SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 70
Perbandingan Kurikulum
Afrika Selatan dan Indonesia
Analisis Kurikulum dan Problematika IPS
Disusun oleh
R. Herawati
1
Latar Belakang
 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 1, Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
2
Perbandingan Kurikulum
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu
mata pelajaran yang tercantum dalam sebuah
kurikulum suatu negara ,memiliki latar belakang
tersendiri yang berbeda-beda. Untuk pertama
kali Social Studies atau yang kita kenal dengan
nama ilmu pengetahuan social,dimasukkan
secara resmi kedalam kurikulum sekolah adalah
di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar
setengah abad setelah Revolusi Industri (abad
18), yang ditandai dengan perubahan
penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga
mesin.
3
Perbandingan Kurikulum
 Alasan dimasukannya social studies (IPS) ke
dalam kurikulum sekolah pada saat itu adalah
merupakan ekses dari industrialisasi di
berbagai negara. Akibat dari adanya revolusi
dalam bidang industry, maka tak dapat
dielakan terjadi adanya berbagai perubahan
dalam bidang kehidupan baik itu tingkat
kesejahteraan dalam bidang ekonomi maupun
kemajuan dalam bidang teknologi, dan ilmu
pengetahuan yang tentunya berimplikasi juga
pada adanya perubahan pola pikir dan
perilaku manusia. Untuk itu diperlukan IPS
4
Tujuan PIPS
 Prof. Dr. H. Idrus Affandi,SH. pada perkuliahan
, Sabtu, 15 Maret 2014 pada Program
Pascasarjana Prodi IPS, menyatakan bahwa
tujuan utama dari program Study Social
adalah harus dapat membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan untuk membuat
keputusan-keputusan yang rasional dan
bertindak cerdas sehingga mereka dapat
menyelesaikan masalah-masalah pribadinya
melalui tindakan social
5
Tujuan PIPS
Dengan demikian kurikulum memiliki peran
yang sangat penting bagi keberhasilan
pendidikan, terutama dalam mempersiapkan
sumber daya yang excellent agar dapat
bersaing di era global.
Untuk pengkajian kurikulum, diperlukan adanya
perbadingan dari berbagai Negara, salah
satunya adalah Afrika Selatan.
6
Rumusan Masalah
 a. Apa yang menjadi prinsip pengembangan
kurikulum di Afrika Selatan?
 b. Apa yang menjadi prinsip pengembangan
kurikulum di Indonesia ?
 c. Bagaimana perbandingan kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia ?
 d. Bagaimanakah perbadingan materi
pelajaran IPS di Afrika Selatan dan Indonesia
?
7
Selayang Pandang Politik Apartheid
8
Selayang pandang politik apartheid
Politik apartheid apartheid memiliki pengertian
“kebijakan diskriminasi rasial yang menganggap ras
etnik sendiri lebih unggul dari ras bangsa lain.”
Diskriminasi rasial yang dimaksud adalah
diskriminasi yang diterapkan oleh orang-orang kulit
putih di Afrika Selatan terhadap orang-orang kulit
hitam di negeri tersebut
9
Selayang pandang politik apartheid
Salah satu negara di Benua Afrika yang memiliki
persamaan sejarah dengan Indonesia adalah
Republik Afrika Selatan. Afrika Selatan
merupakan salah satu negara tertua di Benua
Afrika. Persamaan antara Indonesia dan Afrika
adalah sama-sama pernah dijajah oleh Bangsa
Eropa seperti Belanda dan Inggris.
10
Selayang pandang politik apartheid
 Aplikasi politik Apartheid ini dimulai sejak tahun 1948 ketika Partai
Nasional (Parati orang kulit putih) pimpinan Daniel Francois Malan
memenangkan pemilihan umum dengan program politik Apartheid.
Sebagai pembenaran atas politik Apartheid, Partai Nasional menysusun
sebuah teori yang pada intinya sebagai berikut “…setiap ras
mempunyai panggilan tertentu dan harus memberikan sumbangan
budaya kepada dunia, dan oleh sebab itu ras-ras harus dipisah satu
sama lain, agar dapat hidup dan berkembang sesuai dengan kepribadian
dan kebudayaannya masing-masing…”.
11
Selayang pandang politik apartheid
 Penduduk kulit hitam sebagai penduduk mayoritas hanya
mendapatkan 13 % wilayah negara yang tidak memiliki
kekayaan alam maupun industri. Sementara untuk
minoritas kulit putih menguasai 87,1 % wilayah negara,
termasuk semua kota besar, pusat indiustri, tambang,
pelabuhan dan tanah pertanian yang paling baik.
12
Selayang pandang politik apartheid
 Pada tahun 1974 Orang kulit hitam berjumlah 71 % dari
seluruh penduduk Afrika Selatan, sedangkan orang kulit
putih berjumlah 16,7 %
13
Pola Pendidikan Apartheid
 sistem pendidikan dirangka berdasar warna kulit
yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit
putih, berwarna, Asia, dan kaum kulit hitam di
luar bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan
14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara
ini.
 perbedaan jumlah rasio guru dengan siswa. Rasio
guru dan siswa sekolah rendah setiap etnis
berbeda. Rasio pelajar berwarna kulit putih adalah
1:18, kulit Asia 1:24, kulit warna campuran 1:27, dan
untuk sekolah kulit hitam itu sendiri adalah 1:39

