3. Hakekat Manusia Menurut Al’Quran
Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia
Fungsi dan peran manusia menurut Islam
Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba dan Khalifah Allah
Konsep Manusia Secara Umum
4. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:714) manusia diartikan sebagai “ makhluk
yang berakal budi ” ( mampu menguasai makhluk yang lain). Sedangkan menurut Endang
Saifuddin Anshari yang dikutip oleh. mahmud dan Tedi Priatna (2005:62) manusia adalah
makhluk yang berfikir. Berfikir adalah bertanya. Bertanya adalah mencari jawaban. Mencari
jawaban adalah mencari kebenaran. Mencari jawaban tentang Tuhan, alam, manusia, artinya
mencari kebenaran tentang Tuhan, alam, dan manusia. Jadi, pada akhirnya manusia adalah
makhluk pencari kebenaran.
Sedangkan jika dilihat dari segi biologis, hampir tidak dapat dibedakan antara manusia
dan hewan. Perbedaan terdapat pada sisi rohani yang dimiliki manusia, dan akal budinya.
Dengan akal dan perasaan (rohani) inilah manusia melahirkan kebudayaan dan peradaban.
Dengan akalnya tersebut, manusia dapat berimajinasi dan memiliki tujuan.
Dalam diri manusia tertanam jawaban mengenai berbagai persoalan dunia. Manusia
bertanya tentang dunia dan masing-masing mempunyai jawaban tentang dunia. Seringkali
manusia itu tidak menyadari bahwa dalam dirinya terpendam jawaban-jawaban bagi
persoalan yang dipertanyakannya. Oleh karena itu, perlu adanya bantuan orang lain untuk
mengemukakan jawaban-jawaban yang masih terpendam tersebut. Diperlukan orang lain
untuk melahirkan ide yang ada dalam manusia itu.
1. Konsep Manusia Secara Umum
5. 2. Hakekat Manusia Menurut Al’Quran
Dalam Al-Qur’an sudah dijabarkan bahwa manusia itu sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Yang dimana terdiri dari beberapa unsur
yang telah ada di dalam diri manusia tersebut, antara lain :
1. Jasmani : Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah.
2. Ruh : Terbuat dari cahaya (nur). Ruh ini berasal dari Allah yang fungsinya hanya untuk menghidupkan
jasmani saja.
3. Jiwa : Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat
dilahirkan ke dunia. Kelengkapan itu dikelompokkan kepada dua hal, yaitu potensi fisik dan
potensi rohaniah. Potensi fisik manusia yang disebut jasmani potensi rohaniah adalah akal,
kalbu dan nafsu.
Al-Qur'an juga punya pandangan terhadap kualitas dan nilai manusia dengan menggunakan istilah yang satu sama lain yang saling
al’insan berasal dari kata nasiya yang berarti lupa, menunjukan
adanya hubungn dengan kesadaran diri, karena kecenderunganya
akan sifat pelupa sehingga memerlukan teguran dan peringatan.
Kata al-insan digunakan Al’Quran untuk menunjukan kepada
manusia secara keseluruhan dari totalitas,jiwa, serta raganya.
6. c. al- basyar
b. an-naas
kata an-naas (terambil dari kata an-nawsyang
berarti gerak, dan ada juga yang berpendapat
bahwa ia berasal dari kata unaas yang berarti
nampak) digunakan untuk menunjukkan
sekelompok manusia baik dalam arti jenis
manusia atau sekelompok tertentu dari
manusia
al-basyar dipakai menyebut semua makhluk, baik pria
maupun wanita. Sebagai basyar (manusia) harus
melalui proses sehingga mencapai tahapan
kedewasaan agar dapat memikul tanggung jawabnya
sebagai khalifah di bumi.
Manusia disebut al-basyar, karena dia cenderung
perasa dan emosional sehingga perlu disabarkan dan
didamaikan.d. banii adam
Manusia disebut sebagai banii Aadam karena dia
menunjukkan pada asal-usul yang bermula dari
nabi Adam a.s sehingga dia bisa tahu dan sadar
akan jati dirinya. Misalnya, dari mana dia berasal,
untuk apa dia hidup, dan ke mana ia akan kembali
Penggunaan istilah banii Aadam menunjukkan
bahwa manusia bukanlah merupakan hasil evolusi
dari makhluk anthropus (sejenis kera). Hal ini
diperkuat lagi dengan panggilan kepada Adam
dalam al-Qur'an oleh Allah dengan huruf nidaa (Yaa
Adam!).
