SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
1. Terowongan
Terowongan adalah

sebuah

tembusan

di

bawah

permukaan tanah atau gunung.

Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka
pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai
sebuah tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil, dan
yang lebih pendek dari itu lebih pantas disebut underpass.
Terowongan biasa digunakan untuk lalu lintas kendaraan (umumnya mobil atau kereta
api) maupun para pejalan kaki atau pengendara sepeda. Selain itu, ada pula terowongan
yang berfungsi mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi,
terowongan untuk saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan terowongan yang
menyalurkan kabel telekomunikasi. Ada juga terowongan yang berfungsi sebagai jalan
bagi hewan, umumnya hewan langka, yang habitatnya dilintasi jalan raya. Beberapa
terowongan rahasia juga telah dibuat sebagai metode bagi jalan masuk ke atau keluar
dari suatu tempat yang aman atau berbahaya, seperti terowongan di jalur Gaza,
dan terowongan Cu Chi di Vietnam yang dibangun dan dipergunakan ketika perang
Vietnam.
Di Inggris, terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki atau transportasi umumnya di
sebut subway. Istilah ini digunakan di masa lalu, dan saat ini sering di sebut
underground rapid transit system. Berdasarkan fungsinya, terowongan dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:
a.

Terowongan lalu lintas (traffic)

Beberapa penggunaan terowongan untuk lalu lintas diantaranya:
− Terowongan kereta api
− Terowongan jalan raya
− Terowongan navigasi
− Terowongan tambang
b. Terowongan angkutan
Diantaranya adalah :
− Terowongan pembangkit tenaga listrik (hydro power)
− Terowongan water supply
− Terowongan sewerage water
− Terowongan untuk utilitas umum
Terowongan dibuat melalui berbagai jenis dan lapisan tanah dan bebatuan sehingga
metode konstruksi tergantung dari keadaan tanah. Metode pembuatan terowongan yang
biasa digunakan adalah metode potong-tutup, metode ini merupakan metode yang
paling simpel untuk terowongan dangkal di mana area di atas lokasi yang akan
dijadikan terowongan harus digali dan terowongan dibangun dengan atap di atasnya.
Setelah itu, area ditutup agar terlihat seperti sebelum digali. Konstruksi umumnya
bertingkat dua, yang memungkinkan adanya pengelolaan secara ekonomi dan keamanan
seperti loket tiket, stasiun, akses penumpang dan jalan keluar darurat, ventilasi, saluran
asap, ruang staf, dan ruang perlengkapan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan terowongan yaitu :
− Lokasi
− Metode konstruksi
− Material
− Kegunaan
Rancangan terowongan perlu memperhatikan :
1.

Massa batuan yang komplek ; gaya-gaya yang dihasilkan oleh redistribusi tegangan
awal.

2.

Sifat-sifat material di sekitar, kemungkinan failure / keruntuhan di struktur bahan
dan kekuatan batuan.

Rencana rekayasa yang baik adalah rancangan yang seimbang dalam semua faktor yang
saling berkaitan, meski tidak selalu dapat dikualifikasi tapi selalu di masukkan dalam
perhitungan.
Pembuatan terowongan menggunakan mesin bor, mesin bor memungkinkan terowongan
dibuat tanpa harus menggali area di atas lokasi yang akan di jadikan terowongan. Mesin
bor melubangi tanah sepanjang lokasi terowongan. Mesin bor bisa dioperasikan secara
otomatis selama proses konstruksi terowongan, dan dapat menembus hampir seluruh
jenis

bebatuan.

Mesin

bor

yang

pertama

kali

digunakan

adalah

mesin

yangmembangun terowongan rel Fréjus antara Prancis dan Italia melalui pegunungan
Alpen tahun 1845.