14
Analisis Kurikulum di Afrika
Selatan dan Indonesia
Secara etimologi menurut Wiles dan Bondi
(1989) istilah kurikulum pertama kali ditemukan
di Skotlandia pada awal tahun 1820, dan istilah
tersebut secara modern pertama kali digunakan
di Amerika Serikat satu abad kemudian.
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu
“currerre” berupa kata kerja (to run) yang berarti
lari
15
Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
 masa persekolahan adalah selama 13 tahun –
atau 13 tingkat. tahun pertama pendidikan
atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu dari
tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil
"matric") tidak diwajibkan
 untuk memasuki universitas seseorang wajib
lulus "matric" dengan minimum tiga mata
pelajaran tingkat tinggi dan bukan sekadar
lulus (standar). Walaupun begitu, mereka yang
lulus "National Senior Certificate" layak untuk
belajar di "technikon" atau kampus teknikal
16
Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
 "Curriculum 2005". Kurikulum yang
menggantikan pendidikan berdasarkan
apartheid, memberi tumpuan kepada
hasil/lulusan yaitu pelajar yang akan menjadi
lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya
dan juga di dalam masyarakat.
17
Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
 Th1999 pemerintahan menyediakan 5,7 %
anggaran belanja untuk sektor pendidikan
termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah
baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan
lengkap, 60.000 guru-guru yang terlatih dan 50
juta buku teks yang dicetak.
 Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai
366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah
-termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah
swasta. Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah
tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan selebihnya
adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat
18
Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
Curriculum 2005 (Afsel) mempunyai tujuan
seperti yang dikemukakan oleh Pemerintah
Afrika Selatan dalam Website nya sebagai
berikut :
 The National Curriculum Statement (NCS)
aims to develop the full potential of all learners
as citizens of a democtaric South Africa. It
seeks to create a lifelong learner who is
confident and independent: literate, numerate
and mutiskilled; and compassionate, with
respect for the invirenment and the ability to
participate in society as a ctritical and active
19
Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
 kurikulum nasional bertujuan untuk mengembangkan
semua potensi peserta didik sebagai warga negara Afrika
Selatan yang demokrasi. Kurikulum ini mencari dan
menciptakan suatu peserta didik sepanjang hayat yang
percaya diri dan mandiri yaitu melek huruf , melek
angka, dan kecakapan majemuk serta keprihatinan,
dengan tanggap terhadap lingkungan dan kecakapan
berpartisipasi dalam kehidupan sosial sebagai warga
negara yang aktif dan kritis
20
Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
Tahun 2007, kurikulum 2005 yang berlaku
di Afrika Selatan mengalami perubahan/
revisi yang disebut Revised National
Curriculum Statement (RNCS).
21
prinsip Kurikulum Afrika Selatan
Prinsip-prinsip The Revised National Curriculum
Statement :
A. Sosial tranformation (transformasi sosial)
Konstitusi Republik Afrika Selatan mengubah bentuk
social secara mendasar pasca apartheid. Perubahan
diperlukan untuk mengatasi warisan apartheid
disemua bidang kegiatan manusia terutama dalam
bidang pendidikan Ketidakadilan pendidikan pada
masa lalu harus diatasi. Pendidikan harus diberikan
dan menjadi hak semua penduduk Afrika Selatan.
Pendidikan harus mampu mengembangkan potensi
peserta didik dan menghapus hambatan-hambatan
yang ada.
22
prinsip Kurikulum Afrika Selatan
B. Outcomes based education
Pendidikan berbasis lulusan (OBE) menjadi dasar
kurikulum yang berusaha sedapat mengembangkan
potensi peserta didik dengan mencapai hasil belajar
yang
maksimal dengan menetapkan hasil belajar yang ingin
dicapai pada akhir proses belajar mereka.
OBE mendorong pendekatan berpusat pada peserta
didik
dan berbasis aktivitas pendidikan.
Kurikulum Nasional menyatakan bahwa lulusan kelas 10
- 12 adalah mampu bersikap kritis dan memiliki mental
pembangunan. Hal ini dikembangkan melalui
prosespendidikan yang demokratis.
23
prinsip Kurikulum Afrika Selatan
C. High knowledge and high skills
 Kurikulum Nasional untuk Kelas 10 - 12
(Umum) bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan tingkat tinggi dan keterampilan
pada peserta didik. Harapan yang tinggi bagi
pelajar Afrika Selatan untuk mencapainya.
Keadilan sosial membutuhkan pemberdayaan
semua bidang di masyarakat yang sebelumnya
terlumpuhkan oleh kurangnya pengetahuan
dan keterampilan.
24
prinsip Kurikulum Afrika Selatan
 D. Intergration and applied competence
Integrasi pengetahuan dan keterampilan
seluruh mata pelajaran dan latihan sangat
penting untuk mencapai kompetensi ditetapkan
oleh Kualifikasi Kerangka Kerja nasional.
Dalam mengadopsi integrasi dan menerapkan
kompetensi, Kelas 10 - 12 (Umum) berusaha
untuk mempromosikan pembelajaran terpadu
teori, praktek dan refleksi
25
prinsip Kurikulum Afrika Selatan
E. Progression
Kemajuan mengacu pada proses pengembangan
pengetahuan dan keterampilan yang lebih maju dan
kompleks
F. Articulation and portability
Pembelajaran dilakukan dengan mudah dan
berkesinambungan yang menunjukan adanya
hubungan meski dalam kerangka kerja yang
berbeda pada setiap tingkat.
26
prinsip Kurikulum Afrika Selatan
G. Valuing indigenous knowledge systems
/Penilaian sistem pengetahuan murni
Pada tahun 1960 , teori kecerdasan ganda
memaksa pendidik untuk mengakui bahwa ada
banyak cara untuk memproses informasi untuk
memahami dunia. Sampai saat dunia Barat
hanya menghargai kemampuan orang yang
menguasai linguistic tertentu, dan matematis
maka ia dihargai sebagai orang-orang ' cerdas'
27
prinsip Kurikulum Afrika Selatan
H. Credibility, quality and effisiency
dapat dipercaya, berkualitas dan tepat
waktu.Kurikulum 10 - 12 (Umum)
bertujuan untuk mencapai kredibilitas melalui
agenda transformasional dan melalui
penyediaan pendidikan yang sebanding
dengan kualitas, keluasan dan kedalaman
dengan negara-negara lain
28
Prinsip Pengembangan Kurikulum
Indonesia
Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke
dalam kurikulum sekolah di Indonesia hampir sama
dengan di beberapa negara lain;situasi
kacau,pertentangan politik bangsa, kondisi
keragaman budaya bangsa (multikultur) yang sangat
rentan terjadinya konflik.
akibat konflik dan situasi nasional bangsa yang
tidak stabil, pemberontakan G30S/PKI dan berbagai
masalah nasional lainnya pemerintah memandang
perlu memasukan program pendidikan sebagai
propaganda dan penanaman nilai-nilai sosial budaya
masyarakat, berbangsa dan bernegara ke dalam
kurikulum sekolah.
29
Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagai :
 Pengetahuan Sosial
“Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu
pengetahuan sosial yang bertarap akademis dan
biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi,
makin lanjut makin ilmiah”.
Menurut Gross dalam buku Kosasih Djahiri,
pengajaran studi sosial, Ilmu Sosial merupakan
disiplin intelektual yang mempelajari manusia
sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan
pada manusia sebagai anggota masyarakat dan
pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
30
Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
 Studi Sosial
Perbeda dengan Ilmu Sosial, Studi Sosial
bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau
disiplin akademis, melainkan lebih merupakan
suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah social.
Achmad Sanusi memberi penjelasan sebagai
berikut : Sudi Sosial tidak selalu bertaraf
akademis-universitas, bahkan merupakan
bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak
pendidikan dasar
31
Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
IPS
Mulyono Tj. (1980:8) ,IPS adalah merupakan
suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary
Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS
merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-
ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi
budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi,
ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya.
Saidiharjo (1996:4) bahwa IPS merupakan hasil
kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan
dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi,
ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik
32
Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Dengan mempelajari materi Konsep dasar IPS ,
diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep
IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa
kini dan masa yang akan datang secara kritis
dan kreatif. Pembahasan materi ini menerapkan
pendekatan antar disiplin yang mengintegrasikan
ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
33
Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan
KTSP
KTSP :
 Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui
Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu
ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006
 lebih menekankan pada aspek pengetahuan
 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
 Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah
mata pelajaran lebih banyak dibanding
34
Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
 Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari
Eksplorasi, Elaborasi, dan KonfirmasiTIK
sebagai mata pelajaran
 Penilaiannya lebih dominan pada aspek
pengetahuan
 Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
 Penjurusan mulai kelas XI
 BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa
-
35
Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Kurikulum 2013
 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan
terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54
Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan
Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun
2013
 Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan
soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
36
Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak
dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit
dibanding KTSP
 Proses pembelajaran setiap tema di jenjang
SD dan semua mata pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan
ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses
dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
37
Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
 TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran
 Standar penilaian menggunakan penilaian
otentik, yaitu mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
38
Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk
jenjang SMA/MA
 BK lebih menekankan mengembangkan
potensi siswa
39
Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
 Semua kurikulum telah difokuskan pada apa
yang dapat peserta didik bawa setelah keluar
dari pendidikan itu, serta bagaimana
masyarakat bereaksi terhadap ajaran pelajaran
tersebut.
 prinsip secara umum adalah bagaimana hasil
dan penilaian yang diajarkan kepada peserta
didik tetap sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan orang-orang dalam
masyarakat kita serta kebutuhan individu
peserta didik
40
Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
Afrika Selatan
 Sosial Sciences (SS) Relationships between
people, and between people, and between people
and the environment, are studied as they vary over
time and place. Six LOs focus on enquiry,
knowledge and understanding, and interpretations
