DKI
         Jakarta. Masyarakat sering diha-
  dapkan dengan birokrasi yang lambat
  dan berbelit-belit. Belum lagi, pungut-
  an liar yang ditarik oleh oknum-oknum
  aparat pemerintah.
    Pada masa kampanye Pilgub DKI
  Jakarta, penataan birokrasi menjadi                                        dok. detikfoto
  fokus utama jualan Joko Widodo dan
  Basuki Tjahaja Purnama. Mereka ber-        segan memarahi anak buahnya yang
  janji mengubah birokrasi benar-benar       lamban. (Baca Majalah Detik Edisi 52:
  menjadi pelayan masyarakat.                Ahok Style).
    Pasca-dilantik, Jokowi melakukan in-       Ahok mengidamkan birokrasi Pem-
  speksi mendadak ke kantor kelurahan        prov Jakarta mirip customer bank. “Pak
  dan kecamatan. Ia mendapati banyak         Ahok sampaikan paling nggak kayak
  anak buahnya yang tidak tertib dan         custumer service bank. Kan mereka pe-
  disiplin masuk kantor. Layanan masya-      layan masyarakat,” kata staf Ahok, Dwi
  rakat pun masih centang perenang.          Djoko Rusriyanto.
    Alhasil, Jokowi mengumpulkan apa-          Beberapa pihak menilai sudah ada
  ratnya pada Selasa 20 November 2012.       perbaikan birokrasi itu. Namun, tetap
  Dalam forum itu, ia meminta agar para      saja masih ada oknum-oknum PNS
  aparatur di bawah menjalankan tugas-       yang bertindak menyimpang. Penga-
  nya secara  lebih profesional. Tak segan   laman itu bahkan dirasakan langsung
  ia mengancam mengganti lurah atau          oleh keluarga pakar manajemen, Rhe-
  camat yang tidak patuh alias mbalela.      nald Kasali.
    Ahok lebih bersikap keras lagi terha-      “Kemarin urus KTP terasa. Anak saya
  dap para anak buahnya. Sikap tegasnya      dimintai duit. Bahkan ditegur sama
  terhadap birokrasi itu bahkan ia tun-      yang jaga, ‘masa kamu dari luar negeri
  jukkan ke masyarakat melalui video di      nggak punya duit?’” ucap Rhenald.
  YouTube. Di depan rapat dinas, Ahok tak                                         (WAN/YOG)



                                                          Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS    100     hari jokowi - ahok




Pendobrak Gaya
‘Ndoro’ Pejabat
   Gaya Jokowi saat memimpin Solo dan Jakarta tak banyak beda.
   Blusukan ke kampung-kampung tetap menjadi ciri khasnya. Banyak
   ditiru pejabat lain. Efektif, tapi juga tak lepas dari kelemahan.



                                                  S
Reporter: Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Monique            uliadi adalah saksi hidup keseharian Joko
Shintami, dan Evi Tresnawati                               Widodo (Jokowi) saat menjadi Walikota Solo,
Foto: Agung Pambudhy/detikfoto
                                                           Jawa Tengah (Jateng). Di samping tentu saja
                                                           istrinya, Iriana, Suliadi adalah orang yang
                                                  selalu berada di dekat Jokowi. Maklum, Suliadi adalah
                                                  sopir pribadi Jokowi selama tujuh tahun memimpin

                                                                            Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100
         hari jokowi - ahok



                              Kota Batik itu.
                                 Suliadi bercerita, setiap hari Jokowi rutin menyam-
                              bangi kampung-kampung di Solo. ‘Blusukan’ itu di-
                              lakukan tak tentu, tapi seringnya pagi hari sebelum
                              berangkat ke kantor. Mobil biasanya keluar dari Loji
                              Gandrung, rumah dinas walikota di Jl. Slamet Riyadi,
                              sekitar pukul 07.30 WIB.
                                 Di tengah perjalanan ke kampung-kampung itu,
                              mobil berhenti sebentar di toko untuk membeli sara-
                              pan. Roti dan air mine­ al adalah menu santapan pagi
                                                      r
                              Jokowi. “Kadang saya atau ajudan turun beli roti,” kata
                              Suliadi kepada majalah detik.
Di Jakarta,                      Berkunjung ke tengah-tengah warga Solo, Jokowi
antusias                      mendengarkan keluh kesah mereka. Masalah-ma-
masyarakat                    salah itu ‘dicatat’ di kepala Jokowi. Selain menyerap
                              aspirasi warga, ia juga membawa bawaan wajib, yaitu
lebih besar                   beras dan buku tulis untuk anak-anak sekolah.
dibandingkan                     “Biasanya satu jam atau dua jam keli­ ing kampung,”
                                                                       l
di Solo. Ketika               ucap Suliadi.
mengunjungi                      Setelah Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Su-
Jakbar, Jokowi                liadi ‘berpisah’ dengan mantan bosnya karena tak lagi
dirubung oleh                 didapuk sebagai sopir. Namun, saat tahun baru 2013
banyak orang.                 lalu, ia diundang ke Jakarta. Selama seminggu Suliadi
                              ‘bernostalgia’ dengan Jokowi. Ia diajak Jokowi keliling
                              kampung di Jakarta Barat dan mengunjungi Bendun-
                              gan Katu­ampa, Bogor.
                                         l
                                 Nah, dari situlah, Suliadi melihat ada sedikit yang
                              berbeda dari blusukan Jokowi ketika masih di Solo dan
                              setelah di Jakarta. Di Jakarta, antusias masyarakat
                              lebih besar dibandingkan di Solo. Ketika meng­ njungi
                                                                              u
                              Jakbar, Jokowi dirubung oleh banyak orang. “Pak
                              Jokowi makin kurus juga. Mungkin karena banyak
                              yang dijelajahi,” canda Suliadi.
                                 Blusukan memang menjadi ciri khas yang tetap di-
                              pertahankan oleh Jokowi ketika menjadi Gubernur Ja-
                              karta. Selama tiga bulan memimpin ibu kota, Jokowi


                                                         Majalah detik 21 - 27 januari 2013
FOKUS   100hari jokowi - ahok



                                                          lebih sering berada di luar
                                                          kantor untuk blusukan mau-
                                                          pun sidak aparat pemerintah
                                                          di kecamatan dan kelurahan.
                                                            Blusukan itu dilakukan
                                                          Jokowi secara tidak terjad-
                                                          wal oleh protokoler kantor
                                                          gubernur. Hanya Jokowi saja
                                                          yang tahu agendanya. Oleh
                                                          karena itu, dari pegawai Ba-
                                                          lai Kota sampai wartawan
                                                          yang ingin meliput pun ke-
                                limpungan mengikuti agenda Jokowi.
Joko Widodo berjabat tangan
dengan warga yang merayakan        “Biasanya kalau ada laporan terkait keadaan kam-
malam tahun baru di kawasan
Bundaran Hotel Indonesia,       pung, tak berapa lama, Gubernur akan meninjau,”
Jakarta.                        terang Nurjanah, Kepala Seksi Penyiapan Materi dan
ANTARA/M Agung Rajasa
                                Publikasi Pemprov DKI Jakarta.
                                   Jokowi mengaku tidak merasa capai. Namun bila
                                capai, obatnya hanya satu: tidur. Setiap hari, ia tidur
                                selama empat jam. Ia juga biasa curi-curi waktu un-
                                tuk memejamkan mata ketika di mobil atau senggang.
                                   “Gampang tidur saya itu. Sepuluh menit tidur di mo-
                                bil bisa,” katanya penggemar musik cadas ini kepada
                                majalah detik.
                                   Menurut pria kelahiran 21 Juni 1961 ini, ia lebih suka
                                bertanya kepada masyarakat daripada ke ahli atau
                                pakar. Ia ingin mengetahui kemauan dan kebutuhan
                                masyarakat. Juga untuk menyadarkan mereka ten-
                                tang apa yang seharusnya dilakukan guna menuntas-
                                kan masalah Jakarta.
                                   Seperti misalnya blusukan ke kampung-kampung di
                                pinggiran Kali Ciliwung. Jokowi memberikan penger-
                                tian kepada mereka tentang perlunya kampung deret
                                untuk menata daerah aliran sungai. Supaya mereka
                                nantinya setuju dengan konsep pemerintah.
                                   “Mereka harus diberikan kesadaran bahwa itu untuk


                                                            Majalah detik 21 - 27 januari 2013
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60
20130121 majalah detik_60

Weitere ähnliche Inhalte

Empfohlen

Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Empfohlen (20)

Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 

20130121 majalah detik_60

  • 1. candaan uji nyali ROBIN HOOD hakim daminG MELAWAN AS DUNIA MAYA IK KOM KTIAN U S P EMBA SEJENI CINT ujian berat JOKOWI EDISI 60 21 JANUARI 2013
  • 2. majalah detik Table of Contents Favorite Back Share FB Home Table of Contents Gunakan icon berikut Memutar ipad: sebagai petunjuk membaca Untuk melihat majalah majalah ini dalam tampilan horizontal atau vertikal Kebawah Galeri Image Tap Audio Rubrik: Geser kekiri dan kekanan untuk melihat rubrik Close Video 3600 Geser 360 View Artikel: Geser keatas dan kebawah Putar Map untuk membaca artikel Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload Pindah halaman lewat scroll Menampilkan majalah yang sedang dibaca
  • 3. Fitur Background Download* Telah tersedia di Majalah Detik! Update Majalah Detik versi 2.2.6 *Background download memungkinkan Anda mendownload Majalah detik sambil membuka aplikasi lain.
