SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Kinematika Zat Cair 
● 
● 
● 
● 
● 
● 
Kinematika zat cair mempelajari gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya-gaya 
yang menyebabkan gerak tersebut. Dalam hal ini dipelajari kecepatan di setiap titik 
dalam medan aliran pada setiap saat. 
Beberapa klasifikasi aliran zat cair : 
- aliran invisid dan aliran viskos 
- aliran kompresibel dan tak kompresibel. 
- aliran laminer dan aliran turbulen. 
- aliran mantap (steady flow) dan aliran tidak mantap (unsteady flow). 
- aliran seragam dan aliran tidak seragam 
- aliran satu dimensi, dua dimensi dan tiga dimensi. 
- aliran rotasional dan tak rotasional. 
Aliran invisid adalah aliran yang menganggap bahwa kekentalan zat cair ( sama dengan nol. 
sebenarnya zatcair dengan kekentalan nol tidak ada di alam, dengan menganggap kekentalan zat 
cair sama dengan nol (zatcair ideal) tujuannya untuk mempermudah atau meyederhanakan permasalahan 
yang rumit. 
Aliran viskos adalah aliran yang memperhitungkan kekentalannya () tidak sama dengan nol. 
Aliran kompresibel adalah aliran yang menganggap bahwa semua zat cair adalah kompresibel 
(dapat dimampatkan) sehingga rapat massa zat cair bisa berubah seiring dengan perubahan 
tekanan. 
Aliran tak kompresibel adalah aliran yang menganggap bahwa zat cair tidak bisa dibuat kompresibel 
(dapat dimampatkan) sehingga rapat massa zat cair dianggap konstan. 
Pada kenyataanya aliran zat cair adalah kompresibel, tapi dengan kemampatan yang sangat kecil, 
sehingga dianggap bahwa air adalah tak kompresibel. 
Aliran laminer adalah aliran yang partikel-partikel zat cairnya bergerak teratur membentuk garis 
lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan. 
Aliran turbulen adalah aliran yang partikel-partikel zat cairnya bergerak tidak teratur dan saling berpotongan. 
Aliran mantap (steady flow) adalah aliran yang variabel-variabel aliranya (kecepatan, tekanan, rapat massa,
penampang, kedalaman aliran dan debit) tidak berubah dari waktu ke waktu. 
Aliran tidak mantap (unsteady flow) adalah yang variabel-variabel aliranya (kecepatan, tekanan, rapat massa, 
penampang, kedalaman aliran dan debit) berubah seiring dengan perubahan waktu. 
● 
● 
● 
● 
● 
Aliran seragam adalah aliran yang variabel-variabel aliranya (kecepatan, tekanan, rapat massa, 
penampang, kedalaman aliran dan debit) tidak berubah dari satu titik ke titik yang lain (konstan terhadap 
tempat). 
Aliran tidak seragam adalah aliran yang variabel-variabel aliranya (kecepatan, tekanan, rapat massa, 
penampang, kedalaman aliran dan debit) mengalami perubahan satu titik ke titik yang lain (tidak konstan terhadap 
tempat). 
Aliran satu dimensi adalah aliran yang menganggap kecepatan di setiap titik pada penampang mempunyai besar 
dan arah yang sama. 
Aliran dua dimensi adalah aliran yang menganggap semua partikel mengalir dalam bidang sepanjang aliran, sehingga 
tidak ada aliran tegak lurus pada bidang tersebut. 
Aliran tiga dimensi adalah aliran yang menganggap komponen kecepatannya mempunyai besar dan arah yang berbeda. 
Komponen kecepatan u,v dan w merupakan fungsi dari koordinat ruang x, y dan z. 
Aliran rotasional adalah aliran yang setiap partikel zat cairnya mempunyai kecepatan sudut terhadap pusat masanya. 
Aliran tak rotasional adalah aliran yang setiap partikel zat cairnya tidak mempunyai kecepatan sudut terhadap pusat masanya. 
Debit aliran adalah jumlah zat cair yang menglir melalui penampang lintang tiap satuan waktu. 
simbol debit adalah D, satuan debit adalah m3/dt, atau yang lainnya. 
Besarnya debit dinyatakan dengan rumus : 
Q = A . V A = Q/V 
contoh : 
Pipa dengan diameter 0.25 m mengalir air dengankecepatan 1 m/dt. 
Berapakah debit aliran? 
Berapakah kecepatannya jika debit aliran dinaikkan menjadi 75 ltr /dt?
Jawab : 
Q = A.V = 0.25 D2 V = 0.25 . (0.25)2 x 1 = 
Kecepatan ? , untuk Q = 75 ltr/dt 
Q = 75 ltr/dt = 0.075 m3/dt 
V = Q/A = 0.075 / (0.25 (0.25)2 = 
= 
1.53 m/dt 
0.049 m3/dt 
49.1 ltr/dt 
● 
Hukum kontinuitas : 
Jika zat cair tak kompresibel mengalir secara kontinyu melalui pipa atau saluran terbuka, dengan 
penampang aliran konstan atau tidak konstan, maka volume zat cair yang lewat tiap satuan waktu 
adalah sama di setiap penampang. 
v2 
A2 
v1 
A1
maka : v1 . A1 = v2 . A2 atau Q = A.v = konstan 
ini adalah persamaan konsinuitas. 
v2 
Jika pipa mengalami percabangan : 
v1 
1 
2 
Q2 A2 
Q1 A1 
node 
3 
v3 
maka : Q1 = Q2 + Q3 
atau: 
Q3 
A3 
A1.v1 = A2.v2 + A3 . v3 
Biasanya debit aliran yang menuju percabangan diberi tanda positif dan yang meninggalkan percabangan diberi tanda 
negatif, sehingga jumlah aliran pada percabangan adalah nol. 
contoh : 
Air mengalir di dalam pipa diameter 50 cm dengan kecepatan 1 m/dt. 
Berapakah debit aliran ? 
Luas penampang A1 = 0.25 D2 = 0.25 (0.5)2 = 
Kecepatan aliran v1 = 1 m/dt 
0.1963 m2
0.1963 m /dt 
Debit aliran Q = A. v = 0.1963 m 2 x 1 m/dt = 
Perhitungan pada ujung yang lain: 
diameter pipa di ujung = 100 cm = 1 m. 
3 
Luas penampang A2 = 0.25 D2 = 0.25 (1.0)2 = 
0.785 m 
2 
dengan menggunakan persamaan kontinuitas, Q == A1.v1 = A2.v2 maka : 
v2 = Q/A2 = 0.1963 / 0.785 = 
0.25 m/dt 
jadi kecepatan di ujung pipa yang lain adalah 0.25 m/dt. 
Contoh : 
Air mengalir melalui pipa 1,2,3 dan 4 seperti gambar. 
D1 = 50 mm 
D2 = 75 mm 
D3 = ? 
D4 = 30 mm 
1 
v1 = ? 
v2 = 2 m/dt. 
v3 = 1.5 m/dt 
v4 = ? 
Q1 =? 
Q2 = ? 
Q3 = ? 
Q4 = 0.5 Q3. 
2 
3 
4