or issues within history (Hist.) and geography
(Geog).
Ilmu Sosial adalah mata pelajaran yang
mempelajari hubungan dengan manusia dengan
manusia, manusia dan lingkungan berdasarkan
waktu dan tempat dengan cara penemuan,
pengetahuan, pemahaman, dan
penginterpretasian melalui sejarah dan geografi
41
Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
 Economic and Management Sciences
(EMS) Learners study private, public or collective use
of resources. Four LOs focus on the economic cycle,
sustainable growth and development, and managerial,
consumer, financial and entrepreneurial knowlwdge
and skills.
 Ekonomi dan Managemen adalah mata pelajaran yang
membahas tentang kebutuhan atau keinginan baik
kelompok atau perorangan dengan cara mengelola
sumber-sumber alam secara benar. Fokus
bahasannya adalah perputaran ekonomi,
pembangunan dan pertumbuhan,manajemen,
konsumen, keuangan dan pengetahuan dan
keterampilan berbisnis.
42
Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
Persamaan :
Dalam pengembangan kurikulum antara
Indonesia dan Afrika adalah sama-sama dibuat
oleh pemerintah pusat melalui departemen
pendidikan nasional.
43
Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
Perbedaan :
-Di Afrika Selatan mata pelajaran yang bercirikan
pengetahuan sosial dibedakan
menjadi Economic and Management
Sciences dan Social Sciences. Mata
pelajaran Social Sciences merupakan gabungan
Georafi dan Sejarah
- Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (IPS
Terpadu) yang merupakan gabungan dari
Sosiologi, Georgrafi, Ekonomi, dan Sejarah.
44
Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
- Secara umum di Afrika Selatan menggunakan
sistem quarter dalam melakukan evaluasi akhir
dan laporan pendidikan, berbeda dengan
Indonesia yang menggunakan sistem semester .
Indonesia kewenangan dalam pengembangan
kurikulum lebih banyak dilakukan oleh satuan
pendidikan, bahkan kebijakan lain lebih diberi
kebebasan kepada kabupaten dan kota karena
di Indonesia diberlakukan otonomi daerah,
sedangkan di Afrika Selatan lebih banyak
dilakukan departemen pendidikan provinsi
45
Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
- Salah satu yang dibuat oleh departemen
pendidikan provinsi di Afrika Selatan adalah kalender
pendidikan (school calendar). Kalender ini berisi
minggu efektif dan hari efektif untuk belajar Selain itu
departemen pendidikan provinsi juga membuat
jadual pelaksanaan ujian (termasuk jadual ujian
nasional), pembagian buku laporan pendidikan
(rapot), jadual penutupan dan buka kembali sekolah,
dan sebagainya
- Setiap propinsi akan berbeda kalender
pendidikannya, bahkan provinsi-provinsi di pesisir
Afrika Selatan akan berbeda dengan provinsi yang
berada di daratan atau pedalaman
46
Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
-Pelaksanaan ujian akhir seperti UN (Ujian
Nasional) dijawalkan secara terpusat, bukan itu
saja naskah soalnya pun dikonsep oleh pusat.
-Adanya mata pelajaran Life Orientation dan
Technology di Afrika Selatan sedangkan di
Indonesia kedua mata pelajaran itu tidak ada.
47
Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
- Pembelajaran di Indonesia, IPS harus
disampaikan secara terintegratif sehingga
diharapkan dapat membentuk sikap warga
negara yang baik memahami hak dan kewajiban
dirinya sebagai warga negara dan merasa
sebagai bagian dari masyarakat dunia yang
selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya.
48
Perbandingan Materi Pelajaran IPS Tingkat
SMP di Afrika dan Indonesia
 Materi Mata Pelajaran IPS di
Grade 7 :
1. Needs and Wants
2. Money and Spending Money Wisely
3. Utility (The usefullness of goods)
4. The Economy and Our Community.
49
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
5. Type of Work, Requirements for Specific Jobs,
Responsibilities,Rights, and Rewards of
Working,
Technology in the workplace.
6. Entrepeneurship (make something, sales and
the bussiness
plan)
7. Transport: Moving Things around, Work/jobs
linked to transport related Services, Transport
as a bussiness oppurtunity, The Cost of
Transport
50
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
 Grade 8 :
 1. Working better Together
 2. Working Together in an economy
 3. The Price
 4. Balancing Supply and Demand
 5. Counting The Costs, Establishing The Price
51
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
 Grade 9:
1. The Flows of Money, Factors of Production, Goods
and Services in The
2. Economic Cycle within the South Africa Economy.
3. The Role of The Foreign Sector in The Economic
Cycle.
4. Supply and Demand Influences Prices.
5. The Influences and actions (Strikes and stayaway) of
Trade Unions in General and During The Apartheid
era on: South Africa Economy,Political Economy and
Social tranformation, and Labour Issues.
6. The Laws Affecting Basic Conditions of Employment
and non discrimination the workplace.
52
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
 Social Sciences (SS) berisi materi sebagai
berikut.
Grade 7:
 1. South Africa before European came.
 2. History of Multicultural Process in South
Africa
 3. Afrikaaner and British
 4. Types of earthface.
 5. Map, atlas and globe
 6. Atmosfer and hidrosfer
53
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Grade 8:
 1. Population and problems.
 2. Sanitation, Health and Hygiene.
 3. History of South Africa Independence
 4. Goverment after Independence
 Grade 9:
54
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Grade 9:
 1. Flora and Fauna in South Africa.
 2.. Geography of Africa and Asia
 3. Water and foresty
 4. Sea and Land
 5. Apartheid and Consequence
55
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Materi Pelajaran IPS di Indonesia
Kelas 7:
 1. Keragaman bentuk muka bumi
 2. Masa Pra Aksara di Indonesia
 3. Interaksi Sosial
 4. Manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi
 5. Tindakan, motif dan prinsip ekonomi.
 6. Peta, atlas dan globe.
 7. Perkembangan masyarakat, kebudayaan dan
pemerintahan pada masa Hindu-Budha, Islam, dan kolonial
Eropa serta peninggalannya.
 8. Kegiatan pokok ekonomi (produksi, distribusi dan
konsumsi)
56
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Kelas 8:
 1. Permasalahan kependudukan dan upaya
penanggulangannya.
 2. Bentuk hubungan sosial, pranata sosial dan
penyimpangan sosial.
 3. Ketenagakerjaan
 4. Pelaku ekonomi, permintaan dan
penawaran.
57
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Kelas 9:
 1. Bentuk dan pola muka bumi
 2. Unsur-unsur geografis dan penduduk di
kawasan Asia Tenggara.
 3. Perjuangan Indonesia merebut Irian Barat.
 4. Peristiwa sekitar G30 S/PKI.
 5. Perubahan pemerintahan dan kerjasama
internasional.
 6. Uang dan Bank.
58
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Persamaannya
sama-sama memuat materi plajaran pokok pada
kelas 7, 8, dan 9 seperti harga, permintaan dan
penawaran, dan sebagainya. Artinya secara
umum adalah sama. Apalagi mata pelajaran
EMS,
banyak kesamaan dengan IPS
59
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Perbedaan :
a. Materi pelajaran lebih ditekankan kepada
unsurpraktik dibandingkan teoritis pada EMS
dan SS.
b. Pendalaman materi yang lebih terarah kepada
ketuntasan materi, bukan sekedar tahu
Misalnya membahas masalah trtansportasi
yang sampai ke perhitungan biaya, untung,
rugi dll.
60
Perbandingan Materi Pelajaran IPS
c. Mata pelajaran SS yang berbeda adalah pada
sejarah yang tentu berbeda dengan IPS
karena kedua negara memiliki latar belakang
sejarah yang berbeda
61
KESIMPULAN
Pengembangan kurikulum yang dilakukan
suatu negara dengan negara lain tidak akan
sama. Perbedaan itu disebabkan latar belakang
sejarah, budaya, politik, dan sebagainya yang
berbeda. Pengembangan kurikulum di Afrika
selatan lebih menekankan kepada aspek
transformasi sosial, multikultural dan
pendidikan yang berbasis lulusan. Lulusan
pendidikan di Afrika Selatan diharapkan
memiliki kompetensi yang tinggi sehingga
dapat mengejar ketertinggalannya akibat
Apartheid
62
KESIMPULAN
Mata pelajaran IPS dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan,pemahaman,
dan kemampuan analisis terhadap kondisi
sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran
IPS disusun secara sistematis, komprehensif,
dan terpadu dalam proses pembelajaran
menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat
63
KESIMPULAN
Pada hakikatnya, pengetahuan Sosial sebabagi
suatu mata pelajaran yang menjadi wahana
dan alat untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tentang diri dan peristiwa
disekitarnya .Dengan demikian, Pengetahuan
Sosial diperlukan bagi keberhasilan siswa
dalam kehidupan di masyarakat dan proses
menuju kedewasaan
64
SARAN
 Agar materi pelajaran IPS lebih menarik dan lebih
mudah dicerna oleh siswa sekolah dasar dan
menengah, sebaiknya bahan-bahan pelajaran
diambil dari kehidupan nyata di lingkungan
masyarakat
 Dalam pengajaran Sejarah sebagai bagian dari
pendidikan IPS, guru jangan terpaku hanya pada
menceritakan masa lalu dan meminta peserta
didik menghapal tempat dan kejadian belaka.
Sebaiknya , guru mengarahkan peserta didik
untuk memaahami nilai dari peristiwa tersebut dan
apa pengaruh peristiwa tersebut pada masa itu
dan masa kini.
65
SARAN
 Pelajaran Ekonomi sebagai bagian dari
pendidikan IPS , ada baiknya siswa digiring untuk
mempraktekan teori-teori tersebut dalam praktek
nyata sehingga siswa memahami pentingnya ilmu
tersebut dan manfaat ilmu yang dipelajarinya.
 Dengan mempelajari hal-hal actual dan kasus-
kasus social disekitarnya , diharapkan siswa
dapat membuat keputusan-keputusan yang
cerdas dalam hidupnya. Oleh karena itu, penulis
mendukung pada proses belajar mengajar yang
interaktif dan mengurangi campur tangan guru
yang dominan.
66
SARAN
 Guru harus mengurangi sikap otoriter dalam kelas
dan menganggap dirinya sebagai sosok yang “maha
tahu” karena siswa sesungguhnya telah dan akan
belajar dari kehidupannya
 Guru harus bisa memilih pokok bahasan mana yang
harus lebih difokuskan dengan mempertimbangkan
letak posisi dan kondisi peserta didik tinggal.
Alangkah baiknya, bila peserta didik berada di wilayah
pedesaan dan pegunungan maka dalam pelajaran
IPS lebih mendominasi pengetahuan tentang
pegunungan dan usaha-usaha yang dapat
dikembangkan dalam kondisi alam yang seperti itu
67
Daftar Pustaka
 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1)
 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
 http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
 http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-
kurikulum.html
 http://historyfileon.blogspot.com/2011/02/politik-apharteid-di-afrika-
selatan.html
 Mudyaharjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
 Wikipedia. 1994. Pendidikan di Afrika Selatan.
www.Ms.wikipedia.org.
 Kosasih Jahiri, dkk (1979). Pengajaran Studi Sosial/IPS, LPPP -
IPS, FKIS –IMP Bandung
68
Daftar Pustaka
 Achmad Sanusi, Dt. 1971. Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP.
 Nursid Sumaatmadja., dkk. 1986. Buku Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu
Pengetahuan Sosial, Modul 1-3. Jakarta : Karunika, Universitas Terbuka.
 Mulyono, TJ. 1980. Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan
Sosial. Yogyakarta: Departemen P dan K, P3G.
 Saidihardjo,dkk. 1996. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial,FIP
IKIPJogyakarta.
 http://www.ukessays.com/essays/education/the-national-curriculum-
statement-education-essay.php
 http://harmadi-derasid.blogspot.com/2011/12/harmadi-derasid.html
 Departement of Education. 2008. National Curriculum Statement.Pretoria:
 www.education.gov.za.
 http://haslindafadillah.blogspot.com/2010/11/makalah-pendidikan-ips.html
69
THANK YOU……!
70
Special Thanks to DR.Hj. Arnie Fajar, M .Pd

