SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
ARTIKEL ANNELIDA

KELOMPOK VI ANNELIDA

  1.   DENDEN AGUSTIAN        115040173
  2.   RIA WAHYUNI            115040143
  3.   NURUL KINDY            115040201
  4.   DESI PURTI LESTARI     115040167
  5.   RISMAWATI              115040208
  6.   SAKTI SAKA S           115040169
  7.   JAJANG MIHARJA         115040181
Filum Annelida

    Pengertian
    Annelida (dalam bahasa latin, annulus adalah cincin) atau cacing gelang adalah
kelompok cacing dengan tubuh bersegmen.
Habitat
    Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit
dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat annelida umumnya
berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di
tanah atau tempat-tempat lembap. Annelida hidup diberbagai tempat dengan
membuat liang sendiri.
Klasifikasi
    Filumk Annelida terdiri dari 15 ribu jenis. Annelida dikelompokkan menjadi
tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak). Oligochaeta (cacing
berambut sedikit), dan Hirudinea.



1    Kelas Polychaeta
    Polychaeta (Yunani,poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan Annelida
berambut banyak.



Morfologi dan Anatomi
    Permukaan luar dinding tubuh terdiri dari epitel kolumnar sederhana ditutupi
oleh kutikula tipis. Di bawah kutikula terdapat jaringan ikat yang tipis, kemudian
ada lapisan otot melingkar, otot longitudinal, dan sekitarnya peritoneum rongga
tubuh. Kutikula dibangun oleh serabut kolagen yang saling berhubungan dengan
ketebalan 200nm-13mm.


    Umumnya tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala atau prostomium
dengan mata, antenna, dan sensor palpus. Segmen pertama atau peristomium
yang mengelilingi mulut dapat dilengkapi dengan seta, palpus, dan rahang
berkitin. Mulut Polychaeta berbeda-beda tergantung jenis makanannya. Hewan
ini memiliki sepasang rahang dan faring yang dapat bergerak dengan cepat, yang
memungkinkan untuk menangkap mangsanya. Pada beberapa spesies, faring
diubah menjadi belalai panjang.
Fisiologi
Alat gerak
     Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia
(tunggal adalah parapodium) pada setiap segmen tubuhnya. Parapodia berfungsi
sebagai alat gerak.


Sistem pencernaan
     Saluran pencernaan merupakan tabung sederhana, biasanya dengan bagian
perut di setiap segmen.


Sistem peredaran darah
     Parapodia juga mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi
sebagai insang untuk bernapas. Darah mengalir maju dalam pembuluh dorsal, di
atas perut, dan kembali kembali ke tubuh dalam pembuluh ventral, di bawah usus.
Pembuluh darah sendiri kontraktil, membantu untuk mendorong darah bersama,
sehingga sebagian besar spesies tidak membutuhkan hati. Sebaliknya, beberapa
spesies memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali sistem peredaran darah,
mengangkut oksigen dalam selom cairan yang mengisi rongga tubuh mereka.


Sistem reproduksi
     Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan dengan
cara seksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh. Telur yang telah dibuahi
tumbuh menjadi larva yang disebut trakoforai. Dalam beberapa kasus, otot
analog pompa jantung ditemukan di berbagai bagian dari sistem. Sebaliknya,
beberapa spesies memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali sistem peredaran
darah, mengangkut oksigen dalam selom cairan yang mengisi rongga tubuh
mereka. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica)
yang berwarna cerah. Sedangkan yang dapat bergerak bebas, misalnya Nereis
virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing palolo), Lysidice oele (cacing
wawo).


Polychaeta dibagi dalam dua kelompok; polycaeta Erratia dan Sedentaria.
Penggolongan itu di dasarkan perkrmbangan anterior dan cara hidup hewan dari
masing-masing kelompo.
a.     Subkelas Sedentaria
Segmen tubuh & parapodium tidak sama. Faring tidak punya rahang. Sedentari &
bersembunyi dalam lumpur / hidup dalam tabung di lumpur. Parapodia & organ
saraf mereduksi. Bentuk kepala mengalami berbagai modifikasi sesuai fungsinya
sebagai ciliary feeder, contoh:
1.    Sabella (cacing kipas), struktur dikepala seperti bulu yang disebut radiola
2.    Chaetopterus ; hidup dalam tabung berbentuk huruf U, notopodium
mengsekresi kantong lendir yang menjaring makanan dari air. Kantong secara
periodik akan masuk ke dalam mulut ventral suckers.
3.    Arenicola ; Hidup dalam tabung berbentuk huruf J



b.    Subkelas Errantia
Segmen tubuh sama dari kepala – ekor. Parapodia sama dari depan – belakang,
hidup bebas, pelagis, merayap, lubang. Organ indera berkembang baik. Contoh:
Tomopteris (berenang bebas & bioluminescen)

 2 Kelas Oligochaeta
Ciri-ciri Oligichaeta
     Sebagian besar hidup di tanah yang basah dan air tawar, hanya memiliki
sedikit setae, dan sedikit parapoda. Hewan ini tidak memiliki appendage pada
bagian kepala, an tidak memiliki larva trochopor.


Fisiologi
Sistem pencernaan
     Tanah yang mengandung sisa makanan ditelan masuk mulut pharynix, disini
terdapat sekresi dan kelenjar calciferous guna menetralisir makanan yang
bersifat asam. Gizzard sebagai alat penggiling bekerja menghancurkan bahan-
bahan makanan yang tercampur dengan darah. Pada akhirnya zat-zat makanan
akan diserap dan sisa-sisa makanan akan dibuang.



Sistem pernafasan dan ekskresi
     Pernafasan dilakukan oleh permukaan tubuhnya. Ekskresi biasanya dilakukan
oleh metanefridia yang berupa saluran kecil. Oligochaeta yang hidup di darat
biasanya mengekskresikan urea, sedangkan Oligochaeta yang hidup di air
biasanya mengeluarkan ammonia, yang mudah larut dalam air.