  • 4. DAFTAR ISI Edisi 60 21 - 27 Januari 2013 internasional Pertarungan demi Kemenangan Ketiga Tantangan besar di periode kedua Barack Obama. Gaya hidup 2013: Mewah Nan Elegan Perkembangan fashion hijab 2013 makin stylish. Meski begitu para hijabers akan dianggap semakin syar’i. Fokus Ujian Banjir di 100 Hari Jokowi-Ahok Jelang 100 hari kerja Jokowi-Ahok, banjir bandang melanda Jakarta. Mereka bilang tidak pernah punya target program 100 hari. Nasional Candaan Tak Senonoh Pak Hakim Hukum interview Rekening Melar Anggota Banggar Dirut PLN: Intinya Subsidi Listrik Dikurangi Rp 14,8 triliun DPR lagi-lagi kebakaran jenggot. PPATK meng- ekonomi ungkap sejumlah transaksi Terganjal Saat Menuju Hilir ik mencurigakan anggota dewan kom ktian yang terkait pencucian uang. u i bisnis emb a Lesb P t Uji Nyali Melawan Paman Sam Cin Batam di kriminal people Azab Lukisan Widayat Jessica Chastain, Jackie Chan, Intan Nuraini Perlahan tapi pasti lukisan di Museum H. Widayat seni & hiburan berkurang. Jumlah lukisan Catatan Harian dalam Konser Balawan yang awalnya sebanyak 1.001, kini menyusut karena dijual wkwkwk anak-anaknya. Nama Suroboyoan Ala Baktiono Lensa Evakuasi Banjir Jakarta Cover: Kiagus Aulianshah @majalah_detik majalah detik Tap Pada konten untuk membaca artikel Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri. Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769 Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
  • 5. nasional Candaan Tak Senonoh Pak Hakim Berawal dari canda, karier Hakim Muhammad Daming Sunusi terancam. Ia menyebutkan pemerkosa dan korban sama-sama menikmati peristiwa pemerkosaan. Sebuah canda yang tidak senonoh. Y “ Reporter: Salmah Muslimah, Andi ang diperkosa dengan yang memperkosa Saputra, Danu Damarjati, dan M. Iqbal ini sama-sama menikmati. Jadi harus pikir- Foto: Ari Saputra pikir terhadap hukuman mati,” Kalimat itu terlontar dari mulut Daming Sunusi. Ia sengaja mengatakannya untuk memancing tawa Anggota Komisi III DPR di hadapannya. Berhasil, Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 6. nasional gelak tawa menyambut kalimat itu. Seleksi Hakim Agung detikfoto Senin, 14 Januari 2013, waktu memang berjalan lambat di Ruang Komisi III DPR Gedung Nusantara II kompleks DPR, MPR, DPD, Senayan, Jakarta Pusat. Daming duduk sendiri di depan menghadapi anggota DPR, perwakilan 9 fraksi. Ia mendapat urutan kedua wawancara fit and proper test calon hakim agung (CHA). Debat soal hukuman mati mewarnai tanya-jawab selepas presentasi makalah. Suasana memang kaku, forum semacam ini padat dengan debat teoretis. Da- ming pun merasa jenuh. Sebuah pertanyaan kemudian dilempar oleh Anggo- ta Komisi III DPR dari Fraksi PAN, Andi Azhar soal hu- kuman mati bagi pelaku tindak pidana pemerkosaan. Daming tidak sepakat penjatuhan hukuman mati bagi pelaku tindak pidana pemerkosaan.  Sayangnya ia menjawab dengan kalimat yang tidak senonoh yang merendahkan korban perkosaan. Ia me- Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 7. nasional nyebutkan pelaku dan korban sama-sama menikmati tindak pidana pemerkosaan. Parahnya, seloroh ini ia lempar di tengah forum terbuka yang menjadi sorotan Selama ini tak publik. Terang saja kalimat itu memicu amarah. Satuan Tu- mudah melakukan gas Perlindungan Anak Indonesia (Satgas PAI) meng- pendampingan anggap Daming tidak memiliki kredibilitas sebagai kepada korban hakim. Korban pemerkosaan bukan bahan candaan, mereka justru harus mendapat perlindungan. pemerkosaan. Mereka pun datang ke Komisi III DPR keesokan hari- Kondisi nya. Permintaannya jelas, Daming pantas dicoret sejak psikologis korban dini. “Kami meminta DPR RI tidak meloloskan Daming terlalu lemah menjadi hakim agung karena telah melukai perasaan rakyat,” tegas Ketua Satgas PAI, Muhammad Ihsan. menghadapi “ Amarah ini bukan hal sepele. Dua kalimat Daming proses hukum. telah melenyapkan kesempatannya sebagai hakim agung. Fraksi-fraksi di DPR satu per satu memastikan pencoretan Daming, ia diputus tidak layak melanjutkan kariernya sebagai hakim agung. Janji pencoretan ini dilakukan ketika gelar pertemu- an antara Satgas PAI dengan Komisi III DPR. 9 fraksi sepakat jika Daming tidak pantas dipilih. Fit and proper test di DPR memang berjalan ketat. Saat ini seleksi dilakukan terhadap 24 CHA. DPR hanya akan memilih 8 hakim agung. Mereka akan memberi- kan keputusan hakim agung terpilih pada 23 Januari mendatang. Satgas PAI tidak puas hanya melapor ke DPR. Me- reka pun meminta Komisi Yudisial (KY) melakukan pe- meriksaan terhadap Daming atas pelanggaran etika. Selama ini tak mudah melakukan pendamping- an kepada korban pemerkosaan. Kondisi psikologis korban terlalu lemah menghadapi proses hukum. Tak ayal, masih banyak keluarga korban menghindari pe- nyelesaian secara hukum. Kondisi inilah yang membuat Satgas PAI semakin geram terhadap Daming. Selaku hakim yang pernah Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 8. nasional bertugas selama 29 tahun, ia tidak memiliki perspektif korban. Menata kata memang harus dilakukan deng- an hati-hati. Mantan Hakim Agung Benjamin Mangkoedilaga menganggap pernyataan Da- ming pantas mendapatkan ganjaran. Pemerko- saan merupakan perkara sensitif karena me- nyangkut kehormatan, hakim tingkat apa pun harus tahu itu. “Bagi saya, ini sudah ada pelanggaran etiknya. Ini harus ditindak oleh KY, jadi bukan hanya soal seleksi calon hakim agungnya saja,” jelasnya. Gayung pun bersambut, KY melakukan proses pemeriksaan. Wakil Ketua KY Imam Anshori Saleh mengaku tengah memulai pemeriksaan atas canda Daming. Ia tidak menganggap per- kara candaan ini sebagai hal remeh. Kapasitas Daming ketika melontarkan canda itu adalah sebagai hakim karier. Apalagi ia tengah Wakil Ketua KY Imam Anshori Saleh berada di tengah forum resmi. KY tengah meminta ari saputra/detikfoto bantuan ahli untuk memastikan candaan tersebut. “Kami butuh waktu dua minggu, karena kita butuh tenaga ahli. Lebih cepat lebih baik. Kasusnya seder- hana, tapi belum tentu hasilnya sederhana,” paparnya. Sesal memang datang terlambat. Daming mengaku tak bermaksud melukai siapa pun dengan candanya. Ia menangis sesenggukan menghadapi semua cercaan. Menyesal. Bahkan keluarganya turut mengecam canda itu. Pu- trinya menelepon dari Makassar mengatakan canda itu bukan dari ayahnya. “Dia bilang ‘Ini bukan omongan ayah saya, bukan Daming ayah saya yang seperti saya kenal selama ini’. Saya sangat menyesal,” sesalnya. Namun reaksi telanjur bergulir. Memang wajib men- jaga kalimat kalau jadi pejabat. Bisa jadi sekali canda meski satu kalimat, karier pun tamat. (ARY/YOG) Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 9. hukum Rekening Melar Anggota Banggar DPR lagi-lagi kebakaran jenggot. PPATK mengungkap sejumlah transaksi mencurigakan anggota dewan yang terkait pencucian uang. Anggota Badan Anggaran (Banggar) menjadi sorotan pertama. P Reporter: Bahtiar Rifai dan Irwan Nugroho ara anggota dewan di Senayan dibuat ‘jan- DETIKFOT0 tungan’ beberapa waktu lalu. Di masa reses, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Ke- uangan (PPATK) mengungkap temuan tentang transaksi-transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh kalangan legislatif. Dari riset tipologi selama tahun 2012, PPATK Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 10. hukum m ­ enemukan 96 terlapor transaksi mencurigakan adalah anggota DPR/DPRD. Periode jabatan yang dominan adalah periode 2009-2014 sebanyak 41 orang atau (42,17%), lalu periode 1999-2004 sebanyak 37 (38,5%) terlapor, dan periode 2004-2009 sebanyak 18 terlapor (18,8%). PPATK kemudian mengelompokkan lagi 96 anggota DPRD/DPR itu ke dalam 10 kriteria jabatan. Artinya satu terlapor bisa dilaporkan dalam beberapa jabatan yang berbeda. Nah, ditemukanlah hasil sebanyak 41 (38,6%) dari 96 terlapor itu adalah anggota DPRD, se- dangkan 33 terlapor (31,1%) adalah DPR pusat. Kepala PPATK, Muhammad Yusuf mengatakan, Dalam dua periode dari anggota DPR yang mempunyai transaksi men- jabatan itu, curigakan itu, beberapa di antaranya adalah anggota anggota Banggar Badan Anggaran (Banggar). Tak hanya di periode yang sekarang. Ada anggota Banggar yang terdeteksi nakal tersebut melakukan transaksi keuangan adalah mereka yang melakukan juga menjabat