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

TUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNALTUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNAL
richimaryadi
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
WaQhyoe Arryee
 
Powerpoint sidang proposal
Powerpoint sidang proposalPowerpoint sidang proposal
Powerpoint sidang proposal
Romli Muhajir
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Rahma Siska Utari
 
METODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIF
METODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIFMETODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIF
METODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIF
AndhinaFitrianitaPutri
 

Was ist angesagt? (20)

Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
Outline penelitian ( ikip pgri pontianak ).
 
Memahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BKMemahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BK
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
Pengertian Kurikulum
Pengertian KurikulumPengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulum
 
TUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNALTUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNAL
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi
Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi  Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi
Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia di Era Globalisasi
 
Wawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-IndonesiaanWawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-Indonesiaan
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN.ppt
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN.pptPERMASALAHAN PEMBELAJARAN.ppt
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN.ppt
 
Powerpoint sidang proposal
Powerpoint sidang proposalPowerpoint sidang proposal
Powerpoint sidang proposal
 
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara LainPendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Dimensi dan struktur pendidikan ips
Dimensi dan struktur pendidikan ipsDimensi dan struktur pendidikan ips
Dimensi dan struktur pendidikan ips
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
 
Ke 1 sistem pembagian kekuasaan negara
Ke 1 sistem pembagian  kekuasaan negaraKe 1 sistem pembagian  kekuasaan negara
Ke 1 sistem pembagian kekuasaan negara
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
 
METODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIF
METODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIFMETODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIF
METODE-METODE DALAM PENDIDIKAN KOMPARATIF
 

Andere mochten auch (9)

Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan SingapuraPerbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesia dan Singapura
 
Makalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belandaMakalah kurikulum belanda
Makalah kurikulum belanda
 
PERAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM MEMBANGUN BUDAYA DAN KARAKTER...
PERAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM  MEMBANGUN BUDAYA DAN KARAKTER...PERAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM  MEMBANGUN BUDAYA DAN KARAKTER...
PERAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM MEMBANGUN BUDAYA DAN KARAKTER...
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
 
IPS Negara Singapura
IPS Negara SingapuraIPS Negara Singapura
IPS Negara Singapura
 
Singapura ips
Singapura ipsSingapura ips
Singapura ips
 
1 genap peta, atlas, dan globe
1 genap peta, atlas, dan globe1 genap peta, atlas, dan globe
1 genap peta, atlas, dan globe
 
Format APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan MudahFormat APA: Panduan Asas dan Mudah
Format APA: Panduan Asas dan Mudah
 
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 

Ähnlich wie Perbandingan kur.ips indonesia dan afrika

23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
Wan Syafawati
 
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negaraBandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
Mohd Borhan Bin Jamaluddin
 
Pendidikan Umum Dan TVET
Pendidikan Umum Dan TVETPendidikan Umum Dan TVET
Pendidikan Umum Dan TVET
afinde
 
Asigm bm
Asigm bmAsigm bm
Asigm bm
ahzai09
 
Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6
dewiarianiaja
 
Perkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaPerkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesia
Ady Setiawan
 
Nota kpf 3012 pjj
Nota kpf 3012 pjjNota kpf 3012 pjj
Nota kpf 3012 pjj
Azura Aqura
 
