SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 74
GAYA, MOMEN GAYA,
DAN MOMEN KOPEL
Oleh :
Hettyk Ratnasari, S.Pd
GAYA
 TUJUAN:
 1. Memahami pengertian gaya
 2. Memahami cara menyusun gaya
secara grafis maupun analisis
 3. Memahami pengertian momen dan
kopel
 4. Dapat menyelesaikan soal-soal
yang berhubungan dengan gaya
GAYA
Adalah:
Sesuatu sebab yang mengubah
keadaan benda dari diam menjadi
bergerak atau sebaliknya.
Gaya dapat digambarkan dengan
sebuah vektor, yaitu besaran yang
mempunyai besar dan arah.
3 faktor yang menentukan
gaya atau 3 syarat gaya
 A. Besarnya
 B. Arahnya
 C. Titik tangkap
Contoh gaya
Gaya P mempunyai besaran dinyatakan dalam kg,
newton, ton
Memiliki arah (kekiri, kekanan,) yang ditunjukkan
dengan arah anak panah
dan titik tangkap yaitu A.atau awal mula gaya
A
P
Menentukan besarnya gaya
 Besar gaya ditentukan oleh suatu
satuan. Pada SI dinyatakan dalam
Newton.
 Dalam menggambar, besar gaya
digambarkan sebagai panjang garis
dengan skala tertentu.
 Garis gaya dapat diperpanjang terus
kedepan atau kebelakang, dan juga
bisa dipindahkan, asalkan panjangnya
tetap sama dan dalam satu garis
Contoh
Menentukan arah gaya
 Ditentukan dengan arah anak panah
Menentukan titik tangkap gaya
 Titik tangkap gaya
adalah: titik atau
tempat asal mula
gaya
Menyusun 2 gaya atau lebih
 A. Cara grafis (melukis)
 B. Cara analitis (menghitung)
 Gaya yang disusun disebut komponen
gaya(P)
 Gaya penggantinya disebut resultan
gaya (R)
Menyusun gaya searah
F1 F2 F3
R
F1 + F2 + F3
Menyusun gaya tidak searah
F1 F2 F3
F1 F3
F2R
Menyusun 2 gaya yg membentuk
sudut
 Cara Jajaran
Genjang
 Cara Segitiga
P2
P1
P1
P2
R
P2
P1
R
R
R
Menyusun 2 gaya yg membentuk
sudut dgn metode jajaran
genjang
F1
F2
F1’
F2’
R
β
Menyusun 2 gaya yg membentuk
sudut dgn metode segitiga
F1
F2
β
F2’
R
Menyusun banyak gaya dengan metode
poligon gaya
Menyusun 2 gaya atau lebih
dengan metode poligon gaya
F1
F2
F3
F4
F1
F2
F3
F4
R
Soal
1. Diketahui gaya P1= 7N dan P2 = 2 N
kedua-duanya kearah kanan,
sedangkan P3 = 10 N kearah kiri.
Gambarkan bentuk resultan dari
ketiga gaya tersebut!
2. Diketahui gaya K1 sebesar 6 N, dan
K2 sebesar 8 N. Kedua gaya
membentuk sudut 50° seperti pada
gambar. Bagaimanakah bentuk
resultan gaya dari kedua gaya
tersebut?
k2
k1
α
K1 ‘
R
F1
F2
β
Diketahui :
F1 = 8 N F2 = 12 N
β = 60°
Ditanyakan:
Bagaimanakah bentuk resultan gayanya?
Berapakah besar resultan gayanya?
3.
Soal
 4. Gambarkan bentuk Resultan gayanya
dengan metode segitiga dan metode
jajaran genjang
p
q
R
P1 = 20 kg
P2 = 15 kg
45°
Berapakah besar resultan gayanya?
a. Gambarkan resultan tersebut
dengan metode jajaran genjang dan
segitiga
Gambarkan bentuk
resultan gayanya,
dengan metode jajaran
genjang dan segitiga
TUGAS KELOMPOK
Skala 1cm = 10 N
Soal
5. Sudut antara K dan
L adalah 40° , untuk
sudut antara P dan
L juga 40°,
gambarkan bentuk
Resultan gayanya!
F
y
x
Fy = f . Sin ß
ß
Fx = f cos ß
ß
MENGURAIKAN GAYA
Menyusun gaya (analitis)
1. Gaya yang searah
R = F1 + F2 + F3
2. Gaya yang berlawanan arah