Gambar 1

Pembuatan Terowongan Menggunakan Mesin Bor

2. Penyelidikan Geoteknik Sebelum Konstruksi Terowongan
Penyelidikan geoteknik adalah elemen yang sangat penting dalam perencanaan dan
pelaksanaan sebuah terowongan. Dengan data geologi yang memadai dapat ditentukan
desain terowongan yang sesuai, metode pelaksanaan yang paling optimal, biaya
pelaksanaan yang paling rasional serta persiapan yang sebaik – baiknya direncanakan
aspek keamanan pelaksanaan. Biaya pelaksanaan akan sangat berpotensi membengkak
karena kurang tersedianya data geologi.
Secara spesifik tujuan penyelidikan tersebut adalah untuk :
a. Menentukan stratifikasi tanah atau batuan pada jalur terowongan.
b. Menentukan sifat fisik batuan.
c. Menentukan parameter desain untuk batuan dan tanah.
d. Memberikan kepastian setinggi – tingginya bagi suatu proyek dan dan memberi
wawasan kepada engineer mengenai kondisi yang mungkin terjadi saat
pelaksanaan.
e. Mengurangi unsur ketidakpastian bagi kontraktor.
f. Meningkatkan keselamatan kerja.
g. Memberi pengalaman bekerja sehingga dapat memperbaiki kualitas – kualitas
keputusan di lapangan.
Dalam penyelidikan lapangan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a.

Tinjauan literatur

-

Dilakukan sebelum berangkat ke lapangan

-

Cari informasi yang pernah dipublikasikan mengenai geologi, tanah, air tanah,
sejarah seismik, struktur

-

Untuk kota, informasi daerah penimbunan lama atau alterasi pola penirisan.

-

Peta geologi →Litbang geologi, geoteknologi LIPI

b.

Studi foto udara (bila ada)

-

Untuk melihat kondisi lokasi dari jarak yang jauh dan luas.

-

Analisis geomorfis dan sifat-sifat batuan dari evaluasi respon batuan terhadap
lingkungan

-

Teknik pemotretan : vertikalitas dan kemiringan, fotografi warna,infra merah,
radar.

-

Topografi lereng yang terdiri dari dua tipe dapat dikenali

-

Mudah dikenali adanya tanah longsor, patahan, struktur geologi seperti antiklinsinklin, dome.
c.

Peninjauan geologi permukaan

-

Untuk mengetahui jenis dan penyebaran batuan dilokasi berupa ketebalan, sifat
fisik dan mekanis di lapangan.

-

Terdiri dari pemetaan batuan dasar dan pemetaan geologi teknik.

-

Peta batuan :litologi dan batas-batasnya serta struktur geologi

-

Peta geologi teknik : singkapan batuan dan derajat pelapukan, material bahan
bangunan

d.

Survei geofisika
-

Keuntungan : tidak merusak obyek yang diselidiki, cepat dan unit costnya
rendah.

-

Dilakukan sebelum pemboran → untuk menentukan lokasi pemboran

-

Teknik yang umum digunakan neutron density dan teknik gamma.

e.

Kerugiannya : ketelitian rendah

Metode yang digunakan : seismic refraction, survei resistivity.

Pemboran eksplorasi

Pemboran merupakan metoda yang paling umum untuk eksplorasi detil, seperti
keterangan yang spesifik dari batuan,variasi material dan sifat-sifat fisiknya.
Daerah yang memerlukan eksplorasi lebih detil adalah :
-

Portal

-

Topografi rendah di atas terowongan, yang biasanya menggambarkan struktur
batuan lemah.

-

Tipe batuan dengan potensial pelapukan yang dalam

-

Di daerah yang banyak air

-

Daerah geser

f.

Sumur uji

g.

Pengujian in-situ

h.

Pengujian laboratorium

i.

Pengujian model skala penuh

j.

Tahap konstruksi

k.

Pengamatan pasca konstruksi
Pemboran teknik untuk pengambilan sampel batuan adalah cara yang paling umum
dipakai untuk pekerjaan terowongan. Dengan pengambilan sampel (core) dapat
diketahui sifat fisik batuan, dan informasi penting lainnya. Lokasi – lokasi yang
memerlukan pengeboran secara detail adalah :
a. Daerah portal
b. Daerah yang secara topografi dekat terowongan, karena biasanya secara struktur
lemah (overburden tipis).
c. Lokasi yang berpotensi mengalami pelapukan berat.
d. Daerah yang berpotensi air tanah tinggi dan dan adanya batuan porous.