di periode sebelumnya. transaksi keuangan Dalam dua periode jabatan itu, anggota Banggar nakal tersebut melakukan transaksi keuangan bukan bukan hanya hanya sekali, melainkan puluhan kali. Jumlah uang- sekali, melainkan nya pun fantastis. Dalam sekali bertransaksi saja, ia puluhan kali. mengirim uang mencapai Rp 100 miliar. “Dari yang kita dalami, tampak betul keganjilan itu. Yang kita temukan tunai,” kata Yusuf saat ditemui ma- jalah detik. Mengenai anggota Banggar itu, PPATK sudah me­ laporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Jumlahnya sekitar 21 orang. Laporan itu dilengkapi lagi pada Desember 2012. S ­ ayang Yusuf tak mau membocorkan nama-nama mereka. Namun, beberapa yang dilaporkan itu kini sudah diproses hukum. Sebut saja misalnya mantan Bendahara Umum Par- tai Demokrat Muhammad Nazaruddin, mantan ang- Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 11. hukum gota FPAN Wa Ode Nurhayati, dan mantan anggota FPD Angelina Sondakh. Ketiga-tiganya sudah divonis Pengadilan Tipikor dalam berbagai kasus korupsi dengan masa hukuman bervariasi. Satu lagi nama anggota Bang- gar yang terendus punya tran- saksi mencurigakan. Ia adalah Zulkarnaen Djabar. Politikus Partai Golkar ini telah ditetap- kan sebagai tersangka oleh KPK Kepala PPATK, pada 29 Juni 2012. Ia diduga terlibat dalam korupsi Muhammad Yusuf pengadaan Alquran di Kementerian Agama. antara “Itu yang masih dalam proses hukum,” ucap Yusuf, mantan Aspidsus Kajati DKI itu. Sebelumnya, terkait dengan laporan PPATK itu, mun- cul pula nama-nama anggota Banggar yang dicurigai melakukan pencucian uang. Di antaranya politikus PD Mirwan Amir, yang ketahuan membeli mobil dari uang yang mencurigakan. Ia juga diduga menerima uang dari berbagai perusahaan batu bara dan kayu di Kali- mantan secara rutin. Mirwan pun sudah membantah. Menurut Yusuf, transaksi-transaksi tak wajar itu p ­atut diduga merupakan tindak pidana pencucian uang. Kendalanya, dalam pasal 74 UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, harus dicari dahulu tindak pidana pokoknya. Jadi, KPK tidak bisa mengenakan UU TPPU secara langsung kepada para anggota Banggar yang terindikasi pidana. “Penjelasan pasal itu agak ‘mengganggu’ memang bagi KPK karena nggak bisa langsung masuk ke TPPU. Kecuali polisi,” katanya. Temuan KPK itu sedikit banyak membuat anggo- ta DPR di Senayan meradang. Ada pula yang tidak Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 12. hukum KPK geledah Banggar DPR. ramses/detikfoto n ­ yaman. Itulah yang dialami oleh Wakil Ketua Bang- gar Tamsil Linrung. Menurut politikus PKS ini, PPATK sudah menciptakan suasana tidak kondusif dengan menunjukkan hasil risetnya. Lebih baik, data itu dise- rahkan ke penegak hukum. “Saya jadi tidak nyaman kerja di Banggar,” ucapnya beberapa waktu lalu. Sindiran juga dilayangkan anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan. PPATK dianggapnya cuma men- cari popularitas saja dengan mengumbar data anali- sis. Padahal, katanya, temuan PPATK itu tidak kuat. “PPATK selama ini cuma menumpang gebyar-gebyar- nya di media,” kata Trimedya. Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengatakan, PPATK tak bermaksud mengerjai Banggar, tetapi untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan ang- garan. Sudah menjadi tugas PPATK untuk memelototi rekening yang mencurigakan, apalagi kepunyaan ang- gota dewan yang terhormat. “Nama-nama sudah kami serahkan ke KPK. Tidak menutup kemungkinan tahun ini ada lagi,” ungkapnya. (WAN/YOG) Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 13. kriminal Azab Lukisan Widayat Perlahan tapi pasti lukisan di Museum H. Widayat berkurang. Jumlah lukisan yang awalnya sebanyak 1.001, kini menyusut karena dijual anak-anaknya.  S Reporter: Bahtiar Rifai dan Bagus Kurniawan enja hampir tiba. Seperti biasa, Iskandar, Foto: Berbagai sumber petugas Museum Widayat bergegas menutup pintu museum, yang terletak di Jl. Letnan Tu- kiyat 32 Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Namun saat ia hendak mengunci pintu bangunan berlantai dua itu, datang sejumlah orang ke situ. Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 14. kriminal Wajah tamu yang datang Kamis sore, 10 Januari 2013, ke museum itu tidak asing bagi Iskandar. Sebab mereka adalah anak-anak almar- hum H. Widayat, pemilik museum.  Ada Wardiningsih (anak per- tama), Anwar (anak ketiga), Wi- caksono (anak kelima), Yuli (anak kedelapan), Danang (anak kesem- bilan) dan Agung (anak kesepuluh). “Mereka ditemani oleh pengacara dan satu orang lagi yang saya ti- Museum H. Widayat dak kenal,” terang Iskandar saat berbincang dengan blog museum h. widayat majalah detik.  Namun Iskandar merasa ada yang aneh deng- an kedatangan anak-anak Widayat ke museum itu. Pasalnya, mereka meminta kunci museum dengan alasan mengambil beberapa lukisan, tapi permintaan itu ditolak. Iskandar beralasan, jika ingin mengambil lukisan harus seizin direktur museum dan komisaris.  Upaya anak-anak Widayat untuk mengambil lukisan yang terpajang di museum berjalan cukup alot. Butuh waktu satu jam mereka berdebat dengan Iskandar sang penjaga museum. Kata-kata kasar dan tekanan bertubi-tubi menyerang Iskandar. Akhirnya ia pun me- nyerah dan menyerahkan kunci museum ke tangan anak-anak Widayat. Bukan itu saja, Iskandar juga disuruh menyiapkan kamar untuk mereka menginap. Selain berfungsi sebagai museum lukisan, bangun- an yang berdiri di atas tanah seluas 7.000 m2 itu juga tersedia art shop, serta studio yang merangkap tempat tinggal. Ada pula guest house tempat untuk menginap para tamu-tamu Widayat, yang terletak di belakang bangunan museum.  Iskandar bercerita, setelah keenamnya masuk, me- reka memilih lukisan dan menurunkan dari tembok. Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 15. kriminal Menurut dia, tidak ada penyiletan pada kanvas lukisan. Hanya, proses pengambilan dilakukan dengan memo- tong kabel kawat yang digunakan untuk menggantung lukisan. Kebetulan kata Iskandar, ada beberapa lu- kisan yang memang dipajang dan digantung dengan menggunakan semacam kabel kawat.  Tak lama berselang, sekitar pukul 21.00 WIB, datang sebuah truk ke pelataran museum. Lukisan-lukisan yang telah diturunkan dari ruang pameran satu per satu dimasukkan ke dalam truk. “Saat itu saya disuruh tidur dan tidak ikut campur dalam proses pengambil- an lukisan,” kenang Iskandar.  Sementara versi Direktur Museum Widayat, Purno- mo Sidi yang juga anak almarhum Widayat, sempat ada pemukulan saat proses pengambilan lukisan itu. Namun kemudian dilerai. Iskandar Pungki menjelaskan, total lukisan kemudian disuruh ke guest house yang diambil sebanyak 111 dan tidak boleh masuk ke dalam lukisan kanvas dan lukisan akrilik museum. “Sebenarnya Iskandar itu bukan penjaga, mereka itu ke- di atas kanvas sebanyak 29 buah. luarga yang kebetulan menjaga di situ,” ungkap Purnomo yang akrab disapa Pungki. Meski “disekap” di guest house, Iskandar masih mendengar suara mobil truk masuk lagi ke halaman museum, lewat tengah malam, seki- tar pukul 01.00 WIB. Dari balik jendela kamar ia meli- hat beberapa lukisan yang belum terangkut langsung dimasukkan ke dalam truk. Sekitar pukul 03.00 WIB, anak-anak Widayat yang mengambil lukisan-lukisan itu kemudian pulang ke rumah masing-masing sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.  Pungki menjelaskan, total lukisan yang diambil se- banyak 111 lukisan kanvas dan lukisan akrilik di atas kanvas sebanyak 29 buah. Jadi total lukisan yang di- Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 16. kriminal ambil 140 buah. Kasus pengambilan lukisan itu pun dilaporkan ke polisi. Pungki menganggap adik-adik- nya telah melanggar wasiat Widayat. Sebelum meninggal pada 20 Juni 2002, ujar Pungki, Widayat sempat memanggil sebelas anak-anaknya hasil pernikahannya dengan kedua istrinya, Soewarni dan Soemini. Mereka dikumpulkan di dalam museum. Di situ Widayat berwasiat “Sopo wae (siapa saja) anak keturunan ‘ku, cucu ‘ku, sik wani ngerusak (yang be- rani merusak) atau memindahtangankan lukisan di museum, saya azab, saya laknat.” Wasiat ini dibuat bukan tanpa alasan. Kata Pungki, 'Pertapa' lukisan karya H. saat Widayat masih hidup, anak-anak dari istri kedua Widayat ingin menjual lukisan berjudul Untuk Istriku Min (Soe- blog museum h widayat mini). Lukisan itu memang dibuat khusus untuk istri keduanya itu. Sebelumnya, Widayat juga membuat lukisan khusus untuk istri pertama. Aksi penjualan lukisan itu buntut dari penjualan lukisan yang dilakukan anak-anak dari istri pertama. “Saudara-saudara saya ingin menjual lukisan milik Sopo wae (siapa saja) anak Ibu (Soemini), karena anak-anak dari Ibu Soewarni juga menjual keturunan ‘ku, cucu ‘ku, sik wani lukisan milik ibunya,” ujar Pung- ngerusak (yang berani merusak) ki, yang merupakan anak ketiga atau memindahtangankan lukisan dari istri kedua Widayat.  