3. Gaya dalam satu titik tangkap dan
membentuk sudut
Menyusun
gaya secara analitis (gaya saling tegak
lurus)
Menyusun
gaya secara analitis (gaya membentuk sudut)
Rumus sudut istimewa
SOAL:
Diketahui gaya P = 6 N dan Q = 8 N keduanya membentuk sudut 90°
seperti pada gambar. Hitunglah besar resultan gayanya dan tentukan
kearah manakah resultan gaya tersebut!
P
Q
R
45°
R
TUGAS :
1. Diketahui gaya K = 4 kg dan L = 6 kg, saling
membentuk sudut 60°. Hitunglah besar resultan
gayanya!
60°
K
L
2. Gaya M = 6 N dan N = 10 N
saling membentuk sudut 45°.
Hitunglah besar resultan
gayanya!
45°
M
N
SOAL
 Diketahui, P1 = 2 N mempunyai sudut 45°, P2 =
1 N sudut 30 °terhadap garis mendatar dan P3 =
1 N mempunyai sudut 60° terhadap garis
mendatar.
P1 = 2 N
P2 = 1 N
P3= 3 N
Menyusun gaya secara analitis
(lebih dari 2 gaya)
P1 = 2 N
P2 = 1 N
P3 = 3 N
Y
X
P1y
P1x
P2y
P2x
P3x
P3y
PERHITUNGAN / ANALISISNYA
GAYA Px Py
P1 = 2 N P1 x = P1. COS 45°
P1 x = 2 . ½ V 2
P1 x = V2 = 1,41
P1y = P1. SIN 45°
P1 Y= 2 . ½ V 2
P1 Y= V2 = 1,41
P2 = 1 N P2 x = P2. COS 30°
P2 x = 1 . ½ V 3
P2 x = ½ V 3 = 0,86
P2y = P2. SIN 30°
P2 Y= 1 . ½
P2 Y= ½ = 0,5
P3 = 3 N P3 x = P3. COS 60°
P3 x = 3 . ½
P3 x = 1,5
P3y = P3. SIN 60°
P3 Y=- 3 . ½ V3
P3 Y= -1½ V3 = - 2,59
Ʃ PX = 3,77 Ʃ PY = - 0,68
Menguraikan gaya(kebalikan dari
menyusun gaya)
MENGURAIKAN GAYA
Y
X
R
Rx
Ry
β
Rx = R cos β
Ry = R sin β
Contoh
60°
F = 20 N
Uraikan gaya disamping ini
terhadap sb x dan sb y !
JAWAB
Fx
Fy
Fy = F SIN α
Fy = 20 x SIN 60°
Fy = 20 x ½ ѵ3
Fy = 10ѵ3 N
Fx= F cos α
Fx = 20 x COS 60°
Fx = 20 x ½
Fx = 10 N
LATIHAN
F = 15 N Diketahui gaya F = 15 N seperti
pada gambar, dengan sudut
terhadap garis mendatar 30°.
Uraikan gaya tersebut terhadap
sb x dan sb y !
1.
2.
30°
Apabila gaya F = 30 N seperti
pada gambar, dengan sudut
terhadap garis mendatar 60°.
Uraikan gaya tersebut terhadap
sb x dan sb y !
60°
jawab
+Y
- Y
+ X
- X 0
1. Fy = F sin 30°
Fy = 15 x ½ N
Fy = 7,5 N
Fx = - F cos 30°
Fx = - 15 x ½ѵ3 N
Fx = - 7,5 ѵ3 N
2. Fy = -F sin 60°
Fy = - 30 x ½ѵ3 N
Fy = - 15ѵ3 N
Fx = - F cos 60°
Fx = - 30 x ½ N
Fx = - 15 N
SOAL
 Diketahui, P1 = 2 N mempunyai sudut 45°, P2 =
1 N sudut 30 °terhadap garis mendatar dan P3 =
3N mempunyai sudut 60° terhadap garis
mendatar.
P1 = 2 N
P2 = 1 N
P3= 3 N
P1 = 2 N
P2 = 1 N
P3 = 3 N
Y
X
P1y
P1x
P2y
P2x
P3x
P3y
MENGURAIKAN GAYA
PERHITUNGAN / ANALISISNYA
GAYA Px Py
P1 = 2 N P1 x = P1. COS 45°
P1 x = 2 . ½ V 2
P1 x = V2 = 1,41
P1y = P1. SIN 45°
P1 Y= 2 . ½ V 2
P1 Y= V2 = 1,41
P2 = 1 N P2 x = P2. COS 30°
P2 x = 1 . ½ V 3
P2 x = ½ V 3 = 0,86
P2y = P2. SIN 30°
P2 Y= 1 . ½
P2 Y= ½ = 0,5
P3 = 3 N P3 x = P3. COS 60°
P3 x = 3 . ½
P3 x = 1,5
P3y = P3. SIN 60°
P3 Y=- 3 . ½ V3
P3 Y= -1½ V3 = - 2,59
Ʃ PX = 3,77 Ʃ PY = - 0,68
SETELAH DIURAIKAN MASING-MASING GAYANYA, DAPAT
DIHITUNG RESULTANNYA MELALUI PERHITUNGAN/ANALISIS
Soal Latihan
 1. Apakah yang dimaksud dengan gaya?
 2. Sebutkan 3 faktor gaya! Jelaskan masing2 faktor tersebut!
 3. Diketahui dua buah gaya P1 = 30 N, P2 = 20 N, keduanya
bekerja pada satu garis kerja dan mempunyai arah yang