3. Metode Dasar Pembuatan Terowongan Pada Batuan
Cara penggalian permukaan lubang bukaan digolongkan:
a. Cara portal
b. Cara open cut

Cara-cara tersebut dipengaruhi oleh kondisi tanah permukaan yang akan digali.
Metoda penggalian ada 5 cara, yaitu:
− Full face
Cara dimana seluruh penampang terowongan digali secara bersamaan. Cara ini cocok
untuk penampang melintang kecil hingga diameter 3 m, tapi dengan gunakan Drill
jumbo menjadi dapat untuk terowongan ukuran besar.
Keuntungan dari menggunakan cara ini adalah pekerjaan menjadi lebih cepat, lintasan
pembuangan hasil peledakan dapat langsung dipasang bersamaan dengan proses
penggalian berikutnya, dan proses tunneling dapat dilakukan secara kontinu. Sedangkan
kerugiannya adalah saat penggalian banyak membutuhkan alat mekanis, tidak dapat
digunakan untuk batuan yang tidak stabil, dan hanya terbatas untuk terowongan yang
lintasannya pendek.
− Heading dan bench
Cara penggaliannya adalah bagian atas terowongan digali lebih dulu sampai mencapai 3
– 3.5 m (heading), selanjutnya penggalian bagian bawah penampang dikerjakan (bench
cut) sampai membentuk penampang yang diinginkan. Proses ini diulangi sampai seluruh
lintasan terowongan tercapai.

Untuk kondisi batuan yang buruk, cara penggalian dapat dimodifikasi menjadi “top
heading” → heading diperpanjang sampai 25 m – 35m atau lebih, kemudian pasangi
penyangga, baru kemudian bench cut dibuat.
Keuntungan dari menggunakan cara ini adalah memungkinkan pekerjaan pengeboran
dan pembuangan sisa peledakan dilakukan secara simultan, efektif untuk ukuran
terowongan penampang besar dan lintasan, dan dapat diterapkan untuk setiap kondisi
batuan. Sedangkan kerugian dari menggunakan cara ini adalah metoda ini
membutuhkan waktu yang lebih lama bila dibandingkan metoda full face.
− Drift
Cara yang digunakan dalam metoda ini adalah dengan menggali terlebih dahulu lubang
bukaan yang berukuran kecil sepanjang lintasan terowongan, kemudian diperbesar
sampai membentuk penampang yang direncanakan. Berdasar posisi lubang terhadap
sumbu terowongan :
− Center drift

Diawali dengan penggalian lubang berukuran 2.5 m x 2.5 m – 3m x 3m dari portal ke
portal. Perluasan dimulai setelah penggalian center drift selesai, dengan membuat
lubang untuk bahan peledakan yang dibor melingkar pada selimut drift dari sumbu
terowongan.
Keuntungan dari posisi lubang terhadap sumbu terowongan ini adalah sistem
ventilasinya baik, tidak memerlukan sistem penyangga sementara, dan mucking dapat
dikerjakan bersama dengan pekerjaan penggalian.Sedangkan kerugiannya adalah
pekerjaan perluasan harus menunggu center drift selesai secara keseluruhan, dan alat
bor dipasang dengan pola tertentu, seringkali spasi alat bor dirubah sesuai dengan
kondisi batuan yang diledakan.
− Side drift

Dua drift digali sekaligus pada sisi-sisi penampang, sepanjang lintasan terowongan.
Selanjutnya penggalian bagian arch diikuti dengan pemasangan penyangga sementara.
Selesai penyangga dipasang, penggalian bagian tengah dikerjakan.
Keuntungan dari cara ini adalah proses lining dapat dikerjakan sebelum penggalian
bagian tengah dilaksanakan, metoda ini efektif untuk terowongan besar dengan kondisi
batuan yang buruk. Sedangkan kerugiannya adalah pekerjaan perluasan harus
menunggu drift selesai dikerjakan.
− Top drift

Digunakan untuk penggalian endapan. Metodanya mirip dengan heading and
bench.
− Bottom drift
Penggalian dimulai dengan membuka bagian bawah penampang. Pembuatan lubang –
lubang bahan peledak untuk membuka bagian atas penampang dilakukan dengan
membor dari Bottom drift vertikal ke atas.
− Sumuran vertikal