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMarfizal Marfizal
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Marfizal Marfizal
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalSelly Riansyah
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMarfizal Marfizal
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikAdy Purnomo
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Marfizal Marfizal
 
03 statika fluida
03 statika fluida03 statika fluida
03 statika fluidapraptome
 
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-iiHaqie Sipil
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Marfizal Marfizal
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaAli Hasimi Pane
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendungironsand2009
 
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...wahyuddin S.T
 
05 momen inersia 2
05   momen inersia 205   momen inersia 2
05 momen inersia 2tekpal14
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombangDevian Tri Andriana
 

Was ist angesagt? (20)

Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01Mekanika fluida 1 pertemuan 01
Mekanika fluida 1 pertemuan 01
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
 
03 statika fluida
03 statika fluida03 statika fluida
03 statika fluida
 
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
239735282 52373940-buku-ajar-analisa-struktur-ii
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 
05 momen inersia 2
05   momen inersia 205   momen inersia 2
05 momen inersia 2
 
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang
 

Ähnlich wie (Mekflu 6) kinematika zat cair

Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamisPersaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamisradar radius
 
-------------------------------KINEMATIKA ZAT CAIR
-------------------------------KINEMATIKA ZAT CAIR-------------------------------KINEMATIKA ZAT CAIR
-------------------------------KINEMATIKA ZAT CAIRGRMD
 
kontinuitas
kontinuitaskontinuitas
kontinuitasIkmaliva
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMarfizal Marfizal
 
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDwikiAdi4
 
Deskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab ii
Deskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab iiDeskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab ii
Deskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab iiAlva Ageng
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxZHENAHARYOP
 