sama. Tentukan besarnya Resultan gaya tersebut!
 4. Diketahui dua buah gaya P1 = 30 N, P2 = 20 N, keduanya
bekerja pada satu garis kerja dan mempunyai arah yang
berlawanan. Tentukan besarnya Resultan gaya tersebut!
 5. Diketahui dua buah gaya P1 = 20 N, P2 = 40 N, serta
sudut antara kedua gaya tersebut 60 ͦ. Tentukan besarnya
Resultan gaya tersebut!
MOMEN GAYA
Adalah : kegiatan yg dilakukan oleh gaya
sehingga menghasilkan, atau cenderung
untuk memutar sebuah titik Tetap.
Contoh: penguncian mur dan baut
Rumus : M = P . A
M = momen gaya satuan Newton meter
P = gaya satuan newton
a/A = panjang lengan satuan meter
Searah jarum jam berharga positif, berlawanan
arah jarum jam berharga negatif.
MOMEN GAYA
P1
a
P2
b
Ma = P1 . a
Mb = - P2 . b
Macam-macam arah momen
Contoh
Momen gaya dari 2 gaya yg
tidak satu garis kerja (gaya searah)
P1
P2
A
c
d
M A = P1 . c + P2 . d
Momen gaya dari 2 gaya yg
tidak satu garis kerja (gaya tidak
searah)
P1
P2
A
c
d
M A = P1 . c + ( - P2 . d )
CONTOH
Rumus Momen Kopel
 Momen kopel = Gaya x jarak antar
gaya yg tegak lurus
Momen kopel = Newton meter
F = gaya = Newton
A (a) = jarak = meter
KOPEL = F x a
MOMEN = F x a
Contoh SOAL
1. Dengan gaya kopel 20 N kita memutar
tangkai tap ke kanan, bila panjang tankai tap
30 cm, maka besarnya momen kopel adalah
.......
2. Dengan gaya kopel 15 N kita memutar
tangkai tap ke kanan, bila panjang tankai tap
20 cm, hitunglah besarnya momen kopel !
Jawaban:
1. M = P x a = 20 x 0,3 = 6 N.m
2. M = P x a = 15 x 0,2 = 3 N.m
Contoh
soal
Sebuah batang memiliki panjang 8 meter.
Pada batang bekerja gaya yg menyebabkan
batang berotasi pada pusatnya,
yaitu....................
Pusat batang terletak ditengah yaitu
4 meter.
M 1 = - F1 x 4 = - 40 Nm
M 2 = F2 x 2 = 20 Nm
M 3 = F3 x 2 = 30 Nm
R = - 40 Nm + 20 Nm + 30 Nm
R = 10 Nm
Berputar searah putaran jarum jam
Gaya F1 = 10 N, F2 = F3 = 15 N
dan F4 = 10 N, bekerja pd batang
ABCD seperti pada gb. Panjang
batang 20 meter. Apabila massa
batang diabaikan maka nilai
momen gaya terhadap titik D
adalah...............
Contoh soal
M1 = - F1 x 15 = - 10 x 15 = - 150 Nm
M2 = F2 x 5 = 15 x 5 = 75 Nm
M3 = F3 x 0 = 0 Nm
M 4 = - F4 x 5 = - 10 x 5 = - 50 Nm
Momen dititik D = -150 Nm + 75 Nm – 50 Nm
= - 125 Nm
Besarnya 125 Nm , berlawanan arah jarum
jam.
Catatan: Pd gbr antara F2 dn F3
letaknya terbalik
P 150°
F = 20N
CONTOH SOAL
Pada sebuah benda
seperti pada gambar. Jika
titik tangkap gaya berjarak
25 cm dari titik P.
Berapakah momen gaya
terhadap titik P?
Penyelesaian:
Diketahui F = 20 N, r = 25 cm, dan β = 150°.
Jawab: Ʈ = r F sin β = 0,25 x 20 x ½ = 2,5 Nm.
25 cm
CONTOH SOAL
Batang AC panjangnya 30
cm diberi gaya seperti
pada gambar, 10 cm dan
F1 = F2 = 20 N, berapakah
momen gaya total terhadap
titik A?
A C
F1
F2
45° B
10 cm
30 cm
Penyelesaian:
Diketahui: r1 = 20 cm, F1 = F2 = 20 N, r2 =30 cm,
β1 = 45° β2 = 90°
Jawab:
Ʈ = - r 1 . F 1 sin β1 + r 2 . F2 sin β2
= - 0,2 x 20 x ½ v2 + 0,3 x 20 x 1
= - 5,66 + 6
= 0,44 Nm
Gaya, momen gaya dan momen kopel