Sistem peredaran darah
     Sistem pembuluh darah Oligochaeta terdiri dari dua pembuluh utama yang
dihubungkan oleh pembuluh lateral. Darah dibawa ke depan dalam pembuluh
dorsal (di bagian atas tubuh) dan kembali melalui pembuluh ventral (bawah),
sebelum diteruskan ke sinus yang mengelilingi usus. Beberapa pembuluh kecil
yang berotot memebentuk hati. Sebagian besar Oligochaeta memiliki hemoglobin
di dalam darahnya, tetapi sebagian kecil tidak.



Sistem syaraf
     Sistem saraf terdiri dari dua tali saraf ventral, yang biasanya menyatu
menjadi struktur tunggal, dan tiga sampai empat pasang saraf yang lebih kecil
berada pada setiap segmen tubuh. Beberapa Oligochaeta memiliki mata dan
sebagian lagi hanya berupa ocelli. Meskipun demikian, pada kulitnya terdapat
fotoreseptor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaab cahaya, lalu menggali
tanah untuk menjauhi cahaya agar tubuh tidak mengalami kekeringan. Tubuh
mereka juga memiliki kemoreseptor untuk mengetahui keberadaan lingkungannya
yang berada pada tiap ujung kulitnya.

 Sistem reproduksi
     Proses perkawinan pada cacing ini jika dua buah cacing akan melakukan
pperkawinan maka kedu cacing tersebut akan menempelkan tubuhnya dengan
ujung kepala berlawanan. Sel telur yang telah dibuahi akan masuk kedalam cocoon
dan bersama-sama dengan cocoon akan melorot dan lepas dari tubuh cacing.
Telur tersebut akan menetas didalam cocoon dan keluar dari cocoon menjadi
individu baru.
Pada oligochaeta terdapat beberapa ordo yakni:
Ordo 1 Moniligastrida, gonopore jantan terletak di belakang ruas yang
mengandung testis. Contoh: Moniligaster


Ordo 2 Haplotaxida, gonopore jantan sedikit satu ruas di belakang ruas yang
mengandung testis. Contoh: Limnodrillus, Chaetogaster


Ordo 3 Torriselae, bersifat terrestrial, yaitu hidup di dalam tanah. Contoh
Lumbricus, Allolophobora, Eutyphocus.


3   Kelas Hirudinea
     Hirudinea merupakan kelas Annelida yang jenisnya paling sedikit
dibandingkan Polychaeta dan Oligochaeta. Jumlah kelas Hirudinea sekitar 300
spesies.

  Morfologi
     Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.
Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung
anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior terdapat alat
pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.
     Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.
Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah).


Fisiologi

 Alat Gerak
     Sebagian aktif malam, juga siang. Bergerak dengan cara melekukkan badan,
melekat dengan sucker
Berenang dengan cara menggelombangkan badan.
Sistem Respirasi dan ekskresi
  Menggunakan anyaman kapiler di bawah epidermis. Dan menggunakan Insang:
Piscicolidae. Ekskresi 10-17 pasang nephridia, mengeluarkan amonia

 Sistem Pencernaan
  Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum,
anus. Anus terletak pada bagian dorsal. Proses pencernaan penghisap anterior
mulut, faring, tembolok, usus , usus buntu, anus, penghisap posterior. faring otot
yang dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot. Di kerongkongan tempat
isapannya terdapat tiga rahang yang berbentukseperti setengah gergaji yang
dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah
sebanyak 15 ml kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air
ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur.
Contohnya, zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah,
dan mengandung penisilin.



Sistem Reproduksi
  Monoceous, jantan: 4-12 pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus. Betina: 2
ovarium & Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin& vagina di median
yang bermuara di belakang porus genitalia jantan. Tidak ada tingkat larva, lintah
membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan
diletakkan dalam air/tanah.



Saraf dan Indera
  Memiliki ruas 5 & 6 terdapat lingkar saraf ganglia: “otak”.
Kelas Hirudinae terdapat 4 ordo yaitu sebagai berikiut:
Ordo 1 Acanthobdellia, mempunyai setae; hanya satu marga yang ada, ditemukan
di Finlandia dan Rusia. Tidak mempunyai alat isap pada anterior. Tidak punya alat
isap pada anterior. Pada segmen 2-4 terdapat dua pasang seta tiap ruas. Contoh:
Acanthobdella


Ordo 2 Gnathobdellia, mempunyai alat isap pada anterior dan posterior. Lintah
bergigi tiga buah, mulut lebar, hampir menyatu denga bibir batil isap oral;
biasanya barmata 5 pasang. Punya 3 buah rahang, faring tidak dapat dijulurkan.
Contoh: Hirudo medicinalis, Haemadipsa


Ordo 3 Rhynchobdellida, lintah dengan probosis yang eversible; mulut kecil, di
tengah batil isap oral; kelompok glossiphoniid hidup di air tawar, kelompok
piscicolid hidup sebagai parasit ikan, contoh: Galssiphonia. Mempunyai anterior
sucker. Tidak mempunyai rahang, tapi mempunyai belalai. Contoh: Piscicola,
Helobdella.


Ordo 4 Pharyngobdellida, mirip dengan Gnathobbdellida, tetapi faring yang tidak
bergigi; bermata 6-8 pasang; kebanyakan berhabitat di air tawar, pemakan larva
insekta dan moluska. Contoh: Erphobdella. Faring tidak dapat dijulurkan. Tidak
punya gigi, tapi punya 1-2 stylet. Contoh: Erpobdella, Dina.

http://darwisbiosfer.blogspot.com/2012/04/filum-annelida.html
Filum Annelida

1. Ciri Umum

  a. Pengertian

    Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang
    berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing yang
    bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang. Annelida
    dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan.
    Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit. Cacing ini
    Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah.
    Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan
    fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda. Annelida
    memiliki coelom yang besar untuk mengakomodasi organ dalam yang lebih
    kompleks. Terdapat sekitar 12,000 jenis di laut, air tawar dan daratan,
    terbagi menjadi tiga kelas.