PKN di Malaysia (Kel 5 PKN Global)-1.pdf
PKN di Malaysia (Kel 5 PKN Global)-1.pdfPKN di Malaysia (Kel 5 PKN Global)-1.pdf
PKN di Malaysia (Kel 5 PKN Global)-1.pdf
fikaanurlaila
 
model pendidikan moral berbasis liberalis, komunis,
model pendidikan moral berbasis liberalis, komunis,model pendidikan moral berbasis liberalis, komunis,
model pendidikan moral berbasis liberalis, komunis,
Nasria Ika
 
Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranBelajar dan Pembelajaran
Belajar dan Pembelajaran
Titin Rohayati
 
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdfUU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
RusdiRusdi33
 

Ähnlich wie Perbandingan kur.ips indonesia dan afrika (20)

23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
23498059 faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pendekatan-kurikulum
 
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negaraBandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
Bandingkan kesan pendidikan kepada pembangunan insan dan negara
 
Pendidikan Umum Dan TVET
Pendidikan Umum Dan TVETPendidikan Umum Dan TVET
Pendidikan Umum Dan TVET
 
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum PendidikanKurikulum Pendidikan
Kurikulum Pendidikan
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Asigm bm
Asigm bmAsigm bm
Asigm bm
 
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIAMakalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
Makalah Sejarah Kurikulum di INDONESIA
 
Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6Pp. dewi ariani bab 6
Pp. dewi ariani bab 6
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
Perkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesiaPerkembangan pendidikan indonesia
Perkembangan pendidikan indonesia
 
Nota kpf 3012 pjj
Nota kpf 3012 pjjNota kpf 3012 pjj
Nota kpf 3012 pjj
 
PKN di Malaysia (Kel 5 PKN Global)-1.pdf
PKN di Malaysia (Kel 5 PKN Global)-1.pdfPKN di Malaysia (Kel 5 PKN Global)-1.pdf
PKN di Malaysia (Kel 5 PKN Global)-1.pdf
 
Bab i1 asia
Bab i1 asiaBab i1 asia
Bab i1 asia
 
model pendidikan moral berbasis liberalis, komunis,
model pendidikan moral berbasis liberalis, komunis,model pendidikan moral berbasis liberalis, komunis,
model pendidikan moral berbasis liberalis, komunis,
 
3324614.ppt
3324614.ppt3324614.ppt
3324614.ppt
 
Cabaran guru 12
Cabaran guru 12Cabaran guru 12
Cabaran guru 12
 
Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan PembelajaranBelajar dan Pembelajaran
Belajar dan Pembelajaran
 
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysiaPendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
 
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdfUU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
UU_2003_No_20_-_Sistem_Pendidikan_Nasional.pdf
 
1 uu no 20 tahun 2003 ttg sisdiknas
1 uu no 20 tahun 2003 ttg sisdiknas1 uu no 20 tahun 2003 ttg sisdiknas
1 uu no 20 tahun 2003 ttg sisdiknas
 

Mehr von R. Herawati Suryanegara

Mehr von R. Herawati Suryanegara (19)

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH.pptxMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH.pptx
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH.pptx
 
Kedudukan dan fungsi pancasila
Kedudukan dan fungsi pancasilaKedudukan dan fungsi pancasila
Kedudukan dan fungsi pancasila
 
Bela Negara
 Bela Negara Bela Negara
Bela Negara
 
Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945
Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945
Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945
 
DINAMIKA BUDAYA - DOGER MONYET
DINAMIKA BUDAYA - DOGER MONYETDINAMIKA BUDAYA - DOGER MONYET
DINAMIKA BUDAYA - DOGER MONYET
 
Karakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKnKarakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKn
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
PPKn Kelas VII semester 2
PPKn Kelas VII semester 2PPKn Kelas VII semester 2
PPKn Kelas VII semester 2
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
Permendikbud no 23 tahun 2005 tentang penumbuhan budi
Permendikbud no 23 tahun 2005 tentang penumbuhan budiPermendikbud no 23 tahun 2005 tentang penumbuhan budi
Permendikbud no 23 tahun 2005 tentang penumbuhan budi
 
Permendikbud no 53 th 2015 tentang penilaian hasil
Permendikbud no 53 th 2015 tentang penilaian hasilPermendikbud no 53 th 2015 tentang penilaian hasil
Permendikbud no 53 th 2015 tentang penilaian hasil
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Kepemimpinan kharismatik kyai
Kepemimpinan kharismatik kyaiKepemimpinan kharismatik kyai
Kepemimpinan kharismatik kyai
 
Konflik Dalam Tinjauan Sosiologi
Konflik Dalam Tinjauan SosiologiKonflik Dalam Tinjauan Sosiologi
Konflik Dalam Tinjauan Sosiologi
 
Paedofil
PaedofilPaedofil
Paedofil
 
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 filsafat, ilmu dan pengetahuan filsafat, ilmu dan pengetahuan
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 
Ideologi politik komunis.
Ideologi politik komunis.Ideologi politik komunis.
Ideologi politik komunis.
 
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifModel Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
 
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana PendidikanPendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
 

Kürzlich hochgeladen

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Kürzlich hochgeladen (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Perbandingan kur.ips indonesia dan afrika