Dijelaskan Pungki, saat itu di museum, saya azab, saya laknat. anak-anak Widayat dari istri per- tama menjual lukisan milik ibu- nya untuk membangun masjid. Konon lukisan itu dijual dengan harga miliaran rupiah.  Nah, karena khawatir akan terjadi penjualan lukisan besar-besaran, Widayat  sempat menawarkan untuk menjual sejumlah lukisan yang tidak menjadi koleksi di museum. Sebab, bagi Widayat, koleksi di museum Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 17. kriminal Direktur Museum H. Widayat, Fajar Purnomo Sidi menjelaskan kronologi hilangnya ratusan koleksinya. Tri Joko Purnomo yang berisi 1.001 lukisan, harus tetap utuh agar bisa dinikmati pencinta seni dan khalayak ramai. Widayat juga telah menyiapkan harta warisan beru- pa uang, tanah, perhiasan, mobil, dan 2.999 lukisan (kecuali yang di museum) untuk sebelas anaknya yang tidak satu pun mewarisi bakat lukisnya. Kalau dihi- tung-hitung, harta warisan itu nilainya bisa mencapai puluhan miliar rupiah.   Namun yang terjadi di luar harapan. Begitu Widayat meninggal, terjadi sengketa di antara anak-anaknya. Konflik itu bermula dari pengelolaan museum. Ter- jadi aksi saling melengserkan pengelolaan museum. Persoalan menjadi semakin runyam lantaran biaya operasional museum tidak sedikit. Setiap bulan paling tidak butuh Rp 75 juta untuk biaya operasionalnya.  Alhasil, dari waktu ke waktu konflik di antara anak keturunan Widayat terus meruncing. Sebagian ber- anggapan bahwa lukisan di museum adalah warisan yang berhak dimiliki setiap anak. Sebagian yang lain beranggapan aset museum tidak bisa diperjualbelikan atau dipindahtangankan. Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 18. kriminal Putra ketiga dan kelima dari Di tengah konflik itu, beberapa anak Widayat meng- pelukis H. Widayat, Anwar ambil 25 lukisan di museum, pada 2010. Saat itu Pung- Utomo (kiri) dan Juli Raharjo (tengah) didampingi penasihat ki yang menjadi direktur museum melaporkan peng- hukum mereka, Irawadi Uska ambilan lukisan tersebut sebagai bentuk pencurian. (kanan) memberikan klarifikasi. Detikfoto Menurut taksiran Pungki, 25 lukisan milik ayahnya itu laku sekitar Rp 7 miliar.  Konflik terus berlanjut. Akhir 2012, Pungki dan Dyah Widiyati,  digugat oleh sembilan saudaranya yang di- wakili anak tertua dari istri pertama, Wardaningsih. Gugatan hak waris itu dilayangkan Wardaningsih ke Pengadilan Agama Mungkid, Magelang. Dalam gugatan itu Wardaningsih beralasan, seluruh harta warisan, termasuk museum dan lukisannya, boleh diperjualbelikan. Selain itu, mereka menuding Purnomo telah memalsukan lukisan serta ingin me- nguasai seluruh harta peninggalan H. Widayat. Sampai saat ini proses hukum perdata itu masih berjalan. Kedua pihak sudah dipertemukan untuk bermusyawarah, tapi masih deadlock. Pertemuan mediasi kembali diagendakan pada 22 Januari men- Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 19. kriminal datang. Namun belum juga mediasi digelar, sebanyak 140 lukisan digondol dari museum.   “Saya tahu siapa yang mengambil dan dibawa ke mana lukisan-lukisan itu. Tapi, biarlah polisi yang mengungkap,” ungkap Pungki. Namun para pengambil lukisan membantah telah mencuri. Mereka menganggap koleksi museum itu diambil ahli waris yang berhak atas barang-barang tersebut. “Tidak benar adanya pencurian. Kita meng- ambil lukisan yang menjadi hak waris kami dari wa- risan milik almarhum Bapak Haji Tidak benar adanya pencurian. Widayat,” kata Anwar Hutomo Kusu- mo Wardono, putra alm. H. Widayat Kita mengambil lukisan yang kepada wartawan di kantor Pusat menjadi hak waris kami dari Bantuan Hukum Jogjakarta (PBHJ).  warisan milik almarhum Bapak Anwar berkilah, lukisan yang di- Haji Widayat ambil adalah milik ahli waris, baik anak-anak dan cucu almarhum. Sedangkan lukisan yang menjadi milik Pungki tidak diambil. Saat pembagian warisan juga sudah ada kesepakatan dan diundi. Ada ahli waris yang menda- patkan lukisan-lukisan yang berukuran besar, namun ada pula yang kecil. Menurut Anwar, kasus ini adalah murni sengketa perdata dan warisan yang terjadi sejak lama. Pihaknya sudah mengetahui bila kasusnya dilaporkan ke Polres Magelang. Saat ini, polisi akan melakukan mediasi kepada para ahli waris yang bersengketa tersebut. Sedangkan Kasat Reskrim Polres Magelang AKP Saprodin menyebut, raibnya koleksi Museum Wida- yat berhubungan dengan gugatan perdata ahli waris almarhum Widayat di Pengadilan Agama Magelang. Ia menambahkan,  anak almarhum Widayat sebagi- an sudah diperiksa polisi. Dari keterangan mereka, hilangnya koleksi museum terkait dengan masalah keluarga. (DEN/YOG) Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 20. BERITA KOMIK Pembuktian Cinta Lesbi di Batam Reporter: Agus Siswanto (Batam) dan Irwan Nugroho Saya nikahkan saudara Angga Soetjipto dan Ninies Ramiluningtyas Saaahhh!!! Pernikahan sesama jenis kembali terku- ak. Kali ini dilakukan dua perempuan Angga Soetjipto alias Musjalifa (23) dan Ninies Ramiluningtyas (41), warga Batam, Kepulauan Riau. Begitu ketahuan, buku pernikahan mereka langsung dicabut. 6 Januari 2012 adalah hari yang bahagia bagi Angga Soetjipto alias Musjalifa (23) seorang mahasiswa dan Ninies Ramiluningtyas (41) yang merupakan buruh pabrik. Hari itu, keduanya menikah setelah setahun berkenalan. Pernikahan itu dilakukan di KUA Kabupaten/Kota Batam. Tidak ada kecurigaan apa pun dari petugas KUA, karena keduanya mengumpulkan syarat-syarat pernikahan secara lengkap. Perni- kahan itu juga dihadiri oleh saksi. Setelah menikah, mereka menggelar resepsi. Belum jelas di mana acaranya. menurut informasi, mereka hanya mengundang kalangan dekat saja. Jadi terbatas. Makin mencurigakan. Selanjutnya, ‘suami-istri’ Angga-Ninies tinggal di Blok F No. 20 Perumahan Puri Agung III Kelurahan Mangsang, Kecamatan Seibeduk, Batam. biasanya kalau Dia (Angga) malah keluar rumah ia memakai punya kebiasaan aneh jaket, namun sekarang seperti menanam dan tidak, ah.. saya makin mengurus bunga. curiga, itu kok kayak Dia jarang sekali payudara ya keluar rumah Istrinya malah nggak hhmmm.... ahh...sepertinya mereka menggun- jing 'ku... awalnya kehidupan mereka layaknya suami-istri betulan. Namun, warga curiga dengan tindak-tanduk pasangan tersebut. Kecurigaan mengarah kepada sang ‘suami’, Angga, yang mempunyai perilaku mirip perempuan. Karena keanehan itu semakin memuncak, Ketua RT setempat, Nugroho, mengumpulkan warganya untuk mengadakan rapat. Tujuannya, memastikan jenis kelamin Angga, apakah benar si Angga adalah pria sejati. ah..sudah lama bagaimana kalau Kemudian pada saya curiga dengan hari senin ini kita Senin 7 Januari tindak tanduk datangi rumah yang lalu, mere- pasangan itu.... mereka ka mendatangi rumah Ninies. K.. TO K.. TO K... TO Angga sempat membantah kalau dia adalah perempuan. YA ADA APA?? BOLEH KAMI Ini buku MASUK?? nikah kami di KUA Sudahlah, daripada masyara- kat mengarak kamu keliling kampung, mending bicara baik-baik ya, benar saya perempuan “Terus, kenapa Ini untuk kalian sampai pembuktian menikah? cinta Setelah ‘penggerebekan’ itu, Angga kabur dari rumah Ninies. Sampai saat ini, tidak diketahui batang hidungnya. Sementara Ninies memilih mengurung diri di dalam rumahnya. Tidak mau ditemui oleh siapa pun. Rumahnya yang teduh terlihat sepi. (WAN/YOG) Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 21. [ lensa ] Evakuasi di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ketinggian air di kawasan ini ada yang mencapai 3 meter. detikfoto/Hasan Evakuasi Banjir Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 22. [ lensa ] Mahasiswa dievakuasi dengan mengunakan gerobak, karena rumah kos mereka di Grogol, Jakarta Barat