2. Latar Belakang
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 1, Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
2
3. Perbandingan Kurikulum
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu
mata pelajaran yang tercantum dalam sebuah
kurikulum suatu negara ,memiliki latar belakang
tersendiri yang berbeda-beda. Untuk pertama
kali Social Studies atau yang kita kenal dengan
nama ilmu pengetahuan social,dimasukkan
secara resmi kedalam kurikulum sekolah adalah
di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar
setengah abad setelah Revolusi Industri (abad
18), yang ditandai dengan perubahan
penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga
mesin.
3
4. Perbandingan Kurikulum
Alasan dimasukannya social studies (IPS) ke
dalam kurikulum sekolah pada saat itu adalah
merupakan ekses dari industrialisasi di
berbagai negara. Akibat dari adanya revolusi
dalam bidang industry, maka tak dapat
dielakan terjadi adanya berbagai perubahan
dalam bidang kehidupan baik itu tingkat
kesejahteraan dalam bidang ekonomi maupun
kemajuan dalam bidang teknologi, dan ilmu
pengetahuan yang tentunya berimplikasi juga
pada adanya perubahan pola pikir dan
perilaku manusia. Untuk itu diperlukan IPS
4
5. Tujuan PIPS
Prof. Dr. H. Idrus Affandi,SH. pada perkuliahan
, Sabtu, 15 Maret 2014 pada Program
Pascasarjana Prodi IPS, menyatakan bahwa
tujuan utama dari program Study Social
adalah harus dapat membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan untuk membuat
keputusan-keputusan yang rasional dan
bertindak cerdas sehingga mereka dapat
menyelesaikan masalah-masalah pribadinya
melalui tindakan social
5
6. Tujuan PIPS
Dengan demikian kurikulum memiliki peran
yang sangat penting bagi keberhasilan
pendidikan, terutama dalam mempersiapkan
sumber daya yang excellent agar dapat
bersaing di era global.
Untuk pengkajian kurikulum, diperlukan adanya
perbadingan dari berbagai Negara, salah
satunya adalah Afrika Selatan.
6
7. Rumusan Masalah
a. Apa yang menjadi prinsip pengembangan
kurikulum di Afrika Selatan?
b. Apa yang menjadi prinsip pengembangan
kurikulum di Indonesia ?
c. Bagaimana perbandingan kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia ?
d. Bagaimanakah perbadingan materi
pelajaran IPS di Afrika Selatan dan Indonesia
?
7
9. Selayang pandang politik apartheid
Politik apartheid apartheid memiliki pengertian
“kebijakan diskriminasi rasial yang menganggap ras
etnik sendiri lebih unggul dari ras bangsa lain.”
Diskriminasi rasial yang dimaksud adalah
diskriminasi yang diterapkan oleh orang-orang kulit
putih di Afrika Selatan terhadap orang-orang kulit
hitam di negeri tersebut
9
10. Selayang pandang politik apartheid
Salah satu negara di Benua Afrika yang memiliki
persamaan sejarah dengan Indonesia adalah
Republik Afrika Selatan. Afrika Selatan
merupakan salah satu negara tertua di Benua
Afrika. Persamaan antara Indonesia dan Afrika
adalah sama-sama pernah dijajah oleh Bangsa
Eropa seperti Belanda dan Inggris.
10
11. Selayang pandang politik apartheid
Aplikasi politik Apartheid ini dimulai sejak tahun 1948 ketika Partai
Nasional (Parati orang kulit putih) pimpinan Daniel Francois Malan
memenangkan pemilihan umum dengan program politik Apartheid.
Sebagai pembenaran atas politik Apartheid, Partai Nasional menysusun
sebuah teori yang pada intinya sebagai berikut “…setiap ras
mempunyai panggilan tertentu dan harus memberikan sumbangan
budaya kepada dunia, dan oleh sebab itu ras-ras harus dipisah satu
sama lain, agar dapat hidup dan berkembang sesuai dengan kepribadian
dan kebudayaannya masing-masing…”.