  • 1. Perbandingan Kurikulum Afrika Selatan dan Indonesia Analisis Kurikulum dan Problematika IPS Disusun oleh R. Herawati 1
  • 2. Latar Belakang  UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2
  • 3. Perbandingan Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu mata pelajaran yang tercantum dalam sebuah kurikulum suatu negara ,memiliki latar belakang tersendiri yang berbeda-beda. Untuk pertama kali Social Studies atau yang kita kenal dengan nama ilmu pengetahuan social,dimasukkan secara resmi kedalam kurikulum sekolah adalah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad 18), yang ditandai dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga mesin. 3
  • 4. Perbandingan Kurikulum  Alasan dimasukannya social studies (IPS) ke dalam kurikulum sekolah pada saat itu adalah merupakan ekses dari industrialisasi di berbagai negara. Akibat dari adanya revolusi dalam bidang industry, maka tak dapat dielakan terjadi adanya berbagai perubahan dalam bidang kehidupan baik itu tingkat kesejahteraan dalam bidang ekonomi maupun kemajuan dalam bidang teknologi, dan ilmu pengetahuan yang tentunya berimplikasi juga pada adanya perubahan pola pikir dan perilaku manusia. Untuk itu diperlukan IPS 4
  • 5. Tujuan PIPS  Prof. Dr. H. Idrus Affandi,SH. pada perkuliahan , Sabtu, 15 Maret 2014 pada Program Pascasarjana Prodi IPS, menyatakan bahwa tujuan utama dari program Study Social adalah harus dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang rasional dan bertindak cerdas sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah pribadinya melalui tindakan social 5
  • 6. Tujuan PIPS Dengan demikian kurikulum memiliki peran yang sangat penting bagi keberhasilan pendidikan, terutama dalam mempersiapkan sumber daya yang excellent agar dapat bersaing di era global. Untuk pengkajian kurikulum, diperlukan adanya perbadingan dari berbagai Negara, salah satunya adalah Afrika Selatan. 6
  • 7. Rumusan Masalah  a. Apa yang menjadi prinsip pengembangan kurikulum di Afrika Selatan?  b. Apa yang menjadi prinsip pengembangan kurikulum di Indonesia ?  c. Bagaimana perbandingan kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia ?  d. Bagaimanakah perbadingan materi pelajaran IPS di Afrika Selatan dan Indonesia ? 7
  • 9. Selayang pandang politik apartheid Politik apartheid apartheid memiliki pengertian “kebijakan diskriminasi rasial yang menganggap ras etnik sendiri lebih unggul dari ras bangsa lain.” Diskriminasi rasial yang dimaksud adalah diskriminasi yang diterapkan oleh orang-orang kulit putih di Afrika Selatan terhadap orang-orang kulit hitam di negeri tersebut 9
  • 10. Selayang pandang politik apartheid Salah satu negara di Benua Afrika yang memiliki persamaan sejarah dengan Indonesia adalah Republik Afrika Selatan. Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di Benua Afrika. Persamaan antara Indonesia dan Afrika adalah sama-sama pernah dijajah oleh Bangsa Eropa seperti Belanda dan Inggris. 10
  • 11. Selayang pandang politik apartheid  Aplikasi politik Apartheid ini dimulai sejak tahun 1948 ketika Partai Nasional (Parati orang kulit putih) pimpinan Daniel Francois Malan memenangkan pemilihan umum dengan program politik Apartheid. Sebagai pembenaran atas politik Apartheid, Partai Nasional menysusun sebuah teori yang pada intinya sebagai berikut “…setiap ras mempunyai panggilan tertentu dan harus memberikan sumbangan budaya kepada dunia, dan oleh sebab itu ras-ras harus dipisah satu sama lain, agar dapat hidup dan berkembang sesuai dengan kepribadian dan kebudayaannya masing-masing…”. 11
  • 12. Selayang pandang politik apartheid  Penduduk kulit hitam sebagai penduduk mayoritas hanya mendapatkan 13 % wilayah negara yang tidak memiliki kekayaan alam maupun industri. Sementara untuk minoritas kulit putih menguasai 87,1 % wilayah negara, termasuk semua kota besar, pusat indiustri, tambang, pelabuhan dan tanah pertanian yang paling baik. 12
  • 13. Selayang pandang politik apartheid  Pada tahun 1974 Orang kulit hitam berjumlah 71 % dari seluruh penduduk Afrika Selatan, sedangkan orang kulit putih berjumlah 16,7 % 13
  • 14. Pola Pendidikan Apartheid  sistem pendidikan dirangka berdasar warna kulit yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit putih, berwarna, Asia, dan kaum kulit hitam di luar bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan 14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara ini.  perbedaan jumlah rasio guru dengan siswa. Rasio guru dan siswa sekolah rendah setiap etnis berbeda. Rasio pelajar berwarna kulit putih adalah 1:18, kulit Asia 1:24, kulit warna campuran 1:27, dan untuk sekolah kulit hitam itu sendiri adalah 1:39  14
  • 15. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia Secara etimologi menurut Wiles dan Bondi (1989) istilah kurikulum pertama kali ditemukan di Skotlandia pada awal tahun 1820, dan istilah tersebut secara modern pertama kali digunakan di Amerika Serikat satu abad kemudian. Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu “currerre” berupa kata kerja (to run) yang berarti lari 15
  • 16. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia  masa persekolahan adalah selama 13 tahun – atau 13 tingkat. tahun pertama pendidikan atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil "matric") tidak diwajibkan  untuk memasuki universitas seseorang wajib lulus "matric" dengan minimum tiga mata pelajaran tingkat tinggi dan bukan sekadar lulus (standar). Walaupun begitu, mereka yang lulus "National Senior Certificate" layak untuk belajar di "technikon" atau kampus teknikal 16
  • 17. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia  "Curriculum 2005". Kurikulum yang menggantikan pendidikan berdasarkan apartheid, memberi tumpuan kepada hasil/lulusan yaitu pelajar yang akan menjadi lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya dan juga di dalam masyarakat. 17
  • 18. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia  Th1999 pemerintahan menyediakan 5,7 % anggaran belanja untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap, 60.000 guru-guru yang terlatih dan 50 juta buku teks yang dicetak.  Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah -termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah swasta. Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan selebihnya adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 18
  • 19. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia Curriculum 2005 (Afsel) mempunyai tujuan seperti yang dikemukakan oleh Pemerintah Afrika Selatan dalam Website nya sebagai berikut :  The National Curriculum Statement (NCS) aims to develop the full potential of all learners as citizens of a democtaric South Africa. It seeks to create a lifelong learner who is confident and independent: literate, numerate and mutiskilled; and compassionate, with respect for the invirenment and the ability to participate in society as a ctritical and active 19
  • 20. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia  kurikulum nasional bertujuan untuk mengembangkan semua potensi peserta didik sebagai warga negara Afrika Selatan yang demokrasi. Kurikulum ini mencari dan menciptakan suatu peserta didik sepanjang hayat yang percaya diri dan mandiri yaitu melek huruf , melek angka, dan kecakapan majemuk serta keprihatinan, dengan tanggap terhadap lingkungan dan kecakapan berpartisipasi dalam kehidupan sosial sebagai warga negara yang aktif dan kritis 20
  • 21. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia Tahun 2007, kurikulum 2005 yang berlaku di Afrika Selatan mengalami perubahan/ revisi yang disebut Revised National Curriculum Statement (RNCS). 21
  • 22. prinsip Kurikulum Afrika Selatan Prinsip-prinsip The Revised National Curriculum Statement : A. Sosial tranformation (transformasi sosial) Konstitusi Republik Afrika Selatan mengubah bentuk social secara mendasar pasca apartheid. Perubahan diperlukan untuk mengatasi warisan apartheid disemua bidang kegiatan manusia terutama dalam bidang pendidikan Ketidakadilan pendidikan pada masa lalu harus diatasi. Pendidikan harus diberikan dan menjadi hak semua penduduk Afrika Selatan. Pendidikan harus mampu mengembangkan potensi peserta didik dan menghapus hambatan-hambatan yang ada. 22
  • 23. prinsip Kurikulum Afrika Selatan B. Outcomes based education Pendidikan berbasis lulusan (OBE) menjadi dasar kurikulum yang berusaha sedapat mengembangkan potensi peserta didik dengan mencapai hasil belajar yang maksimal dengan menetapkan hasil belajar yang ingin dicapai pada akhir proses belajar mereka. OBE mendorong pendekatan berpusat pada peserta didik dan berbasis aktivitas pendidikan. Kurikulum Nasional menyatakan bahwa lulusan kelas 10 - 12 adalah mampu bersikap kritis dan memiliki mental pembangunan. Hal ini dikembangkan melalui prosespendidikan yang demokratis. 23