Power point mekanika fluida debit alran.pptx
Power point mekanika fluida debit alran.pptxPower point mekanika fluida debit alran.pptx
Power point mekanika fluida debit alran.pptxhaekal ocos
 
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02Ivan Fa'Ad
 
FLUIDA DINAMIS.pptx
FLUIDA DINAMIS.pptxFLUIDA DINAMIS.pptx
FLUIDA DINAMIS.pptxFujiSan3
 
ITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluidaFransiska Puteri
 

Ähnlich wie (Mekflu 6) kinematika zat cair (20)

Dinamika fluida tuty
Dinamika fluida tuty Dinamika fluida tuty
Dinamika fluida tuty
 
Dinamika fluida tuty 2
Dinamika fluida tuty 2Dinamika fluida tuty 2
Dinamika fluida tuty 2
 
Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
 
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamisPersaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
 
Fluida Dinamis.pptx
Fluida Dinamis.pptxFluida Dinamis.pptx
Fluida Dinamis.pptx
 
-------------------------------KINEMATIKA ZAT CAIR
-------------------------------KINEMATIKA ZAT CAIR-------------------------------KINEMATIKA ZAT CAIR
-------------------------------KINEMATIKA ZAT CAIR
 
kontinuitas
kontinuitaskontinuitas
kontinuitas
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
 
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
 
Deskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab ii
Deskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab iiDeskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab ii
Deskripsi dan klasifikasi gerakan fluida mekanika fluida bab ii
 
Dinamika Fluida
Dinamika FluidaDinamika Fluida
Dinamika Fluida
 
Fluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XIFluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XI
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
 
Power point mekanika fluida debit alran.pptx
Power point mekanika fluida debit alran.pptxPower point mekanika fluida debit alran.pptx
Power point mekanika fluida debit alran.pptx
 
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
 
Presentasi Mekflu
Presentasi MekfluPresentasi Mekflu
Presentasi Mekflu
 
Bab 7 fisika
Bab 7 fisikaBab 7 fisika
Bab 7 fisika
 
Viskositas 1
Viskositas 1Viskositas 1
Viskositas 1
 
FLUIDA DINAMIS.pptx
FLUIDA DINAMIS.pptxFLUIDA DINAMIS.pptx
FLUIDA DINAMIS.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluida
 