11
12. Selayang pandang politik apartheid
Penduduk kulit hitam sebagai penduduk mayoritas hanya
mendapatkan 13 % wilayah negara yang tidak memiliki
kekayaan alam maupun industri. Sementara untuk
minoritas kulit putih menguasai 87,1 % wilayah negara,
termasuk semua kota besar, pusat indiustri, tambang,
pelabuhan dan tanah pertanian yang paling baik.
12
13. Selayang pandang politik apartheid
Pada tahun 1974 Orang kulit hitam berjumlah 71 % dari
seluruh penduduk Afrika Selatan, sedangkan orang kulit
putih berjumlah 16,7 %
13
14. Pola Pendidikan Apartheid
sistem pendidikan dirangka berdasar warna kulit
yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit
putih, berwarna, Asia, dan kaum kulit hitam di
luar bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan
14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara
ini.
perbedaan jumlah rasio guru dengan siswa. Rasio
guru dan siswa sekolah rendah setiap etnis
berbeda. Rasio pelajar berwarna kulit putih adalah
1:18, kulit Asia 1:24, kulit warna campuran 1:27, dan
untuk sekolah kulit hitam itu sendiri adalah 1:39
14
15. Analisis Kurikulum di Afrika
Selatan dan Indonesia
Secara etimologi menurut Wiles dan Bondi
(1989) istilah kurikulum pertama kali ditemukan
di Skotlandia pada awal tahun 1820, dan istilah
tersebut secara modern pertama kali digunakan
di Amerika Serikat satu abad kemudian.
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu
“currerre” berupa kata kerja (to run) yang berarti
lari
15
16. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
masa persekolahan adalah selama 13 tahun –
atau 13 tingkat. tahun pertama pendidikan
atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu dari
tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil
"matric") tidak diwajibkan
untuk memasuki universitas seseorang wajib
lulus "matric" dengan minimum tiga mata
pelajaran tingkat tinggi dan bukan sekadar
lulus (standar). Walaupun begitu, mereka yang
lulus "National Senior Certificate" layak untuk
belajar di "technikon" atau kampus teknikal
16
17. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
"Curriculum 2005". Kurikulum yang
menggantikan pendidikan berdasarkan
apartheid, memberi tumpuan kepada
hasil/lulusan yaitu pelajar yang akan menjadi
lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya
dan juga di dalam masyarakat.
17
18. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
Th1999 pemerintahan menyediakan 5,7 %
anggaran belanja untuk sektor pendidikan
termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah
baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan
lengkap, 60.000 guru-guru yang terlatih dan 50
juta buku teks yang dicetak.
Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai
366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah
-termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah
swasta. Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah
tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan selebihnya
adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat
18
19. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
Curriculum 2005 (Afsel) mempunyai tujuan
seperti yang dikemukakan oleh Pemerintah
Afrika Selatan dalam Website nya sebagai
berikut :
The National Curriculum Statement (NCS)
aims to develop the full potential of all learners
as citizens of a democtaric South Africa. It
seeks to create a lifelong learner who is
confident and independent: literate, numerate
and mutiskilled; and compassionate, with
respect for the invirenment and the ability to
participate in society as a ctritical and active
19
20. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
kurikulum nasional bertujuan untuk mengembangkan
semua potensi peserta didik sebagai warga negara Afrika
Selatan yang demokrasi. Kurikulum ini mencari dan
menciptakan suatu peserta didik sepanjang hayat yang
percaya diri dan mandiri yaitu melek huruf , melek
angka, dan kecakapan majemuk serta keprihatinan,
dengan tanggap terhadap lingkungan dan kecakapan
berpartisipasi dalam kehidupan sosial sebagai warga
negara yang aktif dan kritis
20
21. Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia
Tahun 2007, kurikulum 2005 yang berlaku
di Afrika Selatan mengalami perubahan/
revisi yang disebut Revised National
Curriculum Statement (RNCS).