Awal dibuat lubang vertikal sampai pada terowongan yang akan digali. Dengan
demikian akan terbentuk tiga buah heading face.
Sumuran dapat bersifat sementara atau permanen. Sumuran sementara berfungsi saat
pelaksanaan → membantu pembuangan pelaksanaan pembuangan sisa – sisa peledakan
(mucking), salah satu jalur untuk mensuplai peralatan dan material, dsb. Sumuran
permanen → bila masih tetap berfungsi setelah terowongan mulai digunakan untuk
keperluannya, misal sebagai sarana ventilasi.
− Pilot tunnel
Pillot tunnel digali paralel pada jarak ± 25 meter dari sumbu terowongan yang
direncanakan dengan ukuran 2 x 2 m2 – 3 x 3 m2. Penggalian pada terowongan utama
sendiri dilakukan dengan metoda drift.
Pada interval tertentu dibuat cross cut memotong sumbu utama rencana. Bila cross cut
mencapai drift, proses pelebaran dimulai dari titik ini dengan dua heading face. Bila
cross cut mencapai titik dimana drift belum mencapai titik ini, maka drift heading
dilakukan dengan titik potongan melintang.
Keuntungannya adalah efektif untuk terowongan yang lintasannya panjang, dengan
topografi yang tidak memungkinkan untuk membuat sumuran, pilot tunnel dengan
sendirinya merupakan sistem ventilasi, mucking dapat dilakukan dengan cepat.
Sedangkan kerugiannya adalah pekerjaannya memerlukan lebih banyak waktu, biaya
dibandingkan dengan metoda penggalian lainnya.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
UVRI - UKDM
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
UDIN MUHRUDIN
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
heny novi
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
ramaldini
 
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadanganLaporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Sylvester Saragih
 
Evaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmEvaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itm
Nando Ltoruan
 

Was ist angesagt? (20)

Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Klasifikasi RQD
Klasifikasi RQDKlasifikasi RQD
Klasifikasi RQD
 
Sistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbtSistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbt
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
eksplorasi batubara
eksplorasi batubaraeksplorasi batubara
eksplorasi batubara
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadanganLaporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
Laporan akhir perhitungan penaksiran cadangan
 
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
 
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
 
Pengolahan Bahan Galian
Pengolahan Bahan GalianPengolahan Bahan Galian
Pengolahan Bahan Galian
 
Bahan kuliah 4
Bahan kuliah 4Bahan kuliah 4
Bahan kuliah 4
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Evaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmEvaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itm
 
9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng
 

Andere mochten auch

Paper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRPaper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMR
heny novi
 
Falsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaFalsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbuka
Ipung Noor
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuan
winalda
 
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Fajar Perdana
 
Ventilasi untuk miner
Ventilasi untuk minerVentilasi untuk miner
Ventilasi untuk miner
UVRI - UKDM
 

Andere mochten auch (20)

Deep tunnel (ardian zul fauzi)
Deep tunnel (ardian zul fauzi) Deep tunnel (ardian zul fauzi)
Deep tunnel (ardian zul fauzi)
 
Review dan Translate Paper "Risk Ranking for Tunnelling Construction Projects...
Review dan Translate Paper "Risk Ranking for Tunnelling Construction Projects...Review dan Translate Paper "Risk Ranking for Tunnelling Construction Projects...
Review dan Translate Paper "Risk Ranking for Tunnelling Construction Projects...
 
DASAR GEOLOGI TEKNIK
DASAR GEOLOGI TEKNIKDASAR GEOLOGI TEKNIK
DASAR GEOLOGI TEKNIK
 
Paper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRPaper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMR
 
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi TerowonganSeminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
Seminar Nasional UnderGround Structure - Sesi Materi Terowongan
 
JAKARTA Multi Purpose Deep Tunnel
JAKARTA Multi Purpose Deep TunnelJAKARTA Multi Purpose Deep Tunnel
JAKARTA Multi Purpose Deep Tunnel
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
Falsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaFalsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbuka
 