(Mekflu 6) kinematika zat cair

  • 1. Kinematika Zat Cair ● ● ● ● ● ● Kinematika zat cair mempelajari gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya-gaya yang menyebabkan gerak tersebut. Dalam hal ini dipelajari kecepatan di setiap titik dalam medan aliran pada setiap saat. Beberapa klasifikasi aliran zat cair : - aliran invisid dan aliran viskos - aliran kompresibel dan tak kompresibel. - aliran laminer dan aliran turbulen. - aliran mantap (steady flow) dan aliran tidak mantap (unsteady flow). - aliran seragam dan aliran tidak seragam - aliran satu dimensi, dua dimensi dan tiga dimensi. - aliran rotasional dan tak rotasional. Aliran invisid adalah aliran yang menganggap bahwa kekentalan zat cair ( sama dengan nol. sebenarnya zatcair dengan kekentalan nol tidak ada di alam, dengan menganggap kekentalan zat cair sama dengan nol (zatcair ideal) tujuannya untuk mempermudah atau meyederhanakan permasalahan yang rumit. Aliran viskos adalah aliran yang memperhitungkan kekentalannya () tidak sama dengan nol. Aliran kompresibel adalah aliran yang menganggap bahwa semua zat cair adalah kompresibel (dapat dimampatkan) sehingga rapat massa zat cair bisa berubah seiring dengan perubahan tekanan. Aliran tak kompresibel adalah aliran yang menganggap bahwa zat cair tidak bisa dibuat kompresibel (dapat dimampatkan) sehingga rapat massa zat cair dianggap konstan. Pada kenyataanya aliran zat cair adalah kompresibel, tapi dengan kemampatan yang sangat kecil, sehingga dianggap bahwa air adalah tak kompresibel. Aliran laminer adalah aliran yang partikel-partikel zat cairnya bergerak teratur membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan. Aliran turbulen adalah aliran yang partikel-partikel zat cairnya bergerak tidak teratur dan saling berpotongan. Aliran mantap (steady flow) adalah aliran yang variabel-variabel aliranya (kecepatan, tekanan, rapat massa,
  • 2. penampang, kedalaman aliran dan debit) tidak berubah dari waktu ke waktu. Aliran tidak mantap (unsteady flow) adalah yang variabel-variabel aliranya (kecepatan, tekanan, rapat massa, penampang, kedalaman aliran dan debit) berubah seiring dengan perubahan waktu. ● ● ● ● ● Aliran seragam adalah aliran yang variabel-variabel aliranya (kecepatan, tekanan, rapat massa, penampang, kedalaman aliran dan debit) tidak berubah dari satu titik ke titik yang lain (konstan terhadap tempat). Aliran tidak seragam adalah aliran yang variabel-variabel aliranya (kecepatan, tekanan, rapat massa, penampang, kedalaman aliran dan debit) mengalami perubahan satu titik ke titik yang lain (tidak konstan terhadap tempat). Aliran satu dimensi adalah aliran yang menganggap kecepatan di setiap titik pada penampang mempunyai besar dan arah yang sama. Aliran dua dimensi adalah aliran yang menganggap semua partikel mengalir dalam bidang sepanjang aliran, sehingga tidak ada aliran tegak lurus pada bidang tersebut. Aliran tiga dimensi adalah aliran yang menganggap komponen kecepatannya mempunyai besar dan arah yang berbeda. Komponen kecepatan u,v dan w merupakan fungsi dari koordinat ruang x, y dan z. Aliran rotasional adalah aliran yang setiap partikel zat cairnya mempunyai kecepatan sudut terhadap pusat masanya. Aliran tak rotasional adalah aliran yang setiap partikel zat cairnya tidak mempunyai kecepatan sudut terhadap pusat masanya. Debit aliran adalah jumlah zat cair yang menglir melalui penampang lintang tiap satuan waktu. simbol debit adalah D, satuan debit adalah m3/dt, atau yang lainnya. Besarnya debit dinyatakan dengan rumus : Q = A . V A = Q/V contoh : Pipa dengan diameter 0.25 m mengalir air dengankecepatan 1 m/dt. Berapakah debit aliran? Berapakah kecepatannya jika debit aliran dinaikkan menjadi 75 ltr /dt?
  • 3. Jawab : Q = A.V = 0.25 D2 V = 0.25 . (0.25)2 x 1 = Kecepatan ? , untuk Q = 75 ltr/dt Q = 75 ltr/dt = 0.075 m3/dt V = Q/A = 0.075 / (0.25 (0.25)2 = = 1.53 m/dt 0.049 m3/dt 49.1 ltr/dt ● Hukum kontinuitas : Jika zat cair tak kompresibel mengalir secara kontinyu melalui pipa atau saluran terbuka, dengan penampang aliran konstan atau tidak konstan, maka volume zat cair yang lewat tiap satuan waktu adalah sama di setiap penampang. v2 A2 v1 A1
  • 4. maka : v1 . A1 = v2 . A2 atau Q = A.v = konstan ini adalah persamaan konsinuitas. v2 Jika pipa mengalami percabangan : v1 1 2 Q2 A2 Q1 A1 node 3 v3 maka : Q1 = Q2 + Q3 atau: Q3 A3 A1.v1 = A2.v2 + A3 . v3 Biasanya debit aliran yang menuju percabangan diberi tanda positif dan yang meninggalkan percabangan diberi tanda negatif, sehingga jumlah aliran pada percabangan adalah nol. contoh : Air mengalir di dalam pipa diameter 50 cm dengan kecepatan 1 m/dt. Berapakah debit aliran ? Luas penampang A1 = 0.25 D2 = 0.25 (0.5)2 = Kecepatan aliran v1 = 1 m/dt 0.1963 m2
  • 5. 0.1963 m /dt Debit aliran Q = A. v = 0.1963 m 2 x 1 m/dt = Perhitungan pada ujung yang lain: diameter pipa di ujung = 100 cm = 1 m. 3 Luas penampang A2 = 0.25 D2 = 0.25 (1.0)2 = 0.785 m 2 dengan menggunakan persamaan kontinuitas, Q == A1.v1 = A2.v2 maka : v2 = Q/A2 = 0.1963 / 0.785 = 0.25 m/dt jadi kecepatan di ujung pipa yang lain adalah 0.25 m/dt. Contoh : Air mengalir melalui pipa 1,2,3 dan 4 seperti gambar. D1 = 50 mm D2 = 75 mm D3 = ? D4 = 30 mm 1 v1 = ? v2 = 2 m/dt. v3 = 1.5 m/dt v4 = ? Q1 =? Q2 = ? Q3 = ? Q4 = 0.5 Q3. 2 3 4