21
22. prinsip Kurikulum Afrika Selatan
Prinsip-prinsip The Revised National Curriculum
Statement :
A. Sosial tranformation (transformasi sosial)
Konstitusi Republik Afrika Selatan mengubah bentuk
social secara mendasar pasca apartheid. Perubahan
diperlukan untuk mengatasi warisan apartheid
disemua bidang kegiatan manusia terutama dalam
bidang pendidikan Ketidakadilan pendidikan pada
masa lalu harus diatasi. Pendidikan harus diberikan
dan menjadi hak semua penduduk Afrika Selatan.
Pendidikan harus mampu mengembangkan potensi
peserta didik dan menghapus hambatan-hambatan
yang ada.
22
23. prinsip Kurikulum Afrika Selatan
B. Outcomes based education
Pendidikan berbasis lulusan (OBE) menjadi dasar
kurikulum yang berusaha sedapat mengembangkan
potensi peserta didik dengan mencapai hasil belajar
yang
maksimal dengan menetapkan hasil belajar yang ingin
dicapai pada akhir proses belajar mereka.
OBE mendorong pendekatan berpusat pada peserta
didik
dan berbasis aktivitas pendidikan.
Kurikulum Nasional menyatakan bahwa lulusan kelas 10
- 12 adalah mampu bersikap kritis dan memiliki mental
pembangunan. Hal ini dikembangkan melalui
prosespendidikan yang demokratis.
23
24. prinsip Kurikulum Afrika Selatan
C. High knowledge and high skills
Kurikulum Nasional untuk Kelas 10 - 12
(Umum) bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan tingkat tinggi dan keterampilan
pada peserta didik. Harapan yang tinggi bagi
pelajar Afrika Selatan untuk mencapainya.
Keadilan sosial membutuhkan pemberdayaan
semua bidang di masyarakat yang sebelumnya
terlumpuhkan oleh kurangnya pengetahuan
dan keterampilan.
24
25. prinsip Kurikulum Afrika Selatan
D. Intergration and applied competence
Integrasi pengetahuan dan keterampilan
seluruh mata pelajaran dan latihan sangat
penting untuk mencapai kompetensi ditetapkan
oleh Kualifikasi Kerangka Kerja nasional.
Dalam mengadopsi integrasi dan menerapkan
kompetensi, Kelas 10 - 12 (Umum) berusaha
untuk mempromosikan pembelajaran terpadu
teori, praktek dan refleksi
25
26. prinsip Kurikulum Afrika Selatan
E. Progression
Kemajuan mengacu pada proses pengembangan
pengetahuan dan keterampilan yang lebih maju dan
kompleks
F. Articulation and portability
Pembelajaran dilakukan dengan mudah dan
berkesinambungan yang menunjukan adanya
hubungan meski dalam kerangka kerja yang
berbeda pada setiap tingkat.
26
27. prinsip Kurikulum Afrika Selatan
G. Valuing indigenous knowledge systems
/Penilaian sistem pengetahuan murni
Pada tahun 1960 , teori kecerdasan ganda
memaksa pendidik untuk mengakui bahwa ada
banyak cara untuk memproses informasi untuk
memahami dunia. Sampai saat dunia Barat
hanya menghargai kemampuan orang yang
menguasai linguistic tertentu, dan matematis
maka ia dihargai sebagai orang-orang ' cerdas'
27
28. prinsip Kurikulum Afrika Selatan
H. Credibility, quality and effisiency
dapat dipercaya, berkualitas dan tepat
waktu.Kurikulum 10 - 12 (Umum)
bertujuan untuk mencapai kredibilitas melalui
agenda transformasional dan melalui
penyediaan pendidikan yang sebanding
dengan kualitas, keluasan dan kedalaman
dengan negara-negara lain
28
29. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Indonesia
Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke
dalam kurikulum sekolah di Indonesia hampir sama
dengan di beberapa negara lain;situasi
kacau,pertentangan politik bangsa, kondisi
keragaman budaya bangsa (multikultur) yang sangat
rentan terjadinya konflik.
akibat konflik dan situasi nasional bangsa yang
tidak stabil, pemberontakan G30S/PKI dan berbagai
masalah nasional lainnya pemerintah memandang
perlu memasukan program pendidikan sebagai
propaganda dan penanaman nilai-nilai sosial budaya
masyarakat, berbangsa dan bernegara ke dalam
kurikulum sekolah.