Makalah_43 Metode survey berskala
Makalah_43 Metode survey berskalaMakalah_43 Metode survey berskala
Makalah_43 Metode survey berskala
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Jakarta Deep Tunnel
Jakarta Deep TunnelJakarta Deep Tunnel
Jakarta Deep Tunnel
 
Reflex tutorial
Reflex tutorialReflex tutorial
Reflex tutorial
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuan
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 
Pengolahan Data GPR - REFLEXW
Pengolahan Data GPR - REFLEXWPengolahan Data GPR - REFLEXW
Pengolahan Data GPR - REFLEXW
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
Pengolahan Data GPR KARSAM 2012
 
Ventilasi untuk miner
Ventilasi untuk minerVentilasi untuk miner
Ventilasi untuk miner
 
Underground River Engineering (Teknik Sungai Bawah Tanah)
Underground River Engineering (Teknik Sungai Bawah Tanah)Underground River Engineering (Teknik Sungai Bawah Tanah)
Underground River Engineering (Teknik Sungai Bawah Tanah)
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 

Ähnlich wie Paper geoteknik terowongan

Pengoperasian kapal keruk
Pengoperasian kapal kerukPengoperasian kapal keruk
Pengoperasian kapal keruk
Rio Anggara
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
Ayu Fatimah Zahra
 
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptxTAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
yudipurnama051
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
AkilaZaalan
 

Ähnlich wie Paper geoteknik terowongan (20)

pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
 
Sabtu
SabtuSabtu
Sabtu
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
 
Pengoperasian kapal keruk
Pengoperasian kapal kerukPengoperasian kapal keruk
Pengoperasian kapal keruk
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
 
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa IndukTahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa Induk
 
Metode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptxMetode Galian Tanah.pptx
Metode Galian Tanah.pptx
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptxTAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
TAMBANG_BAWAH_TANAH_BATUBARA (1).pptx
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
 
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptxPelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
Pelatihan Metode Jacking Box Tunnel - alfin septya nugroho - 162109911.pptx
 
1306449(raka) 39. desain dan pembangunan bendungan air terhadap 1000 m tekana...
1306449(raka) 39. desain dan pembangunan bendungan air terhadap 1000 m tekana...1306449(raka) 39. desain dan pembangunan bendungan air terhadap 1000 m tekana...
1306449(raka) 39. desain dan pembangunan bendungan air terhadap 1000 m tekana...
 
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUANEKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
 
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptxTiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
Tiang_pancang_bore_pile_terowongan.pptx
 
Penambangan Batubara
Penambangan BatubaraPenambangan Batubara
Penambangan Batubara
 
teknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptxteknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptx
 
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls BTugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
 

Mehr von heny novi

Paper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckPaper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truck
heny novi
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
heny novi
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
heny novi
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
heny novi
 
Batubara bersih
Batubara bersihBatubara bersih
Batubara bersih
heny novi
 

Mehr von heny novi (7)

Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Paper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckPaper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truck
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 
Batubara bersih
Batubara bersihBatubara bersih
Batubara bersih
 