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
Ahmad Yansah
 
[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gaya[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gaya
Syahrir Qoim
 

Was ist angesagt? (20)

PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANAPPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
PPT FISIKA GERAK HARMONIK SEDERHANA
 
Titik berat
Titik beratTitik berat
Titik berat
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
Momen gaya
Momen gayaMomen gaya
Momen gaya
 
(2)analisa tegangan
(2)analisa tegangan(2)analisa tegangan
(2)analisa tegangan
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gaya[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gaya
 
Mekanika lagrangean
Mekanika lagrangeanMekanika lagrangean
Mekanika lagrangean
 
Mekanika hamilton
Mekanika hamiltonMekanika hamilton
Mekanika hamilton
 
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Mekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Mekanika rekayasa - Diagram Benda BebasMekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Mekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
 
Gerak parabola
Gerak parabolaGerak parabola
Gerak parabola
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 

Andere mochten auch

PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
-
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
Renny Aniwarna
 
Fisika - Momen Gaya & Momen Inersia
Fisika - Momen Gaya & Momen InersiaFisika - Momen Gaya & Momen Inersia
Fisika - Momen Gaya & Momen Inersia
Ramadhani Sardiman
 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1
Ibrahim Husain
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
ayikputri1
 
Energi dan Usaha dalam Gerak Rotasi
Energi dan Usaha dalam Gerak RotasiEnergi dan Usaha dalam Gerak Rotasi
Energi dan Usaha dalam Gerak Rotasi
dithaw
 
Momentum sudut SMA
Momentum sudut SMAMomentum sudut SMA
Momentum sudut SMA
Irhuel_Abal2
 
[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasar[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasar
Syahrir Qoim
 
Contoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasanContoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasan
Renny Aniwarna
 

Andere mochten auch (20)

PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
Soal momen gaya dan momen inersia
Soal momen gaya dan momen inersiaSoal momen gaya dan momen inersia
Soal momen gaya dan momen inersia
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
 
Fisika - Momen Gaya & Momen Inersia
Fisika - Momen Gaya & Momen InersiaFisika - Momen Gaya & Momen Inersia
Fisika - Momen Gaya & Momen Inersia
 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1
 
Ddm
DdmDdm
Ddm
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidinSiap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
 
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMAPembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
 
Modul un fisika SMA skl 2013 ocean
Modul un fisika SMA skl 2013 oceanModul un fisika SMA skl 2013 ocean
Modul un fisika SMA skl 2013 ocean
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
 
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statika
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statikaMateri 7. kesetimbangan benda tegar statika
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statika
 
241 wikarta-kuliah-iii-momen-gaya
241 wikarta-kuliah-iii-momen-gaya241 wikarta-kuliah-iii-momen-gaya
241 wikarta-kuliah-iii-momen-gaya
 
Energi dan Usaha dalam Gerak Rotasi
Energi dan Usaha dalam Gerak RotasiEnergi dan Usaha dalam Gerak Rotasi
Energi dan Usaha dalam Gerak Rotasi
 
Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)Non destructive test (ndt)
Non destructive test (ndt)
 
Momentum sudut SMA
Momentum sudut SMAMomentum sudut SMA
Momentum sudut SMA
 
[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasar[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasar
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
 
Contoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasanContoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasan
 
Gerakmelingkar
GerakmelingkarGerakmelingkar
Gerakmelingkar
 

Ähnlich wie Gaya, momen gaya dan momen kopel

Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptxLatihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
Oktaviani363839
 

Ähnlich wie Gaya, momen gaya dan momen kopel (20)

Un fisika 2004
Un fisika 2004Un fisika 2004
Un fisika 2004
 
Modul trigonometri kelas x (2019 2020)
Modul trigonometri kelas x (2019 2020)Modul trigonometri kelas x (2019 2020)
Modul trigonometri kelas x (2019 2020)
 
GAYA
GAYAGAYA
GAYA
 
BAB 3 VEKTOR.ppt
BAB 3 VEKTOR.pptBAB 3 VEKTOR.ppt
BAB 3 VEKTOR.ppt
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
besaran-vektor.ppt
besaran-vektor.pptbesaran-vektor.ppt
besaran-vektor.ppt
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
kinematika gerak
kinematika gerakkinematika gerak
kinematika gerak
 
Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsi
 
Dinamika Rotasi-Keseimbangan-benda-tegar.ppt
Dinamika Rotasi-Keseimbangan-benda-tegar.pptDinamika Rotasi-Keseimbangan-benda-tegar.ppt
Dinamika Rotasi-Keseimbangan-benda-tegar.ppt
 
Penjumlahan vektor
Penjumlahan vektorPenjumlahan vektor
Penjumlahan vektor
 
Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptxLatihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
Latihan Soal Dinamika, Usaha, Impuls.pptx
 
Materi garis pada pembelajaran matematika
Materi garis pada pembelajaran matematikaMateri garis pada pembelajaran matematika
Materi garis pada pembelajaran matematika
 
9 gd2
9 gd29 gd2
9 gd2
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
 
Soal
SoalSoal
Soal
 
BANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptxBANGUN DATAR.pptx
BANGUN DATAR.pptx
 
[Materi] trigonometri pertemuan 3
[Materi] trigonometri   pertemuan 3[Materi] trigonometri   pertemuan 3
[Materi] trigonometri pertemuan 3
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 

Mehr von Hettyk Sari (9)

ILMU LOGAM
ILMU LOGAMILMU LOGAM
ILMU LOGAM
 
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANMEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
 
Kerja plat dasar
Kerja plat dasarKerja plat dasar
Kerja plat dasar
 
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
 
Cara cetak kartu nuptk
Cara cetak kartu nuptkCara cetak kartu nuptk
Cara cetak kartu nuptk
 
Sifat dan karakteristik logam non fero
Sifat dan karakteristik logam non feroSifat dan karakteristik logam non fero
Sifat dan karakteristik logam non fero
 
Mengelas listrik dasar bu hettyk
Mengelas listrik dasar bu hettykMengelas listrik dasar bu hettyk
Mengelas listrik dasar bu hettyk
 
Besaran dan satuan mektek bab 1
Besaran dan satuan mektek bab 1Besaran dan satuan mektek bab 1
Besaran dan satuan mektek bab 1
 
Busur baja
Busur bajaBusur baja
Busur baja
 

Kürzlich hochgeladen

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Gaya, momen gaya dan momen kopel

