Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pemeriksaan akuntansi atas kas dan setara kas perusahaan. Mencakup pengertian kas dan setara kas, siklus kas, tujuan audit, dan langkah-langkah pemeriksaan seperti evaluasi kontrol internal, rekonsiliasi bank, dan pengecekan saldo kas."
4. A. PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS
Kas merupakan sejumlah uang tunai dan
simpanan uang di bank dalam bentuk giro,
surat-surat berharga yang jatuh tempo dalam
waktu kurang dari tiga bulan yang dapat
digunakan seAbagai alat pertukaran yang
normal.
Prinsip Akuntansi kas dan setara kas
• Kas yang ada neraca merupakan saldo kas dan
setara kas per tanggal neraca
• Kas dalam bentuk valas disajikan dengan kurs
tanggal neraca
5. Menurut SAK tahun 1994:
a. kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan
untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
b. Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat
dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan mum
perusahaan.
Menurut PSAK no.2 kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan
rekening giro.
Setara kas (cash equivalent) : Investasi yang sifatnya sangat
liquid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas
dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan
nilai yang sangat signifikan.
Cerukan ( bank overdraft) merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pengelolaan kas perusahaan.
6. Contoh dari perkiraan2 yang biasa digolongkan sebagai kas dari bank
adalah :
a.Kas kecil (pety cash) baik rupiah maupun mata uang asing
b. saldo rekening giro di Bank dalam rupiah maupun asing
c. bon sementara (I O U)
d. Bon-bon kas kecil yang belum di reimbursed
e. check tunai yang akan didepositkan
Yang tidak dapat digolongkan pada kas dan bank pada neraca:
a.Deposit berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan
b.Check mundur dan check kosong
c. dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu
d.Rekening iro yang dibekukan
7. B. SIKLUS KAS
Sistem penerimaan kas:
• Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai,
• Prosedur penerimaan kas dari penerimaan
piutang,
• Prosedur setoran ke bank
• Prosedur pencatatan penerimaan kas
Sistem pengeluaran kas:
• Prosedur pembuatan bukti kas keluar,
• Prosedur pembayaran kas,
• Prosedur pencatatan pengeluaran kas.
Sistem kas kecil:
• Prosedur pembentukan dana kas kecil
( imprest fund system dan fluctuonal fund
system)
• Prosedur permintaan dan
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas
kecil,
• Prosedur pengisian kembali dana kas kecil.
8. C. Tujuan pemeriksaan
(audit objectivities) kas dan setara kas.
1. untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup
baik atas kas dan setara kas .
Beberapa ciri internal control:
a.) adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab antara yang
menerima dan yang mengeluarkan kas
b.) pegawai yang membuat rekonsiliasi bank harus lain dari
pegawai yang mengerjakan buku bank
c.) digunakannya impress fund system untuk mengelola kas kecil
d.) penerimaan kas, cek & giro harus di setor ke bank dalam
jumlah seutuhnya
e.) uang kas disimpan di tempat yang aman
f.) uang kas harus dikelola dengan baik
g.) dan lain-lain
9. 2. untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang
ada
di neraca pertanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki
oleh
perusahaan bank
3. untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk
penggunaan kas dan setara kas.
4. untuk memeriksa seandainya ada saldo kas dan setara
kas dalam valuta asing,
5. untuk memeriksa apakah penyajiannya neraca sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umu di
Indonesia. Menurut SAK
10. 1. Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
11. penerimaan Kas/bank
1. Ambil sample bukti penerimaan kas/bank secara random :
misal semua penerimaan kas yang berjumlah > Rp 10 juta
ditambah 10 penerimaan kas/Bank yang berjumlah < Rp 10
juta.
2. Periksa apakah bukti penerimaan kas tersebut :
-Sudah diotorisasi pejabat perusahaan yang berwenang
-Lengkap bukti pendukungnya ( misal kwitansi bernomor urut cetak
, deposit slip ).
-Mencantumkan nomor prkiraan yang kredit dengan benar dan
perhitungan mathematisnya sudah benar.
3. Periksa apakah posting ke buku kas ( untuk penjualan tunai ) dan piutang
( untuk pelunasan piutang) serta buku besar penjualan sudah dilakukan
dengan benar. Begitu juga posting ke sub buku besar piutang .
4. Tarik kesimpulan mengenai hasil compliance test.
12. Pengeluaran kas/bank
1. Ambil sample bukti pengeluaran kas/bank secara random : semua
pengeluaran kas yang misalnya berjumlah > RP 5 juta ditambah 10
pengeuaran kas/bank berjumlah < Rp 5 juta.
2. Periksa apakah bukti pengeluaran kas tersebut :
-Sudah diotorisasi pejabat perusahaan yang berwenang.
-Lengkap bukti pendukungnya ( misal PR,PO, supplier invoice, RR,
kwitansi dari supplier dan lain-lain).
-Mencantumkan nomor perkiraan yang di debit dengan benar
-Perhitungan mathematisnya sudah benar.
3. Periksa apakah posting ke buku besar dan sub buku besar ( misalnya
hutang) sudah dilkakukan dengan benar.
4. Tarik kesimpulan mengenai hasil compliance test.
13. Lanjutan D. Penjelasan prosedur pemeriksaan
kas dan setara kas
2. Buat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca.
3. Lakukan cash account, Jika klien menggunakan imprest fund system
untuk kas kecilnya,cash count bisa dilakukan kapan saja karena saldo kas
selalu tetap.
Perbedaan journal entry antara imprest fund system dan
fluctuating fund system dalam pengelolaan kas kecil adalah
sebagai berikut:
14. Imprest Fund Fluctuating Fund
Pengadaan Petty Cash Pengadaan Petty Cash
DR. Petty Cash xx Dr Petty cash xx
CR Cash in Bank xx Cr cash in bank xx
Penyaluran kas kecil untuk membayar Penyaluran kas kecil untuk membayar
biaya rutin biaya rutin
No Entry Dr Biaya telepon xx
Dr biaya transport xx
Penerimaan uang dari hasil penjualan Cr Petty cash xx
tunai
No entry Penerimaan uang dari hasil penjualan
tunai
Penerimaan kembali petty cash dengan Dr Petty cash xx
membuka cek Cr Sales xx
DR Biaya-biaya xx
CR Cash in Bank xx Penerimaan kembali petty cash
dengan membuka cek
Dr Petty cash xx
Cr Cash in Bank xx
15. Lanjutan D. Penjelasan prosedur pemeriksaan
kas dan setara kas
Kirim konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari
kasir dalam hal tidak dilakukan kas opname.
5. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang
dimiliki perusahaan.
6&7. Minta rekonsiliasi bank dan dilakukan pemeriksa
atas rekonsiliasi bank tersebut.
Rekonsiliasi bank harus dibuat oleh klien dan
tugas auditor adalah memeriksa kebenaran rekonsiliasi
tersebut.
8. review jawaban konfirmasi dari bank,notulen rapat
dan perjanjian kredit
16. Lanjutan D. Penjelasan prosedur pemeriksaan
kas dan setara kas
9. Periksa interbank transfer
10. Periksa Transaksi kas sesudah tanggal neraca
11. Seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam mata
uang asing per tanggal neraca ,periksa apakah saldo
tersebut sudah dikonfersikan ke dalam rupiah
12. Periksa apakah penyajian kas dan setara kas
merupakan harta lancar,saldo depossito berjangka yang
jatuh tempo lebih dari tiga bulan tidak boleh dilaporkan
sebagai kas dan bank.
13. Buat kesimpulan di top schdule kas dan setara kas