Paper geoteknik terowongan

  • 1. 1. Terowongan Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung. Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil, dan yang lebih pendek dari itu lebih pantas disebut underpass. Terowongan biasa digunakan untuk lalu lintas kendaraan (umumnya mobil atau kereta api) maupun para pejalan kaki atau pengendara sepeda. Selain itu, ada pula terowongan yang berfungsi mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi, terowongan untuk saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan terowongan yang menyalurkan kabel telekomunikasi. Ada juga terowongan yang berfungsi sebagai jalan bagi hewan, umumnya hewan langka, yang habitatnya dilintasi jalan raya. Beberapa terowongan rahasia juga telah dibuat sebagai metode bagi jalan masuk ke atau keluar dari suatu tempat yang aman atau berbahaya, seperti terowongan di jalur Gaza, dan terowongan Cu Chi di Vietnam yang dibangun dan dipergunakan ketika perang Vietnam. Di Inggris, terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki atau transportasi umumnya di sebut subway. Istilah ini digunakan di masa lalu, dan saat ini sering di sebut underground rapid transit system. Berdasarkan fungsinya, terowongan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Terowongan lalu lintas (traffic) Beberapa penggunaan terowongan untuk lalu lintas diantaranya: − Terowongan kereta api − Terowongan jalan raya − Terowongan navigasi − Terowongan tambang
  • 2. b. Terowongan angkutan Diantaranya adalah : − Terowongan pembangkit tenaga listrik (hydro power) − Terowongan water supply − Terowongan sewerage water − Terowongan untuk utilitas umum Terowongan dibuat melalui berbagai jenis dan lapisan tanah dan bebatuan sehingga metode konstruksi tergantung dari keadaan tanah. Metode pembuatan terowongan yang biasa digunakan adalah metode potong-tutup, metode ini merupakan metode yang paling simpel untuk terowongan dangkal di mana area di atas lokasi yang akan dijadikan terowongan harus digali dan terowongan dibangun dengan atap di atasnya. Setelah itu, area ditutup agar terlihat seperti sebelum digali. Konstruksi umumnya bertingkat dua, yang memungkinkan adanya pengelolaan secara ekonomi dan keamanan seperti loket tiket, stasiun, akses penumpang dan jalan keluar darurat, ventilasi, saluran asap, ruang staf, dan ruang perlengkapan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan terowongan yaitu : − Lokasi − Metode konstruksi − Material − Kegunaan Rancangan terowongan perlu memperhatikan : 1. Massa batuan yang komplek ; gaya-gaya yang dihasilkan oleh redistribusi tegangan awal. 2. Sifat-sifat material di sekitar, kemungkinan failure / keruntuhan di struktur bahan dan kekuatan batuan. Rencana rekayasa yang baik adalah rancangan yang seimbang dalam semua faktor yang saling berkaitan, meski tidak selalu dapat dikualifikasi tapi selalu di masukkan dalam perhitungan.
  • 3. Pembuatan terowongan menggunakan mesin bor, mesin bor memungkinkan terowongan dibuat tanpa harus menggali area di atas lokasi yang akan di jadikan terowongan. Mesin bor melubangi tanah sepanjang lokasi terowongan. Mesin bor bisa dioperasikan secara otomatis selama proses konstruksi terowongan, dan dapat menembus hampir seluruh jenis bebatuan. Mesin bor yang pertama kali digunakan adalah mesin yangmembangun terowongan rel Fréjus antara Prancis dan Italia melalui pegunungan Alpen tahun 1845. Gambar 1 Pembuatan Terowongan Menggunakan Mesin Bor 2. Penyelidikan Geoteknik Sebelum Konstruksi Terowongan Penyelidikan geoteknik adalah elemen yang sangat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan sebuah terowongan. Dengan data geologi yang memadai dapat ditentukan desain terowongan yang sesuai, metode pelaksanaan yang paling optimal, biaya pelaksanaan yang paling rasional serta persiapan yang sebaik – baiknya direncanakan aspek keamanan pelaksanaan. Biaya pelaksanaan akan sangat berpotensi membengkak karena kurang tersedianya data geologi.