  • 24. prinsip Kurikulum Afrika Selatan C. High knowledge and high skills  Kurikulum Nasional untuk Kelas 10 - 12 (Umum) bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan tingkat tinggi dan keterampilan pada peserta didik. Harapan yang tinggi bagi pelajar Afrika Selatan untuk mencapainya. Keadilan sosial membutuhkan pemberdayaan semua bidang di masyarakat yang sebelumnya terlumpuhkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan. 24
  • 25. prinsip Kurikulum Afrika Selatan  D. Intergration and applied competence Integrasi pengetahuan dan keterampilan seluruh mata pelajaran dan latihan sangat penting untuk mencapai kompetensi ditetapkan oleh Kualifikasi Kerangka Kerja nasional. Dalam mengadopsi integrasi dan menerapkan kompetensi, Kelas 10 - 12 (Umum) berusaha untuk mempromosikan pembelajaran terpadu teori, praktek dan refleksi 25
  • 26. prinsip Kurikulum Afrika Selatan E. Progression Kemajuan mengacu pada proses pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang lebih maju dan kompleks F. Articulation and portability Pembelajaran dilakukan dengan mudah dan berkesinambungan yang menunjukan adanya hubungan meski dalam kerangka kerja yang berbeda pada setiap tingkat. 26
  • 27. prinsip Kurikulum Afrika Selatan G. Valuing indigenous knowledge systems /Penilaian sistem pengetahuan murni Pada tahun 1960 , teori kecerdasan ganda memaksa pendidik untuk mengakui bahwa ada banyak cara untuk memproses informasi untuk memahami dunia. Sampai saat dunia Barat hanya menghargai kemampuan orang yang menguasai linguistic tertentu, dan matematis maka ia dihargai sebagai orang-orang ' cerdas' 27
  • 28. prinsip Kurikulum Afrika Selatan H. Credibility, quality and effisiency dapat dipercaya, berkualitas dan tepat waktu.Kurikulum 10 - 12 (Umum) bertujuan untuk mencapai kredibilitas melalui agenda transformasional dan melalui penyediaan pendidikan yang sebanding dengan kualitas, keluasan dan kedalaman dengan negara-negara lain 28
  • 29. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah di Indonesia hampir sama dengan di beberapa negara lain;situasi kacau,pertentangan politik bangsa, kondisi keragaman budaya bangsa (multikultur) yang sangat rentan terjadinya konflik. akibat konflik dan situasi nasional bangsa yang tidak stabil, pemberontakan G30S/PKI dan berbagai masalah nasional lainnya pemerintah memandang perlu memasukan program pendidikan sebagai propaganda dan penanaman nilai-nilai sosial budaya masyarakat, berbangsa dan bernegara ke dalam kurikulum sekolah. 29
  • 30. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagai :  Pengetahuan Sosial “Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertarap akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah”. Menurut Gross dalam buku Kosasih Djahiri, pengajaran studi sosial, Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk. 30
  • 31. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia  Studi Sosial Perbeda dengan Ilmu Sosial, Studi Sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah social. Achmad Sanusi memberi penjelasan sebagai berikut : Sudi Sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar 31
  • 32. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia IPS Mulyono Tj. (1980:8) ,IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu- ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Saidiharjo (1996:4) bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik 32
  • 33. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia Dengan mempelajari materi Konsep dasar IPS , diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan masa yang akan datang secara kritis dan kreatif. Pembahasan materi ini menerapkan pendekatan antar disiplin yang mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial dan humaniora. 33
  • 34. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia Perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSP KTSP :  Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006  lebih menekankan pada aspek pengetahuan  di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III  Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding 34
  • 35. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia  Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan KonfirmasiTIK sebagai mata pelajaran  Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan  Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib  Penjurusan mulai kelas XI  BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa - 35
  • 36. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia Kurikulum 2013  SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013  Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan 36
  • 37. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia  di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI  Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP  Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. 37
  • 38. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia  TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran  Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. 38
  • 39. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia  Pramuka menjadi ekstrakuler wajib  Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA  BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa 39
  • 40. Perbandingan Kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia  Semua kurikulum telah difokuskan pada apa yang dapat peserta didik bawa setelah keluar dari pendidikan itu, serta bagaimana masyarakat bereaksi terhadap ajaran pelajaran tersebut.  prinsip secara umum adalah bagaimana hasil dan penilaian yang diajarkan kepada peserta didik tetap sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan orang-orang dalam masyarakat kita serta kebutuhan individu peserta didik 40
  • 41. Perbandingan Kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia Afrika Selatan  Sosial Sciences (SS) Relationships between people, and between people, and between people and the environment, are studied as they vary over time and place. Six LOs focus on enquiry, knowledge and understanding, and interpretations or issues within history (Hist.) and geography (Geog). Ilmu Sosial adalah mata pelajaran yang mempelajari hubungan dengan manusia dengan manusia, manusia dan lingkungan berdasarkan waktu dan tempat dengan cara penemuan, pengetahuan, pemahaman, dan penginterpretasian melalui sejarah dan geografi 41
  • 42. Perbandingan Kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia  Economic and Management Sciences (EMS) Learners study private, public or collective use of resources. Four LOs focus on the economic cycle, sustainable growth and development, and managerial, consumer, financial and entrepreneurial knowlwdge and skills.  Ekonomi dan Managemen adalah mata pelajaran yang membahas tentang kebutuhan atau keinginan baik kelompok atau perorangan dengan cara mengelola sumber-sumber alam secara benar. Fokus bahasannya adalah perputaran ekonomi, pembangunan dan pertumbuhan,manajemen, konsumen, keuangan dan pengetahuan dan keterampilan berbisnis. 42
  • 43. Perbandingan Kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia Persamaan : Dalam pengembangan kurikulum antara Indonesia dan Afrika adalah sama-sama dibuat oleh pemerintah pusat melalui departemen pendidikan nasional. 43
  • 44. Perbandingan Kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia Perbedaan : -Di Afrika Selatan mata pelajaran yang bercirikan pengetahuan sosial dibedakan menjadi Economic and Management Sciences dan Social Sciences. Mata pelajaran Social Sciences merupakan gabungan Georafi dan Sejarah - Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (IPS Terpadu) yang merupakan gabungan dari Sosiologi, Georgrafi, Ekonomi, dan Sejarah. 44
  • 45. Perbandingan Kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia - Secara umum di Afrika Selatan menggunakan sistem quarter dalam melakukan evaluasi akhir dan laporan pendidikan, berbeda dengan Indonesia yang menggunakan sistem semester . Indonesia kewenangan dalam pengembangan kurikulum lebih banyak dilakukan oleh satuan pendidikan, bahkan kebijakan lain lebih diberi kebebasan kepada kabupaten dan kota karena di Indonesia diberlakukan otonomi daerah, sedangkan di Afrika Selatan lebih banyak dilakukan departemen pendidikan provinsi 45
  • 46. Perbandingan Kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia - Salah satu yang dibuat oleh departemen pendidikan provinsi di Afrika Selatan adalah kalender pendidikan (school calendar). Kalender ini berisi minggu efektif dan hari efektif untuk belajar Selain itu departemen pendidikan provinsi juga membuat jadual pelaksanaan ujian (termasuk jadual ujian nasional), pembagian buku laporan pendidikan (rapot), jadual penutupan dan buka kembali sekolah, dan sebagainya - Setiap propinsi akan berbeda kalender pendidikannya, bahkan provinsi-provinsi di pesisir Afrika Selatan akan berbeda dengan provinsi yang berada di daratan atau pedalaman 46