  b. Struktur Tubuh

    Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati
    sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida memiliki sistem peredaran
    darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya
    serta bercabang-cabang di setiap segmen. Annelida mempunyai bentuk
    tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan
    kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama
    lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu
    dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang
    terkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari sebuah otak yang
    terhubunga dengan
    serabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion di setiap segmen. Annelida
    memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring, lambung, usus,
    dan kelenjar pencernaan.
    Pengeluaran dengan nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah
    dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh.
2. Klasifikasi
  a. Polychaeta
     Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae.
     Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang
     sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan. Setae adalah bulu-bulu yang
     melekat pada parapodia, yang membantu
     polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak.
     Cacing kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif. Banyak yang
     memiliki kepala yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan
     organ peraba lainnya.
b. Oligochaeta
  Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit
  setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya. Cacing tanah
  memiliki kepala atau parapodia yang kurang berkembang. Pergerakannya
  dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu dengan setae.




  Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan
  digunakan untuk pertukaran udara. Cacing tanah adalah pemakan sampah
  yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari tanaha yang dimakan. Faring
  berotot menarik makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di
  tembolok lalu ke rempela.
  Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap
  segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan
coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh. Antar dua lubang itu,
    tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.
    Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan
    dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral.
    Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen,
    dan ovarium dengan penerima semen. Perkawinan dilakukan dengan
    melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan
    saling bertukar sperma. Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan
    lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.



  c. Hirudinea
     Kelas Hirudinea contohnya lintah. Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapai
     ada yang di laut atau daratan. Setiap gelang tubuh memiliki beberapa alur
     mendatar. Lintah memunculkan pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan
     pengisap posterior yang besar. Meskipun beberapa diantaranya adalah
     predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan. Pengisap
     darah dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang
     dikeluarkan dari ludah.




3. Peranan

  Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan :
a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan
     tanah dan membantu aerasi tanah.
  b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu
     dijadikan sSebagai makanan
  c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti
     pembekuan darah.
http://hermanypk.blogspot.com/2010/04/filum-annelida.html
Filum Annelida (Cacing Gelang)




     Struktur Cacing tanah

Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin-cincin kecil, gelang-gelang
atau ruas-ruas, dan oidus yang berarti bentuk. Oleh sebab itu, Annelida juga
dikenal sebagai cacing gelang. Cacing tanah sebagai anggota Annelida dapat
digunakan untuk memberi gambaran struktur umum dari filum ini. Tubuh acing
tanah memiliki selom bersepta (bersekat), tetapi saluran pencernaan, pembuluh
saraf dan tali saraf memanjang menembus septa itu. Sistem pencernaan terdiri
atas: faring, esophagus, tembolok,nempedal, dan usus halus. Sistem sirkulasi
tertutup tersusun atas jaringan pembuluh darah yang memiliki hemoglobin.
Pembuluh darah kecil pada permukaan tubuh cacing tanah berfungsi sebagai
organ pernapasan.
Proses perkembangbiakan pada

               cacing tanah



Pada masing-masing segmen tubuh cacing tanah terdapat organ ekskretoris
berupa metanephridia bersilia, yang disebut nefrostom. Sistem saraf tersusun
atas ganglion saraf yang dihubungkan dengan sepasang tali saraf memanjang
disepanjang arah posterior. Cacing tanah merupakan hewan
hermafrodit, mereka melakukan pembuahan secara silang. Sel sperma yang
dipertukarkan disimpan dalam klitelum untuk kemudian diselubungi mukus (lendir)
membentuk kokon. Kokon dilepas dalam tanah dan berkembang menjadi embrio
yang siap menjadi individu baru. Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara
fragmentasi tubuh yang diikuti dengan regenerasi.



Filum Annelida dibagi dalam tiga kelas, yaitu: Oligochaeta,
Polychaeta, dan Hirudinea.


Karakteristik kelas-kelas dari filum Annelida
Terdapat sekitar 15.000 spesies Annelida yang telah diketahui menghuni habitat
laut, air tawar dan tanah yang lembab. Annelida yang hidup di tanah, berperan
penting dalam memperbaiki struktur tanah untuk pertanian dan mengembalikan
mineral yang penting untuk menjaga kesuburan tanah. Beberapa contoh kelas
Oligochaeta yang penting adalah Pheretima (cacing tanah) yang mampu
menghancurkan sampah dan membantu proses sirkulasi bahan organik di tanah
serta sebagai makanan sumber protein bagi ternak. Contoh lainnya adalah
Perichaeta (cacing hutan), Tubifex (cacing air), Lumbricus rubellus yang
banyak diternakkan orang karena berkhasiat untuk mengobati penyakit tifus,
ekstraknya sebagai minuman kesehatan dan bahan kosmetik. Kelas Polychaeta,
misalnya Nereis vireus (kelabang laut), Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele
(cacing palolo) merupakan cacing yang menghuni lautan. Hirudinea merupakan
kelas dari Annelida yang mampu menghasilkan zat hirudin, semacam bahan kimia
yang mencegah coagulasi atau pembekuan darah, contohnya Hirudo medicinalis,
Haemodipsa javanica.

http://info-gudangilmu.blogspot.com/2012/05/filum-annelida-cacing-gelang.html
Pegertian annelida




    Annelida dalam bahasa latin ( annulus = cincin, oidos = bentuk ) atau cacing
gelang adalah adalah kelompok cacing dengan ubuh bersegmen. Berbeda dengan
Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik
yang sudah memiliki rongga tubuh sejati ( hewan selomata ).Namun Annelida
merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Annelida adalah
filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies
modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian
besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai
dari dibawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi
tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligachaeta, dan Hiruden.

Ciri – ciri Annelida

·     Bentuk tubuh bulat panjang, bersegmen – segmen.

·     Dikenal juga sebagai Annulata ( cacing bersegmen ).



·     Setiap segmen dipisahkan oleh septum / sekat.

·     Bersifat metameri ( antara segmen yang satu dengan yang lainnya sama
baik bentuk luar maupun alat – alat tubuhnya.