  • 4. Secara spesifik tujuan penyelidikan tersebut adalah untuk : a. Menentukan stratifikasi tanah atau batuan pada jalur terowongan. b. Menentukan sifat fisik batuan. c. Menentukan parameter desain untuk batuan dan tanah. d. Memberikan kepastian setinggi – tingginya bagi suatu proyek dan dan memberi wawasan kepada engineer mengenai kondisi yang mungkin terjadi saat pelaksanaan. e. Mengurangi unsur ketidakpastian bagi kontraktor. f. Meningkatkan keselamatan kerja. g. Memberi pengalaman bekerja sehingga dapat memperbaiki kualitas – kualitas keputusan di lapangan. Dalam penyelidikan lapangan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Tinjauan literatur - Dilakukan sebelum berangkat ke lapangan - Cari informasi yang pernah dipublikasikan mengenai geologi, tanah, air tanah, sejarah seismik, struktur - Untuk kota, informasi daerah penimbunan lama atau alterasi pola penirisan. - Peta geologi →Litbang geologi, geoteknologi LIPI b. Studi foto udara (bila ada) - Untuk melihat kondisi lokasi dari jarak yang jauh dan luas. - Analisis geomorfis dan sifat-sifat batuan dari evaluasi respon batuan terhadap lingkungan - Teknik pemotretan : vertikalitas dan kemiringan, fotografi warna,infra merah, radar. - Topografi lereng yang terdiri dari dua tipe dapat dikenali - Mudah dikenali adanya tanah longsor, patahan, struktur geologi seperti antiklinsinklin, dome.
  • 5. c. Peninjauan geologi permukaan - Untuk mengetahui jenis dan penyebaran batuan dilokasi berupa ketebalan, sifat fisik dan mekanis di lapangan. - Terdiri dari pemetaan batuan dasar dan pemetaan geologi teknik. - Peta batuan :litologi dan batas-batasnya serta struktur geologi - Peta geologi teknik : singkapan batuan dan derajat pelapukan, material bahan bangunan d. Survei geofisika - Keuntungan : tidak merusak obyek yang diselidiki, cepat dan unit costnya rendah. - Dilakukan sebelum pemboran → untuk menentukan lokasi pemboran - Teknik yang umum digunakan neutron density dan teknik gamma. e. Kerugiannya : ketelitian rendah Metode yang digunakan : seismic refraction, survei resistivity. Pemboran eksplorasi Pemboran merupakan metoda yang paling umum untuk eksplorasi detil, seperti keterangan yang spesifik dari batuan,variasi material dan sifat-sifat fisiknya. Daerah yang memerlukan eksplorasi lebih detil adalah : - Portal - Topografi rendah di atas terowongan, yang biasanya menggambarkan struktur batuan lemah. - Tipe batuan dengan potensial pelapukan yang dalam - Di daerah yang banyak air - Daerah geser f. Sumur uji g. Pengujian in-situ h. Pengujian laboratorium i. Pengujian model skala penuh j. Tahap konstruksi k. Pengamatan pasca konstruksi
  • 6. Pemboran teknik untuk pengambilan sampel batuan adalah cara yang paling umum dipakai untuk pekerjaan terowongan. Dengan pengambilan sampel (core) dapat diketahui sifat fisik batuan, dan informasi penting lainnya. Lokasi – lokasi yang memerlukan pengeboran secara detail adalah : a. Daerah portal b. Daerah yang secara topografi dekat terowongan, karena biasanya secara struktur lemah (overburden tipis). c. Lokasi yang berpotensi mengalami pelapukan berat. d. Daerah yang berpotensi air tanah tinggi dan dan adanya batuan porous. 3. Metode Dasar Pembuatan Terowongan Pada Batuan Cara penggalian permukaan lubang bukaan digolongkan: a. Cara portal b. Cara open cut Cara-cara tersebut dipengaruhi oleh kondisi tanah permukaan yang akan digali. Metoda penggalian ada 5 cara, yaitu: − Full face Cara dimana seluruh penampang terowongan digali secara bersamaan. Cara ini cocok untuk penampang melintang kecil hingga diameter 3 m, tapi dengan gunakan Drill jumbo menjadi dapat untuk terowongan ukuran besar. Keuntungan dari menggunakan cara ini adalah pekerjaan menjadi lebih cepat, lintasan pembuangan hasil peledakan dapat langsung dipasang bersamaan dengan proses penggalian berikutnya, dan proses tunneling dapat dilakukan secara kontinu. Sedangkan kerugiannya adalah saat penggalian banyak membutuhkan alat mekanis, tidak dapat