29
30. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagai :
Pengetahuan Sosial
“Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu
pengetahuan sosial yang bertarap akademis dan
biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi,
makin lanjut makin ilmiah”.
Menurut Gross dalam buku Kosasih Djahiri,
pengajaran studi sosial, Ilmu Sosial merupakan
disiplin intelektual yang mempelajari manusia
sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan
pada manusia sebagai anggota masyarakat dan
pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
30
31. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Studi Sosial
Perbeda dengan Ilmu Sosial, Studi Sosial
bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau
disiplin akademis, melainkan lebih merupakan
suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah social.
Achmad Sanusi memberi penjelasan sebagai
berikut : Sudi Sosial tidak selalu bertaraf
akademis-universitas, bahkan merupakan
bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak
pendidikan dasar
31
32. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
IPS
Mulyono Tj. (1980:8) ,IPS adalah merupakan
suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary
Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS
merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-
ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi
budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi,
ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya.
Saidiharjo (1996:4) bahwa IPS merupakan hasil
kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan
dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi,
ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik
32
33. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Dengan mempelajari materi Konsep dasar IPS ,
diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep
IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa
kini dan masa yang akan datang secara kritis
dan kreatif. Pembahasan materi ini menerapkan
pendekatan antar disiplin yang mengintegrasikan
ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
33
34. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan
KTSP
KTSP :
Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui
Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu
ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006
lebih menekankan pada aspek pengetahuan
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah
mata pelajaran lebih banyak dibanding
34
35. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari
Eksplorasi, Elaborasi, dan KonfirmasiTIK
sebagai mata pelajaran
Penilaiannya lebih dominan pada aspek
pengetahuan
Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
Penjurusan mulai kelas XI
BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa
-
35
36. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Kurikulum 2013
SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan
terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54
Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan
Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar
Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun
2013
Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan
soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
36
37. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak
dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit
dibanding KTSP
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang
SD dan semua mata pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan
ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses
dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
37
38. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran
Standar penilaian menggunakan penilaian
otentik, yaitu mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
38
39. Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia
Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk
jenjang SMA/MA
BK lebih menekankan mengembangkan
potensi siswa
39
40. Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
Semua kurikulum telah difokuskan pada apa
yang dapat peserta didik bawa setelah keluar
dari pendidikan itu, serta bagaimana
masyarakat bereaksi terhadap ajaran pelajaran
tersebut.
prinsip secara umum adalah bagaimana hasil
dan penilaian yang diajarkan kepada peserta
didik tetap sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan orang-orang dalam
masyarakat kita serta kebutuhan individu
peserta didik
40
41. Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
Afrika Selatan
Sosial Sciences (SS) Relationships between
people, and between people, and between people
and the environment, are studied as they vary over
time and place. Six LOs focus on enquiry,
knowledge and understanding, and interpretations
or issues within history (Hist.) and geography
(Geog).
Ilmu Sosial adalah mata pelajaran yang
mempelajari hubungan dengan manusia dengan
manusia, manusia dan lingkungan berdasarkan
waktu dan tempat dengan cara penemuan,
pengetahuan, pemahaman, dan
penginterpretasian melalui sejarah dan geografi
41
42. Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
Economic and Management Sciences
(EMS) Learners study private, public or collective use
of resources. Four LOs focus on the economic cycle,
sustainable growth and development, and managerial,
consumer, financial and entrepreneurial knowlwdge
and skills.