·     Memiliki sistem saraf.
·     Reproduksi secara seksual dan aseksual, termasuk hewan hemaprodit.

·     Mempunyai rongga tubuh sejati.

·     Bersifat bebas dan bersifat parasit.

·     Memiliki tiga lapisan penyusun tubuh yaitu endoderma, mesoderma,
ektoderma.

·     Dinding luar kantong melekat pada ektoderma, disebut lapisan somatik dan
dinding dalamnya melekat pada endoderma disebut lapisan splanknik.

·     Memiliki otot yang terdiri dari otot melingkar ( sirkuler ) dan otot
memanjang ( longitudinal ).

Sistem Organ dalam Annelida

Sistem Organ                  Keterangan


Sistem Pencernaan                Saluran pencernaanya lengkap,
Makanan                       yaitu terdiri dari mulut yang
                              berhubungan dengan faring,
                              esofagus( kerongkongan ),
                              tembolok, empela, intestinum (
                              usus halus ), dan anus.


Sistem Ekskresi                   Memiliki sepasang nefridia,
                              nefrostom, dan nefrotor. Nefridia
                              (tunggal–nefridium) merupakan
                              organ ekskresi yang terdiri dari
                              saluran. Nefrostom merupakan
                              corong bersilia dalam
                              tubuh.Nefrotor merupakan pori
                              permukaan tubuh tempat kotoran
                              keluar . Terdapat sepasang organ
                              ekskresi tiap segmen tubuhnya.


Sistem Pernafasan                Alat pernafasannya berupa
                              kulit dan ingsan.
Sistem Reproduksi                 Bereproduksi secara seksual
                              dengan pembentukan gamet dan
                              secara aseksual yaitu fragmentasi.


Sistem Saraf                      Sistem saraf annelida adalah
                              sistem saraf tangga tali. Ganglia
                              otak terletak di depan faring pada
                              anterior.


Sistem Peredaran darah            Cacing ini sudah memiliki
                              pembuluh darah sehingga memiliki
                              sistem peredaran darah tertutup.
                              Darahnya mengandung hemoglobin,
                              sehingga berwarna merah.
                              Pembuluh darah yang mengelilingi
                              esofagus berfungsi memompa
                              darah ke seluruh tubuh.



Kelas Polychaeta

       Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku)
merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi
daerah    kepala   (prostomium)   dengan    mata,   antena,   dan   sensor   palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia
(tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah
sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat
berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut
kaku       yang     disebut       seta      yang      tersusun       dari     kitin.
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang
berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa
sanguinea, Eunice viridis (cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).

Ciri – ciri :

·      Memiliki rambut yang lebat.

·      Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina.
·      Memiliki parapodia ( semacam kaki ).

·      Panjang tubuhnya antara 5 – 10 cm, berdiameter 2-10 mm.

·      Pada bagian anterior tubuh, terdapat kapala yang dilengkapi mata,
tentakel, serta mulut yang berahang.

Kelas Oligochaeta

      Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku)
yang merupakan annelida berambut sedikit. Contoh Oligochaeta yang paling
terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah
Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah
(Tubifex sp), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing ini
memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan
tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat,
dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.

Ciri – ciri :

·      Oligochaeta tidak memiliki parapodia.

·      Memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.

·      Memiliki sedikit rambut.

·      Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba / tentakel dan mata.

·      Mengalami penebalan antara segmen ke 32 – 37, yang disebut klitelum.

·      Fertilisasi terjadi secara internal.

·      Pernafasan secara difusi.

Kelas Hirudinea

       Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.. Pada anterior
dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan
bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan
tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea
parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup
dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit
adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).Saat merobek atau membuat
lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya
tidak    akan   menyadari    adanya   gigitan.Setelah   ada   lubang,   lintah   akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah
dapat mengisap darah sebanyak mungkin. Hirudin dari lintah sering digunakan
dokter-dokter dahulu untuk mengeluarkan darah dan nanah dari bisul.



Contoh :

·       Hirudo medicinalis, lintah yang merupakan penghasil anti pembekuan darah
(zat hirudin)

·       Hirudinaria javanica, lintah kuning

·       Haemadipsa zeylanice, pacet

Ciri – ciri :

·       Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.

·       Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.

·       Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.

·       Tubuhnya tidak memiliki rambut.

·       Memiliki zat anti koagulan.

PERANAN POSITIF :

·       Sebagai sumber protein, misalnya Cacing Palolo dan Cacing Wawo.

·       Menggemburkan dan menyuburkan tanah, misalnya Cacing Tanah.

·       Sebagai obat dan bahan kosmetik, misalnya Perichaeta ( cacing hutan ),
Tubifex ( cacing air ) , dan Lumbricus rubellus.

·       Mencegah koagulasi atau pembekuan darah, misalnya Hirudo medicinalis.

PERANAN NEGATIF :

·       Sebagai vektor penyakit, misalnya nereis virens

http://adzikasbintara.blogspot.com/2012/04/filum-annelida.html
Filum Annelida

Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah
kelompok cacing dengan tubuh bersegmen.
Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan
hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan
selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling
sederhana.

Ciri tubuh
Ciri tubuh annelida meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.

Ukuran dan bentuk tubuh
Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.Contoh annelida yang
panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.Bentuk tubuhnya simetris bilateral
dan bersegmen menyerupai cincin.

Struktur dan fungsi tubuh
Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.Antara satu segmen
dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem
ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling
berhubungan menembus septa.
Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida
dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah
sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung
hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus
berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak di
depan faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri
dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium ) merupaka
organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia
dalam tubuh.Nefrotor merupaka npori permukaan tubuh tempat kotoran
keluar.Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya.

Cara hidup dan habitat
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit
dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.Habitat annelida umumnya
berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di
tanah atau tempat-tempat lembap.Annelida hidup diberbagai tempat dengan
membuat liang sendiri.

Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan
gamet.Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian
beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu
(hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).

Klasifikasi
Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak),
Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.