7. 3. Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia
Tujuan utama penciptaan
manusia adalah agar
manusia itu mengabdi
kepada Allah artinya
sebagai hamba Allah agar
menuruti apa saja yang
diperintahkan oleh Allah
swt.
Sedangkan fungsi dari penciptaan manusia ini
secara global kami sebutkan tiga kalsifikasi,
yaitu:
1. Manusia sebagai Khalifah Allah di
muka bumi
2. Manusia sebagai Warosatul Anbiya’
3. Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah)
a. Tujuan Penciptaan Manusia
b. Fungsi Penciptaan Manusia
8. Khalifah disini maksudnya menjadi penguasa
untuk mengatur dan mengendalikan segala
isinya. Sebagai pedoman hidup manusia dalam
melaksanakan tugas itu, Allah menurunkan
agama-Nya yang menjelaskan dua jalan yaitu
jalan yang bahagia dan jalan yang akan
membahayakannya.
Perbedaan tingkat yang akan diadakan oleh
Allah di dalam masyarakat manusia, bukanlah
suatu kesempatan bagi si kuat untuk
menganiaya si lemah atau si kaya tidak
memperdulikan si miskin, melainkan suatu
penyusunan masyarakat ke arah kebaikan
hidup bersama melalui tolong menolong.
1. Manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi
9. Kehadiran Nabi Muhammad saw. di muka bumi ini
mengemban misi sebagai ‘Rahmatal lil ‘Alamiin’ yakni suatu
misi yang membawa dan mengajak manusia dan seluruh alam
untuk tunduk dan taat pada syari’at-syari’at dan hukum-
hukum Allah swt. guna kesejahteraan perdamaian, dan
keselamatan dunia akhirat.
Misi tersebut berpijak pada trilogy hubungan manusia, yaitu:
Hubungan manusia dengan Tuhan, karena manusia sebagai
makhluk ciptaan-Nya.
Hubungan manusia dengan masyarakat, karena manusia
sebagai anggota masyarakat.
Hubungan manusia dengan alam sekitarnya, karena manusia
selaku pengelola, pengatur, serta pemanfaatan kegunaan alam
2. Manusia sebagai Warosatul Anbiya’
10. Fungsi ini mengacu pada tugas-
tugas individual manusia sebagai
hamba Allah swt. Tugas ini
diwujudkan dalam bentuk
pengabdian ritual kepada Allah swt.
Dengan penuh keikhlasan. Secara
luas konsep ‘abd ini meliputi
seluruh aktivitas manusia dalam
kehidupannya. Semua yang
dilakukan oleh manusia dalam
kehidupannya dapat dinilai sebagai
ibadah jika semua yang dilakukan
(perbuatan manusia) tersebut
semata-mata hanya untuk mencari
ridha Allah ta’ala
3. Manusia sebagai ‘Abd (Pengabdi Allah)
11. 4. Fungsi dan peran manusia menurut Islam
Berupa pembangunan materi, dengan memanfaatkan
kekayaan alam yang telah disediakan Allah di muka
bumi tercinta ini dengan arahan dan syariat yang lurus,
yaitu berdasarkan Al-Quran (hikmah) dan As-Sunah
(hadist). Khalifah pun berupaya untuk menjadikan
umatnya atau manusia pada zamannya yang bermoral
dan memiliki peradaban yang baik.
1. Memakmurkan Bumi (al'imarah)
Dari sekian banyaknya makhluk ciptaan Allah, hanya ada satu golongan makhluk ciptaan yang sempurna.
Yang mempunyai akal pikiran, akhlak dan pengetahuan, bahkan lebih mulia dibanding makhluk ciptaan Allah
yang lain. Tidak lain dan tidak bukan, yaitu manusia.
Manusia sebagai khalifah di muka bumi, memunyai peranan penting yang dijalankan samapai akhir zaman
ataupun kiamat, dan peranan penting ini pun sebagai bagian dari fungsi manusia sebagai khalifah, diantaranya :
12. Khalifah dalam menjalankan
tugasnya harus memilki tujuan yaitu
dengan menciptakan akidah dan
akhlak ulkarimah. Selain menciptakan
juga agar selalu terpeliharanya akidah
dan akhlak ulkarimah tersebut.
Menjaga bumi dari kerusakan atau
kehancuran alam, baik itu yang
disebabkan alam sendiri maupun oleh
tangan-tangan jahil para manusia.