Ekonomi dan Managemen adalah mata pelajaran yang
membahas tentang kebutuhan atau keinginan baik
kelompok atau perorangan dengan cara mengelola
sumber-sumber alam secara benar. Fokus
bahasannya adalah perputaran ekonomi,
pembangunan dan pertumbuhan,manajemen,
konsumen, keuangan dan pengetahuan dan
keterampilan berbisnis.
42
43. Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
Persamaan :
Dalam pengembangan kurikulum antara
Indonesia dan Afrika adalah sama-sama dibuat
oleh pemerintah pusat melalui departemen
pendidikan nasional.
43
44. Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
Perbedaan :
-Di Afrika Selatan mata pelajaran yang bercirikan
pengetahuan sosial dibedakan
menjadi Economic and Management
Sciences dan Social Sciences. Mata
pelajaran Social Sciences merupakan gabungan
Georafi dan Sejarah
- Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (IPS
Terpadu) yang merupakan gabungan dari
Sosiologi, Georgrafi, Ekonomi, dan Sejarah.
44
45. Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
- Secara umum di Afrika Selatan menggunakan
sistem quarter dalam melakukan evaluasi akhir
dan laporan pendidikan, berbeda dengan
Indonesia yang menggunakan sistem semester .
Indonesia kewenangan dalam pengembangan
kurikulum lebih banyak dilakukan oleh satuan
pendidikan, bahkan kebijakan lain lebih diberi
kebebasan kepada kabupaten dan kota karena
di Indonesia diberlakukan otonomi daerah,
sedangkan di Afrika Selatan lebih banyak
dilakukan departemen pendidikan provinsi
45
46. Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
- Salah satu yang dibuat oleh departemen
pendidikan provinsi di Afrika Selatan adalah kalender
pendidikan (school calendar). Kalender ini berisi
minggu efektif dan hari efektif untuk belajar Selain itu
departemen pendidikan provinsi juga membuat
jadual pelaksanaan ujian (termasuk jadual ujian
nasional), pembagian buku laporan pendidikan
(rapot), jadual penutupan dan buka kembali sekolah,
dan sebagainya
- Setiap propinsi akan berbeda kalender
pendidikannya, bahkan provinsi-provinsi di pesisir
Afrika Selatan akan berbeda dengan provinsi yang
berada di daratan atau pedalaman
46
47. Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
-Pelaksanaan ujian akhir seperti UN (Ujian
Nasional) dijawalkan secara terpusat, bukan itu
saja naskah soalnya pun dikonsep oleh pusat.
-Adanya mata pelajaran Life Orientation dan
Technology di Afrika Selatan sedangkan di
Indonesia kedua mata pelajaran itu tidak ada.
47
48. Perbandingan Kurikulum IPS di
Afrika Selatan dan Indonesia
- Pembelajaran di Indonesia, IPS harus
disampaikan secara terintegratif sehingga
diharapkan dapat membentuk sikap warga
negara yang baik memahami hak dan kewajiban
dirinya sebagai warga negara dan merasa
sebagai bagian dari masyarakat dunia yang
selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya.
48
49. Perbandingan Materi Pelajaran IPS Tingkat
SMP di Afrika dan Indonesia
Materi Mata Pelajaran IPS di
Grade 7 :
1. Needs and Wants
2. Money and Spending Money Wisely
3. Utility (The usefullness of goods)
4. The Economy and Our Community.
49
50. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
5. Type of Work, Requirements for Specific Jobs,
Responsibilities,Rights, and Rewards of
Working,
Technology in the workplace.
6. Entrepeneurship (make something, sales and
the bussiness
plan)
7. Transport: Moving Things around, Work/jobs
linked to transport related Services, Transport
as a bussiness oppurtunity, The Cost of
Transport
50
51. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Grade 8 :
1. Working better Together
2. Working Together in an economy
3. The Price
4. Balancing Supply and Demand
5. Counting The Costs, Establishing The Price
51
52. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Grade 9:
1. The Flows of Money, Factors of Production, Goods
and Services in The
2. Economic Cycle within the South Africa Economy.
3. The Role of The Foreign Sector in The Economic
Cycle.