Polychaeta




polychaeta

Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku)
merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi
daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia
(tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah
sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat
berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut
kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang
berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa
sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).

Oligochaeta
cacing-tanah

Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia,
namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.Contoh Oligochaeta yang
paling terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing
tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing
merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing
ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan
tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat,
dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.

Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak
memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea
bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior
yang meruncing.
Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk
menempel dan bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit
pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk
manusia.Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan
Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh
Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik
(penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya
gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah
yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak
mungkin.

http://dimas-zone.blogspot.com/2010/04/filum-annelida.html

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
powerpoint insecta
powerpoint insectapowerpoint insecta
powerpoint insecta
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Reptilia & mamalia
Reptilia & mamaliaReptilia & mamalia
Reptilia & mamalia
 
Annelida
Annelida Annelida
Annelida
 
Xmia9 annelida
Xmia9 annelidaXmia9 annelida
Xmia9 annelida
 
Artikel kel. 8
Artikel kel. 8Artikel kel. 8
Artikel kel. 8
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum mollusca
 
Celicerata
CelicerataCelicerata
Celicerata
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
MAKALAH ANNELIDA
MAKALAH ANNELIDAMAKALAH ANNELIDA
MAKALAH ANNELIDA
 
Mollusca umum dan gastropoda
Mollusca umum dan gastropodaMollusca umum dan gastropoda
Mollusca umum dan gastropoda
 
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sariMawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
 

Ähnlich wie Artikel annelida

Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelidaImawaty Yulia
 
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermataTugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermatayastofi royana putri
 
Power point echinodermata
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermataImawaty Yulia
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Fauzan Ardana
 
ANNELIDA
ANNELIDAANNELIDA
ANNELIDAnova147
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiFarida Dadari
 
echinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxechinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxOrzonPrintingTravel
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Raden Iqrafia Ashna
 
Filum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluskaFilum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluskajalil11
 
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10RENAANDIKA1
 
33.achla ilfana.pptx
33.achla ilfana.pptx33.achla ilfana.pptx
33.achla ilfana.pptxAchla Ilfana
 

Ähnlich wie Artikel annelida (20)

Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
 
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermataTugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
 
Power point echinodermata
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermata
 
Subfilum chelicerata
Subfilum chelicerataSubfilum chelicerata
Subfilum chelicerata
 
Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
 
ANNELIDA
ANNELIDAANNELIDA
ANNELIDA
 
Group 5 phylum annelida
Group 5 phylum annelidaGroup 5 phylum annelida
Group 5 phylum annelida
 
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - BiologiMollusca dan Arthropoda - Biologi
Mollusca dan Arthropoda - Biologi
 
echinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxechinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docx
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
 
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
 
Antropoda
AntropodaAntropoda
Antropoda
 
Filum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluskaFilum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluska
 
Reptil, aves, mamalia
Reptil, aves, mamaliaReptil, aves, mamalia
Reptil, aves, mamalia
 
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
mollusca dan arthropoda biologi kelas 10
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
33.achla ilfana.pptx
33.achla ilfana.pptx33.achla ilfana.pptx
33.achla ilfana.pptx
 
Echinodhermata
Echinodhermata Echinodhermata
Echinodhermata
 
Fhylum annelida
Fhylum annelidaFhylum annelida
Fhylum annelida
 

Mehr von Yuga Rahmat S (20)

2.powert point
2.powert point2.powert point
2.powert point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibama2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibama
 
3. silabus
3. silabus3. silabus
3. silabus
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Rayap
RayapRayap
Rayap
 
3. silabus
3. silabus3. silabus
3. silabus
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Artikel fhylum mollusca
Artikel fhylum molluscaArtikel fhylum mollusca
Artikel fhylum mollusca
 
Artikel fhylum mollusca
Artikel fhylum molluscaArtikel fhylum mollusca
Artikel fhylum mollusca
 
64 reproduksi perkembangan larva
64 reproduksi perkembangan larva64 reproduksi perkembangan larva
64 reproduksi perkembangan larva
 