terendam banjir. detikfoto/Agung Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 23. [ lensa ] Tim SAR menolong seorang ibu yang terjebak banjir di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. detikfoto/Rengga Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 24. [ lensa ] Tim SAR mengevakuasi korban banjir dengan menggunakan perahu karet. Tak jarang mereka harus melawan arus yang sangat deras saat evakuasi. detikfoto/Hasan Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 25. FOKUS 100 hari jokowi - ahok 100 Ujian Banjir di Hari Jokowi-Ahok Jelang 100 hari kerja Jokowi-Ahok, banjir bandang melanda Jakarta. Mereka bilang tidak pernah punya target program 100 hari. Reporter: M. Rizal, Isfari Hikmat, Monique Shintami, Evi Tresnawati I Foto: Ari Saputra/Detikfoto Majalah detik 21 - 27 januari 2013 Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 26. FOKUS 100 hari jokowi - ahok S “ iap Bapak. Siap Bapak. Sekarang saya masih di lapangan.” Begitu kata Gubernur DKI Ja- karta Joko Widodo (Jokowi) saat berbincang dengan seseorang di ujung telepon, Kamis, 17 Januari 2013. Ternyata yang jadi lawan bicaranya itu Menko Kesra, Agung Laksono. Kepada majalah detik, Jokowi mengatakan, Agung meminta digelar rapat koordinasi untuk mengantisi- pasi dampak banjir. Pasalnya, pada hari itu Jakarta sedang dikepung banjir. Jokowi mengaku sebetulnya sudah berupaya meng- Banjir bahkan antisipasi banjir itu. Malam hari sebelum banjir mener- merendam jang, ia mengecek tempat-tempat yang rawan seperti Istana Negara Rawa Buaya, Kampung Pulo, Kampung Melayu, Kam- pung Duri, dan Cengkareng. “Saya cek perahu karet dan membuat ada semalam. Untuk posko kesehatan ada. Tempat Presiden SBY pengungsian juga sudah siap,” terang Jokowi. menunda 2 jam Namun, curah hujan dan air ‘kiriman’ dari Bogor pertemuan begitu tinggi. Tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di dengan Presiden kawasan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, jebol Argentina dan membuat tanah di bawah bantalan rel kereta api Cristina tergerus. Air bah dari jebolnya tanggul itu merendam Fernandez de perumahan elite Menteng, Jl. Sudirman, Bundaran HI, Kirchner. dan Jl. MH Thamrin. Banjir bahkan merendam Istana Negara dan mem- buat Presiden SBY menunda 2 jam pertemuan dengan Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner. Banjir memaksa transportasi publik berhenti berope- rasi. Sejumlah toko tutup. Banyak kantor di Jakarta pun bubar lebih cepat lantaran karyawannya teradang banjir. Jakarta benar-benar lumpuh. Sore harinya, Jokowi meninjau langsung tanggul Latuharhari yang jebol. Ia ikut bahu-membahu mem- benahi tanggul dibantu Kementerian PU dan TNI/Pol- ri. Adapun Ahok mencarikan batu-batu dan meninjau banjir di wilayah lain. Ia sempat diisukan menghilang Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 27. FOKUS 100 hari jokowi - ahok saat banjir, karena tak terlihat ikut rapat koordi- nasi di Balai Kota. “Aku ninjau beberapa lokasi di Jakut dan Jak- bar. Juga lihat sistem polder tertutup di Muara Karang," ucap Ahok ke- pada majalah detik. Banjir parah ini seolah membenarkan prediksi sejumlah kalangan sebe- lumnya. Diprediksi banjir akan lebih besar dari Tap untuk melihat video tahun 2007 lalu (baca: Majalah Detik edisi 57: Awas Tanggul Jebol Banjir Bandang Jakarta). isfari/majalahdetik Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) luas genangan yang terjadi di ibu kota men- capai 41 km2 yang tersebar di 62 titik banjir. Akibatnya sebanyak 910 RT, 337 RW, 74 kelurahan, 31 kecamat- an, terendam. Adapun total kepala keluarga yang ter- dampak mencapai 97.608 KK atau 248.846 jiwa. Kondisi inilah yang membuat Agung gusar dan lang- sung menelepon Jokowi. Ia meminta Jokowi mengge- lar rapat di Balai Kota DKI Jakarta untuk membahas banjir kali ini. Selain dihadiri Jokowi dan Agung, hadir pula Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, serta Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Suto- po Purwo Nugroho. DKI Jakarta akhirnya ditetapkan sebagai wilayah tanggap darurat banjir selama 10 hari, sejak 17 Januari sampai 27 Januari. “Pemerintah pusat maupun Pem- prov DKI mampu dan siap untuk mengatasi, melaku- kan langkah-langkah dalam menangani akibat banjir ini dan dampaknya,” kata Agung usai rapat digelar. lll Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 28. FOKUS 100 hari jokowi - ahok Hanya tinggal hitungan hari tugas Jokowi-Ahok memimpin Jakarta me- masuki hari ke-100, banjir besar melanda. Padahal banjir adalah salah satu pekerjaan rumah di Ja- karta, selain kemacetan. Masalah penanganan banjir ini pun menjadi salah satu program uta- ma Jokowi saat bersaing Jokowi membantu menjadi orang nomor satu di ibu kota. memperbaikI tanggul Banjir Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Kanal Barat yang jebol. ari/detikfoto BNPB Sutopo Purwo Nugroho, sampai Sabtu, 19 Ja- nuari 2013, setidaknya ada 14 korban meninggal dunia akibat banjir kali ini. Para korban umumnya meninggal karena tersetrum. Evakuasi terhadap korban banjir memang menjum- pai beberapa kendala. Saat majalah detik memantau lokasi banjir di Kalibata, Jakarta Selatan, kondisi ru- mah-rumah yang terendam banjir gelap gulita. PLN sengaja memadamkan aliran listrik untuk menghin- dari korban jiwa maupun kebakaran. Untuk menyusuri wilayah permukiman yang dekat dengan aliran Sungai Ciliwung, perahu tak bisa di- gunakan karena takut terbalik. “Wah kalau mau lihat rumah-rumah kumuh yang sudah diseret arus nggak bisa menjangkau kita,” ujar Iwan, salah satu warga yang mendampingi majalah detik sambil mendayung perahu karet menyusuri rumah-rumah yang te­ rendam. Ketinggian air di Kalibata bervariasi dari 1 meter hingga 3 meter. Muhammad, salah seorang warga Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, berhasil dievakuasi setelah sehari semalam bertahan di lantai Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 29. FOKUS 100 hari jokowi - ahok dua rumahnya. Saat dievakuasi, Mu- hammad bersama seorang anaknya yang masih berusia dua tahun. Di pos pengungsian terdekat yang terletak di Kampus Binawan, setidak- nya ada 200 KK yang mengungsi. Sa- yangnya hingga Kamis malam, para pengungsi mengaku belum menerima bantuan apa pun dari Pemprov DKI Jakarta. Bantuan yang mereka terima saat ini hanya dari relawan Binawan, LSM dari Kanada, dan juga bantuan dari Trupala (Pencinta Alam SMA 6 Jakarta). “Kalau Jokowi baru ngunjung-ngun- jungi saja ke tempat banjirnya, nggak Presiden SBY tinjau banjir ke tempat pengungsian. Belum ada hasilnya ngunjung- di lingkungan Istana ngunjungi saja. Kalau dulu, dapur umum, tenda, MCK, Kepresidenan. Anung sudah langsung siap,” ujar Amirudin, Ketua RW 05, Kelurahan Cililitan. Selain dikeluhkan pengungsi banjir, sejumlah peng- usaha juga menyayangkan kesiapan pemerintah da- lam mengatasi banjir. Apalagi banjir yang mengepung Jakarta melumpuhkan perekonomian kota tersibuk di Indonesia itu. Menurut taksiran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, kerugian ekonomi Jakar- ta akibat banjir mencapai Rp 1 miliar sampai Rp 15 miliar per jam. Kerugian ini timbul akibat mandeknya distribusi, gagalnya tran­ aksi, serta kerusakan. s “Kita sangat berharap Pemerintah DKI Jakarta dengan dukungan penuh pemerintah pusat sudah harus segera merumuskan dengan serius dan fokus. Sehingga Jakarta bebas banjir,” kata Sarman Siman- jorang, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta. Namun, menurut Jokowi, posko kesehatan dan pos pengungsian sudah disiapkan sejak banjir 15 Janu- Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 30. FOKUS 100hari jokowi - ahok ari lalu. Pompa air juga sudah dikerahkan untuk menanggulangi genang- an yang ada di jalan-jalan. Ia mengakui, hal itu tidak menyelesaikan masalah. “Menyelesaikan ma- salah jangka panjang itu yang sudah sering saya sampaikan, normalisasi itu, pengerukan sungai, sumur resapan,” ujar Jokowi. Gubernur dan Wakil Gubernur Masalah lainnya, imbuh Jokowi, normalisasi itu bu- DKI Jakarta, Joko Widodo dan tuh pembebasan tanah untuk resapan air, tetapi ang- Basuki Tjahaja Purnama. ANTARA/Wahyu Putro A garannya belum diketok dewan. Untuk resapan yang ditargetkan dibutuhkan paling tidak Rp 250 miliar. Untuk