4. Supply and Demand Influences Prices.
5. The Influences and actions (Strikes and stayaway) of
Trade Unions in General and During The Apartheid
era on: South Africa Economy,Political Economy and
Social tranformation, and Labour Issues.
6. The Laws Affecting Basic Conditions of Employment
and non discrimination the workplace.
52
53. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Social Sciences (SS) berisi materi sebagai
berikut.
Grade 7:
1. South Africa before European came.
2. History of Multicultural Process in South
Africa
3. Afrikaaner and British
4. Types of earthface.
5. Map, atlas and globe
6. Atmosfer and hidrosfer
53
54. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Grade 8:
1. Population and problems.
2. Sanitation, Health and Hygiene.
3. History of South Africa Independence
4. Goverment after Independence
Grade 9:
54
55. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Grade 9:
1. Flora and Fauna in South Africa.
2.. Geography of Africa and Asia
3. Water and foresty
4. Sea and Land
5. Apartheid and Consequence
55
56. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Materi Pelajaran IPS di Indonesia
Kelas 7:
1. Keragaman bentuk muka bumi
2. Masa Pra Aksara di Indonesia
3. Interaksi Sosial
4. Manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi
5. Tindakan, motif dan prinsip ekonomi.
6. Peta, atlas dan globe.
7. Perkembangan masyarakat, kebudayaan dan
pemerintahan pada masa Hindu-Budha, Islam, dan kolonial
Eropa serta peninggalannya.
8. Kegiatan pokok ekonomi (produksi, distribusi dan
konsumsi)
56
57. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Kelas 8:
1. Permasalahan kependudukan dan upaya
penanggulangannya.
2. Bentuk hubungan sosial, pranata sosial dan
penyimpangan sosial.
3. Ketenagakerjaan
4. Pelaku ekonomi, permintaan dan
penawaran.
57
58. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Kelas 9:
1. Bentuk dan pola muka bumi
2. Unsur-unsur geografis dan penduduk di
kawasan Asia Tenggara.
3. Perjuangan Indonesia merebut Irian Barat.
4. Peristiwa sekitar G30 S/PKI.
5. Perubahan pemerintahan dan kerjasama
internasional.
6. Uang dan Bank.
58
59. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Persamaannya
sama-sama memuat materi plajaran pokok pada
kelas 7, 8, dan 9 seperti harga, permintaan dan
penawaran, dan sebagainya. Artinya secara
umum adalah sama. Apalagi mata pelajaran
EMS,
banyak kesamaan dengan IPS
59
60. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
Perbedaan :
a. Materi pelajaran lebih ditekankan kepada
unsurpraktik dibandingkan teoritis pada EMS
dan SS.
b. Pendalaman materi yang lebih terarah kepada
ketuntasan materi, bukan sekedar tahu
Misalnya membahas masalah trtansportasi
yang sampai ke perhitungan biaya, untung,
rugi dll.