Khalifah memiliki fungsi untuk melindungi bumi
dan seisinya, yang terkandung atas lima pokok
kehidupan yaitu, agama (aqidah), jiwa manusia,
harta kekayaan, akal pikiran, dan keturunan
(kehormatan). Tugas yang ketiga ini sangat berat
diembannya, dan apabila dapat dilaksanakan, jika
seorang khalifah tersebut dapat menunjukkan suatu
kebenaran sebagai kebenaran dan dapat
menegakkan di tengah-tengah kehidupan umat
manusia. Serta dapat menunjukkan kepada umat
manusia, bahwa kebatilan adalah kebatilan dan
dapat mengajak seluruh umat manusia untuk
menumbangkannya bersama demi mencapai tujuan
bersama yang diharapkan.
2. Memelihara Bumi (arri'ayah)
3. Melindungi Bumi
Dari penjelasan-penjelasan tersebut, dapat menyimpulkan bahwa manusia dituntut mengembangkan potensi yang ada.
Menjalankan fungsi dan tujuan yang diberikan dengan baik dan hal itu merupakan amanah yang tidak bisa dikatakan mudah untuk
dijalani. Mengajak kepada setiap umat tertuju pada satu dzat, yaitu Allah swt, yang senantiasa memberikan perlindungan-Nya
kepada setiap hamba yang selalu patuh pada perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan berpedoman pada Al Quran
dan As Sunah, serta menegakkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari.
13. 5. Tanggung Jawab dan Manusia Sebagai Hamba dan Khalifah Allah
Sebagai hamba, tugas utama manusia adalah
mengabdi (beribadah) kepada Sang Khaliq dengan
menaati perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Hubungan manusia dengan Allah SWT bagaikan
hubungan seorang hamba dengan tuannya. Si hamba
harus senantiasa patuh, tunduk, dan taat atas segala
perintah tuannya. Demikianlah, karena posisinya
sebagai ‘abid, kewajiban manusia di bumi ini adalah
beribadah kepada Allah dengan ikhlas sepenuh hati .
a . Tanggung Jawab Manusia Sebagai Hamba Allah
Sebagai makhluk Allah, manusia mendapat amanat
yang harus dipertanggung jawabkan dihadapan-Nya.
Tugas hidup yang dipikul manusia dimuka bumi adalah
tugas kekhalifahan, yaitu tugas kepemimpinan wakil
Allah di muka bumi untuk mengelola dan memelihara
alam. Sebagai pengganti yang memegang kekuasaan.
Manusia menjadi khalifah, berarti manusia
memperoleh mandat Tuhan untuk mewujudkan
kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan
kepada manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan
dirinya mengolah dan mendayagunakan apa yang ada
di muka bumi untuk kepentingan hidupnya sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah.
b. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah
1. Tanggung jawab manusia terhadap Allah
14. Manusia merupakan makhluk yang mulia “ Makhluk termulia “
“ dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (Al- Israa : 70)
Manusia adalah mahkluk yang paling indah bentuk kejadiannya
“ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. “ (QS. At-tiin/95:4)
Manusia juga makhluk yang diberikan kebebasan memilih dan bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk
yang disebutkan dalam (QS asy syams/91:7-10) “ demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya “
Manusia juga Makhluk yang telah diberi kemampuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan dibekali dengan
alat-alat yang mendukungnya dalam meraih iptek itu, alat alat tersebut yaitu Pendengaran, penglihatan, akal
pikiran dan hati yang diriwayatkan dalam ayat “ dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
(QS. An – Nahl:78)
2. Kedudukan manusia sebagai makhuk Allah disebutkan dalam beberapa ayat ayat Al’Quran berikut ini ,
15. Penutup
Hakikat manusia dalam Islam sebagai hamba Allah sangat jelas, karna kita
diciptakan oleh Allah dan harus pula menjalankan perintah serta menjauhi
larangan-Nya sesuai dengan aturan-Nya. Serta sebagai Khalifah yang
menjadi generasi penerus baginda Rasulullah SAW kita di berikan sebuah
petunjuk bahwa kehidupan atau alam semesta ini harus benar-benar dijaga
agar kelak generasi penerus kita masih bisa menikmatinya. Dan tidak lupa
juga kita telah diberikan kelebihan untuk menjaga akhlak dan akidah yang
dapat merusak diri sendiri maupun orang lain.