  • 7. digunakan untuk batuan yang tidak stabil, dan hanya terbatas untuk terowongan yang lintasannya pendek. − Heading dan bench Cara penggaliannya adalah bagian atas terowongan digali lebih dulu sampai mencapai 3 – 3.5 m (heading), selanjutnya penggalian bagian bawah penampang dikerjakan (bench cut) sampai membentuk penampang yang diinginkan. Proses ini diulangi sampai seluruh lintasan terowongan tercapai. Untuk kondisi batuan yang buruk, cara penggalian dapat dimodifikasi menjadi “top heading” → heading diperpanjang sampai 25 m – 35m atau lebih, kemudian pasangi penyangga, baru kemudian bench cut dibuat. Keuntungan dari menggunakan cara ini adalah memungkinkan pekerjaan pengeboran dan pembuangan sisa peledakan dilakukan secara simultan, efektif untuk ukuran terowongan penampang besar dan lintasan, dan dapat diterapkan untuk setiap kondisi batuan. Sedangkan kerugian dari menggunakan cara ini adalah metoda ini membutuhkan waktu yang lebih lama bila dibandingkan metoda full face. − Drift Cara yang digunakan dalam metoda ini adalah dengan menggali terlebih dahulu lubang bukaan yang berukuran kecil sepanjang lintasan terowongan, kemudian diperbesar sampai membentuk penampang yang direncanakan. Berdasar posisi lubang terhadap sumbu terowongan :
  • 8. − Center drift Diawali dengan penggalian lubang berukuran 2.5 m x 2.5 m – 3m x 3m dari portal ke portal. Perluasan dimulai setelah penggalian center drift selesai, dengan membuat lubang untuk bahan peledakan yang dibor melingkar pada selimut drift dari sumbu terowongan. Keuntungan dari posisi lubang terhadap sumbu terowongan ini adalah sistem ventilasinya baik, tidak memerlukan sistem penyangga sementara, dan mucking dapat dikerjakan bersama dengan pekerjaan penggalian.Sedangkan kerugiannya adalah pekerjaan perluasan harus menunggu center drift selesai secara keseluruhan, dan alat bor dipasang dengan pola tertentu, seringkali spasi alat bor dirubah sesuai dengan kondisi batuan yang diledakan. − Side drift Dua drift digali sekaligus pada sisi-sisi penampang, sepanjang lintasan terowongan. Selanjutnya penggalian bagian arch diikuti dengan pemasangan penyangga sementara.
  • 9. Selesai penyangga dipasang, penggalian bagian tengah dikerjakan. Keuntungan dari cara ini adalah proses lining dapat dikerjakan sebelum penggalian bagian tengah dilaksanakan, metoda ini efektif untuk terowongan besar dengan kondisi batuan yang buruk. Sedangkan kerugiannya adalah pekerjaan perluasan harus menunggu drift selesai dikerjakan. − Top drift Digunakan untuk penggalian endapan. Metodanya mirip dengan heading and bench. − Bottom drift
  • 10. Penggalian dimulai dengan membuka bagian bawah penampang. Pembuatan lubang – lubang bahan peledak untuk membuka bagian atas penampang dilakukan dengan membor dari Bottom drift vertikal ke atas. − Sumuran vertikal Awal dibuat lubang vertikal sampai pada terowongan yang akan digali. Dengan demikian akan terbentuk tiga buah heading face. Sumuran dapat bersifat sementara atau permanen. Sumuran sementara berfungsi saat pelaksanaan → membantu pembuangan pelaksanaan pembuangan sisa – sisa peledakan (mucking), salah satu jalur untuk mensuplai peralatan dan material, dsb. Sumuran permanen → bila masih tetap berfungsi setelah terowongan mulai digunakan untuk keperluannya, misal sebagai sarana ventilasi. − Pilot tunnel
  • 11. Pillot tunnel digali paralel pada jarak ± 25 meter dari sumbu terowongan yang direncanakan dengan ukuran 2 x 2 m2 – 3 x 3 m2. Penggalian pada terowongan utama sendiri dilakukan dengan metoda drift. Pada interval tertentu dibuat cross cut memotong sumbu utama rencana. Bila cross cut mencapai drift, proses pelebaran dimulai dari titik ini dengan dua heading face. Bila cross cut mencapai titik dimana drift belum mencapai titik ini, maka drift heading dilakukan dengan titik potongan melintang. Keuntungannya adalah efektif untuk terowongan yang lintasannya panjang, dengan topografi yang tidak memungkinkan untuk membuat sumuran, pilot tunnel dengan sendirinya merupakan sistem ventilasi, mucking dapat dilakukan dengan cepat. Sedangkan kerugiannya adalah pekerjaannya memerlukan lebih banyak waktu, biaya dibandingkan dengan metoda penggalian lainnya.