normalisasi kali untuk pembebasan tanahnya dibutuhkan Rp 450 miliar. Itu belum biaya fisik. Jika program itu sudah berjalan paling tidak dalam satu tahun bisa menghilangkan 7-8 titik banjir. Saat ini ada 7-8 titik banjir yang jadi target pembe- nahan Pemprov DKI Jakarta, karena itu Jokowi tidak sepakat dengan istilah 100 hari di pemerintahannya. “100 hari ngapain? Saya tidak punya program 100 hari,” pungkasnya. Ahok pun setali tiga uang. Meski memandang banjir di Jakarta harus diatasi dengan cara-cara yang eks- trem, tetapi itu juga tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Dalam tiga bulan ini, jajaran Pemprov DKI Jakarta masih menggenjot rancangan proyek-proyek di Jakarta, salah satunya untuk mengatasi banjir. “Sekarang minimal kita sudah punya gubernur dan wakil gubernur yang nggak boros, korupsi, dan trans- paran. Tinggal programnya kita kawal,” kata Dwi Djoko Rusriyanto, staf Ahok. (DEN/WAN) Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 31. FOKUS 100hari jokowi - ahok Skala Banjir VS 2007 2013 (15-18 Januari 2013) Luas genangan Luas genangan 2 2 231,8 km 41 km (8% luas DKI) • 910 RT • 102 kelurahan • 337 RW • 32 kecamatan Kerugian materi Terdampak Rp 5,18 triliun 248.846 jiwa Pengungsi Pengungsi > 320.000 orang 18.018 orang Korban meninggal dunia Korban meninggal dunia 80jiwa 14 jiwa tinggi genangan (meter) LOKASI PENGUNGSI 0.1-0.3 1-5 BATAS RW TERDAMPAK BANJIR 0.3-1 >5 Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kemen- terian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Majalah detik 21 - 27 januari 2013 Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 32. FOKUS 100 hari jokowi - ahok Kompromi demi megaproyek Sejumlah megaproyek di Masa Jokowi-AHOK masih menggantung. Jokowi tak mau menanggung risiko yang terjadi. APBD yang belum diketok Juga jadi kendala. T Reporter: Hans Henricus, Isfari Hikmat, ransportasi massal harus ada yang sele- Bahtiar Rifai, dan Monique Shintami Jhoni Hutapea/detikfoto sai. Entah MRT atau monorel harus ada yang rampung. Itu target Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di lima tahun kepemimpinannya. Membenahi transportasi massal memang menjadi salah satu janji mantan Walikota Solo yang akrab di- Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 33. FOKUS 100 hari jokowi - ahok sapa Jokowi itu. Untuk urusan ini, Jokowi sebetulnya tak mau keluar dari blue print yang sudah ada. Utamanya melanjutkan proyek Mass Rapid Transit (MRT), monorel yang ter- bengkalai, dan meningkatkan performa bus transja- karta. Tapi MRT tampaknya menjadi prioritas Jokowi. Sebelum masa jabatannya berakhir pada 2017, Jakar- ta ditargetkan sudah memiliki setidaknya satu koridor MRT. Namun tetap, Jokowi tak mau gegabah. Bahkan ia terkesan sangat hati-hati. Jokowi menghitung ulang untung rugi proyek MRT. Public hearing dilakukan de­ ngan mengundang para pakar transportasi dan warga Jakarta. Itu nanti “Saya tidak mau karena suatu kalkulasi yang salah, pas saya tidak menjabat ada suara-suara ‘Waduh ini urusannya dulu yang ngitung keliru ini. Harga tiketnya mahal’” PT MRT dan ujarnya kepada majalah detik. Dinas Tata Selain itu, ia bergerilya untuk melobi pemerintah Ruang yang pusat untuk porsi tanggungan pinjaman. Ia meminta melakuan agar porsi pusat dinaikkan menjadi 60% dari semula pendekatan- 42%. Alasannya, jika porsi DKI dikurangi maka harga pendekatan tiket yang semula Rp 38.000 bisa diturunkan. Geri- yang baik. lya dilakukan ke Menkeu Agus Martowardojo, Menko Perekonomian Hatta Rajasa hingga Wapres Boediono. Akhirnya, pusat menyetujui menaikkan porsinya men- jadi 49%. “Kami menerima keputusan ini, karena tak ingin proyek ini kembali tertunda,” terang Jokowi. Selain porsi tanggung jawab, juga ada perubahan tahap pembangunan yang semula dimulai dari Lebak Bulus ke Bundaran HI, dibalik menjadi HI-Lebak Bu- lus. Ini dikarenakan masih adanya penolakan oleh para pelaku usaha di kawasan Fatmawati yang akan dilalui jalur MRT. “Itu nanti urusannya PT MRT dan Dinas Tata Ruang Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 34. FOKUS 100hari jokowi - ahok yang melakukan pendekatan-pendekatan yang baik,” Desain MRT jakartamrt.com imbuhnya. Setelah ini, diharapkan proyek senilai Rp 15,6 triliun ini bisa segera diputuskan siapa yang akan melak- sanakan pemba­ gunan proyek ini. Saat ini ada dua n konsorsium yang bertarung memenangi proyek MRT tahap satu ini, yakni konsorsium Hutama Karya-Sum- itomo dan Wijaya Karya-Obayashi-Shimizu. Merasa MRT sudah siap, Jokowi berencana untuk mengumumkan nasib proyek itu pada 17 Januari 2013 yang lalu. Sa­ang, banjir besar keburu melanda. Di y tengah perjalanan ke kantor, Jokowi ditelepon Menko Kesra untuk mengadakan rapat mengantisipasi dam- pak banjir. Jakarta ditetapkan situasi tanggap darurat hingga 27 Januari 2013. Jika MRT sudah menemui titik terang, monorel yang sebagian tiangnya sudah dibangun beberapa tahun lalu justru kian tak jelas. Jokowi ingin proyek itu juga diumumkan berbarengan dengan MRT. Namun, lagi- Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 35. FOKUS 100 hari jokowi - ahok lagi ia belum mengambil keputusan. Di saat yang sama, PT Adhi Karya secara resmi menyatakan mundur dari konsorsium PT Ja- karta Monorail. BUMN ini malah mengusulkan rute baru yakni Bekasi-Cawa- ng-Cibubur. “Alasannya satu, proposal kami itu beda dengan yang dikons- esikan kepada Jakarta Monorail,” ujar Dirut PT Adhi Karya, Kiswodarmawan. Permukiman kumuh di Kampung Melayu, Jaktim Kompromi dengan pemerintah pusat memang har- dok. detikfoto us banyak dilakukan Jokowi saat memutuskan mega- proyek di Jakarta. Pasalnya ‘pusat’ ada di banyak megaproyek itu. Dalam kasus pembangunan enam ruas tol Jakarta misalnya, Jokowi akhirnya harus mengubah sikapnya. Setelah mendengar paparan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan bertemu Dirut PT Jakarta Tollroad Development Frans Sunito, Jokowi akhirnya menyetujui proyek senilai total Rp 40,02 triliun itu. Alasannya enam ruas tol ini merupakan bagian dari tulang punggung transportasi Jakarta. Keenam ruas tol tersebut adalah Tol Semanan- Sunter (17,88 kilometer), Tol Sunter-Pulo Gebang (11 kilometer), Tol Duri Pulo-Kampung Melayu (12,65 ki- lometer), Tol Kemayoran-Kampung Melayu (9,60 kilo- meter), Tol Pasar Minggu-Casablanca (9,15 kilometer) dan Tol Ulujami-Tanah Abang (8,27 kilometer). Di balik pembangunan jalan tol ini sudah ada kon- sorsium Jakarta Tollroad Development, yang terdiri dari PT Jakarta Propertindo, Grup Pembangunan Jaya Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 36. FOKUS 100 hari jokowi - ahok (PT Jaya Real Property, PT Pembangunan Jaya Ancol, Kawasan padat penduduk di Jakarta PT Jaya Konstruksi, PT Pembangunan Jaya, PT Jaya fikri/detikfoto Land, dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk). Sejumlah BUMN juga ikut terlibat yaitu PT Wijaya Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan, dan Hutama Karya. Sikap kompromi Jokowi ini menuai protes, karena di- nilai tidak sejalan dengan misinya membangun trans- portasi ma­ ­ al. Bahkan ada yang menduga sebagai ss bagian transaksi pembangunan MRT. “Jalan tol atau jalan baru tidak menjamin menyelesaikan kemacet- an,” ujar Direktur Intrans (Institut Transportasi Studi) Darmaningtyas. Tak hanya dari pusat, Jokowi juga harus ‘menunduk- kan’ DPRD DKI Jakarta yang dinilai sengaja mengulur pembahasan APBD, hingga membuahkan teguran dari Mendagri Gamawan Fauzi. Namun tudingan ini langsung dibantah oleh Wakil Ketua DPRD DKI, Sayo- go Hendro Subroto. Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perhitungan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD DKI 2013 Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 37. FOKUS 100 hari jokowi - ahok sudah siap sebelum Jokowi-Ahok dilantik. DPRD se- ngaja menunda pengesahan APBD untuk memberi kesempatan pada eksekutif untuk meneliti dan mela- kukan perubahan. Dan perubahan itu baru diserahkan ke DPRD akhir November 2012. “Terlambatnya di situ. Dilantik 15 Oktober, meng- ubah KUA PPAS baru kemudian kita bahas. Karena kebijakan umum serta kebijakan beliau sangat ber- ubah,” ujar politikus PDIP ini. Memang, Jokowi-Ahok banyak melakukan perubah- an rencana pada sektor transportasi dan perumahan. Di Jakarta ada Di samping MRT dan monorel, Jokowi menambahkan rencana peremajaan angkutan umum dan penam- sekitar 300 RW bahan armada bus transjakarta. Semua itu mengaki- yang kumuh. batkan perubahan anggaran hingga Rp 2,2 triliun. Ini Dalam setahun membuat DPRD gamang, karena payung hukumnya paling bisa belum jelas. dilakukan 30 Untuk sektor perumahan, Jokowi menyampaikan hingga 40 RW. tekadnya untuk merealisasikan pembangunan kam- Satu kampung pung deret di bantaran kali dan pembangunan rusu- itu Rp 30 miliar. nawa di pusat kota. Namun soal ini, juga dinilai belum Ini perlu acuan ada payung hukumnya. kerja yang jelas. “Di Jakarta ada sekitar 300 RW yang kumuh. Dalam setahun paling bisa dilakukan 30 hingga 40 RW. Satu kampung itu Rp 30 miliar. Ini perlu acuan kerja yang jelas,” ujar Sayogo sambil menambahkan harus ada detail mana yang dapat dan apa kriterianya. Anggota Komisi B Slamet Nurdin menambahkan, Pemprov juga belum menyelesaikan Rencana Pemba- ngunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang berisi program-program pembangunan. Menurut informasi yang diterima majalah detik, ada 50 ribu item-item proyek yang dibahas. Tujuannya, untuk menghindari kebocoran. Ahok mengakui, RPJMD itu memang masih disusun. "Tak ada yang menghambat. Sedang proses penyu- sunan," kata Ahok. (AMI/WAN) Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 38. FOKUS 100 hari jokowi - ahok Tahun Baru Bus Baru S elasa 1 Januari 2013, BLU Nilai investasi pengadaan 66 ar- TransJakarta meluncurkan mada transjakarta baru mencapai uji operasi 10 bus yang baru Rp 221 miliar. Sedangkan persiapan saja dihadirkan dari Perusahaan keuangan yang dipenuhi oleh Pem- Zhong Tong, Cina. Armada baru prov DKI Jakarta di awal mencapai ini akan  mengisi dua koridor, yakni Rp 1,8 triliun. Harga setiap unitnya koridor I dan koridor XI Kampung mencapai Rp 3,35 miliar. Melayu-Pulo Gebang. Pengamat transportasi, Darma- Hadirnya 10 bus baru ini merupakan realisasi awal janji kampanye Jokowi-Ahok untuk me- nambah 1.000 unit trans- jakarta dan penambah- an koridor menjadi 15 koridor dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012 lalu. Pasca-pelantikan, ANTARA/Puspa Perwitasari keduanya mengusulkan penambah- ningtyas menilai, meski ada penam- an 66 armada transjakarta. 10 bus bahan unit, secara umum kualitas ini adalah gelombang pertama yang transjakarta menurun. Jalur trans- segera akan bertambah menjadi 23 jakarta sampai saat ini tidak ada pada Januari 2013. yang benar-benar steril. Ketersedia- Jokowi sendiri cukup ambisius an BBG juga masih menjadi problem melakukan penambahan trans- utama. jakarta. Ia mendapat laporan nihil- “Hal itu berdampak pada headway nya penambahan armada pada saat bus yang lama dan masa tunggu perayaan ulang tahun BLU Trans- penumpang yang  lama pula. Juga Jakarta. Makanya, ia berniat me- tidak memberi kepastian pada waktu nambah sebanyak 450 armada pada tempuh,” katanya. tahun 2013 ini. (ARY) Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 39. FOKUS 100 hari jokowi - ahok Saat Rumah Sakit Kebanjiran Pasien Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar adalah janji kampanye Jokowi-Ahok yang sudah diwujudkan. Masyarakat berbondong-bondong ke rumah sakit. Sayang, dampak ‘euforia’ warga Jakarta itu tampak belum diantisipasi. Reporter: Ken Yunita, Bahtiar Rifai, Monique Shintami | Video: Detik TV Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 40. FOKUS 100 hari jokowi - ahok K amis 17 Januari 2013, perasaan lega meng- hinggapi Endang Prihatin (40) usai meman- dang antrean pasien yang mengular di Ru- mah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan. Baru saja ia melengang menuju kamar anaknya yang dirawat di RS tersebut. Beberapa bulan lalu, ia harus menghadapi antrean yang sama. Ujungnya sungguh menyakitkan, pihak RS Fatmawati menolak merawat Adiem (17), anaknya. Padahal sudah sejak lama Adiem mengidap penyakit hernia. “Dia kan kena hernia sejak umur 4 tahun dan baru dioperasi sekarang ini,” tuturnya ketika ditemui maja- lah detik di RS Fatmawati. Anggaran ini Adiem akhirnya dapat dioperasi bermodalkan sebu- ah kartu berwarna jingga dan putih bernama Kartu ditargetkan Jakarta Sehat (KJS). Kartu itu adalah buah kebijakan untuk Gubernur DKI Jakarta yang baru, Joko Widodo. Untuk memenuhi mendapatkan KJS, syaratnya cukup mudah. Ia hanya kebutuhan mempersiapkan KTP DKI Jakarta yang masih aktif dan kesehatan bagi mendaftarkannya ke Puskesmas tempatnya tinggal. sekitar 4,7 juta “Saya lantas diberi kartu sementara, untuk nanti penduduk DKI diperbarui dengan kartu yang tetap,” tutur Endang. Jakarta. Pasca-memenangi Pilgub DKI Jakarta September 2012 yang lalu, Jokowi-Ahok langsung mengebut pem- bikinan KJS. Tak harus menunggu pembahasan APBD 2013. Sisa anggaran DKI 2012 masih memungkinkan untuk menjalankan program KJS. Alhasil, gelontoran anggaran sebesar Rp 800 miliar langsung digunakan untuk memenuhi KJS. Anggaran ini ditargetkan untuk memenuhi kebu- tuhan kesehatan bagi sekitar  4,7 juta penduduk DKI Jakarta. KJS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan penduduk miskin (478,1 ribu jiwa) dan pen- duduk rentan (780 ribu jiwa) dari keseluruhan pendu- duk DKI (9,6 juta jiwa). Hingga saat ini KJS telah dise- Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 41. FOKUS 100hari jokowi - ahok barkan kepada 738.949 penduduk. Untuk program KJS itu, Jokowi memang sudah pengalaman. Ia memberlakukan pem- berian kartu sehat ke- tika  menjabat sebagai Walikota Solo. Hasil- nya signifikan, kartu ini dapat menopang kebutuhan pengobat- an sebanyak 235.639 Jokowi membagikan Kartu penduduk kelas menengah dan  bawah dari jumlah Jakarta Sehat (KJS) di keseluruhan penduduk Solo, sekitar 2 juta jiwa. Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan Kartu ini memang cukup memberikan kelegaan. Agung Pambudhy/detikfoto Pemegang kartu dapat memperoleh fasilitas perawat- an di kelas 3. Pasien pun bisa berobat untuk penyakit kanker dan kemoterapi. Namun, Jakarta memberikan tantangan lebih. Dalam praktiknya, terlihat ada yang belum matang dalam peluncuran KJS ini. Sejak adanya KJS, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat kebanjiran pasien. Jumlah pasien melonjak dari 200 menjadi 700 orang per hari. Bahkan, di hari libur, jumlah pasien mem- bengkak menjadi 1.200 pasien per hari. Karena ruang kelas 3 overload, pasien dirawat di IGD. RSUD Tarakan sendiri masih memaklumi mem- bengkaknya pasien. Mereka tetap memenuhi pelayan- an secara standar. Sementara jumlah tenaga medis tidak mengalami penambahan. Kejadian yang sama juga dialami RSUP Fatmawati. Direktur RS tersebut, Andi Wahyuningsih mengaku sering sekali menerima pasien pemegang KJS yang sebenarnya tak perlu diobati di rumah sakit. Pasien ‘nyasar’ ini mencapai 40 persen pemegang KJS yang berobat ke RSUP Fatmawati. Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 42. FOKUS 100 hari jokowi - ahok Sebetulnya, kata Andi, pemanfaatan KJS itu meli- batkan puskesmas sebagai pelayan kesehatan utama. Jadi, pemegang kartu KJS bisa diobati di puskesmas jika tak membutuhkan perawatan intensif. Kalaupun wajib dirawat, harus mendapat rujukan dari puskes- mas setempat. “Nah, jadi sekarang belum ada petunjuk teknis (juk- nis) yang lengkap mengenai KJS ini,” keluhnya. Selain KJS, Jokowi-Ahok juga menggenjot janji kam- panye mereka yang lain, yakni Program KartuJakarta Pintar (KJP). Hingga akhir 2012 lalu, pembagian KJP mencapai 12 ribu siswa. Anggaran yang disediakan dengan sisa APBD DKI 2012 adalah Rp 37 miliar. Awal tahun ini, pengguna KJP mencapai 10 ribu sis- Awal tahun wa dari kuota 332 ribu dengan ketersediaan anggaran Rp 804 triliun. Mayoritas pengguna kartu ini adalah ini, pengguna sekolah swasta yang mencapai 113 sekolah. Sedang- KJP mencapai kan sekolah negeri hanya mencapai 18 sekolah. 10 ribu siswa “Ini masih berjalan walau ada keluhan. Karena wajar dari kuota 332 di pendidikan ini kan banyak keluhan. Urusan Sekolah ribu dengan itu peserta didiknya di Jakarta mencapai 1,6 juta sis- ketersediaan wa,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta anggaran Rp Taufik Yudi. 804 triliun. Gerak cepat Jokowi-Ahok ini menuntut DPRD DKI Jakarta mempercepat langkah. Tak ayal, berbagai ke- sepakatan harus digelar. Maklum, orientasi anggaran ini berbeda jauh dengan masa Gubernur Fauzi Bowo (Foke). Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Sayogo Hendro Su- broto menyatakan pelantikan Jokowi-Ahok dilakukan pada 15 Oktober 2012. Pada saat itu, perubahan ang- garan melalui Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI di- lakukan. 10 hari kemudian diserahkan kepada DPRD DKI Jakarta. Waktu ini sudah sangat terlambat untuk melakukan pembahasan. Namun mau tak mau perubahan harus Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 43. FOKUS 100hari jokowi - ahok dilakukan. Apalagi, peru- bahan baru diserahkan akhir November 2012. Namun antusiasme dari Gubernur dan Wakil Gubernur DKI sangat besar.  Sehingga DPRD DKI Jakarta tetap harus melakukan pembahas- an. Alhasil,  kesepakatan dapat dilakukan pada 15 Januari untuk memenuhi program KJS dan KJP. Mereka sepakat me- manfaatkan dana sisa anggaran DKI 2012 sebesar Rp Kartu Jakarta Sehat (KJS) memicu jumlah pasien di 3,1 triliun. DPRD DKI Jakarta melakukan penghitungan beberapa RSUD meningkat. Tak sisa anggaran yakni Rp 7 triliun ditambah penambah- terkecuali di RSUD Tarakan, Jakarta. an pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun. Namun anggar- Agung Pambudhy/detikfoto an ini sudah dimanfaatkan sebesar Rp 5,2 triliun. “Kami sudah mengakomodir (mengakomodasi) kemauan gubernur. Mereka (DPRD DKI Jakarta) me- nunggu, karena gubernurnya lain, juga menunggu apa yang disampaikan dalam kampanye akan diakomodir (diakomodasi),” jelasnya. Jokowi sendiri memastikan pemegang KJS tetap bisa berobat meski APBD belum diketok. Terkait ada- nya permasalahan di rumah sakit-rumah sakit, Jokowi mengakui sistem KJS sedang dirombak. Namun, un- tuk pelayanan terhadap masyarakat, ia meminta agar segera ditanggulangi. Misalnya, dengan menambah tenaga medis sehingga mencukupi. “Memang sekarang ini lonjakan pasien cukup ba- nyak. Itu menunjukkan bahwa KJS memang dibutuh- kan oleh masyarakat,” cetusnya. (ARY/WAN) Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 44. FOKUS 100 hari jokowi - ahok Menyulap PNS Mirip Customer Bank B irokrasi adalah masalah yang sering dikeluhkan oleh warga DKI Jakarta. Masyarakat sering diha- dapkan dengan birokrasi yang lambat dan berbelit-belit. Belum lagi, pungut- an liar yang ditarik oleh oknum-oknum aparat pemerintah. Pada masa kampanye Pilgub DKI Jakarta, penataan birokrasi menjadi dok. detikfoto fokus utama jualan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Mereka ber- segan memarahi anak buahnya yang janji mengubah birokrasi benar-benar lamban. (Baca Majalah Detik Edisi 52: menjadi pelayan masyarakat. Ahok Style). Pasca-dilantik, Jokowi melakukan in- Ahok mengidamkan birokrasi Pem- speksi mendadak ke kantor kelurahan prov Jakarta mirip customer bank. “Pak dan kecamatan. Ia mendapati banyak Ahok sampaikan paling nggak kayak anak buahnya yang tidak tertib dan custumer service bank. Kan mereka pe- disiplin masuk kantor. Layanan masya- layan masyarakat,” kata staf Ahok, Dwi rakat pun masih centang perenang. Djoko Rusriyanto. Alhasil, Jokowi mengumpulkan apa- Beberapa pihak menilai sudah ada ratnya pada Selasa 20 November 2012. perbaikan birokrasi itu. Namun, tetap Dalam forum itu, ia meminta agar para saja masih ada oknum-oknum PNS aparatur di bawah menjalankan tugas- yang bertindak menyimpang. Penga- nya secara  lebih profesional. Tak segan laman itu bahkan dirasakan langsung ia mengancam mengganti lurah atau oleh keluarga pakar manajemen, Rhe- camat yang tidak patuh alias mbalela. nald Kasali. Ahok lebih bersikap keras lagi terha- “Kemarin urus KTP terasa. Anak saya dap para anak buahnya. Sikap tegasnya dimintai duit. Bahkan ditegur sama terhadap birokrasi itu bahkan ia tun- yang jaga, ‘masa kamu dari luar negeri jukkan ke masyarakat melalui video di nggak punya duit?’” ucap Rhenald. YouTube. Di depan rapat dinas, Ahok tak (WAN/YOG) Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 45. FOKUS 100 hari jokowi - ahok Pendobrak Gaya ‘Ndoro’ Pejabat Gaya Jokowi saat memimpin Solo dan Jakarta tak banyak beda. Blusukan ke kampung-kampung tetap menjadi ciri khasnya. Banyak ditiru pejabat lain. Efektif, tapi juga tak lepas dari kelemahan. S Reporter: Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Monique uliadi adalah saksi hidup keseharian Joko Shintami, dan Evi Tresnawati Widodo (Jokowi) saat menjadi Walikota Solo, Foto: Agung Pambudhy/detikfoto Jawa Tengah (Jateng). Di samping tentu saja istrinya, Iriana, Suliadi adalah orang yang selalu berada di dekat Jokowi. Maklum, Suliadi adalah sopir pribadi Jokowi selama tujuh tahun memimpin Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 46. FOKUS 100 hari jokowi - ahok Kota Batik itu. Suliadi bercerita, setiap hari Jokowi rutin menyam- bangi kampung-kampung di Solo. ‘Blusukan’ itu di- lakukan tak tentu, tapi seringnya pagi hari sebelum berangkat ke kantor. Mobil biasanya keluar dari Loji Gandrung, rumah dinas walikota di Jl. Slamet Riyadi, sekitar pukul 07.30 WIB. Di tengah perjalanan ke kampung-kampung itu, mobil berhenti sebentar di toko untuk membeli sara- pan. Roti dan air mine­ al adalah menu santapan pagi r Jokowi. “Kadang saya atau ajudan turun beli roti,” kata Suliadi kepada majalah detik. Di Jakarta, Berkunjung ke tengah-tengah warga Solo, Jokowi antusias mendengarkan keluh kesah mereka. Masalah-ma- masyarakat salah itu ‘dicatat’ di kepala Jokowi. Selain menyerap aspirasi warga, ia juga membawa bawaan wajib, yaitu lebih besar beras dan buku tulis untuk anak-anak sekolah. dibandingkan “Biasanya satu jam atau dua jam keli­ ing kampung,” l di Solo. Ketika ucap Suliadi. mengunjungi Setelah Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Su- Jakbar, Jokowi liadi ‘berpisah’ dengan mantan bosnya karena tak lagi dirubung oleh didapuk sebagai sopir. Namun, saat tahun baru 2013 banyak orang. lalu, ia diundang ke Jakarta. Selama seminggu Suliadi ‘bernostalgia’ dengan Jokowi. Ia diajak Jokowi keliling kampung di Jakarta Barat dan mengunjungi Bendun- gan Katu­ampa, Bogor. l Nah, dari situlah, Suliadi melihat ada sedikit yang berbeda dari blusukan Jokowi ketika masih di Solo dan setelah di Jakarta. Di Jakarta, antusias masyarakat lebih besar dibandingkan di Solo. Ketika meng­ njungi u Jakbar, Jokowi dirubung oleh banyak orang. “Pak Jokowi makin kurus juga. Mungkin karena banyak yang dijelajahi,” canda Suliadi. Blusukan memang menjadi ciri khas yang tetap di- pertahankan oleh Jokowi ketika menjadi Gubernur Ja- karta. Selama tiga bulan memimpin ibu kota, Jokowi Majalah detik 21 - 27 januari 2013
  • 47. FOKUS 100hari jokowi - ahok lebih sering berada di luar kantor untuk blusukan mau- pun sidak aparat pemerintah di kecamatan dan kelurahan. Blusukan itu dilakukan Jokowi secara tidak terjad- wal oleh protokoler kantor gubernur. Hanya Jokowi saja yang tahu agendanya. Oleh karena itu, dari pegawai Ba- lai Kota sampai wartawan yang ingin meliput pun ke- limpungan mengikuti agenda Jokowi. Joko Widodo berjabat tangan dengan warga yang merayakan “Biasanya kalau ada laporan terkait keadaan kam- malam tahun baru di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, pung, tak berapa lama, Gubernur akan meninjau,” Jakarta. terang Nurjanah, Kepala Seksi Penyiapan Materi dan ANTARA/M Agung Rajasa Publikasi Pemprov DKI Jakarta. Jokowi mengaku tidak merasa capai. Namun bila capai, obatnya hanya satu: tidur. Setiap hari, ia tidur selama empat jam. Ia juga biasa curi-curi waktu un- tuk memejamkan mata ketika di mobil atau senggang. “Gampang tidur saya itu. Sepuluh menit tidur di mo- bil bisa,” katanya penggemar musik cadas ini kepada majalah detik. Menurut pria kelahiran 21 Juni 1961 ini, ia lebih suka bertanya kepada masyarakat daripada ke ahli atau pakar. Ia ingin mengetahui kemauan dan kebutuhan masyarakat. Juga untuk menyadarkan mereka ten- tang apa yang seharusnya dilakukan guna menuntas- kan masalah Jakarta. Seperti misalnya blusukan ke kampung-kampung di pinggiran Kali Ciliwung. Jokowi memberikan penger- tian kepada mereka tentang perlunya kampung deret untuk menata daerah aliran sungai. Supaya mereka nantinya setuju dengan konsep pemerintah. “Mereka harus diberikan kesadaran bahwa itu untuk Majalah detik 21 - 27 januari 2013