  • 1. GAYA, MOMEN GAYA, DAN MOMEN KOPEL Oleh : Hettyk Ratnasari, S.Pd
  • 2. GAYA  TUJUAN:  1. Memahami pengertian gaya  2. Memahami cara menyusun gaya secara grafis maupun analisis  3. Memahami pengertian momen dan kopel  4. Dapat menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan gaya
  • 3. GAYA Adalah: Sesuatu sebab yang mengubah keadaan benda dari diam menjadi bergerak atau sebaliknya. Gaya dapat digambarkan dengan sebuah vektor, yaitu besaran yang mempunyai besar dan arah.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. 3 faktor yang menentukan gaya atau 3 syarat gaya  A. Besarnya  B. Arahnya  C. Titik tangkap
  • 9. Contoh gaya Gaya P mempunyai besaran dinyatakan dalam kg, newton, ton Memiliki arah (kekiri, kekanan,) yang ditunjukkan dengan arah anak panah dan titik tangkap yaitu A.atau awal mula gaya A P
  • 10. Menentukan besarnya gaya  Besar gaya ditentukan oleh suatu satuan. Pada SI dinyatakan dalam Newton.  Dalam menggambar, besar gaya digambarkan sebagai panjang garis dengan skala tertentu.  Garis gaya dapat diperpanjang terus kedepan atau kebelakang, dan juga bisa dipindahkan, asalkan panjangnya tetap sama dan dalam satu garis
  • 12. Menentukan arah gaya  Ditentukan dengan arah anak panah
  • 13. Menentukan titik tangkap gaya  Titik tangkap gaya adalah: titik atau tempat asal mula gaya
  • 14. Menyusun 2 gaya atau lebih  A. Cara grafis (melukis)  B. Cara analitis (menghitung)  Gaya yang disusun disebut komponen gaya(P)  Gaya penggantinya disebut resultan gaya (R)
  • 15. Menyusun gaya searah F1 F2 F3 R F1 + F2 + F3
  • 16. Menyusun gaya tidak searah F1 F2 F3 F1 F3 F2R
  • 17. Menyusun 2 gaya yg membentuk sudut  Cara Jajaran Genjang  Cara Segitiga P2 P1 P1 P2 R P2 P1 R R R
  • 18. Menyusun 2 gaya yg membentuk sudut dgn metode jajaran genjang F1 F2 F1’ F2’ R β
  • 19. Menyusun 2 gaya yg membentuk sudut dgn metode segitiga F1 F2 β F2’ R
  • 20. Menyusun banyak gaya dengan metode poligon gaya
  • 21. Menyusun 2 gaya atau lebih dengan metode poligon gaya F1 F2 F3 F4 F1 F2 F3 F4 R
  • 22.
  • 23.
  • 24. Soal 1. Diketahui gaya P1= 7N dan P2 = 2 N kedua-duanya kearah kanan, sedangkan P3 = 10 N kearah kiri. Gambarkan bentuk resultan dari ketiga gaya tersebut! 2. Diketahui gaya K1 sebesar 6 N, dan K2 sebesar 8 N. Kedua gaya membentuk sudut 50° seperti pada gambar. Bagaimanakah bentuk resultan gaya dari kedua gaya tersebut?
  • 26. F1 F2 β Diketahui : F1 = 8 N F2 = 12 N β = 60° Ditanyakan: Bagaimanakah bentuk resultan gayanya? Berapakah besar resultan gayanya? 3.
  • 27. Soal  4. Gambarkan bentuk Resultan gayanya dengan metode segitiga dan metode jajaran genjang
  • 28. p q R
  • 29. P1 = 20 kg P2 = 15 kg 45° Berapakah besar resultan gayanya? a. Gambarkan resultan tersebut dengan metode jajaran genjang dan segitiga
  • 30. Gambarkan bentuk resultan gayanya, dengan metode jajaran genjang dan segitiga TUGAS KELOMPOK Skala 1cm = 10 N
  • 31. Soal 5. Sudut antara K dan L adalah 40° , untuk sudut antara P dan L juga 40°, gambarkan bentuk Resultan gayanya!
  • 32. F y x Fy = f . Sin ß ß Fx = f cos ß ß MENGURAIKAN GAYA