3. silabus
3. silabus3. silabus
3. silabus
 

Artikel annelida

  • 1. ARTIKEL ANNELIDA KELOMPOK VI ANNELIDA 1. DENDEN AGUSTIAN 115040173 2. RIA WAHYUNI 115040143 3. NURUL KINDY 115040201 4. DESI PURTI LESTARI 115040167 5. RISMAWATI 115040208 6. SAKTI SAKA S 115040169 7. JAJANG MIHARJA 115040181
  • 2. Filum Annelida Pengertian Annelida (dalam bahasa latin, annulus adalah cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Habitat Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap. Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri. Klasifikasi Filumk Annelida terdiri dari 15 ribu jenis. Annelida dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak). Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea. 1 Kelas Polychaeta Polychaeta (Yunani,poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan Annelida berambut banyak. Morfologi dan Anatomi Permukaan luar dinding tubuh terdiri dari epitel kolumnar sederhana ditutupi oleh kutikula tipis. Di bawah kutikula terdapat jaringan ikat yang tipis, kemudian ada lapisan otot melingkar, otot longitudinal, dan sekitarnya peritoneum rongga tubuh. Kutikula dibangun oleh serabut kolagen yang saling berhubungan dengan ketebalan 200nm-13mm. Umumnya tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala atau prostomium dengan mata, antenna, dan sensor palpus. Segmen pertama atau peristomium yang mengelilingi mulut dapat dilengkapi dengan seta, palpus, dan rahang berkitin. Mulut Polychaeta berbeda-beda tergantung jenis makanannya. Hewan ini memiliki sepasang rahang dan faring yang dapat bergerak dengan cepat, yang memungkinkan untuk menangkap mangsanya. Pada beberapa spesies, faring diubah menjadi belalai panjang. Fisiologi
  • 3. Alat gerak Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal adalah parapodium) pada setiap segmen tubuhnya. Parapodia berfungsi sebagai alat gerak. Sistem pencernaan Saluran pencernaan merupakan tabung sederhana, biasanya dengan bagian perut di setiap segmen. Sistem peredaran darah Parapodia juga mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi sebagai insang untuk bernapas. Darah mengalir maju dalam pembuluh dorsal, di atas perut, dan kembali kembali ke tubuh dalam pembuluh ventral, di bawah usus. Pembuluh darah sendiri kontraktil, membantu untuk mendorong darah bersama, sehingga sebagian besar spesies tidak membutuhkan hati. Sebaliknya, beberapa spesies memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali sistem peredaran darah, mengangkut oksigen dalam selom cairan yang mengisi rongga tubuh mereka. Sistem reproduksi Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakoforai. Dalam beberapa kasus, otot analog pompa jantung ditemukan di berbagai bagian dari sistem. Sebaliknya, beberapa spesies memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali sistem peredaran darah, mengangkut oksigen dalam selom cairan yang mengisi rongga tubuh mereka. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah. Sedangkan yang dapat bergerak bebas, misalnya Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing palolo), Lysidice oele (cacing wawo). Polychaeta dibagi dalam dua kelompok; polycaeta Erratia dan Sedentaria. Penggolongan itu di dasarkan perkrmbangan anterior dan cara hidup hewan dari masing-masing kelompo. a. Subkelas Sedentaria Segmen tubuh & parapodium tidak sama. Faring tidak punya rahang. Sedentari & bersembunyi dalam lumpur / hidup dalam tabung di lumpur. Parapodia & organ
  • 4. saraf mereduksi. Bentuk kepala mengalami berbagai modifikasi sesuai fungsinya sebagai ciliary feeder, contoh: 1. Sabella (cacing kipas), struktur dikepala seperti bulu yang disebut radiola 2. Chaetopterus ; hidup dalam tabung berbentuk huruf U, notopodium mengsekresi kantong lendir yang menjaring makanan dari air. Kantong secara periodik akan masuk ke dalam mulut ventral suckers. 3. Arenicola ; Hidup dalam tabung berbentuk huruf J b. Subkelas Errantia Segmen tubuh sama dari kepala – ekor. Parapodia sama dari depan – belakang, hidup bebas, pelagis, merayap, lubang. Organ indera berkembang baik. Contoh: Tomopteris (berenang bebas & bioluminescen) 2 Kelas Oligochaeta Ciri-ciri Oligichaeta Sebagian besar hidup di tanah yang basah dan air tawar, hanya memiliki sedikit setae, dan sedikit parapoda. Hewan ini tidak memiliki appendage pada bagian kepala, an tidak memiliki larva trochopor. Fisiologi Sistem pencernaan Tanah yang mengandung sisa makanan ditelan masuk mulut pharynix, disini terdapat sekresi dan kelenjar calciferous guna menetralisir makanan yang bersifat asam. Gizzard sebagai alat penggiling bekerja menghancurkan bahan- bahan makanan yang tercampur dengan darah. Pada akhirnya zat-zat makanan akan diserap dan sisa-sisa makanan akan dibuang. Sistem pernafasan dan ekskresi Pernafasan dilakukan oleh permukaan tubuhnya. Ekskresi biasanya dilakukan oleh metanefridia yang berupa saluran kecil. Oligochaeta yang hidup di darat biasanya mengekskresikan urea, sedangkan Oligochaeta yang hidup di air biasanya mengeluarkan ammonia, yang mudah larut dalam air. Sistem peredaran darah Sistem pembuluh darah Oligochaeta terdiri dari dua pembuluh utama yang
  • 5. dihubungkan oleh pembuluh lateral. Darah dibawa ke depan dalam pembuluh dorsal (di bagian atas tubuh) dan kembali melalui pembuluh ventral (bawah), sebelum diteruskan ke sinus yang mengelilingi usus. Beberapa pembuluh kecil yang berotot memebentuk hati. Sebagian besar Oligochaeta memiliki hemoglobin di dalam darahnya, tetapi sebagian kecil tidak. Sistem syaraf Sistem saraf terdiri dari dua tali saraf ventral, yang biasanya menyatu menjadi struktur tunggal, dan tiga sampai empat pasang saraf yang lebih kecil berada pada setiap segmen tubuh. Beberapa Oligochaeta memiliki mata dan sebagian lagi hanya berupa ocelli. Meskipun demikian, pada kulitnya terdapat fotoreseptor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaab cahaya, lalu menggali tanah untuk menjauhi cahaya agar tubuh tidak mengalami kekeringan. Tubuh mereka juga memiliki kemoreseptor untuk mengetahui keberadaan lingkungannya yang berada pada tiap ujung kulitnya. Sistem reproduksi Proses perkawinan pada cacing ini jika dua buah cacing akan melakukan pperkawinan maka kedu cacing tersebut akan menempelkan tubuhnya dengan ujung kepala berlawanan. Sel telur yang telah dibuahi akan masuk kedalam cocoon dan bersama-sama dengan cocoon akan melorot dan lepas dari tubuh cacing. Telur tersebut akan menetas didalam cocoon dan keluar dari cocoon menjadi individu baru. Pada oligochaeta terdapat beberapa ordo yakni: Ordo 1 Moniligastrida, gonopore jantan terletak di belakang ruas yang mengandung testis. Contoh: Moniligaster Ordo 2 Haplotaxida, gonopore jantan sedikit satu ruas di belakang ruas yang mengandung testis. Contoh: Limnodrillus, Chaetogaster Ordo 3 Torriselae, bersifat terrestrial, yaitu hidup di dalam tanah. Contoh Lumbricus, Allolophobora, Eutyphocus. 3 Kelas Hirudinea Hirudinea merupakan kelas Annelida yang jenisnya paling sedikit