  • 47. Perbandingan Kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia -Pelaksanaan ujian akhir seperti UN (Ujian Nasional) dijawalkan secara terpusat, bukan itu saja naskah soalnya pun dikonsep oleh pusat. -Adanya mata pelajaran Life Orientation dan Technology di Afrika Selatan sedangkan di Indonesia kedua mata pelajaran itu tidak ada. 47
  • 48. Perbandingan Kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia - Pembelajaran di Indonesia, IPS harus disampaikan secara terintegratif sehingga diharapkan dapat membentuk sikap warga negara yang baik memahami hak dan kewajiban dirinya sebagai warga negara dan merasa sebagai bagian dari masyarakat dunia yang selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya. 48
  • 49. Perbandingan Materi Pelajaran IPS Tingkat SMP di Afrika dan Indonesia  Materi Mata Pelajaran IPS di Grade 7 : 1. Needs and Wants 2. Money and Spending Money Wisely 3. Utility (The usefullness of goods) 4. The Economy and Our Community. 49
  • 50. Perbandingan Materi Pelajaran IPS 5. Type of Work, Requirements for Specific Jobs, Responsibilities,Rights, and Rewards of Working, Technology in the workplace. 6. Entrepeneurship (make something, sales and the bussiness plan) 7. Transport: Moving Things around, Work/jobs linked to transport related Services, Transport as a bussiness oppurtunity, The Cost of Transport 50
  • 51. Perbandingan Materi Pelajaran IPS  Grade 8 :  1. Working better Together  2. Working Together in an economy  3. The Price  4. Balancing Supply and Demand  5. Counting The Costs, Establishing The Price 51
  • 52. Perbandingan Materi Pelajaran IPS  Grade 9: 1. The Flows of Money, Factors of Production, Goods and Services in The 2. Economic Cycle within the South Africa Economy. 3. The Role of The Foreign Sector in The Economic Cycle. 4. Supply and Demand Influences Prices. 5. The Influences and actions (Strikes and stayaway) of Trade Unions in General and During The Apartheid era on: South Africa Economy,Political Economy and Social tranformation, and Labour Issues. 6. The Laws Affecting Basic Conditions of Employment and non discrimination the workplace. 52
  • 53. Perbandingan Materi Pelajaran IPS  Social Sciences (SS) berisi materi sebagai berikut. Grade 7:  1. South Africa before European came.  2. History of Multicultural Process in South Africa  3. Afrikaaner and British  4. Types of earthface.  5. Map, atlas and globe  6. Atmosfer and hidrosfer 53
  • 54. Perbandingan Materi Pelajaran IPS Grade 8:  1. Population and problems.  2. Sanitation, Health and Hygiene.  3. History of South Africa Independence  4. Goverment after Independence  Grade 9: 54
  • 55. Perbandingan Materi Pelajaran IPS Grade 9:  1. Flora and Fauna in South Africa.  2.. Geography of Africa and Asia  3. Water and foresty  4. Sea and Land  5. Apartheid and Consequence 55
  • 56. Perbandingan Materi Pelajaran IPS Materi Pelajaran IPS di Indonesia Kelas 7:  1. Keragaman bentuk muka bumi  2. Masa Pra Aksara di Indonesia  3. Interaksi Sosial  4. Manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi  5. Tindakan, motif dan prinsip ekonomi.  6. Peta, atlas dan globe.  7. Perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Hindu-Budha, Islam, dan kolonial Eropa serta peninggalannya.  8. Kegiatan pokok ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi) 56
  • 57. Perbandingan Materi Pelajaran IPS Kelas 8:  1. Permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya.  2. Bentuk hubungan sosial, pranata sosial dan penyimpangan sosial.  3. Ketenagakerjaan  4. Pelaku ekonomi, permintaan dan penawaran. 57
  • 58. Perbandingan Materi Pelajaran IPS Kelas 9:  1. Bentuk dan pola muka bumi  2. Unsur-unsur geografis dan penduduk di kawasan Asia Tenggara.  3. Perjuangan Indonesia merebut Irian Barat.  4. Peristiwa sekitar G30 S/PKI.  5. Perubahan pemerintahan dan kerjasama internasional.  6. Uang dan Bank. 58
  • 59. Perbandingan Materi Pelajaran IPS Persamaannya sama-sama memuat materi plajaran pokok pada kelas 7, 8, dan 9 seperti harga, permintaan dan penawaran, dan sebagainya. Artinya secara umum adalah sama. Apalagi mata pelajaran EMS, banyak kesamaan dengan IPS 59
  • 60. Perbandingan Materi Pelajaran IPS Perbedaan : a. Materi pelajaran lebih ditekankan kepada unsurpraktik dibandingkan teoritis pada EMS dan SS. b. Pendalaman materi yang lebih terarah kepada ketuntasan materi, bukan sekedar tahu Misalnya membahas masalah trtansportasi yang sampai ke perhitungan biaya, untung, rugi dll. 60
  • 61. Perbandingan Materi Pelajaran IPS c. Mata pelajaran SS yang berbeda adalah pada sejarah yang tentu berbeda dengan IPS karena kedua negara memiliki latar belakang sejarah yang berbeda 61
  • 62. KESIMPULAN Pengembangan kurikulum yang dilakukan suatu negara dengan negara lain tidak akan sama. Perbedaan itu disebabkan latar belakang sejarah, budaya, politik, dan sebagainya yang berbeda. Pengembangan kurikulum di Afrika selatan lebih menekankan kepada aspek transformasi sosial, multikultural dan pendidikan yang berbasis lulusan. Lulusan pendidikan di Afrika Selatan diharapkan memiliki kompetensi yang tinggi sehingga dapat mengejar ketertinggalannya akibat Apartheid 62
  • 63. KESIMPULAN Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat 63
  • 64. KESIMPULAN Pada hakikatnya, pengetahuan Sosial sebabagi suatu mata pelajaran yang menjadi wahana dan alat untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan tentang diri dan peristiwa disekitarnya .Dengan demikian, Pengetahuan Sosial diperlukan bagi keberhasilan siswa dalam kehidupan di masyarakat dan proses menuju kedewasaan 64
  • 65. SARAN  Agar materi pelajaran IPS lebih menarik dan lebih mudah dicerna oleh siswa sekolah dasar dan menengah, sebaiknya bahan-bahan pelajaran diambil dari kehidupan nyata di lingkungan masyarakat  Dalam pengajaran Sejarah sebagai bagian dari pendidikan IPS, guru jangan terpaku hanya pada menceritakan masa lalu dan meminta peserta didik menghapal tempat dan kejadian belaka. Sebaiknya , guru mengarahkan peserta didik untuk memaahami nilai dari peristiwa tersebut dan apa pengaruh peristiwa tersebut pada masa itu dan masa kini. 65
  • 66. SARAN  Pelajaran Ekonomi sebagai bagian dari pendidikan IPS , ada baiknya siswa digiring untuk mempraktekan teori-teori tersebut dalam praktek nyata sehingga siswa memahami pentingnya ilmu tersebut dan manfaat ilmu yang dipelajarinya.  Dengan mempelajari hal-hal actual dan kasus- kasus social disekitarnya , diharapkan siswa dapat membuat keputusan-keputusan yang cerdas dalam hidupnya. Oleh karena itu, penulis mendukung pada proses belajar mengajar yang interaktif dan mengurangi campur tangan guru yang dominan. 66
  • 67. SARAN  Guru harus mengurangi sikap otoriter dalam kelas dan menganggap dirinya sebagai sosok yang “maha tahu” karena siswa sesungguhnya telah dan akan belajar dari kehidupannya  Guru harus bisa memilih pokok bahasan mana yang harus lebih difokuskan dengan mempertimbangkan letak posisi dan kondisi peserta didik tinggal. Alangkah baiknya, bila peserta didik berada di wilayah pedesaan dan pegunungan maka dalam pelajaran IPS lebih mendominasi pengetahuan tentang pegunungan dan usaha-usaha yang dapat dikembangkan dalam kondisi alam yang seperti itu 67
  • 68. Daftar Pustaka  UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1)  Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.  http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama  http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian- kurikulum.html  http://historyfileon.blogspot.com/2011/02/politik-apharteid-di-afrika- selatan.html  Mudyaharjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.  Wikipedia. 1994. Pendidikan di Afrika Selatan. www.Ms.wikipedia.org.  Kosasih Jahiri, dkk (1979). Pengajaran Studi Sosial/IPS, LPPP - IPS, FKIS –IMP Bandung 68
  • 69. Daftar Pustaka  Achmad Sanusi, Dt. 1971. Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP.  Nursid Sumaatmadja., dkk. 1986. Buku Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, Modul 1-3. Jakarta : Karunika, Universitas Terbuka.  Mulyono, TJ. 1980. Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Departemen P dan K, P3G.  Saidihardjo,dkk. 1996. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial,FIP IKIPJogyakarta.  http://www.ukessays.com/essays/education/the-national-curriculum- statement-education-essay.php  http://harmadi-derasid.blogspot.com/2011/12/harmadi-derasid.html  Departement of Education. 2008. National Curriculum Statement.Pretoria:  www.education.gov.za.  http://haslindafadillah.blogspot.com/2010/11/makalah-pendidikan-ips.html 69
  • 70. THANK YOU……! 70 Special Thanks to DR.Hj. Arnie Fajar, M .Pd