  • 33. Menyusun gaya (analitis) 1. Gaya yang searah R = F1 + F2 + F3 2. Gaya yang berlawanan arah 3. Gaya dalam satu titik tangkap dan membentuk sudut
  • 34. Menyusun gaya secara analitis (gaya saling tegak lurus)
  • 35. Menyusun gaya secara analitis (gaya membentuk sudut)
  • 37. SOAL: Diketahui gaya P = 6 N dan Q = 8 N keduanya membentuk sudut 90° seperti pada gambar. Hitunglah besar resultan gayanya dan tentukan kearah manakah resultan gaya tersebut! P Q R 45° R
  • 38.
  • 39. TUGAS : 1. Diketahui gaya K = 4 kg dan L = 6 kg, saling membentuk sudut 60°. Hitunglah besar resultan gayanya! 60° K L 2. Gaya M = 6 N dan N = 10 N saling membentuk sudut 45°. Hitunglah besar resultan gayanya! 45° M N
  • 40. SOAL  Diketahui, P1 = 2 N mempunyai sudut 45°, P2 = 1 N sudut 30 °terhadap garis mendatar dan P3 = 1 N mempunyai sudut 60° terhadap garis mendatar. P1 = 2 N P2 = 1 N P3= 3 N
  • 41. Menyusun gaya secara analitis (lebih dari 2 gaya)
  • 42. P1 = 2 N P2 = 1 N P3 = 3 N Y X P1y P1x P2y P2x P3x P3y
  • 43. PERHITUNGAN / ANALISISNYA GAYA Px Py P1 = 2 N P1 x = P1. COS 45° P1 x = 2 . ½ V 2 P1 x = V2 = 1,41 P1y = P1. SIN 45° P1 Y= 2 . ½ V 2 P1 Y= V2 = 1,41 P2 = 1 N P2 x = P2. COS 30° P2 x = 1 . ½ V 3 P2 x = ½ V 3 = 0,86 P2y = P2. SIN 30° P2 Y= 1 . ½ P2 Y= ½ = 0,5 P3 = 3 N P3 x = P3. COS 60° P3 x = 3 . ½ P3 x = 1,5 P3y = P3. SIN 60° P3 Y=- 3 . ½ V3 P3 Y= -1½ V3 = - 2,59 Ʃ PX = 3,77 Ʃ PY = - 0,68
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 49. MENGURAIKAN GAYA Y X R Rx Ry β Rx = R cos β Ry = R sin β
  • 50. Contoh 60° F = 20 N Uraikan gaya disamping ini terhadap sb x dan sb y ! JAWAB Fx Fy Fy = F SIN α Fy = 20 x SIN 60° Fy = 20 x ½ ѵ3 Fy = 10ѵ3 N Fx= F cos α Fx = 20 x COS 60° Fx = 20 x ½ Fx = 10 N
  • 51. LATIHAN F = 15 N Diketahui gaya F = 15 N seperti pada gambar, dengan sudut terhadap garis mendatar 30°. Uraikan gaya tersebut terhadap sb x dan sb y ! 1. 2. 30° Apabila gaya F = 30 N seperti pada gambar, dengan sudut terhadap garis mendatar 60°. Uraikan gaya tersebut terhadap sb x dan sb y ! 60°
  • 52. jawab +Y - Y + X - X 0 1. Fy = F sin 30° Fy = 15 x ½ N Fy = 7,5 N Fx = - F cos 30° Fx = - 15 x ½ѵ3 N Fx = - 7,5 ѵ3 N 2. Fy = -F sin 60° Fy = - 30 x ½ѵ3 N Fy = - 15ѵ3 N Fx = - F cos 60° Fx = - 30 x ½ N Fx = - 15 N
  • 53. SOAL  Diketahui, P1 = 2 N mempunyai sudut 45°, P2 = 1 N sudut 30 °terhadap garis mendatar dan P3 = 3N mempunyai sudut 60° terhadap garis mendatar. P1 = 2 N P2 = 1 N P3= 3 N
  • 54. P1 = 2 N P2 = 1 N P3 = 3 N Y X P1y P1x P2y P2x P3x P3y MENGURAIKAN GAYA
  • 55. PERHITUNGAN / ANALISISNYA GAYA Px Py P1 = 2 N P1 x = P1. COS 45° P1 x = 2 . ½ V 2 P1 x = V2 = 1,41 P1y = P1. SIN 45° P1 Y= 2 . ½ V 2 P1 Y= V2 = 1,41 P2 = 1 N P2 x = P2. COS 30° P2 x = 1 . ½ V 3 P2 x = ½ V 3 = 0,86 P2y = P2. SIN 30° P2 Y= 1 . ½ P2 Y= ½ = 0,5 P3 = 3 N P3 x = P3. COS 60° P3 x = 3 . ½ P3 x = 1,5 P3y = P3. SIN 60° P3 Y=- 3 . ½ V3 P3 Y= -1½ V3 = - 2,59 Ʃ PX = 3,77 Ʃ PY = - 0,68 SETELAH DIURAIKAN MASING-MASING GAYANYA, DAPAT DIHITUNG RESULTANNYA MELALUI PERHITUNGAN/ANALISIS
  • 56.