  • 6. dibandingkan Polychaeta dan Oligochaeta. Jumlah kelas Hirudinea sekitar 300 spesies. Morfologi Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak. Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Fisiologi Alat Gerak Sebagian aktif malam, juga siang. Bergerak dengan cara melekukkan badan, melekat dengan sucker Berenang dengan cara menggelombangkan badan. Sistem Respirasi dan ekskresi Menggunakan anyaman kapiler di bawah epidermis. Dan menggunakan Insang: Piscicolidae. Ekskresi 10-17 pasang nephridia, mengeluarkan amonia Sistem Pencernaan Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus. Anus terletak pada bagian dorsal. Proses pencernaan penghisap anterior mulut, faring, tembolok, usus , usus buntu, anus, penghisap posterior. faring otot yang dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang yang berbentukseperti setengah gergaji yang dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur. Contohnya, zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah, dan mengandung penisilin. Sistem Reproduksi Monoceous, jantan: 4-12 pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus. Betina: 2 ovarium & Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin& vagina di median yang bermuara di belakang porus genitalia jantan. Tidak ada tingkat larva, lintah
  • 7. membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan diletakkan dalam air/tanah. Saraf dan Indera Memiliki ruas 5 & 6 terdapat lingkar saraf ganglia: “otak”. Kelas Hirudinae terdapat 4 ordo yaitu sebagai berikiut: Ordo 1 Acanthobdellia, mempunyai setae; hanya satu marga yang ada, ditemukan di Finlandia dan Rusia. Tidak mempunyai alat isap pada anterior. Tidak punya alat isap pada anterior. Pada segmen 2-4 terdapat dua pasang seta tiap ruas. Contoh: Acanthobdella Ordo 2 Gnathobdellia, mempunyai alat isap pada anterior dan posterior. Lintah bergigi tiga buah, mulut lebar, hampir menyatu denga bibir batil isap oral; biasanya barmata 5 pasang. Punya 3 buah rahang, faring tidak dapat dijulurkan. Contoh: Hirudo medicinalis, Haemadipsa Ordo 3 Rhynchobdellida, lintah dengan probosis yang eversible; mulut kecil, di tengah batil isap oral; kelompok glossiphoniid hidup di air tawar, kelompok piscicolid hidup sebagai parasit ikan, contoh: Galssiphonia. Mempunyai anterior sucker. Tidak mempunyai rahang, tapi mempunyai belalai. Contoh: Piscicola, Helobdella. Ordo 4 Pharyngobdellida, mirip dengan Gnathobbdellida, tetapi faring yang tidak bergigi; bermata 6-8 pasang; kebanyakan berhabitat di air tawar, pemakan larva insekta dan moluska. Contoh: Erphobdella. Faring tidak dapat dijulurkan. Tidak punya gigi, tapi punya 1-2 stylet. Contoh: Erpobdella, Dina. http://darwisbiosfer.blogspot.com/2012/04/filum-annelida.html
  • 8. Filum Annelida 1. Ciri Umum a. Pengertian Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang. Annelida dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan. Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit. Cacing ini Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah. Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda. Annelida memiliki coelom yang besar untuk mengakomodasi organ dalam yang lebih kompleks. Terdapat sekitar 12,000 jenis di laut, air tawar dan daratan, terbagi menjadi tiga kelas. b. Struktur Tubuh Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida memiliki sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap segmen. Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari sebuah otak yang terhubunga dengan serabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion di setiap segmen. Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring, lambung, usus, dan kelenjar pencernaan. Pengeluaran dengan nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh.
  • 9. 2. Klasifikasi a. Polychaeta Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae. Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan. Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak. Cacing kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif. Banyak yang memiliki kepala yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.
  • 10. b. Oligochaeta Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya. Cacing tanah memiliki kepala atau parapodia yang kurang berkembang. Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu dengan setae. Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan digunakan untuk pertukaran udara. Cacing tanah adalah pemakan sampah yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari tanaha yang dimakan. Faring berotot menarik makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di tembolok lalu ke rempela. Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan
  • 11. coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh. Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah. Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen. Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma. Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan. c. Hirudinea Kelas Hirudinea contohnya lintah. Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapai ada yang di laut atau daratan. Setiap gelang tubuh memiliki beberapa alur mendatar. Lintah memunculkan pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan pengisap posterior yang besar. Meskipun beberapa diantaranya adalah predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan. Pengisap darah dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang dikeluarkan dari ludah. 3. Peranan Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan :
  • 12. a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi tanah. b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan sSebagai makanan c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah. http://hermanypk.blogspot.com/2010/04/filum-annelida.html
  • 13.
  • 14. Filum Annelida (Cacing Gelang) Struktur Cacing tanah Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin-cincin kecil, gelang-gelang atau ruas-ruas, dan oidus yang berarti bentuk. Oleh sebab itu, Annelida juga dikenal sebagai cacing gelang. Cacing tanah sebagai anggota Annelida dapat digunakan untuk memberi gambaran struktur umum dari filum ini. Tubuh acing tanah memiliki selom bersepta (bersekat), tetapi saluran pencernaan, pembuluh saraf dan tali saraf memanjang menembus septa itu. Sistem pencernaan terdiri atas: faring, esophagus, tembolok,nempedal, dan usus halus. Sistem sirkulasi tertutup tersusun atas jaringan pembuluh darah yang memiliki hemoglobin. Pembuluh darah kecil pada permukaan tubuh cacing tanah berfungsi sebagai organ pernapasan.
  • 15. Proses perkembangbiakan pada cacing tanah Pada masing-masing segmen tubuh cacing tanah terdapat organ ekskretoris berupa metanephridia bersilia, yang disebut nefrostom. Sistem saraf tersusun atas ganglion saraf yang dihubungkan dengan sepasang tali saraf memanjang disepanjang arah posterior. Cacing tanah merupakan hewan hermafrodit, mereka melakukan pembuahan secara silang. Sel sperma yang dipertukarkan disimpan dalam klitelum untuk kemudian diselubungi mukus (lendir) membentuk kokon. Kokon dilepas dalam tanah dan berkembang menjadi embrio yang siap menjadi individu baru. Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara fragmentasi tubuh yang diikuti dengan regenerasi. Filum Annelida dibagi dalam tiga kelas, yaitu: Oligochaeta, Polychaeta, dan Hirudinea. Karakteristik kelas-kelas dari filum Annelida