60
61. Perbandingan Materi Pelajaran IPS
c. Mata pelajaran SS yang berbeda adalah pada
sejarah yang tentu berbeda dengan IPS
karena kedua negara memiliki latar belakang
sejarah yang berbeda
61
62. KESIMPULAN
Pengembangan kurikulum yang dilakukan
suatu negara dengan negara lain tidak akan
sama. Perbedaan itu disebabkan latar belakang
sejarah, budaya, politik, dan sebagainya yang
berbeda. Pengembangan kurikulum di Afrika
selatan lebih menekankan kepada aspek
transformasi sosial, multikultural dan
pendidikan yang berbasis lulusan. Lulusan
pendidikan di Afrika Selatan diharapkan
memiliki kompetensi yang tinggi sehingga
dapat mengejar ketertinggalannya akibat
Apartheid
62
63. KESIMPULAN
Mata pelajaran IPS dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan,pemahaman,
dan kemampuan analisis terhadap kondisi
sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran
IPS disusun secara sistematis, komprehensif,
dan terpadu dalam proses pembelajaran
menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat
63
64. KESIMPULAN
Pada hakikatnya, pengetahuan Sosial sebabagi
suatu mata pelajaran yang menjadi wahana
dan alat untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tentang diri dan peristiwa
disekitarnya .Dengan demikian, Pengetahuan
Sosial diperlukan bagi keberhasilan siswa
dalam kehidupan di masyarakat dan proses
menuju kedewasaan
64
65. SARAN
Agar materi pelajaran IPS lebih menarik dan lebih
mudah dicerna oleh siswa sekolah dasar dan
menengah, sebaiknya bahan-bahan pelajaran
diambil dari kehidupan nyata di lingkungan
masyarakat
Dalam pengajaran Sejarah sebagai bagian dari
pendidikan IPS, guru jangan terpaku hanya pada
menceritakan masa lalu dan meminta peserta
didik menghapal tempat dan kejadian belaka.
Sebaiknya , guru mengarahkan peserta didik
untuk memaahami nilai dari peristiwa tersebut dan
apa pengaruh peristiwa tersebut pada masa itu
dan masa kini.
65
66. SARAN
Pelajaran Ekonomi sebagai bagian dari
pendidikan IPS , ada baiknya siswa digiring untuk
mempraktekan teori-teori tersebut dalam praktek
nyata sehingga siswa memahami pentingnya ilmu
tersebut dan manfaat ilmu yang dipelajarinya.
Dengan mempelajari hal-hal actual dan kasus-
kasus social disekitarnya , diharapkan siswa
dapat membuat keputusan-keputusan yang
cerdas dalam hidupnya. Oleh karena itu, penulis
mendukung pada proses belajar mengajar yang
interaktif dan mengurangi campur tangan guru
yang dominan.
66
67. SARAN
Guru harus mengurangi sikap otoriter dalam kelas
dan menganggap dirinya sebagai sosok yang “maha
tahu” karena siswa sesungguhnya telah dan akan
belajar dari kehidupannya
Guru harus bisa memilih pokok bahasan mana yang
harus lebih difokuskan dengan mempertimbangkan
letak posisi dan kondisi peserta didik tinggal.
Alangkah baiknya, bila peserta didik berada di wilayah
pedesaan dan pegunungan maka dalam pelajaran
IPS lebih mendominasi pengetahuan tentang
pegunungan dan usaha-usaha yang dapat
dikembangkan dalam kondisi alam yang seperti itu
67
68. Daftar Pustaka
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1)
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-
kurikulum.html
http://historyfileon.blogspot.com/2011/02/politik-apharteid-di-afrika-
selatan.html
Mudyaharjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Wikipedia. 1994. Pendidikan di Afrika Selatan.
www.Ms.wikipedia.org.
Kosasih Jahiri, dkk (1979). Pengajaran Studi Sosial/IPS, LPPP -
IPS, FKIS –IMP Bandung
68
69. Daftar Pustaka
Achmad Sanusi, Dt. 1971. Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP.
Nursid Sumaatmadja., dkk. 1986. Buku Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu
Pengetahuan Sosial, Modul 1-3. Jakarta : Karunika, Universitas Terbuka.
Mulyono, TJ. 1980. Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan
Sosial. Yogyakarta: Departemen P dan K, P3G.
Saidihardjo,dkk. 1996. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial,FIP
IKIPJogyakarta.
http://www.ukessays.com/essays/education/the-national-curriculum-
statement-education-essay.php
http://harmadi-derasid.blogspot.com/2011/12/harmadi-derasid.html
Departement of Education. 2008. National Curriculum Statement.Pretoria:
www.education.gov.za.
http://haslindafadillah.blogspot.com/2010/11/makalah-pendidikan-ips.html
69