  • 57. Soal Latihan  1. Apakah yang dimaksud dengan gaya?  2. Sebutkan 3 faktor gaya! Jelaskan masing2 faktor tersebut!  3. Diketahui dua buah gaya P1 = 30 N, P2 = 20 N, keduanya bekerja pada satu garis kerja dan mempunyai arah yang sama. Tentukan besarnya Resultan gaya tersebut!  4. Diketahui dua buah gaya P1 = 30 N, P2 = 20 N, keduanya bekerja pada satu garis kerja dan mempunyai arah yang berlawanan. Tentukan besarnya Resultan gaya tersebut!  5. Diketahui dua buah gaya P1 = 20 N, P2 = 40 N, serta sudut antara kedua gaya tersebut 60 ͦ. Tentukan besarnya Resultan gaya tersebut!
  • 58.
  • 59.
  • 60. MOMEN GAYA Adalah : kegiatan yg dilakukan oleh gaya sehingga menghasilkan, atau cenderung untuk memutar sebuah titik Tetap. Contoh: penguncian mur dan baut Rumus : M = P . A M = momen gaya satuan Newton meter P = gaya satuan newton a/A = panjang lengan satuan meter Searah jarum jam berharga positif, berlawanan arah jarum jam berharga negatif.
  • 61. MOMEN GAYA P1 a P2 b Ma = P1 . a Mb = - P2 . b
  • 64. Momen gaya dari 2 gaya yg tidak satu garis kerja (gaya searah) P1 P2 A c d M A = P1 . c + P2 . d
  • 65. Momen gaya dari 2 gaya yg tidak satu garis kerja (gaya tidak searah) P1 P2 A c d M A = P1 . c + ( - P2 . d )
  • 66.
  • 68. Rumus Momen Kopel  Momen kopel = Gaya x jarak antar gaya yg tegak lurus Momen kopel = Newton meter F = gaya = Newton A (a) = jarak = meter KOPEL = F x a MOMEN = F x a
  • 69. Contoh SOAL 1. Dengan gaya kopel 20 N kita memutar tangkai tap ke kanan, bila panjang tankai tap 30 cm, maka besarnya momen kopel adalah ....... 2. Dengan gaya kopel 15 N kita memutar tangkai tap ke kanan, bila panjang tankai tap 20 cm, hitunglah besarnya momen kopel ! Jawaban: 1. M = P x a = 20 x 0,3 = 6 N.m 2. M = P x a = 15 x 0,2 = 3 N.m
  • 70. Contoh soal Sebuah batang memiliki panjang 8 meter. Pada batang bekerja gaya yg menyebabkan batang berotasi pada pusatnya, yaitu.................... Pusat batang terletak ditengah yaitu 4 meter. M 1 = - F1 x 4 = - 40 Nm M 2 = F2 x 2 = 20 Nm M 3 = F3 x 2 = 30 Nm R = - 40 Nm + 20 Nm + 30 Nm R = 10 Nm Berputar searah putaran jarum jam
  • 71. Gaya F1 = 10 N, F2 = F3 = 15 N dan F4 = 10 N, bekerja pd batang ABCD seperti pada gb. Panjang batang 20 meter. Apabila massa batang diabaikan maka nilai momen gaya terhadap titik D adalah............... Contoh soal M1 = - F1 x 15 = - 10 x 15 = - 150 Nm M2 = F2 x 5 = 15 x 5 = 75 Nm M3 = F3 x 0 = 0 Nm M 4 = - F4 x 5 = - 10 x 5 = - 50 Nm Momen dititik D = -150 Nm + 75 Nm – 50 Nm = - 125 Nm Besarnya 125 Nm , berlawanan arah jarum jam. Catatan: Pd gbr antara F2 dn F3 letaknya terbalik
  • 72. P 150° F = 20N CONTOH SOAL Pada sebuah benda seperti pada gambar. Jika titik tangkap gaya berjarak 25 cm dari titik P. Berapakah momen gaya terhadap titik P? Penyelesaian: Diketahui F = 20 N, r = 25 cm, dan β = 150°. Jawab: Ʈ = r F sin β = 0,25 x 20 x ½ = 2,5 Nm. 25 cm
  • 73. CONTOH SOAL Batang AC panjangnya 30 cm diberi gaya seperti pada gambar, 10 cm dan F1 = F2 = 20 N, berapakah momen gaya total terhadap titik A? A C F1 F2 45° B 10 cm 30 cm Penyelesaian: Diketahui: r1 = 20 cm, F1 = F2 = 20 N, r2 =30 cm, β1 = 45° β2 = 90° Jawab: Ʈ = - r 1 . F 1 sin β1 + r 2 . F2 sin β2 = - 0,2 x 20 x ½ v2 + 0,3 x 20 x 1 = - 5,66 + 6 = 0,44 Nm