  • 16. Terdapat sekitar 15.000 spesies Annelida yang telah diketahui menghuni habitat laut, air tawar dan tanah yang lembab. Annelida yang hidup di tanah, berperan penting dalam memperbaiki struktur tanah untuk pertanian dan mengembalikan mineral yang penting untuk menjaga kesuburan tanah. Beberapa contoh kelas Oligochaeta yang penting adalah Pheretima (cacing tanah) yang mampu menghancurkan sampah dan membantu proses sirkulasi bahan organik di tanah serta sebagai makanan sumber protein bagi ternak. Contoh lainnya adalah Perichaeta (cacing hutan), Tubifex (cacing air), Lumbricus rubellus yang banyak diternakkan orang karena berkhasiat untuk mengobati penyakit tifus, ekstraknya sebagai minuman kesehatan dan bahan kosmetik. Kelas Polychaeta, misalnya Nereis vireus (kelabang laut), Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele (cacing palolo) merupakan cacing yang menghuni lautan. Hirudinea merupakan kelas dari Annelida yang mampu menghasilkan zat hirudin, semacam bahan kimia yang mencegah coagulasi atau pembekuan darah, contohnya Hirudo medicinalis, Haemodipsa javanica. http://info-gudangilmu.blogspot.com/2012/05/filum-annelida-cacing-gelang.html
  • 17. Pegertian annelida Annelida dalam bahasa latin ( annulus = cincin, oidos = bentuk ) atau cacing gelang adalah adalah kelompok cacing dengan ubuh bersegmen. Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati ( hewan selomata ).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai dari dibawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligachaeta, dan Hiruden. Ciri – ciri Annelida · Bentuk tubuh bulat panjang, bersegmen – segmen. · Dikenal juga sebagai Annulata ( cacing bersegmen ). · Setiap segmen dipisahkan oleh septum / sekat. · Bersifat metameri ( antara segmen yang satu dengan yang lainnya sama baik bentuk luar maupun alat – alat tubuhnya. · Memiliki sistem saraf.
  • 18. · Reproduksi secara seksual dan aseksual, termasuk hewan hemaprodit. · Mempunyai rongga tubuh sejati. · Bersifat bebas dan bersifat parasit. · Memiliki tiga lapisan penyusun tubuh yaitu endoderma, mesoderma, ektoderma. · Dinding luar kantong melekat pada ektoderma, disebut lapisan somatik dan dinding dalamnya melekat pada endoderma disebut lapisan splanknik. · Memiliki otot yang terdiri dari otot melingkar ( sirkuler ) dan otot memanjang ( longitudinal ). Sistem Organ dalam Annelida Sistem Organ Keterangan Sistem Pencernaan Saluran pencernaanya lengkap, Makanan yaitu terdiri dari mulut yang berhubungan dengan faring, esofagus( kerongkongan ), tembolok, empela, intestinum ( usus halus ), dan anus. Sistem Ekskresi Memiliki sepasang nefridia, nefrostom, dan nefrotor. Nefridia (tunggal–nefridium) merupakan organ ekskresi yang terdiri dari saluran. Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor merupakan pori permukaan tubuh tempat kotoran keluar . Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya. Sistem Pernafasan Alat pernafasannya berupa kulit dan ingsan.
  • 19. Sistem Reproduksi Bereproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet dan secara aseksual yaitu fragmentasi. Sistem Saraf Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali. Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior. Sistem Peredaran darah Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup. Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh darah yang mengelilingi esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Kelas Polychaeta Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo). Ciri – ciri : · Memiliki rambut yang lebat. · Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina.
  • 20. · Memiliki parapodia ( semacam kaki ). · Panjang tubuhnya antara 5 – 10 cm, berdiameter 2-10 mm. · Pada bagian anterior tubuh, terdapat kapala yang dilengkapi mata, tentakel, serta mulut yang berahang. Kelas Oligochaeta Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut sedikit. Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex sp), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak. Ciri – ciri : · Oligochaeta tidak memiliki parapodia. · Memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. · Memiliki sedikit rambut. · Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba / tentakel dan mata. · Mengalami penebalan antara segmen ke 32 – 37, yang disebut klitelum. · Fertilisasi terjadi secara internal. · Pernafasan secara difusi. Kelas Hirudinea Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.. Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit
  • 21. adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin. Hirudin dari lintah sering digunakan dokter-dokter dahulu untuk mengeluarkan darah dan nanah dari bisul. Contoh : · Hirudo medicinalis, lintah yang merupakan penghasil anti pembekuan darah (zat hirudin) · Hirudinaria javanica, lintah kuning · Haemadipsa zeylanice, pacet Ciri – ciri : · Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. · Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm. · Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. · Tubuhnya tidak memiliki rambut. · Memiliki zat anti koagulan. PERANAN POSITIF : · Sebagai sumber protein, misalnya Cacing Palolo dan Cacing Wawo. · Menggemburkan dan menyuburkan tanah, misalnya Cacing Tanah. · Sebagai obat dan bahan kosmetik, misalnya Perichaeta ( cacing hutan ), Tubifex ( cacing air ) , dan Lumbricus rubellus. · Mencegah koagulasi atau pembekuan darah, misalnya Hirudo medicinalis. PERANAN NEGATIF : · Sebagai vektor penyakit, misalnya nereis virens http://adzikasbintara.blogspot.com/2012/04/filum-annelida.html
  • 22. Filum Annelida Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Ciri tubuh Ciri tubuh annelida meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk tubuh Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.Contoh annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen menyerupai cincin. Struktur dan fungsi tubuh Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa. Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot. Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal). Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium ) merupaka organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor merupaka npori permukaan tubuh tempat kotoran keluar.Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya. Cara hidup dan habitat Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di
  • 23. tanah atau tempat-tempat lembap.Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri. Reproduksi Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris). Klasifikasi Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea. Polychaeta polychaeta Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo). Oligochaeta
  • 24. cacing-tanah Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak. Hirudinea Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin. http://dimas-zone.blogspot.com/2010/04/filum-annelida.html